pbl blok 12 sp dbd
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT PBL Blok 12TRANSCRIPT

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Skenario
Pasien seoarang anak laki-laki berusia 6 tahum, dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan panas mendadak sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga sudah berobat ke dokter dan diberi obat panas tetapi demam tetap tidak turun.

Anamnesis
• Identitas• RPS• RPD• RPK• Riwayat Sosial & Ekonomi

Pemeriksaan Fisik
• Suhu 39o C, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 24 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapat nyeri tekan epigastrium, lidak tampak kering dan putih, dan RL (+).

Uji tornikuet
• Uji tornikuet dilakukan dengan mempertahankan tekanan pada manset sebesar nilai rerata (sistolik +diastolik : 2) selama 5 menit hasil positif ≥ 10 petikie dalam area 2.5 cm2.
• Hasil dapat negatif atau positif palsu pada kondisi kegagalan sirkulasi (DBD derajat III dan IV)
• Bila tes tornikuet pertama negatif, harus di ulang.

Pemeriksaan laboratorium penunjang
• Leukositawalnya menurun /normal, pada fase akhir limfositosis relatif (LPB>15%), pada fase syok akan meningkat
• trombositopenia dan hemokonsentrasi • kelainan pembekuan sesuai derajat penyakit• protein plasma menurun• hiponatremia pada kasus berat• serum alanin-aminotransferase meningkat

Pemeriksaan laboratorium penunjang
Isolasi virus, deteksi antigen/PCR dan uji serologis (diperlukan pemahaman perjalanan penyakit)
Isolasi virus terbaik saat viremia (3-5 hari) IgM terdeteksi hari ke 5, meningkat sampai minggu III,
menghilang setelah 60-90 hari IgG pada infeksi primer mulai terdeteksi pada hari 14,
pada infeksi sekunder mulai hari 2. Uji HI, Dengue Blot ( single / Rapid / Duo )

Interpretasi Uji Dengue Blot
IgMIgM IgGIgG InterpretasiInterpretasi
++ -- Infeksi primerInfeksi primer
++ ++ Infeksi sekunderInfeksi sekunder
-- ++Tersangka infeksi sekunderTersangka infeksi sekunder
-- -- Tidak ada infeksiTidak ada infeksi

Demam dengue
• Masa inkubasi 3-8 (3-14 hari)• Gejala tidak khas
nyeri kepalanyeri tulang belakangLelah, gejala ringan pada saluran napas
• Khas : suhu tinggi mendadak, kadang-kadang menggigil, flushed facenyeri belakang bola matanyeri otot/ sendiAnoreksia, konstipasi, nyeri perut
• Demam 5-7 hari (bifasik)• Ruam makulopapular

• Perdarahan petekie, epistaksis, menorrhagia, jarang terjadi perdarahan hebat.
• Leukosit awal fase demam leukosit normal, kemudian menjadi leukopenia
• Trombositopenia dapat terjadi• Transaminase dapat meningkat
Demam dengue

Demam Berdarah Dengue
Empat gejala klinis– demam tinggi – manifestasi perdarahan (-)/(+)– hepatomegali– kegagalan sirkulasi
• Trombositopenia (<100.000)• Terdapat tanda perembesan plasma
– hemokonsentrasi (peningkatan Ht)– penurunan kadar albumin– cairan di rongga pleura, abdomen
• Tendensi terjadi syok hipovolemik

Kriteria diagnosis DBD, WHO, 1997Kriteria diagnosis DBD, WHO, 1997
Klinis– demam mendadak tinggI 2 -
7 hari– perdarahan ( termasuk uji
bendung + ) seperti petekie, epistaksis dll
– hepatomegali– syok: nadi kecil & cepat
dengan tekanan nadi < 20, atau hipotensi disertai gelisah dan akral dingin
Laboratorik– trombositopenia (<100.000)– hemokonsentrasi (kadar Ht lebih 20% dari
normal )
• Berat penyakit : Derajat I : demam dengan
uji bendung + Derajat II : Der I ditambah
perdarahan spontan Derajat III : nadi cepat dan
lemah, TN < 20, hipotensi, akral dingin
Derajat IV : syok berat, nadi tak teraba, TD tak terukur

Kriteria diagnosis WHO 1997Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Berlaku untuk DBD, tidak untuk DD• Kriteria
– Dua atau lebih tanda klinis + trombositopenia + hemokonsentrasi (harus ada) + dikonfirmasi uji serologi
• Pemeriksaan berkala (klinis & lab)• Penting untuk epidemiologi

Gejala klinis demam dengue
dan demam berdarah
dengue
Gejala klinis demam dengue
dan demam berdarah
dengue
DDDD Gejala klinisGejala klinis DBDDBD
++++ Nyeri kepalaNyeri kepala ++
++++++ MuntahMuntah ++++
++ MualMual ++
++++ Nyeri ototNyeri otot ++
++++ Ruam kulitRuam kulit ++
++++ DiareDiare ++
++ BatukBatuk ++
++ PilekPilek ++
++++ LimfadenopatiLimfadenopati ++
++ KejangKejang ++
00 Kesadaran menurunKesadaran menurun ++++
00 ObstipasiObstipasi ++
++ Uji tourniquet positifUji tourniquet positif ++++
++++++++ PetekiePetekie ++++++
00 Perdarahan salPerdarahan sal cernacerna ++
++ HepatomegaliHepatomegali ++++++
++ Nyeri perutNyeri perut ++++++
++++ TrombositopeniaTrombositopenia ++++++++
00 SyokSyok ++++++

Tersangka DBDTersangka DBD
Demam tinggi, mendadak, terus menerus <7 hariDemam tinggi, mendadak, terus menerus <7 hariTidak disertai ISPA, badan lemah dan lesuTidak disertai ISPA, badan lemah dan lesuDemam tinggi, mendadak, terus menerus <7 hariDemam tinggi, mendadak, terus menerus <7 hariTidak disertai ISPA, badan lemah dan lesuTidak disertai ISPA, badan lemah dan lesu
Ada kedaruratanAda kedaruratanTidak ada kedaruratanTidak ada kedaruratan
Tanda syokMuntah terus menerusKejangKesadaran menurunMuntah darahBerak hitam
Uji TORNIQUETUji TORNIQUET
(+) (-)
RAWAT INAPRAWAT INAPRAWAT INAPRAWAT INAP
Trombosit <100.000Trombosit <100.000
Trombosit >100.000Trombosit >100.000 RAWAT JALANRAWAT JALANRAWAT JALANRAWAT JALAN
Parasetamol, kontrol tiap hariSampai demam hilang
Nilai tanda klinis, cek JT,Ht bila demam menetap lebih dari 3 hari
Minum banyak 1,5 – 2 liter/hariParasetamol, kontrol harianDan cek Hb,Ht, trombosit
ORANG TUABila ada tanda syok dan Lab : Hb/Ht naik Trombosit menurun – BAWA KE RS

DBD I / II DBD I / II tanpa kenaikan Httanpa kenaikan HtDBD I / II DBD I / II tanpa kenaikan Httanpa kenaikan Ht
Demam 2-7 hari, uji Torniquet (+)Demam 2-7 hari, uji Torniquet (+)Atau perdarahan spontanAtau perdarahan spontanHt tdk meningkat, trombositopeni Ht tdk meningkat, trombositopeni
Penderita bisa minum?Penderita bisa minum?Penderita bisa minum?Penderita bisa minum?
YAYA TIDAKTIDAK
Beri minum 1-2L/hari atau 1 sdm/5’Bila suhu>38 C -> parasetamolBila kejang -> antikonvulsan
Muntah terus menerus
IVFD NaCl/D5 1:3, rumatanPeriksa Hb, Ht, JT 6-12 jam
Monitor gejala klinis dan laboratoriumMonitor gejala klinis dan laboratoriumMonitor gejala klinis dan laboratoriumMonitor gejala klinis dan laboratorium
Ht naik dan/ trombosit turunInfus ganti RL
Awasi tanda syokPalpasi hatiUkur diuresisAwasi perdarahan, Hb,Ht, JT 6-12j
Perbaikan klinis dan laboratoris -> PULANGPerbaikan klinis dan laboratoris -> PULANGPerbaikan klinis dan laboratoris -> PULANGPerbaikan klinis dan laboratoris -> PULANG
BAGANBAGANBERIKUTBERIKUTBAGANBAGAN
BERIKUTBERIKUT

PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
Tak ada perbaikanTanda vital tidak stabil
IVFD stop 24 - 48 jamBila TV/Ht stabil, diuresis
baik
IVFD stop 24 - 48 jamBila TV/Ht stabil, diuresis
baik
DBD I-II dgn HT DBD I-II dgn HT
5 ml/kg/jam
3 ml/kg/jam
10-15 ml/kg/jam, bertahap
RL/NaCl0,9 atau RLD5RL/NaCl0,9 atau RLD5/ NaCl0.9 +D5/ NaCl0.9 +D5
Cairan awal 5-7 ml/kg/jamCairan awal 5-7 ml/kg/jam
Tak ada perbaikan, gelisah, sesakHt Nadi TN <20, Diuresis kurangTak ada perbaikan, gelisah, sesak
Ht Nadi TN <20, Diuresis kurang
Perbaikan /perburukan
Tanda vital dan Ht tiap 6 jamTanda vital dan Ht tiap 6 jamTanda vital dan Ht tiap 6 jamTanda vital dan Ht tiap 6 jam
PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
PerbaikanPerbaikanHt Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
Masuk protokol syok

DBD IIIDBD III• Oksigenisasi 1-2 L/menit kat nasal• Penggantian volume plasma secepatnya
• Oksigenisasi 1-2 L/menit kat nasal• Penggantian volume plasma secepatnya
Cairan kristaloid dan atau koloid 10-20 ml/kg BB
• Evaluasi , apakah syok teratasi? • Pantau tanda vital setiap 10 menit• Catat balans cairan selama pemberian IVFD
Stabil dalam 24 jam
Stabil dalam 24 jam
Cairan 5 cc/kg/jam, Ht stabil dlm 2 kali pemeRiksaan, 3 cc/kg/jam24- 48 jam stl syok teratasi, Ht stabil/TV, diuresis INFUS STOP
DBD IVDBD IVDBD IVDBD IV
Syok belum teratasi
Syok belum teratasi
Syok teratasiSyok teratasi
• Kesadaran• Nadi / FJ• Tekanan darah• Cap fill• Ekstremitas• Diuresis• lab: AGD, elektr,
• Kesadaran• Nadi / FJ• Tekanan darah• Cap fill• Ekstremitas• Diuresis• lab: AGD, elektr,
Syok tidak teratasiSyok tidak teratasiKesadaran membaikNadi kuatTN>20 mmTidak sesak/sianosisEkstremitas hangatDiuresis cukup 1 cc/kg/jam
Cairan 10 cc/kg/jam
Kesadaran menurunNadi lembutTN<20 mmSesak/sianosisKulit lembab/dinginCek gula darah
Lanjutkan Cairan 20 cc/kg/jamTambah koloid/plasmaLht dosis maks unt koloid
Ht turunHt turun Ht naik/tdk ada Ht naik/tdk ada overloadoverload
koloidTransfusi darahPRC 10 ml/kg

PENULARAN DBDPenularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.

MEKANISME PENULARAN Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk, selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).

DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15 Tahun, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan proporsi pada dewasa. Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina mencari mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.

TEMPAT POTENSIAL BAGI PENULARAN DBD
A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endermis).B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS,
Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat Ibadah.
C. Pemukiman baru di pinggir kota. Karena lokasi ini penduduknya berasal dari
berbagai wilayah maka kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau orier yang membawa virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.

TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum, tangki, tempayan, bak mandi/wc dan ember.
Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti : tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik,dll).
Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu.

PENCEGAHAN Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk DBD.
Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.

PEMBERANTASAN Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan (M3).

SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M PLUS”a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.d. Menaburkan bubuk Larvasida.e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.f. Memasang kawat kasa.g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.h. Menggunakan kelambu.i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.