laporan kasus anak 2

Upload: hendy

Post on 04-Mar-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

STATUS PASIEN

IDENTITAS

Nama

: An. c Usia

: 3 Tahun 8 Bulan Jenis Kelamin

: Laki-laki Nama Orangtua: Tn. c Agama

: Islam

Alamat

: Kemayoran Timur Tangal msk RS: 29 Desember 2012ANAMNESIS (ALOANAMNESIS)

Keluhan utama: Demam sejak 7 hari SMRS

Keluhan Tambahan: Keringat dingin, mual, muntah, batuk, pilekRiwayat penyakit sekarang4 hari SMRS:Ibu os mengatakan bahwa anaknya demam , demamnya ini timbul perlahan, demam meningkat pada sore hingga malam hari dan menurun saat pagi hari. Demam tidak disertai menggigil dan tidak ada kejang. Os dibawa ke dokter dan diberi obat penurun panas dan puyer (tetapi tidak tau obat apa saja yang didalam puyer tersebut), setelah minum obat panasnya turun kemudian 1 jam berikutnya kembali demam lagi. Kepala sakit (-), mual (+), muntah (+) berisi makanan tidak disertai darah. Nafsu makan menurun dan os merasa lemas. Batuk (+) berdahak tidak disertai darah , pilek (+), BAB cair dengan frekuensi 2 x/hari , darah (-), berwarna kekuningan disertai ampas, lendir (-). BAK tidak ada keluhan, mimisan (-), gusi berdarah (-), riwayat pergi keluar kota (-). 1 hari SMRS:Demam masih dirasakan. Kepala pusing dan badan terasa lemas. Kejang (-)MRS :Demam masih dirasakan, batuk dan keluhan lain pun masih dirasakan olehOS.

RPD

:

Riwayat DBD disangkal Riwayat TB Paru disangkal Riwayat asma disangkal

RPK

:

Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini. Riwayat TB Paru disangkal

Riwayat asma disangkal

R.Pengobatan : OS sudah berobat ke klinik untuk keluhannya ini, tetapi tidak ada perbaikan.

R.Kehamilan : ANC teratur di bidan

Riwayat penyakit saat hamil (-)

Konsumsi obat-obatan selama hamil (+) ( obat-obatan yang diberikan bidan (vitamin)

R.Kelahiran : Lahir spontan ditolong oleh bidan, cukup bulan dan langsung menangis. BBL: 3300 gr

PBL: 49 cmR.Makanan : ASI sejak usia 0 18 bulan

Susu formula sejak usia 18 bulan 36 bulan

Makanan tambahan (bubur tim) diberikan sejak usia 4 bulan

Kesan : Makanan sesuai usia

R.Imunisasi :

Hepatitis 3x

BCG 1x

Polio 4x

DPT 3x

Campak 1xKesan ( imunisasi dasar lengkapR. Tumbuh Kembang :

Tengkurap usia 3 bulan

Merangkak usia 5bulan

Duduk usia 7 bulan

Berjalan usia 12 bulan Sekarang sudah dudu dikelas 5 SD dan belum pernah tinggal kelasKesan: tumbuh kembangsesuai dengan usia

R.Alergi :

Alergi udara (-)

Alergi susu (-)

Alergi makanan (-)

Alergi obat (-)

Alergi debu dan bulu-buluan (-)

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran

: compos mentis Tanda Vital

Suhu

: 38,50 C Nadi

: 100 x/menit Pernapasan: 24 x/menitStatus Antropometri:

BB = 14 kg

TB = 89 cm

BB/U = 14/16 x 100 %= 87,5%( gizi baikTB/U = 89/96 x 100 %= 92,7%( gizi baikBB/TB= 14/14 x 100 %= 100%( gizi baikKesan: gizi baikStatus Generalis

Kepala

: NormochepalMata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, edema palpebra(-), mata cekung (-/-)Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)

Telinga : Normotia, sekret (-/-)Mulut

: Bibir kering (-), lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)

Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)Dada

PulmoInspeksi: dada simetris, tidak ada retraksi dinding dadaPalpasi

: vocal fremitus kanan dan kiri simetris, tidak ada bagian dinding dada yang tertinggal

Perkusi : sonor diseluruh lapang paruAuskultasi : vesikuler, Wheezing -/-, Ronki -/-JantungInspeksi: ictus cordis tidak tampakPalpasi

: ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra Perkusi: batas jantung kanan dan kiri dalam batas normal

Auskultasi: BJ I dan II murni, murmur (-), gallop (-)Abdomen

Inspeksi: Distensi abdomen (-), asites (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Palpasi : Hepatosplenomegali (-), nyeri tekan epigastrium (+)Perkusi: Timpani diseluruh kuadran abdomen

Ekstremitasatas

bawah

Sianosis : -/-

-/-Akral dingin: -/-

-/-Udem : -/-

-/-

RCT

: < 2

< 2Peteki

: -/-

-/-Inguinal: Pembesaran kelenjar inguinal (-)Genitalia: Tidak ada kelainan

Laboratorium: tanggal 29 Desember 2011

RESUME:

An.B, laki-laki usia 3 tahun MRS dengan keluhan demam sejak + 4 hari SMRS. Panas timbul perlahan, meningkat pada sore hingga malam hari dan menurun pada pagi hari. Mual (+), muntah (+), nafsu makan turun. OS juga mengeluh pusing, lemas, pilek, batuk, BAB cair.Pada pemeriksaan fisik ditemukan KU tampak sakit sedang, kesadaran composmentis suhu: 38,50 C. Status gizi baik. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal.Pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb

: 10,6 g/dl

Ht

: 33% Leukosit: 3470/uL

Trombosit: 232000

Pemeriksaan Tubex TF : +6DAFTAR MASALAH:

Demam Tifoid ISPAASSESMENT:

1. Demam Tifoid Anamnesa: An. B, laki-laki usia 3tahun MRS dengan keluhan demam sejak + 4 hari SMRS. Demam timbul perlahan, meningkat pada sore hari hingga malam hari dan menurun pada pagi hari. OS juga mengeluh mual, muntah, BAB cair. PF: suhu ( 38,50 C Pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb

: 10,6 g/dl

Ht

: 33%

Leukosit: 3.470/uL

Trombosit: 232.000 Tubex TF = ( +6)

Rencana diagnosis : Pemeriksaan darah lengkap, dengue IgM

Working Diagnosis : Thypoid feverRencana terapi: (BB : 14 kg) perhitungan cairan BB 14 Kg Cairan maintenance = (10 x 100cc) + (4x 50cc) = 1200 cc

Kenaikan suhu 1oCelcius + 12.5% dari cairan maintenance = 12.5% x 1200 = 150 ccTotal cairan = 1200cc + 150cc = 1350ccTetesan infus = 1350 cc x 15tts = 14 tpm ( 14 tpm

24 x 60

Paracetamol syrup : 10-15 mg/kg bb/x , syrup 125mg/5ml14 kg X 10 mg = 140 mg , 14 kg X 15 mg = 210 mg ( 140 mg-210 mg(3 x 11/2 cth Cefixime : 10-15 mg/kg bb/hari dalam 2 kali pemberian selama 10 hariSediaan cefixime syrup 100mg/2ml, 1 BOTOL = 30ml14 kg X 10 mg = 140 mg : 2 = 70mg/x , 14 X 15 mg = 210mg : 2 = 105 mg/x(70 mg/x 105 mg/x(2 x 1 cth2. ISPA Anamnesa: An. B, laki-laki usia 3tahun MRS dengan keluhan pilek dan batuk berdahak sejak + 4 hari SMRS. Batuk tidak disertai darah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal . Working Diagnosis : ISPARencana terapi : (BB 14 kg) CTM : 0, 35 mg/kg bb/hari terbagi dalam 3-4 kali, 1 tab : 4mg14 kg x 0,35 mg = 4,9 mg = 1 tablet / hari ( 3 tablet untuk 3 hari dibuat puyer

( 3 x 1 puyer

Ambroxol : 1,2 mg 1,6 mg/kg bb/hari terbagi dalam 3 kali pemberian, 1 tab = 30 mg1,2 mg x 14 kg = 16,8 mg

1,6 mg x 14 kg = 22, 4 mg16,8 mg- 22, 4 mg / hari = 20 mg/hari x 3 hari = 60 mg, 2 tablet untuk 3 hari dibuat puyer

(3 x 1 puyerFOLLOW UP

NOTgl/JamSOAP

Keadaan UmumVital SignPenunjang

130-12-2012

Demam (+)

Pilek (+) Batuk (+)BAK tidak ada keluhan

BAB hari ini belumTampak sakit sedang, CMT : 37,90 C

RR:24x/menit

HR:88x/menit

Akral hangatDemam TifoidISPAInfus RL 12 tpmParacetamol (3x11/2 cth)Puyer Ambroxol+CTM (3x1)

Cefixime (2x1cth)

231-12-2012

Demam (+)Pilek (-)

Batuk (+)BAB 1 x cairTampak sakit sedang, CMT : 37,80 C

RR:28x/menit

HR:80x/menit

Akral hangatDemam Tifoid ISPATerapi Lanjutan

301-01-2013

Demam (-)Batuk (-)Pilek (-)

BAB 1 xTampak sakit sedang, CMT : 36,20 C

RR:24x/menit

HR:80x/menit

Akral hangatDemam Tifoid dengan perbaikan

Cefixime 2x1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 DEFINISI

Demam tifoid (tifus abdominalis, enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.1.2 EPIDEMIOLOGI

Demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk Indonesia. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Insiden demam tifoid di seluruh dunia menurut data pada tahun 2002 sekitar 16 juta per tahun, 600.000 di antaranya menyebabkan kematian. Di Indonesia prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun. Ada dua sumber penularan S.typhi : pasien yang menderita demam tifoid dan yang lebih sering dari carrier yaitu orang yang telah sembuh dari demam tifoid namun masih mengeksresikan S. typhi dalam tinja selama lebih dari satu tahun.2,3,4

1.3 ETIOLOGI

Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi (S. typhi), kuman berbentuk basil gram negatif berukuran 2-4 m x 0.5-0,8 m, bergerak dengan flagel peritrik, dan tidak berspora. Salmonella sp. tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pernah memfermentasi laktosa dan sukrosa, membentuk asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa, biasanya memproduksi hidrogen sulfide atau H2S. Pada biakan agar koloninya besar bergaris tengah 2-8 milimeter, bulat agak cembung, jernih, smooth. Salmonella typhi mempunyai antigen somatik (O) yang terdiri dari oligosakarida, flagelarantigen (H) yang teridi dari protein dan envelope antigen (Vi) yang terdiri polisakarida. Kuman ini mempunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapisan luar dari dinding sel yang dinamakan endotoksin. Salmonella typhi juga dapat memperoleh plasmid factor-R yang berikatan dengan resistensi terhadap multiple antibiotik. Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan fakultatif anaerob. Kuman ini mati pada suhu 56C dan pada keadaan kering. Di dalam air dapat bertahan hidup selama 4 minggu dan hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu.1. 1.4 PATOGENESIS

Bakteri salmonella typhi bersama makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH 10%, biasanya karena keterlambatan diagnosis, perawatan,dan pengobatan. Munculnya komplikasi seperti perforasi gastrointestinal atauperdarahan hebat, meningitis, endokarditis dan pneumonia, mengakibatkanmorbiditas dan mortalitas yang tinggi.Relaps dapat timbul beberapa kali. Individu yang mengeluarkan S. ser.Typhi 3 bulan setelah infeksi umumnya manjadi karier kronis. Risiko menjadikarier pada anak-anak rendah dan meningkat sesuai usia. Karier kronik terjadipada 1 5% dari seluruh pasien demam tifoid. DAFTAR PUSTAKA

1. Pudjiadi, Antonius dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, jilid 1. Hal 33-35. Jakarta. Badan Penerbitan IDAI

2. Campak dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Hal. 180-183. 2009. Jakarta. WHO

3. Depkes, R.I., 2004. Demam Tifoid di Indonesia. http://www.penyakitinfeksi. Info4. Soedarmo, Poorwo, SS, dkk ; penyunting : Buku ajar Infeksi dan Pediatri Tropis;Edisi kedua; Ikatan Dokter Anak Indonesia 2010, Bagian Ilmu Kesehatan AnakFK UI, Jakarta : 2010.5. Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; edisi bahasa Indonesia:A Samik Wahab; Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15- Jakarta: EGC, 1999.6. Aru W, Sudoyo, dkk ; editor ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jilid III, edisi IV;Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta : 20077. Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Dalam PediatricsUpdate. Cetakan pertama; Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : 20038. Rampengan. T H : Penyakit infeksi Tropis pada Anak ; edisi 2. Jakarta : EGC2007DAFTAR PUSTAKA

Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS, WHOIlmu Penyakit Dalam PDSPDI jilid III Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN DR. Cipto Manngunkusumo. 2007Penyakit Infeksi Tropik pada Anak, Prof. Dr. T. H. Rampengan, Sp. A (K)Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Ke-3. FK UNPAD RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. 20051