rangkuman mrp
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dari berbagai sumberTRANSCRIPT

4. Komitmen yang realistis
Jadwal Induk Produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai rencana,
sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara
lebih realistis untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen.

Proses Pengolahan MRP


Istilah-istilah dalam MRP



Pengendalian Persediaan

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan dalam proses MRP yaitu :
1. Struktur produk
Semakin rumit struktur produk akan membuat perhitungan MRP semakin rumit pula.
Struktur produk yang kompleks terutama ke arah vertikal akan membuat proses penentuan
kebutuhan bersih, penentuan jumlah pesanan optimal, penentuan saat yang tepat
melakukan pesanan dan penentuan kebutuhan kotor menjadi berulang-ulang. Proses
penentuan kebutuhan bersih untuk tingkat yang lebih rendah membutuhkan tehnik yang
sangat sulit (multilevel lot size technique) sehingga membuat perhitungan MRP semakin
kompleks pula.

2. Ukuran lot
Jika dilihat dari cara pendekatan masalah maka terdapat dua aliran dalam penentuan
ukuran lot yaitu pendekatan period by period dan level by level. Ukuran lot khsususnya
untuk struktur produk yang bertingkat banyak (multilevel case) masih dalam tahap
pengembangan sehingga tehnik ukuran lot merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kesulitan dalam MRP.
3. Tenggang waktu
Perbedaan dalam tenggang waktu akan menambahi kerumitan proses RMP. Suatu
perakitan belum dapat dilakukan apabila komponen-komponen pembentuknya belum
tersedia. Oleh karena itu kita dihadapkan pada masalah penentuan saat paling awal dan
saat paling lambat suatu komponen harus selesai atau disebut dengan lintasan kritis.
Kompleksnya masalah akan dirasakan pada tahapan penentuan kapan harus melakukan
pemesanan karena tidak hanya menentukan kapan harus melakukan pemesanan tetapi
juga harus menentukan besarnya lota pemesanan.
4. Perubahan kebutuhan
MRP dirancang untuk menjadi suatu sistem yang peka terhadap perubahan baik
perubahan dari luar (permintaan) maupun perubahan dari dalam (kapasitas). Kepekaan ini
bukanlah tidak menimbulkan masalah, perubahan kebutuhan produk akhir tidak hanya
mempengaruhi rencana pemesanan tetapi juga mempengaruhi jumlah kebutuhan yang
diinginkan. Jika dihubungkan dengan tenggang waktu pemesanan dan ukuran lot maka
proses perhitungan harus diulang kembali sehingga akan mengurangi efesiensi
perhitungannya.
5. Komponen yang bersifat umum
Adanya komponen yang bersifat umum (dibutuhkan lebih dari satu induk item) akan
menimbulkan kesulitan apabila komponen umum tersebut berada pada level yang berbeda
sehingga diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi baik dalam jumlah maupun waktu
pelaksanaan pemesanan.

Tipe Sistem MRP



Asumsi Sistem MRP
1. Data file terintegrasi
2. Lead time semua item diketahui
3. Persediaan ada dalam pengendalian
4. Semua komponen tersedia saat dibutuhkan
5. Pemakaian komponen bersifat diskrit
6. Proses pembuatan item tidak tergantung terhadap proses pembuatan item
lainnya.