laporan kasus anemia anak

Upload: honesti-trijuniarni-ii

Post on 01-Jun-2018

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    1/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    2/38

    +A+ I

    "IN/AUAN PUS"AKA

    De0inisi

    Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum

    tulang dan limfa (Reeves, 2001). Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau

    akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.

    roliferasi !uga ter!adi di hati, limpa, dan nodus limfatikus. "er!adi invasi organ non-

    hematologis seperti meninges, traktus gastrointestinal, gin!al, dan kulit 1

    Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok pen#akit neoplastik  #ang beragam, ditandai

    oleh perban#akan se$ara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di

    sumsum tulang dan !aringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel

    tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam

    darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses

     pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita 2

    %ata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan ban#ak sel darah putih

    sebelum diberi terapi. Sel darah putih #ang tampak ban#ak merupakan sel #ang muda, misaln#a

     promielosit. &umlah #ang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel

    lainn#a.

    Klas0ikasi

    Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar'1,2

    asar klasifikasi !enis %eterangan

    1. er!alanan alamiah

     pen#akit

    kut   • Leukemia akut ditandai dengan suatu per!alanan

     pen#akit #ang sangat $epat, mematikan, dan

    memburuk. pabila tidak diobati segera, maka

     penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu

    2

    2

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neoplasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_limfoid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_limfoid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Darah_putihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Promielosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_limfoid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Darah_putihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Promielosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neoplasma&action=edit&redlink=1

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    3/38

    hingga hari.

    kronis   • Leukemia kronis memiliki per!alanan pen#akit

    #ang tidak begitu $epat sehingga memiliki

    harapan hidup #ang lebih lama, hingga lebih dari 1

    tahun bahkan ada #ang men$apai * tahun.

    2. "ipe sel predominan

    #ang terlibat dan

    ditemukan pada

    hapusan darah tepi

    limfoid isebut leukemia limfositik  

    mieloid isebut leukemia mieloid

    3. &umlah leukosit dalam

    darah

    Leukemia

    leukemik 

    •  bila !umlah leukosit di dalam darah lebih dari

    normal, terdapat sel-sel abnormal

    Leukemia

    subleukemik,

    •  bila !umlah leukosit di dalam darah kurang dari

    normal, terdapat sel-sel abnormal

    Leukemia

    aleukemik 

    •  bila !umlah leukosit di dalam darah kurang dari

    normal, tidak terdapat sel-sel abnormal

    3

    3

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    4/38

     

    Leuke1ia Li10oblas!ik Aku! 2LLA3

    Epide1iolo4i

    Leukimia akut pada masa anak-anak merupakan +0-0 dari keganasan. i negara

     berkembang + LL, 1/ L dan lebih tinggi pada anak kulit putih dari pada kulit hitam.

    i &epang men$apai 100.000 anak, dan diperkirakan tiap tahun ter!adi 100 kasus baru.

    Sedangkan di &akarta pada tahun 1 insidenn#a men$apai 2./3100.000 anak usia 1- tahun.

    ada tahun 13 didapatkan *-3 pasien leukemia baru setiap bulan di RS4 dr. Sardgito

    5og#akarta, sementara itu di RS4 dr. Soetomo sepan!ang tahun 2002. i !umpai /0 kasusleukemia baru.+

    Leukemia akut pada anak men$apai / dari semua leukemia pada anak, dan terdiri dari 2

    tipe #aitu L 1 dan LL 2. Leukemia kronik men$apai + dari seluruh leukemia pada

    4

    4

    sering dider ita oleh orang de6asa #ang berumur lebih dari ** tahun. %adang-kadang !uga diderita oleh de6asa m

    merupakan tipe leukemia paling sering ter!adi pada anak-anak . en#ak it ini !uga terdapat pada de6asa #ang ter u

    ser ing ter!adi pada orang de6asa. (apat !uga ter  !adi pada anak-anak , namun sang

    lebih ser ing ter!adi pada de6asa dar ipada anak-anak."ipe ini dahulun#a dise but leukemia n

    7LL

    )LL

    70L

    )0L

    L84%809)

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    5/38

    anak. i RS4 dr. Sardgito LL /, L dan sisan#a leukemia kronik, sementara itu di

    RS4 dr. Soetomo pada tahun 2002 LL , L dan leukemia kronik. +

    Rasio laki-laki dan prempuan adalah 1,1* mendekati 1 utuk L. un$ak ke!adian 2-*

    tahun, spesifik untuk anak kulit putih LL, hal ini disebabkan ban#akn#a kasus pre :-LL pada

    rentan usia ini. %e!adian ini tidak tampak kulit hitam. %emungkinan pun$ak tersebut merpakan

     pengaruh fa$tor-faktor lingkungan di ;egara industri #ang belum diketahui. + 

    E!iolo4i

    en#ebab leukemia belum diketahui namun anak-anak dengan $a$at geneti$ (trisomi 21,

    sinrom :loom

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    6/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    7/38

    LL haploid (+-*) memiliki prognosis intermediate seperti t (1E1). "ranslokasi t (E22)

     pada * anak atau t (E11) pada ba#i berhubungan tdengan prognosis buruk.

    Pa!o0isiolo4i

    Leukemia akut dimulai dari sel tunggal #ang berproliferasi se$ara klonal sampai men$apai

    se!umlah populasi sel #ang dapat terdeteksi. iperkirakan agen pen#ebab leukimia mempun#ai

    kemampuan melakukan modifikasi nu$leus ;, dan kemampuan ini meningkat bila terdapat

    suatu kondisi (mungkin suatu kelainan) genetik tertentu seperti translokasi, amplifikasi dan

    mutasi onkogen seluler. +

    enelitian #ang dilakukan pada leukemia limfoblastik akut menun!ukkan bah6a sebagian

     besar LL mempun#ai homogenitas pada fenotip permukaan sel blas dari setiap pasien. Fleh

    karena itu homogenitas itu maka dibuat klasifikasi LL se$ara morfologik untuk lebih

    memudahkan pemakaian dalam klinik sebagai berikut '

    L-1 terdiri dari sel-sel limfoblas ke$il serupa, dengan kromatin homogen, anak inti

    umumn#a tidak nampak dan sitoplasma sempit.

    L-2 pada !enis ini sel limfoblas lebih besar tetapi ukuran bervariasi, kromatin lebih kasar 

    dengan satu atau lebih anak inti.

    L-+ terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berber$ak, ban#ak anak 

    inti serta sitoplasma #ang basofilik dan bervakuolisasi.

    kibat terbentukn#a populasi sel leukimia #ang makin lama makin ban#ak akan

    menimbulkan dampak #ang buruk bagi produksi sel normal dan bagi faal tubuh maupun dampak 

    karena infiltrasi sel leukimia ke dalam organ tubuh. %egagalan hematopoisis normal merupakanakibat #ang besar pada patofisiologi leukimia akut, 6alaupun demikian patogenesisn#a masih

    sangat sedikit diketahui. :ah6a tidak selaman#a pansitopenia #ang ter!adi disebabkan desakan

     populasi sel leukemia, terlihat pada keadaan #ang sama (pansitopenia) tetapi dengan gambaran

    sumsum tulang #ang !ustru hiposeluler.

    7

    7

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    8/38

    8

    8

       S  e   l   l   i  m   f  o   i   d

       S  e   l  m   i  e   l  o   i   d

       "  r  o  m

       b  o  s   i   t  o  p  e  n   i  a

       L  e  u   k  o  p  e  n   i  a

         n  e  m   i  a

       9  n   f   i   l   t  r  a  s   i   k  e  o  r  g  a  n   d  a  n   !  a  r   i  n  g  a  n

       S   i   t  o  p  e  n   i

       S  e   l   b   l  a  s   k  e   l  u  a  r   d  a  r   i  s  u  m  s  u  m   t  u

       l  a  n  g

       S   i  n   d  r  o  m   k  e  g  a  g  a   l  a  n  s  u  m

      s  u  m   t  u   l  a  n  g

       (   b  o  n  e  m  a  r  r  o  w   f  a   i   l  u  r  e  s  y

      n   d  r  o  m  e   )

       G  a  n  g  g  u  a  n   h  e  m  a   t  o  p  o  e   i  s  e  s   i  s

          k  u  m  u   l  a  s   i  s  e   l  -  s  e   l   b   l  a  s

       d   i  s  u  m  s  u  m   t  u   l  a  n  g

         r  o

      s  e  s   d   i   f  e  r  e  n  s   i  a  s   i  s  e   l  -  s  e   l  m   i  e   l  o   i   d   t

      e  r   h  e  n   t   i  p  a   d  a  s  e   l  -  s  e   l  m  u   d  a   (   b   l  a  s   )

       :   l  o   k  a   d  e   0  a   t  u  r   i   t  a  s

    enurunan produksi eritrosit, trombosit, leukosit

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    9/38

    I1uno0eno!ip

    Sel leukemia adalah hasil dari mutasi pada tahap perkembangan a6al hemopoitik.

    %lasifikasi imuninofenotip sangat berguna dalam mengklasifikasikan leukemia sesuai tahap-

    tahap maturasi normal #ang dikenal. %eban#akan kelompok saat ini mengklasifikasikan, LL

    dalam prekursor sel-: atau prekusor sel-".prekusor sel-: termasuk 71, 720, 721 dan

    7/. +

    Dia4nosis +andin4

    - nemia aplastik 

    - Gangguan mieloproleferatif 

    - 9"

    - %eganasan lain

    - en#akit reumatologi

    - en#akit vaskular 

    - Sindrom hemofagosit familial

    - 9nduksi virus

    - 9nfeksi visrus 8btein-:arr 

    - 9nfeksi mononukleosis

    - Reaksi leukemoid

    - Sepsis

    Pen4oba!an

    "erapi induksi berlangsung -3 minggu dengan dasar +- obat #ang berbeda (de@ametasol

    vinkristin, L-asparaginase dan atau antrasiklin). %emungkinan hasil #ang dapat di$apai remisi

    komplit, remisi parsial, atau gagal. 9ntensifikasi merupakan kemoterapi intensif tambahan setelah

    remisi komplit dan untuk profilaksi leukimia pada susunan saraf pusat. >asil #ang diharapkan

    adalah ter$apain#a perpan!angan remisi dan meningkatkan kesembuhan. ada pasien resiko

    sedang dan tinggi induksi diintensifkan guna memperbaiki kualitas remisi. Lebih dari *

    9

    9

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    10/38

     pasien akan mendapatkan remisi pada pasien ini. "etapi SS #aitu se$ara langsung diberikan

    melalui remisi intratekal dengan obat metotreksak sering dikombinasi dengan infus berulang

    metotreksat dosis sedang (*00mgm2) atau dosis tinggi pusat pengobatan (+-* gm2). ibeberapa

     pasien resiko tinggi dengan umur B* tahun mungkin lebih efektif dengan memberikan radiasi

    $ranial (1-2 G#) disamping pemakaian kemoterapi sistemik dosis tinggi. +

    "erapi lan!utan lumatan dengan menggunakan obat merkaptopurin tiap hari dan metotresak 

    setiap minggu, se$ara oral dengan sitostartika lain selama pera6atan tahun pertama. Laman#a

    terapi lumatan ini pada keban#akan studi adalah 2-21dua tahun dan tidak ada keuntungan !ika

     pera6atan selama tiga tahun. +

    asien din#atakan remisi komplit apabila tidak ada keluhan dan bebas ge!ala klinis leukimia.

    ada aspirasi sumsum tulang !umlah sel blast H* dari sel berinti, >b B12 grdl tanpa transfusi,

     !umlah leukosit B+00ul dengan hitung !enis leukosit normal, !umlah granulosit B3.000ul,

     !umlah trombosit B100.000ul, dan pemeriksaan $airan $erebrospinal normal. +

    "ransplantasi sumsum tulang mungkin memberikan kesempatan untuk sembuh, khususn#a

     bagi anak-anak dengan leukimia sel-" #ang setelah relaps #ang mempun#ai prognosis #ang

     buruk dengan terapi sitostatika konvensional. +

    LEUKI(IA (IELO+LAS"IK AKU"

    De0inisi

    Leukimia mieloblastik akut (L) adalah suatu pen#akit #ang ditandai dengan transformasi

    neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri m#eloid. :ila tidak diobati

     pen#akit ini akan mengakibatkan kematian se$ara $epat dalam 6aktu beberapa minggu sampai

     bulan sesudah diagnosis. +

    Insidensi

    • i negara ma!u seperti merika Serikat, L merupakan +2 dari seluruh kasus

    leukemia.

    • en#akit ini lebih sering ditemui pada de6asa (*) daripada anak (1*).

    10

    10

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    11/38

    • 9nsidensi L umumn#a tidak berbeda dari masa anak-anak hingga masa de6asa muda.

    Sesudah usia +0 tahun, insidensi L meningkat se$ara e@ponensial se!alan dengan

    meningkatn#a usia.

    • 9nsidensi L pada orang #ang berusia +0 tahun adalah 0,, pada orang #ang berusia

    *0 tahun adalah 2,/ , sedangkan pada orang berusiaB3* tahun adalah sebesar 1+,/

    • Se$ara umum tidak didapatkan adan#a variasi antar etnik tentang insidensi L.

    . E!iolo4i +

    • ada sebagian besar kasus, etiologi dari L tidak diketahui

    • %elainan $ongenital dan pen#akit #ang didapat berpengaruh pada L

    • engaruh fa$tor $ongenital sepertiE

    1. Sindrom o6n

    2. %embar dengan leukemia

    3. nemia Aan$oni

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    12/38

    Pa!o4nesis

    • atognesis utama L pada setiap tahapan umur se$ara umum tidak berbeda #aitu

    akibat adan#a blo$kade maturitas #ang men#ebabkan proses diferensiasi sel-sel seri

    m#eloid terhenti pada sel-sel muda (blast) dengan akibat ter!adi akumulasi blast di

    sumsum tulang. +

    • kumulasi blast di sumsum tulang akan men#ebabkan gangguan hematopoesis normal

    dan pada gilirann#a akan men#ebabkan sindrom kegagalan sumsum tulang #ang ditandai

    dengan adan#a sitopenia (anemia, lekopenia dan trombositopenia). +

    • Selain itu, sel-sel blast #ang terbentuk !uga pun#a kemampuan untuk migrasi keluar 

    sumsum tulang dan berinfiltrasi ke organ-organ lain seperti kulit, tulang, !aringan lunak 

    dan SS serta merusak organ-organ tersebut dengan segala akibatn#a. +

    5. 6iri78iri,kekasan klinis dari A(L

    • :an#ak $irri-$iri klinik dari L #ang mirip dengan gambaran pada LL.

    • 7iri-$iri morfologi dari m#eloblas dan $irri-$iri $#tokimia dari L dapat dilihat pada

    table diba6ah iniE

    Dia4nosis

    • iagnosis pasti L ditegakan berdasarkan pemeriksaan Laboratorium seperti

     pemeriksaan morfologi sel dan penge$atan sitokimia.

    12

    12

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    13/38

     

    Klasi0ikasi +

    A: klasifikasi dari L

    A(L -A+ 8lassi0i8a!ion

      A(L sub!9pe

    A(L7(% A8u!e 19elo4enous leuke1ia i!ou! 89!olo4i8 1a!ura!ion

    A(L7($ A8u!e 19elo4enous leuke1ia i! 1ini1al 1a!ura!ion

    A(L7(' A8u!e 19elo4enous leuke1ia i! si4ni0i8an! 1a!ura!ion

    A(L7( A8u!e pro19elo89!i8 leuke1ia

    A(L7(; A8u!e 19elo1ono89!i8 leuke1ia

    A(L7(;eo A(L7(; i! eosinopilia

    A(L7(5a A8u!e 1ono89!i8 leuke1ia< poorl9 di00eren!ia!ed

    A(L7(5b A8u!e 1ono89!i8 leuke1ia< ell7di00eren!ia!ed

    A(L7(= A8u!e er9!roleuke1ia

    A(L7(& A8u!e 1e4akar9oblas!i8 leuke1ia

    "erapi +

    • "u!uan pengobatan pada pasien L adalah untuk mengeradikasi sel-sel klonal leukemik 

    dan untuk memulihkan hematopoesis normal didalam sumsum tulang.

    • Survival !angka pan!ang han#a didapatkan pada pasien #ang men$apai remisi komplit

    • osis kemotrapi tidak perlu diturunkan karma alas an adan#a sitopenia, karma dosis #ang

    diturunkan ini akan tetap menimbulkan efek samping berat berupa supresi sumsum tulang,

    tanpa pun#a efek #ang $ukup untuk mengeradikasi sel-sel leukemik maupun untuk 

    mengembalikan fungsi sum-sum tulang.

    13

    13

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    14/38

    ANE(IA DE-ISIENSI +ESI

    1. DE-INISI

    nemia defisiensi besi adalah anemia #ang disebabkan oleh kurangn#a besi #ang diperlukan

    untuk sintesis hemoglobin. 

    2. KLASI-IKASI

    14

    14

     L a i n n # a

     ( a l a m  p e n # a k 

     i t  k  r o n i s

      o s t  h e m o r ag i

     k   a k  u t

    ) p l a s t i k   l a i n

    ) n e m i a  a p l a s t i

     k   d i d a p a t

     > e m o l i t i k   d i d

     a p a t

     > e m o l i t i k   h e r e d i t e r  l a

     i n

    ) n e m i a  S e l  s a

     b i t

     " e r k  a i t  p e n # a k 

     i t  e n = i m  t h a l a s e

     m i a

    ) n e m i a  > e m o l i t i k 

    ) n e m i a  n u t r i t

     i o n a l  l a i n

    ) n e m i a  d e f i s i

     e n s i  A o l a t

    ) n e m i a  d e f i s i

     e n s i  I i t.  :1 2

    ) n e m i a  d e f i s i e

     n s i  b e s i

    ) n e m i a  n u t r i t

     i o n a l

    A N E ( IA

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    15/38

    3. E"IOLO)I

    Se$ara umum anemia dapat disebabkan oleh 1 atau lebih dari + mekanisme independen*'

    a. +erkuran4n9a produksi sel dara 1era

    nemia disebabkan karena ke$epatan produksi sel darah merah lebih rendah daridestruksin#a. en#ebab berkurangn#a produksi sel darah merah1'

    Kekuran4an nu!risi: -e, :12, atau folatE dapat disebabkan oleh kekurangan

    diet, malaborpsi (anemia pernisiosa, sprue) atau kehilangan darah (de0isiensi

    -e)

    %elainan sumsum tulang (anemia aplastik,  pure red cell aplasia,

    mielodisplasia, infiltrasi tumor)

    Supresi sumsum tulang (obat, kemoterapi, radiasi)

    Rendahn#a trophic hormone untuk stimulasi produksi sel darah merah

    (eritropoietin pada gagal gin!al, hormon tiroid JhipotiroidismeK dan androgen

    JhipogonadismeK)

    nemia pen#akit kronisanemia inflamasi, #aitu anemia dengan karakteristik 

     berkurangn#a Ae #ang efektif untuk eritropoiesis karena berkurangn#a

    absorpsi Ae dari traktus gastrointestinal dan berkurangn#a pelepasan Ae dari

    makrofag, berkurangn#a kadar eritropoietin (relatif) dan sedikit

     berkurangn#a masa hidup erirosit.

    b. (enin4ka!n9a des!ruksi sel dara 1era

    nemia hemolitik merupakan anemia #ang disebabkan karena berkurangn#a masahidup sel darah merah (kurang dari 100 hari). ada keadaan normal, umur sel darah

    merah 110-120 hari.  nemia hemolitik ter!adi bila sumsum tulang tidak dapat

    mengatasi kebutuhan untuk menggganti lebih dari * sel darah merahhari #ang

     berhubungan dengan masa hidup sel darah merah kira-kira 20 hari.*

    Keilan4an dara.

    15

    15

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    16/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    17/38

    darah tepi didapatkan mikrositosis dan hipokromik #ang progresif. ada tahap ini telah

    ter!adi perubahan epitel terutama pada : #ang lebih lan!ut.

    "abel. erbandingan ketiga tahapan :

    "ahap 1normal

    "ahap 99Sedikit menurun

    "ahap +enurun !elas

    (mikrositikhipokromik)

    7adangan besi (mg) H100 0 0

    Ae serum (gdL) normal H30 H0

    "9:7 ((gdL) +30-+0 B+0 B10

    Saturasi transferrin () 20-+0 H1* H10

    Aerritin serum ((gdL) H20 H12 H12

    Sideroblas () 0-30 H10 H10

    A8 ((gdL S) B+0 B100 B200

    7I ;ormal ;ormal enurun

     

    5. DIA)NOSIS

    a. (ani0es!asi klinis

    Ge!ala #ang umum ter!adi adalah pu$at. ada : dengan kadar >b 3-10 gdL ter!adi

    mekanisme kompensasi #ang efektif sehingga ge!ala anemi han#a ringan sa!a. :ila kadar 

    >b turun men!adi H* gdL ge!ala iritabel dan anoreksia akan mulai tampak lebih !elas.

    :ila anemia terus berlan!ut dapat ter!adi takikardi, dilatasi !antung dan murmur sistolik.

     ;amun kadang-kadang pada kadar >b H+- gdL pasien tidak mengeluh karena tubuh

    sudah mengadakan kompensasi sehingga beratn#a ge!ala : sering tidak sesuai dengan

    kadar >b. 

    Ge!ala lain #ang dapat mun$ul #aitu'

    17

    17

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    18/38

    • 9ntoleransi terhadap latihan' penurunan aktifitas ker!a dan da#a tahan tubuh

    • "ermogenesis #ang tidak normal' ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu

    tubuh normal pada saat udara dingin

    • a#a tahan tubuh terhadap infeksi menurun hal ini ter!adi karena fungsi leukosit

    #ang tidak normal. ada penderita : neutrophil mempun#ai kemampuan untuk 

    fagositosis tetapi kemampuan untuk membunuh 8.$oli dan S.aureus menurun.

    • ada : dapat di!umpai kondisi #ang disebut sebagai pika #aitu kegemaran

    memakan makanan #ang tidak biasa seperti es batu, kertas, tanah dan rambut.

    erlu digali informasi mengenai ri6a#at terinfeksi malaria, infestasi aprasit seperti

    ank#lostoma dan s$histosoma. *

    b. Pe1eriksaan 0isik

    • u$at ditemukan bila kadar >b H/ gdL

    • "anpa organomegali

    • apat ditemukan koilonikia, glositis, stomatitis angularis, takikardi, gagal

     !antung, protein-losing enteropathy

    • Gangguan pertumbuhan

    c. Labora!oriu1 2,3

    1. emeriksaan darah rutin

    • &umlah leukosit biasan#a normal tetapi pada : #ang berlangsung lama

    dapat ter!adi granulositopenia.

    • &umlah trombosit meningkat 2- kali normal.

    •  ;ilai indeks eritrosit, 7I, 7>, 7>7 menurun se!a!ar dengan penurunan

    kadar >b

    • 8osinophilia dapat ditemukan pada kondisi #ang disebabkan oleh infestasi

    $a$ing.

    •  ;ilai RM tinggi B1,* pda defisiensi besi, bila RM normal (H1+)

    ditemukan pada talasemia trait

    2. orfologi darah tepi' didapatkan keadaan hipokromik, mikrositik, anisositosis, dan

     poikilositosis (dapat ditemukan sel pensil, sel target, ovalosit, dan sel fragmen).

    3. Retikulosit

    4. emeriksaan status besi

    • Ae serum menurun dan "9:7 meningkat.

    • Saturasi transferrin' !ika H13 menun!ukkan suplai besi #ang tidak adekuat

    untuk mendukung eritropoisis, kadar S" /-13 dapat dipakai untuk 

    18

    18

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    19/38

    mendiagnosis : bila didukung oleh nilai 7I #ang rendah atau

     pemeriksaan lainn#a. &ika S" H/' diagnosis : dapat ditegakkan.

    • A8 untuk mengetahui ke$ukupan suplai besi ke eritorid sumsum tulang. ;ilai

    A8 B100 gdL erirrosit menun!ukkan :. eningkat A8 disertai S"

    #ang menurun menandakan : #ang progresif.

    • Serum transferring re$eptor (S"fR), sensitive untuk menentukan defisiensi

     besi, memiliki nilai tinggi untuk membedakan : dengan anemia akibat

     pen#akit kronik.

    5. pusan sumsum tulang' gambaran khas : adalah h#perplasia sistem eritropoetik 

    dan berkurangn#a hemosiderin. 4ntuk mengetahui ada tidakn#a besi dapat diketahui

    dengan pe6arnaan Prussian blue.

    %riteria diagnosis : menurut M>F' 

    1. %adar >b kurang dari normal sesuai usia

    2. %onsentrasi >b eritrosit rata-rata+1 (;'+2-+*)

    3. %adar Ae serum H*0 gdL (;' 0-10 gdL)

    4. Saturasi transferrin H1* (;'20-*0)

    7atatan' kriteria ini harus dipenuhi paling sedikit kriteria nomor 1,+ dan . "es #ang paling

    efisien untuk mengukur $adangan besi tubuh #aitu ferritin serum.

    %riteria diagnosis : menurut Lan=o6sk# #aitu'

    1. emeriksaan apus darah tepi hipokromik mikrositik #ang dikonfirmasi dengan kadar 

    7I, 7>, dan 7>7 #ang menurun

    2. RM B1/

    3. A8 meningkat

    4. Aerritin serum menurun

    5. Ae serum menurun, "9:7 meningkat, S"H13

    6. Respon terhadap pemberian preparat besi

    • Retikulosit men$apai pun$ak pada hari ke *-10 setelah pemberian besi

    • %adar >b meningkat rata-rata 0,2*-0, gdLhari atau 7I meningkat1hari.

    7. Sumsum tulang

    • "ertundan#a maturasi sitoplasma

    • ada pe6arnaan sumsum tulang tidak ditemukan besi atau besi kurang.

    19

    19

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    20/38

    6. DIA)NOSIS +ANDIN)

    %eadaan #ang sering memberi gambaran klinis dan laboratorium #ang hampir sama dengan

    : adalah talasemia minor dan anemia karena pen#akit kronis. %eadaan lainn#a adalah

    kera$unan timbal dan anemia sideroblastik. 

    Pe1eriksaan Lab AD+ "alase1ia 1inor Ane1ia pen9aki!

    kronis

    (6V N N ;, N

    -e seru1 N ; N

    "I+6 O ; N

    Sa!urasi !rans0errin N ; N

    -EP O ; ; atau O

    -erri!in seru1 N ; N

    7. "ERAPI

    rinsip penatalaksanaan#a : #aitu mengetahui faktor pen#ebab dan mengatasin#a serta

    memberikan terapi penggantian dengan preparat besi. 

    a. emberian preparat besi

    1) eroral

    Garam ferrous diabsorbsi + kali lebih baik dibandingkan garam feri. reparat #ang

    tersedia berupa ferrous glukonat, fumarat dan suksinat. 5ang sering dipakai adalah

    ferrous sulfat karena hargan#a lebih murah. Aerrous glukonat, ferrous fumarat dan

    ferrous suksinat diabsorbsi sama baikn#a.

    4ntuk mendapat respon pengobatan dosis besi #ang dipakai -3 mg besi

    elemental%g::hari.

    Respon terhadap pemberian besi pada :

    Maktu setelah pemberian besi Respons

    12-2 !am enggantian en=im besi intraseluler, keluhan sub!ektif ber

    nafsu makan bertambah

    +3- !am Respon a6al dari sumsum tulang, h#perplasia eritroid

    20

    20

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    21/38

    -/2 !am Retikulositosis, pun$akn#a pada hari ke *-/

    -+0 hari %adar >b meningkat

    1-+ bulan enambahan $adangan besi

    2) arenteral

    emberian besi se$ara intramus$ular akan menimbulkan rasa sakit dan hargan#a

    mahal. apat men#ebabkan limfadenopati regional dan reaksi alergi. %emampuan

    menaikkan kadar >b tidak lebih baik dibanding peroral

    reparat #ang dipakai adalah dekstran besi. Larutan ini mengandung *0 mg

     besimL. osis dihitung berdasarkan'

    osis besi (mg)P :: (kg) ? kadar >b #ang diinginkan (gdL) @ 2,*b. "ransfusi darah

    "ransfusi darah han#a diberikan pada keadaan anemia #ang sangat berat atau #ang

    disetai infeksi #ang dapat mempengaruhi respon terapi. %oreksi anemia berat dengan

    transfusi tidak perlu se$epatn#a karena akan membaha#akan akibat h#pervolemia dan

    dilatasi !antung. Se$ara umum, untuk penderita anemia berat dengan kadar >b H

    gdL han#a diberi R7 dengan dosis 2-+ ml%g::per satu kali pemberian disertai

     pemberian diureti$ seperti furosemide.

    8. PEN6E)AHAN

    4pa#a pen$egahan umum antara lain dengan' 

    • eningkatkan konsumsi Ae

    • Aortifikasi makanan

    • Suplementasi

    en$egahan pada masa a6al kehidupan adalah dengan' 

    eningkatkan penggunaan S9 eksklusif • enunda penggunaan susu sapi sampai usia 1 tahun

    • emberikan makanan ba#i #ang mengandung besi dan ka#a asam askorbat

    • emberikan suplementasi Ae pada ba#i kurang bulan

    • emakaian S9 #ang mengandung besi.

    21

    21

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    22/38

    9. PRO)NOSIS

    rognosis baik bila pen#ebab anemia han#a karena kekurangan =at besi sa!a dan diketahui

     pen#ebabn#a serta kemudian dilakukan penanganan #ang adekuat.

    22

    22

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    23/38

    +A+ II

    LAPORAN KASUS

    I. IDEN"I"AS PASIEN

     ;ama ' n. ika Mi!a#a

    &enis %elamin ' Laki-laki

    4mur ' * bulan

    gama '>indu

    lamat ' on!ok Gri#a-Selaparang

    RS ' 0/ ei 201+

    R ' 0101

    II. ANA(NESIS (>eteroanamnesis didapatkan dari ibu Q a#ah kandung pasien)

    Keluan U!a1a: demam

    Ria9a! Pen9aki! Sekaran4: asien datang ke poli anak RS4 ;": dengan keluhan demam

    se!ak hari #ang lalu. emam dirasakan naik turun dengan pemberian obat demam. asien

    dikeluhkan sering mengalami demam berulang #ang hilang timbul se!ak beberapa minggu ini.

    %eluhan batuk (-), pilek (-), sesak (-), ke!ang (-), diare (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), ruam

    kulit (-), berak hitam (-). Selain demam pasien !uga dikeluhkan tampak pu$at terutama pada

    tangan dan kaki. Frang tua pasien tidak memperhatikan se!ak kapan pasien mulai tampak pu$at.

    9bu pasien mengatakan pasien masih kuat men#usu, ban#ak makan bubur dan tidak tampak 

    23

    23

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    24/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    25/38

    Saat ini pasien sudah bisa telungkup sendiri dan mengangkat kepala. asien bisa

    mengambil barang #ang diarahkan kepadan#a. asien mengikuti gerakan benda #ang

    diarahkan padan#a. asien mampu mengu$apkan kosakata #ang belum terdengar !elas.

    • Ria9a! Sosial > Lin4kun4an:

    asien adalah anak ke dua dari 2 bersaudara, !arah umur pasien dengan anak pertama

    adalah tahun. asien tinggal dengan orang tua dan saudaran#a. #ah dan ibu pasien

     beker!a sebagai 6iras6asta, penghasilan keluarga perbulan sekitar 2,* !uta rupiah, $ukup

    untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Rumah pasien berventilasi $ukup,

     pasien menggunakan air sebagai sumber air.

    III. PE(ERIKSAAN -ISIK 

    Keadaan U1u1

    %eadaan umum ' tampak aktif  

    %eadaan sakit ' sakit ringan

    %esadaranG7S ' $ompos mentis8I*3

    "ekanan arah ' tidak dievaluasi

     ;adi ' 112 kali per menit, reguler, kuat angkat

    ernafasan ' +2 kali per menit,thorakoabdominal

    Suhu ' +3,3o 7

    :erat :adan ' 3,* kg

    an!ang :adan ' 33 $m

    Status Gi=i ' -s$ore

    a. ::4 -1,1

    b. :40,0

    25

    25

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    26/38

    c. ::: -1,+

    S!a!us Lokalis

    Kepala :

    - :entuk dan ukuran ' normal

    - 4bun-ubun besar datar 

    - Rambut ' normal

    - Aas$ies 7oole# (-)

    - 4dema (-)

    (a!a :

    - %on!ungtiva' anemia (), hiperemia (--), perdarahan (--)- S$lera ' ikterik (-), hiperemia (-)

    - upil ' isokor + mm+ mm, bulat, miosis (-), midriasis (-)

    - %ornea ' normal

    "elin4a :

    - :entuk ' normal

    - Lubang telinga ' normal, se$ret (-)

    Hidun4 :

    - Simetris, deviasi septum (-)

    - ;apas $uping hidung (-)

    - erdarahan (-), se$ret (-)

    (ulu! :

    - Simetris

    - :ibir ' mukosa anemis (), sianosis (-), stomatitis angularis (-)

    - Gusi ' anemis (), perdarahan (-)

    - Lidah ' glositis (-), atrofi papil lidah (-)

    - Gigi ' belum tumbuh

    26

    26

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    27/38

    - Aaring dan laring ' sulit dievaluasi

    Leer :

    - Simetris (-)

    - %aku kuduk (-)

    - emb.%G: (-)

    - "rakea ' ditengah

    "ora?

    9nspeksi '

    - :entuk' simetris

    - 4kuran' normal

    - ergerakan dinding dada ' simetris

    - ermukaan kulit ' petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevi (-), vena

    kolateral (-), massa (-), sikatrik (-)

    - 9ga dan sela antar iga' elebaran 97S (-), retraksi (-)

    - enggunaan otot bantu napas' sterno$leidomastoideus (-), otot inter$ostalis interna

    dan eksterna (-)

    - Aossa supra$lavi$ula, fossa infra$lavi$ula dan fossa !ugularis normal- "ipe pernapasan torakoabdominal, frekuensi napas +2 ?menit

    - 9ktus $ordis tidak tampak 

    alpasi '

    - ergerakan dinding dada simetris

    - 9ktus $ordis teraba S97 * linea midklavikula sinistra

    - ;#eri tekan (-)

    - embesaran %G: aksiler --

    erkusi '

    - Sonor

    - :atas paru T hepar ' 97S 9I de@tra, ekskursi (-)

    - :atas paru T !antung' -

    o  batas kanan !antung ' S97 99 linea parasternal de@tra

    27

    27

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    28/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    29/38

    - kral hangat '

    - eformitas ' --

    - Sendi ' n#eri sendi --

    - 8dema' --

    - Sianosis ' --

    - tekie' --

    - Clubbing finger ' --

    -  Koilonikia --

    - 9nfus terpasang -

    - %ulit palmar' anemis , 6arna kuning --

    8kstremitas ba6ah'

    - kral hangat '

    - eformitas ' --

    - Sendi ' n#eri sendi --

    - 8dema' --

    - Sianosis ' --

    - tekie' --

    - Clubbing finger ' --

    - %ulit plantar' anemis

    6olu1na Ver!ebra :

    "idak ada kelainan, n#eri tekan (-)

    )eni!ourinaria  '

    - "idak ada kelainan pada alat genital.

    - embesaran %G: inguinal' --

    IV. RESU(E

    29

    29

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    30/38

    asien anak laki-laki berusia * bulan datang dengan'

    • demam se!ak hari #ang lalu. emam dirasakan naik turun dengan pemberian obat

    demam.

    • Selain demam pasien !uga dikeluhkan tampak pu$at

    • Ri6a#at perdarahan disangkal.

    • %eluarga dengan keluhan #ang sama atau keluarga dengan keganasan dan gangguan

    darah, seluruuhn#a disangkal.

    • Ri6a#at kelahiran di rumah sakit se$ara S7, mendapat makanan pendamping S9 pada

    usia + bulan.

    ari pemeriksaan fisik didapatkan'

    • "anda vital stabil Q dalam batas normal.

    • %ulit dan mukosa seluruh tubuh pu$at, tanda-tanda perdarahan (-).

    • itemukan splenomegali.

    V. DIA)NOSIS KER/A

    1. Aebris >-

    2. nemia e.$ '

    • nemia defisiensi besi

    • "halasemia

    • Leukemia

    30

    30

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    31/38

    VII. REN6ANA A@AL

    • iagnostik 

    o Laboratorium'

    L, ", >itung retikulosit

    4L

    o Radiologis'

    RoD thoraks

    VIII. PENUN/AN)

    • L'

    /enis = (ei '%$ & (ei '%$ (ei '%$

    Hb 24,dL3 3,+ 3,+ ,0

    (post transfusi)

    R+6 2$%=

    ,1i8roL3 ,+ ,+3 *,1/

    H8! 2B3 2+, 2 +0,/

    (6V 20L3 *,3 ** *,

    (6H 2p43 1, 1, 1/,

    (6H6 24,dL3 23, 23,+ 2,+

    RD@ 22, 22, 2,

    @+6 2$%,1i8roL3 1/,3 20,3 1+,1+

    Neu!ro0il ++ 1*,1 1+,*

    Li10osi! 5%

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    32/38

    • 4L

    o :&' 10,*

    o  p>' *,0

    o rotein' 1

    o arah' 1

    o :akteri'

    o &amur' -

    o Lekosit' 1-+lpb

    o 8ritrosit' 0-2lpb

    o 8pitel' 2-+lpb

    o %ristal' -

    o 7a o=alat' -

    o sam urat' -

    o morf urat' -

    o "riple fosfat' -

    o morf fosfat' -

    • R' -

    • Retikulosit' 2,2

    • "'

    o 8ritrosit' mikrositik hipokromik, Sel pensil, sel sigar, sedikit tear drop cell .

    o Leukosit' &umlah meningkat. Limfositosis absolut, $uriga blast H*

    o "rombosit' !umlah $ukup, trombosit besar.

    o %esimpulan' menun!ukkan anemia mikrositik hipokromik kemungkinan anemia

    defisiensi besi serta kemungkinan keganasan hematologi belum dapat

    disingkirkan.

    32

    32

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    33/38

    IC. DIA)NOSIS AKHIR 

    nemia mikrositik hipokromik e.$ susp.LL

    ' anemia defisiensi besi

    C. PLANNIN)

    • "erapi'

    o 9IA *1 ;S3*0 $$hari

    o S9 on demand

    o ara$etamol drop 0, $$ (%)

    o "ransfusi R7 30 $$

    • iagnostik'

    Rontgen thoraks

    "9:7, Serum Ae, saturasi "ransferin, >b elektroforesis

    :

    C. PRO)NOSIS

    • Iitam' dubia ad bonam

    • Sahationem' dubia ad malam

    33

    33

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    34/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    35/38

    +A+ III

    PE(+AHASAN

    ada anamnesis pasien, didapatkan keluhan 6a!ah pu$at, telapak tangan dan kaki pu$at.

    %ondisi tersebut mengarah pada ge!ala-ge!ala umum anemia. Ge!ala dan tanda anemia

     bergantung pada dera!at dan ke$epatan ter!adin#a anemia, !uga kebutuhan oksigen penderita.

    asokan oksigen dapat dipertahankan pada keadaan istirahat dengan mekanisme kompensasi,

     peningkatan volume sekun$up, den#ut !antung dan $urah !antung pada kadar >b men$apai * g

    (>t 1*). Ge!ala timbul bila kadar >b turun di ba6ah * g, pada kadar >b lebih tinggi selama

    aktivitas atau ketika ter!adi gangguan mekanisme kompensasi !antung karena pen#akit !antung

    #ang mendasarin#a.+ 

    4ntuk memastikan diagnosis, "erdapat dua pendekatan untuk menentukan pen#ebab anemia#aitu pendekatan kinetik dan pendekatan morfologi, pendekatan kinetik dapat dilakukan dengan

     pemeriksaan darah lengkap, sementara pendekatan morfologi dengan pemeriksaan hapusan darah

    tepi.+

    :erdasarkan hasil pemeriksaan L didapatkan kadar >b 3,+ gdL, R:7 ,+, 7I *,3 fL,

    7> 1, pg, 7>7 23, gdL. ata tersebut menun!ukkan pasien menderita anemia

    mikrositik hipokromik. en#akit-pen#akit #ang men#ebabkan kondisi tersebut antara lain anemia

    defisiensi besi, talasemia, anemia sideroblastik dan anemia pen#akit kronis. engan

    ditambahkan data mengenai RM 22, dan retikulosit 2,2. 9ndek@ ent=er (rasio 7IR:7)

     pada kasus ini adalah 12,3, indeks RM (7IR:7 ? RM) 2/ maka meningkatkan

    ke$urigaan pada : namun pada : biasan#a tidak di!umpai adan#a organomegali. >asil

    L lainn#a didapatkan leukositosis dengan hitung !enis leukosit didapatkan neutropenia,

    limfositosis dan !umlah platelet normal. %elainan pada hitung !enis leukosit memun$ulkan

    ke$urigaan adan#a suatu keganasan hematologi #aitu leukemia. %e$urigaan pada leukemia

    didukung !uga oleh usia pasien, temuan organomegali dan pada morologi darah tepi dimana

    didapatkan limfositosis absolut, $uriga adan#a blast H*. eskipun

    %elainan hitung !enis leukosit dapat men!elaskan kondisi demam #ang mengarah infeksi

     pada pasien. %elainan tersebut men#ebabkan gangguan imunitas pada pasien sehinggaselan!utn#a akan sering mengalami infeksi.

    Ge!ala anemia !uga dapat ditemukan pada leukemia. ada anak-anak kasus leukemia #ang

    terban#ak adalah !enis LL. :erikut adalah perbandingan manifestai klinis dan laboratorium

    setiap !enis leukemia.

    35

    35

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    36/38

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    37/38

    -  ;ukleus tampak (baik),

    tampak a#aman kromatin

    dengan B2 nukleulus

    menandakan sel immature.

    - "ampak neutrofil #ang

    abnormal' lobus abnormal

    dan defisit granulasi (sel

     pengiring)

    - Auer7rod 23

    -  ;ukleulus tampak samar

    dna lebih sedikit, kadang

    tidak terlihat.

    - Sel pengiring ' limfosit

    - uer-rod (-)

    spirasi dan biopsi sumsum

    tulang

    >iperseluler >iperseluler  

    >iperurisemia

    :erdasarkan pada pen!elasan di atas maka belum dapat ditentukan diagnosis pasti pasien

     pada kasus ini apakah menderita leukemia akut atau : sehingga diperlukan pemeriksaan lebih

    lan!ut berupa aspirasi sumsum tulang. enanganan #ang diberikan saat ini adalah untuk 

    mengatasi kondisi #ang ditemukan sekarang berupa anemia. %adar >b pada pasien #aitu 3,+

    gdL sehingga dilakukan transfusi berupa pemberian R7 se!umlah 30 $$ sehingga kadar >b

     post transfusi men!adi gdL.

    37

    37

    *

  • 8/9/2019 Laporan kasus Anemia anak

    38/38

    DA-"AR PUS"AKA

    1. Simon, Sumanto, dr. Sp.%. 200+.  Neoplasma !istem "ematopoietik# $eukemia.&akarta'Aakultas %edokteran 4nika tma &a#a &akarta.

    2. :ehrman, %liegman, rvin. 2000. %lmu Kesehatan &nak . 8G7

    3. ermono, :ambang Q 4grasena 9G. 2010. V $eukemia &kut’ . alam' ermono, :ambang

    dkk.. V 'uku &(ar "ematologi-)nkologi &nak’ . 9katan okter nak 9ndonesia

    4. Ruspati, >arr# dkk.,2010. V &nemia *efisiensi 'esi.,

    Vedoman ela#anan edis 9katan okter nak 9ndonesia.