ktsp tahun 2009-2010
DESCRIPTION
Data Realise 2010TRANSCRIPT
PENETAPAN/PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini
Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan mulai
tahun 2009/2010
Ditetapkan/disahkan
Di` : .........................
Tanggal : .........................
Menyetujui,Ketua Komite Sekolah Kepala Madrasah,
___________________ Tb.Faturohman, S.Ag
Mengetahui.a.n. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi Jawa BaratKepala Bidang Dikmenti
Drs. H. OTJI S. WIHARJADI, M.PdPembina Tingkat 1NIP. 131 407 441
i
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan kegiatan kependidikan di Lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional adalah melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara teknisnya dijabarkan
dalam Permen No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Tahun 2006; No
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan; dan No 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Kurikulum Tahun 2006. Sehingga secara yuridis formal
mulai tahun pelajaran 2009/2010 Kurikulum Tahun 2006 mulai diberlakukan.
Implementasi Kurikulum Tahun 2006 menuntut adanya konsekuensi
logis dari sekolah sebagai satuan pendidikan. Silabus dalam Kurikulum Tahun
2006 mengalami perubahan secara krusial dari isi pokoknya, yaitu diserahkannya
penentuan Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar kepada
sekolah sebagai satuan pendidikan.
Berangkat dari asumsi itulah munculnya istilah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau KTSP.
Hakikatnya implementasi Kurikulum Tahun 2006 adalah dimulai dengan
disusunnya KTSP, dimana penyusunan KTSP tersebut merupakan sinergi dari
seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang berkaitan.
Sehinga dalam penyusunannya, KTSP merupakan produk kerja kurikuler yang
dilakukan oleh seluruh warga sekolah.
Dengan harapan melalui penyusunan KTSP ini kegiatan pembelajaran di
MTs.Mathla’ul Huda akan menjadi lebih nyata dan terarah dengan paramater
pencapaian yang operasional, kami memulai kegiatan di MTs.Mathla’ul Huda
dengan suatu panduan yang kompeten dan sesuai dengan kompetensi seluruh
sumberdaya dalam sekolah kami ini.
Parungpanjang, Juli 2009Kepala Madarasah,
Tb.Faturohman, S.Ag
ii
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Penetapan iKata Pengantar iiDaftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1A Latar Belakang 1B Landasan 2C Visi dan Misi 3D Tujuan Sekolah 3E Standar Kompetensi Lulusan 4
BAB II KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH 6A Lingkungan Sekolah 6B Keadaan Sekolah 6C Personil Sekolah 7D Peserta Didik 8E Orang Tua Peserta Didik 9F Kerjasama 10G Analisis SWOT 11
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 13A Struktur Kurikulum 13B Muatan Kurikulum 17
1. Mata Pelajaran 172. Muatan Lokal 183. Kegiatan Pengembangan diri 184. Pendidikan Kecakapan Hidup 205. Keunggulan Lokal dan Global 206. Beban Belajar 217. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 228. Penjurusan 229. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 23
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 24A Permulaan Tahun Ajaran 24B Waktu Belajar 24C Libur Sekolah 26D Jadwal Kegiatan 27
BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS 29
iii
DAN RPPA Pengembangan Silabus 29
1. Pengertian Silabus 292. Prinsip Pengembangan Silabus 293. Unit Waktu Silabus 304. Pengembangan Silabus 305. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 31
B Pengembangan RPP 341. Pengertian RPP 342. Komponen RPP 353. Prinsip Penyusunan RPP 374. Langkah-langkah Penyusunan RPP 38
BAB VI PENUTUP 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan satuan
pendidikan (sekolah) pada khusunya, MTs.Mathla’ul Huda sebagai lembaga
pendidikan tingkat menengah menenadang perlu untuk mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda,
yang secara keseluruhan mencakup:
1. struktur dan muatan kurikulum
2. beban belajar peserta didik
3. kalender pendidikan
4. silabus, dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1
B. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 2+0.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
5. Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
6. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Bahasa dan sastra Sunda
7. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup
2
C. Visi dan Misi MTs.Mathla’ul Huda
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi globalisasi yang sangat pesat; era informasi dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, memicu
sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MTs.Mathla’ul Huda
memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di
masa mendatang yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
Visi MTs.Mathla’ul Huda
Mewujudkan sumber daya msnusia yang bertaqwa, beretika luhur, gemar
belajar, agamis dalam bertindak, rasional dalam bertindak (TEGAR).
Indikator :
1. Berprestasi dalam pencapaian nilai akademik (pencapaian SKBM, Ujian
Nasional dan Ujian Sekolah)
2. Berprestasi dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler
3. Berprestasi dalam kegiatan keagamaan
Untuk mewujudkan visi tersebut, Sekolah menentukan langkah-
langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi Berikut:
Misi MTs.Mathla’ul Huda
1. Memberikan kesempatan yang luas dan kemudahan belajar kepada
masyarakat
2. Membina siswa yang bermoral dan menjunjung tinggi hokum dalam
konteks hablumminallah wa hablumminannas.
3. Menumbuhkan budaya membaca bagi siswa guru dan siswa.
4. Mengembangkan potensi keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
5. Mendidik siswa hingga mampu beriman dan bertaqwa secara benar, dan
dapat membangun intelektual yang mengedepankan moral.
6. Melatih kedisiplinan dalam belajar dan beribadah kepada seluruh
komponen masyarakat.
7. Menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan
produktif.
3
8. Meningkatkan motivasi berprestasi pada seluruh warga sekolah
9. Meningkatkan prestasi akademik lulusan
10. Meningkatkan prestasi ekstrakurikuler
D. Tujuan Sekolah
Tujuan MTs.Mathla’ul Huda secara umum berupaya mencapai tujuan
pendidikan nasional yakni berupaya untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Secara khusus Tujuan MTs.Mathla’ul Huda adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2010 MTs.Mathla’ul Huda mencapai dan memiliki
1. Peningkatan rata-rata nilai SKBM + 10, Ujian Nasional + 1.00, Ujian Sekolah
+ 2.00
2. Menjadi juara lomba tingkat kecamatan dan kabupaten
3. Menjadi juara lomba kesenian di tingkat kecamatan
4. 90% dari 70% guru menggunakan inovasi model-model pembelajaran
5. 80% dari 40% guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
6. 90% peserta didik menjalankan kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
E. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
sebagai berikut ini.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
5
BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
MTs.Mathla’ul Huda berlokasi di Desa Parungpanjang Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor. Jika dipetakan, letak MTs.Mathla’ul Huda
berada di wilayah perbatasan kabupaten bahkan provinsi yakni antara
kabupaten Bogor (Jawa Barat) dengan kabupaten Tangarang (Banten).
Berdasarkan lokasi sekarang, MTs.Mathla’ul Huda memiliki kendala
untuk dapat berkembang dengan pesat. Hal ini dikarenakan prasarana
pendukung yang diantaranya sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Dari kondisi tersebut banyak calon siswa.
Masyarakat dilingkungan sekitar, secara umum bekerja sebagai buruh
pabrik, pedagang dan sebagian kecil bekerja sebagai buruh tani, yang
kebanyakan penghasilannya kurang menentu. Bisa dikatakan dari segi
kualitas ekonomi masyarakat sekitar sekolah tergolong kategori menengah
ke bawah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakt
terhadap pendidikan anak.
B. Keadaan Sekolah
1. Status Sekolah
Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas tanah seluruhnya 3
Hektare, dengan luas bangunan 3000 m2. Sebagian besar sekolah sampai
saat ini sudah dipagar permanen, dan hanya sebagian sebagian besar masih
terdapat lahan kosong.
2. Fasilitas Sekolah
Fasilitas gedung dan fasilitas lain yang dimiliki sekolah sampai saat ini
adalah sebagai berikut ini
Fasilitas Jumlah Kondisi KeteranganRuang Kepala Sekolah : 1 Baik
6
Ruang Guru : 1 BaikRuang TU : 1 BaikRuang Kelas : 6 BaikLab. Komputer : 1 BaikRuang Tamu : 1 BaikWC Guru : 1 BaikWC Kepala Sekolah : - BaikWC Siswa : 2 BaikMushola : 1 BaikLapangan Volly Ball : 1 BaikLapangan Badminton : 1 BaikPerpustakaan : 1 Baik
C. Personil Sekolah
Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 46 orang, terdiri atas guru
43 orang, karyawan tata usaha 3 orang dan peseruh 1 orang.
Keadaan personil sekolah
NO NAMA JABATAN STATUS1.2.3.4.5.6.7.8.91011.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.
7
NO NAMA JABATAN STATUS2526.27.28.29.30.
D. Peserta Didik
1. Jumlah Peserta Didik
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya
berjumlah 70 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas tidak merata.
Perserta didik di kelas X sebanyak satu rombongan belajar, pada program IPS
kelas XI satu rombel, dan pada kelas XII program IPS satu rombel. Jadi secara
keseluruhan jumlah rombel di MTs.Mathla’ul Huda tahun pelajaran 2009/2010
adalah tiga rombel. Berikut adalah persebaran jumlah peserta didik pada masing-
masing rombel.
KelasJumlah
JumlahLaki-laki Perempuan
X
XI-IPSXII-IPSJumlah
2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/ Droup Out
Angka putus sekolah (Droup out) di MTs.Mathla’ul Hudaternyata masih
cukup tinggi setiap tahunnya, yakni sebagai berikut:
Tahun Pelajaran Kelas Jumlah Tidak NaikPutus Sekolah
( DO )2006 – 2007 X
XIXII
2007/2008 XXIXII
2008/2009 XXIXII
8
Tingginya keadaan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan masih
kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya
pendidikan, selain itu juga karena faktor kesulitan ekonomi.
Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah terlah mengupayakan berbagai
bantuan dari berbagai pihak. Yang utama adalah dari komite sekolah, berupa
beasiswa bagi siswa berprestasi di kelas. Hal ini selain membantu yang kesulitan
ekonomi diharapkan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat. Berikut data
data peserta didik yang mendapatkan beasiswa
Asal BantuanJumlah Penerima
(Peserta Didik)
BKM 8
BSD 8
3. Input dan Output SKHUN
Input TahunRata-rata
SKHUN
Output
Tahun
Rata-rata
SKHUN
2007 – 2008 47.51 2008 -2009 39.50
4. Prestasi yang dipernah diraih
a. Bidang Akademis : -
b. Bidang Non Akademis :
Juara 1 (IV) lomba taekondo tingkat Kabupaten (tahun 2007)
E. Orang Tua Peserta Didik
Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga yang tergolong
menengah ke bawah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya angka kemampuan
partisifasi orang tua terhadap penyelenggaraan pendidikan anaknya. Keadaan
mata pencaharian orang tua peserta didik sebagian besar memiliki mata
pencaharian sebagai petani/ buruh tani. Kondisi ini dipengaruhi kondisi pola
kehidupan masyarakat sekitar Parungpanjang pada umumnya. Adapun gambaran
keadaan orang tua peserta didik MTs.Mathla’ul Huda adalah sebagai berikut:
9
No Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Petani/Buruh Tani 25 2,4
2 Dagang 8 7,5
3 Karyawan Swasta 5 10
4 PNS 2 30
5 Tak Bekerja 20 3
F. Kerjasama
1. Kerjasama dengan orang tua
Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite
Sekolah. Beberapa peran atau keterlibatan orangtua dalam pengembangan
sekolah diantaranya adalah sebagai:
a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya.
b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
e. sumber belajar.
2. Kerjasama dengan Alumi
Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara
maksimal mengingat baru 1 angkatan sebagai alumni. Lain dari itu
komunikasi belum optimal.
3. Kerjasama dengan Instansi pemerintahan/ Lembaga lain.
Kerjasama dengan instansi pemerintahan atau lembaga lain diantaranya :
a. pengiriman petugas pengibar bendera dalam pelaksanaan upacara
peringatan HUT RI di tingkat kecamatan
b. pemerintah kecamatan sebagai mitra dalam pembangan pendidikan
terutama berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam upaya penyuluhan-
penyuluhan seperti penyuluhan Narkoba.
10
G. Analisis SWOT
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahuin beberapa hal yang
menjadi kekuatan (keunggulan), kelemahan (hambatan), kesempatan
(peluang) dan Ancaman (tantangan) MTs.Mathla’ul Huda Parungpanjang.
Berikut disajikan tabel Analisis SWOT.
No. Komponen Analisis
1. Stronght (Kekuatan) Merupakan satu-satunya MTs.Mathla’ul Huda di wilayah kecamatan Parungpanjang.
95% berlatar belakang pendidikan S1 dan 75% memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran.
Perbandingan siswa dengan guru sangat memadai.
Tenaga guru tergolong muda dan energik sehingga kemungkinan untuk berkembang sangat tinggi.
Are sekolah cukup luas, sangat memadai untuk pembangunan dan mengembangkan fasilitas sekolah.
2. Weaknes (kelemahan) 70% pegawai dan guru merupakan tenaga honorer yang notabenenya mengajar lebih dari dua sekolah.
Lingkungan sekolah belum dibatasi dengan pagar sehingga kesulitan dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan sekolah.
Fasilitas sekolah seperti Laboratorium dan peralatannya, perpustakaan belum memadai.
Sarana penunjang KBM belum lengkap.3. Oppurtunity (Peluang) Dukungan dari pemerintah kecamatan
cukup besar. Pengembangan wilayah kabupaten menjadi
kabupaten Bogor Barat menjadi peluang untuk berkembang terbuka lebar.
4. Threatment (Ancaman) Adanya sekolah sejenis yang lebih dahulu berdiri yang lokasinya tidak jauh dari sekolah ini.
Wilayah yang berbatasan dengan kabupaten Tangerang, yang perkembangannya cukup pesat.
11
No. Komponen Analisis
Animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya sampai kejenjang MTs sangat rendah.
Tingkat ekonomi masyarakat pada umumnya tergolong rendah (menengah ke bawah) sehingga menyebabkan partisifasi pendidikan rendah.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum MTs.Mathla’ul Huda memuat kelompok mata
pelajaran sebagai berikut:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. kelompok mata pelajaran estetika
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap pelajaran menyeluruh. Dengan demikian,
cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata
pelajaran yang relevan. Cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NOKELOMPOK
MATA PELAJARAN
CAKUPAN
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
12
NOKELOMPOK
MATA PELAJARAN
CAKUPAN
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan perserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kretif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
13
Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP,
Perda Provinsi Jawa Barat tentang Muatan Lokal.
Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan keterbatasan
sumber daya, sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan
kelas sebagai berikut:
2) MTs.Mathla’ul Huda menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur
kurikulum.
3) Jumlah rombel belajar disesuaikan dengan jumlah pendaftar dan
tersedianya ruang kelas
4) Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik
5) Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas:
- Program Ilmu Pengatahuan Alam
- Program Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Strutur Kurikulum Kelas X
1) Kurikulum kelas X terdiri atas:
- 16 Mata Pelajaran
- 3 muatan lokal yakni Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH) dan Akidah Akhlak
- program pengembangan diri.
2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII
1) Kurikulum kelas XI dan XII IPS terdiri atas:
- 13 Mata Pelajaran
14
- 3 muatan lokal yakni Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH) dan Akidah Akhlak.
- program pengembangan diri.
2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
Struktur Kurikulum
No KomponenKelas
KetX XI.IPA XI.IPS XII.IPS
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan
Kewarganegaraan2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Fisika 2 4 - -7. Biologi 2 4 - -8. Kimia 2 4 - -9. Sejarah 1 1 3 310. Geografi 1 - 3 311. Ekonomi 2 - 4 312. Sosiologi 2 - 3 313. Seni Budaya 2 2 2 214. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan2 2 2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2
16. Bahasa Arab 2 2 2 2B. Muatan Lokal1 Bahasa Sunda 2 2 2 22 Pendidikan Lingkungan
Hidup1 1 1 1
3 Akidah Akhlak 1 - - 1C. Pengembangan Diri 2)* 2)*
Jumlah 40 40 40 40 2)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
15
Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS
KomponenAlokasi Waktu
Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Sejarah 3 3 3 37. Geografi 3 3 3 38. Ekonomi 4 4 4 49. Sosiologi 3 3 3 313. Seni Budaya 2 2 2 214. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan2 2 2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2
16. Bahasa Arab 2 2 2 2B. Muatan Lokal1. Bahasa Sunda 2 2 2 22 Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 13 Akidah Akhlak 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2)* 2)* 2)* 2)*
Jumlah 42 42 42 422)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs.Mathla’ul Hudameliputi sejumlah mata pelajaran
yang keleluasaan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangkan diri.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan
sebagai berikut:
16
a. Mata Pelajaran Wajib , meliputi : Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Mateamatika,
Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Geografi,
Penjasorkes, Seni Budaya, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b. Mata Pelajaran Pilihan , yakni Bahasa Arab (pilihan mata pelajaran ini
dimungkinkan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan
kehidupan masyarakatnya yang menunjang program pembelajaran
tersebut.
2. Muatan Lokal
Letak geografis MTs.Mathla’ul Huda yang berada di wilayah provinsi
Jawa Barat, tentunya berupaya menjunjung tinggi program pengembangan daerah
Jawa Barat yang dicanangkan pemerintah Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut,
MTs.Mathla’ul Hudamengembangkan Muatan Lokal yang terdiri dari Bahasa
Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pemilihan Muatan Lokal tersebut juga didasarkan kepada Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006
tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Bahasa dan sastra Sunda
serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup, maka
pengembangan silabus dan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk
muatan lokal Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs.Mathla’ul
Hudamengacu kepada SK dan Pergub tersebut.
3. Kegiatan Pengembangan diri
Pengembangan diri di MTs.Mathla’ul Huda diarahkan untuk
pengembangan karakter peserta didik sehingga menjadi pribadi yang mandiri
dalam mengatasi persoalan hidup, baik persoalan pribadi, kemasyarakatan
maupun kebangsaan. Pengembangan diri juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
17
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik dengan
mempertimbangkan kondisi sumber daya sekolah.
Secara khusus pengembangan diri bertujuan untuk
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
- Membangkitkan sikap patriotisme dan sportifitas peserta didik
- Meningkatkan kemandirian peserta didik
- Meningkatkan sosiabilitas peserta didik
- Meningkatkan adversitas peserta didik
- Membentuk sikap enterpreunership peserta didik
Pengembangan Diri dilaksanakan di bawah koordinator guru Bimbingan
Konseling, pelatih, pembina ekstakurikuler, guru mata pelajaran dan seluruh
personil MTs.Mathla’ul Huda. Pengembangan diri dilaksanakan di luar kelas.
Pengembangan Diri di MTs.Mathla’ul Hudadilaksanakan melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. Bimbingan Konseling
Pengembangan diri melalui program bimbingan dan konseling
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan budipekerti, belajar, dan karir
peserta didik; dan dilaksanakan melalui program Bimbingan dan Konseling
Pribadi, Sosial, Akademik, dan Karier.
b. Kegiatan Ekstrakuruler
Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan pengembangan potensi, bakat, dan minat peserta
didik. Pelaksanaannya dengan mewajibkan peserta didik mengikuti
sekurang-kurangnya satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di
MTs.Mathla’ul Huda sebagai berikut:
Pramuka
Kelompok Olah Raga Prestasi
Apresiasi Seni
Rohani Islam
18
c. Program Pembiasaan
Pengembangan diri melalui program pembiasaan mencakup kegiatan
yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang yang dilaksanakan
secara rutin, spontan, keteladanan dan terprogram.
Rutin :
o Upacara penaikan bendera setiap hari Senin
o Membaca Al Qur’an setiap hari sebelum belajar
o Memeriksa kebersihan dan kerapihan badan dan pakaian
o Menjaga kebersihan kelas dan halaman
Spontan :
o Memberi salam
o Membuang sampah pada tempatnya
o Membiasakan antri
o Berdialog
o Menengok teman yang sakit
o Menyampaikan pendapat secara baik dan benar
Terprogram :
o Mengadakan pekan olah raga antar kelas
o Mengadakan pekan kreativitas seni
o Merayakan dan memperingati HBN dan HBI
o Mengadakan karya wisata atau Study Tour
Keteladanan :
o Berpenampilan dan berpakaian bersih dan rapi
o Tepat waktu dalam segala hal
o Berpenampilan Sederhana
o Bersikap ilmiah dan jujur
19
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan
bagian intergral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,
materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang diemban pelajaran yang bersangkutan.
5. Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di MTs.Mathla’ul
Hudamerupakan bagian dari semua mata pelajaran. Pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
6. Beban Belajar
MTs.Mathla’ul Huda endasarkan pengaturan beban belajar peserta didik
berdasarkan sistim paket. Adapun beban belajar perserta didik yang ditetapkan
adalah sebagai Berikut:
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
b. Alokasi waktu tatap muka adalah 1 jam pembelajaran sama dengan 45 Menit
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur 30% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
d. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua
jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah
20
Beban Belajar Peserta Didik
Kelas
Satu jam tatap muka
(menit)
Jumlah jam pembelajaran per minggu
Minggu Efektif
per tahun ajaran
Waktu pembelajaran
pertahun
Jumlah jam per tahun (@60 menit)
X 45 39 341326jam pel (59679menit)
994,5jam
XI, XII 45 40 341360 jam pel (61200 menit)
1020 jam
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ketuntasan belajar di tetapkan untuk tiap Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasarnya dengan kriteria logis adalah sebesar 75 % untuk tiap
Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Dengan menganalisa segala aspek dan ketentuan penghitungannya maka
penetuan ketuntasan ini dalam tahun pelajaran 2009/2010 MTs.Mathla’ul Huda
menentukan KKM sebagai berikut:
No Komponen Kelas dan KKM
10 11 IPS 12 IPS1 2 3 4 5 6
A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama Islam 64 63 63
2 Kewarganegaraan 63 63 63
3 Bahasa Indonesia 65 64 64
4 Matematika 60 60 60
5 Sejarah 63 62 60
6 Penjaskes 68 68 68
7 Bahasa Inggris 60 60 60
8 Seni Budaya 67 67 67
9 Tek Info Kom 65 65 66
10 Fisika 60
11 Biologi 60
12 Kimia 60
21
13 Ekonomi 65 65 65
14 Sosiologi 65 65 61
15 Geografi 62 62 62
16 Bahasa Arab 61 60 60
B Mulok 1 Bahasa Sunda 63 63 63
2 Pend. Lingkungan Hidup 62 62 62
3 Akidah Akhlak 62 62 62
8. Penjurusan
a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan
memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah,
maka sekolah menetapkan hanya ada 1(satu) jurusan yang diprogramkan,
yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. (IPS).
b. Penentuan penjurusan program studi dilakukan di akhir semester 2 kelas
X, dengan memperhatikan bakat, minat peserta didik, yang dilaksanakan
di semester 1 kelas X.
c. Kriteria penjurusan
6) Peserta didik yang besangkutan naik ke kelas XI
7) Peserta mencapai kategori tuntas dan memiliki nilai 60 untuk setiap
mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi, yakni
Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi (untuk jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial)
9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas sebagaimana diatur dalam edaran Disdik Provinsi Jawa Barat No.
421.3/1620.
a. Peserta didik dinyatakan naik ke tingkat yang lebih tinggi bila :
Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian sekolah
Prosentasi kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar sekurang-kurangnya
75%
Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran sampai
semester 2 kelas yang bersangkutan.
22
Tidak ada nilai kurang atau sama dengan 50 (lima puluh) pada rapor
semester 2.
Jumlah mata pelajaran yang tidak mencapai KKM tidak lebih dari 4 mata
pelajaran pada kelas yang bersangkutan.
Khusus peserta didik yang dinyatakan naik ke kelas XII, mencapai
ketuntasan minimal untuk setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas
program studi, yakni Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan
Sosiologi (untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial)
b. Peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila:
Memiliki rapor kelas X, XI dan XII
Mengikuti dan Lulus Ujian Teori dan Praktek
Nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 5,25
Nilai rata-rata raport tiap semester minimal 6.00
Nilai rata-rata Ujian Sekolah (Teori dan Praktek) minimal 6,00
23
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disuusn dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu
kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan dareah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah
pusat/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran adalah sebagai berikut:
A. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ke tiga
bulan Juli, apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun
pembelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah diisi dengan kegiatan Masa Orientasi
Peserta Didik (MOPD) bagi kelas X, dan bagi kelas XI dan XII digunakan untuk
mempersiapkan administrasi dan kepengurusan kelas dengan binaan dari wali
kelas. Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah diperkirakan berlangsung antara
3 s.d 6 hari.
B. Waktu Belajar
Waktu belajar mengguakan system semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 13.00 – 17.30
Selasa 13.00 – 17.30
Rabu 13.00 – 17.30
Kamis 13.00 – 17.30
Jumat 13.00 – 17.30
Sabtu 13.00 – 17.30
24
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan pada jam ekstrakurikuler yang
disesuaikan sebagaimana mata pelajaran. Yang dilaksanakan pada jam
ekstrakurikuler pada hari dan jam yang telah disepakati bersama pembina
ekstrakurikuler.
Dengan pertimbangan pengaturan waktu libur, keadaan dan kebutuhan
sekolah, maka waktu belajar ditetapkan sebanyak 34 Minggu untuk setiap tahun
pelajaran.
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah.
Penetuan hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agaman
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan
Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/kabupaten/Kota dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan
Sekolah mengambil keputusan kebijakan hari libur sebagai berikut ini.
Libur Awal Puasa 1 – 3 September 2009
Libur Semester 1 28 Desember 2009 – 11 Januari 2010
Libur Semester 2 28 Juni – 12 Juli 2010
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad SAW
Wafat Isa al Masih
Kenaikan Isa Al Masih
25
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Hari Raya Natal
D. Jadwal Kegiatan
Dengan mengacu kepada kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, MTs.Mathla’ul Huda menetapkan rencana
kegiatan sekolah tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut :
JADWAL KEGIATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN
1 Rapat persiapan PSB
2 Penerimaan Peserta Didik Baru 7 – 9 Juli 2009
3 Hari pertama tahun pelajaran 2009/2010 14 Juli 2009
4 Masa Orientasi Peserta Didik kelas X 14 – 16 Juli 2009
5 Rapat Pembagian Tugas Mengajar 17 Juli 2009
6 Rapat Koordinasi Staf dan Wakil Rutin Awal dan akhir Smt
7 Rapat Pleno Komite (Orang Tua Peserta
didik baru)
26 Juli 2009
8 Peringatan Kemerdekaan RI 18 Juli 2009 Upacara
9 Libur Awal Puasa 1 – 3 September 2009
10 Ulangan Tengah Semester 1 15 – 20 Sept.2009
11 Pembagian Raport Tengah Semester 1 Oktober 2009
12 Libur Idul Fitri dan Cuti Bersama 25 Sept – 11 Okt 2009
13 Ulangan Akhir Semester 1 15 – 20 Des. 2009
14 Rapat Evaluasi Smt.1 dan Persiapan Smt2 26 Desember 2009
15 Pembagian LHB Semester 1 27 Desember 2009
16 Libur Semester 1 28 Des – 10 Jan 2010
17 Hari pertama semester 2 12 Januari 2010
18 Rapat Pembentukan Panitia UN/US Januari 2010
19 Ujian Tengah Semester 2 16 – 21 Maret 2010
26
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN
20 Pembagian LHB Tengah Semester 2 28 Maret 2010
21 Ujian Tulis Nasional 18 – 23 Mei 2010 Perkiraan
22 Ujian Praktik Mei 2010 Perkiraan
23 Ujian Tulis Sekolah Juni 2010 Perkiraan
24 Ulangan Kenaikan Kelas2 8 – 20 Juni 2010 Perkiraan
25 Rapat Kelulusan Juni 2010 Perkiraan
26 Rapat Kenaikan Kelas 25 Juni 2010 Perkiraan
27 Pembagian LHB semester 2 27 Juni 2010
28 Rapat Kerja Sekolah 25 Juni 2010
Kalender pendidikan terlampir.
27
BAB V
PEDOMAN UMUM
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. Pengembangan Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Prinsip Pengembangan Silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
28
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
kebutuhan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
3. Unit Waktu Silabus
a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur
kurikulum.
4. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
29
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar
yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
30
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman
belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan
berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari
konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji
akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
31
e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun
produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
32
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
B. Pengembangan RPP
1. Pengertian
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke-
giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
33
2. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
a. Identitas mata pelajaran, meliputi:
1). satuan pendidikan,
2). kelas,
3). semester,
4). program studi,
5). mata pelajaran atau tema pelajaran,
6). jumlah pertemuan.
b. Standar Kompetensi
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
c. Kompetensi Dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan Pembelajaran,
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
34
f. Materi Ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
g. Alokasi Waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
h. Metode Pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik
dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap
mata pelajaran.
i. Kegiatan Pembelajaran :
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
35
j. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar
Penilaian.
k. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
3. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
36
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah
Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen
mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan
suatu kesatuan.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.
a. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari
silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah
suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
3) Indikator merupakan:
ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran
bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
37
rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi
dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan
(contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu
kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.
Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran
darah pada manusia”.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
1) mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2) menyebutkan bagian-bagian jantung.
3) merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
teman-teman sekelasnya.
4) mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah
disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya
tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga
tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
c. Menetukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu
dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
38
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,
bernapas, dan ekskresi.
d. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan
metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta
didik:
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan
proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan
sebagainya.
2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,
observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-
langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah
kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik,
memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar,
menampilkan slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan.
39
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari
gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa
bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang
akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan
uraian materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran).
b) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik
untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)
masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa
agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana
dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan
Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak.
Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi
internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil
mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk
alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.
c) Kegiatan penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik
untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik
sebagai sampelnya.
40
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-
/pengayaan.
2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan
modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
f. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam
silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan
secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang
digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku
referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama
file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau
alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
g. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai.
41
MTs.MATHLA’UL HUDA
Jl. Moh Toha No.10 Desa. Cibunar Kecamatan Parungpanjang
(021) 54260783. 16360 Kabupaten Bogor
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
2009
42