laporan kasus jiwa 1-1
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
1/21
LAPORAN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 38 tahun (25 mei 1973)Alamat : Jln. Kelapa II Wetan No. 17 Ciracas. Jakarta Timur
Suku : NTB
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : TKW
Pendidikan : SMP
Tgl masuk : 17 Mei 2012
Tgl pemeriksaan : 20-22 April 2012
II. RIWAYAT PSIKIATRI
(Autoanamnesis pada tanggal
2.1 Keluhan Utama :
Pasien mengejar mobil dan pesawat udara di bandara sehingga ia ditangkap
dan dibawa ke bangsal Ebony RS Polri oleh 2 petugas bandara.
Keluhan Tambahan :
Pasien tidak mau berbicara.
2.2 Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien perempuan berusia 38 tahun, pertama kali dibawa ke bangsal
oleh petugas bandara pada tanggal 17 mei 2012 karena pasien mencurigai
mobil dan pesawat udara di bandara, Menurutnya, orang-orang yang berada di
pesawat dan mobil itu adalah guru dari majikannya dan datang untuk
membunuhnya dari Arab. Sehingga ia ditangkap oleh petugas bandara dan
dibawa ke RS Polri. Pada saat dibawa pasien mengakui keadaan dirinya yang
menurut pasien tidak waras karen a pasien merasa dirinya pucat, akibat
belum makan selama 2 bulan dan dalam kondisi stress berat karena ingin
bertemu dengan suami dan anak-anaknya. Saat tiba di ruang IGD RS Polri
asien mencoba kabur, karena ia mengakui ia melihat setan yang akan
membantunya untuk kabur, tapi kemudian pasien mengurungkan niatnya
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
2/21
karena pemilik RS Polri yang ia namakan ibu pemilik PT. Lapindo telah
berhasil menemukannya, sehingga ia kembali, dan ditangkap oleh petugas RS
lalu dibawa ke bangsal Ebony. Pasien telah dua kali bekerja di Arab Saudi,
pertama kali ia dikirim sebagai TKW ke Jaeddah, dan ia bekerja di sana
selama 15 bulan, ia menerangkan bahwa pada saat itu perlakuan yang ia
dapatkan tidak terlalu baik, karena istri majikannya agak cemburu padanya,
karena takut majikannya berselingkuh dengannya. Setelah itu, ia kembali ke
kampung halamannya di NTB, Indonesia. Kedua kalinya ia dikirim kembali
sebagai TKW ke Al Madinah di Arab Saudi, dan ia bekerja di sana selama 22
bulan sejak tahun 2010 yang disponsor oleh PT Bughsan Abarindo. Pada saat
bekerja, menurutnya dia tidak disukai oleh kedua majikan ataupun anak
majikannya dengan penyebab pasti yang tak jelas, sehingga mereka mencoba
untuk meracuninya setiap hari dan menyuntik ia dengan jarum ke bagian
kedua paha dan menyebabkan ia mimisan dan muntah darah. Ia mengatakan
bahwa ia tidak berani menolak hal tersebut karena ia akan dipaksa jika tidak
menuruti permintaan majikannya untuk menghabiskan makanan yang
diberikan. Ia merasa bahwa semua itu dikarenakan oleh suatu perang agama
yang ia menangkan melawan 30 ustat atau kiai pada saat ia berada di Arab
Saudi. Pasien menerangkan bahwa ketika ia berperang ia memakai mukenah
dan ia melawan 30 ustat atau kiai yang memakai baju berwarna hijau, putih,
dan merah di kantor polisi, dan ia dipandu oleh suara saudara sepupunya dari
kampung halamannya bahwa ia harus berperang dengan cara memegang
bagian dadanya denan kedua tangan sambil membaca ayat Qulholla, sehingga
akhirnya ia berhasil memenangkan perang tersebut, tetapi hal itu membuat
para ustat dan kiai membencinya, sehingga menurutnya mereka ingin
membalas dendam dan berniat membunuhnya. Setelah berperang ia
mendengar suara sepupunya menyuruh ia untuk kembali ke Indonesia,
sehingga ia pulang dengan perasaan curiga bahwa mereka akan menyusulnya
ke Indonesia untuk tetap membalaskan dendam. Dan ketika di bandara, pasien
mengakui bahwa ia melihat 3 kapal atau pesawat terbang yang menurutnya
dikirim untuk membunuhnya, dan salah satu pesawat terbang tersebut ia
yakini dikendarai oleh guru dari majikannya. D an dengan dibawa ke bangsal
Ebony RS Polri, pasien merasa bahwa ini sudah merupakan hukuman dariAllah karena perang yang telah dijalaninya semasa di Arab dan ia mengaku
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
3/21
telah diberitahu hal ini akan terjadi oleh suara sepupunya sejak awal, tapi ia
belum mengerti maksud sepupunya tersebut.
Pasien telah menikah sebanyak 3x. Pernikahan dengan suami pertama
selama 15 tahun, ia dikaruniai 3 anak laki-laki. Anak pertama berusia 25 tahun,
anak kedua berusia 20 tahun, dan anak ketiga berusia 19 tahun. Semuanya
berada di kampung, NTB. Ia bercerai dengan suami pertamanya, lalu ia pergi
menjadi TKW di Jaeddah. Dengan suami kedua yang ia nikahi ketika ia
berusia 30 tahun, ia dikaruniai anak laki-laki pula, namun anaknya meninggal
saat berusia 5 tahun. Suami keduanya tidak pernah dijumpainya lagi selama 5
tahun, dikarenakan suaminya pernah mencuri uang dari atasan sehingga
suaminya dipenjarakan. Pasien menikah lagi untuk ketiga kalinya, dengan
suaminya yang tidak kelihatan, dan ia mengatakan bahwa suaminya yang tidak
kelihatan itu dan anak ketiganya sedang berada di sampingnya pada saat
wawancara dilakukan. Pasien mendengar suara dari saudaranya di kampung
bahwa anaknya bungsunya telah tinggal bersama Allah karena anaknya itu
termasuk anak yang nakal dan setelah itu anaknya turun dari langit ke bumi,
dan sekarang anaknya telah hidup dan meninggal kembali sebanyak 3x. Pasien
meyakini bahwa sepupunya itu berteman baik dengan Allah. Pasien juga yakin
ia telah memberitahu Allah agar membunuh ibunya saja jika ibunya menangis
ketika ia sedang berperang, dan ia mendengar dari sepupunya, bahwa ibunya
telah meninggal, dan hidup kembali, dan setelah itu kembali meninggal
sebanyak dua kali. Menurut pasien saudaranya di kampung dalam melihat
semua yang psien lakukan dimanapun papsien berada.
2.3 Riwayat Gangguan Sebelumnya
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya disangkal Riwayat gangguan medic sebelumnya disankal Riwayat minum alcohol disangkal Riwayat penggunaan NAPZA disangkal Riwayat trauma kepala disangkal
2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
4/21
Pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang mempunyai keluhan
seperti pasien.
2.5 Riwayat Kehidupan Pribadi
2.5.1 Riwayat Prenatal
Pasien lahir di kampung tanpa bantuan medis, tapi dengan
bantuan dukun beranak, spontan dalam keadaan cukup bulan.
2.5.2 Masa kanak-kanak dan remaja
Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)
Pasien mengaku masa kecilnya ia lewatkan di kampung
halamannya di NTB dan ia bahagia karena ia merasa disayangi
oleh orang tuanya.
Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien bersekolah di SD Impress di kampung
halamannya di NTB, ia mengakui bahwa ia memiliki banyak
teman.
Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja
Pada masa remaja, pasien menduduki bangku SMA tapi
tidak ia tamatkan. Ia mengaku sering ditaksir oleh pria, baik
teman sejawatnya ataupun gurunya di sekolah. Hingga 5 pria
pernah datang ke rumahnya untuk melamar. Ia merasa itu
dikarenakan titk hitam di mata kirinya yang ia yakini sebagai
symbol kecantikan.
2.5.3 Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku ia hanya menduduki bangku pendidikan
hingga tahap SMA kelas 2. Untuk melanjutkan sekolah orang tuanya
tidak mampu membiayainya.
2.5.4 Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai TKW pertama kali di Jaeddah saat ia
berusia sekitar 30 tahun, menurut pasien istri majikannya
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
5/21
mencemburui dirinya karena mencurigai perselingkuhan majikannya
dengan pasien sendiri. Pasien dikirim untuk kedua kalinya sebagai
TKW ke Al Madinah Arab Saudi 2 tahun yang lalu, dan pasien merasa
bahwa majikan beserta istri dan anak majikan berniat meracuni untuk
membunuhnya.
2.5.5 Riwayat Pernikahan
Setelah ia meyelesaikan kelas 2 SMA, pasien langsung
menikah. Menurut pengakuan pasien, ia telah menikah sebanyak 3x.
Pernikahan dengan suami pertama selama 15 tahun, ia dikaruniai 3
anak laki-laki. Anak pertama berusia 25 tahun, anak kedua berusia 20
tahun, dan anak ketiga berusia 19 tahun. Semuanya berada di kampung,
NTB. Ia bercerai dengan suami pertamanya, karena suami pertamanya
berselingkuh, lalu ia pergi menjadi TKW di Jaeddah. Dengan suami
kedua yang ia nikahi ketika ia berusia 30 tahun, ia dikaruniai anak laki-
laki pula, namun anaknya meninggal saat berusia 5 tahun. Suami
keduanya tidak pernah dijumpainya lagi selama 5 tahun, dikarenakan
suaminya pernah mencuri uang dari atasan sehingga suaminya
dipenjarakan. Pasien menikah lagi untuk ketiga kalinya, dengan
suaminya yang tidak kelihatan, dan ia mengatakan bahwa suaminya
yang tidak kelihatan itu dan anak ketiganya sedang berada di
sampingnya pada saat wawancara dilakukan. Ia meyakini bahwa ia
sedang mengandung anak perempuan dari suami yang tidak kelihatan
di bagian punggungnya.
2.5.6 Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-5 dari 8 bersaudara. Ayah pasien
meninggal sejak dulu dan ibu pasien baru meninggal bulan lalu.
Anakbungsunya meninggal pada usia 5 tahun.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
6/21
GENOGRAM
Keterangan:Laki-laki
Perempuan
Pasien
2.5.7 Riwayat Sosial EkonomiPasien bekerja sebagai TKI atas kemauan sendiri tanpa paksaan
dari pihak lain. Tujuan Pasien berangkat adalah untuk membantu
menafkahi keluarganya karena menurut pengakuannya bahwa pada
saat itu suaminya sudah tidak bekerja lagi
2.5.8 Riwayat Kehidupan Beragama
Menurut pengakuan pasien bahwa dirinya selalu sholat 5 waktu,
dan selalu berpuasa pada bulan Ramadhan.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
7/21
2.5.9 Riwayat Pelanggaran Hukum
Menurut pengakuannya, pasien selama ini tidak pernah terlibat
maupun melakukan pelanggaran hukum.
2.5.10 Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien merasa bahwa dirinya mempunyai banyak teman, dan
menurutnya ia merupakan orang yang baik, rendah hati, dan juga tegas
jika ada yang berbuat kesalahan. Maksud pasien di sini bahwa ia berani
menegur jika ia melihat ada yang berbuat kesalahan pada diri atau
sesama.
III. STATUS MENTAL
3.1 Deskripsi umum
3.1.1 Penampilan
Ketika dibawa ke bangsal ebony, pasien wanita usia 40
tahun, kulit agak kecoklatan khas orang timur, penampilan fisik
pasien sesuai dengan umurnya, berpakaian tidak rapi, dan
perawatan diri yang sangat minim. Tetapi ketika dianamnesa pada
tanggal 20, 21, 22 mei pasien terlihat rapi, dan perawatan diri yang
cukup.
3.1.2 Perilaku dan aktivitas psikomotor
Saat awal dibawa ke bangsal Ebony, pasien tidak berbicara
sama sekali, tidak makan, tidak tidur, tidak beraktifitas, dan tidak
kooperatif, hanya duduk diam. Pada saat pemeriksaan pasien sudah
terlihat lebih tenang dan menjawab pertanyaan dengan baik.
3.1.3 Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara pasien menunjukkan sikap kooperatif
dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan cukup jelas.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
8/21
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
9/21
Derealisasi : tidak ada
3.5 Proses Berpikir
3.5.1 Arus Pikiran Produktivitas : Pasien menjawab secara spontan bila
diajukan pertanyaan.
Kontinuitas : Tidak terganggu Hendaya bahasa : Tidak ada
3.5.2 Isi Pikiran Preokupasi Pikiran : Pasien mencurigai bahwa orang-orang
di sekelilingnya ada yang berniat untuk membunuhnya.
Wahamo Waham Bizzare (Aneh)
Pasien meyakini bahwa anak bungsunya tinggal bersama
Allah dan turun dari langit serta meninggal dan hidup
kembali hingga 3x, sampai akhirnya anaknya benar-
benar meninggal. Pasien juga meyakini hal yang sama
terjadi pada ibunya oleh karena permintaan dari dirinya
sendiri kepada Allah.
Pasien merasa bahwa sekarang ia sedang hamil oleh
suaminya yang tidak kelihatan di bagian punggungnya
o Waham kebesaran
Menurut pasien, ia telah menang melawan 30 kiai yang
ia hadapi sendiri pada saat peperangan yang ia lewati di
Arab.
o Waham kejaran (persekutorik)
Pasien merasa ia dikejar oleh guru majikannya, dan kiai-
kiai yang kalah dalam perang dengan dirinya dan berniat
untuk membunuhnya.
o Waham rujukan (delusion of reference)
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
10/21
Pasien selalu merasa curiga dengan orang-orang yang
didekatnya, karena menurutnya banyak orang yang tidak
ia ketahui ingin membunuhnya.
o Waham siar ( thought broadcasting )
Pasien merasa saudara sepupunya di kampung dapat
melihat apapun yang ia lakukan, dimanapun ia berada,
dan apapun yang akan terjadi pada dirinya.
Obsesif-kompulsif, fobia social/spesifik, Ide/Usaha percobaan
membunuh diri/membunuh : tidak ada
3.6 Sensorium & Kognisi
3.6.1 Taraf Kesadaran : Compos Mentis
3.6.2 Orientasi : Waktu : Tidak terganggu. Pasien masih ingat tahun-tahun yang
berkaitan dengan kejadian
Tempat : Terganggu, karena menurutnya tempat yang sedang ia
huni adalah penjara yang dimiliki oleh PT. Lapindo yang
terletak di Surabaya
Situasi : Tidak terganggu. Pasien mengerti bahwa dirinya
sedang diwawancara.
Orang : Tidak terganggu. Pasien mengerti dirinya sedang
diwaancara oleh pemeriksa
3.6.3 Daya Ingat
Daya ingat jangka pendek (recent memory)
Tidak terganggu, pasien masih mengingat lauk
makan pagi, dan dapat mengingat hal-hal yang telah
dilakukan sepanjang hari.
Daya ingat segera (immediate memory)
Tidak terganggu. Pasien dapat mengulang kata-kata
yang disebutkan pemeriksa.
Daya ingat jangka panjang (remote memory)
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
11/21
Tidak terganggu, pasien dapat mengingat kejadian
semenjak ia tiba di bandara dan dapat mengingat kejadian-
kejadian penting dalam hidupnya.
3.6.4 Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi pasien tergolong baik, pada saat ditanya,
pasien mampu focus melihat pemeriksa walau pada pemeriksaan
awal, pasien tidak mau membuat kontak mata dengan pemeriksa.
3.6.5 Kemampuan Visuospasial
Pasien dapat berjalan dengan baik tanpa menabrak benda-
benda yang ada di sekelilingnya
3.6.6 Pikiran Abstrak : tidak terganggu
3.6.7 Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Cukup baik, pasien mandi sendiri tanpa disuruh namun
pasien hanya memiliki beberapa baju unuk berganti pakaian.
3.7 Pengendalian Impuls
Tidak terganggu, selama wawancara sikap pasien tenang.
3.8 Tilikan (Insight)
Derajat I (pasien menyangkal dirinya sakit).
3.9 Judgement
3.9.1 Daya Nilai Sosial : tidak terganggu, pasien masih terlihat bergauldengan pasien-pasien lainnya.
3.9.2 Uji Daya Nilai : tidak terganggu, pasien masih dapat
membedakan perilaku yang benar dan yang salah. Seperti mencuri
itu hal salah, dan berderma adalah hal yang baik.
3.10 Taraf dapat dipercaya
Keterangan yang diberikan pasien saat wawancara dalam taraf dapatdipercaya.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
12/21
3.11 Observasi Tingkah Laku Pasien
Pada awal masuk ke bangsal Ebony, pasien terlihat tidak rapi
dalam berpakaian, cenderung duduk dan tidak ingin berbicara, tidak ada
kontak mata dengan pemeriksa, tidak makan, tidak minum, tidak mandi.
Setelah anamnesa dilakukan pada tanggal 20 Mei 2012 pasien terkesan
lebih banyak duduk diam ataupun tidur, tapi sudah mau berbicara, dan
pasien terlihat lebih rapi, tetapi pasien tetap tidak ingin makan, dan hanya
minum air. Pada wawancara terakhir pasien tidak ingin makan makanan
yang diberikan di bangsal Ebony, ia hanya makan kacang yang ia bawa dari
Arab ataupun pisang dan minum air saja, karena pasien mengaku ia tidak
memiliki nafsu makan. Pasien terlihat enggan berbaur dengan pasien-pasien
lain karena menganggap pasien lain aneh dan gila.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
4.1 Status Generalisata
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Baik
Tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg Frekuensi nadi : 64 x/menit Frekuensi nafas : 20 x/menit Suhu : 36.0 C
Kepala : Deformitas (-), Normocephaly
Mata : CA -/-, SI -/-
Sistem kardiovaskular : Bunyi jantung I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Sistem respiratorik : Bunyi nafas vesikuler, wheezing (-), ronchi (-)
Sistem musculoskeletal: Tidak ditemukan kelainan
Sistem gastrointestinal: Supel. bising usus (+) meningkat, nyeri tekan (-)
Sistem urogenital : Tidak diperiksa
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
13/21
Gangguan khusus : Tidak ditemukan kelainan
4.2 Status Neurologis
4.2.1 Saraf Cranial : Dalam batas normal
Gejala rangsangan selaput otak : Tidak ada kaku kuduk Gejala peningkatan TIK : Tidak diperiksa Mata
o Gerakan : Dalam batas normal
o Pupil : Pupil isokor 3 mm
o Reaksi cahaya : (+/+) No Reaksi konvergensi : Tidak ada kelainano Refleks kornea : Tidak diperiksa
o Pemeriksaan oftalmoskopi : Tidak diperiksa
4.2.2 Motorik Tonus : Normotonus Koordinasi : Tidak ada gangguan koordinasi
Turgor : Cukup Refleks : Fisiologis (+) normal, patologis (-) Sensibilitas : Dalam batas normal Susunan saraf vegetative: BAK/BAB (+) normal
4.3 Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien perempuan berusia 38 tahun, pertama kali dibawa ke bangsal oleh
petugas bandara pada tanggal 17 Mei 2012 karena mengejar mobil dan
pesawat terbang di bandara karena ia mencurigai bahwa pesawat dan
mobil merupakan guru dari majikannya yang datang untuk membunuhnya.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
14/21
Pasien menganggap bahwa tempat yang ia huni sekarang merupakan
penjara yang dimiliki oleh PT. Lapindo di Surabaya yang harus dijalaninya
selepas perang yang ia lalui di Arab ketika menjadi TKW pada tahun 2010.
Selama bekerja di Arab untuk kedua kalinya sejak tahun 2010 selama 22
bulan, pasien merasa bahwa ia selalu diracuni oleh majikannya dan
disuntik dengana jarum berkali-kali di kedua pahanya tanpa sebab yang
jelas. Dan ia tidk dapat memberontak karena ia tetap akan dipaksa oleh
majikannya.
Pada wawancara awal, pasien terlihat tidak rapi, tidak ingin berbicara,
tidak ingin makan ataupun minum, tidak mandi, tidak bersosialisasi,
cenderung terlihat seperti katatonik, dan tidak ada kontak mata sama sekali
dengan pemeriksa. Sekarang pasien terlihat lebih rapi, terawat, berkontak
mata dengan pemeriksa ketika diwawancarai, dan lebih bersosialisasi
dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, walaupun pasien tetap tidak
ingin mengkonsumsi makanan yang diberikan kepada dirinya di bangsal
Ebony, dan hanya mengkonsumsi air, pisang, atau makanan yang ia bawa
dari Arab berupa kacang, karena pasien merasa ia tidak bernafsu makan.
Pasien mengaku mempunyai banyak teman ketika kecil, dan pada masa
remaja pasien merasa banyak pria yang tertarik pada dirinya karena
symbol kecantikan yang ia miliki berupa titik hitam di mata kirinya.
Ayah pasien meninggal sejak dahulu. Dan ibu pasien meninggal sebulan
yang lalu. 2 adik pasien telah meninggal, yang satu merupakan TKW juga
dan satu meinggal di kampung karena sakit.
Pasien mengakui bahwa ia menyuruh Allah untuk membunuh ibunya jika
ibunya menangis pada saat pasien sedang berperang. Dan hal itu
dikabulkan Allah ketika ibu pasien meninggal, hidup kembali selama 2x
tetapi pada akhirnya meninggal.
Pasien sudah menikah 3x dan telah mempunyai 4 anak laki-laki berusia 25,
20, 19 dan 5 tahun. Tetapi anak bungsu hasil pernikahannya dengan suami
ke-2 telah meninggal yang ia yakini awalnya berada bersama dengan Allah
karena anaknya nakal, turun dari langit, meninggal lalu hidup kembali
selama 3x kemudian pada akhirnya tetap meninggal. Pasien meyakini
bahwa ia memiliki suami yang tidak kelihatan sekarang yang selalu
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
15/21
menemaninya, dan bahwa ia sedang mengandung anak perempuan hasil
pernikahannya dengan suaminya yang tidak kelihatan ini di bagian
punggungnya.
Halusinasi berupa suara dari sepupu pasien yang berada di kampung
halamannya di NTB, yang menuntun pasien dalam berperang di Arab dan
kembali ke Indonesia. Dan pasien meyakini bahwa apapun yang
dilakukannya sekarang dapat dilihat oleh sepupu pasien tsb. Halusinasi
visual yang pasien alami berlangsung selama lebih dari dua tahun dan
sifatnya menetap. Berupa halusinasi pasien mengenai peristiwa
kemenangannya dalam berperang melawan 30 kiai pada saat ia bekerja di
Arab, setan yang membantunya untuk kabur dari IGD Polri, serta ia
mengaku dapat melihat suami beserta anaknya selalu menemaninya.
Halusinasi terakhir yang ia dengar dan lihat terjadi saat wawancara
berlangsung.
Status mental
i. Observasi keseharian pasien: pasien cenderung menarik diri dari
aktivitas, kurang bergaul
ii. Pembicaraan lancar tapi tidak dapat dimengerti alur ceritanya
iii. Status mental didapatkan: afek hipotim, ekspresi sesuai dan empati
dapat diraba rasakan oleh pemeriksa.
iv. Pasien mengalami gangguan persepsi: halusinasi auditorik yang
sifatnya menetap. Halusinasi visual yang menetap. Waham
menetap.
v. Tilikan derajat 1, yaitu pasien menyangkal kalau dia sakit. Status fisik dan neurologis dalam batas normal
Faktor stressor yang berkaitan adalah situasi keuangan yang dialami pasien
dan keluarganya serta keadaan yang jauh dari orang-orang yang ia cintai.
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK Diagnostik aksis I :
Berdasarkan hierarki diagnosis gangguan jiwa pada PPDGJ III serta ikhtisar
penemuan bermakna, maka diagnosis pasien mengarah ke Gangguan
Schizofrenia Paranoid F20 dengan hal-hal berikut yang menunjang diagnosis
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
16/21
1. Halusinasi dan waham yang menonjol
a. Suara-suara yang memberi perintah pada pasien.
b. Halusinasi visual yang jelas.
c. Waham yang hampir setiap jenis, tetapi lebih menonjol pada waham
kejar, dan waham dikendalikan
2. Gangguan afektif yang cenderung depresi, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik yang relatif tidak nyata.
Diagnostik aksis II
Gangguan kepribadian paranoid F60 dengan cirri-ciri yang ada pada pasien
sebagai berikut
o Kepekaan berlebihan terhadap penolakan dan kegagalan
o Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendisorsikan
pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral
atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan.
o Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak
substantif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien
sendiri maupun dunia pada umumnya.
Diagnostik aksis III
Tidak ada kelainan/gangguan pada kondisi medis umum
Diagnostik aksis IV
Pada pasien ditemukan masalah yang berkaitan dengan masalah ekonomi dan
lingkungan keluarga yang hidup terpisah dengan pasien
Diagnostik aksis V
GAF scale 70-61 yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik.
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F20 Gangguan Schizofrenia Paranoid
Aksis II : F60 Gangguan Kepribadian Paranoid
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Faktor stressor berkaitan dengan masalah pekerjaan dan keluarga
Aksis V : GAF Scale 70-61
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
17/21
VIII. TERAPI Psikofarmaka
o Awal masuk pasien diberikan Abilify 1x10 g (Aripiprazole)o Anti psikosis atipikal:
Risperidone 2 x 3 mg
Terapi psikososial
o Terapi perilaku, terapi kelompok, psikoterapi individual
IX. PROGNOSIS Faktor yang meringankan
o Penyakitnya bukan merupakan disebabkan oleh retardasi mentalo Tidak ada tanda atau gejala neurologiso Kurangnya gejala penurunan fungsi kognitif o Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga pasien
o Pasien dapat melakukan perawatan diri yang mendasar tanpa dibantuo Pasien patuh minum obat.
Faktor yang memperberat: - Maka disimpulkan prognosis pasien:
o Ad vitam : dubia ad bonam
o Ad fungsionam : dubia ad bonamo Ad sanantionam : dubia ad bonam
X. PEMBAHASAN
Pada kasus ini, diagnosis Gangguan Schizofrenia Paranoid (F20)ditegakkan karena memenuhi criteria untuk diagnosis tersebut berdasarkan
PPDGJ-III, dimana criteria tersebut harus ada setidaknya 1 gejala di bawah ini
yang sangat jelas (atau 2 gejala atau lebih jika gejala-gejala tersebut kurang jelas)
A.
thought echo = isi pikiran dirnya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulanganwalaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda. Atau
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
18/21
thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang tidak
asing, dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar diriya
(withdrawal).
thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga
orang lain atau umum mengetahuinya.
B.
delusion of control = waha m tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhioleh suatu kekuatan tertentu dari luar.
delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
delusion of perception = pengalaman inderawi yang tak wajar,
yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat
mistik atau mukjizat
C. Halusinasi Auditorik
Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus
terhadap perilaku pasien, atau
Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di
antara berbagai suara yang berbicara
Jenis suara halusinasi yang berasal dari salah satu bagian tubuh
D. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak wajar dan seustau yang mustahil, misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan atau
kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan
cuaca, atau berkomunikasi dengan mahkluk asing dari dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus ada secara jelas:
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
19/21
E. halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja,
apabila disertai oleh waham yang mengambang
walaupun setengah berbentu tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai ole hide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau
apabla terjadi setiap hariselama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus.
F. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang
mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan,
atau neologisme.
G. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
H. Gejala- gejala negatif, seperti sikap sangat apatis,
bicara yang jarang, dan respons emosional yang
menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social
da menurunnya kinerja social ; tetapi harus jelas
bahwa semua hal tersebut harus disebabkan oleh
depresi atau medikasi neuroleptika.
Selain itu, individu harus memenuhi kriteria skizofrenia paranoid,
yaitu :
1. Halusinasi dan waham yang menonjol
a. Suara-suara yang memberi perintah pada pasien.
b. Halusinasi visual yang jelas.
c. Waham yang hampir setiap jenis, tetapi lebih menonjol pada waham
kejar, dan waham dikendalikan
2. Gangguan afektif yang cenderung depresi, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik yang relatif tidak nyata.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
20/21
Selain itu, individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia
dalam stadium manapun serta riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota
keluarga terdekat memberikan bobot tambahan pada diagnosis ini walaupun
tidak merupakan suatu prasyarat.
Penatalaksanaan pada pasien ini berupa perawatan di rumah sakit,
medikasi, dan terapi psikososial. Untuk terapi psikofarmaka, pasien diberikan
obat antipsikosis atipikal golongan Benzisoxazole yaitu Aripiprazole ( Abilify ).
Selain cara kerjanya yang efektif untuk gejala positif seperti halusinasi dan
waham, Aripiprazole juga mempunyai efek pada reseptor serotonin 5HT2
sehingga dapat dipakai untuk mengurangi gejala negative pada pasien ini. Untuk
terapi psikososial, pada pasien ini dapat diterapkan terapi kelompok dan terapi perilaku untuk mengurangi isolasi sosial serta berfungsi bagi pasien agar dapat
bersifat ventilasi, bimbingan dan konseling.
-
7/28/2019 Laporan Kasus Jiwa 1-1
21/21
PRESENTASI KASUS
Pembimbing:
dr. Henny Riana, SpKJ
dr. Soehendro, SpKJ
Disusun oleh:
Luvita Peilouw
07120080086
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
12 Mei 2012 Juni 2012