contoh laporan ekskursi tambang unhas

38
EKSKURSI TAMBANG 2009 GOES TO PT. NEWMONT NUSA TENGGARA LAPORAN OLEH : PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Upload: muh-mizanul-haq

Post on 10-Aug-2015

841 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

contoh untuk laporan ekskursi tambang unhas

TRANSCRIPT

Page 1: contoh laporan ekskursi tambang unhas

EKSKURSI TAMBANG 2009

GOES TO PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

LAPORAN

OLEH :

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Page 2: contoh laporan ekskursi tambang unhas

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

EKSKURSI TAMBANG 2009

GOES TO PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

KECAMATAN MALUK KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Mata Kuliah Ekskursi Program Studi Teknik

Pertambangan Jurusan Teknik Geologi

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

OLEH :

Page 3: contoh laporan ekskursi tambang unhas

MAKASSAR

2010

EKSKURSI TAMBANG 2009

GOES TO PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

LAPORAN

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing I Penyusun

Dr. Eng. Ir. Muh. Ramli, MT

Nip.

Pembimbing II

Meinarni Thamrin, ST. MT

Nip.

Pembimbing III

Ir. Jamal Rauf Husain, MT

Nip.

Page 4: contoh laporan ekskursi tambang unhas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga

laporan Ekskursi Tambang 2009 Goes To PT NEWMONT NUSA

TENGGARA dapat terselesaikan tepat pada waktunya walaupun

dalam bentuk yang sederhana.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih ini penyusun

sampaikan kepada :

1. Ibu Meinarni Thamrin ST,MT dan Bapak Muh. Ramli ST,MT

selaku dosen pembimbing pada matakuliah ini. Terima

kasih atas segala jerih payahnya dalam mendampingi kami

selama mengikuti kegiatan ekskursi.

2. Bapak Ir. Jamal Rauf Husain ST,MT selaku Ketua Jurusan

Teknik Geologi yang turut mendampingi kami dalam

kegiatan ekskursi 2009.

3. Teman-teman peserta Ekskursi 2009 angkatan 2007,

Program Studi Teknik Pertambangan, terima kasih atas

segala bantuan dan dukungan yang diberikan serta kerja

samanya yang baik selama kegiatan ekskursi berlangsung.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan dan kekurangan

pengetahuan yang saya miliki. Oleh karenanya, kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi

penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kesalahan atau

kekeliruan dalam penyusunan laporan ini . Semoga laporan ini

Page 5: contoh laporan ekskursi tambang unhas

dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan mengenai

dunia pertambangan terutama bagi para pembacanya. Amin

Makassar, 03 Januari 2010

Penyusu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan

Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai

upaya peningkatan wawasan mahasiswa terhadap industri

pertambangan khususnya di Indonesia. Dengan wawasan

tersebut diharapkan berguna bagi mahasiswa dalam mendukung

kegiatan perkuliahan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekskursi ini adalah :

1. Memberikan wawasan industri pertambangan tentang

struktur organisasi di perusahaan tambang.

2. Meningkatkan pengetahuan tentang situasi kerja serta

manajemen di perusahaan tambang.

3. Meningkatkan wawasan tentang cakupan lingkungan kerja

Teknik Pertambangan.

Page 6: contoh laporan ekskursi tambang unhas

4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa teknik

pertambangan dalam hal aplikasi ilmu di bidang

pertambangan ke depannya.

1.3 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 11 hari dari

tanggal 9 – 20 Desember 2009 ( sesuai kesepakatan dengan

perusahaan diputuskan untuk melaksanakan kunjungan

tambang/ visit mining selama satu hari). Tempat pelaksanaan

kegiatan ekskursi 2009 berlokasi di area penambangan PT.

Newmont Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Barat.

1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Proyek Batu Hijau yang dikerjakan oleh PT. Newmont Nusa

Tenggara terletak di sebelah Barat Daya pulau Sumbawa dan

secara administratif daerah ini terletak di wilayah kecamatan

Maluk dan kecamatan Sekongkang kabupaten Sumbawa Barat

propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara geografis daerah ini

terletak pada 116o24’0”BT-116o33’0” BT dan 8o30’0”LS-9o3’0”

LS. Untuk dapat mencapai lokasi penambangan dapat ditempuh

melalui perjalanan darat dari kota Mataram selama dua jam

dengan menggunakan angkutan darat menuju pelabuhan

Kayangan, Lombok Timur. Kemudian dilanjutkan dengan

penyeberangan laut menggunakan kapal boat milik PT. Newmont

Nusa Tenggara dengan jarak tempuh sekitar ± 1.5 jam menuju

Port Benete yang merupakan pelabuhan milik PT. Newmont Nusa

Tenggara. Lokasi penambangan sendiri berjarak 25 km dari Port

Benete. Lokasi penambangan ini dapat dijangkau dengan

perjalanan darat selama ± 55 menit.

Page 7: contoh laporan ekskursi tambang unhas

1.5 Keadaan Geografis

Tambang terbuka Batu Hijau merupakan proyek

pertambangan yang dikerjakan oleh PT. Newmont Nusa

Tenggara yang merupakan salah satu cabang dari Newmont Gold

Company. Batu Hijau terletak di sebelah Barat daya Pulau

Sumbawa dan secara administratif daerah ini terletak di wilayah

Kecamatan Maluk dan kecamatan Sekongkang Kabupaten

Sumbawa Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara

geografis daerah ini terletak pada 116o24’0”BT-116o33’0” BT

dan 8o30’0”LS-9o3’0” LS. Daerah proyek Batu Hijau terdiri atas

perbukitan dengan elevasi antara 300 – 600 meter di atas

permukaan laut dan sebagian besar daerah sekitar lokasi

penambangan masih merupakan areal hutan lindung. Daerah

telitian sendiri, terletak pada dinding bagian barat daya dari

kompleks tambang terbuka (open pit) PT. Newmont Nusa

Tenggara, dengan luas daerah telitian 1,28 km2 dan ketinggian

60 – 550 m di atas permukaan air laut. Secara administratif

daerah telitian terletak pada 116o24’0”BT-116o33’0” BT dan

8o30’0”LS-9o3’0” LS. Luas akhir areal tambang (pit) PT.

Newmont Nusa Tenggara direncanakan memiliki ukuran

diameter 2 km dan kedalaman 1 km dari elevasi awal atau

elevasi rata – rata -400 m dari permukaan air laut dan pada saat

ini tambang (pit) sudah mencapai ukuran diameter 1.7 km dan

kedalaman 610 m dari permukaan awal atau elevasi -60 m dari

permukaan air laut.

Page 8: contoh laporan ekskursi tambang unhas

BAB II

SISTEM PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN

A. SISTEM PENAMBANGAN

Secara garis besar klasifikasi metode atau sistem

penambangan dibedakan menjadi tiga jenis. Dasar dari

pembagian metode ini adalah kombinasi subyektif dari data

spasial, geologi dan faktor teknik. Ketiga metode

penambangantersebut yaitu :

1. Tambang terbuka (surface mining)

Page 9: contoh laporan ekskursi tambang unhas

2. Tambang dalam/ bawah tanah (underground mining)

3. Tambang bawah air (underwater mining)

Sistem penambangan pada PT. Newmont Nusa Tenggara

menggunakan sistem penambangan dengan metode tambang

terbuka (open pit). Tambang terbuka merupakan metoda

penambangan yang segala aktivitas penambangannya dilakukan

diatas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat

kerjanya berhubungan langsung dengan udara bebas. Tambang

terbuka (open pit mine) adalah suatu bukaan yang dibuat di

permukaan tanah, bertujuan untuk  mengambil bijih dan akan

dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun kembali) selama

pengambilan bijih masih berlangsung.

Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di

kedalaman, diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup

(waste rock) dalam jumlah yang besar. Tujuan utama dari

operasi penambangan adalah menambang dengan biaya

serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang maksimal.

Pemilihan berbagai parameter desain dan penjadwalan dalam

pengambilan bijih dan pengupasan batuan penutup melibatkan

pertimbangan teknik dan ekonomi yang rumit. Mesti diambil

kompromi yang optimal antara memaksimalkan perhitungan

ekonomis dan adanya parameter pembatas karena faktor geologi

dan pertimbangan teknik lain.

Dengan berkembangnya teknologi dan teknik

pertambangan, cadangan yang dulunya dinilai tidak ekonomis,

sekarang dapat berubah menjadi sumber yang layak tambang.

Hal ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan akan bahan

tambang seiring dengan peningkatan konsumsi per kapita.

Secara umum, tambang terbuka dinilai lebih menguntungkan

dibanding metode tambang bawah tanah dalam hal recovery

Page 10: contoh laporan ekskursi tambang unhas

(mineral yang dapat ditambang dibanding dengan banyak

cadangan), grade control (pengendalian kadar), keluwesan

operasi, keselamatan, dan lingkungan kerja. Namun, dalam

situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur, atau

terletak terlalu dalam di bawah tanah, metode tambang bawah

tanah akan lebih menguntungkan.

Suatu tambang terbuka pada satu titik mungkin saja perlu

diubah menjadi tambang bawah tanah ketika batuan penutup

(waste rock) yang perlu dikupas menjadi terlalu besar. Ini

biasanya terjadi jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat 

dalam. Faktor teknologi, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah

akhirnya juga akan turut jadi pertimbangan dalam pemilihan

metode tambang yang pas.

PERSIAPAN TAMBANG TERBUKA

Persiapan tambang adalah pekerjaan yang dilakukan untuk

menyingkap endapan mineral untuk siap ditambang. Proses yang

termasuk disini adalah semua tahapan yang diperlukan untuk

suatu tambang menuju ke penjadwalan produksi yang lengkap,

antara lain perencanaan, perancangan, konstruksi dan lain-lain.

Persiapan tambang mengikuti pada umumnya studi kelayakan

pada tahap I dan II yang dikembangkan sejauh mungkin dan

informasi yang lebih baik tersedia selama tahapan beruntut dari

proyek.

Dari titik pandang fisik di pembukaan tambang, sifat utama

persiapan adalah melengkapi jalan menuju ke endapan bijih yang

memungkinkan para pekerja, peralatan, power, supplier, air dan

udara dapat melaluinya.

Page 11: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan persiapan

tambang antara lain :

1. Faktor lokasi dan iklim

2. Faktor Geologi dan Alamiah

- Tanah dan topografi.

- Relasi spasial (ukuran, bentuk, attitude dan lain-lain) dari

badan bijih termasuk kedalaman.

- Konsiderasi geologi, mineralogi, petrografi, struktur,

genesa badan bijih, gradien temperatur batuan, kehadiran

air clan lain-lain.

- Sifat mekanika batuan: kekuatan, modulus elastik,

kekerasan, abrasiveness, dan lain-lain.

- Sifat-sifat kimia dan metalurgi (akibat penyimpanan,

proses dan lain-lain),

3. Faktor Sosial - Ekonomi - Politik - Lingkungan sangat

tergantung pada faktor luar. Faktor-faktor ini antara lain :

- Demografi clan keterampilan penduduk setempat.

- Finansial dan pemasaran.

- Kestabilan politik setempat .

- Peraturan polusi.

- Bantuan pemerintahan yang lain.

RANCANGAN DAN PERENCANAN TAMBANG

Tugas utama dari desain kerekayasaan pada tahap

persiapan tambang terbuka adalah perencanaan open pit. Ada

tiga faktor utama yang mempengaruhi perencanaan ini

(Soderberg dan Rausch, 1968; Atkinson, 1983 dalam Hartman,

1987) yaitu:

Faktor alamiah dan geologi : kondisi geologi, jenis bijih,

kondisi hidrologi, topografi, dan karakteristik metalurgi.

Page 12: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Faktor ekonomi : bijih, tonase bijih, nisbah pengupasan,

kadar rata-rata (terendah),biaya operasi, biaya invest asi,

keuntungan yang diinginkan, tingkat produksi, dan kondisi

pemasaran.

Faktor teknologi : peralatan, pit slope, tinggi jenjang,

kemiringan jalan, batas properti dan batas pit.

Selain penentuan batas pit yang sangat penting, Mathilson

(1982) menekankan kepentingan yang sama dan pengembangan

suatu tahapan penambangan yang optimal dan penjadwalan

produksi selama umur tambang. Oleh karena itu, dia membuat

daftar obyektif dari perencanaan tambang dari titik pandang

kelayakan sebagai berikut :

Menambang bijih sehingga didapatkan ongkos produksi

minimum persatuan berat dari bijih (Penambangan next

best ore dengan tahapan).

Menjaga viabilitas operasi (kecukupan ukuran lebar jenjang

dan kesiapan jalan untuk peralatan). 3. Menjaga bijih yang

terekspos untuk mengamankan kesalahan perhitungan

atau kekurangan data eksplorasi.

Menunda pengupasan tanah penutup selama mungkin

tanpa keserasian dengan peralatan, tenaga kerja clan

jadwal produksi.

Mengikuti jadwal mulai yang logis dan dapat dicapai (untuk

pelatihan,pembelian peralatan, logistik, dan lain-lain) yang

meminimumkan resiko keterlambatan.

Memaksimumkan rancangan pit slope dan meminimumkan

keruntuhan.

Menguji laju produksi yang ekonomis dan alternatif kadar

rata-rata terendah.

Page 13: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Akhirnya, pencapaian tujuan mendapatkan metoda,

peralatan dan jadwal yang sesuai untuk me laksanakan

perencanaan sebelum memulai

pembangunan/pengembangan. Perencanaan tambang

dapat dikategorikan ke perencanaan jangka pendek dan

jangka panjang.

B. PENGOLAHAN MINERAL

Peran utama dari departemen pengolahan adalah untuk

memproses bijih dari kegiatan tambang untuk diambil mineral

berharganya (Tembaga dan emas).

Tinjauan mineral yang ada di Batu Hijau

Proses pengolahan di PT. Newmont Nusa Tenggara dilakukan

dengan cara:

Page 14: contoh laporan ekskursi tambang unhas

1. Pengecilan Ukuran (Size Reduction)

– Penghancuran (Crushing)

– Penggilingan (Grinding)

1.1 Pengecilan Ukuran (Crushing)

• Bijih dari penambangan dikirim dari Crusher oleh truk

dumping berkapasitas 240 ton.

• Bijih kemudian dihancurkan dengan dua buah Gyratory

Crusher hingga ukuran terbesar 175 mm.

1.2 Penggilingan (Grinding)

Selanjutnya bijih diangkut sejauh 5.6 km oleh Over Land

Conveyor menuju Stockpile untuk selanjutnya diproses di dalam

SAG Mill.

• Rangkaian proses penggerusan dengan alat utama SAG

menghasilkan rata-rata 120,000 ton kapasitas terpasang

bijih giling per hari dengan menggunakan bola-bola besi

berukuran 125 mm sebagai media.

Page 15: contoh laporan ekskursi tambang unhas

• Target penggerusan adalah 80% lolos ukuran 230 mikron.

• Air laut ditambahkan dalam proses ini untuk mendapatkan

tingkat kepadatan 35%.

Tujuan dari Pengecilan ukuran itu sendiri untuk membebaskan

mineral berharga dari bahan yang tidak diinginkan (gangue).

2. Pengambilan Mineral Berharga

– Pengapungan (Flotation)

– Peningkatan kadar (Cleaning)

2.1 Pengapungan (Flotation)

Tujuan dari pengapungan adalah untuk memisahkan

mineral berharga yang mengandung tembaga dan emas

dari batuan induk.

Page 16: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Mineral berharga akan mengapung dengan bantuan

penambahan reagent Collector

Reagent lain yang disebut Frother ditambahkan untuk

membuat buih bermuatan mineral berharga yang stabil.

Gelembung-gelmbung udara itu sendiri terbentuk dari

proses pengadukan.

Kapur ditambahkan untuk menaikkan pH 8.5-9.0 untuk

mengoptimasi kinerja pengapungan dan mendapatkan

perolehan kira-kira 80-90% tembaga dan 70-80% emas.

2.2 Penaikan Kadar (Cleaning)

Konsentrat yang terambil digerus ulang kemudian

diapungkan kembali hingga didapatkan kadar lebih tinggi.

Hasil akhir konsentrat mengandung 25-32% tembaga dan

8-20 g/t emas.

2.3 Pencucian dan Penirisan

Konsentrat yang dihasilkan akan dilakukan:

Pencucian (Washing) & Pemompaan (Pumping)

Penirisan (De-watering)

Konsentrat selanjutnya dipompakan ke sirkuit CCD (Counter

Current Decantation) dengan tujuan:

Mengurangi kandungan klorida dengan cara memasukkan

air tawar ke dalam sirkuit CCD berlawanan arah dengan

slurry konsentrat

Mengentalkan slurry konsentrat hingga kepadatannya

mencapai 70%

Me”reclaim” air Thickener overflow untuk digunakan

kembali di sirkuit flotasi

2.4 Pemompaan (Pumping) Konsentrat

Konsentrat selanjutnya dipompa sejauh 17.6 km ke Filtration

Plant untuk dikurangi kadar airnya.

Page 17: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Filter Press digunakan untuk mengurangi kandungan air di

dalam konsentrat hingga didapatkan kandungan air

(moisture)nya sekitar 9%.

Gudang konsentrat kapasitas 80,000 ton digunakan untuk

menyimpan konsentrat sementara sebelum dikapalkan.

Konsentrat mengandung tembaga dan emas kadar tinggi

ditimbang dan diambil sample yang mewakili secara

otomatis selama proses pengapalan berlangsung.

2.6 Pengapalan (Ship loading)

Pengapalan konsentrat ke peleburan logam di seluruh

dunia oleh PT NNT mencakup Indonesia, Japan, Australia, Korea,

India, Europe dsb.

2.7 Pembuangan Tailing

Penempatan Tailing di dasar laut ( DSTP = Deep Sea

Tailings Placement) De-watering and Concentrate Inventory

BAB III

LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS

A. Pengelolaan Lingkungan

Penambangan, pemrosesan mineral dan kegiatan

penunjang proyek harus dikelola dengan benar untuk

memastikan agar dampak yang mungkin timbul dapat dikurangi

Page 18: contoh laporan ekskursi tambang unhas

semaksimal mungkin. Hal yang sama pentingnya adalah

memastikan agar setiap keputusan yang diambil setiap hari

selama kegiatan pembangunan berlangsung, dilakukan dengan

mempertimbangkan realitas penutupan tambang dalam jangka

panjang. Merencanakan masa depan untuk memastikan bahwa

penggunaan lahan pasca operasi tambang tercakup dalam

rencana pengembangan dan kegiatan operasi, adalah suatu

usaha yang lazim dan merupakan persyaratan pembangunan

yang berkesinambungan.

PT Newmont Nusa Tenggara secara sungguh-sungguh

melaksanakan program pengelolaan dan pemantauan

lingkungan yang sesuai dengan keadaan di lokasi tambang,

untuk meminimalkan resiko atau bahaya yang berpotensi

merusak lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh operasi

tambang. Beberapa prioritas utama pengelolaan yang

diidentifikasi selama kegiatan Analisa Mengenai Dampak

Lingkungan proyek adalah penempatan batuan limbah atau

tailing, mempertahankan mutu air dan memastikan bahwa

perubahan permukaan lahan menyertakan visi mengenai

penggunaan lahan yang sesuai dengan pasca operasi tambang.

Reklamasi

Tujuan reklamasi Batu Hijau adalah menstabilkan permukaan

tanah dan menciptakan kondisi fisik alam untuk mendorong

pertumbuhan beragam spesies tanaman yang serupa dengan

spesies yang tumbuh di hutan sebelum adanya kegiatan

penambangan.

Page 19: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses reklamasi

tambang yaitu

Penyiapan lahan reklamasi untuk memenuhi persyaratan

khusus (Topsoil + Subsoil = 2.75m)

Pemadatan setiap lapisan

Dump & doze method (Slope 2 : 1)

Pemasangan row sprigging, jute netting dan hydroseeding

area reklamasi.

Nursery

Penanaman dilakukan selama musim hujan:

• Phase 1 – menanam fast-growing dan tolerant plants.

• Phase 2 – inter-planting dengan intolerant/climax species

pada tahun ke 2-3.

Pengelolaan Air Asam Tambang

Struktur Pengendali Sedimen (SCS) Santong 1, 2, and 3

Instalasi Pengolahan Air Limbah (WTP) Santong

Page 20: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah baik yang tidak berbahaya maupun

limbah yang berbahaya dan beracun (B3);

Sesuai dengan program 3R perusahaan (Reuse, Recycle,

Recover);

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia tentang

Limbah B3.

Limbah non-B3

• logam-logam bekas - didaur ulang menjadi liner.

• Limbah Rumah Tangga - didaur ulang menjadi kompos

untuk keperluan reklamasi

Limbah B3

• Oli bekas – digunakan untuk peledakan & PLTU

• Abu batubara – digunakan kembali sebagai bahan dasar

campuran beton

• Limbah medis – dibakar & abunya dikelola

• Bateri bekas – dikelola

Fasilitas:

1. Penyimpanan Limbah B3

2. Insinerator

Page 21: contoh laporan ekskursi tambang unhas

3. Landfill Abu batubara

4. Sanitary Landfill

5. Laydown 6

Penempatan Tailing di dasar Laut

Partikel halus seperti pasir bercampur air yang tersisa di

dalam tangki flotasi setelah mineral berharga disebut tailing.

Tailing sudah tidak mengandung mineral berharga lagi dan sama

sekali tidak ada konsentrasi bahan kimia berbahaya yang dapat

mengganggu lingkungan. Penelitian laboratorium independen

yang mendapatkan sertifikasi dari Pemerintah Indonesia

dilakukan pelindian logam yang terkandung pada sampel dengan

menggunakan asam lemah. Hasil lindian logam menunjukkan

perbedaan yang sangat kecil antara kandungan tailing PT NNT

dengan berbagai material alam seperti sedimen dasar sungai

dan laut serta bahan batu bata.

Karakteristik kimia padatan tailing PT NNT sangat mirip

dengan karakteristik sedimen yang sudah ribuan tahun berada di

dasar sungai yang mengalir melalui kawasan proyek Batu Hijau.

Teknik analisis yang diterapkan oleh laboratorium disebut

sebagai Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP).

Prosedur ini disusun untuk menyoba mengekstraksi logam dari

suatu padatan untuk mengetahui apakah material itu harus

Page 22: contoh laporan ekskursi tambang unhas

digolongkan sebagai bahan berbahaya berdasarkan jumlah

logam yang dilepasnya. Hasilnya menunjukkan bahwa tailing

tidak digolongkan sebagai bahan berbahaya.

Tailing PT NNT tidak berbahaya dan tidak menunjukkan

kadar toksisitas yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

laporan pemantauan kualitas air laut yang dilakukan oleh PT NNT

dan pihak ketiga yang secara konsisten menunjukkan bahwa

tingkat kandungan logam terlarut di dalam air laut di dekat

mulut pipa tailing tetap di bawah baku mutu Konservasi Taman

Laut yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

Penempatan Tailing di Dasar Laut Proyek tambang Batu

Hijau PT NNT menerapkan Sistem Penempatan Tailing di Dasar

Laut yang telah dirancang bangun dengan baik dan dikelola serta

dipantau secara berkesinambungan untuk memastikan agar

sistem tersebut beroperasi dengan benar.

Pemerintah Indonesia dan PT NNT bersama-sama

menetapkan sistem Penempatan Tailing di Dasar Laut sebagai

sistem pilihan pada saat melalukan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Proyek Batu Hijau. Keputusan ini didasarkan pada

banyak faktor. Beberapa faktor utama yang dipertimbangkan

atas keputusan ini antara lain :

1. Penempatan tailing di darat akan menimbulkan dampak

terhadap lebih dari 2.310 hektar hutan dan tanah

pertanian produktif.

2. Tingkat curah hujan tahunan yang melebihi 2.500

milimeter akan menyebabkan air di dalam dam

penampung tailing di darat sangat sulit dikelola.

3. Tantangan pengelolaan air di dalam dam penampung

tailing yang dibangun di daerah yang rawan gempa bumi

Page 23: contoh laporan ekskursi tambang unhas

dapat mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal

di sekitarnya.

4. Tailing yang ditempatkan di bawah zona photic laut yang

produktif akan meminimalkan dampak terhadap

lingkungan.

Faktor-faktor tersebut menjadikan sistem Penempatan Tailing di

Dasar Laut lebih aman dan merupakan sistem pengelolaan

tailing yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan bagi

Proyek Batu Hijau. Tailing mengalir secara gravitasi sebagai

slurry (campuran air dan sisa gilingan batuan) melalui pipa dari

pabrik pengolahan bijih menuju ke tepi Ngarai Laut Senunu.

Ujung pipa ini berada lebih dari 100 meter di bawah permukaan

laut berjarak 3,2 kilometer dari tepi pantai. Berat jenis lumpur

tailing lebih berat dari pada air laut, sehingga tailing akan

tenggelam dan mengalir menuruni dinding curam Ngarai Laut

Senunu layaknya sungai bawah laut.

Program Pemantauan Sistem Penempatan Tailing di Dasar

Laut PT NNT dipantau secara ekstensif untuk emastikan agar

sistem bekerja sesuai dengan rancang bangun yang

direncanakan untuk meminimalkan potensi dampak terhadap

lingkungan. Para ilmuwan dan pakar profesional secara teratur

emngevaluasi dengan cermat hasil-hasil pemantauan terhadap

terumbu karang, sedimen laut, ikan, ekologi daerah pasang surut

dan mutu air.

Page 24: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Peta penempatan tailing di dasar laut

B. Pengembangan Komunitas (Community Development)

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Alam

PT Newmont Nusa Tenggara memandang perannya

sebagai katalisator dalam upaya mewujudkan aspirasi

masyarakat dan mendukung strategi pemerintah setempat.

Semua kegiatan dirancang sedemikian rupa untuk mengalihkan

kepemilikan program pengembangan kepada masyarakat dan

Concentrator

Pit

2300 Ha land required

Page 25: contoh laporan ekskursi tambang unhas

pemerintah setempat. Hal ini membutuhkan partisipasi

masyarakat pada tahap awal program dan pemberdayaan

masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

Fokus Program Pengembangan Masyarakat PT Newmont

Nusa Tenggara adalah mengembangkan sumber daya manusia

dan sumber daya alam. Pendidikan adalah kunci dari usaha ini.

Kegiatan saat ini meliputi program berikut :

1) Kesehatan Masyarakat

Pengendalian malaria, program kesehatan ibu dan anak,

air dan sanitasi, pencegahan TBC dan Penyakit Menular

Seksual (PMS) dan program pelatihan kesehatan.

2) Pengembangan Pertanian

Peningkatan teknik pertanian melalui pelatihan dan

Sekolah Lapangan Petani. Penekanan pada system

intensifikasi pertanian dan pertanian terpadu, yang

mencakup peningkatan teknik pertanian, diversifikasi

palawija, budi daya perikanan, pupuk organik, pengelolaan

hama terpadu, pemasaran dan peningkatan keterampilan

pemecahan masalah terhadap para petani.

3) Pengembangan Pendidikan

Penekanan pada peningkatan kwalitas pendidikan melalui

pelatihan guru dan pendekatan manajemen berbasis

sekolah. Untuk pendidikan non formal, peningkatan pada

pelatihan kejuruan (perbaikan otomotif, pengelasan,

keterampilan komputer, bahasa Inggris, perbaikan listrik),

pemberantasan buta huruf, dan penguatan kelembagaan

kelompok mitra).

4) Pengembangan Usaha Lokal

Page 26: contoh laporan ekskursi tambang unhas

Untuk meningkatkan usaha lokal sebagai motor

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bantuan

meliputi usaha jahit menjahit, pabrik paving block,

perbaikan kontainer, sawmill, pertanian dan produk

perikanan meliputi berbagai buah-buahan, sayur-sayuran,

madu dan lain-lain, dan jasa kontrak termasuk pelatihan

keterampilan keuangan mikro dan pelatihan keterampilan

usaha.

5) Pembangunan Infrastruktur

Perbaikan infrastruktur meliputi perbaikan jalan fan

drainase, perbaikan dan pembangunan gedung sekolah,

pembangunan klinik, sarana air bersih, irigasi,

pembangunan tempat pembuangan sampah, dan pasar

tradisional. Semua kegiatan infrastruktur dilakukan atas

kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

(*)

2. Memaksimalkan Dampak Positif untuk Masyarakat

Ketika pembangunan sebuah industri berskala besar

seperti tambang Batu Hijau dilaksanakan di wilayah yang belum

pernah mengalami hal tersebut sebelumnya, maka timbulnya

Posyandu - Senutuk 2006

Pustu - Aik Kangkung 2006

Posyandu - Tatar 2006

Pustu - Sekongkang 2007

Puskesmas - Sekongkang 2007

Puskesmas - Jereweh 2007

Page 27: contoh laporan ekskursi tambang unhas

dampak sosial tidak dapat dihindarkan. Dampat sosial yang

ditimbulkan dapat berupa dampak positif maupun negatif,

karena itu PT Newmont Nusa Tenggara berkomitmen untuk

mengurangi dampak negatif dengan mencari jalan keluar

bersama dengan masyarakat, pemerintah setempat serta pihak

yang berkepentingan lainnya. Upaya untuk mencari solusi

terhadap dampak sosial harus melibatkan masyarakat dan

pemerintah setempat. Pemecahan masalah yang terkait dengan

dampak sosial membutuhkan kesamaan visi dan komitmen

jangka panjang.

Tujuan kemasyarakatan PT Newmont Nusa Tenggara

adalah untuk meningkatkan kwalitas hidup masyarakat di sekitar

tambang melalui pengembangan sumber daya manusia dan

ekonomi yang berkelanjutan sehingga tercapai masyarakat yang

mandiri pada pasca tambang.

Kami meyakini bahwa masyarakat sekitar harus

mendapatkan manfaat ekonomis dari keberadaan tambang

melalui kesempatan kerja, dan kegiatan lain yang berkembang

seiring dengan adanya tambang ini. Manfaat ini harus terus

dinikmati dan industri serta usaha yang berkembang harus terus

berjalan setelah penutupan tambang.

Page 28: contoh laporan ekskursi tambang unhas

B A B IV

P E N U T U P

4.1 KESIMPULAN

1. PT. NNT merupakan salah satu perusahaan tambang

tembaga berpotensi yang ada di Indonesia. Dalam

kegiatan-kegiatan penambangannya, perusahaan ini

telah menerapkan memenuhi standar keselamatan

kerja.

2. Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. NNT di

Pit Batu Hijau adalah tambang terbuka (surface mining)

dengan metode open pit, di mana diameter bukaannya

sebesar 2 km dan kedalaman 1 km.

3. Sebagai perusahaan tambang, PT. Newmont Nusa

Tenggara melaksanakan tanggung jawab sosialnya

dengan membangun hubungan berdasarkan atas

kepercayaan serta nilai tambah bagi masyarakat di

mana kita beroperasi.

4. Setiap perusahaan tambang tidak hanya berorientasi

pada peningkatan produksi saja, tetapi juga harus tetap

memperhatikan pengelolaan lingkungan

(Environmental) dan pengembangan masyarakat

(Community Development) di sekitarnya karena hal

Page 29: contoh laporan ekskursi tambang unhas

tersebut sangat mendukung berlangsungnya aktifitas

penambangan.

4.2 SARAN

1. Untuk perusahaan :

PT NEWMONT NUSA TENGGARA harus lebih terbuka lagi

dalam menerima mahasiswa-mahasiswa dalam bentuk

kerja praktek dan semacamnya agar mahasiswa-

mahasiswa tambang khususnya bisa lebih mengetahui

kondisi yang sebenarnya di lapangan dan di PT NEWMONT

khususnya.

Karena PT NEWMONT NUSA TENGGARA sudah diakui

tentang keselamatan kerjanya, oleh karena itu perlu

dipertahankan dan lebih dikembangkan lagi.

2. Untuk mata kuliah ekskursi tambang :

Mata kuliah ekskursi tambang sebaiknya setiap

pelaksanaannya harus dilaksanakan di perusahaan-

perusahaan tambang besar seperti PT FREEPORT, PT

NEWMONT NUSA TENGGARA, agar ilmu yang didapatkan

bisa lebih banyak dan jauh lebih bermanfaat.

Page 30: contoh laporan ekskursi tambang unhas

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN TUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Maksud dan Tujuan

I.3 Batasan Masalah

I.4 Letak, Waktu dan Kesampaian Daerah

I.5 metode dan tahapan penelitian

I.6 sistematika penulisan

BAB II SISTEM PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN

II.1 Sistem Penambangan

Page 31: contoh laporan ekskursi tambang unhas

II.1.2 Proses Pengolahan

BAB III LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS

III.1 Pengelolaan Lingkungan

III. 2 Pengembangan Komunitas

BAB IV PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

IV.2 Saran