laporan study ekskursi teknik mesin
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guna mendukung perkuliahan di Jurusan Teknik Mesin, maka mahasiswa
perlu dibekali wawasan mengenai praktek kerja secara nyata sesuai dengan ilmu-
ilmu yang diperoleh di perkuliahan, dengan melihat secara langsung aktivitas-
aktivitas yang ada pada industri, baik industri manufaktur maupun jasa. Melalui
Studi Ekskursi (SE), diharapkan mahasiswa dapat mengenal lingkungan industri
secara lebih dekat, sehingga membantu mereka dalam memahami ilmu yang
diperoleh di perkuliahan, khususnya ketika mahasiswa melakukan Kerja Praktek
dan menyelesaikan Tugas Akhir.
Dalam Studi Ekskursi Teknik Mesin IST AKPRIND YOGYAKARTA yang
dilaksanakan pada tanggal 19-22 Mei 2014 di Surbaya, yakni di tiga tempat PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT. Surabaya Autocomp Surabaya, dan PT.
Insera Sena.Merupakan bekal mahasiswa dalam rangka survey atau kunjungan
secara langsung pada dunia industri yang dimana nantinya akan sangat
bermanfaat bagi mahasiswa dalam melakukan kerja praktek nanti.Dengan Studi
Ekskursi yang dilaksanakan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami secara
kompleks pada lingkungan industri.
Dengan adanya Studi Ekskursi ini diharapkan mahasiswa dapat melihat
secara nyata bagaimana di dalam sebuah industri, dengan begitu saat mahasiswa
berhadapan langsung untuk memulai praktek kerja maka mahasiswa sudah
setidaknya mengetahui gambaran-gambaran secara terarah mengenai hal-hal apa
saja yang terjadi dan dilakukan dalam dunia kerja terutama di sebuah industri.
Diharapkan semua mahasiswa dapat benar-benar mengikuti secara
menyeluruh dalam pelaksanaan Studi Ekskursi ini sehingga mahasiswa dapat
benar-benar paham mengenai aspek-aspek yang ada dalam sebuah industri
maupun Rumah Sakit sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja praktek nanti
disamping juga sebagai wawasan dan pengetahuan dasar mengenai dunia kerja
yang berhubungan dengan perkuliahan sesuai jurusan yang telah ditempuh.
1
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian study ekskursi? dan apa fungsi diadakannya study
ekskursi?
2. Siapakah yang berhak mengikuti study ekskursi? Siapa penanggung
jawabnya ?
3. Dimana sajakah kunjungan industri yang akan dikunjungi ?
4. Apa sajakah hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengikuti studi
ekskursi?
3. Tujuan
Dari pembuatan laporan dengan tema ini tidak lepas dari adanya tujuan yang
diharapkan oleh kami yaitu:
1. Sebagai prasyarat atau bukti telah mengikuti study ekskursi 2014
2. Prasyarat pengambilan sertifikat
3. Sebagai laporan tertulis untuk dokumentasi panitia
4. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang ketenaga kerjaan.
5. Mencari peluang kerja yang ada.
4. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses pekerjaan di
suatu perusahaan.
b. Mahasiswa dapat mencari gambaran tentang dunia usaha yang paling
tepat.
c. Memupuk kerja keras dan semangat untuk mencari peluang usaha.
d. Mahasiswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar karena
menyadari bahwa dunia usaha tidaklah mudah.
e. Mahasiswa dapat mengajukan berbagai pertanyaan dan mendapatkan
jawaban secara langsung dari perusahaan.
2
f. Dapat mendorong mahasiswa untuk berjiwa wirausaha.
2. Bagi Kampus
a. Kampus dapat mempererat tali persaudaraan dengan tempat Studi
Ekskursi.
b. Sebagai tempat memperkenalkan kampus ke dunia luar.
c. Dapat menyalurkan para mahasiswanya untuk bekerja di tempat Studi
Ekskursi maupun sebagai tempat praktik (magang)
d. Sebagai ajang promosi kampus untuk daerah luar.
3
BAB II
DATA PROFIL
2.1 Perusahaan PT INSERA SENA
PT Insera Sena Sidoarjo
1. Nama Perusahaan : PT Insera Sena Sidoarjo
2. Alamat Perusahaan : Alamat lengkap: Jl Jawa 393, Buduran
Kabupaten/Kota: Sidoarjo
Kode Pos : 61252
Telepon : +62.31.8963951
Faksimil : 031 8950313 - 031 8961781
Website : www. polygoncycle.com
3. Bidang Usaha : Perusahaan Sepeda Polygon
4. Status Perusahaan : Swasta
5. Sejarah :
Profil : POLYGON
Polygon. Sebuah merek sepeda yang tidak asing lagi di telinga kita.
Banyak dari kita mengetahuinya, atau bahkan mengendarainya saat Car
Free Day. Tapi apakah ada yang mengetahui bahwa merek Polygon
merupakan produk asli Indonesia?
Mungkin tak pernah terbayang di benak kita, Polygon, merek sepeda
yang mendunia, merupakan produk asli dalam negeri. Ya, bermula di
tahun 1989 dari satu kawasan kecil yang namanya tak banyak dikenal
orang, Wadungasih Sidoarjo – Jawa Timur, sebuah pabrik sepeda
didirikan dengan tekad besar menembus pasar internasional.
PT Insera Sena. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1989 pada
daerah keseluruhan 30.000 m2 dengan luas bangunan 18.000 m2. Dengan
sekitar 430 karyawan, PT. Insera Sena selalu berusaha meningkatkan
kapasitas produk dan mencapai sekitar 360.000 unit per tahun. Perusahaan
4
ini memproduksi sepeda untuk pasar luar negeri dengan merek mereka
sendiri. Salah satu merek yang paling terkenal ialah Polygon.
Pengembangan suatu usaha dalam kancah persaingan global
memerlukan pondasi yang kuat dalam banyak segi. Berpijak dari dasar
itulah maka dipilih nama Polygon sebagai mereka yang akan “dijual”
kedepannya. Polygon dalam arti harafiahnya berarti ‘segi banyak’
dipandang pantas untuk menyandang karakter sebuah produk nasional
menuju ketatnya pasar internasional yang begitu ketat dan terjal.
Semua segi itulah yang telah dan terus dibangun Polygon dengan
berpijak pada 4 pilar utama, yaitu technology, quality, craftmanship, dan
support. Inilah sebuah sosok yang terus dan akan terus berkembang, demi
menggapai lebih banyak lagi prestasi di kancah internasional.
Sejak awal berdirinya, PT. Insera Sena (IS) memang menargetkan
pangsa luar negeri sebagai target utama. Dengan bermodalkan merek
Polygon yang saat itu masih awam, mereka berusaha merebut hati
masyarakat di lima benua. Sampai akhirnya, perusahaan sepeda mencapai
masa keemasan mereka pada tahun 1991 sampai dengan 1994. Polygon
berhasil merebut hati masyarakat luar negeri dan menjadi top brand. Sejak
saat itu, Polygon menjadi salah satu merek sepeda paling laris, baik di
dalam maupun luar negeri.
Visi dari peusahaan adalah menjadi produsen kelas dunia sepeda yang
inovatif, produktif dan kompetitif efisien. Mencapai itu, misi perusahaan
adalah untuk memproduksi, mendistribusi dan memasarkan produk
berkualitas tinggi dengan nilai tambah tinggi, untuk meningkatkan
kemampuan kompetitif menjadi perusahaan yang ramping, dinamis, dan
efektif dengan utama dalam sumber daya manusia dan teknologi
pembangunan.
Polygon dibuat dengan kesungguhan dan perhatian mendalam akan
fungsi yang tepat dan signifikan dari setiap sepeda. Penggunaan sepeda
dewasa ini sangat beragam, mulai dari alat transportasi, olahraga, hobi,
5
sarana rekreasi bersama keluarga dan teman melalui kegiatan bersepeda
bersama, melatih ketrampilan bersepeda, hingga sebagai aktualisasi diri.
Pengembangan sumber daya manusia dan berbagai hal teknis telah
mengisi tahun-tahun perjalanan Polygon sebagai salah satu merek sepeda
kelas dunia. Sepeda Polygon selalu memberikan kinerja optimal bagi
pengendaranya, dan ini merupakan esensi terpenting dalam bersepeda.
Tak dapat dipungkiri, ini telah menjadikan Polygon sebagi salah satu
kompetitor sepeda kelas dunia asal Indonesia.
PT Insera Sena sebagai produsen Polygon, memproduksi berbagai
jenis sepeda. Sepeda-sepeda itu antara lain sepeda kota, trekking, MTB,
penuh suspensi, keras ekor, menurun, BMX dan masih banyak lagi.
Selain itu, yang membuat Polygon semakin dikenal ialah strategi
pemasarannya. Polygon aktif mengembangkan model-model sepeda untuk
mengikuti zaman. Selain itu, Polygon juga berperan aktif untuk
mensponsori kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sepeda. Hal ini
lah yang membuat Polygon diterima masyarakat
6. Tenaga Kerja
1) Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang
bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan.
2) Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan
mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil
tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi.
a) Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur
dan sistem kerja guna pencapaian kondisi kerja yang mantap, sehat dan
aman dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas
kerja sesuai dengan persyaratan.
6
b) Manajer Teknik (Manager Technical)
Manajer teknik bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan
mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran
operasional mesin produksi dan sarana penunjang.
c) Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan
pergudangan sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya: keamanan,
keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan
melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
d) Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan
mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang
jadi (Finish Good)/FG.
e) Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch
Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa
bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas.
Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.
f) Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process
Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC
dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau &
mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar
mutu yang ditetapkan.
g) Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality
Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas
membantu BPDQC dalam dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta
pengembangan proses produksi.
7
3) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkanbudget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang harus
dicapai.
a) Supervisor Keuangan (Finance Supervisor)
Supervisor keuangan bertugas membantu FAM dalam menjalankan
fungsi treasury & Controllership.
b) Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cost Control Supervisor)
Supervisor pengontrol pembiayaan bertugas memonitor project cost.
Biasanya cost control tidak menyusun budget karena budget sudah
ditentukan di awal sebelumproject dimulai. Budget sudah disiapkan oleh
perusahaan, dan tugas cost controleradalah memonitor penggunaannya.
c) Supervisor Akunting (Accounting Supervisor)
Supervisor akunting bertugas melaksanakan tugas verifikasi dan
kontrol untuk setiap pengeluaran. Mengkoordinir setiap kegiatan
pencatatan transaksi paerusahaan secara up to date. Melaksanakan
pembayaran pajak dan laporan pajak sesuai ketentuan pemerintah.
4) Manajer Personalia (Branch Personnel Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi
hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan
pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
a) Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan hubungan industrial untuk
mencapai tingkat ketenangan industrial yang optimal.
8
b) Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages
Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinasi, dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian
dan pengupahan/jaminan sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service
Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum, pelayanan
khusus dan perijinan perusahaan sesuai ketentuan.
d) Supervisor Keamanan (Security Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pengamanan, penertiban
pabrik, lingkungan agar mencapai tingkat ketenangan yang optimal.
e) Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas dalam menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya.
5) Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas
penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan
permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta
membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
a) ASPS (Area Sales Promotion Supervisor)
ASPS memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS dapat mengelola
area yang meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui
berapa besar pasar yang ada dan menganalisa pasar potensial,
mengetahui data mengenai jumlah populasi penduduk, pendapatan
perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll. serta
mengelola sales person yang mencakup area tersebut.
9
- Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk brand building
seperti menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau
menggantibillboard, papan vinyl, spanduk, dll. yang bergambar
produk Indofood. ASPS juga melakukan pemeriksaan produk-produk
yang ada di toko-toko dan menarik produk yang kadaluarsa.
- Promotion, yaitu kegiatan yang meliputi Trade Promo (melakukan
promosi ke toko-toko dengan memberikan potongan harga), Consumer
Promo (melakukan demo mencoba sepeda polygon , jualan produk
perpaket, heboh desa), dan Sponsorship (menjadisponsor dalam acara
atau event-event tertentu).
- Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan
distributor, toko-toko dan juga rekan bisnis.
6) Purchasing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan
memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian,
mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan
memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
7. Kinerja Insera Sena
Pada 2011, memproduksi 600 ribu unit sepeda. Dari total produksi itu,
30%-35%-nya untuk pasar dalam negeri, dan 65%-70% untuk ekspor.
Yang diekspor tak hanya Polygon, tetapi juga merek-merek pesanan
pemain sepeda dunia seperti Kona, Marine, Scott dan Mustang. Ekspor
yang paling dominan (60%) adalah ke negara-negara di Eropa, dan
sisanya ke negara-negara di benua Amerika, Asia, Afrika dan Australia.
Di 2011, penjualan Polygon yang dipasarkan PT Dispoly Indonesia anak
perusahaan Insera Sena yang khusus memasarkan Polygon diperkirakan
mencapai 300 ribu unit, (dalam dan luar negeri). Rata-rata pertumbuhan
penjualannya 20% per tahun, dan pada 2011 mencapai 30%.
10
Di Indonesia, pangsa pasar Polygon sebesar 60% di kategori life-style bike
yang total pasarnya (market size) mencapai 500-800 unit. Sementara itu,
total pasar industri sepeda di Indonesia dalam berbagai kategori
mencapai 6-7 juta unit per tahun.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mengenal Material Frame Sepeda (umum)
3.1.1 Frame Steel:
Sifatnya lentur/ulet memiliki kekuatan dan bobot lebih ketimbang besi,
sehingga walaupun dengan fork rigid, naik sepeda ini tidak sekeras material
aluminum walau dilakukan butted sekalipun.
Bahan ini kaku dan berat. Karena frame steel berat maka biasanya didesain
dengan diameter tube kecil. Selain berat, dapat lebih mudah timbul karat. Jenis ini
mulai ditinggalkan oleh industri sepeda karena saat menyambungkan/ mengelas
frame sulit dilakukan oleh robot karena tube yang kecil, maka diperlukan orang
yang mempunyai keahlian khusus dan ketelitian yang tinggi untuk mengelas
frame baja.
Keunggulan:
- Lebih kuat
- Memiliki kekerasan yang baik namun bisa lendut/flek
- Penambahan campuran material akan menjadi sangat kuat
Kelemahan:
- Berat
- Resiko korosif besar
3.1.2 Frame CrMo:
Penyempurnaan bahan Hi ten Steel, dengan campuran
Chromolybdenum yg punya sifat kuat dan ulet, sehingga banyak dipakai untuk
frame BMX freestyle, dan Dirt Jump.
Banyak dipakai untuk sepeda komuter perkotaan (citybike).
Chromoly terdiri dari Chromium dan Molybdenum. Berdasarkan campuran kedua
12
bahan itu maka sering disebut Chro-Moly/Chromoly, Cro-mo atau CRMO.
Material ini sangat mirip dengan steel (baja) sehingga sifatnya pun sama yaitu
keras, kaku, sangat kuat namun chromoly lebih ringan dan agak sulit berkarat dari
baja biasa. Ada juga yang mengatakan chromoly nama lain dari baja mungkin
dikarenakan masih satu keluarga dengan baja.
Tube frame ini biasanya berdiameter kecil dan berdinding tipis agar menjadi
ringan tetapi ada juga yang berdinding tebal diperuntukkan bagi big rider yang
punya berat badan melebihi ukuran orang biasa.Karena ratio material chromoly
sangat bagus yaitu antara kekuatan yang baik dan bobot ringan maka material ini
dipakai juga pada senapan AK-47, bangunan, spareparts mobil dan roll cage/bar
(konstruksi berbentuk sangkar untuk melindungi kokpit mobil) pada balap mobil
WRC, Grand Touring Race, Nascar dll.
Berikut ringkasan kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan:
- Sangat kuat
- Kaku namun bisa lendut/flex
- Tahan lama
- Murah
Kekurangan:
- Masih tergolong berat
- Tetap dapat berkarat
3.1.3 Alloy seri 6***:
Merupakan aluminum campuran yang memiliki nilai unggul dibanding besi
yakni anti korosi ( dalam kondisi extreme tetap mengalami korosi ringan berupa
kerak bukan karat), Dalam bidang kekuatan alloy tidak sekuat besi sehingga
biasanya frame alloy digunakan Tube yang berdiameter besar ( banding dengan
frame besi yang kurus2 ), biasannya pengerjaan sambungan terlihat bidang las
yangleih besar menyerupai sisik ikan.
13
Alloy kode 6 *** masih memiliki kelenturan ataupun keuletan, walau ngga
sebagus besi. dan bisa diperingan lagi dengn proses butted
contoh pada frame Polygon Xtrada memakai Al 6061.
3.1.4 Alloy7***:
Alloy ini memiliki sifat sama dengan Alloy kode 6***, hanya memiliki sifat
keras dan rigid yang lebih, sehingga biasa digunakan untuk frame yang
diperuntukkan bagi pecinta bobot ringan dan hi speed, karena dengan sifat
rigidnya memungkinkan seluruh tenaga kayuhan tersalur langsung ke roda tanpa
dieliminir oleh flexibilitas frame.
Frame aluminum dapat sangat kaku dan ringan karena kepadatannya begitu
rendah, kompensasinya diameter tube dibuat lebih besar dan dinding tube lebih
tebal. Maka dari itu proses penyambungan yang dilakukan oleh robot mudah
dilakukan. Aluminum mempunyai “kelelahan” pada masa pakainya, biasanya
diatas 5 tahun aluminum menurun tingkat kekuatan, kekakuan dan presisinya
menjadi berkurang dan mudah rusak.
Keunggulan:
- Kepadatannya 1/3 dari baja sehingga memungkinkan untuk dibuat tube yang
besar.
- Mudah untuk dibentuk.
- Murah
- Ringan namun kuat untuk dinaiki pengendara yang gemuk.
- Sulit berkarat
Kelemahan:
- 1/3 hingga ½ kekuatannya dari baja yang bagus dan titanium atau lebih
mudah rusak (crash)
- Kurang kaku sehingga harus memiliki tube dengan diameter besar. Resiko
terbentur dan menjadi rusak sangat besar.
- Memiliki kekuatan yang dapat lelah.
- Sulit diperbaiki atau diluruskan kembali
14
3.1.5 Carbon Fiber:
Seperti telah dibahas sebelumnya, carbon fiber merupakan gabungan dari
carbon dan serat tertentu...sehingga bahan ini bisa dibuat memiliki sifat apapun,
mau lentur, kaku, ringan, berat (catatan: frame carbon tidak selalu lebih ringan
dari alloy loh) sesuka si pembuat. sehingga bagi beberapa frame kombinasi
anyaman serat dan campuran carbon menghasilkan keragaman sifat
menguntungkan dalam satu frame. Contoh toptube lentur, chainstay rigid de el el,
sehingga frame tersebut menjadi frame yang sangat efektif.
3.1.6 Carbon Fiber (Serat Karbon)
Juga disebut composite, berupa campuran benang-benang karbon dan epoxy
resin. Seperti fiberglass namun dengan campuran benang-benang karbon. Carbon
fiber kuat dan ringan dan karena pabrik dapat memutuskan mengenai arah
penggunaan fiber, frame dapat dibuat kaku dan frame lain dibuat elastis.
Keunggulan:
- Mudah dibentuk bahkan bisa dibuat bentuk frame yang eksotis
- Tidak berkarat
- Kekuatan dan kekakuannya dapat dikendalikan
- Sangat ringan namun kuat
Kelemahan:
- Mahal
- Mudah rusak
- Tidak tahan api/panas tinggi
- Pada saat pembuatan dapat telalu kaku atau terlalu lentur.
3.1.7 Titanium:
Logam yang sangat keras, ringan tetapi memiliki sifat sangat kaku. sehingga
bagi yang tidak terbiasa, menaiki sepeda titanium memberikan suatu perasaan
"aneh", entah bagaimana tidak bisa diceritakan, karena keunikan sifatnya,
beberapa teman merasakan frame titanium kurang memiliki daya kendali yang
15
baik beberapa menceritakan frame titanium memiliki efektifitas gerak yang
sangat bagus.
Titanium merupakan bahan yang sangat bagus untuk membangun sebuah
frame, dan memberikan kombinasi terbaik antara daya tahan dan bobot. Tingkat
kekakuan dan kepadatan titanium hampir sama dengan baja. Frame titanium
membutuhkan diameter tube lebih lebar daripada baja namun tidak sebesar
aluminum. Titanium sangat tahan terhadap karat dan sangat ringan tetapi kuat.
Pesepeda berbadan gemuk/besar juga dapat menggunakan frame dengan bahan ini
secara nyaman dan aman. Biasanya frame titanium dicampur 3%-6% aluminum
dan 2,5%-4% vanadium hingga mencapai kombinasi terbaik.
Keunggulan:
- Ringan
- Kuat seperti baja
- Tidak berkarat sehingga tidak membutuhkan lapisan misalnya cat.
- Tahan lama
- Tidak memiliki masa kelelahan
Kelemahan:
- Tingkat kekakuan setengahnya dari baja.
- Sangat sulit untuk diperbaiki
- Mahal
Secara umum seperti ini lah, memang masih banyak detail ataupun konteks
yang tidak terulas yang memungkinkan terjadinya salah tafsir dari pembaca,
namun semoga cukup mewakili. Nah masuk kategori mana sepeda Anda.
3.2 Pemilihan dan Pengujian Bahan
3.2.1 Testing Standard Based On EN, JIS, CPSC
PT. Insera Sena selalu memperiotaskan kualitas atas untuk setiap
produksinya tanpa mengurangi material yang digunakan, ada beberapa test dan
pengujian performance atau kekuatan dalam pemilihan bahan yang akan
digunakan untuk memproduksi frame sepeda polygon. Antara lain adalah tests are
frame vibration, frame drop, fork, handlebar, salt spray, dan lain lain. PT. Insera
16
Sena dalam produksinya ada beberapa proses yaitu quality control material atau
pemilihan bahan yang berkualitas, raw material process,frame and fork welding
atau proses pengelasan, paint process atau proses pewarnaan,decal process and
assembling atau proses perakitan. Berikut ini merupakan aplikasi pengujian bahan
untuk membuat frame sepeda dan komponen lainnya dalam PT.Insera Sena :
17
Gambar diatas merupakan proses pengujian bahan yang digunakan dalam
pembuatan frame dan komponen lainnya sepeda polygon di PT. Insera Sena
Sidoarjo, Jawa Timur
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan Studi Ekskursi adalah kegiatan yang penting untuk mahasiswa IST
AKPRIND YOGYAKARTA agar mengetahui secara langsung proses kerja
dan medan kerja yang sesungguhnya di lapangan.
2. Surabaya adalah kota yang memiliki berbagai budaya local maupun
multiculture, dan lapangan kerja yang masih luas untuk
dipertimbangkan.Serta memiliki kawasan industri yang banyak.
3. PT.INSERA SENA adalah industri yang memproduksi sepeda POLYGON
yang kita kenal dan banyak digunakan dalam ajang balap sepeda dan lain-
lain.
4. Dalam pembuatan sebuah sepeda PT. Insera Sena sangat mengutamakan/
memperiotaskan kualitas produknya contohnya dalam pemilihan bahan dan
dilakukannya berbagai pengujian frame sepeda dan komponen lainnya.
5. Sebuah mimpi tidak akan terwujud jika kita tidak berusaha untuk
mewujudkannya.
B. Saran
1. Untuk Kampus:
a. Harap lebih memperhatikan keadaan mahasiswa-siswinya agar selama Studi
Ekskursi bisa lebih terkontrol dan sesuai dengan yang direncanakan.
b. Diharapkan agar tempat Studi Ekskursi kedepannya bisa lebih baik lagi.
2. Untuk Perusahaan:
Agar mahasiswa dapat lebih memahami sebaiknya perusahaan
memberikan printout untuk pegangan mahasiswa selama sesi penjelasan agar
mahasiswa tidak kebingungan memahamo atau bertanya.
3. Untuk Mahasiswa:
Harap mahasiswa mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sekolah dan
mengantisipasi diri agar kegiatan Studi Ekskursi berjalan dengan lancar dan
sesuai rencana.
19
DAFTAR PUSTAKA
http ://www.polygoncycle.com
https://id.foursquare.com/v/pt-insera-sena-polygon
cycle/4ed4a65b8b81e32245354940
http://www.insera.co.id/
https://indonesiaproud.wordpress.com/2010/10/01/polygon-sepeda-sidoarjo-yang-go-
international/
20