kkn.unnes.ac.id · web viewbab i. p. e. n. da. h. u. l. u. a. n. a. analisis situasi dan . lokasi....
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi dan Lokasi Desa Tlogopayung
Desa Tlogopayung maerupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal dengan keadaan daerah yang
memiliki potensi pada sektor pertanian dan industri rumahan, sehingga
mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Desa Tlogopayung berada
di daerah lereng Gunung Perahu sehingga mempunyai udara yang sejuk.
Adapun keadaan monografi Desa Tlogopayung antara lain
1. Geografi
Desa Tlogopayung merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Plantungan Kabupaten Kendal dengan batas-batas wilayah desa sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Wonodadi, Kec. Plantungan
b. Sebelah Selatan : Desa Blumah, Kec. Plantungan
c. Sebelah Barat : Desa Kalirejo, Kec. Bawan
d. Sebelah Timur : Desa Kediten, Kec. Plantungan
2. Pembagian Wilayah
Desa Tlogopayung terdiri dari 8 dusun, yaitu: Tlogopayung, Tlogobaru,
Pikatan, Kalenggangan, Karagsari, Soban, Watupayung, Dukuh. Desa
Tlogopayung terbagi mejdai 24 Rukun Tetangga (RT). Luas Wilayah Desa
Tlogopayung adalah 623,65 Hektar, terdiri dari :
a. Tanah Sawah : 125,00 Ha
b. Tanah pemukiman : 74,05 Ha
3. Demografi
Penduduk Desa Tlogopayung sebanyak 4348 jiwa yaitu terdiri dari
penduduk laki-laki sebanyak 2240 orang dan penduduk perempuan
sebanyak 2108 orang. Dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1274 KK.
2
4. Pendidikan :
Tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh masyarakat Desa
Tlogopayung beragam, yakni: Tamat TK ada 64 orang, Tamat SD ada 1612
orang, Tamat SMP ada 243, Tamat SMA ada 143, Diploma I/II/III ada 34
orang.
5. Kelembagaan Desa
Kelembagaan yang ada di desa ini adalah sebagai berikut:
a. Kepala Desa dan Perangkat Desa : 11 Orang
b. Badan Permusyawaratan Desa : 9 Orang
c. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga : 20 Orang
d. Karang Taruna : 12 Orang
e. Rukun Tetangga : 24 Orang
f. Lembaga Keamanan : 20 Orang
B. Identifikasi Permasalahan
1. Bidang Pendidikan
Secara umum, pendidikan di Desa Tlogopayung tergolong cukup
baik. Lembaga pendidikan formal yang ada di Desa Tlogopayung yaitu
satu PAUD, satu Taman Kanak-kanak, tiga Sekolah Dasar, satu SMP,
dan satu SMA. Lembaga Pendidikan non formal di Desa Nogosaren
terdapat Taman Pendidikan Al-Quran dan Pondok Pesantren di Dusun
Tlogopayung. Ada beberapa dusun di Desa Tlogopayung terletak jauh
dari pusat pemerintahan sehingga menyebabkan akases terhadap
Pendidikan sulit untuk dijangkau, seperti Dusun Watupayung yang
letaknya paling tinggi dari dusun-dusun lain. Kurangnya sarana dan
prasarana pendidikan serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pendidikan merupakan hambatan dalam bidang pendidikan sehingga
dapat berefek pada prestasi belajar siswa.
Dalam rangka meningkatkan prestasi siswa di Desa Tlogopayung,
maka Tim KKN UNNES 2017 mengadakan beberapa program
pendidikan antara lain bimbingan belajar, pelatihan tari, dan pelatihan IT
bagi anak-anak Desa Tlogopayung. Program-program pendidikan itu
3
terus dijalankan oleh Tim KKN dengan harapan para siswa dapat lebih
bersemangat dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sehingga
prestasi siswa meningkat.
2. Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi erat kaitannya dengan potensi alam yang ada
di Desa Tlogopayung. Potensi yang sangat dominan dalam kehidupan
warga adalah bidang perkebunan yaitu kopi, dimana sebagian besar
masyarakat memiliki kebun kopi. Desa Tlogopayung yang terletak di
daratan tinggi memiliki potensi sumber daya alam yang bisa dijadikan
obyek wisata untuk meningkatkan penghasilan masyarakat setempat
seperti adanya sumber mata air yaitu Tlogomili. Masyarakat Desa
Tlogopayung masih banyak yang belum mengetahui tentang cara
memanfaatkan daun kopi yang diolah menjadi serbuk teh yang dapat
dikonsumsi sendiri ataupun dijual sebagai salah satu cara meningkatkan
ekonomi keluarga.
3. Bidang Lingkungan dan Infrastrukur
Desa Tlogopayung merupakan desa yang masih berkembang
sehingga perlu diupayakan program-program yang mendukung
perkembangan desa yang terkait dengan bidang lingkungan dan
infrastruktur. Desa Tlogopayung memiliki obyek wisata salah satunya
yaitu objek wisata Tlogomili, namun petunjuk arah untuk menuju tempat
objek wisata dan petunjuk arah menuju desa-desa masih belum memadai
bahkan belum dibuat. Masyarakat desa Tlogopayung masih rendah akan
kesadaran terhadap lingkungan, hal tersebut tercermin dari kebiasaan
masyarakat yang masih membuang sampah di sungai dan belum ada
pengelolaan lebih lanjut mengenai sampah.
4. Bidang Kesehatan
Ketersediaan fasilitas kesehatan di Desa Tlogopayung masih kurang
mencukupi kebutuhan warga karena hanya terdapat satu puskesmas
pembantu Desa sementara akses menuju Puskesmas dan Rumah-rumah
warga terutama yang letak dusunnya berada di dataran paling tinggi
4
sangatlah jauh. Hal ini memungkinkan Puskesmas Pembantu yang ada di
Desa Tlogopayung masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh
warga. Anak-anak di Desa Tlogopayung sebagian besar masih belum
mengetahui tentang cara dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.
5
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas terkait kondisi Kelurahan
Nogosaren, maka tim KKN Lokasi mencoba memberikan solusi permasalahan
dari berbagai bidang beserta target luarannya. Berikut ini akan terinci secara per
bidang.
A. Solusi Pemecahan Masalah
1. Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian lebih di
Kelurahan Tlogopayung terfokus pada pendidikan TK, SD, dan
masyarakat pada umunya. Hal ini sebagai bentuk penanaman idealisme
pentingnya pendidikan sejak dini. Adapun program kerja dalam
memecahkan permasalah di Desa Plantungan yaitu:
a) Bimbingan Belajar
Di Desa Tlogopayung terdapat tiga Sekolah Dasar dan satu Taman
Kanak-Kanak. Kegiatan Bimbingan Belajar ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi anak-anak di desa Plantungan agar lebih terarah.
diadakannya kegiatan Bimbingan belajar yang didampingi oleh Tim
KKN.
b) Pelatihan IT (Ilmu Teknologi)
Di Desa Tlogopayung terdapat tiga Sekolah Dasar. Kegiatan IT ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam bidang IT
di desa Plantungan agar lebih terarah. diadakannya kegiatan IT yang
didampingi oleh Tim KKN.
c) Pelatihan Tari
Di Desa Tlogopayung terdapat tiga Sekolah Dasar. Kegiatan Tari ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam bidang
tari di desa Plantungan agar lebih terarah. diadakannya kegiatan Tari
yang didampingi oleh Tim KKN
6
d) Pendampingan Pembelajaran PAUD
Di Desa Tlogopayung terdapat PAUD. Kegiatan Pendampingan
Pembelajaran PAUD ini bertujuan untuk mendampingi pembelajaran
anak-anak usia dini dalam bidang akademik di desa Plantungan.
Diadakannya kegiatan Pendampingan Pembelajaran PAUD yang
didampingi oleh Tim KKN dan Bunda PAUD.
2. Bidang Sosial Ekonomi
a) Pelatihan Pembuatan Teh daun Kopi
Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kopi merupakan kegiatan tim KKN
melakukan cara membuat teh dari daun kopi di Desa Tlogopayung
b) Pelatihan Pembuatan Bola-Bola Singkong
Pelatihan Pembuatan Bola – Bola Singkong merupakan kegiatan tim
KKN melakukan cara membuat singkong menjadi makanan ringan di
Desa Tlogopayung
c) Pelatihan Keterampilan Membuat Kerajinan Tangan
Pelatihan Pembuatan Ketrampilan Membuat Kerajinan Tangan
merupakan Tim KKN kepada Bunda PAUD Mulia agar dapat
membuat karya kerajinan tangan.
3. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
a) Plangisasi Nama Dusun
Plangisasi Nama Dusun merupakan kegiatan dimana tim KKN
memberi nama di setiap dusun dalam sebagai petunjuk arah dan
melaksanakan pembuatan plang nama Dusun-Dusun di Tlogopayung.
b) Pemilahan Sampah dan Pengadaan Tempat Sampah
Warga Desa Plantungan sebagian besar masih membuang sampah
sembarangan di sungai dan dibakar di halaman depan rumah. Program
ini berupa penyuluhan mengenai pemilahan sampah yang benar,
membedakan sampah organik dan anorganik untuk kemudian
ditempatkan pada wadah yang berbeda.
7
4. Bidang Kesehatan
a) Pemberdayaan Posyandu Balita
Program ini bertujuan untuk memberdayakan puskesmas yang telah
ada di desa Plantungan. Pada puskesmas tersebut akan diberdayakan
kegiatan rutin Posyandu. Kegiatan posyandu yang akan dilakukan
pada program ini adalah pemberian imunisasi pada balita,
pemeriksaan kesehatan balita, pengukuran tinggi badan balita,
penimbangan berat badan balita dan pemberian makanan pendamping
ASI.
b) Posyandu Lansia
Program ini bertujuan untuk memberdayakan puskesmas yang telah
ada di desa Plantungan. Pada puskesmas tersebut akan diberdayakan
kegiatan rutin Posyandu. Kegiatan posyandu yang akan dilakukan
pada program ini adalah kepada lansia, pemeriksaan kesehatan lansia,
pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan.
c) Senam SKJ
Program ini berupa kegiatan Senam SKJ melibatkan anak – anak
SDN 2 Tlogopayung karena di SD tersebut tidak pernah melakukan
senam, dengan program ini supaya anak – anak dapat melakukan
senam setiap hari dan bisa menjaga daya tahan tubuh dengan cara
senam dan berolahraga.
d) Senam Bersama
Program ini berupa kegiatan senam bersama melibatkan masyarakat
Desa Tlogopayung dengan program ini supaya masyarakat bisa
melakukan senam setiap dan menjaga tubuh agar tetap fit dan bugar
dengan cara berolahraga.
e) Pola Hidup Bersih dan Sehat
Program ini berupa penyuluhan cara gosok gigi dan cuci tangan yang
benar untuk anak-anak SDN 2 Tlogopayung di desa Tlogopayung.
Tujuan diadakannya program ini agar anak-anak membiasakan gosok
8
gigi dan cuci tangan yang benar. Pelaksanaan program ini bekerja
sama dengan SD yang ada di desa Tlogopayung.
B. Luaran Program Kerja
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang Pendidikan di desa Nogosaren terdapat 2 fasilitas
Pendidikan yaitu TK Siwi Uggul dan SDN Tlogopayung. Sasaran dalam
pelaksanaan program kerja di bidang Pendidikan yaitu siswa TK, SD dan
orang tua. Adapun luaran yang dihasilkan dari program kerja bidang
Pendidikan adalah sebagai berikut
a) Bimbingan Belajar
Anak-anak bertambah semangat belajar
Anak-anak mampu mengerjakan tugas sekolah secara berkelompok
Anak-anak mampu mengatur waktu dalam belajar
Mampu lebih mengusai materi yang didapat di sekolah
2. Bidang Sosial dan Ekonomi
Dalam bidang sosial ekonomi yang menjadi perhatian yaitu tentang
pengetahuan warga dalam pembuatan teh daun kopi dan tentang pembuatan
bola – bola singkong
a) Pembuatan teh daun kopi
Masyarakat mampu mengolah daun kopi menjadi teh
Masyarakat dapat mengemas produk olahan teh dengan baik
Masyarakat sudah memiliki label produk.
b) Pembuatan bola – bola singkong
Masyarakat mengetahui pengolahan bola – bola singkong
Masyarakat mengetahui prosedur dalam membuat bola – bola
singkong dengan variasi rasa.
c) Pelatihan Keterampilan membuat Kerajinan Tangan
Masyarakat mengetahui ketrampilan kerajinan tangan
Masyarakat mengetahui prosedur dalam membuat kerajinan tangan
9
3. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan di desa Palntungan hanya terdapat satu fasilitas
pembantu yaitu puskesmas pembantu dan memiliki posyandu yang
bertempat di rumah para kader setiap dusun. Sasaran program di bidang
kesehatan yaitu anak-anak dan para ibu.
a) Pola Hidup bersih dan sehat
Anak-anak mengetahui7 langkah cara cuci tangan
Anak-anak dapat mempraktekkan cara cuci tangan pakai sabun
dengan 7 langkah cuci tangan.
Anak mengetahui kapan saja waktu untuk melakukan cuci tangan
Anak mengetahui cara menggosok gig dengan baik dan benar.
Anak mampu mempraktekkan cara menyikat gigi.
Anak mengetahui kapan waktu untuk menyikat gigi.
Anak dapat membiasakan diri untuk rutin menyikat gigi.
b) Pemberdayaan posyandu balita
Orangtua aktif datang ke posyandu
Orangtua dapat aktif melakukan pemantauan terhadap tumbuh
kembang dan kesehatan anak.
Anak-anak mendapat tambahan asupan makanan dan mendapat
imunisasi.
c) Pendampingan Posyandu Lansia
Orangtua aktif datang ke posyandu
Orangtua dapat aktif melakukan posyandu lansia dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan
d) Senam SKJ
Para anak – anak SDN 2 Tlogopayung melakukan senam dengan
benar
Anak – anak dengan gembira melakukan senam bersama
10
e) Senam Bersama
Ibu PKK dapat membiasakan diri melakukan senam sebagai
bentuk olahraga dalam menjaga kesehatan tubuh.
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Pada program kerja di bidang lingkungan dan infrastruktur menekan
pada perubahan pola perilaku masyarakat untuk lebih peduli kepada
lingkungan, sedangkan pada infrastruktur menitikberatkan pada perbaikan
sarana yang sudah ada.
a) Pengelolaan sampah dan Pengadaan Tempat Sampah
Masyarakat dapat membedakan sampah organik dan anorganik
Masyarakat dapat memisahkan sampah sesuai jenisnya
b) Penanaman pohon
Kegiatan penghijuan di lahan gunung lereng telomoyo.
c) Plangisasi
Adanya petunjuk arah yang baru menuju dusun di desa
Tlogopayung
Masyarakat dapat lebih mudah menuju ke dusun di desa
Tlogopayung.
11
BAB IIIPROGRAM KERJA
A. Tematik Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan selama 45 hari terhitung
pada tanggal 24 Oktober sampai 20 Desember 2017 di Desa Tlogopayung,
Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal dengan menekankan kegiatan
sesuai bidang kegiatan yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang
kesehatan, serta bidang lingkungan dan infrastruktur.
Program Unggulan dari Tim KKN Lokasi Tahap II UNNES di Desa
Tlogopayung Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal yaitu Pelatihan
Pemanfaatan teh dari daun kopi dan Pemilahan dan Pengadaan Tempat
Sampah. Sassaran Program Pemanfaatan teh dari daun kopi adalah Ibu-Ibu
PKK, Pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan teh dari daun kopi dilaksanakan
pada minggu ke-III. Dasar dari adanya program Pemanfaatan teh dari daun
kopi yaitu karena belum adanya pemanfaatan daun kopi mengingat
banyaknya penduduk yang mempunyai kebun kopi, dan belum adanya
pengelolaan pengelolaan daun kopi.
Usaha yang Tim KKN Unnes lakukan terhadap program Pemilahan
dan Pengadaan Tempat Sampah dengan membuatkan tempat sampah yang
dibedakan menjadi dua jenis yakni sampah organik dan sampah non organik,
kemudian tempat sampah ini diletakkan di titik-titik tertentu yakni di sekolah-
sekolah dan balai desa. Harapan jangka panjang dari program ini agar
meningkatkan semangat anak-anak untuk memiliki kebiasaan membuang
sampah di tempatnya, membentuk lingkungan yang bersih dan sehat,
sehingga desa menjadi lebih tertata dan indah.
12
B. Roadmap Pelaksanaan Program Kerja
Tabel 1 Program Kerja Mahasiswa KKN UNNNES di Desa Tlogopayung
13
Kode Nama Program Pelaksana/ Pj
Lokasi(dusun/RT/RW/Lem.
Mitra)
Waktu pelaksanaan
Luaran1 2 3 4 5 6
A Pendidikan
- Bimbingan belajar Marza Safira Widayanti
Balai Desa Tlogopayung √ √ √ √
Meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam bidang akademik
- Pelatihan IT (Ilmu Teknologi)
Herdina Briliani Gusman
Balai Desa Tlogopayung √ √ √ √
Meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam bidang IT
- Pelatihan Tari Oldy Yanke Junia Hapsari
Balai Desa Tlogopayung √ √ √ √
Meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam bidang tari
- Pendampingan Pembelajaran PAUD
Chelly Noor Dwiramadhani
Desa Tlogopayung √ √ √ √
Mendampingi pembelajaran anak-anak usia dini dalam bidang akademik
D Lingkungan dan Infrastruktur
- Plangisasi Petunjuk Arah Dusun
Agus Setiyawan
Desa Tlogopayung √ √
Melaksanakan pembuatan plang nama Dusun-Dusun Tlogopayung
- Pemilahan Sampah dan Pengadaan Tempat Sampah
Agus Setiyawan
Sekitar Balai Desa
Tlogopayung√
Membantu menyediakan tempat sampah dan pemilahan sampah
- Tanam Pohon (Penghijauan)
Soni Hepi Wijaya
Desa Tlogopayung √
Mengadakan penghijauan di lahan hutan Desa \Tlogopayung
B EkonomiPelatihan
Pembuatan Teh daun Kopi
Rizki Setianingsih
Desa Tlogopayung √ Pelatihan membuat
teh dari daun kopi
Pelatihan Pembuatan Bola-Bola Singkong
Oldy Yanke Junia Hapsari
Desa Tlogopayung √
Pelatihan membuat kerajinan dari singkong
Pelatihan Ketrampilan Membuat Kerajinan Tangan
Chelly Noor Dwiramadhani
Desa Tlogopayung √
Pelatihan membuat kerajinan dari kain flanel
C Kesehatan
Senam SKJ Elsa Mahendra Wati
Desa Tlogopayung √ √ √ √
Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
Senam Bersama Elsa Mahendra Wati
Desa Tlogopayung √ √
Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Soni Hepi Wijaya
SD Tlogopayung
3√
Pelatihan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Pendampingan Posyandu Lansia
Siti Maulidah Desa Tlogopayung √ √ √ √ Pendampingan
kegiatan posyandu
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Program Kerja Unggulan
KKN Desa Tlogopayung mempunyai program unggulan yaitu
Pembuatan Teh Daun Kopi.
Pembuatan Teh Daun Kopi
a. Pendahuluan
Desa Tlogopayung adalah salah satu desa penghasil kopi di Kabupaten
Kendal. Namun, dalam pemanfaatanya masyarakat hanya memanfaatkan
buah kopi untuk dijadikan serbuk kopi. Sementara itu daun kopi yang
melimpah belum dimanfaatkan secara optimal. Daun kopi mengandung
senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan seperti senyawa
antioksidan yang mampu mencegah penyakit kanker. Teh daun kopi juga
sangat potensial untuk dijadikan wirausaha mengingat melimpahnya bahan
baku di daerah ini. Oleh karena itu, kami tim KKN UNNES mengadakan
pelatihan pembuatan teh dari daun kopi. Pelatihan ini diharapkan dapat
menambah wawasan masyarakat mengenai potensi lain dari daun kopi.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan
Persiapan teknis dan pelaksanaan pelatihan pembuatan teh dimulai
dengan rapat koordinasi mahasiswa KKN dengan PKK di Desa
Tlogopayung. Selain itu, tim KKN UNNES juga mempersiapkan
undangan untuk diberikan kepada anggota PKK serta membuat video cara
pembuatan teh.
c. Pelaksanaan Program
Program pelatihan pembuatan teh daun kopi dilaksanakan pada tanggal 12
November 2017 berjalan lancer. Program ini mendapat dukungan dari
pihak balai desa. Program ini diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat mengenai potensi daun kopi.
19
d. Kendala
Kendala dalam pelaksanaan program ini yaitu masyarakat kurang antusias
untuk berwirausaha khususnya untuk membuat teh daun kopi karena
produk ini merupakan produk rintisan sehingga masyarakat khawatir
produk ini tidak laku di pasaran.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
Anggota PKK di Desa Tlogopayung
f. Kegunaan
Meningkatkan manfaat daun kopi dan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Selain itu, program kerja ini juga dapat mengurangi sampah
berupa daun.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Tlogopayung.
h. Tindak Lanjut
Perlu pendekatan kepada masyarakat supaya mau berwirausaha.
Gambar 1. Pembuatan Teh Daun Kopi
B. Program Kerja Pendukung
`1. Bidang Pendidikan
Bimbingan Belajar
a. Pendahuluan
Pemberian bimbingan dilakukan oleh tim KKN kepada anak-anak SD.
20
Dengan adanya bimbingan belajar diharapkan anak-anak akan lebih
giat dalam belajar dan dapat membantu kesulitan belajar yang dialami
anak. Pelaksanaan bimbingan belajar dengan rentan waktu 2 November
sampai 23 November 2017.
b. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program bimbingan belajar dilaksanakan setiap hari Kamis
bertempat di balai desa Tlogopayung, Bimbingan belajar ini
dilaksanakan pukul 14.00 – 15.00 WIB.
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar. Anak-anak sangat antusias
menyambut kegiatan ini. Mereka merasa terbantu dalam mengerjakan
pekerjaan rumah dan mempersiapkan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
d. Kendala
Terkadang anak-anak kurang fokus dengan apa yang sedang dibahas
karena mereka cenderung lebih suka bermain.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan siswa-siswa SD.
f. Kegunaan
Membantu siswa SD dalam belajar dan mengerjakan tugas rumah.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatkan semangat belajar anak-anak di desa Tlogopayung untuk
belajar dimana pun dan kapan pun.
h. Tindak Lanjut
Pengaturan waktu dalam pelaksanaan bimbingan belajar. Perlu adanya
pengondisian sebelum kegiatan untuk menarik minat dan memfokuskan
siswa belajar seperti pemberian motivasi.
21
Pelatihan IT (Ilmu Teknologi)
a. Pendahuluan
Program ini dilaksanakan dengan tujuan membantu anak-anak SD di
Desa Tlogopayung untuk lebih mengenal teknologi. Perkembangan
teknologi yang semakin maju menjadi dasar dilaksanakan program kerja
pelatihan IT ini,agar pemerataan pengetahuan mengenai teknologi juga
dapat diketahui oleh anak-anak di Desa TlogopayungAnak-Anak di Desa
Tlogopayung pada umumnya masih asing dengan kemajuan teknologi
yang ada sekarang ini.Pengetahuan anak-anak Di Desa Tlogopayung
mengenai teknologi masih sangat sedikit.Hal ini disebabkan salah
satunya karena kurangnya fasilitas untuk anak-anak dalam belajar
teknologi.Harpannya dengan dilaksanakan pelatihan IT kepada anak-
anak di Desa Tlogopayung ini dapat memberi pengetahuan lebih
mengenai alat-alat teknologi yang ada dan cara penggunaannya.
b. Persiapan dan Pelaksanaan
Persiapan awal adalah mendatangi Sekolah Dasar yang ada di Desa
Tlogopayung untuk mensosialisasikan adanya program IT ini kepada
pihak sekolah sekaligus anak-anak SD Tlogopayung.Kedua,setelah
mendapat persetujuan pihak sekolah langkah selanjutnya adalah
menyiapkan tempat pelatihan dalam hal ini adalah Balai Desa
Tlogopayung dan menyiapkan alat yaitu berupa laptop.Pelaksanaan
program IT ini setiap hari Kamis pukul 14:00-15:00 WIB.Materi yang
diajarkan yaitu mengenai perangkat keras dan Perangkat lunak
laptop,serta cara menggunakannya.Pada Kahir pertemuan program
pelatihan IT dilaksanakan kegiatan nonton film bersama yang dihadiri
oleh anak-anak SD Tlogopayung.
c. Pencapaian Program
Program ini Telah Berjalan selama 4 minggu,adapun pencapaian yang
telah di dapat adalah anak-anak peserta pelatihan IT yang sebelumnya
masih sangat ragu untuk menggunakan laptop yang tersedia kini sudah
lebih terbiasa dengan laptop.Anak-anak juga telah dapat mengoprasikan
22
laptop seperti menyalakan dan mematikan laptop,mengoprasikan
program microsoft word, excel, power point, Mozilla Firefox, Google
Chrome, Paint,dan music media player.
d. Kendala
Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan program IT ini adalah anak-
anak yang bergabung dalam program IT hanyalah anak-anak yang
bertempat tinggal di dusun sekitar Balai Desa untuk anak-anakyang
tinggal jauh dari Balai Desa tidak antusias untuk datang karna jarak yang
terlalu jauh.Kurangnya dukungan dari orang tua kepada anak-anak untuk
mengikuti program inipun kurang sehingga anak-anak yang datang
hanyalah anak-anak yang itu-itu saja.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Program ini dilaksanakan oleh bantuan beberapa pihak seperti Lembaga
Pendidikan Sekolah yang telah memberi izin kami untuk mengajak anak-
anak mengikuti program IT,Juga Bapak Lurah dan Perangkat Desa yang
telah mengizinkan kami untuk menggunakan Balai Desa sebagai tempat
pelatihan serta memperbolehkan kami menggunakan fasilitas yang ada di
Balai Desa yang berkaitan dengan program pelatihan IT.Masyarakat dan
Nak-anak SD Tlogopayung juga telah memberi peran penting dalam
terlaksananya program ini.
f. Kegunaan
Program ini berguna untuk membantu anak-anak mengenal teknologi
sehingga di masa depan anak-anak tidak lagi asing dengan teknologi
yang ada.Program ini juga menyiapkan anak-anak untuk dapat
mempermudah mereka ketika menghadapi UNBK.
g. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki andil dalam menyiapkan calon penerus bangsa
yang memiliki pengetahuan teknologi lebih sehingga memliki daya saing
yang lebih,meningkatkan sumber daya manusia yang ada serta membantu
memberantas buta internet yang ada di masyrakat.
23
h. Tindak Lanjut
Anak-anak diminta untuk tidak ragu dalam menggunakan alat-alat
teknologi dan lebih sering mempraktekan apa yang telah diajarkan.Pada
akhir pertemuan kami juga memotivasi adik-adik untuk terus menggali
pengetahuan mengenai teknologi.
Pelatihan Tari
a. Pendahuluan
Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam dari Sabang sampai
Merauke, namun pada era globalisasi ini generasi muda kurang
mencintai budaya Indonesia sehingga ada kemungkinan kebudayaan
Indonesia dicuri oleh kebudayaan lain. Oleh karena itu, kami tim KKN
UNNES memberikan pelatihan tari kepada generasi muda khususnya
anak-anak SD yang berada di desa Tlogopayung. Dengan adanya
pelatihan tari diharapkan anak-anak lebih mengenal kesenian tari.
b. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan pelatihan tari dilaksanakan setiap hari rabu pukul 14.00
WIB mulai tanggal 1 november dan selesai pada tanggal 29 november.
Pelatihan tari dilaksanakan di Balai Desa Tlogopayung.
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar. Anak-anak sangat antusias
menyambut kegiatan ini. Mereka merasa mendapat pengetahuan serta
pengalaman baru mengenai kesenian tari yaitu tari Kebo Kinul.
d. Kendala
Anak-anak kurang serius dalam melaksanakan kegiatan pelatihan tari.
e. Peran Masyarakat dan Pemerintah Daerah Pelaksanaan program ini
melibatkan beberapa pihak yaitu anak-anak SD lingkungan Desa
Tlogopayung.
f. Kegunaan
Membantu anak-anak lebih mengenal kesenian tari.
g. Dampak Jangka Panjang
Anak-anak mampu mengenalkan tari Kebo Kinul kepada masyarakat
24
lebih luas.
h. Tindak Lanjut
Perlu adanya pendekatan kepada anak-anak supaya mau mengikuti
pelatihan tari dan mau melaksanakannya secara rutin.
Pendampingan Pembelajaran PAUD
a. Pendahuluan
Program ini merupakan program pendampingan pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Desa Tlogopayung, yaitu
PAUD MULIA. Pendampingan Pembelajaran PAUD itu sendiri adalah
proses pendampingan pembelajaran yang membantu dalam hal proses
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung seperti membantu
guru dalam mengajar, dan dalam mempersiapkan materi kegiatan yang
akan dilakukan oleh murid PAUD MULIA.
b. Persiapan dan Pelaksanaan
Didalam persiapan tentu adanya koordinasi dan komunikasi oleh pihak
Paud itu sendiri yaitu Guru PAUD MULIA. Dan pelaksanaan
pendampingan pembelajaran PAUD dilaksanakan mulai awal Bulan
November dengan rentan waktu selama 1 bulan tepatnya dari tanggal 6
– 28 November bertempat di PAUD MULIA Desa Tlogopayung,
Pendampingan pembelajaran Paud dilaksanakan setiap hari Senin dan
Selasa mulai dari pukul 08.00 – 10.00 WIB.
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar, anak-anak sangat antusias dalam
mengikuti materi kegiatan pembelajaran yang telah diberikan, dan Guru
Paud pun antusias dalam pemberian materi yang diberikan oleh tim
KKN dan memberikan apreasiasinya dalam hal ini, dan juga guru Paud
antusias untuk meminta tolong kepada tim KKN untuk bertukar pikiran
saling membantu dalam hal pembuatan media pembelajaran untuk
materi kegiatan yang akan diberikan.
d. Kendala
Permasalahan dari pelaksanaan program ini ialah anak sulit
25
menyesuaikan dengan materi kegiatan yang diberikan oleh tim KKN
dikarenakan masih terbiasa oleh materi kegiatan yang diberikan oleh
Guru Paud itu sebelumnya.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Lembaga Pendidikan PAUD menerima program ini dengan antusias,
bahkan mereka membantu menyediakan peralatan untuk keperluan
media kegiatan seperti menyediakan cangkir atau mangkok, kertas hvs,
mainan. Masyarakat juga sangat mendukung program ini, orangtua para
anak yang mengikuti program ini mendukung, mengizinkan dan
membantu anak dalam memahami program tersebut.
f. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk membantu anak-anak dalam
meningkatkan kreativitas mereka melalui media pembelajaran dalam
materi kegiatan yang diberikan oleh tim KKN, Dan meningkatkan
kreativitas Guru PAUD itu sendiri dalam hal meningkatkan media
pembelajaran agar anak tidak merasa bosan dengan egiatan yang telah
ada.
g. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki dampak membiasakan Guru PAUD itu sendiri
diharapkan untuk lebih kreatif dalam meningkatkan media
pembelajaran untuk materi kegiatan yang akan diberikan pada anak.
h. Tindak Lanjut
Untuk melanjutkan program ini, perlu adanya pemantauan dari salah
satu guru untuk mengingatkan pada guru yang lain agar lebih kreatif
dalam pengembangan media pembelajaran, dan juga dari pihak orang
tua yang lebih peduli dalam meningkatkan kreativitas anaknya dengan
bias membuat media pembelajaran yang telah diberikan oleh tim KKN
untuk dicontoh dan diberikan ulang pada anak mereka.
26
2. Bidang Ekonomi
Pelatihan Pembuatan Teh daun Kopi
a. Pendahuluan
Desa Tlogopayung adalah salah satu desa penghasil kopi di Kabupaten
Kendal. Namun, dalam pemanfaatanya masyarakat hanya
memanfaatkan buah kopi untuk dijadikan serbuk kopi. Sementara itu
daun kopi yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal. Daun
kopi mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan
seperti senyawa antioksidan yang mampu mencegah penyakit kanker.
Teh daun kopi juga sangat potensial untuk dijadikan wirausaha
mengingat melimpahnya bahan baku di daerah ini. Oleh karena itu,
kami tim KKN UNNES mengadakan pelatihan pembuatan teh dari daun
kopi. Pelatihan ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat
mengenai potensi lain dari daun kopi.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan
Persiapan teknis dan pelaksanaan pelatihan pembuatan teh dimulai
dengan rapat koordinasi mahasiswa KKN dengan PKK di Desa
Tlogopayung. Selain itu, tim KKN UNNES juga mempersiapkan
undangan untuk diberikan kepada anggota PKK serta membuat video
cara pembuatan teh.
c. Pelaksanaan Program
Program pelatihan pembuatan teh daun kopi dilaksanakan pada tanggal
12 November 2017 berjalan lancer. Program ini mendapat dukungan
dari pihak balai desa. Program ini diharapkan dapat menambah
wawasan masyarakat mengenai potensi daun kopi.
d. Kendala
Kendala dalam pelaksanaan program ini yaitu masyarakat kurang
antusias untuk berwirausaha khususnya untuk membuat teh daun kopi
karena produk ini merupakan produk rintisan sehingga masyarakat
khawatir produk ini tidak laku di pasaran.
27
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
Anggota PKK di Desa Tlogopayung
f. Kegunaan
Meningkatkan manfaat daun kopi dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat. Selain itu, program kerja ini juga dapat
mengurangi sampah berupa daun.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Tlogopayung.
h. Tindak Lanjut
Perlu pendekatan kepada masyarakat supaya mau berwirausaha.
Pelatihan Pembuatan Bola-Bola Singkong
a. Pendahuluan
Desa Tlogopayung adalah salah satu desa penghasil singkong.
Kurangnya kreatifitas masyarakat dalam mengolah singkong membuat
kami tim KKN UNNES mengadakan pelatihan pembuatan makanan
dari singkong yang lebih bervariasi. Pelatihan ini diharapkan dapat
menambah wawasan masyarakat mengenai aneka olahan makanan
berbahan dasar singkong.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan
Persiapan teknis dan pelaksanaan pelatihan pembuatan bola singkong
dimulai dengan rapat koordinasi mahasiswa KKN dengan PKK di Desa
Tlogopayung. Selain itu, tim KKN UNNES juga mempersiapkan
undangan untuk diberikan kepada anggota PKK serta
mendemonstrasikan cara pembuatan bola singkong.
c. Pelaksanaan Program
Program pelatihan pembuatan bola singkong dilaksanakan pada tanggal
12 November 2017 berjalan lancar. Program ini mendapat dukungan
dari pihak balai desa. Program ini diharapkan dapat menambah
wawasan masyarakat mengenai aneka olahan singkong.
28
d. Kendala
Kendala dalam pelaksanaan program ini yaitu masyarakat kurang
antusias untuk berwirausaha khususnya untuk membuat bola singkong
karena masyarakat khawatir tidak mendapat untung yang maksimal.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
Anggota PKK di Desa Tlogopayung
f. Kegunaan
Meningkatkan pemanfaatan singkong dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Tlogopayung.
h. Tindak Lanjut
Perlu pendekatan kepada masyarakat supaya mau berwirausaha.
Pelatihan Keterampilan membuat Kerajinan Tangan
a. Pendahuluan
Program ini merupakan program pelatihan keterampilan dalam
membuat kerajinan tangan, dalam hal ini membuat kerajinan tangan
yaitu membuat bros bros dari kain flannel, program ini dilaksanakan di
Desa Tlogopayung dengan sasaran yaitu Orangtua wali murid,
diharapkan dengan adanya program ini orang tua juga guru mampu
memiliki keterampilan yang lebih dalam membuat bros dari kain flanel
dan nantinya keterampilan tersebut diharapkan bisa menjadi bekal
orang tua wali murid untuk dapat berwirausaha dengan hal tersebut.
b. Persiapan dan Pelaksana
Didalam persiapan tentu adanya koordinasi dan komunikasi oleh pihak
orang tua itu sendiri. Dan pelaksanaan pelatihan keterampilan
dilaksanakan pada tanggal 28 November bertempat di PAUD MULIA
Desa Tlogopayung setelah kegiatan belajar mengajar Paud ulai pukul
09.30 – 11.30 WIB.
29
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar, ibu-ibu sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan keterampilan membuat bros yang telah diberikan
bahkan terdapat salah satu orang tua yang kreatif dalam membuat bros,
orang tua tersebut membuat bros diluar dari instruksi yang diberikan
oleh tim KKN.
d. Kendala
Permasalahan dari pelaksanaan program ini ialah masih terdapat
beberapa orang tua yang belum menguasai dalam membuat bros, masih
butuh instruksi ulang dan dibantu dalam membuatnya.
e. Peran Masyarakat
Peran Masyarakat sangat mendukung program ini, orangtua para anak
yang mengikuti program ini mendukung, mengizinkan dan membantu
juga turut serta dalam membuat keterampilan tersebut.
f. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk membantu orangtua dalam
meningkatkan kreativitas mereka melalui pembuatan bros dari kain
flanel.
g. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki dampak agar nantinya keterampilan tersebut
diharapkan bisa menjadi bekal orang tua wali murid untuk dapat
berwirausaha dengan hal tersebut.
3. Bidang Kesehatan
Pola Hidup Bersih dan Sehat
a. Pendahuluan
Program ini merupakan program untuk meningkatkan pola hidup bersih
dan sehat di kalangan anak-anak di desa Tlogopayung.
b. Persiapan dan Pelaksanaan
Persiapan Teknis dan Sosialisasi Pelaksanaan Gerakan Cuci tangan
pakai sabun dan sikat gigi yang baik dan benar pada 15 November 2017
30
dan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017 di SD N 3
Tlogopayung.
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar, anak-anak sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan. Siswa SD mulai kelas 1 - 6 menjadi sasaran
program ini.
d. Kendala
Permasalahan dari pelaksanaan program ini ialah perubahan jadwal
karena Tim KKN harus menyesuaikan terhadap jadwal kesanggupan
sekolah.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Lembaga Pendidikan SD menerima program ini dengan antusias,
bahkan pihak sekolah memberikan pemberitahuan kepada para siswa
untuk membawa sikat gig dan cangkir masing-masing. Masyarakat juga
sangat mendukung program ini, orangtua para anak yang mengikuti
program ini mendukung, mengizinkan dan membantu anak dalam
memahami program.
f. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk membantu anak-anak untuk
dapat memahami dan mengerti pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat.
g. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki dampak dalam membiasakan perilaku cuci tangan
sebelum makan, sesudah bab dan sesudah beraktivitas serta
membiasakan anak-anak agar menggosok gigi 2 kali sehari.
h. Tindak Lanjut
Untuk melenjutkan program ini, perlu adanya pemantauan dari guru dan
orangtua terhadap anak-anaknya dalam melakukan aktivitas pembiasaan
hidup bersih.
Pendampingan Posyandu Balita
a. Pendahuluan
31
Program ini merupakan program pendampingan Posyandu Balita ada di
Desa Tlogopayung Kecamatan Plantungan. Pendampingan Posyandu
Balita itu sendiri adalah proses pendampingan kegiatan kesehatan
masyarakat yang membantu dalam proses penimbangan berat dan tinggi
badan, mencatat perkembangan anak, dan melaporkan serta meng
konsultasikan hasil data yang didapat kepada bidan desa. Posyandu di
Desa Tlogopayung ini di naungi oleh Puskesmas Kecamatan
Plantungan dan di laksanakan di masing-masing desa. Di Desa
Tlogopayung ini Ibu Dewi adalah selaku Bidan Desa yang
bertanggungjawab atas kegiatan posyandu di Desa Tlogopayung.
b. Persiapan dan Pelaksanaan
Didalam persiapan tentu adanya koordinasi dan komunikasi oleh pihak
Bidan Desa dan dan para kader posyandu yang ada di Desa
Tlogopayung. Pelaksanaan pendampingan posyandu Balita di Desa
Tlogopayung di laksanakan secara bergantian tiap dusunnya oleh para
kader posyandu, KKN dan didampingi oleh Bidan Desa. Waktu
Pelaksanaan pendampingan posyandu dilaksanakan mulai awal Bulan
November dengan rentan waktu selama kurang lebih 1 bulan tepatnya
dari tanggal 1 November di Dusun Karangsari, tanggal 8 November di
Dusun Watupayung, tanggal 11 di Dusun Tlogo dan Kepyar, tanggal di
Dusun kalenggangan. Bertempat di rumah masing-masing kader duun
yang bersangkutan dari pukul 08.00-11.00 WIB.
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar, para ibu-ibu dan anak-anak balita
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan posyandu. Para ibu-ibu dan
anak balitanya rela berjalan kaki cukup jauh untuk sampai di tempat
dilaksanakannya posyandu. Mereka juga senang dengan adanya KKN
yang mendampingi kegiatan posyandu. Para ibu-ibu langsung meminta
untuk menimbang anaknya dan menyerahkan buku perkembangan
Balita untuk dicatat hasil pengukuran berat dan tinggi badan balita.
Selain itu mereka juga senang dengan diberikan jajan setelah semuanya
32
selesai. Dari kegiatan posyandu ini diharapkan samapai pada umur yang
ditetapkan dan mendapatkan sertifikat.
d. Kendala
Permasalahan dari pelaksanaan program ini ialah terkadang ada anak
balita yang sukar untuk ditimbang. Mereka merasa takut hingga
menangis meronta-ronta. Kendala lain yaitu ketika datang ketempat
posyandu ibu balita terkadang lupa membawa buku perkembangan
anak. Jadi si ibu kurang melihat perkembangan si anak. Dalam kegiatan
posyandu juga tidak semuanya rutin mengikuti kegiatan posyandu ada
yang bolong-bolong.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Bidan Desa dan para kader posyandu menerima program ini dengan
antusias. Mereka sangat ramah dan membimbing mahasiswa KKN yang
mendampingi. Masyarakat juga sangat mendukung program ini,
orangtua para anak yang mengikuti program ini mendukung,
mengizinkan dan membantu anak dalam memahami program tersebut.
f. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk membantu meningkatkan
kesadaran orang tua terhadap kesehatan anak, dan pengetahuan
peningkatan mengetahui perkembangan anak. Sehingga sang anak
sebagai generasi penerus ini tetap sehat.
g. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki dampak membiasakan perilaku sadar akan
kesehatan dan mengetahui perkembanagan anak Balita. Orang tua
diharapkan mengetahui bagaimana perkembangan anaknya.
h. Tindak Lanjut
Untuk melanjutkan program ini, perlu adanya pemantauan secara
intensif oleh pihak lembaga kesehatan yang ada. Para kader lebih giat
untuk mempromosikan mengenai kesehatan ibu dan anak dan juga dari
pihak orang tua yang lebih peduli dalam meningkatkan kesehatan dan
33
perkembangan anaknya dengan tidak lupa mengikuti kegitan posyandu
dan imunisasi.
Pendampingan Posyandu Lansia
a. Pendahuluan
Program ini merupakan program untuk mendampingi dan membantu
kader dalam kegiatan posyandu Lansia di desa Tlogopayung. Kegiatan
Posyandu Lanisa mecakup, penimbangan berat badan, mengukur
tekanan darah, dan konsultasi kesehatan serta pemberian obat bagi
lansia yang yang membutuhkan (sakit). Posyandu di Desa
Tlogopayung ini di naungi oleh Puskesmas Kecamatan Plantungan dan
di laksanakan di masing-masing desa. Ibu Dewi adalah selaku Bidan
Desa yang bertanggungjawab atas kegiatan posyandu di Desa
Tlogopayung.
b. Pencapaian Program
Dari kegiatan posyandu ini diharapkan warga masyarakat terutama yang
sudah menginjak usia lanjut dapat mengecek kesehatannya dan dapat
mencegah dan megobati penyakit yang sewaktu-waktu dapat
menyearang fisik mereka. Diharapkan pula lansia tidak lagi dipandang
sebagai manusia yang lemah, dan tidak menjadikan beban bagi
keluarganya serta tidak menimbulkan ketergantungan mereka terhadap
keluarga, sehingga para lansia ini pun dapat beraktifitas dengan baik.
c. Kendala
Kendala dalam program ini yaitu kurangnya antusias warga dalam
mengikuti posyandu lansia. Jadi para lansia kurang memperhatikan
kesehatan mereka.
d. Mitra, dan Pemerintah Daerah
Bidan Desa bekerjasama dengan para kader posyandu dan
melaksanakan program ini dengan baik. Masyarakat juga sangat
mendukung program ini.
34
e. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk membantu meningkatkan
kesadaran lansia terhadap kesehatannya, dan pengetahuan pencegahan
penyakit dan pemberian motivasi hidup prokduktif di usia lanjut.
f. Dampak Jangka Panjang
Program ini memiliki dampak membiasakan perilaku sadar akan
kesehatan dan mengetahui gejala penyakit yang datang di usia lanjut.
Lansia diharapkan mengetahui bagaimana pola hidup sehat dan
meminimalisir penyakit yang datang diwaktu-waktu tertentu.
g. Tindak Lanjut
Untuk melanjutkan program ini, perlu adanya pemantauan secara
intensif oleh pihak lembaga kesehatan yang ada. Para kader lebih giat
untuk mempromosikan mengenai kesehatan lansia untuk lebih peduli
dalam meningkatkan kesehatannya dengan tidak lupa mengikuti kegitan
posyandu lansia.
Senam SKJ
a. Pendahuluan
Senam bermanfaat bagi siapa saja, pria maupun wanita baik tua maupun
muda. Tetapi kini, baik pria maupun wanita, bersamasama melakukan
Senam SKJ demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam pada
umumnya dilakukan dengan instruktur di depan dan melakukan gerakan
yang sesuai dengan contoh.. Tujuan dari program ini adalah
meningkatkan kesehatan melalui olahraga. Dengan demikian anak –
anak dapat melakukan aktivitas setiap hari.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan
Persiapan Teknis dan Pelaksanaan Senam SKJ dilakukan empat tahap.
Langkah pertama yaitu Senam SKJ dilakukan pada tanggal 3
November 2017 tim KKN menembusi SD N 2 Tlogopayung yang akan
di buat untuk program kerja dan minta izin.
c. Pelaksanaan Program
35
Persiapan Teknis dan Pelaksanaan Senam SKJ dilakukan empat tahap.
Pelaksanaan program ini dilakukan pada tanggal tanggal 3 November
2017, 10 November 2017, 17 November 2017, 24 November 2017
dimana sasaran ini adalah anak – anak SD N 2 Tlogopayung.
d. Kendala
Kendala dalam kegiatan senam terdapat masalah yakni banyak siswa
yang memakai kostum kurang pas, karena para siswa memakai seragam
pramuka yg mana gerakan yang dilakukan tidak sesuai yang
diharapkan. Kendala waktu yang tidak tepat saat senam karena harus
menunggu guru datang ke sekolah. Kemudian kendala sound yang
kurang bagus suaranya.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan pihak Bapak Kepala SD N 2
Tlogopayung, Guru SD N 2 Tlogopayung dan semua Anak – anak SD
N 2 Tlogopayung
f. Kegunaan
Program ini bermanfaat untuk kesehatan seluruh warga SD N 2
Tlogopayung yang ada di Desa Tlogopayung yang mana kegiatan ini
dilakukan dengan aktivitas dan mendapatakan keringat sehingga
membuat badan menjadi lebih segar.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatnya kesehatan warga SD N 2 Tlogopayung dengan aktivitas
senam
h. Tindak Lanjut
Perlu adanya program yang melibatkan instruktur senam atau guru
penjas dalam memimpin senam.
Senam Bersama
a. Pendahuluan
Senam bermanfaat bagi siapa saja, pria maupun wanita baik tua maupun
muda. Tetapi kini, baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan
36
senam aerobik demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam pada
umumnya dilakukan dengan instruktur di depan dan melakukan gerakan
yang sesuai dengan contoh. Sedangkan massage ini untuk memulihkan
otot yang mulai setelah pelksaan aktivitas Dengan demikian masyarakat
akan beraktivitas setiap hari.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan
Persiapan Teknis dan Pelaksanaan senam dilakukan dua tahap. Yang
Pertama senam dilakukan pada tanggal 10 November 2017 dan 24
November 2017 . Tahap kedua yakni meminta izin ibu PKK dan warga
sekitar Desa Tlogopayung untuk menjalankan program senam, akan
tetapi mendapakan kendala dalam melakukan program ini.
c. Pelaksanaan Program
Persiapan Teknis dan Pelaksanaan senam dilakukan dua tahap. Yang
pertama yaitu senam dilakukan pada tanggal 10 November 2017
dimana sasaran ini adalah ibu PKK Desa Tlogopayung. Yang kedua
yakni Senam yang dilakukan pada tanggal 24 September 2017. Sasaran
dari senam adalah ibu PKK, akan tetapi tidak ada kegiatan senam
karena ibu PKK sangat sibuk dengan kegiatan bekerja sebagai Petani.
d. Kendala
Kendala yaitu kurang banyaknya warga yang datang karena banyak
yang bekerja. Dalam kegiatan senam terdapat masalah juga yakni ibu
kurang adanya menjaga kesegaran jasmani tidak ada yang datang dalam
melakukan senam yang kedua.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa pihak yaitu : Ibu PKK
Desa Tlogopayung dan Warga Desa Tlogopayung
f. Kegunaan
Program ini bermanfaat untuk kesehatan seluruh warga yang ada di
Desa Tlogopayung yang mana kegiatan ini dilakukan dengan aktivitas
37
dan mendapatakan keringat sehingga membuat badan menjadi lebih
segar.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatnya kesehatan masyarakat Desa Tlogopayung dengan
aktivitas senam.
h. Tindak Lanjut
Perlu adanya program yang melibatkan instruktur senam di lakukan
secara rutin.
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Pemilahan Sampah dan Pengadaan Tempat Sampah
a. Pendahuluan
Dalam hal ini sampah adalah sebuah masalah klasik yang ada
dikalangan masyarakat. Karena masalah inilah diadakannya pengadaan
tempat sampah didalam hal ini diadakan sosialisasi kepada masyarakat
akan pentingnya pengadaan tempat sampah tersebut. Dengan
diadakannya penyuluhan tempat sampah yang dibagikan kepada
Baiaidesa dan di Sekolah SD yang ada di Tlogopayung ini diharapkan
masyarakat dan anak-anak penerus bangsa ini bisa menjadi kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya. Membagi dan membedakan
sampah organik maupun nonorganik kepada masyarakat dan anak-anak
bertujuan supaya mereka mengetahui sampah mana yang dapat didaur
ulang maupun tidak dapat didaur ulang atau atau sampah yang dapat
terurai maupun tidak.
b. Persiapan Teknis dan Pelaksanaan Pengadaan Tempat Sampah
Dalam hal ini dilakukan sosialisasi dan pembagian tempat sampah di
Dalaidesa dan SD yang ada di Desa Tlogopayung pada hari 29-30
November 2017.
c. Akseptabilitas Program
Program telah berjalan dengan baik. Masyarakat dapat lebih paham
akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan bisa
memanfaatkan pengelolaan sampah.
38
d. Kendala
Kurangnya pengadaan tempat sampah dan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang peduli dampaknya membuang sampah sembarangan
atau disungai.
e. Peran Masyarakat
Masyarakat dan anak-anak ikut berperan aktif dalam melaksananakan
program ini. Banyak dari mereka yang mulai mengerti pentingnya
dampak membuang sampah sembarangan dan pemilahan sampah agar
menjadikan barang yang lebih berguna seperti memanfaatkan sampah
organik menjadi pupuk kompos.
f. Kegunaan
Agar lingkungan terlihat bersih dan dapat memberikan dampak positif
dengan diadakannya tempat sampah yang telah tersedia.
g. Dampak Jangka Panjang
Warga dapat melakukan pemilahan, pewadahan, pengumpulan dan
pengangkutan sampah ke TPS serta mampu untuk melakukan
pengelolaan terhadap sampah menjadi barang yang masih dapat
dimanfaatkan.
h. Tindak Lanjut
Perlu adanya lebih banyak lagi masyarakat yang ikut aktif dalam
kegiatan tersebut dan juga bantuan dari pemerintah desa agar sampah
tersebut bisa dikelola lebih baik.
Plangisasi
a. Pendahuluan
Program plangisasi merupakan salah satu program yang dibutuhkan di
Desa Tlogopayung karena banyaknya jumlah dusun dan persimpangan.
Adanya plangisasi desa (penunjuk arah) sangat membantu dan
mempermudah masyarakat untuk menemukan lokasi yang dimaksud.
Selain itu, Desa Tlogopayung juga memiliki potensi wisata yakni
wisata air Tlogomili. Oleh karena itu, program plangisasi ini adalah
program yang tepat untuk dilaksanakan di daerah ini.
39
b. Persiapan teknis dan pelaksaan
Pogram ini dilaksanakan untuk memberi petunjuk arah yang ada
dipersimpangan jalan Desa Tlogopayung. Dalam program ini di buat
enam Plang (petujuk arah) yang terbuat dari kayu.
c. Pelaksanaan program
Program ini dilaksanakan pada minggu ke 2 dan ke 3 bulan November
2017 dengan membeli tiang plang, selanjutnya dicat dan membuat
tulisan nama dusun.
d. Kendala
Kendala pada progrogam ini yaitu sering turun hujan dan berakibat
terkendalanya pemasangan plangisasi tersebut.
e. Peran masyarakat
Peran masyarakat dalam program ini yaitu menjaga Plang yang telah
dipasang disekitar desa tersebut.
f. Kegunaan program
Program ini berguna untuk mempermudah dalam menemukan lokasi
dusun yang ada di Desa Tlogopayung.
g. Dampak jangka panjang
Dampak jangka panjang pembuatan plang ini memberikan informasi
kepada masyarakat menuju lokasi yang akan dituju.
C. Program Konservasi
1. Penanaman Pohon
a. Pendahuluan
Program ini merupakan program mengajarkan siswa SD Desa
Tlogopayung khususnya SD 1 Tlogopayung dan SD 2 Tlogopayung
tentang penanaman pohon dan konsep konservasi. Selain itu, program
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang asri dan
sejahtera di lingkungan Desa Tlogopayung, lebih tepatnya di sekitar
Lapangan Dusun Pikatan di samping Balai Desa Tlogopayung. Di
40
lokasi tersebut tanah lapang yang luas yang cocok untuk ditanami
pohon Mahoni, Akasia, dan Trembesi.
b. Persiapan dan Pelaksanaan Aksi Penanaman Pohon
Pembelian bibit mahoni pada tanggal 23 November 2017 dan
pengambilan bibit bantuan yaitu akasia dan trembesi pada tanggal 30
Desember 2017. Persiapan Teknis dan Sosialisasi Pelaksanaan Aksi
Penanaman Pohon pada 1 Desember 2017, sedangkan pelaksanaan
dilakukan pada 2 Desember 2017. Adapun daftar bibit dalam daftar
berikut:
Jenis
Pohon
Jumlah
Pohon
Lokasi
PenanamanSumber Pohon
Estimasi
Dana (Rp)
Mahoni 50 Lapangan
Desa
Tlogopayung
Kas KKN 200.000
Akasia 60 Lapangan
Desa
Tlogopayung
Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Provinsi Jawa Tengah
150.000
Trembesi 16 Lapangan
Desa
Tlogopayung
Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Provinsi Jawa Tengah
30.000
Tabel 2. Daftar Penanaman Pohon
c. Pencapaian Program
Program telah berjalan dengan lancar, program ini dapat berjalan
dengan partisipasi dari pihak Mahasiswa KKN, Bapak/Ibu Guru dan
Siswa SD 1 dan 2 Tlogopayung dan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
d. Kendala
Permasalahan pada program ini yaitu tanah lapangan yang berbatu
menyulitkan untuk pembuatan lubang untuk penanaman bibit pohon.
e. Peran Masyarakat, Lembaga Mitra, dan Pemerintah Daerah
41
Masyarakat mendukung program ini, adapun partisipasi dari Siswa SD
di Lingkungan Desa Tlogopayung yakni ikut serta dalam pelaksanaan
program pembelajaran penanaman pohon tersebut.
f. Kegunaan
Program ini memiliki kegunaan untuk memberi pengetahuan tentang
tata cara penanaman pohon di kalangan siswa SD. Selain manfaat
tersebut, program ini juga meningkatkan adanya penghijauan di
Lingkungan Desa Tlogopayung.
g. Dampak Jangka Panjang
Meningkatkan kebiasaan melestarikan pohon sejak dini, sehingga
lingkungan menjadi lebih asri dan segar.
h. Tindak Lanjut
Untuk melanjutkan program ini, perlu adanya pembelajaran lebih lanjut
tentang lingkungan di kalangan siswa SD, serta kerjasama warga
lingkungan sekitar lokasi penanaman pohon tersebut untuk penyiraman
pohon tersebut supaya program bisa berjalan dengan baik kedepannya.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari pembahasan pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan
oleh Tim KKN Lokasi Tahap II Unnes 2017 di desa Tlogopayung, kecamatan
Plantungan, kabupaten Kendal dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam bidang pendidikan, upaya untuk meningkatkan pendidikan anak-
anak desa Tlogopayung baik dalam bidang pelajaran dilakukan melalui
program kerja bimbingan belajar.
2. Dalam bidang sosial dan ekonomi, upaya untuk meningkatkan
perekonomian warga dilakukan melalui program kerja pembuatan Teh Daun
Kopi dan pembuatan Bola – Bola Singkong.
3. Dalam bidang lingkungan dan infrastruktur, upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan lingkungan dilakukan melalui program kerja
pengadaan sampah dan program kerja penanaman pohon di dusun Pikatan
pada daerah yang gersang. Upaya untuk melengkapi infrastruktur desa
dilakukan dengan program plangisasi.
4. Dalam bidang kesehatan, upaya untuk meningkatkan kesadaran akan hidup
bersih dan sehat dilakukan melalui program kerja Pola Hidup Bersih dan
Sehat, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan
dilakukan melalui program kerja senam, dan program kerja pendampingan
pemberdayaan posyandu.
B. SARAN
Beberapa saran yang ingin kami sampaikan antara lain:
1. Warga desa Tlogopayung supaya lebih aktif dalam meningkatkan
perekonomian yang tidak hanya melalui perkebunan, melainkan juga
melalui inovasi lain yang lebih menjanjikan.
2. Warga desa Tlogopayung senantiasa menjaga lingkungan dan infrastruktur
dengan cara tidak membuang sampah ke sungai, melakukan perawatan
terhadap pohon yang telah ditanam dan tidak membakar sampah. Warga
43
desa Tlogopayung leebih rutin lagi dalam setiap kegiatan di dalam
lembaga pemerintahan desa.