ktsp kimia kelas x 2012-2013 jadi

144
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En K T S P KIMIA X TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013 SMA SANTA ANGELA JL. MERDEKA 24 BANDUNG http://\www.santa-angela.sch.id

Upload: carolusw

Post on 24-Apr-2015

789 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teaching for senior high school in Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

K T S P KIMIA

X

TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013

SMA SANTA ANGELA

JL. MERDEKA 24 BANDUNG

http://\www.santa-angela.sch.id

Page 2: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

HALAMAN PENGESAHAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran KIMIA di kelas X ini telah disetujui pada:

Hari : __________________

Tanggal : __________________

Yang menyetujui,

Kepala Sekolah SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiati, OSU.

2

Page 3: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

A. Pendahuluan

Kita menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan semakin bergantung pada tingkat

sumber daya manusia dan bukan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, dalam mengahadapi

era globalisasi yang semakin meluas, sistem pendidikan kita harus segera diperbaiki agar dapat

menghasilkan manusia cerdas, mandiri, dan dapat bersaing di tingkat internasional. Dalam

kaitan itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membenahi kurikulum sekolah

dasar dan menengah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Penididikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Dalam kegiatan pembelajaran Kimia di sekolah, siswa harus aktif dalam membangun

pengetahuannya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Selain ranah kognitif, dalam

pembelajaran Kimia juga menuntut kompetensi siswa dalam ranah psikomotorik dan afektif.

Siswa tidak saja harus mengetahui fakta, konsep atau prinsip tetapi juga harus terampil

menerapkan pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi.

Ciri ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen, siswa tidak

cukup dengan merasa mengerti tetapi sungguh-sungguh harus dapt mempraktikannya dalam

menyelesaikan soal, memecahkan masalah, atau melakukan suatu ketrampilan ilmiah.

B. Visi dan Misi

VISI

Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman,

dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela.

MISI

1. Sebagai lembaga pendidikan (institute of education), sekolah Ursulin menyelenggarakan

pendidikan yang berkualitas dan terpadu, menyiapkan persertta didik ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi dan siap bermasyarakat.

2. Sebagai komunitas pembelajar (community of learning), sekolah Ursulin mengembangkan

potensi dan keterampilan secara kritis, kreatif, dan inovatif.

3. Sebagai sekolah Katolik (Catholic School), sekolah Ursulin menanamkan semangat Santa

Angela pada setiap pribadi agar dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai

kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudnyatakan SERVIAM dalam

kehidupan sehari-hari.

4. Sebagai sekolah Ursulin Indonesia (Ursuline School in Indonesia), sekolah Ursulin

menanamkan kecintaan pada budaya, bangsa, dan tanah air Indonesia dengan menghargai

pluraritas budaya dan agama, serta membangun kepedulian terhadap sesama dan alam

ciptaan.

KTSP Kimia Kelas X 1

Page 4: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

5. Sebagai bagian dari Ursulin Internasional, (International Ursuline), sekolah Ursulin

Indonesia meningkatkan kerja sama dengan alumni dan sekolah-sekolah Ursulin, baik di

Indonesia maupun di tingkat Internasional, khususnya di Asia Pasifik.

C. Tujuan Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela

Kegiatan pembelajaran kimia di SMA Santa Angela memiliki tujuan pendidikan sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan peserta didik untuk penguasaan materi yang dibutuhkan di Perguruan

Tinggi

2. Membangun motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kimia di kelas

3. Mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan efektif peserta didik

D. Acuan Operasional Penyusunan KTSP Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian

peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran

dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara

holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang

secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,

tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan

kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan.

Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan

pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman

tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan

daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan

demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat

dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung

secara berimbang dan saling mengisi.

KTSP Kimia Kelas X 2

Page 5: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik

yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum

perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal

ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis

pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.

Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan

IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,

kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan

perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta

akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh

karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan

iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang

sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang

semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai

kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik

yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa

dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya

wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan

bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan

apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari

budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan

memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas

satuan pendidikan.

KTSP Kimia Kelas X 3

Page 6: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami struktur atom,

sifat-sifat periodik unsur,

dan ikatan kimia.

1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom

Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-

sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta

menyadari keteraturannya, melalui pemahaman

konfigurasi elektron.

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,

ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam

serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang

terbentuk.

2.Memahami hukum-hukum

dasar kimia dan

penerapannya dalam

perhitungan kimia

(stoikiometri).

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan

organik sederhana serta persamaan reaksinya.

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya

hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta

menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan

perhitungan kimia.

X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami sifat-sifat

larutan non-elektrolit dan

elektrolit, serta reaksi

oksidasi-redukasi.

3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan

elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-

reduksi dan hubungannya dengan tata nama

senyawa serta penerapannya.

4. Memahami sifat-sifat

senyawa organik atas dasar

gugus fungsi dan senyawa

makromolekul.

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam

membentuk senyawa hidrokarbon.

4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan

strukturnya dan hubungannya dengan sifat

senyawa.

4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik

pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta

kegunaannya

F. Penentuan Standar Ketuntasan Minimal Per Kompetensi Dasar Dan Indikator

KTSP Kimia Kelas X 4

Page 7: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XTahun Pelajaran : 2012 -2013

Kompetensi Dasar / Indikator

2. Penentuan Standar Ketuntasan Belajar

Minimal

Kriteria Penentuan KKM

Kom

ple

ksi

fita

s

Inte

ks

Sis

wa

Su

mb

er D

aya

Pen

du

ku

ng

KK

M

1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,

sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat

periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi

elektron.

60 68 70 66

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,

ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam

serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang

terbentuk.

66 65 67 66

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan

organik sederhana serta persamaan reaksinya.65 65 65 65

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya

hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta

menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan

perhitungan kimia.

67 60 65 64

3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan

elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. 65 65 65 65

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-

reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa

serta penerapannya.

65 60 70 65

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam

membentuk senyawa hidrokarbon.65 68 65 66

4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan

strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.67 60 65 64

4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik

pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta

kegunaannya

65 65 65 65

KTSP Kimia Kelas X 5

Page 8: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

G. Rincian Minggu Efektif

Satuan Pendidikan : SMA St. Angela

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : X

Semester : 1

Tahun Pelajaran : 2012 -2013

1. Jumlah minggu

NO BULANJUMLAH MINGGU

KALENDERTIDAK

EFEKTIFEFEKTIF

1 Juli 4 3 1

2 Agustus 5 1 4

3 September 4 0 4

4 Oktober 4 0 4

5 November 4 0 4

6 Desember 5 2 3

Jumlah 26 6 20

2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif

NO KEGIATAN JUMLAH MINGGU

1 MOS 1

2 Libur lebaran 1

3 Libur semester 4

Jumlah 6

3. Jumlah minggu efektif

Jumlah minggu kalender – jumlah minggu tidak efektif = 20 minggu

4. Jumlah jam efektif

21 minggu x 3 jam / minggu = 63 jam

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 6

Page 9: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Satuan Pendidikan : SMA St. Angela

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : X

Semester : 2

Tahun Pelajaran : 2012 -2013

1. Jumlah minggu

NO BULANJUMLAH MINGGU

KALENDERTIDAK

EFEKTIFEFEKTIF

1 Januari 4 1 3

2 Pebruari 4 0 4

3 Maret 5 2 3

4 April 4 2 2

5 Mei 5 1 4

6 Juni 4 2 2

Jumlah 26 8 18

2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif

NO KEGIATAN JUMLAH MINGGU

1 Libur Paskah 1

2 Ujian nasional 1

3 Ujian sekolah 2

4 Libur semester 4

Jumlah 8

3. Jumlah minggu efektif

Jumlah minggu kalender – jumlah minggu tidak efektif = 18 minggu

4. Jumlah jam efektif

20 minggu x 3 jam / minggu = 60 jam

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

PROGRAM TAHUNAN

KTSP Kimia Kelas X 7

Page 10: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Satuan Pendidikan : SMA St. Angela

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2012 -2013

SMT NO TPU/KONSEP/TEMA/TOPIK/KOMPETENSI DASARAlokasi Waktu

1. 1.1

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

15 jam

1.2

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

20 jam

2.1Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.

8 jam

2.2

Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum- hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

20 jam

Jumlah 63 jam

2 3.1Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

6 jam

3.2Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan

hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.18 jam

4.1Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk

senyawa hidrokarbon.6 jam

4.2Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya

dan hubungannya dengan sifat senyawa.24 jam

4.3Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-

fraksi minyak bumi serta kegunaannya.6 jam

Jumlah 60 jam

Jumlah 123 jam

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 8

Page 11: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

P R O G R A M S E M E S T E R

Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KimiaKelas : XSemester : 1Tahun Pelajaran : 2012 -2013

NO

TEMA/KONSEP /POKOK BAHASAN A

lok

asi

Wak

tu

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

15 3 3 3 3 3      

2

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta

hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

20 3 3 3 3 3 3 2      

3Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik

sederhana serta persamaan reaksinya.8 1 3 3 1

4

Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-

hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan

konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

20 2 3 3 3 3 3 3

KTSP Kimia Kelas X 9

Page 12: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

P R O G R A M S E M E S T E R

Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KimiaKelas : XSemester : 2Tahun Pelajaran : 2012 -2013

NOTEMA/KONSEP /

POKOK BAHASAN Alo

kas

i W

aktu

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit

berdasarkan data hasil percobaan.6 3 3

2

Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi

dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta

penerapannya.

18 3 3 3 3 3 3

3Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk

senyawa hidrokarbon.6 3 3

4Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan

strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.24 3 3 3 3 3 3 3 3

5Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan

fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.6 3 3

KTSP Kimia Kelas X 10

Page 13: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 11

Page 14: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

S I L A B U S

Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XSemester : 1Tahun Pelajaran : 2012 -2013

Standar Kompetensi:

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai akhlak

Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian

KompetensiPenilaian

Alokasi waktu

Sumber/Bahan/alat

1.1.Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

o Perkembangan teori atom, mulai dari teori Dalton sampai dengan teori atom modern

membaca

o Mengkaji atom sebagai partikel dasar penyusun materi (teori atom Dalton) dalam diskusi kelompok.

o Mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom (di rumah setelah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya)

o Mempresentasikan dan diskusi hasil kajian

o Menyimpulkan hasil pembelajaran

o Mengidentifikasi unsur ke dalam isotop, isoton dan isoton melalui kerja kelompok.

o Mengkaji massa atom dan massa atom relatif dalam diskusi kelompok.

o Mengkaji konfigurasi elektron dan cara penulisannya dalam diskusi kelas.

o Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan fakta eksperimen

o Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton.

o Menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan isotopnya

o Menentukan massa molekul relatif.

o Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok

Kuis

Ulangan

Bentuk instrumen:

Laporan tertulis

Performans (Kinerja dan sikap)

Tes tertulis

8 JP Sumber:

Buku kimia,

Tabel periodik

LKS

o Perkembangan tabel periodik

o Mengkaji sistem periodik untuk memahami makna daftar

o Mendeskripsikan struktur sistem periodik

2 JP

KTSP Kimia Kelas X 12

Page 15: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

unsur

tersebut melalui diskusi kelas.

o Mengkaji literatur tentang perkembangan tabel periodik unsur dalam kerja kelompok

o Presentasi hasil kajian untuk menyimpulkan dasar pengelompokan unsur-unsur.

unsur.

o Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.

o Sifatkepriodikanunsur

o Mengkajiketeraturanjari-jari atom, energiionisasi, afinitaselektron, dankeelektronegatifanunsur-unsurseperiodedansegolonganberdasarkan data ataugrafikdannomor atom melaluidiskusikelompok.

o Menghubungkan keteraturan sifat jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.

o Mengamati beberapa unsur untuk membedakan sifat logam, non logam dan metaloid

o Menentukan letak unsur sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, atau sebaliknya.

o Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.

o Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.

4 JP

1.2. Membandi-ngkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

Ikatan kimia

o Kestabilan unsur

o Struktur lewis

o Ikatan ion dan ikatan kovalen

o Ikatankovalenkoordinat

membaca

o Menhgkaji beberapa senyawa untuk menentukan mengapa atom-atom membentuk ikatan kimia.

o Menentukan unsur yang dapat melepas elektron atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan dalam diskusi kelompok.

o Menggambarkan lambang Lewis melalui diskusi kelas

o Membandingkan proses

o Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.

o Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia.

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

Jenis tagihan:

Kuis

Tugas individu

Tugas kelompok

Ulangan

Bentuk instrumen:

Laporan tertulis

Performans

6 JP Sumber:

Bukukimia

Bahan/Alat

LKS

KTSP Kimia Kelas X 13

Page 16: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dalam diskusi kelas.

o Mendiskusikan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat dari beberapa contoh sederhana

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi

(Kinerja dan sikap)

Tes tertulis

o Senyawakovalen polar dan non polar

o ikatanlogam

membaca

o Merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kepolaran senyawa di laboratorium

o Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannnya dengan proses pembentukan ikatan logam dalam diskusi kelompok di laboratorium.

o Menyelidiki kepolaran dari beberapa senyawa dan menghubungkannya dengan kelektronegatifan unsur-unsur melalui percobaan

o Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannnya dengan sifat fisik logam

o Menghubungkan sifat fisis materi dan hubungannnya dengan jenis ikatan kimianya.

14 JP

Standar Kompetensi:

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)

Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak

Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian

KompetensiPenilaian

Alokasi waktu

Sumber/Bahan/alat

KTSP Kimia Kelas X 14

Page 17: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

2.1 Mendeskripsik-an tata nama senyawa anorganik dan senyawa organik sederhana serta persamaan reaksinya.

o Tata nama senyawa

religious komunikatif toleransi senang

membaca kritis senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Menentukan nama senyawa kovalen biner

o Menentukan nama senyawa ionik biner

o Menentukan nama senyawa ion poliatomik yang terbentukdari tabel kation (golongan utama dan NH4

+) dan anion poliatomik serta memberi namanya dalam diskusi kelompok.

o Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa biner dan poliatomik.

o Menginformasikan nama beberapa senyawa organik sederhana

o Menuliskan nama senyawa biner

o Menuliskan nama senyawa poliatomik

o Menuliskan nama senyawa organik sederhana

Jenis Tagihan:

Tugas individu

Kuis

Bentuk Instrukmen:

Tes tertulis

2 JP Sumber:

Buku Kimia

LKS

o Persamaan reaksi sederhana

religious komunikatif toleransi disiplin senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Mendiskusikan cara menyetarakan reaksi

o Latihan cara menyetarakan persamaan reaksi

o Menyetarakan persamaan reaksi sedewrhanadengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.

4 JP

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimiamelalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

Hukum Dasar Kimia

o Hukum Lavoisier

o Hukum Proust

o Hukum Dalton

o Hukum gay Lussac

o Hukum Avogadro

Religious Kritis rasa ingin tahu jujur kerja keras senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikakn hukum Lavoisier dan hukum Proust di laboratorium

o Menarik kesimpulan dari data hasilpercobaan

o Membuktikan hukum Lavoisier melalui percobaan

o Membuktikan hukum Proust melalui percobaan

Jenis Tagihan:

Tugas individu

Tugas kelompok

Ulangan

Bentuk Instrumen:

Testertulis

Performans

Laporantertulis

5 JP Sumber:

Buku Kimia

Bahan:

LKS danbahanuntukpercobaan.

religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras

o Mendiskusikan data percobaanuntukmembuktikanhukum Dalton, Hukum Gay Lussac, danhukum Avogadro dalamdiskusikelompok di kelas

o Menghitung volume gas

o Menganalsissenyawauntukmembuktikanberlakunyahukumkelipatanperbandingan (Hukum Dalton)

o Menggunakan data percobaan untuk

3 JP

KTSP Kimia Kelas X 15

Page 18: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

senang membaca

saling hormat saling berbagi

pereaksidanatauhasilreaksiberdasarkanhukum Gay Lussac.

o Menemukanhubunganantaravolum gas denganjumlahmolekulnya yang diukurpadasuhudantekanan yang sama (HUkum Avogadro)

membuktikan hukum perbandingan volum (Hukum gay Lussac)

o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro.

o Perhitungan kimia

religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras senang

membaca saling hormat

saling berbagi

o Diskusi informasi konsep mol

o Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volum gas, menulis rumus empiris, rumus molekul, air kristal, kadar zat dalam senyawa dan pereaksi pembatas.

o Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel , massa dan volum zat

o Menentukan kadar zat dalam senyawa

o Menentukan rumus empiris dan rumus molekul

o Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi

o Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi

o Menentukan rumus hidrat

12 JP

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

KTSP Kimia Kelas X 16

Page 19: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XSemester : 2Tahun Pelajaran : 2012 -2013

Standar Kompetensi:

3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi

Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak

Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian

KompetensiPenilaian

Alokasi waktu

Sumber/

Bahan/alat

3.1 Mengidentifi-kasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

o Larutan elektrolit dan non elektrolit

o Jenis larutan berdasarkan dayahantar listrik

o Jenis larutan elektrolit berdasarkan jenis ikatan

Religious Komunikatif Toleransi Kritis senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium

o Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit.

o Menidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan

o Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya

o Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

o Mendeskripsikan bahwa larutan

Jenis tagihan:

Tugas individu

Tugas kelompok

Ulangan

Kuis

Responsi (ujian praktek)

Bentuk instrumen:

Tes tertulis

Performans (kinerja dan

6 JP Sumber:

Buku kimia

Bahan:

LKS dan alat serta bahan untuk percobaan

KTSP Kimia Kelas X 17

Page 20: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyaw akovalen polar

sikap)

Laporan tertulis

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya dengan tatanama senyawa serta penerapannya

o Konsep oksidasi-reduksi

o Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

Religious Komunikatif Toleransi Mandiri Kerja keras senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Demonstrasi reaksi pembakaran dan serah terima elektron (misal reaksi antara paku besi dengan air aki)

o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dalam diskusi di kelas

o Berlatih menentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasiloksidasi, hasil reduksi

o Membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi

o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.

o Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks

o Memberinamasenyawamenurutaturan IUPAC.

12 JP

o Aplikasi redoks dalam memecahkan masalah linhkungan

Religious Toleransi Komunikatif Kreatif Kerja keras senang

membaca saling hormat saling berbagi

o Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok di kelas

o Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.

4 JP

Standar Kompetensi:

4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.

KTSP Kimia Kelas X 18

Page 21: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak

Mulia Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi PenilaianAlokasi waktu

Sumber/

Bahan/alat

4.1 Mendeskrips-ikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon

o Mengidentifikasi atom C, H dan O

senang membaca saling hormat

o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon dalam diskusi kelompok di laboratorium

o Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.

Jenis tagihan:

Tuga skelompok

Ulangan

Bentuk tagihan:

Tes tertulis

Performans

Laporan tertulis

6 JP Sumber:

Buku Kimia

Bahan:

LKS

Alat dan bahan untuk percobaan

Molymod

o Kekhasan atom karbon

senang membaca saling hormat

o Dengan menggunakan molymod mendiskusikan ke khasan atom karbon dalam diskusi kelompok di kelas

o Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.

o Atom C primer, sekunderm, tertier dan kuarterner

Nilai Akhlak Mulia

o Menentukan atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner dalam diskusi kelompok di kelas

o Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuarterner.

4.2 Menggolon-gkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa

o Alkana, alkena dan alkuna

o Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna

o Isomer

o Reaksi senyawa karbon

senang membaca saling hormat

o Dengan menggunakan molymod (dapat diganti dengan molymod buatan sendiri) mendiskusikan jenis ikatan pada atom karbon pada senyawa alkana, alkena dan alkuna.

o latihan tata nama

o Menganalisa data

o Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan

o Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna

o Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekullnya.

o Menentukan isomer struktur

Jenis tagihan:

Tuga skelompok

Kuis

Ulangan

Bentuk tagihan:

Tes tertulis

20 JP Sumber:

Buku Kimia

Bahan:

LKS

Molymod

KTSP Kimia Kelas X 19

Page 22: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

titik didih dan titik leleh senyawa karbon dalam diskusi kelompok

o Dengan menggunakan molymod menentukan isomer senyawa hidrokarbon melalui diskusi kelompok

o Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam diskusi kelas.

(kerangka, posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cis-trans)

o Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)

4.3 Menjelaskan proses pembentukandanteknilkpemisahanfraksi-fraksiminyakbumisertakegunaannya

o Minyak bumi

o Fraksi minyak bumi

o Mutu bensin

o Dampak pembakaran bahan bakar

senang membaca saling hormat

o Dalam keja kelompok membahas tentang eksplorasi minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, petrokimia, dan dampak hasil pembakaran nahan bakar

o Presentasi hasil kerja kelompok.

o Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam

o Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi

o Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.

o Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.

o Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.

Jenis tagihan:

Tuga skelompok

Kuis

Ulangan

Bentuk tagihan:

Tes tertulis

Laporan tertulis (makalah)

6 jP Sumber:

Buku Kimia

Internet

Bahan:

LKS

LCD/komp.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

KTSP Kimia Kelas X 20

Page 23: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 21

Page 24: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Struktur Atom

Sub Materi Pokok : Perkembangan Model Atom

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom

relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Indikator

Menjelaskan cara berpikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai

awal perkembangan teori atom

Menjelaskan perkembangan teori atom berdasarkan penemuan partikel sub atom

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

Mengetahui perkembangan model atom Dalton.

Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan

masing-masing teori atom

Menjelaskan penemuan struktur atom mulai dari teori atom Dalton hingga teori atom

modern

V. Uraian Materi Pembelajaran

Perkembangan Model Atom

1. Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Model Atom Dalton

a. Berdasarkan percobaan hukum kekekalan massa, John Dalton menyatakan bahwa atom

merupakan pertikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi dan tidak bisa dimusnahkan atau

diciptakan selama perubahan kimia

b. Dalton menyatakan bahwa semua atom dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat

yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda

c. Berdasarkan hukum perbandingan tetap, Dalton menyatakan bahwa atom–atom dari

unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana

dan melahirkan hukum dasar kimia baru yang dikenal dengan sebutan hukum

perbandingan berganda

2. Penemuan Partikel-Partikel Penyusun Atom

KTSP Kimia Kelas X 22

Page 25: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

a. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson melalui percobaan sinar katoda dan penemuan

sinar kanal yang bermuatan positif oleh Eugene Goldstein menjadi dasar teori atom

Thomson yang menyatakan bahwa atom merupakan bola bermuatan positif yang pada

tempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif.

b. Penemuan inti atom oleh Rutherford melalui penembakan lempeng tipis emas oleh

hamburan sinar alfa sebagai dasar teori atom Rutherford yang menyatakan bahwa

sebagian besar dari atom merupakan ruang kosong yang ditengahnya terdapat pusat

massa bermuatan positif yang disebut inti dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang

bermuatan negatif.

c. Penemuan neutron oleh James Chadwick menjawab permasalahan perbandingan massa

atom hidrogen dengan atom-atom selain hidrogen dan kestabilan inti atom selain atom

hidrogen.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema

dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai

keberadaan atom berdasarkan gambar-gambar yang

ditunjukan oleh guru.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang

mengarahkan siswa kepada cara berpikir Dalton dalam

merumuskan konsep-konsep atom sebagai awal

perkembangan teori atom

2. Siswa kembali menyebutkan sifat-sifat atom menurut

Dalton.

(pertemuan kedua)

3. Siswa memperhatikan beberapa video demonstrasi

dan memperhatikan serta menanggapi penjelasan dan

pertanyaan guru mengenai perkembangan teori dan

model atom berdasarkan penemuan-penemuan partikel

30

30

KTSP Kimia Kelas X 23

Page 26: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

sub-atom yang ditampilkan.

4. Siswa kembali menyebutkan partikel-partikel dasar

penyusun atom dan letaknya pada suatu atom yang lebih

lanjut menggambarkan model-model atom tersebut

menurut gambaran mereka sendiri.

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai

perkembangan model atom yang dikuatkan kembali oleh

guru.

Siswa mengerjakan latihan soal yang ada di buku

pegangan siswa.

15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Anonim. (2008). Model Atom Thomson. [online]. Tersedia: http // reich-

chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010]

Anonim. (2010). Model Atom Rutherford. [online]. Tersedia: http // media-

2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010]

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VIII.Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan dan Sikapc. Jenis Penilaian : Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KTSP Kimia Kelas X 24

Page 27: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Struktur Atom

Sub Materi : Struktur Elektron Atom

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

II. Kompetensi Dasar

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom

relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Indikator

o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr

o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor

atom dan nomor massa dan sebaliknya.

o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.

o Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron dan tabel periodik.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr.

o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor

atom dan nomor massa dan sebaliknya.

o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Struktur elektron atom berdasarkan teori atom Bohr

a. Menurut Hukum Fisika Klasik, model atom Rutherford yang menggambarkan

bahwa elektron bergerak bebas mengelilingi inti tidak stabil, karena elektron akan

kehilangan energinya dan akan jatuh ke inti, pada akhirnya atom akan musnah

b. Bohr menyatakan bahwa tiap elektron dalam atom hanya dapat menempati kulit

tertentu yang memiliki tingkat energi tertentu

c. Spektrum atom hidrogen terbentuk akibat energi yang dipancarkan elektron ketika

berpindah dari kulit pada keadaan tereksitasi ke kulit pada keadaan dasar

d. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi rendah ke kulit dengan

tingkat energi lebih tinggi dengan menerima energi

KTSP Kimia Kelas X 25

Page 28: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

e. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi tinggi ke kulit dengan

tingkat energi lebih rendah dengan melepaskan energi.

2. Jumlah proton yang dimiliki atom merupakan nomor atom, sedangkan jumlah proton

dan neutron disebut nomor massa.

3. Unsur-unsur yang memiliki jumlah proton sama disebut isotop, unsur yang memiliki

jumlah neutron sama disebut isoton, dan unsur yang memiliki nomor massa sama

disebut isobar.

4. Massa atom dan massa molekul bersifat relatif.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Pendekatan : Konsep

Metode : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

1. Siswa menjawab pertanyaan

guru mengenai materi sebelumnya.

2. Siswa menjawab pertanyaan

guru mengenai penemuan partikel dasar penyusun atom.

3. Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan guru tentang interaksi dua

magnet.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa memperhatikan

postulat-postulat yang diajukan Bohr mengenai letak

elektron dalam suatu atom dan menuangkan postulat

tersebut dalam sebuah gambar model atom.

2. Siswa memperhatikan proses

terbentuknya spektrum atom hidrogen dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan guru mengenai pergerakan

elektron dalam suatu atom.

(pertemuan kedua)

3. Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai konfigurasi elektron,

berdasarkan notasi atom.

30

45

KTSP Kimia Kelas X 26

Page 29: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(pertemuan ketiga)

4. Siswa memperhatikan sistem

periodik unsur dan menanggapi penjelasan-penjelasan

guru mengenai nomor atom dan nomor massa.

5. Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai massa atom relatif dan

menghitung masa atom relatif dari suatu unsur.

(pertemuan keempat)

6. Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai isotop, isobar dan isoton serta

mengelompokan unsur-unsur yang termasuk dalam

isotop, isobar dan isoton.

45

30

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai letak

elektron dalam suatu atom, massa atom relatif, nomor

massa, nomor atom, isotop, isoton, dan isobar. 15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat:

Papan tulis

LCD

Tabel Periodik Unsur

a.Sumber:

Anonim. (2008). Model Atom Thomson. [online]. Tersedia: http // reich-

chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010]

Anonim. (2010). Model Atom Rutherford. [online]. Tersedia: http // media-

2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010]

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2 x 45 menit)b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan dan Sikapc. Jenis Penilaian : Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

KTSP Kimia Kelas X 27

Page 30: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

II. Kompetensi Dasar

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom

relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Indikator

o Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.

o Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik.

o Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,

keelektronegatifan, dan energi ionisasi).

o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur dari sistem periodik unsur yang

sederhana hingga sistem periodik unsur modern;

o menentukan konfigurasi elektron dan elektron velensi;

o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik.

o Menentukan massa atom relatif unsur dan senyawa.

o mendeskripsikan keteraturan jari-jari atom, afinitas elektron,

keelektronegatifan, dan energi ionisasi unsur-unsur seperiode dan segolongan

berdasarkan data atau grafik dan nomor atom;

o menjelaskan keteraturan sifat jari-jari atom, afinitas elektron,

keelektronegatifan, dan energi ionisasi.

V. Uraian Materi Pembelajaran

a. Ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan sistem periodik unsur antara lain W.

KTSP Kimia Kelas X 28

Page 31: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Dobereiner, John Newlands, Dmitri Ivanovich Mendeleev, dan Lothar Meyer.

b. Elektron dalam atom terletak pada kulit atom.

c. Elektron yang ada dalam kulit terluar disebut elektron valensi.

d. Susunan elektron dalam mengisi kulit atom disebut konfigurasi elektron.

e. Konfigurasi elektron digunakan untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik

unsur.

f. Beberapa sifat unsur antara lain jari-jari atom, afinitas elektron, keelektro- negatifan, dan

energi ionisasi.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode :

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema

dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi

sebelumnya.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sistem

periodik.

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai sistem

periodik modern melalui media presentasi.

(pertemuan kedua)

3. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hubungan

antara konfigurasi elektron dengan golongan dan

periode kemudian mempresentasikanya di depan kelas.

(pertemuan ketiga)

4. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan

perkembangan sistem periodik unsur dan

mempresentasikanya di depan kelas

30

45

45

KTSP Kimia Kelas X 29

Page 32: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(pertemuan keempat)

5. Siswa memperhatikan penjelaan guru mengenai jari-jari

atom dan sifat keperiodikanya.

(pertemuan kelima)

6. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan sifat

keperiodikan unsur dan mempresentasikanya di depan

kelas

45

30

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem

periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk menghapalkan unsur-

unsur dalam SPU.

15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat:

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan

kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 30

Page 33: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Sub Materi Pokok : Struktur Lewis, Ikatan Ion

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk

III. Indikator

oMenjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara

berikatan dengan unsur lain.

oMenggambarkan susunan elektron valensi gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron

valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).

oMenjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o menjelaskan kencenderungan unsur untuk mencapai kestabilan;

o menuliskan konfigurasi unsur gas mulia dan menjelaskan kestabilannya.

o menggambarkan lambang Lewis.

o menjelaskan proses terjadinya ikatan ion.

o menyebutkan senyawa ion.

V. Uraian Materi Pembelajaran

a. Konfigurasi unsur gas mulia merupakan konfigurasi yang stabil.

b. Untuk mencapai kestabilannya, suatu unsur melepaskan elektron, menangkap elektron,

atau menggunakan elektron bersama.

c. Lambang Lewis merupakan suatu model yang simpel dan informatif yang dapat digunakan

untuk menjelaskan cara penyusunan elektron valensi dalam molekul.

KTSP Kimia Kelas X 31

Page 34: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

d. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah terima elektron.

e. Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam,

misalnya unsur alkali berikatan dengan unsur halogen.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam

kehidupan sehari-hari, guru menjelaskan kestabilan

yang diperlukan dalam kehidupan, misalnya adanya

ikatan antarteman dan ikatan suami istri.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai

konfigurasi elektron.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menuliskan konfigurasi elektron gas mulia di

papan tulis.

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kestabilan

konfigurasi gas mulia.

(pertemuan kedua)

3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai usaha

unsur selain gas mulia untuk mencapai

kestabilannya, antara lain melepaskan elektron,

menangkap elektron, dan menggunakan elektron

bersama.

(pertemuan ketiga)

4. Siswa menyebutkan unsur-unsur yang cenderung

melepaskan elektron valensinya dan unsur-unsur yang

cenderung menangkap elektron untuk mencapai

kestabilan.

5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai struktur

Lewis.

30

45

45

KTSP Kimia Kelas X 32

Page 35: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(pertemuan keempat)

6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses

pembentukan ikatan ion.

45

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem

periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan

pembentukan ikatan ion.

45

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat:

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 33

Page 36: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Ikatan kimia

Sub Materi Pokok : Ikatan kovalen tunggal, rangkap

dan koordinat

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk

III. Indikator

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal serta contoh senyawanya.

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovelen rangkap serta contoh senyawanya.

o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinat serta contoh senyawanya.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat

o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.

o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen.

o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap dan kovalen koordinat

o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen.

o menyebutkan contoh-contoh senyawa kovalen.

V. Uraian Materi Pembelajaran

a. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama elektron.

b. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antarunsur nonlogam, misalnya antar

unsur halogen.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

KTSP Kimia Kelas X 34

Page 37: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam

kehidupan sehari-hari, guru menganalogikan

pembentukan senyawa kovalen seperti dalam

pembentukan organisasi yang saling memberi

kontsribusi dalam bentuk modal bersama.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai konsep-

konsep dasar yang menyebabkan terjadinya ikatan

kovalen.

(pertemuan kedua).

2. Siswa menggambarkan struktur lewis dari berbagai

unsur non logam (C, N, O, Cl, dsb)

3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai

pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan

rangkap tiga.

(pertemuan ketiga)

4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh

guru.

(pertemuan keempat)

5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan

kovalen koordinat.

6. Siswa mengerjakan soal latihan ikatan kovalen

koordinasi

30

60

90

75

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan

KTSP Kimia Kelas X 35

Page 38: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

kovalen yang dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk membaca materi

ikatan kovalen polar dan nonpolar.

15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

A. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

c.Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 36

Page 39: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Ikatan Kovalen polar dan non Polar

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk

III. Indikator

o Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan melalui percobaan.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Menjelaskan pengertian senyawa polar dan senyawa nonpolar.

o Menjelaskan hubungan antara kepolaran dengan keelektronegatifan.

o Membedakan senyawa polar dengan senyawa nonpolar.

V. Uraian Materi Pembelajaran

a. Keelektronegatifan menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk menangkap

elektron.

b. Senyawa polar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan

tertarik pada salah satu unsur yang berikatan.

c. Senyawa nonpolar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan

ditarik sama kuat oleh atom-atom yang berikatan.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

KTSP Kimia Kelas X 37

Page 40: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan

kovalen

b. Siswa menjelaskan kembali mengenai konsep

keelektronegatifan yang telah dipelajari pada bab II.

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh

guru mengenai hubungan keelektronegatifan dengan

ikatan kimia

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan

kovalen polar dan nonpolar.

(pertemuan kedua)

3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai senyawa

kovalen polar dan nonpolar berdasarkan video

demonstrasi.

(Pertemuan ketiga)

4. Siswa bersama guru melakukan percobaan pengujian

kepolaran terhadap beberapa larutan.

5. Siswa menyebutkan beberapa contoh senyawa kovalen

polar dan nonpolar.

30

45

75

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan

kovalen polar dan nonpolar serta ikatan logam yang

dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi

bab 3 dan membaca materi stoikiometri.

15

KTSP Kimia Kelas X 38

Page 41: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok,

pengamatan kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 39

Page 42: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Ikatan Logam

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk

III. Indikator

o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik

logam.

o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan

dengan sifat fisiknya.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik

logam.

o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan

dengan sifat fisiknya.

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Ikatan pada logam

Ikatan pada logam berbeda dengan ikatan kimia lainnya sebab elektron-

elektron dalam kristal logam bergerak bebas.

a. Teori Lautan Elektron

Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri

di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak

bebas dalam kisi Kristal. Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan

elektron valensi. Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi

ruangruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena

KTSP Kimia Kelas X 40

Page 43: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh

medan listrik atau panas.

b. Sifat mengkilap logam

Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya tampak (visible) jatuh pada permukaan

logam, sebagian elektron valensi logam akan tereksitasi. Ketika elektron yang

tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam

bentuk cahaya atau kilap.

c. Konduktor listrik dan panas

Jika listrik dialirkan melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan

membawa muatan listrik ke seluruh logam dan bergerak menuju potensial yang

lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam logam.

Jika sejumlah kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi logam

akan bergerak lebih cepat dan elektron-elektron tersebut membawa sejumlah

kalor yang diserap. Akibatnya, kalor dapat didistribusikan oleh logam ke seluruh

kristal logam sehingga logam menjadi panas.

d. Lentur (tidak kaku)

Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan electron valensi logam

bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kation-

kation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi

oleh lautan electron.

2. Sifat-sifat senyawa

Oleh karena ikatan ion dan ikatan kovalen berbeda dalam proses pembentukannya

maka senyawa yang dibentuknya juga memiliki sifatsifat fisika dan kimia yang

berbeda.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

KTSP Kimia Kelas X 41

Page 44: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan

kovalen

b. Siswa diberi pengantar tentang sifat-sifat dari logam.

15

2. Kegiatan Inti

(Pertemuan pertama)

1. Siswa memperhatikan video pembelajaran yang

ditampilkan oleh guru mengenai ikatan logam.

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses

terbentuknya ikatan logam yang terdapat dalam video.

(pertemuan kedua)

3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru

mengenai sifat-sifat ikatan logam yang mendukung

teori lautan elektron yang terdapat dalam video.

(pertemuan ketiga)

4. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru

mengenai perbandingan sifat-sifat senyawa ion,

kovalen, dan logam.

30

45

30

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan

logam yang dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi

bab 3 dan membaca materi stoikiometri.

15

KTSP Kimia Kelas X 42

Page 45: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Media pembelajaran ikatan logam ver1.0, Evi Lutviana, FPMIPA UPI.

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 43

Page 46: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Tata Nama Senyawa Anorganik

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan

reaksinya.

III. Indikator

o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik

o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik

o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Tata nama senyawa biner

Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Penamaan

senyawa ini didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara

berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur

keduanya diganti -ida.

Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan

N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab akan muncul senyawa dengan nama

yang sama. Untuk kasus ini, nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di-

(dua), tri-(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur.

2. Tata nama senyawa poliatomik

KTSP Kimia Kelas X 44

Page 47: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Senyawa yang tersusun lebih dari dua unsur digolongkan sebagai senyawa poliatom,

seperti Ca(ClO)2 atau kaporit, NaCO3 (soda kue), dan H2SO4 (asam sulfat).

Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom

yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang

dikandungnya. Senyawa yang mengandung jumlah oksigen paling banyak diberi

akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it.

Tata nama senyawa tersebut tidak memadai setelah ditemukan senyawa yang

mengandung atom oksigen lebih banyak atau lebih sedikit dari senyawa tersebut.

Untuk itu, senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak lagi diberi awalan

per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit dari contoh senyawa di atas diberi

awalan hipo-.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai jenis-

jenis senyawa di alam.

b. Siswa memperhatikan contoh-contoh senyawa di

alam

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata nama

senyawa biner

2. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru

mengenai tata nama senyawa poli atomik

(pertemuan kedua)

3. Siswa mengerjakan latihan penamaan senyawa-senyawa

anorganik

30

15

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai tata nama

senyawa anorganik

Siswa mengerjakan postest mengenai penamaan

senyawa kimia.

30

KTSP Kimia Kelas X 45

Page 48: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 46

Page 49: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Persamaan Reaksi Sederhana

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan

reaksinya.

III. Indikator

o Menyetarakan reaksi sederhana

o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau

sebaliknya

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Menyetarakan reaksi sederhana

o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau

sebaliknya

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Persamaan Reaksi

Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan

jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia.

Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.

2. Penyetaraan Persamaan Reaksi

Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat

yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Cara

yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan bilangan di depan

setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini

KTSP Kimia Kelas X 47

Page 50: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan

reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi.

3. Contoh-contoh persamaan reaksi

a. Reaksi penguraian

Reaksi penguraian adalah suatu reaksi senyawa tunggal terurai menjadi dua

atau lebih zat yang baru.

b. Reaksi penggabungan

Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat atau lebih

bergabung membentuk satu jenis zat yang baru.

c. Reaksi pendesakan

Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi

dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa.

d. Reaksi metatesis

Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi kimia yang

melibatkan pertukaran antar ion-ion dalam senyawa yang bereaksi.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai

fenomena-fenomena perubahan kimia di alam

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

penyebab-penyebab terjadinya perubahan kimia

15

2. Kegiatan Inti

1. Siswa bersama guru melakukan percobaan mengenai

perubahan kimia.

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai definisi

persamaan reaksi dan contoh-contohnya

(pertemuan kedua)

3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru

tentang langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi

4. Siswa mengerjakan latihan penyetaraan reaksi bersama

guru

75

45

KTSP Kimia Kelas X 48

Page 51: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai persamaan

reaksi dan reaksi kimia

Siswa diberi review mengenai hukum-hukum dasar

kimia.

30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

c. Alat :

Papan tulis

LCD

d. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

IX. Penilaiane. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) f. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikg. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasilh. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 49

Page 52: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Hukum Dasar Kimia

Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri)

II. Kompetensi Dasar

Membuktikan dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui

percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

III. Indikator

Menjelaskan hukum dasar kimia, antara lain hukum kekekalan massa, hukum Proust (hukum

perbandingan tetap), hukum Dalton (hukum kelipatan perbandingan), dan hukum Gay Lussac

(hukum perbandingan volume) berdasarkan eksperimen atau data hasil eksperimen.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

o Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap

(hukum kekekalan massa/hukum Lavoisier).

o Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsir- kan data tentang massa dua unsur yang

bersenyawa (hukum Proust).

o Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perban- dingan (hukum Dalton) pada beberapa

peristiwa.

o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay

Lussac).

o Menghitung volume gas reaktan atau produk berdasar- kan hukum Gay Lussac.

V. Uraian Materi Pembelajaran

KTSP Kimia Kelas X 50

Page 53: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

a. Dalam suatu reaksi kimia selalu berlaku hukum kekekalan massa, yaitu massa sebelum reaksi

sama dengan massa sesudah reaksi.

b. Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.

c. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa salah satu unsur

pada tiap senyawa merupakan bilangan bulat dan sederhana.

d. Volume gas yang ikut dalam reaksi kimia jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding

sebagai bilangan bulat dan sederhana.

VII. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Kegiatan Awal

(Apersepsi)

• Melalui diskusi kelas, siswa menyebutkan keteraturan

yang ada di alam dengan mengikuti aturan tertentu

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

Siswa melakukan eksperimen hukum kekekalan massa.

Siswa membahas data hasil pengamatan untuk

memperoleh kesimpulan dari hukum kekekalan massa.

(pertemuan kedua)

Menganalisis data hasil eksperimen untuk

membuktikan hukum perbandingan tetap (hukum

Proust).

Menganalisis data hasil eksperimen untuk

membuktikan hukum kelipatan perbandingan (hukum

Dalton).

(pertemuan ketiga)

Menganalisis data hasil eksperimen untuk

membuktikan hukum perbandingan volume (hukum

Gay Lussac).

Menganalisis data hasil eksperimen untuk

membuktikan hukum Avogadro.

75

45

30

3. Penutup

Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan

KTSP Kimia Kelas X 51

Page 54: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

tentang hukum-hukum dasar kimia. Selanjutnya, guru

melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas

untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.

15

VIII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

IX. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 52

Page 55: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Stoikiometri

Sub Materi Pokok : Konsep Mol

Kelas/ Semester : X/1

Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan

serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.

III. Indikator

1. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat.

2. Mengkonversikan jumlah zat dengan jumlah mol, massa dan volum zat.

IV. Analisis Materi Pelajaran

A. Materi prasyarat

- Hukum dasar kimia

B. Materi yang dikembangkan

1. Massa atom relatif

Massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom relatif

terhadap kali massa satu atom karbon-12. Massa atom relatif diberi lambang Ar dan

dirumuskan sebagai berikut:

Ar X = massa rata-rata suatu atom X

1/12 x massa 1 atom C-12

Dengan, Ar X = massa atom relatif X

Massa 1 atom C-12 = 12 sma

Massa rata-rata atom X merupakan massa rata-rata dari semua isotop X yang ada di alam.

Massa atom relatif tidak mempunyai satuan.

2. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif

Massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah

dari massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut. Sedangkan massa rumus adalah

KTSP Kimia Kelas X 53

Page 56: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

massa senyawa ion yang dihitung berdasarkan setiap satuan rumus empirisnya. Massa

molekul massa rumus merupakan perbandingan massa rata-rata suatu molekul atau satuan

rumus suatu zat relatif (dibandingkan) terhadap kali massa satu atom C-12, sehingga

Mr AxBy = massa rata-rata 1 molekul AxBy

1/12 x massa 1 atom C-12

Apabila dijabarkan lebih lanjut, didapat:

Mr AxBy = massa rata-rata (x atom A + y atom B)

1/12 x massa 1 atom C-12

Mr AxBy = x(massa rata-rata 1 atom A )+ y (massa rata-rata 1 atom B)

1/12 x massa 1 atom C-12

Sehingga dapat disederhanakan menjadi :

Mr AxBy = (x Ar A + y Ar B)

Jadi, massa molekul relatif suatu senyawa molekul merupakan jumlah massa atom relatif

(Ar) dari seluruh atom penyusun satu molekul senyawa, sedangkan massa rumus relatif

suatu senyawa ion adalah jumlah massa atom relatif dari seluruh atom penyusun satu satuan

rumus kimia senyawa ion. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif memiliki lambang

yang sama, yaitu Mr.

3. Mol

Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat yang

jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12.

1 mol zat = L partikel = 1,602 x 1023 partikel , L = bilangan Avogadro

a. Massa molar

Massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat

tersebut dinyatakan dalam gram. Satuan massa molar adalah gram/mol atau gram mol-1.

Massa 1 mol AB = (Mr AB) x gram.

Hubungan antara massa, jumlah mol, dan massa rumus (Mr) suatu zat adalah :

a gram zat =

b. Volum molar

Volum molar gas menyatakan volum 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Jika

pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm (STP), volum molar gas

tersebut sebagai volum molar standar. Hubungan antara volum molar gas dan jumlah

mol gas dinyatakan sebagai berikut :

n mol gas (pada STP) = n x 22,4 liter

c. Hukum gas ideal

Beberapa hukum tentang gas yang berlaku pada gas ideal adalah :

1. Hukum Boyle, yaitu pada suhu tetap dan jumlah mol tetap, berlaku

2. Hukum Amonton, yaitu pada volum dan jumlah mol tetap, maka

KTSP Kimia Kelas X 54

Page 57: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

3. Hukum Charles, yaitu pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka

4. Hipotesis avogadro, yaitu pada tekanan dan suhu tetap, maka

Dari keempat hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada gas ideal berlaku

persamaan :

Dengan, P = tekanan (atmosfer)

T = suhu mutlak (kelvin = oC + 273)

V = volum (liter)

n = jumlah mol (mol)

R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K-1 mol-1)

4. Kemolaran Larutan

Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan kemolaran

adalah mol L-1 atau mmol mL-1.

Dengan, M = kemolaran alrutan

n = jumlah mol zat terlarut

V = volum larutan

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode : ceramah bermakna

Pendekatan : Konsep dan Proses

Model : Induktif-Deduktif

B. Langkah pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

1. Siswa

menyimak penjelasan guru mengenai tema dan

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

guru mengenai:

Hukum-hukum dasar kimia

15

KTSP Kimia Kelas X 55

Page 58: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian

mol.

(pertemuan kedua)

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan

antara mol dengan jumlah zat

3. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.

(pertemuan ketiga)

4. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan

antara mol dengan massa molar,

5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.

(pertemuan keempat)

6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan

antara mol dengan volum molar gas

7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.

(pertemuan kelima)

8. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan

antara mol dengan kemolaran larutan

9. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.

30

45

45

45

30

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep

mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang

dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan

latihan pada buku Kimia Mandiri dan membaca materi

berikutnya.

15

KTSP Kimia Kelas X 56

Page 59: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VI. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 57

Page 60: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Stoikiometri

Sub Materi Pokok : Stoikiometri Senyawa dan Stoikiometri

Reaksi

Kelas/ Semester : X/1

Alokasi Waktu : 7 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan

serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.

III. Indikator

1. Menentukan rumus empiris senyawa.

2. Menentukan rumus molekul senyawa.

3. Menentukan rumus kadar unsur dalam suatu senyawa.

4. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.

IV. Analisis Materi Pelajaran

A. Materi prasyarat

- Hukum dasar kimia

B. Materi yang dikembangkan

1. Menentukan rumus kimia zat

a. Rumus empiris merupakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur

penyusun suatu senyawa.

b. Rumus molekul merupakan rumus kimia yang menunjukan jumlah atom dari masing-

masing unsur dalam suatu senyawa

2. Menentukan kadar unsur dalam senyawa

Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat

mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (%

massa) atau disebut juga kadar.

Kadar = massa komponen / massa zat x 100%

3. Air hidrat dan pereaksi pembatas

a. Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari

struktur kristalnya. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau

seluruh air kristal dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air,

maka air kristalnya akan lepas.

KTSP Kimia Kelas X 58

Page 61: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

b. Pereaksi pembatas

Pada suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak

selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada

pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu yang disebut sebagai pereaksi

pembatas.

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode : ceramah bermakna

Pendekatan : Konsep dan Proses

Model : Induktif-Deduktif

B. Langkah pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

guru mengenai:

Hukum-hukum dasar kimia

Perhitungan mol

15

2. Kegiatan Inti

(pertemuan pertama)

1. Siswa secara berkelompok dan bersama dengan guru

melakukan percobaan pereaksi pembatas dan senyawa

hidrat.

2. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan yang telah

dirumuskan.

3. Siswa membuat kesimpulan dari pengertian pereaksi

pembatas dan air hidrat.

(pertemuan kedua)

4. Siswa menyimak penegasan guru mengenai konsep

pereaksi pembatas dan senyawa hidrat.

5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai pereaksi pembatas dan senyawa hidrat

yang diberikan oleh guru.

(pertemuan ketiga)

6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rumus

empiris, rumus molekul dan cara menentukan kadar

75

60

60

KTSP Kimia Kelas X 59

Page 62: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

unsur dalam suatu senyawa.

7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan

soal mengenai stoikiometri reaksi tersebut yang yang

ada di buku mandiri kimia.

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep

mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang

dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan

latihan pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca

materi berikutnya.

15

VI. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat:

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan

kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 60

Page 63: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.

II. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

III. Indikator

Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan non-

elektrolit dan elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium.

Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat:

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan non-elektrolit setelah melakukan percobaan.

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit kuat setelah melakukan percobaan.

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit lemah setelah melakukan percobaan.

Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Menjelaskan penyebab kemampuan larutan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

IV. Materi

a. Materi Prasyarat

Komponen larutan

Ionisasi

Bentuk molekul dan ion

b. Materi yang dikembangkan

Berdasarkan daya hantar listrik larutan, larutan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu

larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat

menghantarkan listrik. Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

listrik.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai contoh larutan elektrolit dan larutan

non-elektrolit. Misalnya, larutan garam dapur jika diuji dengan alat penguji elektrolit, bola lampu

pijar akan menyala. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam dapat menghantarkan listrik

atau dengan kata lain larutan garam merupakan larutan elektrolit. Jika larutan gula diuji dengan

alat penguji elektrolit, bola lampu pijar tidak akan menyala dan pada kedua elektrode tidak

terjadi perubahan. Dengan demikian larutan gula bukan merupakan larutan elektrolit atau larutan

gula merupakan larutan non-elektrolit.

KTSP Kimia Kelas X 61

Page 64: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Adapun contoh larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah

sebagai berikut:

Larutan elektrolit:

Larutan garam dapur, air sungai, air sungai, air laut, larutan kapur sirih, larutan cuka, air aki

(larutan asam sulfat), larutan pembersih porselen/keramik, dan larutan amoniak.

Larutan non-elektrolit:

Larutan gula, larutan alkohol, dan larutan urea.

Daya hantar larutan elektrolit berbeda-beda tergantung pada jenis larutan dan jumlah zat

terlarut. Larutan elektrolit yang daya hantar listriknya relatif baik walaupun konsentrasinya kecil

termasuk jenis larutan elektrolit kuat, sedangkan larutan elektrolit yang daya hantarlistriknya

relatif kurang baik walaupun konsentrasinya besar termasuk jenis larutan elektrolit lemah. Jadi

pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat daya hantar listriknya lebih baik dari pada

larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat mempunyai daya

hantar listrik yang lebih baik daripada larutan elektrolit lemah.

Perbedaan daya hantar listrik larutan dapat dilihat dari menyala atau tidaknya bola lampu.

Bagaimana suatu larutan dapat menghantarkan listrik? Svante Arrhenius, ilmuwan Swedia 1887

menjelaskan bahwa dalam larutan elektrolit terdapat ion-ion positif dan ion-ion negatif yang

bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik.

Jika ke dalam larutan elektrolit dicelupkan elektrode dari sumber arus searah (baterai),

maka ion-ion positif atau kation yang berbeda dalam larutan akan bergerak menuju kutub negatif

(katode), sedangkan ion-ion negatif atau anion akan bergerak menuju kutub positif (anode). Pada

katode (kutub negatif) terjadi penangkapan atau penerimaan elektrolit oleh ion-ion positif. Pada

anode (kutub positif) terjadi pelepasan elektron oleh ion-ion negatif. Elektron-elektron oleh ion-

ion negatif akan mengalir menuju katode melalui rangkaian sumber arus searah (baterai) seperti

yang diperlihatkan oleh gambar berikut:

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Pendekatan dan Metode

Pendekatan : Keterampilan proses

Metode : Praktikum, ceramah dan diskusi

B. Skenario Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

KTSP Kimia Kelas X 62

Page 65: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(Menit)

1. Pendahuluan

Guru memberikan salam pembuka.

Motivasi:

Siswa diberi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

materi larutan elektrolit-non elektrolit, misalnya:

Apa pernah kalian tersengat listrik ketika tangan kalian

basah?

Apakah kalian pernah melihat orang yang menangkap ikan

dengan mencelupkan suatu alat yang dialiri listrik sehingga

ikan tersebut tersengat arus listrik dan mati?

Bagaimana semua hal itu dapat terjadi?

Siswa diberi pengarahan bahwa mereka akan menemukan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah melakukan

pembelajaran hari ini.

15

2. Kegiatan inti

(pertemuan pertama)

Siswa diuji pengetahuan awalnya dengan melemparkan

beberapa pertanyaan sebagai berikut:

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah larutan

elektrolit?

Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?

Ada pula yang disebut dengan larutan non-elektrolit, apa

yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit?

(Sebelumnya siswa sudah ditugaskan untuk membawa peralatan

praktikum larutan elektrolit-non elektrolit)

Siswa diberitahu bahwa pada pertemuan kali ini akan

melakukan percobaan mengenai larutan elektrolit dan non-

elektrolit.

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap

kelompok disediakan modul sebagai petunjuk praktikum.

Dengan bimbingan guru siswa menyiapkan peralatan

praktikum larutan elektrolit-non elektrolit.

Dengan bimbingan guru siswa melakukan prosedur

percobaan yang sudah tertera dalam LKS.

75

KTSP Kimia Kelas X 63

Page 66: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(pertemuan kedua)

Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan

soal-soal yang terdapat dalam modul.

Perwakilan dari 2 hingga 3 kelompok menuliskan

hasil pengamatan di papan tulis.

Siswa perwakilan dari beberapa kelompok bergantian

menyebutkan jawaban pertanyaan modul hasil diskusi

kelompok.

Dengan bimbingan guru, siswa mengoreksi tiap

jawaban dari pertanyaan dalam modul.

Perwakilan dari 1 atau 2 kelompok mengemukakan

kesimpulan dari hasil percobaan.

(pertemuan ketiga)

Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat

kembali oleh guru

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Mengapa larutan elektrolit

dapat menyebabkan bola lampu menyala?

Atas jawaban siswa guru mengarahkan pertanyaan

tersebut ke arah penjelasan mengenai ionisasi, ion-ion yang

bergerak sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Dengan bantuan charta, siswa ditunjukkan gambaran

mikroskopis sederhana larutan elektrolit untuk memperkuat

pemahaman siswa.

60

60

3. Penutup

Dengan bimbingan guru, siswa diminta mengemukakan

kesimpulan hasil belajar mengenai larutan elektrolit-non

elektrolit.

Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat kembali

oleh guru

Siswa diberi tugas membuat laporan praktikum yang telah

dilakukan..

Guru memberikan salam penutup.

15

KTSP Kimia Kelas X 64

Page 67: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VI. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat:

Papan tulis

LCD

LKS

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan

kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 65

Page 68: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Tingkat Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Perkembangan Reaksi Redox

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan

reaksinya.

III. Indikator

Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen,

penerimaan dan pelepasan electron.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.

2. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron.

3. Menentukan reaksi mana yang merupakan redoks dan mana yang bukan.

4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Pengikatan Oksigen

Sejak dulu, para pakar kimia sudah mengetahui bahwa oksigen dapat bereaksi dengan

banyak unsur. Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida

sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi.

Karat besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi

oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan reaksi

pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.

4Fe(s) + 3O2(g) →2Fe2O3(s)

Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikatoksigen menjadi besi

oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi

pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan

cara direaksikan dengan gas hidrogen, persamaan reaksinya:

Fe2O3(s) + 3H2(g) → 2Fe(s) + 3H2O(g)

KTSP Kimia Kelas X 66

Page 69: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

2. Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya

elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion (lihat kembali topik ikatan ion).

Tuliskan pembentukan senyawa NaCl dari unsur-unsurnya. Spesi manakah yang melepaskan

elektron dan yang menerima elektron?

Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan

peristiwa penerimaan elektron dinamakan reduksi. Pada pembentukan senyawa NaCl dari

unsur-unsurnya, atom natrium mengalami oksidasi, sedangkan atom klorin mengalami reduksi.

Penggabungan kedua proses itu dinamakan reaksi redoks. Reaksi redoks pada peristiwa

perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:

2Fe →2Fe3+ + 6e– (oksidasi)3O2 + 6e– →3O2– (reduksi)

3. Reduktor dan Oksidator

Berdasarkan uraian sebelumnya, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai zat-zat kimia

dihubungkan dengan konsep redoks? Semua zat kimia dapat dikelompokkan ke dalam dua

kelompok, yakni zat-zat yang mengalami oksidasi dan zat-zat yang mengalami reduksi. Dalam

reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat pengoksidasi atau

oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain dinamakan zat pereduksi atau

reduktor.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa member salam kepada guru.

- Siswa memahami tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini

sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran

dengan atraktif.

- Siswa memperhatikan demonstrasi yang diperagakan

di depan kelas.

c. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan

demonstrasi yang ditunjukan.

15

2. Pembelajaran inti

KTSP Kimia Kelas X 67

Page 70: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

(konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan

oksigen)

- Siswa memperhatikan guru yang menampilkan

contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan

dengan konsep redoks pertama.

- Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan

tersebut dan mengajukan pertanyaan.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

reaksi redoks tersebut.

- Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan

penjelasan yang telah disampaikan.

(konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan

elektron)

- Siswa memperhatikan guru yang menampilkan

contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan

dengan konsep redoks kedua.

- Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan

tersebut dan mengajukan pertanyaan.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

reaksi redoks tersebut.

- Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan

penjelasan yang telah disampaikan.

30

30

3. Penutup

- Siswa dan guru melakukan penguatan dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

- Siswa mengerjakan post test yang diberikan oleh

guru.

15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

KTSP Kimia Kelas X 68

Page 71: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, 21 Maret 2013

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KTSP Kimia Kelas X 69

Page 72: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Bilangan Oksidasi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan

reaksinya.

III. Indikator

1. Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan

bilangan oksidasi.

2. Menentukan bilangan oksidasi dari atom dalam suatu senyawa netral atau senyawa ion.

3. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.

2. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi.

3. Menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom unsur dalam senyawa ion atau senyawa

molekuler.

4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.

5. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.

6. Menentukan rumus kimia senyawa berdasarkan aturan IUPAC.

V. Uraian Materi Pembelajaran

1. Bilangan Oksidasi dan Penentuan Bilangan Oksidasi

Bagaimana menentukan bilangan oksidasi (biloks) atom suatu unsur? Dalam hal ini, para

pakar kimia bersepakat mengembangkan aturan yang berkaitan dengan biloks unsur, yaitu

sebagai berikut.

a. Dalam bentuk unsur dan molekul unsurbilangan oksidasi atom-atomnya sama dengan

nol.

eg : biloks Na dalam unsur Na = 0

biloks Cl dalam unsur Cl2 = 0

KTSP Kimia Kelas X 70

Page 73: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

b. Dalam senyawa ion, bilangan oksidasi atom-atom sama dengan muatan kation dan

anionnya

eg : biloks Na dalam senyawa ion NaCl = +1

biloks Cl dalam senyawa ion NaCl = -1

c. Biloks atom golongan IA dalam semua senyawa adalah +1. Biloks atom golongan

IIA dalam semua senyawa adalah +2

d. Biloks atom-atom unsur halogen (F, Cl, Br, I) dalam senyawa biner adalah –1, eg.

AgCl, NaBr, KI, HF

e. Biloks atom hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam senyawa hidrida

sama dengan –1

f. Biloks atom oksigen dalam senyawa adalah –2, kecuali dalam peroksida (H2O2,

Na2O) sama dengan –1 dan dalam superoksidasama dengan –1/2

g. Jumlah total bilangan oksidasi dalam senyawa netral sama dengan nol Jumlah total

bilangan oksidasi untuk ion sama dengan muatan ionnya.

2. Reaksi Reduksi Oksidasi dan Bilangan Oksidasi

Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan

oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif,

yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi

atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya

turun maka atom tersebut mengalami reduksi.

Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi? Reaksi disproporsionasi atau

disebut juga reaksi swaredoks adalah suatu reaksi yang mengalami oksidasi dan juga reduksi

pada pereaksinya.

3. Tata Nama Senyawa dan Biloks

Pada bab sebelumnya, Anda telah belajar tata nama senyawa biner dan senyawa poliatom.

Tata nama tersebut berlaku untuk zat molekuler atau senyawa ion yang mengandung kation

hanya memiliki satu harga muatan atau biloks logam golongan IA dan IIA.

Untuk kation-kation logam yang memiliki lebih dari satu harga biloks (khususnya unsur-

unsur transisi), tata namanya ditambah angka romawi dalam tanda kurung yang menunjukkan

harga biloks. Angka romawi tersebut tidak terpisahkan dari nama kationnya.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

KTSP Kimia Kelas X 71

Page 74: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa member salam kepada guru.

- Siswa memapehatikan dan memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini

sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran

dengan atraktif.

- Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi

redoks berdasarkan oksigen dan electron.

- Siswa memahami permasalahan yang disampaikan

oleh guru, tentang kelemahan konsep redoks yang

telah dipelajari.

30

2. Pembelajaran inti

(menentukan bilangan oksidasi pada senyawa netral)

- Siswa memperhatikan contoh senyawa yang

diberikan oleh guru.

- Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan

dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu

senyawa dan menuliskanya di papan tulis.

(menentukan bilangan oksidasi pada senyawa ionik)

- Siswa memperhatikan contoh senyawa ion yang

diberikan oleh guru.

- Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan

dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu

senyawa ion dan menuliskanya di papan tulis.

(reaksi redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan

bilangan oksidasi)

- Siswa diberikan contooh persamaan reaksi,

berdasarkan aturan bilangan oksidasi, siswa

menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing

atom yang tertera pada reaksi tersebut.

- Siswa memperhatikan penjelasaan guru mengenai

konsep reaksi redoks berdasarkan konsep perubahan

60

60

90

KTSP Kimia Kelas X 72

Page 75: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

bilangan oksidasi.

3. Penutup

- Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

- Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru.

- Siswa secara berkelompok diberikan tugas untuk

mencari benda-benda yang berhubungan dengan

aplikasi konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari.

30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

KTSP Kimia Kelas X 73

Page 76: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Aplikasi Redoks

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan

reaksinya.

III. Indikator

Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah

lingkungan

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

5. Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok

di kelas.

V. Uraian Materi Pembelajaran

Secara kimia, reaksi redoks tidak berbeda dengan reaksi-reaksi kimia yang lain, tetapi

dalam reaksi redoks ada perubahan bilangan oksidasi akibat perubahan muatan. Perubahan

muatan ini disebabkan adanya transfer elektron dari satu atom ke atom lain. Jika transfer

elektron ini dimanfaatkan akan menghasilkan energi listrik arus searah sebab aliran listrik tiada

lain adalah aliran elektron.

Sel Volta Komersial

Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan

ukuran sesuai kegunaan. Sel Volta terdiri atas electrode (anode dan katode) tempat

terjadinya reaksi redoks. Kedua electrode ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan

sebagai medium aliran listrik dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta

komersial berupa sel kering baterai dan accumulator (accu). Jenis baterai bermacam-macam

di antaranya baterai seng-karbon, baterai litium, dan baterai nikel-kadmium (nicad).

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

KTSP Kimia Kelas X 74

Page 77: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa memberi salam kepada guru.

- Siswa memaperhatikan dan memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini

sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran

dengan atraktif.

- Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi

redoks yang telah dipelajari.

- Siswa mempersiapkan diri dalam kelompok untuk

membahas aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-

hari.

30

2. Pembelajaran inti

- Dalam kelompok siswa membahas aplikasi redoks

dalam kehidupan sehari-hari, yang dipandun dengan

LKS yang telah dibuat oleh guru.

- Setelah jawaban di dalam LKS selesai, masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

jawabanya di depan kelas.

- Siswa dari kelompok lain menanggapi secara

berurutan.

120

3. Penutup

- Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

- Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru.30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

KTSP Kimia Kelas X 75

Page 78: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan

kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

KTSP Kimia Kelas X 76

Page 79: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Karakteristik Atom Karbon

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator

1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui percobaan.

2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.

3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui

percobaan.

2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.

3. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener

V. Uraian Materi Pembelajaran

A. Materi Prasyarat

Konfigurasi electron atom karbon

Struktur lewis

Reaksi oksidasi

B. Materi Inti

Carbon Compound

One of the compounds are abundant in nature are carbon compounds. This compound is

composed of atoms of carbon and other atoms attached to carbon atoms. One of the most

simple carbon compounds are hydrocarbons.

Characteristics of Carbon Atom

KTSP Kimia Kelas X 77

Page 80: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

C

C

C C

CC

C C

CC

Carbon atom has four valence electrons. The four electrons are able to form four covalent

bonds.

Covalently bonded carbon atoms can be single with four hydrogen

atoms.

Carbon atoms can also bind to other carbon atoms, both the single and double covalent

bonding of two and threefold.

C C C C C C

In addition, the tendency of the carbon atoms to bind to other carbon atoms enables the

formation of carbon compounds with different structures (open-chain, branched, or closed)..

Atom C Primer, Sekunder, Tertier dan Kuartener

a. primary C atom is the atom C, which binds one

atom of another C atom

b. secondary C atom is the atom C, which binds two atom of another C atom

c. Tertiary C atom is the atom C, which binds three atom of another C atom

d. quart C atom is the atom C, which binds four atom of another C atom

C. Materi Pengayaan

KTSP Kimia Kelas X 78

Hx

xx

x

H H

H

H

H

H

HH

H H

HH

H H H H

  

C C C C 

C C C C C C

  

C C C C 

C C C C C C

C C

C Cabcd

Page 81: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Hydrocarbons have many benefits in daily life and for industries. In industry, usually simle

hydrocarbons are used as the raw material for further process of industry to get bigger benefit

such us for making polymer.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa menyampaikan salam pembuka dan guru

mengecek kehadiran siswa.

Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan

pembelajaran hari ini, sehingga siswa dapat terfokus

pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Siswa menyampaikan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru.

15

2. Pembelajaran inti

Siswa diperkenalkan mengenai senyawa organic di

kehidupan sehari-hari.

Siswa diminta untuk menjelaskan konfigurasi electron

dari atom karbon.

Siswa ditunjukan kemampuan karbon dalam membentuk

empat buah ikatan kovalen.

Siswa ditunjukan jenis-jenis atom karbon pada suatu

senyawa karbon. (karbon primer, karbon sekunder,

karbon tertier, karbon kuartener).

Siswa membuat latihan menentukan jenis-jenis atom

karbon dalam senyawa hidrokarbon.

Siswa memperhatikan dan terlibat dalam demonstrasi

tentang identifikasi atom C, H, dan O pada lilin.

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan demonstrasi tersebut.

Siswa menarik kesimpulan berdasarkan demonstrasi

75

75

KTSP Kimia Kelas X 79

Page 82: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

yang telah dilakukan..

3. Penutup

Siswa merefleksikan proses pembelajaran yang telah

dilakukan dan menyimpulkanya.

Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 15

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

Demonstration equipments and chemical materials, i. e.

EQUIPMENTS

Test tube 2 pcs

CHEMICAL MATERIA

LS

CandleBent pipe 1 pcsFoam cork 1 pcs Lime water solution

Copper (II) oxideSpatula 1 pcsSpirtus Stand and clamp 1 pcs

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 80

Page 83: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Hidrokarbon alifatik jenuh

Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator

1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.

2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan

aturan tata nama IUPAC.

3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.

4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.

2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan

aturan tata nama IUPAC.

3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.

4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-

hari.

V. Uraian Materi Pembelajaran

A. Materi Prasyarat

Kekhasan atom karbon.

Konfigurasi electron atom karbon

Struktur lewis

Reaksi oksidasi

KTSP Kimia Kelas X 81

Page 84: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

B. Materi Inti

Saturated aliphatic hydrocarbon

In saturated aliphatic hydrocarbon compounds, carbon atoms can be binding maximally hydrogen

atoms. In other words, a saturated aliphatic hydrocarbon compounds that are difficult to react

Alkanes

Alkanes structure

The structure of alkanes and carbon compounds are generally used to be written in the

form of a compressed structure formula, as shown below.

Number of C

atoms

Molecular

formula

Structure Name of

alkane

1 CH4 CH4 methane2 C2H6 CH3-CH3 ethane3 C3H8 CH3-CH2-CH3 propane

4 C4H10 CH3-CH2-CH2-CH3 butane5 C5H12 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 pentane

6 C6H14 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 hexane

7 C7H16 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 heptane

8 C8H18 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 octane

9 C9H20 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 nonane10 C10H22 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 decane

General formula of alkanes is Cn H2n+2

If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of

cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference

between the total cluster –CH2- sequentially so these compounds are homologous series.

Nomenclature of alkanes

To determine the name of a compound we need to pay attention to some of the

following:

a. Main chain is the longest carbon chain of the hydrocarbon

true false

b. Alkyl group : a group which is the branching of the carbon chain with the

general formula Cn Hn+1

KTSP Kimia Kelas X 82

C C C C C C C

C

C

C

C

C C C C C C C

C

C

C

C

Page 85: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

The names of the alkyl group on the alkanes main chain

Struktur gugus Nama-CH3 Methyl-CH2-CH3 Ethyl-CH2-CH2-CH3 PropylCH3-CH-CH3 Isopropyl

-CH2-CH2-CH2-CH3 ButylCH3-CH-CH2-CH3 sec-butyl

-CH2-CH-CH3 Isobutyl

-C-CH3

ter-butyl / t-butyl

c. Numbering the parent chain branching : numbering the parent chain starting

from the C atom closest to the branch

true false

d. Naming, alkyl group twin if there is more than one alkyl group the same

group plus the writing of the name in-front of the word di-(two clusters), tri-

(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of alkyl group.

3,5-dietyloctane

e. Order of naming the alkyl group : alkyl group is sorted by alphabetical order

butyl – ethyl – isobutyl – isopropyl – methyl – propyl – sek-butyl – ter-butyl

5-ethyl–3–methyloctane

KTSP Kimia Kelas X 83

C C C C C C C

C

C

C

C

CH3

CH3

CH3

C C C C C C C

C

C

C

C

C C C C C C C

C

C

C

C

1 2 3 4 5 6

7 8

8 7 6 5 4 3

2 1

C C C C C C C

C

C

C

C

C8 7 6 5 4 3

2 1

C C C C C C C

C

C

C

C

8 7 6 5 4 3

2 1

Page 86: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Isomers in alkanes

Isomers are compounds that are different but have the same molecular formula,

example :

C4H10, has two structural isomers

CH3 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – CH – CH3

n – butane isobutane (2-metilpropana)

(t.d : -0,5oC, t.l : -135oC) (t.d : -10oC, t.l : -145oC)

C. Materi Pengayaan

Uses of alkanes compounds in everyday life, among other are as fuel, lubricating oil, the major

material for petrochemical industries, organic solvent, the major material for alcohol and

vinegar and other. Alkanes compounds generally are obtained from the petroleum and natural

gas manufactures.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa member salam dan guru memeriksa kehadiran

siswa.

Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran

sebelumnya mengenai kekhasan atom karbon agar

pembelajaran hari ini lebih terfokus.

Siswa diperkenalkan mengenai senyawa-senyawa alkana

yang biasa ditemukan pada kehidupan sehari-hari.

15

2. Pembelajaran inti

Siswa memperhatikan dan memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Siswa memperhatikan gambar struktur alkana secara

umum.

Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkana.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tata nama

senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC.

90

KTSP Kimia Kelas X 84

CH3

Page 87: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan berlatih

penamaan senyawa-senyawa hidrokarbon dan isomer

dengan peragaan.

3. Penutup

Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang

dilakukan hari ini dan menyusun kesimpulan.

Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 85

Page 88: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator

1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna.

2. Menentukan nama senyawa alkena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang

berdasarkan aturan tata nama IUPAC.

3. Menggambarkan struktur senyawa alkanena dan alkuna.

4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan

sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna.

2. Menentukan nama senyawa alkaena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang

berdasarkan aturan tata nama IUPAC.

3. Menggambarkan struktur senyawa alkena dan alkuna.

4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan

sehari-hari.

V. Uraian Materi Pembelajaran

A. Materi Prasyarat

Kekhasan atom karbon.

Konfigurasi electron atom karbon

Struktur lewis

Reaksi oksidasi

B. Materi Inti

Unsaturated aliphatic hydrocarbons

KTSP Kimia Kelas X 86

Page 89: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Unsaturated hydrocarbons are hydrocarbons with one or more carbon atoms bind hydrogen atoms

have no maximum or double bond (double or triple).

Alkene

Alkene structure

Structure of alkenes and carbon compounds are generally used to be written in the form

of a compressed structure formula, as shown below..

1. Number of

C atom

s

2. Molecular

formula

3. Structure 4. Name of

alkane

5. 2 6. C2H4 7. CH2=CH2 8. ethene 9. 3 10. C3H6 11. CH2=CH-CH3 12. propene

13. 4 14. C4H8 15. CH2=CH-CH2-CH3 16. 1-butene 17. 5 18. C5H10 19. CH2=CH-CH2-CH2-CH3 20. 1-

pentene21. 6 22. C6H12 23. CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 24. 1-

hexene 25. 7 26. C7H14 27. CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 28. 1-

heptene 29. 8 30. C8H16 31. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 32. 1-octene33. 9 34. C9H18 35. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 36. 1-

nonene 37. 1038. C10H20 39. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-

CH3

40. 1-decene

General formula of alkanes CnH2n

As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties

of alkenes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous

series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with

increasing molecular mass.

Nomenclature of alkenes

In general, the naming of alkene compounds, similar to the alkanes but the

determination of the parent chain and the sequence of the parent chain of carbon

atoms based on the position of unsaturated bond (double), example:

Salah Benar

5-ethyl–3–methyl-7-octene 4-ethyl–6–methyl-1-octene

KTSP Kimia Kelas X 87

C CH

H H

H

8 7 6 5 4 3

2 1

C C C C C C C

C

C

C

C

1 2 3 4 5 6

7 8

C C C C C C C

C

C

C

C

Page 90: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

C C C C C C C

C

C

C

C

Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated, if there is more than

one unsaturated bond in the one compound the writing of the name in-front of the

word di-(two clusters), tri-(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of

unsaturated bond.

1,3,5-heptatriene

Isomer of alkene

note the following three hydrocarbon compounds :

a. b. c.

a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of

unsaturated bond.

a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of

compound.

if we draw b compound to the another form,

trans-2-butene cis-2-butene

The above two compounds is an isomer, although both compounds butene but these

compounds are different compounds. Both compounds above said geometric isomers.

Alkyne

alkyne structure

Structure alkyne and carbon compounds are generally used to be written in the form of a

compressed structure formula, as shown below.

41. Number of

C atom

s

42. Molecul

ar formula

43. Structure 44. Name of

alkane

45. 2 46. C2H4 47. CH≡CH 48. ethyne 49. 3 50. C3H6 51. CH≡C-CH3 52. propyne

KTSP Kimia Kelas X 88

1 2 3 4 5 6 7

C C C C C C C C C C

C

C

C CH3C

CH3

H

HC C

H3C CH3

HH

C CH H

Page 91: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

C C C C C C C

C

C

C

C

53. 4 54. CCe p 55. CH≡C-CH2-CH3 56. 1-butyne 57. 5 58. C5H10 59. CH≡C-CH2-CH2-CH3 60. 1-

pentyne61. 6 62. C6H12 63. CH≡C-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 64. 1-

hexyne 65. 7 66. C7H14 67. CH≡C-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 68. 1-

heptyne 69. 8 70. C8H16 71. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 72. 1-octyne

73. 9 74. C9H18 75. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 76. 1-nonyne

77. 1078. C10H20 79. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 80. 1-decyne

General formula of alkyne CnH2n-2

As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties

of alkynes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous

series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with

increasing molecular mass.

Nomenclature of alkenes

In general, the naming of alkyne compounds, similar to the alkanes and alkenes but

the determination of the main chain and the sequence of the parent chain of carbon

atoms based on the position of unsaturated bond (triple), example:

false true

5-ethyl–3–methyl-7-octyne 4-ethyl–6–methyl-1-octyne

Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated,

1,3,5-heptatriyne

Isomer pada alkuna

perhatikan ketiga senyawa hidrokarbon berikut :

a. b. c.

a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of

unsaturated bond.

a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of

compound.

KTSP Kimia Kelas X 89

8 7 6 5 4 3

2 1

C C C C C C C

C

C

C

C

1 2 3 4 5 6

7 8

C C C C C C C

C

C

C

C

1 2 3 4 5 6 7

C C C C C C C C C C

C

C CCC

Page 92: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

C. Materi Pengayaan

Uses of One of alkene compounds that have benefit is ethene. Ethene is used to make

polyetene (polyethylene), a plastic polymer. Ethene is also used to make ethylene glicol,

styrene, chloroethane (used to make TEL, an additive to petrol), and to make alcohol in

industries.

Ethyne can be used to speed up fruites ripening. This gas is a result of caride (CaC 2) reaction

with water. Ethyne is used to make vinylchloride (CH2=CHCl) which is the monomer in

making polyvinyl chloride (PVC).

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

1. Pembukaan :

Siswa membuka pelajaran dengan member salam dan guru

memeriksa kehadiran siswa.

Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran

sebelumnya mengenai senyawa alkana.

Siswa mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan pada hari ini.

15

2. Pembelajaran inti

Siswa memperhatikan struktur senyawa alkena dan alkuna.

Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkena

dan alkuna berdasarkan struktur molekul yang telah

ditunjukan.

Siswa mempelajari tata nama senyawa alkena dan alkuna

berdasarkan aturan tata nama IUPAC.

Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru.

Siswa diberikan beberapa contoh nama senyawa alkena

dan alkuna, kemudian menggambarkan struktur senyawa-

senyawa tersebut.

Dengan menggunakan molymood, siswa mempelajari

konsep isomer yang terdapat pada senyawa alkena dan

alkuna.

Siswa mengerjakan latihan penulisan isomer-isomer dari

90

KTSP Kimia Kelas X 90

Page 93: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

suatu struktur yang diberikan oleh guru.

3. Penutup

Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang

sudah dilakukan dan membuat kesimpulanya.

Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 91

Page 94: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Sifat-Sifat Senyawa Hidrokarbon

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator

1. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon.

2. Menjelaskan reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon (reaksi oksidasi, reaksi

addisi, reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi).

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian dari sifat fisik dan sifat kimia.

2. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon.

3. Menjelaskan reaksi oksidasi dalam senyawa hidrokarbon.

4. Menjelaskan reaksi substitusi dalam senyawa hidrokarbon.

5. Menjelaskan reaksi eliminasi dalam senyawa hidrokarbon.

6. Menjelaskan reaksi addisi dalam senyawa hidrokarbon.

V. Uraian Materi Pembelajaran

D. Materi Prasyarat

1. Chemical bond

2. Special characteristic of atomic carbon.

3. Hydrocarbon compounds.

4. Physical and chemical properties

E. Materi Inti

1. Physical properties

KTSP Kimia Kelas X 92

Page 95: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Homologous Series

81. MolecularFormula

82. Mr 83. BoilingPoint (°C)

84. MeltingPoint (°C)

85. Phase (25°C)

86. CH4 87. 16 88. -161.5 89. -182.5 90. gas 91. C2H6 92. 30 93. -88.6 94. -183.3 95. gas 96. C3H8 97. 44 98. -42.1 99. -189.7 100. gas

101. C4H10 102. 58 103. -0.5 104. -138.4 105. gas

106. C5H12 107. 72 108. 36.1 109. -129.7 110. liquid

111. C6H14 112. 86 113. 68.7 114. -95.3 115. liquid

116. C7H16 117. 100 118. 98.4 119. -90.6 120. liquid

If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of

cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference between

the total cluster –CH2- sequentially so these compounds are homologous series.

Compounds in the homologous series have similar chemical properties, but the nature of

physics that changed in line with increasing molecular mass. As with alkanes, alkenes and

alkynes are compounds of homologous series.

121. Structure 122. Mr 123. Boiling Point (°C)

124.

125.

126.

127. 72

128.

129. 36

130.

131.

132.

133. 72

134.

135. 26

136.

137.

138.

139.

140. 72

141.

142. 10

Branched hydrocarbons having a boiling point and melting point lower than the

hydrocarbon compounds that are not branched.

2. Chemical properties

Chemical properties of hydrocarbon :

a. Oxidation reaction

Oxidation reaction is also called as burning reaction. Complete oxidation of alkane

is produce of CO2 and H2O.

For example, burning reaction of propane :

C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O

Incomplete oxidation is produce of CO and H2O, or there is soot.

b. Substitution reaction

Substitution reaction is an atoms or groups of atoms replacement reaction with

another atom or groups of atom. One of important substitution reaction of alkane is

halogenation, that is replacement of H atom with halogen atom, especially chlorine.

Example :

KTSP Kimia Kelas X 93

Page 96: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

H H

H− C−H + Cl2 H− C−Cl + HCl

H H

c. Elimination reaction

In elimination reaction, single bond compounds will change into multiple bonds by

releasing small molecules. Elimination reaction is a reverse of addition reaction.

Example :

CH3-CH2-CH2-CH3 Ni/Pt CH3-CH=CH-CH3 + H2

CH2-CH3 CH2=CH2 + H2O

d. Addition reaction

Addition reaction can only happen in compounds with double or triple bonds. In the

addition reaction, the multiple bond compounds receive atoms or groups of atoms so

that the bond change into single bond. Usually addition reaction in alkenes include

reaction with hydrogen (H2), halogens (X2), and a hydrogen halide (HX).

Example :

1) Hydrogen addition to alkenes.

Hydrogen addition to alkenes will form alkanes.

C2H4 + H2 Pt/Ni C2H6

2) Halogens addition to alkenes.

Halogens addition to alkenes will result in dihaloalkenes.

CH2 = CH-CH3 + Cl2 CH2Cl-CHCl-CH3

1,2-dicloropropane

3) Halides acid addition (hydrohalogenation).

This reaction to symmetric alkenes is produce one product.

CH2=CH2 + HCl CH3−CH2Cl

In asymmetric alkenes produced some possibility addition result as the following,

CH3−CHBr−CH3 (B) 2-bromopropane

CH2= CH-CH3 + HBr

CH2Br−CH2−CH3 (A)

1-bromopropane

In reality, from the reaction above, the main result is 2-bromopropane (look the B

track, from experiment by V.V Markovnikoff (1838-1904) made rule that is called

Markofnikoff Rule: “If HX react with asymmetric multiple bond so the main result

KTSP Kimia Kelas X 94

OH

∆ H2SO4

OH H2SO4

Page 97: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

is molecule with H atom adding to C atom with multiple bond which have many H

atom.”

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Metode dan Pendekatan

Metode : Ceramah, diskusi

Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pembukaan :

Siswa member salam pembuka dan guru memeriksa absen

siswa.

Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh guru, yang

berkaitan dengan senyawa hidrokarbon agar pembelajaran

lebih terfokus.

Siswa menuliskan judul pembelajaran di media presentasi.

Siswa diberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran

hari ini.

15

2. Pembelajaran inti

(sifat fisik senyawa hidrokarbon)

- Siswa memperhatikan tabel sifat fisik senyawa

hidrokarbon yang ditampilkan oleh guru.

- Siswa membuat pertanyaan dan pernyataan mengenai

tabel yang ditunjukan oleh guru.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai sifat

fisik dan kecenderunganya pada deret hidrokarbon.

- Siswa menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

penjelasan tersebut.

(reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon)

- siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi

oksidasi pada senyawa hidrokarbon.

- Siswa menuliskan persamaan reaksi oksidasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.

90

KTSP Kimia Kelas X 95

Page 98: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

persamaan reaksi oksidasi.

- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan

tersebut.

(reaksi substitusi senyawa hidrokarbon)

- siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi

substitusi pada senyawa hidrokarbon.

- Siswa menuliskan persamaan reaksi substitusi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

persamaan reaksi oksidasi.

- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan

tersebut.

(reaksi eliminasi senyawa hidrokarbon)

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi

eliminasi pada senyawa hidrokarbon.

- Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

persamaan reaksi oksidasi.

- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan

tersebut.

(reaksi addisi senyawa hidrokarbon)

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi

eliminasi pada senyawa hidrokarbon.

- Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.

- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

persamaan reaksi oksidasi.

- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan

tersebut.

(Demonstrasi)

- Siswa memperhatikan demonstrasi reaksi addisi gas

KTSP Kimia Kelas X 96

Page 99: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

asetilena.

- Siswa menuliskan reaksi kimia berdasarkan

demonstrasi tersebut.

- Siswa memperhatikan materi animasi mengenai

pembuatan etena.

Siswa menuliskan reaksi kimia yang terjadi pada animasi

tersebut.

3. Penutup

Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran dan

membuat kesimpulan.

Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

IX. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan

kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 97

Page 100: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Minyak Bumi dan petrokimia

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi – fraksi minyak bumi serta

kegunaannya.

III. Indikator

a. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara.

b. Menyebutkan komposisi minyak bumi, gas alam dan batu bara.

c. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.

IV. Analisis Materi Pelajaran

A. Materi Prasyarat

Sifat – sifat Hidrokarbon

a. Sifat- sifat fisis

Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana, alkena dan alkuna meningkat seiring

dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekul. Pada suhu kamar (25oC), C1 – C4

berwujud gas, suku- suku nerikutnya berwujud cair dan suku – suku tinggi berwujud padat. Di

antara senyawa – senyawa berisomer, isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih

yang lebih rendah.

Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih mudah larut dalam pelarut yang

nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4).

b. sifat- sifat kimia

1. Pembakaran

Reaksi pembakaran dapat terjadi pada alkana, alkena dan alkuna. Pembakaran sempurna

hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O.

Contoh: reaksi pembakaran propana

C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O

2. Substitusi

KTSP Kimia Kelas X 98

Page 101: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Reaksi substitusi hanya terjadi pada alkana. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain

disebut reaksi substitusi. Salah satu reaksi substitusi alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian

atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin.

3. Perengkahan

Perengkahan ialah pemutusan rantai karbon menjadi potongan – potongan yang lebih

pendek. Perengkahan terjadi pada alkana bila dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa

oksigen. Perengkahan alkana menghasilkan alkena.

4. Adisi

Adisi merupakan reaksi penjenuhan ikatan rangkap, sehingga adisi hanya dapat terjadi

pada alkena dan alkuna.

5. Polimerisasi

Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul

besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, seangkan hasilnya

disebut polimer.

B. Materi yang Dikembangkan

Minyak dan Gas Bumi

1. Pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara

Minyak bumi, gas alam dan batu bara berasa dari pelapukan sisa – sisa organisme

sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik

lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa – sisa organisme itu mengendap di dasar lautan,

kemudian tertutup lumpur an lambat laun berubah menjadi batuan. Dengan meningkatnya

tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa- sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya

menjadi minyak dan gas. Sedangkan batu bara dipercaya berasal dari pohon – pohon dan pakis

yang terkubur sekitar tiga juta tahun yang lalu.

2. komposisi gas alam, minyak bumi dan batu bara

Komposisi gas alam alakan suku rerndah, yaitu metana, etana, propana dan butana

dengan metana sebagai komponen utamanya. Dan juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon

dioksida dan hidrogen sulfida.

Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas

hidrokarbon. Hidrokarbon yang etrdapat dalam minyak bumi utama adalah alkana kemudian

sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai

senyawa karbon yang mengandung oksigen, niotrogen dan belerang.

Batu bara mengandung hidrokarbon suku tinggi dan juga mengandung senyawa belerang.

3. Pengolahan minyak bumi

Minyak bumi biasanya terdapat 3 – 4 km di bawah permukaan dan diperoleh dengan

membuat sumur bor. Pengolahan (pemurnian = refining) minyak bumi dilakuikan melalui

destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok – kelompok dengan

rentang titik didih tertentu.

KTSP Kimia Kelas X 99

Page 102: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar

400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan

berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa

cairan dan turun ke bawah sednagkan yang titik didihnya labih rendah akan menguap dan naik

ke bagian atas melalui sungkuo gelembung. Semakin ke atas, suhu semakin rendah sehingga

setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah

sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ka bagian yang lebih atas

lagi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang suhu kamar

berupa gas.

4. Bensin

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang diamksudkan untuk kendaraan

bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus.

Ketiganya mempunyai mutu dan prilaku berbeda yang dikaitkan dengan jumlah ketukan yang

ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin tinggi ketukan, semakin baik mutu

bensin dan semakin tinggi nilai oktannya.

Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua janis senyawa sebagai pembanding, yaitu

isooktana dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi nilai oktan

100; sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan diberi nilai oktan nol.

Isooktana (nilai oktan = 100) n-heptana (nilai oktan = 0)

Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, nilai oktan bensin harus ditingkatkan melalui

reforming atau zat anti ketukan.

5. Nafta

Nafta merupakan fraksi ringan dari minyak bumi yang mengandung C6 - C10. digunakan

sebagai banhan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintesis, nilon, karet sintesis,

pestisida detergen, obat-obatan, kosmetik dan sebagai pelarut.

6. Gas alam

Gas alam sebagian besar terdiri atas metana. Gas alam digunakan terutama sebagai bahan

bakar dan sebagai sumber hidrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Pendekatan dan Metode

Metode : Diskusi dan Presentasi kelompok

Pendekatan : Konsep

KTSP Kimia Kelas X 100

Page 103: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

B. Langkah- langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

1. Pembukaan:

Apersepsi:

a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Siswa mengerjakan tugas materi sebelumnya dan

diperiksa oleh guru.

c. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

guru mengenai:

Sifat-sifat fisis dan kimia hidrokarbon.

30

2. Kegiatan Inti

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai diskusi

kelompok yang akan dilaksanakan.

2. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok dan diberi tema yang

berbeda-beda tiap kelompok.

3. Siswa mendiskusikan tema masing – masing di dalam

kelompok.

4. Siswa mengerjakan LKS kelompok dengan cara berdiskusi.

5. Perwakilan siswa dalam masing – masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

6. Siswa dalam kelompok lain menyimak dan mengerjakan

LKS yang sesuai dengan tema yang dipresentasikan.

45

60

60

45

3. Penutup

Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai minyak bumi

dan gas alam dan dikuatkan kembali oleh guru.

Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan

pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca materi

berikutnya.

30

KTSP Kimia Kelas X 101

Page 104: KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi

VI. Alat dan Bahan (Sumber)

a. Alat :

Papan tulis

LCD

b. Sumber:

Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________

Mengetahui,

Kepala SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

Bandung, ___________

Disetujui oleh

Wakasek Kurikulum

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Bandung, 23 Juli 2012

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X 102