laporan kasus glaukoma

13
A. IDENTITAS PASIEN Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Tanggal masuk : Ny. Sumarni Perempuan 49 tahun Bongsari, jln Condrokusumo Semarang 02-01-2014 B. ANAMNESIS Dilakukan secara Autoanamnesis di Poli Mata RSUD Tugurejo pada tanggal 02-01-2014. Keluhan utama : mata kanan kemeng dan senut-senut Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RS dengan keluhan mata kanan terasa kemeng dan senut-senut sejak hari sabtu kemarin (28-12-2013). Keluhan mata kanan terasa kemeng dan senut-senut sudah dirasakan sejak ±1 tahun yang lalu. Selain merasakan kemeng dan senut-senut, pada mata kanan pasien uga merasakan nrocos, terkadang merah, dan perasaan seperti melihat banyak warna saat melihat lampu. Pasien 1 | Page

Upload: marie-obrien

Post on 16-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan kasus glaukoma

TRANSCRIPT

A. IDENTITAS PASIEN Nama :Jenis kelamin :Umur : Alamat :Tanggal masuk : Ny. SumarniPerempuan49 tahunBongsari, jln Condrokusumo Semarang02-01-2014

B. ANAMNESISDilakukan secara Autoanamnesis di Poli Mata RSUD Tugurejo pada tanggal 02-01-2014. Keluhan utama : mata kanan kemeng dan senut-senut Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RS dengan keluhan mata kanan terasa kemeng dan senut-senut sejak hari sabtu kemarin (28-12-2013). Keluhan mata kanan terasa kemeng dan senut-senut sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Selain merasakan kemeng dan senut-senut, pada mata kanan pasien uga merasakan nrocos, terkadang merah, dan perasaan seperti melihat banyak warna saat melihat lampu. Pasien juga merasa pusing atau nyeri kepala sebelah kanan dan mual. Keluhan dirasakan kambuh-kambuhan, dan keluhan dirasakan semakin berat saat lelah, dan nyaman bila istirahat. Apabila sedang kambuh, keluhan dirasakan sepanjang hari dan mengganggu aktivitas. baru 1 bulan yang lalu pasien berobat ke poli mata setelah keluhan dirasakan sangat mengganggu, yaitu penglihatan semakin lama semakin kabur. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa : diakui sejak 1 tahun yang lalu Riwayat darah tinggi : disangkal Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat alergi : disangkal stroke: diakui Riwayat Oprasi: diakui, oprasi penyumbatan pembuluh darah otak Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluhan serupa : disangkal Riwayat darah tinggi : disangkal Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat alergi : disangkal

Riwayat sosial ekonomi :Pasien merupakan ibu rumah tangga yang tidak bekerja, biaya pengobatan menggunakan JAMKESMAS, kesan ekonomi kurang.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis Status Generalisata: tidak dilakukan Vital sign :TD :Nadi :RR :Suhu :110/70 mmHg80x/menit18x/menitafebris

Status Ophtalmikus :13122

keterangan : OD : OS :3. ODS anisokhor1. arkus senilis (+)1. arkus senilis (+)2. lensa keruh tak rata2. lensa keruh tak rata

Oculus DexterOculus Sinistra

1/60Tidak dilakukanorthoforiTumbuh teratur, trikiasis (-), distikiasis (-)Bola mata bergerak ke segala arah (+)Tanda radang (-), oedem (-), spasme (-), ektropion/entropion (-)Tanda radang (-), oedem (-), spasme (-), ektropion/entropion (-)hiperemis (-), edema (-), sekret (-), corpal (-)

hiperemis (-), edema (-), sekret (-), corpal (-)

Injeksi (-), hiperemis (-), ikterik (-), anemis (-), bangunan patologis (-), sekret (-), corpal (-)Hiperemis (-), ikterik (-), anemis (-)Jernih,arkus senilis(+), neovaskularisasi (-), edema kornea (-)Kedalaman dangkal, jernih, tyndal effect (-)Kripta : normalanisokor, sentral, bulat, 5mm, reflek direk (-), reflek indirek (-)Keruh tak rataTidak dilakukanT. Dig NPenderita=pemeriksa (N)VISUSKOREKSIBULBUS OKULISUPERSILIA

PARESE/PARALESE

PALPEBRA SUPERIOR

PALPBRA INFERIOR

CONJUNGTIVA PALPEBRA

CONJUNGTIVA FORNICKS

CONJUNGTIVA BULBI

SCLERA

KORNEA

COA

IRISPUPIL

LENSAFUNDUS REFLEKTENSIO OCULILapang Pandang6/15Tidak dilakukanorthoforiTumbuh teratur, trikiasis (-), distikiasis (-)

Bola mata bergerak kesegala arah(+)Tanda radang (-), oedem (-), spasme (-), ektropion/entropion (-)Tanda radang (-), oedem (-), spasme (-), ektropion/entropion (-)hiperemis (-), edema (-), sekret (-), corpal (-)

hiperemis (-), edema (-), sekret (-), corpal (-)

Injeksi (-), hiperemis (-), ikterik (-), anemis (-), bangunan patologis (-), sekret (-), corpal (-)Hiperemis (-), ikterik (-), anemis (-)Jernih,arkus senilis(+), neovaskularisasi (-), edema kornea (-)Kedalaman cukup, jernih, tyndall effect (-)Kripta : normalanisokor, sentral, bulat, 3mm, reflek direk (+), reflek indirek (+)Keruh tak rataTidak dilakukanT Dig NPenderita=pemeriksa (N)

D. RESUMEPasien wanita 49 tahun mengeluh mata kanan terasa kemeng dan senut-senut sejak sabtu (28-12-2013). Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, selain kemeng, pada mata kanan pasien juga merasa nrocos, terkadang merah, perasaan seperti melihat banyak warna bila melihat lampu, keluhan kambuh-kambuhan memberat bila lelah dan reda bila istirahat. keluhan penglihatan lama-kelamaan terasa menurun.Dalam pemeriksaan ophtalmologi ditemukan :OD1/60Kedalaman dangkal, jernih, tyndal effect (-)anisokor, sentral, bulat, 5mm, reflek direk

Keruh tak rata

T Dig. NVisusCOA

Pupil

LensaTIOOS6/15Kedalaman cukup, jernih, tyndall effect (-)anisokor, sentral, bulat, 3mm, reflek direk (+), reflek indirek (+)Keruh tak rataT Dig N

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. slit-lamp 2. pemeriksaan Funduskopi 3. pemeriksaan TIO dengan tonometer-schiotz4. gonioskopi

F. DIAGNOSA BANDINGOD : Glaukoma Sudut Tertutup Akut Primer Glaukoma Sudut Terbuka Katarak Senilis Imatur OS : Katarak Senilis Imatur

G. DIAGNOSA KERJA OD Glaukoma Sudut Tertutup Akut Primer, Katarak Senilis Imatur OS Katarak Senilis Imatur

H. TERAPI Timolol meleat 0,5% 2 kali sehari satu tetes pada mata kanan cendocarpin 2 kali sehari satu tetes pada mata kanan retinol sekali sehari 1 tablet

I. PROGNOSISODQuo ad visam : dubia ad bonamQuo ad sanam : dubia ad bonamQuo ad vitam : ad bonamQuo ad cosmetikam : dubia ad bonam

OSQuo ad visam : dubia ad bonamQuo ad sanam : dubia ad bonamQuo ad vitam : ad bonamQuo ad cosmetikam : dubia ad bonam

J. EDUKASI Menjelaskan kepada penderita penyakit yang dialami, penyebab dan penatalaksanaannya menjelaskan prognosis dari penyakit pasien tersebut menjelaskan cara pemakaian, tujuan dan manfaat obat yang telah diberikan

PEMBAHASAN

Pada psien ini mengeluh adanya rasa kemeng dan cekot-cekot dimata kanan, pusing diperkirakan karena terdapatnya kenaikan tekanan intra okular (TIO) pada mata kanan. Pada keadaan normal tekanan intraokular ditentukan oleh derajat produksi cairan mata oleh epitel badan siliar dan hambatan pengeluaran cairan mata dari bola mata. Apabila terjadi penghambatan pengeluara aquos secara mendadak oleh karena faktor tertentu, maka akanmeningkatkan TIO dan sakit yang sangat d mata.Pada proses perjalanan penyakit pasien menyebutkan bahwa keluhan ini sudah dirasakan secara tiba-tiba 1 tahun yang lalu dengan gejala kambuh-kambuhan dimana saat kambuh mata kanan nyeri, merah, melihat halo pada lampu, dimana keluhan meningkat saat kelelahan dan reda bila istirahat. Dari gejala yang disebutkan menunjukkan adanya tanda-tanda peradangan akut pada awal keluhan yaitu adanya mata merah. Gejala-gejala yang disebutan menunjukkan adanya fase permulaan atau prodromal pada pasien ini. Kemudian semakin lama serangan menjadi semakin sering, pusing, dan penglihatan semakin kabur.Dari pemeriksaan fisik di temukan pada mata kanan TIO normal (TIO dig N) karena selama ini pasien sudah berobat secara rutin di poli mata, sehingga TIO terkendali. Ditemukan pula pupil midriasis non reaktif dan COA dengan lapang pandang masih baik. Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik mengacu ke arah Glaukoma Sudut Tertutup Akut primer atau glaukoma kongestif akut. Dimana saat terdapat trias glaukoma kongestif akut yaitu hiperemesis unilateral, pupil midrisasis non reaktif, TIO meningkat.Pasien mengaku baru berobat 1 bulan terakhir, karena pada awal keluhan atau stadium prodromal keluhan dapat diatasi dengan istirahat atau tidur. Dimana saat tidur pupil miosis sehingga membuka sudut COA.Pada pemeriksaan fisik ditemukan juga lensa yang sudah keruh. Hal ini disebabkan serangan-serangan yang berulang kali, yang tampak pada di atas permukaan permukaan kapsula lensa depan, sebagai bercak-bercak putih, seperti susu yang tumpah di atas meja yang disebut Glaukom flecke sebagai tanda bahwa pada mata itu pernah terjadi serangan akut.Selain itu, kekeruhan lensa pada pasien ini dapat di akibatkan oleh karena faktor usia atau katarak senilis, dimana faktor risiko katarak senilis adalah penambahan usia, jenis kelamin perempuan, kelas sosial, dan miopia. Pekerja yang terpapar dengan radiasi infra merah juga memiliki insiden yang tinggi terhadap perkembangan katarak senilis.Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dan kapsul lensa. Pada anak dan remaja , nukleus bersifat lembek sedangkan pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa.Patofisiologi katarak senilis merupakan hal yang kompleks dan belum dimengerti penuh. Pada semua kejadian patogenesisnya merupakan multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara bermacam macam proses fisiologis. Sebagai lensa yang tua, ketebalan dan berat bertambah sedangkan daya akomodasinya berkurang. Terdapat lapisan kortikal baru pada pola konsentrisnya, nukleus ditengah akan tertekan dan mengeras yang disebut sklerosis nuklear. Mekanisme multipel mempengaruhi kehilangan transparansi lensa yang progresif. Epitelium lensa yang berubah sebagian perubahan umur terutama penurunan densitas sel epithelial lensa dan penambahan sel serat lensa yang berbeda. Kerusakan oksidasi progresif dari lensa yang sudah tua berkembang menjadi katarak senilis.

8 | Page