kkn.unnes.ac.id · web view2017/12/21  · bab i pendahuluan analisis, situasi dan kondisi...

73
BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo A. Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan salah satu desa yang masuk wilayah Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Desa ini terdapat empat dusun, yaitu Turunsih, Sijaro, Ngemplak, dan Persilan. Luas wilayah desa Turunrejo yakni 603 Ha, dimana wilayah desa terdiri atas tanah darat, tanah sawah, dan tanah tambak. Desa Turunrejo berada di sebelah timur laut ibukota Kendal dengan jarak tempuh 6 km, sedangkan jarak tempuh ke kecamatan Brangsong sekitar 2 Km. Terdapat sekitar 4.535 jiwa yang mendiami desa Turunrejo, 2.388 diantaranya laki-laki dan sisanya 2.347 perempuan. Ada enam sekolah yang bertempat di Desa Turunrejo, di Dusun Turunsih terdapat KB Alamanda, TK TA Muslimat 02 Turunrejo, MI NU 53 Turunrejo, SD N 1 Turunrejo. Kemudian di Dusun Sijaro terdapat dua sekolah, yaitu TK Nusa Indah, dan SD N 2 Turunrejo. B. Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Hasil observasi situasi Desa Turunrejo serta dialog dengan kepala desa dan sekretaris desa

Upload: others

Post on 30-Jul-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

BAB I

PENDAHULUAN

Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo

A. Analisis Situasi Desa Turunrejo

Desa Turunrejo merupakan salah satu desa yang masuk wilayah

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Desa ini terdapat empat dusun,

yaitu Turunsih, Sijaro, Ngemplak, dan Persilan. Luas wilayah desa

Turunrejo yakni 603 Ha, dimana wilayah desa terdiri atas tanah darat,

tanah sawah, dan tanah tambak. Desa Turunrejo berada di sebelah timur

laut ibukota Kendal dengan jarak tempuh 6 km, sedangkan jarak tempuh

ke kecamatan Brangsong sekitar 2 Km. Terdapat sekitar 4.535 jiwa yang

mendiami desa Turunrejo, 2.388 diantaranya laki-laki dan sisanya 2.347

perempuan. Ada enam sekolah yang bertempat di Desa Turunrejo, di

Dusun Turunsih terdapat KB Alamanda, TK TA Muslimat 02 Turunrejo,

MI NU 53 Turunrejo, SD N 1 Turunrejo. Kemudian di Dusun Sijaro

terdapat dua sekolah, yaitu TK Nusa Indah, dan SD N 2 Turunrejo.

B. Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo

Hasil observasi situasi Desa Turunrejo serta dialog dengan kepala

desa dan sekretaris desa serta tokoh masyarakat, ditemukan beberapa

permasalahan yang ada di lingkungan Desa Turunrejo yang meliputi aspek

Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur. Desa ini

tidak termasuk pelosok karena tempatnya masih mudah dijangkau dengan

kendaraan pribadi baik berupa motor ataupun mobil. Namun kondisi akses

jalan utama di Desa Turunrejo sebagian besar rusak (berlubang dan

berlumpur) sehingga sedikit sulit untuk dilewati ketika turun hujan karena

jalanan akan tergenang oleh air. Jalan yang menuju pantai sangatlah

minimalis sehingga hanya bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor roda

dua. Keadaan jalan yang sempit dan ketika hujan maka jalanan berlumpur

tersebut akan becek dan ini akan sangat menyulitkan akses jalan menuju

pantai/tambak. Sekitar tambak dan jalan menuju pantai masih minim

pepohonan terutama jenis pohon yang mampu menyerap air secara besar.

Page 2: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Sungai utama sepanjang jalan desa Turunrejo bila diguyur hujan akan

meluap ke jalan dan juga tambak. Hal ini membuat petani tambak rugi

dikarenakan ikan yang ia ternak terbawa oleh banjir. Mereka juga

mengeluhkan air sungai yang mampet dan juga bau yang tidak sedap di

sekitar tambak.

Selain itu, air sungai yang meluap akan membuat jalanan ikut

tergenang air terutama jalan di depan gang dari masing-masing RT. Sungai

meluap ini diakibatkan oleh dangkalnya sungai yang tidak pernah dikeruk,

selain itu juga terdapat banyak sampah yang mengelilingi gorong-gorong

jembatan. Sampah itu berasal dari kurangnya kesadaran masyarakat

terhadap kebersihan lingkungan. Tak sedikit dari masyarakat Turunrejo

yang membuang sampah ke sungai sehingga hal ini mengakibatkan sungai

menjadi bau dan mudah meluap ketika hujan. Mereka membuang sampah

secara sembarangan dikarenakan tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) sehingga pekarangan rumah menjadi sasaran untuk dijadikan

sebagai pembuangan sampah. Biasanya jika sampah sudah terlihat banyak

akan dibakar di tempat. Pembakaran sampah ini berdampak pada

pencemaran tanah. Bekas pembakaran sampah itu juga bisa

mengakibatkan sarang nyamuk serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selanjutnya kondisi karang taruna di Desa Turunrejo, di sini ada 12

orang dengan anggota yang sebagian dari mereka sudah menikah dan

berkeluarga. Biasanya mereka berkumpul di balai desa yang mana di

ketuai oleh Irkham. Kegiatan kepemudaan untuk setiap dusun tidak

produktif karena tidak ada perkumpulan pemudanya. Mereka aktif ketika

akan ada suatu acara atau kegiatan tertentu. Sama halnya dengan karang

taruna Desa Turunrejo, para pemudanya aktif hanya ketika akan ada

kegiatan atau perayaan besar seperti Agustusan, lebaran, dan sebagainya.

Berbeda dengan ibu-ibu PKK yang selalu rutin dalam mengadakan

pertemuan setiap bulan. Mereka akan mengadakan pertemuan setiap

bulannya pada tanggal 11. Pertemuan rutin itu bertempat di balai desa,

anggotanya sebagian besar diikuti oleh istri perangkat Desa Turunrejo.

Page 3: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Kegiatan rutin ini dilaksanakan pukul 16.00 s.d. 17.30 WIB. Tidak hanya

ini, di Desa Turunrejo sebagian warganya bekerja di bidang pertanian. Ada

yang bekerja sebagai petani yang menanam padi dan ada pula yang petani

tambak. Petani tambak sebagian besar membudidayakan ikan bandeng dan

juga udang, namun mereka cenderung lebih banyak memilih untuk

membudidayakan ikan bandeng dibandingkan udang.

Permasalahan-permasalahan seperti itulah yang dilihat oleh tim

KKN kami, sehingga terwujudlah program-program yang menurut kami

sesuai dengan kemampuan mahasiswa dan masyarakat serta tingkat

kepentingan untuk kebutuhan warga. Pemilihan program kerja didasarkan

pada prinsip dapat dilaksanakan, dapat diterima, berkelanjutan, dan

partisipatif. Setelah keempat kriteria itu terpenuhi maka rancangan

program kemudian dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan,

Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Tokoh Masyarakat karena tidak

menutup kemungkinan ada program baru yang disarankan oleh pihak

tersebut. Program-program ini kemudian dituangkan dalam rencana

Program Kerja. Dalam membuat rencana program kerja tersebut tidak

terlepas dari beberapa pertimbangan antara lain :

1. Maksud, tujuan, manfaat dan fleksibilitas program.

2. Potensi alam dan penduduknya.

3. Biaya pelaksanaan program.

4. Kebutuhan masyarakat dan pemerintahan.

5. Waktu yang tersedia.

6. Alat dan fasilitas yang tersedia.

7. Pengetahuan dan kemampuan mahasiswa KKN.

8. Dukungan instansi terkait.

Berdasarkan data di atas maka diperlukan kegiatan yang dapat

memicu kemauan dan semangat masyarakat setempat untuk melakukan

kegiatan pengembangan desa. Kondisi tersebut yang melatarbelakangi

pelaksanaan KKN Lokasi Tahun 2017 di Desa Turunrejo Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

Page 4: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

BAB II

SOLUSI DAN LUARAN

A. Solusi yang Diberikan

Berdasarkan kondisi dan situasi yang telah dipaparkan di atas maka

kami tim KKN Unnes di Desa Turunrejo merumuskan program kerja

melalui pendekatan sosial yang sekiranya membantu masyarakat dan dapat

membangun masyarakat menjadi lebih baik lagi. Beberapa solusi yang

diberikan oleh kelompok KKN Turunrejo adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia. Generasi penerus yang cerdas, kreatif dan cinta

tanah air sangat dibutuhkan Indonesia saat ini guna memajukan dan

menjaga keutuhan negara. Untuk itu tim KKN Unnes di Desa Turunrejo

melaksanakan beberapa program kerja berkaitan dengan pendidikan

diantaranya: Bimbingan belajar, Pendampingan TPQ, Pendampingan

PAUD, Permainan Tradisional, Pelatihan Seni Origami, Lomba Mewarnai,

Pelatihan IT. Berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-masing

program kerja dalam bidang pendidikan.

a. Kegiatan Bimbingan Belajar

Program tersebut ditujukan untuk anak-anak SD dan SMP

di Desa Turunrejo. Dengan adanya program bimbel diharapkan

dapat membantu para orang tua dalam pendampingan belajar di

luar jam sekolah. Inti dari kegiatan bimbel ini adalah membantu

anak untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah dan mengajari

bagaimana asiknya belajar bersama teman–teman dan saling

membantu jika terdapat teman yang kesulitan dalam belajar

sendiri. Bimbel merupakan tempat untuk anak-anak yang

membutuhkan bantuan dalam hal pelajaran dan menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah. Tujuan dari program

ini adalah untuk membantu anak–anak sekolah khususnya SD dan

Page 5: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

SMP dalam memperdalam ilmu yang telah diterima disekolahnya

dan mengajarkan hal baru mengenai pelajaran disekolah yang lebih

menyenangkan.

b. Pendampingan TPQ

Program kerja pendampingan TPQ ditujukan untuk anak-

anak yang ada di Dusun Turunsih. TPQ merupakan singkatan

dari Taman Pendidikan Qur’an, di sana mereka dididik agar

dapat membaca huruf-huruf arab yang ada pada buku jilid yang

telah disediakan oleh pihak sekolah. Pelaksanaan TPQ terbagi

menjadi beberapa kelas, mulai dari kelas Pra-TK, Jilid 1 sampai

6, Ghorib, Tajwid, MDA kelas 1 – 6 atau takhassus.

c. Pendampingan PAUD

Kegiatan pendampingan PAUD dilaksanakan di KB

Alamanda Turunrejo. Pendidikan memang diperlukan sejak dini

sehingga kami melakukan pendampingan PAUD dengan memberi

materi yang berguna untuk kecerdasan anak. Dalam program kerja

ini kami memberikan materi story telling dan juga bermain

plastisin.

d. Permainan Tradisional

Permainan tradisional merupakan proram kerja KKN Unnes

2017. Kegiatan tersebut guna mengenalkan kepada anak-anak desa

Turunrejo tentang macam-macam permainan tradisional yang tak

kalah menyenangkan dari pada gawai/gadget. Melihat zaman

sekarang yang semakin ketergantungan dengan gawai maka dari itu

kami mengadakan program tersebut. Kegiatan bermain dengan

teman-teman di lapangan memainkan permainan tradisional, antara

lain lompat tali, boi-boian, bentengan, kucing dan tikus, jamuran,

dan sebagainya. Harapan kami dengan adanya program kerja

permainan tradisional ini anak-anak Desa Turunrejo dapat

memainkan permainan tradisional bersama teman-teman dengan

penuh semangat dan riang gembira. Luaran yang diharapkan

Page 6: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

adalah mereka dapat melestarikan permainan tradisional yang

kebanyakan belum diketahui oleh anak zaman sekarang.

e. Pelatihan Seni Origami

Pelatihan seni origami atau seni melipat kertas menjadi

berbagai macam bentuk merupakan program kerja yang ditujukan

untuk anak SD kelas 1 dan 2. Seni origami mengajarkan agar

tangan terampil dalam melipat kertas menjadi bentuk yang

diiginkan. Hal tersebut juga membutuhkan kesabaran dan

ketekunan supaya hasil yang diinginkan bagus. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk menjadikan anak-anak terampil dan

meningkatkan kreativitas anak-anak serta melatih ketekunan,

ketelitian, kesabaran, dan kemandirian anak-anak.

f. Lomba Mewarnai

Pelatihan dan lomba mewarnai diselenggarakan untuk

anak-anak SD di Desa Turunrejo. Kegiatan ini bertujuan untuk

melatih kemampuan mewarnai anak-anak SD serta meningkatkan

kreativitas yang ada dalam diri.

g. Pelatihan IT

Pelatihan IT ini diselenggarakan untuk SD kelas 5 dan 6 serta SMP

kelas 7. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan anak

dalam hal mengoperasikan komputer seperti microsoft office

meliputi microsoft word, microsoft excel, microsoft power point,

dan juga paint. Harapannya dengan adanya kegiatan ini adalah

anak-anak tidak gagap teknologi, dapat mengoperasikan aplikasi

pada komputer secara lancar.

Page 7: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

2. Bidang Ekonomi

a. Sosialisasi Menabung Sejak Dini

Program kerja sosialisasi menabung sejak dini ini ditujukan

kepada anak-anak SD kelas 4 dan 5. Sosialisasi menabung ini

dimaksudkan agar anak membiasakan diri menabung sejak dini.

b. Pembuatan Celengan dari Kaleng Bekas

Kegiatan pembuatan celengan dari kaleng bekas merupakan

salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh kelompok KKN

untuk anak-anak SD kelas 4 dan 5. Hal ini dimaksudkan agar anak

melaksanakan kegiatan menabung sejak dini dengan

memanfaatkan kaleng bekas yang dilukis oleh mereka sendiri.

Selain itu kegiatan ini juga membantu meminimalisasi sampah

kaleng supaya lingkungan tetap bersih bahkan harapannya terbebas

dari sampah.

c. Pelatihan Pembuatan Sirup Daun Pisang

Pelatihan pembuatan sirup daun pisang merupakan salah

kegiatan yang ditujukan untuk ibu-ibu PKK di Desa Turunrejo. Hal

ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu agar

tercipta inovasi baru untuk memanfaatkan daun pisang yang ada di

sekitar rumah.

3. Bidang Kesehatan

a. Senam Sehat

Kegiatan senam merupakan salah satu cara hidup sehat.

Kegiatan tersebut mengajak masyarakat untuk aktif bergerak untuk

mendapatkan tubuh yang sehat. Senam masal ini ditujukan untuk

masyarakat Desa Turunrejo yang dilaksanakan di lapangan. Senam

sehat dimulai pagi hari dengan instruktur dari pihak KKN dan

berbagai jenis senam tiap minggunya.

b. Sosialisasi KB

Program kerja sosialisasi KB ini ditujukan untuk ibu-ibu

usia produktif yang bertempat di posyandu Dusun Sijaro. Maksud

Page 8: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

diadakannya sosialisasi KB ini adalah memberikan pengetahuan

kepada masyarakat bahwa pentingnya ber-KB.

c. Penyuluhan Hidup Sehat (Cuci Tangan dan Gosok Gigi)

Dalam program kerja di bidang Kesehatan, tim KKN

memiliki program penyuluhan perilaku hidup sehat. Kegiatan

tersebut ditujukan untuk anak-anak TK. Hal ini dimaksudkan untuk

mengajarkan cara hidup bersih pada anak-anak, serta mengajarkan

cara cuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.

d. Sosialisasi DBD

Sosialisasi DBD ini ditujukan untuk masyarakat Desa

Turunrejo yang penyampaiannya melalui ibu-ibu posyandu.

Demam berdarah merupakan penyakit yang saat ini masih menjadi

momok karena bisa menyebabkan kematian jika terlambat dalam

menanganinya. Sosialisasi ini menyampaikan cara hidup sehat

untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) kemudian di

akhir kegiatan dibagikan bubuk ABATE yang diperoleh dari pihak

puskesmas Brangsong 2.

4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur

a. Plangisasi

Plangisasi atau pembuatan plang ini merupakan program

yang bertujuan untuk memberikan himbauan-himbauan untuk

menjaga kebersihan sungai. Sungai utama yang ada di Desa

Turunrejo keadaannya sangat memprihatinkan, dalam artian sungai

dipenuhi oleh sampah yang tersumbat di gorong-gorong jembatan.

Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kalimat himbauan yang

terdapat pada plang dapat menyadarkan masyarakat pentingnya

membuang sampah pada tempatnya. Plang tersebut akan dipasang

di bantaran sungai Turunrejo.

b. Vertical Garden (Taman Vertikal)

Vertigard atau vertical garden yang dalam bahasa

Indonesia berarti taman vertikal. Taman vertikal merupakan sebuah

Page 9: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

alternatif baru bagi siapa saja yang ingin memiliki taman namun

tidak memiliki lahan yang cukup luas. Pemanfaatan barang bekas

seperti botol, kaleng, dan plastik merupakan beberapa alternatif

media tanam yang sangat minimalis dan efisien digunakan.

c. Penanaman Pohon

Program tersebut diperuntukkan bagi warga sekitar lokasi

penanaman. Program tersebut dianggap penting karena untuk

menjaga keseimbangan alam, mencegah bencana, serta untuk

melestarikan alam. Dengan cara tersebut diharapkan warga akan

lebih menyadari akan pentingnya merawat dan melestarikan

pepohonan yang sudah ditanam.

B. Luaran yang Dihasilkan

Berdasarkan solusi yang telah dipaparkan di atas, luaran yang

diharapkan atas pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan

a. Kegiatan Bimbingan Belajar

1) Meningkatkan prestasi anak dalam pengajaran diluar

sekolah.

2) Membentuk kelompok belajar besama.

3) Membantu menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang

diberikan oleh guru

4) Membantu memperdalam ilmu yang telah diterima di

sekolah.

5) Mengajarkan hal-hal baru yang belum diterima anak di

sekolah, secara lebih menyenangkan.

b. Pendampingan TPQ

1) Mengajarkan kepada anak-anak didik (TPQ) mengenai doa-

doa sehari-hari, bacaan sholat, dan membaca kitab iqra’

yang diberikan

2) Menumbuhkan rasa cinta agama kepada anak-anak didik

(TPQ)

Page 10: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

3) Sebagai pendampingan belajar anak-anak didik (TPQ) agar

lebih giat dalam belajar mengaji.

c. Pendampingan PAUD

1) Mengajak anak untuk belajar sambil bermain

2) Melatih motorik anak agar semakin berkembang dengan

bagus

3) Membelajarkan sesuatu hal yang baru kepada mereka

4) Menghafal doa sehari-hari sejak dini

5) Menciptakan anak-anak usia dini yang cerdas, aktif, dan

terampil

d. Permainan Tradisional

1) Mengenal berbagai macam permaianan tradisional

2) Memainkan permainan tradisional bersama teman sebaya

3) Melestarikan permainan tradisional

e. Pelatihan Seni Origami

1) Melatih anak unuk terampil dalam hmelipat kertas menjadi

berbagai bentuk yang indah

2) Meningkatkan kreativitas anak-anak serta melatih

ketekunan, ketelitian, kesabaran, dan kemandirian anak-

anak.

f. Lomba Mewarnai

1) Meningkatkan kreativitas anak-anak

2) Mengasah motorik anak terutama untuk anak SD kelas

rendah

g. Pelatihan IT

1) Anak bisa mengenal perangkat IT

2) Mengoperasikan komputer

3) Memahami fungsi pada setiap icon dalam perangkat

microsoft word, excel, dan power point.

Page 11: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

2. Bidang Ekonomi

a. Sosialisasi Menabung Sejak Dini

1) Mengetahui pentingnya menabung beserta manfaatnya

2) Anak-anak bisa menerapkan kebiasaan menabung sejak

dini

3) Anak-anak dapat belajar menghemat uang

b. Pembuatan Celengan dari Kaleng Bekas

1) Memanfaatkan barang bekas

2) Melatih kreativitas anak dalam melukis kaleng bekas

3) Menghemat biaya pembelian celengan

c. Pelatihan Pembuatan Sirup Daun Pisang

1) Meningkatkan kreativitas warga dalam mengolah daun

pisang

2) Meningkatkan nilai ekonomi warga melalui hasil olahan

daun pisang menjadi sirup

3) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan

3. Bidang Kesehatan

a. Senam Sehat

1) Membiasakan agar hidup sehat

2) Membiasakan diri berolahraga untuk anak-anak

b. Sosialisasi KB

1) Menekan angka kelahiran

2) Perencanaan masa depan dan pendidikan yang baik

c. Penyuluhan Hidup Sehat (Cuci Tangan dan Gosok Gigi)

1) Meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap kebersihan

diri.

2) Memberikan pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat

sejak dini

3) Menerapkan kegiatan cuci tangan dan gosok gigi dalam

sehari-hari

Page 12: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

d. Sosialisasi DBD

1) Masyarakat dapat membiasakan diri hidup sehat

2) Mengetahui cara pencegahan DBD

3) Upaya pemberantasan DBD

4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur

a. Plangisasi

1) Masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan

2) Tidak membuang sampah di sungai

b. Vertical Garden

1) Upaya untuk meminimalisasi produksi sampah botol,

kaleng dan plastik

2) Meningkatkan kreativitas warga

3) Menciptakan inovasi dalam memanfaatkan sampah botol,

kaleng, dan plastik

c. Penanaman Pohon

1) Meningkatkan kesadaran warga sekitar akan pentingnya

menjaga keseimbangan alam.

2) Memberikan contoh nyata dalam melestarikan alam.

Page 13: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

BAB III

PROGRAM KERJA

A. Uraian Tematik yang Dikerjakan

Pekarangan rumah merupakan suatu tempat yang ada di sekitar

rumah. Pekarangan akan nampak indah jika terawat dengan baik. Program

KKN Unnes untuk warga Desa Turunrejo adalah pemanfaatan pekarangan

rumah dengan menanam tanaman obat keluarga melalui sistem tanam

vertikal. Sistem tanam vertikal ini tidak terlalu membutuhkan lahan yang

luas sehingga cocok untuk diterapkan di pekarangan rumah. Pembuatan

pot untuk tanam vertikal ini memafaatkan botol air mineral bekas yang

ukuran 600ml hingga 1500ml. Kita akan mendapatkan hasil yang bagus

dengan adanya taman vertikal di pekarangan rumah serta hal tersebut

merupakan salah satu upaya mengurangi sampah plastik.

Vertigard atau vertical garden yang dalam bahasa Indonesia berarti

taman vertikal. Taman vertikal merupakan sebuah alternatif baru bagi

siapa saja yang ingin memiliki taman namun tidak memiliki lahan yang

cukup luas. Pemanfaatan barang bekas seperti botol, kaleng, dan plastik

merupakan beberapa alternatif media tanam yang sangat minimalis dan

efisien digunakan. Vertical garden memiliki beberapa manfaat yaitu

1. Sebagai peneduh teras/ruangan

2. Sebagai salah satu unsur keindahan pada dinding yang kosong

3. Sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi produksi sampah

botol, kaleng dan plastik

Kelebihan untuk vertical garden adalah:

1. Penggunaan lahan yang sangat minim

2. Bisa dibuat dimana saja, baik sebagai taman di dalam maupun di

luar rumah

3. Tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang mudah

dijumpai seperti tanaman obat keluarga, atau tanaman hias

Page 14: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

4. Pemeliharaan sangat sederhana dengan sistem pengairan

bertingkat

5. Menambah keindahan suasana sekitar rumah

B. Roadmap Program Kerja

Tabel 1. Roadmap Program Kerja

No Nama Program Kerja

dan Waktu

Pelaksanaan

PJ Uraian Kegiatan

(1) (2) (3) (4)

1 BIDANG PENDIDIKAN

a. Kegiatan

Bimbingan Belajar

(24 Oktober s.d. 1

Desember 2017)

Siti dan

Mela

Pemberian bimbingan belajar bagi

siswa untuk meningkatkan

pengetahuan anak-anak dalam

bidang akademik dan membantu

dengan menjelaskan materi yang

belum dimengerti siswa serta

membantu mereka dalam

menyelesaikan tugas sekolah.

Bimbingan belajar diperuntukkan

bagi siswa SD dan SMP yang

dilaksanakan pada hari Minggu s.d.

Jumat pukul 19.30-20.30 WIB.

b. Pendampingan TPQ

(8 November s.d.

19 November

2017)

Siti dan

Azis

Membantu siswa agar mampu

membaca alquran dengan lancar,

serta memberikan siswa nilai-nilai

agama yang bisa diterapkan di

kehidupan sehari-hari

c. Pendampingan

PAUD

(20 dan 22

November 2017)

Susi dan

Eka

Membantu mengasah motorik siswa

dengan pemberian materi berupa

story telling dan bermain plastisin.

Kegiatan tersebut dimaksudkan

Page 15: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

untuk meningkatkan kecerdasan

dan kreativitas siswa.

d. Permainan

Tradisional

(Setiap hari

Minggu)

Annisak Kegiatan memainkan permainan

tradisional di lapangan bersama

teman-teman. Permainan yang

dilakukan berbeda-beda pada setiap

minggunya. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengenalkan

macam permaianan tradisional

kepada anak-anak Desa Turunrejo

serta diharapkan mereka dapat

melestarikannya.

e. Pelatihan Seni

Origami

(9 November 2017)

Annisak Kegiatan memberikan pelatihan

seni origami kepada siswa SD kelas

1 dan 2. Mengajarkan kepada

mereka cara melipat dan

menggunting agar menjadi

bentuk .kupu-kupu sesuai dengan

arahan dari sang pemandu.

f. Lomba Mewarnai

(16 dan 24

November 2017)

Asror Lomba mewarnai sketsa gambar

yang telah disediakan oleh

kelompok KKN. Kegiatan tersebut

diperuntukkan bagi siswa SD kelas

2. Pemenang dipilih dari hasil

mewarnai yang paling rapi, bagus,

dan kreatif.

g. Pelatihan IT

(Setiap hari Jumat

dan Sabtu)

Adhit

dan Susi

Memberikan pelatihan IT tentang

microsoft word, excel, power point,

dan paint kepada anak-anak kelas

5,6, 7. Anak-anak dikelompokkan

kemudian satu kelompok

Page 16: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

menghadap satu laptop serta

dibimbing oleh satu mahasiswa

KKN yang bertugas memberikan

materi serta pelatihan kepada anak-

anak.

2. BIDANG EKONOMI

a. Sosialisasi

Menabung Sejak

Dini

(9 November

2017)

Adhit

dan

Mela

Sosialisasi menabung yang

dilakukan di SD serta ditujukan

untuk anak-anak kelas 4 dan 5.

Memberikan pengetahuan tentang

pentingnya hidup berhemat dan

menabung sejak dini.

b. Pembuatan

Celengan dari

Kaleng Bekas

(10 November

2017)

Lina

dan

Asror

Kegiatan membuat celengan dari

kaleng bekas dengan cara dilukis

menggunakan cat. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan kreativitas

anak serta mengajarkan

pemanfaatan barang bekas untuk

dijadikan menjadi celengan yang

dapat berguna bagi kehidupan ke

depannya.

c. Pelatihan

Pembuatan Sirup

Daun Pisang

(11 November

2017)

Lina Kegiatan ini untuk memberikan

pengetahuan baru tentang inovasi

dalam memanfaatkan daun pisang.

Pelatihan pembuatan sirup daun

pisang untuk ibu-ibu guna

menunjang ekonomi warga.

3. BIDANG KESEHATAN

a. Senam Sehat

(Setiap hari

Minggu)

Afi dan

Mela

Kegiatan senam masal bersama

warga Dusun Turunsih baik ibu-ibu

maupun anak-anak. Kegiatan senam

Page 17: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

sehat ini dilaksanakan setiap hari

Minggu pukul 06.00 WIB. Senam

aerobik, maumere, SKJ, dan

sebagainya telah dilaksanakan

dengan baik dan antusias warga

sangatlah tinggi.

b. Penyuluhan Hidup

Sehat (Cuci

Tangan dan Gosok

Gigi)

(21 November

2017)

Eka dan

Adhit

Kegiatan memberikan penyuluhan

mengenai pentingnya hidup sehat

dan bersih sejak dini. Kegiatan

tersebut berupa mengajarkan cara

cuci tangan dan gosok gigi yang

benar.

c. Sosialisasi KB

(20 November

2017)

Lina Kegiatan pemberian pengetahuan

tentang Keluarga Berencana (KB)

untuk ibu-ibu yang ada di posyandu

Dusun Ngemplak. Kegiatan ini

perlu dilakukan karena untuk

menekan angka kelahiran yang

terlalu tinggi. Program 2 anak

cukup.

d. Sosialisasi DBD

(25 November

2017)

Annisak

dan

Azis

Kegiatan memberikan sosialisasi

DBD kepada ibu-ibu. Kegiatan ini

memberikan upaya atau cara untuk

mencegah DBD. Sosialisasi DBD

dibantu oleh pihak UPTD

Puskesmas Brangsong 2. Kegiatan

sosialisasi DBD diakhiri dengan

pembagian bubuk ABATE dari

puskesmas.

4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR

Page 18: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

a. Plangisasi

(3 Desember 2017)

Asror Plangisasi atau pembuatan plang ini

merupakan program yang

bertujuan untuk memberikan

himbauan-himbauan untuk menjaga

kebersihan sungai. Plangisasi ini

dipasang di bantaran sungai Desa

Turunrejo.

b. Vertical Garden /

Taman Vertikal

(22 November

2017)

Afi dan

Asror

Kegiatan ini merupakan sebuah

alternatif baru bagi siapa saja yang

ingin memiliki taman namun tidak

memiliki lahan yang cukup luas.

Pemanfaatan barang bekas seperti

botol, kaleng, dan plastik

merupakan beberapa alternatif

media tanam yang sangat minimalis

dan efisien digunakan.

c. Penanaman Pohon

(26 November

2017)

Susi Kegiatan untuk menjaga

keseimbangan alam adalah dengan

menanam pohon. Dengan cara

tersebut diharapkan warga akan

lebih menyadari akan pentingnya

merawat dan melestarikan

pepohonan yang sudah ditanam.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Pembahasan Program Tematik

Page 19: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Pelaksanaan program kerja di Desa Turunrejo didasarkan dari hasil

observasi yang sudah dilaksanakan di minggu pertama sesudah penerjunan

KKN. Program kerja yang dilaksanakan terklasifikasikan menjadi 4

(empat) bidang yaitu, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang

kesehatan, dan bidang lingkungan dan infrasrtruktur. Berikut akan kami

jelaskan identifikasi serta deskripsi singkat dari setiap program kerja yang

telah kami laksanakan. Namun demikian terdapat program kerja unggulan

KKN Desa Turunrejo, yaitu vertical garden atau taman vertikal.

Vertical Garden merupakan inovasi dalam mengolah sampah

plastik seperti halnya botol minuman dan plastik kemasan untuk

digunakan sebagai media tanam. Pada dasarnya vertical garden ini

meminamilisir penggunaan pekarangan rumah yang luas sehingga

penanaman dilakukan dengan bentuk vertikal ke atas. Selain menghemat

lahan juga dapat meminimalisir pembuangan sampah plastik, serta

ekonomis tanpa memmbutuhkan dana yang cukup besar. Berbagai jenis

tanaman yang digunakan mulai dari tanaman obat keluarga dan tanaman

hias untuk mempercantik pekarangan rumah. Inovasi ini diharapkan

memberikan gambaran kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan

sampah rumah tangga sebagai alternatif pembuatan pekarangan rumah

yang indah dengan adanya sistem taman vertikal.

Sasaran kegiatan Vertical Garden adalah masyarakat desa

Turunrejo. Pelaksanaan Vertical Garden dilakukan pada hari Rabu 22

November 2017 pukul 10.00 yang bertempat di kantor kelurahan desa

Turunrejo. Pelaksanaan Vertical Garden belum dapat maksimal

dikarenakan terhambat media tanam, ketersedian tanaman, dan partisipasi

warga. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah

melakukan tindak lanjut memberikan pengadaan pot-pot kecil dari gelas

plastik bekas dan pengadaan tanaman hias serta memberikan pengarahan

personal bagi perangkat desa untuk selanjutnya di informasikan ke warga

sekitar. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat

memanfaatkan sampah plastik sebagai media tanam dan memberikan

Page 20: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

arahan terkait pengoptimalan pekarangan rumah dengan sistem taman

vertikal yang meminimalisir penggunaan lahan yang luas.

Gambar 1. Pembuatan vertical garden secara simbolis oleh perangkat Desa

Turunrejo.

B. Program Pendukung

Program kerja pendukung terdiri atas 16 program, yaitu bimbingan belajar,

pendampingan TPQ, pendampingan PAUD, permainan tradisional, pelatihan seni

origami, lomba mewarnai, pelatihan IT, sosialisasi menabung sejak dini, pelatihan

pembuatan sirup daun pisang, pembuatan celengan dari kaleng bekas, senam

sehat, sosialisasi KB, sosialisasi DBD, penyuluhan hidup sehat (cuci tangan dan

gosok gigi), plangisasi, dan penanaman pohon. Program-program tersebut

dijelaskan sebagai berikut.

Page 21: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

1. Kegiatan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan bantuan belajar kepada siswa

atau peserta didik yang bertujuan agar siswa mencapai prestasi belajar yang

optimal. Kegiatan yang disebut bimbel ini di laksanakan oleh KKN di Desa

Turunrejo kecamatan Brangsong bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan

akademik siswa, selain itu mampu mengembangkan potensi dalam diri anak.

Bimbingan ini beriringan dengan kegiatan sekolah. KKN membantu dan

memberikan pemahaman kepada anak-anak yang belum paham ketika

pembelajaran di sekolah.

Sistem yang kami terapkan, anak akan belajar dengan kakak KKN yang

focus bembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dimiliki. Contohnya yaitu

anak yang kesulitan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Jawa akan belajar

dengan KKN yang jurusan Bahasa Jawa, sehingga sepenangkapan dan

pemahaman anak lebih jelas, begitupun dengan mata pelajaran lain baik bahasa

inggris dengan KKN Bahasa Inggris dan yang lain. Yang menarik, ketika 10

menit terakhir waktu bimbel, KKN akan megajari anak lagu-lagu nasional dan

daerah. Ataupun memberikan motivasi building dan mengajarkan anak untuk

berlatih percaya diri.

Bimbel ini ditujukan kepada semua siswa-siswi yang ada di desa

Turunrejo terutama di RT 06, RT 07, dan RT 08 yang dekat dengan posko KKN

UNNES di Desa Turunrejo. Utamanya adalah siswa SD/MI dan SMP. Bimbel

Page 22: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

dilaksanakan setiap Minggu s.d. Jumat pukul 19.00 – 20.30 WIB. Pelaksanaan di

posko KKN RT 06 dusun Pragak Desa Turunrejo.

Pengkondisian anak, banyak anak yang awalnya datang untuk belajar pada

tengah-tengah kegiatan mereka ramai dan bermain dengan teman-temannya.

Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah membuat aturan tegas dan

menyenangkan agar anak tidak mengulanginya lagi. Contoh: terdapat anak yang

melanggar aturan maka, ketika saat bimbel sudah selesai anak tersebut memimpin

menyanyikan lagu-lagu nasional.

Hasil yang didapat adalah pemahaman lebih yang didapatkan anak. Terutama

pengetahuan umum, matematika, IPA, IPS, Bahasa Jawa. Terbukti ketika KKN

berkunjung di SD, guru-guru mengatakan bahwa mereka sangat terbantu dengan

adanya KKN, anak lebih cepat menangkap pembelajaran yang diajarkan guru.

Kepercayaan diri anak mulai meningkat, karena di bimbel ini mengajarkan

kepercayaan diri anak, dan motivasi untuk menggapai mimpi mereka masing-

masing.

2. Pendampingan TPQ

Pendampingan TPQ (Taman Pendidikan Quran) merupakan program kerja

yang dilaksanakan dalam bentuk pendampingan mengajar mengaji di TPQ

Raudatul Hidayah, Dusun Turunsih, Desa Turunrejo. Kegiatan ini bertujuan untuk

melatih diri mengajar dalam lingkup TPQ dan menambah wawasan ilmu

keagamaan. Selain itu tujuan pendampingan TPQ adalah memberikan arahan bagi

Page 23: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

anak-anak dalam mengaji agar sesuai tajwid atau tata aturan membaca Al-Quran.

Pendampingan TPQ ini dilakukan sesuai dengan yang diterapkan di TPQ tersebut,

dimulai dari membaca doa kemudian belajar membaca iqra’ secara mandiri

dilanjutkan dengan penilaian kemudian membaca beberapa do’a dan di akhiri

dengan membaca do’a sebelum pulang.

Sasaran program kerja pendampingan TPQ adalah anak-anak usia 5-10

tahun yang mengikuti TPQ Raudatul Hidayah di dusun Turunsih desa Turunrejo.

Pendampingan TPQ dilaksanakan setiap hari Rabu dan Minggu pada minggu ke 3

hingga minggu ke 5 pada pukul 16.00 – 17.00 WIB di TPQ Raudatul Hidayah,

Dusun Turunsih, Desa Turunrejo.

Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan TPQ adalah anak-

anak yang kurang kondusif dan cuaca. Kemudian masih ada anak yang belum bisa

membaca dengan baik. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan

mengatur anak-anak untuk duduk dan tertib dengan memberikan arahan secara

halus dan pelan. Selain itu, untuk membuat anak-anak tertib diberikan beberapa

tugas untuk menghafal doa dan juz’ama. Untuk anak yang belum bisa membaca

dengan baik diberi perhatian khusus agar termotivasi untuk belajar lebih giat.

Hasil yang dicapai dari program ini adalah memotivasi anak-anak lebih giat

mengaji dan dapat mengkondisikan anak-anak yang awalnya sulit dikondisikan.

3. Pendampingan PAUD

Page 24: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Pendampingan PAUD merupakan salah satu program kerja yang bertujuan

untuk melatih motorik anak – anak yang berumur +/- 3 tahun. Pada masa anak-

anak, pelatihan motorik merupakan hal yang penting karena ini akan melatih daya

kreativitas anak.

Sasaran kegiatan ini adalah anak – anak yang berumur +/- 3 tahun di

Kelompok Bermain Alamanda. Program kerja dilaksanakan pada tanggal 20

November 2017 dan 22 November 2017 pukul 08.30 WIB di Kelompok Bermain

Alamanda.

Pada saat pelaksanaan program kerja pendampingan PAUD di KB

Alamanda, terdapat beberapa kendala yang kami alami. Anak – anak PAUD yang

berumur +/- 3 tahun masih memiliki kepribadian yang pemalu, namun beberapa

anak juga terlihat sangat aktif. Hal ini menyebabkan tim KKN merasa sedikit

kesulitan dalam menangani kelas.

Hal yang kami lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan

menerapkan pembelajaran story telling dan bermain plastisin. Pembelajaran story

telling dilakukan pada hari Senin, 20 November 2017 dengan menggunakan

media wayang. Anak-anak terlihat antusias mendengarkan cerita Si Semut dan Si

Merpati yang disampaikan oleh tim KKN. Dan pembelajaran di hari Rabu, 22

November 2017 adalah bermain plastisin. Tim KKN dan anak – anak membuat

aneka bentuk hewan dari plastisin.

Hasil yang kami harapkan dari program ini adalah perkembangan motorik dari

anak – anak di KB Alamanda menjadi lebih baik. Hal ini mampu mengasah

kreativitas anak dan menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri anak – anak

tersebut.

Page 25: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

4. Permainan Tradisional

Program Permainan Tradisional adalah salah satu program KKN yang

bertujuan untuk mengenalkan kembali jenis-jenis permainan tradisional (tempo

dulu) kepada anak-anak di Desa Turunrejo. Permainan tradisional yang

diperkenalkan antara lain adalah lompat tali, bentengan, boi-boi, kucing dan tikus,

otong-otong bolong, dan petak umpet. Semua permainan tersebut diperkenalkan

kepada anak-anak, khususnya di Desa Turunrejo agar mereka tahu akan

permainan tradisional dan dapat melestarikannya.

Program permainan tradisional dilakukan setiap hari Minggu, dimulai

minggu ke 2 sampai minggu ke 4. Program ini dilakukan setelah program senam

sehat selama 1 jam. Pada minggu ke 2, permainan yang dimainkan adalah lompat

tali dan kucing tikus, sedangkan pada minggu ke 3, permainan yang dimainkan

adalah boi-boi dan bentengan. Kemudian pada minggu ke 4, permainan yang

dimainkan adalah petak umpet, kucing tikus, dan otong-otong bolong.

Sasaran untuk program permainan tradisional adalah anak-anak SD sampai

SMP di Desa Turunrejo, meliputi Dusun Turunsih, Ngemplak, Sijaro, dan

Persilan.

Program bimbingan belajar ini dilaksanakan di lapangan Dusun Turunsih,

Desa Turunrejo. Kemudian untuk waktu pelaksanaannya adalah setiap hari

Minggu (mulai minggu ke 2 sampai minggu ke 4), pukul 07.00-08.00.

Page 26: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Pelaksanaan program permainan tradisional terdapat satu hambatan, yaitu

tempat yang kurang memadai atau lapangan yang kurang luas.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang terdapat di

program ini adalah dengan mencari tempat lain, seperti halaman rumah warga dan

pelataran mushola dekat lapangan, sehingga tempat permaianan terdapat di

beberapa titik.

Hasil yang dicapai setelah pelaksanakan program permainan tradisional

adalah anak-anak di Desa Turunrejo dapat mengenal permainan-permainan

tradisional. Selain mengenal kembali permainan tradisional, anak-anak juga dapat

melestarikan permainan-permainan tersebut. Melalui permainan tradisional ini,

anak-anak juga dapat lebih berinteraksi dengan teman sebaya, sehingga dapat

lebih akrab dan akan saling mengenal satu sama lain.

5. Pelatihan Seni Origami

Seni Origami atau melipat kertas adalah seni melipat kertas menjadi suatu

bentuk benda, misalnya hewan, tumbuhan, daun, bunga, dan lainnya. Pada

program ini, bentuk yang diajarkan adalah kupu-kupu. Hal ini karena lipatan pada

bentuk kupu-kupu cukup sederhana dan sesuai untuk diajarkan kepada anak-anak

usia 6-7 tahun.

Tujuan diadakannya program ini adalah untuk mengenalkan seni dari

negara lain (Jepang) kepada anak-anak SD. Selain itu, pelatihan seni melipat atau

Page 27: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

origami kepada anak-anak juga mempunyai tujuan untuk melatih kreatifitas anak,

mengajarkan anak untuk imajinatif, berkarya, dan membuat mainan sendiri.

Sasaran program kerja ini adalah anak-anak usia 6-7 tahun atau usia SD

kelas 1-2. Program pelatihan seni origami dilakukan di SD Negeri 1 Turunrejo

khususnya di kelas 1 dan 2. Kemudian untuk waktu pelaksanaannya adalah pada

hari Kamis (9 November 2017) pukul 07.30-09.00.

Hambatan untuk program kerja pelatihan seni origami adalah siswa kurang

dapat mengikuti intruksi dari pelatih atau intrukstur dalam melipat kertas.

Adapaun usaha atau upaya untuk mengatasi hambatan di dalam program ini

adalah dengan membagi siswa-siswa kelas 1 dan 2 menjadi kelompok-kelompok

kecil. Kemudian setiap kelompok kecil tersebut diberi satu mahasiswa KKN

sebagai pelatih dalam kelompok untuk membantu siswa dalam mengikuti intruksi

dari pelatih utama yang ada di depan.

Hasil dari pelatihan seni melipat atau origami adalah anak-anak atau

siswa-siswa SD Negeri 1 Turunrejo dapat membuat origami berbentuk kupu-kupu

yang dapat digunakan sebagai hiasan dinding. Selain itu, siswa-siswa dapat

melatih imajinatif dan kreatifitasnya dalam membentuk kertas menjadi suatu

barang yang lebih indah dan bernilai seni.

6. Lomba Mewarnai

Lomba mewarnai merupakan salah satu program kerja kreatif yang

berusaha memberikan ruang gerak pada anak untuk meningkatkan kreatifitanya.

Melalui lomba mewarnai, harapannya anak-anak mampu mengekspresikan jiwa

Page 28: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

mereka sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka peroleh di kehidupan

mereka menurut tingkat maturitasnya. Selain itu, lomba mewarnai juga menjadi

sebuah wahana rekreasi bagi anak.

Sasaran program kerja ini adalah anak-anak di Desa Turunrejo mulai usia

7 hingga 10 tahun (kelas 1 sampai kelas 3 SD). Program kerja ini dilaksanakan di

2 sekolah, yaitu MI NU 53 Turunrejo pada hari kamis, 16 November 2017, dan di

SD N 2 Turunrejo pada hari jumat, 24 November 2017.

Dalam pelaksanaan program kerja ini ada beberapa hambatan, diantaranya

adalah ketersediaan media pewarna, keberagaman jenis media pewarna, serta

pengkondisian suasana kelas. Meski ada beberapa hambatan namun program kerja

ini masih dapat berjalan denga lancar.

Upaya untuk mengatasi beberapa hambatan yang telah disebutkan di atas

diantaranya adalah pihak KKN menyediakan pensil warna serta memberikan ice

breaking supaya anak-anak tetap terkondisikan. Melalui kegiatan lomba mewarnai

ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas anak-anak, ketelitian, dan kerapian

dalam mewarnai gambar.

7. Pelatihan IT

Pelatihan IT merupakan program kerja yang memperkenalkan sekaligus

melatih anak-anak dalam mengoperasikan perangkat keras (komputer). Materi

yang disampaikan meliputi program aplikasi Ms. Office (Ms. Word, Ms. Excell,

dan Ms. Powerpoint) serta Paint. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat dan

Sabtu di posko KKN Desa Turunrejo. Tujuan dari kegiatan pelatihan IT ini adalah

Page 29: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

untuk memperkenalkan sekaligus melatih anak-anak untuk bisa mengoperasikan

komputer agar kedepannya tidak gaptek (gagap teknologi).

Sasaran program kerja ini adalah anak-anak SD/ MI sederajat kelas 5 dan

6 serta anak SMP/ MTS Sederajat kelas 7 Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong,

kabupaten Kendal. Program kerja ini dilaksanakan mulai minggu ke 4,5, dan 6,

pada hari Jumat dan Sabtu pukul 16.00- 17.00 WIB di posko KKN Desa

Turunrejo.

Hambatan yang terjadi pada program kerja ini adalah anak-anak masih

merasa ragu dan takut dalam mengoperasikan komputernya, dan ketika cuaca

hujan mereka enggan ikut pelatihan IT.

Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah senantiasa memotivasi

agar mau mencoba mengoperasikan komputer, membentuk kelompok kecil dalam

melatih IT tersebut agar mereka lebih nyaman dan paham dalam mempelajarinya,

memantau serta mendampingi mereka dalam mengoperasikan komputer.

Dari program kerja ini diharapkan anak-anak tidak gaptek (gagap

teknologi), selain itu mampu mengoperasikan komputer dengan baik, serta dapat

menguasai program aplikasi Ms. Office (Ms. Word, Ms. Excell, dan Ms.

Powerpoint) serta Paint.

8. Sosialisasi Menabung Sejak Dini

Sosialisasi menabung sejak dini merupakan program kerja yang

memberikan motivasi serta informasi kepada anak-anak mengenai pentingnya

menabung sejak dini dengan menyisihkan uang saku yang dimilikinya. Kegiatan

Page 30: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

ini dilaksanakan di dua sekolah dasar (SD) yang berbeda yang berada di desa

turunrejo. Tujuan dari sosialisasi menabung sejak dini adalah untuk

menumbuhkan perilaku hemat pada anak-anak, memotivasi anak-anak untuk bisa

berinvestasi di masa yang akan datang (membeli keinginan sendiri dari hasil uang

tabungannya).

Sasaran program kerja ini adalah siswa-siswi SD N 1 Turunrejo dan MI

NU 53 Turunrejo kelas 4 dan 5, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong,

kabupaten Kendal.

Program kerja ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9 November 2017

di SD N 1 Turunrejo dan hari Jumat tanggal 17 di MI NU 53 Turunrejo.

Hambatan yang terjadi pada program kerja ini adalah perhatian beberapa

anak pada saat penyampaian materi sosialisasi menabung masih kurang dan ketika

diminta harus menyampaikan kesan dan pesan kegiatan masih cenderung malu-

malu.

Materi sosialisasi menabungnya dikemas semenarik mungkin salah

satunya melalui story telling yang secara langsung diperankan oleh teman-teman

KKN, memberikan ice breaking berupa lagu anak-anak serta gerakan gerakan

yang membuat mereka semangat dalam mengikuti sosialisasinya

Dari program kerja ini diharapkan anak-anak mau menyisihkan uang

sakunya (membiasakan hidup hemat), mampu berinvestasi di masa yang akan

datang (mampu membeli keinginan sendiri dari hasil uang tabungannya).

9. Pelatihan Pembuatan Sirup Daun Pisang

Program kerja pembuatan sirup dari daun pisang merupakan salah satu

program unggulan dari bidang ekonomi. Program ini adalah suatu program

inovasi yang belum dikenal oleh masyarakat umum. Daun pisang yang semestinya

Page 31: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

dijadikan pembungkus makanan diolah menjadi minuman yang bermanfaat bagi

tubuh. Adapun beberapa manfaat dari sirup daun pisang yaitu sebagai anti

oxsidan, pereda radang tenggorokan, pereda demam, dan penghambat penuaan

atau dapat merawat kulit dari dalam. Dalam proses pembuatannya yaitu dengan

menyediakan bahan-bahan sebagai berikut: gula 2kg, daun pisang sedang tidak

terlalu muda dan tidak terlalu tua sebanyak 2 sisir, air 1 liter.

Prosess pembuatannya sebagai berikut: pertama, daun pisang dipotong

tipis-tipis dan dituangkan air secara perlahan. Kemudian diblender sampai halus

dan disaring diambil sarinya. Lalu, sari tersebut direbus dengan api yang sedang

selama 1 jam dengan cara diaduk dan ditambahkan gula sedikit demi sedikit.

Sirup dikatakan sudah jadi apabila sari daun pisang berbuih dan air sari tersebut

sudah berkurang serta berubah warna hijau kecoklatan. Kemudian, sari tersebut

didinginkan sehingga terlihat kental. Setelah dingin, barulah sirup bisa

dimasukkan dalam kemasan.

Sasaran dari program kerja pembuatan sirup daun pisang yaitu ibu-ibu

PKK desa Turunrejo. Program kerja pembuatan sirup daun pisang yaitu bertempat

di kelurahan desa Turunrejo. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 16.30-selesai yang

dihadiri ibu-ibu PKK sebanyak 30 orang

Adapun hamabatan dari program kerja pembuatan sirup daun pisang yaitu

belum diketahui batas kaladaluarsa dari sirup daun pisang. Kemudian, waktu

pembuatan yang cukup lama sehingga menguras tenaga. Selain itu, kurangnya

ketepatan ibu-ibu PKK dalam menghadiri kegiatan tersebut dikelurahan sehingga

tidak sesuai waktu yang sudah ditetapkan.

Usaha untuk mengatasi hambatan dari program pembuatan sirup daun

pisang yaitu dengan memberikan percobaan dengan menetapkan batas kaladaluasa

sekitar 1 minggu jika tidak ditaruh dikulkas, kalaupun ditarus dikulkas bisa tahan

lama. Selain itu, dalam proses pembuatan, praktikan berbagi tugas dengan

praktikan lain dalam pembuatan sirup daun pisang sehingga dapat selesai dengan

cepat.

Page 32: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Program pembuatan sirup daun pisang diharapkan dapat melatih ibu-ibu PKK

dalam berkreasi terutama dalam bidang ekonomi atau kuliner. Daun pisang yang

biasanya digunakan sebagai pembungkus makanan diolah menjadi minuman yang

bermanfaat bagi tubuh.

10. Pembuatan Celengan dari Kaleng Bekas

Program pembuatan celengan dari kaleng bekas merupakan program kerja

dalam melatih kreatifitas serta pengenalan menabung sejak dini terutama pada

anak-anak. Selain menghemat biaya, program ini juga bertujuan untuk

menjadikan sampah menjadi barang bermanfaat. Dalam pelaksanaan program

pembuatan celengan dari kaleng bekas, praktikan terlebih dahulu mengumpulkan

kaleng-kaleng bekas dari siswa dengan bantuan koordinasi dari pihak sekolahan.

Selanjutnya, kaleng-kaleng tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicat warna

dasar (putih) sebagai alas sebelum pengambaran pola. Kaleng yang sudah

diwarnai cat dasar kemudian didiamkan terlebih dahulu sampai kering. Setelah

kering, barulah bisa dibuat pola dan dicat warna warni sesuai dengan kreasi anak-

anak.

Program kerja pembuatan celengan dari kaleng bekas sasarannya yaitu

anak SD. Sasaran dari program kerja pembuatan celengan dari kaleng bekas

terfokus pada siswa siswi SD kelas 4 dan 5, hal ini dilakukan untuk

mempermudah praktikan dalam mengkondisikan serta melatih siswa siswi

tersebut dalam berkreatifitas dan berhati-hati dalam penggunaan cat warna.

Page 33: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Pelaksanaan program pembuatan celengan dari kaleng bekas dilakukan di

2 tempat yaitu di SD Negeri 1 Turunrejo dengan fokus sasaran pada siswa-siswi

kelas 4 dan kelas 5 sedangkan tempat yang kedua yaitu di MI NU 53 Turunrejo

dengan fokus sasaran pada siswa siswi kelas 4 dan kelas 5.

Hambatan dalam program kerja pembuatan celengan dari kaleng bekas

adalah dalam pengkondisian siswa yang tidak berhati-hati dalam penggunaan cat

warna sehingga cat warna tersebut mengenai baju siswa siswi tersebut. Selain itu,

hambatan yang ditimbulkan selanjutnya yaitu proses pengecatan warna dasar pada

kaleng membutuhkan waktu yang cukup lama serta terkadang masih banyak

kaleng yang penyok atau tidak bagus sehingga dalam pengecatannya mengalami

kendala.

Usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan selama pelaksanaan program

pembuatan celengan dari kaleng bekas yaitu dalam proses pewarnaan dasar

dikerjakan secara bersama-sama atau bagi tugas, sehingga pengerjaanya menjadi

cepat dan setiap selesai pengengecatan dilakukan pemantau disetiap kaleng guna

mengetahui mana kaleng yang pengecataannya baik maupun kurang baik.

Melalui program kerja pembuatan celengan dari kaleng bekas dengan

sasaran anak SD, diharapkan program ini mampu untuk menuangkan kreatifitas

dan melatih siswa dalam berhemat dengan cara menabung dicelengan yang sudah

dikreasi. Selain itu, program ini mengenalkan siswa bahwa kaleng bekas atau

sampah yang seharusnya dibuang bisa dijadikan wadah kreatifitas dan tidak perlu

membeli celengan yang biasanya dijual ditoserba (toko serba ada).

11. Senam Sehat

Page 34: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Senam sehat merupakan salah satu program kerja rutin tiap hari Minggu

pagi yang dilaksanakan di lapangan terbuka dusun Turunsih. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengajak dan membiasakan diri kepada masyarakat setempat

agar melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga, melalui senam sehat ini

pula diharapkan dapat memberikan motivasi untuk melakukan kegiatan olahraga

minimal seminggu sekali. Kegiatan ini terbuka untuk umum terkhusus ibu-ibu dan

anak-anak. Dalam beberapa kali kegiatan senam dilakukan dengan berbagai

variasi jenis senam mulai dari Senam Kebugaran Jasmani, Senam Aerobik, Senam

Indonesia Sehat, Senam Maumere, serta Senam Pinguin.

Sasaran program kerja senam sehat adalah ibu-ibu dan anak-anak dusun

Turunsih desa Turunrejo. Senam sehat dilaksanakan setiap hari Minggu pada

minggu ke 2 hingga minggu ke 5 pada pukul 06.00 WIB hingga selesai di

lapangan RT 06 dusun Turunsih desa Turunrejo.

Selama kegiatan senam berlangsung tidak menyediakan instruktur senam

yang berompeten dibidangnya. Memperdayakan mahasiswa KKN yang pernah

aktif mengikuti kegiatan senam di daerahnya kemudian berlatih dan belajar

bersama melalui video tutorial. Hasil dari program ini adalah membiasakan diri

melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga minimal seminggu sekali agar

otot dan tubuh refresh kembali sebelum melanjutkan aktivitas dikeesokan hari.

12. Sosialisasi KB

Page 35: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Program kerja sosialisasi KB merupakan program kesehatan salah satu

usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian

tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus

menentukan pilihan kontrasepsi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Namun demikian, meskipun telah mempertimbangkan untung rugi

semua kontrasepsi yang tersedia, tetap saja terdapat kesulitan untuk mengontrol

fertilitas secara aman, efektif, dengan metode yang dapat diterima, baik secara

perseorangan maupun budaya pada berbagai tingkat reproduksi.

Tidaklah mengejutkan apabila banyak wanita merasa bahwa penggunaan

kontrasepsi terkadang problematis dan mungkin terpaksa memilih metode yang

tidak cocok dengan konsekuensi yang merugikan atau tidak menggunakan metode

KB sama sekali. Maka dari itu, program kerja sosialisasi KB yang diagendakan

oleh KKN desa Turunrejo bekerjasama dengan Puskesmas Brangsong 2

memberikan pengenalan dan manfaat dari porgram KB baik dari segi alat

kontrasepsi maupun aspek yang lainnya. Sasaran kegiatan dalam program

sosialisasi KB yaitu ibu-ibu rumah tangga atau ibu-ibu muda yang baru menikah.

Program sosialisasi KB dilaksanakan di posyandu bertempat di rumah

bapak Subakir sebagai kader posyandu. Sosialisasi KB dimulai pukul 09.00-

selesai. Adapun hambatan dari program sosialisasi KB yaitu kurang terkondisinya

ibu- ibu yang membawa anaknya sehingga ibu-ibu terfokus pada pengkondisian

anak yang mulai rewel dan cenderung mengabaikan pembahasaan mengenai

sosialisasi KB.

Usaha untuk mengatasi hambatan program sosialisasi KB yaitu dengan

memberikan snack atau jajan kepada ibu-ibu di posyandu sehingga bisa dijadikan

cemilan untuk anaknya, anak-anak mulai terkondisikan dan ibu-ibu bisa terfokus

dalam pembahasan sosialisasi KB.

Program sosialisasi KB diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan bagi ibu-ibu dalam mengenal program KB. Selain itu, ibu-ibu mampu

mengetahui jenis-jenis dan mekanisme alat kontrasepsi KB sehingga ibu-ibu tidak

lagi bingung dalam memilih alat kontrasepsi KB yang baik untuk dirinya.

Page 36: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

13. Sosialisasi DBD

Penyuluhan DBD merupakan salah satu program kerja kesehatan yang

dilaksanakan sekali selama KKN. Penyuluhan DBD ini dilaksanakan untuk

mengajak warga agar waspada terhadap penyakit DBD yang ditularkan melalui

nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictur. Pemateri dalam penyuluhan DBD

yaitu tim KKN dan perangkat Puskesmas Desa Turunrejo. Dalam penyuluhan

tersebut warga diberikan pengertian DBD, gejala-gejala saat terkena DBD, tempat

yang menjadi berkembangnya nyamuk, bagaimana cara pencegahannya, dan

tanaman obat anti-DBD. Selain itu warga juga diberikan obat Abate untuk

membasmi jentik-jentik nyamuk di kolam.

Sasaran program kerja penyuluhan DBD adalah ibu-ibu yang mengikuti

Posyandu di Dusun Sijaru, Desa Turunrejo. Program kerja penyuluhan DBD

dilaksanakan pada Sabtu, 25 November 2017 (minggu ke-5), pukul 08.00 - 11.30

WIB di rumah Ibu Ngapini, Dusun Sijaro.

Hambatan penyuluhan DBD ini yaitu tidak tersedianya LCD proyektor

untuk menambah pemahaman warga tentang DBD. Serta tidak menggunakan

pengeras suara sehingga warga yang di luar rumah kurang memerhatikan.

Menggunakan fotokopian materi dan leaflet penyuluhan DBD kepada

warga untuk memudahkan pemahaman warga tentang DBD. Serta menambah

volume suara agar warga memahami materi yang diberikan secara maksimal.

Page 37: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Warga mengetahui bagaimana gejala-gejala saat terkena DBD. Sehingga

waga cepat tanggap ke Puskesmas saat mengetahui anggota keluarganya saat

terkena DBD. Kemudian membiasakan warga untuk melakukan pola hidup sehat

yaitu melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) serta menanam

tanaman obat keluarga (TOGA) yang bersifat mengusir nyamuk.

14. Penyuluhan Hidup Sehat (Cuci Tangan dan Gosok Gigi)

Penyuluhan hidup sehat (cuci tangan dan gosok gigi) merupakan program

kerja yang memberikan motivasi serta informasi kepada anak-anak mengenai

pentingnya hidup sehat melalui kebiasaan bercuci tangan dan menggosok gigi.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua taman kanak-kanak (TK) yang berbeda yang

berada di desa turunrejo. Tujuan dari penyuluhan hidup sehat adalah untuk

menumbuhkan perilaku anak-anak dalam membiasakan diri mencuci tangan

sebelum melakukan aktivitas serta menggosok gigi 2 kali sehari.

Sasaran program kerja ini adalah siswa-siswi TK Nusa Indah dan TK

Muslimat 02 Turunrejo, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten

Kendal. Program kerja ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 November

2017 di TK Nusa Indah, Dukuh Sijaro dan hari Kamis tanggal 23 di TK Muslimat

02 Turunrejo.

Hambatan yang terjadi pada program kerja ini adalah perhatian beberapa

anak pada saat penyampaian materi penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi masih

kurang, terdapat beberapa anak yang susah diarahkan serta tidak mau mengikuti

praktik cuci tangan dan gosok gigi.

Page 38: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Memberikan ice breaking berupa lagu anak-anak serta gerakan gerakan

yang membuat mereka semangat dalam mengikuti penyuluhan hidup sehat (cuci

tangan dan gosok gigi), melibatkan semua teman-teman KKN serta guru-guru

dalam mengarahkan dan membimbing anak-anak untuk mau melaksanakan cuci

tangan dan gosok gigi.

Dari program kerja ini diharapkan anak-anak mau membiasakan diri dalam

mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas serta menggosok gigi 2 kali sehari

secara mandiri.

15. Plangisasi

Plangisasi merupakan salah satu program kerja pengadaan media interaksi

tidak langsung yang berisi himbauan, ajakan, kritikan, maupun saran terhadap

permasalahan lingkungan yang ada. Melalui plangisasi harapannya ada sebuah

nilai yang tersampaikan kepada masyarakat seningga mereka mau berubah kearah

yang lebih baik.

Sasaran pelaksanaan program kerja ini adalah seluruh masyarakat Desa

Turunrejo. Plang dipasang di sepanjang bantaran aliran sungai Desa Turunrejo,

pada hari minggu, 3 Desember 2017.

Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program kerja ini adalah

sulitnya memilih diksi kata yang tepat, mengingat tingkat pendidikan masyarakat

setempat yang cukup kompleks.

Page 39: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Mencari referensi kata-kata dari berbagai sumber serta meminta bantuan

teman untuk ikut andil dalam menyumbangkan kalimat himbauan yang akan

dituangkan dalam papan plangisasi.

Kegiatan plangisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga

Desa Turunrejo atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan juga warga

tidak akan membuang sampah di sungai.

16. Penanaman Pohon

Program tanam pohon merupakan program kerja yang ditujukan untuk

penghijauan daerah desa Turunrejo. Kegiatan tanam pohon ini dilaksanakan agar

masyarakat desa Turunrejo memahami arti pentingnya menjaga kelestarian alam

sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 26 November 2017 di dua

titik tempat yaitu di tepian lapangan Dusun Sijaro dan tepian tambak Dusun

Persilan.

Sasaran program kerja ini adalah warga-warga sekitar Dusun Sijaro dan

Persilan, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal.

Program kerja ini dilaksanakan pada hari Minggu, 26 November 2017

pukul 08.30 WIB di dua titik tempat, yaitu tepi lapangan bola Dusun Sijaro dan

tepian tambak di Dusun Persilan. Tim KKN Desa Turunrejo dibagi menjadi dua

kelompok untuk ikut serta dalam penanaman pohon di kedua tempat tersebut.

Pada saat pelaksanaan kegiatan penanaman pohon, tim KKN di Dusun

Sijaro sedikit mengalami kendala. Salah satunya adalah kurangnya partisipasi

Page 40: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

warga dalam kegiatan. Hal tersebut menyebabkan kegiatan penanaman pohon

berjalan lambat. Berbeda dengan di Dusun Persilan, pelaksanaan penanaman

pohon berjalan lancar karena warga memiliki antusias yang tinggi dan kegiatan

selesai tepat sebelum tengah hari. Sedangkan di Dusun Sijaro, pelaksanaan tanam

pohon terpaksa dihentikan siang hari dan dilanjutkan keesokan harinya.

Kegiatan penanaman pohon di Dusun Sijaro diselesaikan keesokan harinya

pada hari Senin 27, November 2017. Tim KKN kembali melakukan koordinasi

dengan aparat desa dan Bapak Sudaryanto untuk melakukan tanam pohon di hari

tersebut. Partisipasi warga pada hari kedua penanaman pohon lebih tinggi. Banyak

warga yang berdatangan di lapangan Sijaro di hari Senin dan membantu tim KKN

untuk melaksanakan program dengan baik.

Kegiatan penanaman pohon ini diharapkan mampu memberikan pengaruh

yang positif terhadap lingkungan dan juga warga sekitar, seperti contohnya

lingkungan menjadi lebih hijau dan rindang yang dapat dimanfaatkan oleh warga

di desa Turunrejo.

C. Program Konservasi

Konservasi Lingkungan

A. Penanaman Pohon

Program konservasi lingkungan yang telah dilaksanakan oleh tim

KKN bersama dengan warga Desa Turunrejo adalah penanaman pohon.

Kegiatan ini untuk menjaga keseimbangan alam dan kelestarian

lingkungan. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut warga akan

Page 41: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

lebih menyadari akan pentingnya merawat dan melestarikan pepohonan

yang sudah di tanam. Bibit pohon yang ditanam sebanyak 486 yang

terdiri atas beberapa macam pohon diantaranya, pohon akasia, gmelina,

sirsak, jambu, sengon, dan kelengkeng. Penanaman dilakukan bersama

warga Dusun Sijaro dan Persilan. Secara simbolis penanaman pohon

dilakukan oleh Kepala Desa Turunrejo, yaitu Abdul Mufid.

Tabel 2. Penanaman Pohon

Jenis Pohon Jumlah

Pohon

Lokasi

Penanaman

Sumber

Pohon

Estimasi

Dana

Akasia 300 Dusun

Persilan,

Sijaro,

Turunsih

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Gmelina 100 Dusun

Persilan,

Sijaro,

Turunsih

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Sirsak 20 Dusun

Persilan dan

Sijaro

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Jambu Biji 40 Sekitar

tambak di

Dusun

Persilan

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Sengon 25 Sekitar

tambak di

Dusun

Persilan

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Kelengkeng 1 Sekitar

tambak di

Dusun

PT Rimba

Partikel

Indonesia

-

Page 42: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Persilan

Jumlah

pohon

486

B. Pembuatan Celengan dari Kaleng Bekas

Program pembuatan celengan dari kaleng bekas merupakan

program kerja konservasi lingkungan memanfaatkan kaleng bekas

untuk pembuatan celengan serta dimaksudkan untuk melatih kreativitas

serta pengenalan menabung sejak dini terutama pada anak-anak. Selain

menghemat biaya, program ini juga bertujuan untuk menjadikan

sampah menjadi barang bermanfaat. Dalam pelaksanaan program

pembuatan celengan dari kaleng bekas, praktikan terlebih dahulu

mengumpulkan kaleng-kaleng bekas dari siswa dengan bantuan

koordinasi dari pihak sekolahan. Selanjutnya, kaleng-kaleng tersebut

dibersihkan terlebih dahulu dan dicat warna dasar (putih) sebagai alas

sebelum pengambaran pola. Kaleng yang sudah diwarnai cat dasar

kemudian didiamkan terlebih dahulu sampai kering. Setelah kering,

barulah bisa dibuat pola dan dicat warna warni sesuai dengan kreasi

anak-anak.

Page 43: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

C. Vertikal Garden

Vertical Garden merupakan inovasi dalam mengolah sampah

plastik seperti halnya botol minuman dan plastik kemasan untuk

digunakan sebagai media tanam. Pada dasarnya vertical garden ini

meminamilisir penggunaan pekarangan rumah yang luas sehingga

penanaman dilakukan dengan bentuk vertikal ke atas. Selain menghemat

lahan juga dapat meminimalisir pembuangan sampah plastik, serta

ekonomis tanpa memmbutuhkan dana yang cukup besar. Berbagai jenis

tanaman yang digunakan mulai dari tanaman obat keluarga dan tanaman

hias untuk mempercantik pekarangan rumah. Inovasi ini diharapkan

memberikan gambaran kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan

sampah rumah tangga sebagai alternatif pembuatan pekarangan rumah

yang indah dengan adanya sistem taman vertikal.

Konservasi Budaya

D. Permainan Tradisional

Page 44: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

Program konservasi budaya yang telah dilaksanakan oleh tim KKN

bersama dengan warga Desa Turunrejo adalah permainan tradisional.

Kegiatan tersebut dirasa perlu dilaksanakan karena mengingat anak-

anak zaman sekarang yang sebagian besar lebih memilih bermain

gadget daripada permainan tradisional. Permainan tradisional yang

diperkenalkan antara lain adalah lompat tali, bentengan, boi-boi, kucing

dan tikus, otong-otong bolong, dan petak umpet. Semua permainan

tersebut diperkenalkan kepada anak-anak, khususnya di Desa Turunrejo

agar mereka tahu akan permainan tradisional dan dapat

melestarikannya. Program permainan tradisional dilakukan setiap hari

Minggu, dimulai minggu ke 2 sampai minggu ke 4. Program ini

dilakukan setelah program senam sehat selama 1 jam. Pada minggu ke

2, permainan yang dimainkan adalah lompat tali dan kucing tikus,

sedangkan pada minggu ke 3, permainan yang dimainkan adalah boi-

boi dan bentengan. Kemudian pada minggu ke 4, permainan yang

dimainkan adalah petak umpet, kucing tikus, dan otong-otong bolong.

Page 45: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa guna

mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan,

Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Hasil pelaksanaan program

kegiatan KKN Lokasi Tahap II di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong,

Kabupaten Kendal diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Masyarakat Turunrejo cukup antusias dalam membantu program

kerja tim KKN Lokasi Unnes yang dibuktikan dengan kesediaan

waktu dan keikutsertaan mereka untuk turut berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh tim KKN Lokasi Unnes.

2. Kelebihan yang dimilki oleh Desa Turunrejo adalah kerukunan yang

terjalin sangat baik diantara masyarakat dalam kehidupan sehari-

hari. Sehingga keamanan dan rasa kebersamaannya tinggi dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan di lingkungan Desa Turunrejo secara

gotong royong.

3. Penyelenggaraan program di empat bidang menghasilkan program

kerja yang menjadi unggulannya dari bidang lingkungan dan

infrastruktur yakni program kerja vertical garden atau taman

vertikal.

4. Program kerja bidang pendidikan yang dilaksanakan di Desa

Turunrejo mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat yaitu pada

saat kegiatan bimbingan belajar, pendampingan TPQ, pendampingan

PAUD, permainan tradisional, pelatihan seni origami, lomba

mewarnai,dan pelatihan IT . Anak-anak mengikuti kegiatan tersebut

dengan sangat antusias sehingga program kerja KKN Unnes berjalan

dengan baik.

Page 46: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

5. Program kerja bidang kesehatan ada program sosialisasi KB,

sosialisasi DBD, penyuluhan hidup sehat (cuci tangan dan gosok

gigi), dan senam sehat. Masyarakat menanggapi kegiatan tersebut

dengan sangat baik sehingga hasil yang dicapai dapat berjalan sesuai

dengan yang diinginkan.

6. Program kerja bidang ekonomi, yaitu sosialisasi menabung sejak

dini, pembuatan celengan dari kaleng bekas, dan pelatihan

pembuatan sirup daun pisang. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan

oleh tim KKN Unnes di Desa Turunrejo sebagai bentuk partisipasi

kami serta bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru dalam

bidang ekonomi melalui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksankan.

7. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur yaitu penanaman pohon,

plangisasi, dan vertical garden. Pelaksanaan kegiatan tersebut

berjalan dengan baik dan dilaksanakan bersama warga Desa

Turunrejo.

Walaupun ada beberapa hambatan yang dijumpai selama

pelaksanaan program KKN Lokasi tahap II, tetapi kegiatan yang

dilaksanakan mampu menjalin kerjasama yang baik dengan perangkat desa

dan seluruh masyarakat di Desa Turunrejo.

Pelaksanaan program KKN tidak terlepas dari peran masyarakat,

baik secara materi maupun non-materi. Adanya tanggapan yang positif dari

masyarakat membantu mahasiswa KKN belajar bersosialisasi dengan

warga, belajar bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai dengan

norma-norma yang telah ada dan berlaku di masyarakat.

Page 47: kkn.unnes.ac.id · Web view2017/12/21  · BAB I PENDAHULUAN Analisis, Situasi dan Kondisi Persoalan di Lokasi Desa Turunrejo Analisis Situasi Desa Turunrejo Desa Turunrejo merupakan

B. Saran

Kami menyadari bahwa KKN Unnes Lokasi Tahap II di Desa Turunrejo,

Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal ini masih banyak kekurangan,

sehingga demi kebaikan bersama perlu adanya saran-saran yang konstruktif :

1. Untuk desa dan pemerintah setempat

Dapat menyempurnakan program kerja yang telah dibuat oleh

mahasiswa KKN yang belum sesuai dan melanjutkan program-program

yang telah direncanakan. Kerja sama dalam pelaksanaan program terutama

pendidikan pelatihan yang terjalin antara masyarakat Desa Turunrejo

dengan mahasiswa KKN selama ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dan

dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat.

Untuk perangkat Desa Turunrejo harus mendukung penuh dan

mendampingi setiap kegiatan-kegiatan positif yang berhubungan dengan

memajukan potensi Desa Turunrejo yang dilakukan oleh masyarakat.

Dukungan dan dampingan dari perangkat Desa baik kepala Desa Turunrejo

maupun staf pemerintahan yang lainnya, dapat menambah motivasi

masyarakat Desa Turunrejo dalam memajukan diri, keluarga serta

lingkungan Desa pada umumnya untuk menjadi Desa yang lebih baik.

2. Bagi tim KKN selanjutnya

Diharapkan untuk mahasiswa peserta KKN selanjutnya siap

menghadapi dan memecahkan semua permasalahan dengan bekal kretivitas

yang matang. Sikap keterbukaan, komunikasi yang baik perlu

dikembangkan untuk meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Koordinasi dan pelaporan kegiatan kepada Kepala Desa sebaiknya lebih

sering dilaksanakan guna menyamakan persepsi pihak Desa dengan tim

KKN Unnes. Kekompakkan tim sangat dibutuhkan guna terlaksanakan

seluruh kegiatan dengan sukses dan lancar.