lap akhir pugar 2013

Upload: andikamanan

Post on 06-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

;

TRANSCRIPT

31 BAB. IPENDAHULUAN .1.1Latar Belakang.Indonesia merupakan Negara kepulauan dan memiliki panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Potensi tersebut menyimpan sejuta sumberdaya alam untuk dikelola secara maksimal. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan untuk pengolahan garan yang diusahakan oleh rakyat. Selama ini Indonesia masih saja mengimpor garam dari luar utamanya dari India dan Australia, salah satu penyebabnya adalah masayarakat mengelolanya secara tradisional. Sebagai catatan bahwa Impor garam konsumsi Tahun 2012 sebesar 495.073 ton dan Impor garam Untuk Industri sebesar 1.526.87 ton (kebutuhan garam industry 1.800.000 Ton). Sedangkan Produksi Garam Kabupaten Takalar Untuk Pugar dan Non Pugar di Tahun 2012 sebesar 9.345,25 ton. Data tersebut menunjukkan bahwa produksi Garam Kabupaten Takalar masih di bawah produkrifitas ( 62,23 % ). (Data dari Pusat Industri Pergaraman 2012).Program pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) Tahun 2013 diprioritaskan untuk pembangunan/rehabilitasi penyediaan prasarana dan sarana peningkatan produksi dan kualitas garam. Olehnya itu Penyaluran BLM diprioritaskan untuk kelompok baru dan disesuaikan dengan Kebutuhan Rencana Usaha Bersama dengan ketentuan bahwa besaran BLM Tersebut maksimal Rp. 16.000.000 (Enam Belas Juta Rupiah) sedangkan untuk kelompok lama disesusikan dengan kebutuhan RUB, dengan besaran maksimal 10.000.000 (sepuluh Juta Rupiah).Pugar merupakan salah satu Program Prioritas Pengembangan Nasional yaitu sebagai Prioritas Nasional ke-4 tentang penanggulangan kemiskinan. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan PUGAR mendapat perhatian dari Unit Kerja Presiden RI Nomor 14 Tahun 2011 tentang percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. Sesuai dengan instruksi Presiden Nomor : 9 Tahun 2000 tentang pengarustamaan gender dalam Pembangunan Nasional, Kegiatan Pugar 2013 diharapkan mengakomodasi kebutuhan gender melaui fasilitas peningkatan peran perempuan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.Dalam rangka peningkatan produksi dan kualitas garam menuju swasebada garam nasional, pada tahun 2011-2012 kegiatan PUGAR dilaksanakan di 40 Kabupaten/kota dengan penambahan Kabupaten Pidie dan Aceh Besar. Kegiatan PUGAR 2011 dan 2012 telah memenuhi target dan sasaran baik kelompok maupun produksi.Kegiatan Pugar Di Kabupaten Takalar Tahun 2012 dilaksanakan di 2 kecamatan dan 5desa/kelurahan, total BLM yang dikucurkan sebesar Rp. 869.500.000,- ( delapan ratus enam puluh Sembilan lima ratus ribu rupiah, dengan jumlah penerima sebanyak 87 kelompok atau 763 orang petani garam rakayat dengan luas lahan 124,50 ha dengan produksi 7.747,25 ton dan lahan non pugar selaus 1,90 ha produksinya 1.985,04 ton sehingga total produksi garam dari lahan pugar dan non pugar adalah sebesar 9.732,29 1.2Tujuan, sasaran dan Indikator Keberhasilan PUGAR Tahun 2012.Tujuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat ( PUGAR ) adalah sebagai berikut : 1. Memberdayakan petambak garam rakyat penerima BLM PUGAR sejumlah 104 KUGAR yang melibatkan peran perempuan;2. Meningkatkan jumlah KUGAR baru minimal 20 %3. Mencapai target produksi garam rakyat sebesar 1.845.000 (Satu Juta Delapan ratus Empat Puluh Lima Ribu) Ton4. Meningkatkan produksi dan produktifitas garam rakyat5. Meningkatkan pendapatan petambak garam rakyat rata-rata sebesar 5 % bagi bagi Kelompok Usaha Garam (KUGAR) lama, 15 % bagi KUGAR baru.6. Menfasilitasi akses terhadap permodalan, pemasaran, informasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi penerima BLM PUGAR.7. Memfasilitasi kemitraan dalam usaha garam rakyat antara petambak garam/koperasi dengan dunia usaha.Sedangkan sasaran Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat Tahun 2013 adalah petambak garam rakyat yang terorganisir kedalam bentuk kelompok usaha garam rakyat, sebanyak 104 Kugar.Indikator Keberhasilan terhadap Kegiatan Pugar 2012 adalah sebagai berikut :1. Indikator Autput.a. Tersalurnya Bantuan Langsung Masyarakat sebesar Rp 1.287.500.000,-b. Terbentuknya dan terfasilitasinya 104 Kugar.c. Termanfaatkannya BLM untuk peningkatan produksi dan produktifitas 2. Indikator Autcome.a. Terberdayakannya petambak garam rakyat yang tergabung dalam 104 (seratus empat) KUGARb. Tercapainya penambahan KUGAR barud. Tersalurkannya Bantuan langsung masyarakat sebesar Rp 1.287.500.000,-e. Tersalurkannya bantuan sarana-prasarana usaha garam rakyat sebesar Rp 600.000.000,-.f. Meningkatnya produktifitas garam rakyat menjadi 73 ton/ha untuk lahan yang belum tersentuh, dan 80 ton/ha untuk lahan yang sudah tersentuh PUGARg. Tercapainya peningkatan kualitas garam rakyat dengan kadar NaCl 90 %h. Terfasilitsinya akses permodalan, pemasaran, informasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi penerima BLM PUGARi. Terfasilitasinya kemitraan dalam usaha garam rakyat antara petambak agaram rakyat/koperasi dengan dunia usaha.

BAB IIKONDISI UMUM WILAYAH 2.1.Kondisi Geografis, Demografis dan Iklim. Lokasi Penggaraman Yang berproduksi di Kabupaten Takalar terletak di dua kecamatan yang berada diwilayah pesisir yakni Kecamatan Mangarabombang dengan tiga desanya yaitu Desa Bontomanai luas lahan 69,92 ha, Desa Cikowang luas lahan 38,65 ha, Desa Pattopakang luas lahan 6,50 ha dan Kecamatan Mappakasunggu dengan dua desanya pula yaitu Desa Soreang luas lahan 24,47 ha dan Kelurahan Takalar luas lahan 16,86 ha, jadi total luas lahan 156,40 ha.Jarak lokasi penggaraman dari Kecamatan Mangarabombang ke Ibu Kota Takalar 10 km dengan kondisi jalan yang sebagian besar baik ( beraspal ), dan dari Kecamatan Mappakasunggu 6 km dengan kondisi jalan relatif sangat baik.GeografisSecara Geografis Kabupaten Takalar terletak antara 530 sampai 538 Lintang Selatan dan antara 19922 sampai 19939 Bujur Timur; dengan batas wilayah sebagai berikut :-Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa;-Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto dan Kab. Gowa;-Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Laut Flores; -Sebelah Barat: Berbatasan dengan Selat Makassar.Dan Kabupaten Takalar mempunyai panjang garis pantai 74 km.

TopografisWilayah Kecamatan Mangarabombang dan Mappakasunggu tersebut terdiri dari pantai, daratan dan sedikit perbukitan khususnya diwilayah Mangarabombang, kondisi daerah pantai dan daratan rendah dengan kemiringan 0-3 derajat sedang ketinggian ruang berfareasi antara 0-10 m, dengan batuan penyusun geomorfologi daratan didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping dan terumbu. Kecamatan Mangarabombang dilewati oleh satu sungai yaitu sungai Lengkese yang statusnya termasuk sungai muara ( periodik dan tergantung kondisi pasang surut ), dan pada Kecamatan Mappakasunggu dilewati juga oleh sungai muara yaitu sungai Pattalassang. IklimKabupaten Takalar beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan kemarau, musim hujan biasanya terjadi antara bulan Nopember hingga bulan Mei dan musim kemarau terjadi pada bulan Juni hingga Oktober. Berdasarkan catatan curah hujan oleh stasium klimatologi rata-rata curah hujan terbanyak di Tahun 2011 terjadi dibulan Nopember, Desember, Januari, Pebruari, Maret, April dengan kisaran angka: 173, 385, 485, 315, 321, 261 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei hingga Oktober berkisar antara angka 24 66 mm. Sedangkan Temperatus Udara terendah rata rata 20 hingga 22 derajat selsius terjadi pada bulan Pebruari Agustus dan tertinggi 30 hingga 34 derajat selsius pada bulan September Januari .

2.1.1.Luas wilayah Kecamatan dan Desa.NONama KecamatanLuas ( Ha )JumlahDesa / Kel

123456789MangarabombangMappakasungguSanrobonePolombangkeng SelatanPattalassangPolombangkeng UtaraGalesong SelatanGalesongGalesong Utara 100,50 45,27 29,36 88,07 25,31 212,25 24,71 25,93 15,11 12 8 610 9151114 8

Jumlah 556.51 93

2.1.2. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis KelaminPenduduk Kabupaten Takalar sekarang berjumlah 272.316 jiwa, dan tersebar di 9 wilayah kecamatan, dimana jumlah penduduk terbesar di kecamatan Polombangkeng Utara yakni sebanyak 46,286 jiwa, disisi lain jumlah penduduk berjenis wanita/perempuan berjumlah 141.413 jiwa ini lebih banyak dibanding laki-laki yang hanya sebanyak 130.903 jiwa, dapat diartikan bahwa setiap 100 orang perempuan akan terdapat 93 orang laki-laki.Kepadatan penduduk mencapai 481 jiwa/km2, kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan Galesong Utara dengan kepadatan mencapai 2.404 jiwa/km2, dan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah ada di kecamatan Polombangkeng Utara dengan angka 218 jiwa/km2.

2.2Kegiatan Ekonomi2.2.1Kondisi Sosial Ekonomi Serta Jalur Distribusi PemasaranKondisi Sosial Ekonomi petambak garam diindikasi oleh beberapa faktor antara lain : faktor Umur, pendidikan, pendapatan, luas lahan, status kepemilikan juga peran kelembagaan.Faktor UmurSebagian besar yang bekerja sebagai petambak garam masuk dalam kategori tenaga usia produktif yakni berumur 25 55 tahun terutama untuk petambak garam di Kecamatan Mangarabombang dengan prosentase lebih besar ( 85 % ) jika dibandingkan dengan kecamatan Mappakasunggu ( 61 % ) hal tersebut disebabkan oleh faktor kelayakan usaha karena selama ini dianggap pendapatan petani garam cukup rendah.Komposisi Tingkat Pendidikan Petambak GaramTerlihat tingkat pendidikan petambak garam di dua kecamatan rata-rata hanya berpendidikan sebatas tamat sekolah dasar kebanyakan , kondisi seperti ini memprihatinkan karena akan berpengaruh pada proses tramformasi pengetahuan sehingga terjadi rendah produksi dan pendapatan.Faktor Pendapatan Tingkat pendapatan petambak garam perbulanya berkisar antara Rp 400.000,- s/d Rp 700.000,- sebelum pugar dan Rp 600.000,- hingga Rp 800.000,- setelah ada Pugar hal ini sudah lebih baik, kurangnya modal petani garam membuat pada awal produksi garam petani memanfaatkan keberadaanya para rentenir atau tengkulak sehingga kondisinya semangkin rentang terhadap kemiskinan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya pendapatan petani garam yakni rendahnya hasil produksi yang dikarenakan kecilnya luas lahan garam yang dikelolanya, teknologi terapan yang dianjurkan belum sepenuhnya digunakan dan kebanyakan teknolgi penggaraman yang digunakan masih sangat sederhana, sistim distribusi yang didominasi oleh tengkulak serta rendahnya nilai jual hasil produksi utamanya pada waktu panen raya, hal ini perlu pihak berwenang mengantisipasinya agar produktifitas usaha garam rakyat tidak semakin menurun.Faktor Luas Lahan Produksi dan Status KepemilikanKecamatanLuas Lahan< 0,2 haLuas Lahan0,2-0,6 haLuas Lahan0,6 1 haLuas Lahan> 1 ha

MangarabombangPersentase ( % )MappakasungguPersentase ( % )51555481323413191011000000

Luas Lahan produksi tambak garam seperti pada tabel diatas memang tergolong sangat kecil jika dibandingkan yang disarankan oleh pemerintah yaitu seluas 2 5 ha dan rata-rata status kepemilikannya adalah bukan milik ( sewa/bagi hasil ), kecilnya luas lahan ini berimplikasi pada rendahnya hasil produksi per petambak garam. Umumnya dalam proses produksi garam dalam lahan tambak garam yang luasnya 0,2 ha ternyata dikerjakan oleh 2 tenaga kerja dan 1 pemilik/punggawa maka biasanya pendapatan sebesar Rp 8.000.000,-/tahun/musim tersebut dibagi 3 secara merata yaitu Rp 2.666.000,- , nilai ini tidak termasuk apabila lahan tersebut menggunakan sewa mesin pompa air sehingga petambak garam yang statusnya penggarap atau tidak memiliki lahan tentu akan memperoleh hasil yang lebih rendah lagi dan terlihat Komposisi status Kepemilikan Lahan Petambak Garam Rakyat.KecamatanHak milikBukan milik

Mangarabombang Mappakasunggu37575610

Nilai nilai BudayaSebagian besar masyarakat Takalar berasal dari suku Makassar yang mana memiliki prinsip dan nilai nilai hidup yang berpengaruh pada fakta budaya dalam menjalankan aktivitas sosial ekonomi, salah satu prinsip hidup yang menjadi dasar bagi pelaksanaan nilai nilai budaya adalah sirina pacce. Prinsip ini digunakan untuk membela kehormatan dan digunakan untuk membantu sesama anggota masyarakat yang berada dalam penderitaan. Dan prinsip tersebut dalam kehidupan sosial ekonomi utamanya pada bidang pekerjaan perikanan sepertinya penggaraman terdapat esensi yang bertitik sentral mengenai tau yang melahirkan penghargaan sesama manusia dan bentuk penghargaan ini dimanifestasikan melalui sitiap budaya sipakatau yang artinya saling memahami dan menghargai secara manusiawi. Sikap Budaya Sipakatau dalam kehidupan orang Makassar dijabarkan dalam konsepsi sirina pacce. Kegiatan ekonomi seperti pada kegiatan pembuatan garam sangat mencela adanya kegiatan yang annunggalengi ( egois ) atau memonopoli kegiatan. Azas Sipakatau akan menciptakan iklim yang terbuka untuk saling Sikatallassi ( saling menghidupi ) tolong menolong dan bekerja sama membangun kehidupan ekonomi masyarakat secara adil dan merata. Manifestasi konsep ini dalam kehidupan petambak garam dapat dilihat pada masa praproduksi dimana pada fase ini aktivitas perbaikan pematang dan saluran yang membutuhkan banyak tenaga, terbantu oleh tenaga sukarela dari keluarga atau tetangga sehingga pengeluaran biaya tidak sebesar jika menyewa tenaga buruh.Jalur distribusi pemasaranSetelah garam dipanen dan diangkut kegudang penyimpanan maka selanjutnya dilakukan pengemasan dengan menggunakan karung putih berkapasitas 50 kg. Dan ke- mudian dipasarkan ke pedagang pengumpul kecil disekitar lokasi atau dari daerah lain atau kabupaten tetangga dan Kota Makassar setelah itu produk garam didistribusikan ke pabrik garam beryodium yang berlokasi di Makassar atau disekitar wilayah penggaraman ( lingkup usaha yang masih industri kecil ) . Dari Industri garam beryodium kemudian dipasarkan ke pasar-pasar tradisional diwilayah Sulawesi Selatan . Juga terdapat potensi pasar industri yang cukup besar seperti industri penyamakan kulit, industri kecap, industri pakan, industri pengolahan hasil laut, namun serapanya masih sangat terbatas dikarenakan kwalitas produk garam yang tersedia masih belum memenuhi standar kwalitas untuk kebutuhan industri. Dan berikut ini secara umum proses tataniaga produk garam rakyat di Kabupaten Takalar dapat digambarkan sebagai berikut :

Industri Garam Yodium & Industri Olahan& Industri OlahanPengumpul BesarbesarProdusen GaramPengumpul Kecilkecil .

Pasar ( Konsumen )( Konsumen )Industri Garam Yodium ( Skala kecil )( Skala Kecil )

Alur distribusi prodak garam terlalu panjang antara produsen dan pabrik olahan sehingga membutuhkan banyak biaya transaksi maka akses informasi harga dan kwalitas prodak lebih dominan dikuasai oleh para pedagang pengumpul atau perantara, hal ini mengakibatkan harga ditingkat produsen cenderung fluktuatif dan rendah utamanya pada saat panen raya, disinilah peran koperasi sangat diharapkan untuk dapat mengefisienkan proses tataniaga garam dan dapat menjamin produktifitas petambak garam dalam usahanya.

2.2.2Sarana dan Prasarana Usaha EkonomiKondisi Sarana dan Prasarana tambak garam rakyat relatif masih minim dan perlu dilakukan pembenahan yang lebih baik lagi .

Kedepan jika melihat potensi usaha garam rakyat dan kontribusinya ada terhadap swasembada garam nasional maka kondisi seperti tabel diatas perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak khususnya Pemerintah Daerah untuk perbaikan dan demi peningkatan produksi dan kwalitas garam rakyat di Takalar.2.2.3Jumlah dan jenis Lembaga Pembiayaan Usaha Ekonomi NoJenis LembagaBanyaknya ( Unit )Keterangan

1.2.

3.4.5.6.7.Koperasi PerikananLembaga Ekonomi Pengembangan -Pesisir Mikro Mitra Mina ( LEPP-M3 )PT.Bank Rakyat Indonesia ( BRI )Bank Nasional Indonesia ( BNI )Bank Sulsel Cabang TakalarBank Syariat Mandiri Perum Pegadaian 242

11111

Keberadaan Lembaga diatas sangat dibutuhkan dalam pengembangan produksi garam rakyat untuk pemenuhan modal, yang penting para petani garam dapat dibimbing dan difasilitasi agar dapat mengakses Lembaga diatas.2.3Kebijakan Pemerintah Daerah Yang mendukung Pugar.Kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat ( PUGAR ) terlihat dalam anggaran daerah telah mendukung pada kegiatan pembangunan jalan nelayan/petani diwilayah pengembangan Pugar serta pembiayaan lainya misalnya perjalanan pembinaan Pugar dan perbaikan jalan desa.

BAB III ORGANISASI & TUPOKSI PENGELOLA PROGRAM

TKPK . KAB.DINAS KAB / KOTA

TIM PEMBERDAYAANKOPERASI MITRA PUGARTENAGA PENDAMPING KELOMPOK USAHA GARAM RAKYAT ( KUGAR/BUNG KUGAR )TKPK = Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan = Garis Komando = Garis Koordinasi

3.1Dinas Kabupaten / KotaDalam pelaksanaan PUGAR, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota bertindak sebagai penanggung jawab oprasional PUGAR serta melaksanakan tugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bertugas : Menyeleksi, menetapkan lokasi sasaran, kelompok masyarakat sasaran ( Kugar/Bung Kugar ), Konsultan Pelaksana, Tim Pemberdayaan Masyarakat, dan Tenaga Pendamping, Koperasi Mitra; Melakukan Sosialisasi, Publikasi, Lokakarya, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

Menyalurkan BLM; Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait di tingkat Kab; Mengajukan usulan proposal kegiatan PUGAR tahun berikutnya kepada Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil ( KP3K ) melalui Kepala Dinas Propinsi; Melibatkan secara aktif pemangku kepentingan utama yang terkait dengan upaya pemberdayaan baik yang berasal darai pemerintah pusat dan daerah maupun masyarakat; Melakukan optimalisasi dan revitalisasi kelembagaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal yang tidak ada maupun membentuk Kugar atau Bung Kugar yang baru; Melibatkan secara aktif petambak garan rakyat, pengolah serta pelakuusaha garam rakyatlainya yang terdiri atas Asosiasi petambak garam, tokoh masyarakat, koperasi maupun lembaga terkait yang memiliki peran dalam pemberdayaan usaha garam rakyat; Mengkoptimalkan peran Tenaga Pendamping sebagai fasilitator sekaligus motifator dalam proses perencanaan partisipatif, pelaksanaan, dan pelaporan ditingkat desa serta melakukan sosialisasi kepada pihak terkait; Menerapkan upaya pemberdayaan secara kesinambungan dan berkelanjutan dengan pola bottom up sehingga jenis kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran disetiap wilayah.3.2Konsultan Pelaksana Konsultan adalah lembaga yang telah diseleksi dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, sebagai Konsultan pelaksana yang mempunyai tugas untuk melakukan Peningkatan Kapasitas Petambak garam, Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat ditentukan strategi dan solusi yang tepat untuk peningkatan kopetensi serta kapasitas usaha kelompok tambak garam rakyat dalam rangka meningkatkan produktifitas dan kualitas garam.3.3Tenaga Pendamping Tenaga Pendamping PUGAR di tingkat Kabupaten terdiri atas dua orang yaitu Tenaga Pendamping Teknis Penggaraman dan Kelembagaan yang keduanya bukan PNS dimana rekuitmenya melalui seleksi dan Penetapanya dengan Surat Keputusan Kepala Dinas, sebelum bertugas telah diberikan pelatihan teknis dan kelembagaan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BPSDM-KP ) pada bulan Maret 2012 , adapun Tugasnya adalah :- Membuat rencana pendampingan kegiatan PUGAR;- Mendampingi KUGAR/Bung Kugar menyusun RUB dan kelengkapanya;- Mempersiapkan KUGAR/Bung Kugar dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok dan penguatan kapasitas SDM petambak garam; - Mendamingi Kelompok Usaha Garam Rakyat ( KUGAR/Bung Kugar ) dan memberi rekomendasi kepada Bank dalam proses pencairan BLM di Bank dan penyusunan laporan hasil pemanfaatan BLM ; - Membantu tugas Tim Pemberdayaan Masyarakat dalam mengidentifikasi, menyeleksi, memverifikasi calaon penerima BLM;- Melakukan pendampingan teknis produksi garam dan kompilasi data produksi Pugar;- Menyusun laporan tertulis perkembangan pelaksanaan kegiatan pendampingan setiap bulan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dengan tembusan kepada Ditjen KP3K.

3.4Tim Pemberdayaan Masyarakat Tim Pemberdayaan Masyarakat dibentuk dan ditetapkan oleh Bupati atau Kepala Dinas Kabupaten dimana tim ini terdiri dari Ketua dari unsur Dinas Kelautan dan Perikanan Kab dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Tokoh Masyarakat, dan tim ini bertugas : Melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi terhadap calon Kugar atau Bung Kugar sebagai penerima BLM dan RUB Kugar atau Bung Kugar ; Berdasarkan hasil verifikasi, mengusulkan calon Kugar atau Bung Kugar sebagai penerima BLM kepada Kepala Dinas selaku KPA . 3.5Kelompok Usaha Garam Rakyat ( KUGAR ) dan Bung Kugar.Kelompok Usaha Garam Rakyat ( KUGAR ) adalah kumpulan pelaku usaha produksi garam rakyat yang terorganisir yang dilakukan dilahan tambak dengan cara perebusan atau dengan cara mengolah air tua menjadi garam serta pengolah secara mikro atau kecil. Sedangkan Bung Kugar adalah kumpulan/gabungan kugar yang mengelola lahan tambak atau satu hamparan, atau pengolah yang mempunyai kepentingan yang sama dalam kebutuhan sarana dan prasarana usaha garam rakyat.

BAB IVSOSIALISASI PROGRAM 4.1Lokasi dan waktu kegiatan Sosialisasi Program Pugar Kabupaten Takalar Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas No: 523/194.a/V/2013 tertanggal 12 Mei 2013 tentang Kepanitiaan Sosialisasi PUGAR tahun Anggaran 2013, sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013 tepatnya pada hari Kamis bertempat di Aula Gedung PKK di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.

4.2Peserta, Substansi dan Hasil Kegiatan Peserta Sosialisasi diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Tokoh masyarakat, Petani Garam, Aparat Desa, Aparat Kecamatan, Tenaga Pendamping, Penyuluh, Dinas Kelautan dan Perikanan dengan subtansi : Kebijakan dan arah Pembangunan sektor Perikanan Kabupaten Takalar, Kebijakan dan Strategi Pugar 2013. Hasil Kegiatan Program PUGAR dapat tersosialisasi dan dapat ditrima oleh peserta dengan sangat antusias merespon setiap penyajian materi dari narasumber.

BAB .VKEGIATAN JASA KONSULTANKegiatan Jasa Konsultansi tidak dilaksanakan dengan pertimbangan :1. Penyaluran BLM molor baru dimulai pada akhir bulan Nopember.2. Kondisi cuaca sering ekstrim sehingga sulit menentukan lokasi untuk praktek dan simulasi.

BAB VIPUBLIKASI 6.1Lokasi dan waktu kegiatan Publikasi diperlukan untuk menyebarluaskan informasi kegiatan kepada sasaran dan masyarakat luas pada umumnya termasuk aparat dan pemangku kepentingan lainya, dan publikasi ini dilaksanakan melalui media surat kabar harian terbit pada bulan Mei 2013 6.2Substansi dan hasil kegiatanSedangkan substansi atau temanya adalah Program Pugar dorong Produksi Garan di Takalar, dan Petambak Garam Takalar terapkan TUF ( Teknologi Ulir Filter ) .

BAB VIIMONITORING DAN EVALUASI7.1Lokasi dan waktu kegiatanMonitoring adalah merupakan pengumpulan informasi dan perkembangan pelaksanaan Pugar, untuk mengetahui apa kegiatan dilaksanakan sudah sesuai prosedur yang ada sehingga dapat mengantisipasi timbulnya permasalahan, sedangkan evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja. Kegiatan monitoring dilaksanakan dilokasi Pugar di kecamatan Mangarabombang dan Mappakasunggu tepatnya di desa Bontomanai, Pattopakang, Cikowang, Soreang, Takalar lama. Monev dilaksanakan pada bulan dilaksanakan pada bulan berikutnya yaitu bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2013 .7.2Substansi dan hasil kegiatanSubstansi monev antara lain adalah pengamatan di tahap Persiapan yaitu mengenai organisasi, petunjuk dan dukungan serta sosialisasi, sedangkan pada tahapan Proses yaitu mengenai kinerja kemudian pada tahapan Perkembangan mengenai permodalan koperasi mitra, manfaat BLM, peningkatan pendapatan dan tahapan akhir yaitu tentang Pelaporan. Dan hasil kegiatan berbentuk laporan Tim ( terlampir )

BAB VIIIPELAKSANAAN BLM DAN PENDAMPINGAN PROGRAM 8.1Kreteria dan Penetapan lokasi ProgramPenentuan Lokasi PUGAR dilakukan melaui kegiatan identifikasi lahan potensi dan lahan produksi dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi yang bersinergi bagi pemberdayaan petambak & pengolah garam rakyat yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dengan dibantu oleh Tenaga Pendamping dan Tim Pemberdayaan , sedangkan kreteria lokasi PUGAR tersebut antara lain adalah: Lokasi merupakan tempat kegiatan produksi Garam Rakyat; Mempunyai aksebilitas yang mudah dijangkau; Masyarakatnya mendukung dilaksanakanya kegiatan PUGAR; Penetapaan lokasi melalui surat penetapan Bupati/Kepala Dinas. Di Kabupaten Takalar penetapan lokasi pugar dilaksanakan melaui Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nomor : SK/523/25.a/I/2012 tertanggal 9 Januari 2012, terlampir. Sedangkan lokasi kecamatan dan desa yang telah ditetapkan sebagai pelaksanaan Pugar tahun 2013 adalah Kecamatan Mangarabombang dengan tiga desanya yaitu Desa Bontomanai, Desa Pattopakang, Desa Cikowang dan di Kecamatan Mappakasunggu dengan dua Desanya yaitu Desa Soreang dan desa/Kelurahan Takalar Lama.

8.2Penetapan Tim Pemberdayaan Masyarakat Tim Pemberdayaan Masyarakat dibentuk dan ditetapkan oleh Bupati/Kepala Dinas dan Tim ini terdiri dari 5 orang dengan ketua berasal dari unsur Dinas Kelautan dengan anggota terdiri dari unsur Dinas Perindagtamben, Dinas Koperasi yang tentunya berdasarkan rekomendasi dari dinasnya masing-masing dan dari unsur tokoh masyarakat. Tim ini bertugas untuk : Melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi terhadap calon lokasi sasaran dan calon penerima BLM termasuk kelengkapan persyaratan administrasinya yang telah diusulkan oleh kelompok atau tenaga pendamping; Berdasarkan hasil identifikasi, seleksi dan verifikasi dari poin tersebut diatas maka tim mengusulkan kepada KPA/Kepala Dinas Kabupaten untuk penetapanya.Di Kabupaten Takalar Tim Pemberdayaan Masyarakat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dengan Surat Keputusannya yang bernomor : 523/79.d/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 terlampir.8.3Identifikasi, Seleksi, dan Verifikasi calon penerima BLM sesuai proposal Pelaksanaan identifikasi oleh Tim Pemberdayaan Masyarakat terhadap kelompok usaha garam rakyat calon penerima BLM telah dilakukan sejak tanggal 5 bulan Mei 2013 (terlampir) dan sesuai pula surat usulan Tenaga pendamping kelompok garam tentang permintaan verifikasi kelompok usaha garam rakyat melalui suratnya nomor : 523/07/SK/KPA-PUGAR/I/2013 tertanggal 11 Januari 2013 ( terlampir ) serta kegiatan seleksinya dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013 ( terlampir ), dan proses verifikasi dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2013 ( terlampir ). Sedangkan hasil verifikasi tersebut kemudian Tim mengusulkanya ke Kuasa Pengguna Anggaran yang juga selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan untuk ditetapkan sebagai kelompok penerima BLM Pugar di Kabupaten Takalar Tahun 2013 melalui surat no. 50/KPA/PUGAR/VIII/2013 tertanggal 2 Agustus 2013 dengan jumlah kelompok 116 kelompok atau 941 orang dengan luas lahan 165.03 Ha ( terlampir ).

Luas Lahan Produksi Tambak Garam di Kabupaten TakalarNoLokasi LahanLuas Lahan ( Ha )Produksi ( Ton/Musim )

1.Kec.MangarabombangDesa BontomanaiDesa CikowangDesa Pattopakang86,2730,78 11,172230.72783.25608.11

Jumlah128,223.622,08

2.Kec.MappakasungguDesa SoreangKelurahan Takalar Lama25,6311,18634.34 276.71

Jumlah 36,81911.05

Jumlah Total 165,034.533.13

Luas Lahan Potensi Pengembangaan Tambak Garam Rakyat di Kabupaten Takalar.NoLokasiLuas Lahan Potensi ( Ha )

1.2.3.Kec,MangarabombangKec.MappakasungguKec.Sanrobone281,3579,5127,50

Total Lahan Potensi 388,36

Jumlah Kelompok Usaha Garam Rakyat yang terbentuk dalam rangka PUGAR

di Kabupaten Takalar.

NoLokasi SasaranTahun 2011Tahun 2012Tahun 2013

KelompokanggotakelompokanggotakelompokAnggota

Kecamatan Mangarabombang

Desa Bontomanai2624565652389

Desa Cikowang1512321320145

Desa Pattopakang433 - - 7 52

sub. jumlah4540186979586

Kecamatan Mappakasunggu

Desa Soreang2018143423202

Kel.Takalar Lama44043116153

sub. Jumlah2422186539355

Jumlah Total6962216134116941

8.4Pendampingan oleh Tenaga Pendamping Sesuai dengan SK Kadis Kelautan dan Perikanan No : SK/53.b/KPA-PUGAR/II/2012 tanggal 09 Pebruari 2012 tentang Penetapan Tenaga Pendamping, terdapat dua orang TP sebagai pendamping dibidang kelembagaan dan Teknis Garam keduanya telah melakukan tugasnya masing-masing dengan mengawali pembuatan perencanaan kegiatan tiap bulanya setelah dilatih terlebih dahulu dipusat pelatihan bersama di Jawa Tengah, kemudian melakukan identifikasi dan sosialisali, melakukan pendampingan kelompok mempersiapkan Proposal usaha kelompok dan membantu mempersiapkan kebutuhan kelengkapan administrasi kelompok sesuai petunjuk dalam Pedoman Pelaksanaan PUGAR dan membuat laporan akhir kegiatan disetiap bulanya kepada Kepala Dinas. 8.5Penetapan dan Pengesahan Kelompok Usaha Garam Rakyat Penerima BLM. Penetapan Kelompok usaha garam rakyat penerima BLM dilakukan setelah memperhatikan dan mempertimbangkan surat usulan dari Tim Pemberdayaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, maka telah dilakukan Penetapan melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nomor : 50/KPA/PUGAR/VIII/2013 tanggal 2 Agustus 2013 dan telah disyahkan melalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan nomor : 523/SK/51/VIII/2013 tanggal 2 Agustus 2013, sebanyak 117 kelompok atau 951 0rang dengan luas lahan 165,03 Ha, dan telah dicairkan sebanyak 116 kelompok ( 941 orang ) dengan luas lahan 124,50 Ha dengan jumlah dana BLM yang di cairkan sebesar Rp 1.287.500.000,- . Satu kelompok tidak dicairkan dikarenakan tidak mempersiapkan lahan usaha garamnya .8.6Nomor Rekening KUGR Penerima BLMNomor rekening kelompok usaha garam rakyat ( KUGR ) penerima Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) di Kabupaten Takalar Tahun 2012 telah tersusun dan terkoneksi dengan Bank Pelaksana yaitu PT.Bank BRI cabang Takalar ( terlampir ) .8.7Pembelian barang sesuai proposal Pembelian barang sesuai dengan proposal yang diajukan masing-masing kelompok dan dilaksanakan oleh kelompok yang bersangkutan. Selanjutnya kebenarannya telah diperiksa oleh Tenaga Pendamping.8.8Penyerahan BLM kepada KUGR, jumlah BLM, jenis usaha pemanfaatan BLM, nama dan jumlah KUGR penerima dan waktu penyerahan.Penyerahan BLM berdasarkan rekomendasi pada setiap kelompok dari Kepala Dinas kepada KUGR untuk pencairanya ke PT.BRI cabang Takalar, dan waktu penyerahanya adalah berkisar tanggal 15 Oktober 2013. Sedangkan jumlah, jenis pemanfaatan, nama KUGR penerima BLM ( terlampir ). BAB IXPASCA PROGRAM 9.1Hasil Produksi dan kwalitas garam ( per kelompok )Produksi garam kelompok petambak garam penerima BLM Pugar dari sebanyak 116 kelompok ( 941 Orang ) seluas 165.03 Ha hasil panennya sebesar 4.533,13 ton ini dihasilkan selama satu musim tahun 2013, penen sejak bulan Oktober hingga Nopember 2013. Dan Rata-rata kwalitas garamnya adalah K2. Takalar lahan tambak terlambat berproduksi dikarenakan bulan Juni dan Juli masih ada hujan, dan bulan Nopember sudah datang hujan, kelompok sudah banyak yang tidak bisa memproduksi garam lagi hanya sebagian yang masih bisa memproduksi garam, jadi bulan produksi sangat singkat hanya dua bulan saja, maka produksi hanya bisa mencapai 30,35 % saja dari target yang diberikan oleh Pemerintah Pusat sebesar 15.000 ton untuk tahun 2013 . Sedangkan harga jual garam mencapai Rp 600,- sampai Rp 700,- per Kg nya . ( data panen terlampir ).9.2Pemasaran hasil produksi Pemasaran hasil produksi garam kelompok penerima BLM Pugar di Takalar adalah dari hasil panen ditampung ke gudang sementara untuk dikemas kedalam karung putih ukuran 50 kg lalu ada yang langsung dijual kepada pedagang pengumpul kecil setempat atau ke koperasi mitra, ada juga yang langsung dijual ke pabrik garam beryodium baru kemudian dijual kepasar lokal/antar desa atau antar kabupaten se wilayah Sul-Sel.

Industri Garam Yodium & Industri Olahan& Industri OlahanPengumpul BesarbesarPengumpul KecilkecilProdusen Garam

Industri Garam Yodium ( Skala Kecil )( Skala Kecil )Pasar ( Konsumen )( Konsumen ) .9.3Proyeksi Pengembangan cakupan wilayah kerja dan jumlah masyarakat pemanfaat program. Proyeksi pengembangan wilayah kerja di Kabupaten Takalar kedepan adalah meliputi beberapa Wilayah Kecamatan Pesisir yang antara lain adalah di Kecamatan Mangarabombang dengan lahan seluas 281,35 Ha, Kecamatan Mappakasunggu seluas 79,35 Ha dan di Kecamatan Sanrobone aseluas 27,50 Ha, dan jumlah masyarakat pemanfaat program diperkirakan sebesar 1.200 orang.9.4Proyeksi pengembangan Potensi Sosial, Ekonomi dan LingkunganProyeksi pengembangan potensi sosial ekonomi dan lingkungan masih mengutamakan dari ketiga wilayah kecamatan tersebut diatas yaitu di Kecamatan Mangarabombang, Mappakasunggu dan Sanrobone ketiganya memiliki lingkungan perairan yang mendukung dan juga kultur produksi masyarakatnya mendukung.

BAB XKESIMPULAN DAN REKOMENDASI 10.1 KesimpulanBerdasarkan pada capaian hasil kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Kabupaten Takalarpada smester pertama, maka dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: Kegiatan dapat dilaksanakan sesuai petunjuk pelaksanaan dan penyerapan anggaran yang tersedia di DIPA masih rendah baru dapat direalisasikan hingga akhir Juni 2013 dari Pagu awal Rp 2.175.200.000,- dapat direalisasi sebesar Rp 127.405.050,- (5.86 % ) Lahan produksi garam di Takalar berada di kecamatan Mangarabombang dan Mappaksunggu dengan lima desa yaitu desa Bontomanai, Pattopakang, Cikowang, Soreang, Takalar lama dengan luas lahan produksi 165,03 Ha, sedangkan luas lahan potensi garam di kecamatan Mangabombang, Mappaksunggu dan Sanrobone total ada sebesar 3 88,36 Ha. Tenaga kerja yang terlibat pada kegiatan penggaraman rata-rata berpendidikan rendah dan petakan yang akan digunakan untuk produksi garam juga kecil-kecil kurang lebih sekitar 2 hingga 5 are. Kondisi cuaca di lokasi penggaraman di Kabupaten Takalar hingga awal september 2013 masih ada Hujan yang menyebabkan terlambatnya penyaluran BLM, dimana penyalurannya belum dapat dilakukan pada awal bulan oktober 2013. Harga sangat berfluktuatif terutama pada masa produksi puncak, sehingga pendapatan petambak garam juga berfluktuatif.

10.2 Rekomendasi.Dari uraian kesimpulan diatas maka dapat direkomendasikan beberapa hal yang antara lain adalah sebagai berikut: Diperlukan suatu teknologi penggaraman yang dapat meminimalisir pengaruh hujan/cuaca terhadap pelaksanaan penggaraman. System TUF diharapkan dapat dilaksanakan petambak garam untuk memaksimalkan produktifitaS lahan yang relative kecil yang dimiliki/ dikelola oleh petambak garam. Diperlukan adanya peningkatan Kapasitas KUGR, termasuk kelembagaan dan keterampilannya untuk memaksimalkan produkasi baik secara kuantitas maupun secara kualitasnya. Diperlukan adanya suatu lembaga yang bisa menstabilkan harga seperti koperasi, BUMDES dan lembaga lainnya. Koordinasi kepada instansi terkait agar lebih diintensifkan untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan.

Laporan Akhir Kegiatan PUGAR Kabupaten Takalar Tahun 2013

Sheet1Sarana & PrasaranaKECAMATANMangarabombangMappakasungguBontomanaiCikowangPattopakangTakalarSoreangJalan TaniadaAda Jln TanahBlm adaAda Jln TanahAda Jln TanahJalan DesaAdaAda AdaAdaAdaSaluran TeknisBlm adaBlm adaBlm adaBlm adaAda SebagSaluran SkunderKurang baikKurang baikKurang baikKurang baikKurang baikSaluran TersierKurang baikKurang baikKurang baikKurang baikKurang baikGudang UtamaBlm adaBlm adaBlm adaBlm adaBlm adaGudang sementara Ada SebagianAda SebagnBlm adaAda SebagAda SebagPompanisasiada adaadaadaadaPeralatan Produksada sebagada sebagada sebagada sebagada sebagPerl Pasca ProdsadaBlm adablm adaadaBlm ada

Sheet2

Sheet3