psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/bidang kimia/ktsp kimia... · web viewmodel...

59
BAGIAN I MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Upload: vodan

Post on 05-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

BAGIAN I

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDITJEN MANAJEMEN DIKDASMENDIREKTORAT PEMBINAAN SMK

Page 2: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

KATA PENGANTAR

Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (KTSP-

SMK) merupakan bagian kedua dari Buku Panduan Penyusunan KTSP. Model

KTSP SMK merupakan panduan khusus sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 16, bahwa penyusunan kurikulum pada tingkat satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan

yang disusun oleh BSNP, berisi sekurang-kurangnya: Model-model KTSP untuk

SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori standar; Model-model KTSP

untuk SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori mandiri. Untuk jenjang

pendidikan dasar dan menengah keagamaan sekurang-kurangnya meliputi model

KTSP menggunakan sistem paket dan model KTSP menggunakan sistem kredit

semester.

Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP-SMK diperlukan bagi satuan

pendidikan yang saat ini belum mampu mengembangkan kurikulum secara

mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai dengan tiga tahun

untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambat-lambatnya pada tahun

ajaran 2009/2010.

BSNP menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak

pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Pusat Kurikulum dan

Direktorat di lingkungan Depdiknas, serta Depag. Berkat bantuan dan kerjasama

yang baik dari mereka, Model KTSP ini dapat diselesaikan dalam waktu yang

relatif singkat.

Jakarta, Desember 2006

Ketua BSNP,

TTD

Prof. Dr. Yunan Yusuf

i

Page 3: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

DAFTAR ISI

Daftar Istilah (Glosarium)

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Dasar Hukum

C. Tujuan

D. Hasil yang Diharapkan

E. Ruang Lingkup

F. Sistimatika

G. Unsur yang Terlibat

BAB II Komponen KTSP1. Tujuan KTSP SMK

2. Struktur dan Muatan KTSP

3. Kalender Pendidikan

4. Pelaksanaan Penyusunan KTSP

BAB III Pengembangan Silabus

1. Pengertian Silabus

2. Prinsip-prinsip Pengembangan

3. Langkah-langkah Penyusunan Silabus

4. Unit Waktu Silabus

5. Pengembangan Silabus berkelanjutan

6. Komponen dan Format Silabus

BAB IV Pelaksanaan Penyusunan Model KTSP & SilabusA. Penyiapan Bahan Bimtek

B. Penyiapan Fasilitator

C.Bidang/Program Keahlian

ii

Page 4: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

D.Nara Sumber

E. Penulis

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Lampiran 1 : Daftar Mata Pelajaran

Lampiran 2 : KTSP

Lampiran 3 : Silabus

iii

Page 5: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

BAB IPENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan

tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar

dan menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang disiapkan oleh

BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan

SMK/MAK, diharapkan dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan

sebagai kurikulum operasional.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban

untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi

dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk

menyiapkan kurikulum sebagaimana diharapkan.

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu

ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,

kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu

kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

1

Page 6: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional

pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada

KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan

dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang

disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu,

penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut

kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum

yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan

pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL. Termasuk dalam ketentuan

umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005

serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua,

model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP

mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada Panduan Umum yang

dikembangkan BSNP. Model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan

seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi

hendaknya hanya digunakan sebagai referensi.

Kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta

didik :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

(b) belajar untuk memahami dan menghayati;

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan;

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2

Page 7: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

B. Tujuan Model KTSP-SMK ini disusun bertujuan untuk melengkapi panduan

penyusunan KTSP bagi SMK yang belum mampu mengembangkan kurikulum

secara mandiri. Model KTSP-SMK menjadi referensi bagi satuan pendidikan

SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan

dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan, sehingga

harapan setiap SMK memiliki KTSP sendiri segera terwujud.

3

Page 8: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

BAB IIKOMPONEN KTSP

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMKTujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. Struktur dan Muatan KTSP SMK

Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

(4) Kelompok mata pelajaran estetika, dan

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan memperhatikan kelompok mata pelajaran tersebut dengan cakupan sebagaimana tertuang pada tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan Mata Pelajaran/

Komponen Terkait1. Agama dan

Akhlak MuliaKelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengembangan Diri, IPA, Seni Budaya, IPS, Penjaskes, Matematika dan Kejuruan.

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta

Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

4

Page 9: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan Mata Pelajaran/

Komponen Terkaitdidik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Seni Budaya, Penjaskes, dan Pengembangan Diri.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Kejuruan, KKPI, dan Muatan Lokal.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, KKPI, Kejuruan dan Muatan Lokal.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku

Penjaskes, IPA, dan Muatan Lokal.

5

Page 10: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan Mata Pelajaran/

Komponen Terkaithidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata pelajaran

Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.

Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan bahwa kurikulum SMK wajib memuat:

a. Pendidikan Agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa;d. Matematika;e. Ilmu Pengetahuan Alam;f. Ilmu Pengetahuan Sosial;g. Seni dan budaya;h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;i. Keterampilan/kejuruan, danj. Muatan lokal.

Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada KTSP SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,

6

Page 11: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel 2 berikut.

7

Page 12: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Tabel 2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK (Generik)

Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 1922. Pendidikan Kewarganegaraan 1923. Bahasa Indonesia 1924. Bahasa Inggris 440 a)

5. Matematika5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan

Teknologi Kerumahtanggaan 330 a)

5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi 403 a)

5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 516 a)

6. Ilmu Pengetahuan Alam6.1 IPA 192 a)

6.2 Fisika6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi

192 a)

276 a)

6.3 Kimia6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan

192 a)

192 a)

6.4 Biologi6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 a)

192 a)

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)

8. Seni Budaya 128 a)

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 19210. Kejuruan

10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202

10.2 Kewirausahaan 19210.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 14010.4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)

B. Muatan Lokal 192C. Pengembangan Diri d) (192)

Keterangan notasi:a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian.

Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

8

Page 13: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.

h. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

Berdasarkan acuan struktur kurikulum generik di atas disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristiknya.

9

Page 14: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

2. Muatan lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Untuk memilih muatan lokal yang sesuai dengan potensi daerah dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:

10

Identifikasi Potensi dan Kebijakan Daerah

Analisis

Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan dan Sesuai dengan Program Keahlian

Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal

Bersama Pihak Terkait

Penyusunan Silabus Muatan Lokal

Page 15: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

3. Kegiatan pengembangan diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

a. Pengembangan kreativitas

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.

b. Pengembangan karir.

Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.

4. Pengaturan beban belajar

a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS).

SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS).

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4 jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar isi.

11

Page 16: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Istilah tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.

d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum.

5. Ketuntasan belajarKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan urgensi masing-masing kompetensi, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Ketuntasan belajar kompetensi kejuruan ditetapkan mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.

6. Kenaikan kelas dan kelulusanKenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

12

Page 17: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

7. PenjurusanPenjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

8. Pendidikan kecakapan hidup

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

13

Page 18: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

3. Kalender Pendidikan

a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

b. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

e. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester

3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

14

Page 19: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 mingguUntuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

4. Pelaksanaan Penyusunan KTSP

a. Analisis Konteks

1) Analisis potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah, meliputi: peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta program-program yang ada di sekolah.

2) Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, antara lain: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia usaha/industri, dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

3) Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

b. Mekanisme Penyusunan

1) Tim penyusun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi.

Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK terdiri atas:

a) guru;b) konselor;c) kepala sekolah;d) komite sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak du/di, asosiasi,

dunia kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya), dane) nara sumber.

Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, Dinas Pendidikan Provinsi bertindak sebagai koordinator dan supervisor.

15

Page 20: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Guru, konselor, komite sekolah (khususnya DU/DI, Asosiasi, Dunia Kerja, dan anggota Institusi Pasangan lainnya) dan nara sumber bertindak sebagai anggota tim penyusun KTSP.

2) Kegiatan

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah dan/atau kelompok sekolah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pembelajaran baru.

Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi:

a) Penyiapan dan penyusunan draf;

b) Reviu dan revisi;

c) Finalisasi.

Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.

3) Pemberlakuan

Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan.

16

Page 21: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Alur pelaksanaan penyusunan KTSP SMK adalah sebagai berikut.

17

ANALISIS KONTEKS

SWOT Analisis

Visi, Misi dan Tujuan

Identifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

PENYUSUNAN KTSP

Pembentukan Tim Penyusun

Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP

Review dan Validasi KTSP

Revisi Finalisasi

Disahkan oleh Kepala Sekolah

Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Propinsi

ISI KTSP Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan

Tujuan SMK yang Bersangkutan

Tujuan Program Keahlian

Standar Kompetensi

Diagram Pencapaian kompetensi

Struktur dan Muatan KTSP SMK yang Bersangkutan

Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan

Silabus SMK yang Bersangkutan

Page 22: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan KTSP

1. Merumuskan tujuan pendidikan menengah kejuruanRumusan tujuan pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya merupakan tujuan yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai penjabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15.

2. Merumuskan visi dan misi SMK

Setiap satuan SMK merumuskan visi dan misinya masing-masing dengan memperhatikan acuan operasional penyusunan KTSP. Rumusan visi dan misi secara jelas menggambarkan eksistensi SMK yang bersangkutan serta gambaran masa depannya.

3. Merumuskan tujuan SMKSetiap satuan SMK merumuskan tujuan masing-masing mengacu kepada visi dan misi SMK yang telah ditetapkannya. Rumusan tujuan SMK menggambarkan tujuan institusional kehadiran satuan pendidikan yang bersangkutan.

4. Merumuskan tujuan program keahlian

Setiap program keahlian yang dibuka memiliki rumusan tujuan. Tujuan program keahlian merupakan kristalisasi dari kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk dapat bekerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang dijadikan acuan dan berlaku di dunia kerja, serta untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program keahliannya.

5. Menetapkan standar kompetensi

Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan KTSP SMK menggunakan acuan sebagai berikut.

a) Standar kompetensi lulusan, meliputi:

1) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan SMK yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

18

Page 23: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP), merupakan kompetensi minimum setiap mata pelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD), merupakan kompetensi minimum setiap substansi mata pelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut adalah kompetensi minimum yang harus dilaksanakan, setiap satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi-kompetensi yang dinilai penting untuk menunjang mutu dan relevansi kompetensi lulusan.

b) Standar Kompetensi Kerja, digunakan untuk menetapkan:

1) Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja untuk level kualifikasi lulusan SMK.

2) Standar Kompetensi Mata Pelajaran pada Dasar Kejuruan disusun oleh SMK bersama Komite SMK berdasarkan tuntutan kebutuhan mata pelajaran kompetensi kejuruan.

c) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal, disusun oleh SMK dan komite SMK sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.

Satuan pendidikan dapat memasukkan kompetensi berbasis lokal dan global ke dalam semua mata pelajaran.

6. Menyusun diagram pencapaian kompetensi

Diagram pencapaian kompentensi merupakan tahapan atau tata urutan logis kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan, serta kemungkinan dilaksanakan multi entry-multi exit. Diagram pencapaian kompetensi cukup dibuat untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan.

7. Menyusun struktur kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.

Susunan mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok program, yaitu kelompok program normatif, program adaptif, dan program produktif. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

19

Page 24: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

termasuk keunggulan daerah, selaras dengan program keahlian yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada atau terlalu banyak sehingga perlu menjadi mata pelajaran tersendiri. Pengembangan diri meskipun bukan mata pelajaran dan dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan atau ekstrakurikuler yang ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan pelayanan bimbingan karir, tetap harus tercantum dalam struktur kurikulum.

Di dalam struktur kurikulum harus memuat durasi waktu, yaitu estimasi jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global, lingkungan hidup serta materi lain yang tidak termasuk dalam struktur kurikulm dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran.

8. Menetapkan beban belajar

Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.

Penetapan beban belajar di SMK dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. menetapkan jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (teori), praktik di sekolah dan praktik di industri untuk setiap mata pelajaran.

b. mengkonversi jumlah jam praktik di sekolah dan praktik di industri ke dalam jumlah jam tatap muka dengan ketentuan 2 jam pembelajaran praktik di sekolah atau 4 jam pembelajaran di dunia kerja/industri setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka (teori).

c. menetapkan jumlah jam mata pelajaran yang terdiri atas jam tatap muka (teori) dan jumlah jam hasil konversi pada butir 2) yang dicantumkan pada struktur kurikulum.

d. jumlah jam semua mata pelajaran dan muatan lokal menentukan lamanya penyelenggaraan pendidikan di SMK. Penyelenggaraan pendidikan ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun atau dapat diperpanjang hingga 4 tahun.

9. Menetapkan kalender pendidikan20

Page 25: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Setiap satuan pendidikan SMK dapat menyusun dan menetapkan kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda (pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

d. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.

21

Page 26: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Out Line KTSPi. Coverii. Lembar penetapaniii. Kata Pengantariv. Daftar IsiI. Tujuan Pendidikan Menengah KejuruanII. Visi dan Misi SMK

III. Tujuan Sekolah (SMK)IV. Tujuan Program KeahlianV. Standar Kompetensi

A. Standar Kompetensi Lulusan SMKB. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam2. Pendidikan Agama Kristen3. Pendidikan Agama Katolik4. Pendidikan Agama Hindu5. Pendidikan Agama Buddha6. PKN7. Bahasa Inggris8. Bahasa Indonesia9. Matematika10. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)11. Físika12. Kimia13. Biologi14. Ilmu Pengetahuan Social (IPS)15. Seni Budaya16. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga17. KKPI18. Kewirausahaan19. Dasar Kompetensi Kejuruan20. Kompetensi Kejuruan (+ diagram Pencapaian Kompetensi

Kejuruan)C. SK dan KD semua mata pelajaran dari No. 1 sd no 20 (sesuai dengan

kubutuhan masing-masing program keahlian)D. SK dan KD Muatan Lokal

VI. Struktur Kurikulum (Struktur Kurikulum yang dioperasionalkan di sekolah)VII. Kalender PendidikanSilabusMencakup seluruh komponen yang yang terdapat pada struktur dan muatan KTSP program keahlian masing-masing.

22

Page 27: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

BAB III PENGEMBANGAN SILABUS

1. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

2. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

c. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

23

Page 28: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).

3. Langkah-langkah Pengembangan SilabusLangkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.

Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

24

Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKKNI) SMK

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Indikator

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kelompok Mata

Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pengkajian

Penyusunan

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Komponen silabus

Analisis Kedalaman dan Keluasan Materi

Penilaian

Page 29: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini. Sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas.

i. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasarMengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;

2) keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

3) keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

j. Merumuskan indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Khusus untuk Kompetensi Keahlian Kejuruan, indikator ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Standar Kompetensi dan bentuk kriteria kinerja

k. Penentuan jenis penilaianPenilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

25

Page 30: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

l. Mengidentifikasi materi pembelajaranMengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

1) Potensi peserta didik;

2) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik ;

3) kebermanfaatan bagi peserta didik;

4) struktur keilmuan;

5) aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;

6) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia kerja;

7) alokasi waktu.

m. Mengembangkan kegiatan pembelajaranKegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

26

Page 31: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

5) Praktik Kerja Industri

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran kelompok program produktif. Kegiatan Prakerin dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta diklat dalam pembentukan kompetensi secara utuh yang lebih bermakna, terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan kerja.

Waktu pelaksanaan Prakerin dialokasikan dari waktu yang tersedia pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan, dengan ketentuan empat jam praktek di industri setara dengan satu jam tatap muka yang terstruktur dalam kurikulum.

Kegiatan prakerin sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.

Keterbatasan sarana dan prasarana/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk untuk mendukung proses pencapaian kompetensi tamatan yang sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku.

Prakerin dapat dilaksanakan secara bertahap untuk setiap standar kompetensi dan atau di blok dalam satuan waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing program keahlian.

27

Page 32: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

n. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

o. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

4. Unit Waktu Silabus

a. Silabus mata pelajaran1) Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk

mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2) Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.

b. Implementasi pembelajaran per semester1) Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai

dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

2) Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).

28

Page 33: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

5. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

6. Komponen dan Format Silabusa. Komponen Silabus

1) Identitas

Berisi identitas sekolah, program keahlian, standar kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi kejuruan).

2) Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.

3) Kode kompetensi

Yang dimaksud dengan kode kompetensi adalah Kode standar kompetensi yang merupakan identitas standar kompetensi. Kompetensi kejuruan menggunakan kodefikasi yang terdapat pada SKKNI. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model kodefikasi sendiri.

4) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar merupakan sejumlah tugas/kemampuan untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.

5) Indikator

Indikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.

6) Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk

29

Page 34: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

mencapai penguasaan kompetensi dasar sesuai dengan indikator/kriteria kinerja.

Kegiatan pembelajaran dirancang secara utuh (komprehensip), sistematis dan berpusat pada peserta didik.

Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengintegrasikan aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta lingkungan hidup.

7) Penilaian

Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.

Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator pencapaian kompetensi/ kriteria kinerja dan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran.

8) Alokasi waktu

Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar yang dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka (teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.

9) Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.

b. Format Silabus

Format silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

30

Page 35: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

FORMAT SILABUS

NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : KODE KOMPETENSI : ALOKASI WAKTU :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI

PROGRAM KEAHLIAN: SILABUS -PRODUKTIF………………………………………… Halaman … dari …

Page 36: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISTILAH (GLASARIUM)

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

6. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).

7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

8. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

PROGRAM KEAHLIAN: SILABUS -PRODUKTIF………………………………………… Halaman … dari …

Page 37: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.

14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.

15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.

16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.

18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.

PROGRAM KEAHLIAN: SILABUS -PRODUKTIF………………………………………… Halaman … dari …

Page 38: psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/ktsp_smk/BIDANG KIMIA/KTSP KIMIA... · Web viewMODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATA PENGANTAR Model

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.

22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.

27. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

28. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

29. Kategori Standar adalah sekolah yang sedang berupaya mencapai standar mninimal berdasarkan 8 standar nasional pendidikan.

30. Kategori Mandiri sekolah yang telah berhasil mencapai batas minimal 8 standar nasional pendidikan

31. SKKNI adalah Standar Kerja Nasional Indonesia.

PROGRAM KEAHLIAN: SILABUS -PRODUKTIF………………………………………… Halaman … dari …