buku profil kelurahan - kkn.unnes.ac.id

43

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

325 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id
Page 2: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Diterbitkan oleh Penerbit LPPM Universitas Negeri Semarang

BUKU PROFIL KELURAHAN

KAMPUNG 3 DIMENSI

PLOMBOKAN

PENULIS TIM KKN ALTERNATIF 2A UNNES

ii

Page 3: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LAYOUT DAN DESAIN

Miftachul Jannah

Kurnia Dwi Utami

Ulfatul Magfiroh

Muhammad Afiq Fauzan

Muhammad Abdullah Rozan

Cetakan 1, September 2019

ISBN XXXXXXXXXX

Diterbitkan oleh Penerbit LPPM Universitas Negeri Semarang

Dilarang keras mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun

tanpa izin dari penerbit

KAMPUNG 3 DIMENSI PLOMBOKAN

Hak Cipta © pada Penulis dilindungi oleh Undang-undang Penerbitan

All Right Reserved

PENULIS

Miftachul Jannah

Ulfatul Magfiroh

Kurnia Dwi Utami

Muhammad Abdullah Rozan

Tristhalia Yashinta

Muhammad Afiq Fauzan

Ronald Marine Atlantica

Priyus Eka Manunggal Putra

Faridatul Afiyah

Meytri Ratnasari

Arizka Dyah Ramayanti

Lucky Jati Setiawan

Wisnu Kerta Raharja

Ahwan Sholih

Wahyu Budi Hastomo

iii

Page 4: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan buku profil

desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Tahap 2 A UNNES Tahun 2019 di

Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Buku profil

desa ini disusun berdasarkan keadaan desa, program kerja dan hasil dari

pelaksanaan KKN Alternatif Tahap 2 A Tahun 2019, pada tanggal 17 Juli 2019

sampai dengan 28 Agustus 2019.

Kegiatan KKN yang telah dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik dan

lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, Kami ucapkan terimakasih Kepada:

1) Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum, selaku Rektor UNNES

2) Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan

KKN

3) Akhmad Munif, S.H. selaku Lurah Plombokan, Kecamatan Semarang Utara,

Kota Semarang

4) Segenap perangkat elurahan Plombokan serta semua tokoh masyarakat yang

telah memberi ilmu, nasehat, motivasi dan dukungan materiil dan moril.

5) Seluruh warga kelurahan plombokan yang berperan sebagai komponen

pendukung terbesar kegiatan ini. Tanpa dukungan semua pihak, kegiatan ini

tidak akan dapat berjalan sukses.

Penyusun menyadari bahwa buku profil desa ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan buku profil desa ini. Akhir kata penyusun

berharap buku profil desa ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait.

Semarang, 9 September 2019

Tim KKN Alt 2A Plombokan

Universitas Negeri Semarang

iv

Page 5: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

DAFTAR ISI

Prakata……………………………………………………………………….iv

Daftar Isi……………………………………………………………………..v

Visi dan Misi………………………………………………………………….1

Sejarah………………………………………………………………………...2

Geografi……………………………………………………………………….3

Struktur Organisasi Pemerintahan…………………………………………….4

Lembaga Kemasyarakatan…………………………………………………….5

Demografi Masyarakat………………………………………………………...7

Ekonomi……………………………………………………………………......9

Kesehatan…………………………………………………………………...…12

Sarana dan Prasarana………………………………………………………….15

Potensi…………………………………….………………..……………...….17

Sumber data………………………………………………….……………….29

Glosarium…………………………………………………….………………30

Indeks………………………………………………………………………...32

Lampiran……………………………………………………………………..33

Biodata Penulis……………………………………………………………….34

v

Page 6: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

VISI : Masyarakat Plombokan Hebat, Mandiri, dan Berbudaya.

MISI :

1) Mewujudkan masyarakat yang berswadaya alam pembangunan kewilayahan.

2) Mewujudkan keharmonisan kehidupan masyarakat dengan pemerintah disegala

bidang.

3) Menuju masyarakat Plombokan yang berbudaya, berswasembada dan

sejahtera.

4) Penguatan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dengan

memaksimalkan potensi wilayah.

VISI DAN MISI KELURAHAN PLOMBOKAN

1

Page 7: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

SEJARAH KELURAHAN PLOMBOKAN

Sejarah perkembangan Kelurahan Plombokan yaitu sebagai berikut:

Pada tahun 1962 Kelurahan Plombokan masih berupa sawah dan rumah

masih jarang. Tahun 1973 masih belum ada perubahan, jalan masih tanah berbatu

hingga tahun 1978 masih belum ada perkembangan, namun sedikit demi sedikit

rumah mulai berkembang. SDM dan tingkat ekonomi masih rendah.

Pada tahun 1984 ada pembangunan perumahan dan pengurugan tanah.

Pengurugan tanah setinggi 1 meter. Alasan pengurugan tanah karena dahulu terjadi

banjir akibat adanya pembuatan jalan arteri sehingga luas sungai berkurang dan

belum ada sistem perpompaan.

Dahulu sepanjang rel belum ada rumah. Pada tahun 1984 perkembangan

penduduk banyak dan terdapat pendatang-pendatang baru dari luar Kelurahan

Plombokan. Panti asuhan dulu milik perorangan kemudian dihibahkan untuk

menjadi panti asuhan.

Pada masa kepemimpinan Lurah Hartoyo terdapat kegiatan remaja, misalnya

gerak jalan. Olahraga sangat maju karena masih banyak lahan untuk lapangan,

misalnya tiap RW mempunyai lapangan voli. Sekarang warga mengharapkan

infrastuktur berkembang. Terdapat bedah rumah yaitu tahap pertama 10 titik

kemudian tahap kedua 9 titik.

Pada tahun 2004 dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kota Semarang memutuskan rencana detail tata ruang kota (RDTRK) Kota

Semarang Bagian Wilayah Kota III (Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan

Semarang Barat) dimana wilayah perencanaan BWK III mencakup Kecamatan

Semarang Utara yang mencakup 9 kelurahan dimana salah satunya yaitu terdapat

Kelurahan Plombokan. Nama Plombokan konon katanya diambil dari banyaknya

pedagang lombok (cabai) yang ada di sepanjang rel dari stasiun menuju pelabuhan.

2

Page 8: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

BATAS WILAYAH

Utara Kelurahan Panggung Kidul

Barat Kelurahan Bulu Lor

Selatan Kelurahan Pindrikan Lor

Timur Kelurahan Purwosari

GEOGRAFI KELURAHAN PLOMBOKAN

Kelurahan Plombokan adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan

Semarang Utara, Kota Semarang. Berbatasan dengan Kelurahan Panggung Kidul

di wilayah utara, berbatasan dengan Kelurahan Bulu Lor di wilayah Barat,

berbatasan dengan Kelurahan Pendirikan Lor di wilayah Selatan, dan berbatasan

dengan Kelurahan Purwosari di wilayah Timur. Jarak dari Pusat Pemerintah yaitu

dari pusat pemerintahan kecamatan sejauh ½ km, dari pusat pemerintahan sejauh 1

km, dari Ibukota semarang sejauh 1km, dan dari Ibukota Provinsi sejauh 2 km.

Nama Kelurahan : Plombokan

Nomor Kode Pos : 50171

Kecamatan : Semarang Utara

Kanupaten/Kota : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Kelurahan Plombokan memiliki luas sebesar 34.900 Ha tersebar sebanyak

5 RW dan 47 RT di Kelurahan Plombokan. Penggunaan lahan di wilayah

Kelurahan Plombokan adalah tanah basah seluas 1,5 Ha dan tanah kering seluas

34.874,07. Untuk keperluan Fasilitas Sosial seluas 3.558 Ha dengan tanah Negara

dengan luas 3.870 Ha. Curah hujan di Kelurahan Plombokan 3.000 mm dengan

jumlah bulan hujan 4 bulan. Suhu rata-rata harian sebesar 32°C. Tinggi tempat

Kelurahan Plombokan dari permukaan laut adalah 50 mdl. Kelurahan Plombokan

mempunyai 4 sungai.

3

Page 9: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN

Secara administratif Kelurahan Plombokan terdiri dari 5 RW dan 47 RT.

Organisasi Pemerintah Kelurahan Plombokan terdiri dari Lurah, Sekretaris Lurah,

Kelompok Jabatan Fungsional dan 3 (tiga) Kepala Seksi yang terdiri dari Seksi

Pemerintahan dan Pembangunan, Seksi Kesejahteraan Sosial, dan Seksi Ketentraman

dan Ketertiban Umum.

1) Administrasi Pemerintahan

Organisasi Pemerintah Kelurahan Plombokan yaitu terdiri dari Lurah,

Sekretaris Lurah, Kelompok Jabatan Fungsional, dan Kepala-kepala seksi.

2) Pelayanan Umum

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik khususnya dibidang

surat-menyurat maka pelayanan dipusatkan di Kantor Kelurahan, hal ini diselaraskan

dengan komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan pemerintahan yang

bersih, transparan dan bertanggung jawab.

3) Kamtibmas

Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban umum di Kelurahan

Plombokan cukup kondusif. Hal ini dapat dilihat dari tidak ditemukannya kasus

pertikaian antar warga dengan latar belakang apapun.

4

Page 10: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Dalam penyelenggaraan pemerintahan terdapat lembaga kemasyarakatan

yang terdiri dari LPMK dengan pengurus sebanyak 14 orang, PKK dengan

pengurus 15 orang, 5 RW dengan pengurus sebanyak 25 orang, 47 RT dengan

pengurus sebanyak 141 orang, dan Karang Taruna dengan pengurus 7 orang.

LPMD/LPMK

Jumlah : 1

Jumlah pengurus : 14 orang

Ruang lingkup kegiatan : 8 jenis, yakni agama, gotong royong, pendidikan,

kesehatan, OR, sosial, pembangunan, perkoperasian

PKK

Jumlah : 1

Jumlah pengurus : 15 orang

Ruang lingkup kegiatan : 10 jenis, yakni pokja I-IV

Rukun Warga

Jumlah : 5

Jumlah pengurus : 25 orang

Ruang lingkup kegiatan : 5 jenis, yakni sosial, pembangunan, kebersihan,

OR, ketertiban

Rukun Tetangga

Jumlah : 47

Jumlah pengurus : 141 orang

Ruang lingkup kegiatan : 5 jenis, yakni sosial, pembangunan, kebersihan,

OR, ketertiban

5

Page 11: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Karang Taruna

Jumlah : 1

Jumlah pengurus : 7 orang

Ruang lingkup kegiatan : 7 jenis, yakni OR, organisasi, sosial, pengabdian

masyarakat, agama, pendidikan, usaha

6

Page 12: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

DEMOGRAFI MASYARAKAT

Kelompok usia yang ada di Kelurahan Plombokan yaitu usia 0-6 tahun

sebanyak 1.148 orang, usia 7-12 tahun sebanyak 1.206 orang, usia 13-18 tahun

sebanyak 942 orang, usia 19-24 tahun sebanyak 943 orang, usia 25-55 tahun

sebanyak 3.563 orang, usia 56-79 tahun sebanyak 1.918 orang dan 80 tahun ke

atas sebanyak 260 orang. Pada bulan Januari- Juni tahun 2019 masyarakat berjenis

kelamin laki-laki yang berada di Kelurahan Plombokan berjumlah 4.993 orang.

Sedangkan masyarakat berjenis kelamin perempuan berjumlah 4.987 orang.

Jumlah total masyarakat Kelurahan Plombokan yaitu 9.980 orang yang terdiri dari

3353 kepala keluarga. Masyarakat Kelurahan Plombokan hampir seluruhnya

merupakan Warga Negara Indonesia dan beberapa diantaranya merupakan Warga

Negara Asing.

7

Periode Laki-laki Perempuan Jumlah KK

Januari-Juni 2016

4083 4229 2224

Juli-Desember 2016

4088 4125 2235

Januari-Juni 2017

4055 4193 2213

Juli-Desember 2017

1615 309 1924

Januari-Juni 2018

1620 814 3356

Juli-Desember 2018

1993 4987 3353

Januari-Juni 2019

4993 4987 3353

Page 13: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Terdapat 5 kepercayaan atau agama yang dianut oleh masyarakat Kelurahan

Plombokan, yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, dan Budha. Mayoritas agama

yang dianut adalah Islam. Masyarakat Kelurahan Plombokan mayoritas beragama

islam dengan jumlah total sebanyak 1902 orang. Masyarakat beragama Hindu

sebanyak 306 orang, beragama Budha sebanyak 60 orang, beragama katholik

sebanyak 1820 dan kristen sebanyak 1624 orang.

8

Page 14: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

EKONOMI

Masyarakat plombokan memiliki beragam jenis pekerjaan, diantaranya yaitu

Karyawan perusahaan swasta, purnawirawan/pensiunan, Aparatur Sipil Negara,

TNI, pengusaha UMKM, polri, dan lain-lain. Jenis pekerjaan yang paling banyak

dimiliki masyarakat Plombokan yaitu Karyawan perusahaan swasta dengan pekerja

laki-laki sebanyak 2.562 dan pekerja perempuan sebanyak 2.482.

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

Aparatur Sipil Negara 152 orang 144 orang

Dokter swasta 7 orang 3 orang

Perawat swasta 15 orang 12 orang

Bidan swasta 15 orang 10 orang

TNI 73 orang 70 orang

POLRI 48 orang 32 orang

Pengusaha kecil, menengah dan besar

59 orang 30 orang

Dosen swasta 25 orang 27 orang

Pembantu rumah tangga 25 orang 13 orang

Pengacara 25 orang 20 orang

Notaris 10 orang 15 orang

Arsitektur/desainer 20 orang 15 orang

Karyawan perusahaan swasta 2.562 orang 2.482 orang

Purnawirawan/pensiunan 271 orang 233 orang

Jumlah Total Masyarakat orang

Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 18-56 tahun yang

mampu dan bersedia melakukan suatu pekerjaan. Pada tahun 2018 di Kelurahan

Plombokan mempunyai angkatan kerja laki-laki 2.102 orang dan perempuan 2.360

orang. Angkatan kerja dikategorikan menjadi dua yaitu yang sudah bekerja dan

belum/tidak bekerja. Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja terdiri dari 1.746

orang laki-laki dan 1.943 orang perempuan. Penduduk usia 18-56 tahun yang

9

Page 15: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

belum/tidak bekerja terdiri dari 356 orang laki-laki dan 467 orang perempuan.

Kualitas angkatan kerja dapat ditingkatkan salah satunya dengan pendidikan.

Sebagian besar masyarakat Kelurahan Plombokan adalah tamatan SD yakni laki-

laki sejumlah 1.566 orang dan perempuan sejumlah 1.485 orang.

Cukup banyak UMKM yang berada di Kelurahan Plombokan. Dimulai dari

UMKM makanan hingga kerajinan ada di Kelurahan Plombokan. Di setiap RW

pada Kelurahan Plombokan terdapat minimal 1 UMKM. Berikut adalah persebaran

UMKM yang ada di Kelurahan Plombokan.

Dengan banyaknya UMKM yang berada di Kelurahan Plombokan dapat

menambah potensi dari Kelurahan Plombokan agar dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat .

10

Page 16: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Berikut adalah dua contoh dari UMKM yang berada di Kelurahan Plombokan

11

Page 17: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

KESEHATAN

Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu program dalam mengatasi

jumlah penduduk yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Untuk penggunaan

terbanyak adalah pada alat kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 790 orang. Jumlah

balita di Kelurahan Plombokan pada tahun 2018 adalah 530 orang. Semua balita di

Kelurahan Plombokan sudah berstatus gizi baik.

Sebagian masyarakat Kelurahan Plombokan menggunakan PAM sebagai

pemenuhan kebutuhan air bersih yaitu sebanyak 79% atau 1.527 keluarga, diikuti

sumur gali sebanyak 17% atau 318 keluarga, dan sumur pompa sebanyak 4% atau

81 keluarga. Masyarakat Kelurahan Plombokan sudah menerapkan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS). Jumlah keluarga yang memiliki WC yang sehat sebanyak

1.482 keluarga dan yang menggunakan fasilitas MCK umum sebanyak 270

keluarga.

Di Kelurahan Plombokan terdapat sarana kesehatan seperti MCK umum

sebanyak 9 unit dan posyandu 6 unit. Jumlah kader posyandu aktif 50 orang

dengan jumlah pembina posyandu 6 orang. Buku administrasi posyandu ada 9 jenis

dan jumlah kegiatan posyandu 5 jenis.

Jumlah dasawisma adalah 90 dasawisma dengan jumlah pengurus sebanyak

90 orang. Jumlah kader bina keluarga balita aktif 6 orang. Jumlah petugas lapangan

12

Page 18: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

keluarga berencana aktif 1 orang. Jumlah kader kesehatan lainnya ada 6 orang.

Terdapat kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 jenis dan kegiatan

pembersihan lingkungan 1 jenis.

Jumlah ibu hamil yang ada di Kelurahan Plombokan pada tahun 2018

sebanyak 115 orang. Sebagian besar ibu hamil tersebut periksa kehamilan di

puskesmas, yaitu sebanyak 90 orang. Jumlah ibu hamil yang melahirkan atau ibu

nifas sebanyak 70 orang, terdiri dari jumlah ibu nifas yang hidup sebanyak 69 orang

dan yang meninggal sebanyak 1 orang.

Jumlah bayi yang lahir di Kelurahan Plombokan pada tahun 2018 sebanyak

70 bayi, dimana jumlah bayi lahir hidup 69 bayi dan jumlah bayi mati usia 0-1

bulan sebanyak 1 bayi. Sedangkan jumlah persalinan yang ditolong dokter sebanyak

46 tindakan dan yang ditolong bidan sebanyak 24 tindakan.

13

Cakupan Imunisasi Jumlah (bayi)

Bayi usia 2 bulan yang imunisasi DPT-1, BCG, dan Polio-1

30

Bayi usia 3 bulan yang imunisasi DPT-2 dan Polio-2 30

Bayi usia 4 bulan yang imunisasi DPT-3 dan Polio-3 44

Bayi usia 9 bulan yang imunisasi campak 37

Bayi yang sudah imunisasi cacar 37

Kader/pembina/pengurus Jumlah (orang)

Kader posyandu aktif 50

Pembina posyandu 6

Pengurus dasawisma 90

Kader bina keluarga balita aktif 6

Petugas lapangan keluarga berencana aktif 1

Kader kesehatan lainnya 6

Page 19: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Di Kelurahan Plombokan tahun 2018 jumlah remaja putri usia 12-17 tahun

sebanyak 390 orang. Jumlah perempuan usia subur 15-49 tahun sebanyak 1.880

orang. Jumlah wanita kawin muda usia kurang dari 16 tahun yaitu 5 orang. Dan

jumlah pasangan usia subur yaitu 1.125 pasangan.

14

Page 20: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Plombokan diantaranya yaitu

Kantor kelurahan yang sifatnya permanen, lalu prasarana kesehatan yang ada yaitu

adanya posyandu sebanyak 6 buah dan poliklinik sebanyak 7 buah. Prasarana

pendidikan yang ada di Kelurahan Plombokan yaitu adanya PAUD sebanyak 4 buah,

TK 1 buah, dan SMA 1 buah. untuk prasarana Ibadah yang ada di Kelurahan

Plombokan yaitu adanya masjid sebanyak 6 buah, mushola sebanyak 7 buah dan

gereja sebanyak 2 buah. Sedangkan prasarana umum yang ada di kelurahan

plombokan sendiri yaitu adanya sarana olahraga sebanyak 3 buah dan balai

pertemuan sebanyak 1 buah.

SARANA DAN PRASARANA

Gor Satria merupakan salah satu sarana olah raga yang berada di Kelurahan

Plombokan. Alamat dari gor satria ini berada di Jl. Satria Raya, Plombokan, Kec.

Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah

15

Page 21: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Sarana Pendidikan yang ada di Kelurahan Plombokan yaitu adanya PAUD dan SMA. Salah satu

PAUD yang terdapat di kelurahan Plombokan yaitu PAUD Tunas Mekar IV . Sedangkan SMA yang

ada di Kelurahan Plombokan yaitu SMK Negeri Jawa Tengah

Sedangkan sarana Ibadah yang ada di Kelurahan Plombokan yaitu adanya Masjid,

Mushola dan Gereja.

16

Page 22: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

POTENSI

Potensi di Kelurahan Plombokan yaitu tempat olahraga yaitu GOR Satria

Hasanudin dan yang kedua yaitu kolam renang yang berada di Perumahan Pondok

Indraprasta. Dua tempat ini memang sangat ramai digunakan untuk event-event

nasional maupun daerah yang sering dilaksanakan di GOR Satria Hasanudin.

Sehingga itu juga dapat membantu masyarakat kami dalam rangka mengembangkan

UMKM yang ada. Karena setiap ada event-event tersebut masyarakat akan berjualan

di sekitar Pondok Satria Hasanudin. Selain itu adanya 12 lukisan 3 dimensi yang

tersebar pada dinding disepanjang jalan srikandi. Lukisan tersebut dicanangkan oleh

mantan Lurah Plombokan bapak Petrick Bagus Yudhistira, Kampung 3 Dimensi

dibangun mulai tahun 2018. Kelurahan Plombokan rencananya dirintis menjadi

kampung tematik melalui Kampung Tiga Dimensi. Kampung Tiga Dimensi akan

dibuat konsep yang sama dengan kampung pelangi di Kelurahan Kalisari.

Kampung 3 dimensi merupakan salah satu tema dari kampung tematik yang

dimana kampung tersebut memiliki lukisan 3 dimensi sebagai ikon unggulan untuk

berwisata. Kelurahan plombokan sebagai salah satu penggadang kampung 3 dimensi

mencoba untuk memperkenalkan kampung wisata 3 dimensi yang terbaru dengan

menawarkan wisata lukisan 3 dimensi yang dapat dinikmati sepanjang jalur wilayah

kelurahan plombokan.

17

Page 23: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Denah Lukisan 3 Dimensi

LUKISAN PEMBANGUNAN

TUGU MUDA

Tugu muda yang terletak di

Kawasan Kota Semarang sudah

tidak asing lagi di telinga kita

bukan. Tugu yang dibangun pada

tahun 1951 dan ini sebagai suatu

penghargaan atas jasa-jasa para

pahlawan yang telah gugur dalam

Pertempuran 5 Hari di Semarang. Tugu muda ini mengambarkan semangat berjuang

dan patrotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban

dengan semangat tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Pembangunan tugu muda sebenarnya telah dilakukan peletakan batu pertama

pada 28 Oktober 1945, oleh Mr Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada

lokasi yang direncanakan semula yaitu di dekat alun-alun. Namun kaena pada

bulan November 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini

menjadi terbengkalai. Kemuian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda

Indonesia (BPKI) diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, tetapi karena

kesulitan dana, ide ini juga belum bisa terlaksana.

Tahun 1951, Wali Kota Semarang Hadi Soebono Sosro Wedoyo mebentuk

Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun,

18

Page 24: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di Semarang

yakni, di pertemuan Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dr Sutomo dan Jalan

Pandanaran. Tugu Muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 bertepatan dengan

Hari Kabangkitan Nasional, oleh Ir.Soekarno.

LUKISAN LAWANG SEWU

Gedung bersejarah ini, dulunya merupakan kantor NIS atau nederlands-

Indische Spoorweg Maatschappij yaitu sebuah perusahaan kereta api swasta asal

Netherland dikala itu. Bangunan ini dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada

tahun 1907.

Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai

sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang

disebut sebagai PT Kereta Api Indonesia. Selain itu bangunan ini juga pernah

dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/

Diponegoro) dan Kantor Wilayah (kanwil) Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.

Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika

berlangsungnya peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang. Gedung ini menjadi

lokasi pertempuran yang hebat anatra pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta

Api melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota

Semarang dengan surat Keputusan Wali Kota Nomor 650/50/1992, memasukan

Lawang Sewu sebagai salah satu bangunan kuno atau bersejarah yang perlu

dilindungi.

19

Page 25: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LUKISAN MASJID AGUNG JAWA TENGAH

Selain terkenal akan bangunan

kuno yang bersejarah, Semarang juga

memiliki bangunan megah dengan

perpaduan arsitektur Jawa, Roma dan

Arab. Masjid Agung Jawa Tengah

namanya. Motif batik yang merupakan

seni tradisional masyarakat Jawa

terlihat dibagian dasar tiang. Selain itu,

seni ukir kaligrafi yang menjadi budaya arsitektur Timur Tengah juga menghiasi

dinding-dinding Masjid Agung Jawa Tengah.

Pada bagian serambi dapan masjid terdapat enam paying hidrolik raksasa

yang dapat membuka dan menutup secara otomatis. Ini merupakan adaptasi

arsitektur bangunan Masjid Nabawi yang terletak di kota Madinah. Desain Interior

Masjid Agung Jawa Tengah juga dihiasi dengan lapisan warna-warna yang

dipengaruhi gaya arsitektur Roma.

Masjid Agung Jawa Tengah mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai

secara keseluruhan pada tahun 2006. Pembangunan masjid yang ditandai dengan

pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Mentri Agama RI,

Prof.Dr.H.said Agil Husen Al Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur

Jawa Tengah, H. Mardiyanto. Pemasangan tiang pancang pertama juga dihadiri

tujuh duta besar dari negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emrat Arab,

Qatar, Kuwait, mesir, Palestina dan Abu Dhabi. Dengan demikian mata dan

perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa

Tengah tersebut.Masjid ini diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh

Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono.

Masjid Agung ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan

sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini

dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar sebagai kelas,

sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfatkan fasilitas tersebut.

20

Page 26: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LUKISAN KULINER

SEMARANG

Kota Semarang juga

terkenal akan kekayaan

kulinernya. Dari mulai yang

berkuah, goreng, pedas, manis

semua ada di kota ini. Salah satu

kuliner yang sangat terkenal dan

banyak diminati masyarakat ialah

lumpia. Makanan khas semrang yang satu ini telah menjadi legenda kota Semarang.

Lumpia dibuat dengan adonan tepung yang dibuat bundar kemudian diberi isian lalu

dilipat dan digulung baru digoreng di minyak panas. Isian dari lumpia ini antara lain

daging ayam, bawang putih, telur, orak-arik, ebi, potongan sayur bahkan rebung.

Untuk memakannya bisa dengan cara mencocolnya bersama saus atau

menyantapnya secara langsung. Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa

anatara Tionghoa dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seseorang keturunan

Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang Jawa

Tengah. Mkanan ini mulai dijajakn dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga

GANEFO yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

LUKISAN PEWAYANGAN DEWA RUCI

Di lukisan 3 dimensi ini terdapat pula lukisan tokoh wayang yakni Dewa Ruci. Dewa

Ruci adalah nama seorang Dewa Kerdil (mini) yang dijumpai oleh Bima atau

Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan. Bima bertemu dengan

sosok Dewa ini di sebuah Samudra. Saat Bima menjumpainya, Ia memiliki wajah

menyerupai dirinya sendiri. Dan besarnya tidak lebih besar dibandingkan telapak

tangan Bima. Dewa Ruci memerintahkan Bima untuk memasuki telinga kirinya,

sebuah perintah yang mustahil. Namun, dengan sebuah keajaiban, Bima berhasil

masuk ke telinga dewa Kerdil itu dan didalamnya Bima mendapati dunia yang maha

luas. Dewa Ruci mengatakan bahwa air kehidupan tidak akan ada dimana-mana,

21

Page 27: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

percma mencari air kehidupan di segala tempat di dunia, sebab air kehidupan berada

di dalam diri manusia.

Bima memahami wjengan Dewa Ruci yang sesungguhnya adalah

representasi dirinya sendiri, yang muncul dan memberi pengajaran kepadanya karena

ia telah mematuhi segenap perintah gurunya dengan sepenuh hati.

Kisah Dewa Ruci ingin menyampaikan ihwal hasrat manusia yang terus dan

terus ingin melacak keberadaan Yang Ilahi, dengan nalarmya ia melakukan

penjelajahan. Manusia disebut sebagai jagat cilik atau dunia kecil. Atau mikroskopis

sedangkan jagad raya disebut sebagai makroskopis atau jagad gede yang merupakan

manifestasi dari tuhan sendiri.

Perjalanan Bima mengalahkan para raksasa untuk menemukan air perwita

(air kehidupan), mengalahkan naga dan bertemu dengan Dewa Ruci sesungguhnya

sarat dengan symbol-simbol tentang perjuangan manusia mengalahkan nafsu-nafsu

yang dapat menghalanginya menuju kesempurnaan, misalnya nafsu makan,

kekuasaan, kesombongan dan lain-lain. Bima mencapai kesempurnaan karena watak

dan sifat rela, patuh, waspada, eling (tidak lupa diri) dan rendah hati. Seseorang yang

telah tahu siapa dirinya akan melakukan hal-hal tersebut dengan alasan

mengamalkan tugas-tugas dunia

22

Page 28: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LUKISAN STASIUN KERETA

Kota Semarang bisa dibilang pusat sentral kegiatan ekonomi di Jawa tengah.

Selain sebagai puast ekonomi karena terletak di tengah-tengah wilayah Jawa

Tengah. Juga karna kemudahan mobilisasinya, salah satunya adanya stasiun kereta

api.Sejak jaman penjajahan dulu Semarang memang sudah didesain dengan

mobilisasi yang cukup maju dibandingakan dengan kota-kota sekitar. Hal ini

dibuktikan dengan dibangunnya Stasiun Kereta Api semarang Tawang.

Pada tahun 1911, Nederlands-Indsche Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai

menyusun masterplan baru terhadap sisitem perkertapain di jalur kereta api segmen

Semarang-Solo-Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873. Hal ini

dikarenakan Stasiun Semarang NIS—stasiun pertama di Indonesia yang pada enam

tahun sebelumnya ditutup, sudah tidak memungkinkan lagi dioprasikan sebagai

stasiun sentral NIS apalagi semarang saat itu dilanda banjir rob.

Sebagai akhir masterplan tersebut, NIS mulai membangun stasiun kereta api baru di

tawang, yang mulai dibangun pada tangga; 29 April 1911. Bangunan stasiun ini

selesai dan diresmikan pada 1 Juni 1914 dan segera digunkan untuk mengganti

Stasiun Semarang NIS yang selalu direndam air jika Laut Jawa mengalami pasang.

Selain Stasiun Tawang, di Semarang juga terdapat satu stasiun lagi yakni.

Stasiun Semarang Poncol (SMC) atau disebut juga Stasiun Poncol. Stasiun ini

merupakan stasiun kereta api kelas besar Tipe B yang terletak di Purwosari,

23

Page 29: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Semarang Utara, Kota Semarang. Stasiun yang terletak pada ketingian +3 meter ini

termasuk dalam Daerah Oprasi IV Semarang dan merupakan stasiun terbesar kedua

di Kota Semarang setelah Stasiun Semarang Tawang.

Stasiun Poncol didirikan pada tahun 1895 dengan nama Semarang-Cheribon

Stoomtram maatschappij (SCS) dan mendapat izin dari Pemerintahan colonial

Hindia belanda saat itu untuk membangun jalur kereta api dari Semarang Menuju

Cirebon. Perusahaan ini berkantor di Tegal, dan mulai membangun jalurkereta

apinya pada tahun 1895 hingga kahirnya rampung pada tahun 1897. SCS

memfokuskan pengangkutan penumpang dan barang (khusunya gula, minyak bumi

dan pupuk) di Lintas Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon.

Untuk mengurangi penumpukan penumpang dan barang di Semarang,

dibutuhkan adanya stasiun yang besar SCS memiliki stasiun sendiri, yaitu

Semarang SCS atau Semarang West. Bangunan Stasiun Semarang SCS yang

sekarang ini ada sejatinya merupakan stasiun yang dibangun pada tahun 1914,

dirancang oleh arsitek Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan belanda.

Stasiun ini difunsikan untuk mengantikan Stasiun Pendirikan yang ada lebih dahulu.

Tidak seperti karya Pont yang pertama (kantor SCS Tegal yang tidak memiliki

keistimewaan apa pun dari sisi arsitekturmya), karya Pont yang satu ini pernah ikut

ambil bagian dalam forum Internasional Paris Exposition di Prancis pada tahun

1925. Setelah Djawatan Kereta Api mendata stasiun-stasiun seluruh Indonesia pada

tahun 1950-an. Stasiun Semarang West ini kemudian diberi nama Stasiun Poncol.

LUKISAN KAPAL LAKSAMANA CHENG HO

Lukisan yang menggambarkan gagahnya Kapal Laksamana Zheng He/

Cheng Ho yang sedang berlayar melewati Laut Jawa. Menurut cerita, Laksamana

Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa, namun saat melintasi laut jawa,

banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk

membuang sauh. Kemudian merapat ke pantai utara semarang untuk

berlindung di sebuah Goa dan mendirikan sebuah masjid (belum ada bukti yg

24

Page 30: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

konkrit) di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng.

Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan

pantai utara jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang diakibatkan

adanya proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin

bertambah luas kearah utara.

Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus

melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa

Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan

berladang di tempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta

menyebarkan ajaran-ajaran Islam, di Kelenteng ini juga terdapat Makam

Seorang Juru Mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho.

LUKISAN PASAR IKAN TAMBAK LOROK

Lukisan yang menggambarkan keramaian Pasar Ikan Tambak Lorok .

Pasar yang mayoritas dagangannya merupakan ikan laut itu terletak di Jalan

Tambakmulyo, yang juga disebut sebagai Kawasan Kampung Bahari. Disana

pembeli tak hanya bisa membeli ikan mentah saja namun pembeli atau

pengunjung juga dapat membeli ikan yang sudah dimasak sambil menikmati

pemandangan di sekitar Pasar Tambak Lorok

25

Page 31: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Hendi selaku Walikota Semarang berharap Pasar Tambaklorok bisa menjadi sebuah

pasar ikan sekaligus pusat wisata kuliner ikan laut. Ia pun menyebut beberapa pasar

ikan di luar negeri telah mengadopsi konsep wisata tersebut, salah satunya konsep

wisatawan yang ingin menyantap kuliner ikan laut bisa memilih sendiri ikan

segarnya.

PELABUHAN TANJUNG EMAS

Pelabuhan Tanjung Emas adalah sebuah pelabuhan di Semarang, Jawa

Tengah. Pelabuhan Tanjung Emas (terkadang ada yang menulis Tanjung Mas),

dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sejak tahun 1985. Pelabuhan ini

merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas

26

Page 32: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

ke arah Tugu Muda Semarang berjarak sekitar 5 km atau kira-kira 30 menit dengan

kendaraan sepeda motor/mobil.

Menurut catatan sejarah, pelabuhan ini berkembang sejak abad ke-16. Sebelumnya

Pelabuhan Semarang berada di bukit Simongan, daerah ini sekarang dikenal dengan

Gedong Batu di mana terdapat Kelenteng Sam Po Kong.

Secara geologis lokasi pelabuhan Semarang kuno kurang menguntungkan. Jumlah

pasir yang amat banyak dan endapan lumpur yang berlangsung terus-menerus, me-

nyebabkan sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilayari.

Bahkan pada muara sungai terbentuk dataran pasir yang sangat menghambat pe-

layaran dari dan ke kota. Untuk mengatasi kondisi geologi yang tidak

menguntungkan bagi kapal-kapal besar itu pada tahun 1868, beberapa perusahaan

dagang melakukan pengerukan lumpur yang pertama kali. Selanjutnya dibuat juga

kanal pelabuhan baru, bernama Nieuwe Havenkanaal, atau Kali Baroe, yang pembu-

atannya berlangsung pada tahun 1872. Melalui kanal ini, perahu-perahu dapat ber-

layar sampai ke pusat kota untuk menurunkan dan memuat barang-barang.[1]

Setelah pembangunan Kali Baru, banyak kapal dari luar negeri, baik kapal uap mau-

pun kapal layar, berdatangan di pelabuhan Semarang. Selama tahun 1910 tercatat

985 kapal uap dan 38 kapal layar yang berlabuh di Semarang. Mereka berasal dari

berbagai negeri yaitu Inggris, Belanda, Hindia Bel-

anda, Jerman, Denmark, Jepang, Austria, Swedia, Norwegia, dan Prancis.

Di area pelabuhan Tanjung Emas ini terdapat sebuah Mercusuar, namanya

mercusuar Willem 3. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas

ini merupakan satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah. Menurut catatan inskripsi

pada bangunan ini tercatat dibangun pada tahun 1884, dibangun oleh Pemerintah

Kolonial Belanda dalam rangka menjadikan kota Semarang sebagai kota pelabuhan

dan dagang, pada waktu itu sebagai sarana untuk ekspor gula ke luar negeri.

Pelabuhan Semarang dikembangkan untuk prasarana ekspor hasil bumi (terutama

gula) oleh pemerintah kolonial. Pada masa itu menjelang akhir abad ke-19, Jawa

telah menjadi penghasil gula nomor dua di dunia setelah Kuba.

27

Page 33: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Lukisan lainnya

28

Page 34: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

SUMBER DATA

Data laporan profil Kelurahan Plombokan

https://id.m.wikipedia.org./wiki/Dewa_Ruci diakses pada 10/9/2019

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lawang-Sewu dikases pada 9/9/2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Semarag_poncol diakses pada 10/9/2019

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Semarang_Tawang dikases pada 10/9/2019

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tugu_muda diakses pada 9/9/2019

Laman http://plombokan.semarangkota.go.id/

Observasi langsung dan data Instrumen Mapping Desa

Wawancara perangkat desa dan tokoh masyarakat.

www.idntimes.com-sejarah-singkat-lawang-sewu dikases pada 9/9/2019

https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kemegahan-masjid-agung-

jawa-tengah diakses pada 10/9/2019

29

Page 35: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

GLOSARIUM

A

Administrasi Pemerintahan: tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau

tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan

D

Dasa wisma: kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah yang

bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program.

Demografi: ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia, meliputi

ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk

berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan

Dimensi: ukuran yang meliputi : panjang, luas, tinggi, lebar, dan sebagainya.

E

Ekonomi: salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang

berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

F

Fasilitas Sosial: fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk

masyarakat

G

Geografi: ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan

(variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi

K

Kamtibmas: Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis

masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan

nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya

keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang

mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan

masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk

pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan

masyarakat.

Kecamatan: bagian wilayah dari Daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat

Kelurahan: pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan

Kepala Seksi: unsur pelaksana teknis, memimpin masing-masing seksi pada

30

Page 36: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Pelaksana Teknis

Kesehatan: keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.

Kesejahteraan: kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur,

dalam keadaan sehat dan damai.

Ketentraman: keamanan, kesentosaan, kedamaian, dan ketenangan

Ketertiban: keteraturan, keadaan teratur misalnya ketertiban harus selalu dijaga demi

kelancaran pekerjaan

L

Lembaga kemasyarakatan: himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang

berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.

P

Potensi daerah: segala kemampuan yang ada pada suatu daerah yang dapat

dikembangkan.

Prasarana: segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu

proses (usaha, pembangunan, proyek).

S

Sarana: segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau

tujuan

Sejarah : kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan

peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa

Struktur: suatu tatanan yang membentuk suatu kelompok dalam masyarakat

31

Page 37: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

INDEKS

Budaya, 1

Swadaya, 1

Swasembada, 1

Pengurugan, 2

Jalan arteri, 2

Perpompaan, 2

RDTRK, 2

BWK, 2

Geografi, 3

Curah hujan, 3

Suhu rata-rata, 3

Batas wilayah, 3

Struktur organisasi, 4

RW, 2,3,4,5

RT, 3,4,5

Jabatan fungsional, 4

Kamtibmas, 4

Lembaga, 5

LPMD, 5

LPMK, 5

PKK, 5

Karang taruna, 5,6

Demografi, 1,2,7

Ekonomi, 8

Pekerjaan, 8

Angkatan kerja, 8,9

Kesehatan, 5,9,10,11,12

KB, 10

PAM, 10

Air bersih, 10

Sumur gali, 10

Sumur pompa, 10

PHBS, 10

MCK, 10

Posyandu, 10,12

Dasawisma, 10

PSN, 10

Sarana dan Prasarana, 12

Permanen, 12

Poliklinik, 12

PAUD, 12

TK, 12

SMA, 12

Potensi, 1,13

GOR, 13

UMKM, 8,13

32

Page 38: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

LAMPIRAN

1) Peta Kelurahan Plombokan

2) Lukisan 3 Dimensi

33

Page 39: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

BIODATA PENULIS

Miftachul Jannah

Pemalang, 16 Maret 1999

7311416134

FE / Manajemen

Ulfatul Magfiroh

Kab. Semarang, 27 November 1999

6411416136

FIK / Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kurnia Dwi Utami

Semarang, 1 Maret 1999

7311416207

FE / Manajemen

Muhammad Abdullah Rozan

Semarang, 14 Januari 1998

7311416131

FE / Manajemen

Tristhalia Yashinta

Kudus, 26 Agustus 1998

2111416048

FBS / Sastra Indonesia

34

Page 40: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Ronald Marine Atlantica

Semarang, 22 Juni 1998

2211416073

FBS / Sastra Inggris

Muhammad Afiq Fauzan

Banyumas, 23 Mei 1998

2211416055

FBS / Sastra Inggris

Priyus Eka Manunggal Putra

Blora,8 September 1999

4311416042

FMIPA / Kimia

Faridatul Afiyah

Magelang, 4 November 1998

4311416059

FMIPA / Kimia

Meytri Ratnasari

Semarang, 22 Mei 1998

4411416051

FMIPA / Biologi

Arizka Dyah Ramayanti

Kendal, 12 Januari 1998

6411416121

FIK / Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lucky Jati Setiawan

Kudus, 25 April 1998

6211416104

FIK / Ilmu Keolahragaan

35

Page 41: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id

Wisnu Kerta Raharja

Semarang, 17 Maret 1997

6211416115

FIK / Ilmu Keolahragaan

Ahwan Sholih

Batang, 12 Juni 1998

7211416086

FE / Akuntansi

Wahyu Budi Hastomo

Semarang, 15 Juli 1998

8111416257

FH / Ilmu Hukum

36

Page 42: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id
Page 43: BUKU PROFIL KELURAHAN - kkn.unnes.ac.id