makalah fix kasus hambalang

46
TUGAS PRESESENTASI KASUS HAMBALANG Dosen Pengampu: Prof. Gudono, Ph.D. CMA., Akt Disususn oleh: Kelompok 3 Gerlan Hahanusa 13/359745/PEK/18847 Indra Mangiwa Putra 13/359743/PEK/18845 Juwenah 13/359484/PEK/18739 Selpina Iek 13/359671/PEK/18803 PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

Upload: gerlan-hahanusa

Post on 22-Jun-2015

6.262 views

Category:

Economy & Finance


3 download

DESCRIPTION

membedah kasus hambalang dari pelaku sampai tersangka yang terkait

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah fix kasus hambalang

TUGAS PRESESENTASI

KASUS HAMBALANG

Dosen Pengampu: Prof. Gudono, Ph.D. CMA., Akt

Disususn oleh:

Kelompok 3

Gerlan Hahanusa 13/359745/PEK/18847

Indra Mangiwa Putra 13/359743/PEK/18845

Juwenah 13/359484/PEK/18739

Selpina Iek 13/359671/PEK/18803

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Makalah fix kasus hambalang

A. Ringkasan Umum Kasus Hambalang

Proyek Hambalang dimulai sekitar tahun 2003. Secara kronologis, proyek

ini bermula pada Oktober Tahun 2009. Saat itu Kemenpora (Kementerian

Pemuda dan Olah Raga) menilai perlu ada Pusat Pendidikan Latihan dan

Sekolah Olah Raga pada tingkat nasional. Oleh karena itu, Kemenpora

memandang perlu melanjutkan dan menyempurnakan pembanugnan proyek

pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang,

Bogor. Selain itu juga untuk mengimplementasikan UU Nomor 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Pada 30 Desember 2010, terbit Keputusan Bupati Bogor nomor

641/003.21.00910/BPT 2010 yang berisi Izin Mendirikan Bangunan untuk

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional atas nama

Kemenpora di desa Hambalang, Kecamatan Citeureup-Bogor. Atas

keberlanjutan tersebut, maka Pembangunan Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional mulai dilaksanakan tahun 2010

dan direncanakan selesai tahun 2012. Berdasarkan hasil perhitungan konsultan

perencana, untuk membangun semua fasilitas dan prasarana sesuai dengan

master plan yang telah disempurnakan, anggaran mencapai Rp 1,75 triliun

yang sudah termasuk bangunan sport science, asrama atlet senior, lapangan

menembak, extreme sport, panggung terbuka, dan voli pasir.

Sejak tahun 2009-2010 Kementerian Keuangan dan DPR menyetujui

alokasi anggaran sebagai berikut :

1. APBN murni 2010 sebesar Rp 125 miliar yang telah diajukan pada tahun

2009

2. APBNP 2010 sebesar Rp 150 miliar

3. Pagu definitif APBN murni 2011 sebesar Rp 400 miliar

Pada 6 Desember 2010 keluar surat persetujuan kontrak tahun jamak dari

Kemenkeu RI nomor S-553/MK.2/2010. Pekerjaan pembangunan

Page 3: Makalah fix kasus hambalang

direncanakan selesai 31 Desember 2012. Penerimaan siswa baru diharapkan

akan dilaksanakan tahun 2013-2014.

B. Pelaku yang Terlibat Dalam Kasus Hambalang

1. Pelaku Utama Kasus Hambalang

a. Andi Alfian Mallarangeng

Seorang pengamat politik Indonesia yang menjabat sebagai Menteri

Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga

pernah menjabat sebagai Juru Bicara Kepresidenan bagi Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono.

b. Wafid Muharam

Sebagai Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sekmenpora) dan

sebagai tangan kanan Menpora Andi Alfian Mallarangeng

c. Deddy Kusdinar

Sebagai Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian

Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

d. Lisa Lukitawati

Sebagai Direktur dari CV Rifa Medika

e. Andi Zulkarnain Anwar alias Andi Zulkarnain Mallarengeng alias

Choel

Sebagai Presiden Direktur PR FOX Indonesia.

f. Anas Urbaningrum

Sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat tahun 2009. Ia sempat

mempimpin Divisi Otonomi Politik dan Daerah sebelum menjadi

Ketua Umum DPP partai Demokrat. Pada tahun 2001-2005 ia juga

pernah bergabung menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pasca mundurnya beliau dari Ketua Umum Partai Demokrat, pada

tahun 2013 ia mendirikan organisasi masyarakat yang bernama

Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Page 4: Makalah fix kasus hambalang

g. Muhammad Nazaruddin

Muhammad Nazaruddin dipilih sebagai anggota Banggar DPR periode

2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrat dan pada tahun 2010 diangkat

Bendahara Umum Partai Demokrat.

2. Pelaku Lainnya Kasus Hambalang

a. PT Metaphora Solusi Global (PT MSG)

Perusahaan yang bergerak dibidang arsitektur dan memenangkan

konsep masterplan dari proyek Hambalang.

b. Mahyuddin NS

Menjabat sebagai ketua komisi X DPR RI. Ia juga pernah menjabat

sebagai wakil gubernur Sumatera Selatan periode 2003-2008 dan

dilantik menjadi gubernur Sumatera Selatan pada 11 Juli 2008.

c. Angelina Sondakh

Anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 sebagai Badan

Anggaran (Banggar) dari partai Demokrat. Selain itu ia juga pernah

menjabat sebagai Visa Officer, Australia First (1999-2000), dan

mantan Puteri Indonesia tahun 2001 asal Sulawesi Utara.

d. Mirwan Amir

Sukses menduduki Anggota DPR untuk periode 2009-2014 sebagai

anggota Banggar. Pertengahan 2012 ia tercatut dalam kasus dugaan

suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) sebagai Dewan

yang memiliki transaksi mencurigakan berdasarkan laporan PPATK.

e. Wayan Koster

Sebagai anggota komisi X dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDIP).

f. Kahar Muzakir

Anggota DPRD komisi X wilayah Sumatera Selatan II yang

menangani masalah Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata,

Kesenian dan Kebudayaan.

Page 5: Makalah fix kasus hambalang

g. Juhaeeni Alie

Sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat. Dia

Fraksi Partai Demokrat sendiri, Alie menjabat sebagai Sekretaris

Departemen Pendidikan Nasional di bawah kepemimpinan Anas

Urbaningrum.

h. Mardiyana Indra Wati

Sebagai anggota komisi X DPR RI dan anggota Kelompok Kerja

(Pokja) Proyek Hambalang.

i. Saul Paulus David Nelwan

Seorang pengusaha dalam kasus hambalang hanya menjadi saksi

karena meminta uang Rp 600 juta dari PT Adhi Karya atas perintah

dari Wafid Muharam.

j. Ida Bagus Wirahadi

Anggota dari Fraksi Partai Amanat Nasional

k. Poniran

l. PT Adhi Karya

Pihak konstruksi BUMN untuk proyek Hambalang dengan pihak yang

terkait :

1) Teuku Bagus Mukhamad Noor (sebagai Kepala Divisi Konstruksi

Jakarta I)

2) M Arief Taufiqurahman (sebagai Manajer Pemasaran sekaligus

Fasilitator dari Teuku Bagus Mokhamad Noor)

3) Muhammad Tamzil (Fasilitator dari Teuku Bagus Mokhamad Noor

dan M Arief Taufiqurahman)

4) Indrajaja Manopol ( Sebagai Direktor Operasi)

m. PT Wijaya Karya (Wika)

Perusahaan BUMN yang bergerak dibidang konstruksi yang bekerja

sama (KSO) dengan PT Adhi Karya.

n. Mohammad Fakhruddin

Sebagai staf khusus Menpora

Page 6: Makalah fix kasus hambalang

o. Mahfud Suroso

Direktur PT Dutasari Citralaras

p. PT Grup Permai

Perusahaan milik M Nazaruddin

q. PT Global Daya Manunggal (GDM)

Perusahaan subkontraktor untuk pekerjaan struktur, arsitektur asrama

junior putra-putri dan Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna.

r. PT Duta Graha Indah (DGI)

Perusahaan milik Nazaruddin yang bergerak dibidang konstruksi

s. Mindo Rosalina Manulang

Direktur Marketing PT Anak Negeri yang kemudian menjadi rekanan

PT Duta Graha Indah (DGI)

t. Munadi Herlambang

Direktur PT MSONS Capital sekaligus Wakil Sekretaris Bidang

Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat.

u. Ketut Darmawan

Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan

v. Muchayat

Adalah Wakil Presiden Komisaris Utama Bank Mandiri yang pernah

menjabat sebagai Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)

w. Ignatius Mulyono

Merupakan salah satu anggota Fraksi Partai Demokrat yang

menduduki kursi di Komisi II DPR RI. Dalam tugasnya, ia

membidangi proses pengaturan kebijakan negara khususnya,

Pemerintahan Dalam Negeri, Aparatur Negara, Otonomi Daerah, dan

Agraria.

3. Pihak-Pihak Yang Diduga Terkait

a. Dalam proses pemberian izin-izin

1) Rahmat Yasin alias RY

Page 7: Makalah fix kasus hambalang

Selaku Bupati Bogor yang menerbitkan Site Plan atas rencana

pembangunan P3SON berlokasi di Desa Hambalang Kecamatan

Citeureup Kabupaten Bogor.

2) Syarifah Sofiah alias SS

Selaku Kepala Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor atas

nama Bupati yang menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

3) Burhanudin alias Bu

Selaku Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor

yang membantu Bupati Bogor dalam menerbitkan Site Plan atas

rencana pembangunan P3SON Hambalang.

4) Yani Hasan alias YH

Selaku Kepala Dinas Tata Bangunan dan Permukiman Kabupaten

Bogor yang membantu Bupati Bogor dalam menerbitkan Site Plan

atas rencana pembangunan P3SON berlokasi di Desa Hambalang.

5) Achmad A Ardiwinata alias AAA

Selaku PPK kegiatan studi Amdan tahun 2007.

6) Inisal DN

Selaku Direktur PT CKS

b. Dalam proses pensertipikatan tanah

1) Joyo Winoto alias JW

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait sertifikasi tanah

Hambalang. Menandatangani SK Hak Pakai untuk Kemenpora atas

tanah Hambalang.

2) Managam Manurum alias MM

Selaku Sestama sekaligus Plt Deputi II BPN

Memerintahkan LAW untuk menyerahkan SK Hak Pakai kepada

orang yang tidak berhak menerima dan tidak menandatangani RPD

mutakhir meskipun merubah RPD dengan memasukkan pernyataan

pelepasan hak.

3) Binsar Simbolon alias BS

Page 8: Makalah fix kasus hambalang

Selaku Direktur Pengaturan dan Pengadaan Tanah Pemerintah

BPN memerintahkan staf untuk menyisipkan surat pernyataan

Probosutedjo yang diduga palsu dalam RPD.

4) Erna Widayati alias EW

Selaku staf pengolah data Deputi II BPN atas perintah Kasie,

Kasubdit, dan Direktur menyisipkan surat pernyataan Probosutedjo

yang diduga palsu, dalam RPD sehingga SK Hak Pakai dapat

ditandatangani.

5) Luki Ambar Winarti alias LAW

Selaku Kabagian Persuratan BPN menyerahkan SK Hak Pakai

kepada orang yang tidak berhak menerima.

c. Dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak dan penyusunan

anggaran

1) Agus DW Martowardojo alias ADWM

Selaku Menteri Keuangan

2) Anny Ratnawati alias AR

Selaku Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan

3) Mulia P Nasution alias MPN

Selaku Sekjen Kementerian Keuangan

4) Dewi Pudjiastuti Handayani alias DPH

Selaku Direktur Anggaran II Kementerian Keuangan

5) Sudarto alias S

Selaku Kasubdit II E Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.

6) Rudi Hermawan alias RH

Selaku Kasie II E-4 Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan

7) Ahmad Maliq alias AM

Selaku staf Seksi II E-4 Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.

8) Guratno Hartono alias GH

Selaku Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian

PU.

Page 9: Makalah fix kasus hambalang

9) Dedi Permadi alias DP

Selaku Pengelola teknis Kementerian PU.

d. Dalam proses pemilihan rekanan

1) Wisler Manulu alias WiM

Selaku Ketua Panitia Pengadaan Kemenpora

a) Memerintahkan BaS selaku Sekretaris untuk melakukan

verifikasi secara formalitas hasil evaluasi prakualifikasi dan

penawaran lelang pekerjaan P3SON Hambalang, dan membuat

berita acara setiap tahap hasil pekerjaan lelang pekerjaan

P3SON Hambalang

b) Memerintahkan J untuk mengadministrasikan seluruh

dokumentasi lelang, mendistribusikan pemberitahuan

perubahan anggaran dari Rp 262M menjadi Rp 1,2T kepada

peserta lelang

c) Membuat pemberitahuan perubahan nilai pekerjaan yang

sebelumnya Rp 262M menjadi Rp 1,2T

d) Memeirntahkan J untuk memberikan nomor surat

pemberitahuan PPK mengenai perubahan nilai pekerjaan dari

Rp 262M menjadi Rp 1,2T

e) Memerintahkan J mendistribusikan surat perubahan nilai

pekerjaan dari RP 262M menjadi Rp 1,2T kepada peserta

lelang

2) Jaelani alias J

Selaku Anggota Panitia Pengadaan Kemenpora

a) Memberikan nomor surat pemberitahuan PPK yang dibuat oleh

WiM mengenai perubahan nilai pekerjaan dari Rp 262M

menjadi Rp 1,2T

b) Mendistribusikan surat pemberitahuan PPK mengenai

perubahan nilai pekerjaan sebelumnya senilai Rp 262M

menjadi Rp 1,2T kepada peserta lelang

Page 10: Makalah fix kasus hambalang

c) Menerima hasil pekerjaan Konsultan Perencana yang belum

layak menjadi dasar aanwijzing dan dokumen lelang untuk

pekerjaan tahun jamak(multiyears) senilai Rp 1,2 T

3) Bambang Siswanto alias BaS

Selaku Sekretaris Panitia Pengadaan Kemenpora

a) Melakukan verifikasi seluruh hasil evaluasi baik prakualifikasi

maupun penawaran sesuai dengan arahan dan perintah Ketua

Panitia Lelang

b) Membuat seluruh berita acara tahap pelelangan dari hasil

prakualifikasi dan penwaran

4) Rio Wilarso alias RW

Selaku Staf Biro Perencanaan Kemenpora

a) Membantu menyusun data pendukung RKA-KL tanpa

memperhatikan hasil perhitungan Kementerian Pekerjaan

Umum

b) Membantu menyusun Konsep Surat Keluar untuk permohonan

revisi RKA-KL tanpa didukung data yang cermat

c) Membantu melengkapi dokumen pendukung dari Instansi

Teknis Fungsional yang tidak disusun berdasarkan

pertimbangan yang profesional

d) Membantu menyusun desain pelaksanaan tanpa dasar

penetapan dan kebutuhan yang ditentukan oleh Menteri

Pemuda dan Olahraga

5) M Arifin alias MA

Selaku Komisaris PT MSG memerintahkan AW untuk

mengkoordinasikan pertemuan para pihak yang terkait dengan

proyek P3SON Hambalang

6) Asep Wibowo alias AW

Selaku Marketing Manager PT MSG aktif mengkoordinasikan

pertemuan pihak-pihak terkait yaitu konsultan perencanaan,

Page 11: Makalah fix kasus hambalang

manajemen konstruksi, pemborong konstruksi, Panitia Pengadaan,

dan PPK proyek P3SON sebelum proses pelelangan dimulai

7) Husni Al Huda alias HaH

Selaku staf PT Yodya Karya mengkoordinasikan tim staf PT

Yodya Karya untuk melakukan evaluasi prakualifikasi dan teknis

terhadap dokumen penawaran PT Yodya Karya

8) Aman Santoso alias AS

Selaku direktur PT Ciriajasa Cipta Mandiri (CCM) meminta

stafnya (Mul dan RS) untuk melanjutkan proses teknis penawaran

setelah bertemu dengan MA dalam rapat kantor di kantor

Kemenpora dan memastikan bahwa yang akan bertindak sebagai

rekanan manajemen kontruksi adalah PT CCM

9) Mulyatno alias Mul

Selaku Manajer Pemasaran PT CCM

a) Memerintah AG bersama timnya untuk menyiapkan kebutuhan

dokumen dalam rangka pelelangan di Kemenpora

b) Menghubungi beberapa perusahaan lain untuk dapat membantu

mendukung penawaran sebagai perusahaan pendamping

pelelangan

10) Aditya Gautama alias AG

Selaku staf PT CCM mengkoordinasikan tim staf PT CCM untuk

mengurus seluruh proses penawaran termasuk melakukan evaluasi

prakualifikasi dan teknis terhadap dokumen penawaran PT CCM

dan perusahaan-perusahaan pendamping

11) Rudi Hamarul alias Rha

Selaku staf PT CCM

a) Melakukan evaluasi prakualifikasi dan evaluasi teknis terhadap

penawaran yang disusun PT CCM sendiri

b) Membuat dokumen penawaran atas naman perusahaan-

perusahaan lain sebagai pendamping bagi PT CCM untuk

mengikuti pelelangan

Page 12: Makalah fix kasus hambalang

c) Menyerahkan hasil evaluasi penawaran beserta kertas kerjanya

kepada Panitia Pengadaan

12) RM Suhartono alias RMS

Selaku staf PT CCM memasukkan dokumen penawaran

perusahaan-perusahaan pendamping untuk mengikuti pelelangan.

13) Yusuf Sholikin alias YS

Selaku staf PT CCM memasukkan dokumen prakualifikasi dan

mengisi daftar hadir pemasukkan dokumen prakualifikasi atas

nama perusahaan-perusahaan pendamping.

14) Malemteta Ginting alias MG

Selaku staf PT CCM sekaligus Team Leader Manajemen

Konstruksi menerima hasil evaluasi rekanan konstruksi dari KS

dan menyerahkan hasilnya kepada Panitia Pengadaan untuk

dibuatkan Berita Acara.

15) Teguh Suhanta alias TS

Selaku PT Adhi Karya mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi

prakualifikasi dokumen penawaran pekerjaan konstruksi yang

memenangkan PT AK

16) Kushadi alias KS

Selaku staf PT Adhi Karya bersama Da membawa dokumen

penawaran peserta lelang konstruksi untuk dievaluasi di Hotel

Aston, dan kemudian memberikan hasil evaluasinya kepada MG.

e. Dalam proses pencairan uang muka

R Isnanta alias RI

Selaku Kabag Keuangan Kemenpora menerbitkan Surat Perintah

Membayar (SPM) sebesar Rp 217.137.547.103 untuk pembayaran

uang mukan oleh KPPN melalui SP2D kepada rekanan pelaksana

meskipun pekerjaan belum dilaksanakan oleh rekanan dan bukti

pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan belum diverifikasi oleh

pejabat yang berwenang.

Page 13: Makalah fix kasus hambalang

f. Dalam proses pelaksanaan pembangunan konstruksi

R Isnanta alias RI

Selaku pantia Pemeriksa/Penerima Pengadaan Barang/Jasa pada

Pembangunan Lanjutan P3SON Hambalang melalaikan kewajibannya

memeriksa pekerjaan fisik dan infrastruktur proyek untuk pembayaran

tahun 2010.

C. Modus Kejahatan Dalam Kasus Hambalang

Kasus proyek hambalang merupakan kejahatan korupsi “berjamaah” yang

terorganisasi. Tahapan korupsi dilakukan sejak dalam penganggaran, lelang,

hingga pelaksanaan kegiatan pengadaan. Dampak negatif yang ditimbulkan

akibat kejahatan ini bagi perekonomia indonesia setidaknya berkisar pada dua

hal, yaitu: aspek kerugian keuangan negara dan buruknya infrastruktur publik

yang dihasilkan. Kedua dampak tersebut harus diterjemahkan sebagai

kerugian bagi publik, karena yang dikorupsi merupakan hasil penerimaan

negara dari publik (hasil pajak).

Jamak diketahui bahwa setiap proyek infrastruktur yang dibiayai negara tidak

pernah luput dari prakti suap menyuap. Munculnya istilah fee atau uang lelah

dikalangan DPR memperkuat dugaan praktek ini terjadi.

Korupsi proyek Hambalang adalah korupsi terstruktur. Semua pihak uang

disebutkan didalam audit menjalankan peranannya masing-masing. Dimuali

dari penyiapan lahan untuk pembangunan, termasuk perizinan, persetujuan

teknis pengadaan (lelang dan kontrak tahun jamak), pencairan anggaran,

hingga penetapan pemenang lelang yang dilakukan diluar prosedur baku.

Korupsi secara bersama-sama dalam Proyek Hambalang menunjukan tipe

korupsi yang terorganisasi. Kelompok penguasa berkolaborasi dengan

kepentingan bisnis melakukan kejahatan. Modus kejahatan korupsi semacam

ini hanyalah modifikasi dan replikasi kejahatan korupsi Orde Baru. Dari data

diketahui tercatat total loss atau jumlah kerugian negara dalam kasus mega

proyek di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor mencapai Rp 463,66 Miliar.

Page 14: Makalah fix kasus hambalang

Kemenpora lalu mengajukan usulan penambahan anggaran proyek Hambalang sebesar Rp 625 M dalam APBN-P 2010. Pokja anggaran Komisi X menyetujui penambahan dana sebesar Rp 150 M dalam APBN-P 2010 tanpa melalui proses Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pokja dan Kemenpora

Kemenpora lalu mengajukan usulan penambahan anggaran proyek Hambalang sebesar Rp 625 M dalam APBN-P 2010. Pokja anggaran Komisi X menyetujui penambahan dana sebesar Rp 150 M dalam APBN-P 2010 tanpa melalui proses Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pokja dan Kemenpora

D. Flow-Chart Atas Kasus Hambalang

Secara garis besar proses terjadinya korupsi terstruktur proyek hambalang

yang melibatkan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng,

Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan lainnya yang ikut terlibat

dapat diilustrisakan pada alur dibawah ini:

PERAN ANDI MALLARANGENG

Okt2009:SesmenporaWafid Muharam menyampaikan status tanah bermasalah karena belum ada sertifikat.” Andi lalu memerintahkan Wafid agar segera menyelesaikan masalah status tanah tadi.

Okt2009:SesmenporaWafid Muharam menyampaikan status tanah bermasalah karena belum ada sertifikat.” Andi lalu memerintahkan Wafid agar segera menyelesaikan masalah status tanah tadi.

Desember 2009: Wafid menyampaikan perkiraan anggaran proyek sekitar Rp 2,5 T dana, ada hambatan saat proses anggaran, namun Andi menanggapi dengan mengatakan komisi X merupakan teman-temannya.

Desember 2009: Wafid menyampaikan perkiraan anggaran proyek sekitar Rp 2,5 T dana, ada hambatan saat proses anggaran, namun Andi menanggapi dengan mengatakan komisi X merupakan teman-temannya.

Akhir2009,

Andi memperkenalkan adiknya Andi Zulkarnain Anwar alias Choel kepada Wafid. Andi menyatakan adiknya akan banyak membantu urusan Kemenpora,

Akhir2009,

Andi memperkenalkan adiknya Andi Zulkarnain Anwar alias Choel kepada Wafid. Andi menyatakan adiknya akan banyak membantu urusan Kemenpora,

Awal tahun 2010, terkait proses pengajuan bahan anggaran pembangunan hambalang, Andi diminta wafid untuk berkordinasi dengan Komisi Xdan Kementerian PU. Andi dan Wafid selanjutnya mengadakan pertemuan di ruangan Menporan dengan anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang bertugas di Komisi Xdan Badan Anggaran DPR, yaitu Mahyudin (ketua komisi X), Angelina Sondach, Mirwan Amir dan Nazaruddin

Awal tahun 2010, terkait proses pengajuan bahan anggaran pembangunan hambalang, Andi diminta wafid untuk berkordinasi dengan Komisi Xdan Kementerian PU. Andi dan Wafid selanjutnya mengadakan pertemuan di ruangan Menporan dengan anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang bertugas di Komisi Xdan Badan Anggaran DPR, yaitu Mahyudin (ketua komisi X), Angelina Sondach, Mirwan Amir dan Nazaruddin

Persetujuan penambahan anggaran ditandatangani oleh Mahyudin selaku pimpinan Komisi X dan jajarannya, yakni Rully Chairul Azwardan dan Abdul Hakam Naza. Selain itu, ditandatangani oleh anggota Pokja seperti Angelina Sondach, Wayan Koster, Kahar Muzakir, Juhaeni Alie dan Mardiyana Indra Wati. Dengan demikian anggaran tersedia menjadi Rp 275 M.

Persetujuan penambahan anggaran ditandatangani oleh Mahyudin selaku pimpinan Komisi X dan jajarannya, yakni Rully Chairul Azwardan dan Abdul Hakam Naza. Selain itu, ditandatangani oleh anggota Pokja seperti Angelina Sondach, Wayan Koster, Kahar Muzakir, Juhaeni Alie dan Mardiyana Indra Wati. Dengan demikian anggaran tersedia menjadi Rp 275 M.

Atas persetujuan DPR tsb, Wafid melalui Saul Paulus David Nelwan meminta uang sebesar Rp 500 juta kepada PT Adhi Karya melalui Ida Bagus Wirahadi dan Rp 100juta dari Poniran, sehingga seluruh jumlah Rp 600juta. Uang tersebut diserahkan kepada Mahyudin saat kongres Partai Demokrat Di Bandung.

.

Atas persetujuan DPR tsb, Wafid melalui Saul Paulus David Nelwan meminta uang sebesar Rp 500 juta kepada PT Adhi Karya melalui Ida Bagus Wirahadi dan Rp 100juta dari Poniran, sehingga seluruh jumlah Rp 600juta. Uang tersebut diserahkan kepada Mahyudin saat kongres Partai Demokrat Di Bandung.

.

Deddy Kusnidar bersama Wafid bertemu Choel Mallarangeng di Restoran Jepang Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Pada pertemuan tsb Choel menyampaikan bahwa abangnya Andi Mallarangeng sudah satu tahun menjabat Menpora tapi belum dapat apa-apa.

Deddy Kusnidar bersama Wafid bertemu Choel Mallarangeng di Restoran Jepang Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Pada pertemuan tsb Choel menyampaikan bahwa abangnya Andi Mallarangeng sudah satu tahun menjabat Menpora tapi belum dapat apa-apa.

Selanjutnya, dilakukan pertemuan di ruangan Menpora yang dihadiri Wafid, Deddy, Choel, Fachruddin, dan Arief dari PT Adhi Karya. Dengan ditetapkannya KSO Adhi-Wika sebagai pemenang proyek Hambalang. Total dana yang diperoleh Andi Rp 4 Miliar dan US$ 550.000

Selanjutnya, dilakukan pertemuan di ruangan Menpora yang dihadiri Wafid, Deddy, Choel, Fachruddin, dan Arief dari PT Adhi Karya. Dengan ditetapkannya KSO Adhi-Wika sebagai pemenang proyek Hambalang. Total dana yang diperoleh Andi Rp 4 Miliar dan US$ 550.000

Page 15: Makalah fix kasus hambalang

PERAN ANAS URBANINGRUM

Agustus 2010, proyek Hambalang menjaddi ajang rebutan antara PT Duta Graha Indah (DGI) yang dimiliki muhammad Nazaruddin dan Perusahaan BUMN PT Adhi Karya.

Agustus 2010, proyek Hambalang menjaddi ajang rebutan antara PT Duta Graha Indah (DGI) yang dimiliki muhammad Nazaruddin dan Perusahaan BUMN PT Adhi Karya.

Mindo Rosalina Manulang (PT DGI) dan Lisa Lukitawati (staf tim persiapan pembanguna proyek Hambalang) bertemu Arief Taufiqurrahman (manajer pemasaran PT Adhi Karya) dan meminta PT Adhi karya mundur dari ProyekHambalang, karena dia dan Nazaruddin yang akan mengerjakannya.

Mindo Rosalina Manulang (PT DGI) dan Lisa Lukitawati (staf tim persiapan pembanguna proyek Hambalang) bertemu Arief Taufiqurrahman (manajer pemasaran PT Adhi Karya) dan meminta PT Adhi karya mundur dari ProyekHambalang, karena dia dan Nazaruddin yang akan mengerjakannya.

Arief selanjutnya melaporkan hal tersebut pada Kepala Divisi Konstruksi Jakarta 1 PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor.

Arief selanjutnya melaporkan hal tersebut pada Kepala Divisi Konstruksi Jakarta 1 PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor.

Terkait masalah ini, Teuku Bagus meminta tolong Mahfud Suroso dari PT Dutasari Citalaras, yang dekat dengan istri mantan Anas Urbaningrum Ketua Partai Demokrat Attiyah Laila, karena Mndo Mengganggu.

Terkait masalah ini, Teuku Bagus meminta tolong Mahfud Suroso dari PT Dutasari Citalaras, yang dekat dengan istri mantan Anas Urbaningrum Ketua Partai Demokrat Attiyah Laila, karena Mndo Mengganggu.

Saat itu Anas menyampaikan kepada Nazaruddin agar mundur dan tidak mengambil proyek konstruksi pembangunan P3SON Hambalang.

Saat itu Anas menyampaikan kepada Nazaruddin agar mundur dan tidak mengambil proyek konstruksi pembangunan P3SON Hambalang.

Jaksa mencatat Anas mendapat Rp 2,21 Miliar untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum dalam kongres Partai Demokrat 2010 yang diberikan secara bertahap pada 19 April hingga 6 Desember 2010. Uang diserahkan Teuku Bagus melalui Munadi Herlambang, Indrajaja Manopol (Direktur Operasi PT Adhi Karya) dan Ketut Darmawan (Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan) atas permintaan Muchayat.

Jaksa mencatat Anas mendapat Rp 2,21 Miliar untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum dalam kongres Partai Demokrat 2010 yang diberikan secara bertahap pada 19 April hingga 6 Desember 2010. Uang diserahkan Teuku Bagus melalui Munadi Herlambang, Indrajaja Manopol (Direktur Operasi PT Adhi Karya) dan Ketut Darmawan (Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan) atas permintaan Muchayat.

Anas membantu untuk mengurus permasalahan tanah Hambalang di Badan Pertanahan Nasional. Anas memerintahkan Ignatius Mulyono selaku Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat yang mempunyai mitra kerjanya BPN, untuk mengurus permasalahan hak pakai tanah untuk pembangunan Proyek Hambalang.

Anas membantu untuk mengurus permasalahan tanah Hambalang di Badan Pertanahan Nasional. Anas memerintahkan Ignatius Mulyono selaku Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat yang mempunyai mitra kerjanya BPN, untuk mengurus permasalahan hak pakai tanah untuk pembangunan Proyek Hambalang.

Akhirnya, Ignatius berhasil mengurus SK Hak Pakai atas tanah Kemenpora di Hambalang, kemudian menyerahkan SK tersebut kepada Anas di ruangan Ketua Fraksi Partai Demokrat yang disaksikan Nazaruddin. Salinan SK diberikan ke Nazaruddin.

Akhirnya, Ignatius berhasil mengurus SK Hak Pakai atas tanah Kemenpora di Hambalang, kemudian menyerahkan SK tersebut kepada Anas di ruangan Ketua Fraksi Partai Demokrat yang disaksikan Nazaruddin. Salinan SK diberikan ke Nazaruddin.

Page 16: Makalah fix kasus hambalang

E. Pasal yang Dilanggar Dalam Kasus Hambalang

1. Pasal yang Dilanggar Berdasarkan Temuan BPK atas Penyimpangan

a. Penyimpangan dalam pemberian izin lokasi, site plan, dan Izin

Mendirikan, pasal yang dilanggar adalah:

1) Pasal 22 UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa setiap

kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan wajib

memiliki Amdal.

2) Perda Kab Bogor Nomor 12 tahun 2009 tanggal 10 Agustus 2010

tentang Bangunan Gedung pasal 25 yang menyatakan bahwa

persyaratan tata bangunan meliputi adanya pengendalian dampak

lingkungan.

3) DN selaku rekanan PT CKS tidak melaksanakan pekerjaan berupa

studi Amdal meskipun telah menerima pembayaran.

b. Penyimpangan Dalam Penerbitan SK Hak Pakai dan Sertipikat Hak

Pakai atas Tanah Hambalang sebagai berikut:

1) Kepala BPN (JW) menandatangani SK Hak Pakai bagi Kemenpora

atas tanah seluas 312.448 m2 dengan didukung dokumen yang

tidak sesuai kenyataan berupa: (i) surat pelepasan hak dari

Probosutedjo selaku pemegang hak sebelumnya yang diduga palsu;

dan (ii) Surat Pernyataan Ses Kemenpora yang menyatakan bahwa

pada pengadaan lahan dimaksud tidak terjadi kerugian negara

berdasarkan LHP BPK RI adalah tidak sesuai kenyataan.

Pernyataan bahwa dalam pengadaan lahan dimaksud tidak terjadi

kerugian negara, ternyata tidak pernah dimuat dalam LHP BPK RI

dimaksud.

2) Melanggar prosedur yang diatur dalam Keputusan Kepala BPN

No. 1 tahun 2005 yang telah diperbarui dengan Peraturan Kepala

BPN No. 1 tahun 2010 yang menyatakan bahwa SK tersebut hanya

Page 17: Makalah fix kasus hambalang

dapat diserahkan kepada instansi pemohon atas kuasa yang

ditunjuknya.

c. Penyimpangan dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak sebagai

berikut:

1) Ses Kemenpora (WM) mengajukan surat permohonan persetujuan

kontrak tahun jamak dengan mengatasnamakan Menpora tanpa

memperoleh pelimpahan wewenang dari Menpora.

2) Ses Kemenpora (WM) bersama Kepala Biro Perencanaan

Kemenpora/PPK (DK) menyajikan data dan dokumen yang tidak

benar sebagai syarat kelengkapan persetujuan kontrak tahun jamak

dan revisi RKA-KL tahun 2010 yaitu sebagai berikut:

a) Menafsirkan secara sepihak pernyataan Direktur PBL

Kementerian PU bahwa “pembangunan tersebut dapat

dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran untuk beberapa

bangunan yang pelaksanaan konstruksi fisiknya diperkirakan

lebih dari 12 bulan”. Tanpa konfirmasi kepada Kementerian

PU, Ses Kemenpora menafsirkan bahwa yang dimaksud

pernyataan tersebut adalah seluruh pembangunan fisik gedung

dan lapangan serta infrastruktur dilaksanakan melalui satu

kontrak tahun jamak.

b) Dalam rangka revisi RKA-KL, menyajikan data volume

keluaran yang tidak sesungguhnya yaitu yang seharusnya

volume yang akan dibangun turun dari semula 108.553 m2

menjadi 100.398 m2, tetapi justru menyajikan volume itu

seolah-olah naik dari semula 108.553 m2 menjadi 121.097 m2.

3) Direktur Jenderal Anggaran (AR) setelah melalui proses

berjenjang dari Kasie II E-4 (RH), Kasubdit II E (S) dan Direktur

II (DPH) memberikan masukan, data dan informasi yang tidak

benar kepada pejabat di atasnya dalam proses pemberian dispensasi

keterlambatan pengajuan usulan revisi RKA-KL Kemenpora tahun

2010 dan dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak.

Page 18: Makalah fix kasus hambalang

Pemberian masukan dilakukan dengan cara menyampaikan Nota

Dinas. Nota Dinas tersebut berisi antara lain: “Mengingat

permohonan persetujuan Kontrak Tahun Jamak (multiyears

contract) tersebut telah dilengkapi data pendukung dan dalam

rangka menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan P3SON

dalam rangka pembinaan atlit (olahragawan) yunior maupun

senior, maka persetujuan kontrak tahun jamak dapat

dipertimbangkan untuk disetujui. Mengingat revisi perubahan

volume kegiatan diakibatkan adanya perubahan perencanaan

sehingga (karena pertimbangan KDB dan GSB) berhubungan

dengan persetujuan kontrak tahun jamak, maka dispensasi waktu

revisi dapat dipertimbangkan untuk disetujui.”

Nota Dinas dengan isi yang sama juga disampaikan secara

berjenjang dari Kasubdit II E kepada Direktur Anggaran II, dari

Direktur Anggaran II kepada Dirjen Anggaran dan dari Dirjen

Anggaran kepada Menteri Keuangan.

4) Menteri Keuangan (ADWM) setelah melalui proses penelaahan

secara berjenjang, mulai dari Kasie II E-4, Kasubdit II E, Direktur

II dan Dirjen Anggaran,menyetujui pemberian dispensasi

keterlambatan pengajuan usulan revisi RKA-KL Kemenpora 2010,

meskipun Pasal 20 (1) PMK 180/2010 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun 2010 menetapkan bahwa “Batas akhir

penerimaan usul revisi anggaran untuk APBN TA 2010 ditetapkan

tanggal 15 Oktober 2010 untuk revisi anggaran pada DJA.”

Sebagai syarat pengajuan persetujuan kontrak tahun jamak kepada

Menteri Keuangan, RKA KL P3SON harus diubah untuk

menunjukkan adanya kegiatan lebih dari satu tahun anggaran. Atas

dasar itu, Ses Kemenpora harus mengajukan usulan perubahan

RKAKL. Namun karena batas waktu pengajuan revisi telah

dilampaui, maka Ses Kemenpora meminta dispensasi

keterlambatan pengajuan revisi RKA KL dimaksud pada tanggal

Page 19: Makalah fix kasus hambalang

16 November 2010. Menteri Keuangan menyetujui permintaan

dispensasi ini pada tanggal 1 Desember 2010 dengan disposisi

“Selesaikan” pada surat usulan dimaksud.

Menteri Keuangan (ADWM) menyetujui hal tersebut setelah

mendapat masukan secara berjenjang dari Kasubdit II E, Direktur

Anggaran II, dan Dirjen Anggaran berupa Nota Dinas yang berisi

antara lain: “Mengingat revisi perubahan volume kegiatan

diakibatkan adanya perubahan perencanaan sehingga (karena

pertimbangan KDB dan GSB) berhubungan dengan persetujuan

kontrak tahun jamak,maka dispensasi waktu revisi dapat

dipertimbangkan untuk disetujui”.

5) Menteri Keuangan (ADWM) setelah melalui proses penelaahan

secara berjenjang, mulai dari Kasie II E-4, Kasubdit II E, Direktur

II dan Dirjen Anggaran, menyetujui kontrak tahun jamak meskipun

persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 5, dan Pasal 12 PMK

56/2010 tidak terpenuhi.

a) Menteri Keuangan (ADWM) menyetujui kontrak tahun jamak

meskipun permohonan persetujuan kontrak tahun jamak

ditandatangani oleh WM selaku Ses Kemenpora dengan

mengatasnamakan Menpora tanpa ada pendelegasian

wewenang dari Menpora.

b) Menteri Keuangan (ADWM) tidak mengetahui dan tidak

membaca surat permohonan persetujuan kontrak tahun jamak

yang diajukan Kemenpora karena surat tersebut didisposisi

oleh Sekjen Kementerian Keuangan (MPN) langsung kepada

Dirjen Anggaran.

c) Menteri Keuangan (ADWM) menyetujui kontrak tahun jamak

yang diajukan Kemenpora meskipun: (i) tidak memenuhi

persyaratan yang diatur dalam Pasal 5 (2) PMK 56/2010 yaitu

adanya rekomendasi dari instansi teknis fungsional yang

menyatakan kelayakan atas kontrak tahun jamak yang akan

Page 20: Makalah fix kasus hambalang

dilakukan; (ii) tidak memenuhi Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum No 45 tahun 2007 pada BAB III.A.1.f yang

mensyaratkan bahwa “Pembangunan Gedung Negara yang

pelaksanaan pembangunannya akan dilaksanakan terus

menerus lebih dari satu tahun anggaran sebagai kontrak tahun

jamak (multiyears contract), program dan pembiayaannya

harus mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan setelah

memperoleh Pendapat Teknis dari Menteri Pekerjaan Umum”.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, yang ada hanyalah

pendapat teknis yang ditandatangani oleh pejabat yang tidak

berwenang yaitu Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan

Kementerian Pekerjaan Umum. Sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

45/PRT/M/2007 pejabat yang berwenang memberikan

Pendapat Teknis adalah Menteri Pekerjaan Umum.

d) Pada tanggal 1 Desember 2010, Menteri Keuangan (ADWM)

menyetujui kontrak tahun jamak yang diajukan Kemenpora

sebelum memastikan bahwa persyaratan revisi RKA-KL

sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 12 (2) PMK 56/2010

dan sejalan dengan pasal 14 UU No. 17/2003, telah terpenuhi.

Revisi RKA-KL yang menunjukkan bahwa pekerjaan yang

diajukan akan dibiayai lebih dari 1 (satu) tahun anggaran baru

disetujui oleh Dirjen Anggaran pada tanggal 6 Desember 2010.

Menteri Keuangan (ADWM) memberikan persetujuan kontrak

tahun jamak setelah mendapat masukan secara berjenjang dari

Kasubdit II E, Direktur Anggaran II, dan Dirjen Anggaran, berupa

Nota Dinas yang berisi antara lain: “Mengingat permohonan

persetujuan Kontrak Tahun Jamak (multiyears contract) tersebut

telah dilengkapi data pendukung dan dalam rangka menunjang

kelancaran pelaksanaan pembangunan P3SON dalam rangka

pembinaan atlit (olahragawan) yunior maupun senior, maka

Page 21: Makalah fix kasus hambalang

persetujuan kontrak tahun jamak dapat dipertimbangkan untuk

disetujui.”

6) Melanggar ketentuan dalam Pasal 7 butir (1) huruf c PMK

180/2010 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2010 bahwa

revisi anggaran tidak boleh mengurangi volume keluaran (output)

Kegiatan Prioritas Nasional atau Prioritas Kementerian

Negara/Lembaga.

7) Tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 45

tahun 2007 pada BAB III.A.1.f yang menyatakan bahwa

“Pembangunan Gedung Negara yang pelaksanaan

pembangunannya akan dilaksanakan terus menerus lebih dari satu

tahun anggaran sebagai kontrak tahun jamak (multiyears contract),

program dan pembiayaannya harus mendapat persetujuan dari

Menteri Keuangan setelah memperoleh Pendapat Teknis dari

Menteri Pekerjaan Umum”.

Direktur PBL Kementerian PU (GH) menerbitkan Pendapat Teknis

pembangunan P3SON Hambalang dengan pelaksanaan

pembangunan lebih dari satu tahun anggaran pada tanggal 22

Oktober 2010, yang tidak menjadi kewenangannya dan tidak

pernah ada pelimpahan wewenang dari Menteri PU.

8) Tidak sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No 45/PRT/M/2007 tahun 2010, yaitu: (a) Pada BAB III, Bagian A

angka 1 huruf e : Penyusunan pembiayaan bangunan gedung

Negara didasarkan pada standar harga per-m2 tertinggi bangunan

gedung negara yang berlaku. Untuk penyusunan program dan

pembiayaan pembangunan bangunan gedung Negara yang belum

ada standar harganya atau memerlukan penilaian khusus, harus

dikonsultasikan kepada Instansi teknis setempat. (b) Pada BAB IV,

Bagian B : Standar harga satuan tertinggi pembangunan gedung

Negara ditetapkan secara berkala untuk setiap kabupaten/kota oleh

Page 22: Makalah fix kasus hambalang

Bupati/Walikota setempat, khusus untuk Provinsi DKI ditetapkan

oleh Gubernur.

Direktur PBL (GH) menyampaikan kepada Kepala Biro

Perencanaan Kemenpora (DK) pada tanggal 23 November 2010

berupa analisa perhitungan biaya pembangunan P3SON

Hambalang yang rekap-nya sebesar Rp1.129 Miliar telah diparaf

oleh Pengelola Teknis (DP). Perhitungan analisa biaya tersebut

diminta oleh DK dalam rangka menanggapi Surat Dirjen Anggaran

tanggal 15 November 2010 yang antara lain menyampaikan bahwa

dalam rangka persetujuan kontrak tahun jamak dibutuhkan antara

lain analisa biaya komponen terhadap bangunan yang mengalami

perubahan dari instansi teknis fungsional. Perhitungan analisa

biaya pembangunan konstruksi P3SON Hambalang sebesar

Rp1.129 Miliar ternyata disusun oleh KS dari PT AK yang tidak

mengikuti standar harga satuan tertinggi per m bangunan gedung

negara sesuai Keputusan Bupati Bogor yang berlaku, tetapi dengan

terlebih dahulu menambahkan inflasi sebesar 2,95%.

d. Penyimpangan dalam proses persetujuan RKA-KL tahun 2011 yaitu

Dirjen Anggaran (AR) menetapkan RKA-KL APBN Murni

Kemenpora tahun 2011 untuk proyek P3SON meskipun tidak

memenuhi persyaratan. Hal ini melanggar ketentuan yang diatur dalam

PMK nomor 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan

Penelaahan RKA-KL TA 2011.

Dalam APBN Murni tahun 2011 proyek P3SON Hambalang

mendapatkan alokasi sebesar Rp500 Miliar yang terdiri dari Rp400

Miliar untuk pekerjaan konstruksi dan Rp100 Miliar untuk pengadaan

peralatan. SP-RKAKL tahun 2011 menetapkan bahwa alokasi

anggaran untuk pengadaan peralatan sebesar Rp100 Miliar tersebut

diblokir oleh Ditjen Anggaran, sedangkan pekerjaan konstruksi sebesar

Rp400 Miliar tidak diblokir, padahal dokumen pendukung berupa

Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Page 23: Makalah fix kasus hambalang

yang ada adalah untuk skema pembiayaan tahun jamak, sementara itu

persetujuan kontrak tahun jamak belum disetujui.

e. Penyimpangan dalam proses pelelangan perencanaan konstruksi,

pelelangan pekerjaan konstruksi dan pelelangan manajemen konstruksi

yaitu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Kemenpora (WiM dkk)

bersama-sama dengan staf perusahaan calon rekanan mengatur

pelelangan dengan cara sebagai berikut:

1) Lelang Perencanaan Konstruksi

a) Pada penilaian faktor kesesuaian pengalaman pekerjaan tenaga

ahli terdapat ketidaksesuaian antara pengalaman pekerjaan

yang diajukan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b) Penghitungan jumlah tahun pengalaman tenaga ahli tidak

akurat dan tumpang tindih

2) Lelang Konstruksi

a) Menggunakan standar penilaian yang berbeda dalam

mengevaluasi dokumen prakualifikasi antara dokumen

penawaran dari KSO AW dengan dokumen penawaran dari

rekanan yang lain. Standar penilaian untuk mengevaluasi

penawaran dari KSO AW menggunakan nilai pekerjaan sebesar

Rp1,2T, sedangkan standar penilaian untuk mengevaluasi

penawaran dari rekanan lain menggunakan nilai pekerjaan

sebesar Rp262M. Evaluasi Tim BPK terhadap kertas kerja

Panitia Pengadaan menyangkut penilaian dokumen

prakualifikasi peserta lelang menunjukkan bahwa seluruh

peserta prakualifikasi semestinya tidak dapat dinyatakan lulus

prakualifikasi sehingga pelelangan seharusnya diulang. Hasil

evaluasi adalah sebagai berikut: (rincian terlampir Lampiran

1)

(1) KSO AW seharusnya gugur karena mendapat nilai total

merit point 68,42 (lebih kecil dari Passing Grade 75) dan

aspek Kemampuan Dasar (KD) yang diperkenankan adalah

Page 24: Makalah fix kasus hambalang

sebesar Rp880.590.000.000 (lebih rendah dari ambang

batas Rp1,2T).

(2) PT JK seharusnya gugur karena aspek KD yang

diperkenankan adalah sebesar Rp947.922.889.372 (lebih

rendah dari ambang batas Rp1,2T) dan aspek Personil

mendapat nilai 4 (lebih rendah dari ambang batas 5).

(3) PT NK seharusnya gugur karena mendapat nilai total merit

point 69,35 (lebih kecil dari Passing Grade 75). Selain itu

aspek KD yang diperkenankan adalah sebesar

Rp192.200.900.000 (lebih rendah dari ambang batas

Rp1,2T) dan aspek Sisa Kemampuan Keuangan (SKK)

adalah sebesar Rp405.005.989.172 (lebih rendah dari

ambang batas Rp960 Miliar).

(4) PT HK seharusnya gugur karena mendapat nilai total merit

point 64,32 (lebih kecil dari Passing Grade 75). Selain itu

aspek KD yang diperkenankan adalah sebesar

Rp168.321.694.000 (lebih rendah dari ambang batas

Rp1,2T) dan aspek Pengalaman mendapat nilai 28,27 (lebih

rendah dari ambang batas 30).

(5) PT WK seharusnya gugur karena mendapat nilai total

merit point 64,25 (lebih kecil dari Passing Grade 75).

Selain itu aspek KD yang diperkenankan adalah sebesar

Rp354.514.000.000 (lebih rendah dari ambang batas

Rp1,2T) dan aspek Pengalaman mendapat nilai 28,81 (lebih

rendah dari ambang batas 30).

(6) KSO IL seharusnya gugur karena mendapat nilai total merit

point 52 (lebih kecil dari Passing Grade 75). Selain itu

aspek KD yang diperkenankan adalah sebesar

Rp518.761.000.000 (lebih rendah dari ambang batas

Rp1,2T) dan aspek Personil mendapat nilai 3,75 (lebih

rendah dari ambang batas 5).

Page 25: Makalah fix kasus hambalang

b) Mengumumkan lelang dengan informasi yang tidak benar dan

tidak lengkap.

Hal tersebut melanggar ketentuan Keppres 80 Tahun 2003

Pasal 4 huruf h dan Penjelasannya pada Lampiran Bab II, Point

A.1.a.2), Point A.1.a.3).b yang menetapkan bahwa

panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas

tentang adanya pelelangan umum yang memuat di antaranya

perkiraan nilai pekerjaan.

Dalam pengumuman pelelangan yang dimuat dalam Koran

Tempo tanggal 18 Agustus 2010, Panitia menyatakan bahwa

nilai pagu anggaran untuk pekerjaan yang hendak dilelang

adalah sebesar Rp262.784.797.000. Disebutkan pula bahwa

anggaran sedang dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak

dari Kementerian Keuangan. Pada saat yang bersamaan,

Kemenpora sedang mengajukan persetujuan kontrak tahun

jamak dengan nilai pekerjaan sebesar Rp1.129.296.256.000.

Setelah mendapatkan konsep dari WiM selaku Ketua Panitia

Pengadaan, DK selaku PPK secara sepihak lalu

menandatangani surat pemberitahuan nomor No.01-SP-PPK-8-

2010 yang ditujukan kepada calon penyedia jasa pemborongan.

Isinya menginformasikan bahwa nilai pekerjaan yang saat ini

sedang diajukan persetujuan kontrak tahun jamak adalah

sebesar Rp1,2T. Namun, surat pemberitahuan tersebut hanya

disampaikan kepada sebagian peserta yang telah mengambil

dokumen lelang. Adapun PT DGI dan KSO IL tidak menerima

pemberitahuan tersebut sehingga memasukkan penawaran

dengan asumsi nilai pekerjaan sebesar Rp262M.

c) Menggunakan nilai paket pekerjaan yang tidak disepakati

untuk mengevaluasi Kemampuan Dasar (KD) Peserta Lelang.

Sesuai ketentuan dalam PP No. 29 tahun 2000 Pasal 14 ayat

(1), (2) dan (3), Keppres 80 tahun 2003 Lampiran 1 Bab

Page 26: Makalah fix kasus hambalang

II.A.1.b : (1).j), dan Permen PU No 43 Tahun 2007 pada L3,

penilaian KD = 2 NPt (nilai pengalaman tertinggi). Untuk

perusahaan yang menjalin kerja sama operasi, NPt yang

dipakai adalah NPt dari perusahaan yang menjadi Lead-firm.

Peserta dianggap lulus jika memiliki KD lebih besar atau sama

dengan nilai pekerjaan/kontrak yang hendak dilelang. Panitia

meluluskan KSO AW karena dianggap memenuhi syarat nilai

KD. Untuk mengevaluasi KSO AW, Panitia menetapkan nilai

kontrak yang hendak dilelang adalah Rp1,2 T. Sedangkan

untuk peserta lainnya, Panitia menetapkan nilai kontrak yang

hendak dilelang adalah Rp262 M. Untuk menaikan nilai KD

KSO AW, Panitia menggabungkan 2 proyek terbesar yang

pernah dikerjakan oleh PT AK yaitu proyek pembangunan

stadion Surabaya Barat (Rp440M) dan proyek pembangunan

jembatan Suramadu (Rp443M) sehingga total NPt-nya menjadi

sebesar Rp883M (=Rp440M + Rp443M). Dengan demikian,

nilai KD = 2 x Rp883 = Rp1,7T atau melebihi ambang batas

Rp1,2T. Seharusnya Panitia hanya menghitung satu proyek

saja yang sesuai dengan bidang pekerjaan sejenis, sehingga

maksimal NPt-nya adalah Rp440M, dan score KD-nya =

2xRp440M = Rp880M.

3) Lelang Manajemen Konstruksi

a) Menyusunkan dokumen penawaran perusahaan pendamping

dan memasukkannya untuk mengikuti pelelangan.

b) Menggunakan nama-nama tenaga ahli dengan bukti dokumen

SKA yang tidak benar.

f. Penyimpangan dalam penetapan pemenang lelang konstruksi yaitu Ses

Kemenpora (WM) telah melampaui wewenangnya dengan menetapkan

pemenang lelang untuk pekerjaan bernilai di atas Rp 50 Miliar tanpa

memperoleh pelimpahan wewenang dari Menpora sebagai pejabat

yang berwenang menetapkan.

Page 27: Makalah fix kasus hambalang

Hal tersebut melanggar ketentuan dalam Keppres 80/2003 pasal 26

bahwa pejabat yang berwenang menetapkan penyedia barang/jasa

adalah Menteri untuk pengadaan barang/jasa yang dibiayai dari APBN

yang bernilai di atas Rp 50 Miliar.

g. Penyimpangan dalam proses pembayaran dan pencairan uang muka

yaitu RI selaku Kabag Keuangan Kemenpora tetap menyusun dan

menandatangani SPM, meskipun Pejabat Penguji Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dan Bendahara belum menandatangani dokumen

SPP dari PPK yang berarti belum menguji kelengkapan dan kebenaran

tagihan sesuai tugasnya. SPM itu bersama dengan surat

Pertanggungjawaban Belanja dari WM selaku Ses Kemenpora

diajukan ke KPPN untuk penerbitan SP2D.

h. Penyimpangan dalam hal pelaksanaan pekerjaan konstruksi berupa

rekanan KSO AW mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utamanya

kepada perusahaan lain yaitu di antaranya kepada PT DC dan PT

GDM. Hal tersebut melanggar ketentuan dalam Keppres 80/2003 pasal

32 (3) bahwa Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung

jawab seluruh pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada

pihak lain. Juga pasal 32 (4) bahwa Penyedia barang/jasa dilarang

mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan

mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun,

kecuali disubkontrakkan kepada penyedia barang/jasa spesialis.

2. Pasal yang dilangggar terkait hukuman yang diterima pelaku

a. Pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999

sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang perbuatan memperkaya

diri sendiri, orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan

negara; sedangkan pasal 3 mengenai perbuatan menguntungkan diri

sendiri, orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan

karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan negara.

Page 28: Makalah fix kasus hambalang

Ancaman pidana dari pelanggaran pasal tersebut adalah maksimal 20

tahun penjara dengan denda paling banyak Rp1 miliar.

b. pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no 31 tahun 1999

sebagaimana telah diubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Pasal tersebut mengatur tentang penyelenggara negara yang menerima

suap atau gratifikasi dengan ancaman pidana penjara seumur hidup

atau pidana penjara paling singkat 4-20 tahun dan pidana denda

Rp200-Rp1 miliar.

c. Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto

Pasal 64 ayat 1 KUHP dan dia diganjar hukuman 4,5 tahun penjara,

denda Rp 250 juta atau diganti dengan 6 bulan kurungan.

F. Hipotesis Pemeriksaan Kasus Hambalang

Diduga Ada indikasi penyimpangan terhadap peraturan perundangan dan atau

penyalahgunaan wewenang dalam proses persetujuan kontrak tahun jamak, dalam

proses pelelangan, pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan dalam proses pencairan

uang muka, yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembangunan P3SON,

yang mengakibatkan timbulnya indikasi kerugian negara sekurang-kurangnya sebesar

Rp243,66 Milyar.

G. Data-Data Yang Perlu Dikumpulkan

1. Mengumpulkan data yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan

P3SON hambalang yang masih terkendala masalah sertifikat tanah yang

sudah lama di proses tetapi belum diterbitka oleh BPN, karena masih ada

persyaratan yang belum dipenuhi berupa surat penyerahan hak dan Pr

selaku pemegang hak sebelumnya.

2. Mengumpulkan data yang terkait juga dengan proses pengurusan izin

pembangunan, selain sebagaimana yang telah diungkapkan dalam laporan

hasil penelaahan BANK terhadap pembangunan P3SON tahap I terhadap

pelanggaran prosedur berupa tidak dipenuhinya persyaratan adanya study

Page 29: Makalah fix kasus hambalang

AMDAL, dalam pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelanggaran-

pelanggaran lain selain prosedur, juga berupa pembayaran tidak resmi

untuk memperlancar penerbitan IMB dan perhitungan retribusi IMB yang

tidak cermat dan mengumpulkan data terkait dengan rekayasa

pengumpulan dana untuk kepentingan tertentu

3. Mengumpulkan data penandatanganan surat keputusan hak pakai bagi

kemenpora atas tanah seluas 312.448 m2 di Desa Hambalang Kecamatan

Citeureup Kabupaten Bogor oleh Kepala BPN, yang melihat dokumen

yang tidak sesuai dengan kenyataan berupa (1) surat pelepasan hak dari

Probosutedjo selaku bekas pemegang hak yang diduga palsu; dan (2)

Surat Pernyataan Sesmenpora yang menyatakan bahwa pada pengadaan

lahan P3SON Hambalang dimaksud tidak terjadi kerugian negara

berdasarkan LHP BPK RI adalah tidak sesuai kenyataan.

4. Mengumpulkan data terkait dengan besarnya aliran dana yang diberikan

melalui rekening-rekening PT AK, PT WK, DK-I AK, dan DBG WK

yang tidak terkait langsung dengan penerimaan dan penggunaan uang

muka proyek dengan cut off pemeriksaan. Serta besaran aliran dana yang

diberikan kepada pihak-pihak yang bekerja sama untuk mengambil

keuntungan dari proyekm tersebut; dan

5. Mengumpulkan data terkait dengan penyimpangan dalam pemberian izin

lokasi, site plan, dan Izin Mendirikan Bangunan dan penyimpangan

dalam penerbitan SK Hak Pakai dan Sertipikat Hak Pakai atas Tanah

Hambalang.

Page 30: Makalah fix kasus hambalang

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2012. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Proyek Hambalang Jilid II: Jakarta.

http://m.bisnis.com/quick-news/read/20131110/17/185447/ini-kronologis-lengkap-bancakan-proyek-hambalang

http://membualsampailemas.wordpress.com/2012/06/17/kronologi-kasus-hambalang-hingga-16-juni-2012/

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/06/19065844/KPK.Tetapkan.Andi.Mallarangeng.Tersangka.Hambalang

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/12/07/men9wy-ini-faktafakta-hukum-andi-mallarangeng-jadi-tersangka

http://news.liputan6.com/read/2023821/eksepsi-kasus-hambalang-andi-mallarangeng-saya-minta-maaf

http://m.jurnas.com/news/127205/Kasus-Hambalang-Andi-Terancam-20-Tahun-Bui-2014/1/Nasional/Hukum/

http://m.bisnis.com/quick-news/read/20140220/17/204741/kpk-periksa-angelina-sondakh-terkait-kasus-anas-urbaningrum

http://www.tempo.co/read/news/2013/08/21/063506054/Angelina-Sondakh-Diperiksa-KPK-Soal-Hambalang

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/03/11/n29wh5-kpk-akan-gunakan-putusan-hakim-untuk-dalami-kasus-hambalang

http://www.jambi-independent.co.id/jinn/index.php/hukum/item/929-anak-buah-andi-dihukum-6-tahun

http://www.beritasatu.com/hukum/177276-kpk-geledah-rumah-terkait-kasus-hambalang.html

http://www.suarapembaruan.com/home/nazaruddin-terancam-pidana-20-tahun-penjara/14239

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt53442a990da50/didakwa-korupsi--eks-bos-adhi-karya-tak-ajukan-eksepsi

http://m.jurnas.com/news/131005/Mantan-Petinggi-Adhi-Karya-Terancam-20-Tahun-Penjara-2014/1/Nasional/Hukum/

http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/07/13/803077/wafid-muharam-otak-perubahan-rp2-5-triliun-hambalang