ktsp perangkat kimia xi gjl 10-11

Click here to load reader

Upload: irawan-cipto-nugroho

Post on 29-Oct-2015

203 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KUNCI STAR IDOLA SMA/MA KIMIA XI

PENENTUAN STANDAR KETUNTASAN MINIMAL PER STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASARMata Pelajaran:KimiaKelas/Semester:XI/Ganjil

Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarStandar Ketuntasan MinimalNilai SKBM (%)

Kriteria Penentuan Ketuntasan Minimal

EsensialKompleksitasDaya DukungIntake

Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa

Menjelaskan Teori Atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya

Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan menggunakan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan

Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Memahami teori tumbukan (tabrakan)untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan kesetimbangan dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan:SMA

Kelas/Semester:XI/1

Mata Pelajaran:Kimia

Tahun Ajaran

:2010/2011

SemesterNo.Materi Pokok/Kompetensi DasarAlokasi WaktuKeterangan

11.

2.

3.

4.

5.

6.Struktur Atom dan Sistem Periodik

- Menjelaskan Teori Atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

Ikatan Kimia

- Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya

- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekulTermokimia

- Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

- Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan menggunakan hukum Hess, data perubahan entalpi pemben-tukan standar dan data energi ikatan

Laju Reaksi

- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktoryang mempengaruhi laju reaksi

- Memahami teori tumbukan (tabrakan)untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

Reaksi Kesetimbangan dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.

- Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan

Tetapan Kesetimbangan

- Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

- Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri8 JP

12 JP

20 JP

16 JP

4 JP

12 JP

Jumlah72 JP

27.

8.

9.

10.

11.Larutan Asam dan Larutan Basa

- Menjelaskan teori-teori asam, dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan- Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa

- Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis

Larutan Penyangga

- Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Hidrolisis Garam

- Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam ari dan pH larutan garam tersebutKelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

- Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan Pembuatan Koloid

- Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

Sifat-sifat Koloid

- Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari20 JP

10 JP

10 JP10 JP

10 JP

Jumlah80 JP

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PROGRAM SEMESTER (PROMES)Mata Pelajaran:

Kimia

Kelas/Semester:

XI/1No.Materi Pokok/Kompetensi DasarJml

JamBulan

JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberJanuari

123412341234512341234512341234

123456789101112131415161718192021222324252627282930313233

1.Struktur Atom dan Sistem Periodik

Menjelaskan Teori Atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

Ulangan Harian I8Persiapan Penerimaan Rapor

2.Ikatan Kimia

- Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya

- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul

Ulangan Harian II12

3.Termokimia

- Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

- Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan menggunakan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan20

Ulangan Harian III

4.Laju Reaksi16

- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktoryang mempengaruhi laju reaksi

- Memahami teori tumbukan (tabrakan)untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

Ulangan Harian IV

5.Reaksi kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

- Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan4

6.Tetapan kesetimbangan

- Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

- Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Ulangan Harian V

Latihan ulangan Umum Semester 112

Jumlah72

RINCIAN MINGGU EFEKTIFSatuan Pendidikan:SMAKelas/Semester:XI/1

Mata Pelajaran:KimiaTahun Ajaran

:2010/2011I. Jumlah minggu dalam semester 1

No.BulanJumlah Minggu

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Januari2

4

5

4

5

4

4

Total28

II. Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1

No.KegiatanJumlah Minggu

1.

2.

3.

4.

5.

6.Kegiatan tengah semester

Libur bulan Ramadan dan sesudah Idul Fitri

Latihan ulangan umum semester 1

Ulangan umum semester 1

Persiapan penerimaan rapor

Libur semester 11

4

1

1

1

2

Total10

III. Jumlah minggu efektif dalam semester 1

Jumlah minggu dalam semester 1 jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1

= 28 minggu 10 minggu

= 18 minggu efektif

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa

Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

Menjelaskan Teori Atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

Struktur Atom

1. Teori atom Bohr

2. Teori atom mekanika kuantum

Menurut teori mekanika kuantum setiap kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit atau subtingkat energi elektron. Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari lingkungan dan sebaliknya elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah dengan melepas energi dalam bentuk sinar.

Bilangan Kuantum

Agar elektron-elektron dapat dibedakan satu dengan yang lain, maka diberikan empat bilangan kuantum untuk setiap elektron.

1. Bilangan kuantum utama (n)

Berharga 1, 2, 3, 4 ..

Menunjukkan besarnya lintasan elektron

1. Bilangan kuantum azimut ()

Berharga 0, 1, 2, 3, .. (n - 1)

Menunjukkan di subkulit (sublintasan) mana elektron bergerak dan juga menentukan bentuk orbital

2. Bilangan kuantum magnetik (m)

Berharga , .0,,

Menentukan kedudukan atau orientasi orbital

3. Bilangan kuantum spin (s)

Berharga dan

Harga s memberikan gambaran tentang arah perputaran elektron

Bentuk-bentuk orbital:

1. Orbital s

2. Orbital p

Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron menggambarkan lokasi semua elektron menurut orbital-orbital yang ditempati

Dalam menulis konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan:

1. Prinsip Aufbau: Elektron akan mengisi orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih rendah dahulu baru orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih tinggi

Urutan tingkat energi: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

2. Eksekusi (larangan) Pauli: Tidak mungkin ada dua elektron dengan keempat bilangan-bilangan kuantum sama, setiap orbital dapat diisi oleh maksimal 2 elektron

3. Aturan Hund pada pengisian orbital-orbital setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron

Sistem Periodik Unsur

Dalam sistem periodik modern unsur-unsur dikelompokkan dalam:

1. Periode, adalah lajur mendatar dalam sistem periodik unsur yang menyatakan banyaknya bilangan kuantum utama (kulit elektron) yang dimiliki oleh suatu unsur.

2. Golongan, adalah lajur vertikal dalam sistem periodik unsur yang menyatakan pengisian elektron terakhir pada suatu orbital3. Blok, berdasarkan konfigurasi elektron atomnya, unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok s, p, d, dan f

Dengan menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur, kita dapat menentukan letak sistem periodik unsur

1. Unsur golongan utama (A)

2. Unsur golongan transisi (B)

* Golongan transisi dalam

1. * Sifat periodik Unsur- Ceramah

- Diskusi

- Penugasan Telah mempelajari teori atom Niels Bohr, teori Max Planck, teori Louis de Broglie, konsep Schrodinger dan Warner Heisenberg4 x pertemuan

(8 x 45 ) Buku paket Kimia untuk kelas XI

Buku lain yang relevan

Tabel SPU

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi

:Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur serta struktur molekul dan sifat-sifat senyawa

Kompetensi DasarIndikatorMateri PelajaranPenilaianRanah PenilaianKet.

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

Menjelaskan Teori Atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfi-gurasi elektron dan diagram orbi-tal serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

Menjelaskan teori atom mekanika kuantum

Menjelaskan pengertian bilangan kuantum dan bentuk-bentuk orbital

Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan asas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital

Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik Menurut teori mekanika kuantum setiap kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit atau subtingkat energi elektron. Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari lingkungan dan sebaliknya elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah dengan melepas energi dalam bentuk sinar

Bilangan Kuantum

Agar elektron-elektron dapat dibedakan satu dengan yang lain, maka diberikan empat bilangan kuantum untuk setiap elektron.

1. Bilangan kuantum utama (n)

Berharga 1, 2, 3, 4 ..

Menunjukkan besarnya lintasan elektron

2. Bilangan kuantum azimut ()

Berharga 0, 1, 2, 3, .. (n - 1)

Menunjukkan di subkulit (sublintas-an) mana elektron bergerak dan juga menentukan bentuk orbital

3. Bilangan kuantum magnetik (m)

Berharga , .0,,

Menentukan kedudukan atau orientasi orbital

4. Bilangan kuantum spin (s)

Berharga dan

Harga s memberikan gambaran tentang arah perputaran elektron

Bentuk-bentuk orbital:

a. Orbital s

b.Orbital pKonfigurasi Elektron

1. Konfigurasi elektron menggambarkan lokasi semua elektron menurut orbital-orbital yang ditempati

2. Dalam menulis konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan:

a. Prinsip Aufbau: Elektron akan mengisi orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih rendah dahulu baru orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih tinggi

Urutan tingkat energi: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

b. Larangan Pauli: Tidak mungkin ada 2 elektron dengan keempat bilangan-bilangan kuantum sama, setiap orbital dapat diisi oleh maksimal 2 elektron

c. Aturan Hund pada pengisian orbital-orbital setingkat, elektron-eletron tidak membentuk pasangan lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron

Contoh: Konfigurasi elektron

7N = 1s 2s 2p3diagram orbital

Sistem Periodik Unsur

- Dalam sistem periodik modern unsur-unsur dikelompokkan dalam:

1. Periode, adalah lajur mendatar dalam sistem periodik unsur yang menyatakan banyaknya bilangan kuantum utama (kulit elektron) yang dimiliki oleh suatu unsur.

2. Golongan, adalah lajur vertikal dalam sistem periodik unsur yang menyatakan pengisian elektron terakhir pada suatu orbital

3. Blok, berdasarkan konfigurasi elektron atomnya, unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok s, p, d, dan f

-Dengan menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur, kita dapat menentukan letak sistem periodik unsur

Kuis-Pilihan ganda

-Uraian Pengetahuan dan pemahaman konsep

Jelaskan tentang teori atom mekanika kuantum!

Suatu unsur dalam SPU menempati periode 4 golongan 1B. Tentukan 4 bilangan kuantum elektron terakhirnya!

Atom Cr memiliki 24 elektron

a. Bagaimana konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya

b. Berapa orbital yang terisi elektron berpasangan?

c. Berapa elektron tunggalnya

Bilangan kuantum elektron terakhir suatu atom adalah n = 3, = 2, m = -1, s = . Tentukan:

a. Nomor atom dan konfigurasi elektronnya

b. Letaknya dalam SPU

Konfigurasi elektron dari suatu unsur yang memiliki energi ionisasi terbesar adalah .

a. 1s1b. 1s

c. 1s 2s1

d. 1s 2s 2p6e. 1s 2s 2p6 3s 3p6 4s 3d10Praktik

1. Carilah informasi dari buku atau literatur tentang perkembangan model atom dari teori atom Dalton hingga teori atom mekanika kuantum!

2. Buatlah rangkuman dan informasi yang Anda peroleh!

3. Tunjukkan kelemahan yang ada pada masing-masing teori!

4. Bagaimana kesimpulan yang anda peroleh?

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Materi Pokok: Struktur atom dan sistem periodik

Pertemuan Ke-:1 dan 2

Metode:Ceramah, diskusi dan tanya jawab

Waktu

: 4 x pertemuan (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa.II.Kompetensi Dasar

Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasielektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.III.Materi Pelajaran

*Struktur Atom

1. Teori atom Bohr

2. Teori atom mekanika kuantum

Menurut teori mekanika kuantum setiap kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit atau subtingkat energi elektron. Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari lingkungan dan sebaliknya elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah dengan melepas energi dalam bentuk sinar

Bilangan kuantum

Agar elektron-elektron dapat dibedakan satu dengan yang lain, maka diberikan empat bilangan kuantum untuk setiap elektron.

* Bilangan Kuantum

1. Bilangan kuantum utama (n)

Berharga 1, 2, 3, 4 ..

Menunjukkan besarnya lintasan elektron

2. Bilangan kuantum azimut ( )

Berharga 0, 1, 2, 3, .. (n - 1)

Menunjukkan di subkulit (sublintasan) mana elektron bergerak dan juga menentukan bentuk orbital

3. Bilangan kuantum magnetik (m)

Berharga - 1, .0,, + 1 Menentukan kedudukan atau orientasi orbital

4. Bilangan kuantum spin (s)

Berharga dan

Harga s memberikan gambaran tentang arah perputaran elektron

Bentuk-bentuk orbital:

a. Orbital s

b. Orbital p*Konfigurasi elektron menggambarkan lokasi semua elektron menurut orbital-orbital yang ditempati. Dalam menulis konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan:

1. Prinsip Aufbau: Elektron akan mengisi orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih rendah dahulu baru orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih tinggi. Urutan tingkat energi: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

2. Eksklusi (larangan) Pauli: Tidak mungkin ada 2 elektron dengan keempat bilangan-bilangan kuantum sama, setiap orbital dapat diisi oleh maksimal 2 elektron

3. Aturan Hund pada pengisian orbital-orbital setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron

Contoh: Konfigurasi elektron

7N = 1s 2s 2p3diagram orbital

IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

- Motivasi :Memotivasi siswa untuk memahami teori kuantum dan bentuk-bentuk orbital, mampu menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan asas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital

-Prasyarat:Siswa telah mempelajari teori atom Niels Bohr, teori Max Planck, dan Warner Heisenberg2. Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, konfigurasi elektron

Memimpin diskusi tentang konfigurasi elektron atom/ion dan memberikan pertanyaan

Murid:

Memperhatikan penjelasan guru, mencatat

Berdiskusi tentang konfigurasi elektron atom/ion

Menjawat pertanyaan3. Penutup

Tugas

Uji kompetensi15 menit

150 menit

15 menitPersonal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

MolimodVI.Penilaian

a.Jenis Tagihan

Kuis

b.Tindak Lanjut

-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

-LKS

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Materi Pokok: Struktur atom dan sistem periodik

Pertemuan Ke-:3 dan 4

Metode:Ceramah, diskusi dan tanya jawab

Waktu:4 x pertemuan (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa.II.Kompetensi Dasar

Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasielektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

III.Materi Pelajaran

*Sistem Periodik Unsur

- Dalam sistem periodik modern unsur-unsur dikelompokkan dalam:

1. Periode, adalah lajur mendatar dalam sistem periodik unsur yang menyatakan banyaknya bilangan kuantum utama (kulit elektron) yang dimiliki oleh suatu unsur.

2. Golongan, adalah lajur vertikal dalam sistem periodik unsur yang menyatakan pengisian elektron terakhir pada suatu orbital

3. Blok, berdasarkan konfigurasi elektron atomnya, unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok s, p, d, dan f

-Dengan menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur, kita dapat menentukan letak sistem periodik unsur

1. Unsur golongan utama (A)

2. Unsur golongan transisi (B)

* Golongan Transisi Dalam

* Sifat Periodik Unsur

IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1.Pendahuluan

- Motivasi :Memotivasi siswa agar mampu menghubungkan konfigurasi elektron dan letaknya dalam sistem periodik

-Prasyarat:Siswa telah mempelajari perkembangan pengelompokan unsur-unsur dari hukum Triade sampai sistem periodik modern

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang pengelompokan unsur-unsur ke dalam periode, golongan, dan blok dan letaknya dalam sistem periodik

Mengetes kemampuan siswa membaca sistem periodik unsur dengan mengajukan pertanyaan

Murid:

Memperhatikan penjelasan guru dengan menggunakan tabel SPU

Menjawab pertanyaan-pertanyaan3.Penutup

Membuat rangkuman

Ulangan harian15 menit

105 menit

60 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran: Tabel Sistem Periodik

VI.Penilaian:

a.Jenis Tagihan:Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan:-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

-LKS

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa

Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

- Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya

- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul

Bentuk molekul

Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)

Pada molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB. Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka terjadi tolak-menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) > tolakan (PEI - PEI)

Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada atom pusat.

Teori Hibridisasi

Kepolaran Ikatan

Suatu ikatan kovalen disebut polar (terkutub) bila pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Terjadi bila atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan

Semakin besar perbedaan keelektronegatifan antara dua atom, makin polar molekul tersebut, sebaliknya bila dua atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan yang sama, maka molekulnya nonpolar (tidak berkutub)

Kepolaran ikatan juga dipengaruhi oleh bentuk molekul/distribusi pasangan elektron

Bila pasangan elektron terdistribusi secara simetris menyebabkan PEI tertarik sama kuat ke semua atom yang berikatan, akibatnya molekulnya nonpolar.

Contoh : NH3 bersifat polar karena PEI terdistribusi tak simetris (pada atom pusat masih terdapat 1 PEB)

Gaya Antarmolekul

Gaya Van der Waals: taya tarik-menarik antarmolekul yang lemah

a. Gaya antardipol: tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen polar. Contoh: dalam HCl, HBr

b. Gaya London: Gaya tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen nonpolar. Contoh: dalam molekul CH4, CCl4 Ikatan hidrogen: Ikatan antara atom yang sangat elektronegatif (F, O, N) dengan atom hidrogen.

Contoh : HF, H2O, NH3 - Ceramah

- Diskusi

- Tanya jawabTelah mempelajari sifat kepolaran molekul di kelas X6 x pertemuan

(12 x 45 menit) Buku paket Kimia untuk kelas XI

Buku lain yang relevan

Tabel SPU

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa

Kompetensi DasarIndikatorMateri PelajaranPenilaianRanah Penilaian

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

- Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya

- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul

Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron

Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul (gaya London, gaya Van der Waals, dan ikatan hidrogen)

Menerapkan hubungan antara besaran gaya Van der Waals dengan ukuran molekul untuk menjelaskan sifat fisiknya

Bentuk molekul

Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)

Pada molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB. Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka terjadi tolak-menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) > tolakan (PEI - PEI)

Adanya gaya tolak- menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada atom pusat.

Teori Hibridisasi

Kepolaran Ikatan

Suatu ikatan kovalen disebut polar (terkutub) bila pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Terjadi bila atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan

Semakin besar perbedaan keelektronegatifan antara dua atom, makin polar molekul tersebut, sebaliknya bila dua atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan yang sama, maka molekulnya nonpolar (tidak berkutub)

Kepolaran ikatan juga dipengaruhi oleh bentuk molekul/distribusi pasangan elektronBila pasangan elektron terdistribusi secara simetris menyebabkan PEI tertarik sama kuat ke semua atom yang berikatan, akibatnya molekulnya nonpolar.

Contoh: NH3 bersifat polar karena PEI terdistribusi tak simetris (pada atom pusat masih terdapat 1 PEB)

Gaya Antarmolekul

Gaya Van der Waals: taya tarik-menarik antarmolekul yang lemah

a. Gaya antardipol: tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen polar. Contoh: dalam HCl, HBr

b. Gaya London: Gaya tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen nonpolar. Contoh: dalam molekul CH4, CCl4 Ikatan hidrogen: Ikatan antara atom yang sangat elektronegatif (F, O, N) dengan atom hidrogen.

Contoh: HF, H2O, NH3 Kuis Pilihan ganda

UraianPengetahuan dan pemahaman konsep

Perkirakan bentuk molekul XeF2 dan BeF2 bila diketahui no. atom Be=4, Xe=54, F=9, dan apa persamaan dan perbedaan keduanya?

Senyawa AX3 mengandung 3PEI dan 2 PEB, maka bentuk molekul AX3 adalah....

Berdasarkan teori apakah untuk meramalkan bentuk molekul suatu senyawa? Sebutkan inti teori tersebut!

Di antara senyawa-senyawa berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah ....

a. n pentana

b. 2 metil butana

c. n butana

d. 2,2 dimetil propana

e. n propana

Praktik

Carilah informasi dari berbagai sumber tentang berbagai pelarut yang banyak digunakan sehari-hari, carilah hubungan antara pelarut dan zat yang dilarutkan dalam hal kepolaran!

Carilah informasi tentang titik didih dan titik leleh:

a. Alkana, alkena, alkuna, kemudian buatlah kesimpulan

b. Titik didih senyawa berikut

NH3 dan PH3 H2O dan H2S

H dan HCl

Kemudian buatlah suatu kesimpulan!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Materi Pokok: Ikatan Kimia

Pertemuan Ke-:5 s.d. 7

Metode:Ceramah, diskusi dan penugasan

Waktu:6 jam pelajaran (6 x 45 menit)

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa.II.Kompetensi Dasar

- Menjelaskan interaksi (gaya antarmolekul) antarmolekul dengan sifatnya. - Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.III.Materi Pelajaran:

Bentuk molekul

Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)

Pada molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB. Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka terjadi tolak-menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) > tolakan (PEI - PEI)

Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada atom pusat.

Teori Hibridisasi

IV.Strategi Pembelajaran:

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1.Pendahuluan

- Motivasi :Memotivasi siswa untuk mera-malkan bentuk molekul

-Prasyarat:Siswa telah mempelajari sifat kepolaran molekul

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang bentuk molekul, sudut ikatan dan struktur ruang molekul dengan molimod

Memimpin diskusi dan memberikan pertanyaan tentang bentuk molekul senyawa

Murid:

Memperhatikan dan mengamati molimod

Berdiskusi dan menjawab pertanyaan

3.Penutup

Penguasaan

Evaluasi15 menit

210 menit

15 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran:Molimod

VI.Penilaian:

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan:-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

-LKSMengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Materi Pokok: Ikatan Kimia

Pertemuan Ke-:9 dan 10

Metode:Ceramah, diskusi dan penugasan

Waktu:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Mendeskripsikan struktur atom dan sifat-sifat periodik atom serta struktur molekul dan sifat-sifatnya.II.Kompetensi Dasar

1.2 Menerapkan teori domain elektron untuk meramalkan bentuk molekul dan menjelaskan hubungan antarmolekul dengan sifatnya.III.Materi Pelajaran

*Kepolaran Ikatan

Suatu ikatan kovalen disebut polar (terkutub) bila pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Terjadi bila atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan antara dua atom, makin polar molekul tersebut, sebaliknya bila dua atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan sama, maka molekulnya nonpolar (tidak berkutub)

Kepolaran ikatan juga dipengaruhi oleh bentuk molekul/distribusi pasangan elektron. Bila pasangan elektron terdistribusi secara simetris menyebabkan PEI tertarik sama kuat ke semua atom yang berikatan, akibatnya molekulnya nonpolar.

Contoh : NH3 bersifat polar karena PEI terdistribusi tak simetris (pada atom pusat masih terdapat 1 PEB)

*Gaya Antarmolekul

Gaya Van der Waals: taya tarik-menarik antarmolekul yang lemah

a. Gaya antardipol: tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen polar. Contoh: dalam HCl, HBr

b. Gaya London: Gaya tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen nonpolar. Contoh: dalam molekul CH4, CCl4 Ikatan hidrogen: Ikatan antara atom yang sangat elektronegatif (F, O, N) dengan atom hidrogen.

Contoh : HF, H2O, NH3IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1.Pendahuluan

- Motivasi :Memotivasi siswa memahami perbedaan sifat fisik berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul, menerapkan hubungan antara besaran gaya Van der Waals dengan ukuran molekul

-Prasyarat:Siswa telah mempelajari sifat kepolaran molekul

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang kepolaran ikatan, gaya antarmolekul

Memimpin eksperimen tentang penyelidi-kan kepolaran senyawa

Memimpin diskusi hasil eksperimen

Murid:

Memperhatikan dan melakukan persiapan eksperimen

Melakukan eksperimen

Berdiskusi tentang hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan

3.Penutup

Penguasaan

Ulangan harian15 menit

225 menit

30 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Buret dan statif

:- Kain wol dan flanel

- Etanol

Batang politena

:- Air

- Karbon tetraklorida

Gelas kimia

:- Aseton

VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan:Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

-LKS

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

- Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

- Menentukan (H reaksi berdasar-kan percobaan menggunakan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan

Entalpi (H) dan perubahan Entalpi ((H)

Hukum kekekalan energi: energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lain

Sistem: sesuatu yang sedang kita pelajari/kita amati

Lingkungan: sesuatu yang berada di luar sistem

Antara sistem dan lingkungan terjadi interaksi baik perpindahan energi maupun materi

Sistem dalam ilmu kimia: reaksi kimia atau zat-zat dalam reaksi

Jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat disebut entalpi (H)

Perubahan entalpi:

(H = Hhasil Hpereaksi Reaksi endoterm: reaksi yang menyerap (memerlukan) kalor, dalam persamaan reaksi ditandai dengan (H positif ((H > 0) Reaksi eksoterm: reaksi yang melepas (menghasilkan) kalor. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, (H = negatif ((H > 0) berarti Hawal > Hakhir Perubahan entalpi1. Perubahan entalpi pembentukan standar ((Hf) = perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar

2. Perubahan entalpi penguraian standar ((Hd) = penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar

3. Perubahan entalpi pembakaran standar ((Hc) perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar4. Perubahan entalpi penguapan standar ((Hv) perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dari fase cair menjadi gas pada keadaan standar5. Perubahan entalpi pelarutan standar ((Hs) = perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer pada keadaan standar.Persamaan Termokimia

Menentukan (H Reaksi secara Eksperimen Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan kalori meter

Penentuan (H dengan kalorimeter berdasar pada asas Black, yaitu kalor yang dilepas = kalor yang diterima. Karena kalor yan dilepas = Q, maka (H = - Q

Menghitung (H Menggunakan Hukum Hess, Setiap reaksi memiliki (H yang tetap dan tidak bergantung pada jalan reaksi atau jumlah tahap reaksi

Menghitung (H Reaksi Menggunakan Data (H Pembentukan Harga (H reaksi dapat dihitung dengan data (H pembentukan standar ((Hf) dengan rumus:(H = jumlah (Hf jumlah (Hf

(ruas kanan/(ruas kiri/reaktan)

hasil)

(Hf unsur = 0 (nol) Menghitung (H reaksi menggunakan data energi ikatan (Hreaksi = jumlah energi ikatan ruas kiri jumlah energi ikatan ruas kanan

atau

(Hreaksi =jumlah energi ikatan yang diputuskan jumlah energi ikatan yang terbentukMembandingkan kalor pembakaran berbagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari

Kalor yang dihasilkan bahan bakar yang satu dengan yang lain akan berbeda sehingga kita harus dapat memilih bahan bakar yang efektif dengan memperhatikan

Dampak pembakaran bahan bakar

Besarnya kalor yang dihasilkan

Cara memperoleh bahan bakar

Bahan bakar yang dipilih hendaknya menghasilkan kalor yang besar, mudah diperoleh dan tidak menimbulkan dampak negatif

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

Penugasan Telah mempelajari tentang ikatan kimia10 x pertemuan (20 x 45 menit) Buku paket Kimia kelas XI

Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran

: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Kompetensi DasarIndikatorMateri PelajaranPenilaianRanah Penilaian

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan

Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi

Membedakan sis-tem dan lingkungan

Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm)

Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi

Menentukan (H reaksi dengan melakukan eksperi-men sederhana

Menghitung (H reaksi dengan menggunakan hukum Hess

Membandingkan kalor pembakaran berbagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan

Menjelaskan dam-pak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terhadap lingkungan dan banyaknya kalor yang dihasilkan

Hukum kekekalan energi: energi tidak dapat dicip-takan maupun dimus-nahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lain

Sistem: sesuatu yang sedang kita pelajari/kita amati

Lingkungan: sesuatu yang berada di luar sistem

Antara sistem dan lingkungan terjadi inter-aksi baik perpindahan energi maupun materi

Sistem dalam ilmu kimia: reaksi kimia atau zat-zat dalam reaksi

Jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat disebut entalpi (H)

Perubahan entalpi:

(H = Hhasil Hpereaksi Reaksi endoterm: reaksi yang menyerap (memerlukan) kalor dalam persamaan reaksi ditandai dengan (H positif ((H > 0) Reaksi eksoterm: reaksi yang melepas (menghasilkan) kalor. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, (H = negatif ((H > 0) berarti Hawal > Hakhir Perubahan entalpi Perubahan entalpi pembentukan standar ((Hf) = perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar

Perubahan entalpi penguraian standar ((Hd) = penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar

Perubahan entalpi pembakaran standar ((Hc) perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar

Perubahan entalpi penguapan standar ((Hv) perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dari fase cair menjadi gas pada keadaan standar Perubahan entalpi pelarutan standar ((Hs) = perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer pada keadaan standar. Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan kalorimeter

Penentuan (H dengan kalorimeter berdasar pada asas Black, yaitu kalor yang dilepas = kalor yang diterima. Karena kalor yang dilepas = Q, maka (H = - Q

Q = m x c x (t

Menghitung (H menggunakan hukum Hess, Setiap reaksi memiliki (H yang tetap dan tidak bergantung pada jalan reaksi atau jumlah tahap reaksi

Menghitung (H reaksi menggunakan data (H pembentukan

Harga (H reaksi dapat dihitung dengan data (H pembentukan standar ((Hf) dengan rumus:

(H = jumlah (Hf (ruas kanan/hasil)

jumlah (Hf (ruas kiri/reaktan)

(Hf unsur = 0 (nol)

Menghitung (H reaksi menggunakan data energi ikatan

(Hreaksi = jumlah energi ikatan ruas kiri jumlah energi ikatan ruas kanan

atau

(Hreaksi = jumlah energi ikatan yang diputuskan jumlah energi ikatan yang terbentukMembandingkan kalor pem-bakaran berbagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari

Kalor yang dihasilkan bahan bakar yang satu dengan yang lain akan berbeda sehingga kita harus dapat memilih bahan bakar yang efektif dengan memper-hatikan

Dampak pembakaran bahan bakar

Besarnya kalor yang dihasilkan

Cara memperoleh bahan bakar

Bahan bakar yang dipilih hendaknya menghasilkan kalor yang besar, mudah diperoleh dan tidak menimbulkan dampak negatifKuis Pilihan ganda

UraianPengetahuan dan pemahaman konsep

Apakah yang Anda ketahu tentang reaksi eksoterm dalam hal:

- Arah energi

- Perbandingan entalpi awal dan akhir

- Perubahan entalpi ((H)

Pernyataan berikut yang benar tentang reksi endoterm adalah .

a. energi sistem berkurang

b. sistem menyerap kalor

c. (H negatif

d. lingkungan menerima kalor

e. entalpi awal > entalpi akhir

Berdasarkan macam reaksi-nya, perubahan entalpi dapat dibedakan menjadi berapa, jelaskan!

Dalam sebuah kalorimeter direaksikan 11 gram NH4Cl dengan 32 gram Ba(OH)2. 8H2O dan mengakibat-kan perbedaan suhu 42C. kalor jenis campuran = 1kal/grC. berapa (H reaksinya?

Diketahui reaksi

2NO + O2 ( N2O4 (H = a kJ

NO + O2 (NO2 (H = b kJ

Berapa (H untuk reaksi 2NO + O2 ( N2O4?

Diketahui energi ikatan

C = C = 609 kJ

C H = 417,06 kJ

H Br = 367,5 kJ

C Br = 285,6 kJ

C C = 349,44 kJ

Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada adisi 112 gram entena (C2H4) oleh gas HBr menurut reaksi C2H4 + HBr ( C2H5 Br Manakah di antara bahan bakar di bawah ini yang menurut Anda lebih efektif, berilah alasannya

Kayu bakar

Batu bara

Minyak tanah

Gas LPG

Sebutkan tiga kerugian akibat pembakaran yang tidak sempurna terhadap bahan bakar

Praktik

Kumpulkan data tentang berbagai bahan bakar yang digunakan dalam berbagai keperluan dan pertimbangan/ala-sannya memilih bahan bakar tersebut!

Buatlah kesimpulan tentang berbagai pertimbangan dalam memilih bahan bakar!

Lakukan percoba-an tentang efektivitas bahan bakar berikut untuk merebus 100 ml air, kemudian pilihlah bahan bakar yang menurut Anda lebih baik dari segi kalor, ekonomi, dan dampak terhadap lingkungan!

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Materi Pokok: Termokimia

Pertemuan Ke-:11 dan 12

Metode:Eksperimen, pengamatan, diskusi, tanya jawab

Waktu:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

II.Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

III.Materi Pelajaran

Entalpi dan Perubahan Entalpi ((H) Hukum kekekalan energi: energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lain

Sistem: sesuatu yang sedang kita pelajari/kita amati

Lingkungan: sesuatu yang berada di luar sistem

Antara sistem dan lingkungan terjadi interaksi baik perpindahan energi maupun materi

Sistem dalam ilmu kimia: reaksi kimia atau zat-zat dalam reaksi

Jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat disebut entalpi (N)

Perubahan entalpi: (H = Hhasil Hpereaksi Reaksi endoterm: reaksi yang menyerap (memerlukan) kalor dalam persamaan reaksi ditandai dengan (H positif ((H > 0) Reaksi eksoterm: reaksi yang melepas (menghasilkan) kalor. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, (H = negatif ((H > 0) berarti Hawal > Hakhir Perubahan entalpi Perubahan entalpi pembentukan standar ((Hf) = perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar

Perubahan entalpi penguraian standar ((Hd) = penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar

Perubahan entalpi pembakaran standar ((Hc) perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar

Perubahan entalpi penguapan standar ((Hv) perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dari fase cair menjadi gas pada keadaan standar Perubahan entalpi pelarutan standar ((Hs) = perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer pada keadaan standar

Persamaan TermokimiaIV.Strategi Pembelajaran:

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1.Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa mampu membeda-kan sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm dan memahami macam-macam perubahan entalpi

Prasyarat : Siswa telah mempelajari ikatan kimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang reaksi eksoterm dan endoterm dan macam-macam perubahan entalpi

Menugaskan siswa melakukan eksperimen dan pengamatan terhadap reaksi eksoterm dan endoterm

Memimpin diskusi dan mengajukan pertanyaan

Murid :

Memperhatikan penjelasan guru

Melakukan eksperimen dan pengamatan

Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

3.Penutup

Membuat rangkuman

Penugasan 10 menit

160 menit

10 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Tabung reaksi, air, gamping (kapur tohor)

VI.Penilaian:

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevanMengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Termokimia

Pertemuan Ke-

:13 dan 14

Metode

:Eksperimen, pengamatan, diskusi, tanya jawab

Waktu

:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.II. Kompetensi Dasar

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan.III.Materi Pelajaran

Menentukan (H Reaksi secara Eksperimen

Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan kalorimeter

Penentukan (H dengan kalorimeter berdasar pada asas Black, yaitu kalor yang dilepas = kalor yang diterima. Karena kalor yang dilepas = Q, maka (H = - Q

Q = m x c x (t

Q = kalor reaksi (kal)

M = massa air dalam kalori meter (gr)

(t = perbedaan suhu (C)

c = kalor jenis air (kal/grC)

(H = perubahan entalpi (kJ/mol)

1 kal = 4,18 joule

IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa dapat menentukan (H reaksi secara eksperimen Prasyarat : Siswa telah mempelajari ikatan kimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Memimpin dan mengawasi eksperimen yang dilakukan siswa

Memimpin diskusi dan memberikan perta-nyaan-pertanyaan dari hasil eksperimen

Murid :

Melaksanakan eksperimen untuk menentu-kan (H reaksi Mendiskusikan hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

3.Penutup

Membuat rangkuman

Uji kompetensi 15 menit

150 menit

15 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

kalorimeter, pengaduk, larutan KOH 0,2 M, larutan HCl 0,2 MVI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Termokimia

Pertemuan Ke-

:15 dan 16

Metode

:Eksperimen, diskusi, tanya jawab

Waktu

:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.II. Kompetensi Dasar

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan.III.Materi Pelajaran

Menghitung (H menggunakan hukum Hess, Setiap reaksi memiliki (H yang tetap dan tidak bergantung pada jalan reaksi atau jumlah tahap reaksi.

Contoh :

Dari diagram di atas berlaku

(H1 = (H2 + (H3

(H2 = (H1 - (H3 = -112 kJ

IV.Strategi Pembelajaran:

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa mampu menghitung (H menggunakan hukum Hess Prasyarat : Siswa telah mempelajari ikatan kimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang cara menghitung (H dengan menggunakan hukum Hess

Menugaskan siswa melakukan eksperimen untuk membuktikan hasil eksperimen Murid:

Memperhatikan penjelasan guru

Melakukan eksperimen Melaksanakan diskusi hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan3.Penutup

Penugasan Uji kompetensi 15 menit

145 menit

20 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Data VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Termokimia

Pertemuan Ke-

:17 dan 18

Metode

:Ceramah

Waktu

:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.II. Kompetensi Dasar

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan.III.Materi Pelajaran

Harga (H reaksi dapat dihitung dengan data (H pembentukan standar ((Hf) dengan rumus (H = jumlah (Hf jumlah (Hf (ruas kanan/hasil) jumlah (Hf (ruas kiri/reaktan)

(Hf unsur = 0 (nol)

IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa mampu menghitung (H reaksi menggunakan data (H pembentukan Prasyarat : Siswa telah mempelajari ikatan kimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang cara menghitung (H reaksi menggunakan data (H pembentukan

Memberikan tugas kepada siswa untuk menghitung (H reaksi dari suatu reaksi kimia Murid:

Memperhatikan penjelasan guru

Mengerjakan tugas3.Penutup

Uji kompetensi 15 menit

210 menit

15 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Data (H pembentukan dari berbagai senyawa.VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Temokimia

Pertemuan Ke-

:19 dan 20

Metode

:Ceramah, tanya jawab, penugasan

Waktu

:4 x pertemuan (4 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. II.Kompetensi Dasar

Menentukan (H reaksi berdasarkan percobaan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan.III.Materi Pelajaran

Menghitung (H reaksi menggunakan data energi ikatan

Energi ikatan: energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antaratom

(Hreaksi = jumlah energi ikatan ruas kiri jumlah energi ikatan ruas kanan

atau

(Hreaksi = jumlah energi ikatan yang diputuskan jumlah energi ikatan yang terbentuk

Membandingkan kalor pembakaran berbagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari

Kalor yang dihasilkan bahan bakar yang satu dengan yang lain akan berbeda sehingga kita harus dapat memilih bahan bakar yang efektif dengan memperhatikan:

*Dampak pembakaran bahan bakar

*Besarnya kalor yang dihasilkan

*Cara memperoleh bahan bakar

Bahan bakar yang dipilih hendaknya menghasilkan kalor yang besar, mudah diperoleh dan tidak menimbulkan dampak negatif.IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1.Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa mampu menghitung (H reaksi menggunakan data energi ikatan dan membandingkan kalor pembakaran berbagai bahan bakar Prasyarat : Siswa telah mempelajari ikatan kimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan cara menghitung (H reaksi menggunakan data energi ikatan, dan dampak negatif pembakaran tidak sempurna

Memberikan pertanyaan dan tugas Murid:

Memperhatikan penjelasan guru

Mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan

3.Penutup

Membuat rangkuman

Ulangan harian 15 menit

140 menit

25 menitPersonal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Data energi ikatan

VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PENGEMBANGAN SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi:Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktoryang mempengaruhi laju reaksi

- Memahami teori tumbukan (tabrakan)untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kemolaran/moralitas (M)

Adalah Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.

Dirumuskan M = atau M =

Laju reaksi

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi tiap satuan waktu

Reaksi = A + B ( C, dapat diartikan:

Berkurannya konsentrasi A dan B tiap satuan waktu

Bertambahnya konsentrasi C tiap satuan waktu

Pada reaksi: mA + nB ( C, persamaan laju reaksi dapat dinyatakan dengan

v = k [A]m [B]n

v = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A] = konsentrasi/molaritas A

[B] = konsentrasi/molaritas B

m = orde/tingkat reaksi terhadap A

n = orde/tingkat reaksi terhadap B

m + n = orde reaksi total

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Teori Tumbukan

1. Konsentrasi

Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung karena semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul semakin rapat, sehingga semakin mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat

2. Luas permukaan

Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi, sehingga semakin cepat reaksinya

3. Suhu

Reaksi makin cepat jika suhu dinaikkan, karena makin cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan, akibatnya reaksi makin cepat

4. Katalisator

Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi

Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Misalnya: Penggunaan kayu/arang dengan ukuran kecil untuk bahan bakar

Pengaruh katalis dalam industri, misalnya katalis Fe2O3 digunakan dalam pembuatan amonia

Tahap Penentu Laju

Penerapan Laju Reaksi- Eksperimen

- Diskusi

- Tanya jawab

Telah mempelajari tentang termokimia8 x pertemuan

(16 x 45 )-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMP

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2008

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Kompetensi DasarTujuan PembelajaranMateri PelajaranPenilaianRanah PenilaianKet.

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

- Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan pengertian kemolaran dan penggunaannya

Menuliskan ungkapan laju reaksi (v)

Menjelaskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi serta penentuannya

Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil eksperimen

Membaca grafik kecenderungan orde reaksi

Merancang percobaan dan menentukan variabel tetap (kontrol) dan variabel bebas (manipulasi)

Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu, katalis, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi berdasarkan data hasil pengamatan

Menuliskan laporan hasil percobaan secara menyeluruh dan mengkomunikasikannya

Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia baik yang menggunakan katalisator maupun yang tidak

Menjelaskan pengertian dan peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram Menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dan industri Menjelaskan penggunaan katalis dalam industri kimia, misalnya dalam proses Haber (pembuatan amonia)

- Kemolaran/moralitas (M)

Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.

Dirumuskan M = atau M =

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi tiap satuan waktu

Reaksi = A + B ( C, dapat diartikan:

Berkurannya konsentrasi A dan B tiap satuan waktu

Bertambahnya konsentrasi C tiap satuan waktu Pada reaksi: mA + nB ( C, persamaan laju reaksi dapat dinyatakan dengan

v = k [A]m [B]n

v = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A]=konsentrasi/mola-ritas A

[B] = konsentrasi/molari -tas B

m = orde/tingkat reaksi terhadap A

n = orde/tingkat reaksi terhadap B

m + n = orde reaksi total

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. Konsentrasi

Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung karena semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul semakin rapat, sehingga semakin mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat

2. Luas permukaan

Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi, sehingga semakin cepat reaksinya3. Suhu

Reaksi makin cepat jika suhu dinaikkan, karena makin cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan, akibatnya reaksi makin cepat

4.Katalisator

Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi

Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Misalnya: Penggunaan kayu/arang dengan ukuran kecil untuk bahan bakar

Pengaruh katalis dalam industri, misalnya: katalis Fe2O3 digunakan dalam pembuatan amonia

Kuis Pilihan ganda

UraianPengetahuan dan pemahaman konsep

Apakah yang dimaksud molaritas? Merupakan satuan apa?

Pada reaksi

2H2 + O2 ( 2H2O, bila laju reaksi terhadap H2, O2, dan H2O dinyatakan sebagai VH2, vO2, dan H2O, maka hubungan vH2, vO2, dan vH2Oadalah .

Diketahui suatu reaksi P + Q ( PQ

a. Apakah yang dimaksud laju reaksi dari reaksi di atas?

b. Bila [P] dinaikkan 4 kali dan [Q] dibuat tetap, ternyata laju reaksi menjadi 16 kali lebih cepat. Se-dangkan bila [Q] dinaikkan 2 kali dan [P] tetap laju reaksinya tetap. Berapakah orde reaksi terhadap P dan Q?

Untuk reaksi

A + B ( C diperoleh data:

[A] [M] [B][M] t [det]

0,1 0,1 80

0,2 0,1 40

0,4 0,2 40

Orde reaksi total dari reaksi di atas adalah .

a. 0d. 3

b. 1 e. 4

c. 2

Apakah arti laju reaksi dari grafik di atas?

Laju reaksi dipengaruhi oleh .

Semakin besar konsentrasi semakin .

Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan!

Bagaimanakah persamaan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis?

Katalis mempercepat reaksi dengan jalan .

Pernyataan yang benar adalah .

a. Energi aktivasi reaksi

2HI ( H2 + I2 adalah 25 kJ

b. Energi aktivasi reaksi

H2 + I2 ( 2HI adalah 100 kJ

c. Reaksi pembentukan HI ber-langsung secara endotermis

d. Reaksi penguraian HI berlangsung secara eksotermis

e. Jika diberi katalis energi aktivasi dapat turun

Sebutkan contoh penerapan laju reak-si dalam kehidupan sehari-hari!

Sebutkan katalis yang digunakan dalam pembuatan amonia!

Praktik

- Buatlah laporan secara menyeluruh faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan hasil percobaan dan buku-buku literatur yang Anda peroleh! Carilah dan gunakan buku-buku literatur sebanyak mungkin!

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Laju reaksi

Pertemuan Ke-

:21 s.d. 24

Metode

:Eksperimen, pengamatan, diskusi, tanya jawab

Waktu

:8 jam pelajaran (8 x 45 menit)

I.Standar Kompetensi

Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktoryang mempengaruhi laju .III.Materi Pelajaran:

Kemolaran/moralitas (M)

Adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Dirumuskan M = atau M =

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi tiap satuan waktu

Reaksi = A + B ( C, dapat diartikan:

Berkurannya konsentrasi A dan B tiap satuan waktu

Bertambahnya konsentrasi C tiap satuan waktu

Pada reaksi: mA + nB ( C, persamaan laju reaksi dapat dinyatakan dengan :

v = k [A]m [B]n

v = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A] = konsentrasi/molaritas A

[B] = konsentrasi/molaritas B

m = orde/tingkat reaksi terhadap A

n = orde/tingkat reaksi terhadap B

m + n = orde reaksi totalIV.Strategi Pembelajaran:

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa memahami kemolaran dan pengunaannya, mampu menuliskan ungkapan laju reaksi (v), memahami persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi serta penentuannya, mampu menentukan orde reaksi dan membaca grafik

Prasyarat : Siswa telah mempelajari termokimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang kemolaran, laju reaksi, dan tingkat/orde reaksi Memimpin dan mengawasi eksperimen Memimpin diskusi dan memberikan pertanyaan-pertanyaanMurid:

Memperhatikan

Melaksanakan eksperimen Melaksanakan diskusi hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan3.Penutup

Penugasan Uji Kompetensi20 menit

230 menit

20 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Gelas kimia, gelas ukur, stop watch, larutan HCl 2 M, Na2S2O3 0,2 M

VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Laju reaksi

Pertemuan Ke-

:25 s.d. 28

Metode

:Eksperimen, pengamatan, diskusi, tanya jawab

Waktu

:8 jam pelajaran (8 x 45 menit)

I. Standar Kompetensi

Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.II. Kompetensi Dasar

Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.III.Materi Pelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. Konsentrasi

Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung karena semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul semakin rapat, sehingga semakin mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat

2. Luas permukaan

Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi, sehingga makin cepat reaksinya

3. Suhu

Reaksi makin cepat jika suhu dinaikkan, karena makin cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan, akibatnya reaksi makin cepat

4. Katalisator

Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi

Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Misalnya: Penggunaan kayu/arang dengan ukuran kecil untuk bahan bakar

Pengaruh katalis dalam industri, misalnya: katalis Fe2O3 digunakan dalam pembuatan amonia

Tahap Penentu Laju

Persamaan laju Reaksi

IV.Strategi Pembelajaran:

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa mampu membuat dan menafsirkan grafik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Prasyarat : Siswa telah mempelajari termokimia

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan tentang cara membuat dan menafsirkan grafik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Memimpin dan mengawasi eksperimen Memimpin diskusi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan Murid:

Memperhatikan

Melaksanakan eksperimen Melaksanakan diskusi hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan3.Penutup

Penugasan Ulangan Harian15 menit

315 menit

30 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Gelas kimia, gelas ukur, stop watch, larutan HCl, Na2S2O3, bejana kaca, sumbat berpipa, tabung reaksi, penjepit kaki tiga, dan kasa, lampu spiritus, pipet tetes, termometer, larutan HCl 3 M, Na2S2O3 0,15 M.VI.Penilaian

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2010/2011Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

Menjelaskan kesetimbangan danfaktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan

Reaksi Kesetimbangan

Berdasarkan arah reaksi

Reaksi berkesudahan (ireversibel)

Reaksi kesetimbangan (reversibel) adalah reaksi yang berlangsung dua arah sehingga zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan

Contoh: H2(g) + Cl2(g) 2HCl

1. Kesetimbangan dinamis: reaksi kesetimbangan terus berlangsung ke arah kanan dan kiri secara mikroskopis dengan laju yang sama

2. Tetapan kesetimbangan Cato Maximilian dan Peter Waage mengemukakan: Jika hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya, ternyata perbandingan itu senantiasa tetap. Harga perbandingan tersebut disebut tetapan kesetimbangan. Untuk reaksi

mA(g) + nB(g) ( pC(g) + qD(g)harga tetapan kesetimbangan

untuk kesetimbangan heterogen (fase zat lebih dari satu macam) harga tetapan kesetimbangannya dipengaruhi oleh zat yang konsentrasinya mudah berubah.

Contoh: CaCO3(s) ( CaO(s) + CO2(g)k = [CO2]

Pergeseran kesetimbangan dapat dijelaskan dengan asas Le Chatelier: Apabila terhadap sistem kesetimbangan diberi reaksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut sekecil-kecilnya.

1. Perubahan konsentrasi

Bila konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke arah pengurangan zat dan sebaliknya, bila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan bergeser dari arah penambahan

2. Perubahan tekanan atau volume

Bila tekanan diperbesar atau volume diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat yang jumlah molnya kecil (jumlah koefisien kecil)

3. Perubahan suhu

Bila suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah endotermis

Bila suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksotermis

- Eksperimen

- Diskusi

- Tanya jawab

Telah mempelajari ten-tang termokimia2 x pertemuan

(4 x 45 menit)-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran: 2006/2010

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.Kompetensi DasarTujuan PembelajaranMateri PelajaranPenilaianRanah PenilaianKet.

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan

Menjelaskan kesetimbangan dinamis

Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen serta tetapan kesetimbangan

Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier

Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan berdasarkan data hasil percobaan

Menuliskan laporan hasil percobaan secara menyeluruh dan mempresentasikannya

Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan

Reaksi Kesetimbangan

Berdasarkan arah reaksi

Reaksi berkesudahan (ireversibel)

Reaksi kesetimbangan (reversibel) adalah reaksi yang berlangsung dua arah sehingga zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan

Contoh: H2(g) + Cl2(g) ( 2HCl

Kesetimbangan dinamis: reaksi kesetimbangan terus berlangsung ke arah kanan dan kiri secara mikroskopis dengan laju yang sama

Tetapan kesetimbangan Cato Maximilian dan Peter Waage mengemukakan: Jika hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya, ternyata perbandingan itu senantiasa tetap. Harga perbandingan tersebut disebut tetapan kesetimbangan. Untuk reaksi

mA(g) + nB(g) ( pC(g) + qD(g)harga tetapan kesetimbangan

untuk kesetimbangan heterogen (fase zat lebih dari satu macam) harga tetapan kesetimbangan-nya dipengaruhi oleh zat yang konsentrasinya mudah berubah.

Contoh: CaCO3(s) ( CaO(s) + CO2(g)k = [CO2]

Pergeseran kesetimbangan dapat dijelaskan dengan asas Le Chatelier: Apabila terhadap sistem kesetimbangan diberi reaksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut sekecil-kecilnya.1. Perubahan konsentrasi

Bila konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke arah pengurangan zat dan sebaliknya, bila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan bergeser dari arah penambahan2. Perubahan tekanan atau volume

Bila tekanan diperbesar atau volume diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat yang jumlah molnya kecil (jumlah koefisien kecil)

3. Perubahan suhu

Bila suhu dinaik-kan, kesetimbangan bergeser ke arah endotermis

Bila suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksotermis

Kuis Pilihan ganda

UraianPengetahuan dan pemahaman konsep

Reaksi kesetimbangan bersifat dinamis, berarti bahwa ....

a.reaksi berlangsung ke arah kanan dan kiri

b.zat hasil reaksi dapat terurai kembali menjadi pereaksi

c.secara mikroskopis reaksi terus berlangsung ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi

d.secara makroskopis reaksi terus berlangsung ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi

e.secara mikroskopis dan makroskopis reaksi terus berlangsung ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi

Apakah yang dimaksud kesetimbangan homogen dan heterogen?

Reaksi kesetimbangan:

CO(g) + 2H2(g) ( CH3OH(g)(H = -91,14 kJ. Apabila pada sistem tersebut suhu dinaikkan maka = .....

a. mol CO makin banyak yang bereaksi

b. CH3OH makin mudah terbentuk

c. reaksi bergeser ke arah eksotermisd. kesetimbangan tidak terpengaruh

e. reaksi ke kiri

Pada reaksi

2CO2(g) + O2(g) ( 2SO3(g)(H = -197 kJ ke arah mana kesetimbangan bergeser bila:

a. [SO2] ditambah

b. [O2] ditambah

c. [SO3] ditambah

d. Tekanan diperkecil

e. Volume diperkecil

f. Suhu diturunkan

Praktik

- Buatlah laporan hasil percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dengan didukung oleh buku-buku literatur yang ada untuk memperkuat laporan Anda!

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)Satuan Pendidikan

:SMA

Mata Pelajaran

:Kimia

Kelas/Semester

:XI/1

Materi Pokok

: Reaksi kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Pertemuan Ke-

:29 dan 30

Metode

:Eksperimen, pengamatan, tanya jawab

Waktu

:4 jam pelajaran (4 x 45 menit)

I. Standar Kompetensi

Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

III.Materi Pelajaran

Reaksi Kesetimbangan

Reaksi berkesudahan (ireversibel)

Reaksi kesetimbangan (reversibel) adalah reaksi yang berlangsung dua arah sehingga zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan

Contoh: H2(g) + Cl2(g) ( 2HCl

1. Kesetimbangan dinamis: reaksi kesetimbangan terus berlangsung ke arah kanan dan kiri secara mikroskopis dengan laju yang sama.2. Tetapan kesetimbangan Cato Maximilian dan Peter Waage mengemukakan: Jika hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya, ternyata perbandingan itu senantiasa tetap. Harga perbandingan tersebut disebut tetapan. Harga perbandingan tersebut disebut tetapan kesetimbangan. Untuk reaksi

mA(g) + nB(g) ( pC(g) + qD(g)

harga tetapan kesetimbangan

Untuk kesetimbangan heterogen (fase zat lebih dari satu macam) harga tetapan kesetimbangannya dipengaruhi oleh zat yang konsentrasinya mudah berubah.

Contoh: CaCO3(s) ( CaO(s) + CO2(g)

k = [CO2]

Pergeseran kesetimbangan dapat dijelaskan dengan asas Le Chatelier: Apabila terhadap sistem kesetimbangan diberi reaksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut sekecil-kecilnya.

1. Perubahan konsentrasi

Bila konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke arah pengurangan zat dan sebaliknya, bila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan bergeser dari arah penambahan.2. Perubahan tekanan atau volume

Bila tekanan diperbesar atau volume diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat yang jumlah molnya kecil (jumlah koefisien kecil).3. Perubahan suhu

Bila suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah endotermis. Bila suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksotermis.IV.Strategi Pembelajaran

KegiatanWaktuAspek Life Skill yang Dikembangkan

1. Pendahuluan

Motivasi : Memotivasi siswa memahami kesetimbangan kimia dan mampu meramalkan arah pergeseran kesetimbangan, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan

Prasyarat : Siswa telah mempelajari laju reaksi

2.Kegiatan Inti

Guru :

Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Menugaskan kepada siswa melakukan eksperimen Mengajukan pertanyaan-pertanyaan hasil eksperimen Murid:

Memperhatikan

Melaksanakan eksperimen Menjawab pertanyaan-pertanyaan 3.Penutup

Membuat rangkuman Uji kompetensi10 menit

240 menit

20 menit

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V.Media Pembelajaran

Tabung reaksi pyrex, pemanas spiritus, statif dan klem, tabung reaksi kecil, erlenmeyer, sumbat karet, Pb(NO3)2VI.Penilaian:

a.Jenis Tagihan: Kuis

b.Tindak Lanjut:-Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

-Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

-Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII.Sumber Bacaan

-Buku paket Kimia kelas XI

-Buku lain yang relevan

SILABUS

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran

: 2010/2011

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.Kompetensi DasarMateri PelajaranStrategi PembelajaranAlokasi

WaktuSumber Bahan

MetodePengalaman Belajar

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

Tetapan keseimbangan berdasarkan konsentrasi

- Pada keadaan setimbang suatu reaksi terdapat hubungan yang erat antara konsentrasi pereaksi dengan konsentrasi hasil reaksi. Bila hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya, perbandingan tersebut tetap. Harga yang tetap tersebut disebut tetapan kesetimbangan (kc).

Untuk reaksi:

mA(g) + nB(g) ( pC(g) + qD(g)rumus kc =

-Harga konsentrasi yang dapat dimasukkan dalam rumus kc hanyalah gas dan zat terlarut saja, sedangkan zat padat dan cair tidak dimasukkan dalam rumus kc

-Derajat disosiasi (()

Adalah perbandingan antara jumlah zat yang terturai dengan jumlah zat mula-mula

Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (kP)

-Tekanan total campuran gas merupakan jumlah tekanan parsial masing-masing gas

Secara umum pada reaksi:

mA(g) + nB(g) ( pC(g) + qD(g)Ptotal = PA + PB + PC + PD

PA = tekanan parsial A

Hubungan kP dengan kc

Dengan beranggapan gas ideal

PV = nRT, P = tekanan (atm)

V = volume ()

n= mol

R= 0,082

P = .R.T, maka diperoleh hubungan

kP = kc (RT) (n atau

kc = kP (RT) (n(n = jumlah koefisien produk jumlah koefisien reaktan

Kesetimbangan dalam industri

Untuk memproduksi bahan-bahan kimia dalam industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan diperlukan kondisi optimum. Kondisi optimum tersebut dapat diperoleh dengan menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan agar reaksi bergeser ke arah hasil reaksi dan berlangsung cepat sehingga menguntungkan secara ekonomis- Eksperimen

- Diskusi

- Tanya jawab

Telah mempelajari reaksi kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya6 x pertemuan

(12 x 45 menit)-Buku paket Kimia kelas IX

-Buku lain yang relevan

Mengetahui,

............., .......................

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

_____________

_________________

NIP.

NIP.

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

Satuan Pendidikan:SMA

Mata Pelajaran:Kimia

Kelas/Semester:XI/1

Tahun Ajaran

: 2010/2011Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Kompetensi DasarTujuan PembelajaranMateri PelajaranPenilaianRanah PenilaianKet.

Jenis TagihanBentuk TagihanInstrumenKPA

- Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari s