profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis ktsp pada sma/ma kelas .../profil... ·...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010 (Studi Evaluatif Pada Dua SMA/MA Di Kabupaten Karanganyar) SKRIPSI Oleh : Dieni Laylatul Zakia NIM K3305029 FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dangnguyet

Post on 31-Jan-2018

242 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP

PADA SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1

DI KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Studi Evaluatif Pada Dua SMA/MA Di Kabupaten Karanganyar)

SKRIPSI

Oleh :

Dieni Laylatul Zakia

NIM K3305029

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP

PADA SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1

DI KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Studi Evaluatif Pada Dua SMA/MA Di Kabupaten Karanganyar)

Oleh :

Dieni Laylatul Zakia

NIM K3305029

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. rer nat. Hj. Sri Mulyani, M. Si Sri Retno Dwi Ariani, S. Si, M. Si

NIP. 19650916 199103 2 009 NIP. 19711216 199802 2 004

Page 4: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : .Senin

Tanggal : 7 Juni 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Hj. Tri Redjeki, M.S .......................

Sekretaris : Endang Susilowati, S. Si., M.Si ......................

Anggota I : Dr. rer nat. Hj. Sri Mulyani, M. Si .......................

Anggota II : Sri Retno Dwi Ariani, S. Si., M. Si ......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Dieni Laylatul Zakia. PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juni. 2010.

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP kelas XI IPA Semester 1 Di Kabupaten Karanganyar. (2) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP kelas XI IPA Semester 1 ditinjau dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (3) Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan guru kimia kelas XI IPA di Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif. Populasi penelitian ini adalah semua SMA/MA yang terdapat di Kabupaten Karanganyar sedangkan sampel penelitian ini adalah SMA Negeri Karangpandan dan MAN Karanganyar. Penentuan sampel ini dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Validasi data menggunakan trianggulasi data yaitu mengumpulkan data sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda. Teknik analisis data dibedakan menjadi 2 yaitu analisis data untuk menghasilkan kesimpulan dari data empiris dan analisis data untuk rekomendasi.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP kelas XI IPA Semester 1 di Kabupaten Karanganyar menunjukkan kreativitas dalam merencanakan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar yang dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi: pengembangan silabus dan RPP, proses pembelajaran yang menggunakan variasi metode dan media pembelajaran untuk mengaktifkan siswa, penilaian hasil belajar menggunakan metode yang bervariasi. (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP meliputi kesulitan dalam pemilihan metode pembelajaran kimia yang sesuai dengan keberagaman karakteristik siswa, terbatasnya media pembelajaran, fasilitas laboratorium yang kurang memadai dan kesulitan mengevaluasi aspek afektif dan psikomotor. (3) Usaha yang dilakukan guru kimia dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP meliputi memaksimalkan penggunaan variasi metode pembelajaran untuk mengatasi terbatasnya media pembelajaran kimia, penggunaan variasi metode pembelajaran untuk mengatasi keberagaman karakteristik siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menantang. Kata Kunci : Pembelajaran Kimia, KTSP, Profil KTSP di Kabupaten Karanganyar

Page 6: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTACT

Dieni Laylatul Zakia. CHEMICAL LEARNING IMPLEMENTATION PROFILE BASED ON KTSP FOR SMA/MA CLASS XI SCIENCE SEMESTER I IN KARANGANYAR DISTRICT ACADEMIC YEAR 2009/2010. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta, Juni. 2010.

Research objectives are (1) Knowing the implementation of KTSP-based chemistry learning at class XI Science Semester 1 In Karanganyar District. (2) Determine the constraints faced in implementation of the KTSP-based chemistry learning class XI Science Semester 1 viewed from the aspect of planning, implementation and evaluation. (3) Knowing the efforts undertaken chemistry teacher grade XI Science in District Karanganyar in developing chemical learning based on KTSP.

This research used qualitative descriptive research method with evaluative approach. The study population was all SMA / MA contained in Karanganyar District, while the sample of this research is SMA Negeri Karangpandan and MAN Karanganyar. Determination of samples was done by purposive sampling. Data collection techniques used the method of observation, interviews, questionnaires and documentation. Data validation used triangulation of data that is by collected similar data from many different data sources. The data analysis technique is divided into 2 data analysis to generate empirical data and conclusions from the data analysis for recommendation.

From this study we can conclude that (1) Profile of the implementation of KTSP-based chemistry learning class XI Science Semester 1 in the District Karanganyar showed creativity in planning, implementation, and assesment of learning outcomes that can be seen from the activities undertaken include : development of the syllabus and the RPP, the process using variety of learning methods, and instructional media to enable students, assesment of learning outcomes using methods that vary. (2) The constraints encountered in implementation of the KTSP-based chemistry learning include difficulty in choosing the learning method in accordance with the diversity of chemical characteristics of the students, the limited medium of learning, inadequate laboratory facilities, and difficulties ini evaluating the affective and psychomotor aspects.. (3) Work done by chemistry teachers in developing learning-based chemical variations of KTSP include maximizing the use of learning methods to overcoming the limited medium of learning chemistry, the use of variations of learning method to overcome the diversity of student characteristics, creating an enjoyable learning atmosphere and challenge.

Keywords: Chemistry Learning, KTSP, KTSP Profiles in Karanganyar District

Page 7: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu selesai (dari satu

urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

(Q. S. Al-Insyirah : 6 7)

Terus berjuang dengan keyakinan, moral dan agama.(Penulis)

Page 8: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Page 9: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

izin penulisan skripsi.

2. Dra. Hj. Kus Sri Martini, M. Si., Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS

yang telah memberikan persetujuan skripsi.

3. Dra. Hj. Tri Redjeki, M. S., Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

4. Dr. rer nat. Hj. Sri Mulyani, M. Si., selaku Pembimbing I dan

Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan dan

dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

5. Sri Retno Dwi Ariani, S. Si, M. Si., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan selama kuliah.

7. Drs. Amin Suryadi, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri

Karangpandan dan H. M. Malzum Adnan, S. Pd, M. M., selaku Kepala

Sekolah MAN Karanganyar yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk dapat melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Andri Cipto, S. Pd dan Pranowo Sumarso, S. Pd., selaku guru kimia

kelas XI IPA SMA Negeri Karangpandan serta Kusrini, S. Pd., selaku

Page 10: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

guru kimia kelas XI IPA MAN Karanganyar, yang telah memberikan

izin dan bersedia direpotkan oleh penulis.

9. Keluargaku (Bapak, Ibu, dan kakak-kakakku), yang selalu memberikan

dorongan, semangat dan doanya selama ini.

10. Sahabat-sahabtku (Nirub, Coco, Anti, dan sahabat-

yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungannya.

11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 11: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PENGAJUAN JUDUL...................................................................................... ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Batasan Masalah.......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia ................... 7

2. KTSP ..................................................................................... 9

a. Pengertian KTSP .............................................................. 9

b. Tujuan KTSP ................................................................... 11

c. Dasar Kebijakan dan Karakteristik KTSP....................... 11

d. Komponen KTSP ............................................................ 12

e. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP............................. 13

f. Kelebihan dan Kekurangan KTSP .................................. 14

Page 12: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pembelajaran Kimia ............................................................. 14

a. Pengertian Pembelajaran ................................................. 14

b. Kriteria Keberhasilan Program Pembelajaran ................. 17

c. Hakikat Mata Pelajaran Kimia ........................................ 19

B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 24

B. Cakupan Wilayah Evaluasi ........................................................ 24

C. Rancangan Penelitian ................................................................. 24

D. Sumber Data ............................................................................... 25

E. Teknik Sampling ........................................................................ 26

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 26

G. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 27

H. Validasi Data .............................................................................. 28

I. Teknik Analisis Data .................................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 29

A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 29

B. Analisis Data dan Pembahasan .................................................. 38

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia Berbasis KTSP ............... 38

2. Kendala-Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Kimia Berbasis

KTSP .................................................................................... 43

3. Usaha-Usaha dalam Mengembangkan Pembelajaran Kimia

Berbasis KTSP ...................................................................... 46

C. Analisis Rekomendasi ................................................................ 47

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.......................................... 51

A. Kesimpulan ................................................................................ 51

B. Rekomendasi .............................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 54

LAMPIRAN ..................................................................................................... 56

Page 13: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persamaan Kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum 2006 (KTSP) .... 7

Tabel 2. Perbedaan Kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum 2006 (KTSP) .... 8

Tabel 3. Data Hasil Wawancara I (Wakasek Kurikulum) ............................... 29

Tabel 4. Data Hasil Wawancara II (Guru Kimia Kelas XI IPA) ..................... 30

Tabel 5. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Terhadap Guru Kimia Kelas

XI IPA SMA Negeri Karangpandan dan MAN Karanganyar ........... 32

Tabel 6. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Siswa SMA Negeri

Karangpandan dan MAN Karanganyar ............................................. 33

Tabel 7. Perbandingan Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru I (Pak

Andri) dan Guru II (Pak Pranowo) .................................................... 35

Tabel 8. Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru III (Ibu Kusrini) ........... 36

Page 14: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 23

Gambar 2. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru Tentang

Penggunaan Metode Pembelajaran Oleh Guru Kimia SMA N

Karangpandan dan MAN Karanganyar ........................................... 40

Gambar 3. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru Tentang

Penggunaan Media Pembelajaran Oleh Guru Kimia SMA N

Karangpandan dan MAN Karanganyar ........................................... 41

Gambar 4. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru Tentang

Penarikan Kesimpulan Guru Kimia SMA Negeri Karangpandan

(Guru I dan Guru II) dan Guru Kimia MAN Karanganyar

(Guru III) .......................................................................................... 42

Gambar 5. Diagram Frekuensi Perolehan Skor Sub-Indikator Hasil Pemantauan

Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia di SMA N

Karangpandan Berdasarkan 3 Standar BSNP .................................. 44

Gambar 6. Diagram Frekuensi Perolehan Skor Sub-Indikator Hasil Pemantauan

Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia di MAN

Karanganyar Berdasarkan 3 Standar BSNP ..................................... 44

Page 15: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Pedoman Observasi Siswa ............................................................... 56

2. Hasil Observasi Siswa SMA N Karangpandan ................................ 57

3. Hasil Observasi Siswa MAN Karanganyar...................................... 70

4. Pedoman Observasi Guru ................................................................ 77

5. Hasil Observasi Guru Kimia SMA N Karangpandan ...................... 79

6. Hasil Observasi Guru Kimia MAN Karanganyar ............................ 96

7. Kisi-Kisi Angket Siswa................................................................... 106

8. Angket Siswa .................................................................................. 107

9. Hasil Angket Siswa SMA N Karangpandan ................................... 110

10. Hasil Angket Siswa MAN Karanganyar ......................................... 116

11. Pedoman Wawancara Guru Kimia.................................................. 120

12. Hasil Wawancara Guru Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri

Karangpandan ................................................................................. 122

13. Hasil Wawancara Guru Kimia Kelas XI IPA MAN Karanganyar . 131

14. Pedoman Wawancara Wakasek Kurikulum.................................... 136

15. Hasil Wawancara Wakasek Kurikulum SMA N Karangpandan .... 137

16. Hasil Wawancara Wakasek Kurikulum MAN Karanganyar .......... 139

17. Pedoman Analisis Dokumen ........................................................... 142

18. Hasil Observasi Analisis Dokumen SMA N Karangpandan .......... 143

19. Hasil Observasi Analisis Dokumen MAN Karanganyar ................ 145

20. Pedoman Observasi Sarana Prasarana ............................................ 146

21. Hasil Observasi Sarana Prasarana SMA N Karangpandan ............. 147

22. Hasil Observasi Sarana Prasarana MAN Karanganyar ................... 148

23. Silabus Pelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester 1 SMA N

Karangpandan ................................................................................. 149

24. Silabus Pelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester 1 MAN

Karanganyar .................................................................................... 153

Page 16: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran

25. Contoh RPP Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA N Karangpandan

......................................................................................................... 158

26. Contoh RPP Pelajaran Kimia Kelas XI IPA MAN

Karanganyar .................................................................................... 161

27. Penentuan KKM SMA N Karangpandan ........................................ 162

28. Penentuan KKM MAN Karanganyar.............................................. 166

29. Daftar Nilai Siswa Kelas XI IPA Semester 1 Mata Pelajaran Kimia

SMA N Karangpandan .................................................................... 168

30. Daftar Nilai Siswa Kelas XI IPA Semester 1 Mata Pelajaran Kimia

MAN Karanganyar.......................................................................... 172

31. Hasil Trianggulasi SMA N Karangpandan ..................................... 175

32. Hasil Trianggulasi MAN Karanganyar ........................................... 181

33. Pedoman Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran

Kimia Kelas XI IPA Semester 1 Di SMA N Karangpandan .......... 187

34. Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia

Kelas XI IPA Semester 1 Di SMA N Karangpandan ..................... 194

35. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada

Pembelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester 1 Di SMA N

Karangpandan ................................................................................. 204

36. Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia

Kelas XI IPA Semester 1 Di MAN Karanganyar ........................... 205

37. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada

Pembelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester 1 Di MAN

Karanganyar .................................................................................... 214

38. Foto-Foto Penelitian Di SMA N Karangpandan ............................. 215

39. Foto-Foto Penelitian Di MAN Karanganyar................................... 220

Page 17: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disikapi secara kurang

bijaksana oleh para pelaku pendidikan. Diantaranya, masih banyak dijumpai

adanya anggapan KTSP adalah kurikulum baru yang berbeda dengan kurikulum

sebelumnya, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sebagai konsistensinya

segala sesuatu yang terkait dengan implementasi kurikulum yang berlaku

sebelumnya harus pula dibenahi dan dirombak. Anggapan inilah yang

menimbulkan sikap apriori dan penolakan secara psikologis terhadap perubahan

(Suhadi, 2006).

Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, perubahan kurikulum di

sekolah-sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah atas

merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat dihindari. Perkembangan zaman

yang semakin mengglobal menyebabkan sangat dibutuhkannya perubahan

evolusioner dan revolusioner secara mendasar pada dinamika pengetahuan dan

aplikasinya dalam kehidupan manusia. Tidak hanya itu, sikap, perilaku, dan nilai-

nilai yang mengatur kehidupan dan interaksi sosial antar manusia juga mengalami

perubahan.

Dalam praktis pendidikan, perubahan-perubahan itu menggiring pada

dianutnya paradigma baru, baik yang menyangkut visi maupun aksi dalam

pelaksanaan dan pengelolaan pendidikan. Hal ini disebabkan makin kompleks dan

kompetitifnya kehidupan pada era globalisasi dewasa ini. Akibatnya, sekolah yang

sekadar menjalankan fungsi transmisi pengetahuan menjadi tidak memadai lagi

dalam memenuhi tuntutan kehidupan masyarakat sebagai upaya untuk

meningkatkan daya saing pendidikan.

Dalam konteks tersebut, Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi Pendidikan dan Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) mendasari pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional

Page 18: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan dimana

pedoman dan alat ukur keberhasilannya tetap sentralistik.

KTSP merupakan inovasi perubahan kurikulum untuk menjawab tuntutan

globalisasi. KTSP ini sejalan dengan School-Based Curriculum (SBC) yang

berlaku di Iran. Dalam jurnal internasional yang berjudul

,

dinyatakan bahwa : School Based Curriculum Development (SBCD) is emerged as

a response to shortcomings and problems which stem from Centralized

Curriculum Development and the most important reason for its formation is

adopting curricula with existing needs ang issues at school and community levels"

SBCD tersebut muncul sebagai respon atas kekurangan dan masalah yang

mendasar dari kurikulum sentral dan alasan yang terpentingnya adalah

mengadopsi kebutuhan yang ada dan persoalan di sekolah dan tingkat pendidikan

(Fat-hi Vajargah, dkk, 2008).

Kurikulum sebelum KTSP terkesan mengerdilkan atau bahkan

mematikan ide dan kreativitas satuan pendidikan dalam memberdayakan potensi

dirinya. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi minimnya kreativitas sekolah

tersebut. Misalnya, pemerintah pusat memberlakukan paradigma otonomi

pendidikan melalui manajemen berbasis sekolah yang dirangkum dalam KTSP

yang mensyaratkan sekolah membangun paradigma baru pengelolaan pendidikan.

Melalui KTSP ini diharapkan ide dan kreativitas sekolah semakin berkembang.

Hal ini berkaitan dengan globalisasi yang memaksa terjadinya variasi dan

dinamika sumber pengetahuan. Keuntungan yang bisa diraih guru dalam KTSP

adalah keleluasaan memilih bahan ajar dan peserta didik diharapkan dapat

mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minatnya.

Guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan potensi peserta didik

dengan menyediakan aneka ragam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar.

Guru diharapkan lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai

dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya. Sekolah

dipacu untuk dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan keadaan peserta

Page 19: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didik dan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, KTSP menghadapi

tantangan besar terkait keterpaduan informasi lokal, nasional, dan internasional.

Dalam memasuki era reformasi, kimia sebagai salah satu mata pelajaran

di sekolah perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan tuntutan masyarakat.

Konsep kimia lebih banyak bersifat abstrak dan membutuhkan tingkat

pemahaman yang cukup kuat. Sehingga kimia sering dianggap sebagai mata

pelajaran yang sulit oleh para siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi dan

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran kimia

itu sendiri. KTSP diharapkan mampu menciptakan pembelajaran kimia yang lebih

kreatif, variatif, inovatif dan sesuai serta dapat memenuhi tuntutan. Karena selama

ini proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah dimana guru sebagai pusat

pembelajaran dan siswa hanya sebagai objek pembelajaran.

Setelah sekolah memberlakukan KTSP, mereka berhak menilai

keberhasilan pelaksanaannya; apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar

tersebut sudah dicapai oleh peserta didiknya. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi

Margiyani Tahun 2007 tentang Implementasi KTSP Pembelajaran PKn pada tiga

SMP di Kabupaten Temanggung menunjukkan bahwa dalam

mengimplementasikan KTSP perlu didukung oleh kompetensi guru dan potensi

siswa. Kreativitas dalam merencanakan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran

yang dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan meliputi : 1.

Pengembangan silabus, 2. Pembuatan RPP, 3. Proses pembelajaran yang

menerapkan strategi pembelajaran aktif, 4. Pengembangan sumber belajar, dan 5.

Evaluasi pembelajaran dengan pendekatan penilaian berbasis kelas.

Pengimplementasian KTSP tersebut untuk menumbuhkan suasana belajar yang

berpusat pada peserta didik dan pembelajaran yang menyenangkan.

Lalu bagaimana dengan pelaksanaan KTSP di Kabupaten Karanganyar.

Apakah dengan diberlakukannya KTSP itu seiring sejalan dapat meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah-sekolah khususnya sekolah-sekolah di Kabupaten

Karanganyar? Pertanyaan ini tidak akan dapat memperoleh jawaban yang

memuaskan tanpa ikhtisar yang serius untuk mengevaluasi dan meneliti

keberadaan pelaksanaan KTSP yang ada. Dengan kata lain diperlukan penelitian

Page 20: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang seksama dan berkelanjutan untuk mengungkapkan pelaksanaan KTSP di

sekolah-sekolah yang menyelenggarakan.

Beberapa alasan yang melatarbelakangi perlunya penelitian ini dilakukan

antara lain : 1. belum ada penelitian terhadap pelaksanaan KTSP (khususnya pada

pembelajaran kimia) yang bersifat evaluatif dan kebijakan, 2. pelaksanaan KTSP

perlu dievaluasi secara kualitatif dan kuantitatif, dan 3. hasil evaluasi itu dapat

dijadikan informasi dan dasar pengambilan kebijakan pendidikan bagi semua

elemen pendidikan yang terkait khususya di Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dilakukan suatu penelitian

yang bersifat deskripsi kualitatif evaluatif terutama evaluasi tentang pelaksanaan

pembelajaran berbasis KTSP khususnya mata pelajaran kimia. Oleh karena itu,

penelitian ini berjudul "PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KIMIA BERBASIS KTSP KELAS XI IPA DI KABUPATEN

KARANGANYAR".

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasi masalah

yang ada sebagai berikut :

1. Para pelaku pendidikan kurang bijaksana dalam menyikapi pemberlakuan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih terbiasa dengan kebiasaan lama

(pembelajaran yang kurang variatif dan menempatkan siswa sebagai objek

pembelajaran).

3. Belum dilakukan evaluasi proses tentang pelaksanaan pembelajaran.

4. KTSP yang belum diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran baik

dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian hasil

belajar.

Page 21: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dilakukan pembatasan

terhadap masalah tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Evaluasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP

pada pelajaran kimia kelas XI IPA Semester 1 di Kabupaten Karanganyar.

2. Sampel penelitian ini adalah SMA N Karangpandan dan MAN Karanganyar.

3. Sasaran penelitian ini adalah tentang pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari

perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

4. Profil yang dimaksud adalah tentang perencanaan pembelajaran, proses

pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

D. Rumusan Masalah

Dengan titik tolak identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas

maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP kelas XI

IPA Semester 1 di Kabupaten Karanganyar ditinjau dari perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian hasil belajar?

2. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KTSP pada pelajaran

kimia kelas XI IPA Semester 1 di Kabupaten Karanganyar ditinjau dari aspek

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar?

3. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan guru kimia kelas XI IPA di

Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis

KTSP ditinjau dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil

belajar?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui :

1. Profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP kelas XI IPA Semester

1 di Kabupaten Karanganyar ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian hasil belajar.

Page 22: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kimia

berbasis KTSP kelas XI IPA Semester 1 ditinjau dari aspek perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian hasil belajar.

3. Usaha-usaha yang dilakukan guru kimia kelas XI IPA di Kabupaten

Karanganyar dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP

ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar .

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat praktis yang

berupa :

1. Bagi orang tua dan masyarakat, sebagai informasi pengetahuan tentang

kurikulum yang berlaku di sekolah.

2. Bagi guru dan sekolah :

a. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah

berlangsung/dilaksanakan guru.

b. Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil

pembelajaran.

c. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka

meningkatkan kualitas keluaran.

3. Sebagai dasar pengembangan program kekhususan yang relevan dan

mencakup materi kurikulum SMA berbasis KTSP khususnya mata pelajaran

kimia.

4. Dapat dijadikan dasar rujukan teoritis untuk :

a. Pengembangan paradigma dan amanat KTSP, yang menyangkut aspek

perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

b. Rekomendasi kebijakan dan pengembangan model pembelajaran.

Page 23: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan

nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,

1975, 1984, 1994, dan 2004, serta yang terbaru adalah kurikulum 2006.

Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem

politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan

bernegara. Berikut ini adalah perkembangan-perkembangan kurikulum yang

terjadi di Indonesia :

a. Kurun waktu 1945 sampai 1968

Meliputi Rencana Pelajaran 1947 dan Rencana Pelajaran Terurai 1952

b. Kurun waktu 1968 sampai 1999

Meliputi Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum

1994 dan Suplemen Kurikulum 1999.

c. Kurun waktu 1999 sampai sekarang

Meliputi Kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum 2006 (KTSP).

Berikut ini adalah perbedaan dan persamaan antara kurikulum 2004

(KBK) dan kurikulum 2006 (KTSP) :

Tabel 1. Persamaan Kurikulum 2004 dan kurikulum 2006 (KTSP)

No Aspek Kurikulum 2004 Kurikulum 2006 1. Landasan

Hukum UU Sisdiknas No. 2/1989

kemudian diganti UU No. 20/2003

UU Sisdiknas No. 20/2003

2. Pendekatan Berbasis Kompetensi Terdiri atas : SK, KD, MP

dan Indikator Pencapaian

Berbasis Kompetensi Hanya terdiri atas : SK,

KD. Komponen lain dikembangkan oleh guru.

3. Ideologi Pendidikan yang dianut

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, professional dan kompetitif.

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, professional dan kompetitif.

Page 24: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2. Perbedaan Kurikulum 2004 dan kurikulum 2006 (KTSP)

No Aspek Kurikulum 2004 Kurikulum 2006

1. Implementasi / Pendekatan Kurikulum

Bukan dg keputusan /Permendiknas RI

Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004

Keputusan Direktur Dikmenum No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003 dan No. 1247a/C4/MN/2003 Tahun 2003

Permendiknas RI No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang Standar Isi dan No. 23 Tentang SKL

2. Sifat (1) Cenderung sentralisme pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; daerah/sekolah hanya melaksanakan.

Cenderung desentralisme pendidikan : kerangka dasar kurikulum disusun oleh Tim Pusat; daerah dan sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.

3. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat (Ditjen Dikmenum/Dikmenjur dan Puskur)

Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP.

4. Struktur Perubahan relatif banyak dibandingkan kurikulum sebelumnya (kurikulum 1994/Suplemen 1999)

Ada perubahan nama mata pelajaran

Ada penambahan mata pelajaran TIK atau penggabungan mata pelajaran (PKn dan IPS di SD)

Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengembangan diri untuk semua jenjang sekolah

Ada pengurangan mata pelajaran (misal TIK di SD)

Ada perubahan nama mata pelajaran

PKn dan IPS di SD dipisah lagi

Ada perubahan jam pelajaran setiap mata pelajaran.

5. Beban Belajar Jumlah jam/minggu : SD/MI = 26 32 jam/minggu SMP/MTs = 32 jam/minggu SMA/MA = 38-39 jam/minggu

Lama belajar per 1 jam pelajaran: SD/MI = 35 menit SMP/MTs = 40 menit SMA/MA = 45 menit

Jumlah jam /minggu : SD/MI 1 3 = 27 jam/mgg SD/MI 4 6 = 32 jam/mgg SMP/MTs = 32 jam/mgg SMA/MA = 38 39 jam/mgg

Lama belajar per 1 JP : SD/MI = 35 menit SMP/MTs = 40 menit SMA/MA = 45 menit

6. Pengembangan kurikulum lebih lanjut

Hanya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat yang dapat mengembangkan.

Guru membuat silabus atas dasar Kurikulum Nasional dan RP/Skenario Pembelajaran.

Semua sekolah/satuan pendidikan wajib membuat KTSP

Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat RPP

(Riyono, 2008)

Page 25: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Pengertian KTSP

Kurikulum pada dasarnya memiliki tiga dimensi pengertian, yaitu

kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan

kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran (Sanjaya, 2008 : 4).

Pengertian kurikulum berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Batasan ini memperlihatkan bahwa kurikulum terdiri dari dua

aspek, yaitu sebagai rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan cara pelaksanaan

rencana itu. Kurikulum sebagai rencana digunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru. Kurikulum sebagai pengaturan

tujuan, isi, dan cara pelaksanaannya digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan

pendidikan nasional.

Kurikulum memiliki tiga peran yang sangat penting, yaitu peran

konservatif, kreatif serta peran kritis dan evaluatif (Hamalik, dalam Sanjaya,

2008) yaitu :

1) Peran Konservatif Kurikulum

Peran kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai

warisan masa lalu.

2) Peran Kreatif Kurikulum

Peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga

dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimilik serta dapat berperan

aktif dalam kehidupan sosial yang selalu bergerak dan berubah.

3) Peran Kritis dan Evaluatif dari Kurikulum

Kurikulum berperan menyeleksi dan mengevaluasi nilai dan budaya yang

bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

KTSP merupakan kurikulum terbaru yang diharapkan memiliki peran

konservatif, kreatif, maupun kritis dan evaluatif dalam penerapannya saat ini.

KTSP merupakan penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau

Page 26: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikenal kurikulum 2004. Dengan penyempurnaan yang berkelanjutan ini

diharapkan sistem pendidikan selalu relevan dan kompetitif.

KTSP merupakan kurikulum operasional yang pengembangannya

diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan (Mulyasa, 2007: 19).

Penyusunan KTSP yang dilakukan oleh satuan pendidikan yang disesuaikan

dengan kondisi satuan pendidikan, potensi, dan karakteristik daerah serta sosial

budaya masyarakat setempat serta peserta didik merupakan ciri yang berbeda dari

kurikulum yang digunakan sebelumnya. Kurikulum sebelumnya lebih bersifat

sentralistik (terpusat), sedangkan KTSP merupakan kurikulum yang desentralistik.

KTSP sebagai kurikulum operasional masih tetap mengacu standar isi maupun

kompetensi dasar yang dikembangkan oleh BSNP.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan

sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP ini memberikan otonomi

luas pada setiap satuan pendidikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah

memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar

dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap

kebutuhan setempat. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang

lebih kompleks dan adaptif terhadap perubahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan:

Pada sistem KTSP, sekolah memiliki "full authority and responsibility" dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi, mengembangkan strategi, menentukan prioritas, mengendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2007: 21).

Sejatinya, KTSP merupakan kurikulum yang merefleksi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang merujuk kepada konsep pendidikan yang

dikemukakan oleh Bloom, yang pada gilirannya dapat meningkatkan potensi

peserta didik secara optimal. Oleh karenanya, kurikulum yang disusun dapat

menumbuhkan proses pembelajaran di sekolah yang berorientasi pada penguasaan

kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan secara integratif. Prinsip

pengembangannya adalah mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan (berisi

Page 27: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prinsip-prinsip pokok, bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan zaman) dan

pengembangannya melalui proses akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran

dapat dimodifikasi sesuai dengan tuntutan yang berkembang. Dengan demikian

kurikulum ini merupakan pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan,

nilai, sikap dan minat, untuk melakukan suatu keterampilan atau tugas dalam

bentuk kemahiran dan rasa tanggung jawab. Dan lagi, kurikulum ini merupakan

suatu desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan sejumlah kompetensi

tertentu, sehingga setelah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, siswa

diharapkan mampu menguasai serangkaian kompetensi dan dapat menerapkannya

dalam kehidupan kelak.

b. Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan

dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)

kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan

pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Sedangkan tujuan khusus penerapan KTSP adalah untuk :

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber

daya yang tersedia.

2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas

pendidikan yang akan tercapai.

(Mulyasa, 2007: 22)

c. Dasar Kebijakan dan Karakteristik KTSP

Pengembangan KTSP dilandasi oleh Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah sebagai berikut :

1) UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas

2) PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Page 28: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

4) Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

5) Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22

dan 23.

Karakteristik KTSP meliputi :

1) KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu.

2) KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu.

3) KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah.

4) KTSP merupakan kurikulum teknologis.

(Sanjaya, 2008: 130)

d. Komponen KTSP

Secara garis besar KTSP memiliki enam komponen penting yaitu :

1) Visi dan Misi Satuan Pendidikan

Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembangkan oleh lembaga

masing-masing dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing-masing.

2) Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan

mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut :

a) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

(BSNP, 2006: 9)

Page 29: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk

pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan SK dan KD

yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada

satuan pendidikan tertentu.

4) Struktur dan Muatan KTSP

Memuat mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri,

pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

5) Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran dengan tema tertentu. Ini merupakan penjabaran dari SK dan KD.

6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen

pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan

dalan Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

e. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP

KTSP yang dikembangkan oleh tiap satuan pendidikan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip (BSNP, 2006) yaitu 1) berpusat pada potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, 2)

beragam dan terpadu, 3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

tekonologi dan seni, 4) relevan dengan kebutuhan kehidupan, 5) menyeluruh dan

berkesinambungan, 6) belajar sepanjang hayat, 7) seimbang antara kepentingan

nasional dan kepentingan daerah. Prinsip-prinsip ini yang dapat memberikan

warna yang berbeda-beda pada tiap satuan pendidikan di masing-masing daerah

sesuai dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan

lingkungannya.

Page 30: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Kelebihan dan Kekurangan KTSP

Kelebihan KTSP adalah 1) sebagai kurikulum, untuk mempertegas

kurikulum sebelumnya sehingga tidak diperlukan lagi uji publik. KTSP akan

diberlakukan kepada sekolah yang sudah siap dan memiliki daya dukung yang

memadai. 2) Diberlakukan di sekolah dengan penyesuaian kondisi lokal, 3)

mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, 4)

mendorong para guru, kepala sekolah dan pihak manajemen sekolah untuk

semakin meningkatkan kreativitasnya dalam menyelenggarakan program

pendidikan, 5) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah menitikberatkan

dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan

siswa.

Adapun kelemahan KTSP menyangkut : 1) kurangnya SDM yang

memadai yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada setiap satuan

pendidikan yang ada, 2) kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Di samping itu masih banyak guru

yang belum memahami KTSP secara utuh, penyusunannya maupun praktiknya di

lapangan. Penerapan KTSP merekomendasikan pengurangan jam pelajaran

(Anonim, 2007).

3. Pembelajaran Kimia

a. Pengertian Pembelajaran

Kurikulum dan pembelajaran merupakan satu kesatuan, dimana

kurikulum berbicara pada tataran implementasi, proses, dan aplikasi. Keterkaitan

suatu kurikulum dengan pembelajaran digambarkan dalam beberapa model (Oliva

dalam Sanjaya, 2008), yaitu model dualistik (the dualistic model), model

berkaitan (the interlocking model), dan model siklus (the cyclical model).

KTSP sebagai suatu kurikulum operasional menempatkan pembelajaran

sebagai suatu komponen yang saling mempengaruhi. Hubungan keduanya

mengikuti model siklus. Model siklus memandang bahwa kurikulum dan

pembelajaran merupakan sesuatu yang saling mempengaruhi dan memiliki

hubungan timbal balik. Kurikulum menjadi dasar dalam proses pelaksanaan

Page 31: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran. Sebaliknya, pembelajaran dapat mempengaruhi keputusan untuk

kurikulum sendiri.

Beberapa pengertian tentang pembelajaran yaitu :

1) Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses transaksional yang bersifat

timbal balik, baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Robinson, dkk, 2005 : 9.4).

2) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2001 : 57).

3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (BSNP, 2007)

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu

kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa yang merupakan rangkaian

kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Pophan dan Baker (1970: 48)

dalam Robinson (2005: 9.5) menyatakan bahwa kurikulum adalah tujuan akhir

dari program pembelajaran yang direncanakan oleh sekolah, sedangkan

pembelajaran adalah cara mencapai tujuan tersebut.

Dalam konteks implementasi KTSP, pembelajaran dimaknai sebagai

proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Hal ini mengisyaratkan bahwa

dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat kegiatan.

Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diharapkan (Sanjaya, 2008 : 215).

Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses

penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas pembelajaran,

sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil

dengan lingkungan (Mulyasa, 2007 : 246). Dengan demikian dapat dikatakan pula

bahwa pembelajaran berbasis KTSP adalah terjemahan guru terhadap KTSP

tertulis.

Hasan dalam Mulyasa (2007) mengungkapkan bahwa pembelajaran

berbasis KTSP sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini :

Page 32: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Karakteristik KTSP : yang mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasannya

bagi pengguna di lapangan.

2) Strategi pembelajaran : yaitu rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara

dia membawakan pengajarannya di kelas secara bertanggung jawab.

3) Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan,

nilai, dan sikap guru terhadap KTSP, serta kemampuannya untuk

merealisasikan KTSP dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan pengimplementasian dari kurikulum.

Dalam hal ini guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi

kurikulum. Bagaimana idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh

kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan

bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa

kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif (Sanjaya, 2008: 28). Dalam

pelaksanaan pembelajaran guru juga menempati posisi kunci dan strategis dalam

menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk

mengarahkan siswa agar mencapai tujuan secara optimal (Robinson, 2005: 9.4).

Menurut Saban (1995), guru itu memiliki tiga peran utama dalam

meningkatkan pembelajaran yaitu "teacher as researcher, teacher as lecture, and

teacher as the curriculum designer". Sedangkan Bork (1990) menyatakan bahwa

peran guru dalam sistem pendidikan sekolah adalah "the most important of which

include teacher as the instructor for the new colleagues, teacher as researcher,

teacher as the producer of knowledge, teacher as observer, teacher as instructor

for the school colleagues, teacher as councilor and teacher as curriculum

planner" (Fat-hi Vajargah, 2008 : 160). Hal ini berarti guru sangat berperan dalam

penyampaian ilmu atau proses pembelajaran dan juga membantu dalam

perencanaan kurikulum.

Dalam melaksanakan perannya tersebut, guru perlu menyusun suatu

acuan kegiatan pembelajaran di kelas yaitu dalam bentuk strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran tersebut dimunculkan dalam silabus dan RPP. Dalam hal ini

berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu

pembelajaran yang kreatif, variatif dan inovatif.

Page 33: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kegiatan pembelajaran berbasis KTSP harus dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam

rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat

terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan

berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang

perlu dikuasai peserta didik (BSNP, 2006:16).

Menurut M. A. Ajibola (2008), pembelajaran di kelas yang paling bagus

itu memiliki 4 dimensi karakter, yaitu : "interactions between teacher and pupil,

pupil and pupil, teacher and material, and pupil and material". Dengan demikian,

kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas harus mempertimbangkan

interaksi antar semua komponen yang terlibat, menggunakan pendekatan

bervariasi dan berpusat pada siswa.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, apakah acuan kegiatan pembelajaran

yang inovatif (dalam artian berpusat pada siswa secara aktif dan menggunakan

strategi yang bervariasi) seperti yang dicanangkan KTSP sudah diterapkan oleh

guru? Pertanyaan ini perlu untuk dijawab mengingat ukuran keberhasilan dari

suatu kurikulum termasuk bagaimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan,

sekaligus keberhasilan keluaran dari proses tersebut.

b. Kriteria Keberhasilan Program Pembelajaran

Untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas program pembelajaran,

ada sekurang-kurangnya tiga komponen yang perlu dijadikan objek evaluasi yaitu

desain program pembelajaran, implementasi program dan hasil yang dicapai.

1) Desain Program Pembelajaran

Desain program pembelajaran dinilai dari aspek tujuan yang ingin

dicapai atau kompetensi yang akan dikembangkan, strategi pembelajaran yang

diterapkan dan isi program pembelajaran.

a) Kompetensi yang akan dikembangkan

Salah satu aspek dari program pembelajaran yang dijadikan objek

evaluasi adalah kompetensi yang dikembangkan, khususnya kompetensi dasar dari

Page 34: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mata pelajaran yang bersangkutan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan

untuk menilai kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu antara lain :

(1) Menunjang pencapaian kompetensi dasar maupun kompetensi lulusan.

(2) Jelas rumusan yang digunakan (observable). Mampu menggambarkan

dengan jelas perubahan tingkah laku yang diharapkan diri siswa.

(3) Mempunyai kesesuaian dengan tingkat perkembangan anak.

b) Strategi Pembelajaran

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai strategi

pembelajaran yang direncanakan, yaitu :

(1) Kesesuaian dengan kompetensi yang diharapkan.

(2) Kesesuaian dengan kondisi belajar mengajar yang diharapkan.

(3) Kejelasan rumusan, terutama mencakup aktivitas guru maupun siswa

dalam proses pembelajaran.

(4) Kemungkinan keterlaksanaan dalam kondisi dan waktu yang ada.

c) Isi program Pembelajaran

Isi program pembelajaran yang dimaksud ialah pengalaman belajar yang

akan disiapkan oleh guru maupun yang harus diikuti oleh siswa. Ada beberapa

kriteria yang dapat digunakan untuk menilai isi program pembelajaran, yaitu

antara lain :

(1) Relevansi dengan kompetensi yang akan dikembangkan.

(2) Relevansi dengan pengalaman murid dan lingkungan.

(3) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.

(4) Kesesuaian dengan alokasi waktu yang tersedia.

(5) Keauthentikan pengalaman dengan lingkungan hidup siswa.

2) Implementasi Program Pembelajaran

Selain desain program pembelajaran, proses implementasi program atau

proses pelaksanaan pun dijadikan objek evaluasi, khususnya proses belajar dan

pembelajaran yang terjadi di lapangan. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004) dalam

Eko Putro Widoyoko menampilkan sejumlah kriteria yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi proses belajar dan pembelajaran yaitu :

a) Konsistensi dengan kegiatan yang terdapat dalam program pembelajaran.

Page 35: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Keterlaksanaan oleh guru.

c) Keterlaksanaan oleh siswa.

d) Perhatian yang diperlihatkan para siswa terhadap pelajaran yang sedang

berlangsung.

e) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

f) Kesempatan yang diberikan untuk menerapkan hasil pembelajaran dalam

situasi nyata.

g) Pola interaksi antara guru dan siswa.

h) Kesempatan untuk mendapatkan umpan balik secara kontinu.

3) Hasil Program Pembelajaran

Komponen ketiga yang perlu dievaluasi adalah hasil-hasil yang dicapai

oleh kegiatan pembelajaran. Hasil yang dicapai ini dapat mengacu pada tujuan

jangka pendek (output) maupun mengacu pada tujuan jangka panjang (outcome).

(Eko Putro W, 2007 : 12 - 14)

c. Hakikat Mata Pelajaran Kimia

Ilmu kimia merupakan dasar bagi ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti,

kedokteran, farmasi, geologi, teknik, dan lain-lain. Mempelajari ilmu kimia tidak

hanya bertujuan menemukan zat-zat kimia yang langsung bermanfaat bagi

kesejahteraan umat manusia belaka, akan tetapi ilmu kimia dapat pula memenuhi

keinginan seseorang untuk memahami berbagai peristiwa alam yang ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui hakikat materi serta perubahannya,

menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan dalam mengajukan

gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta ketelitian bekerja (Depdiknas,

2006 : iv).

Seperti halnya IPA, Ilmu Kimia juga mempelajari gejala-gejala alam,

tetapi mengkhususkan diri di dalam komposisi, struktur, sifat, perubahan,

dinamika dan energitika zat. Oleh karena itu mata pelajaran kimia di SMA/MA

mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan

sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat yang ,melibatkan keterampilan dan

penalaran.

Page 36: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ada 2 hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu

kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip,

hukum dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh

karena itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus

memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Mata pelajaran kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus

yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah

kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan IPTEK. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai oleh peserta didik

melalui berbagai pendekatan, yaitu pendekatan induktif dalam bentuk proses

inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta

berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu,

pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah (Mulyasa, 2007 : 132-133).

Keterampilan-keterampilan proses yang dikembangkan dan dibangun

oleh ilmu kimia yaitu :

1) Mengobservasi dan mengamati, termasuk di dalamnya menghitung,

mengukur, mengklasifikasi, dan mencari hubungan ruang/waktu.

2) Menyusun hipotesis

3) Merencanakan penelitian/eksperimen

4) Mengendalikan/memanipulasi variabel

5) Menginterpretasi atau menafsirkan data

6) Menyusun kesimpulan sementara

7) Meramalkan dan memprediksi

8) Menerapkan dan mengaplikasikan

9) Mengkomunikasikan

Keterampilan-keterampilan tersebut harus ditumbuhkan dalam diri siswa

SMA/MA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya (Depdiknas, 2003 : 4).

Page 37: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Berpikir

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah mulai diterapkan

pada sekolah-sekolah di Indonesia sejak tahun 2006. Hal yang berbeda dari KTSP

dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia sebelumnya adalah kurikulum

tersebut dikembangkan oleh satuan pendidikan sendiri. Pengembangannya dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik tetapi tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

Dalam konteks implementasi KTSP, pembelajaran bermakna sebagai

suatu proses yang mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Proses

pembelajaran ini merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai

komponen diantaranya guru, siswa, sumber belajar, sarana prasarana dan

lingkungan. Semuanya berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran ini sudah tercantum dalam Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Semua guru dituntut untuk mengembangkan SK dan KD tersebut menjadi suatu

silabus. Kemudian silabus tersebut dijabarkan lebih lanjut menjadi RPP yang akan

digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran,baik dari materi pelajaran,

proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. RPP ini digunakan untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. RPP ini

disusun sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah serta daerahnya.

Kegiatan pembelajaran berbasis KTSP harus dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam

rangka pencapaian kompetensi dasar. Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut

seorang guru harus berpedoman pada suatu acuan pembelajaran yaitu silabus dan

RPP. Sehingga seorang guru harus memiliki keahlian untuk menyusun silabus dan

RPP sesuai dengan kreativitasnya. Demikian pula dengan guru kimia.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, apakah acuan kegiatan pembelajaran

yang inovatif seperti yang dicanangkan KTSP tersebut sudah diterapkan oleh guru

kimia? Untuk mengetahui efektifitas suatu program pembelajaran diperlukan

suatu evaluasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yaitu melalui evaluasi proses.

Page 38: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selama ini yang lebih sering dilakukan adalah evaluasi hasil belajar yang

digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik.

Pada evaluasi pelaksanaan pembelajaran akan dilihat dari tiga segi yaitu

dari materi pelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dari segi

materi akan dinilai apakah materi yang diajarkan sudah sesuai dengan SK dan KD

serta indikator pembelajaran yang telah disusun. Dari segi proses pembelajaran,

akan dinilai apakah guru sudah menerapkan suatu strategi pembelajaran atau

metode pembelajaran yang berpusat pada siswa serta lebih mengaktifkan siswa

dalam pelaksanaannya di kelas serta penggunaan media, gaya mengajar dan

interaksi antara siswa dan guru selama pembelajaran. Sedangkan dari segi

evaluasi pembelajaran akan dinilai ragam penilaian yang digunakan guru. Apakah

guru sudah menerapkan penilaian berbasis kelas seperti yang disarankan dalam

KTSP.

Setelah dilakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran ini, akan

didapatkan suatu hasil evaluasi yang menunjukkan bagaimana keterlaksanaan

KTSP pada pembelajaran kimia, kendala-kendala yang dihadapi selama

pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP serta usaha-usaha dalam

mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP. Dengan diperolehnya hasil

evaluasi tersebut akan dijadikan suatu dasar untuk memberikan saran dan

rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait agar pelaksanaan pembelajaran

KTSP selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Page 39: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gam

bar

1. K

eran

gka

Ber

piki

r

Stan

dar

Kom

pete

nsi

Kom

pete

nsi D

asar

Sila

bus

RP

P

Pro

ses

Pem

bela

jara

n

Mat

eri

Pem

bela

jara

n

Eva

luas

i P

embe

laja

ran

Gay

a m

enga

jar,

st

rate

gi

pem

bela

jara

n,

met

ode

pem

bela

jara

n,

peng

guna

an

med

ia

dan

inte

raks

i ke

las

anta

ra g

uru

dan

sisw

a

Rag

am p

enila

ian

Eva

luas

i P

elak

sana

an

Pem

bela

jara

n

Has

il E

valu

asi

Sara

n

dan

Rek

omen

dasi

Page 40: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua sekolah di Kabupaten Karanganyar

yang sudah dipilih, yaitu SMA Negeri Karangpandan dan MAN Karanganyar.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai November 2009.

B. Cakupan Wilayah Evaluasi

Penelitian ini dilakukan pada dua SMA/MA yang berada di Kabupaten

Karanganyar yang telah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), sehingga hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk memberikan

rekomendasi kebijakan tentang penyelenggaraan KTSP di sekolah-sekolah serta

kepada pihak-pihak terkait. Selanjutnya, dari hasil penelitian evaluatif tentang

pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP ini diharapkan dapat dipergunakan

untuk meningkatkan kualitas input dan proses pembelajaran, yang pada akhirnya

berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan dari sekolah-sekolah yang sudah

menjalankan dan akan melaksanakan KTSP.

C. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Evaluasi

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menerapkan

pendekatan evaluasi deskripsi yaitu untuk mendeskripsikan secara evaluatif

pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP pada SMA/MA di Kabupaten

Karanganyar.

2. Tahapan Penelitian

Sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian, prosedur penelitian ini

mengikuti tahapan berikut :

a. Observasi awal

b. Penyusunan proposal dan instrumen penelitian

c. Perbaikan instrumen dan persiapan memasuki lapangan

Page 41: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Pengumpulan data

e. Analisis dan interpretasi data

f. Pembahasan hasil penelitian

g. Penyusunan laporan

D. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang menunjuk pada asal diperoleh

(Suharsimi Arikunto, dkk, 2004: 65). Adapun sumber data dalam penelitian ini

adalah:

1. Narasumber

Narasumber adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik

terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada

peneliti. Adapun narasumber dalam penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah

Bagian Kurikulum, guru kimia, siswa kelas XI IPA

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat dan peristiwa menjadi informasi karena dalam pengamatan harus

sesuai dengan konteksnya dan setiap situasi sosial melibatkan tempat, perilaku,

dikumpulkan yaitu benda-benda sebagai objek diam, meliputi kondisi ruang kelas,

sarana prasarana, dan sebagainya, dan yang bergerak meliputi proses

pembelajaran di kelas dan kegiatan belajar mengajar.

3. Arsip dan Dokumen

Merupakan sumber data yang paling penting. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data penelitian meliputi segala bentuk literatur/pustaka/arsip dan

dokumen operasional yang relevan dengan objek penelitian.

E. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling digunakan karena mempertimbangkan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu, sehingga memudahkan peneliti

menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Page 42: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif umumnya metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah pengamatan/observasi, wawancara dan dokumentasi

(Yanti Herlanti, 2006: 58). Begitu pula dengan penelitian evaluasi juga

menggunakan teknik pengumpulan data yang sama dengan teknik pengumpulan

data dalam penelitian lain.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengamatan/Observasi

Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi terbatas karena

pengamatan dilakukan dalam beberapa kali kunjungan, peneliti tidak

merahasiakan identitas, dan berusaha membina hubungan yang baik dengan

subjek penelitian. Peneliti akan mengamati secara langsung bagaimana kegiatan

guru dan siswa dalam pembelajaran, bagaimana strategi pembelajaran yang

diterapkan dan kegiatan apa saja yang dilakukan guru.

2. Wawancara

Informan yang diwawancarai adalah Wakasek Kurikulum dan guru

kimia. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara dengan pedoman yaitu

wawancara dilakukan dengan berpegang pada pedoman yang telah disiapkan.

3. Analisis Dokumen

Merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mencatat dan

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang isinya

berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini

dilakukan analisis terhadap dokumen yang meliputi rencana pembelajaran

(Lampiran 25 dan 26), silabus (Lampiran 23 dan 24), daftar nilai siswa (Lampiran

29 dan 30), KKM (Lampiran 27 dan 28), dan lain-lain yang mendukung

penelitian. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu

sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum

berubah (Suharsimi Arikunto, 2002 : 206).

Page 43: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Angket atau Kuesioner

Dalam penelitian ini digunakan angket tak berstruktur karena pada

angket ini pertanyaan diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka dan responden

diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan menurut pendapatnya sendiri.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini disusun untuk mendapatkan data tentang

pelaksanaan pembelajaran di kelas serta data-data yang mendukung penelitian.

Pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dikembangkan dari Standar Proses

yang diterbitkan BSNP (Lampiran 4). Sedangkan pedoman observasi

keterlaksanaan KTSP disusun berdasarkan Standar Proses, Standar Sarana

Prasarana dan Standar Penilaian yang diterbitkan oleh BSNP (Lampiran 33).

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini dibuat sebagai pedoman agar wawancara tetap

terarah dan tidak menyimpang dari penelitian. Pedoman wawancara ini dibuat

untuk mendapatkan informasi dari Wakasek Kurikulum (Llampiran 14) dan guru

kimia (Lampiran 11).

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman ini dibuat untuk mendaftar jenis-jenis dokumen-dokumen yang

mendukung penelitian.

4. Angket

Angket ini dibuat untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang

pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di kelas dan persepsi siswa tentang

pembelajaran kimia itu sendiri.

H. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan Trianggulasi sebagai

teknik pemeriksaan data. Trianggulasi merupakan suatu cara memandang

permasalahan/objek yang dievaluasi dari berbagai sudut pandang (Suharsimi

Page 44: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Arikunto, dkk, 2004 : 136). Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah trianggulasi metode dan trianggulasi data (sumber).

I. Teknik Analisis Data

Data dianalisis sesuai dengan jenis dan karakteristik informasi yang

diperoleh. Untuk itu dilakukan tabulasi data atau penyajian data dalam bentuk

matriks untuk melakukan klasifikasi hasil-hasil penelitian. Selanjutnya, data

dianalisis, dievaluasi dan ditafsirkan secara objektif.

Cara analisis terdiri dari dua bagian yaitu analisis untuk menghasilkan

kesimpulan atas data empiris dan analisis untuk menghasilkan alternatif

rekomendasi kebijakan. Analisis pertama untuk menemukan apa yang perlu

direkomendasi, sedangkan analisis kedua menjadi dasar untuk merumuskan

alternatif rekomendasi kebijakan yang operasional.

Page 45: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini diperoleh data yang berupa hasil wawancara dengan

Wakasek Kurikulum dan Guru Kimia, hasil angket siswa, hasil observasi proses

pembelajaran, dan dokumentasi terhadap proses pembelajaran serta arsip-arsip

yang mendukung penelitian dari kedua sekolah yang diteliti.

1. Hasil Wawancara

Data yang diperoleh dari hasil wawancara ini akan dibedakan menjadi 2

yaitu wawancara dengan Wakasek Kurikulum (wawancara I) dan wawancara

dengan guru kimia (wawancara II) dari kedua sekolah yang diteliti.

a. Wawancara I Tentang Pelaksanaan KTSP Di Sekolah

Wawancara I ini untuk mengetahui pelaksanaan KTSP sekolah, kendala

serta usaha sekolah selama pelaksanaan KTSP dari kedua sekolah yang diteliti.

Data hasil wawancara I dapat dilihat pada tabel 3 :

Tabel 3. Data Hasil Wawancara I

Aspek SMAN Karangpandan MAN Karanganyar 1. Sosialisasi KTSP Diselenggarakan tahun 2006. Diselenggarakan sekitar bulan

Juli tahun 2006. 2. Waktu Pelaksanaan

KTSP Dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2007/2008

Dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2007/2008

3. Pengembangan Silabus Dikembangkan oleh MGMP sekolah masing-masing bidang studi

Dikembangkan oleh MGMP sekolah masing-masing bidang studi.

4. Pemahaman Guru terhadap KTSP

Masih belum maksimal, tetapi sebagian telah menguasai dan menerapkan.

80% guru sudah menguasai dan menerapkan.

5. Potensi Sumber Daya Dukung Sekolah

Sumber daya manusia (SDM) dan potensi daerah yang berupa pariwisata, bahasa asing dan mulok.

Sarana prasarana yang cukup mendukung dan adanya program keterampilan.

6. Perencanaan Waktu Pembelajaran

Disesuaikan dengan BSNP Plus (BSNP yang disesuaikan dengan program sekolah)

Tidak tergantung dengan KTSP, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa yg rendah.

Page 46: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3. Data Hasil Wawancara I (Lanjutan)

Aspek SMA N Karangpandan MAN Karanganyar 7. Waktu pelaksanaan

evaluasi sekolah terhadap KTSP

Dilaksanakan setiap setahun sekali pada akhir tahun pelajaran

Dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran

8. Cara Evaluasi Pelaksanaan KTSP

Diadakan workshop tentang tingkat keberhasilan dan reviw keterlaksanaan atau evaluasi diri

Dilihat dari pengamatan sekilas KBM dan perangkat pembelajaran guru.

9. Penggunaan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar

Penggunaan laboratorium, ruang multimedia dan perpustakaan seoptimal mungkin.

Penggunaan IT (multimedia) dan laboratorium.

10. Kendala Pelaksanaan KTSP

a. Intake siswa yang masih rendah

b. Pemahaman KTSP yang belum maksimal serta masih rendahnya penguasaan guru terhadap TIK.

c. Terbatasnya sarana prasarana

a. Kesiapan guru yang masih 80% dalam menjalankan KTSP

b. Sarana prasarana yang belum inovatif

c. Laboratorium yang belum lengkap, misalnya laboratorium biologi dan kimia yang masih bergabung.

d. Kemampuan siswa yang masih rendah.

11. Usaha yang Dilakukan Sekolah

a. Mengadakan pelatihan mengenai KTSP dan TIK

b. Berusaha meningkatkan sarana prasarana

c. Adanya program pengayaan sepulang sekolah

a. Merotasi kegiatan siswa b. Berusaha melengkapi sarana

prasarana yang belum lengkap c. Mengadakan pelatihan tentang

KTSP

b. Wawancara II Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Kimia Berbasis KTSP

Data hasil wawancara II dari kedua sekolah yang diteliti dapat dilihat

pada tabel 4 :

Tabel 4. Data Hasil Wawancara II

Komponen Hasil Wawancara

SMA N Karangpandan MAN Karanganyar Guru I Guru II Guru III

1. Perencanaan Pembelajaran

Selalu membuat perangkat pembelajaran

Selalu membuat perangkat pembelajaran

Selalu membuat perangkat pembelajaran

2. Penerapan RPP Disesuaikan dengan keadaan di lapangan/kelas.

Disesuaikan dengan kondisi kelas

Bersifat fleksibel, yaitu disesuaikan dengan kondisi kelas.

3. Pengelolaan Program Pembelajaran

Tergantung dari kedalaman dan penguasaan materi.

Materi yang lebih sulit mendapat alokasi waktu lebih lama.

Tergantung tingkat pemahaman siswa, kedalaman dan kesulitan materi.

Page 47: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4. Data Hasil Wawancara II (Lanjutan)

Komponen Hasil Wawancara

SMA N Karangpandan MAN Karanganyar Guru I Guru II Guru III

4. Kemampuan dan Minat Siswa

Masih kurang Cukup berminat Lebih banyak yang berminat.

5. Pemilihan Metode Pembelajaran

Berdasarkan rata-rata karakteristik siswa

Disesuaikan dengan materi

Penggunaan metode yang dapat membangkitkan minat dan semangat siswa belajar.

6. Penggunaan Metode Pembelajaran

Lebih sering menggunakan metode diskusi kelas dengan guru sebagai moderator.

Metode latihan soal, pemberian tugas, Tanya jawab dan praktikum.

Metode diskusi, Tanya jawab dan kerja laboratorium. Yang lebih dominan adalah diskusi.

7. Penggunaan Media Pembelajaran

Disesuaikan dg media yang dimiliki sekolah, biasanya menggunakan tabel SPU, alat dan bahan praktikum (laboratorium)

Disesuaikan dg media yang dimiliki sekolah, biasanya menggunakan tabel SPU, alat dan bhn praktikum (labrtrium)

Disesuaikan dg kebthn dan ketersediaan media di sekolah, biasanya menggunakan tabel SPU & peralatan laboratorium.

8. Penggunaan Sumber Belajar

Guru : buku-buku dari berbagai penerbit. Siswa : LKS, buku Kimia dari Erlangga dan internet

Guru : buku-buku dari berbagai penerbit. Siswa : LKS, buku Kimia dari Erlangga dan internet

Guru : buku-buku dari berbagai penerbit dan modul pembelajaran dari Depag. Siswa : LKS, buku Kimia dari Erlangga

9. Usaha Guru untuk Meningkatkan keaktifan dan minat siswa

a. Menyajikan pembelajaran yang humoris

b. Melakukan praktikum c. Melibatkan siswa

untuk menjawab soal sekaligus alasannya

a. Menanamkan pada siswa bahwa kimia itu tidak sulit

b. Menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen

c. Pemberian tugas di rumah

a. Menggunakan metode kerja di laboratorium (praktikum)

b. Mengaitkan kimia dg kehdpn sehari-hari

c. Mengoptimalkan diskusi kelompok

10. Penilaian Hasil Belajar

Tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

11. Pemahaman KTSP

Sudah memahami Sudah memahami Sudah memahami

12. Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran

a. Sarana prasarana sekolah yang masih kurang

b. Kemampuan dan karakteristik siswa yang beragam

a. Sarana prasarana sekolah yang masih kurang

b. Beberapa siswa yang kurang konsentrasi yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

c. Karakteristik siswa yang beragam

Kemampuan dan karakteristik siswa yang beragam dan masih rendah.

Page 48: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan : Guru I : Bapak Andri Cipto, S. Pd Guru II : Bapak Pranowo Sumarso, S. Pd Guru III: Ibu Kusrini, S. Pd

2. Hasil Observasi

Observasi ini dilakukan selama ± 5 bulan, dengan melakukan

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan

aktivitas guru untuk 3 bab pertama semester 1. Data observasi ini akan dibedakan

menjadi 2 yaitu data observasi guru kimia dan data observasi siswa dari kedua

sekolah yang diteliti.

a. Observasi Guru Tentang Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Data hasil observasi guru disusun berdasarkan persentase pertemuan

yang menunjukkan aktivitas guru melakukan kegiatan tersebut. Adapun hasilnya

dapat ditunjukkan pada tabel 5. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 5 dan 6.

Tabel 5. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru Kimia SMA N Karangpandan dan MAN Karanganyar

Komponen Aspek

Persentase Observasi Kegiatan Guru (%)

SMA N Karangpandan MAN

Karanganyar Guru I Guru II Guru III

1. Sistematika a. Ada subpokok bahasan b. Tidak ada subpokok bahasan

78,9 21,1

84,8 15,2

82,4 17,6

2. Metode Pembelajaran

a. Hanya metode ceramah b. Metode ceramah disertai

metode lain

41,65 58,35

51,35 48,65

23 77

3. Media Pembelajaran

a. Tidak menggunakan media b. Menggunakan media

15,55 84,45

12,7 87,3

34,7 65,3

4. Kegiatan Pembelajaran

a. Lbh byk menulis di papan tulis b. Memberikan informasi lisan c. Menulis dan memberikan

informasi d. Melibatkan siswa mencari

informasi yang lebih luas e. Memfasilitasi terjadinya

interaksi kelas f. Melibatkan siswa secara aktif

dalam setiap pembelajaran g. Memfasilitasi kerja di lab h. Memberikan kesempatan

berpikir, menganalisis dan berpendapat.

2,5

39,45 58,05

52,2

97,5

97,5

15,85 86,65

0

19,6 80,4

42,3

100

98,1

8,85

66,35

0

20,37 81,5

41,67

100

100

9,73

87,97

Page 49: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru Kimia SMA N Karangpandan dan MAN Karanganyar (Lanjutan)

Komponen Aspek

Persentase Observasi Kegiatan Guru (%)

SMA N Karangpandan MAN

Karanganyar Guru I Guru II Guru III

i. Menunjuk siswa untuk menjawab

j. Tidak menunjuk siswa untuk menjawab

k. Memberikan kesempatan bertanya

l. Memberikan umpan balik m. Memberikan motivasi

59,7

40,3

97,5

92,5 92,5

67,7

32,3

96,15

100 52,5

63,9

36,1

100

100 46,27

5. Penarikan Kesimpulan

a. Menarik kesimpulan sendiri b. Menarik kesimpulan bersama

siswa c. Tidak menarik kesimpulan

2,8 10,55

86,65

6,35 0

93,65

15,73 6,04

78,23

6. Pemberian Tugas

a. Memberikan tugas b. Tidak memberikan tugas

36,65 63,35

37,3 62,7

83,2 16,8

7. Penilaian Hasil Belajar

a. Penilaian setiap pertemuan b. Penilaian sesuai RPP

0 0

0 0

12,97 3,7

8. Tindak Lanjut a. Menginformasikan materi selanjutnya

b. Tidak menginformasikan c. Merencanakan kegiatan tindak

lanjut (remidi dan pengayaan)

36,65

63,35 0

35,4

64,6 0

78,23

21,77 0

Keterangan : Jumlah pertemuan yang diobservasi : Guru I : 20 Pertemuan; Guru II : 26 Pertemuan; Guru III : 18 Pertemuan

b. Observasi Siswa Tentang Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Data hasil observasi siswa disusun berdasarkan persentase pertemuan

yang menunjukkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun data

hasilnya dapat ditunjukkan pada tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Siswa SMA N Karangpandan dan MAN Karanganyar

Komponen Aspek

Persentase Observasi Kegiatan Siswa (%)

SMA N Karangpandan MAN

Karanganyar Guru I Guru II Guru III

1. Perhatian Siswa

a. Semua siswa memperhatikan b. Sebagian besar siswa

memperhatikan (>75%) c. Semua siswa tdk

memperhatikan

39,45 58,05

0

30,95 69,05

0

73,03 26,97

0

Page 50: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 6. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Siswa SMA N Karangpandan dan MAN Karanganyar (Lanjutan)

Komponen Aspek

Persentase Observasi Kegiatan Siswa (%)

SMA N Karangpandan MAN

Karanganyar Guru I Guru II Guru III

d. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan

2,5 0 0

2. Keaktifan Bertanya

a. Aktif bertanya b. Tidak aktif bertanya

34,7 65,3

40,6 59,4

59 41

3. Kemampuan Menjawab Soal

a. Jawab dengan sempurna b. Jawab kurang sempurna c. Tidak ada yang menjawab

46,95 39,45 13,6

58,25 35,4 6,35

53,43 46,57

- 4. Interaksi Kelas a. Terbuka dengan guru

b. Berani berpendapat c. Kegiatan tutor sebaya d. Pemanfaatan sumber belajar e. Kerja sama yang kompak

dengan kelompok

45 68,05 57,8 89,7

15,85

45,75 78,45 65,2

73,65 8,85

68,27 98,13 57,13 98,13 35,43

Keterangan : Data persentase ini merupakan persentase rata-rata banyaknya pertemuan yang memperlihatkan kegiatan siswa tersebut.

Di samping observasi terhadap proses pembelajaran, observasi juga

dilakukan terhadap fasilitas-fasilitas sekolah (lampiran 21 dan 22) dan hal-hal lain

yang berhubungan dengan penelitian (lampiran 18 dan 19). Dari hasil observasi

terhadap fasilitas sekolah khususnya yang berhubungan dengan pembelajaran

kimia diketahui bahwa kedua sekolah yang diteliti sudah memiliki laboratorium

kimia dan beberapa media pembelajaran kimia, hanya saja alat yang dimiliki

laboratorium tersebut masih belum mencukupi kebutuhan siswa (jumlah alat yang

sedikit) dan bahan-bahan kimianya sudah lama tidak digunakan sehingga sudah

banyak yang rusak. Untuk MAN Karanganyar, laboratorium kimia masih

bergabung dengan laboratorium biologi. Selain itu kedua sekolah juga tidak

memiliki laboran untuk masing-masing laboratorium sehingga untuk

mempersiapkan keperluan praktek dilakukan oleh guru kimianya sendiri.

Page 51: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hasil Angket

Angket siswa ini digunakan untuk mengetahui penilaian siswa terhadap

proses pembelajaran yang telah berlangsung dan kendala-kendala yang dihadapi

siswa selama pembelajaran. Dari angket diperoleh data sebagai berikut :

a. Angket Siswa Tentang Proses Pembelajaran Kimia Di SMAN Karangpandan

Data angket selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9. Dari data

tersebut dapat dirangkum ke dalam tabel 7, yang menunjukkan hasil angket siswa

terhadap kedua guru kimia SMA N Karangpandan.

Tabel 7. Perbandingan Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru I dan Guru II

Aspek Komponen Pernyataan

Rata-Rata Prosentase Banyaknya Siswa Kelas Guru I

Kelas Guru II

1. Minat Siswa

a. Ketertarikan b. Keinginan

menjawab soal c. Keinginan

bertanya d. Kesulitan

belajar kimia

i. Tertarik ii. Tidak tertarik iii. Sedikit tertarik i. Ingin menjawab ii. Tidak ingin iii. Tidak terlalu/ragu-ragu i. Ingin bertanya ii. Tidak ingin bertanya iii. Ragu-ragu bertanya i. Mengalami ii. Tidak mengalami iii. Sedikit mengalami

81,25 2,5

16,25 62,5 2,5 35 95 5 -

100 - -

90 -

10 78,75

5 16,25

90 2,5 7,5

66,25 2,5

31,25 2. Interaksi

Kelas a. Komunikasi

kelas b. Pengelolaan

kelas

i. Terbuka pada guru ii. Tidak terbuka iii. Kurang terbuka iv. Tutor Sebaya v. Memanfaatkan sumber belajar

lain i. Melibatkan siswa secara aktif ii. Tidak melibatkan siswa secara

aktif iii. Sedikit melibatkan siswa

61,25 37,5

- 27,5 92,5

93,75 6,25

-

45 32,5 22,5

48,75 90

90 -

10 3. Metode

Pembelajaran a. Penggunaan

variasi metode b. Persepsi siswa

Menggunakan variasi metode i. Gaya mengajar menyenangkan ii. Penyampaian jelas iii. Penyampaian kurang jelas iv. Siswa lebih paham v. Siswa sedikit paham vi. Siswa tidak paham

97,5

96,25 98,75 1,25

58,75 23,75 17,5

98,75

86,25 62,5 37,5 82,5 17,5

-

Page 52: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 7. Perbandingan Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru I dan Guru II (Lanjutan)

Aspek Komponen Pernyataan

Rata-Rata Persentase Banyaknya Siswa Kelas Guru I

Kelas Guru II

4. Media pembelajaran

a. Kebutuhan media

b. Optimalisasi media

i. Membutuhkan media ii. Tidak membutuhkan media

i. Guru sudah menggunakan

media pembelajaran ii. Guru belum menggunakan

media pembelajaran iii. Penggunaan belum optimal iv. Penggunaan sudah optimal

98,75 1,25

97,5

2,5

77,5 22,5

96,25 3,75

92,5

7,5

46,25 53,75

5. Evaluasi Ragam penilaian Ragam penilaian yang digunakan : i. Ulangan harian ii. Tugas iii. Ulangan mid semester iv. Ulangan semester v. Sikap siswa vi. Cara kerja siswa di lab.

93,75 93,75 93,75 93,75 63,75 12,5

91,25 17,5

91,25 91,25 68,75 13,75

Keterangan : Masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. b. Angket Siswa Tentang Proses Pembelajaran Kimia Di MAN Karanganyar

Data angket selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Dari data

tersebut dapat dirangkum ke dalam tabel 8, yang menunjukkan hasil angket siswa

terhadap guru kimia MAN Karanganyar.

Tabel 8. Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru III

Aspek Komponen Pernyataan Rata-Rata Persentase

Bnyknya Siswa 1. Minat Siswa

a. Ketertarikan b. Keinginan

menjawab soal c. Keinginan

bertanya d. Kesulitan belajar

kimia

i. Tertarik ii. Tidak tertarik iii. Sedikit tertarik i. Ingin menjawab ii. Tidak ingin iii. Tidak terlalu/ragu-ragu i. Ingin bertanya ii. Tidak ingin bertanya iii. Ragu-ragu bertanya i. Mengalami ii. Tidak mengalami iii. Sedikit mengalami

81,7 5,2

13,1 76,4 4,4

19,2 85,2 3,5

11,3 76,4 3,5

20,1

Page 53: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 8. Persentase Hasil Angket Siswa Kelas Guru III (Lanjutan)

Aspek Komponen Pernyataan Rata2

Persentase Bnyknya Siswa

2. Interaksi Kelas

a. Komunikasi kelas b. Pengelolaan kelas

i. Terbuka pada guru ii. Tidak terbuka iii. Kurang terbuka iv. Tutor Sebaya v. Memanfaatkan sumber belajar lain i. Melibatkan siswa secara aktif ii. Tidak melibatkan siswa secara

aktif iii. Sedikit melibatkan siswa

21,7 62,5 15,8 66,1 99,1 89,6 2,6

7,8

3. Metode Pembelajaran

a. Penggunaan variasi metode

b. Persepsi siswa

Menggunakan variasi metode i. Gaya mengajar menyenangkan ii. Penyampaian jelas iii. Penyampaian kurang jelas iv. Penyampaian materi terlalu cepat v. Siswa lebih paham vi. Siswa sedikit paham vii. Siswa tidak paham

95,7

59,9 48 52

40,1 46

52,3 1,7

4. Media pembelajaran

a. Kebutuhan media b. Optimalisasi

media

i. Membutuhkan media ii. Tidak membutuhkan media i. Guru sudah menggunakan media

pembelajaran ii. Guru belum menggunakan media

pembelajaran iii. Penggunaan belum optimal iv. Penggunaan sudah optimal

96,6 3,4

95,7

4,3

66,1 33,9

5. Evaluasi Ragam penilaian Ragam penilaian yang digunakan : i. Ulangan harian ii. Tugas iii. Ulangan mid semester iv. Ulangan semester v. Sikap siswa vi. Cara kerja siswa di lab. vii. Tes lisan

86,9 41,5 86,9 86,9 37,3 26 9,7

Keterangan : Data di atas merupakan persentase rata-rata dari 3 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 38 siswa

4. Hasil Dokumentasi Tentang Perangkat Pembelajaran

Data yang diperoleh dari dokumentasi yaitu dokumentasi tentang

perangkat pembelajaran yang dibuat guru-guru kimia dari kedua sekolah,

instrumen penilaian kognitif, daftar nilai (Lampiran 29 dan 30), pedoman KKM

Page 54: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Lampiran 27 dan 28), serta dokumentasi foto tentang proses pembelajaran yang

berlangsung selama semester 1 (Lampiran 38 dan 39).

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran

kimia berbasis KTSP kelas XI IPA di Kabupaten Karanganyar, kendala yang

dihadapi serta usaha-usaha yang dilakukan guru kimia dalam mengembangkan

pembelajaran berbasis KTSP tersebut. Sehingga analisis data dan pembahasan

akan dibedakan menjadi 3 hal yaitu pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis

KTSP, kendala-kendala dan usaha-usaha yang dilakukan.

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia Berbasis KTSP

Profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP dari kedua

sekolah contoh akan dibedakan menjadi 3 yaitu perencanaan pembelajaran, proses

pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

a. Perencanaan Pembelajaran Kimia

Perencanaan pembelajaran ini meliputi penyusunan perangkat

pembelajaran (program tahunan, program semester, dan kalender pendidikan)

pengembangan silabus dan pengembangan RPP. Berdasarkan hasil penelitian,

kedua sekolah contoh sudah menyusun perangkat pembelajaran, mengembangkan

silabus dan RPP. Pengembangan silabus kimia ini dilakukan oleh MGMP Kimia

Sekolah berdasarkan silabus yang disusun MGMP Kimia Kabupaten dengan

beberapa perubahan sesuai dengan kondisi sekolah. Sedangkan pengembangan

RPP dilakukan oleh guru kimia sendiri, hanya saja pengembangan RPP di SMA N

Karangpandan dilakukan secara bersama-sama oleh kedua guru kimia kelas XI

(Pak Andri Cipto dan Pak Pranowo) sehingga RPP dari kedua guru kimia tersebut

sama. Pengembangan silabus dan RPP ini sudah sesuai dengan format yang

disyaratkan dalam KTSP.

b. Proses Pembelajaran Kimia

Dalam konteks implementasi KTSP, pembelajaran dimaknai sebagai

proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar dengan melibatkan berbagai

komponen belajar. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar

Page 55: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa harus dijadikan sebagai pusat kegiatan. Proses pembelajaran merupakan

implementasi dari RPP, sehingga segala kegiatan yang akan diterapkan guru

dalam pembelajaran sudah terlihat dalam RPP yang disusun.

Kedua sekolah contoh sudah menyusun dan mengembangkan RPP yang

menunjukkan pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan memotivasi

siswa untuk berpartisipasi aktif, hanya saja RPP tersebut tidak semuanya

diterapkan dalam pembelajaran. RPP tersebut lebih bersifat fleksibel yaitu

disesuaikan dengan kondisi di kelasnya. Meskipun RPP yang disusun kedua

sekolah tidak semuanya diterapkan dalam pembelajaran, guru-guru kimia dari

kedua sekolah contoh tetap berusaha menerapkan pembelajaran yang

menyenangkan dan mengaktifkan siswa, yaitu kegiatan pembelajaran yang

mempertimbangkan interaksi antara semua komponen yang terlibat misalnya

dengan menggunakan variasi metode pembelajaran, penggunaan beberapa media

pembelajaran dan sumber belajar, serta memfasilitasi terjadinya interaksi

multiarah.

Variasi metode pembelajaran yang diterapkan guru kimia kedua sekolah

contoh adalah dengan mengkombinasikan metode ceramah dengan metode lain,

seperti metode diskusi, analogi, eksperimen/praktikum, latihan soal, pemberian

tugas dan tanya jawab. Modifikasi terhadap metode ceramah ini oleh Muhibin

(2006:210) disebut sebagai metode ceramah plus. Modifikasi ini dilakukan untuk

mengatasi kendala dalam memfasilitasi karakteristik, minat dan potensi siswa

yang berbeda tersebut agar terpenuhi semua. Meskipun sudah berusaha

memberikan variasi metode pembelajaran, guru-guru kimia dari kedua sekolah

contoh masih belum menunjukkan kreativitasnya karena metode yang diterapkan

dalam setiap pertemuannya sama yaitu kombinasi antara metode ceramah dengan

tanya jawab atau pemberian tugas.

Page 56: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perbandingan penggunaan variasi metode pembelajaran untuk kedua

sekolah contoh dapat dilihat pada gambar 2.

0

20

40

60

80

Hanya Ceramah Variasi Metode

41,65

58,3551,35 48,65

23

77

Guru I Guru II Guru III

Gambar 2. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru tentang Penggunaan Metode Pembelajaran Guru Kimia SMAN Karangpandan (Guru I dan II) dan MAN Karanganyar (Guru III)

Dari histogram di atas menunjukkan guru kimia MAN Karanganyar lebih banyak

melakukan variasi metode daripada guru kimia SMA N Karangpandan.

Penggunaan media pembelajaran terlihat masih belum optimal, karena

media yang digunakan hanya media yang dimiliki oleh sekolah yaitu tabel SPU

dan peralatan praktikum. Padahal penggunaan variasi media pembelajaran ini

dapat mempertinggi perhatian siswa karena setiap siswa mempunyai perbedaan

kemampuan dalam menggunakan alat indera. Ada yang termasuk tipe auditif,

visual dan motorik. Dalam hal ini, guru dituntut untuk dapat memfasilitasi semua

kemampuan yang dimiliki siswa. Oleh karena itu penggunaan media yang relevan

dengan tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa dapat meningkatkan hasil

belajar sehingga lebih bermakna dan tahan lama. Penggunaan sumber belajar dari

kedua sekolah contoh juga belum optimal karena sumber belajar yang digunakan

hanya LKS, buku pendamping Erlangga yang sudah ditentukan oleh sekolah,

buku-buku kimia di perpustakaan dan beberapa dari internet.

Page 57: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perbandingan penggunaan media pembelajaran dari kedua sekolah

contoh ditunjukkan pada gambar 3 :

0

50

100

Tidak Pakai Media Pakai Media

15,55

84,45

12,7

87,3

34,7

65,97

Guru I Guru II Guru III

Gambar 3. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru tentang Penggunaan Media Pembelajaran Guru Kimia SMAN Karangpandan (Guru I dan II) dan MAN Karanganyar (Guru III)

Dari histogram di atas terlihat bahwa guru kimia SMA N Karangpandan lebih

banyak menggunakan media pembelajaran daripada guru kimia MAN

Karanganyar.

Pembelajaran yang dilakukan harus dapat mengoptimalkan interaksi

antara kedua komponen tersebut, yaitu interaksi multiarah (guru-siswa, siswa-

siswa, dan siswa-guru). Namun interaksi yang terjadi masih belum multiarah

karena interaksi yang terlihat adalah guru ke siswa, dan siswa ke siswa.

Sedangkan siswa ke guru masih belum terlihat. Siswa masih belum terbuka

kepada guru tentang permasalahannya. Guru harus berusaha terlebih dahulu

untuk membangkitkan keterbukaan siswa.

Dalam KTSP, tahapan pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti

dan penutup. Dari ketiga tahapan pembelajaran tersebut, guru-guru kimia dari

kedua sekolah contoh masih sering meninggalkan tahapan penutup yang berupa

penarikan kesimpulan dan kegiatan tindak lanjut. Hal ini dapat dilihat dari hasil

observasi (tabel 5) yang menunjukkan persentase guru kimia tidak menarik

kesimpulan lebih besar. Padahal kegiatan penutup adalah penting untuk

memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,

mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses

Page 58: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran ( Uzer Usman, 2007: 92). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

histogram dalam gambar 4 :

0

50

100

Kesimpulan Sendiri

Kesimpulan bersama Siswa

Tidak Menyimpulkan

2,8 10,55

86,656,35

0

93,65

15,73 6,0378,23

Guru I Guru II Guru III

Gambar 4. Histogram Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru tentang Penarikan Kesimpulan Guru Kimia SMAN Karangpandan (Guru I dan II) dan Guru Kimia MAN Karanganyar (Guru III)

c. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian yang dilakukan harus dapat memantau proses dan kemajuan

belajar siswa (kompetensi apa saja yang telah dicapai siswa) serta untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian yang disyaratkan

KTSP adalah penilaian yang meliputi aspek yang holistik untuk ketiga ranah

(kognitif, afektif dan psikomotor). Berdasarkan hasil penelitian, guru-guru kimia

dari kedua sekolah contoh dalam melaksanakan penilaian untuk ketiga aspek

tersebut dengan menggunakan metode yang bervariasi, meliputi tes (ulangan

harian, ulangan mid semester dan ulangan semester), tes lisan, tugas, dan

pengamatan (sikap dan kinerja siswa). Hasil penilaian dari kedua sekolah contoh

dapat dilihat pada lampiran 29 dan 30.

Dalam penilaian terutama aspek kognitif perlu ditetapkan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan sebagai acuan dalam mengetahui

ketercapaian tujuan belajar yang diharapkan. Kedua sekolah contoh memiliki

batas nilai KKM masing-masing (Lampiran 27 dan 28), yaitu batas nilai KKM

untuk SMA N Karangpandan adalah 70 sedangkan MAN Karanganyar batas nilai

KKM-nya adalah 65. Hal ini menunjukkan kemampuan akademik untuk SMA N

Karangpandan lebih tinggi daripada MAN Karanganyar.

Page 59: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam KTSP, siswa yang belum mencapai batas tuntas (nilai

akan mendapatkan program remedial yang dapat berupa :

(1). Pembelajaran ulang dengan media dan metode yang berbeda

(2). Belajar mandiri

(3). Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya.

Sedangkan siswa yang sudah tuntas (mencapai nilai KKM) maka siswa tersebut

akan mendapatkan program pengayaan. Program pengayaan ini digunakan untuk

memberikan kesempatan kepada siswa yang pandai untuk tetap mempertahankan

kecepatan belajarnya (Mulyasa, 2007 : 254).

Berdasarkan hasil penelitian, kedua sekolah contoh sudah menerapkan

program remedial untuk siswa yang belum tuntas dengan belajar mandiri dan tutor

sebaya. Siswa belajar sendiri dengan materi yang belum tuntas tersebut.

Sedangkan guru hanya memberikan ujian ulang dengan soal yang berbeda atau

tugas dengan materi yang belum tuntas tersebut. Sedangkan program pengayaan

hanya terlihat di SMA N Karangpandan, yang dilaksanakan sepulang sekolah.

2. Kendala-Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Kimia Berbasis KTSP

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap keterlaksanaan KTSP dalam

pembelajaran kimia kelas XI IPA yang didasarkan pada 3 standar yang disusun

oleh BSNP, yaitu Standar Proses, Standar Sarana Prasarana, dan Standar

Penilaian, sebagaimana dapat dilihat pada pedoman pemantauan keterlaksanaan

KTSP pada lampiran 33. Secara umum tingkat keterlaksanaan KTSP pada

pembelajaran kimia kelas XI IPA dari kedua sekolah yang diteliti berada dalam

kriteria baik dengan skor total 192 (SMA N Karangpandan) dan 198 (MAN

Karanganyar), sebagaimana ditunjukkan pada lampiran 35 dan 37. Penentuan

kriteria baik ini sesuai dengan persentase skor total tingkat keterlaksanaan KTSP

kedua sekolah yaitu 80% untuk SMA N Karangpandan dan 82,5% untuk MAN

Karanganyar. Persentase skor total yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan

kriteria rentang nilai dari instrumen keterlaksanaan KTSP (Depdiknas, 2009) yaitu

Page 60: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mengetahui sebaran frekuensi skor 0, 1, 2 dan 3 pada 80 sub-

indikator berdasarkan 3 standar dari BSNP tersebut dapat dilihat pada gambar 5

dan 6.

Skor 0; 4 sub-indikator; 5%

Skor 1; 10 sub-indikator;

13%

Skor 2; 16 sub-

indikator; 20%

Skor 3; 50 sub-indikator;

62%

Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3

Gambar 5. Diagram Frekuensi Perolehan Skor Sub-Indikator Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia Di SMA N Karangpandan Berdasarkan 3 Standar BSNP

Skor 0; 2 sub-indikator; 3%

Skor 1; 11 sub-indikator; 14%

Skor 2; 14 sub-indikator;

18%

Skor 3; 53 sub-indikator; 65%

Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3

Gambar 6. Diagram Frekuensi Perolehan Skor Sub-Indikator Hasil Pemantauan Keterlaksanaan KTSP Pada Pembelajaran Kimia Di MAN Karanganyar Berdasarkan 3 Standar BSNP

Meskipun keterlaksanaan KTSP dalam pembelajaran kimia dari kedua

sekolah yang diteliti berada pada kriteria baik. Pelaksanaannya tetap mengalami

kendala-kendala terutama dalam proses pembelajaran dan penilaiannya. Kendala-

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP

akan dilihat dari 3 aspek yaitu perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran,

dan penilaian hasil belajar:

a. Perencanaan Pembelajaran

Kendala-kendala yang dihadapi kedua sekolah contoh adalah

pengembangan perencanaan pembelajaran (RPP) yang dapat memfasilitasi

Page 61: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keberagaman karakteristik siswa. Guru merasa kesulitan dalam memilih metode

yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Hal inilah yang menyebabkan

pelaksanaan pembelajaran di kelas berbeda dengan RPP yang telah disusun. RPP

lebih bersifat fleksibel yaitu disesuaikan dengan keadaan kelas saat pembelajaran

berlangsung.

b. Proses Pembelajaran

Kendala-kendala yang dihadapi kedua sekolah contoh dalam proses

pembelajaran meliputi :

1) Jumlah siswa yang terlalu banyak

Dalam KTSP, jumlah maksimal siswa dalam setiap kelas adalah 32

siswa. Sedangkan jumlah siswa setiap kelasnya yang terdapat pada kedua sekolah

contoh lebih besar dari 32 siswa. SMA N Karangpandan terdiri dari 40

siswa/kelas. MAN Karanganyar terdiri dari 38 39 siswa/kelas. Jumlah siswa

yang terlalu banyak ini berkecenderungan:

a) Suasana belajar menjadi tidak kondusif.

b) Kepuasan belajar siswa akan cenderung menurun karena akan mendapatkan

pelayanan terbatas dari guru (perhatian guru akan semakin terpecah).

c) Semakin banyak jumlah siswa, siswa akan semakin berkurang partisipasinya.

d) Guru kesulitan dalam mengelola kelas ketika pembelajaran berlangsung.

2) Kurang lengkapnya media pembelajaran dan sumber belajar

Media pembelajaran yang digunakan guru-guru kimia dari kedua sekolah

contoh hanya media yang tersedia di sekolah. Demikian pula dengan penggunaan

sumber belajar, proses pembelajaran di kelas menggunakan sumber belajar berupa

LKS dan buku pendamping saja. Namun guru tidak membatasi siswa untuk

menggunakan sumber lain, seperti sumber belajar dari internet, buku-buku kimia

dari penerbit lain atau sumber-sumber lain yang relevan. Hanya saja penggunaan

sumber belajar di luar sumber yang telah ditentukan sekolah tidak terlihat, baik

dari guru maupun siswa.

3) Fasilitas laboratorium kimia yang kurang memadai

Kedua sekolah contoh memiliki laboratorium kimia, namun fasilitas yang

terdapat di dalamnya masih belum memadai. Hal ini terlihat dari jumlah peralatan

praktikum yang masih sedikit, kran air yang mati, bahan-bahan kimia yang sudah

Page 62: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kadaluwarsa dan tidak adanya laboran. Untuk MAN Karanganyar, laboratorium

kimia masih bergabung dengan laboratorium biologi.

4) Terbatasnya sarana prasarana sekolah

Sarana prasarana yang dimaksud adalah penggunaan multimedia

(komputer/IT) untuk mengembangkan pembelajaran kimia. Selama ini sekolah

hanya menggunakan komputer untuk mata pelajaran TIK. Penggunaan komputer

untuk mata pelajaran lain masih sulit.

5) Keberagaman karakteristik siswa

Guru masih kesulitan untuk memfasilitasi dan menyesuaikan

pembelajaran dengan keberagaman karakteristik dan kemampuan siswa.

c. Penilaian Hasil Belajar

Kendala yang dihadapi sehubungan dengan penilaian adalah kesulitan

mengevaluasi aspek afektif dan psikomotor karena guru harus memahami siswa

secara individu yang jumlahnya cukup banyak pada setiap kelas.

3. Usaha dalam Mengembangkan Pembelajaran Kimia Berbasis KTSP

Kegiatan pembelajaran pada penerapan KTSP harus dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui

interaksi antarsiswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya

dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Untuk mewujudkan hal tersebut guru

harus berusaha untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip

KTSP.

Berdasarlan hasil penelitian, usaha-usaha yang dilakukan guru guru

kimia dari kedua sekolah contoh meliputi :

a. Perencanaan Pembelajaran

Dari aspek perencanaan, usaha-usaha pengembangan pembelajaran kimia

berbasis KTSP dari guru-guru kimia kedua sekolah contoh terlihat pada

perencanaan penggunaan metode dan media pembelajaran yang terdapat dalam

RPP. Meskipun dalam pelaksanaannya, RPP tersebut tidak sepenuhnya

diterapkan.

Page 63: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Proses Pembelajaran

Dari aspek proses pembelajaran, usaha-usaha guru kimia dari kedua

sekolah contoh dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP

terlihat dari :

1). Menggunakan variasi metode pembelajaran untuk mengatasi

terbatasnya media pembelajaran kimia

2). Menggunakan variasi metode pembelajaran untuk memfasilitasi

karakteristik siswa yang beragam.

3). Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui

pembelajaran yang humoris dan pembelajaran yang menantang melalui

diskusi kelas, praktikum dan demonstrasi. Hal ini dapat secara tidak

langsung akan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

4). Memberikan tanya jawab dimana siswa menjawab dengan

mengemukakan alasan sehingga dapat menimbulkan keberanian untuk

berpendapat dan melatih siswa untuk berpikir kritis.

Uraian mengenai usaha-usaha guru kimia dari kedua sekolah yang diteliti dapat

dilihat pada lampiran 12 dan 13.

c. Penilaian Hasil Belajar

Usaha-usaha guru kimia pada aspek ini hanya terlihat dari penggunaan

metode penilaian yang bervariasi.

C. Analisis Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan KTSP pada pembelajaran

kimia khususnya kelas XI dari kedua sekolah masih ditemukan beberapa

kelemahan. Dari kedua sekolah yang diteliti dapat diketahui kelemahan-

kelemahan tersebut diantaranya :

1. Sarana dan Prasarana Sekolah yang Kurang Mendukung

Meliputi :

a. Media pembelajaran yang dimiliki sekolah belum mencukupi kebutuhan

beberapa materi, khususnya materi kelas XI IPA Semester 1 yaitu hanya

menggunakan tabel SPU dan alat praktikum.

Page 64: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Perabot, perlengkapan dan bahan-bahan kimia yang tersedia di laboratorium

belum memadai, yang hanya memiliki alat dalam jumlah masih sedikit

(diperkirakan 25% dari jumlah yang seharusnya berdasarkan standar sarana

prasarana laboratorium), bahan-bahan kimia yang sudah lama tidak digunakan

dan keadaan laboratorium yang kurang terawat.

c. Belum optimal menggunakan media berbasis teknologi / komputer dalam

pembelajarannya padahal sekolah memiliki fasilitas komputer yang cukup

memadai

d. Ruang kelas yang terlalu padat karena melebihi batas maksimal yaitu 38 40

siswa. Padahal sebagaimana yang ditetapkan dalam standar sarana prasarana

ruang kelas maksimal berisi 32 siswa.

2. Sulitnya Guru Memfasilitasi Karakteristik Siswa yang Beragam

Kesulitan tersebut terlihat pada penentuan dan pemilihan metode yang

sesuai atau dapat memfasilitasi semua karakteristik siswa yang beragam, sehingga

ada beberapa siswa yang kurang dapat menerima pelajaran karena metode

pembelajaran yang diterapkan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa

tersebut.

3. Sulitnya Mengevaluasi Aspek Afektif dan Psikomotorik

Kesulitan ini terjadi karena jumlah siswa di kelas yang terlalu banyak.

Guru kesulitan ketika harus mengevaluasi satu per satu siswa, dengan instrumen

yang berbeda untuk kedua aspek tersebut. Akibatnya dalam evaluasi kedua aspek

ini guru hanya melihat dari keaktifan siswa di kelas (melalui pengamatan guru

sendiri) tanpa menyusun instrumen untuk kedua aspek tersebut.

4. Kompetensi Guru yang Belum Maksimal

Belum maksimalnya kompetensi guru ini terlihat pada kompetensi dalam

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran karena

pembelajaran yang diterapkan di kelas tidak sesuai dengan rancangan yang telah

disusun. Selain itu juga kompetensi pada pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang masih belum terlihat.

Berdasarkan kelemahan di atas, dapat diberikan beberapa rekomendasi

yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran kimia SMA Kelas XI di

Page 65: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kabupaten Karanganyar yang akan datang sehingga hasil (output) pembelajaran

kimia akan lebih baik. Rekomendasi ini ditujukan kepada guru kimia dan pihak

sekolah.

1. Rekomendasi untuk Sekolah

Rekomendasi untuk sekolah mencakup :

a. Peningkatan kinerja guru-guru terutama guru kimia, khususnya terkait dengan

kompetensi guru yang perlu dikembangkan, melalui :

1). Optimalisasi MGMP guru mata pelajaran kimia

2). Mengadakan atau mengikuti seminar, workshop, lokakarya, penataran dan

simposium mengenai pengembangan metode pembelajaran untuk

pembelajaran kimia yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2006 (KTSP)

dan pemanfaatan IT dalam pembelajaran.

3). Mengadakan atau mengikuti pelatihan tentang penggunaan IT atau

komputer untuk pembelajaran kimia misalnya pelatihan pembuatan media

animasi dengan macromedia flash untuk pembelajaran kimia.

b. Fasilitasi pembelajaran yang perlu dilengkapi atau diperbaiki, terutama

fasilitas laboratorium kimia, misalnya dengan penambahan alat praktikum,

pemantauan terhadap masa berlaku bahan kimia dan perawatan terhadap

laboratorium kimia sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan

baik. Sebagai sumber keuangan dapat melalui block grand (bantuan keuangan

dari pemerintah pusat atau propinsi) dan DAK (bantuan keuangan dari

pemerintah setempat), dengan cara mengirimkan proposal kepada pihak yang

terkait.

c. Media dan sumber-sumber pembelajaran kimia yang perlu dilengkapi dan

ditingkatkan pemakaiannya, misalnya melalui proposal bantuan pengadaan

buku buku pelajaran dan perpustakaan kepada pemerintah atau kepada

sumber-sumber yang tidak terikat seperti dari percetakan dan pihak swasta.

2. Rekomendasi untuk Guru Kimia

Rekomendasi untuk guru memuat saran perbaikan terhadap :

a. Proses pembelajaran kimia yang masih harus diusahakan untuk meningkatkan

keaktifan dan kreativitas siswa yang terlihat masih rendah, yaitu dengan

Page 66: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan tugas khusus kepada para siswa untuk merancang proyek

individual atau kelompok mengenai materi kimia dengan jangka waktu yang

telah ditentukan sehingga siswa akan tertantang, lebih aktif dan kreatif.

b. Kreativitas guru kimia yang masih perlu ditingkatkan untuk membuat suatu

pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif meskipun dengan sarana

prasarana sekolah kurang memadai. Usaha yang dapat dilakukan guru untuk

meningkatan kreativitas yaitu dengan :

1). Telaah ilmu oleh guru tersebut misalnya dengan mengikuti seminar,

lokakarya atau pelatihan tentang pengembangan pembelajaran yang

inovatif.

2). Melakukan diskusi antar guru kimia tentang metode pembelajaran yang

inovatif.

Sedangkan jenis pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif yang dapat

diterapkan misalnya penggunaan media yang ada di lingkungan/kehidupan

sehari-hari (seperti molimod dari malam/lilin untuk materi struktur atom dan

ikatan).

c. Menyesuaikan pembelajaran kimia dengan karakteristik, minat, dan potensi

siswa, melalui pendekatan emosional dengan mengakomodasi gaya belajar

siswa yang berbeda tersebut misalnya dengan menyediakan variasi strategi

pembelajaran, menawarkan pilihan dan menegosiasikan strategi belajar

tersebut pada siswa. Pilihan siswa tersebut yang akan diterapkan dalam

pembelajaran di kelas. Selain itu juga dapat dilakukan dengan penggunaan

multimedia melalui komputasi kimia, simulasi dan animasi pembelajaran

kimia sehingga dapat memfasilitasi semua karakteristik siswa.

d. Kesulitan dalam penilaian aspek afektif dan psikomotor dapat diatasi misalnya

dengan :

1.) Merekam video pelaksanaan pembelajaran dan melakukan penilaian

berdasarkan pengamatan terhadap video tersebut.

2.) Mengundang seorang rekan untuk membantu dalam melakukan

pengamatan terhadap aspek afektif dan psikomotor siswa.

Page 67: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data penelitian di depan, dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

1. Profil pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP dari kedua sekolah

contoh meliputi 3 aspek :

a. Perencanaan Pembelajaran : kedua sekolah contoh telah menyusun dan

mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi program tahunan,

program semester, silabus dan RPP.

b. Proses Pembelajaran

1). Pembelajaran yang terjadi di kelas tidak sesuai dengan RPP yang telah

dibuat.

2). Menggunakan variasi metode (kombinasi antara metode ceramah

dengan metode lainnya), hanya saja variasi metode yang diterapkan

selalu sama dalam setiap pertemuan.

3). Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang hanya

tersedia di sekolah.

4). Belum terjadi interaksi multiarah antara guru dan siswa karena

interaksi dari siswa ke guru masih belum terlihat.

c. Penilaian Hasil Belajar :

1). Sudah menggunakan metode penilaian yang bervariasi

2). Memberikan program remedial untuk siswa yang belum mencapai

nilai tuntas (

pada MAN Karanganyar.

2. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran kimia berbasis KTSP dari kedua

sekolah meliputi :

a. Perencanaan Pembelajaran : kesulitan dalam pemilihan metode

pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman karakteristik siswa,

kemampuan siswa yang beragam.

Page 68: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Proses Pembelajaran

1). Jumlah siswa yang terlalu banyak

2). Kurang lengkapnya media pembelajaran

3). Fasilitas laboratorium kimia yang masih kurang memadai dan tidak

memiliki laboran

4). Sarana prasarana sekolah yang terbatas terutama penggunaan

komputer

5). Proses pembelajaran yang tidak sesuai dan tidak dapat memfasilitasi

karakteristik siswa yang beragam.

c. Penilaian Hasil Belajar : kesulitan mengevaluasi aspek afektif dan

psikomotor.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru-guru kimia dari kedua sekolah contoh

dalam mengembangkan pembelajaran kimia berbasis KTSP yaitu

a. Perencanaan Pembelajaran : perencanaan penggunaan metode dan media

pembelajaran sebagaimana yang terdapat dalam RPP.

b. Proses Pembelajaran

1). Menggunakan variasi metode pembelajaran untuk mengatasi

terbatasnya media pembelajaran kimia

2). Menggunakan variasi metode pembelajaran untuk memfasilitasi

karakteristik siswa yang beragam.

3). Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui

pembelajaran yang humoris dan pembelajaran yang menantang melalui

diskusi kelas, praktikum dan demonstrasi. Hal ini dapat secara tidak

langsung akan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

4). Memberikan tanya jawab dimana siswa menjawab dengan

mengemukakan alasan.

c. Penilaian Hasil Belajar : penggunaan metode penilaian yang bervariasi.

B. Rekomendasi

Rekomendasi dari hasil evaluasi proses pembelajaran kimia berbasis

KTSP ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran kimia SMA Kelas XI yang

Page 69: PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KTSP PADA SMA/MA KELAS .../Profil... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

akan datang sehingga hasil (output) pembelajaran kimia akan lebih baik.

Rekomendasi ditujukan kepada guru kimia dan pihak sekolah.

1. Rekomendasi untuk Sekolah

Rekomendasi untuk sekolah mencakup :

a. Peningkatan kinerja guru-guru terutama guru kimia, khususnya terkait dengan

kompetensi guru yang perlu dikembangkan.

b. Fasilitasi pembelajaran yang perlu dilengkapi atau diperbaiki, terutama

fasilitas laboratorium kimia, misalnya dengan penambahan alat praktikum,

pemantauan terhadap masa berlaku bahan kimia, perawatan terhadap

laboratorium kimia sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan

baik.

c. Media dan sumber-sumber pembelajaran kimia yang perlu dilengkapi dan

ditingkatkan pemakaiannya.

2. Rekomendasi untuk Guru Kimia

Rekomendasi untuk guru memuat saran perbaikan terhadap :

a. Proses pembelajaran kimia yang masih harus diusahakan untuk meningkatkan

keaktifan dan kreativitas siswa yang terlihat masih rendah.

b. Kreativitas guru kimia yang masih perlu ditingkatkan untuk membuat suatu

pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif meskipun dengan sarana

prasarana sekolah kurang memadai.

c. Menyesuaikan pembelajaran kimia dengan karakteristik, minat, dan potensi

siswa.

d. Penilaian aspek afektif dan psikomotor dengan menggunakan pengamat

partisipan (guru lain)