keracunan makanan

21
Keracunan Makanan 1

Upload: ferdiansyah-pey

Post on 09-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

te

TRANSCRIPT

Page 1: Keracunan Makanan

1

Keracunan Makanan

Page 2: Keracunan Makanan

2

Keracunan makanan perlu dicurigai bila anak sakit perut, diare, muntah, dapat disertai demam secara mendadak setelah 1-96 jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Keracunan makanan bisa diakibatkan karena adanya kontaminasi pada bahan pangan ataupun toksin yang memang sudah ada pada bahan pangan tersebut.

Page 3: Keracunan Makanan

3

EPIDEMIOLOGI Di tahun 2004 telah terjadi lebih dari 50 kali

kejadian keracunan makanan massal (korbannya lebih dari 10 orang) di Indonesia, 15 orang korbannya dinyatakan meninggal dunia. WHO menyebutkan sekitar 81 juta orang di muka bumi tiap tahun menderita sakit akibat keracunan makanan, 9.000 di antaranya menimbulkan kematian.

Page 4: Keracunan Makanan

4

Etiologi Daging ternak yang tidak dimasak atau dimasak

setengah matang (bakteri E.coli dan cacing Trichinella).

2. Ayam dan telur (bakteri Salmonella).

3. Makanan laut, khususnya jenis kerang-kerangan

(virus Hepatitis A dan jenis virus lainnya serta bakteri dan logam berat).

4. Buah dan sayuran (virus Hepatitis A dan parasit, kadang pestisida !).

5. Susu yang tidak dipasteurisasi (bakteri pembusuk).

Page 5: Keracunan Makanan

5

MANIFESTASI KLINIS Gejala keracunan makanan yang dialami bisa

berupa mual, muntah, diare, pusing, gangguan pernafasan,  anafilaktive shock, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Gejala botulisme bisa ringan yang tak berbahaya hingga gejala berat yang dalam beberapa jam dapat menyebabkan kelumpuhan otot.

Page 6: Keracunan Makanan

6

JENIS KERACUNAN MAKANAN

Page 7: Keracunan Makanan

7

1. Clostridium botulinum Bakteri ini bertanggung jawab pada timbulnya

keracunan makanan yang sering disebut botulism (botulin). Racun bakteri ini sangat berbahaya dan berakibat fatal bila terkonsumsi manusia.

gelaja-gejala awal keracunan bakteri Clostridium botulinum adalah gangguan pencernaan akut, mual, muntah, diare, demam, pusing, mulut terasa kering, lemah fisik dan mental (falig).

Kondisi ini bisa berlanjut berupa pandangan menjadi kabur, sulit menelan dan berbicara, kelumpuhan otot yang kemudian menyebar pada sistem pernapasan dan jantung, serta bisa menyebabkan kematian akibat kesulitan bernapas. Waktu inkubasinya antara 2 jam sampai 14 hari, dan umumnya antara 12 - 36 jam.

Page 8: Keracunan Makanan

8

Penderita keracunan botulisme harus dirawat di rumah sakit. Umumnya, proses penyembuhan berjalan lambat. Sisa kelemahan otot-otot mata bisa berlangsung beberapa bulan.

berbagai jenis bahan makanan kaleng, baik sayuran, daging, sarden dan sebagainya. Proses pengalengan yang kurang sempurna dapat merangsang timbulnya bakteri Clostridium botulinum.

Page 9: Keracunan Makanan

9

2. Pseudomonas cocovenenans Bakteri ini sering mengontaminasi proses

fermentasi tempe bongkrek. Bakteri Pseudomonas ini dapat menghasilkan

dua jenis racun yang mematikan manusia, yaitu toksoflavin dan asam bongkrek.

toksin pada dosis tinggi dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari empat hari setelah mengonsumsi racun tersebut.

Page 10: Keracunan Makanan

10

3. Staphylococcus aureus

Bakteri ini banyak ditemukan pada tubuh manusia, seperti di ingus, dahak, tangan, kulit, luka terinfeksi, bisul dan jerawat, serta pada feses dan rambut.

makanan dapat terkontaminasi bakteri Staphylococcus ini adalah setelah proses pemasakan, dari pekerja yang terinfeksi.

Adapun jenis makanan yang dapat menjadi sumber infeksi adalah makanan hasil olahan daging/unggas, ham, krim, susu, keju, saus, kentang, ikan dan telur masak, serta makanan dengan kandungaan protein yang tinggi lainnya.

Page 11: Keracunan Makanan

11

Toxin yg dihasilkan biasanya tidak menyebabkan perubahan tekstur, warna, bau, penampakan, ataupun perubahan rasa makanan, sehingga tidak dapat terlihat secara fisik.

gejala-gejala yang ditimbulkan dari keracunan Staphylococcus aureus yaitu kejang perut, mual, muntah, pusing, diare berdarah dan mengandung lendir, kejang otot, berkeringat dingin, lemas, nafas pendek, dan suhu tubuh dibawah normal.

Gejala keracunan ini akan hilang setelah 1 atau 2 hari, dan jarang menyebabkan kematian. Sementara itu, keracunan jenis ini dapat dicegah dengan melakukan tiga prinsip, yaitu menghindari kontaminasi makanan oleh Staphylococcus, menghambat pertumbuhannya, dan membunuh bakteri tersebut dalam makanan.

Page 12: Keracunan Makanan

12

4. Bacillus cereus Beberapa starin dari bakteri ini, ternyata mampu

menghasilkan toksin dalam makanan. Keberadaan racun ini menimbulkan keracunan

dengan gejala pusing-pusing, sakit perut, muntah-muntah, dan diare.

Waktu inkubasinya pendek (15 menit -16 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini).

Gejala ini akan menghilang dalam waktu satu hari atau kurang. Keberadaan bakteri Bacillus ini banyak terdapat dalam tanah, debu, biji-bijian, dan sayuran.

produk makanan yang sering terkontaminasi adalah produk daging, sayuran, nasi, dan nasi goreng.

Page 13: Keracunan Makanan

13

Keracunan Makanan lainnya :TERCEMAR ZAT KIMIA

 Cadmium yang digunakan untuk melapisi

barang-barang dari logam dapat larut 

dalam makanan yang bersifat asam,

sehingga jika ikut termakan dalam jumlah

banyak makanan tersebut bisa menimbulkan

keracunan. Gejalanya antara lain mual,

muntah, diare, sakit kepala, otot-otot nyeri,

ludah berlebihan, nyeri perut, bahkan dapat

menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Page 14: Keracunan Makanan

14

 Nitrit sering digunakan sebagai bahan pengawet untuk menjaga atau mempertahankan warna daging. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan yang mengandung zat kimia ini mengakibatkan keracunan dengan gejala pusing, sakit kepala, kulit memerah, muntah, pingsan, tekanan darah menurun dengan hebat, kejang, koma dan sulit bernapas.

Page 15: Keracunan Makanan

15

Upaya pencegahan yaitu dengan mencuci bersih buah-buahan,

sayuran dan daging sebelum diolah. Selain itu, jangan menyimpan bahan makanan

yang bersifat asam (sari buah, acar, asinan) di dalam panci yang terbuat dari logam.

Page 16: Keracunan Makanan

16

Keracunan Makanan lainnya :RACUN ALAM

Ada beberapa jenis bahan makanan, baik dari hewan maupun tumbuhan sudah mengandung zat beracun secara alamiah. Salah satu tumbuhan yang sering menyebabkan keracunan adalah jamur.

Jamur Amanita muscaria mengandung racun muscarine yang jika termakan akan menimbulkan gejala-gejala tertentu dua jam setelah tertelan, yaitu keluar air mata dan ludah secara berlebihan, berkeringat, pupil mata menyempit, muntah, kejang perut, diare, rasa bingung, dan kejang-kejang yang bisa menyebabkan kematian.

Page 17: Keracunan Makanan

17

Jamur Amanita phalloides mengandung racun phalloidine yang akan menimbulkan gejala keracunan 6-24 jam setelah tertelan, dengan gejala mirip keracunan muscarine. Selain itu penderita tidak bisa kencing dan akan mengalami kerusakan hati.

 Dari jenis hewan, beberapa ikan laut juga dapat menyebabkan keracunan. Ikan gelembung, ikan balon, belut laut, ikan landak, ikan betet, mackerel, dan lain-lain. Gejala keracunan ikan dapat dirasakan setengah sampai empat jam sesudah dimakan, yaitu gatal di sekitar mulut, kesemutan pada kaki dan lengan, mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri persendian, demam, menggigil, sakit pada saat kencing, dan otot tubuh terasa lemah.

Page 18: Keracunan Makanan

18

PENATALAKSANAAN

Gejala keracunan diare ringan dapat diatasi seperti penyakit diare biasa, yaitu dengan memberikan cukup cairan dan cukup istirahat. Bila gejala memburuk, diare berdarah, atau anak tampak lemas atau bila ada gejala kelumpuhan otot, segera bawa ke pusat kesehatan terdekat.

Kebanyakan gejala keracunan tidaklah terlalu parah dan dapat sembuh sendiri. Anak akan sembuh dalam 2-5 hari. Kelumpuhan otot pada botulisme juga dapat sembuh sendiri.

Page 19: Keracunan Makanan

19

Untuk gejala lainnya :

Usahakan muntah dengan diberi karbon aktif atau natrium bikarbonat.

Lakukan pemeriksaan darah untuk menentukan jenis toksin.

Jika terjadi depresi pernapasan, berikan pernapasan buatan.

Page 20: Keracunan Makanan

20

Pencegahan keracunan : cuci tangan sebelum makan Tidak membeli makanan yang kemasannya sudah

menggembung. Tidak membeli susu yang tidak dipasteurisasi

terutama bila akan dikonsumsi anak-anak Masak hingga matang: telur, daging unggas, atau

daging. Curigai jenis pangan ini terkontaminasi sebelum dimasak sampai matang.

Bila makanan tidak akan dikonsumsi dalam dua jam, simpan dalam lemari es

kebiasaan mencuci tangan pada anak terutama setelah ke kamar mandi atau sebelum makan.

Cucilah mainan pada bayi terutama bila mainan itu sering digigit.

Page 21: Keracunan Makanan

21

Terima

Kasih !!!