majalah balipost edisi 83

52
RP 20.000 2 2 0 RP 20 000 R R RP RP R R 2 2 0 0 20 2 0 0 0 0 0 0 00 00 0 0 00 00 Selamatkan Lingkungan NTB Tak Mau Kalah Sikap ’’Banci’’ 83 | 30 Maret - 5 April 2015

Upload: e-paper-kmb

Post on 21-Jul-2016

277 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah balipost edisi 83

RP 20.000220RP 20 000RRRPRPRR 22002020 0000000000000000

Selamatkan Lingkungan NTB Tak

Mau Kalah

Sikap ’’Banci’’

83 |30 Maret - 5 April 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 83
Page 3: Majalah balipost edisi 83

OPINI� Mewaspadai Begal Lintas Wilayah 6BALI SEPEKAN�Anggota Ormas Bentrok 7LAPORAN UTAMA�Selamatkan Lingkungan NTB Tak Mau Kalah 8 �Rencana Reklamasi Teluk Benoa 25 Juta M3 Pasir Lombok ’’Uruk’’ Bali 9

�Sikap ’’Banci’’ 10�Di Sini Rusak di Sana Rusak 10POLITIK�’’Yatim Piatu’’ Menentang Bencana Ekologi 16�Membina Terpidana Koruptor 17

30 Maret - 5 April 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN� UN ”Online” Terancam Batal 18MANCANEGARA� Konflik Suriah Memasuki Tahun Kelima 20DAERAH� Dampak Reklamasi PPN Abrasi di Pesisir Pengambengan Makin Parah 22

KESEHATAN�Narkoba, Rusak Mental Generasi Bangsa 24

LENSA�Bersih Sungai 26

OLAHRAGA� Pengalaman pada Penampilan Perdana 28LINGKUNGAN� Kawasan Danau Tamblingan Kurang Tertata 36

PARIWISATA� Ketika Bir Lenyap dari Pantai Kuta Anak Pantai Menentang 38PROPERTI� Menggiurkan, Bisnis Properti di Buleleng 44TRADISI� Nyepi Adat di Kintamani Warga harus Mampu Jaga Tingkah Laku dan Perkataan 46FASHION� Cantiknya Kebaya Bali 48BUDAYA� Nyepi, Jalan Berliku Mencari Tuhan 50

Kurang Tertata 36

PARIWISATA

Page 4: Majalah balipost edisi 83

4

30 Maret - 5 April 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Harga Beras Melambung Siapa Untung?

Transportasi Publik untuk “City Tour”

Pasa saat pertama kali harga beras merangkak naik kemudian meroket dan langka pula, saya berpikir, inilah saatnya petani kita menikmati kesejahter-

aan. Bagaimana tidak, mereka akan menikmati hasil jerih payahnya dengan tingginya harga beras.

Tetapi makin ke sini saya terheran-heran, karena petani kita tetap ‘menjerit’ juga. Salah satu contohnya di Jembrana, menjelang panen raya April dan Mei, harga gabah di tingkat petani justru terus turun. Akibatnya, beberapa petani pun nekat memanen dini padinya. Ini dikhawatirkan berpengaruh pada kuali-tas gabah yang dihasilkan. Tentunya ini akan membuat harga gabah makin anjlok. Kondisi ini sungguh membingungkan. Masyarakat konsumen menjadi korban melambungnya harga beras, petani juga jadi korban anjloknya harga gabah. Jadi siapa sebenarnya yang diuntungkan di tengah suasana gerah akibat melambungnya harga beras ini?

Apa benar ada mafia, ada kartel mempermainkan harga beras? Pemerintah sepertinya terlalu lama membiarkan kegerahan rakyat.

I Made Triangga BDenpasar

Berkaitan dengan wacana City Tour di Bali Post (9-15 Maret 2015) di Denpasar, kami sampaikan wacana tentang transportasi di Yogyakarta yang bisa diper-

timbangkan untuk transportasi di Denpasar. Di Yogyakarta, pelajar, mahasiswa, masyarakat dan wisatawan dimanjakan dengan ketersediaan transportasi Bus Kota dan Trans Jogja. Alat transportasi ini dari bandara ke pusat Kota Malioboro, Kera-ton, Stasiun Tugu, Prambanan, Kota Gede, Terminal Jombor dan Giwangan, Jalan Solo dan tujuan lain di dalam kota dan sebaliknya hanya perlu uang Rp 3.600 dan untuk siswa dan mahasiswa hanya sekitar separuhnya. Belum lagi tersedia kereta api dari bandara ke Stasiun Tugu, Bus Damri dan bus lainnya tersedia di bandara

untuk tujuan ke Magelang, Solo, dan Cilacap. Juga ada taksi, becak dan andong. Untuk tujuan wisata yang lain juga tersedia bus angkutan umum

Ketika berada di Denpasar pada tanggal 4 sampai dengan 10 Maret 2015 lalu, saya tidak menjumpai fasilitas transportasi umum yang tersedia secara murah seperti di Yogyakarta. Mungkin ini bisa diper-timbangkan oleh para pemangku kebijakan publik seperti DPRD,

Dinas Perhubun- gan dan pihak swasta di Denpasar dalam penyediaan transportasi yang murah meriah bagi masyarakat dan

wisatawan termasuk perbaikan trans-portasi Sarbagita yang sudah mulai

diluncurkan.

D. IndriyotomoJl. Piranha I/4, Yogyakarta

55581

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Page 5: Majalah balipost edisi 83

5

30 Maret - 5 April 2015 5

PENGELOLAAN air sebagai barang ekonomis membuat Bali di ambang krisis air bersih. Kini, banyak irigasi teknis pertanian displit PDAM dan pengusaha air kemasan. Kondisi ini diperparah oleh tidak tegasnya pemerintah dan pemimpin di Bali dalam memproteksi kawasan hulu. Ada kecend-erungan penguasa masih menjadikan alam Bali sebagai objek transaksi dengan dalih petumbuhan ekonomi.

Menyikapi ancaman krisis air di Bali, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait hal ini. Jajak dilakukan di seluruh Bali dengan mengajukan kuisioner dan wawancara. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 65,35 persen responden menuding pemerintah belum tegas dalam memproteksi kawasan hulu. Pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi membuat Bali tak memiliki filter yang jelas dalam mengelola investasi. Kondisi ini, kata responden membuktikan Bali belum punya blue print dalam menyelamatkan kawasan resapan air. Terbitnya izin investasi di ka-wasan tebing dan daerah aliran sungai (DAS) membuktikan, pejabat publik tidak memiliki

kepekaan dalam mengelola lingkungan. Re-sponden berpandangan, saat pengelolaan alam Bali cenderung berdasarkan kepentin-gan ekonomis pragmatis, kekerabatan dan kepentingan politik. Pemimpin dinilai belum mengaktualisasikan niat tulusnya menjaga Bali, seperti janji saat kampanye.

Sedangkan, 31,00 persen responden menilai langkah-langkah penyelamatan ka-wasan resapan air di Bali sudah dilakukan. Hal ini ditandai dengan dibatalkannya proyek atau investasi di kawasan bukit Mimba atau di Kawasan Hutan Dasong, Pancasari setelah ditentang masyarakat Bali. Selain itu, digulir-kannya gerakan penghijauan dan ditetapkan-nya sejumlah kawasan sebagai hutan lindung membuktikan ada niat pemerintah menjaga kawasan hulu.

Di lain pihak, 3,65 persen responden tak memberikan respons terkait dengan kebi-jakan strategis pemerintah dalam menjaga kawasan resapan air. Mereka berharap pemimpin Bali menjaga alam dan budaya Bali, bukan menjadikan tanah Bali sebagai objek transaksi.

� Dira Arsana

Bali Jadi Objek Transaksi

grafis: tomik cahya

27,54%Tidak setuju

Menurut Anda, Apakah Bali sudah melakukan langkah

startegis dalam menjaga kawasan resapan air?

65,35%Belum

31,00%Sudah

3,65%TidakTahu

N=658

Page 6: Majalah balipost edisi 83

6

Pembegalan sudah meluas sampai ke Bali. Di daerah pariwisata di Bali, terutama Badung bagian selatan dan bagian tengah sudah

mulai terdeteksi adanya gejala-gejala pembegalan. Fenomena ini menandakan bahwa begal, bukan sekadar fenomena lokal tetapi telah meluas melintasi ka-bupaten dan provinsi. Begal tidak lagi mengenal sekat laut yang memisahkan (menyatukan) satu pulau dengan pulau lain di Indonesia.

Dilihat dari sisi peristiwa dan perilaku yang dilakukan, begal setidaknya boleh dikatakan memperlihatkan sikap yang leb-ih keras bahkan sadis apabila dibandingkan dengan kejahatan-kejahatan lain. Begal tidak akan segan-segan melukai, mencede-rai bahkan membunuh korban sasaran. Dan sasaran yang diincar cenderung memilih yang bernilai tinggi. Misalnya, kendaraan atau yang bernilai sejenis dengan itu. Seperti juga tindakan-tindakan kejahatan lainnya, begal tidak pandang bulu terhadap struktur sosial korban. Seluruh rentang dari struktur sosial seseorang akan menjadi sasaran, baik kaya miskin, tua, muda, laki perempuan dan seterusnya.

Sebagai sebuah fenomena sosial yang bersifat negatif-destruktif, aksi begal ini bukan merupakan hal baru. Kata begal itu sendiri sudah muncul pada dekade tujuhpuluhan. Di Bali, hal ini sering dikaitkan dengan peristiwa perampokan yang terjadi di daerah yang sepi. Peri-ode delapanpuluhan, begal ini seolah menghilang, tetapi kemudian tergantikan oleh kata dan peristiwa perampokan dan pencopetan yang terjadi di daerah yang cenderung ramai.

Munculnya peristiwa begal sekarang ini, mungkin bisa ditinjau dari beberapa sisi sosiologi. Yang pertama adalah pe-rubahan sosial. Begal sekarang bisa jadi muncul sebagai sebuah “kreatifitas” dari fenomena begal di masa lalu yang didor-ong oleh faktor sosial yang mendesak. “Kreatifitas” itu adalah mengubah lokus wilayahnya dari tempat yang sepi menuju tempat yang ramai. Sasaran begal adalah

barang-barang yang bernilai, dan sasaran barang-barang seperti ini ada di tempat ramai dan di daerah yang telah berkem-bang, terutama di perkotaan. Di wilayah ini sekarang, tidak ada lagi tempat sepi dan remang-remang. Kemajuan teknologi lis-trik memungkinkan daerah yang dulu sepi dan remang-remang kini telah berkembang menjadi terang, dan arus urbanisasi mem-buat setiap wilayah sekarang ramai. Inilah yang membuat begal sekarang mengubah lokus operasinya dibandingan dengan di masa lalu, dari tempat yang sepi menuju tempat yang ramai.

Meski beroperasi di tempat yang ramai, pola kerjanya juga dilakukan den-gan kelompok, dan dipastikan memakai instrumen teknologi terbaru, seperti pon-sel, laptop, kamera dan sejenisnya. Inilah pembaruan begal sekarang dibanding di masa lalu yang beroperasi di tempat-tem-pat sepi, terutama malam hari. Sekarang, dengan teknologi yang sudah digenggam dengan kerja sama kelompoknya, mereka dapat beroperasi di tempat ramai dan menggunakan alat-alat komunikasi baru

untuk menyiasati pelarian. Jangan dilupakan juga, mereka sudah

pasti memanfaatkan efek pembangunan dan urbanisasi di kota-kota besar. Artinya, perumahan yang padat justru mengun-tungkan bagi para begal ini untuk melari-kan diri. Dengan menggunakan teknologi informasi modern, mereka akan tahu seluk beluk melarikan diri melalui kerja sama dengan anggota kelompok.

Sisi kedua, tindakan begal, dari za-man apa pun, merupakan outcome dari kepentingan ekonomi dengan kesempatan ekonomi yang terlalu sempit yang kemu-dian didesak oleh nilai-nilai diri dari sese-orang. Artinya, ketika keinginan ekonomi tinggi, berhadapan dengan kompetisi yang sengit di bidang ekonomi itu, dan itu terjadi pada orang yang malas, maka terjadilah jalan singkat untuk mencapai kepentingan. Orang yang bercita-cita memiliki pendapatan besar tetapi malas, maka ia akan menjadi seorang yang mu-dah mencari jalan pintas. Begal hanyalah salah satu saja dari tindakan tersebut.

Karena itulah, saat ini wilayah operasi begal berpotensi besar di daerah-daerah yang ramai, dengan prospek ekonomi tinggi serta daerah urbanisasi yang padat. Jadi, Bali harus mewaspadai tindakan begal ini. Tidak bisa dikesampingkan, proses pembelajaran akan selalu membuat begal semakin lihai. Sekali pemberitaan persitiwa begal di televisi atau media massa lainnya, akan membuat pembaruan bagi “aktivis-aktivis” begal untuk mem-perbarui cara tindaknya.

Untuk menjaga agar tidak meluas, maka solusinya adalah koordinasi so-sial. Pihak kepolisian, masyarakat (desa pakraman dan ormas), harus mampu mengadaptasi persoalan ini. Teknisnya mungkin dengan penjagaan lebih ketat, lebih luas, termasuk meronda daerah-daerah ramai, tidak hanya malam hari tetapi juga siang hari.

Penulis adalah staf pengajar Sosiologi di Fisip,

Universitas Udayana

O P I N I

30 Maret - 5 April 20156

Oleh GPB Suka Arjawa

Mewaspadai Begal Lintas Wilayah

Page 7: Majalah balipost edisi 83

7

30 Maret - 5 April 2015 7

B A L I S E P E K A N

SETELAH diultimatum pemerintah daerah, pihak Tower Bersama Group (TBG) akhirnya mengaku salah. Pemi-lik TBG mendatangi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan meminta maaf atas beberapa tower yang didirikan tanpa izin alias bodong di Klungkung. Salah satunya tower kamuflase di simpang empat catus pata pun sudah dibongkar.

Bupati Suwirta dihubungi Minggu (15/3) mengakui sempat menerima salah satu pemilik TBG bernama Ockyanto, Division Head TBG pertengahan pekan lalu. Setelah beberapa kali diperingatkan baik secara lisan maupun tertulis, pihak TBG akhirnya bisa memahami, kenapa pemerintah daerah sangat berang ter-hadap pendirian beberapa tower TBG bodong di Klungkung. “Pihak TBG sempat datang dan meminta maaf atas ketidaknyamanan pemerintah daerah dari pendiriannya yang belum mengan-tongi izin,” kata Suwirta.

Atas sikap i tu, Bupati Suwirta mengatakan menyambut positif. Ia berkali-kali menekankan bahwa tidak melarang orang berinvestasi. Namun, investasi harus mengikuti aturan main dari pemerintah daerah. Sebab, cara-cara sebelumnya yang membangun dulu baru ngurus izin, dinilai sangat melecehkan pemerintah daerah.

� Bagiarta

SITUASI wilayah Denpasar kembali memanas. Menyusul, bentrokan terjadi antar anggota ormas. Sekelompok ang-gota ormas dari koordinator lapangan (korlap) JB, Sabtu (14/3), menyerang posko Ps di Jalan Surapati, Denpasar Timur. Padahal, mereka sama-sama bernaung di bawah salah satu ormas besar di Bali.

Akibat kejadian tersebut, salah satu anggota ormas berinisial Mt (30) luka kar-ena kena tombak. “Kalau pelaku pemuku-

lan ada saksinya, tetapi pelaku penusukan sulit sekali cari saksinya,” tegas Kapolsek Denpasar Timur Kompol Wimboko.

Terkait kasus tersebut, polisi menga-mankan satu mobil dan tujuh motor di Polsek. Sementara tujuh saksi diperiksa terkait kejadian yang membuat suasana sekitar TKP mencekam tersebut. Wim-boko menegaskan, sebagai aparat pen-egak hukum pihaknya akan mengusut kasus itu sampai tuntas.

� Kertanegara

KRISIS air bersih yang dialami oleh warga di Desa Tegallinggah, Sukasada, mulai teratasi. Hal ini setelah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali ta-hun 2014 lalu membangun sumur bor di desa ini. Bukan hanya kebutuhan untuk air bersih, namun pasokan air sumur bor ini difungsikan untuk memenuhi kebu-tuhan air untuk lahan pertanian.

Perbekel Desa Tegallinggah I Ketut Mudarna mengatakan, sebelum menda-pat bantuan pembangunan sumur bor, warga yang terlayani air bersih dari sumber air di hutan sekitar 500 kepala keluarga (KK). Setelah dibangun sumur bor dengan kapasitas 20 liter setiap detik, warganya kini bisa menikmati pasokan air bersih dengan memadai. Bahkan, pasokan air sumur bor ini difungsikan untuk mengairi lahan pertanian. “Krisis

air di desa kami sudah teratasi dengan bantuan sumur bor itu dan sektor per-tanian juga dapat aliran air bersih ini,” katanya.

� Mudiarta

SEDIKITNYA 16 jiwa dari lima KK di Dusun Sega, Desa Bunutan, Abang, Karangasem masih harus mengungsi. Hujan datang setiap hari membuat ru-mah 5 KK tersebut setiap saat terancam longsor. Kajian dari BPBD Karangasem menyebutkan, penanggulangan longsor di Dusun Sega bisa dilakukan dengan melakukan pembetonan untuk mencegah air hujan masuk ke tanah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem IB Ketut Arimbawa men-gungkapkan, bersama Dinas PU Kabupaten Karangasem pihaknya telah melakukan kajian terhadap longsor yang mengancam lima KK di Dusun Sega. Menurutnya,

longsor di Dusun Sega berpotensi terjadi kembali akibat hujan yang turun hampir setiap hari. Pihaknya pun meminta kepada lima KK tersebut untuk tetap mengungsi.

Setelah melakukan kajian di lapan-gan, diketahui cara untuk mencegah bencana susulan hanya dengan menga-tasi pemicu terjadinya longsoran terse-but. Ia membeberkan, bencana longsor diakibatkan kondisi morfologi lereng yang sangat curam dan ikatan butiran tanah mengalami kerenggangan. Sedan-gkan pemicunya diakibatkan hujan yang mengguyur terus-menerus menyebabkan peresapan air ke tanah.

� dewa farendra

Anggota Ormas Bentrok

Krisis Air di Tegallinggah Teratasi

Longsor Susulan Ancam Lima KK

Tower Kamuflase Akhirnya Dibongkar

MBP/gik

MBP/mud

Page 8: Majalah balipost edisi 83

8

8 30 Maret - 5 April 2015

L A P O R A N U T A M A

Sektor pariwisata di NTB boleh kalah jauh dengan Bali. Namun, dalam kaitan menjaga lingkun-gan yang juga menjadi unggulan

sektor pariwisata, NTB tidak mau kalah. Buktinya Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi tegas menolak rencana PT TWBI menyedot pasir laut 25 juta M3 di Lombok Timur.

Melalui suratnya No. 660/240/1/BLHP/2014 yang ditujukan kepada Ketua Komisi Penilai Amdal Pusat Kementerian Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pe-nolakan itu didasarkan atas beberapa per-timbangan. Seperti, kebijakan tata ruang wilayah NTB yang secara jelas mengatur pembangunan di Pulau Lombok dilakukan dengan pendekatan pulau yang membatasi kegiatan pertambangan.

Demikian pula lokasi penambangan batuan di Kecamatan Pringgabaya merupa-kan bagian dari delineasi geopark Rinjani yang telah diakui secara nasional dan saat ini dalam persiapan untuk diusulkan men-jadi bagian geopark dunia.

Selanjutnya, NTB termasuk dalam program MP3EI koridor V Bali Nusra dengan prioritas pembangunan sebagai kawasan pariwisata dan penyangga pangan nasional. Demikian pula pembangunan infrastruktur di NTB yang terus meningkat juga membutuhkan dukungan ketersedi-aan material berupa batu dan pasir dalam jumlah besar.

Berdasarkan pertimbangan itu, maka Gubernur meminta pihak terkait tidak melanjutkan pembahasan rencana penggu-naan batuan dari Lotim untuk mendukung rencana revitalisasi Teluk Benoa.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si, Senin siang kemarin, membenarkan bahwa Gubernur telah berkirim surat pe-nolakan ke Jakarta. Ia juga menegaskan, rencana pengambilan pasir laut di Lotim sama sekali tak diketahuinya. Ia mengaku menerima undangan secara tiba-tiba untuk menghadiri konsultasi publik terkait ren-cana tersebut. “Untuk pengambilan pasir di laut seharusnya kasi dokumen dulu. Seperti apa kebijakan, ada kajiannya dan tidak ada hubungan ekosistem antara pulau Lombok

dan Bali. Sudah kita sampaikan supaya dipisah Amdal-nya,”pungkasnya.

Sementara Kepala BLHP NTB, Ir. Hery Erpan Rayes, M.M., Senin kemarin, menambahkan, bahwa jumlah material yang akan diambil mencapai 20 juta meter kubik. Jumlah itu ekuivalen dengan lahan seluas 40-50 hektar. Lahan seluas itu, nantinya akan dikeruk dengan kedalaman 40 meter. “Siapa yang bertanggung jawab jika ada kerusakan. Harus ada Amdal ke-tika terjadi rekayasa lingkungan,” ujarnya menambahkan.

Kewenangan PemprovHusni yang didampingi Hery Erpan

Rayes secara khusus juga menyikapi tentang sudah adanya izin lokasi untuk pengambilan pasir oleh PT TWBI yang dikeluarkan Bupati Lombok Timur. Menu-rutnya, Pemda Lombok Timur (Lotim) tak mempunyai kewenangan memberikan atau mengeluarkan izin pengambilan pasir laut di wilayah itu untuk mereklamasi Teluk Benoa, Bali. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, bahwa kewenangan pemberian izin per-tambangan, kelautan dan kehutanan saat ini sudah ditarik ke provinsi.

Husni menjelaskan, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014, bahwa pemerintah kabupaten tak memiliki kewenangan dalam pemberian izin pertambangan, seperti pengambilan pasir laut. Dikatakan, sesuai UU yang baru itu, untuk aktivitas pertambangan di daerah perairan dengan panjang 0-12 mil menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Sementara untuk 12 mil ke atas merupakan kewenangan pemerintah pusat.

Sementara itu, dalam UU sebelumnya, memang ada kewenangan dari pemerintah kabupaten/kota. Yakni untuk radius 0-4 mil menjadi kewenangan kabupaten/kota. Radius 4-12 mil kewenangan provinsi dan di atas 12 mil menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun, dengan diun-dangkannya UU No. 23 Tahun 2014 itu, maka otomatis aturan yang lama sudah tak berlaku, digantikan dengan UU yang baru. “Tidak ada lagi kewenangan semua jenis mineral tambang di kabupaten/kota sejak

2 Oktober 2014,” terang Husni.Husni mengatakan, Distamben bersama

BLHP NTB beserta pejabat Lotim pernah diundang ke Jakarta terkait dengan rencana pengambilan batuan dan pasir untuk rekla-masi Teluk Benoa di Pringgabaya Lotim. Dalam pemaparan, ternyata investor itu hanya punya satu Amdal. Padahal mereka akan mengambil pasir di wilayah NTB.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Daeng Paelori, S.E. menyatakan penolakannya terhadap rencana PT Tirta Wahana Bali In-ternasional (TWBI) menyedot 25 juta M3 pasir di Lotim. Daeng yang juga berasal dari Desa Labuhan Haji (wilayah yang paling dekat dengan pengerukan pasir) menyatakan sudah mendengar aspirasi sebagian masyarakat yang menyarankan pemerintah agar hati-hati terhadap ren-cana itu.

Kepada wartawan Suara NTB (kel-ompok media Bali Post), Daeng yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Lotim ini menyatakan, setiap bentuk investasi pertambangan harus ada kajian analisis mengeni dampak lingkungan (Amdal). Da-lam dokumen Amdal itulah tertuang jelas dampak yang akan ditimbulkan dari ak-tivitas penambangan. “Saya sendiri kaget mendengar dari masyarakat,” ucapnya.

Seperti diketahui, di Lombok Timur juga sempat ada rencana investor menye-dot pasir besi. Namun mendapat menola-kan masyarakat. Alasanya, akan menim-bulkan kerusakan lingkungan. Selain itu rencana penyedotan pasir besi Labuhan Haji ini dinilai tidak akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Ia menyarankan hal itu harus men-jadi pertimbangan. Sebab penyedotan itu dikhawatirkan merusak lingkungan. Meski bahasanya penyedotan pasir dengan kapal kapal, namun saat aktivitas penyedotan berlangsung tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerusakan. Apalagi tidak dimungkinkan setiap aktivitas penyedotan bisa dilakukan pengecekan langsung di tengah laut. Apalagi kedalammnya men-capai puluhan meter.

� Rus

Selamatkan Lingkungan

NTB Tak Mau Kalah

Page 9: Majalah balipost edisi 83

9

30 Maret - 5 April 2015 9

REKLAMASI Teluk Benoa seluas 700 Ha dipastikan akan berdampak terhadap lingkungan di NTB. Sebab di Kabupaten Lombok Timur (NTB), PT TWBI merencanakan mengeruk pasir sebanyak 25 juta M3 dari 50 juta M3 yang dibutuhkan. Atas rencana tersebut tokoh masyarakat dan organisasi peduli lingkun-gan pun menolak.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB meminta kepada Gubernur NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi untuk tidak menerbitkan izin pengerukan pasir di Pantai Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Pasalnya, pengerukan pasir laut itu, akan merusak ekosistem laut dan akan menghan-curkan sektor pariwisata tirta di Lombok.

Direktur Walhi NTB, Murdani, pekan lalu menjelaskan, kegiatan pengerukan ini akan berdampak berkurangnya pendapa-tan hasil tangkap nelayan. Kedua, perso-alan flora dan fauna khususnya biota laut akan rusak. ‘’Fatalnya lagi akan terjadi abrasi pantai. Ketiga, pariwisata di NTB akan rusak dan investor pariwisata di Lombok khususnya dan NTB umumnya akan terancam,’’ kata Ramdani.

Terkait sudah terbitnya izin lokasi dari Pemkab Lotim, ia menyatakan bahwa Undang–Undang Nomor 23 tahun 2014 bahwa izin pertambangan berada di pemerintah provinsi. Karenanya harus menjadi pertimbangan Gubernur untuk tidak merekomendasikan pengerukan pasir untuk mendukung reklamasi di Teluk Benoa.

Kata dia, pengerukan pasir pada kedalaman 40 hingga 50 meter dengan kebutuhan pasir 25 juta M3 juga berpotensi menenggelamkan pulau–pulau kecil di Lombok. Seharusnya, menurut Murdani, Pemkab Lombok Timur berkaca dari masyarakat di Bali yang tidak merelakan sejengkal tanahnya diikhlaskan untuk mereklamasi Telok Benoa. Meskipun dengan alasan investasi, tapi jangan sampai lingkungan rusak. “Masyarakat Bali sendiri menolak, jangan sampai kita terkesan menerima saja,” ujarnya.

Pada Jumat (13/3) lalu berlangsung sosialisasi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) rencana pengerukan pasir untuk reklamasi Teluk Benoa, Bali. Acara berlangsung di Aula Dermaga Labuhan Haji, Lotim.

Sosialisasi itu, menuai pro – kontra dari masyarakat setempat. Pasalnya, pengerukan itu dinilai merugikan serta menyengsarakan masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai.

Kadus Mandar Desa Labuhan Haji, Maezaddin mendukung rencana pengerukan itu. Dia melihat ada dampak positif yang didapatkan oleh masyarakat, dimana ada per-tumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Sementara tokoh masyarakat lain-nya Taufik dengan lantang menolak pengerukan pasir di Pantai Labuhan Haji. Dia melihat persoalan besar akan dihadapi oleh generasi atau masyarakat selanjutnya, karena biota laut, hasil tang-kapan akan berkurang serta pantai akan tercemar proses pertambangan. Secara prinsip reklamasi tersebut dipertanyakan, kenapa harus Lombok Timur menjadi lokasi penambangan pasir, padahal letak geografis antara Bali dengan Lotim sangat jauh. “Ini jadi pertanyaan, kenapa tidak mengambil di Bali atau wilayah selatan saja,” tanyanya.

Seperti diketahui pasir yang akan diam-bil investor untuk mendukung reklamasi Teluk Benoa sebanyak 25 juta meter kubik atau setengah dari kebutuhan pasir 50 juta meter kubik. PT TWBI akan melakukan aktivitas pengerukan selama empat hingga

lima tahun. Radius penggalian lima hingga tujuh kilometer dari wilayah pesisir den-gan menggunakan kapal besar dengan kedalaman laut sekitar 30 meter.

Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal (BLHPM) Ka-bupaten Lombok Timur, H. R. Muyanto Tejokusumo mengatakan, pada dasarnya Pemkab Lotim memberikan izin prinsip untuk membuka keran kepada investor untuk melakukan kajian. Sementara itu, Direksi PT TWBI, Yasin Jabar menjelas-kan, selama ini tidak pernah mengajukan izin pengerukan pasir di Kabupaten Lombok Barat. Dipilihnya Lombok Timur dan tidak di Lombok Barat maupun Bali, secara prinsip dan hitung – hitungan inves-tor jarak antara Lotim dengan Bali sekitar 164 mil. Semetara Lombok Barat hanya 50 hingga 60 mil. Akan tetapi, hasil kajian teknis dan kualitas pasir tidak sebanding dengan kebutuhan reklamasi Teluk Benoa sekitar 25 juta meter kubik.

Ditanya soal dampak dari pengerukan yang mengancam merusak biota laut? Yasin mengaku itu menjadi tanggung jawab Pemkab Lotim bukan menjadi tang-gungjawab PT TWBI. Kaitanya dengan izin prinsip diketahui sudah diajukan sejak bulan Februari lalu ke Pemkab Lotim.

� Nas

Rencana Reklamasi Teluk Benoa

25 Juta M3 Pasir Lombok ’’Uruk’’ Bali

MBP/dok

Pantau Labuhan Haji di Lotim yang masih lekat dengan kehidupan nelayan. Kini pasir di pantai itu diincar investor untuk mereklamasi Teluk Benoa.

Page 10: Majalah balipost edisi 83

L A P O R A N U T A M A

Rencana reklamasi Teluk Benoa terus mendapat penolakan. Bah-kan mayoritas masyarakat yang menyuarakan penolakan sampai menyebut diri “yatim piatu”.

Tentu ini dikarenakan wakil rakyat di DPRD Bali tidak mau mendengar-kan aspirasi mereka.

Atas sindiran pe-das dari rakyat ini de-

wan ternyata tetap bergeming. Bahkan Ketua DPRD Bali

Nyoman Adi Wiry-atama tidak mau me-

nanggapi persoalan ini. Padahal sebelumnya, ia sempat memastikan DPRD Bali akan membentuk pani-tia khusus (Pansus) rekla-masi. “No comment, sudah terlalu banyak orang mem-bicarakan. Pokoknya no comment dulu,” ujar Adi Wiryatama, pekan lalu.

Atas sikap DPRD Bali

ini, Sekjen Koordinator Nasional Tolak Reklamasi Teluk Benoa (KNTRTB) Gede Bangun Nusantara menyebutnya sebagai sikap ‘’banci’’. Pasalnya, rakyat Bali telah “yatim piatu” sejak kasus reklamasi mulai terbongkar dua tahun lalu. Sementara DPRD yang menjadi wakil rakyat Bali, justru tidak bersikap terhadap gelombang penolakan reklamasi.

“Pada Januari lalu, Ketua DPRD menyatakan akan membentuk Pansus Reklamasi, ternyata hanya tipu-tipu. Sikap DPRD seperti ini sangat berbahaya akan potensi terjadinya konflik horizontal sesama krama Bali,” ujar Bangun.

Menurutnya, masyarakat Bali patut mengetahui ada apa di balik sikap banci dewan itu. Begitu pun DPRD Bali juga harus menjelaskan maksud sikap mereka kepada masyarakat. Mengingat, tugas anggota dewan tidak semata pada uru-san legislasi, budgeting, atau membuat undang-undang, tapi yang utama adalah mendengarkan aspirasi rakyat.

Sementara itu, Ketua Ikatan Cendeki-awan Pariwisata Indonesia (ICPI)Bali, I Putu Anom berpendapat, masyarakat

Bali sudah seharusnya mendapat kepastian dari pihak eksekutif dan legislatif, apakah “ayah” dan “ibu”-nya itu akan menerima atau menolak reklamasi. Padahal kajian Universitas Udayana sudah menyatakan reklamasi tidak layak, baik dari aspek dampak ling-kungan fisik maupun ekonomi. Terutama keberpihakan kepada ekonomi masyarakat lokal, pengusaha lokal bidang pari-wisata, dan aspek so-sial budaya.

� Rindra

Bangun Nusantara

Sikap ’’Banci’’

menyebut diri yatim Tentu ini dikarenaka

rakyat di DPRDtidak mau mendkan aspirasi mer

Atas sindirdas dari rakyat

wan ternyatbergeming. BKetua DPRD

Nyoman Adi atama tidak ma

nanggapi persoalPadahal sebelumnsempat memastikanBali akan membentutia khusus (Pansusmasi. “No comment“terlalu banyak orangbicarakan. Pokokncomment dulu,” ujtWiryatama, pekan

Atas sikap DPR

jUniversitas Udayana sudah menyatakanreklamasi tidak layak, baik dari aspek dampak ling-kungan fisik maupun ekonomi. Terutamakeberpihakan kepada ekonomi masyarakat lokal, pengusahalokal bidang pari-wisata, dan aspek so-sial budaya.

�Rindra

BBP/dok

Adi Wiryatama

10

Page 11: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 11

‘’KETIKA bicara reklamasi, semua as-pek perlu dikaji benar termasuk dari mana sumber tanah galian untuk menjadi sumber tanah reklamasi. Jangan hanya direklamasi saja, kalau yang di sini direklamasi, tentu akan ada dampak di wilayah lain yang diambil tanahnya dan akan merusak.”

Demikian pernyataan penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Arif Satria saat diskusi di Gedung DPR, pekan lalu. Ketika itu sejumlah narasumber hadir dalam pemba-hasan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan.

Arif Satria mendukung segera diberlaku-kan RUU itu yang masuk dalam Prolegnas 2015. Menurutnya, sudah saatnya negara melindungi dan memberdayakan nelayan yang saat ini makin terpinggirkan.

“Sekarang kalau nelayan itu yang diprioritaskan, kompensasinya seperti apa. Itu juga yang harus dipikirkan. Yang pent-ing juga dari upaya melindungi nelayan adalah melindungi dari kegiatan-kegiatan reklamasi,” kata Arif Satria dalam diskusi Forum Legislasi bertema “RUU Perlind-ungan dan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan,” di Gedung DPR.

Arif yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) ini mengatakan ada banyak bentuk perlindungan yang bisa dijamin dalam reg-ulasi dan ketentuan perundangan terhadap nelayan. “Kalau di Jepang, perlindungan terhadap nelayan, ya… benar-benar tidak ada reklamasi. Tetapi, bisa juga dengan jalan tengah, misalnya, kalaupun benar-benar akan direklamasi, maka reklamas-inya agak menjorok ke tengah laut. Terus

dampaknya memang ada, tetapi tetap harus dikesankan hijau. Namun, tampaknya swasta tidak akan mau, karena investasinya tentu akan sangat besar,” imbuhnya.

Arif mengaku setuju dengan upaya kaji ulang proyek reklamasi. Dia pun menekankan evaluasi harus dilakukan oleh tim independen yang benar-benar memahami. Sehingga hasil kajian benar-benar mendapat keputusan objektif tentang layak tidaknya suatu wilayah direklamasi. Tim independen bisa berasal dari LSM, pengguruan tinggi, juga harus ada unsur pemerintah, untuk mengecek kembali sejauh mana kelayakan dari rencana rekla-masi itu, baik terhadap lingkungan maupun aspek sosialnya.

“Untuk yang di Bali, memang mereka su-dah mengeluarkan amdal, tetapi kan amdal-nya juga harus dicek lagi, diverifikasi ulang. Benar enggak buat amdalnya?” ujarnya.

Arif memprediksi persoalan reklamasi di Bali jauh lebih complicated dibandingkan persoalan di Jakarta. Untuk di Jakarta saja, menurutnya, provinsi Lampung yang akan dijadikan wilayah yang menjadi galian sumber tanah untuk reklamasi, akan terkena terdampak. “Kalau misalnya yang di Jakarta direklamsi, tetapi di Lampung menjadi ru-sak karena mengambil tanah reklamasi dari sana. Kan tidak benar juga. Justru sumber tanah yang perlu diperhatikan,” katanya.

Oleh karena itu, ketika bicara rekla-masi, menurut Arif, semua aspek perlu dikaji benar termasuk dari mana sumber tanah galian untuk menjadi sumber tanah reklamasi. “Jangan hanya direklamasi saja, kalau yang di sini direklamasi, tentu akan

ada dampak di wilayah lain yang diambil tanahnya dan akan merusak,” tandasnya.

Arif mengatakan, dari kajian fakultas-nya, semua bermuara pada hasil yang ob-jektif. “Kita tidak melihat siapa di belakang itu. Tetapi proyeknya saja. Objektif saja, mengganggu tidak terhadap lingkungan dan aspek sosial, ekonomi dan kultural. Apalagi di Bali,” tegasnya.

Pembicara lainnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan beragam usulan mulai berdatangan terkait substansi dari RUU ini. Yang pasti, katan-ya, RUU ini memprioritaskan kesejahter-aan nelayan Indonesia. “Dua komunitas besar menjadi prioritas, petani dan nelayan, harusnya menjadi ujung tombak bangsa ini,” kata Herman. Ia berjanji, dalam peny-usunan RUU, DPR akan meminta masukan dari masyarakat. Menurutnya, napas dari RUU ini adalah untuk memberikan insentif bagi nelayan Indonesia, baik dari sisi per-lindungan maupun pemberdayaannya.

Ketua Umum HNSI Yusuf Solichien mengatakan, salah satu substansi yang wa-jib masuk ke dalam RUU adalah ketegasan mengenai definisi dari nelayan itu sendiri. Menurutnya, dalam UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan hanya menyebut-kan bahwa nelayan adalah orang yang mata pencahariannya menangkap ikan.

Ia menilai, definisi nelayan dari UU tersebut masih dangkal. Padahal, masih ada jenis nelayan yang mata pencahariannya tidak hanya dengan menangkap ikan, yakni nelayan perikanan budi daya. Jika merujuk dari UU tersebut, maka nelayan perikanan budi daya tidak masuk definisi sebagai nelayan. “RUU Perlindungan dan Pember-dayaan Nelayan ini harus tegas dulu, apakah perikanan tangkap saja atau termasuk budi daya. Karena UU itu menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Yusuf.

� Hardianto

Di Sini Rusak Di Sana Rusak

Salah satu pantai di Lombok

yang masih asri. Objek ini

sering mendapat kunjungan

wisatawan utamanya untuk

wisata bawah laut.

Page 12: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201512

B I S N I S

Sejahtera Indobali Trada (SIT) menghadirkan dua outlet baru untuk konsumen dan calon konsumen Suzuki roda empat. Kedua outlet ini terletak di dua kabupaten, Tabanan dan Gianyar. Kehadiran

dua outlet ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan Suzuki dan kembali menempatkan Suzuki di posisi nomor 1 di Bali.

Di acara pembukaan yang berlangsung Senin (16/3), President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Suji Oishi mengatakan kedua outlet merupakan upaya mendekatkan Suzuki pada pelanggannya yang ada di Bali, khususnya Tabanan, Gianyar, dan daerah sekitarnya. Ia mengungkapkan kedua outlet ini dilengkapi fasilitas 3S (Sales, Service, Spare part). Di Tabanan, lokasinya terle-tak di Jl. Ir. Soekarno, Kediri sedangkan yang di Gianyar berlokasi di By-pass Dharma Giri, Buruan.

Suji juga mengatakan kedua outlet berfasilitas 3S ini memperlihatkan pentingnya Bali bagi Suzuki. Bahkan, untuk merebut kembali posisi nomor satu, ia menegaskan Suzuki akan memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas dan produk kendaraan untuk pelanggan Bali.

Outlet dengan fasilitas 3S yang dimiliki SIS kini menjadi 157 unit di seluruh Indonesia. Sedangkan sisanya merupakan outlet sales yang berjumlah 113 unit. “Saat ini SIS sudah memiliki 270 outlet penjualan secara nasional. Mayoritas merupakan outlet dengan fasilitas 3S,” papar Suji.

Ia menjelaskan kedua outlet dilengkapi dengan showroom dan bengkel yang dilengkapi ruang tunggu yang sangat nyaman. Selain itu, keduanya dilengkapi fasilitas, sarana, dan peralatan yang sesuai dengan standar Suzuki yang modern, lengkap, dan terkini. Diharap-kan, SIT akan mampu memenuhi kebutuhan, tak hanya konsumen tapi juga calon konsumen, baik dari sisi produk kendaraan roda empat Suzuki, perawatan kendaraan, maupun suku cadang untuk wilayah Tabanan, Gianyar, dan sekitarnya.

Selain Suji, hadir dalam pembukaan yang dipusatkan di Tabanan itu, Managing Director PT SIS, Seiji Itayama, 4W Deputy Managing Director PT SIS Davy J. Tuilan, Presiden Direktur Sejahtera Indobali Trada (SIT), Setiawan Surya, Direktur SIT Ariadi, Kepala Wilayah Bali SIT, Fie An, dan Bupati Tabanan Ni Wayan Eka Wiryastuti.

Terkait pembukaan dua outlet ini, Davy Tuilan mengakui saat ini penjualan produk otomotif memang agak tersendat karena menurunnya perekonomian secara global dan naiknya nilai tukar Dolar. Namun, ia optimis, dalam beberapa bulan ke depan, situasi akan kembali normal. “Mei, situasi akan kembali normal. Industri otomotif pasti akan bertumbuh tahun ini,” katanya.

Dalam rangka mempersiapkan tumbuhnya permintaan kendaraan roda empat, kata Davy, SIS gencar meningkatkan jumlah outlet, terutama yang berfasilitas 3S. Di Bali sendiri, jumlah outlet Suzuki sudah mencapai 14 outlet. “Bali merupakan pasar yang penting bagi Suzuki, persentase penjualan di Bali mencapai sekitar 7 persen dari

total penjualan nasional. Untuk itu, dalam waktu dekat, kami juga akan membangun outlet berfasilitas 3S di Singaraja, sebagai langkah penetrasi pasar Bali selanjutnya,” ujar Davy.

Kehadiran dua outlet diharapkan juga bisa mendongkrak pen-jualan. Bila sebelumnya di Tabanan dan Gianyar mampu menjual sekitar 70 - 80 unit mobil Suzuki per bulan, Davy menegaskan kini targetnya ditingkatkan menjadi 120 unit per bulan. “Saya yakin, Su-zuki bisa menjadi yang nomor satu kembali di Bali dengan hadirnya dua outlet baru,” kata Davy.

Dipaparkan Fie An, outlet di Tabanan dan Gianyar menggunakan konsep desain bangunan yang modern, baik dari eksterior maupun interior. Ia meyakini dengan beragam fasilitas tambahan, seperti Kids corner, WiFi connection, AC, dan Suzuki Interactive Brochure, pelanggan akan sangat nyaman ketika berkunjung ke dua outlet baru ini.

Dari sisi fasilitas bengkel pun, outlet dilengkapi dengan kapasitas service yang lebih baik. Di Tabanan, terdapat 8 stall yang bisa melaku-kan service dalam waktu bersamaan. Selain itu, bengkel dilengkapi dengan Smart Diagnostic Tester (SDT), Suzuki Special Tools (SST), ATF Changer, CO Tester, Injector Cleaner, Digital Battery Tester, dan layanan cuci dan vacuum. Secara total, kapasitas bengkel di Tabanan mampu menampung 20 unit kendaraan per hari. Sementara di Gi-anyar, terdapat 7 stall dengan perlengkapan yang sama dan mampu menampung hingga 15 unit kendaraan dalam sehari.

Ke depannya, ungkap Ariadi, SIT berencana pula melakukan pembangunan stockyard untuk menampung 1.500 unit mobil di Negara, Jembrana untuk menghindari terjadinya inden kendaraan yang lama. Ariadi mengatakan saat ini stockyard Suzuki di Bali terpecah-pecah menjadi 3 lokasi. Jika pembangunan stockyard di Negara sudah rampung, diharapkan lokasi seluas 3 hektar itu bisa meningkatkan pelayanan SIT di Bali.

� Diah Dewi

Targetkan Jadi Nomor Satu

SIT Hadirkan Dua ”Outlet” Baru

Page 13: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 13

A K T I V I TA S

MBP/ist

PENGENALAN - Sebanyak 42 mahasiswa baru Program Pascasarjana (PPS) Unwar, Senin (16/3) mengikuti pengenalan

institusi dan matrikulasi. Pengenalan institusi ditandai dengan penyerahan mahasiswa baru dari Rektor Unwar Prof. Dr. I Made

Sukarsa, S.E., M.S. kepada Direktur PPS Unwar Prof. Dr. Ir. I Gede Suranaya Pandit, M.P. Wadir PPS Unwar yang juga Ketua

Panitia Penmaru Prof. Dr. I Wayan Runa, M.T. melaporkan, dari 42 mahasiswa baru, 18 orang memilih MM, 12 di MIH dan 12

mahasiswa di Magister Linguistik. Mereka ini hasil seleksi tes tulis dan wawancara diikuti puluhan peminat. Selain pada martiku-lasi itu diisi pengenalan studi juga ceramah akademik masing-

masing ketua program studi. Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Dr. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. mengaku bangga dengan pengelola PPS Unwar yang saat berdiri 2011

hanya mengelola satu Prodi MM, kini sudah menjadi empat prodi yakni MM, Magister Ilmu Hukum (MIH), Magister Linguistik

(ML) dan Magister Administrasi Publik (MAP).

MBP/ist

SIDANG - Setelah sempat tertunda, DPRD Gianyar, Senin (16/3) melakukan sidang paripurna III dengan agenda

mendengarkan jawaban Bupati Gianyar atas pandangan umum (PU) masing-masing fraksi di DPRD Gianyar. Sidang

paripurna dibuka Pimpinan DPRD Gianyar Drs. I Wayan Tagel Winarta, dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, seluruh SKPD, instansi terkait. Sidang dihadiri 33 orang ang-gota dewan dari 40 anggota dewan. Dalam pandangan umum

fraksi di DPRD Gianyar sebelumnya secara umum telah mengapresiasi enam ranperda yang disusun oleh eksekutif.

Ranperda tersebut antara lain Ranperda tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Retribusi IMB.

MBP/ist

SEMINAR - SMA Negeri 2 Mengwi, Badung, Senin (16/3) menggelar Seminar Kepemimpinan untuk Kewirausahaan

(Leadership for Entrepreneurship) di aula sekolah setempat. Kegiatan yang diikuti 850 peserta didik dari kelas XII dan

XI ini dibuka Wakil Bupati Badung I Made Sudiana. Kepala SMAN 2 Mengwi I Nyoman Windia dalam sambutannya

mengatakan, kegiatan tersebut berlandaskan Undang-un-dang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 yakni tujuan pendidi-

kan di Indonesia adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya, sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada

Tuhan, memiliki pengetahuan, keterampilan, berbudi pakerti luhur, serta menciptakan kehidupan berbangsa dan

bernegara Indonesia. Nampak dalam foto Wabup Badung I Made Sudiana didampingi Kepala SMAN 2 Mengwi I

Nyoman Windia memberikan sambutan dalam seminar yang diselenggarakan SMA Negeri 2 Mengwi.

MBP/ist

FESTIVAL TEKNO - STMIK Stikom Bali menyelengga-rakan Festival Tekno (Fast Tekno) ketiga tahun 2015. Fast

Tekno berlangsung selama tiga hari dari tanggal 16-18 Maret 2015. Kegiatan fast tekno meliputi seminar IT, kegiatan yang

memberikan pemaparan dan pengetahuan tentang perkem-bangan yang ada di dalam dunia teknologi dan informasi

baru dilaksanakan pada Senin (9/3) lalu, yaitu Seminar Citi-zen Journalist dan Seminar 4G “Move Faster With The New

Technology” pada Sabtu (14/3) lalu. Pada rangkaian acara yang kedua, digelar IT Competition VII, yaitu perlombaan teknologi informasi di bidang aplikasi perkantoran (seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point),

desain poster, desain blog, web design, desain animasi, pem-rograman, menulis artikel, dan cerdas cermat seputar dunia teknologi informasi yang diadakan setiap tahun oleh Senat

Mahasiswa STMIK Stikom Bali dengan memperebutkan piala bergilir IT Competition STMIK Stikom Bali.

Page 14: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

ANUGERAH - Kadisparda Badung Cokorda Raka Dar-mawan menganugerahkan Bali Tourism Award kepada agen Eropa dan maskapai penerbangan terkemuka di stan pamer-an ITB Berlin disaksikan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya

dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. TUI Jerman, Meiers

Weltreisen, ITS Jahn Reisen, DerTour, Wettstein Swiss, Viaggidea Italy, FTI Swiss, Singapore Airlines Jerman dan Garuda Indonesia Belanda menerima anugerah pariwisata tahunan tersebut, Kamis (5/3) waktu setempat kepada para rekanan agen wisata Eropa serta airline yang telah banyak

mendukung Bali selama tahun 2014.

MBP/ist

LOMBA - Dalam rangka memperingati HUT ke-96 Damkar, Dinas Pemadam Kebakaran Badung menyelenggarakan ber-

bagai macam lomba seperti lomba pemadaman api oleh Satla-kar di Kabupaten Badung dan lomba fire drill hydrant untuk perusahaan di Kabupaten Badung. Acara ini dibuka Kepala

Dinas Pemadam Kebakaran Badung I Gusti Nyoman Ad-nyana di halaman Kantor Induk Dinas Pemadam Kebakaran

Kabupaten Badung, Jl. Kebo Iwa, No. 39 Denpasar, Kamis (12/3). Kadis Pemadam Kebakaran I Gusti Nyoman Adnyana

menyampaikan dalam rangka HUT ke-96, Damkar Badung menyelenggarakan kegiatan di Dinas Pemadam Kebakaran seperti persembayangan ke Pura Uluwatu, lomba pingpong dan lomba catur antara karyawan-karyawati di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Selain itu, dilombakan pemadaman api yang melibatkan satlakar pem-adam dari masing-masing desa, dan lomba Fire Drill insan

pemadam dari masing-masing hotel yang ada di Badung. Kegiatan ini dinilai oleh tim juri dari Damkar Badung.

MBP/ist

SEMBAHYANG - Keluarga besar Baladika Bali, Jumat (13/3) menggelar persembahyangan bersama di Pura Kanc-ing Gumi, Banjar Batulantang, Desa Sulangai, Kecamatan Petang. Agenda ini serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT)

ke-11 Baladika Bali yang puncaknya jatuh pada 5 Mei 2015. Selain itu, kegiatan juga diisi bakti sosial mareresik atau bersih-bersih di lingkungan Pura Kancing Gumi. Kegia-

tan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Baladika Bali, I Bagus Alit Sucipta. Hadir Penasihat I Nyoman Giri Prasta,

jajaran pengurus DPD dan ratusan anggota Baladika Bali. Persembahyangan sangat terasa khusyuk. Pasalnya,

ribuan anggota Baladika dari berbagai pelosok dan penjuru dengan tertib mengikuti persembahyangan yang dipimpin

Jero Mangku Pura setempat. Nampak dalam foto Ketua Umum Baladika Bali I Bagus Alit Sucipta didampingi Giri

Prasta dan jajaran pengurus DPD menyerahkan dana punia kepada prajuru Pura Kancing Gumi.

MBP/ist

SYUKURAN - Balangan Fishing Club (BFC) atau Sekaa Nelayan Balangan, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan,

Badung, Minggu (15/3) mengadakan acara syukuran ulang tahun ke-2 sekaligus lomba mancing di Pantai Balangan. Acara syukuran dihadiri Penasihat BFC I Made Sujana, BAE. dan anggota DPRD Bali daerah pemilihan Badung

Wayan Disel Astawa, S.E. Menurut Ketua BFC Wayan Suantara, keberadaan BFC yang baru berusia 2 tahun

bermula dari kegiatan para nelayan di sekitar Balangan, Ungasan dan Pecatu melakukan kegiatan hobi memancing.

Selain itu, mereka juga kerap mengantar wisatawan asing yang melakukan selancar atau surfing di Pantai Balangan.

Atas keinginan untuk menghimpun diri sekaligus berbagi pengalaman, mereka pun membentuk BFC.

Page 15: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 15

MBP/ist

BERSIH PANTAI - Ribuan masyarakat Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, antusias mengikuti kegiatan bersih

pantai, Minggu (15/3). Tak hanya kalangan orangtua, dari kalangan remaja bahkan anak-anak terlihat begitu antusias dan semangat. Kegiatan bertemakan “Munggu Braya Clean and Green” diprakarsai langsung Relawan Adi Braya Desa

Munggu. Tidak saja sampah plastik yang dipungut, kayu dan ranting pohon yang berserakan di sepanjang pantai

ikut diangkut. Yang membuat suasana semakin semarak, pihak panitia juga menyediakan berbagai bingkisan menarik sebagai hadiah kepada masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai. Bahkan, pihak panitia dalam hal ini Relawan Adi Braya menyiapkan grand prize berupa

satu unit sepeda motor.

SIMPEDES - Program Simpedes (simpanan pedesaan) makin

mendekatkan masyarakat dengan PT BRI (Bank Rakyat Indone-

sia). Melalui Kantor Cabang BRI Ubud, Rabu (11/3) lalu, dilakukan

penarikan undian Simpedes se-mester II/Tahun 2014. Penarikan undian hadiah Simpedes dilaku-

kan di wantilan Banjar Sareseda, Tampaksiring, Gianyar. Hadiah utama, berupa mobil Daihatsu

Ayla diraih oleh nasabah BRI Unit Ubud, I Gusti Putu Sedana. Selain

hadiah utama berupa mobil, BRI Cabang Ubud juga menyediakan

hadiah lainnya berupa enam sepe-da motor, enam LED TV Sam-

sung 32 inch, empat kulkas LG 2 pintu, satu mesin cuci. Selain itu,

beberapa hadiah hiburan juga memanjakan nasabah Simpedes BRI Cabang Ubud. Total hadiah

bernilai Rp 248 juta. Nampak dalam foto Pimpinan Cabang BRI

Ubud Wisnu Aji Wibowo meny-erahkan secara simbolis hadiah utama yang diraih nasabah BRI Unit Ubud, Gusti Putu Sedana, yang diwakili Kepala Unit BRI

Ubud, I Made Arinyana.

MBP/ist

DUKUNGAN - Keinginan BPR Lestari untuk terus men-ingkatkan penyaluran kredit di sektor Usaha Micro, Kecil,

dan Menengah (UMKM), mendapatkan dukungan yang positif dari beberapa bank swasta nasional. Setelah bulan

lalu Bank International Indonesia (BII) mengucurkan Rp. 150 miliar, secara resmi, Bank CIMB Niaga juga kembali

mengucurkan kredit sebesar Rp 150 miliar kepada BPR Lestari melalui program linkage pembiayaan. Penandatan-

gan kerja sama telah dilakukan Jumat (13/3) di BPR Lestari Pusat Teuku Umar, dengan dihadiri langsung oleh Direktur Utama BPR Lestari, Pribadi Budiono dan Ida Bagus Harta Mulyana, selaku Bali Commercial Linkage Business Man-

ager Bank CIMB Niaga.

MBP/ist

CSR - PT Matahari Sakti (MS) dan PT Matahari Putra Makmur (Trilliun) menyerahkan satu unit Blood-Bank Re-frigerator merek Helmer (USA) kepada Unit Donor Darah

PMI Provinsi Bali di Kantor Bank Mandiri, Jl. Veteran No.1 Denpasar, Sabtu (14/3). Bantuan ini merupakan rangkaian

kegiatan program Corporate Social Responsibility (CSR) kedua perusahaan bekerja sama dengan PMI Provinsi Bali, Rotary Club International Surabaya Jembatan Merah, Ro-

tary Club International Bali Kuta, dan Rotary Club Interna-tional Bali Taman, serta didukung oleh Bank Mandiri Com-

mercial Banking Denpasar. President Director MS Group Puspita Dewi Prijadi mengatakan, pihaknya telah sering memberi bantuan Blood-Bank Refrigerator kepada PMI.

MBP/ist

Page 16: Majalah balipost edisi 83

16

30 Maret - 5 April 201516

Mereka semua menghindar. Rakyat hari ini sedang yatim

piatu, saya mau tegaskan rakyat Bali hari ini yatim piatu,

nggak punya bapak, nggak punya ibu, mereka berjuang

sendiri

P O L I T I K

BALI diprediksi akan berhadapan dengan bencana ekologi. Potensi ini ter-buka lebar akibat maraknya investasi dan kebijakan yang tak sejalan dengan aspirasi publik. Bahkan, dalam kaitan Reklamasi Teluk Benoa, rakyat Bali terus menentang. Kali ini, penentangan diekspresikan lewat ogoh-ogoh. Tidak berpihaknya penguasa dan DPRD Balai terhadap perjuangan ini, membuat rakyat Bali yatim piatu mengh-adapi ancaman bencana ekologi.

Sore itu, Jumat (13/3) jalanan di seputaran Renon tampak berbeda. Massa ForBALI dengan ogoh-ogoh dan pasukan ikan melintas di jalanan. Ada sebagian dari mereka mengenakan pelampung dan alat-alat selam. Ini adalah aksi turun ke jalan yang kesekian kalinya digelar ForBALI atau Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi. Mereka menentang reklamasi Teluk Benoa.

Wayan “Gendo” Suardana, Koordina-tor ForBALI, mengatakan, aneka atribut baru dalam aksi kali ini memiliki makna tersendiri. Bila pemerintah daerah, pemer-intah pusat, DPRD, termasuk pemodal merencanakan reklamasi Teluk Benoa, sebenarnya mereka sedang merencanakan bencana ekologi termasuk banjir untuk masyarakat Bali.

“Kami memakai baju pelampung ini

juga mau memberitahu bahwa banjir yang terjadi beberapa hari lalu menjadi penanda dan berdasarkan riset dari Kon-servasi Internasional bahwa reklamasi ini punya dampak banjir nantinya. Kami ingin menunjukkan bahwa kita bersiap terhadap bencana di kemudian hari,” ujarnya.

Gendo menambahkan, aksi kali ini juga merespons konsultasi publik Amdal yang digelar PT TWBI. Ia menilai konsul-tasi publik tersebut ilegal hingga memi-lih untuk walk out. ForBALI akan tetap melawan dan bergerak menolak reklamasi. Terlebih, DPRD sebagai wakil rakyat juga sudah tidak bisa diharapkan lagi.

“Sebenarnya rakyat sedang tidak memiliki DPRD hari ini, rakyat tidak memiliki perwakilannya hari ini, rakyat tidak memiliki pemerintah hari ini. Mereka semua menghindar. Rakyat hari ini sedang yatim piatu, saya mau tegaskan rakyat Bali hari ini yatim piatu, nggak punya bapak, nggak punya ibu, mereka berjuang sendiri,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dusun Batu Bintang, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Nyoman Mardika saat berorasi di depan Gedung DPRD Bali. Menurutnya, masyarakat Bali kini tidak bisa berharap banyak dari wakil rakyat

di DPRD Bali. “Kita harus melawan kel-ompok-kelompok itu apapun risikonya,” serunya.

Sementara Ketua LPM Tanjung Benoa, Kadek Duarsa mengatakan, wakil rakyat seharusnya memiliki sikap yang jelas. Pasalnya, sikap diam atau abu-abu akan dijadikan pembenaran oleh investor. Saat ini, pihaknya hanya bisa bergantung pada Presiden untuk mencabut Perpres No.51 Tahun 2014 yang membuka jalan untuk reklamasi.

“Kita sangat berharap tapi presiden ter-lalu banyak masalah sekarang, jadi presi-den tidak bisa cepat memutuskan. Makan-ya kesempatan itu dipakai oleh investor, yang jelas kita tetap berharap presiden bisa mendengar aspirasi masyarakat pesisir dan masyarakat Bali pada umumnya untuk menolak reklamasi itu dan membatalkan Perpres 51/2014 itu,” ujarnya.

Pemuda dari Batubulan, Wayan Wili-ana mengatakan, reklamasi tidak hanya berdampak dari segi ekologi. Bali saat ini menurutnya sudah terlalu banyak dikuasai pemodal. Padahal segala potensi yang dimiliki Bali harus dikelola oleh orang Bali itu sendiri. Namun yang terjadi, masyarakat Bali justru dituntut menjadi pekerja di daerahnya sendiri.

� Rindra

MBP/eka

Sore itu, Jumat (13/3) jalanan di seputaran Renon tampak berbeda. Massa ForBALI dengan ogoh-ogoh dan pasukan ikan melintas di jalanan. ForBALI atau Forum

Rakyat Bali Tolak Reklamasi.

’’Yatim Piatu’’MenentangBencana Ekologi

Page 17: Majalah balipost edisi 83

17

30 Maret - 5 April 2015 17

Membina TerpidanaKoruptor

RENCANA pemberian pembe-basan bersyarat narapidana koruptor menyulut polemik. Wacana yang digulirkan Menkum HAM Yasonna

H. Laoly. Ia dituding mengabaikan semangat pemberantasan korupsi.

Namun, Yasonna jalan terus. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012.

PP yang mengatur tentang pembebasan bersyarat dan remisi bagi koruptor, teroris, pengedar narkoba, pelanggaran HAM berat dan kejahatan keamanan negara segera dikaji. PP ini dinilai diskriminatif.

Yasonna berpandangan remisi merupa-kan hak narapidana, termasuk hak untuk mendapatkan pembebasan bersyarat, pendidikan dan pelayanan. “Filosofi kita

adalah membina terpidana koruptor. Ini adalah hak narapidana

dalam konteks hu-man rights. Ma-

nusia sejahat apapun

punya hak. Dihukum, tetapi tetap hak fundamentalnya ada,” terangnya.

Selama ini, kata dia, kalau koruptor mau mendapatkan remisi harus persetujuan KPK atau kejaksaan. Padahal, prosedurnya setelah keputusan hukum, pembinaannya ada di Kemenkumham. ‘’Persyaratan ini membuat penerapan PP ini menjadi sangat diskriminatif,” kata Yasonna.

Politisi PDI-P ini berpandangan apa-bila negara menghukum berat koruptor, itu bisa dilakukan dengan memperberat hukumannya. Misalnya, ada seorang napi koruptor, tidak kooperatif, bisa menjadi alasan negara untuk memberatkan huku-man. Tetapi, hakimlah yang menentukan besaran hukumannya. “Dan yang lebih baik, buat koruptor itu membayar senilai

yang dia korup. Itu yang harus dibayar, disita, dan ditambah pemberatan berapa miliar se-bagai denda,” jelasnya.

Saat ini, menurut Yasonna, kementeriannya sedang memper-

baiki sistem pemberian remisi dan pembebasan bersyarat dengan sistem

online, dan sudah dialokasikan anggaran-nya. Dengan demikian, narapi-

dana yang sudah berhak menurut Undang-undang untuk mendapatkan remisi,

bisa langsung dimasukkan datanya secara online, seperti

nama, kejahatan yang dilakukan, lama masa tahanan, dan apa yang sudah dilakukan selama menjadi

tahanan. Sehingga masyarakat bisa memantaunya secara terbuka.

Di lain pihak, rencana pemberian remisi kepada terpidana koruptor san-

gat melukai rasa keadilan masyarakat. ‘’Semau narapidana memang berhak mendapatkan remisi, termasuk narapidana korupsi. Namun, remisi mestinya tidak diobral, tetapi diberikan secara selektif,’’ ujar Direktur Setara Institute Hendardi. Ia mengatakan melindungi hak asasi rakyat jauh lebih penting daripada melindungi hak asasi koruptor. Memberikan remisi kepada koruptor merupakan bentuk kebijakan yang tidak adil.

� Hardianto

Page 18: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201518

P E N D I D I K A N

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) online atau Computer Based Test (CBT) di Bali tampaknya teran-cam batal. Sebab belakangan dari

24 sekolah yang sebelumnya menjadi nominasi pelaksana UN online hanya satu sekolah yang menyatakan benar-benar siap yakni SMK TI Global Singaraja. SMPN 1 Denpasar yang sebelumnya me-nyatakan siap, belakangan mengundurkan diri karena terkendala sarana prasarana berupa komputer.

“Sebelumnya kami memang menya-takan siap, tapi setelah jumlah komputer kami cek, ternyata kurang. Jadi kami belum siap melaksanakan UN online,” kata Kepala SMPN 1 Denpasar Drs. AA. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Ag.,

belum lama ini.Rimbya Temaja menambahkan, dari

sisi kesiapan siswa, sebenarnya SMPN 1 Denpasar sudah siap melaksanakan UN online. Kesiapan ini didasari atas pengalaman pihaknya sudah pernah melaksanakan ujian pemantapan atau try out online bekerja sama dengan lima sekolah dari Yogyakarta beberapa waktu lalu dan hasilnya para siswa sudah bisa mengerjakan dan tidak ada masalah. Namun dari sisi jumlah komputer masih menjadi kendala. “Kami sudah sam-paikan ke Disdikpora Kota Denpasar bahwa kami belum siap melaksanakan UN online. Kalau memang tahun de-pan dilaksanakan, kami harapkan ada bantuan sarana prasarana ke sekolah,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala SMK TI Global Singaraja Ketut Widi Astawan, S.T., M.Pd. menyatakan kesiapan seko-lahnya mengikuti UN online. “Kami sangat siap melaksanakan UN CBT, dari kesiapan lembaga sampai peserta ujian,” tegasnya.

Menurut Widi Astawan, SMK TI Global Singaraja sudah cukup berpen-galaman menyelenggarakan test online seperti uji kompetensi guru online se-banyak dua kali. Dari sarana prasarana seperti komputer dan jaringannya juga sangat memadai. “Rasio jumlah komputer melebihi peserta jumlah peserta UN Ke-cepatan internet juga sangat mendukung. Jadi tidak ada masalah,” tambahnya.

Masalah kesiapan peserta didik, secara mental mereka sudah sangat siap, imbuh Widi, karena komputer itu sudah setiap hari mereka hadapi. Hanya kesiapan ma-teri yang perlu disiapkan lebih matang. Karenanya diharapkan segera ada uji coba dari Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud). “Untuk uji coba secara nasional masih menunggu dari Puspendik. Untuk uji coba internal, kita menyelenggarakan dua kali try out, yang pertama di akhir Februari dan kedua di akhir Maret. Try out ini bertujuan agar siswa lebih mengenal model test online,” pungkasnya.

Sementara itu dalam draf Prosedur Operasional Standar (POS) UN disebut-kan jadwal UN CBT SMA Selasa (7/4) hingga Rabu (15/4). UN CBT susulan Senin (20/4) hingga Rabu (22/4) UN CBT SMK

Senin (13/4) hingga Kamis (16/4), UN Susulan Senin (20/4) hingga Selasa (21/4). Sementara UN CBT SMP pada Senin (4/5) hingga Kamis (7/5) dan UN Susulan Senin (11/5) dan Selasa (12/5). Laporan hasil UN CBT setiap individu pada setiap sesi dilakukan oleh proktor dengan menggunakan fasilitas sinkro-nisasi yang telah disediakan. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan sebagai pengawas pelaksana UN CBT di sekolah. Hasil UN CBT diumumkan bersama dengan UN biasa.

Penyiapan sistem UN CBT menyang-kut penyiapan server lokal, client dan jaringan LAN dan WAN pada H-15 sampai H-10, instalasi sistem dan aplikasi serta uji coba (try out) H-10 sampai H-2. Jika terjadi permasalahan seperti listrik padam, kerusakan peralatan atau sarana prasarana, kerusakan sistem, hambatan jaringan dan lainnya maka bisa dilaku-kan perubagan jadwal UN CBT hingga penggantian pelaksanaan UN CBT ke UN PBT (UN biasa) atau bentuk lain yang diputuskan Bidang Pelaksana UN CBT Tingkat Pusat.

� Widana

UN ”Online” Terancam Batal

Drs. AA. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Ag.

Sejumlah sekolah di Bali diran-cang mengikuti UN dengan sistem

online. Namun, UN online itu terancam batal karena sekolah

menyatakan belum siap.

Page 19: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 19

TERNYATA banyak yang berbeda da-lam pelaksanaan UN tahun 2015 ini. Se-lain UN tidak lagi menjadi syarat penentu kelulusan siswa dan juga mulai tahun ini dirancang UN online (Computer Based Test/CBT), jumlah paket soal UN tahun ini juga berbeda dengan UN tahun 2014. Jika UN tahun lalu menggunakan 20 paket soal, maka UN tahun ini dipastikan hanya menggunakan 5 paket soal.

“UN tahun ini tidak lagi menggunakan 20 paket soal melainkan hanya menggu-nakan 5 paket soal,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali I Gede Ketut Seputra Aryadi, belum lama ini.

Kendati Prosedur Operasional Stan-dar (POS) UN belum turun, kepastian penggunaan 5 paket soal bagi UN SMP, SMA/SMK sederajat ini diketahui dari master soal UN yang dikirim Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-bud) ke masing-masing percetakan yang menangani pencetakan naskah UN.

Bahkan menurut Aryadi, dalam draf POS UN malah tidak diatur dan dijelaskan berapa paket soal yang digunakan dalam UN tahun ini. “Setelah kami baca dan teliti, dalam draf POS UN tidak diatur dan tidak disebutkan apakah UN meng-gunakan 20 paket soal atau 5 paket soal. Tapi kenyataannya di master soal yang telah dikirim percetakan, soal UN hanya 5 paket,” ujarnya.

Pihaknya pun mengaku belum tahu persis apa dasar pertimbangan Kemendik-bud hanya menerapkan 5 paket soal dalam pelaksanaan UN tahun ini. Pihaknya berharap saat tim dari Kemendikbud melakukan sosialisasi pelaksanaan UN 17 Maret mendatang di kantor Disdikpora Bali, berbagai perbedaan kebijakan terkait UN tahun ini bisa dijelaskan dengan gam-

blang. “Kami tidak tahu apa pertimbangan pusat menerapkan paket soal UN hanya 5 paket seperti UN dua tahun lalu (tahun 2013,” ujarnya.

Terkait proses pencetakan naskah soal UN, Aryadi menjelaskan saat ini sedang dikerjakan Percetakan Bali selaku peme-nang tender untuk wilayah Bali dengan nilai tender Rp 1,495 miliar. Sesuai kontrak atau perjanjian, proses pencetakan dan penggadaan naskah soal UN dimulai 9 Maret lalu dan serah terima kepada PPK Pusat direncanakan 29 Maret mendatang. “Proses lelang sudah di pusat melalui LPSE dan untuk di Bali pemenangnya Per-cetakan Bali. Sementara panitia kita di Bali ada tiga orang dari yakni dari Disdikpora 2 orang dan Dinas Perhubungan 1 orang. Nanti kami akan kawal proses pencetakan naskah soal UN ini,” ujarnya.

� Widana

MBP/dok

Keterlambatan pendistribusian naskah soal UN diharapkan bisa teratasi karena proses pencetakan soal UN dilakukan di Bali.

UN Hanya Gunakan Lima Paket Soal, Naskah Dicetak di Bali

Page 20: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201520

M A N C A N E G A R A

Konflik di Suriah telah memasuki tahun kelima dan menewas-kan sedikitnya 220 ribu jiwa. Hingga kini konflik tersebut

belum menunjukan tanda-tanda berakhir. Konflik yang bermula untuk mengguling-kan rezim Presiden Bashar Al Assad. Kini telah membuat Suriah terpecah menjadi beberapa kelompok.

“Tidak ada orang memperkirakan kondisi Suriah seperti ini, konflik ini telah menjadi mimpi buruk bagi negeri ini,” ujar Analis Suriah, Marwan Kabalan. Badan PBB untuk urusan pengungsi (UN-HCR) mencatat, sedikitnya empat juta penduduk Suriah mengungsi keluar negeri karena tidak adanya jaminan keamanan. Selain itu jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai 60 persen.

Sebanyak 14 juta anak saat ini men-derita akibat konflik di Suriah dan sebagian besar wilayah Irak. Mereka

menghadapi situasi negara yang porak poranda dan tempat tinggal yang hancur. Anak-anak itu juga terpaksa hidup dalam pengungsian di Lebanon, Turki, Jordania dan negara lain.

Meningkatnya krisis di kedua negara juga membuat jutaan anak terpaksa meninggalkan rumah mereka, sedangkan yang lainnya terjebak diwilayah yang dikuasai kelompok bersenjata. Semen-tara anak-anak berusia 12 tahun dipaksa untuk menjalani pelatihan militer dan digunakan untuk melakukan bom bunuh diri.

Presiden Al Assad pun enggan untuk meletakan jabatannya. Kini ia berupaya untuk tetap mempertahankan kekuasan-nya khususnya di Ibu Kota Damaskus. Munculnya kelompok militan ISIS pun semakin membuat konflik di Suriah semakin rumit. ISIS telah menyatakan diri sebagai khalifah dan menolak pe-merintahan yang dipimpin oleh Presiden

Al Assad.PBB dan organisasi internasional

lainnya pun telah berupaya agar pihak-pihak yang bertikai agar kembali ke meja perundingan. Sekjen PBB Ban Ki-moon pun dalam pernyataan menyerukan untuk mengakhiri konflik, mendesak komunitas internasional mendukung PBB dalam mendorong solusi krisis Suriah melalui jalur politik.

Ban Ki-moon menyatakan, konflik Suriah memasuki tahun kelima dan harus segera dihentikan. Dia menambahkan solusi politik sangat penting bagi krisis Suriah. Ia menyerukan berbagai pihak Suriah mengakhiri konflik, menghidup-kan proses politik, dan menyerukan DK PBB mengambil tindakan untuk menye-lesaikan krisis Suriah. Sayangnya usaha tersebut belum cukup untuk meredakan konflik di negara itu.

� Gugiek Savindra

Konflik Suriah Memasuki Tahun Kelima

Page 21: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 21

FLU babi kembali merebak. Kali ini virus mematikan tersebut menyebar di India. Sekitar 26.000 orang telah terbukti positif mengidap virus itu. Pihak berwenang kes-ehatan mengatakan wabahnya terus meluas karena virus itu berkembang di tengah curah hujan yang turun di luar musim dan tingkat kelembaban tinggi saat ini.

Para pakar medis mengeluhkan bahwa kebijakan yang buruk telah memicu lonja-kan jumlah infeksi virus H1N1 di negara itu. Mereka mengatakan lambatnya diag-nosa juga ikut menambah jumlah korban meninggal. Separuh dari jumlah kematian akibat flu babi dalam tiga bulan ini terjadi di negara bagian Gujarat dan Maharashtra. pekan lalu, jumlah penderita flu babi baru yang dilaporkan di negara bagian Nagaland dan Manipur yang terpencil dekat perbatasan dengan Myanmar semakin meningkat.

Wabah besar flu babi terakhir merebak tahun 2009, yang berawal dari Meksiko dan lalu menyebar ke seluruh dunia. Ketika itu, kira-kira 2.700 orang meninggal di India. Virus tersebut, yang menurut para ilmuwan adalah campuran baru gen babi, burung dan manusia, kini menyebar secara musiman di banyak negara. India tahun lalu mencatat 218 korban meninggal akibat flu babi, turun dari 699 tahun sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan tingginya jumlah penderita flu babi di India tidak lazim. Biasanya terdapat dalam badan babi, virus jenis H1N1 itu um-umnya tertular dengan menghirup percikan batuk atau bersin seorang penderita atau den-gan menyentuh permukaan yang terinfeksi. Gejala-gejala flu burung diawali dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan sehingga sering hanya dikira flu biasa.

Sejumlah laporan media lokal menga-takan banyak apotek mulai kehabisan obat anti-virus Oseltamivir dan Tamiflu, yang saat ini digunakan untuk mengobati infeksi H1N1. Tetapi Menteri Kesehatan India J.P. Nadda menyarankan warga agar tidak panik dan memastikan ketersediaan obat dan klinik untuk mengobati para pasien.

Menurut Nadda, India memiliki pasokan Oseltamivir—nama lain Tamiflu—yang da-pat dipakai untuk mengobati 70.000 pasien. Sedangkan, perusahaan farmasi nasional sep-erti Cipla dapat membuat obat versi generik

sesuai kebutuhan.Namun, para dokter, pasien, dan aktivis

bidang kesehatan mengatakan kondisi di lapangan jauh berbeda. Kondisi yang sebe-narnya menggambarkan sistem kesehatan yang birokratis dan tidak memiliki kerangka hukum. “Pemerintah justru mempersulit orang untuk mendapatkan obat sesuai resep,” kata dr. Hemant Thacker, yang bekerja di Rumah Sakit Jaslok, Mumbai selatan.

Menurut Thacker, untuk mendapatkan pengobatan dengan Oseltamivir, pasien harus mengisi formulir sebanyak tiga halaman. Bahkan untuk memperoleh formulir itu saja bukan perkara mudah. Sementara menurut Dilip Gupta, apoteker senior di Rumah Sakit Jaslok, rumah sakit kesulitan memesan pasokan obat akibat adanya pembatasan dan masalah perizinan dari pemerintah. Akibatnya, mereka terpaksa harus memesan dari Rumah Sakit Kasturba, sebuah rumah sakit pemerintah yang memang khusus untuk merawat pasien flu babi.

Sebelumnya, para dokter di negara bagian Haryana, India, menuding pemer-intah mengecilkan memanipulasi angka sebenarnya sehingga lebih jumlah korban sebenarnya lebih banyak. Sementara, Presi-den Asosiasi Layanan Medis Sipil Haryana menyebutkan, rumah sakit swasta memaksa pasien membayar harga mahal untuk men-jalani pemeriksaan flu babi.

“Sektor swasta telah menciptakan kepani-kan di kalangan masyarakat untuk mengek-

sploitasi situ-asi agar mereka mendapat keuntungan,” tuding organisasi ini.

Seorang warga Mumbai, Nishant Nagpal, dinyatakan positif menderita flu babi setelah ia menderita demam tinggi dan infeksi teng-gorokan. Ia harus membayar tes darah sekitar 80 dolar AS atau lebih mahal dari tarif yang ditetapkan pemerintah, yaitu 72 dolar AS.

Ancaman flu babi ini tampaknya tak main-main. Pemerintah Kota Ahmedabad di Negara Bagian Gujarat, misalnya, mulai membatasi acara yang dihadiri banyak orang demi membatasi penyebaran flu babi. Ahmedabad memerintahkan setiap orang yang ingin menggelar acara pertemuan untuk meminta izin kepada pemerintah setempat. Penyelenggara acara pun wajib menyediakan masker, pembasmi kuman, dan air.

Dua acara yang mendapat kelonggaran dari peraturan ini hanyalah pernikahan dan pemakaman. Dengan pembatasan ini, maka acara lain seperti maraton tahunan dan konser musik terpaksa dibatalkan.

Kepanikan memang tak tampak di Ahmedabad. Namun, laporan media setem-pat menyebutkan bahwa sejumlah kantor telah meminta para pegawainya untuk men-genakan masker saat bekerja. Sedangkan, sejumlah sekolah meminta para siswanya yang menderita demam tidak boleh masuk sekolah sampai mereka benar-benar sehat.

� Gugiek Savindra

sesuai kebutuhan.Namun para dokter pasien dan aktivis

sploitasi situ-asi agar mereka mendapat keuntungan ”

Flu Babi Datang Lagi

Page 22: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201522

D A E R A H

Dampak penimbunan laut di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan secara langsung dirasakan masyarakat seki-tar. Warga menuding penambahan daratan

itu sebagai penyebab arus air laut di sekitar Pelabuhan semakin ganas.

Bahkan reklamasi yang baru selesai dilakukan PPN, dimana material hasil pengerukan kolam labuh dipakai menguruk laut di belakang beberapa pabrik di Tegal Badeng Barat, dituding

memperparah kondisi pesisir di wilayah Pengam-bengan dan Cupel. Di sekitar Banjar Ketapang, Desa Pengambengan, abrasi sudah menelan sekitar satu kilometer lebih daratan.

“Dulu laut sangat jauh di tengah, namun sekarang daratan sudah satu kilometer lebih habis,” tandas se-jumlah warga Banjar Ketapang yang tinggal di bawah Menara Suar di Pengambengan. Gempuran gelombang air laut semakin keras setelah dibuat dermaga Pengam-bengan dan pengurukan laut untuk lahan pelabuhan.

Dampak Reklamasi PPN

Abrasi di Pesisir Pengambengan

Makin Parah

Page 23: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 23

Abrasi setiap tahun semakin parah. Sementara di sekitar pelabuhan justru terjadi tanah timbul hingga satu kilometer lebih. Sejumlah bangunan di dusun ini, seperti kantor TNI AL kini hanya tersisa puing-puingnya saja. Dari informasi ada 18 warga yang menjadi korban abrasi dan terpaksa direlokasi. Namun di sekitar pantai yang terkena abrasi ini masih ada beberapa warga yang tetap bertahan di rumahnya. Anisa (50) salah satu warga mengungkapkan bahwa rumah adiknya, Jaiman hancur lantaran diterjang ombak. Kini Jai-man sudah pindah dan membangun gubuk.

Sriani (60) warga lain, yang rumahnya tergerus abrasi mengaku tetap bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lagi. Janda tua ini tinggal di rumahnya sendirian. Untuk menahan gelombang, ia sengaja menanam pohon di sekitar pesisir.

Sejak dua tahun ini, kawasan inti Pelabuhan itu bergeli-mang bantuan dari pemerintah pusat di antaranya Kemen-terian Kelautan dan Perikanan. Pelabuhan kini terbentengi deretan batu (breakwater) hingga membentuk kolam labuh. Panjang breakwater itupun, cukup untuk membentengi wilayah pesisir pantai di Jembrana yang tergerus abrasi.

Secara tidak langsung, pemasangan deretan batu itu berdampak pada arus air laut. Kendati belum ada penelitian, namun masyarakat sekitar meyakini bahwa pengembangan pelabuhan itulah penyebab derasnya arus air laut ke se-jumlah pantai yang kini rawan abrasi, seperti di Cupel dan Pengambengan. Upaya pengembangan pelabuhan itupun belum berjalan mulus, kendati telah terbentuk kolam labuh, namun pasir laut tetap masuk ke dalam areal kolam.

Sehingga muncul tanah timbul di kolam labuh. Sebuah permukiman warga di Dusun Ketapang Lampu yang sebe-lumnya diterjang abrasi kini terisolir lantaran jalan tanah terputus. Jalan yang menjadi akses utama warga itu tidak bisa dilewati dan kini mereka terpaksa jalan lewat kebun milik warga untuk keluar dari permukiman.

Begitu pula warga Cupel, yang mulai merasakan abrasi setelah tahun 2001, atau setelah terbentuknya dermaga bebatuan menjulur ke laut di Pengambengan. Benar atau tidaknya dampak itu belum terbukti secara ilmiah. Tetapi, warga berharap terpenuhinya harapan agar pemerintah berperilaku adil dalam penanganan abrasi khususnya di Pengambengan.

� Surya Dharma

MBP/ist

RDP - Terkait materi prolegnas RUU Kerukunan Umat Beragama yang akan dibahas DPD-RI, DPR-RI dan pemerintah Indonesia (Kemente-rian Agama RI), Komite III Bidang Agama DPD-RI Utusan Provinsi

Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III melaksanakan dengar pendapat dengan sejumlah komponen umat beragama di Bali

terkait dengan isu kerukunan. Salah satunya yang mencuat masalah in-dikasi pelecehan simbol umat beragama yang sempat menjadi keberatan

umat Hindu Indonesia di awal tahun 2015 yakni Tayangan Puja Tri-sandya di sejumlah stasiun televisi Indonesia, tayangan program Masih Dunia Lain Trans 7 dan Mr. Tukul Jalan-jalan di Trans 7. Ketiga tema ini dirasa relevan karena bertepatan dengan momentum penggodokan

RUU tentang kerukunan umat beragama yang diharap mampu menjadi filter dari degradasi toleransi di Indonesia khususnya umat minoritas.

MBP/ist

ADIWIYATA - Warga SMAN 7 Denpasar yang lebih dikenal dengan Sisma kini sedang demam Adiwiyata. Berbagai aktivitas dilakukan dan

segudang prestasi dicetak untuk ikut mengantarkan sekolah ini sebagai sekolah Adiwiyata di tingkat Provinsi Bali tahun ini. Tak disangka kini

juara I fashion endek yang menjadi ciri khas Kota Denpasar jatuh di tangan anak SMAN 7 Denpasar. Bahkan model baju endek karya Sisma akan dijadikan model di Kota Denpasar. Juara I endek diukir

oleh Nanda Priantara bersama Gek Ade Tresiya. Nanda ternyata aktivis sekolah sebagai Ketua OSIS Sisma mampu membawa nama Sisma di

tingkat yang lebih tinggi. Bahkan kini Nanda juga peraih juara II Ter-una Teruni Bali. Sedangkan Gek Ade menjadi Duta Endek Disperindag Denpasar. Nampak dalam foto Ketua OSIS Sisma Nanda Priantara ber-sama siswa Gek Ade dan Made Lucky menyerahkan piala kepada Kasek

IB Suyasa Putra didampingi Wakasek Nyoman Sedana.

Page 24: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201524

K E S E H ATA N

Narkoba yang sering juga disebut Napza (narkoba psikotropika dan zat adiktif) dapat merusak mental generasi muda yang pada

akhirnya bermuara pada hilangnya suatu generasi bangsa di masa depan. Dari sisi kesehatan, narkoba dapat menyebabkan penyakit hepatitis, HIV/AIDS, paru, dan mata. Begitu juga dampak dari sisi sosial, ekonomi dan keamanan, napza sangat mer-ugikan masyarakat.

Dalam dunia kedokteran narkoba di-pakai untuk pembiusan pasien. Namun, takaran dosisnya sangat terukur dan dalam pengawasan ketat. Sifat ketagihan yang ditimbulkan narkoba membuat pemerintah melarang peredaran barang laknat ini. Pere-daran gelap narkoba merupakan kejahatan lintas negara yang terorganisir dan meru-pakan kejahatan serius yang menimbulkan kerugian sangat besar.

Kepala Bidang Pencegahan BNNP Bali, Ketut Adi Lisdiani, SKM, MHP.Ed, menyebutkan, Bali berada di urutan ke-17 pecandu narkoba. Sekitar 1,8% dari total penduduk Bali merupakan pecandu

narkoba. Prevalensi tersebut sama dengan 50.535 orang pecandu. Prevalensi nasional pecandu cenderung meningkat setiap tahun-nya. Tahun 2013 mencapai angka 4,6 juta penduduk. Tahun 2014 mencapai 5,1 juta penduduk. Rasio nasional menunjukkan, setiap jamnya terdapat dua orang pecandu meninggal akibat narkoba.

Jenis narkoba yang beredar saat ini sangat beragam. Tidak hanya ganja, pil koplo, kokain, ekstasi, dan sabu. “Pengguna terbanyak yaitu ekstasi, dan sabu-sabu,” ujarnya.

Kini, malah ada varian baru narkoba. Bentuknya mirip permen. Narkoba jenis tersebut dikenal dengan nama beken Yaba. Seperti juga pil narkoba lain, siapapun yang meminumnya, akan mengalami sensasi yang luar biasa. Bisa menjadi terlalu gem-bira, agresif, seperti kesetanan, dan tidak merasa capek.

Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Gusti Ketut Budiartha, S.H., M.H., menambah-kan, besarnya pil itu kira-kira seujung penghapus pensil

Pada salah satu sisinya terdapat logo

bertuliskan R atau WY. Pil itu mengandung sekitar 25-35mg methamphetamine. Dalam kandungannya ada campuran kafein (45-65mg). Komposisi tepatnya tidak diketahui pasti. Bahkan ada yang mengatakan Yaba adalah hasil oplosan garam, cairan pember-sih rumah, sulingan obat batuk, dan lithium baterai kamera.

Jenis narkoba lainnya lagi adalah shisha. Shisha juga merupakan narkoba jenis baru yang telah beredar di Indonesia. “Beberapa waktu lalu siswa SMP di Denpasar keda-patan menggunakan shisha. Siswa terse-but sering mengantuk di kelas,” ungkap Budiartha.

Shisha merupakan salah satu kegia-tan menghirup aroma buah-buahan dan tembakau dibakar. Kemudian uapnya itu dialirkan melalui pipa/bejana dan dihirup hidung melalui selang. Kegiatan menghirup dengan cara ini pertama kali dikenalkan negara jazirah Arab. Shisha, dikategorikan, narkoba karena mengandung zat adiktif yaitu nikotin. Beberapa penyakit serius seperti jantung koroner, atherosclerosis, penyakit sistem pernapasan yang kronis,

Narkoba, Rusak MentalGenerasi Bangsa

Page 25: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 25

kanker mulut, kanker kandung kemih dan juga saluran darah ter-sumbat, dapat diderita orang yang menggunakan shisha. Tembakau dalam bentuk apapun tetap dapat mendatangkan bahaya, kepada penggunanya termasuk shisha.

Memerangi narkoba tidak akan efektif jika hanya memutus mata rantainya, yaitu menangkap pengedar atau bandarnya. Perlu tindakan pencegahan yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat un-tuk menjauhi narkoba. “Jika pemakainya berkurang, otomatis tidak ada pengedar dan bandar memasarkan obat-obatannya,” tambah Lisdiani.

Pemerintah dalam hal ini juga mempunyai program rehabili-tasi 100.000 pecandu narkoba. Dengan merehabilitasi pecandu, itu diharapkan jumlah pecandu berkurang. Di Bali ditargetkan merehabilitasi 2083 pecandu narkoba. Saat ini Bali telah merehab puluhan orang. “Kita akan merehab sebanyak-banyaknya,” ujar Budiartha. Dari hasil penelitian yang dilakukan BNN, di Bali sendiri, terdapat 50.000 lebih pengguna, namun keberadaannya tersembunyi. Untuk dapat mencapai target rehabilitasi tersebut, pihaknya telah menyiapkan program penjangkauan dan pendamp-ingan, agar pengguna narkoba mau direhabilitasi di BNNP Bali dan segera pulih. Anggaran rehabilitasi ditanggung pemerintah. Proses rehabilitasi disebar baik di RSJ Bangli, yayasan-yayasan, “Bahkan tempat pendidikan tentara juga akan dipakai tempat rehabilitasi,” tambahnya.

� Cittamaya

ORANG tua, idealnya sudah mengkon-disikan perawatan gigi anak sejak dini. Ini penting dalam rangka memberikan kebi-asaan yang baik pada anak. Cara merawat gigi anak-anak memang tidak sama dengan orang dewasa. Salah satu cara untuk men-jaga kesehatan gigi anak adalah dengan cara mengurangi meng-konsumsi permen dan cokelat. Kedua makanan enak itu, memberi-kan imbas tidak baik pada gigi anak-anak. ‘’Gigi anak-anak malah akan mudah kero-pos,’’ ujar Dokter Spesialis Ortodontis drg. Ardhia Arie Yustining, Sp. Ort.

Dikatakan, jika ditinjau dari beberapa aspek, keberadaan gigi anak dan gigi orang dewasa, memang berbeda. Gigi anak mulai tumbuh pada usia 10 bulan sampai satu tahun. Yang tumbuh adalah gigi susu, jumlahnya 20 buah, terdiri dari gigi geraham delapan buah, gigi taring empat buah, dan gigi seri delapan buah. Setelah menginjak usia 7-14 tahun, gigi susu tersebut akan berganti menjadi gigi

tetap. Gigi tetap jumlahnya 32 buah, yang terdiri atas 20 gigi geraham rahang atas dan bawah, empat buah gigi taring rahang atas dan bawah, dan delapan buah gigi seri rahang atas dan bawah.

drg. Ardhia Arie Yustining, Sp. Ort. me-nambahkan, untuk membersihkan gigi anak-anak pada usia di bawah dua tahun, caranya cukup menggunakan kain kasa. Usahakan kain kasa yang dipakai steril terlebih da-hulu dibasahi air matang. Sedangkan, untuk anak berusia di atas lima tahun, sudah bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi anak. Kekhawatiran orang tua menggunakan pasta gigi pada anak itu biasanya muncul keta-kutan akan tertelan. Hal itu memang sangat beralasan. Ardhia tidak mengharuskan, dalam membersihkan gigi anak menggunakan pasta gigi. ‘’Kalau memang ada keraguan, caranya tanpa pasta gigi dulu,’’ sarannya. Sesung-guhnya, pasta gigi anak-anak, itu aman jika tertelan. ‘’Apalagi varian pasta gigi mengand-

ung rasa-rasa buah. Hal itu membuat anak suka,’’ ujarnya. Cara mengajarkan anak sikat gigi pun gampang-gampang susah. Orang tua cukup memberikan contoh, bagaimana cara menyikat gigi di depan anak, sehingga si anak bisa meniru. Biarkan anak memegang sikat giginya sendiri. Ajarkan menyikat gigi den-gan gerakan memutar, lalu berkumur dengan air putih matang yang bersih, sehingga tidak berisiko menyebabkan diare jika tertelan. Untuk mengajarkan anak menggosok gigi, memang perlu pembiasaan dan memberi contoh langsung di depan anak.

Anak-anak usia di atas dua tahun, bi-asanya sudah bisa diajak berkomunikasi Pada usia itu anak sudah bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi, serta diberikan penjelasan tentang pasta gigi yang tidak boleh ditelan. Bila ada karang gigi segera bawa ke dokter gigi untuk dibersihkan, biasakan memeriksa-kan gigi enam bulan sekali.

� Cittamaya

Jaga Kesehatan Gigi Anak Kurangi Permen dan Cokelat

Page 26: Majalah balipost edisi 83

L E N S A

Di musim hujan, kebersihan sungai sangat penting. Nampak dua orang sedang sibuk

memungut sampah di sungai yang terletak di dekat Pasar Badung untuk menjaga

kebersihan sungai.

BERSIH SUNGAI

Page 27: Majalah balipost edisi 83

MBP/I Wayan Gede Setiawan

Page 28: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201528

O L A H R A G A

Sebagai pembalap termuda dalam sejarah balapan Formula 1, Max Verstappen harus belajar banyak pada seniornya betapa kompetisi

ini berjalan kejam dan tidak pandang bulu. Pengalaman itu didapatkan di seri pembuka musim 2015, Grand Prix Australia.

Pada balapan di sirkuit Albert Park, Melbourne itu, ia memulai balapan dari posisi ke-11. Rencana membalap 58 putaran, terhenti seketika saat timnya me-merintah untuk berhenti karena asap mulai mengepul dari mobil Toro Rosso-nya.

Nasib pembalap yang hampir berusia 17 tahun itu jauh lebih baik dibandingkan rival-rivalnya pada balapan yang dinilai

kontroversial itu. Karena lima pembalap malah gagal memulai start termasuk dua pembalap Manor Marussia yang tidak siap mobilnya. Tercatat dari 20 peserta hanya 11 yang berhasil menyelesaikan balapan.

“Ada asap mobilku,” demikian putra mantan pembalap F1 Josh ‘the Boss’ Verstappen pada timnya setelah menye-lesaikan 34 putaran.

Setelah menghentikan mobil di ping-gir trek, ia berjalan lunglai menuju garas tim Toro Rosso. Di belakang pagar pem-batas, penonton memberikan sorakan dukungan padanya, namun itu tidak cukup menghibur.

“Sidikit tak beruntung,” ungkap pem-balap Belanda itu yang akhirnya hanya

menjadi penonton saat Lewis Hamilton mengangkat piala kemenangan bersama tim Mercedes, laporan Reuters.

Verstappen mendapat sedikit hiburan saat rekan setimnya Carlos Sainz Jr. berhasil menempati posisi ke-9 dan menyumbang 1 poin untuk Toro Rosso. Putra mantan juara Reli Dunia (WRC) Carlos Sainz itu, padahal sempat ber-benturan dengan mobil Ferrari Kimi Raikkonen saat start.

Pembalap termuda dalam sejarah F1 adalah Jaime Alguersuari yang pada 2009 membalap dalam usia 19 tahun dan 125 hari.

� Yudi winanto

MBP/ap

Pembalap Toro Rosso Max Verstappen berlomba di Grand Prix Formula 1 Australia.

ebagai pembalap termuda dalam ejarah balapan Formula 1 Max

kontroversial itu. Karena lima pembalap malah gagal memulai start termasuk dua

menjadi penonton saat Lewis Hamiltonmengangkat piala kemenangan bersama

Page 29: Majalah balipost edisi 83

SEJARAH yang menjadi bagian dari perjalanan klub Chelsea tidak akan dilupakan begitu saja di tengah klub itu menghadapi kegagalan di kompetisi Eropa. Maka ada yang spesial pada pertandingan Liga Inggris Chelsea pada 10 Maret lalu. Sebuah buku program pertandingan dirancang dengan model klasik untuk menyambut pertandingan melawan Southampton.

Pertandingan itu di Stamford Bridge itu berakhir imbang 1-1 dan the Blues masih bertengger di puncak klasemen, menjauh dari kejaran Manchester City dan Arsenal di posisi kedua dan ketiga.

Hasil imbang itu terjadi hanya beberapa hari setelah Chelsea tersisih di kompetisi Liga Champions. Saat menjamu Paris Saint Germain, pasukan Jose Mourinho ditahan imbang 2-2 dan kalah karena produktifitas gol tandang setelah laga di Parc des Princes, Paris, Chelsea hanya mampu bermain 1-1.

Namun, di balik kisah sedih itu, pendu-kung John Terry dkk. tengah berbahagia. Chelsea merayakan ulang tahun ke-110. Klub ini mulanya digagas oleh sejumlah orang di sebuah kedai minum Rising Sun pada 10 Maret 1905. 110 tahun kemudian, siapa yang kemudian menyangka Chel-sea berubah menjadi klub super power di Liga Utama Inggris dan termasuk salah satu klub yang diperhitungkan di Eropa.

Untuk mengenang perjalanan panjang dan menghormati kerja keras nan melelahkan para pendahulunya, klub mengundang para keturunan tiga pendiri Chelsea yakni Joseph Mears, Edwin Janes dan Fred Parker. Undangan istimewa itu menempati kursi istimewa Directors’ Box di Stamford Bridge.

Parker yang bertindak sebagai penyunting di Chelsea Chron-icle, mendapat penghormatan istimewa. Rancangan program acaranya yang dahulu dipakai acuan bagi fans, kini dicetak ulang untuk pertandingan saat ini.

Di lapangan, Southampton yang menjadi lawan juga memberi kontribusi pada perjalan-an sejarah klub tuan rumah. George Thomas, salah satu anggota dewan klub dan pendiri the Saint, sebelumnya menjabat sebagai salah satu direktur Chelsea pada 1905.

Gelandang John Obi Mikel menyambut perayaan ulang tahun ke-110 tahun dengan pujian pada klub dan fansnya. “Saya selalu mengapresiasi fans Chelsea, mereka benar-benar luar biasa,” katanya pada website klub chelseafc.com.

“Mereka memberikan dukungan baik saat klub menghadapi pekan yang penuh kesibukan atau saat jeda sekali pun. Ini menunjukkan betapa cerdasnya mereka.”

“Ini perjalanan ang luar biasa. Saya beruntung mendapat kesempatan untuk menikmati sepenggal suka cita itu. Saya bekerjasama dengan orang-orang hebat disini, pemain-pemain terkenal sejak saya tiba pertama kali di tempat ini. Mereka semua brilian,” tutur John Obi Mikel.

� Yudi winanto

30 Maret - 5 April 2015 29

PELATIH klub Celtic Ronny Deila benar-benar gembira dan bangga. Di musim pertamanya menangani klub Liga Skotlandia itu langsung menghadirkan trofi juara. Tidak hanya itu trofi Piala Liga Skotlandia itu diserahkan langsung oleh penyanyi top Rod Steward.

Celtic memenangkan pertandingan final dengan menggulung Dundee United 2-0. Kegembiraan juga dirasakan penyanyi balada Steward setelah klub kebanggaannya itu meraih juara. Dia diberi kesempatan untuk menyerahkan piala pada upacara penyerahan di stadion Hampden Park.

“Saya gembira dan bangga dengan pencapaian dengan para pemain hari ini,” jelas pelatih asal Norwegia itu yang direkrut Celtic musim panas lalu. “Saya juga punya perasaan suka cita karena kami mendapat pengalaman terbaik ini,” lanjutnya seperti dituturkan pada Reuters.

Gol Celtic dihasilkan Kris Commons pada menit ke-28 dan James Forrest pada menit 79. United kehilangan kapten Sean Dillon menit ke-56 karena menjegal dengan kasar Izaguirre. Celtic sebenarnya punya berpeluang memperbesar keunggulan namun tembakan penalti Forrest tidak tepat sasaran.

Kesuksesan ini menjadi yang pertama bagi Celtic di turnamen ini sejak 2009. Klub Kota Glasgow itu juga berpotensi memboyong

tiga gelar domestik musim ini sebaliknya United memperpanjang penantiannya hingga 35 tahun untuk meraih trofi juara.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Penyanyai senior Rod Steward (kiri) menyerahkan trofi Piala Liga Skotlandia pada kapten klub Celtic Scott Brown setelah kemenan-

gan tim itu atas Dundee United 2-0 di Hampden Park, Glasgow.

Trofi di Musim Pertama

MBP/chelseafc.com

Buku program pertandingan klub Liga Utama Inggris Chelsea.

Menghormati Sejarah

Page 30: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201530

O L A H R A G A

TOKOH tinju nasional asal Bali Daniel Bahari (67) mengembuskan na-pas terakhir di rumahnya, Jalan Kenyeri, Denpasar, Senin (16/3), dan dimakamkan di Kuburan Kristen Mumbul, Nusa Dua, Badung, Kamis (19/3) lalu. Almarhum meninggal diduga kuat terkena serangan jantung, mengingat posisinya tertidur telungkup di atas tempat tidur.

Daniel bersama sang istri Agustina Run-dengan dikaruniai sembilan putra dan putri. Di antara anaknya yang menekuni olahraga adu jotos adalah Pino Bahari, Nemo Bahari, Champ Bahari (alm), Daudysyah Bahari, dan si bungsu Tiovillo Bahari.

Prestasi fantastis diukir Pino Bahari ketika menyabet medali emas kelas menengah (75 kg) pada Asian Games (AG) 1990 di Beijing. Di laga final, Pino menaklukkan Altangere Bandin (Mon-golia). ‘’Obsesi Deddy (panggilan akrab putra-putrinya kepada Daniel) ingin kem-bali melahirkan peraih emas AG,’’ tutur Pino. Rekor Pino mendulang emas di AG sampai sekarang belum terpecahkan oleh petinju Indonesia lainnya.

Saat ini petinju yang digadang-gadang merebut emas pada hajatan multievent empat tahunan Asia tersebut adalah Nyoman Wahyu Perdana Putra. Wahyu

ditempa di Sasana Cakti Gibbor, Jalan Tukad Batanghari, dilatih Pino, yang juga didaulat menjadi pelatih tim Porprov Ba-dung. Ia memoles Wahyu dan Tiovillo.

Daniel yang lahir di Denpasar, 23 Maret 1948, di mata Wahyu merupakan pelatih yang ramah dalam menggemb-leng petinju asuhannya. Bahkan, Wahyu yang baru dibina setahun di Sasana Cakti Gibbor, prestasinya langsung meroket. Pertama kali turun di Kejurnas Junior 2014 di Tangerang, Banten, Wahyu yang turun di kelas bulu (56 kg), merebut perak setelah di final dikalahkan Joko Santoso (Jateng) lewat keputusan wasit yang kontroversial.

Penampilan perdana di event kejurnas membuat petinju kelahiran Denpasar, 22 April 1998 itu diperhitungkan daerah lain. Bayangkan, sejak penyisihan Wahyu memukul KO petinju Bengkulu, menang TKO atas petinju DKI, unggul mutlak saat meladeni petinju Papua, dan terakhir di final kalah oleh keputusan kurang fair. ‘’Saya siap revans meladeni Joko San-toso,’’ tutur siswa kelas II IPS 2 SMAN 6 Denpasar (Sixma) ini. Wahyu pun bakal turun pada Popnas di Jabar dan kejurnas junior di DKI, November mendatang. ‘’Target saya bisa menaklukkan Joko Santoso, dan pulang ke Bali menggondol emas,’’ ungkapnya.

Petinju Larry Siwu, pemegang sabuk juara WBO Asia Pacific (Aspac) kelas welter (66,6 kg), juga pernah mendapat sentuhan polesan Daniel Bahari. ‘’Saya dilatih Daniel Bahari sejak 2002. Almarhum memahami bakat dan talenta petinju, termasuk kelebihan dan kekurangannya,’’ jelas Larry yang kini bernaung di Mirah Boxing Camp Kuta.

Daniel Bahari memberikan porsi lati-han dan gaya petinju asuhannya dengan pola yang berbeda-beda. ‘’Daniel Bahari memahami karakter petinju binaannya. Ada yang perlu dilatih dengan ramah dan lembut, serta ada pula petinju yang perlu ditangani dengan keras,’’ jelas Larry.

Figur Daniel Bahari dinilainya merupa-kan legenda tinju Indonesia. ‘’Saya bersyu-kur kepada Tuhan, yang mempertemukan saya dengan Daniel Bahari,’’ jelasnya.

� Daniel Fajry

In Memoriam Daniel Bahari

Obsesi Lahirkan Petinju Peraih Emas AG

MBP/nel

Daniel Bahari (Alm)

Page 31: Majalah balipost edisi 83

MEMILIKI bodi cilik tidak menjadi halangan bagi Made Ngurah Arkananta Putera Saka untuk mengukir prestasi di cabang olahraga (cabor) tembak. Meski baru berumur 10 tahun, bakat menem-baknya sudah kelihatan yang dibuktikan lewat kiprahnya dalam kejuaraan tingkat Kota Denpasar. Ia menjadi yang terbaik kelompok pelajar SD dalam Piala Wali Kota 2015 yang berlangsung di Lapangan Tembak Bhayangkara, Tohpati, Denpasar Timur, 22 Februari lalu.

Turun di nomor ARH 10 meter (pompa) putra, siswa kelas IV SD Cipta Dharma ini sukses meraih medali emas. “Saya sangat senang dan bangga bisa meraih juara di Piala Wali Kota. Kesuksesan ini tidak lepas dari dorongan dan motivasi bapak dan ibu yang mendukung sejak awal. Tanpa semangat dari orangtua, saya akan sulit menjadi juara,” kata Saka di Den-pasar pekan lalu.

Putra pasangan Made Ngurah Bagus Sakaputera, S.E., M.M., dan Helga Rif-tiana, S.H., ini ingin terus mendalami olahraga tembak. Impiannya kelak adalah menjadi petembak Bali dan Indonesia di berbagai ajang baik nasional maupun internasional. “Saya bakal terus berlatih dan berlatih agar mampu menjadi petem-bak andal. Namun, untuk mencapai itu masih lama. Dibutuhkan ketekunan dan perjuangan keras agar sampai ke sana,” ujar atlet kelahiran Denpasar, 11 Desem-ber 2004 ini.

Sang orangtua merasa bangga anaknya mendulang medali emas di Piala Wali Kota 2015, setelah hanya menyabet medali perak dalam Invitasi Cabang Olahraga Andalan KONI Den-pasar 2014 yang melibatkan petembak dari kota-kota se-Indonesia pada 21 Desember lalu. “Kami terus memberi-kan arahan pada setiap pertandingan agar dia menanamkan jiwa pemenang dalam jiwanya. Dengan jiwa pemenan-glah sesuatu yang diharapkan akan bisa direalisasikan. Sebaliknya jika pada saat bertanding dilanda rasa pesimis, bakal sulit mencapai prestasi yang diinginkan,” terang Bagus Sakaputera didampingi Helga Riftiana.

� Eka Parananda

30 Maret - 5 April 2015 31

Made Ngurah Arkananta Putera Saka

Petembak Cilik Masa Depan Denpasar

Page 32: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

TRANSPARANSI - Demi menciptakan transparansi publik di bidang anggaran, Wakil Bupati Karangasem I Made

Sukerana, S.H. mengucurkan dana operasional dinas kepada sejumlah kelompok masyarakat. Dana operasional ini diser-ahkan langsung Wabup Sukerana didampingi Ketua Fraksi

Partai Golkar DPRD Karangasem Ir. I Wayan Tama, S.H. di ruang Rapat Wakil Bupati, Kamis (12/3). Dana operasional

yang baru mampu direalisasikan menjadi bantuan pada kelompok masyarakat tahun anggaran 2015 sebesar Rp 70

juta dari jumlah total dana operasional Bupati dan Wakil Bupati Rp 600 juta. Masing-masing diterima oleh lima orang perwakilan kelompoknya, yaitu I Nengah Karang Rp 10 juta untuk rehab Balai Gong Pura Dalem Banjar Dinas Yehpoh, Desa Manggis. I Wayan Sukanyar Rp 50 juta untuk upacara

Dewa Yadnya (Melaspas, Ngenteg Linggih) Pura Dadia Pasek Kayu Selem, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu. I Nyoman Suter Rp 5 juta untuk rehab Pura Dadia Taman Sari Banjar Dinas

Kelodan, Desa Manggis, Kecamatan Manggis dan I Wayan Sudiarsa Rp 5 juta untuk pengadaan pakaian seragam Peca-

lang Desa Adat Manggis, Kecamatan Manggis.

MBP/ist

DIES NATALIS - Pada 27 Maret 2015, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) memperingati dies

natalis ke-37. Serangkaian hari ulang tahun sekolah pariwisata terbesar di Bali tersebut, Jumat (13/3), dige-

lar upacara pembukaan dimulainya berbagai kegiatan di kampus STPNB , Kuta Selatan. Acara tersebut dibuka oleh Pembantu Ketua I, I Gede Darmawijaya, M.Agb., mewakili

Ketua Drs. Dewa Gde Ngurah Byomantara, M.Ed., ditandai dengan pelepasan balon. Menurut Darmawijaya, dies natalis tahun ini mengambil tema “Melalui Dies Natalis ke-37 STP

Nusa Dua Bali, Kita Kembangkan Sportivitas dan Kreatifitas untuk Meningkatkan Profesionalisme dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015”. Oleh

karena itu, lanjutnya, STPNB mesti melakukan refleksi diri terkait apa yang perlu ditingkatkan. Nampak dalam foto I

Gede Darmawijaya membuka kegiatan serangkaian dies natalis ke-37 ditandai dengan pelepasan balon.

MBP/ist

BERKUNJUNG - DPRD Kota Bogor dan DPRD Dumai, secara bersamaan Jumat (13/3), berkunjung ke DPRD

Badung. Walau bersamaan, tujuan keduanya ternyata ber-beda. Di DPRD Badung, kedua lembaga legislatif tersebut

diterima Ketua Komisi I DPRD Badung Nyoman Ardana bersama seorang anggotanya yakni Made Subawa. Selain

itu, Ardana juga ditemani wakil dari satuan perangkat kerja daerah (SKPD) seperti AA Rahmadi dari BPPT dan Nyo-

man Suardana dari Dinas Pariwisata Badung. Dalam tatap muka, Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono dan Wakil

Ketua Sofyan, S.E. lebih banyak mempertanyakan kinerja Dewan dalam tugas legislasi, budget maupun pengawasan.

Sementara itu, rombongan DPRD Dumai yang dipimpin Wakil Ketua Dewan Idris bersama sejumlah anggotanya

lebih banyak menggali soal sukses pengelolaan pariwisata.

MBP/ist

CFASI - Asuransi pertanian sebagai suatu adaptasi terh-adap perubahan iklim menuju masyarakat berkelanjutan

serta penggunaan teknologi untuk penilaian dan implemen-tasinya menjadi tema 2nd CFASI International Workshop

yang digelar di Ruang Sidang Senat Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud), Kamis (12/3). Workshop

menghadirkan pembicara dari akademisi Unud hingga universitas di Jepang dan Amerika Serikat. Direktur Center on Food Availability and Sustainable Improvement (CFASI)

Unud Prof. drh. AAA Mirah Adi, M.Si., Ph.D. mengung-kapkan, tak hanya akibat banjir, kekeringan dan serangan

hama, sektor pertanian termasuk produksi beras juga rentan kehilangan produksi disebabkan perubahan iklim. Dampak

perubahan iklim di Indonesia diperkirakan akan menurunk-an produksi pangan mulai dari 38 persen sampai 10 kali

lipat dari kondisi sekarang.

Page 33: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 33

MBP/ist

SEMINAR NASIONAL - Fakultas Ilmu Agama dan Ke-budayaan (FIAK) dan Program Pascasarjana Universitas

Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, serangkaian acara bulan HUT-nya, menggelar seminar nasional bertajuk “Air dalam Sistem Religi dan Budaya Hindu” Jumat (13/3) di aula Rek-

torat Unhi. Seminar ini menghadirkan narasumber Guru Besar Etnoekologi Universitas Negeri Yogyakarta Prof. IGP

Suryadarma, Direktur Program Pascasarjana Unhi Prof. Dr. Putu Gelgel, S.H., M.Hum., dan Ketua Program Doktor Pascasarjana IHDN Denpasar I Ketut Donder, Ph.D. Semi-nar yang dibuka Rektor Unhi Dr. IB Dharmika, M.A. itu di-pandu dosen Unhi Drs. Gde Subawa Mas, M.Hum. Seminar

ini dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Prof. Dr. IB Gunadha, mantan Dirjen Bimas Hindu Prof. Dr.

IBG Yudha Triguna dan seluruh civitas akademika Unhi. Seminar ini juga mengundang guru-guru agama Hindu di

Denpasar dan para pekaseh.

MBP/ist

DISKUSI PERPAJAKAN - Untuk kesekian kalinya Tax Center Unwar dan FE Unwar bekerjasama dengan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bali mengadakan diskusi perpajakan. Forum Disksusi Pajak , Kamis (12/3)

menyasar 300 peserta dari unsur mahasiswa dan wajib pa-jak perorangan dan badan usaha. Forum diskusi pajak SPT

orang pribadi dan badan usaha dibuka Dekan FE Unwar di-wakili WD III, Drs. I Made Pulawan, M.Agb. Forum Diskusi Pajak menampilkan pembicara Aris Dianarto, S.Hut., M.M.,

selaku Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Kanwil DJP Bali, dan Ni Made Ulantari, S.E., dari Bagian Penela-

han dan Keberatan Kanwil DJP Bali. Dekan FE Unwar mengapresiasi positif kegiatan ini untuk mengimplementa-

sikan peran perguruan tinggi dalam bidang pendidikan dan penalaran. Termasuk ikut serta PT untuk mendiskusikan

masalah kekinian khususnya dalam perpajakan.

MBP/ist

SIMPEDES - Penarikan hadiah Undian Simpedes Semester II tahun 2014 Kanca BRI Amlapura, Minggu (15/3) di Ge-

dung UKM Center Kabupaten Karangasem, dengan hadiah utama 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia. Dalam rangka

penarikan undian Simpedes Semester II/2014, seluruh pekerja BRI Cabang Amlapura melakukan Grebeg Pasar

dengan cara jemput bola (mencari nasabah baru) ke pasar-pasar tradisional di Amlapura. Menurut Kepala Cabang

BRI Amlapura Sumarto, posisi tabungan/dana pihak ke III Desember 2014 sebesar Rp 692 M dengan jumlah debitur se-

banyak 76.271, sedangkan posisi pinjaman, sebesar Rp 620 M dengan jumlah debitur 19.715. Pemimpin Cabang BRI

Amlapura Sumarto berharap agar kedepannya masyarakat karangasem akan semakin meningkatkan saldo tabungan-

nya di BRI sehingga Hadiah yang disediakan akan semakin besar dan BRI akan selalu meningkatkan akses dan fasilitas

bagi nasabah untuk memudahkan nasabah bertransaksi.

MBP/ist

HIDUP SEHAT - Belakangan ini, kesadaran hidup sehat di masyarakat sudah mulai meningkat. Kampanye untuk hidup sehat juga sudah mulai banyak dilakukan melalui kegiatan-

kegiatan olahraga. Namun terkadadang bagi para wanita aktif, kesibukan yang pada terkadang menjadi penghambat

untuk berolahraga yang akhirnya mengarah kepada gaya hidup yang tidak sehat. Melihat pentingnya berolahraga,

apalagi bagi para wanita, Arisan Lestari kali ini mengambil tema Healthy Lifestyle: Zumba Cantik yang diselenggarakan

Sabtu (14/3). Bertempat di Hotel Grand Mega Resort and Spa, para peserta Arisan Lestari diajak untuk berolahraga

selama kurang lebih 30 menit yang dipimpin oleh instruktur Zumba professional.

Page 34: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201534

A K T I V I TA S

MUTU - STKIP Agama Hindu Singaraja yang selama

ini dikenal sebagai lembaga pendidikan dengan akreditasi

C, menunjukkan mutu dan kualitas lulusannya. Hal ini

dibuktikan oleh salah satu alumni Program Studi (Prodi)

Pendidikan Bahasa Inggris Gede Mahendrayana. Dia

diterima sebagai dosen PNS di Universitas Pendidikan Ga-

nesha (Undiksha) Singaraja. Sesuai dengan pengumuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

No. 1566/A4/KP/2015 tanggal 11 Februari 2015, Mahen-

drayana diterima sebagai CPNS dengan jabatan dosen

pada Jurusan Pendidikan Ba-hasa Inggris Fakultas Bahasa

dan Seni (FBSI) Undiksha. Mahendrayana lahir di Singa-raja, 25 Juli 1990 sebelumnya

menyelesaikan studi strata satu (S-1) Program Studi Pen-didikan Bahasa Inggris STKIP

Agama Hindu Singaraja selama empat tahun.

MBP/ist

TOUR - Indo Pajero Community (IPC) Bali genap berusia 4 tahun Minggu (15/3). Tetapi perayaan puncak HUT ke-4

diselenggarakan Minggu 29 Maret 2015 di Pusat Oleh-oleh Krisna Temukus Buleleng, yang dirangkai dengan kegiatan

Tour D’Bali mengambil rute Denpasar-Karangasem-dan finish di Temukus Buleleng. Ketua IPC Bali I Ketut Alit

Anom, S.E. didampingi Penasihat IPC Gusti Ngurah Anom (Ajik Cok Krisna), Ketua Panitia HUT Budi Arjana, panitia

HUT Gung De Ekanata, Wakil Ketua IPC Wira Tanaya, Sekrataris Oka Dalem, dan Bendahara Ariesta, Sabtu (14/3) mengatakan dalam perayaan puncak HUT ke-4 di Temukus, akan disampaikan tali kasih kepada masyarakat Desa Beng-

kala yang sebagian penduduknya tuli bisu, tetapi memiliki kemampuan dalam seni tari Janger. Bahkan, pada perayaan HUT ke-4 IPC itu, Janger Bengkala akan dipentaskan guna

memeriahkan acara, selain digelar kesenian bondres.

MBP/ist

SJSN - Sesuai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No. 24

Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sejak 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan sudah

mulai beroperasi. BPJS Kesehatan sebagai lembaga Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada

presiden (vide Pasal 7 UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS), diamanatkan untuk menyelenggarakan Jaminan

Kesehatan (Pasal 6 ayat 1 UU No. 24 Tahun 2011). Penye-lenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

didasarkan atas 9 prinsip, yaitu gotong-royong, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas,

kepesertaan bersifat wajib, dana amanat dan hasil pengelo-laan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk

pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta.

MBP/ist

MAJAYA-JAYA - Pengurus DPD PDI P Bali periode 2015-2020 di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Wayan Koster, M.M.,

bersama pengurus DPC PDI P se-Bali dan ratusan kader melaksanakan upacara majaya-jaya di Pura Besakih, Rabu

(11/3). Upacara ini menjadi semacam landasan spiritual dan ikatan kebersamaan serta komitmen yang kokoh bagi para

pengurus baru di tubuh DPD dan DPC PDI P se-Bali untuk menjalankan amanat dan tugas partai serta membesarkan PDI P di Bali lima tahun ke depan. Hadir dalam acara ini

Ketua DPD PDI P Bali Dr. Ir Wayan Koster didampingi Sek-retaris IGN Jaya Negara bersama pengurus lainnya, Sekre-taris Dewan Pertimbangan Daerah PDI P Bali Nyoman Adi

Wiryatama, seluruh jajaran pengurus DPC PDI P se-Bali. Upacara dipuput majaya-jaya ini dipuput Ida Sri Bagawan

Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun dari Griya Kedatuan Kawista, Blatungan, Pupuan, Tabanan.

MBP/ist

Page 35: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 35

MBP/ist

NUANSA BEDA - Kongres IV PDI Perjuangan yang akan berlangsung 8-12 April di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur akan hadir dengan nuansa dan paradigma yang

berbeda. Kongres partai politik ini tidak lagi terjebak dan terfokus pada urusan internal organisasi dan isu-isu politik

yang berkaitan dengan ketua umum, pengurus partai, serta perubahan AD/ART, melainkan diwarnai komitmen

keberpihakan kepada rakyat kecil, wong cilik yang menjadi ideologi PDI Perjuangan secara nyata. Perubahan para-digma dan komitmen kerakyatan ini dibuktikan dengan

berbagai kegiatan prakongres yang digelar Panitia Daerah Kongres IV PDI Perjuangan di bawah komando Ketua Dr.

Ir. Wayan Koster, M.M. Berbagai kegiatan prakongres yang menyentuh kepentingan dan kebutuhan wong cilik, seperti pembagian paket sembako gratis, bakti sosial, pengobatan

gratis, aksi peduli lingkungan, dan jalan sehat.

MBP/ist

KULIAH UMUM - Universitas Ngurah Rai menggelar ku-liah umum bekerjasama dengan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali pada Sabtu (14/3). Kuliah umum diikuti seban-

yak 275 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Ngurah Rai. Kuliah umum tersebut

bertema “Optimalisasi Peran Ombudsman Guna Percepa-tan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Lingkungan

Pemerintah Daerah”. Itu menjadi pokok perbincangan yang dibawakan Umar Ibnu Alkhatab, Kepala Ombudsman RI

Perwakilan Provinsi Bali. Acara dibuka Dekan Fisip Univer-sitas Ngurah Rai, Gede Wirata, S.Sos., S.H. Dalam sambu-

tannya ia menjelaskan bahwa diadakannya kuliah umum ini untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa

tentang pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan daerah. Pelayanan publik tersebut haruslah

dilakukan secara profesional, adil, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan Asas-asas Umum Pemer-intahan yang Baik (AUPB), sehingga dapat terciptanya

penyelenggaraan negara yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Nomor 28 tahun 1999.

MBP/ist

SERAHKAN SEMBAKO - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu

(14/3) menyerahkan sembako kepada masyarakat kurang mampu, bertempat di ruang pertemuan LPD Jimbaran.

Penyerahan sembako dilakukan Pelaksana Tugas Bendesa Adat Jimbaran Drs. Wayan Bengkur dan Lurah Jimbaran

Ketut Rimbawan, S.ST., kepada sejumlah perwakilan KK (Kepala Keluarga) kurang mampu. Menurut Ketua LPD Jimbaran, Drs. I Nyoman Darma, penyerahan sembako

jelang hari Nyepi tahun Caka 1937 ini, merupakan program tiap tahun kepada krama ngarep Jimbaran yang secara

ekonomi dinilai tidak mampu. Untuk tahun ini, diberikan kepada 62 KK. Keberhasilan menyisihkan dana sosial yang terus meningkat ini, kata Nyoman Darma, tidak lepas dari keuntungan LPD Jimbaran yang tiap tahunnya juga men-ingkat. Hal ini tidak lepas dari kinerja para pengelola LPD

dan dukungan masyarakat yang masih sangat tinggi kepada LPD.

MBP/ist

SEMINAR - Mahasiswa STIMI Handayani Denpasar, Kon-sentrasi Manajemen Bisnis Pariwisata (KMBP), menyeleng-garakan seminar nasional yang mengulas habis MEA 2015, antara peluang atau ancaman bagi pariwisata Bali. Bertem-

pat di Uma Restaurant, Bali Safari & Marine Park, Sabtu (14/3) lalu, seminar nasional ini diselenggarakan dalam

rangka meningkatkan penalaran dan kepekaan mahasiswa terhadap kondisi sosial yang ada dalam masyarakat teru-tama tingkat persaingan yang terjadi di dunia pariwisata.

Pembicara dalam seminar nasional itu yaitu Dr. I Nyoman Madiun, M.Si., Gusti Kade Sutawa, S.E., M.M., MBA. dan

Mayor Sudomo Sibarani. MEA merupakan bentuk kerja sama ekonomi antara negara ASEAN yang tentunya men-jadi peluang dan sekaligus tantangan bagi pariwisata Bali.

Page 36: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201536

L I N G K U N G A N

Kawasan wisata di Danau Tam-blingan terletak di Dusun Tam-blingan, Desa Munduk, Kecama-tan Banjar. Danau yang belum

tersentuh aktivitas wisata menggunakan perahu bermesin ini sekaligus berbatasan dengan kawasan hutan lindung. Di kawasan ini juga berdiri sejumlah pura. Salah satunya Pura Gubug yang di-empon oleh Krama Ca-tur Desa Dalem Tamblingan meliputi Desa Gobleg, Munduk, Gesing, dan Desa Uma Jero. Tak pelak, potensi pariwisata yang masih ‘’perawan’’ ini mulai diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman) sebagai kawasan wisata alam dan spiritual.

Belakangan di kawasan ini mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama yang suka dengan pemandangan alam. Semen-tara warga yang tinggal di sekitar kawasan danau ini selain berprofesi sebagai nelayan penangkap ikan air tawar, juga menawarkan jasa kepada wisatawan untuk mengantarkan ke tengah danau atau tracking menyusuri kawasan hutan lindung di bibir danau.

Sejalan dengan perkembangan pariwisa-ta, kawasan Danau Tamblingan mulai terke-san kurang tertata. Apalagi, pasca-air danau meluap beberapa tahun lalu banyak warga membangun rumah sementara di pinggir hutan lindung tepatnya di jalan masuk menuju Danau Tamblingan. Atas kondisi ini, pihak Catur Desa Dalem Tamblingan melakukan penataan terhadap kawasan pelaba pura dan sekitarnya. Rencana ini pun didukung dengan adanya kesepakatan pihak Catur Desa Dalem Tamblingan, Pemkab Buleleng dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).

Para pihak ini semua memiliki kepen-tingan untuk menjaga kawasan Danau Tam-blingan. Catur Desa Adat Dalem Tamblin-gan ingin menjaga kesucian kawasan Danau Tamblingan. BKSDA juga berkepentingan agar kawasan hutan yang dilindungi itu da-pat terpelihara dan lestari. Pemkab Buleleng juga berkepentingan bagaimana kawasan Danau Tamblingan dapat dijadikan objek wisata spritual. Menyusul kesepakatan itu,

pihak Catur Desa Adat Dalam Tamblingan telah melakukan sosialisasi terkait rencana penataan Danau Tamblingan. Dari sosial-isasi yang sudah dilakukan, penataan akan dilakukan pada awal April 2015.

Ketua Tim Sembilan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan Jro Putu Ardana didamp-ingi sekretarisnya Ketut Artina belum lama ini mengatakan, dari sosialisasi yang sudah dilakukan pada intinya warga menyatakan mendukung rencana pengosongan bangunan tersebut. Tak hanya itu, warga berjanji siap membongkar sendiri rumah yang mereka bangun untuk tempat tinggal sementara di pinggir hutan ketika air danau meluap hingga merendam rumah mereka.

Menurut Ardana, penataan kawasan Danau Tamblingan mengacu kesepakatan antara Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, Pemkab Buleleng, Balai Konservasi Sum-berdaya Alam (BKSDA). Selama ini, rumah di kawasan pelaba pura atau di pinggir hutan selain dibangun oleh warga, ada pula krama dari kelompok Bendega yang merupakan organisasi adat dan keberadaanya diakui dalam struktur Catur Desa Adat Dalem

Tamblingan mendirikan rumah sementara. Ketika air danau meluap hingga merendam rumah warga, mereka kemudian memin-jam tempat untuk mendirikan rumah semi permanen di pinggir hutan lindung atau tepatnya di pinggir jalan menuju ke Danau Tamblingan. ‘’Pada intinya warga sudah mendukung penataan itu dan sekarang tinggal memastikan rencana penataan mulai awal April 2015,’’ katanya.

Menunggu jadwal pengosongan pelaba pura yang sudah disepakati, bagi krama yang menyatakan siap membersihkan ban-gunannya lebih awal dipersilahkan untuk membongkar sendiri. Untuk itu, pihaknya berharap besar semakin banyak krama yang sadar membersihkan bangunan dari pelaba pura tanpa menunggu jadwal yang sudah ditentukan. ‘’Rencananya April 2015 ini mulai sterilisasi. Tapi kalau ada pemilik bulan ini mau membongkar sendiri tentu sangat kita harapkan. Yang jelas krama mendukung penuh seterilsasi plaba pura dan hutan lindung,’’ tegasnya.

� Mudiarta

Kawasan Danau Tamblingan Kurang Tertata

MBP/mud

Rumah sementara yang sempat didirikan oleh warga di pinggir hutan lindung Ka-wasan Danau Tamblingan.

MBP/mud

Page 37: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 37

BALI tidak hanya memiliki ban-yak pantai cantik yang menarik untuk dikunjungi tetapi juga beberapa danau yang tidak kalah menariknya dijadikan destinasi wisata. Salah satunya Danau Tamblingan. Danau ini membentang di sebelah utara Gunung Lesung. Untuk mencapai lokasi danau dapat melewati rute Denpasar - Singaraja. Setelah jalan mulai menanjak belok ke kiri di Desa Pancasari. Selanjutnya perjalanan akan melewati Desa Wanagiri dan Mun-duk. Dalam perjalanan, wisatawan juga akan melewati Danau Buyan. Dari sana wisatawan sudah dapat melihat betapa indahnya danau ini.

Dibandingkan danau lain yang ada di Bali, danau ini adalah yang paling kecil karena luas permukaannya hanya 1,15 km persegi. Walaupun lebih kecil dari danau lainnya, danau ini menawarkan pemandangan yang sangat indah. Selain itu suasana di danau ini juga masih alami. Tak ada perahu motor yang ditemukan di danau ini. Jika ingin berkeliling danau, pengunjung dapat menyewa perahu kecil milik penduduk. Nama Tamblingan dari danau ini diambil dari kata ‘’tamba’’ atau obat dan kata ‘’elingang’’ atau mengin-gatkan bahwa ini kawasan spiritual.

Berdasarkan sejarah, air di danau ini dulunya digunakan oleh orang suci untuk menyembuhkan wabah penyakit yang

melanda kawasan tersebut. Sejak saat itu, di kawasan danau ini berdiri banyak pura. Di antaranya Pura Endek, Pura Dalem Tamblingan, Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Ulun Danu, Pura Pengukiran, Pura Gubug, Pura Embang, Pura Batulepang, Pura Pengukusan, Pura Naga Loka, dan Pura Tirta Mengening. Pura Tukang Tim-bang dan Pura Embang terbuat dari batuan yang merupakan peninggalan masa pra-Hindu sebelum abad ke-10.

Namun, belakangan ini Danau Tam-blingan sarat masalah. Anggota DPRD Bali Dapil (Daerah pemilihan) Buleleng Ketut Kariyasa Adnyana melihat ada se-jumlah persoalan yang mengusik kelestar-ian danau. Beberapa warga mulai menem-pati tanah timbul di seputar kawasan da-nau. Jika pemukiman tersebut dibiarkan, daerah resepan akan semakin berkurang. Karena itu dia sependapat rumah semen-tara yang ada di kawasan tersebut segera direlokasi. Selain itu masih banyak terjadi alih vegetasi di seputar danau. Dulunya di kawasan itu lebih banyak tanaman keras yakni tanaman tahunan yang berfungsi sebagai penahan air saat musim hujan dan melepaskan air tersebut ke danau di musim kemarau. Celakanya kebanyakan warga di sekitarnya menanam tanaman semusim yang bernilai ekonomis seperti tanaman hortikultura. Misalnya, tanaman bunga, wortel, kol dan sebagainya. Tana-

man berakar serabut ini tak bisa menahan lama air di musim hujan. Bahkan sisa air yang tak diserap akarnya akan dialirkan ke danau. Barangkali inilah salah satu yang menyebabkan danau cepat meningggi airnya di musim hujan, kemudian surut di musim kemarau. Karena itu pihaknya menyarankan agar dikembalikan vegeta-sinya seperti sebelumnya sesuai aturan tata ruang kawasan ini ditetapkan seba-gai kawasan penyangga. Sebagaimana danau Buyan, danau Tamblingan juga mengalami pendangkalan karena adanya longsoran tanah mengalir ke danau. Tak heran muncul semacam kawasan rawa-rawa yang ditumbuhi gulma dan enceng gendok. Karena itu pemerintah perlu bekerja keras membersihkan enceng gondok dan mengeruk kawasan danau yang dangkal.

Merujuk perda rencana tata ruang wilayah Propinsi Bali tahun 2009, wilayah ini diperuntukkan sebagai daerah pe-nyangga. Dengan demikian tak boleh ada hotel atau vila di kawasan Danau Tamblingan. Ini berarti kawasan yang berbatasan dengan hutan lindung ini diharapkan sebagai penyuplai air untuk keperluan air irigasi daerah sekitarnya seperti Munduk, Gesing sampai Uma Jero dan sekitarnya.

� Suana

Kelestarian Danau TerusikMBP/wan

Danau Tamblingan me-nawarkan pemandangan

yang sangat indah dan alami dengan keramba

ikan di tengahnya.

Page 38: Majalah balipost edisi 83

P A R I W I S A T A

30 Maret - 5 April 201538

Munculnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Nomor 06/M-DAG/PER/I/2015 tentang Pengendalian

dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Mikol, tim-bulkan gejolak, terutama mereka yang mengais dan hidup dari pantai. Mulai pemain surfing (surfer), turis asing, hingga pedagang asongan yang ada di Pantai Kuta sepakat menentang. Wajar saja, karena revisi aturan dari Permendag RI Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 juga melarang penjualan bir di pantai-pantai Pulau Dewata.

Namun apa mau dikata, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan tegas menyatakan aturan larangan peredaran minuman beralkohol berkadar di bawah 5 persen di minimarket tidak memandang diskriminatif. Artinya, kebijakan ini berlaku di minimarket seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah wisata.

Menurut mereka, larangan menjual bir di sembarang tempat termasuk pantai adalah mengada-ada. Pasalnya, selama ini bir yang dijual di pantai sudah men-jadi mata pencaharian utama menghidupi keluarga. Bahkan, cool box atau bir dingin di tepi Pantai Kuta banyak men-

jadi idoal turis yang datang. Satu botol bir dingin dijual Rp 20-25 ribu di Kuta. Untuk kalangan surfer bir adalah teman setia saat berselancar.

“Bir sudah menjadi kultur surfer di seluruh dunia. Dengan bir bisa menjaga stamina dan penyegaran. Dengan bir juga untuk persahabatan menemukan teman,” ujar peselancar senior Made “Piping” Irawan.

Dia pun mengusulkan agar ada pengec-ualian larangan bir di Bali. Jika pemer-intah nekat menghilangkan bir, maka akan ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan.

Ketika Bir Lenyap dari Pantai Kuta

Anak Pantai Menentang

Page 39: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 39

PEMBERLAKUAN Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Nomor 06/M-DAG/PER/I/2015 tentang Pengendalian dan Penga-wasan terhadap Pengadaan, Pere-daran dan Penjualan Mikol, meru-pakan kebijakan tanpa tidak ada diskriminatif.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agus-tina menegaskan, pihaknya telah melayangkan surat kepada seluruh pengusaha minimarket di Tanah Air agar menarik penjualan minuman beralkohol di bawah kadar 5 persen. Dari 30 ribu lebih toko swalayan di Indonesia, sebanyak 23 ribu di antaranya masuk dalam skala mini-market. “Yang boleh cuma di kafe, restoran, rumah makan. Kalau di Bali kan kafe banyak. Jadi nggak usah dicari sela-selanya lagi,” tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM Kabupaten Badung, I Ketut Karpiana menjelaskan, minuman beralkohol golongan A yang dimaksud dalam Permendag adalah minuman berkadar alkohol di bawah 5 persen, seperti bir,

yang seharusnya hanya boleh dijual di tempat-tempat yang berhubungan dengan pariwisata. Seperti hotel, bar dan restoran. Selain tempat pariwisata, swalayan yang diperbolehkan menjual mikol golongan A harus berkategori hypermarket dan bukan minimarket.

“Dalam hal ini klasifikasi hyper-market yaitu mereka harus sudah mengantongi izin Surat Keterangan Pengecer Alkohol (SKPA) golongan A serta memenuhi persyaratan yang berlaku dan selain dari tempat terse-but, dilarang,” ungkapnya.

Diketahui bahwa sebelumnya Minimarket masih diperbolehkan menjual minuman beralkohol den-gan kadar di bawah lima persen, tapi setelah terbitnya Permendag ini minuman beralkohol sama sekali tidak boleh diperjualbelikan “Jika ada pemilik atau penjual minuman beralkohol yang masih menjual tanpa mengindahkan Permendag tersebut, maka ijin usahanya akan dicabut,“ ucapnya.

� Parwata

Kebijakan Tanpa Diskriminatif

Selama ini bir juga meningkatkan pariwisata di Bali. Sejarah surfer awal di Bali pada tahun 1980-an juga sudah akrab dengan bir. Sehingga jualan bir ini menjadi pekerjaan utama ratusan orang. “Dari Negara (Jembaran) hingga Karangasem hampir 200 titik surfing. Sekarang kalau bir dilarang, semua akan runyam. Berapa orang tak bisa bekerja dan tak bisa menyekolahkan anak, ini konyol,” kritiknya.

Piping mengaku tidak setuju dengan alasan bir dilarang karena bisa me-nyebabkan mabuk dan kekacauan. Sebab, selama ini di tepi pantai Kuta, bahkan dari Jembrana dan Karangasem, belum pernah terdengar orang mabuk bir ke-mudian berbuat kekacauan. “Kalau kadar alkohol, bir tidak tinggi. Aku pikir bir ini lebih ke komunikasi bukan untuk mabuk-mabukan,” tukas pria 55 tahun itu.

Piping menambahkan, penolakan larangan bir di pantai ini juga disuara-

kan hampir semua kaum peselancar di Bali. Bahkan, para surfer merencanakan untuk menggelar aksi larangan bir di tepi pantai. “Kami ingin buat aksi kehilangan salah satu kawan setia, yaitu mister bir,” ungkapnya. Ditambahkan, kendati aturan tersebut bertujuan baik, dengan upaya membatasi konsumsi masyarakat lokal akan minuman bir, terutama dikalangan anak muda. Namun hal tersebut kurang tepat dilakukan. Mestinya hal itu bisa dikendalikan dengan pajak retribusi dan pengawasan peredarannya. Bukan meniadakan, karena pasti akan berimbas bagi perekonomian masyarakat dan kun-jungan wisatawan.

Dengan adanya pajak retribusi‎ yang mahal, tentunya masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli bir. Tidak harus bir dihilangkan peredarannya begitu saja. Selain itu pengawasan peredaran harus lebih diperketat, sebab sejauh ini belum ada pengawasan ketat yang dilakukan

oleh pihak berwenang dan siapa yang berwenang menindaknya.

Protes larangan bir juga datang dari para pedang bir di tepi Pantai Kuta. Totok salah satunya. Pria yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai cool box ini khawatir larangan menjual bir hanya membuat wisatawan yang mneghilang.‎ “Saya takut wisatawan akan meng-hilang, kami ingin ada pengecualian pemberlakuan Kemendag ini di Bali,” ujar Totok.

Menurut Totok, bukan peraturan ten-tang penjualannya yang harusnya dibata-si. Tapi pengetatan tentang siapa yang berhak mengkonsumsi minuman berak-hol tersebut. Bagi wisatawan selain pan-tai dan ombak, bir adalah pelengkap‎nya.‎ “Yang perlu dipahami adalah pariwisata kita juga hidup dari minuman bir yang disukai wisatawan,”bebernya.

� parwata

MBP/dok

Larangan menjual bir di sembarang tempat termasuk pantai adalah mengada-ada. Apalagi, minuman yang masuk katagori mikol di bawah 5 persen ini menjadi

minuman favorit wisatawan yang bermain surfing.

Page 40: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

APRESIASI - Kadisdikpora Kota Ir. I Gusti Ngurah Edy Mulya, S.E., M.Si. mengapresiasi Olimpiade MIPA dan Bahasa Inggris

tingkat SD se-Kota Denpasar yang digagas Bali Public School (BPS) Denpasar, Sabtu (14/3) lalu. Olimpiade MIPA dan Bahasa Inggris ini, katanya, menjadi istimewa karena dilaksanakannya

sekaligus dengan lomba kreativitas anak-anak TK dan Play Group (PG) Bali Public School Denpasar. Olimpiade MIPA dan Bahasa

Inggris SD se-Kota Denpasar yang pertama ini terselenggara berkat peran serta dukungan para orangtua siswa. Edy Mulya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas antusias-

nya orangtua siswa Bali Public School, yang telah mendukung terselenggaranya Olimpiade MIPA dan Bahasa Inggris SD se-Kota

Denpasar, serta berbagai lomba kreativitas TK dan PG. Nampak dalam foto Kadisdikpora Kota Denpasar Edy Mulya didampingi Kepala SD Bali Public School Denpasar Edi Putra dan panitia

membuka Olimpiade MIPA-Bahasa Inggris serta lomba kreativitas anak-anak TK dan PG.

MBP/ist

OPERASI PASAR - Setelah Operasi Pasar (OP) di Desa Nawakerti, Abang dan Pasar Bebandem, Pemkab Karangasem bekerja sama dengan Bulog Divre Bali kembali mengelar OP menyasar Banjar

Dinas Dlundungan Desa Ban Kecamatan Kubu. OP ini dimaksudkan menstabilkan harga beras khususnya Karangasem serta membantu

masyarakat membeli beras dengan harga murah dan terjangkau den-gan kualitas yang cukup baik. OP kali ini dibuka Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, S.H. didampingi Dandim 1623 Karangasem Letkol

Arm. Erdi Eka Widjayanto, S.IP. Hadir pula pada acara tersebut Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, S.H., anggota DPRD Karangasem I Wayan Musna serta I Komang Sartika, Kepala Dis-

perindag Gusti Ngurah Suarta, S.H., Kepala Bappeda I Ketut Sedana Merta, S.T., M.T., Kabag Ekonomi I Wayan Sutrisna, S.E., M.M.,

Kabag Humas Protokol I Made Supartha, Ap.MT., Kepala Satpol PP Iwan Supartha, S.E., M.AP. beserta jajarannya, Camat Kubu I Made

Suartana, S.STP., Kades Ban I Wayan Potag di Pasar Dlundungan Desa Ban, Kubu, Sabtu (14/3).

MBP/ist

BAKTI SOSIAL - Mengawali kegiatan dalam menyukseskan Kongres IV PDI Perjuangan yang akan digelar pada 8-12 April

2015, Panitia Daerah Kongres IV menggelar bakti sosial di Gedung Kesenian Bung Karno, Negara, Kabupaten Jembrana, Minggu

(15/3). Sebanyak 5.000 paket sembako dibagikan untuk keluarga miskin di kabupaten berjuluk bumi makepung itu. Di sela-sela ac-ara baksos ini, Ketua Panitia Daerah Kongres IV PDI Perjuangan

Dr. Ir Wayan Koster, M.M. didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara menegaskan, PDI Perjuangan ingin merubah paradigma dalam

setiap hajatan besar seperti Kongres. Hadir para tokoh dan elit PDI Perjuangan se Bali seperti Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana

Made Kembang Hartawan dan Bupati Jembrana Putu Artha, Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan Komang Sanjaya, mantan anggota DPD Alit Kesuma Kelakan dan anggota DPD RI Kadek Arimbawa

serta ratusan kader dan ribuan warga Jembrana.

MBP/Edi

KANTOR BARU - Bess Central Insurance (BCI) memperluas pasar dengan membuka kantor perwakilan di Provinsi Bali, yang

berlokasi di Jalan Buluh Indah No. 90 A, Denpasar. Peresmian kantor perwakilan Provinsi Bali digelar Kamis (12/3). Direktur

Utama BCI Goenawan Hadidjojo, mengatakan, pembukaan kantor ini sejalan dengan misi perusahaannya, untuk terus melakukan perluasan, layanan, hingga pelosok daerah. Pembukaan kantor

di Bali menyusul pembukaan kantor di Kalimantan Timur akhir tahun lalu. Bali merupakan provinsi yang cukup tinggi pergera-

kan bisnisnya, terutama di bidang pariwisata, sehingga dinilai cukup potensial. Potensi Bali mendorong berbagai pelaku industri berekspansi ke wilayah ini. Nampak dalam foto dari kiri ke kanan

Yossy Avianto, Direktur Marketing BCI, Ardy Salim Komisaris BCI, Goenawan Hadidjodjo, Direktur Utama BCI dan Nur Irlan Kepala

Cabang BCI Bali berbincang disela pembukaan kantor Bess.

Page 41: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 41

MBP/ist

SATYAGRAHA - Gerakan Ekonomi Satyagraha yang digagas oleh Senator RI dari Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahen-dradatta Wedasteraputra Suyasa III kini mulai merambah di kalangan anak muda. Bagaimana tidak, setelah sekian lama terbelenggu dengan

kepungan ekonomi syariah yang belum tentu cocok dengan jati diri umat Hindu Indonesia, kini muncul sosok pembela ekonomi Hindu

yakni Satyagraha menjadi sumber inspirasi sejumlah generasi muda di Bali. Salah satunya, upaya ratusan siswa di SMAN 2 Amlapura Karan-

gasem yang kini mulai menggetoktularkan kebiasaan berbelanja di tempat yang dikelola oleh bumiputra alias umat Hindu dalam berbagai kesempatan sebagaimana disampaikan Ni Made Winandra Krisgianti (Pengurus OSIS SMAN 2 Amlapura). Nampak dalam foto Senator RI

Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menyerahkan Piala Senator RI Kepada OSIS SMAN 2 Amlapura Karangasem.

MBP/ist

BERHASIL - Promovendus I Nyoman Sidi Astawa berhasil meraih gelar doktor di Prodi Studi Ilmu Agama Program Pascasa-

rjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Kamis (12/3). Dalam ujian terbuka promosi doktor yang dipimpin Direk-tur Pascasarjana IHDN Denpasar Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par., Sidi Astawa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Dalam ujian promosi doktor yang diuji 9 penguji tersebut, Sidi Astawa mempertahankan disertasinya yang berjudul “Upacara Nyangiang Dalam Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kota Pa-

langka Raya: Latar Belakang Proliferasi Fungsi, Sistem Ritual, dan Implikasinya.” Selaku promotor yakni Prof Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A. Sidi Astawa memaparkan upacara Nyangiang yang

dilaksanakan masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya mengalami perbedaan antara yang dulu dan saat ini.

MBP/ist

PRAKTIK - Sebanyak 118 siswa kelas IX SMP PGRI 6 Den-pasar, Sabtu (14/3) melakukan praktik bahasa Inggris di Hotel Inna Bali di Jl. Veteran Denpasar. Mereka dilepas Kepala SMP

PGRI 6 Denpasar, Drs. I Ketut Antara, M.Ag. dan diterima langsung GM Hotel Inna Bali, Dwi Kristianto. Mereka diwajib-

kan praktik berbahasa Inggris dengan tamu yang ada di hotel termasuk dengan staf hotel. Selain itu siswa diberikan kursus

dan praktik making bed dan table manner. Ini sesuai dengan visi dan misi SMP PGR 6 Denpasar sebagai sekolah unggulan dalam bahasa Inggris. Kompetensi ini diperlukan menghadapi MEA dan pasar global. Ketut Antara mengungkapkan selain unggul dalam

bahasa Inggris, sekolah ini juga memiliki keunggulan dalam Teknologi dan Informatika (TI). Pengajaran TI dan bahasa Ing-

gris masuk dalam pengembangan diri tiap minggu.

MBP/ist

PRESTASI - STIKOM Bali kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah kompetisi teknologi nasional. Setelah sebelumnya tim riset

robotic Stikom Bali meraih penghargaan di ajang INAICTA 2014, kali ini giliran tim riset Game Development Stikom Bali yang mengukir

prestasi, dengan berhasil lolos ke semifinal di ajang Microsoft Imagine Cup 2015. Tim ini menjadi satu-satunya tim dari Pulau Bali dan juga

satu-satunya tim yang lolos ke semifinal dari kawasan Indonesia Timur. Tim yang bernama DISC Developer dari Stikom Bali ini beranggotakan

4 orang mahasiswa Stikom Bali, yaitu Christian Rudy Sugianto, Indra Gusdijaya Polos, Deny Crishtianto, dan Steve Lauda Caesar. Tim ini

terbentuk dan mulai mengerjakan project game dengan waktu yang ter-golong sangat singkat, hanya beberapa hari sebelum batas pendaftaran,

dan akhirnya hanya dalam 2 minggu mampu membuat sebuah game yang berhasil lolos ke semifinal.

Page 42: Majalah balipost edisi 83

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

SURVEI - TIM visitasi Kementrian Agama Republik Indonesia melakukan survei kunjungan dalam rangka pendirian Sekolah Tinggi

Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja. Di mana keberadaannya merupakan perpanjangan sayap dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar cabang Kampus Singaraja. Pro-

posal rencana pendirian diterima langsung Kemenag RI, dan menjadi bentuk keseriusan panitia lokal dalam percepatan pembangunan lem-

baga pendidikan agama Hindu di Bali Utara. Keberadaan Singaraja sebagai Kota Pendidikan, sejalan dengan rencana IHDN Denpasar cabang Kampus Singaraja berkembang menjadi STAHN Mpu Ku-

turan Singaraja. Nampak dalam foto Kunjungan lapangan rencana pelebaran sayap IHDN Denpasar Cabang Singaraja menjadi STAHN

Mpu Kuturan Singaraja dihadiri Kepala Biro Organisasi Tata Laksana Kemenag RI Nur Arifin, Sekretaris Dirjen Bimas Hindu I Wayan

Suharta, S.Ag., M.Si. didampingi Pembantu Rektor II IHDN cabang Kampus Denpasar Drs. Gede Rudia Adiputra, M.Ag., Sabtu (14/3).

MBP/ist

MEMPERTEGAS - Gerakan Ekonomi Satyagraha berdikari yang digagas oleh Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya

Wedakarna MWS III terus melebarkan sayap hingga ke pedesaan. Hal ini semakin mempertegas bahwa ekonomi Satyagraha sangat sejalan dengan sistem Pancasila yang lebih mengutamakan local genius dalam menghadapi tantangan global. Demikian diungkap

oleh Senator Dr. Wedakarna saat hadir mensosialisasikan Pan-casila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di Banjar

Teges Kangin Peliatan Ubud Gianyar. Senator RI disambut oleh I Wayan Sumada (Klian Adat) dan ratusan masyarakat. Dalam

kesempatan itu, Senator Wedakarna memberikan semangat pada masyarakat adat di Bali agar semakin berani bicara untuk

menuntut hak–hak orang Bali, salah satunya bahwa desa adat dan komponen Hindu berhak akan dana CSR (Corporate Social

Responsibility) yang merupakan kewajiban dari pengusaha, pen-datang dan investor yang ada di Bali.

MBP/mud

BISNIS - Belakangan ini Buleleng mulai dilirik pelaku bisnis otomotif. Tak heran perusahaan otomotif terkemuka mulai membuka bisnisnya di Bali Utara. Seperti yang dilakukan

Agung Toyota dengan membuka outlet Agung Toyota Singa-raja. Outlet kelima ini beralamat di Jalan WR Suprtaman No.

100, Penarukan, Singaraja. Grand Opening Outlet Agung Totoya Singaraja, Sabtu (14/3), dihadiri Chairman Agung

Toyota H.M Bukti Penjaitan, President Director PT Toyota Astra Motor Mr. Hiroyuki Fukui, Finance and Administra-

tion Director Samuel Manasseh, Executive General Manager Vehicle, Sales Operation Fransiscus Soerjopranoto, Area Management Dept Head Bansar Maduma, dan undangan

dari main dealer Toyota, serta undangan dari Toyota Value Chain. Pembukaan outlet ini juga dihadiri Bupati Buleleng

Putu Agus Suradnyana bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, dan jajaran Muspida Buleleng.

MBP/ist

KULIAH UMUM - Fakultas Hukum (FH) Unmas Denpasar, Kamis (12/3) mengadakan kuliah umum. Kuliah umum menghad-

irkan pembicara Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh. Rektor Unmas diwakili WR II Drs. I Made Suandhi, M.Pd., mengungkapkan kuliah umum selain untuk menambah wawasan

mahasiswa juga penting artinya bagi Unmas sebagai PT untuk ikut mengawasi kinerja hakim. Termasuk melaporkan track record hakim

yang tak terpuji. Selain itu untuk memotivasi mahasiswa FH ke depan menjadi hakim yang andal dan berintegritas. Imam Anshori

Saleh menegaskan pada hakikatnya tugas KY adalah untuk menjaga kehormatan dan keluhuran hakim alias melakukan pengawasan.

Di sisi lain dia menilai harapan masyarakat terhadap KY sangat tinggi. KY tak hanya sebagai badan penerima laporan, tanpa pernah

memberikan sanksi karena makin banyak hakim yang melanggar aturan. Nampak dalam foto WD I FH Unmas I Gusti Ngurah Anom, S.H.,M.H. didampingi Gede Wiryawan dan Yogi Arthani menyerah-

kan cenderamata kepada Imam Anshori Saleh.

Page 43: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 43

MBP/ist

INOVATIF - Benelli, pabrikan tertua di Italia yang dikenal lewat produk inovatif dengan teknologi canggih, terus memperbarui lini big scooter-nya. Benelli Zafferano, si big scooter dengan banderol reason-able Rp 47 juta on the road (OTR) Bali. Di tahun 2015 ini keluar den-

gan warna-warna baru, yakni merah, putih, biru, dan abu-abu, dengan desain jok lebih mewah dari sebelumnya. Menurut A. Jaka Bandung, Owner Benelli-AJS JakBike Bali, di jeroan Zafferano memang dibe-

namkan DNA Sport pada motor street bike moge khas Benelli. Jadi, bila bicara kecepatan, Zafferano bisa diandalkan. Tak hanya menghadirkan

Benelli, Jaka Bandung yang juga gemar motor gede juga menghadir-kan beragam motor besutan AJS. Brand Inggris yang melegenda lebih dari seabad lewat motor-motor cruiser maupun chooper-nya. AJS Rap-tor Daytona dan AJS Raptor Spyder 350 cc dengan harga reasonable di

bawah Rp 50 juta menjadi dua pilihan yang begitu digemari biker.

MBP/ist

DOBEL UNTUNG - Hadiah Dobel Untung Britama Bisa Menang Berkali-kali periode I (1 Oktober – 30 Desember 2014) berupa satu

unit Mobil Honda Brio dan dua unit sepeda Motor Honda Beat, diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Cabang BRI Amlapu-

ra, Sumarto, Minggu, 15 Maret 2015 bersamaan dengan acara undian Simpedes SMT II tahun 2014. Pimpinan Cabang BRI

Amlapura Sumarto mengatakan, DPK (dana pihak ketiga) ritel dan mikro yang berhasil dihimpun BRI Kanca Amlapura pada po-sisi 31 Desember 2014 sebesar Rp 692 miliar. Nampak dalam foto Hadiah Dobel Untung Britama Bisa Menang Berkali-kali periode

I berupa satu unit mobil Honda Brio dan dua unit sepeda Motor Honda Beat diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Cabang

BRI Amlapura Sumarto, Minggu (15/3).

MBP/ist

CRUISE LINE PLUS - Dalam usahanya mengisi permintaan ribuan tenaga kerja profesional untuk ditempatkan di kapal pesiar seperti Carnival dan Norwegian Cruise Line (NCL) melalui Agent CTI Group, Mediterranean Bali pada Sabtu (14/3) lalu meluncur-kan Program Cruise Line Plus untuk tahun akademik 2015/2016 di Kampus Pusat Mediterranean Denpasar, Jl. M. Yamin No. 9A

Renon, Denpasar. Acara tersebut dihadiri Tim Management Agent CTI Bali dan Mediterranean Bali. Program Cruise Line Plus ini

dirancang secara khusus oleh Tim Mediterranean Bali dan tokoh-tokoh pionir dan senior kapal pesiar dari agent CTI Bali yaitu

Nyoman Restu Yasa, Wayan Sulendra dan Yoseph Sunastra, yang merupakan pendiri/owner dari agent CTI Bali yang telah mem-

berangkatkan puluhan ribu tenaga kerja Indonesia ke kapal pesiar ternama sejak tahun 1993.

MBP/ist

PENGHIJAUAN - OSIS SMP PGRI 2 Denpasar yang dikenal dengan julukan Grisda memiliki program ‘’Grisda untuk Den-pasar Hijau’’. Salah satu aktivitasnya yakni melakukan aksi ke-

bersihan dan penanaman pohon penghijauan. Minggu (15/3) aksi kebersihan dan penanaman pohon penghijauan dilaksanakan di

kawasan Sakenan. Yang menarik siswa Grisda tak hanya menan-am pohon penghijauan di darat namun juga melestarikan dan me-nanam pohon bakau di pantai. Aksi ini langsung dipimpin Kepala

SMP PGRI 2 Denpasar Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. dan para wakasek. Acara diawali dengan persembahyangan bersama

di Pura Sakenan. Ketua OSIS Grisda I Made Dwi Kharisma Yasa mengungkapkan untuk aksi kali ini dikerahkan semua pengurus

OSIS dan pimpinan unit kegiatan siswa. Sementara bibit tanaman diperoleh dari swadaya sumbangan para siswa Grisda.

Page 44: Majalah balipost edisi 83

RENCANA pembangunan bandara di Bule-leng, membuat pengembang melirik wilayah Bali Utara tersebut. Pangsa pasar properti di wilayah tersebut sangat menggiurkan. Alhasil, pembangunan perumahan pun mulai bermun-culan terutama di seputaran Kota Singaraja. Meski harganya meningkat tajam, penjualan unit rumah tetap laris manis. Bahkan, pem-bangunan perumahan elite semakin banyak. Harganya pun fantastis berkisar Rp 450 juta hingga Rp 800 juta.

“Salah satu penyebabnya, adanya rencana pembangunan bandara internasional itu, sehing-ga orientasi masyarakat untuk berinvestasi ke Buleleng. Sebab, diprediksi akan mendongkrak nilai investasi mereka di sana,” tegas pengamat properti John Sadewa.

Lokasi pembangunan proyek ini memang belum pasti 100 %, namun harga tanah sudah melejit hampir 200 persen lebih. Hal ini seperti euporia peluang bisnis baru yang luar biasa, walau investor belum bisa memetik keuntun-gannya secara riil. Namun, semangat yang diakibatkan informasi kenaikan harga properti terutama tanah, membuat para investor semakin terobsesi dengan potensi untung besar yang akan mereka peroleh.

“Terkait pembangunan properti yang dilaku-kan oleh beberapa pengembang putra daerah Buleleng dan juga dari luar, juga berimbas dari sisi volume. Harganya juga tidak kalah saing dengan properti di luar Buleleng,” ujarnya.

Hal ini disebabkan harga tanah untuk dikembangkan menjadi perumahan masih katagori terjangkau. Dengan modal yang dimi-liki, pengembang bisa membebaskan lahan cu-kup luas. Apalagi, masih banyak tanah yang belum bersertifikat sehingga developer dapat menawar dari sisi termin pembayaran.

Harga jual rumah di Buleleng kini hampir ber-saing dengan properti di Denpasar dan Badung. “Hal ini disebabkan biaya pembangunan fisik bangunan hampir sama dengan daerah lain, baik dari harga material, ongkos tukang sehingga developer bisa membandrol harga jual rumah cukup mahal,” imbuh John.

Di sisi lain, ini juga peluang developer mendapatkan untung lebih besar dari selisih harga tanah mentah (belum dikapling) dengan setelah dikapling. Keuntungan pasti berlipat diperoleh setelah dibuatkan infrastruktur jalan, drainase, fasilitas sosial, fasilitas umum serta biaya perizinan dan pemecahan sertifikat induk menjadi sertifikat kapling.

“Singaraja sebagai Kota Pendidikan juga menjadi salah satu penyebab melejitnya bisnis properti di sana. Pasalnya, kebutuhan akan hunian para mahasiswa tiap tahun terus men-ingkat. Di samping itu, banyak masyarakat

yang menjadikan peluang pusat pendidikan untuk memiliki rumah kontrakan dan kos,” jelasnya .

H a l s e n a d a d i s a m p a i k a n pengem-bang sukses asal Karangas- e m , Gede Semadi Putra. “Yang s a y a tahu memang di Kabupaten Bule-leng termasuk booming sekarang. Salah satunya,

karena rencana airport di Buleleng,” tegasnya.Oleh karenanya, lanjut dia, banyak yang

investasi supaya mendapat potensi kenaikan harga kalau airport itu jadi. Selain itu, memang kebutuhan penduduk lokal Buleleng akan rumah juga meningkat. “Sekarang kan Buleleng jadi idola karena banyak tempat sekolah lanjutan. Hal ini yang mendongrak petumbuhan bisnis

properti di sana,” ujar Semadi.

� Kertanegara

30 Maret - 5 April 201544

P R O P E R T I

Menggiurkan, Bisnis Properti di Buleleng

MBP/rah

Perumahan elite dibangun di wilayah Penarungan, Buleleng. Pengembang mulai berlomba-lomba membangun perumahan berbagai tipe di wilayah tersebut.

Page 45: Majalah balipost edisi 83

SEPERTI penutup atap lainnya, genteng berfungsi sebagai pelind-ung dari panas dan hujan. Tampilan genteng menjadi hal penting dalam membantu penampilan aksen rumah. Pemilihan jenis dan warna genteng sangat penting karena akan menam-bah estetika hunian. Oleh karena itu, konsumen haruslah pintar-pintar dalam memilih jenis genteng. Hal paling penting diperhatikan yakni genteng yang dipilih harus tahan terhadap panas matahari, terpaan hujan, dan berdaya tahan tinggi.

Di Bali terutama wilayah Denpasar, Badung, dan Buleleng, proyek peruma-han dan hotel dominan menggunakan genteng beton. Genteng jenis ini terbuat dari campuran pasir, semen, kerikil, dan bahan aditif. Sedangkan bentuknya, ada yang bergelombang dan ada pula yang datar. Untuk bentuk datar, digunakan un-tuk rumah dengan gaya arsitektur modern

dan minimalis. Arsitek senior Ir. I Made Suardana

mengakui bila genteng beton lebih kuat dan tahan lama dibandingkan jenis lain-nya. Selain itu, pemasangannya sangat praktis dan tidak mudah goyah oleh terpaan angin. “Tapi yang ada di pasaran saat ini, dari segi estetika agak kaku. Su-paya lebih indah, genteng beton dibentuk seperti tampilan genteng plentong dan kodok,” tegas Suardana.

Selama ini, tampilan genteng be-ton kurang menarik karena bentuknya pelat. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap tampilan rumah atau bangunan lainnya. “Di Bali sudah banyak yang pakai. Termasuk, perumahan yang saya bangun. Setiap unit rumah menggunakan genteng beton,” tegas Operation Direc-tor PT Grha Giri Kencana ini.

Untuk bisa mendapatkan genteng jenis ini, konsumen tidak perlu susah-susah. Meski dipasok dari Jawa, di setiap toko

bangunan dan penjual genteng pasti ada. “Memang harganya lebih mahal diband-ingkan genteng Pejaten atau Klungkung. Kalau tidak salah, dua kali lipat,” tam-bahnya.

Meski lagi tren, pengurus DPD REI Bali Gede Suardita, S.E. mengaku belum menggunakannya. Ia beralasan masih cin-ta dengan produk lokal. Selain harganya lebih terjangkau, kualitas genteng lokal tidak kalah bagusnya. “Karena selama ini pakai genteng lokal, jadinya sulit beralih. Selain itu, kan ikut berpastisipasi mendu-kung pengusaha lokal,” ujar pengembang asal Tabanan ini.

Mesti demikian, dia mengakui bila banyak pengembang menggunakan genteng beton terutama kelas menengah ke atas. Selain itu, proyek hotel dan pertokoan juga mulai memakai genteng tersebut.

� Kertanegara

Genteng Beton

Lebih Kuat dan Praktis

Page 46: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201546

T R A D I S I

Nyepi merupakan hari raya umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap pergantian Tahun Baru Çaka. Nyepi pada umumnya jatuh sehari sesudah tilem kesanga atau pada hari pertama sasih kedasa. Selain merayakan Nyepi Tahun Baru Çaka, umat Hindu di be-berapa wilayah di Bali ternyata ada juga yang merayakan Nyepi lainnya. Seperti yang baru-baru ini dilaksanakan warga di Desa Pakraman Kintamani.

Menjelang perayaan Nyepi Tahun Baru Çaka, desa yang terletak di Kabu-paten Bangli ini juga merayakan nyepi adat. Seperti namanya, pelaksaan Nyepi adat di Kintamani hampir sama dengan pelaksanaan Nyepi jelang Tahun Baru Çaka pada umumnya. Dalam Nyepi

adat juga terdapat pantangan-pantangan tertentu yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar. Bedanya, jika Nyepi Tahun Baru Çaka dilaksanakan selama sehari penuh, Nyepi adat di Kintamani dilaksanakan selama dua hari.

Bendesa Adat Kintamani I Nyoman Sukadia mengatakan, Nyepi adat di Kintamani biasanya dilaksanakan men-jelang Nyepi Tahun Baru Çaka. Harinya ditentukan berdasarkan perhitungan kalender Bali yang selama ini dipakai masyarakat setempat. Nyepi adat di Kin-tamani sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak berabad-abad silam.

Sukadia memaparkan selama Nyepi adat berlangsung ada beberapa pan-tangan yang harus dipatuhi warga. Di

antaranya, warga tidak diperbolehkan bepergian keluar rumah. Oleh karenanya beberapa jalan di desa setempat steril dari kendaraan maupun warga yang melintas, terkecuali jalan raya umum. Selain tidak dibolehkan bepergian, warga juga dilarang melakukan aktivitas pekerjaan. Selama Nyepi adat, warga harus menjaga tingkah laku maupun per-kataan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. “Kalau dalam Nyepi pada umumnya ada pantangan tidak boleh makan, tapi saat Nyepi adat di sini boleh makan,” ujarnya. Dia menambahkan, selain beberapa pantangan tersebut, saat Nyepi adat di Kintamani berlangsung, warga juga tidak diperbolehkan men-erima tamu.

Nyepi Adat di Kintamani

Warga harus Mampu Jaga Tingkah Laku dan Perkataan

Tradisi magoak-goakan dilang-sungkan warga Kintamani di hari

pertama Nyepi adat di desa setempat.

Page 47: Majalah balipost edisi 83

4730 Maret - 5 April 2015

ADA tradisi menarik yang dilak-sanakan warga Kintamani saat hari per-tama Nyepi adat berlangsung. Secara beramai-ramai warga melaksanakan prosesi magoak-goakan. Tradisi ma-goak-goakan dilakukan sebagai ajang silaturahmi guna mempererat hubun-gan persaudaraan antarwarga.

Bendesa Adat Kintamani Nyoman Sukadia menjelaskan magoak-goakan merupakan semacam permainan tradis-ional Bali. Kendati permainan, namun magoak-goakan juga disakralkan oleh masyarakat setempat. Magoak-goakan tidak boleh dilaksanakan di sembarang tempat. Hanya boleh dilaksanakan di tempat tertentu yakni di lapangan desa adat setempat.

Dijelaskan, dalam prosesi ini setiap kelompok goak idealnya terdiri atas 11 orang, tetapi seiring perkembangan, jumlahnya bisa mencapai 20 orang. Konsep magoak-goakan adalah saling mencari kebenaran. Dalam magoak-goakan, yang berdiri paling depan adalah kepalanya (pemimpin). Yang berdiri di belakangnya sebagai rakyat

harus mengikuti arahan pemimpin-nya. Oleh goak lawan, yang dicari biasanya adalah pemain paling bela-kang (ekornya). ‘’Pemimpin (kepala) harus bisa melindungi ekornya,’’ ujar Sukadia. Jika bagian ekornya berhasil ditangkap lawan, maka goak yang ditangkap dinyatakan kalah dan per-mainan dihentikan.

Selama magoak-goakan berlang-sung, warga tidak diperbolehkan marah ataupun cemburu dengan warga lain-nya. Kalau ada yang seperti itu, maka istri yang bersangkutan akan dicolek saat permainan berlangsung. ‘’Ban-yak juga keluarga yang awalnya sakit, setelah berjanji akan ngayah magoak-goakan langsung sembuh,’’ katanya.

Sukadia mengatakan, prosesi ma-goak-goakan kini dijadikan ajang mempererat tali persaudaraan. Karena dalam keseharian disibukkan dengan pekerjaan, sehingga pada kesempatan ini bisa berkumpul dan melakukan permainan magoak-goakan.

� Dayu Swasrina

Jika ada warga yang sampai melang-gar pantangan tersebut maka akan dikenai sanksi adat. “Kalau ada yang melanggar, maka warga yang bersangkutan diwajibkan naur (membayar) denda dan memohon maaf kepada Tuhan. Sanksi ini sudah ber-laku secara turun-temurun di Kintamani,” ungkapnya. Adapun denda yang wajib diba-yar yakni berupa canang yasa dan sejumlah uang, sesuai kemampuan warga yang ber-sangkutan. Denda tersebut akan dibayarkan pada hari ke-13 setelah berlangsungnya karya di Pura Dalem setempat.

Terkait waktu pelaksanaannya, jika pada Nyepi Tahun Baru Çaka dilangsungkan se-lama 24 jam penuh, namun tidak demikian dengan Nyepi adat di Kintamani. Nyepi adat hanya berlangsung selama beberapa jam yakni sejak pukul 06.00 wita hingga nyit bin-tang (kemunculan bintang di langit) sekitar pukul 20.00 wita. Di atas pukul 20.00 terse-but warga sudah boleh melakukan aktivitas seperti biasa, namun tetap terbatas di dalam rumah hingga pukul 06.00 wita keesokan harinya. “Nyepi adat di hari kedua sama den-gan pelaksanaan hari pertama sebelumnya,” ujarnya. Sebagai tanda berakhirnya prosesi Nyepi adat di Kintamani, pihak desa akan memukul kulkul dan membuka sawen.

� Dayu Swasrina

MBP/ina

Bendesa Kintamani Nyoman Sukadia

Tradisi “Magoak-goakan” Pererat Tali Persaudaraan Warga

MBP/ina

Page 48: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 201548

F A S H I O N

“LELAKON Dedari” demikian tema yang diangkat Rhea Cempaka, salah seorang perancang di Kota Denpasar saat menyajikan koleksi kebayanya di panggung mode Indonesia Fashion Week (IFW), di Jakarta Convention Centre beberapa waktu lalu.

Seluruh kebaya kreasinya berbahan kain tradisional Bali, yakni endek den-gan motif-motif nan unik. Kebaya pun menjadi semakin cantik dihiasi detil teknik bordir serta kerancang yang rapi. Begitu juga dengan pilihan gambar dan warna-warna segar yang dilengkapi bahan lace dan payet.

Seluruh kebaya milik Ketua Asosiasi Bordir Endek dan Songket (Asbest)

Kota Denpasar ini dipadukan bawahan berupa kain lembaran atau kamen jadi yang simpel. Total look-nya nampak elegan dengan tetap menonjolkan bahan utamanya dari endek termasuk pada beberapa alas kakinya. Yang menarik lainnya adalah hadirnya ciri khas endek Denpasar yakni dibordir di bagian tumpal.

Menurut Rhea, persembahan kebaya khas Bali ini, dapat dikenakan pada acara persembahyangan, menghadiri undangan hingga kebaya untuk resepsi. Selanjutnya demi melengkapi keinda-han penampilan, Rhea melengkapinya

dengan aksesori khas Bali juga kipas dan selendang.

� Sri Ardhini

Cantiknya Kebaya Bali

LAPORAN

Page 49: Majalah balipost edisi 83

30 Maret - 5 April 2015 49

P R O F I L

LAMA berkecimpung di bagian keuangan, bahkan hampir 11 tahun, IA Yutri Indahgustari akhirnya diberi kesempatan memimpin Kantor Pember-dayaan Perempuan Kabupaten Badung. Hal ini, tentu merupakan tantangan besar bagi perempuan kelahiran 31 Agustus, 43 tahun lalu ini. “Saya kaget saat pertama kalinya masuk ke Kantor Pemberdayaan Perempuan. Banyak sekali UU dan pera-turan menteri yang harus saya pelajari. Saya sempat berpikir, harus mulai dari mana, saking banyaknya peraturan yang harus saya ketahui,” tuturnya. Namun, dari berbagai kegiatan yang diikuti, pelan-pelan Yutri bisa mengikuti.

Dari penilaian Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlind-ungan Anak RI, Kabupaten Badung sudah sangat memperhatikan perempuan dalam pemenuhan haknya. Ada juga inovasi kegiatan, seperti sekolah siaga bencana dan forum anak daerah.

Yutri memiliki target untuk desa layak anak. Ia menyadari, ini memang memerlukan komitmen kepala desa untuk membantu mewu-judkannya. Saat ini, memang ia sudah m e l a k u k a n b e r -b a g a i

pembinaan. Ia membuat suatu pedoman yang

dibagikan kepada para kepala desa. Namun, sebagai langkah awal, me-mang banyak tantangannya. “Kadang buku pedoman belum sampai ke tangan kepala desa,” kata Yutri.

Yutri tak mau gegabah. Banyak hal yang harus ia lakukan. Mulai dari mendata tiap desa, sisi mana yang kurang sehingga bisa dibuatkan pro-gram sesuai dengan kondisi desanya. Ia mengatakan, ada contoh desa yang sangat aktif, yakni Desa Sibang Kaja. Di desa tersebut kegiatan pember-dayaan perempuannya cukup aktif, termasuk kegiatan lansia, dan seka teruna-teruni. Untuk Desa Munggu, ia contohkan sudah ada tempat bermain anak di areal terbuka desa.

Ia banyak mendapatkan masukan dari kepala desa, tak ada lahan di desa yang bisa dijadikan tempat bermain anak. Inilah yang menjadi pemikiran-

nya. Tapi dia berharap, dengan adanya dana yang sudah masuk

ke desa, pemenuhan hak anak agar dimasukkan ke dalam anggaran mereka.

Selama ini, kata Yutri, so-sialisasi pencegahan Kek-

erasan Dalam Rumahtangga (KDRT), rutin dilaku-

kan tiap tahun. Namun, ia sangat berharap, di tiap desa memiliki posko penanganan KDRT sehingga penye-lesaikan bisa dilakukan di level desa. Seperti Desa Ungasan yang sudah memiliki posko penanganan KDRT. Desa Ungasan, sudah memiliki prestasi sampai menang urutan keempat tingkat nasional. Uniknya, sejak memiliki posko penanganan KDRT, sampai saat ini, tidak ada kasus KDRT. Tujuan posko dibuat adalah untuk pencega-han dan sosialisasi KDRT. Jika terjadi kasus, dapat diselesaikan di level desa terlebih dahulu.

Ia menyatakan, berbagai kegiatan yang dilakukan pemberdayaan perem-puan, selalu bersinergi dengan SKPD terkait. Misalnya, untuk deteksi kanker payudara dan vaksin kanker serviks dengan Dinas Kesehatan. Sampai saat ini sudah 6.000 orang yang sudah divaksin kanker serviks. Pendidikan wajar 12 tahun bersinergi dengan Di-nas pendidikan yang sudah dilakukan sejak tahun 2011.

S e l a i n s o s i a l i s a s i K D RT k e masyarakat, sosialisasi juga dilakukan ke sekolah-sekolah. Ia mencontohkan, SMPN Mengwi. Sudah ada toilet khusus laki-laki dan perempuan dekat dengan lapangan. Ada UKS dan juga kerindangan sekolah.

Sebagai pemimpin, tentu Yutri tak bisa bekerja sendiri. Ia dibantu 31 staf dan 4 orang kasi. Menurutnya, gaya kepemimpinannya lebih kepada pendekatan keterbukaan. “Saya wajib-kan mereka memberi masukan, karena tak selamanya pimpinan selalu benar,” kata Yutri.

Hal lain, ia selalu memotivasi staf-nya untuk terus belajar. Dari yang tidak tahu komputer, ia motivasi untuk bela-jar. Dia teringat prinsip ayahnya, (alm) Ida Bagus Yudara Pidada yang pernah menjabat Sekda Badung. Kalau staf pintar, pimpinan akan mudah bekerja. Jadi berbagilah ilmu.

� Wirati Astiti

LAPORAN

IA Yutri Indahgustari Tantangan sang Pemimpin

Page 50: Majalah balipost edisi 83

Perayaan Nyepi Içaka 1937 yang jatuh pada tanggal 21 Maret 2015 menjadi sangat istimewa bagi masyarakat Hindu di Bali.

Bukan karena kemeriahan saat menga-rak ogoh-ogoh di malam Pangerupukan. Melainkan lebih dari upaya pendakian diri menuju kedamaian. Sebab, pada saat Nyepi, alam sudah tenang sangat bagus untuk melakukan perenungan.

Direktur Pascasarjana Institut Hindu Dharma (IHD) Negeri Denpasar Dr. Drs. I Ketut Sumadi mengatakan, pada saat Nyepi masyarakat Hindu melaksanakan brata panyepian (tata tertib Nyepi). Ada empat brata yang harus dipatuhi saat merayakan Nypei yaitu amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan.

Amati geni jelas Sumadi, selain tidak menghidupkan apa secara sekala (dunia nyata) juga harus mampu mengendalikan diri dengan tidak membakar diri dengan nafsu. Misalnya, tidak mengumbar sifat-sifat ego dalam diri. Amati karya artinya tidak boleh bekerja. Makna intinya tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajara darma, sehingga menbuat diri kita semakin jauh dari kedamaian hidup.

Sementara amati lelungan memiliki arti untuk tidak bepergian. Termasuk pikiran jangan dibiarkan kemana-mana, apalagi pikiran berpikir negatif. Amati lelanguan memiliki arti untuk tidak menghibur diri secara sekala maupun niskala. Jangan memenuhi semua keingi-nan, tetapi justru belajar mengendalikan keinginanan.

Sumadi mengatakan, Nyepi diawali dari berkumpulnya sesuwunan di Bale Agung atau Pura Desa sehari menjelang upacara melasti. Ida Batara kumpul dan bersatu untuk bersama-sama berangkat melasti, melakukan penyucian ke pusat air seperti ke pantai, danau dan sum-ber mata air. Masyarakat pesisir akan melakukan melasti ke pantai, masyarakat pegunungan ke danau atau ke mata air. “Begitulah masyarakat Hindu yang mem-personifikasikan Tuhannya,” imbuhnya.

Upacara melasti biasanya dilakukan dua atau tiga hari menjelang Nyepi. Upacara melasti juga untuk menyucikan diri karena Tuhan itu juga ada dalam diri manusia. “Intinya ngamet (mengambil) tirta amerta selanjutnya budal (pulang) ke Bale Agung yang kemudian melak-sanakan upacara Tawur Agung yang

biasanya dipusatkan di perempatan jalan atau di tempat yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat,” paparnya.

Tawur Agung sebagai upaya mem-bangun harmoni kehidupan manusia. Menyeimbangkan alam lewat upacara berharap terciptanya kehidupan yang lebih harmonis, sejahtera dan makmur. Tawur Agung biasanya digelar tajeg surya (tepat matahari di atas kepala).

Sorenya melakuklan arak-arakan ogoh-ogoh sebagai makna untuk mengem-balikan kekuatan alam sesuai dengan tempatnya masing-masing. Ogoh-ogoh itu lambang kekuatan alam. Kekuatan negative itu dibawa ke positif. Selanjut-nya melaksanakan upacara mabuu-buu sampai di rumah.

Tirta amerta yang didapat dipercikan di rumah dengan menumbuhkan Tri Ketuka yaitu mesui (lambang Brahmna), kesuna (Siwa) dan jangu (Wisnu). Mesui, kesuna dan jangu itu dikunyah lalu dis-emburkan ke pelarangan rumah.

� Budarsana

30 Maret - 5 April 201550

B U D A Y A

Nyepi, Jalan Berliku Mencari Tuhan

www.bali-travelnews.com

Page 51: Majalah balipost edisi 83
Page 52: Majalah balipost edisi 83