kewajiban pembukuan ppt - taz accounting

32
KEWAJIBAN PEMBUKUAN M-4 S-1 Akuntansi Semester IV

Upload: aqua-marine

Post on 04-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Akuntansi Perpajakan PPT - Kewajiban Pembukuan

TRANSCRIPT

KEWAJIBAN PEMBUKUAN

KEWAJIBAN PEMBUKUANM-4 S-1 Akuntansi Semester IVDISUSUN OLEH :KELOMPOK : IVAPRIDA DEWI (1205151027) DEVI JUNIANTY (1205151006)TASLIM GOTAMI (1205151094)

Dosen Pembimbing : Petrus Gani, SE, M.SI, AK, CA

MENGAPA PERUSAHAAN DIWAJIBKAN MELAKUKAN PEMBUKUAN ???Didasarkan pada Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 6, yang berbunyi: Tiap-tiap orang yang melakukan/menjalankan perusahaan menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya.

TUJUAN YANG AKAN DICAPAI:Pembukuan yang baik memudahkan pengusaha menghitung laba rugi dan menentukan besarnya pajak yang harus dibayar. Begitu pula pembukuan yang diselenggarakan dengan baik akan memungkinkan investor melakukan penilaian keadaan perusahaan apakah sehat atau tidak

PENGERTIAN PEMBUKUANMELIPUTIHartaKewajiban ModalPenghasilan dan BiayaHarga Perolehan dan Penyerahan Barang/JasaProses Pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan DATA dan INFORMASI KEUANGANDengan menyusun LAPORAN KEUANGAN (NERACA & LABA RUGI) Untuk periode Tahun Pajak tersebutPasal 1 angka 29 UU KUPKEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2007 - 2008Pasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. PMK No.01/PMK.03/2007WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YG MELAKUKAN KEGIATAN USAHAATAU PEKERJAAN BEBAS, PEREDARAN BRUTO DALAM 1 (SATU) TAHUN >= 1,8 MILIARWAJIB PAJAKBADANDI INDONESIAWAJIBMENYELENGGARAKANPEMBUKUANKEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2009 - DSTPasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. Pasal 14 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YG MELAKUKAN KEGIATAN USAHAATAU PEKERJAAN BEBAS, PEREDARAN BRUTO DALAM SATU TAHUN >= 4,8 MILIARWAJIB PAJAKBADANDI INDONESIAWAJIBMENYELENGGARAKANPEMBUKUANKEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2009 - DSTPasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. Pasal 14 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008KEWAJIBAN PEMBUKANPembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undang perpajakan menentukan lain (Pasal 28 ayat 7 UU KUP No.28 Tahun 2007)PENGECUALIAN PEMBUKUANKhusus untuk Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang memenuhi syarat tertentu dikecualikan dari kewajiban pembukuan. Wajib Pajak ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang omsetnya dalam satu tahun kurang dari Rp 4,8 Milyar sesuai Pasal 14 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan. Sedangkan Wajib Pajak badan tidak diberikan pengecualian. Artinya seluruh Wajib Pajak badan (dalam negeri dan BUT) wajib untuk menyelenggarakan pembukuanPRINSIP-PRINSIP PEMBUKUANHarus dilandasi itikad baikTempat, Huruf, Angka, Mata Uang, BahasaPrinsip Taat AsasWaktu dan Tempat Penyimpanan DokumenKonten Pembukuan1. Harus Dilandasi Itikad BaikPembukuan harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.

2. Penggunaan Huruf, Angka, Mata Uang dan BahasaPembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.

3. Taat Asas Dengan Stelsel Akrual Atau Stelsel Kas Prinsip taat asas adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mencegah penggeseran laba atau rugi. Prinsip taat asas dalam metode pembukuan misalnya dalam penerapan stelsel pengakuan penghasilan, penggunaan tahun buku, penggunaan metode penilaian persediaan dan penggunaan metode penyusutan dan amortisasi

4. Waktu dan Tempat Penyimpanan Dokumen

Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia. Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasion-linewajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan Wajib Pajak badan.

KEWAJIBAN PENYIMPANAN BUKU/CATATAN/DOKUMENBADANORANG PRIBADIPasal 28 ayat (11) UU KUPPENYIMPANAN BUKU/CATATAN/DOKUMEN YANG MENJADI DASAR PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN & DOKUMEN LAIN TERMASUK PEMBUKUAN SECARA ELEKTRONIK/PROGRAM APLIKASI ONLINESELAMA 10 TAHUNDI INDONESIATempat KedudukanTempat Kegiatanatau Tempat Tinggal5. Informasi Minimal Dalam Pembukuan

Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian.Pengaturan ini dimaksudkan agar berdasarkan pembukuan tersebut dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

Seperti yang telah diuraikan di atas, orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia yang menurut undang-undang perpajakan diwajibkan untuk mengadakan pembukuan, harus menyelenggarakan pembukuan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pembukuan harus meliputi seluruh kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang dilakukannya;Pembukuan harus dilakukan secara teratur, tepat waktu, terinci dan taat azas;Pembukuan harus didukung dengan bukti-bukti transaksi yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran dan keabsahannya;Pembukuan harus ditutup dengan membuat laporan neraca dan perhitungan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.

TUJUAN PEMBUKUANMempermudah pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)Mempermudah penghitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP)Mempermudah penghitungan PPN dan PPnBMMengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas

PERUBAHAN TAHUN BUKU DAN/ATAU METODE PEMBUKUANTAHUN BUKU

METODE PEMBUKUAN,misal : Pengakuan Penghasilan & biaya Metode Penyusutan Aktiva Tetap Metode Penilaian Persediaan Harus mendapat persetujuan Direktur Jenderal PajakDiajukan sebelum dimulainya tahun buku yang bersangkutan dengan alasan-alasan perubahanPasal 28 ayat (6) UU KUPPERUBAHAN

Siapa Saja yang Diperkenankan Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah?

Wajib Pajak Penanaman Modal Asing;Wajib Pajak dalam rangka kontrak karya pertambangan;Wajib Pajak dalam rangka kontrak bagi hasil;Wajib Pajak yang berafiliasi dengan perusahaan induk di luar negeri;Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Apa Persyaratan bagi Wajib Pajak untuk Diperkenankan Menyelenggarakan Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah ?

Bahasa asing dan mata uang selain rupiah yang boleh dipergunakan adalah bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat;Mendapat izin Menteri Keuangan;Permohonan izin kepada Menteri Keuangan harus dilampiri dengan:

Continue:Wajib Pajak yang telah berdiri lebih dari 1 tahun :fotokopi SPT Tahunan PPh Badan tahun terakhir

Wajib Pajak yang baru berdiri dalam tahun berjalan:foto kopi NPWPfoto kopi Akte Pendirian, atau dokumen lain yang serupa (bagi WP BUT)

PENGERTIAN PENCATATANPENGUMPULAN DATA SECARA TERATURTentang : Peredaran atau penerimaan bruto dan atau;Penghasilan brutoSEBAGAI DASAR UNTUK MENGHITUNG JUMLAH PAJAK TERUTANG

Pasal 28 ayat (9) UU KUPDIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PEMBUKUANTETAPI WAJIB PENCATATAN UNTUK TAHUN 2007 - 2008Pasal 28 ayat (2) UU KUPWP ORANG PRIBADIYANG MELAKUKANKEGIATAN USAHA/PEKERJAAN BEBASYANG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DGN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGANPENGHASILAN NETO PEREDARAN BRUTONYA DALAM 1 (SATU) TAHUN KURANG DARI Rp 1.800.000.000,00 (PMK NO. 01/PMK.03/2007)TIDAK WAJIB PEMBUKUAN TETAPIWAJIB MELAKUKAN PENCATATANWP ORANG PRIBADIYANG TIDAK MELAKUKANKEGIATAN USAHAATAU PEKERJAAN BEBASDIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PEMBUKUANTETAPI WAJIB PENCATATAN UNTUK TAHUN 2009 - dstPasal 28 ayat (2) UU KUPWP ORANG PRIBADIYANG MELAKUKANKEGIATAN USAHA/PEKERJAAN BEBASYANG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DGN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGANPENGHASILAN NETO PEREDARAN BRUTONYA DALAM 1 (SATU) TAHUN KURANG DARI Rp 4.800.000.000,00 (Ps. 14 ayat (2) UU PPh No.36 Th 2008)TIDAK WAJIB PEMBUKUAN TETAPIWAJIB MELAKUKAN PENCATATANWP ORANG PRIBADIYANG TIDAK MELAKUKANKEGIATAN USAHAATAU PEKERJAAN BEBASSYARAT PENCATATAN1. PENCATATAN HARUS DIBUAT LENGKAP DAN BENAR 2. DIDUKUNG DENGAN DOKUMEN ; * YANG MENJADI DASAR PENGHITUNGAN PEREDARAN ATAU PENERIMAAN BRUTO DAN ATAU PENGHASILAN BRUTO * PENGHASILAN YANG BUKAN OBJEK PAJAK DAN ATAU * PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA FINAL 3. JANGKA WAKTU PENCATATAN MELIPUTI JANGKA WAKTU 12 BULAN MULAI TANGGAL 1 JANUARI SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBERTUJUAN PENCATATAN Mempermudah pengisian SPTMempermudah penghitungan Penghasilan Kena PajakMempermudah penghitungan PPN dan PPn BM

KERAHASIAAN PEMBUKUANPembukuan yang diselenggarakan oleh wajib pajak bersifat rahasia. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak pemeriksa pajak, maka kerahasiaan/kewajiban untuk merahasiakan pembukuan itu ditiadakan/ gugur.NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETONorma penghitungan adalah pedoman untuk menentukan penghasilan netto Wajib Pajak, karena Wajib Pajak tersebut tidak wajib melakukan pembukuan.

Beberapa Wajib Pajak Badan sesuai dengan jenis usahanya akan menyajikan Norma Khusus yaitu bagi Perusahaan seperti berikut ini:

Perusahaan pelayaran dan penerbangan internasional. Perusahaan asuransi luar negeri.Perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi. Perusahaan dagang asing. Perusahaan yang melakukan investasi dengan pola bangun-guna-serah (build-operate-transfer)

SANKSIPasal 39 undang-undang KUP, yaitu barang siapa dengan sengaja:Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benarTidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperhatikan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya; atauTidak menyimpan buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara progam aplikasi online di indonesia.Continue : (SANKSI)Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, akan dikenakan sanksi:Sanksi Administratif.Mewajibkan sistem Norma Penghitungan dengan penerapan tarif tertentu tanpa melihat kembali apakah wajib pajak tersebut rugi atau untung;Memberikan sanksi bunga 2% per bulan kepada Wajib Pajak jika terdapat pajak yang tidak atau kurang bayar.Menyetor kembali PPN dan PPnBM terutang atau kurang bayar akibat kompensasi yang seharusnya tidak mendapat kompensasi tarif 0% ditambah kenaikan 100% dari jumlah yang kurang dibayar.

Continue : (SANKSI)Sanksi PidanaPenjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.