kerangka acuan kerja bandara

Upload: hamdi-muhammad

Post on 15-Oct-2015

371 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Metode

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    1/15

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BANDARA

    STUDI RANCANGAN TEKNIK TERINCI SISI UDARA TAHAP I

    BANDARA LONG ALANGO

    1. PENDAHULUANPROYEK : PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANDARA

    LONG ALANGO

    PEKERJAAN : STUDI RANCANGAN TEKNIK TERINCI SISI

    UDARA TAHAP I

    LOKASI : LONG ALANGO KECAMATAN BAHAU HULU

    SUMBER DANA : APBD KABUPATEN MALINAU

    WAKTU PELAKSANAAN : 90 (Sembilan Puluh) hari kalender

    1.1. LATAR BELAKANG STUDINegara Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yang

    mempunyai 13,670 pulau dengan 6,000 pulau berpenduduk, terbentang dari

    Barat ke Timur sejauh 5,100 km, dari Utara ke Selataan sejauh 1,900 km.

    Dengan keadaaan geografis tersebut, transportasi udara menjadi salah satu faktor

    penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dan

    keseimbangan ekonomi daerah.

    Bandar Udara sebagai prasarana penyelenggaraan penerbangan dalam

    menunjang aktivitas suatu wilayah perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan

    penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Agar

    penyelenggaraan layanan jasa bandar udara dapat terwujud dalam satu kesatuan

    tatanan kebandarudaraan secara nasional yang andal dan berkemampuan tinggi,maka dalam proses penyusunan penataan bandar udara tetap perlu

    memperharikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan,

    keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional. Hal ini sesuai

    sebagaimana diatur dalam UU No.24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, UU

    No. 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, dan yang ditindaklanjuti dengan

    Pereturan Pemetintah No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, peraturan

    Pemerintah No.3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

    serta KM Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang

    Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, serta KM Menteri Perhubungan No.

    KM 83 Tahun 1998 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan

    Departemen Perhubungan.Bandar Udara Long Alango di Kabupaten Malinau merupakan salah satu

    bandara pendukung perkembangan sosial ekonomi di Kabupaten Malinau pada

    khususnya dan Propinsi Kalimantan Timur pada Umumnya. Sebagaimana yang

    tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 tahun 2002 tentang

    Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, bahwa dokumen perencanaan yang

    harus dilengkapi diantaranya adalah rencana induk, rancangan awal dan

    rancangan teknis terinci yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

    Untuk itu, pembangunan Bandar Udara Long Alango di Kabupaten Malinau Kalimatan Timur harus menyelenggarakan studi Rancangan Teknis Terinci

    Fasilitas Sisi Udara sesuai dengan Keputusan Menteri Nomor 48 tahun 2002

    tersebut.

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    2/15

    1.2. MAKSUD DAN TUJUANPekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan merupakan Studi Rancangan

    Teknis Terinci Sisi Udara Tahap 1 Bandar Udara Long Alango.

    Maksud pelaksanaan pekerjaan adalah untuk membuatan Rancangan Teknis

    Terinci Sisi Udara Tahap 1 Bandar Udara malinau, dengan Program

    Pembangunan Bandar Udara yang meliputi pengolahan data-data, kajian teknistertahap kondisi tanah, material yang digunakan, desain perkerasan, gambar

    desain, perhitungan volume pekerjaan, rencana anggaran biaya, dan dokumen

    lelang.

    Tujuan Pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk menyediakan infrastruktur

    transportasi udara supaya tercapai pelayanan bandar udara yang cepat,aman,

    efisien dan optimal baik terhadap keselamatan operasi penerbangan, penumpang

    maupun pengguna jasa bandar udara lainnya, guna memenuhi pertumbuhan

    permintaan jasa angkutan udara serta mendukung pertumbuhan ekonomi

    masyarakat Kalimatan Timur khususnya dan Negara Indonsia pada umumnya.

    1.3. DASAR / ACUAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGANDasar /acuan peraturan perundang-undangan dalam penyusunan dan

    pelaksanaan Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I (pertama) Bandar

    Udara Long Alango Malinau mengacu pada :

    a. UndangUndang.1) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan ( Lembaran

    Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    3481);

    2) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.b. Peraturan Pemerintah

    1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan danKeselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9,

    Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);

    2) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

    Nomor 4146);

    3) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barangdan jasa Pemerintah.

    c. Keputusan Menteri dan Keputusan Direktur Jenderal PerhubunganUdara1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, tentang

    Tatanan Kebandarudaraan Nasional;2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, tentang

    Sertifikasi Operasi Bandar Udara;

    3) Keputusan Menteri perhubungan Nomor 48 Tahun 2002, tentangPenyelenggaraan Bandar Udara Umum;

    4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2002, tentangPeraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR);

    5) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :SKEP/161/IX/ 03 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan /

    Perancangan Landasan Pacu, Taxiway, Apron pada Bandar Udara;

    6) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /113/VI /2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan ListrikPenerbangan;

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    3/15

    7) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 114 /VI /2002 tentang Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar

    Udara (Airfield Lighting System);

    8) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 347 /XII /1999 tentang Standard Rancang Bangun dan / atau Rekayasa

    Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara;9) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 79 /VI

    /2005 tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pengoperasian dan

    Pemeliharaan Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar

    Udara;

    10)Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/80/VI/2005 tentang Pedoman Teknis Spesifikasi Peralatan Fasilitas Sisi Udara

    dan Sisi Darat Bandar Udara;

    11)Standar dan Spesifikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat JenderalPerhubungan Udara, Depatemen Perhubungan RI yang relevan;

    12)Standar dan Spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga,Departemen Pekerjaan Umum RI;

    13)Standar Nasional Indonesia (SNI);14)Peraturan dan Standar lain yang relevan.

    d. Standar Internasional1) CAO Annex 1 sampai dengan Annex 19, Edisi Terakhir, beserta

    manualnya yang trdiri dari :

    a) Aerodrome Design manual (Doc 9157), terdiri dari :Part 1 - Runways

    Part 2 - Taxiways, Aprons and Holding Bays

    Part 3 - Pavements

    Part 5 - Electrical Systemsb) Airport Planning Manual (Doc 9184), terdiri dari :

    Part 1 - Master PlanningPart 2 - Land Use and Enviironment Control

    Part 3 - Guidelines for Consultant / Construction Services

    2) FAA Advisory Circular Nomor 150 /5320 -6C, Airport PavementDesign and Evaluation,

    3) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5B, Airport Drainage,4) Standard Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh Pabrikan

    Pesawat;

    5) Amerika Standard Testing Material (ASTM); ASHTO;6) Dan standard lainnya yang relevan dengan jenis pekerjaan.e. Studi Terkait Lainnya1) Studi Kelayakan Pembangunan Bandar Udara Long Alango.2) Studi Rencana Induk Bandar Udara Long Alango.3) Studi- studi terkait yang berkaitan dengan pembangunan Bandar Udara

    Long Alango.

    1.4. SUMBER DANASumber dana yang akan digunakan sebagai pembiayaan pekerjaan ini berasal

    dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malinau (APBD)

    Tahun Anggaran 2009, melalui DIPA Nomor ..............................

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    4/15

    2. GAMBARAN UMUM WILAYAH LOKASI PEKERJAANBandar Udara Long Alango terletak di Kabupaten Malinau, yang merupakan salah satu

    Kabupaten di propinsi Kalimantan Timur. Secara geografi terletak antara 1o21 36 4o10 50 LU dan antara 114o35 22 116o50 55 BT. Luas wilayah daerah ini adalah42.620,70 Km2. Daerah ini berbatasan dengan : Kabupaten Nunukan di utara,

    Kabupaten Bulungan ditimur, Kabupaten kutai Barat di selatan, Negara Malaysiatimur, serawak di barat.

    Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi sembilan kecamatan. Daerah ini

    mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain disektor perkebunan

    dengan komoditi utam yang dihasilkan pada tahun 2006 berupa kakao (721 ton), kopi

    robusta berupa (597 ton), kelapa dalam (210 ton). Untuk kegiatan pertanian, hasil

    pertanian utama berupa padi, tanaman holtikultura, dan palawija Hampir 99%.

    Kabupaten Malinau ini berupa ini berupa hutan, Dari hutan yang sebagian besar

    berstatus hutan produksi, berbagian hasil hutan dihasilkan. Mulai dari hasil hutan non-

    kayu seperti madu, damar, sarang burung walet di gua di dalam hutan yang

    pemasarannya berskala lokal, hingga komoditas unggulan berupa gaharu dan kayu

    bulat yang laku dijual keluar Kalimantan. Gaharu biasanya diproses terlebih dalulu diPulau Jawa sebelum diekspor ke luar negara.

    Selain kekayaan plasma nutfah berupa hutan, bumi Malinau juga mempunyai

    kandungan bahan tambang yang bernilai tinggi. Salah satunya adalah batu bara yang

    dikelola PT Bara Dinamika Muda Sukses. Dari hasil pertanian dan perkebunan ini

    berdampak besar juga terhadap perdagangan.

    Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian.

    Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan

    para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun

    jasa, daerah ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya

    sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

    3. LINGKUP STUDI / PEKERJAAN3.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup Pekerjaan Studi Rancangan Teknis Terinci Sisi Udara Tahap 1 Bandar

    Udara Long Alango, mencakup hal-hal sebagai berikut :

    1. Investasi Data dan Informasi terkait, meliputi :a) Hasil studi / pekerjaan Pembuatan Rancana Induk Bandar terakhir;

    b) Data Topografi dan fisiografi (peta situasi Bandar Udara);c) Data Utilitas (Kapasilitas dan Jaringan );d) Data hasil penyelidikan tanah (Soil Investigation);e) Data kondisi/kualitas air tanah dan air permukaan setempat;f) Data temperature dan kelembaban udara tiap bulan dalam satu tahun

    penuh dari BMG;

    g) Harga satuan barang dan jasa setempat;h) Dan data - data lainnya yang diperlukan;

    2. Kajian awal terhadap faktor faktor terkait dengan pengembangan bandarudara.

    3. Survey lapangan ( lokasi bandar udara ), meliputi :a) Pemetaan Topografi (situasi) bandar udara;

    b) Penyelidikan tanah (soil investigation);c) Analisis data dan informasi berdasarkan hasil inventarisasi data dan

    informasi serta survey lapangan;

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    5/15

    4. Analisis dan Penyusunan Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap IBandar Udara Long Alango ,mencakup halhal sebagai berikut :a) PekPekerjaan Pendahuluan;

    b) Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara, meliputi Landasan Pac(Runway), Penghubung Landas Pacu ( Taxiway ), Runwaystrip, Apron,

    RESA,Stopway,Turning Area;c) Sistem drainase (termasuk sub drainage dan controll water table) dan

    regulating pond;

    d) Sistem jaringan listrik pada fasilitas sisi udara Tahap I;3.2. HASIL / PRODUK YANG DIHARAPKAN

    Hasil / produk yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Studi Rancangan

    Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I Bandar Udara Long Alango, adalah sebagai

    berikut :

    1) Dokumen Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I Bandar UdaraMalinau.

    2) Pembuatan Dokumen Lelang yang mengacu kepada Keputusan PresidenNomor : 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,

    meliputi :

    a) Rencana Kerja dan Syarat syarat Studi Rancangan Teknik Terinci SisiUdara Tahap I Bandar Udara Malinau;

    b) Bill of Quantity Pekerjaan Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi UdaraTahap I Bandar Udara Malinau;

    c) Engineer Estimate Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap IBandar Udara Malinau.

    4. PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUANKERJA (KAK)

    4.1. PEMAHAM,AN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJAPenyedia jasa diharapkan memberikan pemahaman terhadap kerangka acuan kerja

    (KAK) agar dapat memahami lingkup serta jasa konsultasi dan juga aspek utama

    dari kegiatan penyusunan Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I

    Bandar Udara Malinau.

    4.2. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJABerdasarkan pemahaman penyedian jasa, penyedian jasa dapat menyampaikan

    tanggapan terhadap kerangka acuan kerja (KAK) dalam rangka pencapaiansasaran.

    5. URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN5.1. PENDEKATAN TERHADAP PERMASALAHAN

    Bandar Udara merupakan prasarana angkutan udara untuk melayani pergerakan

    arus penumpang dan barang secara lancar, aman dan cepat. Dalam upaya

    penyediaan prasarana angkutan udara (bandar udara) tersebut. Penyelenggara

    Bandar Udara perlu memperlihatkan persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh

    ICAO dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam perencanaan,

    perencanaan / rekayasa dan pembangunan / instalasi fasilitas bandar udara. Dalammenyiapkan / menyediakan fasilitas bandar udara, konsistensi antara pemahaman

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    6/15

    Kerangka Acuan Kerja (KAK), lingkup pekerjaan serta layanan, rencana kerja,

    tenaga ahli, organisasi dan fasilitas penunjang harus terjadi dengan baik, guna

    mendapatkan kelengkapan dokumen Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara

    Tahap I Bandar Udara Long Alango, sehingga pekerjaan pembangunan dapat

    dilaksanakan dengan baik dan lancar.

    5.2. PEKERJAAN PERSIAPANPekerjaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultan

    sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah langkah yang akandilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup :

    1) Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail ;2) Metodologi peleksanaan pekerjaan ;3) Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, Jadwal

    Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) dalam bentuk barchart, Network

    Plainning, Susunan Tenaga Ahli yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan

    pekerjaan, Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan, Perlengkapan /

    Peralatan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;4) Pengumpulan data dan informasi sekunder (Studi Kepustakaan / Literatur) ;5) Menyiapkan checklist data, kuisioner dan formform penelitian yang

    diperlukan dalam pengumpulan data dengan melakukan koordinasi /

    konsultasi teknis dengan Unit Kerja terkait.

    5.3. PEKERJAAN STUDI RANCANGAN TEKNIK TERINCI SISI UDARATAHAP I BANDAR UDARA MALINAUPekerjaan Penyusunan Studi rancangan teknik terinci Sisi Udara Tahap I Bandar

    Udara Long Alango yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa harus

    memperhatikan standar/spesifikasi teknis yang ada dengan disertai

    perhitungan/asumsi yang dapat diterima.

    5.4. PENDEKATAN TEKNIKDalam merencanakan suatu Fasilitas Sisi Udara pada bandar udara penyedia jasa

    perlu melakukan pendekatan teknis yang membutuhkan integrasi diberbagai

    bidang dan tingkat keahlian yang benar dan berkualitas (Qualified), dengan

    mengutamakan produk dalam negeri dalam perencanaannya.

    5.5. INVENTARISASI DATA DAN INFORMASI5.5.1. Pekerjaan Persiapan

    a) Inventarisasi dan kompilasi data sekunder yang diperlukan untukpelaksana pekerjaan ini, meliputi :1) Data Topografi, Fisiografi, Hidrologi dan Meteorologi, berupa :

    - Peta Situasi lokasi bandar udara.- Peta Topografi lokasi bandar udara.- Data Kondisi tanah hasil penyelidikan tanah di lokasi bandar

    udara.

    - Data Sumber Material/Quarry yang ada di lokasi.- Data curah hujan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.- Data suhu, kelembaban udara serta arah dan kecepatan angin

    dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

    2) Dokumen/hasil studi yang terkait dengan perencanaan konstruksisipil.

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    7/15

    3) Data Harga satuan daerah setempat yang meliputi harga bahan,upah dan unit pekerjaan konstruksi.

    b) Data Primer yang diperlukan, meliputi :I. Pengukuran Topografi

    Pengukuran Topografi dimaksudkan untuk memetakan keadaan

    dan situasi bandar udara dengan ketelitian yang dapatdipertanggung jawabkan, sesuai dengan cakupan studi yang

    dilaksanakan, meliputi :

    Orientasi LapanganOrientasi lapangan dimasudkan untuk pengenalan lebih jauh

    tentang kondisi areal survey, mengempulkan berbagai

    informasi tentang keadaan lapangan yang akan di survey

    peserta perubahan perubahan yang ditemui di lapangansebagai masukan dalam penyempurnaan peta rencana kerja.

    Pemasangan Patok Tetap (Bench Mark)Jumlah Bench Mark (BM) yang akan dipasang minimum

    adalah 10 (sepuluh) buah termasuk untuk staking out landaspacu, landas hubung, landas parkir, dengan notasi yang telah

    disepakati bersama dan dipasang pada lokasi yang sesuai

    dengan rencana perletakan BM yang telah ditentukan diatas

    peta dasar. Bencb Mark berukuran (1,00 x0,30 x 0,30) m3

    dibuat dari campuran beton, diberi kerangka besi ditengah-

    tengahnya, dipasangi baut kuningan dan diberi nomor /kode

    pengenal. Bench Mark ditanam o,75 m sehingga bagian yang

    berada diatas permukaan tanah 0,25 m. BM ditanam di tempat

    yang aman dan mudah di dicari dan dipasang sesuai dengan

    tempat yang telah direncanakan pada tahap persiapan.

    Pengukuran Koordinat (Kerangka Dasar Horizontal)Pengukuran koordinat titik Bench Mark (BM) dilakukan

    dengan menggunakan peralatan Electronic Total Stasion (ETS)

    atau Global Positioning System (GPS) Geodetik yang diikatkan

    pada titik titik kerangka dasar hirizontal nasional terdekatatau Bench Mark (BM) eksisting yang telah ditetapkan oleh

    BAKOSURTANAL, BPN atau instansi lain yang dapat

    dipertanggung jawabkan akurasi datanya.

    Pengamatan AzimutPengamatan Asimuth dilakukan dengan menggunakan

    peralatan Electronic Total Stasion (ETS) atau GlobalPositioning System (GPS) Geodetik yang diikatkan pada titik titik kerangka dasar hirizontal nasional terdekat atau Bench

    Mark (BM) eksisting yang telah ditetapkan oleh

    BAKOSURTANAL, BPN atau instansi lain yang dapat

    dipertanggung jawabkan akurasi datanya melalui pengamatan

    sekurang-kurang 1 (satu) jam

    Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi :a) Pengukuran Sipat Datar Utama

    Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Tiik Tinggi

    Nasional (TTG) atau titik titik lain yang ketinggiaannya

    dalam sistem nasional / MSL (Mean Sea Level).Jalur Pengukuran Sipat Datar Primer akan mengikuti jalur

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    8/15

    pengukuran poligon primer kecuali bila ditentukan daerah

    yang terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan

    dilakukan pengaturan waterpass, maka akan menggunakan

    cara trigonometris.

    Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :

    - Alat Sipat Datar yang digunakan adalah AutomaticLevel Arde 2, seperti Wild NAK Zeiss Ni.

    - Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon utama.Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang

    (atas,tengah,bawah).

    - Minimal 2 (dua) kali dalam setiap minggu alat harusdicek kesalahan garis bidik (kolimasi).

    - Jumlah slog perseksi harus genap.- Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarak

    belakang (DB) sama dengan jarak muka (DM) apabila db # dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasiterhadap fakor koreksi garis bidik.Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambu

    maksimum 50 meter.

    - Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang.Rambu harus diberi alas atau straatpot, kecuali pada

    patok kayu atau BM.

    - Dalam pengukuran sipat datar, rambu rambu harusdigunakan secaraselngseling sehingga rambu yangdiamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhir

    pada setiap seksi.

    - Tinggi patok kayu dan BM dari permukaan tanah harusdiukur

    - Kesalahan penutup maksimum 8D mm dimana : Dadalah jarak dalam km.

    b) Pengukuran Sipat Datar Cabang (Sekunder)Jalur Pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalur

    Pengukuran Poligon Cabang.

    Adapun spesifikasi teknis pengukurannya sebagai berikut :

    - Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon cabang(sekunder) dan menggunakan alat ukur Automatic Orde

    (WILD NAK 1, Soskia S 3 A.

    Pengukuran perseksi dilakukan untuk arah pergi sajadan dilakukandengan double stand dengan pembacaan

    rambu lengkap (BT, BA, BB).

    Toleransi salah penutup beda tinggi (T)

    T = (15D) mmD= Jarak antara 2 (dua) titik kerangka dasar vertikal

    dalam satuan kilometer.

    Ketentuan lain sama seperti pada Sipat Dasar Utama.

    c). Pengukuran Situasi

    II. Penyelidikan Tanah

    Pekerjaan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputipengambilan sample di lapangan dan pengujian di

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    9/15

    laboratorium untuk mendapatkan data

    kondisi/karakteristik tanah terutama pada areal rencana

    pembangunan fasilitas bandar udara, serta kajian

    tanah/kesimpulan terhadap jenis perkerasan baik flexible

    maupun rigid.

    1. Pekerjaan di lapangan, meliputi :

    Sondir, dilakukan sampai kedalaman lebih dari 20 meter

    atau sampai ditemukan tanah keras yang dinyatakan

    dalam tegangan konus qc > 150 kg / cm2. Jumlah sample

    minimal 5 (lima) titik.

    Bor mesin, dilakukan sampai kedalaman 20 meter atau

    sampai lapisantanah keras yang didefinisikan dari hasil

    pembacaan SPT > 50. SPT dilakukan setiap 1,5 meter,

    jika SPT telah mencapai > 50, maka pengeboran akan

    dihentikan meskipun belum mencapai 20 meter atau jika

    SPT tidak pernah mencapai > 50, pengeboran dihentikanpad kedalaman 20 meter dari permukaan tanah.Pada saat

    boring, dilakukan pula pengambilan sampel undisturbed

    (tidak terganggu) dengan menggunakan tabung sampel

    pada setiap penggantian tanah. Jumlah minima sample 5

    (lima) titik.

    Test Pit minimal 4 (empat) titik.

    Pengambilan sample pada lokasi sumber material

    (quarry) sebanyak 2 lokasi, dengan jumlah sample

    masing masing 2 sample, baik untuk materialaggregate maupun material tanah, dan sub base.

    2. Pekerjaan di laboratorium

    Dengan diperolehnya sample tanah dari hasil boring,

    maka test laboratorium yang dilakukan adalah :

    Indeks Propertis.

    Atterberg Limits

    Modified Proctor dan Soaked CBR

    Consolidation Test

    Permeability Test

    Soil Classification

    Triaxial Test & Direct Shear

    Pemeriksaan untuk tanah timbunan dari quarry, maka

    test laboratorium yang dilakukan adalah :

    Indeks Propertis.

    Atterberg Limits

    Modified Proctor dan Soaked CBR

    Consolidation Test

    Permeability Test

    Soil Classification

    Pemeriksaan untuk material konstruksi aggregate dariquarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah :

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    10/15

    Soaked CBR

    Soundness Test

    Abrasion Test

    Grading Limit / Sieve Analyze

    5.5.2 Penyusunan Studi Rancangan Teknik TerinciSisi Udara Tahap I

    5.5.2. Bandar Udara Long Alango.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini meliputi :

    a. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi :

    1). Data dan konsep perencanaan

    Data perencanaan.

    Standar dan peraturan yang digunakan.

    2). Analisa Pekerjaan Tanah

    Penyiapan dan Pembersihan Lahan.

    Rencana Ketinggian Rencana (Leveling).Volume Galian dan Timbunan.

    Sumber Material.

    b. Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara, meliputi :

    1). Analisa dan Perancangan Runway Tahap I

    Analisa Panjang Runway

    Perencanaan Turning Pad.

    Geometrik Profil memanjang dan melintang runway.

    2). Analisa dan Perancangan Taxiway Tahap I

    Analisa Panjang Taxiway.

    Perencanaan Fillet.

    Geometrik Profil memanjang dan melintang taxiway.

    3). Analisa dan Perancangan Apron Tahap I

    Analisa Perluasan Apron.

    Geometrik Profil Apron.

    4). Analisa dan Perancangan Runway Strip Tahap I

    Analisa dan perencanaan Shoulder, Stopway, Clearway.

    Analisa dan Perencanaan RESA.

    5). Analisa dan perancangan Marka dan Rambu Tahap I

    Persyaratan Teknis Marka dan Rambu.

    Marka di daerah pergerakan pesawat udara.

    6). Analisa dan Perancangan Konstruksi Pagar di lingkungan Bandar

    Udara Tahap I

    Jenis atau Kriteria Pagar Pengaman

    7). Analisa Drainage termasuk Sub drainage, Water Table, regulating

    Pond, Gorong Gorong, Box Culvert dan Tanggul. Perencanaan SystemDrainase :

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    11/15

    Kebutuhan Prasaran Drainase.

    Tata Letak Jaring Drainase.

    Konstruksi Jaring Drainase.

    5.5.3 Prakiraan Kebutuhan Biaya

    Prakiraan biaya pembangunan agar dibuat secara rinci disesuaikan denganpentahapan pembangunan Fasilitas Sisi Udara yang optimal berdasarkan

    kebutuhan operasional dan standar harga satuan rupiah, bahan dan

    peralatan terakhir yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat

    dan/atau satuan harga pasar yang berlaku.

    6. KETENTUAN PELAKSANAAN RENCANA KERJA

    6.1 PERSYARATAN UMUM

    1. USULAN TEKNIS

    Usulan teknis wajib dibuat oleh Konsultan untuk menjelaskan pandangandan rencana pelaksanaan pekerjaan secara rinci dan jenis mudah

    dimengerti yang isinya mencakup hal hal sebagai berikut :a. Tanggapan dan saran mengenai linkup pekerjaan Konsultan sesuai

    Kerangka acuan Kerja (Term of Reference)

    b. Pendekatan teknis dan metodologi yang diterapkan dalam pekerjaan.

    c. Rencana Kerja dan Susunan Organisasi Pelaksana serta Jadwal

    Pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Konsultan.

    d. Daftar Personil dan Rencana Penugasan untuk kegiatan di kantor

    maupun di lapangan serta perkiraan kebutuhan Man Mouth dalambentuk Diagram dan Bar Chart.

    e. Perincian tugas masingmasing personil dalam pelaksanaan pekerjaan.f. Daftar Riwayat Hidup Personil yang diusulkan dengan mencantumkan

    nama,tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir disertai lampiran

    fotocopy ijazah terakhir, pengalaman kerja disertai bukti dari pengguna

    jasa berupa surat keterangan atau kontrak, jabatan dalam perusahaan

    ditandatangani yang bersangkutan serta diketahui oleh Pimpinan

    Perusahaan disertai Cap Perusahaan.

    g. Surat Pernyataan bersedia ditugaskan sebagai tenaga ahli untuk

    Pekerjaan Pembuatan Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I

    Bandar Udara Long Alango dan sanggup melaksanakan tugas yang

    diberikan sampai dengan pekerjaan dimaksud selesai, yang du buat diataskop surat, bermeterai Rp. 6.000,- dan ditandatangani yang bersangkutan.

    h. Daftar peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan

    status kepemilikannya diketahui oleh Pimpinan Perusahaan disertai cap

    Perusahaan.

    i. Daftar pengalaman Perusahaan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun

    terakhir, dengan mencantumkan nama proyek,lokasi, nilai kontrak,

    lingkup pekerjaan, pemberi tugas, waktu pelaksanaan secara lengkap

    bulan dan tahunnya, diketahui oleh Pimpinan Perusahaan disertai Cap

    Perusahaan. Pengalaman harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna

    jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan yang bersangkutan selama 7

    (tujuh) tahun terakhir atau perjanjian kontrak.j. Daftar Pekerjaan yang sedang dan akan dilaksanakan dengan

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    12/15

    mencantumkan perincian sebagaimana butir (i) dan diketahui oleh

    Pimpinan Perusahaan disertai cap Perusahaan.

    k. Usulan Pelaksanaan Pekerjaan lapangan.

    Keterangan lebih lanjut mengenai Dokumen Penawaran Teknik akan

    diuraikan secara lebih terinci dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat.

    2. USULAN BIAYA

    Usulan biaya berupa penjelasan rinci uraian biaya yang diperlukan untuk

    pekerjan ini wajib dibuat oleh Konsultan, yang mencakup :

    a. Biaya langsung personil, meliputi biaya tenaga ahli dan tenaga ahli dan

    tenaga pendukung yang besarnya ditentukn berdasarkan usulan kebutuhan

    Man Month dan Billing Rate dari masing masing jabatan personil yangdiusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan.

    b. Biaya langsung non personil, meliputi biaya survey, biaya utilisasi

    kantor dan komunikasi, biaya peralatan kantor dan biaya pelaporan yang

    diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku.

    c. Surat Ususlan Biaya, dengan menyebutkan besarnya biaya yangditawarkan atau diusulkan, diatas kertas bermaterai.

    d. Rekpitulasi biaya pekerjaan termasuk pajak. Keterangan lebih lanjut

    mengenai Dokumen Penawaran Harga akan diuraikan secara lebih terini

    dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat.

    6.2 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA

    Penyedia jasa harus memperhatikan subtansi Kerangka Acuan, maksud

    dan tujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan,

    Penyedia jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai

    bidang keahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim

    kerja.

    6.3 TENAGA AHLI

    Penyedia Jasa harus menguraikan Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban

    Tenaga Ahli yang diusulkan dalam kegiatan pekerjaan ini. Tenaga ahli

    yang akan diusslkan adalah Tanaga Ahli yang sepnuhnya dapat dilibatkan

    untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Man Mouth yang

    ditetapkan.

    Adapun tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini

    dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional sesuai bidang

    tugasnya masing masing adalah sebagai berikut :1. Ahli Perencanaan Bandar Udara sebagai Team Leader, berpendidikanS-1 Teknik Sipil/ Teknik Arsitektur yang memiliki pengalaman sesuai

    penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan bandar udara selama 13

    tahun.

    2. Ahli Teknik Sipil, berpendidikan S-1 Teknik Sipil yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan

    pavement dan Bandar Udara selama 9 tahun.

    3. Ahli Hidrologi/Drainase, berpendidikan S-1 Teknik Sipil yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan

    Drainase selama 9 tahun.

    4. Ahli Navigasi Penerbangan, berpendidikan S-1 TeknikElektro/Telekomunikasi atau D3 PLLU yang memiliki pengalaman sesuai

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    13/15

    penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan selama 9 tahun.

    5. Ahli Geodesi, berpendidikan S-1 Geodesi/Teknik Sipil yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan dan

    pengukuran selama 9 tahun.

    6. Ahli Geoteknik, berpendidikan S-1 Teknik Sipil/Geologi yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaanpavement selama 9 tahun.

    7. Ahli Elektrikal, berpendidikan S-1 Teknik Elektro yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan

    selama 9 tahun.

    8. Ahli Quantity Surveyor, berpendidikan S-1 Teknik yang memiliki

    pengalaman sesuai penugasan dan keahliannya dibidang perencanaan

    selama 9 tahun.

    6.4 TENAGA PENUNJANG

    1. Cad Operator, berpendidikan D3 atau SMU yang memiliki pengalaman

    kerja pada bidang tugasnya.2. Operator Komputer, berpendidikan D3 atau SMU yang memiliki

    pengalaman kerja pada bidang tugasnya.

    3. Administrasi/Keuangan, berpendidikan D3 atau SMU yang memiliki

    pengalaman kerja pada bidang tugasnya.

    4. Office Boy.

    6.5 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Rancangan Teknik Terinci Sisi

    Udara Tahap I Bandar Udara Malinau adalah 90 (sembilan puluh) hari

    kalender, dengan perincian jadwal pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

    1). Penyusunan Laporan Pendahuluan : 10 hari

    2). Penyusunan Laporan Antara : 20 hari

    3). Penyusunan Laporan Pra Akhir : 30 hari4). Tahap Laporan Akhir : 30 hari

    Jumlah : 90 hari

    6.6 JADWAL PENUGASAN PERSONIL

    Untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Penyusunan Studi Rancangan

    Teknik Terinci Sisi Udara Tahap I Bandar Udara Long Alango, makaKonsultan harus menyampaikan mengusulkan jadwal penugasan personil

    dengan membuat (Manning Schedule).

    6.7 PRESENTASI DAN DISKUSI

    Presentasi dan diskusi dengan Kelompok Pendamping (Counterpart Team)

    dan Panitia Pengarah (Steering Committee) perlu dilakukan oleh

    Konsultan Pelaksana dalam upaya penyempurnaan pelaporan pekerjaan

    agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan serta tidak bertentangan

    dengan peraturan, pedoman, kriteria dan standar yang berlaku.

    6.8 SISTIM PELAPORAN DAN PENGGAMBARANPelaporan pelaksanaan pekerjaan dan penggambarannya wajib dibuat oleh

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    14/15

    Konsultan Pelaksana untuk disampaikan kepada Pemberi Tugas sesuai

    dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

    a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

    Laporan Pendahuluan dibuat dan diserahkan oleh Konsultan Pelaksana

    yang berisi :1) Uraian kegiatan yang akan dilakukan oleh Konsultan Pelaksana dalam

    pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana kegiatan survey lapangan dan

    lampiran lampiran (Check List Data, Kuisioner dan Form) yangdiperlukan untuk mengumpulan data dan informasi.

    2) Analisis awal mengenai kondisi eksisting dilokasi pekerjaan studi yang

    akan dilaksanakan, berdasarkan studi kepustakaan/data sekunder yang

    telah diperoleh.

    3) Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri

    dari: 1 (satu) buku asli 9 (sembilan) buku copy.

    b. Laporan Antara (Interim Report)Laporan antara dibuat dan diserahkan oleh Konsultan Pelaksana yang

    terdiri :

    1) Hasil Perolehan data dan informasi dari pekerjaan survey lapangan

    berikut analisa awal yang meliputi konsep awal rencana kebutuhan

    fasilitas bandar udara.

    2) Laporan antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1

    (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.

    c. Laporan Survey dan Penyelidikan Tanah

    Laporan hasil survey pemetaan topografi sebayak 5 (lima) buku yang

    terdiri dari 1 (satu) buku asli dan 4 (empat) buku copy dan penyelidikan

    tanah sebanyak 5 (lima) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 4

    (empat) buku foto copy berupa gambar dan perhitungan / analisis.

    d. Konsep Laporan Akhir ( Draft Final Report )

    Laporan Pra - Akhir dibuat dan diserahkan oleh Konsultan yang berisi :

    1) Rencana Detail kebutuhan fasilitas sisi udara bandar udara yang

    melingkupi rencana detail runway, taxiway, apron, marka, drainase,

    fasilitas jalan inspeksi, pagar pengaman.

    2) Penyempurnaan hasil konsep awal rencana yang dituangkan melalui

    konsep akhir rencana kebutuhan fasilitas sisi udara bandar udara denganmemperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi

    dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan kelompok teknis pendamping.

    3) Laporan Pra Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiridari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.

    e. Laporan Akhir ( Final Report)

    Laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh Konsultan Pelaksana yang

    berisi :

    1) Hasil Akhir analisa dan rencana detail kebutuhan fasilitas pokok dan

    penunjang bandar udara.

    2) Penyempurnaan hasil dari Laporan PraAkhir dengan memperhatikan

    tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yangtelah dilaksanakan dengan kelompok teknik pendamping.

  • 5/25/2018 Kerangka Acuan Kerja Bandara

    15/15

    3) Laporan akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1

    (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.

    f. Ringkasan Laporan Akhir ( Executive Summary )

    Ringkasan Laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh Konsultan Pelaksanayang berisi :

    1) Ringkasan laporan akhir analisa dan rencana detail kebutuhan fasilitas

    pokok dan penunjang sisi udara.

    2) Ringkasan laporan akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri

    dari 1 (satu) buku asli 9 (sembilan) buku copy yanh dicetak berwarna

    diatas kertas ukuran A4

    g. Album Gambar

    Gambar gambar Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi UdaraBandar Udara (Detail Engineering Design) yang telah disahkan dalam

    format kertas A1 (Asli) Kalkir sebanyak 1 (satu) Album dan Blueprint A1(asli) sebanyak 1 (satu) Album, format kertas A3 sebanyak 2 (dua) Album

    dan 5 (lima) soft copy dalam bentuk CD (Compact Disc)

    h. Dokumen Lelang

    Dokumen lelang yang mengacu pada keputusan Pressiden Nomor 80

    Tahun 2003 (BAB II 2.2.c),masing masing dibuat sebanyak 5 (lima)buku yang berisi :

    1) Rencana Kerja dan Syarat - syarat

    2) Bill of Quantity (BOQ)

    3) Engineer Estimate dan Analisa Harga Satuan

    6.9 LAIN-LAIN

    Ketentuan-ketentuan lain yang belum tercakup dalam ketentuan ini,

    apabila diperlukan akan diberikan kepada Konsultan Pelaksana sebagai

    pelengkap/