ktsp mabin 2009 2010
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya,
MAN Binong sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MAN Binong, yang secara
keseluruhan mencakup:
KTSP MAN Binong 1

1. Struktur dan muatan kurikulum;
2. beban belajar peserta didik;
3. kalender pendidikan;
4. silabus, dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
B. LANDASAN
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini dilaksanakan dengan
landasan yuridis sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
madrasah/sekolah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
Pasal 51 ayat 1 “Pengelolan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”.
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Pasal 17 ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervise
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD,
SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di
bidang Agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”.
Pasal 49 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas”
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi LulusanKTSP MAN Binong 2

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 dan 23 tahun 2006
6. Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
C. Tujuan Pendidikan Madrasah
Secara umum tujuan pendidikan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 307 Tahun 1993
tentang Madrasah Aliyah , dijelaskan dalam BAB II pasal 2 bahwa :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi ;
2. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembankan diri sejalan dengan
perkembangkan Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Kesenian yang dijiwai ajaran
Agama Islam ;
3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial , budaya dan alam sekitarnya yang
dijiwai ajaran Agama Islam .
Sedangkan bentuk satuan dan lama pendidikan Madrasah Aliyah, dapat dijelaskan
dalam Bab III Pasal 3 yang menyatakan :
1. Madrasah Aliyah ( MA ) adalah satuan pendidikan dalam jenjang pendidikan
menengah dalam bentuk sekolah menengah umum yang berciri khas Agama Islam:
2. Lama pendidikan di Madrasah Aliyah 3 (tiga) tahun setelah Madrasah Tsanawiah
atau setelah sekolah lanjutan tingkat pertama , atau satuan pendidikan yang setara.
D. Visi dan Misi MAN Binong
Kurikulum tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Binong Kabupaten Subang
disusun dalam kerangka mnifestasi visi dan misi yang menjadi cita-cita agung institusi.
Adapun visi dan misi lembaga dirumuskan sebagai berikut :
Visi :
Terwujudnya nuansa pendidikan yang Islami, unggul dalam prestasi dan berakhlakul
karimah
Misi :KTSP MAN Binong 3

1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis dalam kehidupan sehari-hari
melalui pembiasaan pengamalan keagamaan
2. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis kemampuan sehingga siswa
berkembang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
3. Membantu setiap siswa memahami tentang kemampuan dan potensi diri serta
pengembangannya secara optimal.
4. Menumbuhkembangkan semangat kompetitif yang sehat dalam meraih
keunggulan prestasi pada semua warga madrasah.
5. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan/tanah dan pengadaan fasilitas pendukung
pembelajaran.
6. Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi (komputer, internet) bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
7. Menerapkan manajemen berbasis madrasah yang melibatkan semua stakeholder.
E. Tujuan Madrasah
Berdasarkan visi dan misi madrasah, tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Terwujudnya perilaku siswa berakhlaqul karimah yang tercermin pada pola ucap
dalam kehidupan sehari-hari
2. Peningkatan kualitas pembelajaran yang mengacu pada CTL (Contectual Teaching
and Learning)
3. Peningkatan proporsi lulusan yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
(negeri maupun swasta)
4. Terciptanya iklim kompetitif yang kondusif dalam meraih prestasi
5. Mengupayakan adanya fasilitas penunjang pembelajaran (masjid, laboratorium dan
lapangan olah raga)
6. Mengembangkan kemitraan yang sinergis dengan stakeholder (majlis
madrasah/komite, orang tua siswa dan istansi
KTSP MAN Binong 4

BAB II
Struktur Kurikulum dan Beban Belajar
A. Sejarah Singkat MAN Binong
MAN Binong dalam prosesnya merupakan pe-negeri-an dari MAS Darul Ma’arif
Pamanukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 515A Tanggal 25 November
1995 dengan nama MAN Pamanukan dengan lokasi di lingkungan Yayasan Darul Ma’arif
Pamanukan.
Namun dalam perjalanannya, staf guru Yayasan Pendidikan Islam Darul Ma’arif
Pamanukan menolak keberadaan MAN Pamanukan, sehingga sedikit atau banyaknya
mengakibatkan proses KBM terganggu. Oleh karena itu Drs. Icang Sudaryat (Kepala MAN
pada waktu itu) berusaha mencari tempat lain sampai akhirnya bertemu dengan Bpk.
Abdurrahman (Humas MTs Darul Hikam Binong). Dari Bpk. Abdurrahman inilah diperoleh
petunjuk bahwa ada salah seorang yang hendak mewakafkan tanahnya untuk dijadikan
lokasi pendidikan. Hamba Allah yang baik dan hendak mewakafkan tanahnya tersebut
tersebut bernama H. Sonjaya. Tanah wakaf tersebut seluas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter
persegi). Sesuai akta ikrar wakaf tertanggal 28 November 1995 No. W2/07/157/1995 yang
dibuat dihadapan M.I. Haris (Kepala KUA Kec. Binong) dan surat pengesahan Nadzir maka
tanah tersebut digunakana untuk keperluan pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Pamanukan.
Sebelum MAN Pamanukan didirikan diatas tanah wakaf tersebut, maka proses KBM
sempat berpindah-berpindah tempat di KUA Kec. Binong, MTs Darul Hikam dan MTs
Darul Fikri Ulum..
Pada Tahun 1998 dibangunlah gedung sekolah yang cukup representatif di tanah wakaf
tersebut sebanyak 6 ruang belajar yang berlokasi di Desa Cicadas Kecamatan Binong
Kabupaten Subang dengan tetap memakai nama MAN Pamanukan.
Mengingat nama MAN Pamanukan dirasa janggal, karena lokasi MAN Pamanukan berada
di wilayah Binong maka dikeluarkanlah Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.
4 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas lampiran Keputusan Menteri Agama No. 515A
Tahun 1995 Tentang Pembukaan dan Penegerian Beberapa Madrasah yang mengubah
nama MAN Pamanukan menjadi MAN Binong.
KTSP MAN Binong 5

Sesuai dinamika waktu yang telah mencapai selama 13 tahun, MAN Binong mengalami
perkembangan baik secara fisik dan non fisik dan berusaha untuk berbenah sesuai dengan
tutntutan dinamika pendidikan yang senantiasa berubah. Menyadari akan hal tersebut, maka
MAN Binong berusaha untuk melakukan inovasi sesuai dengan perubahan zaman guna
mempersiapkan lulusannya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan sekaligus
membekali untuk hidup bermasyarakat.
B. Gambaran Keadaan MAN Binong
MAN Binong terletak di Kabupaten Subang, tepatnya di Cicadas kecamatan Binong.
Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara Provinsi Jawa Barat
meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 % dari luas Provinsi Jawa Barat. Wilayah
ini terletak di antara 107º 31' sampai dengan 107º 54' Bujur Timur dan 6º 11' sampai dengan
6º 49' Lintang Selatan.
Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan kelurahan yang
tergabung dalam 22 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3
Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah
menjadi 30 kecamatan.
KTSP MAN Binong 6

Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Subang adalah di sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Bandung Barat, di sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan
Karawang, di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu dan Laut Jawa
yang menjadi batas di sebelah utara.
Berdasarkan topografinya, Binong adalah daerah dataran rendah dengan ketinggian 10 – 25
dpl yang meliputi, yaitu Mulyasari, Binong, Kediri, Karangwangi, Citrajaya, Cicadas,
Kihiyang, Karangsari dan Nanggerang.
.Adapun dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk kecamatan Binong terdiri dari
24,52 % usia anak-anak (0-14 tahun), 7,58 % usia remaja (15-19 tahun), 29,31 % usia muda
(20-39 tahun) dan 38,59 % usia tua dan lansia.
Dalam bidang pendidikan kecamatan Binong terbilang cukup maju. Untuk tingkat SLTA
saja, disamping MAN Binong terdapat SMA Asthahanas (SMA Unggulan), SMK Negeri
dan Swasta dan MA Al-Ma’arif. Namun dilihat dari mutu pendidikan umumnya masih
rendah. Rendahnya ini berkaitan erat dengan mata pencaharian penduduk yang sebagian
besar adalah petani.
Sedangkan mengenai gambaran tentang MAN Binong adalah:
1. Keadaan Madrasah
a. Sarana dan Prasarana
- Tanah dan Halaman
Status tanah madrasah sudah sertifikat hak milik yang diperoleh dari wakaf H
Sonjaya (Alm) seluas 10.000 m2, pada tahun 2006 mendapat belanja modal
seluas 743 M2, luas lahan seluruhnya 10.743 m2. Tanah tersebut baru
digunakan untuk pra sarana pendidikan seluas 1.019 m2, sisanya masih berupa
tanah sawah.
KTSP MAN Binong 7

- Gedung Madrasah
Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi baik dan jumlah ruang kelas
memadai untuk kegiatan belajar mengajar dengan luas bangunan seluruhnya
1.019 m2
Keadaan gedung dan sarana lainnya :
No Uraian Jumlah Kondisi1 Ruang Kepala Madrasah 1 baik2 Ruang TU 1 baik3 Ruang Guru 1 baik4 Ruang Kelas 6 baik5 Ruang Lab. IPA 1 baik6 Ruang Lab. Bahasa 1 baik7 Ruang Perpustakaan 1 baik8 Ruang Lab. Komputer 1 baik9 Ruang OSIS 1 baik10 Ruang PMR dan Pramuka 1 baik11 Koperasi Siswa 1 baik12 Musholla 1 baik13 Aula 1 baik14 Lapangan upacara 1 baik15 Area Parkir 2 Baik16 Lapangan Bola Voli 1 Baik17 Lapangan Basket 1 Baik18 Lapangan Futsal 1 Baik19 Lapangan Tenis Meja 1 Baik
b. Anggaran Madrasah
Anggaran madrasah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari
orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rp. 55.000,- /bln.
Alokasi dana disamping untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik,
terutama diperuntukkan untuk menunjang kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler.
Sumber Dana Pendidikan MAN Binong
Tahun
Pelajaran
Pemerintah / DIPA
(Rp.)
Komite Madrasah
(Rp.)Jumlah
2008/2009 1.314.557.000 138.480.000 1.453.037.0002009/2010 1.314.557.000 301.800.000 1.616.357.000
KTSP MAN Binong 8

2. Personil Madrasah
MAN Binong didirikan pada tahun 1996 yang merupakan penegerian MAS Darul
Ma’arif Pamanukan. Pimpinan madrasah yang pernah bertugas di MAN Binong sejak
awal berdirinya (1996) adalah:
No Nama Periode Tugas1 Drs. Icang Sudaryat 1996 - 20012 Drs. Sofandi 2001 - 20033 Drs. Yusup Supratman 2003 (PLT)4 Drs. H. Hasan Maulany, M.M.Pd. 2003 - 20095 Drs. Dede Abdulbar April 2009 s.d. sekarang
Adapun jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak 34 orang, terdiri dari guru 23
orang, staf TU 9 orang dan pembantu umum 2 orang.
No Nama Jabatan Status1 Drs. Dede Abdulbar Kepala Madrasah PNS2 Drs. H. Asep Gunawan, M.M.Pd. PKM/Guru Fiqh PNS3 Jalaludin el-Kholifah, S.Ag. PKM/Guru Ekonomi PNS4 Datim Sudyarmadi, S.Pd. PKM/Guru B. Indonesia PNS5 Drs. H. Yusup Supratman Guru Qur’an Hadits PNS6 Dra. Nafilah Suratmi Guru Geografi PNS7 Drs. Denda Hidayat Guru Sosiologi PNS8 Drs. Sobur Sahmudin Guru Matematika PNS9 Ecih Yunengsih, S.Pd. Guru Matematika PNS
10 Dra. Lilis Suryani Guru Seni Budaya PNS11 Daud Sutedi, S.Pd. Guru Fisika PNS
No Nama Jabatan Status
12 Yeti Sustilawati, S.Ag.Guru Aqidah Akhlak &
PKnPNS
13 Hidayatullah, S.Ag Guru Penjaskes PNS
14 Kasman, S.Ag., M.Pd.IGuru Qur’an Hadits &
BTQPNS
15 Ike Dewi Rostiawati, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia PNS16 Komariah, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS17 E. Kosasih, S.Ag. Guru Bahasa Arab PNS18 Cecep Dasa, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS19 Drs. Oom Rukman Guru SKI dan BTQ PNS20 S. Hidayat, S.Ag. Guru Sejarah PNS21 Dian Ekawati, S.Pd. Guru Biologi Honorer22 Dewi Agustiani Dzulfifah, S.Pd. Guru Kimia Honorer23 Popon Dauni, ST Guru Komputer Honorer24 Drs. H. Haposan Lubis Kaur TU PNS25 Tarsep Jono, SE Bendahara PNS26 Ahmaludin Staf TU PNS
KTSP MAN Binong 9

27 Ma’mun Djazuli Staf TU PNS28 Suparman Staf TU PNS29 Nunung Herawati Staf TU PNS30 Rukmana Staf TU PNS31 Memet al-Harun Staf TU PNS32 Adang Staf TU PNS33 Mashuri Pembantu Umum Honorer34 Mukhdor Pembantu Umum Honorer
3. Keadaan Peserta Didik
a. Jumlah Peserta Didik
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 272
siswa. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X
ada sebanyak 2 rombongan belajar. Peserta didik di kelas XI dan XII program
IPA masing-masing sebanyak 2 rombongan belajar . Sedangkan pada program
IPS di Kelas XI dan Kelas XII masing-masing ada satu rombongan belajar.
Jumlah Peserta Didik Pada Tahun 2009
KelasJumlah
JumlahRombel Laki-laki Perempuan
X 2 30 44 74XI IPA 1 7 22 29XI IPS 1 13 14 27XII IPA 2 27 27 54XII IPS 1 19 22 41Jumlah 6 96 129 225
Sebagian besar peserta didik dari Kecamatan Binong sejumlah 124 siswa (55,1%),
dari Kecamatan Pagaden sejumlah 56 siswa (24,9%), dari Kecamatan Tambak
Dahan sejumlah 34 siswa (15,1%) dan sisanya sejumlah 11 siswa (4,9%) dari
daerah kecamatan lainnya.
b. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/Drop out
Peserta didik yang tidak naik kelas dan putus sekolah setiap tahunnya bersifat
fluktuatif.
Tahun Pelajaran Kelas JumlahTidak
Naik/Lulus
Putus
Sekolah2007/2008 X 125 - 7
XI 115 - 5
KTSP MAN Binong 10

XII 76 - 1
2008/2009X 60 1 -XI 109 - -XII 103 - -
Kondisi putus sekolah peserta didik terutama disebabkan karena masih
kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya
pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi.
Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan
keringanan biaya berupa infaq guru dan staf TU.
c. Input dan Output NEM
Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke tahun cenderung mengalami
kenaikan. Namun demikian, peserta didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata kurang memuaskan.
Input dan Output NEM / Mata Pelajaran Peserta Didik
Input TahunRata-Rata
NEMOutput Tahun
Rata-Rata
NEMPT
2006/2007 6,22 2006/2007 7,40 62007/2008 6,27 2007/2008 7,77 82008/2009 6,35 2008/2009 7,57 12
Faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran terhadap pendidikan diduga
menjadi menjadi penyebab minimnya lulusan MAN Binong untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (PT).
4. Orang Tua Peserta Didik
Disamping kondisi sosial ekonomi masyarakat Subang yang heterogen, juga secara
umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, curah hujan rata-rata pertahun 2.352
mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang
oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar
luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Oleh karenanya sudah barang
tentu akan mempengaruhi pola kehidupan masayarakat sekitar pada umumnya,
termasuk kecamatan Binong.
KTSP MAN Binong 11

Hal ini dibuktikan dengan keadaan orang tua peserta didik di MAN Binong yang
didasarkan pada latar belakang pekerjaan bersifat variatif, namun demikian yang
berprofesi sebagai petani lebih dominan.
Data ini diperoleh dari formulir yang diberikan kepada siswa yang dikembalikan pada
saat mendaftar ulang menjadi siswa baru.
Keadaan Orang Tua Peserta Didik
Pada Tahun 2009/2010
No Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Petani 150 66,67%
2 Pedagang 28 12,44%
3 PNS 12 5,33%
4 TNI / Polri 6 2,67%
5 Pensiunan 10 4,44%
6 Wiraswasta 19 8,44%
Jumlah 225 100%
5. Kerjasama Madrasah
Kerjasama MAN Binong antara lain dilakukan dengan:
a. Orang Tua
Kerjasama dengan orang tua siswa dilaksanakan melalui Komite Madrasah. Hal ini
mengingat urgens-nya peran orang tua dalam pengembangan pendidikan, yaitu :
1. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya;
2. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;
3. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;
4. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan
KTSP MAN Binong 12

5. sumber belajar
b. Alumni
Kerjasama dengan alumni dilakukan antara lain dalam kegiatan ekstrakurikuler
sebagai instruktur, informasi dunia kerja dan perguruan tinggi serta promosi dalam
kegiatan penerimaan siswa baru.
c. Instansi Lain
MAN Binong juga menjalin kerjasama dengan Puskesmas Binong, dimana Fihak
Puskesmas memberikan materi tentang Kesehatan Remaja yang diberikan pada
siswa kelas XII selama semester ganjil.
6. Prestasi yang pernah diraih
a. Bidang Akademis
b. Bidang Non Akademis
- Juara 3 Lomba Siswa Teladan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1999
- Juara 2 Lomba K-3 Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998
- Juara Harapan II SKJ Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998
- Juara 2 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003
- Juara 2 Tenis Meja Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003
- Juara 3 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004
- Juara 1 Sepak Bola Tk. SLTA Se-Kecamatan Binong Tahun 2004
- Juara 1 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2002
- Juara 3 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003
- Juara 3 Karaoke Putri Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004
- Juara 1 Tenis Meja Ganda Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2007
- Juara Harapan II Gerakan Jalan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2009
C. Struktur dan Muatan Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal
KTSP MAN Binong 13

6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejujuran,
dan khusus pada pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut ini.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
1. Agama dan
Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganega-
raan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
KTSP MAN Binong 14

No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
3. Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,
dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum MAN meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu KTSP MAN Binong 15

jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada MAN Binong dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh
seluruh peserta didik, serta kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. MAN
Binong membuka dua program/penjurusan, yaitu:
a. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan
b. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Kelas X
K o m p o n e nAlokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2
c. Fikih 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - -
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Arab 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4
6. Matematika 4 4
7. Fisika 3 3
8. Biologi 3 3
9. Kimia 3 3
10. Sejarah 1 1
11. Geografi 2 2
12. Ekonomi 2 2
13. Sosiologi 2 2
14. Seni Budaya 2 2
15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2
16. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 3
17. Keterampilan/Bahasa Asing - -
KTSP MAN Binong 16

B. BTQ 2 2
J u m l a h 48 48
2. Program IPA
K o m p o n e n
Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 - -
c. Fikih 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Arab 3 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4
6. Matematika 6 6 6 6
7. Fisika 4 4 5 5
8. Kimia 4 4 5 5
9. Biologi 5 5 5 5
10. Sejarah - - - -
11. Seni Budaya 2 2 2 2
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2 2 2 2
13. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3 3 3 3
14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - -
KTSP MAN Binong 17

B. BTQ 2 2 2 2
J u m l a h 48 48 48 48
3. Program IPS
K o m p o n e n
Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 - -
c. Fikih 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Arab 3 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4
6. Matematika 5 5 5 5
7. Sejarah 3 3 3 3
8. Geografi 4 4 4 4
9. Ekonomi 4 4 4 4
10. Sosiologi 4 4 5 5
11. Seni Budaya 2 2 2 2
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2 2 2 2
13. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2
14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - -
B. BTQ 2 2 2 2
KTSP MAN Binong 18

J u m l a h 48 48 48 48
3. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum MAN Binong meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh madrasah serta
pengembangan diri.
a. Mata Pelajaran
Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Arab, Aqidah Akhlak,
Qurdis, Fiqih, SKI, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Biologi Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi,
Penjaskes, Seni dan budaya dan Teknologi Informasi Komunikasi.
b. Muatan Lokal
Program Muatan Lokal disusun berdasarkan kebutuhan siswa untuk bersosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya dan kebutuhannya kelak setelah lulus dari madrasah
yang mengacu pada ciri khas keagamaan madrasah dan budaya daerah setempat.
Program Muatan Lokal
Baca Tulis dan Keterampilan Qiro’at al-Quran
Kelas X Semester I
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR1. Memahami kaidah-kaidah ilmu
tajwid dan penerapannya dalam
pembacaan dan penulisan al
Quran
1. Menjelaskan kaidah Huruf Hijaiyyah
2. Menjelaskan kaidah-kaidah ahkamul
mad wal qasher
3. Menjelaskan bacaan isti’adzah dan
basmallah
KTSP MAN Binong 19

Kelas X Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami kaidah-kaidah ilmu
tajwid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
1. Menjelaskan hukum nun bersukun dan
tanwin
2. Menjelaskan hukum mim dan nun
bertasyid
3. Menjelaskan hukum lam ta’rif dan lam
bersukun pada fi’il
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan.
Kegiatan pengembangan diri di MAN Binong meliputi:
a. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas
(intrakurikuler) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka, yaitu Bimbingan
konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan,
belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang
ditugaskan.
b. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas
(ekstrakurikuler), diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler
setiap hari Sabtu, yaitu
• OSIS
• Olahraga voli, Sepakbola, Bola Basket dan Futsal
• Pramuka;
• Palang Merah Remaja (PMR);
• Koperasi Siswa
• Remaja Islam Musholla Ibnu Khaldun (Nama musholla di MAN Binong)
• Paskibra
KTSP MAN Binong 20

• Pengajian Kitab Kuning di Musholla Ibnu Kholdun
c. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter
peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan
Program Pembiasaan
Rutin Spontan KeteladananUpacara Membiasakan antri Berpakaian rapiSenam Memberi salam Memberikan pujian Membaca Al
Qur’an 10’ sebelum
belajar
Mencium tangan
ketika berpapasan
dengan guru
Dilarang merokok atau
makan sambil berjalan.
Shalat berjamaah Membuang sampah
pada tempatnya
Tepat waktu
Kunjungan pustaka Musyawarah Hidup sederhana
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru
ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif.
Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi peserta didik merupakan
portofolio yang digunakan untuk penilaian.
d. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup diperoleh melalui:
• Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan
bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan
demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui
kegiatan pembelajaran sehari- hari yang emban oleh mata pelajaran yang
bersangkutan.
• Kecakapan yang diperoleh melaui diklat pada kegiatan ekstrakurikuler
e. Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
KTSP MAN Binong 21

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. MA menambah empat jam pelajaran tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Selain itu, penambahan
jam tersebut dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dantidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar
Isi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket sebesar 30% s.d. 60% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Penugasan struktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan struktur ditentukan oleh
pendidik. Adapun kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi. Adapun alokasi waktu untuk praktik, yaitu
dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat
jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Kegiatan tatap
muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada MAN Binong ditetapkan berlangsung selama 45 menit.
Kegiatan belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut.
Kelas
Satuan jam
pembelajaran
Tatap Muka
(menit)
Jumlah Jam
Pelajaran per
Minggu
Minggu efektif per
Tahun
Waktu Pembelajaran per Tahun
Jumlah jam pe Tahun (menit)
X – XII 45 38-39 34 – 38
1.292–1.482 jam pembe- lajaran( 5 8 . 1 4 0 – 66690 menit
969–1.111,5
KTSP MAN Binong 22

f. Alokasi Waktu Tugas-Tugas
1. Tugas terstruktur
Tugas terstruktur berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta
pendidik kepada peserta didik dan secara spesifik persoalannya dibuatkan
oleh pendidik adapun waktunya diluar jam pelajaran/ tatap muka.
2. Tugas mandiri
Tugas mandiri berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik
kepada peserta didik dan lebih dominan melibatkan peserta didik untuk
mencari persoalan sekaligus jawabannya yang masih berkenaan dengan
materi pelajaran. Adapun waktunyan diluar jam pelajaran.
3. Tugas praktek
Tugas praktek berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik
kepada peserta didik dan merupakan proses aplikasi dan pengembanan
potensi psikomotorik dari siswa, sehingga suatu konsep dapat dipahami
secara aplikatif. Adapun waktunya didalam dan diluar jam pelajaran.
g. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan pembelajaran dipersiapkan melalui (RPP) yang memuat pokok
bahasa dan jam pertemuan pada masing-masing mata pelajaran. RPP
merupakan penjabaran dari rancangan program yang telah ditetapkan dalam
silabus, sehingga RPP dibuat dan dikembangkan oleh setiap guru MAN
Binong secara bertahap setiap awal tahun pelajaran untuk dua semester.
2. Waktu
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanaan selama 45 menit setiap jam tatap
muka/ pelajaran pada setiap hari mulai pukul 07.00 s.d. 13.30 WIB,
sehingga terdiri dari 8 jam pelajaran kecuali hari jum’at 6 jam pelajaran .
3. Tempat
KTSP MAN Binong 23

Pelaksanaan pembelajaran sebagian besar berlangsung didalam kelas dan
selebihnya di aula, laboratorium, lapangan Olah Raga, perpustakaan, ruang
multi media, ruang kesenian, dan taman-taman madrasah sebagai proses
pembelajaran out door.
h. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. MAN Binong berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan belajar tiap mata pelajaran ditentukan berdasarkan Imtak siswa, kompleksitas, dan daya dukung.Berdasarkan hal tersebut, maka MAN Binong menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut:
Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik
Mata PelajaranTarget Ketuntasan
2008/2009 2009/2010
a. Aqidah Akhlak 70 72
b. Fiqih 68 70
c. Quran Hadist 70 75
d. SKI 60 65
e. Pendidikan Kewarganegaraan 70 75
f. Bahasa Indonesia 60 65
g. Bahasa Inggris 60 62
h. Bahasa Arab 60 65
i. Matematika 60 62
j. Fisika 60 62
k. Biologi 63 65
l. Kimia 60 62
m. Sejarah 65 70
n. Geografi 65 68
o. Ekonomi 65 67
p. Sosiologi 66 70
q. Seni Budaya 65 70
r. Penjaskes 70 75
s. Teknologi Informasi dan Teknologi 65 70
KTSP MAN Binong 24

Mata PelajaranTarget Ketuntasan
2008/2009 2009/2010
t. BTQ 68 75
MAN Binong menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin
meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan
untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat
dari tahun ke tahun.
i. Kegiatan Remidial
1. Remedial Teaching
Merupakan pengulangan proses pembelajaran di dalam kelas untuk setiap
mata pelajaran yang belum tuntas dipahami oleh peserta didik. Maksud dari
belum tuntas adalah nilai dari peserta didik belum mencapai Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditentukan.
2. Waktu Kegiatan
Remedial teaching dilaksanakan diluar proses pembelajaran terjadwal,
sehingga bisa ditentukan sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik yang
belum mencapai SKBM
3. Evaluasi
Remedial teaching harus dilengkapi dengan evaluasi hasil kegiatan yang
dilaksanakan langsung di akhir kegiatan atau pada saat lain sesuai
kesepakatan pendidik dan peserta didik. Evaluasi terhadap soal yang
diberikan dilakukan dengan mengadakan uji Tingkat Kesukaran dan Daya
pembeda Soal. Untuk soal yang memiliki daya pembeda kurang baik, maka
pada saat evaluasi remedial teaching soal harus diperbaiki.
4. Hasil Penilaian
Nilai hasil evaluasi kegiatan remedial teaching diperoleh melalui 2 metode:
a. Penggabungan dengan hasil evaluasi pembelajaran terjadwal
b. Murni diperoleh dari hasil evaluasi remedial teaching
j. Penjurusan
KTSP MAN Binong 25

Sesuai kesepakatan Madrasah dengan Komite Madrasah serta dengan
memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di madrasah, maka
madrasah menetapkan ada 2 (dua) program studi/jurusan yang diprogramkan,
yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Waktu Penjurusan
1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial,
dan Bahasa dilakukan pada akhir semester 2 kelas X.
2) Pelaksanaan penjurusan pada semester 1 kelas XI.
Kriteria penjurusan :
1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI
2) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, apabila
yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai
matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam ( matematika,
fisika, kimia dan biologi) mencapai kategori tuntas.
3) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, apabila
yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Sosial dan nilai mata pelajaran
yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Sosial ( ekonomi, geografi, sejarah dan
sosiologi) mencapai kategori tuntas.
k. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dan lulusan diatur oleh madrasah mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Diknas dan Depag.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada
akhir semester 2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan
pada semester 2.
c. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan
memiliki:
1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM)
maksimum 3 (tiga) mata pelajaran
2) Kehadiran minimal 90%KTSP MAN Binong 26

d. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan
memiliki:
1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM)
maksimum 4 (empat) mata pelajaran
2) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam (Matematika, Fisika, Kimia,
dan Biologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM).
3) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi, Geografi, Sejarah
dan Sosiologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM).
4) Untuk semua jurusan, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan Agama (Qurdis, Fiqih Aqidah Akhlak) mencapai ketuntasan
belajar minimal (SKBM).
5) Kehadirannya minimal 90%.
6) Peserta didik dinyatakan Lulus dari MAN Binong apabila memenuhi
kriteria kelulusan, sebagaimana tercantum dalam kriteria kelulusan Ujian
Nasional dan Madrasah
Kriteria Kelulusan Ujian Nasional
1) Memiliki nilai rata-rata minimal 5.25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4.25; atau
2) memiliki nilai minimal 4.00 pada salah satu mata pelajaran, dengan nilai pada 2 (dua) mata pelajaran lainnya masing-masing minimal 6,00
3) Satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana disebutkan pada poin (1) dan (2) dengan syarat mendapat persetujuan dari Komite Madrasah dan dilaporkan pada Kanwil di Kandepag.
Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah
1) Memiliki nilai rata-rata minimum 6.002) Lulus ujian praktek untuk semua mata ujian praktek.3) Kepribadian sekurang-kurangnya mendapat nilai baik 4) bebas dari Narkoba5) Memiliki nilai minimum setiap mata pelajaran Ujian
Madrasah, berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
KTSP MAN Binong 27

BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif,
dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
Permulaan tahu pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
KTSP MAN Binong 28

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan
kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan denga peraturan pemerintah pusat/provinsi/Kabupaten.
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif
belajar
Minimum 34
minggu dan
maksimum 38
minggu
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan
2. Jeda tengah
semester
Maksimum 2
minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda
antarsemester
Maksimum 2
minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun
pelajaran
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran5. Hari libur
keagamaan
2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
KTSP MAN Binong 29

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
6. Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2
minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah7. Hari libur khusus Maksimum 1
minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing8. Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
B. Penetapan Kalender Pendidikan1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
kepala daerah tingkat kabupaten/kota
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 228 hari belajar yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu
untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 42 jam pelajaran, dengan alokasi waktu
45 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas
X, XI, dan XII masing-masing 1.596 jam pelajaran.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, MAN Binong berdasarkan Keputusan
Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat Nomor Kw.10.1.1/I/PP.01.1/KTSP MAN Binong 30

….. /2009
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka kalender pendidikan MAN Binong diatur
sebagai berikut.
Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, Penyerahan Buku Laporan Penilaian perkembangan/Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar (Rapor), Hari Libur
Sekolah, Hari Libur Bulan Ramadhan/Hari Raya Idulfitri, Peringatan Hari Besar Nasional, dan Perkiraan Hari Libur Umum, Tahun Pelajaran 2009/2010
Semester Bulan/TahunHari
Sekolah
Penyeraha
n Rapor
Hari Libur
Smt/mid Minggu UmumRamadhan/Hari
raya
1
13 Juli 2009
Agustus 2009
September 2009
Oktober 2009
November 2009
Desember 2009
3 Januari 2010
16
23
11
24
24
8
-
-
-
-
-
1
-
3
3
8
1
2
5
4
4
5
4
1
1
1
-
-
-
1
1
-
2
12
-
1
-
-
Jumlah 106 1 15 25 4 15
II
4 Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2010
Mei 2010
Juni 2010
Juli 2010
24
22
21
21
20
7
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
2
10
4
4
5
4
5
4
2
-
2
2
1
2
-
-Jumlah 115 1 12 26 6
Jumlah dalam 1 Tahun
Pelajaran 2009/2010 221 2 27 51 10 15
KTSP MAN Binong 31

BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
MAN Binong pada awal tahun pelajaran 2009/2010 maka salah satu pedoman dan acuan
dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMA/MA
Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun
2006 maka MAN Binong yang sebelumnya telah menggunakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang dikenal Kurikulum 2004 pada semua tingkatan kelas langsung
melaksanakan Kurikulum 2006 serempak pada semua tingkatan kelas pada tahun pelajaran
2009/2010.
MAN Binong ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan MAN Binong
dapat berhasil dengan baik. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak,
khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar
terwakili oleh orang tua siswa. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari
berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah yang memberi
kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MAN Binong ini mampu menjadi
sarana bagi madrasah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa. Amin
KTSP MAN Binong 32

KTSP MAN Binong 33