l.2. sistem mrp ii
TRANSCRIPT
Sistem MRP II
2Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu menerapkan model matematik,
heuristik dan teknik statistik untuk menganalisis
dan merancang suatu sistem perencanaan dan
pengendalian produksi
3Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Manufaktur dan Produksi
Istilah manufaktur (manufacture)
Pertama kali digunakan tahun 1622
Berasal dari kata latin manufactum yang berarti made by
hand
Istilah produksi (production)
Pertama kali digunakan pada tahun 1483
Berasal dari kata latin producere yang berarti lead
forward, yaitu membuat sesuatu yang baru
(tangible/intangible)
Berarti pengertian manufaktur lebih sempit dari pada
pengertian produksi
4Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Definisi manufacturing
CIRP (International Conference on Production
Engineering), 1983:
A Series of interrelated activities and operations
involving the design, materials selection, planning,
manufacturing production, quality assurance,
management and marketing of products of the
manufacturing industries.
5Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Definisi Manufaktur dan Produksi
Kata manufacturing diartikan lebih luas
Manufacturing adalah proses konversi suatu desain
menjadi produk akhir
Production adalah aktivitas fisik untuk mengubah
suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang
lebih bernilai
6Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Siklus Manufaktur
Perancangan
ProdukPemasaran
Perancangan
Process
Pengendalian
Persediaan
Perencanaan
Produksi
Perancangan
Metoda Kerja,
Waktu Standar,
dan Perbaikan
Produktivitas
PenyimpananProses
PembuatanPenerimaan
Kons
umen
Pem
asok
Pengendalian
Kualitas
Pengendalian
Produksi
Pengendalian
Proses
Pengendalian
Peralatan
Pengiriman
7Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukanproses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi
Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desainproduk, dan kemudian menjadi desain proses
Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki olehsetiap level dalam perusahaan pada setiap tahapproses produksi
Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai
8Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem Produksi
Sistem produksi adalah sistem yang melakukan
proses transformasi atau konversi bahan mentah
menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan
sesuai dengan desain produk yang telah
ditetapkan
Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan
nilai sehingga produk jadi mempunyai nilai yang
lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah
9Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem Produksi
Bahan
Mesin
Tenaga kerja
Dana
Manajemen
Transformation
processInput Output
Barang
atau
Jasa
10Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Jenis proses transformasi
Fisik (manufacturing)
Lokasi (transport/storage)
Perdagangan (retail)
Fisiologis (healthcare)
Psikologis (entertainment)
Informasi (communications)
11Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem produksi, sistem manufaktur,
sistem perusahaan
SISTEM PERUSAHAAN
Sistem Personalia Sistem KeuanganSistem Manajemen
SISTEM MANUFAKTUR
Desain
produk dan
proses
Penjaminan Kualitas
Studi Pasar
SISTEM PRODUKSI
Perencanaan
produksi
Pengendalian
produksi
Aktivitas Produksi
Business Management
Functional Resource Management
Quality Management
Information Management
Functional Building Block
Process (Production
Activity Control)
Manufacturing
PlanningProduct/or-
der flow
Purchase order/ma-
terial flow
Product
design flow
INTEGRATED MANUFACTURING
CAE
CAD
CAPPManajemen
Fasilitas
Proses
(Production Activity Control)
Manufacturing Planning
Bahan mentahInspeksi
Penerimaan bahan
Pemasok
Pembelian
Barang jadi Pengiriman
Distribusi
Penjualan
Pemasaran
Konsumen
COE
Peramalan
Aliranperancangan
produk
Aliran materialAliran produk
Aliran order
Aliran order pembelian
Functional Building Block
14Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Perencanaan dan pengendalian produksi
(Production Planning & Control, PPC)
Perencanaan & Pengendalian Produksi (Production planning & control, PPC)
Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber secara efektif
Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana dengankegiatan sehari-hari
Issu dalam PPC:
apa (dilakukan pada level sistem manufaktur)
berapa banyak
kapan
siapa
bagaimana penyesuaian harus dilakukan
15Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Kegiatan PPC
Peramalan kuantitas permintaan
Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah danwaktu
Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah danwaktu
Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
Penjaminan kualitas
Monitoring aktivitas produksi
Pengendalian produksi
Pelaporan dan pendataan
16Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem produksi vs. Respons kepada
konsumen
Jenis sistem: MTS=make to stock; ATO=assemble to order; MTO=make
to order; ETO=engineer to order
Jenis respon: FS=flow shop; BP=batch production; JS=job shop
MTS ATO MTO ETO
FS
BP
JS
17Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Sistem Perencanaan & Pengendalian
Produksi
Sistem MRPII (Manufacturing Resources Planning)
Sistem JIT (Just in Time)
Sistem OPT (Optimized Production Technology)/TOC (Theory of Constraints)
Project-based Production System
Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
Sistem PPP untuk MTO production systems
MTS ATO MTO ETO
FS
BP
JS
18Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Tahapan PPCPeramalan
Perencanaan
Agregat
Jadwal Produksi Induk
Perencanaan
Material
Order
Pembelian
Jadwal
Produksi
Penjadwalan
Ulang
Pengendalian Aktivitas Produksi di
Lantai Pabrik
Out-
sourcing
Rough Cut
Capacity
Planning
(RCCP)
Capacity
Requirement
Planning
(CRP)
Capacity Planning
Str
ateg
ic
pla
nn
ing
19Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Hirarki Perencanaan
Issues Perencanaan Strategis:
Penentuan produk yang akan dibuat
Perancangan Sistem Manufaktur
Issues Perencanaan Taktis:
Perincian Rencana Strategis
Disagregasi rencana agregat
Penentuan planned order releases
Issue Perencanaan Pelaksanaan
Dispatching planned order releases
Day-by-day basis
Minimizing mfg lead time and work in process
Strategic planning
Tactical planning
Execution planning
Top management:
•Vision
•Strategic planning
•Control
Middle Management:
•Analysis
•Tactical planning
•Control
Execution
Middle management
berperan sebagai
decoupler
21Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Hirarki Produk
…Tipe 1 Tipe 2 Tipe n1
Famili 21 Famili 2nFamili 22 …
Type
Product
family
Item
Sub-
assembly
Component
Produk …
Subrakit …
Komponen …
Subrakit …
22Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Hirarki produk
Type: kelompok beberapa product families
Product family: kelompok beberapa items
Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen
Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks
Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)
23Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Agregasi dan Disagregasi
Proses agregasi (aggregation) adalah proses
pengelompokan beberapa jenis item menjadi
product family
Proses disagregasi (disaggregation) adalah proses
derivasi product family menjadi item
24Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Contoh proses agregasi
IBM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook
dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi
adalah pengelompokan jenis-jenis komputer tersebut ke
dalam family product (misalnya famili komputer).
Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses
agregasi:
Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya
Waktu standar
Harga jual, ongkos produksi
Satuan agregat dummy (pseudoproduct)
25Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Contoh proses agregasi
Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan
Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukan agregasi kursus yang ditangani ke dalam jumlah instruktur yang harus disiapkan
PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit penjualan kartu prabayar (kartu Simpati) dan kartu pascabayar (kartu Hallo) menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima.
26Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Contoh proses disagregasi
Nilai penjualan total perusahaan dikelompokan ke
dalam nilai penjualan masing-masing produk yang
di buat atau Jam produksi total dikelompokan ke
dalam jam produksi masing-masing produk
Nilai penjualan masing-masing produk tersebut
dibagi dengan harga jual masing-masing sehingga
diperoleh jumlah unit yang akan diproduksi
27Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Peramalan
Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi
masa depan.
Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan
merupakan basis bagi seluruh tahapan pada
perencanaan produksi
Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part
family); bila data yang dimiliki adalah data item,
maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu
Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error,
forecast error, data dan hasil ramalan
28Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Aggregate planning (AP)
Tujuan AP adalah membangkitkan (generate) top level production plans
Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target produksi
ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas &
kapabilitas perusahaan
Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/sistem manufaktur
dan pasar produknya.
Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit
agregat
Melibatkan pemilihan srategi manufaktur
29
Factory
Wholesaler
Retailer
End consumer
Aggregate
Planning
Company top level plans
30
Jadwal Produksi
Induk
Manajemen
demand
FactoryMarket
31Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Master Production Schedule, MPS
Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada Rencana Agregat
JPI berada pada tingkatan item
JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas
JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan
Teknik disagregasi: persentase dan metoda Bitran and Hax
32Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Prosedur teknik persentase
Hitung persentase kuantitas item masing-masing
terhadap kuantitas famili pada data masa lalu
(semua dalam unit agregat)
Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas
item masing-masing dari Rencana Agregat. Output
adalah MPS dalam satuan agregat
Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam
satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga
dihasilkan MPS dalam satuan individu item
Contoh
Data item (unit)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Harga per unit
Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000
Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000
Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000
Data Agregat (Rp. 1000)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Total Persentase
Produk A 600 660 720 690 750 780 4200 29,6%
Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260 58,3%
Produk C 250 275 300 290 300 300 1715 12,1%
Family X 2050 2235 2420 2360 2490 2620 14.175
100,0%
34Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Peramalan
t At tAt t2
1 2050 2050 1
2 2235 4470 4
3 2420 7260 9
4 2360 9440 16
5 2490 12450 25
6 2620 15720 36
21 14175 51390 91
n
tbA
a
n
t
n
t
t
1 1
n
t
n
t
n
t
n
i
n
t
tt
ttn
tAtAn
b
1
2
1
2
1 1 1
)(
b = 101,6 a = 2007
Ft = 2006,9 + 101,6 t
35Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)35
Peramalan dan Rencana Agregat
Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat dihitung
permintaan agregat pada perioda ke 7, yaitu:
F7 = 2.006.900 + 101.600 x 7 = 2.718.100
F8 = 2.006.900 + 101.600 x 8 = 2.819.700
F9 = 2.006.900 + 101.600 x 9
Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate
plan) diasumsikan menggunakan strategi chase, maka
nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan
36Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Disagregasi Rencana Agregat
Dengan demikian nilai rencana agregat pada perioda ke 7 adalah: Rp. 2.718.100
Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu:
Produk A = x Rp. 2.718.100 =
Produk B = x Rp. 2.718.100 =
Produk C = x Rp. 2.718.100 =
0,2960,583
0,121
Rp. 804.557,6
Rp. 1.584.652,3Rp. 328.890,1
MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan
konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini
menggunakan harga jual per unit masing-masing produk
37Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Master Production Schedule (MPS)
Produk Nilai Penjualan Harga jual
A Rp. 804.557,6 Rp. 3000
B Rp. 1.584.652,3 Rp. 2000
C Rp. 328.890,1 Rp. 5000
269
793
66
Jumlah unit
(pembulatan)
MPS pada perioda ke 7: Produk A: 269 unit
Produk B: 793 unit
Produk C: 66 unit
38Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Perencanaan material
Perencanaan material adalah penentuan jumlah material yang diperlukan
untuk memenuhi MPS dan saat pemenuhan material tersebut
Pendekatan dalam perencanaan material: independent-demand dan
dependent demand.
Independent demand mengasumsikan bahwa produk-produk (atau
komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk
masing-masing produk dilakukan secara independen
Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produk-
produk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling
bergantungan
39Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Perencanaan material
Teknik dalam independent demand ini antara lain
Economic Order Quantity (EOQ)
Dependent demand melakukan perencanaan material
untuk produk-produk (komponen-komponen) secara
bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material
dibutuhkan untuk suatu produk/komponen tergantung
kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan
untuk produk/komponen yang lain
Ketergantungan antar produk/komponen digambarkan
dalam bill of material atau product structure
40Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Bill of material/product structure
.
Produk X
Subassy 1 Subassy 2 Subassy...
SSA22SSA21 SSA2...
SSA22...SSA22...
…
…
……
Level-0
Level-1
Level-2
Level-3
Level-…
…
41Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Perencanaan material
Dependensi: Vertical dependency dan horizontal
dependency
Vertical dependency menunjukkan hubungan
parent-children atau exploding
Horizontal dependency menunjukkan hubungan saat
selesai pemrosesan children untuk suatu parent
tertentu atau time phasing
Teknik dalam dependent demand adalah material
requirements planning (MRP)
42Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Shop floor control
Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi: mesin
selalu tersedia, material datang tepat waktu, waktu proses
tertentu, tenaga kerja produktif, tidak ada perubahan jumlah
demand dan due date, dan lain-lain
Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi tersebut
tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan penyesuaian
yang dikenal dengan istilah pengendalian
Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana dan
pelaksanaan, agar tetap operational dan performansi sistem
manufaktur tetap acceptable, meskipun perlu perubahan-
perubahan dalam rencana.
43Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Shop floor control
Tindakan yang dilakukan dalam shop floor control
adalah rerouting/alternate routing
scheduling-rescheduling
operation splitting
operation overlapping (lot streaming)
over time
subcontracting
lain-lain
44Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Performansi shop floor
Manufacturing lead time
Jumlah inventory
Idle time
Line balancing
Pemenuhan due date
Material handling cost
Utilization
Efisiensi
Produktivitas
Kualitas
45Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
SISTEM PRODUKSI
Manufacturing process melibatkan:
ALIRAN MATERIAL
ALIRAN INFORMASI
MANUFACTURING
PROCESS
RAW
MATERIALPRODUCT
46Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Supplier Raw
material
Finished
productCustomer
PRODUCTION SYSTEM
Work-in-process
Production floor
Customer
ordermanufactuirng
ordermaterial
order
purchase
order
ALIRAN MATERIAL ALIRAN INFORMASI
47Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
THE GOALS OF PRODUCTION SYSTEM
• MANUFACTURE AND DELIVER PRODUCTS
SISTEM PRODUKSI HARUS BERKOMPETISI DALAM
KUALITAS
BIAYA / COST
WAKTU / TIME
48Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
PENGATURAN TATA LETAK
Physical Arrangements Lay-out
TERGANTUNG DARI VOLUME PRODUKSI DAN JENIS PRODUK
JOB-SHOP : LOW VOLUME HIGHLY CUSTOMIZED PRODUCTS
FLOW-SHOP : HIGH VOLUME STANDARDIZED-PRODUCTS
PROJECT SHOP : ONE-TIME-ONLY JOB
CONTINUOUS SHOP :
JENIS LAY-OUT
FUNTIONAL/PROCESS LAY-OUT
PRODUCT/LAY-OUT
FIXED POSITION LAY-OUT
MODERN SHOPS : INTEGRATED PRODUCTION SYSTEM
CELLULAR MANUFATURING SYSTEM (CMS)
FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM (FMS)
COMPUTER INTEGRATED SYSTEM (CIM)
49Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
PENGATURAN ORGANISASI
PALING TIDAK ADA TIGA BENTUK DASAR :
FUNCTIONAL ORGANIZATION
PRODUCT DIVISION ORGANIZATION
MATRIX ORGANIZATION
50Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(TKI 137)
Supplier Raw
material
Finished
productCustomer
Production system
Work-in-process
Production floor
ELEMENT DARI PPC
INVENTORY MANAGEMENT
PURCHASING FORECASTING
• LONG-RANG CAPACITY PLANNING
• PRODUCTION PLANNING
• SHORT-RANGE REQUIREMENTS (material capacity)
• SHEDULING
COST ESTIMATION AND QUALITY CONTROL
51
PRODUCTION PLANNING DECISIONS
LONG
(STRATEGIC)
TOP MANAGEMENT
INTERMEDIATE
(TACTICAL)
MIDDLE MANAGEMENT
SHORT
(OPERATIONAL)
OPERATIONAL MNGT
TIME Three to ten years Six months to three years One week to six months
Unit Dollars; hours Dollars, hours, product family,
product line
Indicidual products,
product family
Inputs Aggregat forecast; plant
capacity
Intermediate forecast, capacity
and production level
Short range forecast,
work force level,
processes, inventory
levels
Decision Capacity, product,
supplier needs, quality
policy
Work force, processes;
production rate, inventory
levels, contracts with suppliers,
quality level, quality cost
Allocation of jobs to
machines, overtime,
subcontracts, delivery
date, product quality,