laporan survey puskesmas

Upload: muhammad-rizal-ardiansyah

Post on 14-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case report

TRANSCRIPT

Slide 1

BAGIAN P2MData InputAnalisis Data Input disetiap program kerja P2MNo.Program KerjaData InputManMoneyMethodMaterialMachine1.Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI)Tersedia tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan koordinator program desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Tersedia dana dari pemerintah untuk program desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Terdapat SOP untuk melaksanakan upaya Universal Child Immunization (UCI) - Penyuluhan dilakukan setiap posyanduAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat- Tersedianya alat untuk pemeriksaan fisik pada bayi dan balita (stetoskop, termometer, timbangan, meteran dll)- Tersedianya KMS2.Cakupan Desa/Kelurahan dalam hal pelayanan Pencegahan penyakit Tersedia tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan koordinator program desa/kelurahaTersedia dana dari pemerintah untuk program desa/kelurahan dalam pelayanan pencegahan penyakitTerdapat SOP untuk melaksanakan upaya pelayanan pencegahan penyakitAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya alat untuk pemeriksaan fisik pada bayi dan balita (stetoskop, termometer, timbangan, meteran dll)Data ProsesSistem yang berkaitan dengan komponen-komponen programNo.Data ProsesPenjelasan1.P1 (Perencanaan)Rencana pelaksanaan program di bagian P2M bekerja sama lintas program (KIA,Promkes, kesling, Pengobatan) 2.P2 (Pelaksanaan)Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan Penggalian tentang riwayat kelahiran dan imunisasi cukup memadai Penggalian tentang riwayat dalm keluarga3.P3 (Pengawasan & Pengendalian)Laporan program kegiatan di bagian P2M mendapat perawatan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai dengan data pencapaian program. Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1 tahun. Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah tindak lanjut dilakukan dengan mendorong pustu, bidan praktek swasta dan kader yang ada untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan gizi.Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)

a. Analisis kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015.

Data OutputAnalisis kejadian penyakit Berdasarkan data yang ada dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator kinerja Penemuan pasien baru di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015 adalah mencapai target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 100%. Dari pencapaian skor ini menjadi masalah karena tidakmencapai target dinas kesehatan nasional.

b. Analisis Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.No.Nama KelurahanSasaran BalitaKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo10533,25%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 7717,19%3kel. Baruga184100%4kel. Watubangga 11239,9%Total 4786No.Nama KelurahanSasaran BalitaKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo10538,15%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 7716,93%3kel. Baruga184103,0%4kel. Watubangga 11243,67%Total 478No.Nama KelurahanSasaran BalitaKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo10540,6%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 7717,96%3kel. Baruga18499,96%4kel. Watubangga 11245,91%Total 478No.Nama KelurahanSasaran BalitaKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo10531,5%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 7716,42%3kel. Baruga18498,12%4kel. Watubangga 11235,09%Total 478No.Nama KelurahanSasaran BalitaKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo10539,55%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 7718,73%3kel. Baruga18496,90%4kel. Watubangga 112104%Total 478No.Nama KelurahanSasaran BumilKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo11610,82%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 857,93%3kel. Baruga20282,14%4kel. Watubangga 12332,39Total 526No.Nama KelurahanSasaran BumilKumulatifCakupan 1Kel. Lepo-lepo1169,66%/Tahun = 100%

/Bulan = 8,33%

/4bulan = 33,33%2Kel. Wundudopi 853,39%3kel. Baruga20255,88%4kel. Watubangga 12315,17%Total 526

Data OutputImunisasi BCG di kelurahan lepo-lepo cakupannya hanya 33,25% , Wundudopi 17, 19%.imunisasiDPT/HB/HIB 1 di kelurahan Wundudopi cakupannya hanya 16,93%imunisasi DPT/HB/HIB 2 1 di kelurahan Wundudopi cakupannya 17,96%imunisasi DPT/HB/HIB 3 di kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 31,5 %, Wundudopi cakupannya 16,42%imunisasi Campak dan Polio 4 di kelurahan Wundudopi cakupannya18, 73%

imunisasi tetatus toxoid (TT1) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 10,82 %, Wundudopi cakupannya 7,93%, Watubangga 32,39%imunisasi tetatus toxoid (TT2) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 9,66%, Wundudopi cakupannya 3,39%, Watubangga 15,17%.Analisis Masalah ImunisasiMasih kurangnya pengetahuan dan wawasan warga terhadap kesehatanMasih kurangnya media promosi kesehatanMasih ada sebagian warga yang tidak mengikuti kegiatan posyandu-podyandu yang diselenggarakan, seperti warga yang bekerja bertepatan pada jadwal posyanduIbu hamil lebih memilih melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke rumah sakit atau klinik praktek.Kurangnya koordinasi pada tempat tempat praktek dokter yang ada di wilayah kerja puskesmas lepo-lepo sehingga data unijek tidak di peroleh

BAGIAN GIZIData InputAnalisis Data Input disetiap program kerja GiziNo.Program KerjaData InputManMoneyMethodMaterialMachine1.Pemantauan Berat Badan, Tinggi Badan BalitaTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahan untuk melakukanpemantauan Berat Badan, Tinggi Badan BalitaTersedia dana dari pemerintah untuk program Pemantauan Berat Badan, Tinggi Badan BalitaTerdapat SOP untuk melaksanakan Pemantauan Berat Badan dengan menggunakan timbangan dacin, injak dan Tinggi Badan dengan meteranAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll2.Pelacakan Balita Gizi kurangTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk program Pelacakan Balita Gizi kurangTerdapat SOP untuk melaksanakanPelacakan Balita Gizi kurang dengan cara aktif dan pasif.Cara Aktif : Tenaga kesehatan turun ke rumah warga untuk mencari balita gizi kurangCara Pasif :Menungu di tempatAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindeskader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan , injak, dan meteran dll3.Pemantauan status Gizi BurukTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk Program Pemantauan status Gizi burukTerdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan status Gizi dengan cara : pantau selama 1 bulan pasien yang tergolong gizi kurang kemudian Hit. Kembali status gizinya apabila tergol. Gizi buruk maka ;Mendata,Lapor di Dinas, berikan batuan (Taburia, Susu, telur dll)Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindeskader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll4.Pemantauan Gizi LapasTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan Gizi LapasTerdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan Gizi Lapas dengan Cara Melakukan kunjungan di lapas melihay kondisi dapur, cara mengolah makanan dan menyiapkan makanan Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke lapasTersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll5.Pemantauan garam yodiumTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan garam yodiumTerdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan garam yodium dengan 2 cara : yang pertama turun ke sekolah-sekolah meminta para siswanya untuk membawa garam dari rumahnya, yang kedua mendatangi ke rumah warga yang mengalami kekurangan yodium dan melakukan tes iodina pada garam yang mereka gunakan selama ini. Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan iodina tes 2-3 tetes 6.Pemantauan Asi EkslusifTersedia tenaga kesehatan perawat, bidan, dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan Asi EkslusifTerdapat SOP untuk melaksanakan Pemantauan Asi Ekslusif dengan cara menannyakan kepada ibu apakah dari lahir anaknya diberikan ASI atau tidakDiberikan penyuluhan kepada ibu- ibu secara keseluruhan atau face to faceAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan Flipchart7.Distribusi Fe BumilTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusi Fe BumilTerdapat SOP untuk melaksanakan Distribusi Fe Bumil dengan cara memberikan Fe ke bumil sebanyak 30 tablet untuk 1 bulan Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya obat Fe untuk melakukan distribusi kepada ibu hamil 8.DistribusiVit. ATersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusiVit. ATerdapat SOP untuk melaksanakan DistribusiVit. A yang di lakukan setiap bulan Februari dan AgustusAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya Vit. A, merah dan biru untuk melakukan distribusi kepada Balita9.Swipping Vit. ATersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusiVit. ATerdapat SOP untuk melaksanakanSwipping Vit. A setiap bulan Maret dan SeptemberAda Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyanduAda ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakatTersedianya Vit. A, merah dan biru untuk melakukan distribusi kepada BalitaData ProsesSistem yang berkaitan dengan komponen-komponen programNo.Data ProsesPenjelasan1.P1 (Perencanaan)Rencana pelaksanaan program di bagian gizi bekerja sama lintas program (KIA,Promkes, kesling, Pengobatan) 2.P2 (Pelaksanaan)Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan Penggalian tentang riwayat kelahiran dan imunisasi cukup memadai Penggalian tentang riwayat dalm keluarga3.P3 (Pengawasan & Pengendalian)Laporan program kegiatan di bagian gizi mendapat perawatan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai dengan data pencapaian program. Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1 tahun. Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah tindak lanjut dilakukan dengan mendorong pustu, bidan praktek swasta dan kader yang ada untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan gizi.Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)N0.KelurahanSasaran Balita (0-59 bulan)KumulatifTarget (%) JFMA1.Lepo-Lepo52560,19%83,6%81,3 %83,2%/Tahun =85%

/Bulan = 7,08%

2.Wundudopi38558,18%80,2 %82,3%97,4%3.Baruga92070,6%86,1%85,7%86,3%4.Watubangga56063,9%88,3%87,5%85,8%N0.KelurahanJumlah Balita Gizi BurukKumulatifTarget (%) 1.Lepo-Lepo0100%/tahun = 100%

2.Wundudopi1100%3.Baruga3100%4.Watubangga5100%No.KelurahanBumilKumulatifTarget (%)/ TahunLepo-Lepo11610,31%/tahun = 95%

/Bulan = 7,91%

/ 4 Bulan = 31,66%Wundudopi857,08%Baruga20246,45%Watubangga12318,04%KelurahanSasaranAkumulasiTarget6-11 Bulan12- 59 Bulan6-11 Bulan

12- 59 Bulan

Lepo- Lepo5242096,15%88,09%/Tahun =85%

Wundudopi38308100%93,18%Baruga92736109%91,85%Watubangga56448100%11,83%Data OutputBerdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator kinerja program cakupan Distribusi Fe 90 tablet Bumil di wilayah kerja Puskesmas perawatan Lepo-Lepo selama Bulan Januari-April tahun 2015, ada beberapa kelurahan yang tidak mencukupi target yaitu: di kelurahan lepo-lepo cakupannya hanya 10,31%, Wundudopi 7, 08%. Watubangga 18,04%. dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar per tahun 95% dan per 4 bulan 31,66% . Dari Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target dinas kesehatan nasional. Pemantauan pemberian Vit.A pada Balita usia 12-59 bulan di kelurahan watubangga 11,83% dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 85%. Dari Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target dinas kesehatan nasional.

Analisis Masalah GiziSumber daya manusia puskesmas sudah cukup besar tetapi pada waktu jadwal lapangan terbentur dalam satu hari akibat tanggal merah yang membuat jadwal turun lapangan dalam 1 hari terkadang 3 tempat sehingga SDM puskesmas terbagi-bagi membuat SDM berkurang pada satu tempatdokter umum yang ada di puskesmas untuk turun di kegiatan luar puskesmas kurang.Tidak adanya dana khusus (reward) untuk petugas yang terlibat langsung dengan program pelayanan di luar gedung puskesmasMasih minimnya media promosi yang beredar di masyarakat misalnya poster, pamphlet dll, bahwa pentingnya kita mengetahui status gizi, menggunakan garam yodium, pentingnya pemberian ASI Ekslusif bagi bayi, Vit. A dan Fe untuk ibu hamil.Dalam melakukan pemantauan status gizi balita alat timbangan yang digunakan (dacin) hasilnya kurang akurat dan di beberapa posyandu timbangan injak tidak ada dan timbangan baring.

BAGIAN KIA-KBData ProsesProsesKelebihanKekuranganP1 (Perencanaan)Rencana program kunjungan ibu hamil dan bayi bekerja sama lintas program (Promkes, Gizi, atau pengobatan)Tidak ada masalahP2 (Pelaksanaan)Petugas (dokter, bidan, perawat dan kader posyandu) melakukan pemeriksaan pada bayi tiap ada kunjungan bayi baik di puskesmas, posyandu, pustu dllPenyuluhan individu dilakukan setiap kunjunganMasih banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusifP3 (Pengawasan dan Pengendalian)Laporan program cakupan kunjungan bayidilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai dengan data pencapaian program. Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1 tahun. Jika angka cakupan kunjungan bayi yang ditangani rendah tindak lanjut dilakukan dengan mendorong pustu, bidan praktek swasta dan kader yang ada untuk melakukan penyuluhan pentingnya kunjungan bayiTidak ada masalahData Output dan Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)PWS K1Kelurahan Bulan Total Sasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi49682728Lepo-lepo1476144139Baruga 221117207067Watubangga81010134141PWS K4Kelurahanbulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi52792328Lepo-lepo9108113839Baruga 181413226767Watubangga11194104441PWS BUMIL RESTIKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi101247Lepo-lepo211268Baruga 221384Watubangga211268PWS BULIN NAKESKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi343102027Lepo-lepo7135103537Baruga 14818226264Watubangga1396124038PWS BULIN RESTIKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi101135Lepo-lepo130267Baruga 2022613Watubangga202158PWS NEONATUSKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi3143104826Lepo-lepo7145103635Baruga 14818226261Watubangga1396124037PWS NEONATUS RESTIKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi011134Lepo-lepo121155Baruga 221169Watubangga121156PWS BAYI RESTIKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulan

JanuariFebruariMaretAprilWundudopi000004Lepo-lepo020025Baruga 101139Watubangga000006PWS ASI EKSLUSIFKelurahanBulan KumulatifSasaran/4bulanJanuariFebruariMaretAprilWundudopi33331213Lepo-lepo73161717Baruga 142783131Watubangga55631919PWS KBNo.KontrasepsiJanuariFebruariMaret1.KB baru85461002.KB aktif 205884983.Pil166661184.Suntikan 1965778MASALAHKurangnya pemahaman dan ketidakpedulian ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama dan keempat kehamilan.Ibu hamil dengan pendapatan ekonomi yang kurang, lebih memilih memeriksakan diri ke dukun beranak.Kurangnya pengetahuan akan risiko-risiko yang dapat terjadi selama kehamilan yang dapat membahayakan ibu dan anakKurangnya pengetahuan akan manfaat pemeriksaan kehamilan secara rutinKurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI Ekslusif, sehingga pemberian ASI ekslusif masih jarang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan pertamas

BAGIAN PROMKESIndikator inputMan: Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 2 orangMoney: tidak semua program mendapat dana BOK Methode: melakukan penyuluhan perorangan dan perindividu

Material: Sarana dan prasarana pendukung kegiatan adalah flip chart. Ada kendaraan roda empat milik puskesmas untuk digunakan tenaga kesehatan mencapai tempat kegiatan dan kendaraan roda milik petugas puskesmas.Machine: Tersedianya media flip chart dalam pemberian di rumah warga

Indikator proses Indikator output / keluaran.

Petugas mengetahui kondisi lingkungan tempat akan dilakukan penyuluhan, masalah-masalah yang ada, sehingga mampu melakukan penyuluhan sesuai dengan sasaranMASALAHMedia penyuluhan masih kurang (flipchart, poster, brosur, leaflet dll)

Kurangnya kesadaran warga setempat tentang kesehatan, sehingga ketika dilakukan penyuluhan kesehatan terutama ke rumah warga, petugas kesehatan terkadang tidak mendapat sambutan baik oleh warga.Masih ada program yang tidak mempunyai jadwal yang tetap

Masih adanya program yang tidak mendapat dana BOK

Fungsi Kader Promkes masih belum berjalan sesuai harapan.

BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGANPengawasan Kualitas Lingkungan Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2015

Bagan pengawasan kualitas lingkungan puskesmas lepo-lepo tahun 2015

Grafik kualitas lingkungan puskesmas lepo- lepo pada tahun 2015

MASALAH Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.Tidak adanya sarana dan prasarana misalnya (tempat sampah dan sanitasi)Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap akibat dari masalah yang ditimbulkan akibat lingkungan sekitarnyaKurangnya data yang didapat saat dilapangan karena masyarakat yang kurang peduli terhadapat petugas.Banyaknya perumahan elit yang tidak berpenghuni sehingga terdapat masalah lingkungan disekitarnya .Tidak adanya sarana pengingat misalnya pamplet, spanduk ataupun poster dengan tujuan mengingatkan masyarakat tentang masalah lingkungannya.

MASALAHSIMPULANMedia promosi kesehatan terutama untuk kegiatan penyuluhan masih kurang dan Sumber Daya Manusia yang masih kurangKurangnya pemahaman dan ketidakpedulian ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilanKurangnya alat penimbangan berat badan modern di beberapa posyandu sehingga hasil pengukuran kurang akuratTidak adanya dana khusus (reward) untuk petugas yang terlibat langsung dengan program pelayanan di luar gedung puskesmas Kurangnya koordinasi pada tempat tempat praktek dokter yang ada di wilayah kerja puskesmas lepo-lepo sehingga data unijek tidak di peroleh

SARANMelakukan penyuluhan di Posyandu ibu hamil tentang pentingnya kunjungan K1 dan K4 Memberikan informasi pada kepala RT masing-masing kelurahan untuk pendataan dan pelaporan jika terdapat ibu hamil dilingkungan tempat tinggal wilayah kerja Puskesmas perawatan Lepo-LepoPromosi kesehatan dilakukan dengan media penujang yang lebih modern sehingga masyarakat lebih tertarikSebaiknya dilakukan perekrutan sumber daya manusia khususnya untuk pelaksanaan program promkes, serta kader posyandu yang benar-benar ingin dengan sukarela membantu kalau perlu diberikan reward bagi mereka agar menarik perhatian kader untuk ikut aktif dalam kegiatan posyanduPengadaan alat-alat yang menunjang kelancaran kegiatan seperti misalnya di posyandu yaitu alat penimbangan berat badan balita.

TERIMAKASIH