lp anc trimesterii & iii

40
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER 3 A. PENGERTIAN 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Saifudin, Abdul Bani, dkk. 2001) Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam uterus, mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam : 1988). Kehamilan trimester III adalah kehamilan usia antara 29 - 40 minggu (Mochtar Rustam : 1988) 2. Pengertian Antenatal Care Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mendapatkan kesehatan umum ibu. Mencegah secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi kehamilan, menetapkan resiko kehamilan, menyiapkan persalinan menuju bayi sehat dan ibu sehat, mempersiapkan, memelihara bayi dan laktasi, mengantar pulihnya kesehatan ibu secara optimal, saat akhir kala nifas (Manuaba, 2001). B. TUJUAN ANTENATAL CARE 1. Tujuan Umum

Upload: tia-y

Post on 03-Jul-2015

1.499 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

i'll be there...

TRANSCRIPT

Page 1: Lp ANC TrimesterII & III

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER 3

A. PENGERTIAN

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Saifudin,

Abdul Bani, dkk. 2001)

Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam

uterus, mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang

sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam : 1988).

Kehamilan trimester III adalah kehamilan usia antara 29 - 40 minggu (Mochtar

Rustam : 1988)

2. Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mendapatkan kesehatan

umum ibu. Mencegah secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi

kehamilan, menetapkan resiko kehamilan, menyiapkan persalinan menuju bayi sehat

dan ibu sehat, mempersiapkan, memelihara bayi dan laktasi, mengantar pulihnya

kesehatan ibu secara optimal, saat akhir kala nifas (Manuaba, 2001).

B. TUJUAN ANTENATAL CARE

1. Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam

kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang dijumpai dalam kehamilan,

persalinan dan nifas.

b. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini

mungkin.

c. Menurunkan angka morbiditas, mortalitas ibu dan anak.

Page 2: Lp ANC TrimesterII & III

d. Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,

kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. (Mochtar Rustam : 1998)

C. TANDA-TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN

1. Tanda-tanda presumtif

a. Amenorhoe

b. Mual dan muntah

c. Mengidam

d. Lelah

e. Tidak tahan bau-bauan

f. Pingsan

g. Anorexia

h. Payudara membesar

i. Miksi sering

j. Konstipasi / Obstipasi

k. Pigmentasi kulit

l. Varises

2. Tanda kemungkinan hamil

a. Perut membesar

b. Uterus membesar

c. Tanda hegar

d. Tanda chad wick

e. Tanda braxton hicks

f. Tanda pisca seek

g. Tanda ballotement

h. Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti kehamilan

a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa dan diraba bagian-bagian janin.

b. Denyut jantung janin dapat diketahui melalui pemeriksaan auskultasi.

c. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen.

d. Terlihat kantung yolk sack pada pemeriksaan USG

Page 3: Lp ANC TrimesterII & III

D. JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Menurut acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal (2001).

Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4 (empat) kali selama kehamilan, yaitu:

1. Satu kali pada triwulan pertama

2. Satu kali pada triwulan kedua

3. Satu kali pada triwulan ketiga

Menurut Rustam Mochtar (1998) berdasarkan teori kunjungan ibu hamil sebaiknya

pemeriksaaan dilakukan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat

satu bulan.

2. Periksa ulang 1 (satu) kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.

3. Periksa ulang 2 (dua) kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Asuhan minimal termasuk ”10T” yaitu:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

2. Ukur tekanan darah.

3. Nilai status gizi (ukur lila).

4. Ukur tinggi fundus.

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi toxoid tetanus bila diperlukan.

7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

8. Tes laboratorium (rutin dan khusus).

9. Tatalaksana kasus.

10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

E. JENIS-JENIS KUNJUNGAN IBU HAMIL

1. K1 Murni

Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan dibawah 12

minggu. (Pedoman PWS - KIA. 1997).

Page 4: Lp ANC TrimesterII & III

2. K1 Akses

Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan diatas 12 minggu.

(Pedoman PWS - KIA. 1997)

3. Kunjungan Ulang

Kunjungan bumil yang kedua-seterusnya. (PWS - KIA. 1997)

4. K4

Kunjungan ibu hamil sebanyak 4 (empat) kali dengan ketentuan satu kali pada

trimester 1, satu kali pada trimester 2 dan dua kali pada trimester 3. (Pedoman PWS -

KIA. 1997).

F. PERIKSAAN IBU HAMIL

1. Anamnesis

Identitas istri dan suami ; nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat dan lain-

lain. Dalam melakukan anamnesis diperlukan keterampilan berkomunikasi, karena tingkat

pendidikan dan daya tangkap sangat bervariasi.

2. Anamnesis Umum

a. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan lain-

lain

b. Tentang haid, menarche, lama haid, banyaknya darah haid dan kapan mendapat haid

terakhir, teratur atau tidak.

c. Tentang kehamilan persalinan, nifas yang lalu, jumlah dan keadaan anak hidup

d. Tentang keadaan kehamilan sekarang : kapan mulai terasa pergerakan anak

e. Tentang keadaan kesehatan anak.

3. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum, meliputi :

Tenaga : Lihat keadaan tenaga ibu. Apakah ia berjalan seperti orang

yang sehat atau sakit.

Bahagia/sedih : Apakah ia terlihat bahagia atau senang dengan kehamilannya.

Kondisi kulit : Apakah kulitnya bersih atau ada luka

Kelainan tulang : Perhatikan bagaimana ia bejalan apakah ada kelainan bentuk-

bentuk tulangnya.

Page 5: Lp ANC TrimesterII & III

Keadaan gizi : Apakah ibu telah memenuhi nutrisi auntuk dirinya dan janin.

Kesadaran : Apakah kesadaran ibu baik atau tidak.

b. Adakah anemia, odema.

c. Reflek, terutama reflek lutut.

d. Tanda-tanda vital, meliputi:

1). Lingkar Lengan Atas (Lila)

Pengukuran Lila untuk:

a) Mengetahui adanya resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada WUS.

b) Menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan BBLR

c) Batas ambang li-la 23,5 cm.

2). Berat Badan

Ditimbang pada saat pertama kali datang dan pada setiap kunjungan. Berat

badan ibu hamil naik rata-rata 9-13 kg atau 9-18 kg (selama hamil). Kenaikan berat

badan ¼ kg - ½ kg perminggu atau 1-2 kg perbulan. Kenaikan berat badan biasanya

terjadi pada trimester kedua. Pada saat ini ibu hamil sudah tidak muntah lagi sehingga

sudah mulai makan. Pada usia kehamilan 28 minggu minimal berat badan ibu

bertambah 5 kg. Penambahan berat badan ibu selama hamil, terjadi karena

penambahan berat badan bayi, plasenta, dan kantong air dan tubuh ibu sendiri.

3) Tinggi Badan

Diukur pada saaat pertama kali dating. Ibu hamil yang tinggi badannya kurang

dari 145 cm terutama pada kehamilan pertama tergolong resiko tinggi.

4) Suhu

Suhu tubuh normal 37º C. Kalau ibu panas menandakan adanya infeksi

(kuman yang berbahaya masuk kedalam tubuh) dan menyebabkan penyakit.

5) Denyut Nadi Ibu

Nadi dalam keadaan normal 60-80 kali permenit. Denyut nadi ibu 100 atau

lebih permenit merupakan tanda-tanda kurang baik.

Kemungkinan ibu mengalami :

a) Tegang, ketakutan, cemas akibat maslah tertentu.

Page 6: Lp ANC TrimesterII & III

b) Perdarahan hebat.

c) Anemia

d) Sakit atau demam

e) Gangguan tiroid (kelenjar gondok)

f) Gangguan jantung

g) Penggunaan obat (misalnya kokain, pil, diet, heroin atau morphin)

6) Pernapasan

a) Normalnya 20-24 kali permenit

b) Pada akhir kehamilan ibu hamil sering merasa sesak karena diafragma

terdesak keatas.

7) Tekanan Darah

Tekanan darah normal 90/60 hingga 140/90 mmHg. Tekanan darah diukur

setiap kali pemeriksaaan kehamilan. Kalau tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg

berarti tekanan darah ibu tinggi. Adanya kenaikan sistolik melebihi 30 mmHg dan

kenaikan diastolik 15 mmHg juga harus diwaspadai sebab keadaan itu merupakan

salah satu gejala pre-eklampsia.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah selama

kehamilan, yaitu :

a) Darah akan kesulitan membawa makanan untuk bayi, akibatnya pertumbuhan

bayi akan lambat.

b) Ibu menderita ganggguan ginjal.

c) Perdarahan sebelum melahirkan.

d) Perdarahan pada otak atau kejang

e) Kematian

Jika tekanan darah ibu pada saaat pertama kali periksa lebih dari 140/90,

mintalah ia berbaring miring kekiri untuk memberi O2 kepada bayi dan bantulah ia

supaya tenang agar dapat beristirahat kurang lebih 20 menit. Kemudian tekanan

darah diukur kembali.

Page 7: Lp ANC TrimesterII & III

4. Pemeriksaan Kebidanan

a. Inspeksi

1) Muka

Pemeriksaan pada muka yang diperiksa adalah apakah terdapat Cloasma

Gravidarum atau tidak dan apakah oedem atau tidak.

a) Rambut dan kulit rambut : bersih atau kotor atau terdapat kelainan

b) Kelopak mata : bengkak atau tidak

c) Conjungtiva : pucat atau tidak

d) Sklera : kuning, hiperemesis atau normal.

e) Hidung : ada polip atau kelainan lain atau normal.

f)Mulut : ada sariawan atau tidak

g) Gigi : ada karies atau tidak.

2) Leher

Leher adalah kelenjar gondok membesar atau tidak.

3) Payudara

a) Bentuk buah dada sama atau tidak.

b) Pigmentasi putting dan areola mamae.

c) Keadaan putting susu, menonjol, datar atau tenggelam.

d) Adakah cairan yang keluar dari putting susu seperti colustrum.

Perawatan payudara ibu hamil terdiri dari :

a) Pemeriksaaan payudara dilakukan pada awal kehamilan.

b) Persiapan putting susu dimulai sejak trimester kedua.

c) Massage payudara dilakukan mulai hamil 28 minggu 2x sehari, pagi dan sore

hari.

Persiapan puting susu dengan cara mengurut / massage payudara :

a) Mengompres puting susu dengan kapas, minyak kelapa 1 – 2 menit agar

kotoran mudah lepas, puting kuat dan teratur.

b) Memutar puting kearah dalam atau luar sepuluh kali agar putting tidak lecet.

c) Angkat payudara dengan kedua tangan lalu memeras kepangkal 10x.

Page 8: Lp ANC TrimesterII & III

d) Angkat payudara sebelah kanan dengan tangan kanan, urut bagian atas dengan

tangan kiri 10x lalu angkat payudara sebelah kiri dengan tangan kiri, urut bagian

atas dengan tangan kanan 10x.

e) Mengurut bagian bawah dengan tangan kanan dan kiri bergantian .

f) Letakkan kedua tangan disela-sela payudara, kemudian gerakkan memutar

keatas dan kebawah 20x.

g) Payudara disiram dengan air hangat kuku selama 3 menit lalu disiram air

dingin selama 3 menit.

No f dan g dilakukan setelah melahirkan.

Manfaat massage adalah :

a) Menghindari payudara bengkak.

b) Memperbanyak air susu ibu

c) Agar saluran air susu tidak terhambat sehingga tidak terjadi abses.

4) Abdomen

a) Membesar sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.

b) Linea alba atau nigra : Hyperpigmentasi atau tidak

c) Tampak gerakan janin atau tidak.

d) Bentuk pembesaran gravidarum (melintang, memanjang atau asimetris).

e) Striae gravidarum (gatal karena pengeluaran hormon kehamilan diperut).

f) Ada lukanya atau tidak, apa terdapat bekas operasi.

5) Vulva

Adakah oedema, pengeluran cairan (flour), perineum adakah varises atau bekas

luka parut, tanda chadwick, candylomata.

b. Palpasi

Palpasi dibagian abdomen, bertujuan untuk :

1) Menentukan besarnya rahim dan tuanya kehamilan.

2) Menentukan letak janin dalam rahim.

Cara mengukur rahim, yaitu :

1) Menggunakan metode jari (naik 2 jari perbulan).

Page 9: Lp ANC TrimesterII & III

2) Menggunakan pita pengukur (naik 1 cm perminggu).

3) (Letakkan pita pengukur dengan angka 0 pada pinggir atas tulang simpisis

kemudian retangkan pita diatas rahim ibu dan tahan pada puncaknya).

Cara palpasi menurut Leopold yaitu :

1) Leopold I

1) Menentukan tinggi fundus uteri

2) Menentukan tuanya kehamilan

3) Bagian apa yang ada di fundus.

Caranya :

1) Pemeriksa berada disebelah kanan ibu dan menghadap ibu

2) Beritahu pasien untuk menekuk kedua kaki.

3) Letakkan kedua tangan pada kedua sisi fundus untuk mengetengahkan fundus.

4) Menentukan batas fundus uteri.

5) Meletakkan tangan kanan diatas sympisis, letakkan batas nol meteran pada

bagian atas sympisis.

6) Tarik pita meteran dengan tangan kiri sampai batas atas fundus uteri.

7) Tentukan tinggi fundus uteri.

8) Tentukan bagian janin yang ada difundus.

a) Kepala : Bulat dan keras.

b) Bokong : Lembek.

Memantau tumbuh Kembang janin

Usia

Kehamilan

Tinggi Fundus

Dalam cm Dengan jari

12 minggu - 3 jari di atas sympisis

16 minggu -Ditengah-tengah antara

sympisis dan pusat

20 minggu - 2 jari di bawah pusat

24 minggu 24 – 25 cm Sepusat

28 minggu 26 – 27 cm 3 jari di atas pusat

Page 10: Lp ANC TrimesterII & III

32 minggu 29 – 30 cmPertengahan antara pusat

dan prx

36 minggu 31 – 32 cm 2 jari di bawah prx

1. Untuk mengukur tuanya kehamilan dalam bulan menurut Mac Donald :

Jarak tinggi fundus uteri dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan

3,5 cm

atau tinggi fundus uteri dalam cm x 2 : 7

Contoh : Tinggi fundus 32 cm x 2 = 64 : 7 = 9 bulan

2. Untuk mengukur tuanya kehamilan dalam minggu

Tanggal kunjungan - HPHT (bln) x 4 1/3 = tuanya kehamilan dalam minggu

Contoh :

Datang : 31 – 11 - 02

HPHT : 14 – 04 – 02

17 7 x 4 1/3 = 28 + 2 = 30 + 2 = 32 minggu

Datang : 21 – 11 – 02

HPHT : 30 – 04 – 02

-9 7 4 1/3 = 28 + 2 = 30 – 1 = 31 minggu

Datang : 10 – 02 – 02

HPHT : 24 – 10 – 02

-14 4 x 4 1/3 = 16 + 1 = 17 – 2 = 15 minggu

3. Untuk menentukan taksiran berat janin dipakai rumus Johnson – Tausak

Tinggi fundus dalam cm – 12 x 155 cm = kepala belum masuk.

Tinggi fundus dalam cm – 11 x 155 cm = kepala sudah masuk.

4. Cara menghitung taksiran partus (Naegele) :

a.Tanggal + 7 bln - 3 + 1

b. Tanggal + 7 bln + 9

Page 11: Lp ANC TrimesterII & III

2) Leopold II

a) Untuk menentukan letak punggung janin

b) Bagian terkecil janin.

Caranya :

a) Letakkan kedua tangan dikedua sisi rahim.

b) Tangan kiri menahan dan tangan kanan meraba bagian janin yang ada di sisi kiri

ibu, kemudian lakukan sebaliknya.

c) Tentukan letak punggung janin (punggung kanan / punggung kiri)

- Punggung : keras dan memanjang seperti papan.

- Bagian terkecil janin : kosong atau teraba bagian kecil janin.

3) Leopold III

Menentukan bagian terbawah janin.

Caranya :

a) Tangan kiri berada diatas fundus dan tangan kanan berada diatas fundus dengan

posisi ibu jari berada disebelah kanan ibu dan keempat jari lainnya berada

disebelah kiri ibu sambil menggoyang kekiri dan kekanan.

b) Tentukan bagian terbawah janin.

Kepala : keras dan ada lentingan

Bokong : Lembek dan tidak ada lentingan.

4) Leopold IV

Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk PAP.

Caranya :

a) Pemeriksaaan menghadap kekaki ibu.

b) Meletakkan kedua telapak tangan dibagian terbawah janin diatas sympisis.

c) Tentukan seberapa jauh masuk PAP.

1. Konvergen (bila jari-jari tangan saling bertemu) berarti bagian terdepan

belum turun / belum masuk PAP.

2. Divergen (bila jari-jari kedua tangan saling menjauh) berarti bagian

terdepan sudah turun / sudah masuk PAP.

Page 12: Lp ANC TrimesterII & III

Selain cara Leopold, periksa raba untuk memeriksa ada atau tidaknya

keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan ukuran panggul disebut Parasat

Osborn.

Caranya :

a) Dengan tangan kiri, kepala masih di atas PAP didorong masuk kedalam PAP.

b) Tangan kanan mengukur sampai berapa jauh kepala menonjol di atas sympisis.

c) Bila kepala menonjol tidak melebihi 2 jari, kemungkinan pada saat persalinan

kepala masih dapat melalui rongga panggul dengan adanya Moulage Kepala dan

Regangan pada panggul.

d) Bila kepala menonjol 2 jari atau lebih berarti terdapat ketidakseimbangan atara

ukuran kepala dan panggul, disebut Osborn Positif.

c. Auskultasi

a. DJJ normal 120-160 kali permenit.

b. Djj terdengar hampir pada kehamilan 20 minggu.

c. Janin mulai bergerak pada usia kehamilan, yaitu :

Primi hamil 18-20 minggu.

Multi hamil 16-18 minggu.

d. Cara menghitung DJJ, yaitu :

Dengan menghitung jumlah DJJ 5 detik pertama, 5 detik ketiga dan 5 detik kelima.

Dijumlahkan kemudian dikalikan 4.

d. Perkusi

Menentukan reflek patella, nyeri ginjal dan memeriksa oedem di bagian kaki.

1. Refleks Patella

caranya :

- Raba tendon tepat dibawah tempurung lutut, kemudian ketuk dengan alat bernama

hammer. Kalau reflek negatif kekurangan B1. Bila reflek meningkat merupakan

tendon pre-eklampsia.

Page 13: Lp ANC TrimesterII & III

2. Memeriksa nyeri ginjal

Caranya :

- Ketuk pada daerah belakang tubuh ibu. Tangan kiri menahan bagian ginjal, satu

tangan lainnya mengetuk bagian tersebut, apakah sakit atau tidak.

3. Memeriksa oedema

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi apakah ada oedema dibagian yang

terlihat bengkak, biasanya terjadi dibagian kaki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara

menekan bagian kulit. Jika saat ditekan kembalinya sangat lambat dinamakan oedem,

karena penimbunan cairan dalam kulit.

Lamanya menekan 8 detik, dilakukan pada daerah pre libia dan mata kaki.

Pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal. Pada saat bangun tidur

dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk. Bila oedem disertai dengan tekanan

darah tinggi merupakan tanda-tanda pre-eklampsia.

5. Pemeriksaaan Penunjang

Pemeriksaaan panggul luar biasanya dilakukan pada ibu hamil primigravida.

Ukuran-ukuran panggul luar, yaitu :

a. Distansia Spinarum

Jarak antara spina iliaea anterior – superior kanan dan kiri. Ukuran normal ±24-26

cm

b. Distansia Kristarum

Jarak terjauh antara krista iliaea terjauh kanan dan kiri. Ukuran normal ±28-30 cm.

c. Konjugata Eksterna

Jarak antara tepi atas sympisis dan prosesus spinosus lumbal V. Ukuran normal 18-

20 cm.

d. Lingkar panggul

Diukur dari pinggir atas sympisis, pertengahan sias trohanter mayor, ruas tulang

lumbal kelima kembali lagi ketempat yang sama. Ukuran normal 80-90 cm.

6. Pemeriksaan Laboratorium

a. Hb

Pemeriksaan Hb dilakukan untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah ibu

sehngga dapat diketahui ibu mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaaan darah

Page 14: Lp ANC TrimesterII & III

dilakukan minimal dua kali selam kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III.

Pemeriksaaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Hb

sahli.

Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

Hb 11 gr% : Tidak anemia

Hb 9-10 gr% : Anemia ringan

Hb 7- 8 gr% : Anemia sedang

Hb <7 gr% : Anemia berat

b. Albumin (Protein Urine)

Yakni pemeriksaaan protein dalam urine yang merupakan salah satu cara

untuk mengetahui apakah terdapat tanda dari gejala pada pre-eklampsia.

Hasil pemeriksaaan Albumin (protein urine) dapat digolongkan yaitu :

1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan / jernih.

2. Positif (+) : Ada kekeruhan sedikit tanpa butir-butir.

3. Positif (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir

dalam kekeruhan.

4. Positif (+++) : Jelas keruh dan berkeping-keping.

5. Positif (++++) : Sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar

/bergumpal-gumpal / padat

c. Reduksi Urine (Gula dalam Urine)

Yakni pemeriksaan gula dalam urine unuk mengetahui apakah ada penyakit

diabetes (kencing manis) pada ibu hamil.

Hasil pemeriksaaan Reduksi dapat digolongkan, yaitu :

1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan warna.

2. Positif (+) : Bila hijau kekuning-kuningan (0,5 – 1 % glukosa).

3. Positif (++) : Bila kuning (1 – 1,5 % glukosa).

4. Positif (+++) : Bila orange atau warna lumpur keruh (2-3,2% glukosa).

5. Positif (++++) : Bila merah keruh (lebih dari 3,5 % glukosa).

Page 15: Lp ANC TrimesterII & III

G. KETIDAKNYAMANAN YANG UMUM DALAM MASA KEHAMILAN TRIMESTER II

DAN III

Pada trimester kedua maupun ketiga perut ibu hamil sudah membesar, berbagai

perasaan emosional yang berbeda-beda dan tubuh secara fisik juga mengalami perubahan. Ibu

hamil sudah akan mempersiapkan untuk kehadiran si bayi baru, berbagai perasaan emosional

yang berbeda-beda muncul, kegembiraan untuk bertemu bayi baru, kuatir akan kesehatan

janin, dan mulai berfikir tentang persalinan. Dengan tambahan perubahan emosi ini, tubuh

secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir kehamilan ini. Bila tidak diatasi

dengan baik akan menjadi ketidaknyamanan selama kehamilan.

1. Sakit Punggung Bagian Bawah

Terjadi pada trimester kedua dan ketiga

Penyebab :

a. meningkatnya beban berat yang dibawa ibu hamil yaitu bayi dalam kandungan

b. kurvatur dari vertebra umbasacral yang meningkat saat uterus terus membesar

c. spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf (melemahnya otot-otot tulang belakang)

d. kadar hormon yang menngkat, sehingga cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi

lembek

e. perubahan pada postur yang mengubah pusat gravitasi kedepan, memberikan tekanan

yang lebih besar pada punggung

f. untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit otomatis akan

menarik otot punggung lebih kencang.

g. Keletihan

Cara Mengatasi :

a. pakailaah sepatu tumit rendah

b. gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda

c. hindari mengangkat benda berat, tekuk lutut jika harus mengambil sesuatu dari lantai

d. berdiri dan berjalan dengan pungggung yang tegak

e. pakailah kasur yang nyaman (keras/datar), gunakan matras yang kokoh

f. mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga tidak perlu

membungkuk sering.

g. gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

h. hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah terhambat

Page 16: Lp ANC TrimesterII & III

i. duduk dengan punggung lurus dan ditopang dengan baik

j. lakukan latihan lembut yang dapat membantu merenggangkan dan menguatkan otot

punggung.

k. kenakan calana hamil dengan pinggiran elastis lebar yang ada dibawah lekukan perut

untuk mendapatkan dukungan yang baik

l. jika rasa sakitnya sangat hebat, konsultasikan dengan dokter dengan segera karena bisa

jadi gejala infeksi atau kondisi lainnya. Jika ingin minum obat penghilang rasa sakit,

konsultasikan terlebih dahulu.

2. Keluarnya Cairan dari Payudara

Merupakan colustrum yaitu makanan bayi pertama yang kaya akan protein dan

antibodi bagi tubuh bayi. Untuk persiapan bagi bayi sebaiknya lakukanlah massage payudara

secara teratur selama hamil.

3. Konstipasi (sambelit) / Susah BAB

Penyebab :

a. tekanan rahim yang membesar kedaerah usus

b. peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat

c. penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus

d. penyerapan ai dari kolon meningkat

e. tekanan dari uterus yang membesar pada usus

f. suplemen zat besi

g. diet, kurang senam / exercise, penurunan kadar cairan.

h. gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) / emollients. Seperti : supositoria dll

i. hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hiperosmotis,

diphenylmethane, castor dll

Cara mengatasi :

a. banyak memakan makanan yang mengandung serat, buah-buahan dan sayuran / minum

jus prem tiap hari.

b. senam ringan / berolahraga secara teratur (3x seminggu) membuat pencernaan dan tubuh

bagus

c. banyak minum air putih untuk menenangkan pergerakan isi perut

d. pertahankan BAB secara teratur, jangan pernah menunda ke toilet

Page 17: Lp ANC TrimesterII & III

e. istirahat yang cukup

f. makanan berserat akan membuat pergerakan isi perut lebih teratur.

Tanda bahaya :

a. Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)

b. Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)

4. Haemorrhoids (wasir)

Penyebab :

a. Konstipasi

b. Rahim yang berkembang menyababkan tekanan pada urat darah halus (pembuluh darah

halus) dibagian bawah tubuh. Sehingga pembuluh menjadi mekar atau pembekakan

pembuluh darah di area dubur.

c. Wasir bisa sangat menyakitkan dan kadang menonjol ke anus, pecah atau berdarah.

Cara mengatasi :

a. hindari konstipasi

b. hindari duduk yang lama

c. gunakan kompres air hangat / mandi air hangat untuk kenyamanan dan meningkatkan

sirkulasi

d. makan makanan yang berserat dan banyak minum

e. kompres es / garam Epsom

f. menghindari ketegangan selama defekasi

g. latihan kegel untuk mengencangkan otot-otot perineal

h. istirahat dengan panggul dinaikkan dan diturunkan saat istirahat di tempat tidur

5. Sesak Napas

Pada kehamilan 33 – 36 minggu terasa sesak napas karena tekanan bayi yang berada

di bawah diafragma menekan paru ibu, membuat paru-paru lebih berat untuk mengembang

secara penuh ketika bernapas.

Cara mengatasi :

Page 18: Lp ANC TrimesterII & III

a. jelaskan pada ibu bahwa hal ini merupakan masalah yang fisiologis, setelah kepala

bayi sudah turun ke rongga panggul pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan, pada ibu

yang pertama kali hamil akan merasa lega dan bernapas lebih mudah

b. duduk tegak atau lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk

mengembang.

c. Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung dan paru-paru

d. tidur dengan kepala tersangga juga memberikan lebih sedikit tekanan pada paru-parua

e. tidur miring kiri untuk mencegah sesak napas.

6. Sering Kencing

Penyebab :

a. pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan semakin

menekan kandung kencing.

b. kencing yang tiba-tiba saat tertawa, bersin dan batuk merupakan hal yang normal dan

sementara waktu karena dinding otot pelvic (panggul) tengah bersantai untuk bersiap-

siap menuju kelahiran.

Cara mengatasi :

a. hindari minuman yang berkafein seperti kopi, teh dan soda karena merangsang BAK

b. condongkan badan kedepan setiap kali kencing untukmngosongkan kandung kencing

keseluruhan

c. gunakan alas wanita (pampers) terutama saat keluar rumah, bila ingin kencing tiba-

tiba

d. lakukanlah latihan kegel – salah satu latihan kebugaran setiap hari yaitu latihan

panggul di lantai dengan mengetatkan dan mengendurkan otot untuk mengontrol

sirkulasi kencing

e. perbanyak minum pada siang hari

7. Susah Tidur

Penyebab :

a. setelah perut membesar dan bayi akan menendang dimalam hari sehingga ibu jadi

sulit tidur

Page 19: Lp ANC TrimesterII & III

b. punggung pegal

c. posisi tidur kurang nyaman

d. kecemasan akan persalinan nanti

e. sering buang air kecil

Cara mengatasi :

a. cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur, posisi tidur miring kiri selain mencegah

varises, sesak napas, edema juga memperlancar sirkulasi darah

b. bila posisi punggung janin berada disebelah kanan sebaiknya miring kanan

c. perbanyak minum pada siang hari dan usahakan BAK disiang hari.

d. Jelaskan bahwa kehamilan merupakan keistemewaan bagi wanita.

8. Varises

Penyebab :

a. faktor keturunan

b. peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah

panggul dan vena di kaki, menyebabkan vena menonjol, biasanya muncul pada kaki

dan paha

c. di akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul

d. kelebihan berat badan

e. kerapuhan jaringan elastis yang diakibatkan oleh estrogen

Cara mengatasi :

a. angkatlah kaki ke atas ketika istirahat atau tiduran

b. pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensuport, pakailah di pagi hari dan

lepaskan ketika tidur

c. jangan berdiri atau duduk terlalu lama

d. cobalah untuk berjalan-jalan

e. anjurkan ibu kalau duduk / tidur tidak dengan kaki menyilang

f. gerakkan kaki sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi darah

g. pertahankan berat badan ideal sesuai tingkat kehamilan

h. berbaring di sisi kiri dengan kaki tersangga akan mengurangi berat dari kandungan

pada vena cava bagian bawah yang ada di sisi kanan

Page 20: Lp ANC TrimesterII & III

i. gunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek-apotek untuk

menenangkan aliran darah kembali ke jantung dan meminimalisir baik varises

maupun bengkak kaki.

9. Kontraksi Perut

Merasa sedikit kram di perut sekarang dan seterusnya adalah normal ketika hamil.

Tetapi rasa sakit yang hebat bukanlah salah satunya, maka berjaga-jaga selalu lebih baik, dan

segera periksakan pada dokter tepat waktu mengenai rasa sakit di perut yang berkelanjutan

dalam waktu lama.

Ada beberapa alasan kram perut terjadi selama kehamilan. Masa awal kehamilan

dimana embrio yang menempel di dinding rahim bisa menyebabkan rasa sakit yang mirip

dengan kram menstruasi. Di tiga bulan kedua, peregangan otot-otot dan ikatan sendi tulang

yang mendukung rahim juga bisa mengakibatkan sedikit rasa sakit. Mendekati tiga bulan

ketiga, kemungkinan akan terasa sensasi mengetat atau menarik yang terasa seperti kontraksi.

Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi Braxton-Hicks adalah kontraksi perut

atau kontraksi palsu dan hilang saat duduk atau istirahat.yang sesaat-sesaat dari rahim yang

sebetulnya di mulai paling cepat enam minggu dalam kehamilan (meskipun mungkin tidak

merasakannya hingga satu waktu). Tidak seperti melahirkan alami, kontraksi Braxton-Hicks

tidak teratur dan rasa sakit jauh lebih sedikit. Kemungkinan juga merasa sakit karena

kembung atau sembelit. Sering kram yang muncul di sekitar minggu ke 37 hingga 38,

termasuk pendarahan vagina dan terjadi pada jarak waktu yang teratur sekitar 5-10 menit bisa

berarti akan melahirkan!

Cara mengatasi :

a. perbanyak beristirahat

b. Santai. Cobalah duduk atau berbaring, lapisi punggung dengan bantal dan menyangga

kaki ke atas.

c. Regangkan ke arah yang sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.

d. Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba, seperti halnya memutar tajam pinggang.

e. Lakukan jalan santai atau pekerjaan rumah tangga kecil untuk rasa sakit yang

disebabkan kembung atau rasa panas dalam perut.

Page 21: Lp ANC TrimesterII & III

f. Jika terasa seperti akan melahirkan atau merasakan bahwa ada sesuatu yang salah,

segeralah ke rumah sakit secepatnya.

10. Oedema (bengkak)

Penyebab :

a. Terjadi pada trimester II dan III

b. Peningkatan kadar sodium karena pengaruh hormonal yang menyebabkan retens

cairan

c. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah

d. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler

e. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk / pada vena kava

inferior ketika berbaring, sehingga meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan

pergelangan kaki, kadang tangan bengakak juga

f. berdiri atau duduk terlalu lama

Cara mengatasi :

a. jelaskan pada ibu bahwa edema bukan sesuatu yang dikhawatirkan selama tekanan

darah normal, pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal, hanya

bila pada saat bangun tidur dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk

b. edema akan hilang setelah persalinan

c. naikkan kaki kapanpun duduk untuk menyembuhkan tekanan dibagian bawah tubuh

d. tetap sangga kaki ketika tidur, juga tinggikan kaki

e. tidak duduk atau berdiri untuk waktu yang lama

f. usahakan tetap sejuk / dingin, merasa panas akan membuat bengkak memburuk

g. lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah

h. hindari posisi berbaring terlentang

i. hindari kaos yang ketat / tali / pita yang ketat pada kaki

j. lakukanlah senam secara teratur

Tanda bahaya :

a. jika mengalami bengkak yang tiba-tiba dan sangat sakit

b. sakit kepala yang berlebihan, penglihatan buram dan rasa sakit hebat di perut

c. tekanan darah tinggi (hipertensi)

d. proteinuria

Page 22: Lp ANC TrimesterII & III

e. gejala di atas merupakan tanda preeklampsia / eklampsia

11. Kram Kaki

Penyebab :

a. biasanya terjadi setelah kehamlan 24 minggu

b. kekurangan asupan kalsium

c. ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor

d. pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic,

dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bawah bagian pelvic

e. tekanan pada syaraf di kaki

Cara mengatasi :

a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium

b. Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram

c. Gunakan penghangat untuk otot

d. Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor

e. Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor

yang tidak melarut

Tanda bahaya :

Tanda-tanda thrombophlebitis superficial / trombosis vena yang dalam

12. Cairan Vagina

Penyebab :

a. peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari

peningkatan kadar estrogen

b. perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat

oleh duderlien basilus

c. peningkatan cairan vagina selam kehamilan adalah normal, cairan biasanya jernih dan

kental dan mendekati persalinan lebih cair

Cara mengatasi :

a. tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

Page 23: Lp ANC TrimesterII & III

b. memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya

c. hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon

d. hindari pencucian vagina (douching)

Terapi :

a. gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan berlebihan

b. merendam vagina denganair rebusan daun sirih

Tanda bahaya :

a. jika sangat banyak, berbau menyengat, warna kuning atau abu-abu (servicitis,

vaginitis)

b. pengeluran cairan (selaput ketuban pecah)

c. perdarahan pervaginam (abruption plasenta, plasenta previa, lesi pada serviks atau

vagina, bloody show.

13. Perut Kembung

Penyebab :

a. Terjadi pada trimester II dan III

b. Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu

pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos

c. penekanan uterus pada usus besar

Cara mengatasi :

a. Hindari makanan yang mengandung gas

b. Mengunyah makanan secara sempurna

c. Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur

d. Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat

membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar

14. Rasa Panas dalam Perut dan Kesulitan Mencerna (Heart Burn)

Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan

tambahnya usia kehamilan, dan hilang saat persalinan.

Page 24: Lp ANC TrimesterII & III

Heart burn istilah lain untuk regurgitasi / refluks. Kandungan asam gastric (asam

klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman

menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak. Bahkan menjadi lebih tidak

nyaman saat berbaring.

Penyebab :

a. Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progesterone

b. Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang

kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus

c. Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh

pembesaran uterus

d. Hormon-hormon kehamilan memperlambat otot-otot mencerna makanan sehingga

kesulitan mencerna, kembung dan gas dalam perut

Cara mengatasi :

a. Makan porsi kecil tapi sering

b. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng / makanan yang

berbumbu merangsang dan pedas

c. Hindari rokok, kopi, alkohol, cokelat (mengiritasi gastric) / membuat katup

beristirahat lama

d. Hindari berbaring setelah makan dan tidak menekuk badan setelah makan

e. Hindari minuman selain air putih saat makan dan tidak minum banyak selama makan

f. Kunyah permen karet

g. Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik

h. Kenakan baju-baju longgr, karena baju ketat dapat meningkatkan tekanan di perut

i. Coba untuk duduk tegak, lakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan atau

berjalan-jalan sampai makanan telah tercerna

j. Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur

k. Jika rasa panas diperut berkelanjutan, konsultasikan dengan dokter.

l. Hindari mengonsumsi anti asam tanpa konsultasi dengan dokter, dikhawatirkan tidak

aman bagi bayi

Terapi :

a. Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida alumunium

dan magnesium)

Page 25: Lp ANC TrimesterII & III

b. Hindari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam dalam

lambung)

c. Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate

Tanda bahaya:

a. Kehilangan berat badan / keletihan yang amat berat

b. Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema kemungkinan

preeklampsia

c. Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur, appendicitis)

15. Sakit Kepala

Penyebab :

a. Biasa terjadi pada trimester II dan III

b. Akibat kontraksi otot / spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta

keletihan

c. Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang

berubah

Cara mengatasi :

a. Teknik relaksasi

b. Memassase leher dan otot bahu

c. Penggunaan kompres panas/es pada leher

d. Istirahat

e. Mandi air hangat

Terapi :

a. gunakan paracetamol

b. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative / hipnotik

Tanda bahaya:

a. Bila bertambah berat atau berlanjut

b. Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)

c. Jika ada migraine

d. Penglihatan berkurang atau kabur

Page 26: Lp ANC TrimesterII & III

16. Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)

Penyebab :

a. Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic / vagina

kongesti

b. Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen / masuknya bagian

terbawah janin ke dalam pelvik

c. Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin

Cara mengatasi :

a. Jelaskan pada pasangan bahwa saat hamil boleh melakukan hubungan seksual, tapi

tidak boleh terlalu dalam

b. Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran

abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam

c. Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan

seksual masing-masing

17. Kecemasan akan Persalinan

Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan, misalnya

takut persalinan bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat, maupun cemas membayangkan

rasa sakit saat bersalin.

Cara mengatasi :

Yakinkan ibu kalau kehamilan merupakan sebuah anugerah dan tidak semua

perempuan mendapat kesempatan memperoleh anugerah istemewa menjadi calon ibu. Jadi

jalani kehamilan dengan relaks dan penuh syukur.

Ajurkan untuk mengikuti senam hamil, selain bertujuan mengajarkan pada ibu apa

yang harus dilakukan kelak saat persalinan, senam hamil juga bermanfaat mengendurkan

otot-otot tubuh yang kaku. Pengaturan napas dan gerakan-gerakan senam hamil akan

membantu mengurangi keluhan rasa pegal, kaku dan ngilu sehingga membuat kondisi ibu

jadi lebih relaks.

Page 27: Lp ANC TrimesterII & III

Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi cukup dan seimbang sebagai

bekal bagi pertumbuhan janin dan bu pun lebih kuat menghadapi persalinan nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Buku pedoman pemantawan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA). 2009.

Jakarta: Departemen kesehatan.

Murkoff, Heidi. 2006. Apa Yang Anda Hadapi Pada Bulan Perbulan Edisi 3. Jakarta: Arcan.

www.google.co.od. http://asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil//

Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina pustaka.