lapsus furunkulosis

8
LAPORAN KASUS FURUNKULOSIS Nama : Aldy Valentino Maehca Rendak NIM : H1A007001

Upload: alen-rendak

Post on 24-Oct-2015

330 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Laporan PDF

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Furunkulosis

LAPORAN KASUSFURUNKULOSIS

Nama : Aldy Valentino Maehca RendakNIM : H1A007001

Page 2: Lapsus Furunkulosis

Pendahuluan Pioderma(infeksi kulit superfisialis atau profunda oleh

Staphylococcus dan/atau Streptococcus)

Karbunkel(furunkel yang menyatu)

Furunkel/Furunkulosis(peradangan pada folikel

rambut dan jaringan sekitarnya)

Gejala utama : nyeri. Lesi kulit: nodul inflamasi eritematosa yang berbentuk kerucut, pada bagian

tengahnya akan dijumpai adanya puncak (core) yang biasanya berupa pustulea(central necrotic).

Staphylococcus

Furunkulosis Berulang

Anak-anak, respon imun tubuh abnormal, kolonisasi

Staphylococcus

Tatalaksana: Lesi ringan: AB topikal (salap/krim asam fusidat 2%, salap mupirosin 2%, salap basitrasin dan

neomisin) Lesi luas: AB sistemik (ampisilin, amoksisilin, eritromisin 30-50 mg/kg BB/hari, dibagi 3 dosis) Furunkulosis berulang: Mupirocin ointment, klindamisin oral 150 mg.

Bakteremia sistemik

Page 3: Lapsus Furunkulosis

Furunkel Furunkulosis

Karbunkel

Page 4: Lapsus Furunkulosis

KasusKasus

Pasien, Laki-Laki, 10 tahun

Keluhan timbul bisul pada betis kiri dan kanan serta pada punggung tangan kanan: awalnya pada betis pasien muncul bintik-bintik yang terasa gatal kemudian lama kelamaan berubah menjadi bisul dan terasa nyeri.

Pemeriksaan Fisik : BB 25 kgStatus Dermatovenerologis:Regio kruris sinistra et dekstra : pustula multipel dengan dasar eritema yang bergerombol dan diskret di sekitar folikel rambut. Tampak erosi dengan dasar eritema yang tertutup krusta kehitaman. Punggung tangan kanan : pustula soliter dengan tepi eritem

Pengecatan gram: Gram positif

Diagnosa KerjaFurunkulosis Berulang

DD: Furunkulosis Karbunkel Folikulitis

Tatalaksana: Kompres dengan cairan salin normal hangat (2x sehari). Tablet Cetirizine 10 mg (1x sehari) Krim Mupirocin (2x sehari). Tablet Klindamisin 150 mg (3x sehari)

Edukasi: Pasien tidak menggaruk atau memencet lesi pada betis dan punggung tangan. Menjaga kebersihan diri, pakaian dan lingkungan: mandi dengan sabun antiseptik, menggunakan pakaian yang

menyerap keringat, ringan dan longgar. Kontrol kembali setelah 7 hari.

Keluhan berulang, 6 bulan terkahir, pada

tempat yang sama, di sekitar daerah

berambut.

Page 5: Lapsus Furunkulosis

Gambar 1. pustula multipel dengan dasar eritema yang bergerombol dan diskret di sekitar folikel rambut

Page 6: Lapsus Furunkulosis

Pembahasan

Eradikasi kolonisasi kuman Staphylococcus pada daerah nasal yang menjadi faktor predisposisi

furunkulosis : mencegah kekambuhan furunkulosis

Page 7: Lapsus Furunkulosis

Kesimpulan

Telah dilaporkan kasus furunkulosis rekuren pada anak laki-laki usia 10 tahun. Diagnosa ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Pasien diberikan terapi simptomatis berupa cetirizine, kemudian pasien diberikan antibiotik topikal mupirocin dan antibiotik sistemik berupa klindamisin oral untuk eradikasi kuman Staphylococcus. Terapi lainnya adalah pasien diberikan kompres dengan normal salin hangat serta pasien diberikan edukasi untuk mandi dengan menggunakan sabun antiseptik dan menggunakan pakaian yang longgar. Pasien diharapkan kontrol setelah 7 hari untuk melihat respon pengobatan dan melanjutkan terapi eradikasi kolonisasi kuman pada hidup untuk mencegah rekurensi penyakit.

Page 8: Lapsus Furunkulosis

Kepustakaan1. Noah C. Peter KL, Matthew TZ, Arnold NW, Morton NS, Richard AJ. Superficial

cutaneous infection and pyodermas. In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz S (eds). Fitz’s Patrick Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: McGraw Hill; 2008. pp. 1694-1710.

2. Djuanda, A. Pioderma. Dalam: Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 5. Jakarta: FKUI; 2007. hal. 57-63.

3. Dennis LS, Alan LB, Henry FC, Dale E, Patchen D, Ellie JC, Sherwood LG, Jan VH, Edward LK, Jose GM, James CW. Practice guidelines for the diagnosis and management of skin and soft-tissue infections. CID 2005; 41: 1373-1406.

4. Ray J. Bacterial Infection. In: ABC of Dermatology. Fourth Edition. London: BMJ Publishing Group Ltd. 2003. pp 90.