lporan

4
Etiologi Kelainan Kongenital Rongga Mulut Etiologi dari kelainan kongenital rongga mulut dapat dibagi menjadi dua garis besar, yaitu: 1. Faktor Lokal a. Faktor Herediter Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkingan besar akan berpengaruh atas kelainan kongenital pada anaknya. Beberapa contoh kelainan kromosom autosomal trisomi 21 sebagai sindroma Down (mongolism), kelainan pada kromosom kelamin sebagai sindroma Turner. Kelainan genetik dibagi dua, yaitu mutasi gen dan aberasi kromosom. Mutasi gen : autosomal dominan, autosomal resesif, X-linked. Aberasi kromosom: seperti pada celah bibir atau langitan merupakan manifestasi dari berbagai macam sindrom, misalnya trisomi 13 dan trisomi 18. b. Faktor Infeksi Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Beberapa infeksi pada trimester pertama yang dapat menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya gangguan pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.

Upload: ziyanah-walidah-ansyani

Post on 26-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

guys

TRANSCRIPT

Page 1: lporan

Etiologi Kelainan Kongenital Rongga Mulut

Etiologi dari kelainan kongenital rongga mulut dapat dibagi menjadi dua garis besar, yaitu:

1. Faktor Lokal

a. Faktor Herediter

Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkingan besar akan berpengaruh atas

kelainan kongenital pada anaknya. Beberapa contoh kelainan kromosom autosomal

trisomi 21 sebagai sindroma Down (mongolism), kelainan pada kromosom kelamin

sebagai sindroma Turner.

Kelainan genetik dibagi dua, yaitu mutasi gen dan aberasi kromosom. Mutasi gen :

autosomal dominan, autosomal resesif, X-linked. Aberasi kromosom: seperti pada celah

bibir atau langitan merupakan manifestasi dari berbagai macam sindrom, misalnya

trisomi 13 dan trisomi 18.

b. Faktor Infeksi

Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada

periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Infeksi pada trimesrer

pertama di samping dapat menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan

kemungkinan terjadinya abortus. Beberapa infeksi  pada trimester pertama yang dapat

menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi

toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya

gangguan pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau

mikroftalmia.

2. Faktor Lingkungan

a. Faktor Obat

Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama

kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada

bayinya.

Obat yang larut dalam lemak lebih mudah melalui plasenta dibandingkan obat yang

larut dalam air. Obat dengan berat molekul lebih besar lebih sulit melalui plasenta. Obat

dengan dosis berlebih juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Obat yang mudah

larut dalam plasenta ibu hamil adalah obat dengan berat molekul 100-500 Dalton (Da)

contohnya warfarin.

Page 2: lporan

Antiinflamasi Nonsteroid (NSAIDs)

Aspirin : pemakaian dengan dosisi tinggi pada triwulan pertama dapat

menyebabkan abruptio plasenta (plasenta terlepas dari rahim sebelum

waktunya).

Ibuprofen : dapat mengakibatkan konstriksi (penyempitan) dari arteriosus

duktus fetalis. Pada triwulan pertama dapat menyebabkan oligohidramnion

atau anhidramnion yang berkaitan dengan gangguan ginjal janin.

Vitamin A

Vitamin A berlebih terbukti teratogen apabila dikonsumsi lebih dari 10.000

IU/hari. Vitamin A dalam dosis ini dapat menyebabkan kelainan saraf.

Obat-obatan Narkotik

Amfetamin obat untuk mengatasi depresi dapat meningkatkan risiko bibir

sumbing.

Nikotin mengurangi aliran darah menuju plasenta dan meningkatkan bayi berat

lahir rendah dan kematian mendadak pada janin.

Alkohol dapat menyebabkan gangguan kognitif pada janin.

b. Faktor Radiasi

Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan

kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua

dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat

menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya.

c. Faktor Usia Ibu

Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang

dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah

Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka

kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar

26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan

ialah 1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu

Page 3: lporan

berumur 35-39 tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15 untuk

kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih

d. Faktor Trauma Mekanik

Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan hentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ tersebut. Faktor predisposisi dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ.