kurikulum tingkat satuan pendidikan ( ktsp ) · pdf filekurikulum smp negeri 21 surabaya...

62
Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) SMP NEGERI 21 SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2008 – 2009 Jl.Jambangan IV Surabaya Telp/Fax 031 -8281691-8290720 Web site : www.smpn21sby.com E –mail: [email protected] DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Upload: buidiep

Post on 05-Feb-2018

315 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 1

KURIKULUM TINGKAT SATUANPENDIDIKAN

( KTSP )SMP NEGERI 21 SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2008 – 2009

Jl.Jambangan IV SurabayaTelp/Fax 031 -8281691-8290720Web site : www.smpn21sby.comE –mail: [email protected]

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYAPROVINSI JAWA TIMUR

Page 2: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 2

PENGESAHANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Ditetapkan di : SurabayaTanggal : 10 Juli 2008

Page 3: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan merupakan proses pembudayaan danpember-dayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam prosestersebut diperlukan peran pendidik yang mampu serta mau menjadi teladan,mem-bangun kemampuan, dan mengembangkan potensi serta kreativitaspeserta didik. Prinsip ini menyebabkan pergeseran paradigma prosespendidikan dari paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran. Halini mengandung pengertian bahwa peserta didik menempati posisi sentral yangperlu memperoleh layanan dan fasilitas pendidikan agar mampumengembangkan potensi dan daya kreasinya secara optimal.

Guna ada keterkaitan dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan pen-didikan kepada para peserta didik, satuan pendidikan perlu mengembangkankurikulum satuan pendidikan (KTSP). KTSP ini sebagaimana amanat Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional pasal 36 ayat (4) dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) disusun dandikembangkan oleh satuan pendidikan. Hal ini dilakukan demi memungkinkanberlangsungnya penyesuaian program pendidikan yang selaras dengan kondisiobjektif serta keperluan sekolah, dan potensi daerah.

Selanjutnya, KTSP ini sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat (1), (2), (3), (4), dan(5), serta pasal 2 ayat (1), (2), (3), dan (4) perlu memperhatikan hal-halberikut. Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa sekolah mengembangkan danmenetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai kebutuhan satuanpendidikan yang bersangkutan dengan berdasarkan kepada (a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36sampai dengan Pasal 38; (b) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, danPasal 25 sampai dengan Pasal 27; (c) Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah; (d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

Namun, perlu disadari pula bahwa satuan pendidikan dasar dan menengahdapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dariStandar Isi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah dan Standar Kompentesi Lulusan sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (pasal 1ayat (2) Permendiknas no 23 tahun 2006).

Page 4: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 4

Lebih lanjut, Permendiknas no 24 tahun 2006 ini pada pasal 1 ayat (3),(4), dan (5) menyebutkan bahwa pengembangan dan penetapan kurikulumtingkat satuan pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduanpenyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yangdisusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Satuan pendidikandasar dan menengah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulumtingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP.Kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh kepalasatuan pendidikan dasar dan menengah setelah memperhatikan pertimbangandari Komite Sekolah atau Komite Madrasah.

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Permendiknasnomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas nomor 23 Tahun2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan mulai tahun ajaran 2006/2007.Dengan catatan bahwa sekolah harus sudah mulai menerapkannya palinglambat tahun ajaran 2009/2010 (pasal 2 ayat 2).

Untuk ini, SMP Negeri 21 Surabaya memulai menerapkan KTSP ini padatahun pelajaran 2007/2008 untuk kelas VII dan selanjutnya secara bertahapsebagaimana amanat pasal 2 ayat (3) Permendiknas ini dilanjutkanmenerapkannya pada kelas VIII pada tahun pelajaran kedua sehingga padatahun pelajaran 2009/2010 semua tingkat kelas pada SMP Negeri 21 Surabayatelah melaksanakan KTSP ini.

Sebagai bahan awal pengembangan KTSP ini, perlu dipaparkan di bagianawal bab ini tentang hasil inventarisasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikiSMP Negeri 21 Surabaya secara internal serta peluang dan ancaman yangdihadapi SMP Negeri 21 Surabaya dari sisi eksternal sekolah.

Keberadaan SMP Negeri 21 Surabaya sangat diperhitungkan olehmasyarakat Kota Surabaya bahkan hingga kabupaten sekitarnya. Ini terbuktisetiap tahunnya selalu tidak mampu menampung calon siswa yang mendaftarke sekolah ini atau sekitar 900 calon siswa pemilih sekolah ini, karenakemampuan yang dipagukan hanya sekitar 360 siswa. Bahkan pada tahunpelajaran 2007/2008 ini hanya mampu menampung 360 calon siswa. Parapendaftar ini rata-rata 5% berasal dari luar yaitu Kabupaten Sidoarjo danGresik.

SMP Negeri 21 berdiri di atas lahan seluas 9260 m2 ini berada di wilayahKecamatan Jambangan. Tepatnya, di Kelurahan Jambangan, sebelah baratjalan Tol Surabaya Malang . Sebelah barat sekolah ini ada sebuahperkampungan indah, bersih dan menjadi juara kebersihan lingkungan tingkatKota Surabaya penduduknya sangat padat, dan tidak jauh dari tempat tersebutmelintas sungai brantas. Ditambah lagi sebelah utara dan selatanperkampungan elit yaiu palm spring. Kondisi lingkungan yang seperti inimemberikan nuansa yang sangat khas bagi keberadaan SMP Negeri 21 yangberdiri sejak tahun 1982 ini.

Masyarakat sekitar SMP Negeri 21 Surabaya yang heterogen menambahderajat keberagaman latar belakang siswa dan orang tuanya. Hal inimengundang segenap stakeholder SMP Negeri 21 yang pernah menjadi JuaraNasional Lomba Lingkungan Sekolah Sehat pada tahun 2004 sehinggamenambah motivasi untuk bekerja keras demi keunggulan SMP Negeri 21Surabaya.

Page 5: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 5

Fakta lain yang terbaca di lapangan menunjukkan bahwa hingga tahunpelajaran 2006/2007, layanan pendidikan di SMP Negeri 21 Surabaya tidak lagiberlangsung double shift (pagi dan siang). 9 rombel klas IX dan VIII sebanyak9 rombel. Sedangkan untuk kelas VII sebanyak 9 rombel, jam pelajarandimulai pukul 06.45 s.d. 13.05 WIB dan khusus hari Jumat dimulai pukul 06.45s.d. 11.00 WIB. Hal seperti ini secara kualitas tentu merupakan kondisi yangideal bagi layanan pendidikan. Untuk ini, secara bertahap perlu terusdiupayakan sistem layanan pendidikan. Sementara itu, prestasi akademik danprestasi non akademik siswa laki-laki dan siswa perempuan masih terjadiperbedaan yang cukup signifikan. Prestasi akademik antara siswa putra danputri tergambar perbandingan rata-rata nilai 8.21 : 8.26. Sedangkan padaprestasi non akademik antara siswa putra dan putri tergambar perbandinganpersentase perolehan prestasi antara 36% : 64%.

Kondisi semacam ini agaknya patut mendapat perhatian dan pencermatan,terutama kalau ada kemungkinan terjadinya hal-hal yang abnormal dalamsistem layanan pendidikan. Di sisi lain, perlu terus diupayakan pergeseranangka persentase secara bertahap sehingga dalam jangka waktu 4 tahun kedepan terjadi perimbangan angka persentase menjadi 50% : 50%.

Untuk layanan pendidikan terhadap siswa yang memiliki bakat dan minattertentu kiranya juga perlu mendapat perhatian karena pada kondisi nyata saatini sekolah belum memiliki sistem pendataan dan sistem layanan yangmemadai. Padahal, akses layanan seperti ini amat penting untuk membentukkualitas kompetensi lulusan yang diharapkan. Oleh karena itu, sistem layananyang tepat beserta implementasinya perlu mendapat prioritas dalampenyelenggaraannya.

Dipandang dari sudut input nilai rata-rata minimal yang diterima di SMPNegeri 21 Surabaya adalah 35,00 ( terdiri dari 5 mata pelajaran ). Sedangkanpendidik di SMP Negeri 21 Surabaya yang berlatar belakang S2 sebanyak 9 % ,S1 sebanyak 87,7 %, sedangkan yang memiliki ijazah D1 dan D3 seabanyak 3,3%. Keunggulan lain dari sisi input, fasilitas pendidikan yang dimiliki cukupmemadai.

Dari sisi output, SMP Negeri 21 yang mengawali kelembagaannya sebagaifilial SMP Negeri IV Surabaya ini menampilkan wajah cukup membanggakan.Untuk tiga tahun terakhir ini, rata-rata hasil UAN di atas 6.90 kemudian terjadipeningkatan 7.50. Dari sisi non akademis, siswa-siswi SMP 21 banyak mengukirprestasi di tingkat Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, maupun Nasional.Bahkan, untuk Tingkat Regional. Hal yang dipaparkan di depan merupakankondisi internal SMP Negeri 21 Surabaya. Selanjutnya, berikut dipaparkanPerubahan amat cepat sedang dialami oleh Kota Surabaya sebagai kotaterbesar kedua di Indonesia. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari hasil-hasil interaksi transnasional dan transkultural dalam kondisi percaturanperubahan global. Hal ini menuntut seluruh lembaga pendidikan di kota iniuntuk terus berbenah dan bergerak lebih dinamis, kreatif, dan inovatif gunamengimbangi serta mengawal laju pertumbuhan dan perkembangan kota yangamat pesat ini. Lebih dari itu sebuah tantangan berat SMP Negeri 21yang keberadaan di Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambanganyang merupakan Kelurahan prestasi juara 10 besar dalam bidanglingkungan sehat dan bersih.Dengan demikian SMP negeri 21 ikutmeningkatkan dan kepeduliannya terhadap lingkungan melaluipengembang diri dengan alokasi waktu tiap minggu 1 ( satu jam )

Page 6: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 6

teori dan 1 ( satu jam) pratek dengan materi Ramah Lingkungan yangmengacu pada arah kebijakan pembangunan kota Surabaya sebagaiberikut : Kesehatan,Penanggulan banjir,kebersihan dan lingkungan(SuratEdaranKepalaDinasPendidikanKotaSurabayaNo.4211.2/1908/436.5.6/2007 tertanggal Juni 2007).

Dari sisi lain, tiga tantangan besar yang harus dihadapi masyarakat di kotaini, sebagaimana teridentifikasi dalam Grand Design Pendidikan KotaSurabaya Menuju Tahun 2020 yang merupakan hasil analisis lingkunganstrategis, yaitu:

1. Kebutuhan yang mendesak akan perlunya peningkatan produktivitas danpertumbuhan ekonomi sebagai wahana untuk mempertahankan danmemperbaiki seluruh tatanan pembangunan sosial. Konsekuensi logis daritantangan ini adalah perlunya pengembangan SDM berkualitas unggul yangmenguasai ‘ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) secara efektifdan mampu beradaptasi terhadap budaya industri nasional dan segalaekses-eksesnya.

2. Perubahan sistem nilai akibat transformasi dari sistem masyarakat agraris kesistem masyarakat industri juga menjadi fenomena di kota pahlawan ini.Berkaitan dengan ini, pendidikan diharapkan mampu berperan secarastrategis untuk menanggulangi berbagai dampak dan ekses yang timbulakibat perubahan sistem nilai tersebut.

3. Pesatnya arus globalisasi yang merambah ke berbagai aspek kehidupansecara meluas tanpa dapat dihindari menuntut terciptanya generasi yangmemiliki daya saing dan daya saring yang tinggi di berbagai dimensikeperluan kehidupan agar mampu meraih dan memanfaatkan peluang untuktetap survive di era yang penuh persaingan.

Mencermati kondisi yang lebih global, sesungguhnya dapat diperolehgambaran bahwa perkembangan kondisi dunia mutakhir dapat dimetaforakansebagai orang menunggang singa yang sedang lari kencang. Jika tidak hati-hati, si penunggang dapat jatuh dan diterkam oleh tunggangannya sendiri.Kondisi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan yang bergerak dengan lom-patan-lompatan yang fluktuatif bahkan kadang mencengangkan. Perkembanganilmu, pengetahuan, teknologi, serta seni yang akseleratif dan dapat diikuti lebihcepat oleh segenap insan yang menguasai akses-akses informasi dan mediakomunikasi tanpa harus melakukan hijrah fisik. Tata nilai kehidupan yangdirasakan oleh sebagian generasi bergeser dengan cepat hingga sebagiangenerasi begitu mudahnya berkonflik dengan sebagian generasi yang lain. Danini semua juga terjadi di negeri Indonesia, begitu pula di Kota Surabaya.Fenomena ini memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan negerikita. Tantangan yang menguji kepiawaian, kekreatifan, serta keinovasian, dansekaligus kearifan insan-insan pendidik di bumi Surabaya ini berupa jawabannyata. Tidak hanya berupa kata-kata, namun sekaligus berupa fakta dari aksinyata.

Pada hakikatnya, Kota Surabaya yang bergerak dengan segenap aset,potensi, dan dinamikanya, dapat dimanfaatkan seoptimal-optimalnya untukkemajuan pendidikan. Persoalan mendasar agaknya bahwa di antaranya yangmenonjol ialah tak seia-sekatanya dan saiyek-saekapraya-nya lembaga tripartipendidikan kita dalam mengemban amanah pendidikan ini. Kerja keras ketigalembaga ini (keluarga, sekolah, dan masyarakat) terasa ”0” hasilnya. Bahkan,

Page 7: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 7

bila secara jujur dilakukan rekonstruksi menyeluruh dan utuh, dapatdimungkinkan ditemukan hasil “- (minus)”.

Tantangan-tantangan ini, bagi Kota Surabaya, hanya dapat dijawab melaluipenyelenggaraan pendidikan yang memiliki wawasan dan orientasi ke depanyang terorganisasi secara efektif serta tetap dalam bingkai kebijakan pendidikannasional dan kebijakan pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Sejalan dengan kebijakan Kota Surabaya yang tertuang dalam GrandDesign Dinas Pendidikan Kota Surabaya menuju tahun 2020 yang merumuskanbahwa pendidikan merupakan wahana untuk mewujudkan keinginanmemanusiakan manusia (homonisasi), membuat manusia menjadi berdayadalam mengembangkan sisi kemanusiaannya (humanisasi), pendidikan jugaharus memberdayakan manusia (empowering), mencerahkan (enlighting), sertamemuliakan kehidupan manusia (ennobing). Dalam kaitan ini, SMP Negeri 21Surabaya sebagai salah satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasaryang ada di Kota Surabaya berkewajiban untuk menindaklanjuti kebijakantersebuit dengan menyelenggarakan layanan pendidikan kepada masryarakatdengan menganut azas pemerataan, berkualitas, bermakna, berkelanjutan, danakuntabel.

Tentu, bagi SMP Negeri 21 Surabaya, kelima azas tersebut dipilih atasdasar pertimbangan-pertimbangan yang telah dicerahi wawasan lingkungan,sosial, ekonomi, budaya, dan geografis di wilayah Kecamatan Jambangan KotaSurabaya. Wilayah yang merupakan lokasi berdiri dan berdomisilinya SMPNegeri 21 Surabaya sejak tahun 1982, serta perspektif ke depan denganmemperhatikan perkembangan IPTEKS.

Harapan yang terpancang dalam konsep tersebut adalah terwujudnyakontribusi nyata kepada masyarakat dan pemerintah Kota Surabaya dalammenghadapi segenap gejala-gejala dimensi-dimensi kehidupan di era global.

Sedangkan sarana, kesempatan, fasilitas, dan waktu yang dimiliki keluarga,sekolah, dan masyarakat Kota Surabaya dapat dikelola lebih efektif dan efisienguna membangun titian para peserta didik untuk mengenal dirinya dan mandiriserta menghadapi pendidikan lebih lanjut dalam kehidupan nyata yangdijalaninya.

SMP Negeri 21 Surabaya sebagai lembaga layanan pendidikan yanglangsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampumengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dandinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian, layanan pendidikanyang diberikan secara signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapatdirasakan manfaatnya. Konsep-konsep ini secara strategis perlu dapatdituangkan dalam sebuah desain kurikulum yang secara keseluruhanmerupakan gambaran nyata dari proses pendidikan yang akan dilaksanakanoleh Satuan Pendidikan.

Sebagai kurikulum operasional, kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) dipandang sebagai model kurikulum yang sangat potensial dapatmenampung prinsip-prinsip serta konsep- konsep yang diungkapkan di depan.Selanjutnya, pada gilirannya secara efektif dapat menjadi pedoman danpanduan arah bagi pelaksanaan proses layanan pendidikan dan segenappendidik kepada masyarakat.

Page 8: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 8

Demikian juga dengan Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya dirancangsedemikian rupa dengan harapankan mampu menjadi seperangkatperencanaan yang berisi visi, misi, tujuan sekolah, struktur dan muatankurikulum, beban belajar, proses pembelajaran dan sistem penilaian yangsecara keseluruhan mencerminkan proses layanan pendidikan kepadamasyarakat yang didesain dan diimplementasikan sesuai potensi serta kondisimasyarakat di sekitar SMP Negeri 21 Surabaya.

B. Landasan Hukum

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya ini dikembangkan bertumpu padalandasan beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut.1. Undang – Undang Dasar tahun 1945 pasal 5 ayat 22. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi.5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan.6. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan PermendiknasNomor 23 Tahun 2006.

7. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari BSNP.

C. Hasil Analisis Konteks (Deskripsi Singkat)

1. Analisis Kontek Sekolaha. Internal

1). Lokasi sekolah berada di kawasan padat penduduk yang mayoritasmemiliki anak – anak usia sekolah setingkat SMP.

2). Dikelilingi banyak sekolah dasar yang secara geografis mudah dijangkau oleh segala bentuk alat tranportasi.

3). Kepercayaan masyarakat terhadap SMP Negeri 21 semakin tinggi,sekaligus keinginan menjadi / menyekolahkan putra putrinya kesekolah ini makin banyak.

4). Dengan kondisi sosial ekonomi kebanyak masyarakat dari daerahsekitar adalah menengah ke bawah hingga sering menimbulkanbanyak kendala dalam pengembangan kemajuan sekolah

5). Motivasi belajar siswa rendah karena input yang diterima umumnyarendah.

b. External1). Sarana prasarana yang tersedia di SMPN 21 cukup memadai

walaupun masih jauh dari yang diinginkan2). Dukungan pandanaan sekolah dari stake holder dan orang tua murid

masih dirasakan rendah.3). Hubungan kerja sama antara masyarakat sekitar sekolah dan

lembaga / instansi yang terkait cukup baik.4). Jaringan komunikasi internet sedang dalam proses pelaksanaan.

2. Anilisis Swota. Kekuatan (Strenght)

Page 9: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 9

1). Pengakuan masyarakat semakin tinggi2). Letak sekolah yang strategis dapat dijangjau oleh segala bentuk alat

tranporstasi.3). Terjadinya antara instansi/lembaga terkait sekitarnya dengan

SMPN21 Surabaya.4). Motivasi guru dan kepala sekolah kepada siswa yang tinggi

b. Kelemahan (Weakness)1). Input yang dimiliki umumnya rendah2). Padatnya lalu lintas dalam kota, membuat tidak tertib sehingga

banyak yang terlambat3). Pandangan dari orang tua murid dalam pengembangan sekolah

menghambat program sekolahc. Peluang (Opportunate)

1). Daya dukung dan motivasi guru dalam etos kerja dapat menjadikanmodal bagi sekolah sekolah untuk maju

2). Kepercayaan masyarakat terhadap SMPN 21 cukup memberikanmodal pengembangan sekolah.

3). Sistem keterbukaan dan akutanbilitas sangat memberikankepercayaan kepada masyarakat dalam mengelola pendidikan diSMPN 21 Surabaya

3. Diskripsi tentang hasil analisisPada dasarnya dengan kondisi yang ada di SMPN 21 Surabaya baik

secara internal maupun eksternal, memiliki kelebihan dan kekurangan yangdapat di siasati secara cermat mana kala ada banyak positifnya kitaupayakan peningkatan sedangkan dari sisi negatifnya kita upayakanpengurangan atau di tekan seminimal mungkin sehingga program yangtelah di rencanakan tetap berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

4. Ancaman (Treath)a. Sarana prasarana yang makin lama makin banyak yang rusakb. Terjadinya peserta didik yang putus sekolah.c. Lokasi sekolah yang ada di kota besar pengaruh ekternal yang sangat

kuat menjadikan sekolah kurangnya besar dalam menanggulangikenakalan peserta didik nay akan mengganggu ke berhasilan siswa.

d. Moivasi belajar siswa yang rendah.

D. Tujuan Pengembangan Kurikulum/KTSP

Sebagai pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengansegenap mekanisme pengaturannya maka penyusunan kurikulum inidiharapkan dapat menjadi pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitaspendidikan di SMP Negeri 21 Surabaya untuk mencapai tujuan yang telahditentukan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum/KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, keperluan, dan kepentingan siswaSMP Negeri 21 Surabaya

2. Keberagaman dan Keterpaduan3. Kesadaran akan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni4. Relevan dengan keperluan kehidupan siswa SMP Negeri 21 Surabaya5. Multidimensi kompetensi siswa, keharmonian dimensi-dimensi kehidupan,

dan berkesinambungan

Page 10: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 10

6. Belajar sepanjang hayat7. Keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Surabaya

BAB IITUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didikagar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

2. Tujuan Pendidikan DasarPendidikan dasar pada satuan pendidikan SMP bertujuan untuk meletakkandasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketerampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI : “ Unggul dalam mutu berpijak pada Imtaq dan Iptek “Indikator :a. Unggul dalam peningkatan skor (gain score achievement =GSA)b. Unggul dalam peningkatan pencapaian ketuntasan kompetensi.c. Unggul dari prestasi Olahraga.d. Unggul dari prestasi kesenian.e. Unggul dalam berbagai lomba karya Ilmiah remaja dan kepemimpinan.f. Memiliki lingkungan sekolah yang nyaman dan Kondusif untuk belajarg. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

C. MISI :1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa dapat

mengembangkan kecerdasan yang dimiliki.2. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali dan mengembangkan potensi

dirinya secara maksimal.3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah4. Menumbuhkan suasana belajar yang kondusif dan inovatif5. Mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya guna mewujudkan suatu

keindahan di sekolah yang berprestasi.6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri yang membuat personil sekolah lebih

nyaman.

D. Tujuan Sekolah :Pada akhir tahun pelajaran 2007 – 2008 sekolah dapat :1. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam profesionalisme guru melalui

pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien misal : dengan menggunakanmodel – model pembelajaran konstektual teaching and learning maupun cooperatifelearning.

2. Meningkatkan skor (GSA) minimal +2,03. Memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat

Propinsi.

Page 11: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 11

4. Memiliki tim Kesenian yang mampu trampil pada acara setingkat Propinsi.5. Memiliki Kelompok KIR yang mampu menjadi finalis LKIR tingkat Nasional.6. Meningkatkankan jiwa kepemimpinan pada siswa pada profil OSIS dan Pramuka.7. Mengoptimalkan program Perbaikan dan pengayaan.

E. Tujuan SMP Negeri 21 Surabaya1. Terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata bagi semua peserta

didik tanpa memandang status sosial, agama, ras dan gender.2.1. Tersedianya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran.2.2. Tersedianya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi, komitmen

dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsinya.3.1. Terselenggaranya proses pembelajaran yang berbasis mastery learning

secara kreatif dan inovatif.3.2. Tersedianya fasilitas dan sumber belajar yang beragam dan memadai

untuk mendukung terselenggaranya proses pembelajaran.4.1. Terselenggaranya program pengenalan bakat, minat dan kepribadian

peserta didik sejak dini.4.2. Menghasilkan lulusan yang memiliki bekal kecakapan dan ketrampilan

sesuai bakat dan minatnya.5.1. Terselenggaranya proses penilaian kelas dengan berbagai teknik yang

relevan.5.2. Terselenggaranya pelaporan hasil belajar secara berkala, obyektif, akurat

dan akuntabel.6.1. Terciptanya tata kehidupan warga sekolah yang mencerminkan hubungan

kekeluargaan yang harmonis sebagai masyarakat belajar penuhketeladanan.

6.2. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung prosespembelajaran yang efektif.

7.1. Menghasilkan lulusan dengan kuantitas 100% memiliki prestasi akademikyang signifikan untuk dapat masuk satuan pendidikan ternama diSurabaya pada jenjang menengah.

7.2. Mencapai target 10 (sepuluh) besar dalam prestasi UN di wilayahSurabaya.

7.3. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa, memiliki kepribadian dan budi pekerti luhur.

8.1. Terciptanya jalinan kerjasama yang sinergis antara warga sekolah denganmasyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

8.2. Terciptanya jalinan kerja sama yang sinergis antara warga sekolah denganstake holder dalam penyelenggaraan pendidikan.

Page 12: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 12

F. Profil Sekolah

Standart Pelayanan MinimalPerbandingan SPM Nasional dan Kondisi Nyata Satuan Pendidikan

No Indikator Tolok Ukur Nas Kondisi Nyata1234

56789

10111213

Angka mengulangTingkat Penyelesaian SekolahTingkat KelulusanPenilaian Eksternal Melalui uji mutu / sampel(aksedisi)Rasio guru mapel per ramkelKetersediaan guur dan kepala sekolahGuru yang layak mengajarSiswa memiliki buku pelajaranTanggung jawab guru mengajar dan kegiatanlainnyaKetersedian lembaga kependidikan non guruPrasarana sekolahKondisi sosial ekonomi wali muridPeran serta masyarakat

0,2%100%100%

90%90%100%90%90%

90%70%90%75%90%

0%100%99,7%

A.....110%100%100%20%

85%56%80%60%85%

Page 13: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 13

BAB IIIStruktur dan Muatan Kurikulum

A. Standar Kompetensi Lulusan SMP Negeri 21 Surabaya1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja.2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.3. Menunjukkan sikap percaya diri.4. Mematuhi aturan–aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih

luas.5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional.6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber

lain secara logis, kritis dan kreatif.7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi

yang dimiliki.9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari–hari.10.Mendeskripsi gejala alam dan sosial.11.Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.12.Menerapkan nilai–nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia.

13.Menghargai karya seni dan budaya Nasional.14.Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.15.Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu

luang.16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat.18. Menghargai adanya perbedaan pendapat.19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek dan

sederhana.20. Menunjukkan Keterampilan menyimak ,berbicara, membaca dan menulis

dalam bahasa Indoesia dan bahasa Inggris sederhana.21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

menengah.

B. Struktur KurikulumStruktur kurikulum merupakan pola dan susunan “sajian menu” layanan

pendidikan di SMP Negeri 21 Surabaya yang perlu dikuasai peserta didik melaluiproses pembelajaran selama kurun waktu tiga tahun yang ditempuh secaraberjenjang dari klas VII sampai dengan klas IX.

Page 14: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 14

Merujuk PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 6 maka Kurikulum SMP Negeri 21Surabaya berisi lima kelompok mata pelajaran dan selanjutnya menurut pasal 7kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan beberapa mata pelajaran sebagai berikut:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melaluimuatan dan atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmupengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan.

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakanmelalui muatan dan atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan,bahasa, seni dan budaya, serta pendidikan jasmani.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakanmelalui muatan dan atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuanalam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan atau teknologiinformasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.

4. Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan ataukegiatan bahasa, seni budaya, keterampilan dan muatan lokal yang relevan.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan dilaksanakanmelalui muatan dan atau kegiatan pendidikan jasmani, olah raga dankesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Dari kerangka tersebut dan sesuai Standar Isi maka struktur kurikulumSMP Negeri 21 Surabaya terdiri atas tiga komponen yaitu mata pelajaran,muatan lokal, dan pengembangan diri. Jumlah mata pelajaran dalam kurikulumini ada 10 mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama, PendidikanKewarganegaraan, Bahasa indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IlmuPengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan JasmaniOlah Raga dan Kesehatan dan Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran terletak padakompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai beban belajar.

Substansi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu PengetahuanSosial merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

Selain sepuluh mata pelajaran tersebut, kurikulum ini memuat sajianmuatan lokal yang pada dasarnya merupakan kegiatan kurikuler untukmemberikan layanan terhadap pengembangan kompetensi sesuai denganpotensi dan ciri khas daerah dengan mengacu pada keunggulan lokal. Disamping itu, sajian muatan lokal di dalam kurikulum ini diharapkan dapatmemberikan bekal kecakapan hidup bagi peserta didik di samping kompetensiyang dikembangkan melalui sepuluh mata pelajaran.

Ada lima jenis muatan lokal yang disajikan dalam kurikulum ini yaituBahasa Jawa yang merupakan muatan lokal yang wajib diikuti oleh setiappeserta didik selama masa pembelajarannya di SMP Negeri 21 Surabaya. Empatjenis muatan lokal yang lain merupakan muatan lokal yang wajib dipilih dandiikuti oleh peserta didik selama menjadi peserta didik di SMP Negeri 21Surabaya. Keempat jenis muatan lokal pilihan tersebut adalah KeterampilanElektronika, Keterampilan di bidang Tata Busana, Keterampilan di bidang TataBoga, dan Keterampilan di bidang Administrasi Sederhana.

Setiap peserta didik wajib memilih salah satu dari keempat jenis muatanlokal pilihan tersebut dan mengikuti proses pembelajarannya dari klas VII sampaiklas IX. Proses pembelajaran untuk sepuluh mata pelajaran dan lima jenis

Page 15: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 15

muatan lokal dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler menggunakan multistrategi. Sedangkan sistem penilaiannya secara kuantitatif menggunakanberbagai teknik penilaian yang relevan dengan indikator ketercapaianKompetensi Dasar yang akan diukur.

Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan danmengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minatnya, KurikulumSMP Negeri 21 Surabaya memberikan layanan pengembangan diri melaluibeberapa jenis kegiatan yang dikemas dalam dua macam pola layanan yaituPola Layanan Terprogram dan Pola layanan Tidak Terprogram.

Pola Layanan Terprogram berisi Layanan Bimbingan dan Konseling sertaKegiatan Ekstrakurikuler. Sedang Pola Layanan Tidak Terprogram terdiri atasKegiatan Rutin, Kegiatan Spontan dan Kegiatan Keteladanan.

1. Pola Layanan Terprogram

Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan Bimbingan Konseling meliputi layanan pengembangan kehidupanpribadi, pengembangan kemampuan sosial, pengembangan kemampuanbelajar dan pengembangan wawasan dan perencanaan karir.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam tatap muka efektif danberlangsung didalam atau di luar kelas. Penentuan jenis kegiatanekstrakurikuler mempertimbangankan minat dan bakat peserta didik,ketersediaan tenaga pembimbing dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

Untuk mengetahui bakat dan minat peserta didik, pada setiap awal tahunpelajaran sekolah menyelenggarakan program penelusuran bakat, minat dankepribadian siswa dalam rangka pengenalan secara dini potensi siswa untukmencapai efektivitas layanan pembelajaran secara intra maupunekstrakurikuler.

Penentuan keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler selainberdasarkan pilihan tiap peserta didik juga dipertimbangkan berdasarkanhasil program penelusuran bakat, minat dan kepribadian siswa tersebut.

Adapun jenis kegiatan pengembangan diri (ekstra kurikuler) pada jalur nonakademis yang termuat dalam kurikulum ini adalah:

- Olah Raga meliputi:Permainan : Bola basket, Bola volley, Bulu tangkis ,Sepak bolaBela diri : Pencak silat (Tapak Suci )

- Keorganisasian : Pramuka- Seni dan Sastra : Melukis, seni tari, Paduan Suara, Teater dan Band.Pengembangan Diri (ekstrakurikuler) pada jalur akademis disediakan wadahkegiatan sebagai berikut :

a. Kelompok Jurnalistikb. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR )c. English ConversationUntuk instruktur /pelatih/pembina pengembangan diri diambil dari luar

sesuai dengan keahlian yang berpotensi dan profesional.

Page 16: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 16

Sedangkan untuk materi “RAMAH LINGKUNGAN “ yang merupakankebijakan pembangunan kota Surabaya tentang Kesehatan,Penanggulangan banjir, kebersihan dan lingkungan (SE Kepala DinasPendidikan Kota Surabaya No.421.2/1908/436.5.6/2007) tertanggal Juni2007 disampaikan secara terintegrasi pada setiap mata pelajaran

2. Untuk pembinaan sikap dan perilaku peserta didik maka adapembinaan pola pelayanan tidak terprograma. Kegiatan Rutin meliputi Upacara Bendera Rutin dan Upacara Peri-ngatan

hari besar Nasional, Kegiatan Peribadatan dan Doa, Kegiatan Peduli Sosialserta Kegiatan Peduli Lingkungan.

b. Kegiatan Spontan meliputi Pembiasaan berperilaku santun dan salingmenghormati serta mengucapkan salam. Pembiasaan peka dan peduliterhadap ketertiban , kebersihan, keamanan dan kesehatan diri danlingkungan.

c. Kegiatan Keteladanan meliputi; Kebiasaan berseragam/ berpakaian rapi,Kebiasaan bertutur santun menggunakan bahasa yang baik dan benar,Kebiasaan gemar membaca.

Seluruh program layanan pengembangan diri merupakan bagian integral darikurikulum SMP Negeri 21 Surabaya yang dapat dilaksanakan di lingkungansekolah maupun di luar sekolah dengan alokasi waktu setara (ekuivalen)dengan dua jam pelajaran.Sistem penilaiannya secara kualitatif deskriptif dan dilaporkan secara berkalatiap akhir semester atau akhir tahun pelajaran.Semua kegiatan layanan pendidikan dikemas dalam bentuk komponen matapelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Proses pembelajaranberlangsung di bawah bimbingan dan fasilitasi para pendidik, konselor, dantenaga kependidikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Konseppelaksanaan, struktur kurikulum dan alokasi waktunya tercantum dalamtabel berikut :

Tabel 1: Struktur Kurikulum dan Alokasi WaktuKelas dan Alokasi

WaktuKomponenVII VIII IX

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Alam7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2255544222

2255544222

2255544222

B. Muatan Lokal (Mulok) 1. Mulok Wajib : a. Bahasa Jawa

2. Mulok Pilihan: a. Elektronika b. Tata Busana

1 2

1 2

1 2

Page 17: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 17

c. Tata Bogad. Administrasi sederhana

Jumlah Komponen Mata Pelajaran danMuatan Lokal 36 36 36

C. Pengembangan Diri: 2* 2* 2* 1. Terprogram : 1. Bimbingan dan Konseling

2. Kegiatan EkstrakurikulerJumlah Keseluruhan 36 36 36

Catatan : *) Ekuivalen dengan 2 (dua) jam pelajaranKeterangan Tabel 1:1. Jumlah jam pembelajaran dalam satu minggu menurut Struktur Kurikulum

pada Standar Isi adalah 32 jam. Setiap Satuan Pendidikan dimungkinkanmenambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secarakeseluruhan. Dalam hal ini kurikulum SMP Negeri 21 Surabayamenetapkan tambahan 4 (empat) jam pembelajaran per minggudialokasikan untuk Muatan Lokal Pilihan 1 (satu) jam pembelajaran,Bahasa Inggris 1 (satu) jam pembelajaran,Bahasa Indonesia 1( satu )jam pelajarandan Matematika 1 (satu) jam pembelajaran. Hal iniditetapkan berdasarkan pertimbangan untuk memberi peluangpengembangan dasar-dasar logika dan keterampilan yang berwawasanglobal.

2. Alokasi waktu tiap 1 (satu) jam pembelajaran adalah 40 menit3. Peserta didik wajib mengikuti pembelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan

lokal mulai dari kelas VII sampai kelas IX (6 semester)4. Peserta didik diberi kesempatan memilih salah satu muatan lokal pilihan

dan mengikuti pembelajarannya mulai kelas VII sampai kelas IX (6semester)

5. Peserta didik diberi kesempatan memilih salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti pembelajarannya secara kontinyu dan teraturmulai dari kelas VII sampai kelas IX ( 6 semester ).

6. Alokasi waktu untuk pengembangan diri adalah ekuivalen 2 (dua) jampembelajaran dalam satu minggu.

7. Aspek penilaian dengan sistem penilaian 3 aspek yaituKoqnetif,Psyikomotoric dan Akfektif,serta pada masing – masing matapelajaran dikembang 3 aspek sampai 5 aspek

8. Jenis Ulangan yang digunakan adalah Ulangan Harian,Ulangan tengahsemester,Ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

9. Bentuk Ulangan berupa : Test tulis,non tulis sesuai dengan aspek (ranah )yang diukur.

C. Muatan KurikulumA. Mata Pelajaran :

1. Pendidikan AgamaPendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didikmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual.Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagaiperwujudan dari pendidikan agama.Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman danpenanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebutdalam kehidupan individual ataupun kolektif

Page 18: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 18

kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnyabertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimilki manusia yangaktualisasinya mencerminkan harkat dan bermartabat sebagai makhlukTuhan.Di SMP Negeri 21 Surabaya, peserta didik diberi kesempatan mengikutipembelajaran pendidikan agama menurut keyakinan agama yangdipeluknya. Berdasarkan data administrasi mengenai pemeluk agamaada empat jenis agama yang dianut para peserta didik yaitu AgamaIslam, Agama Kristen, Agama Katolik dan Agama Hindu.1.1.Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputi Al Qur`an danHadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan Islam.Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasandan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT,hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusiadengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alamsekitarnya.TujuanTujuan pendidikan Agama Islam adalah :Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,pembiasaan serta penglaman peserta didik tentang agam Islamsehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembangkeimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlakmulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),menjaga keharmonisan secara personal dan sosial sertamengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

PembelajaranPembelajaran Agama Islam dilaksanakan berdasarkan prinsippembelajaran tuntas melalui jam effektif mata pelajaran maupunkegiatan pengembangan diri dengan memanfaatkan semua fasilitasdan sumber belajar yang tersedia disekolah. Pembelajarandikondisikan berpusat pada siswa sedang guru lebih berperansebagai motivator, fasilitator dan pembimbing.

PenilaianPenilaian dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentangketercapaian kompetensi melalui indikatornya dan teknikpenilaiannya dipilih berdasarkan aspek penilaian yang telahditentukan yaitu: pemahaman konsep dan penerapan

1.2.Pendidikan Agama KristenMelalui Pendidikan Agama Kristen pada jenjang pendidikan SMPpeserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebihdalam mengenal hubungan Allah dengan manusia , tetapi lebihjauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilaiKristiani dengan respon nyata melalui pikiran, perkataan danperbuatan. Pada tahap selanjutnya peserta didik diharapkan

Page 19: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 19

mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dankemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai Kristiani yangdipelajari dan dialaminya dalam proses pembelaaran aktifdisekolah.Ruang Lingkup:Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek–aspek

sebagai berikut :1. Allah Tri Tunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya

Nya.2. Nilai-nilai Kristiani.Tujuan1. Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21

Surabaya bertujuan :a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-

karyanya agar peserta didik bertumbuh iman kepercayaannyadan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya..

b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-karyaNyakepada peserta didik sehingga mampu memahami danmenghayatinya.

c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayatiimannya secara bertanggung jawab serta berakhlak muliaditengah masyarakat yang pluralistik.

2. Fungsia. Membantu peserta didik agar mampu memahami kasih dan

karya Allah dalam kehidupan sehari-hari.b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai

Kristiani dalam kehidupan sehari - hari.c.

Pembelajaran :Proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan melaluitatap muka di dalam kelas dan di luar kelas dengan metode yangbervariasi mengutamakan prinsip kegiatan belajar berpusat padasiswa.Untuk memudahkan pemahaman dan penghayatan materi ajar,setting pembelajaran diupayakan mencerminkan suasana kehidupanremaja dalam keseharian baik secara individu maupun kehidupankelompok di dalam keluarga atau kelompok sesama remajasetingkat siswa SMP sehingga terwujud pendekatan pembelajarankontekstual.

Penilaian :Untuk mengetahui hasil pembelajaran maka seiring prosespembelajaran berlangsung dilaksanakan penilaian yang berorientasipada penilaian berbasis kelas melalui ulangan harian, ulangantengah semester maupun ulangan akhir semester.Tehnik penilaiannya dapat berujud tes lisan, tes tulis atau tesperbuatan sehingga dapat mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif,Affektif dan Psikomotor.

Tindak Lanjut

Page 20: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 20

Dari hasil penilaian tersebut melalui proses analisis akan dapatdiketahui tingkat ketercapaian kompetensi dasar. Denganberpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal maka akan dapatditentukan langkah tindak lanjut bagi setiap siswa, apakah perlutindakan pengayaan atau tindakan remidi.

1.3.Pendidikan Agama KatolikPendidikan Agama Katholik adalah upaya yang dilakukan secaraterencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkankemampuan peserta didik untuk memperteguh iman danketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaranGereja Katholik, dengan tetap memperhatikan penghormatanterhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umatberagama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuannasional.

Ruang LingkupRuang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katholik diSMP mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satudengan yang lain dan merupakan kelanjutan pembelajaranpendidikan Agama Katholik di sekolah Dasar. Keempat aspek yangdibahas secara lebih mendalam sesuai dengan tingkat kemampuanpemahaman peserta didik adalah :1. Pribadi peserta didik: Aspek ini membahas tentang pemahaman

diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan danketerbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengansesama serta lingkungan sekitarnya.

2. Yesus Kristus: Aspek ini membahas tentang bagaimanameneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapadan Kerajaan Allah.

3. Gereja: Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimanamewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidupsehari-hari.

4. Kemasyarakatan: Aspek ini membahas secara mendalamtentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/ sabdaTuhan, ajaran Yesus Kristus dan ajaran Gereja.

TujuanPendidikan Agama Katholik pada dasarnya bertujuan agar pesertadidik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakinberiman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangunkesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinantunggal, yakni Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan,situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan,kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dariberbagai agama dan kepercayaan.

Pembelajaran

Page 21: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 21

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Katholik sesuai denganrumusan di atas maka proses pembelajaran dilaksanakan denganberpedoman pada prinsip pembelajaran berpusat pada siswa,sedang guru lebih berperan sebagai motifator dan fasilitator.Metode yang bervariasi lebih diutamakan penggunaannya denganmengacu pada pendekatan belajar secara kontekstual agarmemudahkan siswa dalam pemahaman dan penghayatan materipelajaran.

Penilaian:Kegiatan penilaian dilaksanakan seiring dengan berlangsungnyaproses pembelajaran menggunakan berbagai teknik yangmencerminkan penilaian berbasis kelas yang mengukur ranahkognitif, afektif, dan psikomotor.Kegiatannya dapat berupa ulangan harian, ulangan tengah semesterdan ulangan akhir semester dengan menggunakan berbagai teknikyang relevan seperti tes tulas, tes lisan, dan tes perbuatan.

Tindak LanjutGambaran tingkat ketercapaian kompetensi dasar dari tiap-tiappeserta didik dapat diketahui dari hasil penilaian setelah setelahdilakukan analisis hasil penilaian.Dengan berpedoman pada kriteria ketuntasan minimal yang telahditetapkan sebelumnya dapat diketahui posisi ketercapaianKompetensi Dasar dari seorang peserta didik. Dari hal itu jugalangkah tindak lanjut dapat ditentukan oleh seorang guru terhadappeserta didik apakah perlu tindakan remidi atau pengayaan.

1.4.Pendidikan Agama HinduPendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secaraterencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembang-kankemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan danketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia sertapeningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi: Srada, Susila,Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci, Hari-hari Suci, Kepemimpinan, AlamSemesta, Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

TujuanMata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar pesertadidik memiliki kemampuan sebagai berikut:ü Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan

Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan danpengamalan ajaran agama.

ü Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilaiMoksartham Jagathita dalam kehidupan.

1.5.Pendidikan Agama BudhaPendidikan Agama Budha adalah usaha yang dilakukan secaraterencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkankemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan

Page 22: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 22

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia sertapeningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Budha.Ruang lingkup pendidikan Agama Buddha meliputi : SejarahPerkembangan Agama Budha.

TujuanMata Pelajaran Pendidikan Agama Budha bertujuan agar pesertadidik memiliki kemampuan sebagai berikut:- Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas melalui

pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaranagama.

- Membangun insan Buddha yang dapat mewujudkan nilai-nilaidalam kehidupan.

2. Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yangmemfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama,sosiokultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warganegara yang cerdas, trampil dan berkarakter dilandasi Pancasila danUndang Undang Dasar 1945.

Tujuan Pembelajaran PKn:Untuk mengembangkan kompetensi sebagai berikut:- Memiliki kemampuan berfikir secara kritis, rasional dan kreatif

sehingga mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan.- Memiliki kemampuan intelektual dan ketrampilan berpartisipasi

secara demokratis dan bertanggung jawab serta bertindak secaracerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Memiliki watak dan kepribadian yang baik sesuai dengan normanorma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat danbernegara.

- Dapat berkembang secara positif untuk membentuk diri berdasarkanpada karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersamadengan bangsa-bangsa lain.

- Dapat berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturandunia secara

- langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi.

Pelaksanaan Pembelajaran PKnDengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan danmeningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter sebagai warganegara Indonesia.Pendekatan belajar secara kontekstual dapat diwujudkan antara laindengan metode-metode: Kooperatif, Diskusi, Inkuiri, Interaktif,Eksploratif, Berfikir kritis, Simulasi dan Pemecahan masalah.Metode-metode tersebut dapat dilaksanakan secara bervariasi didalamatau diluar kelas dengan memperhatikan ketersediaan sumber-sumberbelajar.

Page 23: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 23

Untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan materi yang dibahasdalam kegiatan pembelajaran, guru dengan persetujuan kepala sekolahdapat mengajak siswa menemuai tokoh masyarakat dan pejabatsetempat atau mengundang tokoh masyarakat atau pejabat setempatkesekolah untuk memberikan informasi tentang sesuatu hal yang terkaitdengan pokok bahasan.

PenilaianUntuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar digunakan modelpenilaian berdasarkan perbuatan (Performance Based Assessment) atauPenilaian Otentik (Autentic Assessment). Penilaian perbuatan atauPenilaian otentik dapat menggunakan paduan beberapa teknik seperti :catatan kegiatan, skala sikap, catatan tindakan, koleksi pekerjaan, tugasindividu, tugas kelompok/ kelas, diskusi, wawancara, pengamatan, portfolio, kuesioner, tes buatan guru, tes standar prestasi, tes standarpsykologis, pengukuran sosiometrik.

Tindak LanjutUntuk membantu peserta didik memahami teori kewarganegaraanmelalui pengalaman belajar praktik empirik sehingga siswa diberikanlatihan untuk belajar secara kontekstual. Adapun praktik belajarKewarganegaraan untuk klas VII, VIII dan IX dilakukan dengan:mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan mengevaluasi informasiberkaitan dengan masalah, menguji, dan mengevaluasi pemecahanmasalah, memilih atau mengembangkan alternatif pemecahan masalahyang direkomendasikan, mengembangkan rencana tindakan danmengevaluasi pelaksanaan tindakan.Hasil akhir dari praktik belajar kewarganegaraan adalah portofolio yangberupa rencana dan tindakan nyata yang ditayangkan oleh setiapindividu atau kelompok dan dinilai secara periodik melalui suatukompetisi interaktif-argumentatif pada tingkat kelas, sekolah, daerahsetempat dan nasional. Selanjutnya peserta didik diberikan sertifikatkeberhasilan dalam mengikuti kegiatan praktik tersebut. PemanfaatanTeknologi Informasi dan Komunikasi yaitu penggunaan berbagai mediayang mempunyai potensi untuk menambah wawasan dan konteksbelajar serta meningkatkan hasil belajar. Media tersebut adalah Slide,film, radio, televisi, dan komputer yang dilengkapi CD Room danhubungan internet yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagaiinformasi tentang isu-isu Internasional dan aktivitas yang terjadi dinegara-negara lain.

3. Bahasa IndonesiaPembelajaran bahasa dalam proses pendidikan memiliki peran sentraltehadap pengembangan intelektual, emosional dan sosial peserta didikkarena kemampuan berbahasa sangat diperlukan dalam penguasaansemua mata pelajaran baik dalam aspek pemahaman maupunketrampilan mengungkapkan pikiran secara lisan maupun secara tertulisPada hakekatnya belajar Bahasa Indonesia adalah belajarberkomunikasi. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa dan SastraIndonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didikdalam berkomunikasi dengan Bahasa dan Sastra Indonesia baik secaralisan maupun secara tertulis.

Page 24: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 24

Disamping itu selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa,pembelajaran Bahasa Indonesia juga untuk meningkatkan kemampuanberpikir dan bernalar, mengasah kepekaan dan untuk memperluaswawasan. Diharapkan peserta didik tidak hanya mampu memahamiinformasi yang disampaikan secara langsung dan lugas melainkan jugamampu memahami makna informasi yang tersirat.

TujuanSecara umum tujuan pembelajara Bahasa Indonesia adalah:- Peserta didik mampu menghargai dan membanggakan penggunaan

Bahasa dan sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.- Peserta didik mampu memahami Bahasa dan Sastra Indonesia dari

segi bentuk, makna dan fungsi serta mampu menggunakan dengantepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, keperluan dan keadaan.

- Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa dan satraIndonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematanganemosional dan kematangan sosial.

- Peserta didik mampu menggunakan bahasa untuk berkomunikasisecara efisien dan effektif, santun dan penuh disiplin baik secara lisanmaupun secara tertulis.

- Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastrauntuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupanserta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

- Peserta didik mampu menghargai dan membanggakan sastraIndonesia sebagai khazanah budaya dan kekayaan intelektual bangsaIndonesia.

Pembelajaran Bahasa IndonesiaPembelajaran Bahasa Indonesia dikondisikan agar peserta didik menjadipusat pembelajaran sementara pendidik lebih banyak berperansebagai fasilitator, motivator dan pembimbing siswa dalam menemukanserta mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang akan dikuasai menujuketercapaian kompetensi sesuai dengan tingkat perkembangan usianyaserta kebutuhan untuk masa depannya. Semuanya dilaksanakanmenggunakan berbagai strategi, memanfaatkan sebanyak-banyaknyasumber belajar, dan mengoptimalkan pemanfaatan semua fasilitas yangtersedia.

PenilaianPenilaian dalam proses pembelajaran merupakan upaya untuk menjaringinformasi tentang hasil kegiatan pembelajaran yang telah dicapaipeserta didik dan digunakan sebagai bahan anilisis bagi pendidik untukmengambil keputusan terkait dengan upaya tindak lanjut yang akandiambil oleh seorang pendidik dalam memberikan layanan pendidikan.Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspekyaitu mendegarkan, berbicara,membaca dan menulis. Pelaksanaannyamenggunakan berbagai teknik yang dipilih berdasarkan aspek yangakan dinilai sesuai dengan konsep penilaian berbasis kelas dan terpadudengan kegiatan pembelajaran sehingga hasil penilaian dapat benarbenar menggambarkan kemampuan peserta didik secara obyektif.

Page 25: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 25

Tindak lanjutUpaya tindak lanjut yang akan dilakukan oleh seorang guru dalam prosespembelajaran bergantung pada hasil analisis hasil penilaian. Upaya yangdapat dilakukan berupa tindakan remidial atau pengayaan denganberpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkansebelumnya. Tindakan remedial dilaksanakan jika ketuntasan belajaryang dicapai peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimalsedang apabila seorang peserta didik dalam proses penilaian telahmencapai ketuntasan belajar sama atau melebihi Kriteria KetuntasanMinimal maka tindakan yang perlu dilakukan adalah pengayaan.

4. Bahasa InggrisDalam konteks pendidikan, pembelajaran Bahasa Inggris berfungsisebagai media untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasimenggunakan Bahasa Inggris dalam rangka untuk memenuhikebutuhan akan perlunya penguasaan pengetahuan , perluasanwawasan, apresiasi budaya serta pergaulan masyarakat ditengah arusmoderni0sasi dan globalisasiPeserta didik perlu mendapat kemampuan yang memadai untuk dapatberkompetisi dalam kehidupan masyarakat masa depan yang penuhtantangan dan persaingan dalam pergaulan masyarakat dunia.

TujuanBeberapa tujuan dalam pembelajaran Bahasa inggris adalah:Memiliki kemampuan memahami makna dalam wacana lisaninterpersonal dan transaksional sederhana secara formal maupuninformal berbentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan reportdalam konteks kehidupan sehari-hari melalui aktivitas mendengarkandan membaca.Memiliki kemampuan mengungkapkan makna secara lisan dalam wacanainterpersonal dan transaksional sederhana secara formal maupuninformal berbentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan reportdalam konteks kehidupan sehari-hari melalui aktivitas berbicara danmenulis.

PembelajaranAgar tercipta proses pembelajaran yang bermakna digunakanpendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui tujuhkomponennya dengan merujuk dan mengarah kepada kompetensi empataspek yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca(reading) dan menulis (writing).Pemanfaatan media dan sumber belajar yang beragam sertapenggunaan multi strategi akan memumgkinkan terciptanya suasanabelajar yang menyenangkan dan menantang bagi tumbuhnya semangatbelajar dikalangan peserta didik.

PenilaianPenilaian oleh tenaga pendidik dilaksanakan untuk mengetahui tingkatpenguasaan tiap-tiap kompetensi dasar pada empat aspek yang telahditetapkan. Kegiatan penilaian dilaksanakan sebagai bagian dari prosespembelajaran dengan memakai berbagai teknik dan bentuk instrumen

Page 26: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 26

yang sesuai dengan indikator tiap kompetensi dasar. Sebagaiimplementasi dari authentic assessment. Hasil pembelajaran yang diukur melalui penilaian akan merupakangambaran dari tingkat ketuntasan dari tiap tiap kompetensi dasar danuntuk menentukan langkah tindak lanjut yang perlu diambil olen tenagapendidik dalam bentuk remidi atau pengayaan dengan mengacu padaKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

5. MatematikaTujuanMata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memilikikemampuan sebagai berikut.- Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

- Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti ataumenjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

- Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahamimasalah, merancang model matematika, menyelesaikan model danmenafsirkan solusi yang diperoleh.

- Mengkomunikasikan gagasan dengan kata-kata, lambangmatematika, simbol tabel, diagram atau media lain untukmenjelaskan keadaan atau masalah.

- Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupanyaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalammempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalampemecahan masalah.

PembelajaranKegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajaryang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi anta pesertadidik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnyadalam rangka pencapaian kompetensi dasar.Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaanpendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada pesertadidik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasaioleh peserta didik.Perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan RencanaPelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuanpembelajaran, materi ajar metode pembelajaran, sumber belajar danpenilaian hasil belajar.Proses pembelajaran matematika diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untukberpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik dan memberikanketeladanan.Penilaian- Penilaian hasil belajar dilakukan secara berkesinambungan untuk

memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentukulangan harian, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas.

Page 27: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 27

- Penilaian pencapaian kompetensi dasar berdasarkan pengembanganindikator.

- Ragam teknik dan bentuk penilaian yang digunakan adalah :

· Tes tulis dengan bentuk instrumen soal uraian dan soal pilihanganda.

· Tes lisan dengan bentuk instrumen Daftar Pertanyaan.· Tes unjuk kerja dengan bentuk instrumen tes identifikasi, uji petik

kerja prosedur.· Penugasan dengan bentuk instrumen tugas proyek, tugas rumah.· Portofolio dengan bentuk instrumen dokumen pekerjaan, karya dan

atau prestasi siswa.· Penilaian diri dengan bentuk instrumen lembar penilaian diri.

- Aspek penilaian meliputi pemahaman konsep, Penalaran danKomunikasi dan pemecahan masalah.

Tindak lanjut- Remidi diberikan bagi siswa yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM)- Pengayaan diberikan pada siswa yang ketuntasannya hanya 75%

setiap Kompetensi Dasar (KD).- Percepatan diberikan pada siswa yang ketuntasannya lebih dari 75%

setiap Kompetensi Dasar (KD).

6. Ilmu Pengetahuan AlamRuang lingkup mata pelajaran IPA1. Makhluk hidup dan proses kehidupan.2. Materi dan perubahannya.3. Energi dan sifatnya.4. Bumi dan alam semesta.

TujuanTujuan pembelajaran mata pelajaran IPA adalah:Menanamkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esaberdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.Memberikan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, prinsipdan konsep IPA serta keterkaiannya dengan lingkungan, teknologi danmasyarakat.Memberikan pengalaman kepada siswa dalam merencanakan danmelakukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah.Meningkatkan kesadaran untukmemelihara dan melestarikanlingkungan serta sumber daya alam.Memberi bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikankejenjang selanjutnya.

PembelajaranProses pembelajaran mata pelajaran IPA berlangsung secara tematik ,sebagai konsekwensi dari konsep IPA “Terpadu” dengan menggunakanpendekatan CTL yang mencakup tujuh komponen agar pembelajaran

Page 28: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 28

lebih bermakna. Sebagai daya dukung maka pemanfaatan mediapembelajaran dan Laboratorium lebih diprioritaskan dengan prinsippembelajaran berpusat pada siswa.

PenilaianUntuk mengukur ketercapaian ketuntasan hasil belajar peserta didik,digunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan indikatorketercapaian kompetensi dasar yang berpijak pada prinsip autenticassessment dan dilaksanakan seiring dengan berlangsungnya prosespembelajaran. Teknik penilaian meliputi: tes tulis, tes lisan, tes kinerja,unjuk kerja, penugasan, observasi, dan portofolio.

Tindak lanjutHasil penilaian merupakan umpan balik bagi pendidik untukmenindaklanjuti proses pembelajaran. Upaya tindak lanjut dilakukanberdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Hasil penilaian yangketuntasannya dibawah (KKM) akan ditindak lanjuti melalui programremidi, sedang hasil belajar yang sudah mencapai ketuntasan berdasarKKM atau yang melebihi akan ditindak lanjuti malalui programpengayaan.

7. Ilmu Pengetahuan SosialMelalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadiwarga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab danmenjadi warga dunia yang cinta damai.Di masa depan tantangan berat akibat dari kehidupan masyarakatglobal adalah berlangsungnya perubahan setiap saat. Oleh sebab itumata pelajaran IPS didesain untuk mengembangkan pengetahuan,pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakatdalam mengarungi kehidupan masyarakat yang dinamis.Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dangeneralisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP matapelajaran IPS memuat materi tentang Ekonomi, Geografi, Sejarah, danSosiologi. Yang disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadudalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapaikedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek:- Manusia, tempat dan lingkungan- waktu keberlanjutan dan perubahan.- Sistem sosial dan budaya.- Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

TujuanPembelajaran mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memilikikemampuan sebagai berikut :Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakatdan lingkungannya.Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

Page 29: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 29

Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaan.Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisidalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,nasional dan global.

PembelajaranProses pembelajaran diupayakan lebih banyak melibatkan peserta didiksebagai subyek pembelajaran yang dibimbing dan dipandu oleh tenagapendidik selaku motivator dan fasilitator. Agar pembelajaran dapatberlangsung secara efektif dan efisien maka optimalisasi penggunaanmedia belajar , sumber belajar yang beragam dan fasilitas pendukunglainnya menjadi prioritas yang didahulukan dalam kerangkapembelajaran tematik sebagai kosekwensi dari konsep IPS Terpadu.

PenilaianUpaya untuk mendapatkan informasi tentang hasil atau kemajuanbelajar peserta didik, dilakukan melalui serentetan proses penilaian yangterpadu dengan proses pembelajaran. Penilaian semacam ini lazimdisebut penilaian berbasis kelas yang dilakukan oleh tenaga pendidik.Tekniknya menyesuaikan dengan karakter indikator pencapaiankompetensi. Hasilnya diharapkan objektif dan secara nyatamenggambarkan hasil belajar siswa yang kemudian digunakan olehpendidik sebagai bahan acuan untuk menentukan langkah tindak lanjut.

Tindak lanjutSetelah menganalisis hasil penilaian, pendidik akan mendapatkaninformasi bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar ataubelum, berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkansebelumnya.Maka langkah berikutnya pendidik mengambil tindakan berupa kegiatanremidial bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan ataumelakukan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapaiketuntasan. Seluruhnya akan disajikan dalam bentuk laporan hasilbelajar.

8. Seni BudayaPada dasarnya mata pelajaran Seni Budaya adalah pendidikan seni yangberbasis budaya yaitu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahanapengembangan cita rasa keindahan (estetika) yang mencakuppembahasan tentang aspek-aspek budaya di dalamnya.Pendidikan Seni Budaya memiliki karakter:- Multilingual, artinya melalui Pendidikan Seni Budaya dikembangkan

kemampuan peserta didik untuk mengekspresikan diri secara kreatifdengan berbagai cara dan menggunakan berbagai media sepertibahasa rupa, bahasa bunyi, bahasa gerak dan bahasa peran sertaberbagai macam perpaduannya.

- Multidemensional, artinya melalui Pendidikan Seni Budayaditumbuhkembangkan berbagai kompetensi peserta didik diantaranya kemampuan memahami konsep, kemampuan berapresiasi,

Page 30: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 30

dan kemampuan berkreasi melalui perpaduan unsur estetika, logika,kinestetika, dan etika.

- Multikultural artinya melalui Pendidikan Seni Budayaditumbuhkembangkan kesadaran dan daya apresiasi peserta didikterhadap aneka ragam Seni Budaya Nusantara dan manca negaradalam rangka pembentukan sikap demokratis, toleran dan beradab.

Lingkup Pendidikan Seni Budaya:- Seni Rupa meliputi: Pengetahuan, kepekaan estetik, ketrampilan dan

nilai dalam menghasilkan karya seni rupa.- Seni Musik meliputi: Kemampuan untuk mengalami dan merasakan

olah vokal, mengekspresikan kesan bunyi dan apresiasi karya musik.- Seni Tari meliputi: Kemampuan kinestetis berdasarkan olah tubuh

dengan dan tanpa rangsang bunyi serta apresiasi terhadap gerak tari.- Seni Teater meliputi: Kemampuan olah tubuh, olah pikir dan olah

suara yang penampilannya memadukan unsur musik, tari dan seniperan.

TujuanSecara umum tujuan Pendidikan Seni Budaya adalah mengembangkankarakter peserta didik untuk menjadi manusia yang humanistis danmemahami seni budaya melalui kegiatan olah cipta, olah rasa dan olahkarsa.Secara khusus tujuan Pendidikan Seni budaya adalah:- Memahami konsep dan pentingnya Seni budaya.- Menampilkan sikap apresiatif terhadap Seni budaya.- Menampilkan kreatifitas melalui Seni budaya.- Meningkatkan peran serta peserta didik dalam kegiatan Seni budaya

pada tingkat lokal, regional maupun nasional.- Menumbuh kembangkan rasa humanistis.

PembelajaranPelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya menggunakansistem pilihan yaitu peserta didik diberi kesempatan memilih salah satudari dua cabang seni yakni seni rupa dan seni musik dan selanjutnyaatas dasar pilihan tersebut seorang peserta didik akan mengikutipelajaran pilihannya dari kelas VII sampai kelas IX. Agar siswa memilikipengetahuan pada cabang seni budaya yang tidak dipilih maka disiapkanmodul tentang wawasan seni.Sistem pilihan tersebut dilaksanakan atas dasar beberapa pertimbanganmengenai kondisi peserta didik menyangkut bakat, minat, kemampuandan kuantitas siswa. Dasar pertimbangan yang lain tentang ketersediaantenaga pembina yang masih terbatas, ketersediaan fasilitas terutamaruang praktek dan perlengkapannya serta keterbatasan waktu yanghanya tersedia dua kali empat puluh menit setiap minggu untuk empatcabang kesenian.Pada pembelajaran Seni Budaya pemahaman konsep melalui kepekaanrasa keindahan lebih diprioritaskan untuk bisa menumbuhkan dayakreasi dan daya apresiasi. Oleh karena itu dalam prosespembelajarannya menuntut keterlibatan peserta didik didalam prosesbelajar mencipta/menampilkan karya seni, tidak hanya sekedar belajarpemahaman teoritis menurut logika saja. Berangkat dari konsep tersbut

Page 31: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 31

maka kegiatan pembelajaran lebih dikondisikan pada kegiatan praktek(learning by doing) meskipun pembelajaran teoritis tidak ditinggalkansama sekali.Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga pembelajaranberpusat pada siswa dengan suasana yang menyenangkan danmenantang serta berorientasi pada pencapaian kompetensi dasar.Dengan pengalaman belajar semacam ini diharapkan dapat memberikankesan yang bermakna bagi peserta didik.PenilaianSesuai dengan karakter mata pelajaran Seni Budaya dan untukmendapatkan hasil penilaian yang otentik maka penilaian hasil belajarlebih dominan menggunakan teknik penugasan, tes unjuk kerja danobservasi meskipun tes tulis dan tes lisan juga digunakan terutamauntuk mengukur pemahaman konsep dan apresiasi. Sesuai denganStandar Kompetensi Lulusan maka aspek penilaian pada mata pelajaranSeni Budaya adalah apresiasi dan ekspresi. Proses penilaian dilaksanakanseiring dengan berlangsungnya proses pembelajaran sehingga dapatdiketahui terjadinya perubahan sikap dan perilaku selama prosespembelajaran.

Tindak lanjutDari hasil penilaian akan dapat diketahui ketercapaian ketuntasan tiapKompetensi Dasar dari masing masing peserta didik. Selanjutnyadilaksanakan tindakan remidial sampai mencapai ketuntasan bagi yangbelum memenuhi kriteria ketuntasan minimal atau tindakan pengayaanbagi yang telah mencapai ketuntasan. Hasil penilaian dilaporkan sesuaiketentuan yang telah ditetapkan.

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanPendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untukmendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilanmotorik, pengetahuan dan penalaran serta penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial) serta pembiasaan polahidup sehat untuk merangsang terjadinya pertumbuhan danperkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.Ruang lingkup pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi :1. Permainan dan olahraga yang terdiri dari: olahraga tradisional,

permainan,eksplorasi gerak, ketrampilan lokomotor non lokomotor,dan manipulatif, atletik,kasti,rounders,kippers, sepak bola, bolabasket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis bela diridan aktivitas lainnya.

2. Aktivitas pengembangan terdiri dari: mekanika sikap hidup,komponen kebugaran jasmani, bentuk postur tubuh serta aktivitaslainnya.

3. Aktivitas senam/uji diri terdiri dari: senam ketangkasan sederhana,senam ketangkasan tanpa alat, senam ketangkasan dengan alat,senam lantai serta aktivitas lainnya.

4. Aktivitas ritmik terdiri dari: gerak bebas, senam pagi, SKJ, senamaerobik serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air terdiri dari : renang, keselamatan di air, ketrampilangerak di air, permainan di air, dan aktivitas lainnya.

Page 32: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 32

6. Pendidikan luar kelas terdiri dari: pengenalan lingkungan,piknik/karya wisata, berkemah, penjelajahan dan pendakian .

7. Kesehatan terdiri dari: Penanaman budaya hidup sehat dalamkehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan perawatantubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat memilihmakanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera,mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalamkegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiridan secara implisit masuk ke dalam semua aspek pembelajaran.

TujuanTujuan pembelajaran mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga dankesehatan agar peserta didik memiliki kemampuan :1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta polahidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmanai dan olah raga yangterpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yanglebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak.4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahragadan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap hidup sportif,jujur,disiplin, beranggung jawab,kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatam dirisendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmanai dan olahraga di lingkunganyang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisikyang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, trampil sertamemiliki sikap yang positip.

PembelajaranPembelajaran Pendidikan Jasmani, olah raga dan kesehatan dilaksanakanmenggunakan berbagai strategi melalui pembelajaran intra dan ekstrakurikuler, baik didalam kelas maupun diluar kelas secara teori mupunpraktik dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,kondisi dankebutuhan peserta didik, ketersediaan tenaga pendidik, ketersediaanfasiitas dan sarana pendukung kegiatan yang bermuara padatercapainya mutu layanan pendidikan.

PenilaianKegiatan penilaian pada pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatanberorientasi pada penilaian berbasis kelas dengan mengacu tiga ranah,psikomotor, afektif dan kognitif yang secara implisit tercakup di dalamaspek penilaian yang akan menggambarkan ketercapaian kompetensidasar melalui indikatornya.

10. Teknologi Informasi dan KomunikasiMata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agarpeserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Page 33: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 33

a. Memahami teknologi informasi dan komunikasib. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasic. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam

penggunaan teknologi informasi dan komunikasid. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.Tujuan ini merupakan pengejawantahan dari tujuan kelompok matapelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yaitu mengembangkanlogika, kemampuan berpikir, dan analisis peserta didik. Berangkat daritujuan ini pula, kelompok mata pelajaran ini hendak membangunkompetensi siswa berupa kemampuan-kemampuan untuka. mencari dan menerapkan informasi secara logis, kritis, dan kreatifb. menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatifc. menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan

potensi yang dimilikinyad. menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-harie. mendeskripsi gejala alam dan sosialf. memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawabg. menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkaryah. menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luangi. memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

dalam bahasa Indonesia dan Inggris sederhanaj. menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengahTujuan-tujuan yang dikemukakan di depan dimaksudkan agar StandarKompetensi Lulusan untuk mata pelajaran Teknologi Informasi danKomunikasi di SMP Negeri 21 Surabaya ditetapkan seperti berikut inidapat dicapai.1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan

prospeknya di masa datang2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer3. Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk

menghasilkan dokumen sederhana4. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya

untuk memperoleh informasi

Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diSMP Negeri 21 Surabaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikaninformasi

2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindahkan datadari satu perangkat ke perangkat lainnya.

Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran TIKKegiatan pembelajaran TIK dirancang untuk memberikan pengalamanbelajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi-interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan

Page 34: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 34

sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasarsecara optimal. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujudmelalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi danberpusat pada peserta didik (student centered). Kegiatan pembelajaranTIK ini juga didesain adanya muatan kecakapan hidup yang perludikuasai peserta didik.Kriteria pengembangan kegiatan pembelajaran TIK dapat diperikansebagai berikut.a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerjadan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuaidengan tuntutan kurikulum.

b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutankompetensi dasar secara utuh.

c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang perludilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensidasar.

d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guruharus selalu berpikir untuk menawarkan alternatif-alternatif kegiatanpembelajaran yang dapat dilakukan agar siswa memiliki kompetensiyang telah ditetapkan.

e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, danketerampilan.

f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yangharus dikuasai untuk mencapai kompetensi dasar.

g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagiKD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulanganpembelajaran materi tertentu).

i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimalmengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaankegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan

menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemampuan mata

pelajaran;c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana-

prasarana, serta fasilitas pendidikan lainnya yang tersediad. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan,

berpasangan, kelompok, dan klasikal.memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti:bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, danbudaya, serta masalah-masalah khusus yang dihadapi siswa yangbersangkutan.

PENILAIAN MATA PELAJARAN TIKPenilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,menganalisis, dan menafsirkan gambaran proses dan hasil belajar siswayang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Hal ini

Page 35: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 35

dilakukan sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang bermaknadalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilanpencapaian kompetensi siswa yang telah ditentukan dalam standarketuntasan minimal.Penilaian pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran TIK yang dialamipeserta didik dilakukan berdasarkan indikator-indikator sebagaimanayang telah dipilih dan dirumuskan di dalam silabus. Di dalamimplementasi kegiatan penilaian ini, terdapat tiga komponen pentingyang perlu memperoleh perhatian sungguh-sungguh para pendidik dansiswa, yaitu: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen penilaian, dan (c)contoh instrumen penilaian.

(a) teknik penilaian

(b) bentuk instrumen penilaian(c) contoh instrumen penilaian

B. Muatan Lokal1. Bahasa Jawa

Lingkup bahan kajian mata pelajaran Bahasa Jawa meliputi aspekkemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Aspek kemampuanberbahasa meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca,dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa nonsastra. Adapunaspek kemampuan bersastra meliputi keterampilan mendengarkan,berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan ragambahasa sastra.

TujuanSecara umum pembelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar siswamenghargai dan membanggakan Bahasa Jawa baik sebagai bahasakeseharian maupun sebagai aset budaya daerah. Di samping itu,peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk turut sertamengembangkan dan melestarikan aset budaya tersebut serta mampubersikap sesuai dengan tatakrama kehidupan Jawa.

PembelajaranSiswa adalah peserta didik yang aktif. Kegiatan di sekolah adalahkegiatan pembelajaran dan bukan sekedar pengajaran. Siswa salingbelajar bukan hanya dari guru melainkan dari teman sekelas atausesekolah (tutor sebaya) dengan memanfaatkan aneka ragam sumberbelajar (media cetak, media elektronik, lingkungan, dsb).Pembelajaran Bahasa Jawa diarahkan untuk membekali siswa agartrampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dengan etikayang benar. Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untukberkomunikasi dan tidak dituntut lebih banyak untuk menguasaipengetahuan tentang bahasa.Sedang melalui pembelajaran sastra diharapkan peserta didik akanmemiliki kehalusan budi,mengalami peningkatan kepekaan rasa,tumbuh dan berkembang rasa kemanusiaannya, memiliki kepeduliansosial dan memiliki daya apresiasi budaya. Selain itu, lewatpembelajaran sastra peserta didik juga diharapkan dapat berkembangdaya imajinasinya, mampu dan memiliki keberanian untuk berekspresi

Page 36: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 36

menyalurkan gagasannya secara kreatif dan konstruktif menggunakanbahasa lisan atau bahasa tulis.

Penilaian Penilaian merupakan upaya pengumpulan informasi untuk mengetahuiseberapa jauh kompetensi berbahasa dan bersastra Jawa yang sudahdicapai oleh siswa setelah beberapa kali menjalani prosespembelajaran. Penilaian dilaksanakan terpadu dengan prosespembelajaran menggunakan berbagai teknik dalam bentuk penilaianharian, tengah semester, akhir semester maupun akhir tahun.Aspek yang dinilai mencakup tiga ranah yaitu kognitif, affektif danpsikomotor yang meliputi ketrampilan mendengarkan, berbicara,membaca, dan menulis dalam bahasa dan sastra Jawa.

2. ElektronikaElektronika adalah bidang keterampilan dasar yang perlu dikuasaipeserta didik sebagai bekal kemampuan untuk menciptakan teknologirekayasa terutama teknologi sederhana yang dengan kemampuan inipeserta didik dapat menghasilkan alat–alat sederhana yang dibutuhkandalam kehidupan sehari–hari.Bidang keterampilan elektronika sengaja dipilih sebagai muatan lokalpilihan dengan pertimbangan relevansinya dengan kondisi masyarakatKota Surabaya yang berbasis masyarakat industri. Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di budangelektronika peserta didik diharapkan memiliki wawasan dibidangteknologi rekayasa dan mampu mengembangkan sendiri kompetensinyadalam menghadapi pesatnya kemajuan teknologi di masa depan.Ruang lingkup bidang elektronika meliputi :§ Teori dasar elektronika, simbol, dan fungsi komponen elektronika§ Teori dasar adaptor dan pembuatannya§ Teori dasar implementasi elektronika§ Teori dasar radio dan pembuatannya§ Teori dasar amplifier, tape recorder, dan pembuatannya§ Instalasi rumah tangga

Tujuan pembelajaran Keterampilan ElektronikaPembelajaran keterampilan elektronika melalui muatan lokal pilihanbertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepadapeserta didik agar dapat memiliki sifat kreatif dan memiliki potensidalam bidang teknologi rekayasa yang bermanfaat bagi kehidupannyasaat dan kemudian.

PembelajaranSubstansi bidang keterampilan elektronika dikemas menjadi enam paketdan disajikan melalui kegiatan muatan lokal pilihan. Peserta didik yangberminat dalam bidang elektronika dapat memilih dan mengikutipembelajarannya selama tiga tahun (enam semester) berturut–turut.

Page 37: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 37

Dalam satu semester akan mendapatkan satu paket pelajaranelektronika.Pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan ruang prakik elektronikadengan segenap fasilitasnya di bawah bimbingan tenaga pendidik yangmemiliki spesialisasi di bidang keterampilan elektronika.

PenilaianDengan mengacu pada sistem belajar tuntas serta seiring denganberlangsungnya proses pembelajaran, tenaga pendidik melakukanproses penilaian secara kontinyu melalui ulangan harian, ulangantengah semester, dan ulangan akhir semester, di samping penilaiantugas individu maupun kelompok.Penilaian menggunakan berbagai teknik yang relevan dan diarahkanuntuk mengetahui ketercapaian indikator kompetensi dasar melaluiaspek pemahaman konsep dan penerapannya.

Tindak lanjutHasil penilaian merupakan bahan masukan bagi pendidik untukmenentukan langkah tindak lanjut berdasarkan Kriteria KetuntasanMinimal (KKM) yang telah ditetapkan. Jika hasil penilaian telahmencapai atau melebihi KKM, tindakan pengayaan layak dilaksanakan.Sedangkan apabila hasil penilaian masih di bawah KKM, ditindaklanjutidengan kegiatan remidi.Semua hasil penilaian akan menjadi bahan laporan akhirsemester/tahun pembelajaran yang merupakan gambaran prestasibelajar peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

3. Tata BusanaBidang Tata Busana merupakan pembelajaran tentang dasar–dasarketerampilan di bidang pengolahan bahan–bahan tekstil untuk menjadiproduk fungsional terutama sandang.Kecakapan dasar di bidang tata busana sangat penting dimiliki olehpeserta didik yang berminat sebagai bekal kecakapan hidup yang dapatdikembangkan menjadi potensi sumber daya di bidang industri tekstilfungsional yang memiliki daya saing.Lingkup pembelaran Tata Busana meliputi pengetahuan dasar tentangbahan–bahan tekstil, teknik dasar memotong dan menjahit, teknikmerancang, dan teknik berkreasi pengembangan desain.

Tujuan pembelajaranMelalui kegiatan muatan lokal pilihan bidang tata busana, peserta didikyang berminat diharapkan dapat:a. Mengenal berbagai hal tentang pentingnya keterampilan tata

busana.b. Memiliki pengetahuan dasar tentang tata busana.c. Memiliki apresiasi terhadap bidang tata busana.d. Memiliki keterampilan dasar tentang memotong dan menjahit.e. Memiliki keterampilan membuat desain busana.f. Memiliki keterampilan aplikasi.

Page 38: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 38

g. Memiliki keterampilan menciptakan produk–produk tekstilfungsional.

PembelajaranPembelajaran tata busana dilaksanakan melalui kegiatan muatan lokalpilihan. Peserta didik yang memilih bidang tata busana akan mengikutipembelajaran selama enam semester berturut–turut. Pembelajaranmenekankan pada kegiatan praktik dan aspek teori tercakup didalamnya.

PenilaianUntuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar, secara berkaladiselenggarakan penilaian seiring dengan berlangsungnya prosespembelajaran. Penilaian lebih menekankan pada penilaian unjuk kerjadengan menggunakan instrumen penilaian proses dan produk.

Tindak lanjutKriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan sebagai standar ketuntasan hasilbelajar peserta didik. Hasil penilaian akan dibandingkan dengan KKMtersebut. Jika hasilnya di bawah KKM, berarti seorang peserta didikbelum mencapai ketuntasan belajar dan perlu mengikuti programremidi. Sedangkan jika hasil belajar telah mencapai dan melebihi KKM,berarti peserta didik telah mncapai ketuntasan belajar danditindaklanjuti dengan kegiatan pengayaan. Seluruh hasil penilaianmerupakan gambaran prestasi belajar peserta didik yang ditulis dalampelaporan hasil belajar.

4. Tata BogaKeterampilan tata boga merupakan bidang keterampilan yang memberikecakapan dasar kepada peserta didik untuk mampu menerapkanteknologi pengolahan pangan secara sederhana dengan memanfaatkanbahan-bahan yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar.Keterampilan ini perlu dikuasai peserta didik yang berminat agarmemiliki dasar-dasar kemampuan berkreasi mengembangkan teknologipengolahan dibidang pangan yang merupakan produk unggulan kotaSurabaya serta memiliki potensi kewirausahaan di bidang jasa pangan.Lingkup materi keterampilan tata boga meliputi:Ø Pengetahuan dasar tentang tata boga.Ø Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan pangan.Ø Teknik pengolahan boga.Ø Teknik pengemasan boga.Ø Teknik penyajian boga.Ø Teknik pengawetan pangan.

Tujuan pembelajaranMemberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan di bidang tataboga sebagai basis kemampuan untuk mengembangkan kreativitas danpotensi kewirausahaan di bidang teknologi pengolahan pangan.

Pembelajaran

Page 39: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 39

Melalui kegiatan pembelajaran muatan lokal pilihan tata bogadiharapkan peserta didik dapat menampung dan mengembangkanpotensi peserta didik yang memiliki minat di bidang tata boga.

PenilaianPenilaian dilaksanakan sacara berkala melalui ulangan harian, ulangantengah semester, dan ulangan akhir semester untuk mengetahuipenguasaan kompetensi dasar peserta didik setelah mengikutipembelajaran. Teknik penilaian lebih banyak menggunakan penilaianunjuk kerja dalam bentuk penilaian proses dan penilaian produk.Tindak LanjutHasil penilaian akan digunakan sebagai bahan masukan bagi pendidikuntuk menindaklanjuti proses pembelajaran. Sebagai standarketuntasan dirumuskan kriteria Ketuntasan minimal untuk mengukurtingkat ketuntasan hasil belajar peserta didik. Jika hasil belajar belummencapai KKM maka peserta didik perlu mengikuti kegiatan remidisedangkan bagi yang sudah mencapai atau melebihi KKM berhakmendapatkan pengayaan. Seluruh hasil penilaian selama mengikutiproses pembelajaran merupakan gambaran prestasi belajar pesertadidik yang dimuat dalam pelaporan hasil belajar.

5. Administrasi sederhanaPerkembangan dunia industri yang mewarnai kehidupan masyarakatKota Surabaya tidak terlepas dari peran bidang administrasi .Oleh sebabitu, merupakan upaya strategis apabila sebuah lembaga pendidikanberusaha membekali peserta didiknya dengan keterampilan di bidangadministrasi.Penguasaan keterampilan dasar dibidang administarsi sederhana akanmenumbuh kembangkan potensi peserta didik dibidang rekayasapembukuan yang dapat mendukung kreativitas dibidang industri yanglain. Sesungguhnya bidang administrasi sederhana merupakanperpaduan tehnologi dengan seni visual yang menjadi media potensialbagi tumbuhnya aspek logika, estetika, dan psikomotor pada pribadipeserta didik.Lingkup Administrasi seerhana meliputi :a). Pengetahuan tentang dasar-dasarb). Pengetahuan tentang laporan pembukuanc). Pengetahuan tentang penghitungand). Teknik pembuatan lajure). Teknik pelaporan dengan menggunakan komputer.

Tujuan PembelajaranMemberikan dasar-dasar pengetahuan dan dasar-dasar keterampilandibidang administrasi sederhana, menumbuhkan apresiasi sertamenumbuhkan keberanian berkreasi dan berekspresi menggunakanpembukuan dengan komputer.PembelajaranBagi peserta didik yang berminat dan memilih keterampilanadministrasinsederhana akan mendapat pelayanan pembelajaranselama enam semester. Proses pembelajaran menganut sistim belajartuntas dan mengutamakan pembelajaran praktek dengan multi strategi.

Page 40: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 40

PenilaianProses penilaian dilaksanakan dengan teknik yang relevan terutamapenilaian unjuk kerja menggunakan bentuk instrumen penilaian prosesdan produk. Pelaksanaannya melalui ulangan tengah semester danpenilaian akhir semester baik secara individu maupun kelompok.

Tindak LanjutHasil penilaian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yangtelah ditetapkan untuk mengetahui posisi ketercapaian kompetensidasar peserta didik. Jika ternyata hasil belajar belum mencapaiketuntasan, maka tindakan remidi perlu jika hasil belajar telahmencapai atau melebihi ketuntasan maka ditindaklanjuti dengankegiatan pengayaan. Hasil penilaian semua disajikan dalam bentuklaporan hasil belajar dan merupakan gambaran hasil belajar selamamengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

C. Pengembangan Diri1. Terprogram

11. Pelayanan Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling memberikan fasilitas layanan kepadapeserta didik baik secara individu maupun kelompok dalam halmenghadapi dan mengatasi masalah–masalah yang terkait dangankehidupan pribadi, sosial, belajar, dan perencanaan pengembangankarir. Tujuannya, memberikan bimbingan kepada peserta didikagar dapat memahami dan menyadari potensi diri agar dapatmengatasi persoalan–persoalan yang dihadapi menyangkutmasalah pribadi, masalah sosial, masalah belajar, dan masalahpengembangan karir untuk masa depannya.Pelaksanaan proses layanan melalui kegiatan tatap muka dikelas,terutama untuk layananan bimbingan kelompok dankonseling diruang BK dilaksanakan.

12. Kegiatan Ekstrakurikuler 1.2.1 Olah raga

Untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik di bidangolah raga, sekolah menyediakan program layanan padabeberapa cabang olah raga melalui kegiatan ekstrakurikulermenuju pada pencapaian prestasi kejuaraan minimal ditingkat lokal Kota Surabaya.Cabang–cabang olah raga yang diselenggarakan meliputibola basket, bola volly, bulutangkis, pencak silat,tennismeja,renangPelaksanaannya diselenggarakan di lingkungan sekolahdengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia dibawahbimbingan instruktur/pembina/pelatih dari luar yangberpotensi dan profesional. Proses layanan dimulai darikegiatan panduan bakat dan minat dilanjutkan dalamproses layanan secara berjenjang dan berkesinambungan.

1.2.2 Kesenian

Page 41: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 41

Di bidang kesenian sekolah menyelenggarakan layananpengembangan bakat dan minat peserta didik menujupencapaian prestasi kejuaraan minimal tingkat lokal KotaSurabaya.Di samping itu, untuk menambah motivasi belajar pesertadidik dalam rangka menumbuhkan kreativitas, keberanianberekspresi, dan apresiasi seni, serta untuk meningkatkanrasa cinta dan bangga terhadap kesenian daerah dankesenian nasional diselenggarakan kegiatan pagelaran senihasil pembinaanProses layanan pembinaan dilaksanakan secaraberkesinambungan diawali dari penelusuran bakat danminat di bawah pembinaan guru-guru kesenian dan tenagadari luar dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.Cabang-cabang kesenian meliputi:Seni musik : Band,paduan suara dan vokal groupseni tari : Tradisional dan kreasi baru/modern dance.Seni rupa : seni lukis,seni gambarSeni sastra : Teater,baca puisi,jurnalistik danRetorika.

1.2.3 KepramukaanKegiatan kepramukaan dilaksanakan melaluiekstrakurikuler bertujuan untuk memberi wadahpengembangan nilai–nilai kepribadian, kebangsaan, budipekerti luhur, kewiraan, dan keterampilan sosial bagipeserta didik agar terbentuk sikap dan karakter yangcerdas, berani, bertanggung jawab, jujur, disiplin, setiakawan, terampil, dan mandiri serta memiliki semangatkebangsaan.Proses pembinaan diselenggarakan di lingkungan sekolahmaupun di luar sekolah dalam bentuk latihan rutin,mengikuti even–even diluar seperti kegiatan lombakepramukaan, penjelajahan, out bound dan sebagainya.Dalam kegiatan lomba kepramukaan ditargetkanpencapaian prestasi minimal tingkat lokal Kota Surabaya.

1.2.4 KepemimpinanPotensi dan bakat kepemimpinan pada diri peserta didikperlu dikenali dan ditumbuhkembangkan sejak dini agarpada saat potensi tersebut diaktualisasikan telah terbentuksikap, karakter, dan perilaku yang mencerminkankepribadian seorang pemimpin yang memiliki wawasanluas, berpikir, dan bertindak secara cerdas, bijak, adil, sertamampu mengayomi yang menjadi teladan bagi masyarakatdilingkungannya.

Untuk menumbuhkembangkan potensi kepemimpinansemacam itu, diperlukan wadah pembinaan di lingkungansatuan pendidikan. Dalam hal ini OSIS sebagai satu–satunya organisasi siswa intrasekolah layak untuk

Page 42: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 42

direvitalisasi menjadi wadah persemaian dan pembinaanyang tepat bagi tumbuhnya potensi kepemimpinan pesertadidik.Implementasi dari pembinaan potensi kepemimpinantersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatanorganisasi secara rutin terprogram dan terarah sertamelalui mekanisme Pelatihan Dasar Kepemimpinan secaraberjenjang dan berkelanjutan.

1.2.5 Kegiatan Karya Ilmiah Remaja dan JurnalistikKegiatan ini memberikan wadah kepada peserta didik untukmenumbuh kembangkan minat dan bakat dibidang karyacipta tulis baik dalam bentuk karya ilmiah remaja maupunjurnalistik.Tujuannya untuk memupuk, mengasah, dan mengarahkankemauan dan kemampuan di bidang penelitian, penulisankarya ilmiah, penulisan laporan, penulisan laporan,penulisan berita, penulisan satra fiksi dan non fiksi.Bentuk kegiatannya berupa penelitian sederhana,pembuatan laporan, pembuatan karya tulis ilmiah,penulisan berita, dan cerita melalui majalah dinding danbuletin sekolah serta mengikuti even–even kegiatan serupadil uar lingkungan sekolah.

1.2.6 English ConversationKegiatan conversation diselenggarakan melalui wadahSPENDUSA ECC (Spendusa English Conversation Club)memfasilitasi peserta didik yang memiliki minat untukmemperdalam keterampilan berbahasa Inggris diluar jampembelajaran tatap muka di kelas.Melalui kegiatan ini diharapkan peserta didik akan memilikiketerampilan memadai dalam berbahasa Inggris secaralisan maupun tertulis sehingga memiliki rasa percaya diriuntuk berkomunikasi, memperluas pergaulan dan wawasanbudaya.

2. Untuk pembinaan sikap dan perilaku peserta didik maka adapembinaan pola pelayanan tidak terprogram2.1 Kegiatan Rutin

2.1.1 Upacara Bendera

A. Tujuan

a. Menanamkan kebiasaan bersikap dan berperilaku tertib,disiplin, dan bertanggung jawab.

b. Membina dan mengembangkan rasa percaya diri danbergotong royong.

c. Menanamkan rasa cinta dan bangga sebagai warga NegaraKesatuan Republik Indonesia.

d. Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap falsafah danlambang-lambang kebesaran Negara Republik Indonesia.

e. Menanamkan kesadaran diri sebagai generasi muda peneruscita- cita bangsa.

Page 43: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 43

B. Pelaksanaan pembinaan

a. Rutin : Setiap hari Senin sampai dengan Jumat.

b. Insidental:Setiap even peringatan Hari Besar Nasional antara lainPeringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia tgl 17 Agustus, Peringatan Hari SumpahPemuda tgl 28 Oktober, Peringatan Hari Pahlawan tgl 10Nopember, Peringatan Hari Pendidikan Nasional tgl 2 Meidan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tgl 20 Mei.

C. Fasilitas Pendukung

1. Lapangan Upacara.2. Bendera Merah Putih.3. Peraturan dan Tata Urutan Upacara Bendera.4. Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 19455. Teks Pancasila.6. Teks Lagu Kebangsaan dan Lagu-Lagu nasional.7. Teks Proklamasi Kemerdekaan (untuk upacara setiap tgl

17 Agustus)8. Teks Sumpah Pemuda (untuk upacara setiap tgl 20

Oktober) 9. Teks Sambutan Khusus (untuk upacara peringatan HBN yang lain)

10. Teks Doa. 11. Teks Janji Pelajar

12. Perlengkapan pendukung lainnya.

D. Fasilitator

Semua guru di bawah koordinasi pembina OSIS atau Urusan kesiswaan.

2.1.2 Ibadah/Doa

a) TujuanMembina dan mengembangkan penghayatan danpengamalan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esamenurut keyakinan peserta didik masing-masing sesuai tahapperkembangan usianya.

b) Pelaksanaan pembinaan1. RutinØ Peserta didik yang beragama Islam melaksanakan

sholat Dhuha waktu istirahat dan sholat Jumat dimasjid “At – Taqwa “ SMP Negeri 21 Surabaya.

Ø Untuk peserta didik yang beragama selain Islamkegiatan ibadah bersama diatur secara khusus olehGuru/pembimbing masing-masing.

Ø Doa bersama diikuti oleh semua peserta didik pada saatawal dan akhir kegiatan pembelajaran. Teks doa

Page 44: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 44

dibacakan secara terpusat dari ruang guru,dan guruberada di kelas masing – masing sebelum sebelum awalpelajaran jam pertama – dan akhir pelajaran jamterakhir.

2. InsidentalIbadah dan doa bersama dilaksanakan pada acara-acararitual peringatan Hari Besar Agama sesuai dengan agamayang dianut peserta didik dan mengadakan “ISTIGHOSAH”menjelang pelaksanaan Ujian.

c) Fasilitas1. Untuk pemeluk agama Islam menggunakan masjid “At –

Taqwa “ SMP Negeri 21 Surabaya besertaperlengkapannya.

2. Untuk pemeluk non Islam tempat dan fasilitas diaturmenurut keperluan.

d) Fasilitator Semua guru di bawah koordinasi guru agama.

.2.1.3 Kepedulian Sosial

A. TujuanMenanamkan kepekaan dan kepedulian terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat dimulai darilingkungan masyarakat sekolah tempat peserta didik belajar.

B. Pelaksanaan pembinaanKegiatan Pembinaan dilaksanakan dalam bentuk:1. Membantu meringankan beban biaya pendidikan sesama

teman di sekolah yang mengalami kesulitan ekonomisehingga terancam putus sekolah.

2. Kunjungan dan pemberian bantuan kepada sesama temansekolah/ keluarganya yang mengalami musibah (sakit,meninggal dunia, atau musibah lain)

3. Menghimpun sumbangan suka rela dalam berbagaibentuk yang relevan dan pantas untuk disumbangkankepada masyarakat yang mengalami bencana.

4. Melaksanakan kegiatan sosial baik secara spontanmaupun terprogram melalui OSIS dalam berbagai bentukyang mencerminkan sikap gotong royong dankesetiakawanan sosial.

C. FasilitasSarana/ Prasarana yang relevan.

D. FasilitatorSemua guru di bawah koordinasi urusan kesiswaan danhumas.

2.1.4 Kegiatan Peduli Lingkungan

Page 45: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 45

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk melatih danmembiasakan peserta didik bersikap peka dan peduliterhadap kelestarian lingkungan belajar yang bersih, aman,tertib indah, dan nyaman.Bentuk kegiatan pembinaan terpadu dengan semuakegiatan di sekolah setiap saat, dipandu dan dibimbing olehsemua tenaga pendidik dengan berpedoman tata tertibsekolah dan dimotori oleh OSIS. Penilaian secara kualitatifmenggunakan teknik observasi deskriptif.

2.2 Kegiatan Pengembangan Diri Spontan

Kegiatan ini dilaksanakan bersama–sama dengan semua kegiatandi sekolah setiap saat berupa pembiasaan saling tegur sapa dansaling hormat kepada semua warga dan tamu sekolah denganmengucap salam sesuai norma yang berlaku.Di samping itu, peserta didik perlu dipandu untuk memilikikebiasaan hidup tertib bersih, sehat dan aman dengan cara antaralain:1) Selalu tertib dan disiplin dalam belajar dan memanfaatkan

waktu2) Membuang sampah pada tempatnya3) Menjaga kebersihan semua perlengkapan belajar4) Membiasakan diri berpola hidup sehat5) Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi bahan/obat terlarang6) Ikut aktif berpartisipasi dalam pencegahan terhadap

gangguan kamanan

Pelaksanaan kegiatan ini dimotori oleh OSIS, dipandu semuatenaga pendidik dan berpedoman pada peraturan tata tertibsekolah.

2.3 Kegiatan Pengembangan Diri Keteladanan

Kegiatan ini terintegrasi dalam semua kegiatan sekolah setiap saatyang merupakan implementasi dari tata krama dan budi pekertiyang diwujudkan antara lain dengan:1) Selalu berpikiran positif terhadap sesama2) Selalu berusaha untuk bersikap, bertindak, dan bertutur secara

santun3) Selalu bersikap jujur dan terbuka4) Selalu besikap ramah penuh keakraban menurut norma

pergaulan5) Selalu menggunakan bahasa yang baik dan cermat6) Selalu berusaha untuk tidak bersikap “Over acting” dalam

pergaulan7) Membiasakan diri untuk selalu rukun dan bergotong royong

dalam pergaulan8) Selalu berusaha menambah wawasan dan pengetahuan

melalui kegemaran membaca

Page 46: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 46

Pelaksanaan kegiatan ini dipandu dan diteladani oleh semuatenaga pendidik, dimotori OSIS dengan berpedoman peraturantata tertib sekolah.

D. Pengaturan Beban Belajar

Proses layanan pembelajaran di SMP Negeri 21 Surabaya menggunakansistem paket. Peserta didik wajib mengikuti seluruh programpembelajaran dengan beban belajar setiap jenjang kelas ditetapkanseperti pada struktur kurikulum.Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jampembelajaran dan dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yangdiperlukan peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melaluisistem tatap muka, penugasan terstruktur maupun kegiatan mandiri tidakterstruktur. Pengaturan beban belajar tersebut tergambar sebagai berikut.

Tabel 2: Pengaturan Beban Belajar

Keterangan:1) Jumlah jam pelajaran perminggu sebanyak 36 jam sudah mencakup alokasi

waktu untuk mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.2) Kegiatan penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa

pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dandirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktupenyelesaian tugas terstruktur ditentukan oleh pendidik.

3) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yangberupa pendalaman materi yang dilakukan peserta didik dan dirancang olehpendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatursendiri oleh peserta didik.

4) Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan,alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidakterstruktur ditentukan maksimal 50% dari tatap muka mata pelajaran yangbersangkutan. Penggunaan alokasi tersebut mempertimbangkan potensi dankebutuhan peserta didik.

E. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap peserta didik pada setiap indikator kompetensidasar dari setiap mata pelajaran dapat diukur dengan menggunakanacuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan setiapmata pelajaran.

Kelas Satuan jampembelajaran

jam tatapmuka

Jumlahjam

pelajaran/ minggu

Mingguefektif

pertahunpelajaran

Jumlah jampembelajaran

per tahun

VII 40 menit 36 jam 37 minggu 1332ampelajaran

VIII 40 menit 36 jam 37 minggu 1332 jampelajaran

IX 40 menit 36 jam 37 minggu 1332jampelajaran

Page 47: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 47

Hal ini dapat dijelaskan bahwa jika seorang peserta didik pada suatukegiatan pembelajaran mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari KKM,peserta didik tersebut dinyatakan telah tuntas belajar untuk KD yangdiujikan dan perlu ditindaklanjuti melalui program pengayaan. Akantetapi, jika nilai yang dicapai kurang dari KKM, peserta didik tersebutdinyatakan belum tuntas untuk KD yang diujikan. Oleh karena itu, perluditindaklanjuti dengan kegiatan remidi.Berdasarkan kesepakatan kelompok guru mata pelajaran setelahdilakukan analisis berdasarkan tingkat kemampuan rata–rata pesertadidik, kompleksitas tiap–tiap kompetensi dasar, dan daya dukung yangdimiliki sekolah, KKM tiap–tiap mata pelajaran ditetapkan sebagai berikut.

Tabel 3: Kriteria Ketuntasan MinimalNo. Komponen KKMMata Pelajaran1 Pendidikan Agama 722 Pendidikan Kewarganegaraan 703 Bahasa Indonesia 704 Bahasa Inggris 655 Matematika 666 Ilmu Pengetahuan Alam 657 Ilmu Pengetahuan Sosial 708 Seni Budaya 659 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 7110 Teknologi Informasi dan Komunikasi 70

Muatan Lokal11 Muatan Lokal

Bahasa Jawa Tata Boga Tata Busana Elektronika Administrasi sederhana

677167

67 68

Pengembangan Diri21 Pengembangan Diri B

Catatan: Dalam perkembangannya KKM tersebut dimungkinkan dapatnaik

Page 48: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 48

F. Pelaporan Hasil Belajar

Pelaporan hasil belajar peserta didik dilakukan pada tiap tiap akhirsemester, pelaporan hasil belajar sebagai bagian kegiatan sekolah yangsering di sebut raport.

1. Ulangan harian pertama yang dilakukan dengan bentuk soal baiksubyektif maupun obyektif setelah dianalisis ada peserta didik yangtuntas dan ada yang tidak tuntas, bagi yang tuntas diberi pengayaandan yang tidak tuntas di adakan remidial test batas remidial sebanyaktiga kali 3x jika tiga kali juga belum tuntas maka diserahkan kepadagurunya masing – masing.

2. Ulangan harian ke dua pada prinsipnya sama seperti ulangan harianpertama.

3. Ulangan tengah semester ulangan dilakukan pada separo perjalanansemester.

4. ulangan akhir semester, ulangan ini dilakukan pada saat menjelangakhir kegiatan / program setelah materi pelajaran selesai sesuaiprogramnya.

Contoh

Setiap UH, UTS, dan UAS bobotnya adalah sama

Nilai UH 1,2 dan 3 = 60, 75, 65

UTS = 55

UTS = 65

Nilai Rapor = (60 + 75 + 65 + 55 + 65) / 5

= 32 / 5

= 6,40

Penjelasan :

1). UH per kompetensi dasar dilakukan dengan teknik tes atau nontes: (tes tertulis, tes lisan, unuk kerja/kinerja, produk, observasi,wawancara, penugasan, da portofolio).

2). Hasil dari penilaian yang belum mencapai KKM harus diremedialmelalui perbaikan pembelajaran dan penilaian.

3). UTS merupakan penilaian dari beberapa kompetensi dasar yangpernah dibelajarkan dan dinilai pada setengah semester (8-9minggu) yang sama. Penilaian UTS dapat merupakan penilaian atas

Page 49: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 49

semua aspekk tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih,asalkan merepresentasikan semua KD pada periode waktutersebut.

4). UAS (pada akhir semester satu) atau UKK (pada akhir semesterdua) merupakan penilain dari semua kompetensi dasar yangpernah dibelajarkan dan dinilai pada semeseter yang berlaku.Penilaian ulangan akhir semester dapat merupakan penilaianterhadap semua aspek, beberapa aspek atau aspek tertentu sesuaidengan teknik penilaian yang dipilih, asalkan merepresentasikansemua KD pada periode waktu tersebut.

5). Semua nilai dinyatakan dengan angka skala 0-100

Penjelasan Umum Tentang Rapor

1). Informasi tentang hasil belajar dalam rapor ini diperoleh dari penilaiankemajuan belajar yang dirangkum guru selama proses pembelajaranberlangsung.

2). Sekolah menentukan kelengkapan dari model rapor ini sesuai dengankebutuhan, misalnya identitas peserta didik dan sekolah.

3). Kotak pertama berisi kolom nomor, nama mata pelajaran, aspekpenilaian, kriteria ketuntasan minimal (KKM)(jika dicantumkan, yangdicantumkan adalah KKM per mata pelajaran bukan per aspek penilaian),nilai (angka dan huruf), dan catatan guru.

a. Kolom nomor merupakan nomor mata pelajaran sesuai dalam strukturkurikulum

b. Mata pelajaran merupakan nama mata pelajaran sesuai dlam strukturkurikulum

c. Aspek penilaian merupakan aspek – aspek pada tiap – tiap matapelajaran yang akan dikomunikasikan sesuai dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada standar isi dantercantum pada struktur kurikulum (mata pelajaran dan muatan lokal).

d. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan target ketuntasanminimal untuk setiap mata pelajaran, yang telah ditentukan dalamregulasi tentang KKM.

e. Nilai merupakan rerata nilai tiap – tiap aspek penilaian mata pelajaran.Kolom angka pada nilai diisi dengan angka dalam skala 0 – 100 (misal84). Nilai tersebut ditulis dengan huruf pada kolom nilai huruf,misalnya : delapan puluh empat.

f. Catatan guru merupakan deskripsi pencapaian kompetensi pesertadidik termasuk sikap yang berhubungan dengan mata pelajaran.Catatan guru ditulis dalam kolom yang disediakan. Catan guru memuatkomentar – komentar, antara lain :

1). Bila semua kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran tuntas,beri komentar yang sifatnya memotivasi untuk lebih berprestasi.Contoh, Tingkatkan terus prestasi olah raga.

Page 50: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 50

2). Apabila semua kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran tuntasdan ada prestasi yang sangat menonjol harap ditulis dalamcatatan. Contoh, Kemampuan teknik bernyanyi sangat baik.

3). Bila ada kompetensi dasar atau indikator yang belum tuntas,tuliskan dan beri komentar yang sifatnya persuasif. Contoh ,kepercayaan diri dalam berbicara harap ditingkatkan !

4). Kotak kedua : Pengembangan diri

a) Jenis pengembangan diri diisi sesuai dengan pilihan kegiatan yangdipilih oleh peserta didik

b) Penilain kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.

c) Keterangan merupakan uraian kemampuan, prestasi, dan predikatyang telah dicapai oleh peserta didik.

5). Kotak ketiga : Perilaku

Kotak ini diisi dengan penjelasan tentang rangkuman catatan gurubimbingan konseling yang berkaitan dengan perilaku peserta didik.Misalnya : kerajinan, kedisiplinan, kesantunan, kerapian, kebersihan,keaktifan, dan tanggung jawab.

Contoh Format Rapor

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA SMP( Semester Ganjil )

Nama Sekolah : ................. Kelas : ...............Alamat : ................. Semester ke : ...............Nama Siswa : ................. Tahun Pelajaran : ...............

NilaiNo Mata PelajaranAngka Huruf

CatatanGuru

Penguasaan konsep dannilai – nilai

1 Pendidikan Agama

PenerapanPenguasaan konsep dannilai – nilai

2 PendidikanKewarganegaraan

PenerapanMendengarkanBerbicaraMembacaMenulis

3 Bahasa dan SastraIndonesia

Apresiasi SastraMendengarkanBerbicara

4 Bahasa Inggris

Membaca

Page 51: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 51

MenulisPemahaman KonsepPenalaran dankomunikasi

5 Matematika

Pemecahan MasalahPemahaman danPenerapan Konsep

6 Ilmu PengetahuanAlam

Kinerja IlmiahPenguasaan Konsep7 Ilmu Pengetahuan

Sosial Penerapan

NilaiMata PelajaranAngka HurufNo Catatan

Guru

Apresiasi8 KesenianKreasiPermainan dan Olah ragaAktivitas PengembanganUji diri / SenamAktivitas Ritmik

9 PendidikanJasmani

Pilihan ..............Kreasi produk kerajinanPilihan :

a. Keterampilan Kreasi produk teknologi

Etika PemanfaatanPengolahan danpemanfaatan informasi

10

b. Teknologiinformasi dankomunikasi

Penugasan Proyek11 Muatan Lokal

PERILAKU

KEGIATAN BELAJAR PEMBEIASAAN

Kegiatan Ekstra KurikulerNo Jenis Predikat Keterangan1234

Ketidak Hadiran

Page 52: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 52

No Alasan Lama Keterangan1 Ijin2 Sakit3 Lain - lain

Catatan Wali Kelas :.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Tanggapan Orang Tua / Wali Siswa :.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

G. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dan kelulusan diselenggarakan pada setiap akhir tahunpelajaran.Kenaikan kelas atau kelulusan bagi peserta didik diputuskan melalui rapatdewan pendidik dengan memperhatikan kriteria kenaikan kelas ataukriteria kelulusan bagi peserta didik sebagai berikut.

……………………., …………………………

Keputusan :

Dengan mempertahankan hasil yang dicapai siswa ini

ditetapkan :

Naik ke kelas : ………. ( ……………………)

Tinggal di kelas : ………. ( ……………………)

Stempel Kepala Sekolah,

(…………………….) Nip

Orang Tua/Wali Siswa Wali Kelas,

(…………………….) (…….………….)Nip

Page 53: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 53

1. Kriteria Kenaikan KelasPeserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria kenaikandalam bidang akademik dan bidang nonakademik

1.1. Kriteria bidang akademik1.2.1. Peserta didik telah menyelesaikan seluruh program

embelajaran pada dua semester di kelas yang sedang diikuti1.2.2. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada seluruh mata

pelajaran yang ditetapkan sekolah.1.2.3. 1.1.3 Nilai di bawah KKM tidak lebih dari 3 (tiga) mata

pelajaran pada semester yang diikuti, dengan catatan nilaiminimal pada tiga mata pelajaran tersebut minimal 60 (enampuluh )

1.2. Kriteria bidang non akademik1.2.1. Memiliki nilai pengembangan diri minimal baik1.2.2. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 15 hari dari

jumlah hari effektif dalam dua semester.Catatan: Peserta didik yang memiliki catatan ketidakhadiran

dengan keterangan (tidak alpa) dalam waktu cukuplama maka kenaikan kelasnya perlu dipertimbangkandengan layanan khusus

2. Kriteria Kelulusan (Pedoman teknis UNAS SMP DinasPendidik Propinsi Jatim 2007).3.1. Kriteria Kelulusan siswa mempergunakan 2 (dua) aspek yaitu

akademis dan non akademis.3.2. Aspek Akademis meliputi :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaranb. Memperoleh nilai minimum baik pada penilaian akhir untuk

untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaranagama dan ahlak mulia,kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian,kelompok mata pelajaranjasmani,olahraga, dan kesehatan.

c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmupengetahuan dan teknologi.

d. Kelulusan Ujian Nasional :1. Memiliki nilai rata – rata minimum 5,00 untuk seluruh

mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai dibawah 4,25 dan digunakan untuk menghitung nilai rata –rata Ujian Nasional.

2. Memililki nilai minimum 4,00 pada salah satu matapelajaran dengan nilai –nilai mata pelajaran lainnya yangdiujikan pada Ujian Nasional masing – masing minimum6,00.

3. Pemerintah Kota Surabaya dan atau SMP Negeri 21Surabaya dapat menentukan standar Kelulusan UjianNasional yang lebih tinggi dari Kriteria 1.

e. Kelulusan Ujian Sekolah :1. Memiliki rata – rata nilsi minimum 6.00 dan nilai minimum

setiap mata pelajaran Ujian Sekolah yang ditentukan olehmasing – masing sekolah.

Page 54: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 54

2. SMP Negeri 21 dan atau pemerintah kota Surabaya dapatmenentukan batas lulus dengan nilai rata – rata diatas6.00.

f. Kelulusan dari SMP Negeri 21 Surabaya :1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.2. Memproleh nilai minimum baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agamadan akhlak mulia,kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian,kelompok matapelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaranjasmani,olahraga, dan kesehatan.

3. Aspek non akademis meliputi : kelakuan , kerajinan dankerapian.

4. Kriteria kelulusan disusun dalam keputusan panitiasekolah penyelenggara dalambentuk tertulis danmendapatkan pengesahan dari Ketua panitia sekolahpenyelenggaraan dan Kepala Dinas Pendidikan KotaSurabaya, serta telah tersosialisasi kepada siswa danorang tua/wali siswa.

5. Pengumuman Kelulusan siswa dari SMP negeri 21Surabaya dilakukan oleh SMPN 21 Surabaya setelahmenerima DKHUN, hasil ujian sekolah,serta hasilpenillaian lainnya sebagaimana tertera pada pasal 72 PP19 tahun 2005

3. Syarat Peserta Ujian.3.1. Duduk ditingkat terakhir pada SMP Negeri 21 Surabaya.3.2. Memeliki rapor sekurang – kiurangnya semester 1 pada kelas

terendah dan semeseter 1 pada kelas terakhir.3.3. Memeliki nilai kelompok pendidikan agama dan nilai kepribadian

dengan kriteria baik.3.4. Memliliki ijasah/surat keterangan lain yang

setara/berpenghagaan sama dengan ijasah dari satuanpendidikan setingkat lebih rendah dengan tingkat penerbitansekurang – kurangnya 3 tahun atay 2 tahun untuk pesertaprogram percepatan belajar.

H. Pendidikan Kecakapan Hidup

Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadumelalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.Lingkup PKH meliputi:1. Kecakapan Personal yang berisi:

a. Keimanan dan ketaqwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esab. Pengembangan karakter: Rasa tanggung jawab, kebiasaan tertib

dan disiplin, cinta kebenaran, komitmen hidup rukun , salingmenghargai, saling membantu, saling menghormati dan memilikibudaya santun

c. Kebiasaan tanggap dan peduli terhadap kebersihan, keamanan,kesehatan dan keindahan lingkungan

d. Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri2. Kecakapan Berpikir Rasional yang berisi:

Page 55: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 55

a. Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategib. Kecakapan mengolah informasic. Kecakapan mengambil keputusand. Kecakapan memecahkan masalah

3. Kecakapan Sosial yang berisi:a. Kecakapan berkomunikasi dengan empatib. Kecakapan bekerjasamac. Kecakapan dasar memimpin

4. Kecakapan Pra Vokasional yang meliputi:a. Ketrampilan Tata Boga.b. Ketrampilan Tata Busana.c. Ketrampilan Elektronika.d. Ketrampilan Administrasi sederhana.

I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Layanan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global terpadudalam pembelajaran melalui setiap mata pelajaran, muatan lokal danpengembangan diri.

Keunggulan Lokal terangkum dalam pengembangan bahan ajar setiapmata pelajaran dan pemilihan sumber belajar.

Khusus mengenai pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sengajaditetapkan sebagai media pelestarian dan pengembangan bahasa danbudaya daerah sebagai salah satu bidang unggulan Propinsi Jawa Timur.

Disamping bahasa Jawa keunggulan lokal di dalam kurikulum initercermin dalam penentuan media layanan pembelajaran dalam bentukmuatan lokal pilihan dan pengembangan diri antara lain bidangketerampilan elektronika, tata boga, tata busana ,administrasi sederhanaserta pengembangan diri spontan dan keteladanan yang memuat nilai–nilai tata krama budi pekerti dan pembiasaan – pembiasaan positif yangdiharapkan akan menjadi ciri khas karakter siswa lulusan SMP Negeri 21Surabaya yang tercermin dalam perilaku dan kehidupan sehari–hari.

Untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untukmenghadapi kehidupan global yang sangat kompetitif, kurikulum inimenyediakan program layanan melalui pemilihan bahan ajar padabeberapa mata pelajaran serta penentuan bidang keterampilan muatanlokal dan pengembangan diri khususnya pada kegiatan ekstrakurikulerantara lain melalui mata pelajaran bahasa Inggris, mata pelajaranTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta berbagai jenisketerampilan ekstrakulikuler termasuk penyediaan wadah kegiatanketerampilan percakapan bahasa Inggris dan berbagai kegiatan OSIS.

J. Format SilabusSILABUS

Sekolah :

Kelas / Semester :

Mata Pelajaran :

Page 56: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 56

Standar Kompetensi :PenilaianKompetensi

Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

KegiatanPembelajaran Indikator Teknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen

AlokasiWaktu

Sumber Belajar/Sarana Belajar

K. Format RPPRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah :Mata Pelajaran :Kelas / Semester :

Standar Kompetensi :Kompetensi Dasar :Indikator :Alokasi Waktu :KKM :

A. Tujuan PembelajaranB. Materi AjarC. Metode PembelajaranD. Langkah Kegiatan PembelajaranE. Sumber BelajarF. Penilaian

Catatan :.......................................................................................................................................

,………………………..Mengetahui, GuruKepala Sekolah Bidang Studi

…………………………… ……………………………NIP. NIP.

Page 57: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 57

BAB IVKALENDER PENDIDIKAN

A. Permulaan berakhirnya tahun pelajaranPermulaan tahun pelajaran di SMP Negeri 21 Surabaya dimulai tepat pada

minggu ketiga bulan Juli dan hari terakhir kegiatan pembelajaran tahunpelajaran berlangsung pada akhir bulan Juni tahun berikutnya

Pada permulaan tahun pelajaran ini dilaksanakan kegiatan Masa OrientasiSiswa (MOS) yang berlangsung selama 3 (tiga) hari. Kegiatan ini diikuti olehsemua siswa SMP Negeri 21 Surabaya mulai kelas VII, VIII, hingga IX.Kompetensi dan wawasan yang dikembangkan pada kegiatan MOS ini meliputipengenalan dan atau pengembanagan diri, lingkungan, serta stakeholder SMPNegeri 21 Surabaya. Di samping itu, pengenalan dan atau pendalamanpemahaman tentang struktur dan muatan kurikulum, pemberdayaan sumberdaya belajar di SMP Negeri 21 Surabaya.

Yang lebih strategis dalam kegiatan Masa Orientasi Siswadilaksanakan program penelusuran bakat dan minat siswa sebagai langkah awallayanan pendidikan di sekolah agar setiap layanan pembelajaran kepada siswabenar-benar effektif dan sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhan siswa.

B. Minggu Efektif BelajarMinggu efektif belajar di SMP Negeri 21 Surabaya ditetapkan selama 37

minggu efektif atau maksimal 228 hari efektif dalam satu tahun pelajaran.Dengan rincian, minggu efektif belajar dalam semester gasal berlangsungselama 19 minggu efektif atau maksimal 114 hari efektif dan semester genapberlangsung selama 18 minggu efektif atau maksimal 108 hari efektif.

C. Waktu Pembelajaran EfektifJumlah pembelajaran efektif di SMP Negeri 21 Surabaya ditetapkan

sebanyak 38 (tiga puluh delapan) jam efektif setiap minggu. Jumlah ini meliputijumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran dan muatan lokalsebagaimana terinci dalam struktur kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya yangtelah dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan kurikulum di depan.

D. Waktu LiburWaktu libur SMP Negeri 21 Surabaya meliputi (1) libur jeda semester gasal,

(2) libur jeda semester genap, (3) libur jeda antar semester (libur semestergasal), (4) libur akhir tahun pelajaran, (5) libur hari - hari keagamaan, (6) liburumum dan libur hari – hari besar nasional, (7) libur khusus.1. Libur jeda semester (tengah semester) gasal

Libur jeda semester gasal berlangsung selama satu minggu pada awalOktober

2. Libur jeda semester (tengah semester) genapLibur jeda semester genap berlangsung selama satu minggu pada awalMaret

3. Libur jeda antar semester (libur semester gasal)Libur jeda antar semester (libur semester gasal) berlangsung selama 2(dua) minggu pada minggu terakhir Desember dan minggu pertama Januaritahun berikutnya.

Page 58: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 58

Hari pertama semester genap dimulai pada awal minggu kedua Januari.

4. Libur akhir tahun pelajaranLibur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 2 (dua) minggu dimulaipada awal minggu pertama bulan Juli dan berakhir pada minggu keduabulan Juli.

5. Libur hari–hari keagamaanLibur hari–hari keagamaan meliputi : Israk Mikraj, Awal Ramadan, sekitarIdul Fitri, Idul Adha, Natal, 1 Muharam, Maulid Nabi, Imlek, Nyepi, Wafat IsaAlmasih, Kenaikan Isa Almasih, Waisak. Berlangsungnya libur hari – harikagamaan sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan dalam satu tahun pelajaranmaksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari kalender.

6. Libur umum dan libur hari–hari besar nasionalHari–hari Minggu, HUT RI, Tahun Baru Masehi (dan sesuai peraturanpemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur umum dan libur hari–hari besarnasional dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 harikalender.

7. Libur khususLibur khusus diperuntukkan bagi siswa kelas VII dan VIII karena sekolahsecara keseluruhan dimanfaatkan untuk pelaksanaan Ujian Nasional (3 hari)dan Ujian sekolah (4 hari).

E. Kegiatan KhususSMP Negeri 21 Surabaya menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–hari ini tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari–hari kegiatankhusus ini terdiri atas:1. Masa Orientasi Siswa: kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari pada

setiap awal tahun pelajaran.2. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini disediakan sebanyak 2 (dua)

hari. Sehari disediakan untuk penerimaan rapor semester gasal dan sehariuntuk penerimaan rapor semester genap.

3. Kegiatan Tengah Semester (KTS) berupa kegiatan pembelajaran di luarkelas berisi pengembangan diri dan pendalaman materi beberapa matapelajaran.

Page 59: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 1

KALENDER PENDIDIKAN HARI EFEKTIF FAKULTATIF DAN LIBUR SEKOLAHSMP NEGERI 21 SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

KETERANGAN :LHB : Libur Hari Besar LPP : Libur Permulaan puasaLU : Libur Umum LMR : Libur sekitar hari rayaLS1 : Libur Semester 1LS2 : Libur Semester 2 EF : Hari Belajar Efectif fakultatif

KTS : Kegiatan Tengah Semester

Libur Hari Besar A11 Agustus 2007 : Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW H 7 Februari 2008 : Taun Baru Imlek 2559B 17 Agustus 2007 : Proklamasi Kemerdekaan RI I 28 Februari 2008 : Hari Raya NyepiC 13 – 14 oktober 2007 : Hari Raya Idul Fitri 1427 H J 19 Maret 2008 : Maulud Nabi MuhamadD 20 Desember 2007 : Hari Raya Idul Adha 1427 H K 25Maret 2008 : Wafat Isa Almasih

TANGGALNO BULAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 JULI / 07 1 2 3 4 5 6 LU 7 8 9 10 11 12 LU 13 14

2 AGUSTUS / 07 15 16 17 18 LU 19 20 21 22 23 A LU 24 25 26 27 B 28 LU 29 30 31 32 33 34 LU 35 36 37 38 39

3 SEPTEMBER / 07 40 LU 41 42 43 44 45 46 LU 47 48 49 LPP

LPP

EF1 LU EF2 EF

3EF4

EF5 EF6 EF

7 LU EF8

EF9

EF10

EF11

EF12

EF13 LU EF

144 OKTOBER / 07 EF

15EF16

EF17

EF18

EF19

LHR

LU

LHR

LHR

LHR

LHR

LHR C C

LHR

LHR

LHR

LHR

LHR

LHR LU 50 51 52 53 54 55 LU 56 57 58

5 NOPEMBER / 07 59 60 61 LU 62 63 64 65 66 66 L

U 67 68 69 70 71 72 LU 73 74 75 76 77 78 LU 79 80 81 82 83

6 DESEMBER / 07 84 LU 85 86 87 88 89 90 LU 91 92 93 94 95 96 LU 97 98 99 D 100 101 LU 102 E 103 104 105 106 LU 107

7 JANUARI / 08 F 108

109

110

111 LU 11

2113 G 114 11

5 116 LU 117

118

119 120 12

1 122 LU 123 124 125

LS1

LS1

LS1

LU LS1 LS

1LS1 1

7 JANUARI / 08 F 108

109

110

111 LU 11

2113 G 114 11

5 116 LU 117

118

119 120 12

1 122 LU 123 124 125

LS1

LS1

LS1

LU LS1 LS

1LS1 1

8 FEBRUARI / 08 2 3 LU 4 5 6 H 7 8 LU 9 10 11 12 13 14 LU 15 16 17 18 19 20 LU 21 22 23 24 I

9 MARET / 08 25 LU 26 27 28 29 30 31 LU 32 33 34 35 36 37 LU 38 39 J 40 41 42 LU 43 44 K 45 46 47 LU 48

10 APRIL / 08 49 50 51 52 53 LU 54 55 56 57 58 L LU 59 60 61 62 63 64 LU 65 66 67 68 69 70 LU 71 72 73 74

11 MEI / 08 75 76 77 LU 78 79 80 81 82 82 L

U 83 84 85 86 87 88 LU 89 90 91 92 93 94 LU 95 96 97 98 99 100

12 JUNI / 08 LU 101

102

103

104

105

106

LU

107 108 10

9 110 111

112

LU

113 114 11

5 116 117 118 LU 11

9 120 121 122 12

3 124 LU LS2

13 JULI / 08 LS2

LS2

LS2

LS2

LS2 LU L

S2LS2

LS2

LS2

LS2

LS2 LU

Semester Ganjil = 125 Hari efektifSemester Genap = 124 Hari efektif

Page 60: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 2

E 25 Desember 2007 : Hari Raya Natal L 12 Apil 2008 : Kenaikan Isa AlmasiF 1 Januari 1008 : Tahun Baru Masehi M 27 Apil 2008 : Hari Raya WaisakG 9 Januari 1008 : Tahun Baru Hijriah 1429 H

57

Page 61: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 1

BAB VPENUTUP

Proses penyusunan Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya melalui tahapanyang cukup panjang dan melibatkan seluruh stakeholder sekolah .

Dimulai dari pemahaman konsep KTSP melalui workshop yangmenghadirkan nara sumber dari Dinas Pendidikan kota Surabaya, diskusi-diskusi kelompok, menampung masukan dan saran dari warga sekolah dankalangan stakeholder, konsultasi kepada Dinas Pendidikan kota Surabaya danstudi pamahaman dari semua dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhirnyamembuahkan hasil yang berwujud desain operasional layanan pembelajaran ditingkat satuan pendidikan yang dinamai Kurikulum SMP Negeri 21Surabaya.

Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yangtergambar dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misidan tujuan sekolah tersebut adalah cita-cita warga sekolah untuk meningkatkankualitas layanan pendidikan yang dipastikan akan berimbas pada peningkatankualitas kompetensi lulusan.

Potensi unggulan lokal dan wawasan global tercermin pada deskripsikomponen mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang memuatharapan dapat membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi untukmenghadapi masa depan yang sarat dengan tantangan.

Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur dalam strukturprogram berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga memuatpenentuan hari-hari effektif dan hari- hari libur.

Di samping itu agar layanan kepada peserta didik dapat lebih effektifsekaligus dapat merealisasi keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan,kurikulum ini mengamanatkan kepada sekolah untuk menyelenggarakanprogram penelusuran bakat dan minat siswa pada setiap awal tahun pelajaranterutama pada saat penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Namun demikian perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih sebatasperencanaan di atas kertas, meskipun memiliki peran vital sebagai pedomandan petunjuk arah bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Yang tidak kalahpenting adalah komitmen dan dedikasi warga sekolah di semua lini untukmenindak lanjuti dalam bentuk kegiatan nyata secara terarah danberkelanjutan. Hal ini akan terwujud jika ada peran serta dari semua lapisanwarga sekolah yang digerakkan melalui Manajemen Berbasis Sekolah(MBS).

Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah kepastian karenasemuanya sangat bergantung pada kehendak Yang Maha Kuasa , oleh karenaitu sangat penting apabila semua upaya juga disertai permohonan kepadaNyamelalui doa.

Lebih baik terlambat dari pada tidak berbuat

58

Page 62: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) · PDF fileKurikulum SMP Negeri 21 Surabaya Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 3 BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SMP Negeri 21 Surabaya

Disalin oleh Bambang Sutedjo untuk sesama Tenaga Pendidik guna keberhasilan KTSP 2

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta: BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi Lulusan.Jakarta: BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar danMenengah. Jakarta: BSNP.

Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen Depdiknas. 2006. Buku SakuKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah MenegahPertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP Ditjen MandikdasmenDepdiknas.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005.

Permendiknas no 22 ,23 dan 24 tahun 2006,Jakarta : BSNP

Tim Broad Based Education Depdiknas. 2003. Pola Pelaksanaan PendidikanKecakapan Hidup. Surabaya: SIC Bekerja Sama dengan LembagaPengabdian Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.

59