kuliah hematologi aak

155
HEMATOLOGY Dr. Dewi Lokida, Sp.PK

Upload: anna-evie-anii

Post on 04-Sep-2015

327 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

chek this file

TRANSCRIPT

  • HEMATOLOGYDr. Dewi Lokida, Sp.PK

  • Fungsi darahA). Distribusi zat-zat nutrisi, oksigenB). Regulasi zat zat lainnya (kolesterol, hormon dsb)C). Proteksi terhadap benda asing penyebab infeksi(bakteri, virus dll)

  • Componen darahA). Plasma1). 90% air2). 2% merupakan 100 macam zat yang terlarut dalam plasma3). 8% Protein plasmaB). Elemen padat:Seluruh elemen padat terdiri dari sel-sel yang berasal dari sel induk (stem cell)

  • 1)Eritrosit / sel darah merah:

  • 2). Lekosit / sel darah putiha). Granulosit. - Neutrophil. - Eosinophil - Basophil. b) Agranulosit. - Limfosit. - Monosit3). Thrombosit

  • Eritrosit A). FungsiTransport udara pernafasan- Memiliki afinitas yg besar - Memiliki permukaan sel yang luas Tidak menggunakan oksigenUkurannya kecil

  • B). Struktur1). Bikonkaf2). Tidak memiliki inti (nukleus)3). Terdapat sedikit organella4). Ukurannya kecil5). Memiliki molekul hemoglobin

  • C). Protein hemoglobin tdd - 4 rantai polypeptid- 4-pigmen heme yang mengandung besiPengikatan O2 Hb + O2 HbO2 (Oksi hemoglobin)

  • Eritropoiesis (Pembentukan eritrosit)PronormoblasNormoblasbasofilNormoblaspolikromatofilNormoblasasidofilReti-kulositEritrosit

  • 1). Hemocytoblast di stem cell2). Hemositoblas menjadi pronormoblas3). Normoblas basofil sel memiliki ribosomes 4). Nomoblas polikromatofil dan asildofil Terjadi akumulasi besi dan hemoglobin5). Normoblas mengeluarkan inti/organella6). Eritosit dilepaskan ke peredaran darah D) Produksi eritrosit

  • 1. Pronormoblas2. Normoblas basofil3. Normoblas polikromatofil4. Normoblas asidofil5. Retikulosit6. Eritrosit

  • Pengaturan konsentrasi / jumlah eritrosit1). Hormonali). Eritropoietin dihasilkan oleh ginjalii). Testosteron merangsang eritropoietin

    2).Penghancuran Eritrosit i). Macrofage menelan eritrosit tuaii).Besi disimpaniii).Degradasi heme menjadi bilirubin

  • Low O2 Kidney releases erythropoietin erythropoiesis in the red bone marrowRBCs are released Old, damaged RBCs engulfed by macrophages Remaining heme Iron recycled Become bilirubin Goes to the liver Bilirubin secreted in bile Bile enters the intestine Converts to urobilinogen Excreted in feces

  • Lekosit (Sel darah putih)- Mieloblas akan menjadi semua lekosit granulosit- Monoblas akan menjadi monosit- Limfoblas akan menjadi limfosit.

  • GranulositAgranulosit

  • MielositneutrofilPromielositMetamielositnetrofilBatang /Band/StaffNeutrofilSegmenneutrofilMielositeosinofilMielositbasofilMetamielositeosinofilMetamielositBasofilBatang EosinofilSegmeneosinofilBatang BasofilSegmenBasofilMieloblas

  • GRANULOPOIESISMieloblast Promielosit Mielosit Basofil Metamielosit Basofil Batang basofil Segmen Basofil N Mielosit N Metamielosit N. Batang N. Segmen Eosinofilik Mielosit Eosinofilik metamielosit Eosinofilik Batang Eosinofilik Segmen

  • A. Granulosit:- Sitoplasmanya mengandung granula- Pada umumnya berbentuk bulat- Terdiri dari1). NeutrophilsMengandung granula yang sangat halus Memiliki inti / nukleus berlobus 3-6

  • 2). Eosinophils- memiliki granula kasar- Dengan pewarnaan Giemsa granula berwarna merah / pink- Inti biasanya memiliki 2 lobus

  • 3). Basophils- Memiliki granula kasar- Dengan pewarnaan Giemsa granula berwarna biru gelap

  • PromonositProlimfositMonositLimfositMonoblasLimfoblasAgranulosit

  • B). Agranulocytes- Tidak memiliki granula- Bentuk inti bulat atau seperti ginjal1). LimfositMemiliki inti bulat berwarna gelapTdd :i). Limfosit T (T-sel)ii).Limfosit B (B- sel)

  • 2). Monosit- Sel lekosit yang memiliki ukuran paling besar- Bentuk inti seperti melipat

  • EritrositLimfosit besarSegmen neutrofilSegmen eosinofilSegmen neutrofilMonositTrombositLimfosit kecilBatang neutrofilSegmen basofil

  • Trombosit / keping darah

  • 1. Megakarioblas2. Promegakariosit3. Megakariosit4. TrombositTROMBOPOIESIS

  • Reaksi terhadap perdarahan (Vascular Injury) Formasi trombosit : sel berukuran paling kecilFungsi : Faktor pembekuan darahRegulasi oleh adanya perdarahan (vascular injury)1). Kerusakan vaskuler menyebabkan vasokonstriksi2). Pembentukan sumbat trombosit3). Terjadinya kogulasi (bekuan darah)

  • Catatan: Trombosit raksasa dengan granulasi sedikit berkurang. Juga terlihat dua ovalosit. Trombosit raksasa Ukuran: > 6 mBentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak rata Warna sitoplasma: biruGranularitas: granul ungu halus yang mengisi bagian tengah trombositPinggir tipis tanpa granul pada bagian tepi dari selDistribusi: dalam film darah tepi hanya satu giant platekletPewarnaan: MGGPerbesaran: x1000

  • Catatan: Trombosit raksasa dengan granulasi normalTrombosit raksasa

  • Trombosit hipogranularUkuran: 1 - 4 m Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak rataWarna sitoplasma: biruGranularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombositPinggir tipis tanpa granul pada bagian tepi sel. Granul yang sedikit atau tidak ada di dalam trombosit merupakan suatu anomalimorfologis.Inti: tidak adaPewarnaan: MGGPerbesaran: x1000

    Catatan: Satu trombosit raksasa dengan degranulasi mencolok dan granulasi pada salah satu kutup

  • Catatan: Trombosit raksasa dengan degranulasi. Di samping itu terdapat anisositosis trombosit. Ada neutrofil mengandung vakuola kecil.. Trombosit hipogranular

  • Trombosit normalUkuran: 1 - 4 mBentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak teraturWarna sitoplasma: biruGranularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombositPinggir tipis tasnpa granul pada bagian tepi sel. Granul yang sedikit atau tidak ada di dalam trombosit merupakan suatu anomalimorfologis.Inti: tidak adaPewarnaan: MGGPerbesaran: x500

    Catatan: Trombosit normal dengan derajat granulasi benar.

  • Anisositosis trombositDefinition: Terdapatnya beragam ukuran trombosit dalam darah termasuk trombosit raksasaPewarnaan: MGG Perbesaran: x1000

    Catatan: Anisositosis trombosit. Granulasi normal. Terlihat juga beberapa stomatosit.

  • LIMFOPOIESIS

  • Limfosit umum ditemukan di darah putih atau sel leukositMemiliki fungsi penting terutama pada penyakit acquired immunity. Bisa memiliki bentuk yang bermacam-macamKhas bentuknya karena ukurannya dan memiliki inti yang besar.Seperti juga sel lainnya, limfosit diproduksi di sumsum tulang, tetapi pematangannya terjadi di organ limfoidJenis limfosit : - T sel dan B sel, - Jenis lain yang penting adalah natural killer cell. Umumnya ukuran limfosit sama dengan ukuran eritrosit, tetapi ukuran ini dapat berubah ubah.

  • T-cells Disebut T sel karena mengalami pematangan di timusT sel memiliki reseptor pada permukaannya dan spesifik untuk setiap jenis T sel.

  • B selDisebut B sel karena mengalami pematangan di Bone marrow atau atau Bursa Fabricus.Setelah matang dan aktif B sel akan berubah menjadi plasma sel dan memori sel.Plasma sel adalah sel yang akan menghasilkan antibodi, yaitu protein yang dapat berikatan dengan antigen.

  • Natural killer cellsMemiliki tugas untuk membunuh benda asing atau antigen.The natural killer cell merupakan bagian dari innate immunity, yang tidak akan memberikan respon terhadap antigen spesifik, tetapi memberikan respon terhadap semua sel yang membahayakan.

  • LimfopoiesisLimfoblas dalam sumsum tulangLimfosit dalam sumsum tulangLimfosit dalam darah tepiLimfosit granular besar

    Sel plasma dalam sumsum tulangLimfoplasmositSel plasma dalam darah tepi

  • Limfoblas dalam sumsum tulang Ukuran: 12 - 18 mBentuk: bulat, kadang-kadang ovalWarna sitoplasma: biru, biasanya gelap Granularitas: tidak adaBentuk inti: bulat Tipe kromatin: homogenRasio inti/sitoplasma: tinggiNukleolus: terlihat, ukuran kecil atau sedang,lebih terang daripada kromatin, 1sampai 2. Distribusi dalam darah: tidak ada sumsum tulang: < 1 %Pewarnaan: MGG Perbesaran: x1000

    Catatan: Yang ditunjuk adalah prekursor limfosit dalam limfonodus dari sumsum tulang. Hampir semua sel yang sedang berkembang adalah dari seri limfopoiesis

  • Catatan: Sel yang ditunjuk anak panah adalah sel prekursor dari limfosit yang difoto dalam lumfonodus sumsum tulang. Hampir semuanya merupakan sel yang sedang berkembang dan termasuk limfopoiesis.1.mielosit neutrofil 2.promielosit. Limfoblas dalam sumsum tulang

  • Limfosit dalam sumsum tulangUkuran: 10 - 15 m Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biruGranularitas: tidak adaBentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padatRasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggiNukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi: darah: 25 - 40 % sumsum tulang: 5 - 20 % Pewarnaan: MGGPerbesaran: x1000

    Catatan: anak panah menunjuk salah satu limfosit. Juga ada sel-sel granulopoiesis dan eritropoiesis muda. 1.limfosit 2.normoblas piknotik 3.normoblas polikromatik 4.mieloblas 5.promielosit 6.mielosit neutrofil 7.metamielosit neutrofil 8.neutrofil batang.

  • Limfosit dalam darah tepi Ukuran: 10 - 15 m Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biruGranularitas: tidak adaBentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padatRasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggiNukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi: darah: 25 - 40 % sumsum tulang: 5 - 20 % Pewarnaan: MGGPerbesaran: x1000

    Catatan: Limfosit kecil dalam darah.Juga ada satu skistosit.

  • Limfosit dalam darah tepiCatatan: Limfosit normal besar dengan sitoplasma pucat tanpa granul

  • Catatan: Limfosit reaktif yang terlihat selama infeksi, khususnya infeksi virus. Namun bisa juga dijumopai dalam darah normal. Terlihat beberapa stomatositLimfosit dalam darah tepi

  • Sel plasma dalam sumsum tulangUkuran: 15 - 20 m Bentuk: ovalWarna sitoplasma: biru tua, dengan halo dekat inti besar, kadang-kadang ada satu vakuola Granularitas: tidak adaBentuk inti: bulatTipe kromatin: padatRasio inti/sitoplasma: rendahNukleolus: tidak kelihatanDistribusi: darah: tidak adasumsum tulang: < 3%Pewarnaan: MGGPerbesaran: x1000 Catatan: Anak panah menunjuk satu sel plasma. Selain itu, kebanyakan sel termasuk granulopoie-sis. 1.eosinofil 2.mielosit neutrofil 3.promielosit 4.metamielosit neutrofil 5.mieloblas 6.normoblas polikromatik

  • Catatan: Anak panah menunjuk satu sel plasma. Selain itu, kebanyakan sel termasuk granulopoiesis. 1.mielosit neutrofil 2.metamielosit neutrofil 3.neutrofil batang 4.limfosit 5.promielosit 6.proeritroblas 7.eosinofil Sel plasma dalam sumsum tulang

  • LimfoplasmositCatatan: limfoplasmosit adalah limfosit sel B yang teraktivasi. Morfologi sel adalah peralihan antara limfosit dan sel plasma (volume sitoplasma bertambah, halo dekat inti mulai tampak, pewarnaan sitoplasma basofilik kuat. Namun kromatin belum khas untuk sel plasma.

  • Sel plasma dalam darah tepiCatatan: Sel plasma dalam darah dengan halo dekat inti, yang menandai maturasi sel. Juga terdapat metamielosit neutrofil Eritrosit sukar dinilai.

  • Catatan: sel plasma dalam darah tanpa halo dekat inti yang jelas.Ada pembentukan Rouleaux.. Sel plasma dalam darah tepi

  • PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBINMetode: Kolorimetri: Metode TallqvistMetode Sahli2. Fotometris (Sianmethemoglobin)PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE TALLQVIST :Prinsip: membandingkan warna darah dengan warna standar pada buku skala Bahan : darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan

  • Keuntungan : mudah dilakukan sehingga memungkinkan pemeriksaan Hb rutin di tempat dengan fasilitas terbatasKerugian : warna-warna pada buku skala tidak tahan lama (tidak stabil)

  • PEMERIKSAAN Hb METODE SAHLIPrinsip: Darah + asam (HCl 0,1 N) akan membentuk asam hematin yang berwarna coklat. Warna coklat yang terbentuk dibandingkan dengan warna standarPENTING !!!Pada waktu menghisap darah dgn pipet Sahli, kolom darah tidak boleh berisi gelembung udara

    2. Pemeriksaan dilakukan dalam ruangan yang terang / cahaya siang hari.

  • Kerugian :Kurang teliti, kesalahannya besarWarna asam hematin yang terbentuk tidak stabilWarna standar dapat berubah dalam beberapa bulan Tabung yang dipakai tidak selalu sama isinyaJumlah darah yang dipakai sedikit sekalli, sehingga kelebihan / kekurangan sedikit saja sudah menyebabkan kesalahan besar.

  • 3. Hisap 20 L darah Pipet SahliHCl 0,1 N5 tetesTusuk ujung jari dengan blood lancetEncerkan dgn aquadest

  • PEMERIKSAAN Hb METODE SIANMETHEMOGLOBINPrinsip: Hb (Fe++) akan dioksidasi oleh Kalium feri Sianida (Kalium Heksa Sianoferat) menjadi methemoglobin (hemiglobin / Fe +++)

    2. Hb dengan Kalium Sianida akan membentuk pigmen warna yang stabil (Hb sianida), yang akan memberikan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 540 nm. Absorbansi ini sebanding dengan kadar Hb yang diperiksa Perhitungan :Kadar Hb (g/dL) = Absorbansi sampel Absorbansi blanko reagensX 36,8

  • NORMAL Hb : DEWASA : : 13.5 - 18.0 g/dL : 11.5 - 16.9 g/dL

    BAYI ANAK-ANAK : BABY : 13.6 - 19.6 g/dL 3 MTH : 9.5 - 12.5 g/dL 1 YEARS : 11.0 - 13.8 g/dL 10 - 12 YEARS : 11.5 - 14.8 g/dL

  • Hb = g/dLHb = g/dLHasil Praktikum :

    MetodeKadar Hb (g/dL)1. Tallqvist2. Sahli

  • Penetapan Hematokrit (Packed Cell Volume = PCV) :salah satu pemeriksaan hematologi untuk mengetahui volume eritrosit dalam 100 mL darah, yang dinyatakan dalam %Fungsi : Untuk mengetahui ada / tidaknya anemia Menghitung nilai eritrosit rata-rata.Metode :1. Metode makro2. Metode mikro

  • Metode Makro :Tabung Wintrobe :Dalam : 2,5 3 mmPanjang: 110 mmSkala interval: 1 mm sepanjang 100 mmVolume tabung: 1 mLMetode Mikro :Tabung kapiler :Dalam : 1 mmPanjang: 75 mmAda 2 jenis Dilapisi antikoagulan Na2EDTA atau HeparinTanpa antikoagulan

  • 1. Tusuk ujung jari dgn Lancet2. Alirkan darah ke tabung s/d nya3. Tutup ujungnya dengan creatoseal4. Sentrifus : - 10.000 - 20.000 RPM, 5 mntNORMAL : : 40 - 54% : 37 - 47%Metode MIKRO

  • Metode MAKRO :

  • PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH ICSH (International Committee for Standardization in Hematology :

    Metode WESTERGENNORMAL : Laki-laki : 0 - 15 mm / jam Perempuan : 0 - 20 mm / jam Anak-anak : 0 - 10 mm / jam

  • Cara kerja : Campur 1,6 mL darah vena dengan 0,4 mL Natrium Sitrat 1,109 M (darah : antikoagulan = 4 : 1)

    Isi pipet Westergen dengan campuran darah + antikoagulan, sampai tanda 0 Pipet harus bersih dan kering

    Letakkan pipet pada rak. Perhatikan supaya posisi pipet betul-betul tegak lurus. Jauhkan dari getaran dan cahaya matahari langsung. Diamkan pada suhu kamar selama 1 jam

    Setelah tepat 1 jam, baca hasilnya (batas plasma dan sel darah merah

  • PENENTUAN NILAI-NILAI ABSOLUT ERITROSIT= Indeks Eritrosit rata-rata Nilai-nilai yang menggambarkan keadaan eritrosit, yaitu :Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrosit dan kadar Hb dalam setiap selVolume Eritrosit rata-rata (VER)= Mean Corpuscular Volume (MCV)Normal : 76 96 fL

  • 2. Hemoglobin Eritrosit rata-rata (HER) = Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH)Normal : 27 32 pg

  • 3. Konsentrasi Hb Eritrosit rata-rata (KHER) = Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)Normal : 32 36 g/dL

  • WAKTU PERDARAHAN1. Metode : DukeTujuan :Untuk menilai fungsi trombosit dan vaskuler terhadap luka,menilai kemampuan pembuluh darah untuk membentuk sumbat trombosit yang efektifAlat-alat : Blood lancet Kapas alkohol Kertas saring bulat Stop watchInterpretasi :Jumlah tetesan darah yang ada di kertas saring X 30 detikNilai Normal : 1 3 menit

  • Bersihkan cuping telingadgn kapas alkoholTunggu sampaikeringTusuk dgn LancetTetesan pertamadibuangKertas saringCARA KERJA :Setiap 30 detikIsap darah dgn Kertas saring

  • Prinsip : Sebuah insisi dibuat pada permukaan volar lengan denganSimplate R sepanjang 2,5 mm dengan kedalaman 1 mm.Bahan pemeriksaan :Plasma sitratAlat :Simplate R with a single retractable bladeSfigmomanometerStop-watchKertas saring (Whatman no.1)Kapas alkoholButterfly bandageMetode Ivy :

  • Tetes darah yang keluar kemudian diserap dengan kertas saring setiap 30 detik Nilai normal :2 menit 7 menit.Buat insisi pd lengan bawah bagian volar dgn panjang 1 cm & kedalaman 1 mmBendung dgn tekanan 40 mmHg

  • WAKTU PEMBEKUANMetode : Lee & WhiteTujuan : untuk mengetahui keadaan sistem pembekuan darahPrinsip : Bila darah dikeluarkan dari pembuluh darah dan ditempatkan dalam tabung reaksitimbul pembekuan, karena adanyakontak terhadap dinding gelas yang diikuti reaksi pembekuan biasaAlat-alat : Spuit (dispossible syringe) uk. 5 cc Kapas alkohol 3 buah tabung reaksi Rak tabung terendam dalam penangas air Penangas air 37 CBahan : Darah vena 4 mL

  • Ambil 4 mL darah vena (Phlebotomy)37oC1 cc 1 cc 1ccPenangas airStop watch1 cc darah ke dalam masing-masing tabung reaksi123jalankan

  • CARA KERJA :Tabung 2 :Setiap 30 detik

    Angkat tabungsampai terjadipembekuanTabung 3 :Setiap 30 detik

    Angkat tabungsampai terjadipembekuanCatat waktunyaWAKTU PEMBEKUAN

  • Interpretasi : Waktu Pembekuan waktu sejak darah pertama kali masuk ke tabung 1 sampai dengan darah pada tabung 3 membeku.Nilai Normal : 5 11 menit

  • Tes Pembendungan (Rumpel Leede Test)Tujuan :Untuk mengetahui fragilitas pembuluh darahAlat-alat : Tensimeter Stop-watch SpidolInterpretasi :Hitung jumlah petekie yang terdapat dalam lingkaran yang telah dibuat( = 5 cm di bagian volar lengan)Nilai Normal : 10 petekie.

  • CARA KERJA :SISTOLIK + DIASTOLIK2Tunggu 5 MenitPETEKIE: > 10 ABNORMAL

  • KasusSeorang anak perem-puan umur 7 tahunDatang berobat dgn keluhan : panas badan sejak 2 hari y.l dan tadi pagi disertai mimisan.Sejak 1 minggu y.l tampak pucat dan lemah badan.

  • Pemeriksaan fisik :Temperatur 38,90CConjuctiva anemisPada lubang hidung tampak darah keringPada bagian volar lengan bawah tampak petekie.

  • Diagnosa sementara ?Pemeriksaan laboratorium yg diusulkan ?

  • Pemeriksaan lab yg diusulkan :HemoglobinHematokritJumlah eritrositJumlah leukositHitung jenis leukositJumlah trombosit

  • Tujuan : Menentukan jumlah sel Eritrosit, Leukosit dan Trombosit yang terdapat per mm darah

    Cara:1. manual : mikroskop,bilik hitung, pipet pengencer dan reagen2. otomatik

  • MANUALREAGENTROMBOSIT

  • PRINSIP: Darah + larutan tertentu diencerkan Jumlah sel darah dalam volume pengenceran

    dihitung dengan kamar hitung (Improved Neubauer)ALAT-ALAT : 1. Satu set HEMOSITOMETER , tdd : Pipet Thoma Leukosithitung leukosit Pipet Thoma Eritrosit hitung eritrosit & trombosit Bilik hitung Improved Neubauer 2. Mikroskop

  • PipetpengisapBilik hitung

  • BAHAN PEMERIKSAAN :Darah kapiler atauDarah vena + antikoagulan EDTAREAGENS : 1. Hitung LEUKOSIT : Larutan TURK encer as. Asetat 2% + Gentian violet 1% , 1 mLUngu muda2. Hitung ERITROSIT : Larutan HAYEM Na Sulfat 2,05 gr + NaCl 0,50 gram + Mercuri chlorida 0,25 mg + akuades 100 mL3. Hitung TROMBOSIT Ammonium Oksalat 1 %

  • LEUKOSITERITROSITPIPET THOMA2. LARUTAN PENGENCER..TURKHAYEMTROMBOSITAMONIUM OKSALATABCTINGGI BILIK HITUNG = 0.1 mmKAMAR HITUNG IMPROVED NEUBAUER

  • Cara kerjaMembuat pengenceran.Mengisi kamar hitung.Menghitung jumlah sel.Penghitungan.

  • A. Membuat pengenceranLeukosit :Dgn pipet Thoma leukosit, isap darah sampai tanda 0,5.Bersihkan sisa darah pada bagian pinggir pipet dgn tissue.Isap lar.Turk sampai tanda 11.Lepaskan karet penghisap, pegang pipet dgn ibu jari dan telunjuk.Kocok dgn gerakan membuat angka 8, sebanyak 3 kali.Pengenceran : jumlah seluruh cairan yg turut mengencerkan darah dibagi jumlah darah yg dihisap, yaitu : 10 : 0,5 = 20 kali.

  • MEMBUAT PENGENCERAN untuk HITUNG LEUKOSIT

  • A. Membuat pengenceranEritrosit :Dgn pipet Thoma eritrosit, isap darah sampai tanda 0,5.Bersihkan sisa darah pada bagian pinggir pipet dgn tissue.Isap lar.Hayem sampai tanda 101.Lepaskan karet penghisap, pegang pipet dgn ibu jari dan telunjuk.Kocok dgn gerakan membuat angka 8, sebanyak 3 kali.Pengenceran : jumlah seluruh cairan yg turut mengencerkan darah dibagi jumlah darah yg dihisap, yaitu : 100 : 0,5 = 200 kali.

  • A. Membuat pengenceranTrombosit :Dgn pipet Thoma eritrosit, isap darah sampai tanda 1,0.Bersihkan sisa darah pada bagian pinggir pipet dgn tissue.Isap lar.Ammonium oksalat 1% sampai tanda 101.Lepaskan karet penghisap, pegang pipet dgn ibu jari dan telunjuk.Kocok dgn gerakan membuat angka 8, sebanyak 3 kali.Pengenceran : jumlah seluruh cairan yg turut mengencerkan darah dibagi jumlah darah yg dihisap, yaitu : 100 : 1 = 100 kali.

  • MEMBUAT PENGENCERAN untuk HITUNG TROMBOSIT:AMONIUM OKSALAT 1%..(1) Hisap darah dengan pipet Thoma ERITROSIT sampai 1,0(2) Hisap larutan AMONIUM OKSALAT samapai tanda 101(3) Kocok perlahan dgn gerakan membentuk angka delapan, 3 XPENGENCERAN :100 : 1 = 100 X

  • B. Mengisi kamar hitungKamar hitung harus bersih dan kering.Letakkan kaca penutup kamar hitung pada tempatnya (lihat gambar).Buang 4 tetes pertama.Isi kamar hitung dgn menyentuhkan ujung pipet ke pinggir kaca penutup, sampai terlihat cairan menutup seluruh sisi sebelah dalam bilik hitung

  • Kamar hitung harus bersih dan kering Letakan kaca penutup di atasnya Buang 4 tetes pertama Isi kamar hitung dengan menyentuhkan ujung pipet ke pinggir kaca penutup

  • MENGISI KAMAR HITUNG (eritrosit):Cairan menutup seluruh ruangan kamar hitungSebelah atas atau bawah sajaBiarkan < 2 menitBuang 4 tetes pertama Kamar hitung harus bersih dan kering Letakan kaca penutup di atasnya Buang 4 tetes pertama Isi kamar hitung dengan menyentuhkan ujung pipet ke pinggir kaca penutup

  • MENGISI KAMAR HITUNG (trombosit) :Cairan menutup seluruh ruangan kamar hitungSebelah atas atau bawah sajaSimpan dlm CAWAN PETRI + KAPAS BASAH Kamar hitung harus bersih dan kering Letakan kaca penutup di atasnya Buang 4 tetes pertama Isi kamar hitung dengan menyentuhkan ujung pipet ke pinggir kaca penutupKapas/kertas saring basahDiamkan 20 menit

  • C. Menghitung jumlah sel

  • KAMAR HITUNG IMPROVED NEUBAUERBidang hitung : 3 mm x 3 mmTerbagi atas 9 BIDANG BESAR (Kotak 1), Ukuran 1 mm x 1 mm4 bidang besar di sudut-sudut 16 BIDANG SEDANG (Kotak 2),Ukuran 0,25 mm x 0,25 mmBidang besar di tengah 25 bidang (Kotak 2), Ukuran 0,2 mm x 0,2 mm16 bidang kecil (Kotak 3), masing-masing Ukuran 0,05 mm x 0,05 mm.1 mm0,2 mm(1)22

  • Cara Menghitung sel :Arah gerakan menghitung sesuai dgn arah anak panah2. Letak sel dlm kotak yang menyinggung garis batas :

    Kiri dan atas dihitung

    kanan dan bawah tidak dihitung= dihitung= tidak dihitung

  • D. Penghitungan

  • JUMLAH LEUKOSIT/L = 50 N N Leukosit / l = x 200,4 l

  • JUMLAH ERITROSIT/L = 10.000 N N Eritrosit / l = x 2000,02 l

  • MENGHITUNG JUMLAH SEL (trombosit) :Hitung semua trombosit bidang besar yang di tengah

    25 bidang ukuran 0,2 mm x 0,2 mmVolume : 1 mm2 X 0,1 mm = 0,1 mm3 ( 0,1 L) JUMLAH TROMBOSIT YANG DIHITUNG /L =JUMLAH TROMBOSIT/L = 1000 N N Trombosit / l = x 1000,1 l

  • HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :(1). Koreksi terhadap eritrosit berinti (normoblast)Harus koreksi jumlah LEUKOSITJUMLAH LEUKOSIT YG SEBENARNYA =100100 + normoblastX jumlah Leukosit(2). Faktor pengenceran : bila jumlah sel sangat banyak faktor pengenceran ditingkatkan bila jumlah sel sangat sedikit faktor pengenceran dikurangi

  • MEMBUAT SEDIAAN APUS DARAH TEPIManfaat pemeriksaan sediaan hapus darah tepi :(Morfologi apus darah tepi)Untuk menilai berbagai unsur sel darah :Leukosit : - hitung jenis leukosit, - morfologi leukosit, - menilai apakah jumlah leukosit yang ada pada sediaan apus sesuai dengan nilai perhitunganEritrosit : - melihat morfologi eritrosit - formasi eritrosit (roulleaux)Trombosit : - menghitung jumlah - melihat morfologi trombosit2. Mencari ada tidaknya parasit : malaria, mikrofilaria

  • Reagens :Metanol absolut larutan fiksasiZat warna Giemsa yang baru diencerkanLarutan Giemsa stok diencerkan 20 X dengan aquadestatau dengan larutan bufferB a h a n : Darah kapiler ( tanpa antikoagulan ) Darah vena + antikoagulan Na2EDTA 1 mg/cc darah

  • Peralatan :Kaca Obyek :Harus betul-betul bersih, bebas lemak dan keringSebelum dipakai, kaca obyek yang disimpan kering harus dihapus dengan alkohol dikeringkan.2. Kaca penghapus : kaca obyek yang dipakai untuk penghapus / pendorong tetesan darah. Tepi kaca harus rata. Patahkan sudut kaca obyek, menurut garis diagonal hapusan darah tidak mencapai tepi kaca obyek.3. Rak untuk mewarnaiPipetGelas ukur / tabung reaksi

  • CARA KERJA :A. Bahan : darah kapilerBersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol, biarkan kering.Tusuk dengan blood Lancet

    tetesan darah pertama hapus dgn kapas kering

    2. 1 tetes darah diteteskan di atas gelas obyek(1 cm dari ujung kaca)TETESKAN12

  • B. Bahan darah vena (+ antikoagulan Na2EDTA)Teteskan 1 tetes darah padaGelas obyek (1 cm dari ujung kaca gelas obyek)

  • 3. Letakkan kaca penghapus dengan sudut 30-45 terhadap kaca obyek, di depan tetesan darahTETESKAN123

  • Dorong kaca penghapus ke belakangmenyentuh tetesan darah,sehingga tetesan darah melebar mengikuti kaca penghapusDengan gerakan mantap tarik kaca penghapus ke arah depanHapusan darah (3-4 cm) atauPanjang = - kaca obyek dan apusan tidak boleh sampai tepi kaca obyek

  • 5. Biarkan hapusan darah mengering di udara6. Tulis identitas pasien di bagian tebal hapusan dengan jarum/pencil7. Sediaan diwarnai dengan Giemsa.Ciri-ciri sediaan hapus yang baik : Tidak melebar sampai tepi kaca obyek, panjangnya = - panjang kaca obyek Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk diperiksa Rata, tidak berlubang-lubang dan tidak bergaris-garis Mempunyai penyebaran lekosit yang baik, tidak bertumpuk pada bagian pinggir atau ujung-ujung sediaan

  • PEWARNAAN :GIEMSAPrinsip : Romanowskypenggunaan 2 zat warna yang berbeda, yaitu Azur B (trimetiltionin)yang bersifat basa dan Eosin Y (Tetrabromfluresein) yang bersifat asam

    Azur B akan mewarnai komponen sel yang bersifat asam, sedangkanEosin Y akan mewarnai komponen sel yang bersifat basa.

    Ikatan Eosin Y pada Azur B yang beragregasi

    Warna U N G UEfek Romanowsky Giemsa

  • 2. Fiksasi dengan methanol absolut selama 2 3 menit4. Warnai dengan larutan Giemsa selama 20 - 30 menitLetakkan sediaan hapus pada tempat pewarnaan3. Buang kelebihan methanol

  • 5. Bilas dengan air mengalir, mula-mula dengan aliran lambat kemudian aliran lebih cepatMenghilangkan semua kelebihan zat warnaLetakkan sediaan hapus pada rak Dengan posisi tegak dan biarkanmengering.

  • Sediaan hapus yang tidak baik (gagal)Sediaan hapus yang baikSebaran sel pada sediaan hapus darah tepi yang baikKepalaEkorDaerah limfositDaerah granulosit / monositEritrosit berkelompokEritrosit terpisah

  • H A S I L :Granulosit :Inti sel: merah keunguanGranula eosinofilik: merahGranula basofilik: biru tuaGranula netrofilik: merah keunguanLimfosit : sitoplasma: biruEritrosit : merah pucatTrombosit: biru dengan internal bodies berwarna ungu

  • EritrositLimfosit besarN. segmenEosinofilN. SegmenMonositTrombositLimfosit kecilN. BatangBasofil

  • Gambar jenis-jenis leukosit normal dalam darah tepi :HASIL PRAKTIKUM

    Nama selKarakteristik selGAMBARBentukDiameter ()SitoplasmaIntiBasofilEosinofilN. BatangN. SegmenLimfosit KecilLimfosit besarMonosit

  • Hitung jenis leukosit : menentukan distribusi / persentase leukosit berdasarkan jenisnya.Dengan menggunakan sediaan hapus darah tepi yang sudah diwarnai;pembacaan dilakukan dengan 2 cara :Dengan blood cell sheet Dengan blood cell counter 2. Secara otomatis.Blood Cell counterCARA KERJA

  • Hitung Jenis Leukosit dengan Blood Cell Sheet :Alat :Mikroskop ( lensa okuler 10 X, lensa obyektif 40 X )Blood cell sheet (lembar hitung jenis)Bahan : Sediaan Hapus darah tepi yang sudah diwarnaiCatatan :Makin banyak leukosit yang dihitung, makin kecil kesalahan yang terjadiPenghitungan dilakukan sebanyak 100 leukosit. Tetapi pada keadaan leukositosis, harus lebih banyak leukosit yang dihitungEritrosit berinti (normoblast) tidak ikut dihitung. Tetapi dilaporkan jumlahnya dalam 100 leukosit (misalnya : nomoblast = 2%)

    JUMLAH LEUKOSIT / mm3JUMLAH LEUKOSIT YG DIHITUNG PD HITUNG JENIS10.000 20.000200 SEL> 20.000 50.000300 SEL> 50.000400 SEL

  • Cara Kerja :Periksa sediaan hapus darah tepi di bawah mikroskoplensa obyektif 10 xCari bagian di mana eritrosit tersebar berdampingan(bagian yang tipis di ujung sediaan)Mulailah menghitung dari sebelah atas (tepi) sediaan. Dengan arah gerakan sesuai dengan anak panah pada gambar :

  • 3. Ganti lensa obyektif 10 x dengan yang 100 x minyak imersi4. Catat setiap leukosit yang dililhat dengan memberi tanda ( I ) dalam kolom yang sesuai, untuk masing-masing leukosit

    5. Satu kolom hanya untuk 10 leukosit. Sel ke 11 dst dicatat dalam kolom berikutnya sampai jumlah leukosit yang dihitung 100 leukosit

    102030405060708090100JMLBasofilEosinofilN. BatangN. SegmenLimfositMonositTOTALNormoblast100

  • Nilai normal Hitung jenis LeukositBasofil 0-1%Eosinofil 2-4%Neutrofil Batang 3-5%Neutrofil segmen 50-70%Limfosit 25-40%Monosit 2-6%

  • Hemoglobin (Hb). Molekul Hb terdiri atas suatu protein globin dan suatu gugus heme yang mengandung besi.Protein hemoglobin tdd - 4 rantai polypeptid- 4-pigmen heme yang mengandung besi

  • Pada vetrebra, hemoglobin ditemukan dalam sitosol sel darah merah.Hemoglobin kadang2 disebut oxygen transport protein, untuk membedakan dengan yang stationer yaitu myoglobin.Hb dalam darah dapat mengikat oksigen dari udara dan memebentuk oksihemoglobin (HbO2)Pada vertebra, oksigen akan dibawa ke jaringan tubuh dari paru paru dengan perantaraan aliran darah. Hb + O2 HbO2 (Oksi hemoglobin)Oksigen kemudian didistribusikan dengan cara dikeluarkan dari sel darah merah ke sel jaringan.Hemoglobin kemudian mengambil CO2 dari sel jaringan lalu kembali ke paru-paru Jadi hemoglobin bertugas mengikat dan mengeluarkan baik oksigen maupun karbondiaoksida, dengan tujuan mengantarkan oksigen untuk metabolisme dan mengambil produk sisa yaitu CO2

  • Pengikatan O2 Hb + O2 HbO2 (Oksi hemoglobin)Proses ini dapat dihambat oleh CO, karena Hb dapat mengikat CO lebih kuat daripada mengikat O2.Hb mengikat O2 melalui Fe yang terdapat pada bagian heme.Hb yang rusak menyebabkan terbentuknya bilirubin yaitu suatu zat berwarna kuning yang membentuk kompleks dengan albumin.

  • Fe dalam eritrositApabila sel eritrosit rusak maka Fe akan dilepaskan dari Hb, kemudian Fe bergabung dengan transferin untuk kemudian disimpan dan digunakan kembali.Transferin adalah suatu protein dengan BM 90.000 yang terdapat dalam plasma dan mampu mengikat Fe secara reversible.

  • Fe dilepas dari Hb 20-25 mg / hari.Dalam makanan normal terdapat 12-15 mg Fe setiap hari.Tubuh kekurangan Fe 0,5-1 mg/hari.Sebagian besar Fe terdapat dalam:Hb(65%) Persediaan (25%) dalam bentuk Feritin (larut dalam air) dan Hemosiderin (tidak larut dalam air) yang disimpan di hati, limpa dan sumsum tulang.MiglobinPlasmaCairan ekstra selFe paling banyak diabsorpsi di duodenum.