Download - KTSP Kimia Kelas X 2012-2013 Jadi
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En
K T S P KIMIA
X
TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013
SMA SANTA ANGELA
JL. MERDEKA 24 BANDUNG
http://\www.santa-angela.sch.id
HALAMAN PENGESAHAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran KIMIA di kelas X ini telah disetujui pada:
Hari : __________________
Tanggal : __________________
Yang menyetujui,
Kepala Sekolah SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiati, OSU.
2
A. Pendahuluan
Kita menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan semakin bergantung pada tingkat
sumber daya manusia dan bukan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, dalam mengahadapi
era globalisasi yang semakin meluas, sistem pendidikan kita harus segera diperbaiki agar dapat
menghasilkan manusia cerdas, mandiri, dan dapat bersaing di tingkat internasional. Dalam
kaitan itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membenahi kurikulum sekolah
dasar dan menengah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Penididikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Dalam kegiatan pembelajaran Kimia di sekolah, siswa harus aktif dalam membangun
pengetahuannya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Selain ranah kognitif, dalam
pembelajaran Kimia juga menuntut kompetensi siswa dalam ranah psikomotorik dan afektif.
Siswa tidak saja harus mengetahui fakta, konsep atau prinsip tetapi juga harus terampil
menerapkan pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi.
Ciri ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen, siswa tidak
cukup dengan merasa mengerti tetapi sungguh-sungguh harus dapt mempraktikannya dalam
menyelesaikan soal, memecahkan masalah, atau melakukan suatu ketrampilan ilmiah.
B. Visi dan Misi
VISI
Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman,
dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela.
MISI
1. Sebagai lembaga pendidikan (institute of education), sekolah Ursulin menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas dan terpadu, menyiapkan persertta didik ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan siap bermasyarakat.
2. Sebagai komunitas pembelajar (community of learning), sekolah Ursulin mengembangkan
potensi dan keterampilan secara kritis, kreatif, dan inovatif.
3. Sebagai sekolah Katolik (Catholic School), sekolah Ursulin menanamkan semangat Santa
Angela pada setiap pribadi agar dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai
kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudnyatakan SERVIAM dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Sebagai sekolah Ursulin Indonesia (Ursuline School in Indonesia), sekolah Ursulin
menanamkan kecintaan pada budaya, bangsa, dan tanah air Indonesia dengan menghargai
pluraritas budaya dan agama, serta membangun kepedulian terhadap sesama dan alam
ciptaan.
KTSP Kimia Kelas X 1
5. Sebagai bagian dari Ursulin Internasional, (International Ursuline), sekolah Ursulin
Indonesia meningkatkan kerja sama dengan alumni dan sekolah-sekolah Ursulin, baik di
Indonesia maupun di tingkat Internasional, khususnya di Asia Pasifik.
C. Tujuan Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela
Kegiatan pembelajaran kimia di SMA Santa Angela memiliki tujuan pendidikan sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan peserta didik untuk penguasaan materi yang dibutuhkan di Perguruan
Tinggi
2. Membangun motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kimia di kelas
3. Mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan efektif peserta didik
D. Acuan Operasional Penyusunan KTSP Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung
secara berimbang dan saling mengisi.
KTSP Kimia Kelas X 2
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal
ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan
iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
satuan pendidikan.
KTSP Kimia Kelas X 3
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
X, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur atom,
sifat-sifat periodik unsur,
dan ikatan kimia.
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom
Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-
sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya, melalui pemahaman
konfigurasi elektron.
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam
serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
2.Memahami hukum-hukum
dasar kimia dan
penerapannya dalam
perhitungan kimia
(stoikiometri).
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan
organik sederhana serta persamaan reaksinya.
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
X, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami sifat-sifat
larutan non-elektrolit dan
elektrolit, serta reaksi
oksidasi-redukasi.
3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan
elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-
reduksi dan hubungannya dengan tata nama
senyawa serta penerapannya.
4. Memahami sifat-sifat
senyawa organik atas dasar
gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam
membentuk senyawa hidrokarbon.
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya dengan sifat
senyawa.
4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
F. Penentuan Standar Ketuntasan Minimal Per Kompetensi Dasar Dan Indikator
KTSP Kimia Kelas X 4
Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XTahun Pelajaran : 2012 -2013
Kompetensi Dasar / Indikator
2. Penentuan Standar Ketuntasan Belajar
Minimal
Kriteria Penentuan KKM
Kom
ple
ksi
fita
s
Inte
ks
Sis
wa
Su
mb
er D
aya
Pen
du
ku
ng
KK
M
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat
periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi
elektron.
60 68 70 66
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam
serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
66 65 67 66
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan
organik sederhana serta persamaan reaksinya.65 65 65 65
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
67 60 65 64
3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan
elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. 65 65 65 65
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-
reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa
serta penerapannya.
65 60 70 65
4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam
membentuk senyawa hidrokarbon.65 68 65 66
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.67 60 65 64
4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
65 65 65 65
KTSP Kimia Kelas X 5
G. Rincian Minggu Efektif
Satuan Pendidikan : SMA St. Angela
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Semester : 1
Tahun Pelajaran : 2012 -2013
1. Jumlah minggu
NO BULANJUMLAH MINGGU
KALENDERTIDAK
EFEKTIFEFEKTIF
1 Juli 4 3 1
2 Agustus 5 1 4
3 September 4 0 4
4 Oktober 4 0 4
5 November 4 0 4
6 Desember 5 2 3
Jumlah 26 6 20
2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif
NO KEGIATAN JUMLAH MINGGU
1 MOS 1
2 Libur lebaran 1
3 Libur semester 4
Jumlah 6
3. Jumlah minggu efektif
Jumlah minggu kalender – jumlah minggu tidak efektif = 20 minggu
4. Jumlah jam efektif
21 minggu x 3 jam / minggu = 63 jam
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 6
Satuan Pendidikan : SMA St. Angela
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2012 -2013
1. Jumlah minggu
NO BULANJUMLAH MINGGU
KALENDERTIDAK
EFEKTIFEFEKTIF
1 Januari 4 1 3
2 Pebruari 4 0 4
3 Maret 5 2 3
4 April 4 2 2
5 Mei 5 1 4
6 Juni 4 2 2
Jumlah 26 8 18
2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif
NO KEGIATAN JUMLAH MINGGU
1 Libur Paskah 1
2 Ujian nasional 1
3 Ujian sekolah 2
4 Libur semester 4
Jumlah 8
3. Jumlah minggu efektif
Jumlah minggu kalender – jumlah minggu tidak efektif = 18 minggu
4. Jumlah jam efektif
20 minggu x 3 jam / minggu = 60 jam
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
PROGRAM TAHUNAN
KTSP Kimia Kelas X 7
Satuan Pendidikan : SMA St. Angela
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas : X
Tahun Pelajaran : 2012 -2013
SMT NO TPU/KONSEP/TEMA/TOPIK/KOMPETENSI DASARAlokasi Waktu
1. 1.1
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
15 jam
1.2
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
20 jam
2.1Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.
8 jam
2.2
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum- hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
20 jam
Jumlah 63 jam
2 3.1Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
6 jam
3.2Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan
hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.18 jam
4.1Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk
senyawa hidrokarbon.6 jam
4.2Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya
dan hubungannya dengan sifat senyawa.24 jam
4.3Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi serta kegunaannya.6 jam
Jumlah 60 jam
Jumlah 123 jam
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 8
P R O G R A M S E M E S T E R
Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KimiaKelas : XSemester : 1Tahun Pelajaran : 2012 -2013
NO
TEMA/KONSEP /POKOK BAHASAN A
lok
asi
Wak
tu
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
15 3 3 3 3 3
2
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
20 3 3 3 3 3 3 2
3Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan reaksinya.8 1 3 3 1
4
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-
hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan
konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
20 2 3 3 3 3 3 3
KTSP Kimia Kelas X 9
P R O G R A M S E M E S T E R
Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KimiaKelas : XSemester : 2Tahun Pelajaran : 2012 -2013
NOTEMA/KONSEP /
POKOK BAHASAN Alo
kas
i W
aktu
JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan.6 3 3
2
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi
dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta
penerapannya.
18 3 3 3 3 3 3
3Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk
senyawa hidrokarbon.6 3 3
4Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.24 3 3 3 3 3 3 3 3
5Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.6 3 3
KTSP Kimia Kelas X 10
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 11
S I L A B U S
Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XSemester : 1Tahun Pelajaran : 2012 -2013
Standar Kompetensi:
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai akhlak
Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian
KompetensiPenilaian
Alokasi waktu
Sumber/Bahan/alat
1.1.Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
o Perkembangan teori atom, mulai dari teori Dalton sampai dengan teori atom modern
membaca
o Mengkaji atom sebagai partikel dasar penyusun materi (teori atom Dalton) dalam diskusi kelompok.
o Mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom (di rumah setelah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya)
o Mempresentasikan dan diskusi hasil kajian
o Menyimpulkan hasil pembelajaran
o Mengidentifikasi unsur ke dalam isotop, isoton dan isoton melalui kerja kelompok.
o Mengkaji massa atom dan massa atom relatif dalam diskusi kelompok.
o Mengkaji konfigurasi elektron dan cara penulisannya dalam diskusi kelas.
o Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan fakta eksperimen
o Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton.
o Menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan isotopnya
o Menentukan massa molekul relatif.
o Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.
Jenis tagihan:
Tugas kelompok
Kuis
Ulangan
Bentuk instrumen:
Laporan tertulis
Performans (Kinerja dan sikap)
Tes tertulis
8 JP Sumber:
Buku kimia,
Tabel periodik
LKS
o Perkembangan tabel periodik
o Mengkaji sistem periodik untuk memahami makna daftar
o Mendeskripsikan struktur sistem periodik
2 JP
KTSP Kimia Kelas X 12
unsur
tersebut melalui diskusi kelas.
o Mengkaji literatur tentang perkembangan tabel periodik unsur dalam kerja kelompok
o Presentasi hasil kajian untuk menyimpulkan dasar pengelompokan unsur-unsur.
unsur.
o Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
o Sifatkepriodikanunsur
o Mengkajiketeraturanjari-jari atom, energiionisasi, afinitaselektron, dankeelektronegatifanunsur-unsurseperiodedansegolonganberdasarkan data ataugrafikdannomor atom melaluidiskusikelompok.
o Menghubungkan keteraturan sifat jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
o Mengamati beberapa unsur untuk membedakan sifat logam, non logam dan metaloid
o Menentukan letak unsur sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, atau sebaliknya.
o Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.
o Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.
4 JP
1.2. Membandi-ngkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Ikatan kimia
o Kestabilan unsur
o Struktur lewis
o Ikatan ion dan ikatan kovalen
o Ikatankovalenkoordinat
membaca
o Menhgkaji beberapa senyawa untuk menentukan mengapa atom-atom membentuk ikatan kimia.
o Menentukan unsur yang dapat melepas elektron atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan dalam diskusi kelompok.
o Menggambarkan lambang Lewis melalui diskusi kelas
o Membandingkan proses
o Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
o Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia.
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
Jenis tagihan:
Kuis
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk instrumen:
Laporan tertulis
Performans
6 JP Sumber:
Bukukimia
Bahan/Alat
LKS
KTSP Kimia Kelas X 13
pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dalam diskusi kelas.
o Mendiskusikan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat dari beberapa contoh sederhana
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi
(Kinerja dan sikap)
Tes tertulis
o Senyawakovalen polar dan non polar
o ikatanlogam
membaca
o Merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kepolaran senyawa di laboratorium
o Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannnya dengan proses pembentukan ikatan logam dalam diskusi kelompok di laboratorium.
o Menyelidiki kepolaran dari beberapa senyawa dan menghubungkannya dengan kelektronegatifan unsur-unsur melalui percobaan
o Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannnya dengan sifat fisik logam
o Menghubungkan sifat fisis materi dan hubungannnya dengan jenis ikatan kimianya.
14 JP
Standar Kompetensi:
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak
Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian
KompetensiPenilaian
Alokasi waktu
Sumber/Bahan/alat
KTSP Kimia Kelas X 14
2.1 Mendeskripsik-an tata nama senyawa anorganik dan senyawa organik sederhana serta persamaan reaksinya.
o Tata nama senyawa
religious komunikatif toleransi senang
membaca kritis senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Menentukan nama senyawa kovalen biner
o Menentukan nama senyawa ionik biner
o Menentukan nama senyawa ion poliatomik yang terbentukdari tabel kation (golongan utama dan NH4
+) dan anion poliatomik serta memberi namanya dalam diskusi kelompok.
o Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa biner dan poliatomik.
o Menginformasikan nama beberapa senyawa organik sederhana
o Menuliskan nama senyawa biner
o Menuliskan nama senyawa poliatomik
o Menuliskan nama senyawa organik sederhana
Jenis Tagihan:
Tugas individu
Kuis
Bentuk Instrukmen:
Tes tertulis
2 JP Sumber:
Buku Kimia
LKS
o Persamaan reaksi sederhana
religious komunikatif toleransi disiplin senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Mendiskusikan cara menyetarakan reaksi
o Latihan cara menyetarakan persamaan reaksi
o Menyetarakan persamaan reaksi sedewrhanadengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.
4 JP
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimiamelalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
Hukum Dasar Kimia
o Hukum Lavoisier
o Hukum Proust
o Hukum Dalton
o Hukum gay Lussac
o Hukum Avogadro
Religious Kritis rasa ingin tahu jujur kerja keras senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikakn hukum Lavoisier dan hukum Proust di laboratorium
o Menarik kesimpulan dari data hasilpercobaan
o Membuktikan hukum Lavoisier melalui percobaan
o Membuktikan hukum Proust melalui percobaan
Jenis Tagihan:
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk Instrumen:
Testertulis
Performans
Laporantertulis
5 JP Sumber:
Buku Kimia
Bahan:
LKS danbahanuntukpercobaan.
religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras
o Mendiskusikan data percobaanuntukmembuktikanhukum Dalton, Hukum Gay Lussac, danhukum Avogadro dalamdiskusikelompok di kelas
o Menghitung volume gas
o Menganalsissenyawauntukmembuktikanberlakunyahukumkelipatanperbandingan (Hukum Dalton)
o Menggunakan data percobaan untuk
3 JP
KTSP Kimia Kelas X 15
senang membaca
saling hormat saling berbagi
pereaksidanatauhasilreaksiberdasarkanhukum Gay Lussac.
o Menemukanhubunganantaravolum gas denganjumlahmolekulnya yang diukurpadasuhudantekanan yang sama (HUkum Avogadro)
membuktikan hukum perbandingan volum (Hukum gay Lussac)
o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro.
o Perhitungan kimia
religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras senang
membaca saling hormat
saling berbagi
o Diskusi informasi konsep mol
o Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volum gas, menulis rumus empiris, rumus molekul, air kristal, kadar zat dalam senyawa dan pereaksi pembatas.
o Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel , massa dan volum zat
o Menentukan kadar zat dalam senyawa
o Menentukan rumus empiris dan rumus molekul
o Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi
o Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
o Menentukan rumus hidrat
12 JP
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
KTSP Kimia Kelas X 16
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA St. AngelaMata Pelajaran : KIMIAKelas : XSemester : 2Tahun Pelajaran : 2012 -2013
Standar Kompetensi:
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak
Mulia Kegiatan pembelajaranIndikator Pencapaian
KompetensiPenilaian
Alokasi waktu
Sumber/
Bahan/alat
3.1 Mengidentifi-kasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan
o Larutan elektrolit dan non elektrolit
o Jenis larutan berdasarkan dayahantar listrik
o Jenis larutan elektrolit berdasarkan jenis ikatan
Religious Komunikatif Toleransi Kritis senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium
o Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit.
o Menidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan
o Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya
o Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
o Mendeskripsikan bahwa larutan
Jenis tagihan:
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Kuis
Responsi (ujian praktek)
Bentuk instrumen:
Tes tertulis
Performans (kinerja dan
6 JP Sumber:
Buku kimia
Bahan:
LKS dan alat serta bahan untuk percobaan
KTSP Kimia Kelas X 17
elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyaw akovalen polar
sikap)
Laporan tertulis
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya dengan tatanama senyawa serta penerapannya
o Konsep oksidasi-reduksi
o Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
Religious Komunikatif Toleransi Mandiri Kerja keras senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Demonstrasi reaksi pembakaran dan serah terima elektron (misal reaksi antara paku besi dengan air aki)
o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dalam diskusi di kelas
o Berlatih menentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasiloksidasi, hasil reduksi
o Membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
o Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
o Memberinamasenyawamenurutaturan IUPAC.
12 JP
o Aplikasi redoks dalam memecahkan masalah linhkungan
Religious Toleransi Komunikatif Kreatif Kerja keras senang
membaca saling hormat saling berbagi
o Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok di kelas
o Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.
4 JP
Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.
KTSP Kimia Kelas X 18
Kompetensi Dasar Materi PembelajaranNilai Akhlak
Mulia Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi PenilaianAlokasi waktu
Sumber/
Bahan/alat
4.1 Mendeskrips-ikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
o Mengidentifikasi atom C, H dan O
senang membaca saling hormat
o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon dalam diskusi kelompok di laboratorium
o Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
Jenis tagihan:
Tuga skelompok
Ulangan
Bentuk tagihan:
Tes tertulis
Performans
Laporan tertulis
6 JP Sumber:
Buku Kimia
Bahan:
LKS
Alat dan bahan untuk percobaan
Molymod
o Kekhasan atom karbon
senang membaca saling hormat
o Dengan menggunakan molymod mendiskusikan ke khasan atom karbon dalam diskusi kelompok di kelas
o Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
o Atom C primer, sekunderm, tertier dan kuarterner
Nilai Akhlak Mulia
o Menentukan atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner dalam diskusi kelompok di kelas
o Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuarterner.
4.2 Menggolon-gkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa
o Alkana, alkena dan alkuna
o Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
o Isomer
o Reaksi senyawa karbon
senang membaca saling hormat
o Dengan menggunakan molymod (dapat diganti dengan molymod buatan sendiri) mendiskusikan jenis ikatan pada atom karbon pada senyawa alkana, alkena dan alkuna.
o latihan tata nama
o Menganalisa data
o Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
o Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
o Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekullnya.
o Menentukan isomer struktur
Jenis tagihan:
Tuga skelompok
Kuis
Ulangan
Bentuk tagihan:
Tes tertulis
20 JP Sumber:
Buku Kimia
Bahan:
LKS
Molymod
KTSP Kimia Kelas X 19
titik didih dan titik leleh senyawa karbon dalam diskusi kelompok
o Dengan menggunakan molymod menentukan isomer senyawa hidrokarbon melalui diskusi kelompok
o Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam diskusi kelas.
(kerangka, posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cis-trans)
o Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
4.3 Menjelaskan proses pembentukandanteknilkpemisahanfraksi-fraksiminyakbumisertakegunaannya
o Minyak bumi
o Fraksi minyak bumi
o Mutu bensin
o Dampak pembakaran bahan bakar
senang membaca saling hormat
o Dalam keja kelompok membahas tentang eksplorasi minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, petrokimia, dan dampak hasil pembakaran nahan bakar
o Presentasi hasil kerja kelompok.
o Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
o Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi
o Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
o Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
o Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.
Jenis tagihan:
Tuga skelompok
Kuis
Ulangan
Bentuk tagihan:
Tes tertulis
Laporan tertulis (makalah)
6 jP Sumber:
Buku Kimia
Internet
Bahan:
LKS
LCD/komp.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
KTSP Kimia Kelas X 20
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Struktur Atom
Sub Materi Pokok : Perkembangan Model Atom
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
Menjelaskan cara berpikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai
awal perkembangan teori atom
Menjelaskan perkembangan teori atom berdasarkan penemuan partikel sub atom
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
Mengetahui perkembangan model atom Dalton.
Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan
masing-masing teori atom
Menjelaskan penemuan struktur atom mulai dari teori atom Dalton hingga teori atom
modern
V. Uraian Materi Pembelajaran
Perkembangan Model Atom
1. Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Model Atom Dalton
a. Berdasarkan percobaan hukum kekekalan massa, John Dalton menyatakan bahwa atom
merupakan pertikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi dan tidak bisa dimusnahkan atau
diciptakan selama perubahan kimia
b. Dalton menyatakan bahwa semua atom dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat
yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda
c. Berdasarkan hukum perbandingan tetap, Dalton menyatakan bahwa atom–atom dari
unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana
dan melahirkan hukum dasar kimia baru yang dikenal dengan sebutan hukum
perbandingan berganda
2. Penemuan Partikel-Partikel Penyusun Atom
KTSP Kimia Kelas X 22
a. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson melalui percobaan sinar katoda dan penemuan
sinar kanal yang bermuatan positif oleh Eugene Goldstein menjadi dasar teori atom
Thomson yang menyatakan bahwa atom merupakan bola bermuatan positif yang pada
tempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif.
b. Penemuan inti atom oleh Rutherford melalui penembakan lempeng tipis emas oleh
hamburan sinar alfa sebagai dasar teori atom Rutherford yang menyatakan bahwa
sebagian besar dari atom merupakan ruang kosong yang ditengahnya terdapat pusat
massa bermuatan positif yang disebut inti dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif.
c. Penemuan neutron oleh James Chadwick menjawab permasalahan perbandingan massa
atom hidrogen dengan atom-atom selain hidrogen dan kestabilan inti atom selain atom
hidrogen.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema
dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai
keberadaan atom berdasarkan gambar-gambar yang
ditunjukan oleh guru.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang
mengarahkan siswa kepada cara berpikir Dalton dalam
merumuskan konsep-konsep atom sebagai awal
perkembangan teori atom
2. Siswa kembali menyebutkan sifat-sifat atom menurut
Dalton.
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan beberapa video demonstrasi
dan memperhatikan serta menanggapi penjelasan dan
pertanyaan guru mengenai perkembangan teori dan
model atom berdasarkan penemuan-penemuan partikel
30
30
KTSP Kimia Kelas X 23
sub-atom yang ditampilkan.
4. Siswa kembali menyebutkan partikel-partikel dasar
penyusun atom dan letaknya pada suatu atom yang lebih
lanjut menggambarkan model-model atom tersebut
menurut gambaran mereka sendiri.
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai
perkembangan model atom yang dikuatkan kembali oleh
guru.
Siswa mengerjakan latihan soal yang ada di buku
pegangan siswa.
15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Anonim. (2008). Model Atom Thomson. [online]. Tersedia: http // reich-
chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010]
Anonim. (2010). Model Atom Rutherford. [online]. Tersedia: http // media-
2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010]
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VIII.Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan dan Sikapc. Jenis Penilaian : Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KTSP Kimia Kelas X 24
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Struktur Atom
Sub Materi : Struktur Elektron Atom
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr
o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor
atom dan nomor massa dan sebaliknya.
o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.
o Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron dan tabel periodik.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr.
o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor
atom dan nomor massa dan sebaliknya.
o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Struktur elektron atom berdasarkan teori atom Bohr
a. Menurut Hukum Fisika Klasik, model atom Rutherford yang menggambarkan
bahwa elektron bergerak bebas mengelilingi inti tidak stabil, karena elektron akan
kehilangan energinya dan akan jatuh ke inti, pada akhirnya atom akan musnah
b. Bohr menyatakan bahwa tiap elektron dalam atom hanya dapat menempati kulit
tertentu yang memiliki tingkat energi tertentu
c. Spektrum atom hidrogen terbentuk akibat energi yang dipancarkan elektron ketika
berpindah dari kulit pada keadaan tereksitasi ke kulit pada keadaan dasar
d. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi rendah ke kulit dengan
tingkat energi lebih tinggi dengan menerima energi
KTSP Kimia Kelas X 25
e. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi tinggi ke kulit dengan
tingkat energi lebih rendah dengan melepaskan energi.
2. Jumlah proton yang dimiliki atom merupakan nomor atom, sedangkan jumlah proton
dan neutron disebut nomor massa.
3. Unsur-unsur yang memiliki jumlah proton sama disebut isotop, unsur yang memiliki
jumlah neutron sama disebut isoton, dan unsur yang memiliki nomor massa sama
disebut isobar.
4. Massa atom dan massa molekul bersifat relatif.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Pendekatan : Konsep
Metode : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
1. Siswa menjawab pertanyaan
guru mengenai materi sebelumnya.
2. Siswa menjawab pertanyaan
guru mengenai penemuan partikel dasar penyusun atom.
3. Siswa memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru tentang interaksi dua
magnet.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa memperhatikan
postulat-postulat yang diajukan Bohr mengenai letak
elektron dalam suatu atom dan menuangkan postulat
tersebut dalam sebuah gambar model atom.
2. Siswa memperhatikan proses
terbentuknya spektrum atom hidrogen dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru mengenai pergerakan
elektron dalam suatu atom.
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai konfigurasi elektron,
berdasarkan notasi atom.
30
45
KTSP Kimia Kelas X 26
(pertemuan ketiga)
4. Siswa memperhatikan sistem
periodik unsur dan menanggapi penjelasan-penjelasan
guru mengenai nomor atom dan nomor massa.
5. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai massa atom relatif dan
menghitung masa atom relatif dari suatu unsur.
(pertemuan keempat)
6. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai isotop, isobar dan isoton serta
mengelompokan unsur-unsur yang termasuk dalam
isotop, isobar dan isoton.
45
30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai letak
elektron dalam suatu atom, massa atom relatif, nomor
massa, nomor atom, isotop, isoton, dan isobar. 15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat:
Papan tulis
LCD
Tabel Periodik Unsur
a.Sumber:
Anonim. (2008). Model Atom Thomson. [online]. Tersedia: http // reich-
chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010]
Anonim. (2010). Model Atom Rutherford. [online]. Tersedia: http // media-
2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010]
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2 x 45 menit)b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan dan Sikapc. Jenis Penilaian : Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
KTSP Kimia Kelas X 27
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
o Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
o Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik.
o Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi).
o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur dari sistem periodik unsur yang
sederhana hingga sistem periodik unsur modern;
o menentukan konfigurasi elektron dan elektron velensi;
o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik.
o Menentukan massa atom relatif unsur dan senyawa.
o mendeskripsikan keteraturan jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi unsur-unsur seperiode dan segolongan
berdasarkan data atau grafik dan nomor atom;
o menjelaskan keteraturan sifat jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi.
V. Uraian Materi Pembelajaran
a. Ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan sistem periodik unsur antara lain W.
KTSP Kimia Kelas X 28
Dobereiner, John Newlands, Dmitri Ivanovich Mendeleev, dan Lothar Meyer.
b. Elektron dalam atom terletak pada kulit atom.
c. Elektron yang ada dalam kulit terluar disebut elektron valensi.
d. Susunan elektron dalam mengisi kulit atom disebut konfigurasi elektron.
e. Konfigurasi elektron digunakan untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik
unsur.
f. Beberapa sifat unsur antara lain jari-jari atom, afinitas elektron, keelektro- negatifan, dan
energi ionisasi.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode :
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema
dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi
sebelumnya.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sistem
periodik.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai sistem
periodik modern melalui media presentasi.
(pertemuan kedua)
3. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hubungan
antara konfigurasi elektron dengan golongan dan
periode kemudian mempresentasikanya di depan kelas.
(pertemuan ketiga)
4. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan
perkembangan sistem periodik unsur dan
mempresentasikanya di depan kelas
30
45
45
KTSP Kimia Kelas X 29
(pertemuan keempat)
5. Siswa memperhatikan penjelaan guru mengenai jari-jari
atom dan sifat keperiodikanya.
(pertemuan kelima)
6. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan sifat
keperiodikan unsur dan mempresentasikanya di depan
kelas
45
30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem
periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk menghapalkan unsur-
unsur dalam SPU.
15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat:
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan
kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Sub Materi Pokok : Struktur Lewis, Ikatan Ion
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,
dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
oMenjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
oMenggambarkan susunan elektron valensi gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron
valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
oMenjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o menjelaskan kencenderungan unsur untuk mencapai kestabilan;
o menuliskan konfigurasi unsur gas mulia dan menjelaskan kestabilannya.
o menggambarkan lambang Lewis.
o menjelaskan proses terjadinya ikatan ion.
o menyebutkan senyawa ion.
V. Uraian Materi Pembelajaran
a. Konfigurasi unsur gas mulia merupakan konfigurasi yang stabil.
b. Untuk mencapai kestabilannya, suatu unsur melepaskan elektron, menangkap elektron,
atau menggunakan elektron bersama.
c. Lambang Lewis merupakan suatu model yang simpel dan informatif yang dapat digunakan
untuk menjelaskan cara penyusunan elektron valensi dalam molekul.
KTSP Kimia Kelas X 31
d. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah terima elektron.
e. Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam,
misalnya unsur alkali berikatan dengan unsur halogen.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, guru menjelaskan kestabilan
yang diperlukan dalam kehidupan, misalnya adanya
ikatan antarteman dan ikatan suami istri.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai
konfigurasi elektron.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menuliskan konfigurasi elektron gas mulia di
papan tulis.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kestabilan
konfigurasi gas mulia.
(pertemuan kedua)
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai usaha
unsur selain gas mulia untuk mencapai
kestabilannya, antara lain melepaskan elektron,
menangkap elektron, dan menggunakan elektron
bersama.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa menyebutkan unsur-unsur yang cenderung
melepaskan elektron valensinya dan unsur-unsur yang
cenderung menangkap elektron untuk mencapai
kestabilan.
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai struktur
Lewis.
30
45
45
KTSP Kimia Kelas X 32
(pertemuan keempat)
6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses
pembentukan ikatan ion.
45
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem
periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan
pembentukan ikatan ion.
45
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat:
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 33
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan kimia
Sub Materi Pokok : Ikatan kovalen tunggal, rangkap
dan koordinat
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal serta contoh senyawanya.
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovelen rangkap serta contoh senyawanya.
o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinat serta contoh senyawanya.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.
o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen.
o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap dan kovalen koordinat
o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen.
o menyebutkan contoh-contoh senyawa kovalen.
V. Uraian Materi Pembelajaran
a. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama elektron.
b. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antarunsur nonlogam, misalnya antar
unsur halogen.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
KTSP Kimia Kelas X 34
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, guru menganalogikan
pembentukan senyawa kovalen seperti dalam
pembentukan organisasi yang saling memberi
kontsribusi dalam bentuk modal bersama.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai konsep-
konsep dasar yang menyebabkan terjadinya ikatan
kovalen.
(pertemuan kedua).
2. Siswa menggambarkan struktur lewis dari berbagai
unsur non logam (C, N, O, Cl, dsb)
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru.
(pertemuan keempat)
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan
kovalen koordinat.
6. Siswa mengerjakan soal latihan ikatan kovalen
koordinasi
30
60
90
75
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan
KTSP Kimia Kelas X 35
kovalen yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk membaca materi
ikatan kovalen polar dan nonpolar.
15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
A. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
c.Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Kovalen polar dan non Polar
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
o Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan pengertian senyawa polar dan senyawa nonpolar.
o Menjelaskan hubungan antara kepolaran dengan keelektronegatifan.
o Membedakan senyawa polar dengan senyawa nonpolar.
V. Uraian Materi Pembelajaran
a. Keelektronegatifan menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk menangkap
elektron.
b. Senyawa polar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan
tertarik pada salah satu unsur yang berikatan.
c. Senyawa nonpolar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan
ditarik sama kuat oleh atom-atom yang berikatan.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
KTSP Kimia Kelas X 37
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan
kovalen
b. Siswa menjelaskan kembali mengenai konsep
keelektronegatifan yang telah dipelajari pada bab II.
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh
guru mengenai hubungan keelektronegatifan dengan
ikatan kimia
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan
kovalen polar dan nonpolar.
(pertemuan kedua)
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai senyawa
kovalen polar dan nonpolar berdasarkan video
demonstrasi.
(Pertemuan ketiga)
4. Siswa bersama guru melakukan percobaan pengujian
kepolaran terhadap beberapa larutan.
5. Siswa menyebutkan beberapa contoh senyawa kovalen
polar dan nonpolar.
30
45
75
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan
kovalen polar dan nonpolar serta ikatan logam yang
dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi
bab 3 dan membaca materi stoikiometri.
15
KTSP Kimia Kelas X 38
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok,
pengamatan kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 39
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Logam
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam.
o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan
dengan sifat fisiknya.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam.
o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan
dengan sifat fisiknya.
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Ikatan pada logam
Ikatan pada logam berbeda dengan ikatan kimia lainnya sebab elektron-
elektron dalam kristal logam bergerak bebas.
a. Teori Lautan Elektron
Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri
di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak
bebas dalam kisi Kristal. Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan
elektron valensi. Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi
ruangruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena
KTSP Kimia Kelas X 40
bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh
medan listrik atau panas.
b. Sifat mengkilap logam
Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya tampak (visible) jatuh pada permukaan
logam, sebagian elektron valensi logam akan tereksitasi. Ketika elektron yang
tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam
bentuk cahaya atau kilap.
c. Konduktor listrik dan panas
Jika listrik dialirkan melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan
membawa muatan listrik ke seluruh logam dan bergerak menuju potensial yang
lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam logam.
Jika sejumlah kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi logam
akan bergerak lebih cepat dan elektron-elektron tersebut membawa sejumlah
kalor yang diserap. Akibatnya, kalor dapat didistribusikan oleh logam ke seluruh
kristal logam sehingga logam menjadi panas.
d. Lentur (tidak kaku)
Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan electron valensi logam
bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kation-
kation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi
oleh lautan electron.
2. Sifat-sifat senyawa
Oleh karena ikatan ion dan ikatan kovalen berbeda dalam proses pembentukannya
maka senyawa yang dibentuknya juga memiliki sifatsifat fisika dan kimia yang
berbeda.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
KTSP Kimia Kelas X 41
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan
kovalen
b. Siswa diberi pengantar tentang sifat-sifat dari logam.
15
2. Kegiatan Inti
(Pertemuan pertama)
1. Siswa memperhatikan video pembelajaran yang
ditampilkan oleh guru mengenai ikatan logam.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses
terbentuknya ikatan logam yang terdapat dalam video.
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
mengenai sifat-sifat ikatan logam yang mendukung
teori lautan elektron yang terdapat dalam video.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
mengenai perbandingan sifat-sifat senyawa ion,
kovalen, dan logam.
30
45
30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan
logam yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi
bab 3 dan membaca materi stoikiometri.
15
KTSP Kimia Kelas X 42
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Media pembelajaran ikatan logam ver1.0, Evi Lutviana, FPMIPA UPI.
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Tata Nama Senyawa Anorganik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik
o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik
o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Tata nama senyawa biner
Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Penamaan
senyawa ini didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara
berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur
keduanya diganti -ida.
Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan
N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab akan muncul senyawa dengan nama
yang sama. Untuk kasus ini, nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di-
(dua), tri-(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur.
2. Tata nama senyawa poliatomik
KTSP Kimia Kelas X 44
Senyawa yang tersusun lebih dari dua unsur digolongkan sebagai senyawa poliatom,
seperti Ca(ClO)2 atau kaporit, NaCO3 (soda kue), dan H2SO4 (asam sulfat).
Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom
yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang
dikandungnya. Senyawa yang mengandung jumlah oksigen paling banyak diberi
akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it.
Tata nama senyawa tersebut tidak memadai setelah ditemukan senyawa yang
mengandung atom oksigen lebih banyak atau lebih sedikit dari senyawa tersebut.
Untuk itu, senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak lagi diberi awalan
per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit dari contoh senyawa di atas diberi
awalan hipo-.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai jenis-
jenis senyawa di alam.
b. Siswa memperhatikan contoh-contoh senyawa di
alam
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata nama
senyawa biner
2. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
mengenai tata nama senyawa poli atomik
(pertemuan kedua)
3. Siswa mengerjakan latihan penamaan senyawa-senyawa
anorganik
30
15
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai tata nama
senyawa anorganik
Siswa mengerjakan postest mengenai penamaan
senyawa kimia.
30
KTSP Kimia Kelas X 45
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Persamaan Reaksi Sederhana
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
o Menyetarakan reaksi sederhana
o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau
sebaliknya
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menyetarakan reaksi sederhana
o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau
sebaliknya
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan
jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia.
Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
2. Penyetaraan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat
yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Cara
yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan bilangan di depan
setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini
KTSP Kimia Kelas X 47
dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan
reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi.
3. Contoh-contoh persamaan reaksi
a. Reaksi penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu reaksi senyawa tunggal terurai menjadi dua
atau lebih zat yang baru.
b. Reaksi penggabungan
Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat atau lebih
bergabung membentuk satu jenis zat yang baru.
c. Reaksi pendesakan
Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi
dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa.
d. Reaksi metatesis
Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi kimia yang
melibatkan pertukaran antar ion-ion dalam senyawa yang bereaksi.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai
fenomena-fenomena perubahan kimia di alam
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
penyebab-penyebab terjadinya perubahan kimia
15
2. Kegiatan Inti
1. Siswa bersama guru melakukan percobaan mengenai
perubahan kimia.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai definisi
persamaan reaksi dan contoh-contohnya
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
tentang langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi
4. Siswa mengerjakan latihan penyetaraan reaksi bersama
guru
75
45
KTSP Kimia Kelas X 48
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai persamaan
reaksi dan reaksi kimia
Siswa diberi review mengenai hukum-hukum dasar
kimia.
30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
c. Alat :
Papan tulis
LCD
d. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
IX. Penilaiane. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) f. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikg. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasilh. Bentuk Instrumen : Soal,
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 49
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Hukum Dasar Kimia
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
II. Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
III. Indikator
Menjelaskan hukum dasar kimia, antara lain hukum kekekalan massa, hukum Proust (hukum
perbandingan tetap), hukum Dalton (hukum kelipatan perbandingan), dan hukum Gay Lussac
(hukum perbandingan volume) berdasarkan eksperimen atau data hasil eksperimen.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
(hukum kekekalan massa/hukum Lavoisier).
o Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsir- kan data tentang massa dua unsur yang
bersenyawa (hukum Proust).
o Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perban- dingan (hukum Dalton) pada beberapa
peristiwa.
o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac).
o Menghitung volume gas reaktan atau produk berdasar- kan hukum Gay Lussac.
V. Uraian Materi Pembelajaran
KTSP Kimia Kelas X 50
a. Dalam suatu reaksi kimia selalu berlaku hukum kekekalan massa, yaitu massa sebelum reaksi
sama dengan massa sesudah reaksi.
b. Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.
c. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa salah satu unsur
pada tiap senyawa merupakan bilangan bulat dan sederhana.
d. Volume gas yang ikut dalam reaksi kimia jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana.
VII. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Kegiatan Awal
(Apersepsi)
• Melalui diskusi kelas, siswa menyebutkan keteraturan
yang ada di alam dengan mengikuti aturan tertentu
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
Siswa melakukan eksperimen hukum kekekalan massa.
Siswa membahas data hasil pengamatan untuk
memperoleh kesimpulan dari hukum kekekalan massa.
(pertemuan kedua)
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum perbandingan tetap (hukum
Proust).
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum kelipatan perbandingan (hukum
Dalton).
(pertemuan ketiga)
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum perbandingan volume (hukum
Gay Lussac).
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum Avogadro.
75
45
30
3. Penutup
Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan
KTSP Kimia Kelas X 51
tentang hukum-hukum dasar kimia. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
15
VIII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
IX. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal,
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Stoikiometri
Sub Materi Pokok : Konsep Mol
Kelas/ Semester : X/1
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.
III. Indikator
1. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat.
2. Mengkonversikan jumlah zat dengan jumlah mol, massa dan volum zat.
IV. Analisis Materi Pelajaran
A. Materi prasyarat
- Hukum dasar kimia
B. Materi yang dikembangkan
1. Massa atom relatif
Massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom relatif
terhadap kali massa satu atom karbon-12. Massa atom relatif diberi lambang Ar dan
dirumuskan sebagai berikut:
Ar X = massa rata-rata suatu atom X
1/12 x massa 1 atom C-12
Dengan, Ar X = massa atom relatif X
Massa 1 atom C-12 = 12 sma
Massa rata-rata atom X merupakan massa rata-rata dari semua isotop X yang ada di alam.
Massa atom relatif tidak mempunyai satuan.
2. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif
Massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah
dari massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut. Sedangkan massa rumus adalah
KTSP Kimia Kelas X 53
massa senyawa ion yang dihitung berdasarkan setiap satuan rumus empirisnya. Massa
molekul massa rumus merupakan perbandingan massa rata-rata suatu molekul atau satuan
rumus suatu zat relatif (dibandingkan) terhadap kali massa satu atom C-12, sehingga
Mr AxBy = massa rata-rata 1 molekul AxBy
1/12 x massa 1 atom C-12
Apabila dijabarkan lebih lanjut, didapat:
Mr AxBy = massa rata-rata (x atom A + y atom B)
1/12 x massa 1 atom C-12
Mr AxBy = x(massa rata-rata 1 atom A )+ y (massa rata-rata 1 atom B)
1/12 x massa 1 atom C-12
Sehingga dapat disederhanakan menjadi :
Mr AxBy = (x Ar A + y Ar B)
Jadi, massa molekul relatif suatu senyawa molekul merupakan jumlah massa atom relatif
(Ar) dari seluruh atom penyusun satu molekul senyawa, sedangkan massa rumus relatif
suatu senyawa ion adalah jumlah massa atom relatif dari seluruh atom penyusun satu satuan
rumus kimia senyawa ion. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif memiliki lambang
yang sama, yaitu Mr.
3. Mol
Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat yang
jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12.
1 mol zat = L partikel = 1,602 x 1023 partikel , L = bilangan Avogadro
a. Massa molar
Massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat
tersebut dinyatakan dalam gram. Satuan massa molar adalah gram/mol atau gram mol-1.
Massa 1 mol AB = (Mr AB) x gram.
Hubungan antara massa, jumlah mol, dan massa rumus (Mr) suatu zat adalah :
a gram zat =
b. Volum molar
Volum molar gas menyatakan volum 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Jika
pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm (STP), volum molar gas
tersebut sebagai volum molar standar. Hubungan antara volum molar gas dan jumlah
mol gas dinyatakan sebagai berikut :
n mol gas (pada STP) = n x 22,4 liter
c. Hukum gas ideal
Beberapa hukum tentang gas yang berlaku pada gas ideal adalah :
1. Hukum Boyle, yaitu pada suhu tetap dan jumlah mol tetap, berlaku
2. Hukum Amonton, yaitu pada volum dan jumlah mol tetap, maka
KTSP Kimia Kelas X 54
3. Hukum Charles, yaitu pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka
4. Hipotesis avogadro, yaitu pada tekanan dan suhu tetap, maka
Dari keempat hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada gas ideal berlaku
persamaan :
Dengan, P = tekanan (atmosfer)
T = suhu mutlak (kelvin = oC + 273)
V = volum (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K-1 mol-1)
4. Kemolaran Larutan
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan kemolaran
adalah mol L-1 atau mmol mL-1.
Dengan, M = kemolaran alrutan
n = jumlah mol zat terlarut
V = volum larutan
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode : ceramah bermakna
Pendekatan : Konsep dan Proses
Model : Induktif-Deduktif
B. Langkah pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
1. Siswa
menyimak penjelasan guru mengenai tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru mengenai:
Hukum-hukum dasar kimia
15
KTSP Kimia Kelas X 55
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian
mol.
(pertemuan kedua)
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan jumlah zat
3. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan massa molar,
5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.
(pertemuan keempat)
6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan volum molar gas
7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.
(pertemuan kelima)
8. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan kemolaran larutan
9. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.
30
45
45
45
30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep
mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang
dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan
latihan pada buku Kimia Mandiri dan membaca materi
berikutnya.
15
KTSP Kimia Kelas X 56
VI. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Stoikiometri
Sub Materi Pokok : Stoikiometri Senyawa dan Stoikiometri
Reaksi
Kelas/ Semester : X/1
Alokasi Waktu : 7 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.
III. Indikator
1. Menentukan rumus empiris senyawa.
2. Menentukan rumus molekul senyawa.
3. Menentukan rumus kadar unsur dalam suatu senyawa.
4. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
IV. Analisis Materi Pelajaran
A. Materi prasyarat
- Hukum dasar kimia
B. Materi yang dikembangkan
1. Menentukan rumus kimia zat
a. Rumus empiris merupakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur
penyusun suatu senyawa.
b. Rumus molekul merupakan rumus kimia yang menunjukan jumlah atom dari masing-
masing unsur dalam suatu senyawa
2. Menentukan kadar unsur dalam senyawa
Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat
mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (%
massa) atau disebut juga kadar.
Kadar = massa komponen / massa zat x 100%
3. Air hidrat dan pereaksi pembatas
a. Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari
struktur kristalnya. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau
seluruh air kristal dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air,
maka air kristalnya akan lepas.
KTSP Kimia Kelas X 58
b. Pereaksi pembatas
Pada suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak
selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada
pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu yang disebut sebagai pereaksi
pembatas.
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode : ceramah bermakna
Pendekatan : Konsep dan Proses
Model : Induktif-Deduktif
B. Langkah pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru mengenai:
Hukum-hukum dasar kimia
Perhitungan mol
15
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa secara berkelompok dan bersama dengan guru
melakukan percobaan pereaksi pembatas dan senyawa
hidrat.
2. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan yang telah
dirumuskan.
3. Siswa membuat kesimpulan dari pengertian pereaksi
pembatas dan air hidrat.
(pertemuan kedua)
4. Siswa menyimak penegasan guru mengenai konsep
pereaksi pembatas dan senyawa hidrat.
5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai pereaksi pembatas dan senyawa hidrat
yang diberikan oleh guru.
(pertemuan ketiga)
6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rumus
empiris, rumus molekul dan cara menentukan kadar
75
60
60
KTSP Kimia Kelas X 59
unsur dalam suatu senyawa.
7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai stoikiometri reaksi tersebut yang yang
ada di buku mandiri kimia.
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep
mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang
dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan
latihan pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca
materi berikutnya.
15
VI. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat:
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan
kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
III. Indikator
Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan non-
elektrolit dan elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan non-elektrolit setelah melakukan percobaan.
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit kuat setelah melakukan percobaan.
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit lemah setelah melakukan percobaan.
Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan non-elektrolit dan elektrolit.
Menjelaskan penyebab kemampuan larutan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
IV. Materi
a. Materi Prasyarat
Komponen larutan
Ionisasi
Bentuk molekul dan ion
b. Materi yang dikembangkan
Berdasarkan daya hantar listrik larutan, larutan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik. Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai contoh larutan elektrolit dan larutan
non-elektrolit. Misalnya, larutan garam dapur jika diuji dengan alat penguji elektrolit, bola lampu
pijar akan menyala. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam dapat menghantarkan listrik
atau dengan kata lain larutan garam merupakan larutan elektrolit. Jika larutan gula diuji dengan
alat penguji elektrolit, bola lampu pijar tidak akan menyala dan pada kedua elektrode tidak
terjadi perubahan. Dengan demikian larutan gula bukan merupakan larutan elektrolit atau larutan
gula merupakan larutan non-elektrolit.
KTSP Kimia Kelas X 61
Adapun contoh larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut:
Larutan elektrolit:
Larutan garam dapur, air sungai, air sungai, air laut, larutan kapur sirih, larutan cuka, air aki
(larutan asam sulfat), larutan pembersih porselen/keramik, dan larutan amoniak.
Larutan non-elektrolit:
Larutan gula, larutan alkohol, dan larutan urea.
Daya hantar larutan elektrolit berbeda-beda tergantung pada jenis larutan dan jumlah zat
terlarut. Larutan elektrolit yang daya hantar listriknya relatif baik walaupun konsentrasinya kecil
termasuk jenis larutan elektrolit kuat, sedangkan larutan elektrolit yang daya hantarlistriknya
relatif kurang baik walaupun konsentrasinya besar termasuk jenis larutan elektrolit lemah. Jadi
pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat daya hantar listriknya lebih baik dari pada
larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat mempunyai daya
hantar listrik yang lebih baik daripada larutan elektrolit lemah.
Perbedaan daya hantar listrik larutan dapat dilihat dari menyala atau tidaknya bola lampu.
Bagaimana suatu larutan dapat menghantarkan listrik? Svante Arrhenius, ilmuwan Swedia 1887
menjelaskan bahwa dalam larutan elektrolit terdapat ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik.
Jika ke dalam larutan elektrolit dicelupkan elektrode dari sumber arus searah (baterai),
maka ion-ion positif atau kation yang berbeda dalam larutan akan bergerak menuju kutub negatif
(katode), sedangkan ion-ion negatif atau anion akan bergerak menuju kutub positif (anode). Pada
katode (kutub negatif) terjadi penangkapan atau penerimaan elektrolit oleh ion-ion positif. Pada
anode (kutub positif) terjadi pelepasan elektron oleh ion-ion negatif. Elektron-elektron oleh ion-
ion negatif akan mengalir menuju katode melalui rangkaian sumber arus searah (baterai) seperti
yang diperlihatkan oleh gambar berikut:
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Keterampilan proses
Metode : Praktikum, ceramah dan diskusi
B. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
KTSP Kimia Kelas X 62
(Menit)
1. Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Motivasi:
Siswa diberi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
materi larutan elektrolit-non elektrolit, misalnya:
Apa pernah kalian tersengat listrik ketika tangan kalian
basah?
Apakah kalian pernah melihat orang yang menangkap ikan
dengan mencelupkan suatu alat yang dialiri listrik sehingga
ikan tersebut tersengat arus listrik dan mati?
Bagaimana semua hal itu dapat terjadi?
Siswa diberi pengarahan bahwa mereka akan menemukan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah melakukan
pembelajaran hari ini.
15
2. Kegiatan inti
(pertemuan pertama)
Siswa diuji pengetahuan awalnya dengan melemparkan
beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah larutan
elektrolit?
Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
Ada pula yang disebut dengan larutan non-elektrolit, apa
yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit?
(Sebelumnya siswa sudah ditugaskan untuk membawa peralatan
praktikum larutan elektrolit-non elektrolit)
Siswa diberitahu bahwa pada pertemuan kali ini akan
melakukan percobaan mengenai larutan elektrolit dan non-
elektrolit.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap
kelompok disediakan modul sebagai petunjuk praktikum.
Dengan bimbingan guru siswa menyiapkan peralatan
praktikum larutan elektrolit-non elektrolit.
Dengan bimbingan guru siswa melakukan prosedur
percobaan yang sudah tertera dalam LKS.
75
KTSP Kimia Kelas X 63
(pertemuan kedua)
Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan
soal-soal yang terdapat dalam modul.
Perwakilan dari 2 hingga 3 kelompok menuliskan
hasil pengamatan di papan tulis.
Siswa perwakilan dari beberapa kelompok bergantian
menyebutkan jawaban pertanyaan modul hasil diskusi
kelompok.
Dengan bimbingan guru, siswa mengoreksi tiap
jawaban dari pertanyaan dalam modul.
Perwakilan dari 1 atau 2 kelompok mengemukakan
kesimpulan dari hasil percobaan.
(pertemuan ketiga)
Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat
kembali oleh guru
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Mengapa larutan elektrolit
dapat menyebabkan bola lampu menyala?
Atas jawaban siswa guru mengarahkan pertanyaan
tersebut ke arah penjelasan mengenai ionisasi, ion-ion yang
bergerak sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Dengan bantuan charta, siswa ditunjukkan gambaran
mikroskopis sederhana larutan elektrolit untuk memperkuat
pemahaman siswa.
60
60
3. Penutup
Dengan bimbingan guru, siswa diminta mengemukakan
kesimpulan hasil belajar mengenai larutan elektrolit-non
elektrolit.
Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat kembali
oleh guru
Siswa diberi tugas membuat laporan praktikum yang telah
dilakukan..
Guru memberikan salam penutup.
15
KTSP Kimia Kelas X 64
VI. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat:
Papan tulis
LCD
LKS
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan
kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Tingkat Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Perkembangan Reaksi Redox
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen,
penerimaan dan pelepasan electron.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.
2. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron.
3. Menentukan reaksi mana yang merupakan redoks dan mana yang bukan.
4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Pengikatan Oksigen
Sejak dulu, para pakar kimia sudah mengetahui bahwa oksigen dapat bereaksi dengan
banyak unsur. Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida
sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi.
Karat besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi
oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan reaksi
pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.
4Fe(s) + 3O2(g) →2Fe2O3(s)
Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikatoksigen menjadi besi
oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi
pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan
cara direaksikan dengan gas hidrogen, persamaan reaksinya:
Fe2O3(s) + 3H2(g) → 2Fe(s) + 3H2O(g)
KTSP Kimia Kelas X 66
2. Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya
elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion (lihat kembali topik ikatan ion).
Tuliskan pembentukan senyawa NaCl dari unsur-unsurnya. Spesi manakah yang melepaskan
elektron dan yang menerima elektron?
Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan
peristiwa penerimaan elektron dinamakan reduksi. Pada pembentukan senyawa NaCl dari
unsur-unsurnya, atom natrium mengalami oksidasi, sedangkan atom klorin mengalami reduksi.
Penggabungan kedua proses itu dinamakan reaksi redoks. Reaksi redoks pada peristiwa
perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:
2Fe →2Fe3+ + 6e– (oksidasi)3O2 + 6e– →3O2– (reduksi)
3. Reduktor dan Oksidator
Berdasarkan uraian sebelumnya, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai zat-zat kimia
dihubungkan dengan konsep redoks? Semua zat kimia dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yakni zat-zat yang mengalami oksidasi dan zat-zat yang mengalami reduksi. Dalam
reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat pengoksidasi atau
oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain dinamakan zat pereduksi atau
reduktor.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa member salam kepada guru.
- Siswa memahami tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini
sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran
dengan atraktif.
- Siswa memperhatikan demonstrasi yang diperagakan
di depan kelas.
c. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan
demonstrasi yang ditunjukan.
15
2. Pembelajaran inti
KTSP Kimia Kelas X 67
(konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan
oksigen)
- Siswa memperhatikan guru yang menampilkan
contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan
dengan konsep redoks pertama.
- Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan
tersebut dan mengajukan pertanyaan.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
reaksi redoks tersebut.
- Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
penjelasan yang telah disampaikan.
(konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan
elektron)
- Siswa memperhatikan guru yang menampilkan
contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan
dengan konsep redoks kedua.
- Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan
tersebut dan mengajukan pertanyaan.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
reaksi redoks tersebut.
- Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan
penjelasan yang telah disampaikan.
30
30
3. Penutup
- Siswa dan guru melakukan penguatan dan
menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
- Siswa mengerjakan post test yang diberikan oleh
guru.
15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
KTSP Kimia Kelas X 68
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, 21 Maret 2013
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KTSP Kimia Kelas X 69
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Bilangan Oksidasi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
1. Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi.
2. Menentukan bilangan oksidasi dari atom dalam suatu senyawa netral atau senyawa ion.
3. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
2. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi.
3. Menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom unsur dalam senyawa ion atau senyawa
molekuler.
4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
5. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
6. Menentukan rumus kimia senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Bilangan Oksidasi dan Penentuan Bilangan Oksidasi
Bagaimana menentukan bilangan oksidasi (biloks) atom suatu unsur? Dalam hal ini, para
pakar kimia bersepakat mengembangkan aturan yang berkaitan dengan biloks unsur, yaitu
sebagai berikut.
a. Dalam bentuk unsur dan molekul unsurbilangan oksidasi atom-atomnya sama dengan
nol.
eg : biloks Na dalam unsur Na = 0
biloks Cl dalam unsur Cl2 = 0
KTSP Kimia Kelas X 70
b. Dalam senyawa ion, bilangan oksidasi atom-atom sama dengan muatan kation dan
anionnya
eg : biloks Na dalam senyawa ion NaCl = +1
biloks Cl dalam senyawa ion NaCl = -1
c. Biloks atom golongan IA dalam semua senyawa adalah +1. Biloks atom golongan
IIA dalam semua senyawa adalah +2
d. Biloks atom-atom unsur halogen (F, Cl, Br, I) dalam senyawa biner adalah –1, eg.
AgCl, NaBr, KI, HF
e. Biloks atom hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam senyawa hidrida
sama dengan –1
f. Biloks atom oksigen dalam senyawa adalah –2, kecuali dalam peroksida (H2O2,
Na2O) sama dengan –1 dan dalam superoksidasama dengan –1/2
g. Jumlah total bilangan oksidasi dalam senyawa netral sama dengan nol Jumlah total
bilangan oksidasi untuk ion sama dengan muatan ionnya.
2. Reaksi Reduksi Oksidasi dan Bilangan Oksidasi
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan
oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif,
yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi
atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya
turun maka atom tersebut mengalami reduksi.
Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi? Reaksi disproporsionasi atau
disebut juga reaksi swaredoks adalah suatu reaksi yang mengalami oksidasi dan juga reduksi
pada pereaksinya.
3. Tata Nama Senyawa dan Biloks
Pada bab sebelumnya, Anda telah belajar tata nama senyawa biner dan senyawa poliatom.
Tata nama tersebut berlaku untuk zat molekuler atau senyawa ion yang mengandung kation
hanya memiliki satu harga muatan atau biloks logam golongan IA dan IIA.
Untuk kation-kation logam yang memiliki lebih dari satu harga biloks (khususnya unsur-
unsur transisi), tata namanya ditambah angka romawi dalam tanda kurung yang menunjukkan
harga biloks. Angka romawi tersebut tidak terpisahkan dari nama kationnya.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
KTSP Kimia Kelas X 71
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa member salam kepada guru.
- Siswa memapehatikan dan memahami tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini
sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran
dengan atraktif.
- Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi
redoks berdasarkan oksigen dan electron.
- Siswa memahami permasalahan yang disampaikan
oleh guru, tentang kelemahan konsep redoks yang
telah dipelajari.
30
2. Pembelajaran inti
(menentukan bilangan oksidasi pada senyawa netral)
- Siswa memperhatikan contoh senyawa yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan
dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu
senyawa dan menuliskanya di papan tulis.
(menentukan bilangan oksidasi pada senyawa ionik)
- Siswa memperhatikan contoh senyawa ion yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan
dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu
senyawa ion dan menuliskanya di papan tulis.
(reaksi redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi)
- Siswa diberikan contooh persamaan reaksi,
berdasarkan aturan bilangan oksidasi, siswa
menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing
atom yang tertera pada reaksi tersebut.
- Siswa memperhatikan penjelasaan guru mengenai
konsep reaksi redoks berdasarkan konsep perubahan
60
60
90
KTSP Kimia Kelas X 72
bilangan oksidasi.
3. Penutup
- Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru.
- Siswa secara berkelompok diberikan tugas untuk
mencari benda-benda yang berhubungan dengan
aplikasi konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari.
30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
KTSP Kimia Kelas X 73
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Aplikasi Redoks
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah
lingkungan
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
5. Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok
di kelas.
V. Uraian Materi Pembelajaran
Secara kimia, reaksi redoks tidak berbeda dengan reaksi-reaksi kimia yang lain, tetapi
dalam reaksi redoks ada perubahan bilangan oksidasi akibat perubahan muatan. Perubahan
muatan ini disebabkan adanya transfer elektron dari satu atom ke atom lain. Jika transfer
elektron ini dimanfaatkan akan menghasilkan energi listrik arus searah sebab aliran listrik tiada
lain adalah aliran elektron.
Sel Volta Komersial
Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan
ukuran sesuai kegunaan. Sel Volta terdiri atas electrode (anode dan katode) tempat
terjadinya reaksi redoks. Kedua electrode ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan
sebagai medium aliran listrik dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta
komersial berupa sel kering baterai dan accumulator (accu). Jenis baterai bermacam-macam
di antaranya baterai seng-karbon, baterai litium, dan baterai nikel-kadmium (nicad).
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
KTSP Kimia Kelas X 74
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa memberi salam kepada guru.
- Siswa memaperhatikan dan memahami tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
- Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini
sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran
dengan atraktif.
- Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi
redoks yang telah dipelajari.
- Siswa mempersiapkan diri dalam kelompok untuk
membahas aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-
hari.
30
2. Pembelajaran inti
- Dalam kelompok siswa membahas aplikasi redoks
dalam kehidupan sehari-hari, yang dipandun dengan
LKS yang telah dibuat oleh guru.
- Setelah jawaban di dalam LKS selesai, masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
jawabanya di depan kelas.
- Siswa dari kelompok lain menanggapi secara
berurutan.
120
3. Penutup
- Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru.30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
KTSP Kimia Kelas X 75
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VIII. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan
kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
KTSP Kimia Kelas X 76
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Karakteristik Atom Karbon
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui
percobaan.
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener
V. Uraian Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat
Konfigurasi electron atom karbon
Struktur lewis
Reaksi oksidasi
B. Materi Inti
Carbon Compound
One of the compounds are abundant in nature are carbon compounds. This compound is
composed of atoms of carbon and other atoms attached to carbon atoms. One of the most
simple carbon compounds are hydrocarbons.
Characteristics of Carbon Atom
KTSP Kimia Kelas X 77
C
C
C C
CC
C C
CC
Carbon atom has four valence electrons. The four electrons are able to form four covalent
bonds.
Covalently bonded carbon atoms can be single with four hydrogen
atoms.
Carbon atoms can also bind to other carbon atoms, both the single and double covalent
bonding of two and threefold.
C C C C C C
In addition, the tendency of the carbon atoms to bind to other carbon atoms enables the
formation of carbon compounds with different structures (open-chain, branched, or closed)..
Atom C Primer, Sekunder, Tertier dan Kuartener
a. primary C atom is the atom C, which binds one
atom of another C atom
b. secondary C atom is the atom C, which binds two atom of another C atom
c. Tertiary C atom is the atom C, which binds three atom of another C atom
d. quart C atom is the atom C, which binds four atom of another C atom
C. Materi Pengayaan
KTSP Kimia Kelas X 78
Hx
xx
x
H H
H
H
H
H
HH
H H
HH
H H H H
C C C C
C C C C C C
C C C C
C C C C C C
C C
C Cabcd
Hydrocarbons have many benefits in daily life and for industries. In industry, usually simle
hydrocarbons are used as the raw material for further process of industry to get bigger benefit
such us for making polymer.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa menyampaikan salam pembuka dan guru
mengecek kehadiran siswa.
Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan
pembelajaran hari ini, sehingga siswa dapat terfokus
pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menyampaikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru.
15
2. Pembelajaran inti
Siswa diperkenalkan mengenai senyawa organic di
kehidupan sehari-hari.
Siswa diminta untuk menjelaskan konfigurasi electron
dari atom karbon.
Siswa ditunjukan kemampuan karbon dalam membentuk
empat buah ikatan kovalen.
Siswa ditunjukan jenis-jenis atom karbon pada suatu
senyawa karbon. (karbon primer, karbon sekunder,
karbon tertier, karbon kuartener).
Siswa membuat latihan menentukan jenis-jenis atom
karbon dalam senyawa hidrokarbon.
Siswa memperhatikan dan terlibat dalam demonstrasi
tentang identifikasi atom C, H, dan O pada lilin.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan demonstrasi tersebut.
Siswa menarik kesimpulan berdasarkan demonstrasi
75
75
KTSP Kimia Kelas X 79
yang telah dilakukan..
3. Penutup
Siswa merefleksikan proses pembelajaran yang telah
dilakukan dan menyimpulkanya.
Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 15
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
Demonstration equipments and chemical materials, i. e.
EQUIPMENTS
Test tube 2 pcs
CHEMICAL MATERIA
LS
CandleBent pipe 1 pcsFoam cork 1 pcs Lime water solution
Copper (II) oxideSpatula 1 pcsSpirtus Stand and clamp 1 pcs
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Hidrokarbon alifatik jenuh
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.
2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan
aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.
2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan
aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
V. Uraian Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat
Kekhasan atom karbon.
Konfigurasi electron atom karbon
Struktur lewis
Reaksi oksidasi
KTSP Kimia Kelas X 81
B. Materi Inti
Saturated aliphatic hydrocarbon
In saturated aliphatic hydrocarbon compounds, carbon atoms can be binding maximally hydrogen
atoms. In other words, a saturated aliphatic hydrocarbon compounds that are difficult to react
Alkanes
Alkanes structure
The structure of alkanes and carbon compounds are generally used to be written in the
form of a compressed structure formula, as shown below.
Number of C
atoms
Molecular
formula
Structure Name of
alkane
1 CH4 CH4 methane2 C2H6 CH3-CH3 ethane3 C3H8 CH3-CH2-CH3 propane
4 C4H10 CH3-CH2-CH2-CH3 butane5 C5H12 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 pentane
6 C6H14 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 hexane
7 C7H16 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 heptane
8 C8H18 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 octane
9 C9H20 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 nonane10 C10H22 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 decane
General formula of alkanes is Cn H2n+2
If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of
cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference
between the total cluster –CH2- sequentially so these compounds are homologous series.
Nomenclature of alkanes
To determine the name of a compound we need to pay attention to some of the
following:
a. Main chain is the longest carbon chain of the hydrocarbon
true false
b. Alkyl group : a group which is the branching of the carbon chain with the
general formula Cn Hn+1
KTSP Kimia Kelas X 82
C C C C C C C
C
C
C
C
C C C C C C C
C
C
C
C
The names of the alkyl group on the alkanes main chain
Struktur gugus Nama-CH3 Methyl-CH2-CH3 Ethyl-CH2-CH2-CH3 PropylCH3-CH-CH3 Isopropyl
-CH2-CH2-CH2-CH3 ButylCH3-CH-CH2-CH3 sec-butyl
-CH2-CH-CH3 Isobutyl
-C-CH3
ter-butyl / t-butyl
c. Numbering the parent chain branching : numbering the parent chain starting
from the C atom closest to the branch
true false
d. Naming, alkyl group twin if there is more than one alkyl group the same
group plus the writing of the name in-front of the word di-(two clusters), tri-
(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of alkyl group.
3,5-dietyloctane
e. Order of naming the alkyl group : alkyl group is sorted by alphabetical order
butyl – ethyl – isobutyl – isopropyl – methyl – propyl – sek-butyl – ter-butyl
5-ethyl–3–methyloctane
KTSP Kimia Kelas X 83
C C C C C C C
C
C
C
C
CH3
CH3
CH3
C C C C C C C
C
C
C
C
C C C C C C C
C
C
C
C
1 2 3 4 5 6
7 8
8 7 6 5 4 3
2 1
C C C C C C C
C
C
C
C
C8 7 6 5 4 3
2 1
C C C C C C C
C
C
C
C
8 7 6 5 4 3
2 1
Isomers in alkanes
Isomers are compounds that are different but have the same molecular formula,
example :
C4H10, has two structural isomers
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – CH – CH3
n – butane isobutane (2-metilpropana)
(t.d : -0,5oC, t.l : -135oC) (t.d : -10oC, t.l : -145oC)
C. Materi Pengayaan
Uses of alkanes compounds in everyday life, among other are as fuel, lubricating oil, the major
material for petrochemical industries, organic solvent, the major material for alcohol and
vinegar and other. Alkanes compounds generally are obtained from the petroleum and natural
gas manufactures.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa member salam dan guru memeriksa kehadiran
siswa.
Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya mengenai kekhasan atom karbon agar
pembelajaran hari ini lebih terfokus.
Siswa diperkenalkan mengenai senyawa-senyawa alkana
yang biasa ditemukan pada kehidupan sehari-hari.
15
2. Pembelajaran inti
Siswa memperhatikan dan memahami tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Siswa memperhatikan gambar struktur alkana secara
umum.
Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkana.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tata nama
senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC.
90
KTSP Kimia Kelas X 84
CH3
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan berlatih
penamaan senyawa-senyawa hidrokarbon dan isomer
dengan peragaan.
3. Penutup
Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan hari ini dan menyusun kesimpulan.
Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna.
2. Menentukan nama senyawa alkena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang
berdasarkan aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkanena dan alkuna.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan
sehari-hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna.
2. Menentukan nama senyawa alkaena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang
berdasarkan aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkena dan alkuna.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan
sehari-hari.
V. Uraian Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat
Kekhasan atom karbon.
Konfigurasi electron atom karbon
Struktur lewis
Reaksi oksidasi
B. Materi Inti
Unsaturated aliphatic hydrocarbons
KTSP Kimia Kelas X 86
Unsaturated hydrocarbons are hydrocarbons with one or more carbon atoms bind hydrogen atoms
have no maximum or double bond (double or triple).
Alkene
Alkene structure
Structure of alkenes and carbon compounds are generally used to be written in the form
of a compressed structure formula, as shown below..
1. Number of
C atom
s
2. Molecular
formula
3. Structure 4. Name of
alkane
5. 2 6. C2H4 7. CH2=CH2 8. ethene 9. 3 10. C3H6 11. CH2=CH-CH3 12. propene
13. 4 14. C4H8 15. CH2=CH-CH2-CH3 16. 1-butene 17. 5 18. C5H10 19. CH2=CH-CH2-CH2-CH3 20. 1-
pentene21. 6 22. C6H12 23. CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 24. 1-
hexene 25. 7 26. C7H14 27. CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 28. 1-
heptene 29. 8 30. C8H16 31. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 32. 1-octene33. 9 34. C9H18 35. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 36. 1-
nonene 37. 1038. C10H20 39. CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-
CH3
40. 1-decene
General formula of alkanes CnH2n
As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties
of alkenes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous
series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with
increasing molecular mass.
Nomenclature of alkenes
In general, the naming of alkene compounds, similar to the alkanes but the
determination of the parent chain and the sequence of the parent chain of carbon
atoms based on the position of unsaturated bond (double), example:
Salah Benar
5-ethyl–3–methyl-7-octene 4-ethyl–6–methyl-1-octene
KTSP Kimia Kelas X 87
C CH
H H
H
8 7 6 5 4 3
2 1
C C C C C C C
C
C
C
C
1 2 3 4 5 6
7 8
C C C C C C C
C
C
C
C
C C C C C C C
C
C
C
C
Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated, if there is more than
one unsaturated bond in the one compound the writing of the name in-front of the
word di-(two clusters), tri-(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of
unsaturated bond.
1,3,5-heptatriene
Isomer of alkene
note the following three hydrocarbon compounds :
a. b. c.
a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of
unsaturated bond.
a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of
compound.
if we draw b compound to the another form,
trans-2-butene cis-2-butene
The above two compounds is an isomer, although both compounds butene but these
compounds are different compounds. Both compounds above said geometric isomers.
Alkyne
alkyne structure
Structure alkyne and carbon compounds are generally used to be written in the form of a
compressed structure formula, as shown below.
41. Number of
C atom
s
42. Molecul
ar formula
43. Structure 44. Name of
alkane
45. 2 46. C2H4 47. CH≡CH 48. ethyne 49. 3 50. C3H6 51. CH≡C-CH3 52. propyne
KTSP Kimia Kelas X 88
1 2 3 4 5 6 7
C C C C C C C C C C
C
C
C CH3C
CH3
H
HC C
H3C CH3
HH
C CH H
C C C C C C C
C
C
C
C
53. 4 54. CCe p 55. CH≡C-CH2-CH3 56. 1-butyne 57. 5 58. C5H10 59. CH≡C-CH2-CH2-CH3 60. 1-
pentyne61. 6 62. C6H12 63. CH≡C-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 64. 1-
hexyne 65. 7 66. C7H14 67. CH≡C-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 68. 1-
heptyne 69. 8 70. C8H16 71. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 72. 1-octyne
73. 9 74. C9H18 75. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 76. 1-nonyne
77. 1078. C10H20 79. CH≡C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 80. 1-decyne
General formula of alkyne CnH2n-2
As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties
of alkynes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous
series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with
increasing molecular mass.
Nomenclature of alkenes
In general, the naming of alkyne compounds, similar to the alkanes and alkenes but
the determination of the main chain and the sequence of the parent chain of carbon
atoms based on the position of unsaturated bond (triple), example:
false true
5-ethyl–3–methyl-7-octyne 4-ethyl–6–methyl-1-octyne
Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated,
1,3,5-heptatriyne
Isomer pada alkuna
perhatikan ketiga senyawa hidrokarbon berikut :
a. b. c.
a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of
unsaturated bond.
a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of
compound.
KTSP Kimia Kelas X 89
8 7 6 5 4 3
2 1
C C C C C C C
C
C
C
C
1 2 3 4 5 6
7 8
C C C C C C C
C
C
C
C
1 2 3 4 5 6 7
C C C C C C C C C C
C
C CCC
C. Materi Pengayaan
Uses of One of alkene compounds that have benefit is ethene. Ethene is used to make
polyetene (polyethylene), a plastic polymer. Ethene is also used to make ethylene glicol,
styrene, chloroethane (used to make TEL, an additive to petrol), and to make alcohol in
industries.
Ethyne can be used to speed up fruites ripening. This gas is a result of caride (CaC 2) reaction
with water. Ethyne is used to make vinylchloride (CH2=CHCl) which is the monomer in
making polyvinyl chloride (PVC).
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
1. Pembukaan :
Siswa membuka pelajaran dengan member salam dan guru
memeriksa kehadiran siswa.
Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya mengenai senyawa alkana.
Siswa mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan pada hari ini.
15
2. Pembelajaran inti
Siswa memperhatikan struktur senyawa alkena dan alkuna.
Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkena
dan alkuna berdasarkan struktur molekul yang telah
ditunjukan.
Siswa mempelajari tata nama senyawa alkena dan alkuna
berdasarkan aturan tata nama IUPAC.
Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru.
Siswa diberikan beberapa contoh nama senyawa alkena
dan alkuna, kemudian menggambarkan struktur senyawa-
senyawa tersebut.
Dengan menggunakan molymood, siswa mempelajari
konsep isomer yang terdapat pada senyawa alkena dan
alkuna.
Siswa mengerjakan latihan penulisan isomer-isomer dari
90
KTSP Kimia Kelas X 90
suatu struktur yang diberikan oleh guru.
3. Penutup
Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan dan membuat kesimpulanya.
Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Sifat-Sifat Senyawa Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon.
2. Menjelaskan reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon (reaksi oksidasi, reaksi
addisi, reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi).
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari sifat fisik dan sifat kimia.
2. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon.
3. Menjelaskan reaksi oksidasi dalam senyawa hidrokarbon.
4. Menjelaskan reaksi substitusi dalam senyawa hidrokarbon.
5. Menjelaskan reaksi eliminasi dalam senyawa hidrokarbon.
6. Menjelaskan reaksi addisi dalam senyawa hidrokarbon.
V. Uraian Materi Pembelajaran
D. Materi Prasyarat
1. Chemical bond
2. Special characteristic of atomic carbon.
3. Hydrocarbon compounds.
4. Physical and chemical properties
E. Materi Inti
1. Physical properties
KTSP Kimia Kelas X 92
Homologous Series
81. MolecularFormula
82. Mr 83. BoilingPoint (°C)
84. MeltingPoint (°C)
85. Phase (25°C)
86. CH4 87. 16 88. -161.5 89. -182.5 90. gas 91. C2H6 92. 30 93. -88.6 94. -183.3 95. gas 96. C3H8 97. 44 98. -42.1 99. -189.7 100. gas
101. C4H10 102. 58 103. -0.5 104. -138.4 105. gas
106. C5H12 107. 72 108. 36.1 109. -129.7 110. liquid
111. C6H14 112. 86 113. 68.7 114. -95.3 115. liquid
116. C7H16 117. 100 118. 98.4 119. -90.6 120. liquid
If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of
cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference between
the total cluster –CH2- sequentially so these compounds are homologous series.
Compounds in the homologous series have similar chemical properties, but the nature of
physics that changed in line with increasing molecular mass. As with alkanes, alkenes and
alkynes are compounds of homologous series.
121. Structure 122. Mr 123. Boiling Point (°C)
124.
125.
126.
127. 72
128.
129. 36
130.
131.
132.
133. 72
134.
135. 26
136.
137.
138.
139.
140. 72
141.
142. 10
Branched hydrocarbons having a boiling point and melting point lower than the
hydrocarbon compounds that are not branched.
2. Chemical properties
Chemical properties of hydrocarbon :
a. Oxidation reaction
Oxidation reaction is also called as burning reaction. Complete oxidation of alkane
is produce of CO2 and H2O.
For example, burning reaction of propane :
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O
Incomplete oxidation is produce of CO and H2O, or there is soot.
b. Substitution reaction
Substitution reaction is an atoms or groups of atoms replacement reaction with
another atom or groups of atom. One of important substitution reaction of alkane is
halogenation, that is replacement of H atom with halogen atom, especially chlorine.
Example :
KTSP Kimia Kelas X 93
H H
H− C−H + Cl2 H− C−Cl + HCl
H H
c. Elimination reaction
In elimination reaction, single bond compounds will change into multiple bonds by
releasing small molecules. Elimination reaction is a reverse of addition reaction.
Example :
CH3-CH2-CH2-CH3 Ni/Pt CH3-CH=CH-CH3 + H2
CH2-CH3 CH2=CH2 + H2O
d. Addition reaction
Addition reaction can only happen in compounds with double or triple bonds. In the
addition reaction, the multiple bond compounds receive atoms or groups of atoms so
that the bond change into single bond. Usually addition reaction in alkenes include
reaction with hydrogen (H2), halogens (X2), and a hydrogen halide (HX).
Example :
1) Hydrogen addition to alkenes.
Hydrogen addition to alkenes will form alkanes.
C2H4 + H2 Pt/Ni C2H6
2) Halogens addition to alkenes.
Halogens addition to alkenes will result in dihaloalkenes.
CH2 = CH-CH3 + Cl2 CH2Cl-CHCl-CH3
1,2-dicloropropane
3) Halides acid addition (hydrohalogenation).
This reaction to symmetric alkenes is produce one product.
CH2=CH2 + HCl CH3−CH2Cl
In asymmetric alkenes produced some possibility addition result as the following,
CH3−CHBr−CH3 (B) 2-bromopropane
CH2= CH-CH3 + HBr
CH2Br−CH2−CH3 (A)
1-bromopropane
In reality, from the reaction above, the main result is 2-bromopropane (look the B
track, from experiment by V.V Markovnikoff (1838-1904) made rule that is called
Markofnikoff Rule: “If HX react with asymmetric multiple bond so the main result
KTSP Kimia Kelas X 94
OH
∆ H2SO4
OH H2SO4
is molecule with H atom adding to C atom with multiple bond which have many H
atom.”
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
Siswa member salam pembuka dan guru memeriksa absen
siswa.
Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh guru, yang
berkaitan dengan senyawa hidrokarbon agar pembelajaran
lebih terfokus.
Siswa menuliskan judul pembelajaran di media presentasi.
Siswa diberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran
hari ini.
15
2. Pembelajaran inti
(sifat fisik senyawa hidrokarbon)
- Siswa memperhatikan tabel sifat fisik senyawa
hidrokarbon yang ditampilkan oleh guru.
- Siswa membuat pertanyaan dan pernyataan mengenai
tabel yang ditunjukan oleh guru.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai sifat
fisik dan kecenderunganya pada deret hidrokarbon.
- Siswa menyampaikan pertanyaan sesuai dengan
penjelasan tersebut.
(reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon)
- siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi
oksidasi pada senyawa hidrokarbon.
- Siswa menuliskan persamaan reaksi oksidasi
berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.
90
KTSP Kimia Kelas X 95
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
persamaan reaksi oksidasi.
- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan
tersebut.
(reaksi substitusi senyawa hidrokarbon)
- siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi
substitusi pada senyawa hidrokarbon.
- Siswa menuliskan persamaan reaksi substitusi
berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
persamaan reaksi oksidasi.
- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan
tersebut.
(reaksi eliminasi senyawa hidrokarbon)
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi
eliminasi pada senyawa hidrokarbon.
- Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi
berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
persamaan reaksi oksidasi.
- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan
tersebut.
(reaksi addisi senyawa hidrokarbon)
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi
eliminasi pada senyawa hidrokarbon.
- Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi
berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
persamaan reaksi oksidasi.
- Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan
tersebut.
(Demonstrasi)
- Siswa memperhatikan demonstrasi reaksi addisi gas
KTSP Kimia Kelas X 96
asetilena.
- Siswa menuliskan reaksi kimia berdasarkan
demonstrasi tersebut.
- Siswa memperhatikan materi animasi mengenai
pembuatan etena.
Siswa menuliskan reaksi kimia yang terjadi pada animasi
tersebut.
3. Penutup
Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran dan
membuat kesimpulan.
Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30
VII. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
IX. Penilaiana. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan
kerja, pengamatan perilakub. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorikc. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasild. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Minyak Bumi dan petrokimia
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi – fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
III. Indikator
a. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara.
b. Menyebutkan komposisi minyak bumi, gas alam dan batu bara.
c. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
IV. Analisis Materi Pelajaran
A. Materi Prasyarat
Sifat – sifat Hidrokarbon
a. Sifat- sifat fisis
Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana, alkena dan alkuna meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekul. Pada suhu kamar (25oC), C1 – C4
berwujud gas, suku- suku nerikutnya berwujud cair dan suku – suku tinggi berwujud padat. Di
antara senyawa – senyawa berisomer, isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih
yang lebih rendah.
Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih mudah larut dalam pelarut yang
nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4).
b. sifat- sifat kimia
1. Pembakaran
Reaksi pembakaran dapat terjadi pada alkana, alkena dan alkuna. Pembakaran sempurna
hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh: reaksi pembakaran propana
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O
2. Substitusi
KTSP Kimia Kelas X 98
Reaksi substitusi hanya terjadi pada alkana. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain
disebut reaksi substitusi. Salah satu reaksi substitusi alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian
atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin.
3. Perengkahan
Perengkahan ialah pemutusan rantai karbon menjadi potongan – potongan yang lebih
pendek. Perengkahan terjadi pada alkana bila dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa
oksigen. Perengkahan alkana menghasilkan alkena.
4. Adisi
Adisi merupakan reaksi penjenuhan ikatan rangkap, sehingga adisi hanya dapat terjadi
pada alkena dan alkuna.
5. Polimerisasi
Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul
besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, seangkan hasilnya
disebut polimer.
B. Materi yang Dikembangkan
Minyak dan Gas Bumi
1. Pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara
Minyak bumi, gas alam dan batu bara berasa dari pelapukan sisa – sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik
lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa – sisa organisme itu mengendap di dasar lautan,
kemudian tertutup lumpur an lambat laun berubah menjadi batuan. Dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa- sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya
menjadi minyak dan gas. Sedangkan batu bara dipercaya berasal dari pohon – pohon dan pakis
yang terkubur sekitar tiga juta tahun yang lalu.
2. komposisi gas alam, minyak bumi dan batu bara
Komposisi gas alam alakan suku rerndah, yaitu metana, etana, propana dan butana
dengan metana sebagai komponen utamanya. Dan juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon
dioksida dan hidrogen sulfida.
Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang etrdapat dalam minyak bumi utama adalah alkana kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, niotrogen dan belerang.
Batu bara mengandung hidrokarbon suku tinggi dan juga mengandung senyawa belerang.
3. Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi biasanya terdapat 3 – 4 km di bawah permukaan dan diperoleh dengan
membuat sumur bor. Pengolahan (pemurnian = refining) minyak bumi dilakuikan melalui
destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok – kelompok dengan
rentang titik didih tertentu.
KTSP Kimia Kelas X 99
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar
400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa
cairan dan turun ke bawah sednagkan yang titik didihnya labih rendah akan menguap dan naik
ke bagian atas melalui sungkuo gelembung. Semakin ke atas, suhu semakin rendah sehingga
setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ka bagian yang lebih atas
lagi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang suhu kamar
berupa gas.
4. Bensin
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang diamksudkan untuk kendaraan
bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus.
Ketiganya mempunyai mutu dan prilaku berbeda yang dikaitkan dengan jumlah ketukan yang
ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin tinggi ketukan, semakin baik mutu
bensin dan semakin tinggi nilai oktannya.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua janis senyawa sebagai pembanding, yaitu
isooktana dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi nilai oktan
100; sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan diberi nilai oktan nol.
Isooktana (nilai oktan = 100) n-heptana (nilai oktan = 0)
Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, nilai oktan bensin harus ditingkatkan melalui
reforming atau zat anti ketukan.
5. Nafta
Nafta merupakan fraksi ringan dari minyak bumi yang mengandung C6 - C10. digunakan
sebagai banhan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintesis, nilon, karet sintesis,
pestisida detergen, obat-obatan, kosmetik dan sebagai pelarut.
6. Gas alam
Gas alam sebagian besar terdiri atas metana. Gas alam digunakan terutama sebagai bahan
bakar dan sebagai sumber hidrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendekatan dan Metode
Metode : Diskusi dan Presentasi kelompok
Pendekatan : Konsep
KTSP Kimia Kelas X 100
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Siswa mengerjakan tugas materi sebelumnya dan
diperiksa oleh guru.
c. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru mengenai:
Sifat-sifat fisis dan kimia hidrokarbon.
30
2. Kegiatan Inti
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai diskusi
kelompok yang akan dilaksanakan.
2. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok dan diberi tema yang
berbeda-beda tiap kelompok.
3. Siswa mendiskusikan tema masing – masing di dalam
kelompok.
4. Siswa mengerjakan LKS kelompok dengan cara berdiskusi.
5. Perwakilan siswa dalam masing – masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
6. Siswa dalam kelompok lain menyimak dan mengerjakan
LKS yang sesuai dengan tema yang dipresentasikan.
45
60
60
45
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai minyak bumi
dan gas alam dan dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan
pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca materi
berikutnya.
30
KTSP Kimia Kelas X 101
VI. Alat dan Bahan (Sumber)
a. Alat :
Papan tulis
LCD
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bandung, ___________
Mengetahui,
Kepala SMA Santa Angela
Sr. Florentia Mujiyati, OSU
Bandung, ___________
Disetujui oleh
Wakasek Kurikulum
P.D. Boedisantoso, M.Pd.
Bandung, 23 Juli 2012
Dibuat oleh
Guru Mata Pelajaran Kimia
Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 102