gondoriyo carnaval - kkn.unnes.ac.id
TRANSCRIPT
GONDORIYO CARNAVAL
Sodikun
ii
Gondoriyo Carnaval
Penulis : Sodikun
Editor : R. Alma Dwi Mayasari
Desain sampul : Fizan Aliyafi
Tata letak :Nilam Putri
Diterbitkan oleh LPPM Universitas Negeri Semarang
Iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia- Nya kepada kita semua, sehingga penulis bersama tim
KKN Alternatif 2A Unnes Tahun 2019 dapat menyelesaikan buku berseri yang kami beri
judul Berbudaya Nasionalis dalam “Gondoriyo Carnaval”. Berbekal usaha dan upaya keras,
pada akhirnya buku ini dapat diterbitkan dan hadir di hadapan masyarakat belajar yang cinta
dan peduli pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air yang didalamnya
termasuk mengandung nilai cinta terhadap budaya luhur bangsa. Karya ini lahir dari
sebuah niat tulus segenap tim KKN Alternatif 2A Unnes Tahun 2019 dalam menyumbangkan
berbagai pemikiran dan ide untuk ikut mewujudkan cita-cita luhur bangsa yaitu mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Buku ini berisi penjelasan mengenai kegiatan “Gondoriyo Carnaval” yang merupakan
kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan semangat nasionalisme bagi seluruh warga
Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. Semarang . Dan tidak lupa melalui kegiatan Gondoriyo
Carnaval tersebut juga diangkat nilai-nilai budaya sehingga masyarakat tidak lupa akan
budaya daerahnya masing-masing.
Buku ini ditulis berdasarkan pada berbagai referensi dan diskusi dengan melibatkan
beberapa elemen yaitu seluruh kelompok KKN Alternatif 2A Unnes Tahun 2019, beberapa
warga Gondoriyo serta literatur terpercaya baik dari sumber online (internet) maupun sumber
offline (buku dsb).
Penulis yakin buku ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dikarenakan kurang
banyak dan luasnya referensi yang penulis dapatkan. Oleh sebab itu besar harapan penulis
banyak kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan buku ini suapaya bisa bermafaat lebih
untuk semua kalangan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih atas terlaksananya program KKN Alternatif 2A
Prakata iv
Unnes Tahun 2019 dan terselesaikannya buku ini kepada :
1. Bapak Arisno selaku Kepala Desa Gondoriyo selaku pimpinan Desa Gondoriya,
Kec. Bergas, Kab. Semarang
2. Seluruh perangkat Desa Gondoriyo
3. Bapak Ahmad Sumakin selaku Kepala Dusun Jimbaran yang telah memberikan
ijin dan menyediakan posko kkn.
4. Seluruh warga Gondoriyo yang luar biasa sangat kooperatif terhadap mahasiswa
kkn.
Semarang, 9 September 2019
Penulis
Prakata iv
DAFTAR ISI PRAKATA……………………………………………………………………………………….iv DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
Sejarah Desa Gondoriyo ......................................................................................................... 1
Visi & Misi Desa Gondoriyo ................................................................................................ ..5
Struktur Organisasi Desa Gondoriyo .................................................................................... ..6
Geografis dan Luas Wilayah................................................................................................. ..7
Struktur Kependudukan ........................................................................................................ ..9 ISI BUKU ................................................................................................................................ 21
Latar Belakang Gondoriyo Carnaval..................................................................................... 21
Kegiatan Gondoriyo Carnaval .............................................................................................. 25
Lomba Volley Ball ........................................................................................................... 28 Lomba Pidato Ibu Kadus .................................................................................................. 29
Kreasi Tumpeng ............................................................................................................... 30
Jalan Sehat ....................................................................................................................... 31
Kirab Budaya ................................................................................................................... 32
Hiburan Kesenian ................................................................................................................. 34
Drumben .......................................................................................................................... 34
Drumblek ......................................................................................................................... 35
Reog ................................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 38 GLOSARIUM ......................................................................................................................... 39 INDEKS ................................................................................................................................... 41 BIODATA PENULIS .............................................................................................................. 44
Prakata v
PENDAHULUAN
Buku ini akan membahas lebih dalam mengenai pelaksanaan Gondoriyo Carnaval 2019 dan
membahas keterkaitannya dengan aspek nasionalisme dan budaya. Sebelum membahas lebih
lanjut mengenai kegiatan Gondoriyo Carnaval alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui lebih
dalam mengenai hal-hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan Gondoriyo Carnaval
seperti halnya sejarah Desa Gondoriyo, letak geografis, struktural pemerintah desa dan lain
sebagainya tentang Gondoriyo yang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Ada
beberapa lterartur yang membahas akan hal tersebut akan tetapi dari kami selaku penulis hanya
mengambil satu diantaranya yang penulis nilai lebih valid dan dapar dipercaya.
Sejarah Desa Gondoriyo
Sejarah desa Gondoriyo
(Sumber Foto : Jateng Pos)
sebagai desa diawali pada abad ke 17 oleh sekelompok orang
yang datang dari wilayah
kerajaan mataram yang
dipimpin oleh Slamet
Sardjono yang kemudian
membuka lahan untuk
bercocok tanam dan
bermukim di satu tempat
yang disebut kampong
Gondo Layu yang
kemudian muncul dusun
lain yaitu Dusun Gatuk,
Dusun Jembaran, Dusun Pakel Asem, Dusun setro, Dusun Sido Mulyo, Dusun Kropoh.
Sampai abad 19 masing masing dusun belum mempunyai pemerintahan, pemerintah Hindia
Belanda pun hanya datang jika ada kepentingan saja. Hingga pada kisaran tahun 1860
pemerintahan Hindia Belanda mengangkat lurah dari kalangan keluarga ningrat yaitu lurah tuan
Guskir yang membawahi lima dusun, yaitu Gondo Layu, Gatuk, Jembaran, Pakel Asem, dan
Setro. Tahun 1890 Tuan Buskir meninggal kemudian pemerintah Hindia Belanda mengangkat
Pendahuluan 1
lurah lagi yaitu Ki Abdul Latif.
Pada masa pemerintah Ki Abdul Latif terjadi perubahan nama-nama dusun, Gondo Layu
menjadi Gondoriyo, Jembaran menjadi Jimbaran, Pakel Asem menjadi Klesem, Setro tetap
menjadi Setro, Sido Mulyo menjadi Kambangan , dan Kropoh menjadi Sidorejo. Dusun-
dusun tersebut dilebur menjadi satu desa yang diberi nama Gondoriyo. Selain itu,
pemerintahan Ki Abdul Latif sudah mulai mengembangkan pertanian dengan membuat
dawuhan atau irigasi. Ki Abdul Latif juga menetapkan beberapa tempat yang dianggap
keramat, yaitu Pundeng Jingorong, Punden Klesem (Mbah Molor), Punden Syeh Jago. Ki
Abdul Latif juga merubah kebiasaan masyarakat yang membuat sesaji menjadi upacara
keagamaan untuk menghormati leluhur dengan cara islam seperti nyadrandan selametan desa.
Pada tahun 1926 Ki Abdul Latif meninggal, selang setahun pemerintahan Desa
Gondoriyo terbentuk lewat sebuah pemilihan yang menggunakan system pemilihan dodokan
bedulan yaitu masyarakat yang mempunyai hak pilih memilih dengan cara berdiri berbaris
dibelakang calon yang dipilih. Ada enam calon lurah :
1. Ki Sulasih
2. Ki Kaban
3. Ki Metir
4. Ki Resosami
5. Ki Karto Kalijan
6. Ki Harto Mulyo
Pemilihan dimenangkan oleh Ki Sulasih yang menjadi kepala desa Gondoriyo seumur hidup.
Pada masa pemerintahan Ki Sulasih warga desa mengalami kelaparan yang disebabkan oleh
kebijakan pemerintahan Jepang lewat tanam paksa dan hasilnya diambil oleh pemerintah Jepang
untuk membiayai perang. Banyak warga desa yang meninggal karena kelaparan. Kemudian, Ki
Sulasih juga mulai merintis pendidikan untuk warga dengan mendirikan sekolah rakyat atau SR
dan madrasah wajib belajar atau MI dan juga mengembangkan pembangunan
Pendahuluan 2
untuk fasilitas umum. Tahun 1960 Ki Sulasih meninggal.
Kemudian selang dua tahun diadakan pemilihan kepala desa dengan system bumbungan
atau pemilih menggunakan hak suaranya dengan cara memilih kepala desanya dengan
memasukkan biting merah putih yang sudah di sediakan oleh panitia desa dan ditandai
dengan daun yang sama yang dipegang oleh masing-masing kandidat kepala desa. Pada saat
pemilihan diikuti oleh 5 orang kandidat :
1. Bapak Hariyanto : buah nangka
2. Bapak Muh Ngisom : buah kelapa
3. Bapak Sumantri : buah palem
4. Bapak Marsono : buah pisang
5. Bapak Sujud : buah nanas
Yang dimenangkan oleh Bapak Sujud. Pada masa pemerintahan Bapak Sujud masyarakat
sudah mulai memikirkan fasilitas umum dengan membuat jalan gang, pelebaran dan
pemasangan batu jalan utama di dusun-dusun. Pada tahun 1975 Bapak Sujud harus
meletakkan jabatan karena terbit aturan dari pemerintah yang mengatur tentang pemerintahan
desa, kemudian diadakan pemilihan kepala desa dengan sistem pencoblosan yang diatur
pemerintah lewat Undang – Undang dan peraturan pemerintah dengan cara pencoblosan
gambar calon, terdapat 3 calon dengan gambar calon masing – masing , pencoblosan sendiri
dimenangkan oleh calon dari tanda gambar lampu yaitu bapak Soedjadi yang kemudian
ditetapkan sebagai Kepala Desa.
Pada masa kepemimpinan Bapak Soedjadi mulai mengembangkan swadaya masyarakat
sebagai ujung tombak pembangunan. Tahun 1990 masa kepemimpinan bapak Soedjadi
berakhir kemudian diadakan pemilihan kepala desa yang diikuti oleh 3 calon dengan bapak
soedjadi menjadi salah satu kandidat calon kepala desa kembali. Tetapi pemilihan kepala
desa dimenangkan suara terbanyak dari bapak wahono.
Pada masa kepemimpinan bapak wahono juga mengembangkan pembangunan yang
Pendahuluan 3
berbasis swadaya yaitu pengaspalan jalan desa, penerangan listrik PLN, dan masih banyak
lagi. Bapak wahono memimpin selama 16 tahun atau 2 periode . pada tahun 2006 masa
kepemimpinan bapak Wahono berakhir kemudian diadakan pemilihan kepala desa kembali
yang dimenangkan oleh bapak mahdum zaeni, kepemimpinan bapak mahdum berakhir di
tahun 2012.
Pada tanggal 9 desember 2012 diadakan pemilihan kepala desa yang diikuti 3 calon dan
dimenangkan oleh bapak sugiyarno sampai pada tahun 2018.
Pendahuluan 4
Visi & Misi Desa Gondoriyo
- Visi
Penyusunan visi Desa Gondoriyo ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Gondoriyo seperti pemerintah
desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa, dan masyarakat
desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah
pembangunan di kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan diatas, visi Desa
Gondoriyo adalah :
“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT GONDORIYO YANG
MANDIRI BERBASIS PERTANIAN DAN PETERNAKAN”
- Misi
Dalam penyusunan misi menggunakan pendekatan partisipatif, pertimbangan potensi
dan kebutuhan Desa Gondoriyo. Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa
Gondoriyo adalah :
1. Menciptakan tata pemerintahan desa yang berpihak kepada rakyat.
2. Menciptakan pemerintahan desa yang bersih dan professional, serta sikap responsif
Visi dan Misi Desa Gondoriyo 5
aparatur.
3. Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan potensi desa untuk kemakmuran rakyat.
4. Memperluas jaringan ekonomi sosial secara makro.
5. Pemberdayaan lembaga desa, KSM, dan sosial kemasyarakatan.
6. Tersedianya sarana dan prasarana sector pertanian, kesehatan, pendidikan,
transportasi, keagamaan, keamanan, dan pemerintahan.
7. Peningkatan sumber daya manusia melalui diklat di berbagai bidang.
8. Menumbuh kembangkan rasa optimis dan partisipasi masyarakat dalam semua
program kegiatan.
9. Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kegiatan.
Visi dan Misi Desa Gondoriyo 6
Struktur Organisasi Desa Gondoriyo
Geografis dan Luas Wilayah
Desa Gondoriyo merupakan salah satu dari 28 desa dan 27 kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Bergas Kabupaten Semaarang Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wiayah
desa merupakan wilayah perkebunan karet PTP XVIII Ngobo. Batas-batas Desa Gondoriyo
adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Desa Kawengan, Kec.Ungaran Timur
Sebelah Selatan
: Desa Klepu, Kec. Pringapus
Sebelah Timur
: Desa Wonorejo, Kec. Pringpus
Sebelah Barat
: Desa Wringin Putih, Kec. Bergas
Desa Gondoriyo memiliki luas wilayah 549 Ha dengan penggunaan wilayah sebesar 110
Struktur Organisasi Desa Gondoriyo 7
Ha untuk lahan persawahan 91,1 Ha untuk penggunaan bukan sawah dan 530,1 Ha untuk
penggunaan bukan pertanian.
Gambar 1 Peta Lokasi KKN ALT IIA DESA GONDORIYO
Geografi dan Luas Wilayah 8
Struktur Kependudukan
Jenis Kelamin
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BERGAS
DESA/KELURAHAN GONDORIYO
REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Tgl. 02-08-2019
NO RW : 001
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
1 RT. 001 55 56 111
2 RT. 002 67 60 127
3 RT. 003 72 95 167
JUMLAH RW : 001 194 211 405
NO RW : 002
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
4 RT. 001 85 81 166
5 RT. 002 80 76 156
6 RT. 003 96 87 183
JUMLAH RW : 002 261 244 505
Struktur Kependudukan 9
NO RW : 003
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
7 RT. 001 104 103 207
8 RT. 002 106 118 224
9 RT. 003 108 102 210
10 RT. 009 1 2 3
JUMLAH RW : 003 319 325 644
NO RW : 004
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
11 RT. 001 77 71 148
12 RT. 002 74 72 146
13 RT. 003 71 81 152
JUMLAH RW : 004 222 224 446
NO RW : 005
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
14 RT. 001 48 59 107
15 RT. 002 62 66 128
16 RT. 003 39 31 70
JUMLAH RW : 005 149 156 305
Struktur Kependudukan 15
NO RW : 006
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
17 RT. 001 116 109 225
18 RT. 002 86 78 164
19 RT. 003 101 87 188
JUMLAH RW : 006 303 274 577
NO RW : 007
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
20 RT. 001 53 60 113
21 RT. 002 73 80 153
JUMLAH RW : 007 126 140 266
NO RW : 008
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
22 RT. 001 54 50 104
23 RT. 002 70 66 136
24 RT. 003 56 60 116
25 RT. 004 84 84 168
26 RT. 005 86 82 168
27 RT. 006 72 67 139
JUMLAH RW : 008 422 409 831
Struktur Kependudukan 10
NO RW : 009
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
28 RT. 001 79 78 157
29 RT. 002 100 101 201
30 RT. 003 97 85 182
31 RT. 004 47 41 88
32 RT. 030 0 1 1
JUMLAH RW : 009 323 306 629
NO RW : 010
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
33 RT. 001 67 65 132
34 RT. 002 80 76 156
35 RT. 003 68 68 136
36 RT. 004 86 79 165
JUMLAH RW : 010 301 288 589
NO RW : 011
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
37 RT. 001 80 81 161
38 RT. 002 77 80 157
39 RT. 003 95 94 189
40 RT. 004 93 70 163
Struktur Kependudukan 11
JUMLAH RW : 011 345 325 670
NO RW : 012
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
41 RT. 001 81 82 163
42 RT. 002 75 81 156
43 RT. 003 58 63 121
JUMLAH RW : 012 214 226 440
NO RW : 013
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT
LAKI AN
44 RT. 001 46 52 98
45 RT. 002 85 72 157
46 RT. 003 82 89 171
JUMLAH RW : 013 213 213 426
NO RW : 014
NO NO LAKI- PEREMPU JUMLAH
RT LAKI AN
47 RT. 001 76 64 140
48 RT. 002 62 67 129
49 RT. 003 74 72 146
JUMLAH RW : 014 212 203 415
Struktur Kependudukan 12
Pekerjaan
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BERGAS
DESA/KELURAHAN GONDORIYO
REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
Tgl. 02-08-2019
N PEKERJA L P JUMLAH
O AN K R
1 BELUM/TIDAK BEKERJA 1,046 1,009 2,055
2 MENGURUS RUMAH TANGGA 306 306
3 PELAJAR/MAHASISWA 383 259 642
4 PENSIUNAN 10 4 14
5 PEGAWAI NEGERI SIPIL 8 3 11
6 TENTARA NASIONAL INDONESIA 5 5
7 KEPOLISIAN RI 2 2
8 PERDAGANGAN 7 14 21
9 PETANI/PEKEBUN 112 113 225
10 PETERNAK
11 NELAYAN/PERIKANAN 1 1
12 INDUSTRI 2 2 4
13 KONSTRUKSI
Pekerjaan 13
14 TRANSPORTASI 2 2
15 KARYAWAN SWASTA 865 997 1,862
16 KARYAWAN BUMN 5 5
17 KARYAWAN BUMD
18 KARYAWAN HONORER 1 2 3
19 BURUH HARIAN LEPAS 832 574 1,406
20 BURUH TANI/PERKEBUNAN 9 6 15
21 BURUH NELAYAN/PERIKANAN
22 BURUH PETERNAKAN 1 1
23 PEMBANTU RUMAH TANGGA
24 TUKANG CUKUR
25 TUKANG LISTRIK
26 TUKANG BATU
27 TUKANG KAYU
28 TUKANG SOL SEPATU
29 TUKANG LAS/PANDAI BESI
30 TUKANG JAHIT 1 1
31 TUKANG GIGI
32 PENATA RIAS
Pekerjaan 14
33 PENATA BUSANA
34 PENATA RAMBUT
35 MEKANIK
36 SENIMAN
37 TABIB
38 PARAJI
39 PERANCANG BUSANA
40 PENTERJEMAH
41 IMAM MESJID
42 PENDETA 1 1
Pekerjaan 15
Status Perkawinan
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BERGAS
DESA/KELURAHAN GONDORIYO
REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STATUS
PERKAWINAN
Tgl. 02-08-2019
NO RW : 001
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 RT.001 2 17 43 29 29 59 1 1 8 8 55 56 111
6
2 RT.002 2 21 49 36 36 72 1 1 3 2 5 67 60 127
8
3 RT.003 2 40 63 45 45 91 2 1 3 2 8 10 72 95 167
3
JML RW : 7 78 155 110 112 222 2 3 5 5 18 23 194 211 405
1 7
NO RW : 002
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O
RT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
4 RT.001 33 27 60 49 49 98 2 3 5 1 2 3 85 81 166
5 RT.002 33 25 58 43 43 85 3 1 4 1 8 9 80 76 156
6 RT.003 42 28 70 48 48 95 1 5 6 5 7 12 96 87 183
16
JML RW : 108 80 188 140 138 278 6 9 15 7 17 24 261 244 505
002
NO RW : 003
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
7 RT.001 44 39 83 59 59 118 1 2 3 3 3 104 103 207
8 RT.002 42 44 86 60 60 124 1 2 3 3 8 11 106 118 224
9 RT.003 54 38 92 50 50 100 3 4 7 1 10 11 108 102 210
1 RT.009 1 1 1 1 2 1 2 3
0
JML RW : 140 122 262 170 174 344 5 8 13 4 21 25 319 325 644
3
NO RW : 004
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
11 RT.001 33 22 55 41 41 83 3 2 5 5 5 77 71 148
12 RT.002 34 27 61 38 38 78 1 2 3 1 3 4 74 72 146
13 RT.003 33 29 62 38 38 80 1 1 9 9 71 81 152
JML RW : 100 78 178 117 124 241 4 5 9 1 17 18 222 224 446
004
NO RW : 005
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
Status Perkawinan
17
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
14 RT.001 1 22 40 2 27 55 1 2 3 2 7 9 48 59 107
8 7
15 RT.002 2 25 45 3 38 75 1 1 4 3 7 62 66 128
0 8
16 RT.003 1 8 27 1 18 37 2 2 2 2 4 39 31 70
9 8
JML RW : 5 5 11 83 84 16 1 5 6 8 12 20 14 15 30
005 7 5 2 7 9 6 5
NO RW : 006
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
17 RT.001 59 41 100 56 56 115 2 2 1 7 8 116 109 225
18 RT.002 41 28 69 43 43 85 1 1 1 8 9 86 78 164
19 RT.003 49 30 79 50 50 101 1 1 2 1 5 6 101 87 188
JML RW : 149 99 248 149 152 301 2 3 5 3 20 23 303 274 577
6
NO RW : 007
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O
RT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
20 RT.001 1 23 42 3 33 66 1 4 5 53 60 113
9
3
21 RT.002 2 28 57 4 44 90 6 6 73 80 153
9
4
Status Perkawinan
18
JML RW : 4 51 99 7 79 156 1 10 11 126 140 266
007 8 7
NO RW : 008
BELUM KA CERAI CERAI JUML
NNO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
22 RT.001 26 19 45 26 26 50 1 1 2 6 8 54 50 104
23 RT.002 33 22 55 35 35 71 2 1 3 7 7 70 66 136
24 RT.003 20 20 40 34 34 68 2 2 2 4 6 56 60 116
25 RT.004 33 33 66 45 45 87 1 3 4 5 6 11 84 84 168
26 RT.005 35 27 62 48 48 97 1 2 3 2 4 6 86 82 168
27 RT.006 34 28 62 34 34 67 2 4 6 2 2 4 72 67 139
JML RW : 181 149 330 222 218 440 6 13 19 13 29 42 422 409 831
8
NO RW : 009
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O
RT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
28 RT.001 33 25 58 43 43 88 2 2 4 1 6 7 79 78 157
29 RT.002 41 43 84 53 53 106 2 2 4 4 3 7 100 101 201
30 RT.003 44 29 73 51 51 101 1 1 2 1 5 6 97 85 182
31 RT.004 20 13 33 24 24 49 1 1 2 3 5 47 41 88
32 RT.030 1 1 1 1
JML RW : 138 110 248 171 173 344 6 5 11 8 18 26 323 306 629
009
19
NO RW : 010
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N
NO
KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
33 RT.001 28 19 47 37 37 74 2 9 11 67 65 132
34 RT.002 37 29 66 43 43 87 3 3 80 76 156
35 RT.003 24 19 43 40 40 81 3 1 4 1 7 8 68 68 136
36 RT.004 36 26 62 45 45 91 1 2 3 4 5 9 86 79 165
JML RW : 125 93 218 165 168 333 4 3 7 7 24 31 301 288 589
010
NO RW : 011
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO
KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
37 RT.001 36 30 66 43 43 84 1 3 4 7 7 80 81 161
38 RT.002 30 24 54 42 42 84 3 1 4 2 13 15 77 80 157
39 RT.003 43 35 78 46 46 92 3 3 6 3 10 13 95 94 189
40 RT.004 46 20 66 46 46 92 2 2 1 2 3 93 70 163
JML RW : 155 109 264 177 175 352 7 9 16 6 32 38 345 325 670
011
NO RW : 012
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
20
41 RT.001 3 28 60 44 44 89 2 3 5 3 6 9 81 82 163
2
42 RT.002 2 28 57 44 44 91 2 1 3 5 5 75 81 156
9
43 RT.003 2 21 41 36 36 72 2 2 4 4 4 58 63 121
0
JML RW : 8 77 158 124 128 252 6 6 12 3 15 18 214 226 440
012 1
NO RW : 013
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O RT L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
44 RT.001 2 18 41 20 20 42 1 3 4 2 9 11 46 52 98
3
45 RT.002 4 19 59 41 41 78 3 2 5 1 14 15 85 72 157
0
46 RT.003 3 35 68 43 43 90 2 2 4 4 5 9 82 89 171
3
JML RW : 9 72 168 104 106 210 6 7 13 7 28 35 213 213 426
13 6
NO RW : 014
BELUM KA CERAI CERAI JUML
N NO KAWIN WIN HIDUP MATI AH
O
RT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
47 RT.001 3 17 49 43 43 86 1 1 2 3 3 76 64 140
2
21
48 RT.002 2 25 49 36 36 72 1 1 2 5 7 62 67 129
4
49 RT.003 2 24 53 41 41 83 1 1 2 3 5 8 74 72 146
9
JML RW : 8 66 151 120 121 241 2 3 5 5 13 18 212 203 415
014 5
JML 1,54 1,23 2,77 1,92 1,95 3,88 5 7 13 7 27 35 3,60 3,54 7,14
TOTAL 0 9 9 9 2 1 7 9 6 8 4 2 4 4 8
22
ISI BUKU
“ Berbudaya Nasionalis dalam ‘Gondoriyo Carnaval’’
Latar Belakang Gondoriyo Carnaval
Festival/Karnaval budaya merupakan sarana komunikasi yang penting untuk
membangun,memberdayakan dan pengakuan suatu identitas budaya, karenanya sebagai sebuah
event festival direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi agar dapar berjalan
dengan efektif. Festival budaya ini juga salah satu cara pemerintahan untuk lebih mengenalkan
kebudayaan yang telah ada sejak dahulu yang berasal dari nenek moyang kita dan bisa di
perkenalkan untuk masyarakat luas khususunya kepada wisatawan. Moment tujuh belas Agustus
atau Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan momen yang sangat penting dan sakral,
dimana kita semua diminta untuk bersama-saam merenungi perjuangan para pendahulu bangsa
dalam merebut kemerdekaan. Suasana tujuh belas Agustus merupakan moment yang tepat untuk
sama-sama mengungatkan betapa pentingnya rasa memiliki dan bangga terhadap NKRI, baik
terhadap keberagaman suku, agama, ras dan budaya. Sehingga diperlukan suatu kegiatan yang
mampu memberikan pemahaman akan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dibanggakan dan
dijaga sehingga generasi penerus bangsa tidak lupa akan
Latar Belakang Gondoriyo Carnaval 23
warisan leluhur bangsa. Seperti halnya Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. Semarang yang
selalu mencoba untuk menguri-uri budaya dan membangun semangat nasionalisme kepada
seluruh warga Gondoriyo melalui berbagai pertunjukan kebudyaan dalam benyuk sebuah
Karnaval. Karnaval yang di adakan di Desa Gondoriyo merupakan sebuah kegiatan yang
memadukan kebudayaan dan rasa nasionalisme.
Gondoriyo Karnaval adalah kegiatan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah
Desa Gondoriyo dalam menyambut suka cita tujuh belas agustus sebagai Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia. Dalam perayaan tersebut diadakanlah karnaval yang dipadukan dengan
unsur budaya. Dalam perayaan Tujuh Belas Agustus yang di adakan di kota Desa Gondoriyo,
Kec. Bergas, Kab. Semarang sebenarnya sudah lama di lakukan oleh masyarakat asli
Gondoriyo, akan tetapi kegiatan nguri-nguri budaya dalam konsep kirab/karnaval baru
populer dan digunakan beberapa tahun silam.
Dahulunya Gondoriyo Carnaval belum ada, hanya saja setiap merayakan hari
kemerdekaan RI pemerintah Desa menyelenggarakan kegiatan hiburan yang berisi kesenian
daerah yang bertempat di halaman kantor kepala desa. Kegiatannya dimulai pada pagi hari
diawali dengan upacara bendera merah putih dan dilanjutkan dengan penampilan hiburan.
Penampil hiburannya diambil dari seluruh dusun yang ada di Desa Gondoriyo yang
mempunyai kesenian, karena ternyata tidak semua dusun memiliki kesenian. Kegiatan
tersebut selesai sekitar pukul 14.00 wib dan seluruh wisatawan atau warga yang menonton
bubar dengan sendirinya. Dan biasanya kegiatan semacam itu banyak dilakukan oleh desa
lain dan warga Gondoriyo merasakan hal yang biasa dikarenakan pengisi hiburan kesenian
merupakan warga Gondoriyo sendiri dan dengan konsep yang itu-itu saja.
Berdasarkan beberapa masukan dari warga Gondoriyo, perangkat desa setempat serta
mengambil dari beberapa referensi maka pihak Desa Gondoriyo berinisiatif menjadikan acara
perayaan tujuh belas agusutus yang lebih menarik serta mempunyai nilai yang tinggi. Setelah
melakukan beberapa kali urun rembug (rapat) maka Pemerintah Desa Gondoriyo memutuskan
untuk membuat sebuah event yang menjadi ciri khas dari desa yaitu Gondoriyo Carnaval yang
dimana didalamnya memuat dua komponen utama yaitu Nasionalisme dan Kebudayaan
Pada tahun 2008 pada saat pertama kalinya event Gondoriyo Carnaval diadakan jumlah
Latar Belakang Gondoriyo Carnaval 24
peserta karnaval hanya 8 tim yaitu sesuai dengan jumlah dusun yang ada di Desa Gondoriyo
dan hanya disaksikan oleh warga Desa Gondoriyo saja, akan tetapi tahun demi tahun panitiia
Gondoriyo Carnaval terus berbenah untuk mengadakan kegiatan Gondoriyo Carnaval yang
lebih baik yang mampu menjadi kebanggan masyarakat Gondoriyo dan mampu menarik
wisatawan lokal Kec. Bergas Kab. Semarang. Pihak desa berharap dengan adanya perubahan
konsepan tersebut maka wisatawan akan naik dan tentu akan menggerakan perekonomian di
Desa Gondoriyo yang mayoritas mata pencahariannya adalah pekerja pabrik. Setelah adanya
perubahan konsep peringatan Hari Kemerdekaan RI ternyata benar jumlah wisatawannya
meningkat walaupun pada tahun itu belum terlalu banyak. Akan tetapi dengan banyaknya
jumlah wisatawan yang ikut serta di dalam festival ini maka menjadi motivasi panitia untuk
menetapkan festival ini di jadikan event tahunan sejak tahun 2010. Kegiatan karnaval ini dari
tahun ke tahun terus menjadi sorotan warga terus menjadi sorotan dan menjadi hal yang
paling ditunggu tiap tahunnya dari semua kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Desa
Gondoriyo. Setiap tahunya ribuan warga Gondoriyo dan dari beberapa desa yang ada di Kec.
Bergas ikut meramaikan dalam kegiatan tersebut baik sebagai penonton maupu ikut
meramaikan kegiatan karnaval.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval
Sudah menjadi agenda rutin bagi Desa Gondoriyo untuk mengdakan kegiatan
karnaval sehingga di tahun 2019 ini konsepan karnaval harus disiapkan dengan matang dan
terstruktur. Langkah demi langkah, perisapan demi persiapan terus dilakukan guna
menyambut kegiatan tersebut. Rencananya Kegiatan Gondoriyo Carnaval tahun 2019 sudah
disiapkan dengan konsep yang bagus dan menarik tentunya sesuai dengan evaluasi beberapa
tahun lalu tepatnya pada tahun 2009, dimana hasil rapat tersebut mengharpkan agar setiap
pelaksanaan Gondoriyo Carnaval tersebut selalu memberikan kesan yang baik, baik secara
teknis pelaksanaan maupun nilai yang ingin disampaikan melalui kegitan tersebut.
Mengingat kegiatan Gondoriyo Carnaval merupakan moment yang mendatangkan warga
banyak yang sayang sekali ketika tidak dimanfaatkan dalam pembentuk penyediaan acara
yang menarik dan bernilai pesan yang tinggi.
Sudah menjadi hal yang biasa dan wajib dilakukan bahwa setiap awal tahun pihak
Latar Belakang Gondoriyo Carnaval 25
pemerintah desa selalu menyiapkan sedini mungkin persiapan acara Gondoriyo Carnaval.
Baik dalam hal menyusun masalah pendanaan yang dibebankan dari APBDes ataupun
persiapan penunjukan kepanitiaan yang mempunyai amanah sebagai penanggungjawab secara
pelaksanaan. Dalam pelaksanaan Gondoriyo Carnaval 2019 pihak Desa memberikan amanah
kepada Bapak Kosiin selaku ketua Karang Taruna Desa Gondoriyo untuk menjadi ketua
panitia. Bapak Kosiin sendiri juga merupakaan seorang guru di salah satu MI yang ada di
Desa Krajan. Penunjukan beliau untuk menjadi ketua panitia bukanlah tanpa pertimbangan
yang matang oleh pemerintah desa, akan tetapi keputusan tersebut didasarkan pada track
record beliau yang telah melalang buana di berbagai kepanitiaan baik yang diadakan di Desa
Gondoriyo sendiri atau diluar Desa Gondoriyo. Pak Kosiin juga dulunya semasa kuliah aktif
di organisasi kemahasiswaan sehingga sedikit banyak belaiu sudah paham akan berbagai jenis
event. Ini merupakan kali ketiga beliau diamanahi sebagai ketua panitia dalam acara sebesar
tersebut. Dalam sistematika pemilihan panitianya yaitu untuk ketua panitianya ditunjuk
langsung oleh bapak kepala desa selaku pemangku kebijakan tertinggi di desa dengan
mempertimbangankan beberapa masukan dari perangkat Desa Gondoriyo, akan tetapi untuk
pemilihan anggota kepanitian dipilih langsung oleh ketua panita yang biasanya disesuakan
dengan kebutuhan dan diambilkan dari perwakilan masing-masing dusun yang ada di Desa
Gondoriyo. Hal ini dinilai sangat penting dilakukan dimana setiap dusun mengirimkan
perwakilan pemuda-pemudinya untuk menjadi panitia sebab dengan adanya hal tersebut tentu
akan meningkatkan rasa persaudaraan antar dusun yang ada Gondoriyo. Dilain sisi momentum
ini bisa dijadikan pembelajaran bagi para pemuda desa untuk belajar ilmu mengenai event
organizer yang jarang didapatkan oleh pemuda/i pada khususnya dan masyarakat Gondoriyo
pada umumnya dikarenakan budaya menyekolahkan anak di desa Gondoriyo masih sangat
jarang. Bisa dikatakan tingkat kepedulian terhadap pendidikan di Desa Gondoriyo agak
rendah. Kembali lagi kepembahasan Gondoriyo Carnaval bahwa dikarenakan agenda
Gondoriyo Carnaval bertepatan dalam suasana hari kemerdekaan maka panitia Gondoriyo
Carnaval juga mempunyai tanggujawab untuk menentukan dusun yang diamanahi untuk
bertugas sebagai petugas upacara tujuh belas agustus. Untuk tahun ini diberikan amanah ke
Dusun Kambangan. Pembagian tugas petugas upacara tujuh belas agustus sudah berlangsung
lama dan tiap tahunnya dilakukan secara bergilir atau gantian.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 26
Bapak Kosiin dan tim dalam Gondoriyo Carnaval tahun 2019 mencoba mengangakat
sebuah tema besar yaitu “Meningkatkan rasa nasionalisme dalam bingkai keberagaman”
karena tema tersebut dirasa sangatlah perlu dan dibutuhkan dikarenakan kondisi penduduk
Desa Gondoriyo yang multikultural yang terdiri dari 2 agama besar yaitu islam dan katholik.
Tentu hal tersebut harus dijaga bersama supaya masyarakat Gondoriyo bisa hidup tentram
berdampingan. Akhir-akhir ini banyak sekali kasus atau konflik horizontal yang berbau
SARA yang melanda Indonesia. Oleh sebab itu perlunya peran dari berbagai pihak untuk
sama-sama menjaga keamanan dan ketentraman bangsa dan negara mulai dari lingkungan
yang paling kecil keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga tema tersebut sangat tepat
untuk diangkat disuasana hari kemerdekaan untuk bersama-sama merawat keberagaman
dengan penuh kedamaian.
Dan telah tibalah waktunya pelasanaan Gondoriyo Carnaval 2019 yang dinanti-nati.
Gondoriyo Carnaval 2019 diadakan di Dusun Jimbaran yang merupakan pusat dari
pemerintahan desa. Dilain sisi fasilitas yang terdapat didusun Jimbaran sangat representatif
jika dibandingan dengan dusun lain, baik ditinjau dari segi geografis yang berada ditengah
maupun ditinjau dari segi fasilitas. Di Dusun Jimbaran terdapat lapangan upacara yang
memadai yang bisa digunakan untuk upacara tujuh belas agustus, Gedung Olahraga (GOR)
yang bisa multifungsi digunakan, Lapangan Volly Outdoor dan pusat kesehatan desa.
Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 16 – 18 Agustus 2019.
Dalam kegiatan Gondoriyo Carnaval 2019 berisi beberapa kegiatan yang menarik dan
tentunya terdapat nilai pesan yang ingin disampaikan oleh panitia kepada seluruh
pengunjung. Adapun kegiatan tersebut yaitu :
1. Lomba Volley
2. Lomba Pidato Ibu Kadus,
3. Kreasi Tumpeng,
4. Jalan Sehat,
5. Kirab Budaya,
6. Hiburan Kesenian.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 27
Semua kegiatan tersebut diikuti oleh semua dusun yang ada Desa Gondoriyo baik yang
membawa atas nama RT, RW, lembaga pendidikan, instansi kesehatan, komunitas kesenian
dsb. Semua tim itu berpartisipasi dengan sukarela tanpa ada paksaan akan tetapi murni dari
pribadi masing-masing tim untuk meramaikan dan menyukseskan kegiatan Gondoriyo
Carnaval tahun 2019. Dari panitia tidak menyediakan dana sepeserpun untuk membiayai
kegiatan tersebut. Berdasarkan informasi dari beberapa orang yang menjadi peserta karnaval
mengenai pendanaan tim berasal dari iuran dan sumbangan sukarela dari anggota tim ataupun
warga yang dinaungi bagi yang membawa atas nama lembaga kemasyarakatan desa. Semua
warga Gondoriyo sangat berantusias untuk meramaikan acara tersebut bukan semata-mata
mengejar yang namanya hadiah akan tetapi lebih baik daripada itu yaitu menjaga dan menjalin
persaudaraan antar sesama waega Gondoriyo pada khususnya. Moment tersebut benar-benar
dimanfaatkan oleh semua warga untuk bersilaturahmi antar sesama warga Gondoriyo. Mereka
meninggalkan setiap pekerjaan yang biasa dilakukan untuk menghormati dan meramiakan
Gondoriyo Carnaval. Dalam kegiatan tersebut dihadiri sekitar 10 ribuan wisatawan .
Wisatawan yang hadir dalam acara tersebut tidak hanya berasal dari dalam Desa Gondoriyo
saja, akan tetapi juga banyak berasal dari desa yang ada di Kecamatan Bergas. Adapula yang
memang sengaja datang dari luar kota karena dulu pernah datang ke gondoriyo dan
menyaksikan Gondoriyo Carnaval dan merasa tertarik untuk datang kembali.
Lomba Volley Ball
Melalui lomba volley ball ini dari panitia berharap selain untuk mempersatukan warga
masyarakat Gondoriyo akan tetapi juga mejadi wadah untuk mencari bibit-bibit atlet unggul
voli yang berasal dari Desa Gondoriyo. Hal ini tentu sebagai bentuk dukungan pemerintah
desa untuk mendukung program pemerintah khususnya Kementrian Pemdua dan Olahraga
dalam rangka memajukan dana mengenalkan olah raga voli ke masyarakat khususnya
pemuda. Lomba volley ball tahun ini diikuti oleh 8 tim yang berasal dari 6 dusun dari 8
dusun yang ada di Desa Gondoriyo. Sebenarnya banyak sekali tim yang mendaftar untuk
mengikuti kompetisi akan tetapi mengingat waktu yang terbatas dikarenakan banyaknya
agenda Gondorio Carnaval 2019 sehingga jumlah peserta dibatasi. Ada dua dusun yang tidak
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yaitu Dusun Sidareja yang merupakan dusun sebelah
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 28
paling utara Desa Gondoriyo dan Dusun Gethuk dusun yang paling selatan. Kedua dusun
tersebut tidak mengikuti kegiatan lomba volley ball dikarenakan kurangnya generasi muda
yang tinggal dirumah dan kurangnya pemberdayaan pemuda-pemudi mengenai lomba voli di
dusun tersebut. Kebanyakan pemuda dan pemudi di Dusun tersebut merantau ke luar kota,
selain itu juga dusun tersebut juga termasuk dusun yang memiliki tingkat penduduk yang
sedikit. Lomba volley ball dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2019 dari pagi sampai sore
hari di lapangan volley utama Desa Gondoriyo. Dalam lomba Volley Ball panitia
menggunakan sistem gugur, hal itu dilakukan dikarenakan waktu yang terbatas. Lomba
volley tersbut dimenangkan oleh tim Setro A sebagai juara 1 dan tim Setro B sebagai runner
up.
Lomba Pidato Ibu Kadus
Lomba ini dilaksanakan atas dasar urgensi kepentingan bahwa ibu kadus selaku bagian dari
perangkat desa harus bisa berbicara yang komunikatif kepada setiap warga yang
dipimpinnya. Program baik dari desa maupun dari pemerintah pusat saat ini banyak
melibatkan perangkat desa termasuk didalamnya yaitu ibu-ibu kadus sehingga komunikasi
menjadi hal yang sangat penting dan utama. Dengan melalui lomba tersebut diharapkan dapat
memotivasi ibu kadus untuk selalu meng-upgrade kemampuan komunikasinya. Lomba pidato
kali ini diikuti oleh seluruh ibu kadus yang ada di Desa Gondoriyo, semuanya berpartisipasi
secara aktif. Lomba dilaksanakan di tempat terbuka yaitu di panggung yang akan digunakan
untuk pertunjukan hiburan dan disakiskan oleh seluruh pengunjung. Dari lomba tersebut
munculah seorang juara yaitu ibu kadus Setro disusul ibu kadus Jimbaran.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 29
Kreasi Tumpeng
Sejarah di Balik
Sajian Nasi
Tumpeng
Penuh Makna
Tumpeng (Foto:
Flickr/Matthew
Kenwrick)
Sejak dulu, tumpeng merupakan salah satu sajian wajib saat syukuran atau upacara adat.
Terutama di pulau Jawa, tumpeng hampir tak pernah absen dalam acara peresmian gedung,
rumah baru, ulang tahun, kelahiran anak, hingga malam tirakatan pada hari Kemerdekaan.
Tumpeng sendiri biasanya terbuat dari nasi kuning yang dicetak membentuk kerucuk
yang diletakkan di atas tampah bambu lalu disajikan dengan beragam lauk tradisional seperti
ayam goreng, tempe, tahu, ikan teri, urap, dan masih banyak lainnya.
Tak hanya sebagai pelengkap dalam acara syukuran maupun upacara adat, ternyata
tumpeng juga sarat akan makna serta doa kepada Yang Maha Kuasa. Tumpeng sendiri sudah
lama keberadaanya bahkan sebelum ajaran agama masuk ke nusantara. Hal itu dilakukan
hanya semata-mata perwujudan rasa syukur masyarakat atas nikmat yang diberikan oleh sang
pencipta kepada mahluknya. Dalam bahasa Jawa, tumpeng merupakan sebuah akronim dari
kata, 'yen metu kudu sing mempeng' yang artinya 'kalau keluar harus yang sungguh-sungguh'.
Akronim tersebut bermakna bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan dengan serius dan
sungguh-sungguh sehingga hasil yang diperoleh pun akan maksimal. (sumber:
kumparan.com). Lomba tumpeng selalu diangkat menjadi bagian dalam acara Gondoriyo
Carnaval karena lomba tumpeng merupakan bagian dari nguri-nguri budaya jawa yang perlu
dilesatariakn. Tumpeng sendiri merupakan suatu wujud syukur sebagai mahluk terhadap
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 30
segala nikmat yang telah diberikan oleh sang pencipta dan wujud harap semoga dimudahkan
dalam setiap langkah hidup di bumi. Selain menilai dari segi keindahan peserta yang
berkompetisi akan tetapi panitia berharap melalui lomba tumpeng tersebut untuk
mengingatkan kita selalu menjaga budaya leluhur dan selalu ingat melalui syukur atas nikmat
yang telah diberikan oleh sang khaliq. Dalam lomba tersebut diikuti oleh delapan tim yang
mewakili masing-masing dusun yang ada di Desa Gondoriyo. Dan yang memenangkan
perlombaan tumpeng kali ini yaitu Dusun Kambangan yang merupakan dusun terbesar ketiga
di Gondoriyo.
Jalan Sehat
Jalan sehat juga
merupakan kegiatan yang
wajib selalu ada di acara
Gondoriyo Carnaval
sebagai bentuk komitmen
pemerintah desa peduli
terhadap kesehatan
jasmani warganya. Sebab
didalam jiwa yang sehat
maka semua unsur dalam
kehidupan dapat berjalan
dengan mudah dan lancar. Jalan sehat kali ini diikuti olkeh seluruh warga Gondoriyo dan
wisatawan dari luar Gondoriyo yang jumlahnya sekitar tujuh ribuan. Rute yang digunakan
yaitu start dari dusun masing-masing dan titik temunya yaitu di pintu masuk Dusun
Jimbaran tepatnya di RT 04 RW 05. Kemudian setelah itu rute yang dilalau mengelilingi
Dusun Jimbaran sekaligus penilaian yang dilakukan oleh panitia di beberapa titik yang tidak
diketahui. Hal tersebut dilakukan agar semua peserta karnaval serius dalam melakukan
karnaval sehingga disemua tempat tetap menampilkan penampilan terbaiknya tidak hanya
ketika ada tim juri. Rute jalan sehat finishnya yaitu di kawasan kantor kepala Desa
Gondoriyo.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 31
Kirab Budaya
Acara kirab budaya ini merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu oleh semua
kalangan wisatawan. Karena kegiatan ini mencoba menampilkan potret suatu kondisi soasial,
ekonomi dan budaya yang ada di Desa Gondoriyo tentunya dengan kreasi masing-masing
tim. Kreasi tersebut biasanya disesuaikan dengan tema yang diangkat oleh panitia dan
kondisi serta potensi masing-masing dusun/tim. Dalam kirab budaya tahun 2019 setidaknya
ada 23 tim yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Dari semua pertisipan kirab merupakan
warga Desa Gondoriyo yang terdiri dari kumpulan RT, RW, kumpulan komunitas, lembaga
pendidikan dan kelompok perangkat desa. Semua elemen dari masyarakat terlibat aktif dalam
meramiakan kegiatan Gondoriyo Carnaval tersebut dari mulai klasifikasi usia yaitu anak,
remaja sampe orang tua bahkan lansia. Dari beberapa jenis profesi juga ikut meramaiakan
dari petani, buruh pabrik, guru, dosen , pegawai semuanya terlibat dalam acara tersebut .
Berbagai macam agama juga terlibat aktif tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada.
Semua orang tumpah ruah kejalanan menyambut dengan suka cita kirab budaya dalam
rangka memperingati Hari Kemardekan Republik Indonesia yang ke 74 yaitu 17 Agustus
2019. Warga terlihat sangat antusias dan senang dengan kegiatan tersebut, entah senang
dengan konsep acara yang luar biasa atau senang dengan kekayaan indonesia yang luar biasa
melalui keberagamannya yang mampu hidup berdampingan tanpa adanya permasalahan
horizontal yang berarti.
Dalam kirab budaya kali ini berbagai macam sub tema yang diangkat oleh masing-
masing tim mulai dari tema perjuangan para pahlawan dalam melawan para penjajah sampian
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 32
tema kebudayaan dan keberagaman. Semua dusun yang dibagi kedalam per RW terlibat aktif
meramaikan kirab tersebut dengan konsepan masing-masing.
Dusun Krajan yang merupakan dusun terbesar di Gondoriyo melalui RW 01 dalam kiran
budaya menampilkan beberapa atribut profesi masyarakat seperti petani, nelayan, kaum
buruh yang sama-sama berjuang melawan penjajah dengan menggunakan peralatan seadanya
misalnya bambu runcing, senapan dari bambu, ketapel dsb. Dalam kirabya RW 01 tersebut
lebih menonjolkan pada aspek persatuan warga negara Indonesia untuk sama-sama mengusir
para penjajah dari tanah air tanpa memandang perbedaan profesi.
Sementara itu Dusun Setro menggunakan konsep perjuangan bangsa Indonesia saat ini
yaitu dengan era-era digital karena dianggap saat ini jamannya sudah berbeda dengan jaman
dahulu. Kalau para pendahulu melawan penjajah yang menyerang secara fisik dan wilayah
akan tetapi era sekarang ini bangsa Indonesia dijajah lewat jalan ideologi sehingga
masyarakat harus jeli, paham dan bijak dalam menggunakan teknologi seperti gadget.
Banyak sekali warga negara yang keblinger dalam memahami ideologi negara dikarenakan
saat ini dunia bisa diakses dimanapun dan kapanpun sehingga perlu langkah preventif untuk
menghindari hal-hal tersebut. Banyak sekali paham-paham dari luar negeri yang belum tentu
sesuai dengan ada dan kultur orang timur diadopsi secara mentah-mentah oleh warga negara.
Oleh sebab itu Dusun Sentro mengangkat tema untuk mengkampanyekan “Bijak dalam
Bermedia”.
Dusun Jimbaran mengangkat tema yaitu “Kemerdekaan milik Bersama”. Hal itu
dilakukan karena mereka menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia yang bertepatan pada
tanggal 17 Agustus itu merupakan hari dimana tidak hanya umat manusia yang tinggal di
Indonesia saja yang bangga dan bahagia akan tetapi mahluk lain (halus) juga turut serta
bahagia menyambut kedatangan hari kemerdekaan. Sehingga dari ketua Karang Taruna
Dusun Jimbaran menampilkan beberapa tokoh hantu Indonesia seperti tuyul, kuntilanak,
sundel bolong dsb. Semua tokoh hantu tersebut dengan suka cita membawa atribut yang
bernuansa merah putih dan sepanjang jalan menyanyikan lagu-lagu nasional.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 33
Hiburan Kesenian
Setelah acara Kirab Budaya selesai tepatnya sekitar pukul 14.00 wib, dimulailah acara
hiburan kesenian. Acara ini merupakan acara puncak dari serangkain kegiatan Gondoriyo
Carnaval 2019. Dimana dalam acara tersebut berisi hiburan yang menunjukan kesenian asli
daerah ataupun kesenian yang populer di Desa Gondoriyo. Terdapat 3 jenis utama kesenian
yang ada di Desa Gondoriyo yaitu :
Drumben
Sebelum membasa mengenai budaya drumben di Desa Gondoriyo terlebih dahulu kita
memahami esensi drumben dari literatur yang ada. Bahwa ternyata Drumben (bahasa inggris:
drum band) adalah sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu
dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen
pit) secara bersama-sama. Penampilan drumben merupakan kombinasi dari permainan musik
(tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya, penampilan Drumben
dipimpin oleh satu atau dua orang komandan lapangan dan dilakukan baik di lapangan
terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang
senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi terhadap lagu yang dimainkan, dan
diiringi pula dengan aksi tarian yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
Drumben umumnya dikategorikan menurut fungsi, jumlah anggota, komposisi dan
jenis peralatan yang digunakan, serta gaya atau corak penampilannya. Penampilan drumben
pada mulanya adalah sebagai pengiring parade perayaan ataupun festival yang dilakukan di
lapangan terbuka dalam bentuk barisan dengan pola yang tetap dan kaku, serta memainkan
lagu-lagu mars. Dinamika keseimbangan penampilan diperoleh melalui atraksi individual
yang dilakukan oleh mayoret, ataupun beberapa personel pemain instrumen . Namun saat ini
permainan musik drumben dapat dilakukan baik di lapangan terbuka ataupun tertutup sebagai
sebagai pengisi acara dalam suatu perayaan, ataupun kejuaraan.(Wikipedia).
Pada dasarnya kenapa perkembangan musik drumben di Desa Gondoriyo pesat atau
kelestariannya terjaga karena didalam musik drumben menyimpan sebuah makna yang
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 34
mendalam. Bahwa drumben itu identik dengan dunia kemiliteran/prajurit. Drumben biasa
digunakan oleh prajurit untuk meningkatkan semangat dan mencari kawan untuk melakukan
sesuatu supaya tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana. Hal ini tentu nilai yang sangat
positif yang dapat diambil oleh permainan musik drumben untuk senantiasa bersama-sama
untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap NKRI. Di dalam group
drumben yang berkembang di Desa Gondoriyo kebnayakan menampilkan iringan-iringan
lagu yang bersifat nasionalis dan optimisme.
Dalam acara hiburan kesenian tersebut yang menapilkan drumben yaitu dari SDN 01
Gondoriyo dan MI Krajan. Sebenarnya ada beberapa tim drumben lagi di Desa Gondoriyo
akan tetapi dalam kesempatan kali ini hanya dua tim tersebut.
Drumblek
Drumblek adalah drumben tradisional yang berasal dari Kota Salatiga, Jawa Tengah. Kesenian
ini dipelopori oleh seorang seniman bernama Didik Subiantoro Masruri akibat keterbatasan biaya untuk membeli alat musik drumben dalam rangka memeriahkan acara Hari Ulang Tahun
ke-41 Republik Indonesia pada tahun 1986. Saat ini, drumblek diterima dengan baik
oleh masyarakat Kota Salatiga,
bahkan semakin populer di
kalangan masyarakat dan rutin
ditampilkan dalam berbagai
acara festival kesenian Kota
Salatiga. Barangkali, tidak ada
Yang mengira bahwa kesenian
yang berasal dari Desa
Pancuran, Kelurahan
Kutowinangun, Kec. Tingkir,
Kota Salatiga tersebut bisa
berkembang pesat sampai saat ini, bahkan menyebar ke kampung-kampung lain
di Kabupaten Semarang. (sumber: Wikipedia).
Perkembangan drumblek sendiri di Desa Gondoriyo sangatlah pesat. Hal tersebut tentu
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 35
dipengaruhi karena letak geografis Desa Gondoriyo berada di Kabupaten Semarang yang
merupakan daerah yang bertetanggan dengan Kota Salatiga yang merupakan tempat awal
mula drumblek itu muncul. Di Desa Gondoriyo perkembangan drumblek pesat bisa dilihat
hampir setiap rukun warga (Rw 0 yang ada di Gondoriyo pasti mempunyai satu tim drumbek.
Tim tersebut beraneka ragam personilnya tiap Rw, ada beberapa Rw yang personilnya hanya
orang dewasa, anak kecil sampe remaja dan ada juga campuran.
Reog
Asal usul reog yang berkembang di Kabupaten Semarang, salah satunya di daerah
Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Kezia Putri Herawati (2014;1) menyatakan
bahwa Reog Krido Santoso merupakan bentuk kesenian rakyat. Dikatakan demikian karena
reog ini lahir hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat. Sependapat dengan
Soedarsono, bahwa kesenian rakyat dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis.
Pengelompokan tersebut dilihat dari bentuk penyajian, yaitu : (1) jenis jathilan dan reog, (2)
jenis tayuban, (3) jenis shalawatan, dan (4) jenis drama tari rakyat (Soedarsno, 1976: 10).
Kesenian rakyat yang diklasifikasikan oleh Soedarsono tersebut dapat dijumpai hampir di
setiap daerah hingga wilayah terpencil sekalipun. Salah satu kesenian rakyat yang banyak
dijumpai adalah tari reog jaran kepang atau biasa juga disebut reog kuda lumping yang
masuk dalam pengklasifikasian jenis jathilan dan reog. Banyak nama dan sebutan untuk tari
yang menggunakan properti kuda kepang ini. Dituliskan oleh Soedarsono bahwa,
pertunjukan jathilan yang bertema peperangan dan dengan penampilan tokoh reog ini lazim
disebut dengan istilah reog saja. Meskipun nama yang lazim untuk jenis tari kuda kepang ini
adalah jathilan, kuda kepang dan reog, tetapi daerah-daerah tertentu memberi sebutan sendiri
(Soedarsono, 1976: 12).
Reog sudah tidak asing lagi bagi para pendengarnya, orang akan berfikir reog
merupakan sebuah sajian seni yang menuju pada Reog Ponorogo yang ada dan mengakar,
bahkan sudah menjadi identitas masyarakat Ponorogo, yang dalam sajiannya tidak lepas dari
pertunjukan tarian yang menampilkan penari Jathil, warok, barongan atau dhadhak merak,
klono sewandono, dan bujangganong yang menjadi satu kemasan dalam pertunjukan reog
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 36
serta memiliki alur cerita.
Penjelasan tentang asal dan arti reog Ponorogo di atas berbeda dengan reog yang ada
di Desa Gondoriyo ini. Di Gondoriyo sendiri berkembang 4 tim reog yang mencoba
mempertahankan budaya, dua diantaranya yaitu Reog Manunggal Putra Bangkit dari Dusun
Krajan dan Reog wahyu Laras. Reog ini merupakan contoh dari semua kesenian reog yang
ada di Desa Gondoriyo. Reog yang ada di Desa Gondoriyo ini biasa disebut dengan jaran
kepang atau reog kuda lumping berbeda dengan reog yang dalam sajiannya menggunakan
dhadhak merak. Reog identik dengan jaran kepang kata reog diartikan sebagai suara ramai
reod, atau horeg yang ditimbulkan dari hentakan kaki kuda yang dinaiki prajurit berkuda
(Slamet, 2011: 10).
Dalam acara hiburan kesenian dalam rangka Gondoriyo Carnaval 2019 semua dusun
yang mempunyai tim kesenian reog diminta untuk menampilkan hiburan reog untuk seluruh
wisatawan. Penampilan reog biasanya ditampilkan siang menjelang sore apabila musim
penghujan dikarenakan alas tanah yang panas dan penonton yang kurang kondusif apabila
ditampilkan pada siang hari. Dalam Gondoriyo Carnaval 2019 terdapat 4 tim reog yang
tampil yaitu Reog Setro, Reog Kambangan, Reog Krajan dan Reog Klasem.
Penampilan hiburan kesenian untuk reog setiap tahun ditampilkan agar generasi muda
Desa Gondoriyo tidak lupa akan budaya yang berkembang sebagai warisan leluhur. Kegiatan
tersebut juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah desa kepada para seniman yang telah
melestarikan budaya.
Kegiatan Gondoriyo Carnaval 37
DAFTAR PUSTAKA
KKN Alternatis 2B Unnes 2018. (2018, Januari).Sejarah Desa Gondoriyo. Dikutip 25 Agustus 2019 dari Pemerintah Desa Gondoriyo : http://gondoriyo.desa.id/sejarah-desa
Dikutip pada tanggal 26 Agusutus dari laman : https://id.wikipedia.org/wiki/Reog_(Ponorogo)
KKN Alternatis 2B Unnes 2018. (2018, Januari).Sejarah Desa Gondoriyo. Dikutip 25 Agustus 2019 dari Pemerintah Desa Gondoriyo : http://gondoriyo.desa.id/sejarah-desa
Herawati, Kezia, Putri. 2014. Reog Krido Santoso Di Dusun Ngasinan Desa Sumberejo
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Seni
Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta.
Abdul, Muiz. (2019). Kepala Desa Gondoriyo Diduga Pungli Biaya Prona. Dikutip 29 Agustus
2019 dari Jawa Pos Id : http://jatengpos.co.id
Daftar Pustaka 38
GLOSARIUM
Aparat adalah badan pemerintahan; instansi pemerintah; pegawai negeri; alat negara
Barongan adalah seni pertunjukan rakyat yang berupa tiruan binatang buas (singa dan sebagainya) yang digerak-gerakkan oleh orang yang berada di dalamnya
Drumben adalah kelompok pemusik, yang sambil berbaris memperagakan berbagai gerak dan bentuk dengan memainkan alat-alat musik perkusi, terompet, gendang, dan sebagainya di bawah
pimpinan gitapati
Event adalah hal atau pokok yang akan dilakukan secara terencana untuksuatu tujuan
Event Organiser adalah kelompok yang ditunjuk oleh pemilik acara (client) untuk mengorganisir acaranya mulai dari konsep sampai selesai acara.
Festival adalah hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah; pesta rakyat
Geografi adalah cabang ilmu geografi tentang ciri-ciri dan sifat-sifat permukaan bumi, atmosfer, iklim, dan sebagainya;
Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya.
Karnaval adalah pawai dalam rangka pesta perayaan (biasanya mengetengahkan bermacam corak hal yang menarik dari yang dirayakan itu
Kirab adalah perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan berurutan dari muka ke belakang dalam suatu rangkaian upacara (adat, keagamaan, dan sebagainya); pawai
Komunikatif adalah dalam keadaan saling dapat berhubungan (mudah dihubungi)
Kultur adalah kebudayaan
Koreografi adalah seni mencipta dan menggubah tari
Multifungsi adalah mempunyai berbagai (tugas/fungsi)
Mayoret adalah orang (biasanya gadis) yang memimpin drumben
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan
Optimisme adalah paham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan
Preventif adalah bersifat mencegah (supaya jangan terjadi apa-apa):
Perkusi adalah alat musik pukul
Glosarium 39
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air
Representatif adalah dapat (cakap, tepat) mewakili
Reog adalah tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak,
ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping, yang semuanya laki-laki;
Track Record adalah catatan-catatan (sukses) seseorang dari masa lampau sampai sekarang.
Tirakatan adalah menahan hawa nafsu (spt berpuasa, berpantang); Tumpeng adalah nasi yang dihidangkan dalam bentuk seperti kerucut (untuk selamatan dan sebagainya
Tayuban adalah tarian yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan diiringi gamelan dan tembang, biasanya untuk meramaikan pesta
Wisatawan adalah orang yang berwisata; pelancong; turis
Warok adalah pendekar atau jagoan berkelahi yang disegani di daerah Ponorogo dan sekitarnya, biasanya menjadi pimpinan perkumpulan reog
Glosarium 40
INDEKS
A
Atribut 39
Aparatur 11
B
Barongan 42, 45
C
Carnaval 6, 29, 31
D
Drumben 40, 41
Drumblek 41, 42
Dhadhakn 42, 43
E
Event 29, 30
Event Organiser 32
F
Festival 29, 40, 41
G
Geografi 33, 42
Gadget 39
H
Hiburan 30,35, 40, 43
I
Ideologi 39
J
Indeks 41
Jathil 42
K
Karnaval
Kirab
Komunikatif
Kultur
Koreografi
L
Literatur
M
Multikultural
Multifungsi
Mayoret
N
Nasionalisme
Nyadrandan
Nguri-nguri
O
Optimisme
P
Partisipatif
Preventif
Perkusi
Patriotisme
Q
R
Indeks 42
Representatif
Runner Up
Responsive
Reog
S
Sara
shalawatan
Sara
T
Track Record
Tirakatan
Tumpeng
Tayuban
U
V
W
Wisatawan
Warok
X
Y
Z
Indeks 43
BIODATA PENULIS
Nama : Sodikun
TTL : Kebumen, 01 Maret 1996
Alamat : Wonokromo, Rt 13/04 Alian, Kebumen, Jawa Tengah
Agama : Islam
Hobbi : Travelling dan Loving
Motto Hidup : Hidup Cuma sekali, hiduplah yang berarti
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 2 Kalipuru
SMP N 4 Karangsambung
SMK N 1 Kebumen
Universitas Negeri Semarang (Akuntansi)
Alamat Email : [email protected]
No. Telp/wa : 085864889263
Biodata Penulis 44