accounting syaria

14

Upload: riskaherliyani

Post on 12-Jun-2015

38 views

Category:

Economy & Finance


2 download

DESCRIPTION

akuntansi fun

TRANSCRIPT

Page 1: Accounting Syaria
Page 2: Accounting Syaria

Secara bahasa syarikah berarti ikhtilath

(percampuran, yakni bercampurnya satu harta dengan harta yang lain, sehingga tidak bisa dibedakan antara keduannya.

Secara UmumSecara Umum

Akad kerjasama diantara pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari keuntungan .Dalam Musyarakah masing-masing mitra (LKS & Nasabah) sama-sama

menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu. baik yang sudah

berjalan maupun yang baru.

Pengukuran, pengakuan, penyajian dan pengungkapan transaksi musyarakah yang sebelumnya tercantum dalam PSAK 59(Akuntansi

Perbankkan Syariah), diganti PSAK 106(Akuntansi Musyarakah)

Page 3: Accounting Syaria

Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan kontribusi dana.

Musyarakah permanen: Bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) : Bagian dana entitas akan dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tertentu.

Mitra aktif: mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau menunjuk pihak lain.

Mitra pasif :mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah.

Page 4: Accounting Syaria

Menurut Fatwa DSN no.08/DSN-MUI/IV/2000 tentang musyarakah tanggal 13 April 2000, kententuan musyarakah :

1. Pernyataan ijab-Qobul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak.

2. Pihak yang berkontrak harus cakap hukum

3. Objek akad (modal kerja,keuntungan , kerugian)

Page 5: Accounting Syaria

a) Modal

b) Kerja

c) Keuntungan

d) Kerugian

1) Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainnya sama.

2) Modal terdiri dari aset perdagangan, seperti barang-barang property dsb.

3) Jika modal berbentuk asset maka harus di nilai dengan uang tunai dan di sepakati oleh mitra.

1) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi kesamaan porsi kerja bukan merupakan syarat. Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini dia boleh menuntut tambahan bagian keuntungan.

2) Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari mitranny. Kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak.

1) Keuntungan harus diklasifikasikan dengan jelas, untuk menghindari perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau ketika penghentian musyarakah.

2) Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan di awal yang ditetapkan bagi seorang mitra

3) Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadannya.

4) Sistem pembagan keuntungan harus tertuang jelas di akad

1) Kerugian harus dibagi secara proporsional menurut saham masing-masing mitra dalam modal

Page 6: Accounting Syaria

4. Biaya oprasional dan persengketaan Biaya operasional dibebankan pada modal bersama Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau tidak terjadi

perselisihan diantara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah

LANJUTAN

Menurut PSAK 106 tentang akuntansi musyarakah, karakteristik :5. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha, baik usaha yang sudah berjalan maupun usaha baru. Dalam mengembalikan dana dan bagi hasil telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada entitas(mitra lain)

6. Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk Kas, Setara kas, Aset non kas, dan Aset tidak berwujud ( lisensi dan hak paten)

7.Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana mitra lainnya, maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang disengaja.

8. Jika tidak terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa maka kesalahan yang di sengaja harus dibuktikan berdasarkan keputusan institusi yang berwenang.

9. Pendapatan usaha dibagi secara proporsional sesuai nisbah yang disepakati. Sedangkan kerugian dibebankan berdasarkan dana/modal yg disetor.

10. Jika salah satu mitra memberikan kontribusi lebih maka mitra tsb dapat memperoleh untung lebih besar.11. Porsi bagi hasil ditentukan berdasarkan nisbah.12. Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.

Page 7: Accounting Syaria

Musyarakah Permanen

Musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan

jumlahnnya tetap hingga akhir masa

akad.

Musyarakah Menurun

Musyarakah dengan ketentuan bagian dana mitra akan di alihkan

secara bertahap kepada mitra lainnya

sehingga bagian danannya akan

menurun dan pada akhir masa akad mitra

lain tersebut akan menjadi pemilik penuh

usaha tersebut.

Page 8: Accounting Syaria

LKS(mitra 1)

Tn. AMIRULLAH

(mitra 2)SYIRKA

H

(3) Nisbah 80%

(2) Modal syirkah 30%

(2) Modal syirkah 70%

(3) Nisbah 20%

(1) Proporsional modal 30%(1) Proporsional Modal 70%

Laba

Rugi

Pembelian secara bertahap ke-pesertaan LKS/Mitra 1

Penjualan/pemindahan ke-pesertaan secara bertahap kepada nasabah/ mitra 2

Page 9: Accounting Syaria

LKS(mitra Pasif)

Tn. AMIRULLAH

(mitra Aktif)

SYIRKAH

(3) Nisbah 80%

(2) Modal syirkah 30%

(2) Modal syirkah 70%

(3) Nisbah 20%

(1) Proporsional modal 30%(1) Proporsional Modal 70%

Laba

Rugi

Pembelian secara bertahap ke-pesertaan LKS/Mitra 1

Penjualan/pemindahan ke-pesertaan secara bertahap kepada nasabah/ mitra 2

AKUNTANSI MITRA PASIF(penyetor modal musyarakah) AKUNTANSI MITRA AKTIF

(Pengelola usaha Musyarakah)AKUNTANSI MITRA PASIF(Penyetor modal Musyarakah)

Dilakukan LKS (pasif)Dilakukan Nasabah (aktif)

Page 10: Accounting Syaria

1. Jika LKS hanya memberikan kontribusi modal saja dan tidak ikut serta dalam mengelola usaha disebut mitra pasif, maka LKS harus menetapkan Akuntansi Mitra Pasif

2. Mitra lain(Amirullah) selain memberikan kontribusi modal juga mengelola usaha musyarakah disebut mitra aktif. Peran mitra aktif : sebagai penyetor modal dan sebagai pengelola usaha.

Mitra aktif sebagai penyetor modal menerapkan Akuntansi Mitra Aktif (PSAK 106) paragraf yang mengatur penyetoran modal

Mitra aktif sebagai pengelola usaha maka menerapkan Akuntansi Mitra Aktif (PSAK 106) paragraf yang mengatur pengelolaan usaha

Dalam PSAK 106 hanya mengatur ketentuan mitra aktif, tidak membedakan ketentuan tentang mitra aktif sebagai penyetor modal atau pengelola usaha.

3. Ketentuan PSAK 106 tentang Akuntansi Musyarakah: Mitra aktif pengelola usaha harus membuat catatan terpisah dari catatan usahannya karean usaha milik bersama.

Page 11: Accounting Syaria

Akun Laporan Laba Rugi :1.Kerugian penyerahan aset musyarakah2.Keuntungan penyerahan aset musyarakah3.Pendapatan bagi hasil investasi musyarakah4.Beban akad musyarakah5.Kerugian musyarakah6.Beban penyusutan aset musyarakah7.Keuntungan pengembalian aset musyarakah (modal non kas)8.Kerugian pengembalian aset musyarakah (modal non kas)

Akun Laporan Laba Rugi :1.Kerugian penyerahan aset musyarakah2.Keuntungan penyerahan aset musyarakah3.Pendapatan bagi hasil investasi musyarakah4.Beban akad musyarakah5.Kerugian musyarakah6.Beban penyusutan aset musyarakah7.Keuntungan pengembalian aset musyarakah (modal non kas)8.Kerugian pengembalian aset musyarakah (modal non kas)

Akun Laporan Neraca :1.Investasi Musyarakah2.Keuntungan Musayarakah Tangguhan3.Cadangan penyisihan kerugian investasi4.Piutang jatuh tempo pengelola dana (piutang mitra aktif)5.Piutang pendapatan bagi hasil6.Akumulasi penurunan Nilai aset musyarakah.

Akun Laporan Neraca :1.Investasi Musyarakah2.Keuntungan Musayarakah Tangguhan3.Cadangan penyisihan kerugian investasi4.Piutang jatuh tempo pengelola dana (piutang mitra aktif)5.Piutang pendapatan bagi hasil6.Akumulasi penurunan Nilai aset musyarakah.

Page 12: Accounting Syaria

A. Biaya musyarakah Biaya yang dikeluarkan sebelum akad dapat diakui sebagai bagian dari investasi musyarakah atau menjadi beban mitra. Diatur dalam PSAK 106 : Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya biaya study kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan seluruh mitra.

Contoh :Tanggal 5-ags-2008 dibayar beban pra akad, seperti pembuatan studi

kelayakan proyek dan penelitian proyek sebesar Rp 1.000.000Jawab:1. Pada saat dilakukan pembayaran beban pra akad:Dr. Uang muka pra akad musyarakah Rp 1.000.000Cr. Kas Rp 1.000.000

2. Pengakuan Biaya Akad Musyarakaha. Jika tidak disepakati sebagai bagaian dari investasi musyarakahDr. Biaya Akad Rp.1000.000Cr. Uang muka pra akad musyarakah Rp 1000.000

b. Jika disepakati sebagai bagian dari investasi musyarakahDr. Investasi Musyarakah Rp 1.000.000Cr. Uang muka pra akad musyarakah Rp 1000.000

Page 13: Accounting Syaria

B. Penyerahan Modal Musyarakah Dapat berbentuk uang tunai/emas/perak yang setara. Dapat berbentuk hak tak berwujud : hak paten,gadai,

paten dll. Penyerahan modal dilakukan secara bertahap atau

sekaligus. Jika bertahap maka timbul kewajiban komitmen investasi

musyarakah dengan tujuan LKS memiliki komitmen yg tdk dapat dibatalkan oleh slh 1 pihak.

Contoh:Tanggal 1-ags-2008 pembiayaan musyarakah disetujui dan

disepakati oleh amirullah, LKS mempunyai kewajiban yang berupa komitmen atas investasi musyarakah sebesar Rp90.000.000

Dengan kesepakatan LKS sebagai penyedia modal memiliki kewajiban komitmen, jd jurnalnya:

Dr. Kontra komitmen investasi musyarakah Rp90.000.000Cr. Kewajiban komitmen Investasi musyarakah Rp90.000.000

Page 14: Accounting Syaria

C. Pengukuran Modal Musyarakah Non Kas

PSAK 106: 29. investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset yang diserahkan akan berkurang nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan amortisasi keuntungan tangguhan.

Contoh:Modal non kas awal akad :Mesin pemintal ‘yamato’