makalah pbl 1 mandiri bioetika

Upload: anesty2112

Post on 12-Jul-2015

1.633 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

MAKALAH PBL BLOK 1 SEMESTER 1 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP BIOETIK DALAM TINDAKAN DOKTER

Oleh Anesty Claresta 102011223 / Kelompok E5 [email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana DKI Jakarta 2011

PENDAHULUANI. Latar BelakangDi dalam dunia ini, kita sering menemukan masalah dalam menentukan apakah perbuatan yang kita lakukan itu baik atau buruk, benar atau salah. Apabila kita melakukan sesuatu yang dianggap salah oleh masyarakat, seringkali tindakan kita tersebut dikatakan tidak etis atau tidak sesuai dengan etika. Apakah etika itu? Etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap yang baik, yang layak. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta, 1953), etika adalah ilmu pengetahuan tentang azas dan akhlak.1,3,4 Di dalam dunia pekerjaan/profesi, tentunya sangat dibutuhkan etika itu. Di dalam dunia kedokteran kita mengenal istilah etika kedokteran. Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, sesama dokter, keluarga, masyarakat, dan lainnya. Di dalam etika kedokteran, terdapat pula istilah bioetika.4 Bioetik berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti normanorma atau nilai-nilai moral. Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang.4

II. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui definisi dari bioetik dan penjabarannya 2. Mengetahui prinsip-prinsip dasar bioetik beserta contoh kasusnya

III. ManfaatManfaat dari penulisan makalah mengenai bioetik ini adalah pembaca diharapkan dapat memahami betul mengenai bioetika beserta prinsip-prinsipnya dan dapat menentukan prinsip mana yang digunakan saat menemui sebuah kasus. Penyusun juga mengharapkan agar penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat pembelajaran bagi penyusun sendiri dan juga para pembaca.

ISITerdapat 4 Prinsip yang merupakan dasar dari bioetika : 1. Prinsip Beneficence 2. Prinsip Non Maleficence pasien 3. Prinsip Autonomy tindakan dokter yang berdasarkan persetujuan dari pasien / tindakan dokter yang menguntungkan pasien tindakan dokter untuk tidak memperburuk keadaan

pasien yang menentukan tindakan dokter 4. Prinsip Keadilan keadilan

1. Prinsip Beneficence Prinsip ini miliki arti bahwa seorang dokter dan tenaga medis lainnya harus memenuhi kebutuhan pasien dengan mengutamakan keuntungan pasien sebesar-besarnya.

Keuntungan dari pasien harus lebih besar daripada kerugian mereka. Dokter harus bekerja dengan semaksimal mungkin untuk membuat pasien puas atas pelayanan kesehatannya. Prinsip ini memiki arti umum untuk memberikan pelayanan dengan mencegah kerugian dan menghilangkan kondisi penyebab kerugian tersebut, dan arti khusus dari prinsip ini adalah memberikan yang terbaik bagi masyarakat secara luas seperti menyelamatkan orang dari bahaya, memberikan vaksinasi, pencegahan penyakit menular,dll. Prinsip ini juga menekankan pada pengobatan yang murah tetapi tetap memiliki khasiat yang baik dan juga minimalisasi dari efek samping obat tersebut yang merupakan sebuah kerugian bagi pasien.1,2,5 Contoh dari skenario PBL : Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien di malam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya Pak mantri, tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara membuat air oralit pada ibu ini, kata dr.Bagus kepada pak mantri.

2. Prinsip Non-Maleficence Maleficence sendiri memiliki arti sifat mencelakakan. Jadi, non-maleficence adalah kebalikannya, yaitu sifat yang tidak mencelakakan atau memperburuk keadaan pasien. Dokter tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm) pasien. Dokter dituntut

untuk mencegah bahaya dan resiko pasien akan kehilangan sesuatu yang penting (kesadaran, anggota tubuh) dengan tindakan yang segera dan tepat dilakukan dalam keadaan tersebut. Dokter harus mengobati dengan proporsional dan tidak lalai saat bertindak. Dokter juga tidak boleh memanfaatkan kesempatan untuk melakukan white collar crime terhadap pasien. Prinsip ini biasanya dilakukan saat menemukan pasien yang gawat.1,2,5 Contoh dari skenario PBL : Saat mempersilahkan pasien ke-4 nya masuk ruang periksa, dr.Bagus terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong seorang pemuda yang tidak sadarkan diri. Dr.Bagus meminta kesediaan pasien ke-4 untuk menunggu diluar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut. Pak, yang hanya dapat saya lakukan adalah memberi obat-obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita, kata dr.Bagus sambil menyerahkan obat kepada orang tua pasien.

3. Prinsip Autonomy Prinsip ini adalah bukti bahwa dokter tetap menghargai otoritas pasien terhadap dirinya sendiri (tubuhnya) dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap tubuhnya. Hal yang paling ditekankan dalam prinsip autonomy ini adalah mengenai adanya informed concent yang merupakan sebuah persetujuan, yang biasanya dalam bentuk surat pernyataan, antara pasien (yang kompeten dalam mengambil keputusan sendiri) atau keluarga pasien (bagi pasien yang tidak kompeten) dan dokter. Surat ini berisi persetujuan atas tindakan-tindakan apa saja yang akan dilakukan oleh dokter. Biasanya informed concent ini diberikan pada saat dokter akan melakukan tindakan yang berbahaya atau pasien akan kehilangan sesuatu, seperti pembedahan, amputasi,dll. Dalam pemberian informed concent ini, pihak yang menyetujui harus membuat keputusan dari dirinya sendiri, tidak ada intervensi dari pihakpihak lain. Dokter pun harus tetap menghargai keputusan tersebut.1,2,5 Contoh dari skenario PBL : Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang mengantar pemuda tadi apakah diantara mereka ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari serombongan orang tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri dari pemuda tersebut. Dokter bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi. Walau dengan berat hati, istri

pemuda tersebut menyetujui tindakan yang akan dilakukan dr.Bagus. Sambil bersimbah peluh, dr.Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. Dokter Bagus menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah sakit yang berada di kota, namun ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat.

4. Prinsip Justice Prinsip ini menekankan keadilan. Keadilan yang dimaksud dalam prinsip ini adalah bagaimana seorang dokter bertindak secara adil terhadap pasiennya. Dokter harus menghargai hak sehat pasien dan juga tetap menjaga hak orang lain. Dokter harus tidak membeda-bedakan pasien atas dasar SARA, status sosial,dll. Namun, dalam keadaan tertentu, seperti musibah bencana alam, dokter harus memberikan pelayanan kepada pasien kritis terlebih dahulu. Dokter juga harus memberikan kontribusi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dalam memberikan pelayanan, dokter harus memberikan sesuai dengan keadaan ekonomi pasien.1,2,5 Contoh dari skenario PBL : Dokter Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur. Saat mempersilahkan pasien ke empatnya masuk ke ruang periksa, dr.Bagus terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil mengotong seorang pemuda yang tidak sadarkan diri. Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu di luar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut.

PENUTUPKesimpulan : Prinsip-prinsip bioetika ada empat, yaitu : beneficence, non-maleficence, autonomy dan justice. Keempat prinsip-prinsip tersebut dapat kita lihat dari setiap tindakan dokter. Contohnya dari kasus yang diberikan di mana seorang dokter, dr.Bagus, melakukan prinsipprinsip bioetik tersebut dalam kegiatannya sebagai dokter.

DAFTAR PUSTAKA1. http://depts.washington.edu/bioethx/tools/princpl.html#prin1 2. http://priory.com/ethics.htm#Ethical

3. Chang, William. 2009. Bioetika : Sebuah Pengantar. Yogyakarta :Kanisius. Hal 1316. 4. Hanafiah, M.Jusuf, Amri Amir. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC. Hal 3-4. 5. Sachrowardi, Qomariyah S., Ferryal Basbeth. 2011. Bioetika : Isu & Dilema. Jakarta : Pensil-324. Hal 21-23.