laporan kasus fix maximal

Upload: nona-dhe-lia

Post on 07-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    1/24

    LAPORAN KASUS

    Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

    di Bagian Saraf

    “M!L"#"S$ #B$ PN!UMON"A DAN %"&'

    Diajukan Kepada(

    Pem)im)ing( dr* Nurtakdir Kurnia Setia+an$ Sp*S$ MS,

    Di-u-un Oleh(

    Adillia uri.ka U*S* %/A011001

    K!PAN"#!RAAN KL"N"K D!PAR#!M!N SARA2

    2AKUL#AS K!DOK#!RAN

    UN"&!RS"#AS MU%AMMAD"A% S!MARAN3

    RUMA% SAK"# UMUM DA!RA% AMBARA4A

    /015

    "* "D!N#"#AS PAS"!N

     Nama : Ny. S

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    2/24

    Umur : 30 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Alamat : Kalidukuh, Kabupaten Semarang

    Pekeraan : S!asta

    Pendidikan : S"#P

    Status : Sudah menikah

     N$. %& : 0'(())

    &asuk %S : *+ ebruari -0*(

    ""* ANAMN!S"S

    Anamnesis dilakukan seara Aut$anamnesis dengan pasien tanggal -/

    ebruari -0*(, pukul 0(.30

    Keluhan utama (

    Kaki sulit digerakan

    Ri+ayat Penyakit Sekarang (

      ( bulan S&%S pasien mulai mengeluhkan batuk. A!alnya pasien

    mengaku sedang dalam peng$batan penyakit 1I2 tetapi karena geala mual

    dan muntah, pasien berhenti minum $bat dan munulah geala batuk. atuk 

    dirasakan kering dan arang, hanya saat pasien bangun dari tidur dan

    menelang tidur. iasanya saat pasien terkena debu batuk akan dirasakan

    semakin parah, sedangan saat pasien meminum $bat dari !arung batukpun

    mereda. Pasien mengeluhkan sering diare dan tidak na4su makan sehingga

     berat badan pasien turun, pasien tidak mengeluhkan adanya mual ataupun

    muntah, tidak ada kelemahan angg$ta gerak badan, pel$, maupun per$t.  3 bulan S&%S pasien mengeluh batuk yang a!alnya dirasakan kering

    kemudian lama5kelamaan disertai dahak ber!arna kehiauan dengan

    k$nsistensi kenyal serta lengket dan mudah untuk dikeluarkan. Saat itu pasien

     ber$bat ke puskesmas dan mendapatkan $bat batuk sirup, stelah meminumnya

     batukpun mereda. Pasien mengeluhkan sering mual5mual tanpa muntah, berat

     badan turun drastis tetapi tidak ada kelemahan angg$ta gerak badan, pel$,

    maupun per$t.

    2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    3/24

    * bulan S&%S pasien mulai mengeluhkan batuk yang dialaminya

    semakin parah. Kali ini dahak dari batuk susah sekali untk dikeluarkan

    sehingga tengg$r$kan pasien sering merasa gatal. 6alaupun pasien sudah

    meminum $abat batuk tidak kunung mereda. atuk semakin sering dirasakan

    saat itu. Pasien uga mengeluhkan sering mual5mual dan muntah, saria!an

     pada gusi dan bibir, berat badan turun drastis sehingga pasien merasa kurus

    sekali, tidak ada kelemahan angg$ta gerak badan, pel$, maupun per$t.

      Saat pasien masuk rumah sakit mengeluhkan batuk dirasakan semakin

     parah. atuk saat itu sulit untuk dikeluakan dahaknya sehingga pasien

    merasakan sering mual dan ingin muntah. atuk disakan hampir setiap saat.

    Pasien mengaku tidak minum $bat apapun karena perasaan mual dan muntah

    tersebut. 7bat dari !arungpun tidak membuat batuk menadi reda. Selain

     batuk pasien mengeluhkan diare disertai lendir, saria!an pada mulut yang

    tidak kunung sembuh, penurunan berat badan disertai mulai lemasnya kedua

    kaki terutama kaki kiri. 8ari I98 pasien dimasukan dalam kasus interna

    sehingga dira!at $leh #S IP8.

      hari setelah masuk rumah sakit pasien mengeluhkan kaki kiri sama

    sekali tidak bisa digerakan sehingga #S IP8 mengk$nsultasikan pada bagian

    syara4. A!alnya saat pasien baru masuk %S mengeluhkan kedua kaki terasa

    lemas lama kelamaan kaki kiri tidak bisa digerakan sama sekali, kaki tidak 

     bisa diangkat dan hanya bisa menggeser kakinya saa. Keluhan ini dirasakan

    setiap saat tanpa eda !aktu. Pasien dapat merasaan perabaan tetapi tidak bisa

    menggerakan kaki kiri. #idak ada hal yang bisa memperingan keluhanya

    tersebut ataupun memperberat keluhanya. Saat ini kaki kanan pasien uga

    terasa masih lemas sehingga Pasien hanya bisa berbaring. Selain tidak bisadigerakan, pasien uga merasa kesemutan dan terasa baal pada kaki kirinya.

    #idak ada biara pel$ maupun per$t.

    Ri+ayat Penyakit Dahulu (

    5 %i!ayat hal seperti ini sebelumnya : disangkal

    3

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    4/24

    5 %i!ayat trauma sebelumnya : disangkal

    5 %i!ayat keang : disangkal

    5 %i!ayat str$ke : disangkal

    5 %i!ayat hipertensi : disangkal

    5 %i!ayat kening manis : disangkal5 %i!ayat alergi : disangkal

    5 %i!ayat batuk lama : diakui

    5 %i!ayat P&S : diakui ;1I2<

    Ri+ayat Penyakit Keluarga (

    5 %i!ayat 1# = 8& : disangkal

    5 %i!ayat batuk lama : disangkal

    5 %i!ayat P&S : disangkal

    Ri+ayat Pri)adi S6-ial !k6n6mi (Pasien tidak mer$k$k dan tidak minum minuman keras. Pasien

    mendapatkan peng$batan rutin 1I2 dari rumah sakit tetapi putus $bat seak 

    * bulan S&%S. Pasien datang menggunakan asuransi amkesda.

    Anamne-i- Si-tem (

    *. Sistem Serebr$spinal :

    nyeri kepala 789$  pingsan ;5

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    5/24

    demam, diare lama * minggu S&%S, batuk lama @ ( bulan, penurunan berat

     badan dan saria!an hampir diseluruh mulut. %i!ayat batuk lama ;

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    6/24

     belakang akibat penyumbatan pembuluh darah atau mempersempit, atau 4akt$r5

    4akt$r lain yang kurang umum. Pembuluh darah memba!a $ksigen dan nutrisi ke

     aringan sara4 tulang belakang dan memba!a sisa metab$lik. Ketika

    arteri>en$sus menadi menyempit atau dibl$kir, mereka tidak dapat memberikan

     umlah yang ukup sarat $ksigen darah ke aringan sara4 tulang belakang. Ketika

    !ilayah tertentu dari sumsum tulang belakang menadi kekurangan $ksigen, atau

    iskemik, sel sara4 memburuk relati>e dengan epat. Kerusakan ini dapat

    menyebabkan peradangan luas, kadang5kadang menyebabkan myelitis trans>ersal.

    &yelitis trans>ersa dapat bersi4at akut ;berkembang selama am sampai beberapa

    hari< atau subakut ;berkembang lebih dari - minggu hingga ( minggu

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    7/24

    #rans>erseG.- &enurut 2arina ;-0*-erse &yelitis ;A#&< adalah

    sekumpulan kelainan neur$l$gi yang disebabkan $leh pr$ses in4lamasi pada sara4 

    tulang belakang dan berakibat hilangnya 4ungsi m$t$rik dan sens$rik di ba!ah

    tingkat lesi.3

    !ti6l6gi

    A#& teradi karena berbagai eti$l$gi seperti in4eksi langsung $leh >irus,

     bakteri, amur, maupun parasit, human immunodeficiency virus ;1I2aksinasi. A#& dapat uga teradi sebagai k$mplikasi dari syphilis, ampak, penyakit

    lyme, dan beberapa >aksinasi seperti hikenp$) dan rabies. *

    akt$r eti$l$gi lain yang dikaitkan dengan keadian A#& adalah penyakit

    autoimmune  sistemik ;S"C, multiple skler$sis, S$grenEs syndr$measkuler, iskemik sumsum tulang belakang meskipun tidak 

     arang tidak ditemukannya 4akt$r penyebab A#& sehingga disebut sebagai

    Hidi$patikH.?

    Kla-ifika-i/*/*1* Menurut On-et

    &enurut Sema et.al. ;-00/< peralanan klinis antara $nset hingga munulnya geala

    klinis myelitis dibedakan atas:(

    a< Akut.

    9eala berkembang epat dan menapai punaknya dalam !aktu beberapa hari.

     b< Sub Akut.

    Peralanan klinis penyakit berkembang dalam !aktu - minggu.

    < Kr$nik.

    Peralanan klinis penyakit berkembang dalam !aktu lebih dari - minggu.

    /*/*/* Menurut N"NDS

    Adapun beberapa enis dari myelitis menurut NIN8S -0*-*,- :

    a< &yelitis yang disebabkan $leh >irus.

    *. P$li$mielitis, gr$up A dan D$)sakie >irus, eh$>irus

    -. 1erpes $ster.

    3. %abies.?. 2irus -.

    7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    8/24

     b< &yelitis yang merupakan akibat sekunder dari penyakit pada meningens dan

    medula spinal.

    *. &yelitis si4ilitika

    -. &ening$radikulitis kr$nik ;tabes d$rsalis<

    3. &ening$mielitis kr$nik?. &yelitis pi$genik atau supurati>a

    . &ening$mielitis subakut

    (. &yelitis tuberkul$sa

    /. &ening$mielitis tuberkul$sa

    +. In4eksi parasit dan 4ungus yang menimbulkan granul$ma epidural,

    meningitis l$kalisata atau mening$mielitis dan abses.

    < &yelitis ;miel$pati< yang penyebabnya tidak diketahui.

    *. Pasa in4eksi$sa dan pasa >aksinasi.

    -. Kekambuhan skler$sis multipleks akut dan kr$nik

    3. 8egenerati4 atau nekr$tik

    /*/*;* Menurut L6ka-i dan Di-tri)u-i Myeliti-

    *. &yelitis trans>ersa apabila mengenai seluruh p$t$ngan melintang medula

    spinalis

    -. P$li$myelitis apabila mengenai substansia grisea

    3. "euk$myelitis apabila mengenai substansia alba

    Istilah miel$pati digunakan bagi pr$ses n$n in4lamasi medulla spinalis misalnya yang

    disebabkan pr$ses t$ksis, nutrisi, metab$lik dan nekr$sis(

    Pat6fi-i6l6gi

    1ingga saat ini, para peneliti tidak dapat menentukan seara pasti penyebab

    A#&. Satu te$ri utama yang menyebabkan A#& adalah imun memediasi in4lamasi

    sebagai hasil akibat terpapar dengan antigen >iral3

    Pada kasus A#& p$st in4eksi, mekanisme sistem immun baik pada >iral atau

    in4eksi bakteri tampaknya berperan penting dalam menyebabkan kerusakan sara4 

    spinal. 6alaupun peneliti belum mengetahui seara tepat mekanisme kerusakan sara4 

    spinal. %angsangan sistem immun sebagai resp$n terhadap in4eksi menunukkan

     bah!a suatu reaksi aut$imun yang bertanggung a!ab. &$lekuler mimikri dari >iral

    dapat menstimulasi generasi antib$di yang dapat memberikan reaksi silang dengan

    antigennya sendiri, menghasilkan 4$rmasi imun k$mpleks dan akti>asi dari

    $mplement5mediated atau ellmediated yang dapat menimbulkan inury terhadap

     aringannya sendiri. In4eksi uga dapat menyebabkan kerusakan langsung aringan

    sara4 tulang belakang3,(

    8

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    9/24

    Pada penyakit aut$imun, sistem imun yang seara n$rmal melindungi tubuh

    terhadap $rganisme, melakukan kesalahan dengan menyerang aringan tubuh sendiri

    yang menyebabkan in4lamsi dan pada beberapa kasus merusak mielin medulla

    spinalis. A#& uga terdapat pada beberapa penyakit aut$imun seperti systemi lupus

    erythemat$sus, Sindr$m S$grens, dan sar$id$sis(

    eberapa kasus A#& disebabkan $leh mal4$rmasi arteri5>ena spinalis ;kelainan

    yang merubah aliran darah< atau penyakit >askuler seperti ather$skler$sis yang

    menyebabkan iskemik. Sehingga menurunkan kadar $ksigen pada aringan medulla

    spinalis. Iskemik dapat disebabkan perdarahan ;hem$rragik< dalam medulla spinalis,

     pembuluh darah yang menyumbat atau sempit, atau 4akt$r lainnya. Pembuluh darah

    memba!a $ksigen dan nutrisi ke aringan medulla spinalis dan membuang hasil

    metab$lisme. Saat pembuluh darah tersumbat atau menyempit dan tidak dapat

    memba!a seumlah $ksigen ke aringan medulla spinalis. Saat area medulla spinalis

    menadi kekurangan $ksigen atau iskemik. Sel dan serabut sara4 mulai mengalami

     perburukan seara epat. Kerusakan ini menyebabkan in4lamasi yang luas kadang5

    kadang menyebabkan A#&.(

    Ketika #& timbul tanpa penyakit penyerta yang tampak, hal ini diasumsikan

    untuk menadi idi$patik. #& idi$patik diasumsikan untuk sebagai hasil dari akti>asi

    abn$rmal sistem imun mela!an medulla spinalis. &akr$sk$pis pada medulla spinalis

    yang mengalami peradangan akan tampak edema, hiperemi dan pada kasus berat

    teradi perlunakan ;miel$malasiaaskuler dan pada medulla

    spinalis tampak pembuluh darah yang melebar dengan in4iltrasi peri>askuler 

    ;lim4$sitBleuk$sit< di substansia grisea dan alba. #ampak pula kelainan degenerati4 

     pada sel 5 sel ganglia, pada aks$n aks$n dan pada selubung mielin, disamping itutampak adanya hiperplasia dari mikr$glia. #raktus traktus panang disebelah atas

    atau ba!ah daripada segemen yang sakit dapat memperlihatkan kelainan kelainan

    degenerati4 3

    #anda dan gejala klini- A#M

    &edula spinalis adalah struktur yang relati4 sempit di mana traktus m$t$rik,

    sens$rik, dan $t$n$m berada saling berdekatan. 7leh karena itu, lesi di medulla

    spinalis dapat memiliki e4ek dalam semua m$dalitas ini. Namun, e4ek tersebut tidak 

    9

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    10/24

    selalu seragam dimana tingkat keparahan atau simetris di seluruh m$dalitas berbeda.

    Pemeriksaan klinis dengan 4$kus pada penyelidikan untuk sens$rik tulang belakang

    dan tingkat m$t$rik, akan membantu dalam l$kalisasi lesi.3

    A#& teradi seara akut ;teradi dalam beberapa am sampai beberapa hari<

    atau subakut ;teradi dalam satu atau dua minggu

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    11/24

     penderita mengalami masalah dengan sistem respirat$ri. Pemulihan dapat tidak 

    teradi, sebagian atau k$mplit dan seara umum dimulai dalam satu sampai tiga bulan.

    8an pemulihan tampaknya tidak akan teradi, ika tidak ada perkembangan dalam tiga

     bulan. A#& biasanya adalah penyakit m$n$4asik dan arang rekuren.

    Diagn6-i- Dan Pemerik-aan Penunjang A#M

    A#& memiliki diagn$sis di4erensial yang luas. %i!ayat medis, tinauan sistem

    medis, s$sial serta ri!ayat peralanan, dan pemeriksaan 4isik seara umum dapat

    memberikan petunuk saat itu terhadap kemungkinan in4eksi maupun penyebab

     parane$plastik, serta penyebab terkait dengan in4lamasi sistemik atau penyakit

    aut$imun seperti lupus eritemat$sus sistemik, Sindr$m SMgre, dan sark$id$sis.  8ari

    anamnesis didapatkan ri!ayat kelemahan m$t$rik berupa kelemahan pada tubuh

    seperti paresis pada kedua tungkai yang terdai seara pr$gesi4 dalam beberapa

    minggu. Kelainan 4ungsi sens$rik berupa rasa nyeri terutama di daerah pinggang, lalu

     perasaan kebas atau seperti terbakar yang teradi seara mendadak pada tangan

    maupun kaki. "alu kelainan 4ungsi $t$n$m seperti retensi urin, urinary urgeny

    maupun k$nstipasi. Kelainan neur$l$gis berupa de4isit m$t$rik, sens$rik dan $t$n$m

    adalah suatu titik terang untuk diagn$sis miel$pati. 9eala dan tanda5tanda myelitis

     biasanya berkembang selama am sampai hari dan biasanya bilateral, namun

    unilateral atau nyata presentasi asimetris dapat teradi.3,

    Pemeriksaan penunang untuk diagn$sis A#& berupa &%I dan pungsi lumbal.

    &%I direk$mendasikan untuk menyingkirkan adanya lesi struktural, terutama yang

    setuu untuk inter>ensi bedah sara4 mendesak. Seluruh sara4 tulang belakang harus

    diitrakan sehingga hasil negati4 dapat dihindari.-,

    "angkah pertama dalam e>aluasi diagn$stik A#& untuk menyingkirkan lesi

    akibat compression ;penekananen$us mal4$rmati$n ;A2&

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    12/24

    akan menentukan umlah sel darah putih yang dapat terakumulasi dalam airan, yang

    nantinya dapat ber4ungsi sebagai indikat$r dari besarnya peradangan.-,

    Selain neur$imaging dari spinal $rd dan lab$rat$rium DS, darahB tes ser$l$gi

    sering membantu dalam mengesampingkan adanya gangguan sistemik seperti

     penyakit remat$l$gi ;misalnya, penyakit S$gren atau lupus eritemat$sa sistemik PD% >irus, antib$di lyme dan

    mik$plasma, dan 28%" teradinya myelitis setelah in4eksi atau >aksinasi tidak 

    menghalangi kebutuhan untuk e>aluasi lebih lanut dalam menentukan eti$l$ginya

    seperti in4eksi si4ilis, 1I2, ampak, rubella dan lainnya, karena in4eksi atau imunisasi

     uga dapat memiu serangan myelitis.-,

    Penatalak-anaan

    #uuan terapi selama 4ase akut mielitis adalah untuk menghambat

     pr$gresi>itas dan menginisiasires$lusi lesi spinal yang terin4lamasi sehingga dapat

    memperepat perbaikan seara klinis.K$rtik$ster$id merupakan terapi lini

     pertama. Sekitar 05/0L pasien mengalami perbaikan parsial atau k$mplit.

    %egimen intra>ena d$sis tinggi ;*000 mg metilprednis$l$n setiap hari,biasanya

    selama 35 hari< diberikan kepada pasien. %egimen $ral dapat digunakan pada

    kasuspasien mielitis epis$de ringan yang tidak perlu dira!at inap. Pemberian

    gluk$k$rtik$id atauAD#1, biasanya diberikan pada penderita yang datang

    dengan geala a!itanya sedangberlangsung dalam !aktu *0 hari pertama atau

     bila teradi pr$gresi>itas de4esit neur$l$gik.

    9luk$k$rtik$id dapat diberikan dalam bentuk prednis$n $ral * mgBkg berat

     badanBhari sebagaid$sis tunggal selama - minggu lalu seara bertahap dan

    dihentikan setelah / hari. ila tidak dapat diberikan per $ral dapat pula diberikan

    metil prednis$l$n intra>ena dengan d$sis 0,+mgBkgBhari dalam !aktu 30 menit.

    Selain itu AD#1 dapat diberikan seara intramuskular denagnd$sis ?0 unit dua

    kali per hari ;selama / hari

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    13/24

    yaitu geala gastr$intestinal,ins$mnia, nyeri kepala, keemasan, hipertensi,

    mani, hiperglikemia, dan gangguan elektr$lit.

    #erapi dengan  plasma exchange berman4aat pada pasien yang tidak resp$n

    denganpemberian k$rtik$ster$id. 1ip$tensi, gangguan elektr$lit,

    k$agul$pati, tr$mb$sit$penia,thr$mb$sis yang berhubungan dengan pemasangan

    kateter, dan in4eksi merupakan k$mplikasidari tindakan ini.Plasmapharesis

     berguna pada pasien yang masih memiliki sisa 4ungsi sens$rim$t$r saatpertama

    kali serangan, tetapi pada pasien yang kehilangan 4ungsi sens$rim$t$r 

    mengalamiperbaikan hanya ketika diterapi dengan sikl$4$s4amid dan

     plasmapharesis. Pada pasien demyelinisasi, imun$m$dulat$r l$ng5ating atau

    terapi imun$supressan menunukkan pengurangan risik$ serangan berulang.

    8isamping terapi medikament$sa maka diet nutrisi uga harus diperhatikan, *-

    grampr$tein, >itamin d$sis tinggi dan airan sebanyak 3 liter per hari diperlukan.

    Pr6gn6-i-

    &asa penyembuhan pada mielitis trans>ersa biasanya dimulai seak -5*- minggu

    setelah munul geala dan dapat berlangsung sampai dengan - tahun.

    agaimanapun, ika tidak ada perkembangan pada 35( bulan peng$batan, sangat

    keil kemungkinan untuk sembuh. Sepertiga pasien dengan myelitis trans>ersa

    memiliki resp$n yang baik terhadap peng$batan serta dapat sembuh sepenuhnya.

    Sepertiga lainnya dapat memberikan resp$n terhadap peng$batan namun

    mengalami geala sisa seperti kesulitan beralan, gangguan sens$ri dan gangguan

     berkemih. Sepertiga lainnya sama sekali tidak dapat sembuh, harus menggunakan

    kursi r$da dan mungkin mengalami ketergantungan terhadap 4ungsi dasar 

    kehidupan sehari5harinya.

    "&* P!M!R"KSAAN 2"S"K 

    Pemeriksaan 4isik dilakukan tanggal -/ ebruari -0*(,pukul *?.30 6I.

    Keadaan Umum :#ampak sakit sedang

    Kesadaran : D$mp$s mentis

    9DS : C?&(2

    Status 9ii : kesan baik 

    13

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    14/24

    &ital -ign

    #8 : '0B(0 mm1g

     Nadi : +0 )Bmenit, irama regular, isi dan tegangan ukup

    %% : -0 )Bmenit

    Suhu : 3(,+ 0 D seara aksiler 

     Status Internus

    Kepala : &es$ephal

    &ata : K$nungti>a palpebra anemis ;5B5

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    15/24

    Inspeksi : 8inding abd$men datar, spider nae>i ;5

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    16/24

    &enggembungkan pipi N N

    8aya keap lidah -B3 ant

     N. 2III.

    !estibulokokleari s

    &endengar suara bisik

    &endengar bunyi arl$i

    #es %inne #8" #8"#es Sh!abah #8" #8"

    #es 6eber #8" #8"

     N. I.

    "losofaringeus

    Arkus 4aring Simetris Simetris

    8aya keap lidah *B3 p$st N

    %e4leks muntah N

    Sengau 5

    #ersedak 5

     N. . !agus 8enyut nadi +0 )Bmenit

    Arkus 4aring Simetris Simetris

    ersuara N&enelan N

     N. I. Aksesorius &emalingkan kepala N N

    Sikap bahu N N

    &engangkat bahu N N

    #r$4i $t$t bahu Cutr$4i Cutr$4i

     N. II.

     #ipoglossus

    Sikap lidah N

    Artikulasi N

    #rem$r lidah 5

    &enulurkan lidah Simetris

    #r$4i $t$t lidah 5

    asikulasi lidah 5

    Pemeriksaan &$t$rik 

    9 K #n #r  

    % %P Dl

    Pemeriksaan Sensibilitas: parapestesia ekstremitas ba!ah setinggi

    medulla spinalis "*5-

    Pemeriksaan ungsi 2egetati4:

    16

    Cu Cu

    Cu Cu

     N N

      N N

     

    ???? ****

     

      Q 5

      5 5

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    17/24

    5 &iksi : AK n$rmal, ink$ntinentia urine ;511 mikr6 m;

    "im4$sit -,* *,05?, *03Bmikr$ m3

    M6n6-it 0$1 0$/>1$0 10;:mikr6 m;

    9ranul$sit -,* -5? *0

    3

    Bmikr$ m

    3

    Limf6-it 1$C /? @0

    &$n$sitL 3, - + L

    9ranul$sitL /?, 05 +0 L

    PD# 0,-'/ 0,- 5 0, L

    P86 *-,3 *0 *+ L

    9luk$sa puasa + /? *0( mgBd"

    9-PP ' O*-0

    S97# 30 0 0 UB"

    S9P# *' 0 0 IUB"

    Ureum -',- *0 0 mgBd"

    Kreatinin 0,(- 0,(- 5 *,* mgBd"Asam Urat 3,-' - / mgBd"

    17

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    18/24

    Dh$lester$l 166 O -00

    dianurkan,

    -00 5 -3'

    res sedang,

    @ -?0 resti

    mgBd"

    18" 3+ -+ (3 mgBd"

    "8" *** O *0 mgBd"

    #rigliserida + /0 *?0 mgBd"

    -. %$ntgen #1" APB"A#C%A"

    %a-il(

    >Alignment masih n$rmal

    5#ak tampak k$mpresi maupun listesis

    5#ak tampak penyempitan diskus inter>ertebralis

    5Pedikulus pr$sesus spin$sus masih intak 

    3. %$ntgen #h$ra) PA

    18

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    19/24

    %a-il(

    5D$r: entuk dan letak n$rmal

    5Pulm$: D$rakan meningkat, berak lapangan atas paru kiri, parakardial

    kanan dan kiri5kedua sudut k$st$4renikus lanip

    Ke-an (

    >D$r tak membesar 

    5Suspek pr$ses spesi4ik ;#BPneum$ni<

    &"* D"A3NOS"S AK%"R 8iagn$sis Klinis : Paraparesitesia spastik akut

    8iagn$sis #$pis : &edulaSpinalis setinggi "*5-

    8iagn$sis Cti$l$gi : &yelitis dengan in4eksi dd >iral, baterial, 4ungi

    D"SKUS" ""

    Pada pemeriksaan 4isik, didapatkan kesadaran pasien C?&(2  yang

    menunukkan bah!a pasien $mp$s mentis. #ekanan darah pasien '0B(0 mm1g.

     Nadi +0)Bmenit, irama regular, isi dan tegangan ukup , lau napas -0)Bmenit,

    suhu3(,+0D seara aksiler. 8idapatkan demam yang merupakan tanda adanya

    in4eksi. Pada pemeriksaan 4isik didapatkan gerakan ekstremitas in4eri$r terbatas,

    kekuatan m$t$rik ekstremitas ba!ah kanan ? dan kiri *, re4leks 4isi$l$gis ;askular memadat, tampak berakB in4iltrat di lapangan

    atas paru kiri, parakardial kanan dan kiri parakardial. #erlihat adanya pr$ses

    spesi4ik pada pasien, selain itu dari segi klinis ditemukan adanya geala

    #Bpnrum$nia. 8iagn$sis pasti myelitis # adalah dengan p) mikr$bi$l$gi

    19

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    20/24

     aringan tulang atau abses yang menunukan #A p$siti4. Selain itu dapat

    dilakukan ui tuberkulin, PD%, Ig9 #, pasien telah dilakukan ui #A dengan

    hasil #A p$si4 sehingga dapat menegakan diagn$sis # serta 4$t$ r$ntgen yang

    menunukan adanya in4irltrat pada lapang paru kir atas yang menunukan adanya

     pneum$nia.

    &"* P!NA#ALAKSANAAN

    2armak6l6gi

    1. Infus RL 20 tpm

    2. ARV 1x1

    3. FDC OAT 1x1

    4. Anem!"t 1x1

    5. Am#$x! 3x1

    6. %&$"'et"m 3x 3 ($

    7. )et&!'#"!"m&n 1*1 "mp

    8. Ceft$&"+sn 2 x 1 ($

    N6n 2armak6l6gi

    • %a!at Inap• edrest

    &""* PRO3NOS"S

    *. u$ ad >itam : dubia

    -. u$ ad Sanam : dubia

    3. u$ ad unti$nam : dubia

    Di-ku-i """

    "njek-i Pira,etam ;E; gram

    &eningkatkan energi ;A#P< $tak, meningkatkan akti4itas adenylat kinase;AK<

    yang merupakan kuni metab$lisme energi dimana mengubah A8P menadi A#P

    dan A&P, meningkatkan sintesis dan pertukaran yt$hr$me b yang merupakan

    k$mp$nen kuni dalam rantai transp$rt elektr$n dimana energi A#P dipr$duksi

    di mit$k$ndria. Piraetam uga digunakan untuk perbaikan de4isit neur$l$gi

    khususnya kelemahan m$t$rik dan kemampuan biara pada kasus5kasus erebral

    iskemia, dan uga dapat mengurangi se>eritas atau kemunulan p$st

    20

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    21/24

    traumatikB$nussi$n sindr$m. Piraetam mempengaruhi akti4itas $tak melalui

     berbagai mekanisme antara lain: &erangsang transmisi neur$n di $tak,

    &erangsang metab$limse $tak, &emperbaiki mikr$>askular tanpa e4ek 

    >as$dilatasi.

    "njek-iMetilcobalamin 1E1

    &e$balamin merupakan bentuk >itamin *- dengan gugus metil akti4 yang

     berperan dalam reaksi transmetilasi dan merupakan bentuk paling akti4 

    dibandingkan dengan h$m$l$g >itamin *- lainnya dalam tubuh, dalam hal

    kaitannya dengan metab$lisme asam nukleat, pr$tein dan lemak.

    &e$balaminBmethyl$balamin meningkatkan metab$lisme asam nukleat,

     pr$tein dan lemak. &e$balamin bekera sebagai k$enim dalam sintesa meti$nin.

    &e$balamin terlibat dalam sintesis timidin pada de$ksiuridin dan memperepat

    sintesis 8NA dan %NA. Pada penelitian lain ditemukan me$balamin

    memperepat sintesis lesitin, suatu k$mp$nen utama dari selubung

    mielin.&e$balamin diperlukan untuk kera n$rmal sel sara4. ersama asam 4$lat

    dan >itamin (, me$balamin bekera menurunkan kadar h$m$sistein dalam

    darah. 1$m$sistein adalah suatu senya!a dalam darah yang diperkirakan

     berperan dalam penyakit antung.

    "njek-i FeftriaE6ne / E 1 gr

    De4tria)$ne merupakan g$l$ngan se4al$sp$rin yang mempunyai spektrum luas

    dengan !aktu paruh eliminasi + am. C4ekti4 terhadap mikr$$rganisme gram

     p$siti4 dan gram negati4. 8engan menghambat pembentukan dinding kuman.

    8$sis I2 pada de!asa 0,5-g. C4ek bakterisida e4tria)$ne dihasilkan akibat penghambatan sintesis dinding kuman.De4tria)$ne mempunyai stabilitas yang

    tinggi terhadap beta5laktanase, baik terhadap penisilinase maupun se4al$sp$rinase

    yang dihasilkan $leh kuman gram5negati4, gram5p$siti4. Pada pasien ini diberikan

    antibi$tik e4tria)$ne karena antibi$tik ini e4ekti4 terhadap bakteri gram p$siti4 

    maupun negati4, dan belum ada penelitian di Ind$nesia yang menunukan tingkat

    keresistensian.

    21

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    22/24

    26ll6+ Up

    Su)je,ti.e

    -(B0-B-0*( -/B0-B-0*( -+B0-B-0*( -'B0-B-0*( 0*B03B-0*(

    Paraparesis 5 5

    1ipestesia 5

    Kesemutan

     pada kaki

    5

    Kesemutan

     ari tangan

    5 5 5

     Nyeri

     pinggang

    5 5 5 5 5

     Nyeri pada

    kaki

    5 5

    O)je,ti.e

    -(B0-B-0*( -/B0-B-0*( -+B0-B-0*( -'B0-B-0*( 0*B03B-0*(KU S. Sedang S. Sedang S.ringan S.ringan S.ringan

    9DS C?2&( C?2&( C?2&( C?2&( C?2&(

    #8110 , 90 100,80 100,80 90,60 98,67

     Nadi88 x,m 80 x,m 80 x,m 85 x,m 80 x,m

    Pernapasan22 x,m 22 x,m 20 x,m 20 x,m 20 x,m

    Suhu37 -C 368 -C 367-C 366-C 366 -C

    &$t$rik 5555,555

    54444,111

    1

    5555,555

    54444,111

    1

    5555,555

    54444,222

    2

    5555,555

    55555,333

    3

    5555,555

    55555,444

    4

    A--e-ment G Planning

    -*B0*B-0*( --B0-B-0*( -3B0-B-0*( -?B0-B-0*( -B0-B-0*(

    Assesment &ielitis

    Planning 1. Infus RL 20 tpm

    2. ARV 1x1

    3. FDC OAT 1x1

    22

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    23/24

    4. Anem!"t 1x1

    5. Am#$x! 3x1

    6. %&$"'et"m 3x 3 ($

    7. )et&!'#"!"m&n 1*1 "mp

    8. Ceft$&"+sn 2 x 1 ($

    23

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Fix Maximal

    24/24

    DA2#AR PUS#AKA

    *. Kamus Ked$kteran 8$rland. -00/

    -. #rans>erse &yelitis 4at sheet. Nati$nal Institute $4 Neur$l$gial 8is$rders

    and Str$ke. -0*-.

    3. 8$uglas Kerr. #he hist$ry $4 #&: #he 7rigins 74 #he Name And #he

    Identi4iati$n 74 #he 8isease. #he trans>erse myelitis ass$iati$n. -0*3.

    ?. #im$thy 6 6est. #rans>erse &yelitis5A %e>ie! 74 #he Presentati$n,

    8iagn$sis And Initial &anagement. -0*3.

    . 2arina ". 6$l4, Pamela J. "up$ and #im$thy C. "$te. Pediatri Aute

    #rans>erse &yelitis 7>er>ie! and 8i44erential 8iagn$sis.  $ Child %eurol&

    -0*-T -/: *?-(.

    (. Clli$t &. r$hman and 8ean &. 6ingerhuk. #rans>erse &yelitis.  % 'ngl $ 

     (ed . -0*0: 3(3T(