makalah blok 6 sp

18
Memori jangka pendek Febby Farihindarto NIM: 10.2011.246 Email: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jln, Arjuna Utara No. 6 jakarta 11510. Telepon : (021) 5694- 2061, fax : (021) 563-1731 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak. Hal ini membawa kita kepenggunaan istilah anatomi fungsional yang berkaitan dengan fisiologi, histologi, dan biokimia. Dalam gangguan fungsi otak, fisiologi akan membahas mekanisme penyimpanan memori, jenis memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan biokimia akan menjelaskan tentang neurotransmitter. Histologi akan membahas bagian mikroskopis otak. Penurunan daya ingat, atau ‘lupa’ disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah adanya gangguan di otak, tekanan psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan yang lain. Lupa’ juga memang karena factor usia. Dimulai dengan lupa jangka pendek, jangka menenga dan jangka panjang. Tetapi kondisi tersebut juga diserta oleh gangguan berpikir lainnya, 1

Upload: febby-farihindarto

Post on 30-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Blok 6 Sp

Memori jangka pendek

Febby Farihindarto

NIM: 10.2011.246

Email: [email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jln, Arjuna Utara No. 6 jakarta 11510. Telepon : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan terekam

dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses

penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak. Hal ini

membawa kita kepenggunaan istilah anatomi fungsional yang berkaitan dengan fisiologi,

histologi, dan biokimia. Dalam gangguan fungsi otak, fisiologi akan membahas mekanisme

penyimpanan memori, jenis memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan

biokimia akan menjelaskan tentang neurotransmitter. Histologi akan membahas bagian

mikroskopis otak.

Penurunan daya ingat, atau ‘lupa’ disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah

adanya gangguan di otak, tekanan psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan

yang lain. Lupa’ juga memang karena factor usia. Dimulai dengan lupa jangka pendek,

jangka menenga dan jangka panjang. Tetapi kondisi tersebut juga diserta oleh gangguan

berpikir lainnya, misalnya kemampuan berbahasa, bertindak secara berencana atau

pengenalan benda. Kerja otak kita sangatlah berat, merupakan pusat susunan syaraf tubuh,

semuanya bermuara di otak.1

1

Page 2: Makalah Blok 6 Sp

ISI PEMBAHASAN

MAKROSKOPIS STRUKTUR OTAK

Daerah otak yang berperan dalam memori (ingatan) adalah Lobus temporalis, korteks

prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik dan serebellum.1

I. LOBUS TEMPORALIS

Gambar 1. Struktur otakSumber : http://sharpbrains.com/wp-content/uploads/2008/06/sfo-brain-labeled-to-

Bagian lobus temporalis dari hemispherium cerebri terletak di bawah fissura lateralis

cerebri (sylvii) dan berjalan ke belakang sampai fissura parieto-occipitalis. Sulcus

temporalis superior berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar dengan fissura lateralis

cerebri. Sulcus temporalis medialis terletak di bawah sejajar dengan sulcus temporalis

superior, sedikit di bawahnya. Gyrus temporalis medius terdapat diantara sulcus temporalis

superior dan medius. Gyrus temporalis inferior berada dibawah sulcus temporalis medius

dan berjalan menuju ke posterior untuk berhubungan dengan gyrus occipitalis inferior.

Gyrus temporalis tranversalis (gyrus Heschl) menempati bagian posterior dari bagian

temporalis superior (batas inferior fissura lateralis cerebri). Sulcus temporalis inferior

berjalan sepanjang permukaan inferior lobus temporalis, dari polus temporalis di sebelah

depan sampai pada polus occipital di belakang. Gyrus fusiformis atau occipitotemporalis

berada di sebelah medial dan gyrus temporalis inferior disebelah lateral terhadap sulcus

temporalis inferior. Fissura hippocampalis berjalan di sepanjang permukaan inferomedial

lobus temporalis, dari daerah splenium corpus callosum sampai pada uncus. Gyrus

parahippocampalis terletak di antara fissura hippocampalis dan bagian anterior fissura

collateralis. Bagian anteriornya melengkung berbentuk kaitan dan dikenal sebagai uncus.2

2

Page 3: Makalah Blok 6 Sp

II. KORTEKS PRAFRONTALIS

Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak,

terletak di depan daerah motor dan premotor.2

Orbitofrontal cortex (OFC) :

Gambar 2. Orbitofrontal cortex (OFC)

Sumber : http://addictivebehaviors.files.wordpress.com/2011/05

OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari

magnocellular, nukleus medial (tengah – tengah) dari mediodorsal thalamus. OFC

merupakan bagian yang berperan pada proses kogntif decision-making dengan peran

alaminya sebagai pengekalkulasi ‘untung-rugi’ dari suatu tindakan berdasarkan konstruk

– konstruk dari reward dan punishment yang sudah dapat dipelajari.2

Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :

Gambar 3. Dorsolateral prefrontal cortex

Sumber : http://www.shockmd.com/wp-content/dorsolateral-prefrontal-cortex1.jpg

Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan ‘fungsi eksekutif’ seperti

working memory,pembentukan niat tindakan yang goal-directed, penalaran abstrak, dan

3

Page 4: Makalah Blok 6 Sp

pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini otak diyakini penting untuk

pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk penilaian kembali dan penekanan dari

pengaruh perasaan negatif. Perannya dalam pengendalian bukan hanya pada perasaan

negatif, melainkan hingga pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar

dalam proses pengambilan keputusan.2

Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)

Gambar 4. Ventrolateral prefrontal cortex

Sumber : http://dericbownds.net/uploaded_images/LatMedPFC.png

Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative

sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara tidak dapat

dilakukan dalam working memory (misalnya, mengingat nomor telepon yang baru saja

dikatakan sebelum diketik pada telepon).2

III. KORTEKS CEREBRI

Fungsi dari korteks serebrum :2

Persepsi sensorik

Kontrol gerak volunter

Bahasa

Sifat pribadi

Proses mental canggih, misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan,

kreativitas, dan kesadaran diri.

4

Page 5: Makalah Blok 6 Sp

IV. SISTEM LIMBIK (RHINENCEPHALON)

Gambar 5. Sistem limbik

Sumber : http://spinwarp.ucsd.edu/neuroweb/Text/br-800epi/br-800epi.gif

Sistem limbik adalah sistem yang hanya dimiliki oleh mamalia. Sistem ini mengatur

perilaku atau motivasi, kondisi emosi, serta pembentukan memori. Selain itu, sistem limbik

juga mengatur suhu tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, dan berbagai aktivitas

pengaturan perawatan tubuh kita. Berikut merupakan bagian-bagian penting dalam sistem

limbik :2

Hipokampus adalah daerah penting yang mengatur pembentukan emosi, proses belajar,

dan pembentukan memori. Hipokampus adalah sumber kebahagiaan, kegembiraan, dan

semangat hidup.

Amigdala berperan penting dalam membentuk sikap agresif, respons

defensif/mempertahankan diri dan kepentingan, makan-minum, serta petilaku seksual.

Amigdala terkait erat dengan respons manusia terhadap ketakutan, kecemasan, dan rasa

ketidaknyamanan.

Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbik yang berperan dalam pengaturan hormonal

(endokrinologi), dikenal sebagai induk dari para kelenjar hormon. Tugasnya antara lain

adalah mengatur kadar gula darah, garam, tekanan darah, dan hormon lainnya.

Hipotalamus juga mengatur sistem saraf otonom yang mengendalikan proses-proses faali

5

Page 6: Makalah Blok 6 Sp

tubuh seperti sirkulasi darah, sistem pencernaan, dan ekskresi. Hipotalamus juga

merupakan termostat tubuh yang mengatur suhu, kebutuhan cairan, dan rasa haus.

V. AREA SENSORIK (AREA ASOSIASI SOMATOSENSORIK)

Gambar 6. Area Brodmann

Sumber : http://www.umich.edu/~cogneuro/jpg/Brod_hemi2.gif

Terletak di posterior korteks somatosensorik primer (area Brodmann 5 dan 7).

Berfungsi untuk mengingat kembali pengalaman yang lalu.2

MIKROSKOPIS STRUKTUR OTAK

KORTEKS CEREBRI

Cortex cerebri secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex dan

isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau pada bagian-

bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex (neocortex) merupakan tipe

yang lebih sering dijumpai pada sebagian besar hemispherium cerebri. Tipe ini tersusun

dari enam lapisan sel yang mempunyai asal embriologi sendiri-sendiri di dalam massa

substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:3

Gambar 8 . Lapisan korteks serebri

Sumber : http://img.tfd.com/ggse/2d/gsed_0001_0013_0_img3058.png

1. Lamina molecularis

6

Page 7: Makalah Blok 6 Sp

Lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari dalam

cortex.

2. Lamina granularis externa

Lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil.

3. Lamina pyramidalis externa

Berisi sel-sel piramid yang kerapkali tersusun berbaris.

4. Lamina granularis interna

Biasanya merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel

di dalam lamina granularis externa (2).

5. Lamina ganglionaris

Pada sebagian besar daerah, mengandung sel-sel piramid yang lebih besar

(meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari pada sel-sel piramid di dalam lamina

pyramidalis externa (3).

6. Lamina fusiformis

Tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki

substansia alba didekatnya.

Sel-sel di serebrum

1. Sel piramid

2. Sel granuler

3. Sel horizontal

4. Sel martinoti

MEKANISME PENYIMPANAN MEMORI

Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan

terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana

proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak. Di

dalam otak terdapat neuron yang bertanggung jawab atas pemrosesan informasi yang

dikonversi melalui sinyal-sinyal kimiawi menjadi sinyal elektrik dan kemudian kembali

lagi. Penelitian baru mengemukakan bahwa dapat ditumbuhkan sel-sel otak baru ,

setidaknya pada satu bagian otak yang disebut hipokampus. Pertumbuhan neuronal di

dalam hipokampus mungkin saja merupakan akibat dari adanya latihan, baik aktivitas

fisik maupun ketika berpartisipasi dalam aktivitas berpikir yang kompleks, dan atau

7

Page 8: Makalah Blok 6 Sp

mendapat stimulasi mental yang intens. Mekanisme penyimpanan memori di bedakan

menjadi dua yakni memori deklaratif dan memori refleksif.4

Memori deklaratif

Disebut juga memori eksplisit. Berupa pengetahuan yang dapat dinyatakan dan

dibawa ke dalam fikiran selama penglihatan sadar, seperti fakta- fakta, kata, nama

dan wajah seseorang, yang dapat dipanggil kembali dari memori, ditempatkan

dalam fikiran, dan dilaporkan. Jenis memori ini sangat erat kaitannya dengan

fungsi hipokampus dan struktur lobus temporal mesial lainnya. Terbagi menjadi

memori episodik dan memori semantik. Memori episodik menunjuk kepada

kejadian khusus atau pengalaman seseorang, misalnya menghadiri acara

pernikahan teman dekat. Memori semantik menunjuk kepada proses belajar dan

recall fakta-fakta dan pengetahuan umum.

Memori refleksif

Merupakan memori tak sadar yang mendasari proses belajar nonasosiatif dan

beberapa bentuk proses belajar asosiatif seperti classical conditioning. Memori ini

tidak bergantung kepada proses kognitif dan menunjukan kinerja yang semakin

baik dengan pengulangan.

JENIS MEMORI

Penelitian telah menunjukkan bahwa memori terbagi dalam beberapa jenis.

Masing-masing memori otak manusia memiliki mekanisme unik dalam menyimpan

informasi. Hal yang patut dicatat adalah walaupun terbagi-bagi dalam beberapa jenis,

setiap jenis memori terhubung satu sama lain. Pengaktifan salah satu jenis memori

akan mengaktifkan memori jenis lainnya. Hal ini memungkinkan sebuah informasi

dapat disimpan di beberapa tempat penyimpanan memori yang berbeda. Berarti,

apabila kita mampu menyimpan informasi tersebut dalam berbagai jenis memori, akan

memudahkan untuk mengakses kembali informasi tersebut, kapan pun dibutuhkan.

Memori dibedakan menjadi dua jenis yaitu memori jangka panjang dan memori

jangka pendek. Berikut tabel perbedaan anatara keduanya :5

KARAKTERISTIK MEMORI JANGKA MEMORI JANGKA

8

Page 9: Makalah Blok 6 Sp

PENDEK PANJANG

Waktu penyimpanan

setelah memperoleh

informasi baru

Segera Kemudian; harus

dipindahkan dari ingatan

jangka pendek ke jangka

panjang melalui konsolidasi;

ditingkatkan oleh latihan atau

daur ulang informasi malalui

cara jangka pendek

Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besar

waktu penggalian kembali

(mengingat)

Cepat Lebih lambat, kecuali untuk

ingatan yang sudah mendarah

daging, yang cepat di gali

kembali

Ketidak mampuan

menggali kembali (lupa)

Dilakukan secara permanen;

ingat cepat menghilang

kecuali apabila

dikonsolidasikan

Ketidakmampuan mengakses

biasanya hanya sesaat; jejak

ingtan yang relatif stabik ke

dalam ingatan jangka

panjang

Mekanisme penyimpanan Melibatkan modifikasi

sementara fungsi sinaps-

sinaps yang sudah ada,

misalnya mengubah jumlah

neuron transmiter yang

dikeluarkan.

Melibatkan perubahan

fungsional atau

strukturalyang relatif lebih

permanen anatara neuron-

neuron yang sudah ad,

mislanya pembentukan

sinaps baru, sintesis protein

baru memiliki peran penting.

NEUROTRANSMITTER

Terdapat struktur kimia neurotransmitter, yaitu:6

9

Page 10: Makalah Blok 6 Sp

- Asetilkolin merupakan suatu neurotransmiter terkenal. Berperan sebagai

neurotansmitter saraf simpatik dan antara saraf dan otot. Senyawa ini di sintesis dari

asetil KoA dan kolin. Setelah dibebaskan dari ujung saraf, asetilkolin berdifusi ke sel

sasaran dan bekerja pada reseptornya. Kemudian senyawa ini dengan cepat dipecah

oleh ensim asetilkolinsterase. Terdapat inhibitor inaktivasi pada asetilkolinestarase,

yaitu fisostigmin, neostigmin, dan perationn.

- Katekolamin bekerja sebagai neuron transmiter pada saraf simpatik. Disintesis oleh sel-

sel saraf dan oleh medula kelenjar adrenal. Jalur biosintesis katekolamin dimulai dari

tirosin lalu dioksidasi oleh enzim tirosin hidroksilase dalam suatu reaksi yang sama

dengan rekasi pembentukan tirosin dan fenilalanin. Hasilnya membentuk dopa atau

dihidroksifenilanalnin. Dopa mengalami dekarbosilasi menjadi dopamin lalu dioksidai

lagi untuk menghasilkan noradrenalin atau norepinefrin. Senyawa ini sebagai

neurotrasnmitter antara saraf simpatik dengan otot polos. Lalu metilasi dengan senyawa

S-adenosil metionin menghasilkan adrenalin atau epinefrin. Jika kekurangan tirosin

hidroksilase maka akan terjadi penyakit parkinson.

- GABA (γ-aminobutyric acid) adalah transmitter yang bersifat menghambat, yang

meningkatkan permeabilitas membran sel saraf akan kalium. Disintesis dari glutamat

dengan cara dekarboksilasi.

- Serotonin bersifat vasokonstriktor dan neurotransmitter bagi otot polos, terutama di

saluran cerna. Reaksi sama dengan pembentukan tirosin dari fenilalanin serta rekasi

pembentukan dopa dari tirosin. Kemudian menghasilkan 5-hidroksitriptamin atau

serotonin.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMORI

1) Kelainan

- Demensia senilis

mental menurun, 2/3 dialami penderita Alzheimer. Pada tahap awal kehilangan

memori segera, tapi memori jangka panjangnya baik. Pada tahap lanjut memori

jangka panjang juga terganggu.

- Mengalami depresi

Penderita depresi berat juga mengalami gangguan pada sel-sel otak. Bahkan,

ketika depresi berlangsung, ada kemungkinan kondisi ini bisa membunuh sel-sel

otak, sehingga menyebabkan daya ingat ‘merosot’.

10

Page 11: Makalah Blok 6 Sp

- Mengonsumsi obat alergi atau pil tidur

Obat-obatan untuk mengatasi masalah seperti insomnia, alergi, dan gangguan

perencanaan, ternyata juga juga bisa menyebabkan fungsi otak terganggu

- Kurang Istirahat

Otak mengandalkan aktivitas tidur untuk menyimpan memori baru. Dalam sebuah

penelitian, responden yang tidur enam jam setiap malam selama dua minggu

mungkin tidak merasa kurang tidur. Namun, setelah dilakukan tes memori secara

substansial, hasilnya mereka sulit mengingat memori jangka pendek.

- Makan Terlalu Banyak

Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat

mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam

pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.7

2) Usia

Usia lebih dari 65 tahun akan mengalami gangguan konsolidasi ke memori jangka

panjang, manusia akan lebih sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan.

Kekurangan B12 serius dapat menyebabkan penyakit Alzheimer atau pikun. Mungkin

fungsi lobus frontalis yang tidak lagi efisien, gangguan pemanggilan memori kata,

hipokampus rentan terhadap proses penuaan.7

3) Lingkungan

Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk:7

Lapisan kortikal otak >tebal

Struktur neuronal > rumit

Situasi lingkungan: distraksi menggangu memori jangka pendek.

PENUTUP

I. Kesimpulan

11

Page 12: Makalah Blok 6 Sp

Sering lupa dipengaruhi oleh gangguan pada mekanisme penyimpanan memori,

faktor-faktor yang mempengaruhi seperti kelainan, usia dan lingkungan.

II. Rumusan Pembuktian Hipotesis

Sering lupa dipengaruhi oleh gangguan pada mekanisme penyimpanan memori,

faktor-faktor yang mempengaruhi seperti kelainan, usia dan lingkungan.

(HIPOTESA TERBUKTI)

Penyebab Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut

substantia nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan

kimia yang penting di dalam otak yang disebut dopamine. Dopamine adalah suatu bahan

kimia yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di

sepanjang jalur sel saraf yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus.

Ketika kira-kira 80% sel yang memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson

akan nampak.

Daftar Pustaka

1. Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011.

2. Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional.Yogyakarta; 2006.h. 3-

149.

3. Geneser F. Atlas berwarna histologi.Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.

4. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ed.6. Jakarta: EGC; 2011.

5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed.22. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2005.

6. Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta: Binarupa Aksara; 2003. h. 353-58.

7. Arvin BK. Ilmu kesehatan anak. Ed.15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.

12