majalah balipost edisi 112

52
RP 20.000 112 | 2 - 8 November 2015 Kearifan Lokal Bali Terabaikan

Upload: e-paper-kmb

Post on 24-Jul-2016

289 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah balipost edisi 112

RP 20.000

112 |2 - 8 November 2015

KearifanLokal BaliTerabaikan

Page 2: Majalah balipost edisi 112
Page 3: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN Kekerasan di Kalangan Pelajar

Pola Asuh Sangat Menentukan 18MANCANEGARA

Perubahan Iklim Ancam Dunia 20DAERAH

Tak Berizin Proyek Dermaga Curah Cair Distop 22

LENSA Padat 26

OLAHRAGA Berlian di Udara 27

LINGKUNGAN Kubu Kritis 36

PEMERINTAHAN RAPBD Badung Tahun 2016 Diserahkan

ke Dewan, APBD Instrumen Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat 38PARIWISATA

Wisata Ubud, Kedamaian Mengagumkan di Pulau Dewata 39TRADISI

Simbolis Keadilan Tradisi ” Nimbang Sanganan” di Pura Hyang Waringin 48

OPINI Pendidikan Menyongsong MEA 6

BALI SEPEKANPolres Amankan 18 Mobil Bodong 7

LAPORAN UTAMAPencemaran Danau di Bali Mencemaskan 8

Kearifan Lokal Bali Terabaikan 10Tantangan Bali Berat 11

POLITIKTerdegradasi Kepentingan Investor 16Pembangunan Bali ’’Over Exploited’’ 17

Page 4: Majalah balipost edisi 112

4

2 - 8 November 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Monumen Merana

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung JawabAlit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Cari Pengemplang PHR

Di desa seluruh Bali bertebaran Monumen Perjuangan yang dulu dibangun dengan biaya patungan oleh masyarakat sebagai wujud rasa hormat kepada

pahlawan yang telah merelakan nyawanya demi kemerdekaan republik ini. Namun, saat ini kondisi monumen tersebut banyak yang merana dan terkesan tidak terurus. Masihkah tersisa rasa hormat kepada para pahlawan melihat kondisi monumen yang terkesan ditelantarkan itu?

Pahlawan adalah milik bangsa Indonesia, bukan hanya milik keluarga. Ka-laupun ada keluarga pahlawan yang membersihkan dan menghaturkan sesajen di Monumen Perjuangan itu semua karena tak ada orang lain yang melakukan. Siapakah yang harus bertanggung jawab?

Para pejabat pengambil keputusan semoga hatinya terbuka dan mulai melakukan apa yang mesti dilakukan bukan hanya mengucapkan ‘’Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan’’.

I Gsti Ngr. Munang WirawanJl. A Yani 175-177 Denpasar

KETUA Komisi III DPRD Badung memberikan pernyataan mengejutkan soal hilangnya potensi pajak hotel dan restoran (PHR) di Kabupaten Badung. Tidak tanggung-tanggung menurut perhitungan yang bersangkutan kehilangan ini mencapai angka lebih dari 53,3%.

Menurut anggota Dewan tersebut potensi PHR yang seharusnya dapat dipungut dari pengusaha yang bergerak di bidang perhotelan dan restoran di Kabupaten Badung tahun 2015 setidaknya sebesar Rp 6 triliun. Namun, yang baru bisa dipungut oleh Pemerintah hanya Rp 2,8 triliun (46,7%), suatu angka yang sangat jauh dari ukuran keberhasilan.

Di samping eksekutif, semua pihak juga harus merespons pernyataan ini

juga harus dilihat lebih dalam dari sisi penegakan hukum.

I Gusti Putu WijaBr.Pangsan, Desa Pangsan

Kec.Petang Badung

Page 5: Majalah balipost edisi 112

5

2 - 8 November 2015 5

PENAMBANGAN dan pengelolaan galian C di Bali terkesan berjalan tanpa kendali. Pengawasannya pun kedodoran. Tak hanya galian C, pengerukan bukit untuk kepentingan pembukaan lahan pemukiman dan penyediaan tanah uruk bagi pengem-bang tanpa kontrol. Regulasi pengelolaan galian C pun terkesan tidak diterapkan secara tegas. Penambangan galian C secara ilegal masih banyak dijumpai di sejumlah wilayah, umumnya di Kabupaten Karan-gasem, Badung dan Bangli. Tidak jelasnya pengawasan penambangan galian C ini pun dikhawatirkan berdampak buruk terhadap alam Bali.

Menyikapi hal ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban respon-den, hanya 6,75 persen responden yang mengakui bahwa pengawasan terhadap penambangan galian C di Bali sudah dilaku-kan. Ini bisa dicermati dari adanya upaya dari pihak kepolisian dan birokrat untuk menertibkan penambangan galian C yang dilakukan secara ilegal. Adanya tersangka penambangan galian C ilegal dan langkah penutupan aktivitas penambangan galian C membuktikan ada upaya untuk melaku-

kan pengawasan dan penindakan terhadap pengelolaan galian C ilegal.

Di lain pihak, 91,92 persen respon-den mengatakan sampai saat ini belum melihat ada tindakan tegas terhadap penyimpangan pengelolaan galian C di Bali. Penambangan galian C berupa pa-sir dan batu di Bangli dan Karangasem bahkan nyaris tanpa kontrol. Pengerukan batu kapur di Bali Selatan juga berjalan tanpa kendali. Pembangunan hotel dan fasilitas pariwisata di Bali Selatan telah mempercepat rusaknya lingkungan yang memiliki potensi galian C. Responden menduga ada kolusi dalam penindakan terhadap galian C di Bali. Untuk itu, responden berharap penerapan UU ling-kungan Hidup dan UU Minerba dalam menertibkan penambangan galian C harus dijalankan secara tegas. Pemilik usaha penambangan harus dipaksa untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan lingkungan pascapenambangan galian C. Penutupan usaha penambangan harus dilakukan jika pemiliknya mengabaikan komitmen pelestarian lingkungan.

Sementara itu, 1,33 persen responden mengaku tidak tahu menahu soal aturan penambangan galian C. Responden hanya berharap usaha penambangan galian C

ini diawasi secara ketat mengingat bisa berdampak buruk terhadap keseimbangan alam. Tak hanya itu, penambangan galian C tanpa kontrol bisa memicu kerusakan lingkungan yang mengancam keselamatan manusia.

Dira Arsana

Pengawasan Penambangan Galian C Kedodoran

Page 6: Majalah balipost edisi 112

6

Menyongsong kehadiran Masyarakat Ekonomi ASE-AN (MEA) pada Desember 2015 mendatang, bangsa

Indonesia harus benar-benar melaksanakan gagasan revolusi mental Joko Widodo untuk beradu saing. MEA akan membuka babak baru masyarakat yang lebih kom-petitif. Indikator utama kualitas SDM yang berkompetensi tinggi terletak pada mutu pendidikan. Menyaksikan rendahnya mutu pendidikan saat ini. Optimisme menghasil-kan kualitas SDM yang lebih baik dan memiliki kompetensi tinggi sepertinya masih sangat jauh dari harapan. Meskipun sebenarnya peningkatan mutu pendidikan telah digalakkan oleh pemegang kebijakan. Namun, hingga saat ini mutu pendidikan nasional masih jauh tertinggal.

Data UNESCO (2000), peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Hu-man Development Index). Menyebutkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dari 174 negara di dunia. Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Ironisnya, beberapa tahun silam di Asia kualitas pendidikan Indonesia berada pada uru-tan ke-12 dari 12 negara. Data itu secara tersirat mengindikasi bahwa SDM dan mutu pendidikan Indonesia belum siap memasuki era MEA.

Untuk itu, harus ada peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan mutu pendidikan. Dalam pandangan Abdul Ma-lik Fadjar (2001), sistem pendidikan di In-donesia adalah yang terburuk di kawasan Asia. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa harus ada peningkatan sistem pendidikan sesegera mungkin. Salah satu problem krusial yang harus dibenahi adalah kebijakan kurikulum yang masih mengalami ketidakjelasan.

Kendala Peningkatan MutuPemerintah sudah mencapai titik opti-

mal berusaha meningkatan mutu pendidi-kan. Sudah ada standardisasi peningkatan mutu pendidikan. Mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Berbagai amal usaha telah dilakukan

untuk menggaungkan kembali mutu pen-didikan untuk lebih baik. Namun, idealitas peningkatan mutu pendidikan justru men-galami tumpang tindih di lapangan. Pen-ingkatan itu justru mengalami disfungsi. Artinya, terjadi ketidaksesuaian antara idealitas pemerintah dan eksekusinya di lapangan. Ada banyak hal yang melatar-belakanginya. Salah satunya adalah mutu pendidikan masih rentan tergadaikan oleh kecurangan-kecurangan oknum pendidik. Banyak sekali sekolah-sekolah yang rela menggadaikan ideologi pendidikan untuk kepentingan pribadi. Salah satu kecuran-gan itu berupa pungutan-pungutan liar. Pungutan liar dilakukan hampir sepanjang tahun. Mulai dari euforia siswa baru, pen-gadaan infrastruktur yang berlebihan, dan pengadaan air minum. Semuanya tang-

siswa-siswa. Sehingga mereka berke-wajiban untuk menyetor sejumlah uang bernilai fantastis. Akibatnya, ketidakma-panan ekonomi siswa akan berimbas pada naiknya angka putus sekolah.

Jika putus sekolah dianggap menjadi jalan terbaik maka kualitas SDM akan mengalami penurunan dan keterbelakan-

gan. Produktivitas generasi bangsa akan tersumbat. Pada akhirnya, MEA akan mengantarkan generasi bangsa menjadi “kacung” di negeri sendiri. Hal itu sehar-

pendidikan dan oknum pendidik untuk selalu mengedepankan integritas.

Untuk itu, menghadapi MEA, pendidi-kan harus mampu meneladani negara-negara maju. Di negara-negara maju mutu pendidikan menjadi primadona utama untuk memajukan kualitas SDM bangsa. Melalui peningkatan mutu pendidikan, Jepang bisa semaju sekarang terutama berkat antusiasme mereka di bidang pendidikan. Korea Selatan juga tumbuh pesat karena penggiatan pendidikan mer-eka sejak Perang Dunia II. Bahkan China sudah mengirimkan anak-anak mereka ke Amerika sejak jenjang sekolah dasar.

Selain itu, untuk menghasilkan kualitas SDM yang lebih baik. Pendidikan harus berorientasi pada beberapa hal. Pertama, penekanan skill. Seluruh jenjang pendidi-kan terutama pada pendidikan atas hingga perguruan tinggi harus memprioritaskan keterampilan (skill). Hal itu bisa dicapai melalui integrasi kurikulum pendidikan dengan keterampilan. Membuang sekat-sekat pemisah antara satu bidang keil-muan dengan yang lainnya. Mungkin saja, integrasi jurusan bahasa dengan teknik. Atau jurusan matematika dengan Agama. Sehingga, akan dihasilkan kualitas SDM yang memiliki kesiapan diri untuk bersa-ing dan berinovasi.

Kedua, meningkatkan kompetensi diri. Menyongsong MEA, pendidikan harus berbenah diri. Harus ada revolusi baru untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Penggemblengan terhadap men-talitas dan semangat para pelajar harus dilakukan secara intensif. Di samping itu, pendidikan harus bisa menjauhkan diri dari sifat tamak para oknum pendidik yang tidak berintegritas. Selain kedua hal itu, tentunya masih banyak hal-hal lain sebagai problem solving atas persoalan pendidikan menyongsong MEA.

Penulis, mahasiswi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

O P I N I

2 - 8 November 20156

OlehTri Pujiati

Pendidikan Menyongsong MEA

Page 7: Majalah balipost edisi 112

7

2 - 8 November 2015 7

B A L I S E P E K A N

POLRES Tabanan melalui jajaran Sat Reskrim berhasil mengamankan 18 kendaraan roda empat tanpa dilengkapi surat dokumen yang sah alias bodong. Mobil-mobil tersebut diamankan dari tiga tersangka berinisial WI (39) asal Baturiti Kaja, Ajik O (45) asal Yeh Embang, Mendoyo, dan Ajik S (57) asal Pergung, Negara.

Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana, Rabu (21/10) men-gatakan, keberhasilan pengungkapan kasus sindikat kendaraan bermotor ini

tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran anggotanya serta informasi dari masyarakat dan stakeholder lain-nya. Kasus ini berawal ketika Jumat (16/10) sekitar pukul 13.00 wita, Unit Reskrim Polsek Baturiti mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada yang membeli mobil dengan harga murah tanpa dilengkapi BPKB. Pihak kepolisian kemudian melakukan lidik dan pengecekan terhadap mobil jenis Daihatsu Xenia silver DK 1241 WG.

Puspa Dewi

PERMUKAAN air Danau Batur di Kintamani yang selama ini meluap hingga merendam hektaran lahan per-tanian dan puluhan rumah penduduk di Desa Terunyan kini sudah mulai surut. Surutnya air danau yang men-capai sekitar dua ratus centimeter ter-jadi sejak tiga bulan terakhir. Hal itu diungkapkan Perbekel Desa Terunyan Wayan Arjana, Rabu (21/10) lalu.

Dikatakan Arjana, surutnya air danau Batur secara perlahan saat ini disebabkan oleh cuaca yang sudah mulai memasuki musim kemarau sejak Agustus lalu. Kondisi ini mem-buat jalan paving di pinggir danau yang sebelumnya terendam air kini terlihat. “Ya walaupun masih teren-dam, tapi tinggi airnya tidak seperti dulu. Sekarang hanya semata kaki,” terangnya.

Demikian juga dengan rumah-rumah penduduk yang sudah tidak terendam lagi. Arjana mengatakan, beberapa rumah yang dulu teren-dam air danau kini mulai dibongkar oleh pemiliknya untuk dibangun lebih tinggi dari permukaan air da-nau. “Tidak semua. Hanya beberapa rumah yang dibongkar untuk diting-gikan,” ujarnya.

Swasrina

KASUS pembunuhan terjadi di Jalan Uluwatu II, Jimbaran, tepatnya depan proyek Jaya Kusuma Sarana (JKS), Rabu (21/10). Usai pesta arak bersama teman-temannya, Rolbi Landa Muda (22) asal Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, berkelahi den-gan pria tak dikenal. Pemicunya gara-gara serempetan di jalan. Akibatnya, korban yang bekerja sebagai satpam ini tewas dengan luka tusuk di dada kiri. Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

Sementara itu, Tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah menemukan luka kekerasan benda tajam di dada kiri korban. Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, Sp.F., DFM., mengatakan, perkiraan waktu kema-tian kurang dari delapan jam. Jenazah yang ditemukan di Jalan Uluwatu 2, Jimbaran dibawa ke Forensik RSUP Sanglah pada Rabu (21/10) pukul 05.10 dan langsung dilakukan pemer-iksaan luar.

Ngurah Kertanegara

KEKERINGAN melanda ratusan hektar sawah pada tujuh desa di Ke-camatan Blahbatuh, Gianyar. Selain karena kemarau panjang, hal ini ter-jadi akibat perbaikan saluran irigasi yang tidak kunjung selesai. Semen-tara petani yang mulai pasrah dengan kondisi ini, mulai menelantarkan areal persawahan, seperti terjadi di Subak Bonbiu, Desa Saba, Blahbatuh.

Berdasarkan pantauan di Subak Bonbiu, Desa Saba, Rabu (21/10), hektaran areal pertanian dengan rum-put liar yang meninggi, serta tanah persawahan yang mulai retak akibat

berbulan-bulan tidak dialiri air. ”Set-elah masa tanam setengah bulan, kami mulai kesulitan air, ” ungkap seorang Petani I Wayan Karya.

Dikatakannya, kondisi ini terjadi akibat perbaikan saluran irigasi yang sebelumnya sempat longsor akibat penambangan liar. “Sekarang memang sedang ada perbaikan di hulu, tapi itu sudah sejak beberapa bulan lalu, itu pun sempat airnya dialirkan secara selang-seling beberapa kali. Cuma sejak dua bulan lalu, airnya mati total,” tuturnya.

Manik Astajaya

Air Danau Batur Surut

Polres Amankan 18 Mobil Bodong

Satpam Ditusuk Hingga Tewas

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan

MBP/rin

Page 8: Majalah balipost edisi 112

8

8 2 - 8 November 2015

L A P O R A N U T A M A

Danau di Bali diterpa berbagai persoalan lingkungan. Tak hanya mengalami pendang-kalan, kualitas airnya juga

menurun akibat adanya pencemaran. Salah satunya terjadi di Danau Batur, Kintamani. Berdasarkan data hasil uji laboratorium yang dimiliki Badan Ling-kungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangli pada Juni lalu, bahwa kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) air danau Batur mengalami peningkatan. Kadar BOD air danau tercatat diatas 2,5 mg/liter. Padahal baku mutu air layak minum hanya 2 mg/liter. Demikian juga kadar COD yang mencapai 13,7 mg/liter. Angka ini lebih tinggi dari baku mutu yang mencapai 10 mg/liter.

Kepala BLH Bangli I Made Alit Par-wata mengatakan, tingginya COD dan BOD air Danau Batur ini diakibatkan kondisi air yang bercampur limbah. Limbah tersebut berasal dari rumah tangga dan usaha jasa pariwisata. Pencemaran di Danau Batur juga tidak terlepas dari dampak aktivitas pemaka-ian pupuk kimia oleh para petani di pinggir danau.

Untuk menjaga kualitas air danau, BLH selama ini sudah melakukan ber-bagai upaya. Selain rutin mengecek kualitas air danau, Pemkab Bangli juga rutin melakukan pembinaan kepada masyarakat. Di samping itu upaya pem-berantasan eceng gondok yang memenuhi permukaan danau juga dilakukan BLH dengan melakukan aksi bersih-bersih melibatkan masyarakat dan pelajar.

Tak hanya di Danau Batur, Danau Beratan juga terjadi pencemaran. Salah satunya dari kegiatan pariwisata.

Kepala BLH Bali Drs. Gede Suar-jana, M.Si. mengatakan, di Danau Be-ratan pendangkalan juga disertai dengan pencemaran limbah rumah tangga dan bisnis pariwisata. Kendati kualitas air masih bagus, namun masih ada lapisan minyak yang mengambang. “Karena itu, danau ini harus dijaga, karena air danau

Beratan itu sampai juga ke Jembrana dan Klungkung,” imbuhnya.

Sementara di Danau Batur, pendan-gkalan terjadi karena ada beban abu vulkanik serta adanya karamba di sekitar danau. “Karamba yang secara tidak lang-sung memberi makanan menghasilkan nitrat, akan berdampak pada kondisi air di Danau Batur. Kemudian ada fosfat dari hasil tanaman semusim sehingga menim-bulkan penggulmaan. Penggulmaan ini kalau dibiarkan dalam satu bulan saja, satu eceng gondok akan berkembang menjadi satu meter,” tandasnya.

Buangan sampah baik organik mau-pun anorganik serta gerusan tanah dari lahan pertanian di musim penghujan, mempercepat pedangkalan danau yang berlokasi di Desa Candikuning ini. Untuk melakukan pencegahan agar pencemaran dan pendangkalan tidak bertambah parah, pihak Desa Adat Can-di Kuning akan mengeluarkan perarem mengenai pelaksanaan Nyepi Danu.

Dalam Nyepi Danu, segala aktivitas di danau dihentikan selama satu hari dalam satu bulan, tepatnya pada hari purnama. Diharapkan, dengan Nyepi Danu ini pencemaran di Danau Be-ratan bisa diminimalkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian danau yang menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat Bali ini.

Pemerhati Bali Prof. Sutjaja men-gatakan, kerusakan vegetasi danau bisa menjadi ancaman serius bagi Bali. Kehancuran kawasan danau tidak hanya membuat kacaunya sistem pertanian, juga mempercepat kehancuran Bali. Identitas Bali sebagai pulau surga juga akan terkoreksi mengingat kehancuran kawasan danau akan menjadi awal dari punahnya peradaban di Bali.

Untuk itu, menjaga kesucian danau haruslah menjadi tanggungjawab multak semua komponen di Bali. Tak hanya umat, peran serta pemerintah dalam pe-lestarian danau harus jelas dan terukur. ‘’Sebagai sumber air bagi kehidupan

masyarakat di Bali, kesucian danau harus dijaga. Kontribusi pemerintah Bali dalam merawat danau harus dijabarkan dalam aksi dan tindakan,’’ ujarnya.

Untuk itu, ia mengingatkan agar pemerintah daerah Bali melakukan reorientasi kebijakan dalam mempo-sisikan danau sebagai kawasan wisata. Batasanya harus jelas. Tanggung jawab pemilik modal dalam melakukan kon-servasi juga harus terukur dan tegas. ‘’Perencanaan pengelolaan danau harus diimbangi dengan komitmen untuk melakukan pelestarian,’’ sarannya.

Ia berharap pajak yang dikumpulkan dari sektor pariwisata dikembalikan pada alam Bali. Konservasi danau dan alam Bali secara totalitas jangan diabai-kan. Pemerintah harus menyisihkan dana yang ada untuk kepentingan-kepentingan startegis yang bermanfataan bagi umat dan pelestarian budaya dan alam Bali.

Pandangan terkait strategisnya fungsi danau bagi kehidupan dan pewari-san peradaban Bali juga dilontarkan Pengrajeg Jagat Dalem Tamblingan, Gusti Agung Ngurah Pradnyan. Ia mengatakan sebagai pilar penyangga budaya Bali, pelestarian terhadap danau haruslah menjadi komitmen bersama. Danau sebagai sumber kehidupan jangan sampai dicemari oleh ambisi-ambisi ekonomis. ‘’Eksploitasi terhadap danau harus ditinjau. Kebijakan dalam pengelolaan danau haruslah diarahkan untuk keberlansungan tradisi dan ber-lanjutnya budaya bertani di kalangan masyarakat Bali,’’ sarannya didampingi Pengenter Desa Adat Gobleg Mangku Gede Sutiama.

Ia mengatakan sampai saat ini komit-men warga adata di wilayahya dalam menjaga kesucian kawasan danau tetap terjaga. Bahkan, sistem adat yang men-jadi warisan leluhur di desanya masih tetap ajeg. Bahkan, krama bendega se-bagai salah satu unsur penyangga adat masih tetap lestari.

Dira/Rindra

Pencemaran Danau di BaliMencemaskan

Page 9: Majalah balipost edisi 112

9

BPM/Eka

Seorang petani berada di tengah hamparan eceng gondok

di Danau Batur.

Page 10: Majalah balipost edisi 112

10

2 - 8 November 201510

L A P O R A N U T A M A

Bali terancam terdegradasi, karena Tri Hita Karana tak dilaksanakan. Demikian pula, diabaikannya taksu Bali beru-

pa kearifan lokal, juga mengancam sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Pertanian, salah satunya.

Komitmen yang ditunjukkan para leluhur menjaga keajegan gumi Bali, tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini terlihat dari pola pembangunan Bali yang

yang menjadi pedoman dalam menjaga taksu Bali. Wacana pengembangan pari-wisata di kawasan Teluk Benoa dengan cara melakukan reklamasi, penetapan kawasan Besakih menjadi kawasan strat-egis pariwisata nasional (KSPN), men-jadi bukti terabaikannya konsep-konsep pembangunan Bali yang mengusung kearifan lokal.

Mantan Dirut BTDC (kini ITDC) Nusa Dua, A.A. Gede Rai, S.S., MBA. mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, untuk bersama-sama menjaga Bali dari ancaman yang serius tersebut. Apa yang menjadi warisan para leluhur dalam

Tri Hita Karana berlandaskan agama Hindu, harus tetap dipertahankan.

Terkait dengan adanya rencana pengem-bangan pariwisata yang berbasis mass tour-ism, yakni reklamasi Teluk Benoa, harus mengacu pada kajian yang sudah ada. “Kajian akademis dari Unud yang menya-takan proyek itu tidak layak, harus menjadi pedoman semua pihak,” jelasnya.

Dampak ikutannya akibat proyek tersebut juga harus dipikirkan bersama. Daya dukung Bali yang semakin meni-pis, menjadi ancaman tersendiri bagi kelangsungan keajegan Bali ke depan. ”Berapa banyak tenaga kerja yang akan masuk ke Bali, bila proyek itu berjalan. Ini berdampak pada membludaknya kaum urban. Karena tidak banyak akan mampu menyerap tenaga kerja lokal,” katanya.

Sementara itu, peneliti lontar Bali Sugi Lanus mengatakan, dari segi kajian naskah-naskah yang diperolehnya dari lontar menunjukan sangat jelas, bahwa tidak direkomendasikan permukiman di ‘’karang panas’’. Dikatakan, yang disebut ‘’karang panas’’ itu, di antaranya lahan bekas urugan, pembuangan air sawah, jurang, kolam, loloan, apalagi sungai dan sumber-sumber air lain-nya, laut, dan danau. Demikian pula tempat-tempat yang selama ini disuci-kan umat Hindu, seperti campuhan(pertemuan sungai dan laut) tidak direkomendasikan untuk dibangun. Apalagi, bila melakukan pemban-gunan di Campuhan Agung yang mempertemukan enam muara sungai. “Upacara untuk itu juga tidak ada. Ini kawasan terlarang untuk membangun. Bila ada

upaya-upaya pihak tertentu yang mengusik keselamatan sumber-sumber air, jelas ini tidak sesuai dengan ajaran

para leluhur kita,” jelasnya.Sementara komponen masyarakat

dari komunitas Parasparos yang merupa-kan para praktisi pariwisata, merasakan bahwa apa yang dilakukan terhadap Bali ini sudah over exploited, artinya eksploitasi sudah berlebihan. “Kami sangat mengkhawatirkan bila investasi-investasi besar ini mengabaikan aspek budaya dan aspek lingkungan. Karena, justru akan merugikan sektor pariwisata itu sendiri,” ujar Dr. Ir. A.A. Suryawan Wiranatha, pekan lalu.

Suryawan mengatakan, hasil survei yang dilakukan beberapa tahun lalu bersama para akademisi, menunjukkan daya tarik wisatawan datang ke Bali masih pada sektor budaya dan keinda-han alamnya. Karena itu, ke depan Bali masih harus tetap mengusung pariwisata budaya. Inilah yang merupakan potensi pariwisata Bali.

“Kita tidak akan bisa meniru negara lain yang mengembangkan pariwisata buatan dengan mendatangkan wisatawan puluhan juta. Ini nonsen. Karena kita akan kalah bersaing dengan mereka (negara lain). Target kita sebenarnya bukan banyaknya wisatawan, tetapi meningkatkan kualitas wisatawan yang berkunjung ke Bali. Yang dimaksud berkualitas, yakni jumlahnya sedikit, lama tinggalnya panjang, dan penge-luarannya besar. Artinya sumber daya yang dieksploitasi rendah, dengan hasil yang maksimal. Itu yang harus dipertah-ankan,” katanya.

Ia tidak berharap ada rencana-rencana besar, seperti reklamasi Teluk Benoa serta KSPN Besakih, karena akan meng-ganggu pengembangan pariwisata ke depan. Pemerintah tidak perlu berpikir untuk meningkatkan kuantitas, tetapi harus berorientasi pada peningkatan kualitas, karena Bali ini kecil dengan keunikan budayanya, sehingga harus tetap mempertahankan budaya itu seba-gai daya tarik wisatawan.

Asmara

Kearifan Lokal BaliTerabaikan

Page 11: Majalah balipost edisi 112

Pembangunan Bali yang meng-abaikan kearifan lokal dalam menjaga budaya dan manu-sianya, menjadi tantangan

yang cukup berat. Dampak negatif yang ditimbulkan akan lebih besar bila dibandingkan segi positifnya. Ancaman tergerusnya sendi-sendi fundamental budaya Bali akan se-makin besar. Karena itu, harus men-jadi kesadaran komponen masyarakat Bali dalam menjaga potensi yang ada. Penetapan Besakih sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) menjadi bukti terkoyaknya puncak lokomotif spiritual krama Bali.

Hal ini ditegaskan mantan petinggi Bank Indonesia yang kini menjadi Komisaris Utama Prama Swadaya Adidaya, Gede Made Sadguna, S.E., MBA., DBA. dan Dr. Supartha Djelan-tik, S.H., M.H., pekan lalu.

Sadguna mengatakan, saat ini ada dua isu yang sangat besar dan cenderung memecah masyarakat Bali dalam dua kelompok yang matrikal. Pertama, soal rencana reklamasi Te-luk Benoa dan penetapan Besakih ke dalam KSPN.

“Saya kadang-kadang sedih dan geli dengan beberapa argumentasi yang disampaikan. Karena ada kesan, tanpa reklamasi itu manusia Bali akan mati. Ini kesannya. Saya terus terang agak geli, terlebih bila sampai ada seorang ekonom yang men-justifikasi demikian, dengan alasan memberikan kesempatan kerja. Ini terlalu naif dan konyol. Karena, ekonomi yang cerdas itu sejatinya cukup banyak potensi yang dimiliki Bali yang belum ter-gali dan tidak merusak lingkungan. Leluhur kita banyak mewarisakan potensi yang bisa digarap dan akan menghasilkan kesejahteraan yang baik bagi masyarakat Bali, tanpa meng-abaikan Tri Hita Karana,” jelasnya.

Ia melihat, reklamasi Teluk Benoa, secara ekonomi akan memberikan dampak negatif terhadap sendi-sendi Tri Hita Karana, baik itu palemahan, pawongan dan parahyangannya. Kalau

orang Jawa menyebutnya, manfaat dan mudaratnya tidak sebanding. Manfaat untuk investor mungkin besar, tetapi bagi orang Bali, lebih banyak mu-daratnya. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan fisik Bali juga sangat besar.

Sementara itu, Supartha Djelantik mengatakan, pembangunan seperti ini harus diwaspadai karena akan meng-gerus masyarakat Bali. Ini rencana sistematis yang akan menghilangkan warisan yang dimiliki Bali. “Kalau ini dibiarkan, akan menghancurkan Bali. Semua tokoh Bali harus berjuang da-lam menjaga budaya Bali,” jelasnya.

Supartha juga menilai, reklamasi di Teluk Benoa itu akan menghil-angkan sendi-sendi potensi budaya yang dimiliki Bali, seperti subak, dan lainnya. Lalu, bagaimana kita bisa bicara pariwisata budaya kalau pengembangannya mengarah pada mass tourism?

Sementara itu, anggota Love Bali Forum, Nyoman Suma Artha ber-pendapat bahwa, Bali sangat kecil sehinga daya dukungnya juga terbatas. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan lahan terbangun dengan kawasan ter-buka hijau, sudah sangat tidak ideal lagi. Apalagi Depasar yang menjadi kota metropolitan, sudah sangat terba-tas ketersediaan ruang terbukanya.

Kondisi ini akan lebih parah lagi bila Teluk Benoa itu akan dijadikan kawasan pariwisata. Lalu, dimana lagi yang menjadi areal terbuka ? Bukan hanya itu, dampak ikutannya juga banyak. Misalnya saja jumlah pertumbuhan penduduk akan semakin tinggi. Karena kawasan pariwisata buatan di Teluk Benoa itu diprediksi akan membutuhkan 2.000 orang, tentu harus dikalikan tiga. Sebab, keluarga mereka juga akan ikut di sini. Jadi, estimasinya akan ada penambahan 600.000 orang lagi. “Ini akan mem-buat Bali overload, tidak masuk akal lagi,” katanya khawatir.

Asmara

Saat ini ada dua

isu yang sangat

besar dan cen-

derung memecah

masyarakat Bali

dalam dua ke-

lompok yang ma-

trikal. Pertama,

soal rencana

reklamasi Teluk

Benoa dan pe-

netapan Besakih

ke dalam KSPN.

Ada kesan, tanpa

reklamasi itu ma-

nusia Bali akan

mati. Demikian

pula KSPN Besak-

ih. Ini harus dihin-

dari. Bali harus

dibangun de-

ngan konsep Tri

Hita Karana dan

memberikan kes-

ejahteraan tanpa

mengorbankan

alam dan budaya.

2 - 8 November 2015 11

Tantangan Bali Berat

Page 12: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

APLIKASIKAN ILMU - STIKI bukan kampus abal-abal, begitulah pernyataan Koordinator Kopertis Wilayah VIII

Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. dalam pidatonya saat pelaksanaan Wisuda VI STIKI Indonesia yang digelar Selasa (13/10). Dasi Astawa dalam sambutannya menyam-

paikan bahwa mahasiswa STIKI yang telah lulus hendaknya mampu mengaplikasikan seluruh ilmunya dalam kehidupan.

Lulusan tidak boleh menganggur, lulusan wajib berkarya bahkan mampu membuka peluang kerja baru untuk masa

depan. Lulusan tak boleh manja. Lulusan harus mampu produktif.

MBP/ist

TARUNG DERAJAT - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Badung yang juga Ketua Umum Pengprov Keluarga Olah-

raga Tarung Derajat (Kodrat) Bali, Kompyang R. Swandika melepas sepuluh atlet Tarung Derajat di Pusat Pemerintahan

(Puspem) Mangupraja Mandala, Mengwi, Senin (19/10), guna berlaga di ajang Pra-PON mulai Rabu (21/10) besok

hingga Minggu (25/10) di Kabupaten Soreang, Jawa Barat. Kompyang R. Swandika mengimbau khususnya bagi para

petarung agar tetap menjaga mental, mengedepankan disi-plin, menumbuhkan sikap optimis menjadi pemenang dan

selalu menjunjung sportivitas dalam berlaga nanti.

MBP/ist

TRAVEL EXPO - Klinik Sada Jiwa mengikuti acara retire-ment, lifestyle and travel expo di Brisbane, Australia pada

tanggal 16-18 Oktober lalu. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka melaksanakan program promosi pariwisata In-donesia di pasar Australia dan untuk meningkatkan kunjun-

gan wisatawan asal Australia ke Indonesia. Nampak dalam foto dr. Gde Patra, founder dan owner Klinik Sada Jiwa

memperkenalkan Klinik Sada Jiwa. Ia mengatakan klinik ini menawarkan medical tourism untuk para lansia. Klinik Sada Jiwa dibangun dengan tiga unggulan yaitu pelayanan untuk

orang tua (lansia), rehabilitasi stroke, dan cancer support center.

MBP/ist

TRENDING TOPIK - Di media sosial, isu mengenai tindakan yang tidak manusiawi terkait dengan pembantaian anjing Bali menjadi trending topik di setiap momen adanya korban rabies. Usaha untuk menjadikan Bali Bebas Rabies

yang dicanangkan selama bertahun–tahun seakan gagal mengingat masih adanya miskomunikasi dan miskoordinasi

di antara para stakeholder di Bali. Terlebih, isu pemberan-tasan rabies sudah mulai menuai isu SARA yakni bagaima-

na pembantaian anjing rabies di Bali dihubung–hubungkan dengan ancaman dari antiHindu Bali termasuk adanya ke-

mungkinan rabies di Bali disebabkan oleh perang teknologi dan senjata kimia (biodefence). Ke semua hal itu menjadi

topik bahasan saat Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa

III turun langsung dalam rapat Kementrian Pertanian RI bersama pemangku kepentingan pembatasan rabies.

Page 13: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 13

MBP/ist

RESMI SARJANA - Setelah empat tahun mengenyam pendidikan di bangku kuliah, delapan Teruna Teruni asal

Kabupaten Tabanan kini resmi menjadi sarjana di Univer-sitas Mahendradatta Bali. Adapun biaya penelitian hingga

skripsi disubsidi dengan bantuan dari anggota DPD–RI, Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, S.E. (M.Tru), M.Si. Nampak dalam foto delapan mahasiswa asal Kabupaten Tabanan pada Wisuda Sarjana Universitas

Mahendradatta Bali.

MBP/ist

TERUNA TERUNI - Ajang tahunan Pemilihan Teruna Teruni Bali kembali digelar, dari rangkaian agenda pemilihan

babak perunggu atau babak penyisihan telah sukses terse-lenggara di Beachwalk Shopping Center, Kuta, pada Minggu (13/9) lalu. Jumlah peserta dari muda mudi se-Bali tahun ini

mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Ter-catat 130-an peserta yang resmi masuk pada seleksi adminis-

trasi data base yayasan. Nampak dalam foto (dua dari kanan) I Gusti Ayu Sita Wedastiti Suyasa, S.E. (pemilik lisensi Teruna Teruni Bali), I Putu Andre Purna Mahendra, S.H., M.H. ber-

sama Dewan Juri di Beachwalk Shopping Center, Kuta.

MBP/ist

LAUNCHING - PT Pertamina (Persero) Terminal BBM (TBBM) Manggis dan Sanggaran me-launching Go Live

Integrated Fleet Management System, Jumat (16/10). Selain acara launching juga diberikan sosialisasi tentang sistem

tersebut yang diikuti sekitar 160-an SPBU di Bali. Branch Marketing Manager Pertamina Wilayah Bali Nusra Iwan

Yudha Wibawa mengatakan, sistem ini diluncurkan bertu-juan untuk memperbaiki layanan, mengurangi kendala yang

terjadi. Nampak dalam foto Amanan, Manager IT El Nusa

management system.

MBP/ist

EDUKASI CUCI TANGAN- Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar menggelar edukasi cara mencuci tangan (hand

hygiene) untuk mencegah diare di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Saraswati 2 Denpasar, Kamis (15/10). Acara yang

digelar bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia ini merupakan bagian dari kegiatan Promosi Kesehatan Rumah

Sakit (PKRS). Agar lebih mudah dimengerti anak-anak, RS BaliMed mengemas kegiatan edukasi ini dalam bentuk opera

mini berjudul ‘’Balu dan Peri Sabun’’.

Page 14: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

TATA RUANG - Seminar Nasional Tata Ruang dan SPACE#2 bertema “Memastikan penataan ruang untuk pembangunan yang berkelanjutan: Kearifan lokal dan

budaya dunia dalam penataan ruang” berlangsung di kam-pus Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Kamis (15/10) lalu. Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah

dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Unhi yang baru lima tahun berdiri dipercaya sebagai tuan rumah penyeleng-

garaan seminar ini. Seminar tersebut dirangkaikan dengan Kongres Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI VIII).

PWK FT Unhi bergabung dalam asosiasi ini sejak tahun 2013. Peserta seminar itu adalah para delegasi Prodi PWK

se-Indonesia di bawah ASPI.

MBP/ist

SEKOLAH KEMBAR - SMA PGRI 4 Denpasar sejak lama dikenal sebagai sekolah kembarnya SMAN 7 Denpasar.

Selain karena 90 persen gurunya mengajar di SMA PGRI 4 Denpasar, delapan standar pendidikan sekolah swasta ini

juga sama dengan SMAN 7 Denpasar. Kini SMA PGRI 4 Denpasar sudah mandiri penuh yakni memiliki lahan dan

gedung lengkap sendiri di Jalan Kenyeri Denpasar. Namun dalam urusan akademik dan mutu sekolah tetap bekerja

sama dengan SMAN 7 Denpasar.

MBP/ist

ACUNGAN JEMPOL - Prestasi akademik dan nonakade-mik siswa SMP Dharma Wiweka Denpasar patut diacungi

jempol. Berkat didikan dan gemblengan dewan guru, termasuk Kepala SMP Dharma Wiweka Drs. I Nyoman

Mariana, M.Si., anak didiknya siap bersaing. Prestasi teranyar yang diraih adalah juara I lomba puisi tingkat

Kota Denpasar, dalam rangka memperingati Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan 2015. Siswi yang

mampu menyabet juara I itu tak lain Putu Martha Darmi-yanti. Nampak dalam foto Kepala SMP Dharma Wiweka

Drs. I Nyoman Mariana dan guru mendampingi siswinya, Putu Martha Darmiyanti, yang berhasil menyabet juara I

lomba baca puisi se-Denpasar.

MBP/ist

SEMINAR PTK - Seminar PTK (Penelitian Tindakan Kelas) diselenggarakan di SMPN 1 Sukawati, Kamis (15/10).

Acara yang diikuti puluhan guru di Kabupaten Gianyar itu bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam kenaikan

pangkat. Sementara Disdikpora Gianyar berharap kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut dapat meng-

hasilkan karya tulis yang nantinya diimplementasikan untuk peningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Gianyar.

Kepala SMPN 1 Sukawati Drs. I Komang Jati, S.Pd., M.M. mengatakan seminar PTK itu akan diselenggarakan selama

tiga hari dari 15 hingga 17 Oktober 2015, dengan peserta puluhan guru dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK di Kecama-

tan Sukawati, Blahbatuh, Payangan dan Tampaksiring.

Page 15: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 15

NUSA Penida Festival (NPF) tahun 2015 menjadi momentum bagi Kabu-paten Klungkung untuk mempromosikan kecamatan kepulauan tersebut kepada wisatawan. Dampak dari berlangsungnya NPF ini sangat dirasa dengan meningkat-nya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Begitu juga para inves-tor yang mulai tergiur untuk membuat akomodasi di pulau yang terkenal dengan wisata baharinya ini.

NPF 2015 yang ditutup Bupati Klung-kung I Nyoman Suwirta pada 4 Oktober lalu ini berhasil menyedot kunjungan wisatawan ke Nusa Penida mencapai lima ribu orang. NPF menjadi infestasi Pemkab Klungkung yang strategis. Ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Upaya Pem-kab Klungkung untuk mempromosikan potensi yang ada ini pun membuat Nusa Penida kini terkenal baik di Nusantara maupun di mancanegara.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Klungkung I Wayan Sujana mengungkapkan, pantauan di lapangan jumlah wisatawan yang men-gunjungi Nusa Penida kian meningkat. Namun, diperlukan pendataan lebih lanjut

untuk mengetahui jumlah pastinya. Di sisi lain, promosi yang telah dilakukan Pem-kab Klungkung dengan menyelenggara-

kunjungan meningkat tiap tahunnya.Sesuai dengan data dari Disbudpar

Kabupaten Klungkung, jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida tiap tahunnya hingga bulan 146.465 pengunjung. Kun-jungan ke Nusa Penida ini mendominasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Ka-bupaten Klungkung yang mencapai 192.041 orang. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah kunjungan mencapai 220.5751, tahun 2013 sebanyak 185.909 orang dan tahun 2012 sebanyak 169.143 orang.

Menurutnya, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tiap tahunnya ini, tidak terlepas dari promosi yang dilaku-kan Pemkab Klungkung melalui berbagai media hingga merambah ke mancanegara. Pelaksanaan NPF 2015 juga mengambil andil yang besar dalam mempromosikan Nusa Penida ke mancanegara.

Pihaknya mengungkapkan, dengan melibatkan wisatawan mancanegara dalam kegiatan NPF diharapkan, dapat menjadi promosi dari mulut ke mulut potensi yang dimiliki Nusa Penida. “Dengan melibatkan langsung wisatawan

yang mengunjungi Nusa Penida dapat menjadi pengalaman yang bisa dicerita-kan di negaranya masing-masing,” ujar Susana. Apalagi, pada NPF ini, panitia menampilkan berbagai kesenian yang dimiliki masyarakat Nusa Penida beserta berbagai kerajinannya.

Di sisi lain, peningkatan wisatawan ke Nusa Penida membuat para pengusaha tergiur untuk berinvestasi mengembang-kan akomodasi di Nusa Penida. Ini ter-lihat dari aliran investasi ke Kabupaten Klungkung yang didominasi di bidang pariwisata. Kepala Kantor Penanaman Modal Klungkung, IB Jumpung Oka Wedhana mengungkapkan investasi yang mengalir ke Klungkung lebih banyak mengarah ke Nusa Penida.

Menurutnya, ini tidak terlepas dari po-tensi yang dimiliki Nusa Penida sebagai kawasan konservasi perairan dan promosi yang telah dilakukan Kabupaten Klung-kung. “Investasi kebanyakan di bidang pariwisata,” tutur pria berkumis tersebut

-kapkan, telah menerbitkan sejumlah izin prinsip yang bila ditotal hingga april tahun 2015, penanaman modal dalam negeri ke Kabupaten Klungkung telah mencapai Rp 1,04 Triliun lebih. (adv)

Kegiatan NPF 2015 mendorong partisipasi wisatawan yang berkunjung di Nusa Penida.

Pasca-NPF 2015

Nusa Penida Diburu Wisatawan dan Investor

P E M E R I N TA H A N

Page 16: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201516

Penolakan masyarakat dan seluruh tokoh di Bali terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa dan pen-etapan Pura Besakih sebagai KSPN

(Kawasan Setrategis Pariwisata Nasional) harus disatukan. Apalagi, semua eksekutif dan legislatif Bali kini sedang dininabobo-kan oleh iming-iming investor, sehingga tidak dapat melaksanakan kewajiban men-jaga Bali.

Pandangan ini terungkap saat tokoh Bali yang tergabung dalam LBF (Love Bali Forum) ke Pasraman Yogadiparamaguhya, Blahbatuh, Gianyar. Kepada anggota LBF, Ida Pedanda Made Gunung mengatakan, ancaman yang mendegradasi Bali secara perlahan sudah terjadi sebelum NKRI diproklamirkan. Namun, semua tokoh Bali kala itu mampu membentengi diri hingga akhirnya Bali tetap terjaga. ‘’Mereka yang ingin mengubah Bali khususnya spiritual kita, sudah bergerak sejak dulu. Tapi tidak pernah berhasil, karena pemimpin Bali kala itu bisa memegang teguh tekad serta keyakinannya untuk menjaga Bali dengan Tri Hita Karana. Salah satu tokoh dan pemimpin itu adalah Gubernur Bali Ida Ba-gus Mantra (alm),’’ terang Ida Pedanda.

Tokoh spiritual asal Gianyar ini men-

gatakan, Bali saat ini sudah dimakan secara bertahap oleh para investor. Secara perlahan, mereka berhasil mendegradasi spiritual masyarakat Pulau Dewata. Dicon-tohkannya, pinggir pantai, sungai, tebing yang dahulu diyakini sebagai tempat sakral, sekarang sudah disulap menjadi akomo-dasi tempat tinggal turis. ‘’Tapi persoalan reklamasi dan KSPN Pura Besakih ini, akan mendegradasi masyarakat Bali secara besar-besaran. Ditambah pemimpin Bali saat ini, baik legislatif maupun eksekutif yang tidak melakukan perlawanan untuk menjaga Bali, tetapi mereka semua justru memuluskan hal tersebut,’’ bebernya.

Dari kondisi ini, Ida Pedanda menegas-kan sangat mendukung gebrakan LBF agar terus bergerak mengumpulkan semua tokoh Bali, yang masih mempunyai hati nurani untuk menjaga tanah yang dahulu berjuluk pulau seribu pura ini. ‘’Pedanda siap mendukung, ingatkan kembali semua tokoh itu agar bangkit menjaga Bali. Bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk generasi kita agar terus berjaya melakukan swadharmadi pulau ini,’’ pesannya.

Dr. I Gde Made Sadguna, S.E., MBA. dari LBF usai berkonsultasi dengan Ida Pedanda Made Gunung mengaku akan

mengumpulkan seluruh tokoh Bali untuk menghadap Presiden Jokowi menyam-paikan aspirasi mencabut Perpres 51 dan ketentuan yang mengatur KSPN Pura Besakih.

Selain itu, dari kajian yang ia lakukan, rencana reklamasi Teluk Benoa dan KSPN Pura Besakih sangat tidak sesuai untuk direalisasikan karena mengancam budaya, masyarakat dan spiritual Bali. ‘’Hasil dari kajian saya, alasan dua rencana besar itu sangat sumir, karena di Bali masih banyak potensi yang belum digarap, yang apabila direalisasikan akan memberi manfaat lebih baik tanpa merusak Bali,’’ jelasnya.

Dikatakannya, tantangan yang dihadapi LBF saat ini adalah para investor yang su-dah mengontrol semua pemimpin Bali dan pusat. Kini pihaknya hanya berharap ke-pada sulinggih sebagai pemimpin spiritual yang tidak terpengaruh oleh keduniawian termasuk investor. “Kekuatan investor su-dah mengkooptasi pemimpin formal kita. Mereka semua yang saharusnya melindungi Bali justru sudah tidak berfungsi, sehingga investor leluasa sekali mengeksploitasi Bali,’’ keluhnya.

Manik

TerdegradasiKepentingan Investor

Saat ini para investor sudah mengontrol semua

pemimpin Bali dan pusat. Kini pihaknya hanya ber-

harap kepada sulinggih sebagai pemimpin spiritual yang

tidak terpengaruh oleh keduniawian termasuk investor.

Dr. I Gde Made Sadguna, S.E., MBA.

Mereka yang ingin mengubah Bali khusus-

nya spiritual kita, sudah bergerak sejak

dulu. Tapi tidak pernah berhasil, karena pemimpin

Bali kala itu bisa memegang teguh tekad serta

keyakinannya untuk menjaga Bali dengan Tri Hita

Karana. Salah satu tokoh dan pemimpin itu ada-

lah Gubernur Bali Ida Bagus Mantra.

Ida Pedanda Made Gunung

P O L I T I K

16

Page 17: Majalah balipost edisi 112

17

DALAM beberapa tahun terakhir ini, Bali menjadi serbuan para investor yang kurang memperhatikan budaya warisan leluhur Bali. Saat ini apa yang dilakukan terhadap Bali ini sudah over exploited. Eksploitasi terhadap Bali sudah berlebihan.

Menyikapi hal ini, Dr. Ir. A.A. Sury-awan Wiranatha dari Komunitas Parasp-aros mengatakan hasil survei yang dilakukan beberapa tahun lalu bersama para akademisi, menunjukkan daya tarik wisatawan datang ke Bali masih pada sektor budaya dan keindahan alamnya. Karena itu, ke depan Bali masih harus tetap mengusung pariwisata budaya. Ini-lah yang merupakan potensi pariwisata Bali. “Kita tidak akan bisa meniru negara lain yang mengembangkan pariwisata buatan dengan mendatangkan wisatawan puluhan juta. Ini nonsen. Karena kita akan kalah bersaing dengan mereka (negara lain). Target kita sebenarnya bukan ban-yaknya wisatawan, tetapi meningkatkan kualitas wisatawan yang berkunjung ke Bali. Yang dimaksud berkualitas, yakni jumlahnya sedikit, lama tinggalnya pan-jang, dan pengeluarannya besar. Artinya sumber daya yang dieksploitasi rendah, dengan hasil yang maksimal. Itu yang harus dipertahankan,” katanya.

Pihaknya tidak berharap ada rencana-rencana besar, seperti reklamasi Teluk Benoa serta KSPN Besakih, karena akan mengganggu pengembangan pariwisata ke depan. Pemerintah tidak perlu berpikir untuk meningkatkan kuantitas, tetapi harus berorientasi pada peningkatan kualitas, karena Bali ini kecil dengan keunikan budayanya, sehingga harus tetap mempertahankan budaya itu sebagai daya tarik wisatawan.

Sementara itu, anggota Love Bali Forum Nyoman Suma Artha berpendapat bahwa Bali sangat kecil sehinga daya du-kungnya juga terbatas. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan lahan terbangun den-gan kawasan terbuka hijau, sudah sangat tidak ideal lagi. Apalagi Denpasar yang menjadi kota metropolitan, sudah sangat terbatas ketersediaan ruang terbukanya.

Kondisi ini akan lebih parah lagi bila Teluk Benoa itu akan dijadikan kawasan pariwisata. Lalu, di mana lagi yang menjadi areal terbuka? Bukan hanya itu,

dampak ikutannya juga banyak. Misal-nya, saja jumlah pertumbuhan penduduk akan makin tinggi. Karena kawasan pariwisata buatan di Teluk Benoa itu diprediksi akan membutuhkan 2.000 orang, tentu harus dikalikan tiga. Sebab, keluarga mereka juga akan ikut di sini. Jadi, estimasinya akan ada penambahan 600.000 orang lagi.

Asmara

Kita tidak akan bisa meniru

negara lain yang mengem-

bangkan pariwisata buatan den-

gan mendatangkan wisatawan

puluhan juta. Ini nonsen. Karena

kita akan kalah bersaing dengan

mereka (negara lain). Target kita

sebenarnya bukan banyaknya

wisatawan, tetapi meningkatkan

kualitas wisatawan yang berkun-

jung ke Bali.

A.A. Suryawan Wiranatha

2 - 8 November 2015 17

Pembangunan Bali ’’Over Exploited’’

MBP/dok

Page 18: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201518

P E N D I D I K A N

Masyarakat Bali kembali digegerkan dengan aksi kekerasan dilakukan oleh remaja yang notabene masih

berstatus sebagai pelajar. Kasus terakhir terjadi di Jalan Waturenggong Gang XX, Denpasar, beberapa waktu lalu. Yang membuat publik prihatin, baik korban dan pelaku berstatus siswa SMK, bahkan mereka satu SMP swasta di Denpasar. Wayan Agus Suryadi (17) harus meregang nyawa setelah beberapa kali ditusuk YLM (15). Pemicunya hanya gara-gara sering diejek korban dan membuat tersangka gelap mata.

Prilaku remaja beringas seperti ini membuat banyak pihak prihatin. Apalagi mereka merupakan generasi penerus bangsa. Apa yang salah dengan mereka?

Menurut pemerhati masalah remaja dr. Oka Negara, FIAS, banyak hal yang mempengaruhi seorang remaja bertindak brutal. Yang jelas ada dua faktor yaitu eksternal dan internal. Kalau faktor internal, lanjut Oka, karena usia mereka

masih labil, sedang mencari jati diri dan suka mengambil tindakan tanpa tahu risikonya. Masalahnya, faktor internal ini sangat ditentukan dan dibentuk oleh fak-tor eksternal. Contohnya adalah media yang dikonsumsi, tekanan teman sebaya hingga polah asuh yang tidak suportif misalnya jauh dari kehangatan orangtua dan keluarga. “Satu lagi (faktor-red), tidak adanya panutan baik yang bisa dicontohnya,” tegas Oka Negara, belum lama ini.

Dia menambahkan, bisa dilihat akh-irnya jika anak baru gede (ABG) atau remaja menjadikan referensi media baik

sources yang tidak mendidik, misalnya pacaran yang tidak sehat dan kekerasan. Hal-hal tersebut dengan mudah dijadikan model atau contoh. “Saya lebih suka bil-ang menjadi remaja zaman sekarang lebih susah, dibandingkan kalau disebut mereka lebih nakal atau bandel,” ujar Oka.

Sementara itu, Korwil Ikadin Bali, NTT dan NTB I Made Suardana, S.H., M.H. menegaskan, maraknya peristiwa pidana yang pelakunya anak-anak mulai dari pencurian, seksualitas, penganiayaan dan pembunuhan diakibatkan oleh be-berapa hal yaitu pendidikan informal da-lam keluarga akibat pengasuh atau para orangtuanya sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan sosial lainnya sehingga tidak ada pengawasan secara optimal. Sebab yang kedua adalah pengaruh teknologi berupa penyajian kekerasan dalam si-aran TV, browsing internet yang bebas, Facebook, dan media sosial lainnya yang luput dari sensor sehingga anak menjadikan visualisasi tersebut sebagai panduan berpikir.

Faktor peniruan yaitu anak melakukan peniruan atas apa yang didengar dan di-lihat kemudian diaktualisasikan sebagai upaya penemuan jati diri. Selain itu, faktor lingkungan dan pergaulan bebas, di mana lingkungan sekitar anak yang membentuk karakter anak menjadi liar karena lingkungan disekitarnya yang mengajarkan kekerasan dan perbuatan

bejat. “Kalau begini kondisinya, maka generasi yang akan tampil ke depan adalah generasi tanpa kemandirian dan ketergantungan,” tegasnya.

Apakah tersangka bisa didiversi (pe-nyelesaian di luar sidang atas kesepakatan kedua pihak)? Suardana menyatakan, terkait diversi dalam sistem peradilan anak sesuai Peraturan Mahkamah Agung Tahun 2012, hanya terhadap kasus yang ancaman hukuman di bawah 7 tahun. Apabila lebih dari itu, seperti kasus YLM, maka mengacu pada pasal 81 ayat 2 UU No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan anak maka pidana penjara yang bisa dijatuhkan 1/2 ancaman hukuman dewasa. “Karena itu kasus pembunuhan, tetap digunakan ketentuan Pasal 340 KUHP akan tetapi penjatuhan hukuman-nya tidak seperti orang dewasa. Tapi, setengah atau satu per dua dari pidana yang diancamkan,” ungkapnya.

Kertanegara

Kekerasan di Kalangan Pelajar

Pola Asuh Sangat Menentukan

dr. Oka Negara, FIAS

I Made Suardana, S.H., M.H.

Page 19: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 19

MULAI 9 November hingga 27 November 2015 mendatang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara serentak akan menggelar uji kompetensi guru (UKG) di seluruh Indonesia. Di Provinsi Bali, tercatat 43.612 orang guru baik yang berstatus PNS maupun non-PNS sudah terdaftar sebagai peserta UKG. Sayangnya, tidak sedikit guru terutama yang berstatus

guru (TPG) yang mereka terima selama ini akan dipotong atau dihapus jika nilai UKG mereka tidak memenuhi standar nilai yang dipersyaratkan. Padahal, hasil UKG tersebut sebenarnya tidak akan berpengaruh terhadap TPG. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Dr. I Made Alit Mariana menegaskan hal itu kepada Bali Post, belum lama ini.

Menurut Alit Mariana, hasil UKG ini dimanfaatkan untuk melakukan pemetaan dalam rangka memperoleh baseline tentang kompetensi guru. Selanjutnya, baseline tentang kompetensi guru yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan. “Jadi, hasil UKG ini tidak akan berpengaruh kepada tunjangan profesi guru. Namun, kegiatan ini sangat penting untuk pemetaan supaya tindak lanjut pembinaan guru berupa pendidikan dan pelatihan (diklat) lebih

tahapan UKG dengan tenang dan penuh konsentrasi.Sebagai persiapan, kata dia, seluruh guru yang terdaftar seba-

gai peserta UKG bisa belajar dari kisi-kisi uji kompetensi yang sudah diterbitkan oleh Kemendikbud. Kisi-kisi itu bisa diunduh di laman gtk.kemendikbud.go.id dan laman sergur.kemdiknas.go.id. “Dalam kisi-kisi itu sudah tercantum indikator-indikator esensial yang akan jadi soal dalam uji kompetensi. Saya berharap guru-guru jangan panik dan tidak perlu cemas mengikuti UKG

Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Tenaga Kependidi-kan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar A.A. Wiratama. Ditegaskan, UKG ini berkaitan dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan diikuti guru PNS maupun non PNS. Dari hasil UKG ini, pemerintah pusat berencana merangking level guru. Jika pada UKG tahun

bisa mengikuti ujian perbaikan pada UKG tahun berikutnya. UKG online ini dilakukan tiga kali. Jika tahun ini hasilnya jelek, para guru bisa memperbaikinya pada UKG tahun depan dan dua

Menurut Wiratama, Denpasar telah menyediakan tempat uji kompetisi di beberapa sekolah seperti SMAN 1 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, SMKN 4 Denpasar dan SMA/SLUA 1 Denpasar. Setidaknya, ada Sembilan ruangan yang disediakan untuk kepent-ingan tersebut. Agar kegiatan UKG ini tidak sampai menganggu proses belajar mengajar di sekolah dan tidak ada kesan para guru sampai mengabaikan tugas dan fungsinya lantaran mengikuti

sedemikian rupa. “Kami sudah atur hal itu. Guru yang mengajar

yang mengajar siang akan mengikuti UKG pagi hari. Dengan begitu, proses belajar mengajar tetap bisa berlangsung seba-

sudah cukup untuk melaksanakan UKG yang diikuti 6.990 orang

Wiratama berharap seluruh guru bisa mengikuti UKG itu dengan sebaik-baiknya. Sebab, jika tidak ikut akan rugi sendiri. Pasalnya, UKG ini sangat penting untuk pemetaan kemampuan guru secara nasional di mana hasil pemetaan ini juga sangat pent-ing untuk menentukan kebijakan di bidang pendidikan.

Sumatika

Guru Jangan Panik, UKG tak Pengaruhi Tunjangan

MBP/dok

Akhir tahun ini, tercatat 43.612 orang guru di Bali dijadwalkan mengikuti UKG.

Page 20: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201520

M A N C A N E G A R A

Dalai Lama mengkhawatirkan perubahan iklim akan meng-hancurkan status Tibet sebagai “Atap Dunia”. Sebanyak dua

per tiga gletser di gunung-gunung Tibet diperkirakan mencair pada 2050. Dataran tinggi Tibet adalah wilayah yang pal-ing banyak memiliki lapisan es setelah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Lapisan es di dataran tinggi tersebut mengalami pemanasan hingga 1,3 derajat Celsius atau tiga kali lebih panas dari rata-rata tempat lain di dunia. Dengan wilayah yang sebagian besar berada pada keting-gian 4.000 meter di atas permukaan laut, Tibet sangat rentan terhadap pemanasan global. Gletser yang mencair mengalir ke sungai-sungai di Tibet. Sungai ada-lah andalan 1,3 juta warga Tibet untuk menopang hidup mereka.

“Dataran tinggi Tibet wajib dilindungi. Tidak hanya untuk warga setempat, na-mun juga bagi seluruh penduduk dunia dan kelanjutan hidup di muka Bumi,” ujar Dalai Lama.

“Es di dataran tinggi Tibet sama pent-ingnya dengan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan yang mulai mencair. Tibet adalah kutub ketiga,” lanjut pria berusia 80 tahun itu.

Sebanyak 200 negara akan bertemu pada gelaran COP21 untuk perubahan iklim yang diselenggarakan oleh PBB di Paris pada Desember 2015. Salah satu hasil yang diharapkan dari gelaran tersebut adalah tercapainya kesepakatan untuk memperlambat pemanasan global.

Target yang ingin dicapai adalah men-gurangi panas Bumi hingga 2 derajat Celsius.

Pemimpin wilayah otonomi Tibet ingin agar betul-betul tercapai sebuah kesepak-atan yang efektif pada gelaran itu. Mereka juga ingin ambil bagian dalam pembicar-aan untuk menyampaikan kekhawatiran atas kondisi di wilayahnya.

Sebanyak 150 negara termasuk pe-nyumbang emisi terbesar, Cina, Amerika Serikat, Uni Eropa dan India telah mem-buat janji sukarela untuk mengurangi emisi mereka setelah 2020.

Tapi beberapa analis menganggap janji mereka tidak akan cukup mencegah tingkat pemanasan. Utusan iklim Belanda, Michel Rentenaar mengatakan, elemen kuncinya adalah meningkatkan komit-men tersebut dari waktu ke waktu. “Kami tidak ingin membuat gambar, kami ingin

Negara-negara berkembang juga men-desak negara maju memenuhi kewajiban mereka untuk menyediakan dukungan teknologi dan dana bagi negara-negara berkembang guna menghadapi perubahan iklim berdasarkan kesepakatan iklim global baru yang akan ditandatangani di Paris nanti.

Nozipho Mxakato-Diseko, ketua “G77 dan Tiongkok” yang mewakili 134 negara berkembang mengingatkan bahwa berdasarkan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa ten-tang Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate

Change/UNFCCC) negara maju wajib menyediakan sumber daya keuangan, alih teknologi dan pembangunan kapasitas bagi semua negara berkembang untuk membantu mereka menangani tantangan perubahan iklim.

Ia menambahkan negara berkembang telah lama dipaksa menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan cuaca ek-strem yang sering terjadi akibat emisi gas rumah kaca selama berabad-abad, terutama oleh negara-negara maju.

Bagi mereka, menangani peruba-han iklim bukan mengenai persaingan ekonomi atau menghasilkan keuntungan dari energi yang terbarukan, tapi masalah yang lebih mendasar dalam pembangunan sumber daya manusia dan perlindungan lingkungan hidup.

“Kenyataannya negara-negara berkem-bang memerlukan sumber daya keuangan iklim, alih teknologi dan pembangunan kapasitas sekarang dan jauh ke masa depan, dalam beberapa kasus hanya un-tuk bertahan hidup, apalagi melakukan peralihan ke ‘ekonomi rendah karbon’,” kata Mxakato-Diseko.

Namun, negara-negara berkembang seringkali harus mengatasi krisis tanpa bantuan dari negara maju dengan meng-gunakan sumber daya dalam negeri mereka yang langka atau dengan bantuan sukarela dari sesama negara berkembang. Kerja sama memang sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Gugiek Savindra

PerubahanIklimAncamDunia

Page 21: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 21

AKHIRNYA keluarga yang ter-pisah bertahun-tahun akibat Perang Korea bertemu kembali. Lebih dari 500 orang hanyut dalam suasana ba-hagia dan haru. Peluk, canda tawa, dan tangis haru mewarnai reuni kelompok pertama, di Kumgang, Korea Utara pekan lalu.

Sebanyak 389 warga Korea Selatan (Korsel) dan 141 warga Korea Utara (Korut) saling berpelukan dan menangis saat bertemu sanak saudara mereka. Ke-banyakan dari mereka berusia lebih dari 70 tahun. Ini adalah reuni ke-2 selama lima tahun terakhir. Reuni terakhir terjadi pada Februari 2014. Pertemuan keluarga tersebut adalah hasil dari perjanjian dua Korea yang terjadi pada Agustus lalu saat mereka memulihkan tensi yang sempat meninggi yang nyaris membawa mereka

Kedua keluarga tersebut terpisah karena perang saudara Korea. Banyak di antara mereka tak bisa kembali ke kampung halamannya. Saat berperang pun mereka tak sempat membawa barang

atau foto keluarga yang telah mereka tinggalkan.

Seperti yang dialami Lee Taek-gu. Pria 89 tahun ini rencananya akan bertemu dengan adik perempuannya yang berusia 20 tahun lebih muda. Terakhir kali ia melihatnya, sang adik masih sangat kecil dan dia adalah pemuda yang dikirim ke Selatan dengan kapal untuk berperang. Ia optimistis, ketika perang berakhir kelak, Lee akan pulang.

Namun, hal itu tidak pernah terjadi. Semenjak saat itu, ia menuliskan surat-surat kerinduannya kepada orangtuanya, meski ia tahu, surat itu tak pernah terkirim karena tidak ada jasa pos antara Selatan dan Utara. Lee menulis hanya untuk terapi atas kedukaannya.

Dia bersyukur bahwa sang adik masih hidup. Rencananya, ia akan menanyakan keadaan orangtua mereka yang telah tiada. Lee membawa baju dan jaket ter-baiknya serta topi baru.

Seorang yang akan bertemu kelu-arga lainnya adalah Kim Wu-jong. Pria berusia 87 tahun ini meninggalkan istri

dan anak perempuannya di Utara saat perang. Kondisinya begitu miskin, ting-gal di sebuah apartemen kecil di Seoul. Sudah beberapa tahun ini, ia lumpuh tak bisa jalan.

“Aku jelas tak bisa membayangkan, bagaimana rupa anak perempuanku yang kupanggil ‘Bunga dan Putri Cantik’. aku meninggalkannya saat ia kecil,” tutur Kim. “Aku jelas tak bisa menggambarkan betapa bahagianya diriku. Jelas ini lebih baik daripada sekadar memenangkan lotere.” ujarnya.

Salah satu kelompok yang tiba terlebih dahulu di lokasi reuni adalah pasangan Lee Soon-kyu dan Oh In-se baru menikah tujuh bulan dan Lee mengandung 5 bulan saat perang pecah. Mereka saling berpelu-kan layaknya pengantin baru. Oh yang kini berusia 83 tahun harus turut berperang. Ia angkat senjata menuju Utara dan tak bisa

negara memang menyebabkan banyak keluarga harus rela terpisah.

Gugiek Savindra

Reuni Penuh Air Mata

Page 22: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201522

D A E R A H

Proyek pembangunan dermaga curah cair di kawasan Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak dihentikan Polisi Pa-

mong Praja (Pol-PP) Pemkab Buleleng. Proyek milik P.T. Pelindo III (Persero) ini diduga belum mendapatkan izin memban-gun dari pemerintah daerah. Hingga tiga kali petugas meninjau ke lokasi proyek dan memanggil pemilik proyek. Sayang, panggilan petugas ini tidak dipenuhi tanpa alasan jelas. Pekerjaan proyek untuk sementara dihentikan sambil menunggu penjelasan dokumen perizinan oleh pihak pemilik proyek.

Pantauan di lokasi proyek di Dusun Celukan Bawang belum lama ini, tampak lokasi pembangunan dermaga curah mulai dipasangi pagar sementara terbuat dari seng pelat. Sejumlah pekerja juga tampak sibuk melakukan persiapan konstruksi proyek dermaga. Kepala Badan Pol-PP Pemkab Buleleng Made Budi Astawa langsung memerintahkan kepada salah satu pekerja agar menghentikan peker-jaan untuk sementara. Selain itu, dia juga memanggil agar pihak menajemen proyek segera memberikan penjelasan terkait

dokumen perizinan atas proyek itu. Namun karena pihak yang bertanggung

jawab tidak ada di lokasi, pekerja ini berjanji akan melaporkan kepada atasannya. Setelah menghentikan proyek dermaga curah cair tersebut, petugas Pol-PP bersama Perbekel Desa Celukan Bawang M. Ashari datang bermaksud menemui pimpinan Pelindo III. Sayangnya, pejabat yang berwenang tidak ada di kantornya, sehingga rombongan kemudian diterima oleh Staf Bagian Umum Ato Dewanto. Dalam pertemuan itu, pihak Pelindo III hanya menunjukkan dokumen perizinan atas proyek dermaga curah cair yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan Pemprov Bali.

Sementara ketika petugas meminta do-kumen izin dari pemerintah daerah, Anto tidak bisa berkelit dan mengakui kalau dokumen izin dari pemerintah daerah belum ada. Meski demikian, dirinya tidak berani memberikan penjelasan terkait izin dari pemerintah daerah belum ada. Peja-bat ini berdalih urusan perizinan menjadi wewenang dari Kepala SOP Syahbandar dan Pelabuhan.

Kepala Pol-PP Budi Astawa memutus-kan untuk memanggil pihak manajemen

P.T. Pelindo III agar datang ke kantor untuk menjelaskan terkait dokumen perizinan atas proyek yang sedang dik-erjakan itu.

Jika panggilan ini tetap tidak dipenuhi, pihaknya akan melaporkan kepada Bupati dan memohon petunjuk untuk melakukan tindakan lanjutan terhadap proyek der-maga curah tersebut. Upaya pengawasan terhadap proyek ini karena pihaknya tidak ingin kecolongan yang kedua kalinya. Pasalnya, di kawasan yang sama telah dibangun dermaga aspal curah tanpa diketahui oleh pemerintah daerah.

Perbekel Desa Celukan Bawang M. Ashari mengatakan, sebenarnya pihak Pelindo III telah melakukan sosialisasi kepada aparat di desa.

Pihak Pelindo bersama nelayan pun telah menyepakati areal untuk menam-batkan perahu dipindahkan ke sebelah timur. Dengan sosialisasi dan dukungan masyarakat itu, pihaknya menduga ka-lau masalah perizinan seluruhnya telah dipenuhi oleh pihak Pelindo III Celukan Bawang.

Mudiarta

Tak Berizin

Proyek Dermaga Curah Cair Distop

Proyek dermaga curah cair di ka-wasan Pelabuhan Celukan Bawang,

Kecamatan Gerokgak dihentikan sementara oleh petugas Pol-PP Pem-

kab Buleleng.

Page 23: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 23

SANKSI penghentian sementara pem-bangunan dermaga curah cair di sisi timur Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak yang dijatuhkan Pol. PP Pemk-ab Buleleng, membuat lembaga dewan di daerah ini melakukan sidak ke lapangan. Komisi II DPRD Buleleng melakukan peninjauan ke lokasi proyek, sekaligus meminta penjelasan pihak PT Pelindo III Surabaya Cabang Celukan Bawang. Hasilnya, ternyata pembangunan dermaga curah cair yang menjadi pengembangan pelabuhan ini sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemen-hub) dan rekomendasi Pemprov Bali.

Atas temuan ini, dewan menuding tindakan Pol. PP terlalu berlebihan menjatuhkan sanksi penghentian semen-tara proyek. Apalagi, fakta di lapangan menunjukkan proyek belum mulai dik-erjakan dan masih tahap persiapan awal. Rombongan dewan itu dipimpin Ketua Komisi II Putu Mangku Budiasa diterima General Manager (GM) PT Pelindo III Surabaya Cabang Celukan Bawang Dewa Adi Kumara Jaya. Dewan meminta pen-jelasan secara mendetail terkait dokumen perizinan maupun perencanaan proyek tersebut.

Usai pertemuan, Ketua Komisi II Putu Mangku Budiasa mengatakan, setelah mendapat penjelasan direksi PT Pelindo

III Surabaya Cabang Celukan Bawang dari sisi perizinan, proyek dinyatakan legal. Hal ini dibuktikan dengan surat izin dari Kemenhub RI dan dikuatkan dengan surat rekomendasi Pemprov Bali. Atas kondisi itu, Budiasa menilai sikap Pol. PP yang memberikan sanksi pengh-entian sementara proyek tersebut dengan dasar tidak ada izin dianggap berlebihan. Apalagi, mengacu UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diatur kalau pemerintah kabupaten/kota tidak berwe-wenang mengatur atau mengeluarkan izin tentang pengelolaan kawasan laut.

Untuk itu, pihaknya segera memanggil Kepala Badan Pol. PP Made Budi Astawa

yang sudah dilakukan terhadap investasi pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang.

General Manajer PT Pelindo III Sura-baya Cabang Celukan Bawang, Dewa Adi Kumara Jaya, membantah kalau proyek tersebut dikatakan tanpa izin. Dia menga-takan, pembangunan dermaga curah cair itu sudah mendapat izin dari pemerintah pusat dan persetujuan Pemprov Bali. Proyek yang sepenuhnya ditentukan pemerintah pusat itu sudah berdasarkan usulan Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Semua dokumen yang telah dilengkapi ini juga menyangkut kewajiban untuk

menjaga kelestarian lingkungan. Penghentian proyek dermaga curah

cair di Pelabuhan Celukan Bawang itu mengundang perhatian tokoh LSM di Buleleng. Seperti diungkapkan Badan Eksekutif LSM Jari Bali Simpul Buleleng, I Wayan Purnamek. Dia dengan tegas mendukung sikap Pol. PP yang telah melakukan tupoksinya sebagai instansi penegak peraturan daerah. Pengawasan dokumen perizinan ini mutlak dilaku-kan oleh penyelenggara pemerintahan. Apalagi, sesuai dengan UU No. 17 tahun 208 dan PP No. 61 tahun 2009 diatur jelas bahwa setiap pembangunan dan lainnya di kawasan pelabuhan harus berdasarkan usulan RIP. Proyek dermaga curah cair ini harus mendapat rekomendasi dari pihak Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabu-han (KSOP) Pelabuhan Celukan Bawang. Selain itu, investor harus melengkapi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), UKL-UPL, ter-masuk IMB untuk bangunan pendukung di wilayah daratan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Seperti diketahui, proyek dermaga curah cair itu dihentikan sementara oleh Pol. PP Buleleng karena hingga ketiga kalinya petugas memantau proyek terse-but, pihak manajemen proyek termasuk PT Pelindo III Surabaya Cabang Celukan Bawang tidak memberikan penjelasan terkait dokumen perizinan proyek der-maga tersebut. Ketika Pol. PP memang-gil pihak-pihak terkait dalam proyek ini juga tidak dipenuhi. Pol. PP pun meminta pekerja agar menghentikan pekerjaannya untuk sementara sampai ada penjelasan terkait dokumen perizinan yang harus dipenuhi oleh pemilik proyek.

Mudiarta

Tuding Satpol PP Berlebihan

MBP/mud

Komisi II DPRD Buleleng meninjau lokasi proyek dermaga curah cair di sisi timur Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak belum lama ini.

Page 24: Majalah balipost edisi 112

K E S E H ATA N

2 - 8 November 201524

Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah atau dike-nal sebagai BBLR atau low birth weight (LBW) sering

dijumpai di masyarakat. Sekitar 5-7% bayi yang dilahirkan memiliki berat lahir kurang dari 2.500 gram dengan risiko kematian 20 kali lipat diband-ingkan bayi yang lahir dengan berat normal (antara 2.500-4.000 gram). Angka ini kemungkinan lebih tinggi lagi mengingat distribusi penduduk di Indonesia yang luas, sulit dijangkau dan kurangnya pencatatan kejadian BBLR di daerah-daerah terpencil den-gan akses dan sarana kesehatan yang terbatas.

Bayi yang lahir dengan BBLR menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah setiap kelahiran bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (5.5 pounds). Organisasi kesehatan dunia membagi lagi BBLR menjadi bayi berat lahir sangat rendah atau very low birth weight (BBLSR atau VLBW) jika berat badan lahir kurang dari 1.500 gram dan bayi berat badan lahir amat sangat rendah atau extremely low birth weight (BBLASR atau ELBW) jika berat badan lahir kurang dari 1.000 gram.

BBLR dapat ter jadi pada bayi kurang bulan (prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan dengan intra uterine growth restriction (IUGR) atau kombinasi keduanya. Penyebab terbanyak kelahiran bayi BBLR adalah prematuritas. Kelahiran bayi prematur dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu fak-tor ibu (usia ibu terlalu muda/remaja), faktor janin (kelainan perkembangan bayi, kelainan genetik, stress) dan adanya pecah ketuban dini. Orangtua dengan usia yang masih muda/remaja memiliki kecenderungan berulang untuk kembali memiliki anak BBLR. Menurut American Academys of Pe-diatric (AAP), setahun setelah mela-hirkan anak yang pertama sekitar 19% ibu remaja akan kembali memiliki anak dan dua tahun setelah melahirkan anak pertama sebanyak 38% ibu remaja

kembali memiliki bayi BBLR. Bayi yang dilahirkan dengan BBLR

memiliki risiko terhadap pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masalah lain yang dapat timbul adalah masalah pernapasan akibat paru yang belum matur, masalah jantung, perdarahan otak, fungsi organ tubuh (hati) yang belum sempurna, fungsi sistem imun yang rendah, kurang darah juga berisiko terkena beberapa jenis penyakit seperti hay fever, ek-sema/alergi kulit, diare kronis, colitis, anemia, infeksi telinga, kejang, sakit kepala berulang, dan migrain. Gang-guan pertumbuhan yang sering terjadi berupa kenaikan berat badan yang lam-bat, tinggi badan yang lebih rendah serta indeks massa tubuh yang rendah dibandingkan anak yang lahir dengan berat badan normal. Ini terutama terjadi pada BBLR laki-laki dengan berat lahir < 1.500 gram (VLBW).

Gangguan perkembangan yang lazim terjadi adalah gangguan belajar, prestasi akademik yang rendah, gang-guan emosional dan perilaku, gangguan pemusatan perhatian (ADHD/ADD), gangguan bicara, gangguan makan dsb. Sebanyak 7,9% anak yang lahir BBLR saat dewasa juga akan menga-lami depresi berat. Gangguan kognitif/kecerdasan masih menjadi kontroversi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir BBLR terutama jika berat lahir < 1.500 gram memiliki kecenderungan untuk mengalami gang-guan kognitif. Namun penelitian lain menyatakan tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif antara anak yang lahir dengan BBLR. Meskipun de-mikian yang menjadi petunjuk penting adalah bahwa anak yang lahir BBLR yang memiliki indeks perkembangan mental yang rendah kurang dari 70 (mental development index-MDI) juga akan mengalami gangguan perkemban-gan kognitif.

BBLR bisa ditangani dengam cara: 1. Perawatan Metode Kangguru

(PMK). Perawatan metode kangguru merupakan alternatif pengganti mesin

inkubator. Posisi kangguru dilakukan dengan cara menempatkan bayi di antara kedua payudara ibu, kontak se-cara langsung dengan kulit kemudian dibungkus dengan kain pengikat agar bayi tidak melorot atau jatuh. Jangan lupa kenakan popok, kaos kaki dan penutup kepala pada bayi.

2. Pemberian Air Susu Ibu (ASI).Sebaik-baiknya susu formula jauh lebih baik ASI. Air susu ibu mengand-ung semua kebaikan yang dibutuhkan bayi. Bayi yang lahir prematur maka ASI-nya akan menyesuaikan dengan kondisi bayi. Bayi yang didekap ibu saat PMK langsung dapat menyusui bayinya. Jika tidak sanggup menyusui langsung maka pemberian ASI dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI perah dengan cangkir (cup feed-ing) atau selang (orogastic tube).

Selain PMK dan pemberian ASI masih banyak lagi hal yang harus diperhatikan dalam perawatan BBLR seperti rajin mencuci tangan setiap kali akan memegang bayi. Mencuci tangan dapat mengurangi risiko infeksi hingga 41%, terutama infeksi yang dapat menyebabkan kematian bayi. Pe-mantauan berat badan secara berkala, pemantauan nutrisi, pemberian zat besi sangat penting untuk dilakukan.

Penanganan yang tidak tepat akan menyebabkan bayi BBLR mengalami hipoptermi, hipoglikemi, kuning, sin-droma stress jalan napas (RDS), pe-nyakit paru kronis, kelainan jantung, disabilitas mental dan fisik.

Mencegah bayi lahir prematur atau lahir kecil dimulai dari mencegah kehamilan dini, melakukan kontrol kehamilan atau antenatal care (ANC), menyiapkan fisik dan mental saat akan memiliki anak.Jika sudah terlanjur hamil maka lakukan pemeriksaan pralahir atau yang dikenal sebagai an-tenatal care (ANC) secara teratur.

Dr. I Nyoman Arie Purwana, M.Sc., Sp.A

Dokter Anak dan Dosen di Fakul-tas Kedokteran & Ilmu Kesehatan

Universitas Warmadewa - Denpasar

Bayi Lahir dengan Berat Rendah

Page 25: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 25

P E M E R I N TA H A N

DARI empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, Banjarangkan menjadi kecamatan yang memiliki lahan pertanian terluas di Klungkung. Meski begitu, produktivitas pertanian yang masih kurang menyebabkan hasil perta-nian Kecamatan Banjarangkan menjadi tidak optimal. Untuk itu, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Klungkung melakukan budi daya tana-man sehat dan menerapkan pemupukan tanaman yang ada di Dawan untuk bisa diimplementasikan di Kecamatan Ban-jarangkan.

Upaya Kabupaten Klungkung untuk mampu menjadikan surplus beras di gumi serombotan terkendala berbagai persoalan. Selain akibat adanya hama, penurunan lahan pertanian akibat pem-bangunan yang terus meningkat, ber-dampak terhadap hasil panen petani utamanya tanaman padi. Kadis Pertanian Kabupaten Klungkung I Wayan Durma mengungkapkan, saat ini hasil panen padi di Kabupaten Klungkung belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Klungkung akan beras.

Menurutnya, konsumsi beras di

masyarakat sebanyak 109 kilogram per tahun per kapita. Di sisi lain, pening-katan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan beras yang harus diisi. Namun sayangnya, peningkatan permintaan beras malah diikuti dengan penyusutan lahan pertanian. “Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebu-tuhan beras semakin tinggi. Namun, di satu sisi menyebabkan meningkatan alih fungsi lahan yang malah menurunkan jumlah produksi beras,” tuturnya.

Namun bukan berarti Dinas Pertanian hanya diam dengan kenyataan di lapan-gan. Untuk dapat meningkatkan jumlah produksi, Dinas Pertanian mulai melaku-kan peningkatan produktivitas lahan per-tanian di Kecamatan Banjarangkan. Lahan yang mencapai 2.000 hektar tersebut saat ini belum bisa optimal karena pola tanam, pemupukan dan penggiliran yang belum tepat. Sedangkan Kecamatan Dawan yang hanya memiliki luas lahan 612 hektar mampu melampaui produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Banjarangkan.

Kabid Produksi Dinas Pertanian Made Buana Yasa menjelaskan, produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Dawan

akan diterapkan di lahan pertanian Ke-camatan Banjarangkan. Pihaknya akan melakukan sosialisasi terlah pola tanam, pemupukan dan penggiliran tanaman yang tepat sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, pihaknya juga akan menerapkan budi daya tanaman sehat sehingga dapat mengatasi masalah serangan organisme pengganggu tumbu-han. “Sering kita temukan penyakit Blas pada padi di Banjarangkan yang juga berkontribusi terhadap tidak produktifnya lahan pertanian. Kita ambil langkah den-gan menerapkan budi daya tanaman sehat sehingga saat ini dampak dari serangan penyakit Blas semakin alami penurunan,” bebernya.

Selain itu dengan pelaksanaan Gerakan Penerapan Pengolahan Tanaman Terpadu, (GP-PTT) Kecamatan Banjarangkan di-targetkan dapat melakukan penanaman padi pada lahan pertanian seluas 1000 hektar yang sudah dikerjakan di tahun 2015. Gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan Swasembada pangan ini ternyata mampu meningkatkan hasil panen padi tiap hektarnya di Kecamatan Banjarangkan. (adv)

Banjarangkan Berpotensi Jadi Lumbung PadiTingkatkan Produktivitas 2.000 Hektar Lahan Pertanian

Upaya Pemkab Klungkung untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Banjarangkan

Page 26: Majalah balipost edisi 112

L E N S A

Salah satu komplek pemukiman warga yang mulai padat dan terus

berkembang di kawasan Bukit, Kuta Selatan.

Pertumbuhan bangunan baik untuk pemukiman

dan usaha di kawasan ini sangat cepat.

MBP/Eka

PADAT

Page 27: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 27

O L A H R A G A

Tiga pesawat mengudara den-gan membawa 61 atlet terjun payung wingsuit skydivers. Di ketinggian 13 ribu kaki di

langit kota Perris, California, mereka membentuk formasi berlian selama be-berapa detik sebelum membubarkan diri. Warna warni payung pun mengembang di angkasa.

Ini menjadi pemecahan rekor baru kerjasama di udara dengan membentuk format berlian. Rekor sebelumnya me-libatkan 42 skydivers yang diciptakan pada Juni lalu, jelas Taya Weiss dari

kelompok Skydive Perris, kepada As-sociated Press.

Panel juri dari Federation Aeronautique

rekor ini. Juri ini memiliki kompetisi dalam merekam

rekor-rekor trjun bebas dan berbagai ak-

pemecahan rekor, tambah Taya.Dua juri mengambil foto saat para

penerbang meninggalkan pesawat pada ketinggian 13.500 kaki (4.100m), mem-bentuk formasi berlian dan bubar pada ketinggian 5.500 kaki (1.600m).

Tim penerjun tersebut merupakan gabungan dari AS, Kanada, Inggris, Australia, Rusia, Polandia, Afrika Selatan dan Israel. Mereka mengenakan seragam khusus (wingsuit) yang memperlamabat laju jatuh mereka sekaligus memudah-kan bergerak mereka secara horizontal di udara.

Sebelumnya Skydive Perris juga mem-buat pemecahan rekor dengan melibatkan 202 penerjun serta membuat formasi terluas di udara.

Yudi winanto

Di ketinggian 13 ribu kaki, 61 wingsuit skydiver dari 12 negara mencetak rekor baru kerja sama di udara dengan membentuk formasi berlian di California.

Berlian di Udara

Page 28: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201528

O L A H R A G A

SANG Kaisar, julukan Franz Beckenbauer, nyaris tanpa cela reputasinya di dalam atau luar lapangan. Sebagai pemain sepak bola dia sukses membawa Jerman sebagai juara dunia dan diulanginya dengan status sebagai pelatih. Ia pun dikenal akan keberhasilannya menggelar Piala Dunia di negaranya sendiri Jerman, sebelum aktif sebagai petinggi FIFA.

Sayangnya, lembaga tertinggi sepak bola sejagat itu tengah diterpa isu korupsi. Satu per satu petingginya mulai berurusan dengan pengadilan dari Presiden hingga Komite Ekskutif-nya. Dan awan kelabu mulai berarak mendekati Kaisar Franz. Baru-baru ini Komite Etik FIFA menetapkan pejabat-pejabat yang mengurus proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 sebagai pihak yang pantas disidik. Mereka dianggap tidak menunjukkan niat koorperatif atas penyelidi-kan kasus korupsi pada dua event yang bakal digelar FIFA itu dan salah satunya adalah Beckenbauer sendiri.

Penetapan Komite Etik itu jelas menggerus citra baik yang selama ini disandang pria berusia 70 tahun itu. Sejauh ini dia dianggap sebagai simbol sekaligus tokoh terbaik sepak bola Jerman. Dunia pun mengakui kehebatannya baik sebagai pemain atau keterlibatannya dalam cabor ini pasca gantung sepatu.

Saat sebagai pemain, ia dikenal dengan kepemimpinannya di lapangan. Gelandang bertubuh jangkung mengantarkan Jerman Barat merebut gelar juara Piala Dunia 1974 yang saat itu digelar di Munich. Enam tahun kemudian kesuksesan itu diulangi lagi dengan status sebagai pelatih. Ia memimpin timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 1990 di Italia. Dan prestasinya semakin mengkilap saat ia di FIFA dan menjadi anggota Dewan Komite Ekskutif, sebelum awan gelap mulai mengelilingi dia.

Putra pegawai kantor pos, telah mengenal dunia sepak bola sejak kecil. Ia bergabung dengan tim Junior Bayern Munich saat usianya 13 tahun. Ia sempat membela klub kecil SC 1906 Munich selama tiga musim dan mengantarkannya promosi ke Bundesliga sebelum kembali ke Bayern pada 1955.

Kepintarannya dalam mengolah bola dan mengatur se-rangan, mempercepat kariernya masuk ke tim inti Bayern. Bahkan setahun kemudian ia langsung masuk timnas untuk Piala Dunia. Sayangnya die Manschafft, julukan timnas Jer-

Wembley, London. Namun delapan tahun kemudian, ia ber-sama Gerd Muller dan Paul Breitner, menjadi juara dunia

Barat mengalahkan Belanda yang diperkuat Johan Cruyff, 2-1 di stadion Olimpiade Munich.

Sebagai seorang libero ia bisa merancang sebuah gol dengan memulai serangan dari baris belakang. Kemampuan seperti itu tak banyak dimiliki pemain-pemain lain. Dan Bayern memanen hasilnya dengan tiga kali juara Piala Eropa 1974, 1975 dan 1976.

Beckenbauer tercatat dua kali sebagai Pemain Terbaik Eropa dan mengakhiri kariernya sebagai pemain timnas pada 1977 setelah 103 kali tampil. Di meninggalkan Bayern pada 1977 dan pindah ke AS untuk mengibarkan bendera New York Cosmos bersama legenda Brazil Pele. Tiga kali Cosmos dian-

tarkan menuju tangga juara AS dan Beckenbauer kemudian memutuskan pensiun sebagai pemain pro pada 1983.

Beckenbauer yang sempat dua musim membela klub Hamburg di Jerman, berperan lagi di timnas. Ia menyela-matkan Jerman dari potensi tersingkir dini sebelum menjadi juara pada Piala Eropa 1984. Dua tahun kemudian Jerman

Argentina yang dibela Diego Maradona di Meksiko. Tapi Beckenbauer membalasnya di Piala Dunia 1990 di Italia.

Andreas Brehme.Beckenbauer melanjutkan kesusesannya sebagai pelatih

timnas ke klub dengan menangani Olympique Marseille dan juga Bayern. Ia kemudian menjabat presiden klub Bayern. Pada 2006, ia berperan dalam pemenangan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. Dia juga menjabat Ketua panitia event empat tahunan itu. Sayangnya, media Jerman belum lama ini mulai mengusik event tersebut dan menduga dia dan petinggi asosiasi sepak bola Jerman Wolfgang Niers-bach mengetahui adanya penyuapan pada anggota FIFA agar memilih Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

Sejauh ini, dia masih bisa membebaskan diri dari sang-kaan-sangkaan yang mengarah padanya setelah otoritas Swiss menangkap sejumlah petinggi FIFA belum lama ini. Kejaksaan AS juga melakukan penyeldikan korupsi yang melibatkan sejumlah petinggi lembaga itu.

Kemampuan Sang Kaisar mengatur startegi kini diuji lagi. Tidak hanya pada kasus Piala Dunia 2006, dia juga terlibat pada pemilihan Piala Dunia 2018 dan 2022, lima tahun setelah FIFA menetapkan Qatar dan Rusia sebagai tuan rumahnya, laporan Associated Press dan Reuters. Dapatkah Sang Kaiser memulihkan nama baiknya ?

Yudi winanto

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer yang juga ketua panitia Piala Dunia 2006, disidik Komite Etik FIFA atas

keterkaitannya dengan proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2002.

Sang Kaisar Terjerat Masalah

Page 29: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 29

PERTAMA kali Alexander Rossi menikmati trek Circuit of the Ameri-cas di Austin, Texas adalah ketika tempat itu tengah dalam pembangu-nan. Trek itu baru pertama kali diaspal sementara tak semua tikungan belum sepenuhnya usai dibangun dan dileng-kapi pengaman. Pendek kata pem-balap muda AS itu tak berani memacu mobilnya sekencang-kencangnya di tempat ini.

Rossi kini kembali ke tempat ia per-tama kali menjajal sirkuit itu dengan mobil Maserati milik rekannya. Namun pemuda berusia 24 tahun kelahiran California, itu membawa mobil tim

Formula 1 Manor Marussia yang jauh lebih kencang lajunya.

“Kembali ke tempat ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” kata pembalap yang bakalan menjadi duta AS di balapan F1 ini. Untuk menjadi pembalap hebat, memang masih jauh bagi Rossi yang selama ini berstatuskan sebagai penguji atau pun cadangan.

Perubahan besar terjadi September lalu saat Marrusia mengumumkan na-manya sebagai pembalap untuk lima dari 7 seri terakhir balapan 2014. De-butnya di F1 terjadi di seri Singapura dimana dia finish di posisi ke-14.

Kendati demikian ia mencatat se-

jarah sebagai pembalap pertama AS di F1 setelah Scott Speed pada 2007. Sementara pembalap terakhir AS yang berhasil menjuarai F1 adalah Mario Andretti pada 1978.

Pendiri dan petinggi Circuit of the Americas adalah Bobby Epstein, laporan Associated Press. Pria yang mengidolakan Rossi berharap pem-balap pujaannya bisa mempromosikan balapan F1 ini di AS. Sejauh ini F1 lebih diminati pembalap-pembalap Eropa. Sementara AS lebih menyukai balapan NASCAR.

Yudi winanto

MBP/ap

Pembalap tim Formula 1 Manor Marussia Alexander Rossi.

Membalap di Sirkuit Lama

Page 30: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201530

O L A H R A G A

PRESTASI tenis meja Bali masih di bawah atlet Jawa. Ini karena klub-klub di Pulau Dewata masih dibina secara amatir, sedangkan di Jawa sudah dikelola secara profesional. Padahal klub adalah pusatnya pembinaan dan pelatihan pemain. Seiring perkembangan teknik bermain ping-pong, petenis meja dan atlet Bali dituntut terus belajar agar tidak semakin tertinggal.

Atlet Bali tidak boleh puas hanya berlatih di daerah sendiri, sebab permainan tenis meja terus berkembang seiring kemajuan iptek. Bisa dengan cara magang atau diasramakan di klub elite. Salah satu tempat magang adalah klub Zug di Jakarta yang dilatih David Yacob. Solusi lain, berlatih di Bali dengan catatan harus rajin mengikuti berbagai kejuaraan dan beruji coba melawan atlet luar daerah. ‘’Kalau mengandalkan sparring dan dipoles pelatih lokal Bali, susah meningkatkan prestasi di level nasional,’’ ujar petenis meja gaek I Gede Ardika di Denpasar pekan lalu.

Untuk tingkat junior atau kelompok umur, petenis meja Bali masih mampu bersaing di tingkat nasional. Namun, begitu menginjak senior praktis tertinggal dari atlet daerah lain terutama petenis meja asal Jawa. Kendala atlet Bali adalah kurangnya latih tanding, mengikuti turnamen, dan melakukan uji coba. ‘’Biasanya baru menjadi juara tingkat Bali saja sudah merasa hebat, padahal lawan yang diladeni kualitasnya di bawahnya,’’ katanya. Bukti setaranya kemampuan petenis meja junior Bali

ditunjukkan Putu Tedja ‘‘Teddy’’ Lajuardi (16) dan Made Sisca Pratiwi (14) yang dibina di klub Bintamar, Singaraja. Teddy merebut medali emas pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD 2013 di Kaltim, meraih perunggu pada O2SN di Makassar 2015, dan pernah mewakili Indonesia pada Global Junior di Thailand. Sementara Sisca meraih perunggu pada O2SN SMP 2015 di Makassar.

Ardika berharap putra dan putri kandungnya itu bisa melan-jutkan kariernya di pentas nasional hingga senior. ‘’Teddy dan Sisca punya kemampuan lumayan. Saya yang membekali teknik, sehingga permainannya tidak kalah jauh dibandingkan atlet daerah lain,’’ ucap suami Made Suparmi ini.

Sisca sebenarnya diincar klub Bellya, Jakarta, bahkan sem-pat belatih selama seminggu, namun tidak betah dan memilih pulang. Padahal, seandainya jadi bergabung, ia mendapat kes-empatan berlatih ke Tiongkok bersama Teguh Sanjaya. Teguh adalah atlet binaan Ardika di Bintamar. Ia direkrut Bellya sejak usia 12 tahun selama 15 tahun.

Ardika menekuni tenis meja sejak usia 7 tahun di Desa Ringdikit, Seririt Buleleng. Ia berlatih secara otodidak tanpa didampingi pelatih. Atlet kelahiran Buleleng, 22 Februari 1972 ini tampil pada Porprov Bali XII/2015 September lalu.

Daniel Fajry

Petenis Meja Bali Harus Terus Belajar

MBP/nel

I Gede Ardika

A K T I V I TA S

MBP/ist

DOKTOR IHDN - Program Pascasarjana (PPs) Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar kembali melahirkan

doktor. Kali ini atas nama Dra. Luh Asli, M.Ag., dosen Kop-ertis Wilayah VIII Dpk pada STKIP Agama Hindu Singaraja.

Luh Asli mempertahankan disertasi berjudul “Yogasutra Patanjali pada Masyarakat Multikultur (Studi Kasus Yoga BIF Denpasar Bali)”, pada Ujian Promosi Doktor, Jumat

(16/10), di aula gedung PPs IHDN Denpasar. Ia dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Promovenda

tercatat sebagai mahasiswa angkatan kedua (2011/2012) pada Program S-3 Ilmu Agama, PPs IHDN. Bertindak sebagai

promotor Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A., Kopromo-tor I Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A., M.Phil., Ph.D. (Dirjen

Bimas Hindu Kemenag RI) dan Kopromotor II Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. (Rektor IHDN Denpasar).

Page 31: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 31

A K T I V I TA S

MBP/may

REALISASI KEGIATAN - PT BFI Finance Indonesia Tbk. di tahun 2015 ini merealisasikan kegiatan BFI Partner-ship Loyalty Program dalam bentuk reward travelling ke

Korea bagi showroom-showroom mobil bekas dari daerah Denpasar, Tabanan dan Gianyar. Travelling dilakukan dari

tanggal 18-24 Oktober, diikuti 21 orang peserta. Sebelum berangkat, BFI Finance memberikan pembekalan atau

sosialisasi tentang keberangkatan pada Kamis (15/10) di The Banjar Restaurant, Kuta, Badung. Perjalanan ini akan ber-

langsung selama 7 hari dengan mengunjungi tempat-tempat wisata favorit di Korea seperti Jeju dan Nami Island serta

kunjungan khusus ke pabrik pembuatan mobil Hyundai di kota Seoul, Korea.

MBP/ist

HADIRI RESEPSI - Sekretaris Jendral Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori, Dr. Shri I Gusti Ngu-rah Arya Wedakarna MWS III yang juga menjabat sebagai

Senator DPD RI Utusan Provinsi Bali, berkesempatan hadir dalam acara resepsi Pernikahan I Gusti Agung Gede Pacung

Abdiningrat, S.Sn (Putra pertama dari pasangan I Gusti Made Arya Wisnu Mataram & Sagung Mirah Widhiani) dan

Ni Kadek Gemitri, SS (Putri kedua dari pasangan I Wayan Kasta dan Ketut Seruni) di Jero Anom Pacung, Puri Gede

Belayu Marga, Tabanan. Dalam kesempatan itu Gusti Weda-karna bersilakrama dengan semeton Puri Gede Belayu, tidak lain untuk menjalin kembali hubungan baik sejarah dimasa

lalu antara Puri Tegeh Kori dan Puri Gede Belayu. Gusti Wedakarna mengucapkan selamat atas pawiwahan ini.

MBP/ist

UNDIAN SIMPEDES - Undian Simpedes BRI Kantor Cabang (Kanca) Denpasar Gatot Subroto, yang berlangsung

Rabu (21/10) di Wantilan Desa Adat Kapal, cukup meriah. Selain diwarnai pelelangan untuk mendapatkan berbagai

hadiah yang diikuti nasabah, juga terdapat 30 undian yang disediakan pihak BRI. Undian yang berlangsung hingga

siang kemarin, tidak menyurutkan tamu yang hadir beran-jak karena banyaknya hadiah tersedia. Grandprize berupa

satu unit mobil Suzuki Ertiga GX diraih oleh nasabah Unit Ahmad Yani Denpasar, I Gusti Ayu Manik. Walau yang ber-

sangkutan tidak datang, namun hadiah akan disampaikan langsung kepada yang besangkutan oleh pihak BRI.

MBP/ist

KECERDASAN FINANSIAL - Menjadi orang Bali yang lahir, besar dan mati di Bali adalah sebuah berkah bagi

sebagian besar orang Bali, namun tidak untuk sebagian kecil masyarakat Bali. Terbukti mereka harus check out dari Bali

terpaksa ikut program transmigrasi. Biar berkah menjadi orang Bali terus bertahan, diperlukan strategi dan kecerdasan

mengoleksi aset berupa investasi yang bisa menghasilkan uang dan hasil investasi tersebut harus terus digulung seh-

ingga suatu hari nanti bisa menghasilkan dua kali lipat dari keperluan hidup. Misalnya kebutuhan hidup 6 juta sebulan

dan hasil investasi tanpa kita ikut terlibat di dalamnya 12 juta

Page 32: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

AUDIENSI KADIN - Pengurus Kamar Dagang dan Indus-

tri (Kadin) Bali dipimpin Ketuanya Anak Agung Ngurah

Alit Wiraputra melakukan audiensi dengan Kapolda Bali

Irjen Pol. Sugeng Priyanto, Kamis (15/10). Banyak hal

disampaikan pengurus Kadin, terutama masalah ban-

yaknya vila ilegal. Menyikapi masalah tersebut, Kapolda

menyampaikan siap bersinergi mendata dan menyelesaikan

masalah vila ilegal tersebut. Usai audiensi, Alit Wiraputra

menyampaikan maksud audiensi tersebut adalah Kadin

mohon bimbingan dan arahan Kapolda dalam rangka

bersama-sama membangun ekonomi Bali lebih baik.

MBP/ist

SIMPEDES AMLAPURA- Sebagai bentuk apresiasi ke-pada masyarakat dan nasabah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kantor Cabang Amlapura menggelar acara

Pesta Rakyat Simpedes di Lapangan Candra Buana. Acara yang digelar mulai pagi hingga malam hari itu berlang-sung sangat meriah dan semarak dengan berbagai event

sebagai wujud pelayanan kepada nasabah dan masyarakat. Kegiatan yang mengundang perhatian masyarakat berupa Pesta Rakyat Simpedes ini, yang diadakan Sabtu (17/10) di

Lapangan Candra Buana Amlapura mengimplementasikan 4P yakni Pasar, Pawai, Panen dan Panggung. Sumarto men-

jelaskan, pasar adalah penjualan sembako murah kepada masyarakat dan nasabah sebanyak 1.000 paket sembako

dan didukung oleh UMKM binaan BRI Cabang Amlapura, dengan sistem belanja nontunai.

MBP/ist

BAKSOS PDGI - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional yang berlangsung dari tanggal 14 September - 14 November, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Badung melakukan bakti sosial (baksos) pada Sabtu

(17/10) di Desa Kuwum, Mengwi, Badung. Drg. I Agus Sundia Atmaja, M.Erg., Ketua PDGI Badung, mengatakan

kegiatan baksos ini merupakan kegiatan puncak dari PDGI Badung. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta juga ada donor darah dari PMI UDD Badung. Pelayanan dibagi menjadi

dua tempat yaitu di sekolah dasar (SD) dan di wantilan Banjar Kuwum.

MBP/ist

FESTIVAL - Pemkab Buleleng nampaknya makin serius mengelola sektor pariwisata lokal melalui event festival. Salah satu festival yang bakal digeber bulan ini adalah Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) di pantai Desa Pe-

muteran, Gerokgak. Selain mempromosikan sektor pariwisa-ta bahari di daerah ini, BBDF ini memiliki visi melestarikan

konservasi terumbu karang dan juga mencegah kerusakan ekosistem bawah laut. Untuk meyakinkan sasaran tersebut,

Bupati Agus Suradnyana khusus menyambangi Menteri Pariwisata M. Yahya, Kamis (15/10).

Page 33: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 33

MBP/ist

LOKASABHA IV MSWP - Warga Pande se-Kabupaten Badung, Minggu (18/10) melaksanakan Lokasabha IV

Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Kabupaten Badung di Wantilan Pura Dalem, Desa Adat Mengwi. Lokasabha kali

ini mengangkat tema “Asih, Punia dan Bhakti”. Lokasabha dihadiri ratusan peserta mulai dari Ida Sira Mpu Brahma

Puja Dharma Sidhi, Jro Mangku dan Pandita, Penjabat Bu-pati Badung diwakili Asisten I IB Yoga Segara, Panglingsir Puri Ageng Mengwi A.A. Gde Agung, Ketua dan Pengurus Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali, PHDI Badung, Muspika Kecamatan Mengwi, Ketua Maha Semaya Warga

Pande kabupaten/kota se-Bali, Semeton Maha Semaya Warga Pande, Para Yowana Paramartha MSWP se-Badung.

MBP/ist

EDUKASI DAN LITERASI - PT BPR Padma Singaraja, Sabtu (17/10) lalu, melaksanakan Edukasi dan Literasi terkait

Jasa Perbankan di SMP Negeri 6 Singaraja. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa-siswi SMP Negeri 6 Singaraja, bertem-pat di halaman sekolah SMPN 6 Singaraja. Kepala SMPN 6

Singaraja Drs. I Gst. Agung Oka Yadnya, M.Pd., mengatakan pelaksanaan edukasi dan literasi tersebut sangat bermanfaat

terhadap perkembangan anak-anak didik. Ini untuk mem-berikan pemahaman tentang perbankan. Ia menjelaskan, ini

sebagai generasi penerus dapat menumbuhkan gaya hidup hemat, tumbuh kesadaran menabung sejak dini, serta mem-

punyai pengetahuan tentang jasa perbankan.

MBP/ist

PEDULI BALI - Salah satu bukti kepedulian dari pe-merintahan Presiden Jokowi terhadap Bali yakni dengan

ditingkatkannya anggaran promosi Bali dari Rp 100 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 200 miliar di APBN 2016.

Hal ini dikatakan oleh Arief Yahya (Menteri Pariwisata RI) yang didampingi Senator DPD RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah

Arya Wedakarna MWS III saat acara Nusa Penida Festival. Terkait hal ini, Senator RI Wedakarna menyatakan bahwa

harapan agar kenaikan anggaran untuk Provinsi Bali selalu disuarakan oleh wakil rakyat Bali di Senayan.

MBP/ist

AKTUALISASI - Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama

dengan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar acara ‘’Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila bagi

Komunitas Masyarakat Berbasis Keagamaan’’ di Kampus IHDN, Jalan Ratna Denpasar, Kamis (15/10). Acara yang

diikuti ratusan mahasiswa ini dibuka langsung oleh Rektor IHDN Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si. Duija mengatakan,

acara ini sangat penting karena selama hampir 20 tahun bangsa Indonesia mengalami gejala yang cukup krisis.

Terjadi disintegrasi bangsa, serta mulai terpecahnya rasa nasionalisme dengan berbagai penggugatan terhadap eksis-

tensi Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 bahkan sudah empat kali diamandemen.

Page 34: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

LANTIK PENGURUS - Perguruan Siwa Murti Bali me-mantapkan eksistensinya di masyarakat. Dalam upaya mem-bangun masyarakan sehat, cerdas, dan sejahtera, Perguruan Siwa Murti Bali melantik Pengurus Cabang Buleleng, Rabu

(14/10) di Gedung Laksmi Graha. Mangku Ketut Widiada terpilih sebagai Ketua Cabang Buleleng, dan Putu Agus Suradnyana, S.T. sebagai Penasihat Perguruan Cabang

Buleleng yang juga Bupati Buleleg. Proses pelantikan lang-sung dilaksanakan Pinisepuh Perguruan Siwa Murti Bali

Dr. Mangku Made Subagia, S.H., M.Fil.H. beserta para Ket-ua Pengcab se-Bali. Acara pelantikan dirangkai pengobatan medis dan nonmedis gratis dihadiri elemen masyarakat serta

instansi terkait di Buleleng.

MBP/ist

PROGRAM BLBLM - Hardys yang telah dikenal luas masyarakat Bali dan Jawa Timur sebagai pusat belanja mu-

rah menyikapi krisis ekonomi dengan menghadirkan kemba-li Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah (BLBLM) atau

grosir. Program yang awalnya dikhususkan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil seperti warung, kios dan toko kelontong

ini, kini dihadirkan untuk menjadi solusi bagi masyarakat khususnya Pelanggan Setia Hardys dalam menyiasati krisis. Hal ini disampaikan Ketut Semaradana, Head Of Operation

-ings, Jalan Tukad Pakerisan 100X, Panjer, Denpasar.

MBP/ist

HUT BALIMED - Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar akan merayakan HUT ke-8 pada 8 Januari 2016 men-

datang. Serangkaian acara peringatan hari jadi itu telah mulai dilaksanakan tahun ini. Diawali kegiatan tirtayatra,

kemudian dilanjutkan bakti sosial (baksos) di Lapangan Niti Mandala Renon, Minggu (18/10). Ketua Panitia HUT

ke-8 RS BaliMed dr. I Made Pradnyana Adi Wiguna menga-takan, baksos diisi pengobatan serta pemeriksaan kolesterol, asam urat, dan gula darah gratis. Selain itu, pihaknya juga

menyediakan satu stan bekerja sama dengan PMI untuk kegiatan donor darah. Baksos mulai berlangsung pukul

06.00 Wita hingga sekitar pukul 11.00 siang.

MBP/rah

PENSIUNAN TERBAIK - Bank Mantap (Mandiri, Taspen, Pos) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada

para pensiunan. Selain itu, Bank Mantap juga melaku-kan kegiatan yang disenangi pensiunan TNI, Polri dan PNS. Pada Selasa (20/10) kemarin, bank beralamat di

Jalan Melati 65, Denpasar ini, menggelar senam bersama Persatuan Wredatama Rebuplik Indonesia (PWRI) Cabang

Denpasar di GOR Ngurah Rai, Denpasar Timur. Direktur Utama (Dirut) Bank Mantap Nixon LP Napitulu mengata-

kan, kegiatan serupa akan dilakukan di kabupaten seluruh Bali. Pasalnya kegiatan senam bersama pensiunan ini

merupakan program rutin untuk mengajak para pensiunan senam, memberikan motivasi, siraman rohani, pemerik-

saan kesehatan dan paling sering melakukan pembinaan berkaitan dengan kewirausahaan.

Page 35: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 35

MBP/ist

CENDERAMATA - Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyerahkan cinderamata kepada Kepala LPM IPDN Diah

Anggraeni pada kegiatan pengabdian masyarakat perdesaan di Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana Puspem

Badung, Rabu (21/10).

MBP/ist

TELKOMSEL KEPO - Telkomsel menggelar puncak rangkaian kampanye LOOP Kreatif Project (KePo) wilayah

Bali, NTB, dan NTT (Bali Nusra) di Universitas Pendidi-kan Nasional (Undiknas) Denpasar, Sabtu (17/10). Dalam

memperebutkan tiga tiket ke tahapan seleksi selanjutnya yang akan berlangsung pada November 2015 di Surabaya.

Area Jawa Bali Riki Agus Setiawan bersama pemenang masing-masing kategori karya digital LOOP Kreatif Project

(KePo) wilayah Bali Nusra yakni I Gede Pradnya Wibawa (SMAN 1 Semarapura), Raudhia Azhary Nurmadina

(SMKN 3 Singaraja), dan Ni Nengah Zinnia Aribaten (SMAN 5 Denpasar) saat penyerahan hadiah.

MBP/ist

PARTISIPASI PEMBANGUNAN - Warga keturunan Pasek di Buleleng kian menunjukkan partisipasinya pada pem-

bangunan di daerah ini. Program sosial dan pemberdayaan semeton Pasek ini dijalankan melalui wadah organisasi

Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Buleleng. Organisasi ini telah menunjukkan komtimennya menyuk-

seskan pembangunan. Salah satunya wujud partisipasi sosial anggota MPGSSR membantu warga kurang mampu

melalui bedah rumah. Yang terbaru warga keturunan Pasek asal Nusa Penida, Klungkung I Nyoman Setar membantu

sembilan orang warga miskin di Buleleng. Sembilan warga ini menerima dana tunai rehab rumah masing-masing sebe-

sar Rp 30 juta. Nampak dalam foto Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memukul gong menandai pembukaan

Lokasabha VII MPGSSR Buleleng, Minggu (18/10).

MBP/ist

BORONG JUARA - Tahun ini SMKN 3 Denpasar memborong juara Lomba Keterampilan Siswa (LKS) Tingkat Prov. Bali. Di

ajang bergengsi tersebut, siswa SMKN 3 Denpasar meraih lima juara yakni tiga juara I, juara II dan juara III. Prestasi luar

biasa ini disambut warga SMKN 3 Denpasar secara gembira dan sumringah, Selasa (20/10). Bahkan sang Kasek yang

baru Drs. A.A. Bagus Wijaya Putra sudah menyiapkan bonus bagi siswa berprestasi sekaligus kado ultah sekolah tersebut.

Ternyata sekolah yang berbasis pariwisata ini juga banyak mengukir prestasi di bidang akademis plus di olahraga.

Page 36: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201536

L I N G K U N G A N

Kecamatan Kubu, Karangasem menjadi pusat perhatian dalam sebulan terakhir. Bukan kar-ena capaian prestasi, melainkan

kondisi wilayah yang membuat sebagian kalangan khawatir, sebagian lagi prihatin. Bencana kekeringan dan kemarau panjang saat ini yang membuat debit air turun dras-tis. Tak hanya cubang dan embung menger-ing, debit air PDAM di Kubu pun kritis. Pemandangan warga mencari air di sumur dekat pantai atau warga berebut menimba air di sebuah sumur adalah lazim ditemui di wilayah yang berhawa panas ini.

Di tengah minimnya potensi ekonomi di sana, kini harapan digantungkan pada be-sarnya potensi galian C di wilayah tersebut. Banyak warga menggantungkan hidupnya dari mengeruk emas hitam itu. Tak heran persoalan galian C ilegal di kecamatan Kubu tak kalah peliknya dengan galin C di wilayah kecamatan lain seperti Bebandem, Selat atau Rendang. Karena itu suksesi Ka-polda Bali dari Irjen Pol. Rony F. Sompie kepada Irjen Pol Sugeng Priyanto, mulai mengobok-obok galian C ilegal di Karan-gasem. Salah satunya di Kecamatan Kubu yang disinyalir banyak galian C bodong alias tanpa izin. Sejumlah penambang pasir ilegal sudah ditangkap, namun baru sebatas buruh. Sementara pengelolanya satu pun tak tersentuh. Tak hanya bencana tahunan berupa kekeringan, ketegangan politik, galian C ilegal hingga situasi kriminalitas yang cenderung makin tak terkendali. Betapapun bencana kekeringan menghan-tui wilayah tersebut, namun masih ada kedamaian dan kesejukan yang menyedot perhatian umat. Yakni Karya Padudusan dan Manawa Ratma di Pura Puseh Desa Pekraman Batudawa, Kubu. Sebuah karya besar sebagai wujud bakti umat kehadapan Ida Hyang Widi Wasa serta pengamalan Tri Hita Karana. Bendesa Pakraman Batudawa Nengah Putu mengaku bangga karena telah mampu menggelar karya yang bagi mereka cukup agung itu. Padahal desa ini tergolong tandus dan sebagian besar krama

hanya buruh tani, petani serta nelayan yang penghasilannya pas-pasan. ‘’Semua itu, berkat rasa bakti yang tulus iklas dari semua krama,’’ ucapnya. Saat dicetuskan rencana karya, semua sepakat ngaturang ayah secara tulus ikhlas.

Kecamatan Kubu terdiri dari sembilan desa, antara lain Desa Baturinggit, Tianyar Barat, Tianyar Tengah, Tianyar Timur, Tu-lamben, Dukuh, Sukadana, Ban dan Kubu. Kekeringan yang memicu krisis air terjadi hampir di seluruh desa. Cubang-cubang penampungan air bersih sudah lama men-gering. Seperti di Desa Baturinggit, warga setempat kini hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD Karangasem untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem I.B. Ketut Arimbawa menyampaikan BPBD Karangasem mengirimkan air tiap Senin ke Kubu, mengisi cubang-cubang warga yang sudah kering kerontang.

Meski banyak galian C ilegal, Kapolda Bali Irjen Priyanto menegaskan bakal menindak tegas seluruh galian C bodong di Karangasem. Tidak hanya di Kecama-tan Kubu, tetapi juga di wilayah lainnya, seperti Kecamatan Bebandem, Selat hingga Rendang.

Selain masalah galian C, Karangasem juga berstatus zona merah terkait pelaksa-naan pilkada serentak di Bali. Konsentrasi potensi masalah politik, paling besar di Kecamatan Kubu. Sorotan demikian besar ke kecamatan Kubu, karena dipicu karak-ter masyarakat setempat yang cenderung keras yang bisa menyulut tindakan anar-kis. Masyarakat Bali tentu tak bisa lupa, ketika sengketa Pilkada Bali sampai ke

meja MK (Mahkamah Konstitusi). Perso-alan paling banyak terjadi di Kecamatan Kubu. Sehingga, membuat pelaksanaan pilkada serentak tahun ini menjadi lebih waspada di kecamatan yang terkenal tan-dus tersebut.

Di tengah panasnya suhu politik, kema-rau panjang turut memicu kasus krimimal. Terakhir yang membuat masyarakat Bali mengelus dada, adalah ulah siswa SMAN 1 Kubu yang menusuk teman sekolahnya dengan taji. Senjata tajam yang biasanya digunakan di arena sabung ayam itu, justru ditusukan pelalu I Komang Ariyasa (18) kepada temannya korban I Nengah Ag (16). Peristiwa tersebut dipicu dendam lama sejak masuk duduk dibangku SMP, hanya karena terjadi ketersinggungan setelah sal-ing pandang.

Aksi nekat dilakukan siswa SMAN 1 Kubu I Komang Ariasa. Saat berada di Kantin Sekolah, siswa kelas XI program studi IPS II ini tiba-tiba menusukkan sen-jata tajam (sajam) yang dibawa ke sekolah kepada korban I Nengah Ag (16). Sajam berupa sebilah taji tersebut menghujam perut, punggung dan pangkal lengan kiri korban, hingga korban tersungkur bersim-bah darah. Ulah pelaku asal Banjar Dinas Eka Adnyana Desa Tianyar Timur, Kubu ini, sontak membuat siswa lain di sekitarnya kaget dan histeris. Sedangkan, pelaku lang-sung kabur meninggalkan korban yang su-dah tak sadarkan diri, karena luka tusukan. Beragam persoalan dengan kompleksitas yang terjadi di wilayah Kubu diakui atau tidak telah mengusik ketenangan Bali.

Bagiarta

KubuKritis

MPB/gik

Warga Banjar Dinas Paleg, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu saat menerima bantuan air ber-sih dari BPBD Karangasem, belum lama ini.

Page 37: Majalah balipost edisi 112

A K T I V I TA S

2 - 8 November 2015 37

MBP/ist

PEMBELAJARAN MODERN - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali menggelar Workshop Kurikulum Kerangka

-

dan metode pembelajaran modern (e-learning) dengan nara-

setempat. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari mulai 19-23 Oktober 2015. Hadir dalam workshop tersebut Rektor

dosen dari 13 program studi di Undhira.

MBP/ist

SEMINAR EDUKASI -

men Universitas Dhyana Pura (Undhira Bali) bekerja sama

-

hasiswa dengan pengetahuan yang benar tentang lembaga

keuangan dan perbankan.

MBP/ist

KERSOS UNDIKNAS(Undiknas Univrsity) Denpasar makin menunjukkan

akademik dan aksi sosial. Undiknas Denpasar senantiasa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi mengacu pada

-jang lima kilometer bibir pantai.

MBP/ist

HARI JADI

-

-

berkomitmen akan selalu meningkatkan pelayanan.

Page 38: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201538

P E M E R I N T A H A N

PENJABAT Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M., didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika, me-nyampaikan, apresiasi atas komitmen bersama dalam melakukan pembahasan APBD secara tepat Waktu. Sejak diserahkan, Senin (12/10) lalu, RAPBD Badung tahun 2016 telah direspons secara langsung oleh DPRD Badung dengan melakukan agenda pemba-hasan melalui Rapat Kerja dengan eksekutif.

“Melalui proses pembahasan RAPBD tahun 2016 secara lebih awal ini maka tugas konstitusional ber-sama ini telah mulai berproses,” ujar Penjabat Bupati Badung Nyoman Harry Yudha Saka, usai menerima laporan Kepala Bappeda Litbang Wayan Suambara.

Menurutnya, pembahasan RAPBD yang tepat wak-tu menjadi penting dilakukan mengingat APBD 2016 merupakan instrumen untuk melaksanakan fungsi pelayanan publik yang baik, terutama pelayanan ter-hadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat diberba-gai bidang dan sektor. Ini sepenuhnya diorientasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Kabupaten Badung.

“Dengan diserahkan Rancangan Anggaran Penda-patan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2016 se-cara tepat waktu ini maka kewajiban konstitusional bersama antara pemerintah dan dewan akan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pembahasan dan penajaman dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan krama badung,” terangnya.

Sementara, Suambara dalam kesempatan itu, melaporkan bahwa RAPBD sesuai arahan Penjabat Bupati telah diserahkan secara tepat waktu kepada DPRD Badung, di mana komposisi RAPBD Badung tahun 2016, yakni kontribusi terhadap pendapatan daerah dirancang sebesar Rp 3,5 triliun lebih. Capaian ini terdiri dari PAD sebesar Rp 2,9 triliun lebih, dana perimbangan Rp 314,7 miliar lebih, dan pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 352 miliar lebih.

Komposisi Belanja Daerah berdasarkan kelompok belanja dirancang sebesar Rp 3,6 triliun lebih, terdiri dari belanja tidak langsung Rp 2 triliun lebih dan belanja langsung sebesar Rp 1,5 triliun lebih. Sedan-gkan, komposisi belanja daerah berdasarkan penerima manfaat sebesar Rp 3,6 triliun lebih, di mana belanja publik sebesar 63,13 persen. (adv)

RAPBD Badung Tahun 2016 Diserahkan ke Dewan

APBD Instrumen Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat

Penjabat Bupati Badung Ir. Nyo-man Harry Yudha Saka, M.M.

Page 39: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 39

P A R I W I S A T A

Siapa yang tak kenal Ubud. Destinasi wisata yang satu ini menjadi tujuan

wilayah Ubud pada umumnya dikelilingi persawahan serta hutan-hutan yang diapit oleh jurang dan sungai. Hal inilah yang menambah keindahan alam yang tersaji di Ubud. Objek yang terletak di Kabupate Gianyar, Bali ini memberi inspirasi bagi siapapun yang dating mengunjunginya, serta dibalut keramahan masyarakat lokal yang mengagumkan.

Dari kesenian lukis, ukir, hingga tari, hal-hal ini adalah denyut nadi Ubud dan menjadi identitas tempat tersebut yang se-sungguhnya. Pengunjung dapat menikmati berbagai sisi unik dan menarik yang dimiliki tradisi dan budaya masyarakat Bali. Seperti, tari Kecak, Legong, dan Barong diadakan tiap minggu.

Kunjungan wisatawan ke Ubud terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan hingga kini setiap mata memandang kawasan yang konsisten mempertahankan corak budaya Bali ini, justru hanya terlihat rombongan turis. Meski demikian kemajuan Ubud,masih sedikit yang tahun awal mula Ubud menjadi kampung turis.

Ketua Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) Ubud Dr. Tjokorda Gede Raka Sukawati S.E M.M menerang-kan, pariwisata di Ubud mulai menggeliat pada tahun 1930. Dikatakan kala itu rutinitas kehidupan masyarakat Ubud adalah melu-kis. Namun masih dengn cara tradisional. Hingga almarhum tokoh Puri Ubud yakni Tjok Gede Agung Sukawati, mengundang para seniman luar negeri untuk memberikan edukasi menganai teknik melukis kepada para undagi atau seniman asal Ubud. “ Dulu almarhum mengundang para pelukis seperti Walter Spiers, Bonet dan Blanco, mereka diberi tempat tinggal di Campuhan lalu mengajarkan berbagai teknik berkesenian disini, “ bebernya.

Mulai semenjak itu muncul kolaborasi, antara berkesenian lokal yang erat dengan budaya dan gaya berkesenian barat yang dinamis, “ Meski ada proses kolaborasi tapi intinya tetap berbasis tradisi Bali, dari sket, ngapat hingga ngabur, dan Bali tetap menjadi roh setiap hasil karya, makanya dulu kolaborasi ini dikenal dengan konsep tradisi modern art, “ ucapnya.

Setalah menghasilkan berbagai karya, sejumlah lukisan pun diikut sertakan dalam pameran internasional di luar negeri. Alhasil banyak seniman luar yang tertarik dengan

karya tersebut, hingga memilih untuk datang langsung ke Ubud. “ Setelah banyak karya dihasilkan, sekitar tahun 1955 dibangunlah Musium puri lukisan, agar tidak semua lukisan terjual dan ada yang disimpan, “ terangnya.

Selanjutnya tahun demi tahun, ratusan hingga ribuan wisatawan berbondog-bon-dong datang ke Ubud, hingga puncaknya pada 1970 an mulai dibangun berbagai okomadasi pariwisata seperti guest house. “ Sebelum itu banyak wisatawan lebih menginap di Denpasar di hotel milik Be-landa, hingga tahun 1980 an wisatawan yang datang semakin banyak dari sanalah dibangun home stay, “ ungkapnya.

Hingga pembangunan akomodasi parisi-wata di Ubud sudah semakin padat, namun masyarakat tetap diajak untuk kuat mem-pertahankan budaya. Menurutnya dengan

positif bagi kelangsungan hidup di Bali. “ ini semua karena kita menjalankan tradisi dan budaya, salahnya satunya ialah Ubud di pilih sebagai destinasi terbaik dunia versi travel choice, hal ini tidak lain karena budaya, “ tandasnya.

Manik

Wisata Ubud, Kedamaian Mengagumkan di Pulau Dewata

MBP/dok

Page 40: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201540

A K T I V I T A SKERJA SAMA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Badung bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) RI menggelar Workshop Pemetaan Tunas

Integritas di Hotel Aston, Denpasar, Kamis (15/10).

Workshop selama dua hari tersebut diikuti para staf ahli,

pimpinan SKPD dan inspektur pembantu di lingkungan

Inspektorat Badung sebagai observer. Acara dibuka Penja-

bat (Pj.) Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka,

M.M. Kegiatan menghadirkan tiga orang tim dari KPK RI

yakni Anto Ikayadi, Handayani, dan Asep Chaeruloh.

WISUDA SARJANA - Setelah empat tahun meng-enyam pendidikan di bangku kuliah di kampus pusat di

Denpasar, 22 teruna-teruni dari Kabupaten Jembrana kini resmi menjadi sarjana di Universitas Mahendra-

datta Bali. Wisuda dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar. Adapun biaya penelitian hingga

skripsi disubsidi dengan bantuan dari anggota DPD-RI Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS

III, S.E. (M.Tru), M.Si. Nampak dalam foto Sebanyak 22 mahasiswa asal Kabupaten Jembrana foto bersama pada Wisuda Sarjana Universitas Mahendradatta Bali.

MBP/ist

DAYA TARIK - Jalan mulus hingga ke desa-desa di Kabupaten Badung menjadi daya tarik DPRD Kabupaten Klaten, Provinsi

Jawa Tengah untuk studi banding ke DPRD Badung, Senin (19/10). Dalam studi banding yang diterima oleh Sekretaris Komisi

II DPRD Badung I Wayan Luwir Wiana dan Wakil Ketua I Nyo-man Oka Widyanta bersam I Nyoman Mesir, DPRD Klaten mem-

pelajari pengelolaan atau pengerjaan jalan-jalan di Kabupaten Badung dalam kondisi baik hingga ke desa-desa. Selain itu, rom-bongan DPRD Klaten yang dipimpin Ketua Komisi I H. Sriyanto

bersama Sekretaris Komisi III H. Edy Sasongko juga mencari informasi terkait pembuatan e-KTP di Kabupaten Badung.

MBP/ist

ALL OUT SMP PGRI 5 - Keluarga besar SMP PGRI 5 Den-pasar tampil all-out saat dinilai pada lomba KSPAN SMP tingkat

Provinsi Bali, Rabu (21/10). Sebagai duta Kota Denpasar, SMP PGRI 5 Denpasar juga merupakan representasi keterwakilan

sekolah swasta dalam ajang lomba bergengsi tersebut. Tim yang dipimpin Asisten II Pemprov Bali Drs. I Ketut Wija, M.M. ini dis-

ambut meriah dan senyum sumringah. Pasukan Hanoman beserta Shinta dan Rama diformat untuk menjemput kedatangan tim. Tim

langsung disambut staf ahli Pemkot Denpasar Drs. Dewa Su-darsana, M.Si., Kepala SMP PGRI 5 Denpasar Dr. Drs. I Wayan Wirasa, M.M., Ketua YPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. bersama Wakil Ketua Dr. I Nengah

Sukama, M.M., Ketua PGRI Bali Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. dan anggota DPRD Kota Denpasar Eko Supriyadi.

MBP/ist

MBP/ist

Page 41: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 41

PERKASA. Itulah kata yang pan-tas untuk menggambarkan dominasi yang ditunjukkan HardysLand Rac-ing Team (HRT) Bali dalam Kejurnas Indonesia Extreme 4×4 Individual National Championship 2015 Seri 4 (17-18 Okt 2015). Meskipun hanya menurunkan 1 pasang pembalap dari 3 pasang pembalap utama HRT Bali yakni Wahyu Lamban Jatmiko – Tandu Setyo, HardysLand Racing Team tampak perkasa dengan dominasi di 7 SS (Special Stages) dari 8 SS yang dipertandingkan di Sirkuit Koramil Tembalang, Semarang.

Dua pembalap utama lain, berdasar-kan keterangan Rizali Umarella, Man-ager Tim HRT yakni Aan Z Kurniawan – Rohim dan Arief Kapur – Udin

terpaksa absen karena belum pulih dari cedera.

Tim Offroad Nasional kebanggaan Bali yang sejak awal telah bertekad untuk menunjukkan performa terbaik melalui penyiapan tim dan strategi, menjadi modal Wahyu Lamban Jat-miko yang tetap optimistis walaupun harus turun sendirian “Biasanya kami selalu bertanding bertiga namun kali ini saya sekarang bertanding sendiri, semuanya harus kami persiapkan den-gan sangat baik untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada” ungkap Wahyu. Putra pemilik Bengkel IDEK Jogja ini menambahkan meski dirinya bertanding seorang diri berhadapan dengan tim besar dari seluruh Indone-sia dirinya tetap yakin akan bisa meraih poin terbaik, “Di beberapa seri sebe-lumnya (seri 1, 2 dan 3) kami sudah mengumpulkan cukup banyak poin dan di seri 4 ini kami harus mampu mem-pertahankan kinerja seperti di seri-seri sebelumnya,” ungkapnya.

Optimisme dan usaha keras dari Wahyu dan kawan-kawan membuah-kan hasil yang baik, dalam 8 SS (Spesial Stage) yang dipertandingkan wahyu berhasil fastes di 7 SS (SS 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 8) sedangkan di SS 6 menempati urutan ke-2 hasil tersebut mengantarkan wahyu menduduki Juara I kelas FFA (Free For All) yang mem-perbesar peluang HRT Bali kembali meraih Juara Umum Individual 2015 mengulang sukses pada tahun 2013 dan 2014.

M. Rizalli Umarella (Bang Ichal) selaku manager tim HRT Bali men-gungkapkan bahwa timnya sudah mem-persiapkan menghadapi even ini dari lama, “mobil kami persiapkan lebih baik, beberapa kali kami melakukan latihan agar yakin kondisi mobil siap untuk tampil dan semuanya terbayar sudah, akhirnya HRT Bali bisa meraih Juara I” ungkapnya.

Gede Hardy, Presiden Direktur Grup Hardys didampingi Ketut Ruk-mini Hardy, Presiden Komisaris Grup Hardys ditemui di sela-sela liburan raftingnya di sungai Ayung Ubud saat mendampingi putri pertamanya Hillary Hardy yang kini menempuh pendidikan di UWCSEA (United World College South East Asia) Singapore menyam-paikan apresiasinya atas prestasi yang diraih oleh HRT Bali, “kami bangga di tengah-tengah kondisi perlambatan ekonomi nasional yang berimbas pada perkembangan perusahaan, HRT Bali tetap mampu memberikan prestasi yang menjadi kebanggaan kami di Grup Hardys” ungkap pengusaha asal Desa Penyaringan Jembrana ini.

Menutup wawancara, Pengusaha Muda peraih Bali Marketers Award dari Markplus Incorp ini memohon doa restu masyarakat Bali agar HRT Bali kembali merengkuh juara umum 1 di Kejurnas Offroad Individual 2015” Jika tahun ini berhasil, maka HRT Bali akan tercatat dalam sejarah mampu meraih 3 kali berturut-turut Juara Umum 1 Nasional di Kelas Extreme Offroad,” pungkasnya. (adv)

Lagi, Wahyu Lamban Jatmiko Raih Juara I di Seri 4

“Tinggal 1 seri tersisa, Har-dysLand Racing Team (HRT) Bali berpeluang rebut juara

nasional 3 kali berturut-turut”

Wahyu Lamban Jatmiko, Pembalap Utama HardysLand Racing Team (HRT) Bali menempati Podium Juara 1 Nasional Kelas FFA (Free For All).

Page 42: Majalah balipost edisi 112

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

2 - 8 November 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

SEMINAR RSIA PURI BUNDA- Dalam rangka HUT XII RSIA Puri Bunda pada 15 November mendatang, panitia HUT khusus-nya seksi ilmiah menggelar Seminar ‘’Update Laparoskopi Anak - Diagnosa, Tata Laksana & Asuhan Keperawatan Pre dan Post

Tindakan Bedah Anak’’ pada Minggu (18/10) di Mutiara Ball-room Hotel Nikki Denpasar pukul 08.00 wita. Selaku narasum-ber Dr. I Putu Gede Karyana, Sp.A.(K), Dr. I Made Darmajaya,

Sp.B(K)., B.A., MARS. dan NLK Sulisnadewi, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An. serta moderator dr. Made Suyasa Jaya, Sp.OG(K). Menurut

Koordinator Sie Ilmiah Panitia HUT XII RSIA Puri Bunda yang juga konsultan NICU RSIA Puri Bunda dr. I Wayan Dharma Ar-tana, Sp.A(K)., antusiasme dokter, perawat, bidan dan mahasiswa

mengikuti seminar Update Laparoskopi Anak ini sangat besar.

MBP/ist

BANTUAN PERBARINDO - Sebagai wujud CSR (corporate social responsibility), Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat

Indonesia (Perbarindo) Bali memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung yaitu Kadek Febi Ariyanti, pada Jumat (16/10) di RSUP Sanglah, Denpasar. Ketut Komplit

Sekretaris Jendral DPD Perbarindo Bali menuturkan, pada saat puncak perayaan HUT ke-31 Perbarindo Bali diinformasi-kan ada warga Gianyar memerlukan bantuan dari masyarakat Gianyar, khususnya BPR. Nampak dalam foto Ketut Komplit, Sekjen DPD Perbarindo Bali (nomor dua dari kiri), keluarga Kadek Febi Ariyanti (tengah), Made Suarja, Ketua DPK Per-

barindo Gianyar (paling kiri) berfoto bersama.

MBP/ist

BERTEMU GUBERNUR - Setelah menemui sejumlah pengu-saha lokal di Bali yang bernaung di bawah sejumlah asosiasi, sep-erti Gipi Bali, Asita Bali, Inkindo Bali, dan Gapensi Bali, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali yang dinakhodai A.A. Ngurah Alit Wiraputra, S.H., M.H., akhirnya bertemu dengan Gubernur

Bali Made Mangku Pastika. Sebelumnya, jajaran Kadin Bali juga melakukan audensi dengan Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng

Priyanto. Audensi untuk membawa aspirasi pengusaha lokal yang tergabung dalam beberapa assosiasi dan himpunan ke orang nomor 1 di Bali, Senin (19/10) lalu juga dihadiri oleh jajaran

pengurus Kadin Bali.

MBP/ist

KOMPETISI SD - Dalam rangka menumbuhkan semangat berkompetisi akademis para siswa SD se-Bali khususnya bidang

studi Matematika dan IPA, serta dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober, Primagama Area Bali menggelar kembali ajang bergengsi tahunan siswa SD

se-Bali yaitu “Kompetisi Matematika & IPA Tingkat Se-Bali Tahun 2015”. Kegiatan ini menjadi agenda utama kantor area

Primagama Bali yang melibatkan semua Sekolah Dasar se-Bali melalui jaringan kantor cabang Primagama di seluruh kabupaten

yang ada di Bali. “Kompetisi Matematika & IPA Tingkat Se-Bali Tahun 2015” merupakan kali ke-3 dilakukan se-tingkat area Bali.

Page 43: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 43

MBP/ist

SEMINAR NASIONAL - Serangkaian pelepasan sarjana dan yudisium 2015, Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai

Denpasar, menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘’Ketahanan Ekonomi Nasional Menghadapi Dinamika Ekonomi Global: Dampak Ekonomi Global Terhadap Perekonomian Bali’’

Sabtu (17/10) di gedung Auditorium Universitas Ngurah Rai. Acara dibuka, dengan diawali sambutan Rektor Universitas Ngurah Rai.

Rektor sangat mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional ini. Pihaknya, berharap seminar-seminar sejenis terus diadakan dan

mengangkat masalah yang sedang hits. Hadir sebagai narasumber Ir. I Putu Astawa, M.MA, yang juga Kepala Bapeda Provinsi Bali, I Njoman Suwidjana, S.E., M.A., S.H., M.H. perwakilan PHRI Bali

dan Teguh Setiadi, S.E., M.A. perwakilan Bank Indonesia.

MBP/ist

TAMPIL KREATIF- Sebanyak 44 Sekaa Gong Kebayar dan Sekaa Gong Klasik dari empat kecamatan se-Kota Denpasar telah

menampilkan berbagai kreativitas tabuh dan tari di atas panggung Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung selama

sebulan penuh. Pelaksanaan Parade Gong Kebyar yang telah ber-langsung setiap tahun itu, juga serangkaian Peringatan Puputan Badung melalui kegiatan Mahabandana Prasada. Parade ditutup

secara resmi Pj. Wali Kota Denpasar A.A. Gede Geriya bersama Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Sabtu (17/10), ditandai

dengan penyerahan piagam penghargaan kepada 44 Sekaa Gong Kebyar dan Gong Klasik.

MBP/ist

PEMBINAAN - PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar bersama Tim Penjaminan Mutu, Selasa (13/10) lalu mengadakan pembi-naaan dan koordinasi di SMK PGRI 3 Denpasar. Tim dipimpin

langsung Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nen-gah Madiadnyana, M.M. bersama I Wayan Putra, S.Sos. dan Drs. I Made Bandung. Tim diterima Wakasek SMK PGRI 3 Denpasar

Drs. Made Rejadi, M.M. didampingi para wakasek I Nengah Karji, S.E., M.Pd., I Made Sugiarta, SST.Par., I Nyoman Wina,

S.Pd., M.M., Dra. Ni Wayan Suarti, M.Pd., I Made Wirata, S.Pd., IGA Prima Dewi, SST.Par., I Putu Suhartana, SST.Par., I Made

Suarta, S.Pd., M.Pd. dan Pande I Made Astika, S.E. berlangsung penuh suasana kekeluargaan. Tim dijamu di ruang lab restoran

terbaru yang berkelas hotel berbintang.

MBP/ist

PASAMUAN MADYA SHINDU - Setelah sukses menyeleng-

garakan Gerakan Nasional Siswa Hindu Indonesia (GNSHI)

pada 2014 lalu, di bawah binaan Forum Intelektual Muda Hindu

Dharma (FIMHD) akan kembali menggelar Pasamuan Madya

Shindu di 9 kabupaten/kota se–Bali. Demikian disebutkan oleh

Ketua Panitia I Gusti Ngurah Kevin Adi Prayangga ditemui di

sela-sela penyerahan penghargaan pada juara Olimpiade Bahasa

Inggris di Tampaksiring. Tujuan kami menyelenggarakan kembali

acara ini adalah untuk mengumpulkan seluruh siswa Hindu

menjadi suatu keluarga besar dalam ikatan Gerakan Nasional

Siswa Hindu Indonesia. Dalam organisasi ini siswa akan belajar

bagaimana cara berorganisasi.

Page 44: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201544

P R O P E R T I

INVESTORE asing kini ikut mera-maikan bisnis properti di Bali. Sedang-kan instansi terkait, seakan belum siap memfilter dan mengontrol aktivitas warga Negara asing (WNA) yang ada di Pulau Dewata ini. Alhasil, banyak ekspatriat (WNA) yang tinggal di Bali hanya berkedok turis. Padahal dengan jaringan yang dimiliki, mereka keban-yakan jadi broker properti, memban-gun vila atau restoran lalu dijual dan sebagainya.

“Banyak yang investasi di Bali karena kita gampang. Mereka juga lihai memanfaatkan kebaikan orang Bali. Apalagi di sektor properti,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, yang juga mantan pengurus DPD REI Bali ini.

Alit Wiraputra justru berharap WNA yang berbisnis properti di Indonesia termasuk Bali, lebih baik dilegalkan. Salah satu keuntungannya adalah, mereka sudah pasti bayar pajak. “Kalau sekarang kan bebas mereka. Apalagi mereka pinjam nama orang lokal un-

tuk bisnis properti. Dilegalkan, tapi pajaknya harus beda dengan pengusaha local, misalnya dikenakan 30 persen,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, ada sekitar 220 ribu WNA tinggal dan bekerja di Bali. Itu menjadi beban bagi Bali karena mereka tinggal dan hidup dengan biaya murah, salah satunya tidak bayar pajak. Mereka buat usaha bar, restoran, prop-erti dan jadi broker. Selain itu, mereka merekrut tenaga kerja asing dan meng-abaikan tenaga kerja lokal.

“Kondisi ini akan merugikan gen-erasi kita berikutnya karena mer-eka akan tersisih dalam berusaha dan mendapat pekerjaan,” ujarnya.

Pengurus DPD REI Bali Ida Bagus Dedy Darmawan mengatakan, hingga saat ini developer belum berani berg-erak secara optimal. Hal itu dipengaruhi oleh biaya. “Beberapa titik di provinsi luar Bali sudah bergerak cepat, terutama titik-titik infrastruktur yang ditetapkan pemerintah pusat, terutama daerah-daerah perbatasan Indonesia. Kalau di Bali, belum ada geliat,” tegasnya.

Dia menyebutkan, begitu banyak spekulan lokal termasuk nasional bahkan internasional yang seenaknya mengoyak-ngoyak Bali. Ia mencon-tohkan WNA membeli tanah meng-gunakan atau memanfaatkan orang lokal. WNA mendirikan perusahaan atas nama direkturnya orang lokal. “Tidak bisa disalahkan salah satu pihak. Mereka semua punya peran dan kebenaran masing-masing. Turis bisa begitu karena ada celah. Dan, celah itu disebabkan oleh orang lokal juga yang merasa diuntungkan,” tambahnya.

Dari penilaian pribadi, menurutnya hal seperti ini tentu akan lebih banyak memimbulkan dampak negatif ketim-bang positifnya. Karena persentase pajaknya berbeda antara pemilik asing dan lokal. Nominee yang diberlakukan selama ini hanya strategi saja. “Lebih baik pikirkan dan rembug dulu dampak positif dan negatifnya sebelum dipu-tuskan. Pikirkan developer pribumi yang baru atau sedang berkembang. Kalau investor asing masuk, mereka akan gulung tikar,” tandasnya.

Direktur PT Bumi Sempaka Asri (BCA) Land, I Gede Suardita menegas-kan, sekarang properti banyak sudah milik asing tapi statusnya nominee. Menurutnya, masuknya investor asing punya pangsa berbeda dengan pengu-saha lokal. Selain itu, perlu disusun mekanisme khusus untuk harga jual tanah dan rumah. Jika tidak dikontrol maka harganya akan semakin melam-bung. Hal itu disebabkan perbedaan kurs mata uang Indoensia yang nilainya lebih rendah ketimbang negara lainnya. Dengan kebijakan tersebut, pengusaha asing tidak lagi kucing-kucingan den-gan aparat seperti sekarang. Pasalnya, pakai nominee, ujung-ujungnya tidak bayar pajak dan jelas merugikan negara. Untuk mengontrol supaya tidak kebablasan, pemerintah juga harus menyusun regulasi yang ketat untuk mengendalikan itu.

Kerta Negara

Ekspatriat Ramaikan Bisnis Properti di Bali

Page 45: Majalah balipost edisi 112

452 - 8 November 2015

MASALAH pemasaran yang dialami pengerajin di Kabupaten Klungkung menyebabkan hasil kerajinan masyarakat sulit terserap di pasaran. Terbatasnya ilmu pemasaran yang dimiliki menyebab-kan para pengrajin kebanyakan hanya mengerjakan pesanan yang telah diterima. Setelah Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK) Kabupaten Klung-kung terjun memasarkan hasil kerajinan di Klungkung, setiap bulan penjualan kerajinan dapat mencapai hingga Rp 8 juta. Pemasaran menggunakan media online ini pun sekaligus memperkenalkan berbagai macam kerajinan yang dimiliki masyarakat Klungkung.

Direktur PDNKK Kabupaten Klung-kung I Wayan Sukadana menyebutkan sudah sejak awal tahun 2015 pihaknya memasarkan hasil kerajinan para pengra-jin Klungkung. Menurutnya, tiap bulan terjadi peningkatan jumlah penjualan ha-sil kerajinan. Mulai awal Januari hingga sekarang tercatat omset penjualan telah mencapai Rp 80 juta. Dengan jumlah ini rata-rata selama sebulan pihaknya telah mampu memasarkan kerajinan hingga Rp 8 juta. Selain membantu para pengerajin, penjualan online ini juga meningkatkan pendapatan dari PDNKK.

Menurutnya, dari hasil penjualan tersebut 20 persennya masuk ke dalam keuntungan PDNKK. Pihaknya kini terus mengembangkan sayap untuk meningkat-kan jumlah penjualan dengan memperke-nalkan website penjualan menggunakan media sosial seperti facebook. Selain itu, sejumlah website jual beli terkemuka juga dimanfaatkan untuk menawarkan hasil kerajinan di Klungkung. “Penda-patan dari pemasaran kerajinan cukup membantu ketika penjualan Cetak dan ATK sedang anjlok,” ujar pria asal Nusa Penida tersebut.

Ada sebanyak 500 item kerajinan dari 52 pengerajin yang diperkenalkan pada website yang PDNKK dengan alamat www.kerajinanklungkung.com. Pihaknya pun berupaya untuk mendata jumlah pengrajin lainnya di setiap desa demi peningkatan ekonomi para pengrajin. Diperkirakan jumlah pengrajin lebih dari 300 orang. PDNKK juga sudah mengajak

para remaja di Klungkung untuk ikut me-masarkan hasil kerajinan tersebut.

Selain pasar yang luas pemasaran juga dipermudah dengan pengiriman barang menggunakan jasa kurir hingga ke luar provinsi. Hanya saja, diperlukan upaya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan mengirim barang tepat pada waktunya. Saat ini penjualan kera-jianan tangan di Kabupaten Klungkung sudah menembus Jakarta, Surabaya, NTT, Tanggerang, Kalimantan hingga ke Malaysia. Kebanyakan pembeli lebih meminati kerajinan berupa kain seperti kain rangrang, endek, cepuk serta berba-gai kerajinan lainnya seperti pis bolong, kerajinan perak dan perunggu.

Di sisi lain sebagai Sekretaris Dekra-nasda Kabupatan Klungkung Wayan Sukadana berupaya untuk meningkatkan pemasaran kerajinan Klungkung agar dapat terserap di pasar nasional hingga mancanegara. Pihaknya mengakui, meski kerajinan Klungkung terus mengalami perkembangan, masih ada kendala da-lam pemasaran produk hasil kerajinan. “Kendalanya masih di pemasaran karena jumlah produksi yang mampu dikerjakan tidak sebanding dengan penyerapannya,” bebernya.

Upaya untuk melakukan pemasaran ini pun telah dilakukan dengan mengikuti berbagai pameran kerajinan di sejumlah daerah dengan melibatkan pengerajin itu sendiri. Selain itu, pemasaran juga dilaku-kan dengan memanfaatkan dunia maya, melalui Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK) Kabupaten Klungkung. “Kita sudah melakukan pemasaran baik dari pameran yang dilakukan termasuk dengan menggunakan internet,” tuturnya.

Di sisi lain, perlu adanya standardisasi dari produk kerajinan terutama terkait dengan material yang digunakan seh-ingga dapat diterima di seluruh dunia. “Perlu adanya standardisasi penggunaan bahan tekstil sehingga hasil kerajinan masyarakat dapat diterima dengan positif oleh konsumen,” imbuhnya yang menam-bahkan standardisasi ini sangat penting untuk bisa memasuki pasar ekspor.

Selain pemasaran, perhatian Dekra-nasda Klungkung juga tertuju kepada hak cipta dari hasil kerajinan Klungkung. Menurutnya, sebelum kerajinan me-masuki pasar internasional, diperlukan pengurusan hak cipta terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pen-jiplakan hasil kerajinan terutama terkait motif. (adv)

PDNKK dan Dekranasda Tingkatkan Pemasaran Kerajinan Klungkung

P E M E R I N T A H A N

Tingkatkan penyerapan pasar terhadap kerajinan Klungkung melalui media online.

Page 46: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201546

A K T I V I T A S

KELUHAN PENGUSAHA - Min-imnya keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha di daerahnya, menjadi salah satu keluhan para pen-gusaha. Seperti halnya yang dialami Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Bali ketika jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali menyambangi markas mereka di Jalan Ahmad Yani Denpasar, Jumat (16/10) lalu. Di de-pan jajaran pengurus Kadin Bali yang dipimpin Ketua Umum A.A. Ngurah Alit Wiraputra, S.H., M.H., para pen-gusaha lokal itu mengadukan terkait minimnya upaya pemerintah daerah melibatkan pengusaha jasa konstruksi lokal dalam setiap pembangunan.

DINAMIKA PROPERTI - Pertumbuhan dan dinami-ka bisnis properti beberapa tahun terakhir cukup tinggi,

meski akhir tahun 2014 sempat terjadi penurunan penjualan properti. Namun secara umum penjualan

perumahan selama tahun 2014 cukup bagus. Hal terse-but disampaikan Direktur PT Agastya Sarana Artha

(Agastya Property) I Nyoman Palgunadi, Rabu (21/10). Kata dia, penurunan ini terutama terjadi saat proses

pemilihan presiden sejak pertengahan 2014. Yang justru menarik, penjualan properti pada beberapa tahun tera-

khir selalu meningkat. Memanfaatkan peluang tersebut, Agastya Property beberapa kali sukses menyelenggara-

kan seminar bisnis bertemakan ‘’Sukses Bisnis Prop-erty’’ yang diselenggarakan di Jala Food and Lounge di

Jalan Tukad Yeh Aya 100Z Renon, Denpasar.MBP/ist

MBP/ist

MBP/ist

SEKOLAH SEHAT - Setelah meraih juara I dalam Lomba Sekolah Sehat dan Kantin Sehat Tingkat Kota Denpasar, kini SDN 13 Kesi-

man, Denpasar mendapat kehormatan mewakili Kota Denpasar dalam lomba Sekolah Sehat dan Kantin Sehat Tingkat Provinsi Bali.

Penilaian dilakukan, Senin (19/10) oleh Tim Penilai Tingkat Provinsi dipimpin Kepala Bagian Kesejahteraan Biro Kesra Provinsi Bali I Gusti Agung Ayu Mertha Dhyani Dewi. Dalam lomba tesebut, tim penilai disambut hangat oleh Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr.

Luh Putu Sri Armini, M.Kes. mewakili Penjabat Wali Kota Denpasar A.A. Gede Geriya, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny.

Purnawati Geriya, Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan, Kepala SDN 13 Kesiman Ida Ayu Oka Sikarini, S.Pd., M.Pd. dan

semua siswa SDN 13 Kesiman.

MBP/ist

PRESTASI TRISMA - Anak-anak Madyapadma Journaslistik Park SMAN 3 Denpasar (Trisma) terus berprestasi. Film docu-

(Organization World Heritage City). Film karya anak-anak Trisma ini akan ditampilkan di Kongres OWHC di Peru. Karya

soal kebingunan krama subak di Penatih yang berjuang di tengah derasnya pembangunan. Mereka benar-benar dijepit oleh banyak

Arya Artana, Astrada oleh A.A. Ayu Ariwadiyani, penata kamera I Wayan Krisna Adijaya, produser oleh A.A. Raka Mas Narita dan

penata suara Ni Luh Gede Dian Sutarini.

Page 47: Majalah balipost edisi 112

472 - 8 November 2015

MBP/may

KEMBALI BUKA - Sebulan vakum untuk direnovasi, Restaurant Coco Bistro di Discovery Shopping Mall (Centro), Kuta akhirnya

kembali dibuka, Sabtu (17/10) lalu. Interior kolonial yang dulu menjadi ciri khas Coco Bistro Centro, kini berganti menjadi nuansa

vintage. Sementara menu yang ditawarkan masih mengusung Indonesian Food dan Western Food. “Indonesian food yang paling

populer di sini adalah nasi goreng kambing. Kalau western style ada seafood kombinasi dan steak,” ujar Corporate Executive Chef I Nengah Warta saat Re-Opening Coco Bistro Centro, Sabtu (17/10)

malam. Menurutnya, menu nasi goreng kambing sangat jarang ada di Bali. Di Coco Bistro, nasi goreng kambing menggunakan bumbu

yang diracik sendiri untuk lebih menonjolkan sisi Balinesse.

MBP/ist

LOKASABHA MGPSSR - Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Kabupaten Buleleng menggelar Lokasabha VII

dipusatkan di sekretariat MGPSSR di Desa Sambangan, Kecama-tan Sukasada, Minggu (18/10). Lokasabha ini akan diikuti oleh

sebanyak 1.500 orang undangan dan utusan dari masing-masing sanggah dadia semeton pasek se-Buleleng. Dijadwalkan pula hadir

dalam lokasabha tahun ini Ketua MGPSSR Pusat Prof. Wayan Wita didampingi Ketua MGPSSR Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, dan

Ketua MGPSSR Kabupaten Buleleng I Nengah Gelgel bersama pen-gurusnya. Menjelang pembukaan lokasabha, panitia Sabtu (17/10)

terus mematangkan persiapan acara pembukaan.

MBP/ist

UNGGUL - STIKES Bali memang pusatnya SDM unggul dalam kompetensi keahlian kesehatan dan bahasa asing. Belum lama

ini mahasiswa Stikes Bali sukses meraih juara II nasional di ajang Nursing Debate Competition yang diadakan di Universitas Brawijaya, 18 Oktober lalu. Prestasi itu dipersembahkan Kadek Ayu Ristianti (mahasiswa semester V S-1 Keperawatan) dan Ni Gusti Agung Ayu Novitasari (mahasiswa semester VII S-1 Kep-

erawatan). Lomba diikuti 20 lebih lembaga pendidikan kesehatan di Indonesia. Kedua mahasiswa ini langsung menjadi duta Stikes

bahasa Inggris tingkat nasional setelah menjadi tim terbaik di Kopertis Wilayah VIII.

MBP/ist

CEDERAI DEMOKRASI- Lama tidak berbicara tentang politik pilkada serentak di Bali, akhirnya membuat peraih suara tertinggi

pemilu DPD-RI 2014 di Bali, Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, bersuara tentang kekecewaan-nya terhadap sejumlah kandidat pilkada yang dihelat di enam ka-

bupaten/kota di Bali. Salah satunya muncul fenomena munculnya pasangan calon yang disinyalir sebagai kandidat boneka di Bali.

Hal ini dinilai sangat mencederai demokrasi, mengingat lahirnya seorang pemimpin harusnya melalui cara yang baik dan benar

termasuk proses di hulu politik. Nampak dalam foto Wedakarna bersama Dr. Wayan Koster (Ketua DPD PDI-P Bali) dan IGN Jaya

Negara (Sekretaris DPD PDI-P Bali) di Bangli.

Page 48: Majalah balipost edisi 112

T R A D I S I

2 - 8 November 201548

Saat melaksanakan upacara pioda-lan maupun karya ngusaba, teru-tama yang jatuh pada Tilem (bulan mati-red), biasanya masyarakat

disibukkan dengan pembuatan sarana upakara, salah satunya sanganan (jajan). Untuk mempercantik tampilan, terkadang sanganan itu dibuat dengan beragam warna. Demikian juga pada saat persem-bahyangan tiba, sanganan itu langsung dihaturkan.

Masyarakat Desa Pakraman Kubu, Ban-gli memiliki tradisi unik, yaitu setiap rahina Tilem menggelar upacara Nimbang San-ganan di Pura Hyang Waringin. Ini bukanlah sesuatu yang baru dilakukan. Melainkan sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Jro Mangku Nyoman Patut didampingi Bendesa Adat Kelurahan Kubu I Wayan Sugiawan belum lama ini menuturkan tradisi Nimbang Sanganan ini dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita. Hal ini sebagai bentuk peringatan Karya Ngusaba Pura Hyang Waringin yang jatuh pada Tilem Kaenem.Sementara itu, terkait dengan sangananyang dihaturkan, dikatakan, sanganan injin (beras hitam) yang dilengkapi parutan kelapa atau masyarakat Bali sering menyebut dengan jaja kuskus. Dipilihnya sanganan injin ini

tidak terlepas dari ciri rahina Tilem yang menunjukkan suasana gelap.

Saat tilem tiba, sanganan yang dibawa empat orang sinoman (krama yang bertu-gas) beratnya harus 1,5 kilogram. “Setiap Tilem, empat sinoman harus membawa sanganan ini. Beratnya tidak boleh lebih atau kurang dari yang sudah ditentukan,” jelas Jro Mangku.

Diceritakan lagi, saat sampai di pura, sanganan itu dibawa ke Utama Mandala dan diletakkan di bale pasamuan. Jika seluruhnya sudah siap, sanganan langsung ditimbang oleh pamangku yang jumlahnya 57 orang menggunakan timbangan Bali. Proses pen-imbangan juga bisa disaksikan oleh kramalain. Penyeimbang sanganan ini bukanlah menggunakan beban yang terbuat dari besi atau tembaga. Melainkan dua buah batu yang diikat benang putih. “Batu ini beratnya satu setengah kilo. Ini sudah ada sejak dulu, ini disakralkan. Berat sanganan harus sama dengan ini,” katanya.

Jika penimbangan sudah selesai dan beratnya sesuai dengan aturan, sanganan itu langsung dibagi untuk dihaturkan ke seluruh palinggih yang ada di lingkungan pura dan dilanjutkan upacara persembahyangan bersama. Di sisi lain, apabila sinoman lupa

membawa sanganan, maka akan dikenakan denda Rp 50 ribu dan harus kembali mem-buat sanganan tersebut.

Tambahnya, dalam pembuatan sanganan harus didasarkan pada keikhlasan dan diim-bangi dengan pikiran yang suci. Jika dibuat dengan perasaan yang tidak ikhlas bisa ber-dampak negatif, baik dari sisi sekala maupun niskala. Konon dulunya pernah ada kejadian, karena yang bersangkutan mungkin tidak ikhlas, beberapa hari kemudian mengalami sakit tak bisa diobati. Setelah dilakukan up-acara Guru Piduka, maka berangsur-angsur sembuh. “Pembuatan sanganan ini harus didasari dengan perasaan ikhlas,” jelasnya.

Terkait dengan makna tradisi ini, kata Jro Mangku sebagai salah satu bentuk upaya untuk menegakkan keadilan. Di samping dalam melakukan upacara agama, keadilan tersebut harus diterapkan pada saat kehidu-pan sehari-hari. “Tradisi ini sebagai salah satu cara untuk menerapkan sikap keadilan. Baik dalam melaksanakan upacara maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya, sembari menyampaikan piodalan di Pura Hyang Waringin dilaksanakan pada Buda Wage, Wuku Ukir.

Sosiawan

Simbolis Keadilan

Tradisi ” Nimbang Sanganan” di Pura Hyang Waringin

MBP/sos

Jro mangku mengilustrasikan prosesi nimbang sanganan di Pura Hyang Waringin. Di kotak timbangan (kiri) merupakan tempat san-ganan. Berat sanganan harus seimbang dengan berat batu (kanan).

MBP/sos

Pura Hyang Waringin

Page 49: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 2015 49

A K T I V I T A S

MBP/ist

LANGKAH STRATEGIS - Pemerintah Kota (Pemkot) Den-pasar telah melakukan langkah strategis untuk penyusunan laporan keuangan ke depannya dengan melakukan Bimbin-gan Teknis (Bimtek) pegawai keuangan maupun bendahara di masing-masing SKPD. Hal tersebut disampaikan Badan

Pengawas Keuangan dan Pembanguan (BPKP) Perwaki-lan Bali, Surung Naibaho, yang juga sebagai narasumber

bimtek tersebut, Senin (19/10) di Hotel Nikki Denpasar. Bimtek berlangsung empat hari, terbagi dua gelombang dan

dibuka Asisten Administrasi Umum IGN Eddy Mulya me-wakili Penjabat Wali Kota Denpasar A.A. Gede Geriya.

MBP/ist

PENARIKAN UNDIAN - Sebagai bentuk apresiasi BRI kepada nasabahnya dalam hal ini nasabah Simpedes, BRI Cabang Ta-

banan menggelar penarikan undian Tabungan Simpedes Semester I 2015 di Pasar Tabanan, Rabu (21/10). Penarikan undian kali

ini bertema BRI Tabanan Banjir Hadiah. Hadiah untuk nasabah Simpedes mulai dari mobil sebagai hadiah utama, motor, TV LCD, hingga mesin cuci. Pemimpin Cabang BRI Tabanan Meidri Agung

Cahyanto memaparkan, pengundian Simpedes Semester I 2015 mengikutsertakan 21.416.674 kupon untuk periode 1 Maret sampai 31 Agustus dengan total hadiah Rp 466.470.000. Pemenang hadiah

utama berupa satu unit mobil Suzuki Ertiga adalah Ida Ayu Ketut Sri Martini dari Unit Kerambitan.

MBP/ist

PARAMETER KEPEMIMPINAN - Salah satu parameter kepemimpinan Raja Resi dalam Kitab Niti Sastra adalah

adanya penghargaan kaum pemimpin (Ksatria) terhadap para ahli sastra yang merupakan benteng terakhir dari sebuah per-adaban. Sebagaimana diajarkan dalam agama Hindu, bahwa

bertahannya agama Hindu sebagai agama tertua didunia kes-emuanya berkat peran para intelektual yang mampu menjaga

Di era modern ini para penulis buku dapat dikategorikan sebagai cendikiawan dharma. Wujud perhatian terhadap para

penulis dan penerbit buku ini selalu digelorakan oleh tokoh muda Hindu Indonesia Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna MWS III yang kini menjabat Senator DPD-RI, dengan konsistensi selama sepuluh tahun berturut-turut mengadakan

program Hindu Books Readers Community Award (HBRC).

MBP/ist

MUSKAB X PMI - Pj. Bupati Badung Nyoman Harry Yudha Saka didampingi Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali I Gst.

Bagus Alit Putra, Ketua PMI Badung Kompyang R. Swandika yang juga Sekda Kabupaten Badung membuka Muskab X PMI

Kabupaten Badung, Jumat (16/10) di Ruang Kriya Gosana Puspem Badung Mangupraja Mandala. Pembukaan ditandai

dengan pemukulan gong. Muskab dihadiri Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali I Gst. Bagus Alit Putra, Ketua PMI Badung

Kompyang R. Swandika yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung dan peserta Muskab.

Page 50: Majalah balipost edisi 112

2 - 8 November 201550

SUDAH lama Desa Kamasan tidak lagi dikunjungi wisatawan mancanegara seperti pada masa jayanya di tahun 90-an yang sempat mengantarkan lukisan klasik Wayang Kamasan di museum ternama di luar negeri. Kini, tiap tahun kondisi pari-wisata di Desa Kamasan kian menurun. Hal ini pula berdampak terhadap kesejahteraan pelukis yang menggantungkan hidup untuk mempertahankan warisan leluhur.

Kini jumlah pelukis klasik Wayang Kamasan tidak banyak lagi. Jumlahnya kini hanya sekitar 12 orang. Jauh me-nyusut dibandingkan jumlah pelukis di tahun 90-an yang bisa mencapai puluhan orang. Tidak mau terus terkubur dari dunia pariwisata, Pemkab Klungkung berupaya mengangkat kembali kejayaan Desa Ka-masan dengan menjadikannya sebagai desa wisata.

Setelah melakukan regenerasi pelukis klasik Wayang Kamasan pada Festival Semarapura April lalu, kini Pemkab Klungkung mulai menata Desa Kamasan

untuk bisa dikunjungi para wisatawan. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis-budpar) Kabupaten Klungkung I Wayan Sujana mengungkapkan, desa wisata yang kini disandang Desa Kamasan dapat meningkatkan potensi yang dimiliki desa tersebut.

Potensi Desa Kamasan yang terkenal dengan lukisan klasik Wayang Kamasan akan mulai dibangkitkan dengan men-datangkan wisatawan langsung ke desa tersebut. Namun untuk melakukan hal tersebut, diperlukan akomodasi yang memadai sehingga wisatawan bisa lebih nyaman berada di Desa Kamasan. Wayan Sujana menjelaskan, untuk menyiapkan Desa Kamasan dikunjungi wisatawan, pihaknya masih melakukan pembinaan kepada masyarakat dengan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). “Kita sedang melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok yang ada di Desa Kamasan sebagai desa wisata,” ujar pejabat berkumis tersebut.

Selain Disbudpar, untuk dapat meny-iapkan akomodasi pariwisata di Desa Ka-masan diperlukan dukungan dari berbagai sektor. Seperti pembuatan lahan parkir yang digarap Dinas Pekerjaan Umum (PU). Penataan taman dan kebersihan ling-kungan yang melibatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan berbagai dukungan lainnya. “Potensi sudah ada tinggal men-ingkatkan akomodasi pariwisata yang ada di Desa Kamasan,” imbuhnya saat

Meski begitu, dukungan yang diberikan Pemkab Klungkung ini tidak dapat optimal tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Untuk itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berharap upaya Pemkab Klung-kung untuk meningkatkan potensi Desa Kamasan ini, dapat didukung dengan adanya home stay di rumah-rumah warga. “Sambil berjalan kita berupaya untuk melengkapi segala kebutuhan yang diper-lukan untuk desa wisata,” jelas Bupati Suwirta. (adv)

Datangkan WisatawanMajukan Pariwisata Desa Kamasan

Lukisan Klasik Wayang Kamasan menjadi potensi dari pariwisata Desa Kamasan. Tampak Bupati Suwirta serius memperhatikan proses melukis wayang Kamasan .

P E M E R I N T A H A N

Page 51: Majalah balipost edisi 112
Page 52: Majalah balipost edisi 112