presentasi klb keracunan makanan

17
Investigasi KLB Keracunan Makanan Presented by : The 6 th group - ADY SETIADY (NIM. 101510423) - RUSMIATI (NIM. 121510011) - PERA LITA (NIM. 121510026) - ANASTASIA (NIM. 121510346)

Upload: ady-setiady

Post on 22-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat. 2014. Peminatan Epidemiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Investigasi KLB Keracunan Makanan

Presented by : The 6th group- ADY SETIADY (NIM. 101510423) - RUSMIATI (NIM. 121510011) - PERA LITA (NIM. 121510026) - ANASTASIA (NIM. 121510346)

 

Page 2: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Background Keamanan pangan sudah merupakan masalah global.

Letusan penyakit akibat pangan (foodborne disease) dan kejadian-kejadian pencemaran pangan terjadi di berbagai negara berkembang dan di negara-negara maju.

Diperkirakan satu dari tiga orang penduduk di negara maju mengalami keracunan pangan setiap tahunnya.

Potensi penyebaran geografi dari suatu wabah sangat besar karena penyebarannya terkadang melibatkan banyak negara yang disebabkan skala penyebaran pangan yang meluas.

Page 3: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Contoh Data Kasus 2004

Berdasarkan laporan Balai Besar POM di seluruh Indonesia telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan sebanyak 153 kejadian di 25 propinsi, dengan jumlah 7347 kasus termasuk 45 orang meninggal dunia.

Ditinjau dari sumber pangannya, terlihat bahwa yang menyebabkan keracunan pangan adalah makanan yang berasal dari :› Masakan rumah tangga 72 kejadian (47,1%), › Industri jasa boga 34 kejadian (22,2 %), › Makanan olahan 23 kejadian (15,0 %), › Makanan jajanan 22 kejadian (14,4 %) dan › Sisanya tidak dilaporkan sumbernya (1,3 %)

Page 4: Presentasi KLB Keracunan Makanan

DEFINISI KLB KERACUNAN MAKANAN

WHO mendefinisikan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan atau dikenal dengan istilah “foodborne disease outbreak” sebagai :

“Suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit setelah

mengkonsumsi pangan yang secara epidemiologi terbukti sebagai sumber

penularan”.

Page 5: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Investigasi Keracunan Makanan

Investigasi keracunan yang baik : Tidak berhenti hanya pada tindakan medis

untuk menanggulangi korban. Ditujukan pada penemuan penyebab

keracunan dengan menggunakan informasi dan pendekatan epidemiologi : › Apakah bahan pangan penyebab keracunan?› Apa dan berapa jumlah cemaran atau bahaya

(hazard) yang menyebabkan keracunan?› Mengapa bahan cemaran tersebut terdapat

dalam bahan pangan?

Page 6: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Investigasi Keracunan Makanan

Investigasi keracunan pangan terutama dilakukan untuk mempersempit penyebab keracunan.

Investigasi harus dilakukan terhadap :› Korban keracunan› Sample makanan yang tersedia› Sample klinis yang dikumpulkan dari

penderita › Dan dilanjutkan kepada tempat atau lokasi

(premises) dimana bahan pangan tersebut diolah.

Page 7: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 1 :Investigasi di lapangan

Wawancara dengan korban keracunan merupakan suatu langkah strategis yang dapat menuntun tim investigasi ke arah penyebab keracunan yang paling mungkin.

Syarat :› Memenuhi kaidah-kaidah teknik wawancara untuk

mendapatkan hasil sesahih mungkin, › Substansi wawancara dalam investigasi keracunan

juga harus memuat pertanyaan-pertanyaan yang relevan yang dapat menggiring pada berbagai data untuk analisis epidemiologi seperti gejala yang dominan, waktu onset dan jenis-jenis pangan yang dikonsumsi dalam 72 jam terakhir.

Page 8: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Analisis epidemiologi dan interpretasi yang tepat tentang :› Gejala keracunan› Waktu onset› Jenis bahan pangan dengan memahami teknik

pengolahan yang rawan terhadap keracunan suatu kontaminan tertentu

› Penghitungan food specific attack rate› Pengetahuan mutakhir tentang jenis-jenis kontaminan

yang banyak menyebabkan keracunan pangan

Dapat membawa tim investigasi pada jenis pangan yang patut dicurigai serta penyebab keracunan yang paling mungkin.

Langkah 1 :Investigasi di lapangan

Page 9: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 2 :Investigasi di laboratorium

Hasil analisis wawancara yang baik menjadi suatu modal penting dalam pelaksanaan uji laboratorium.

Dalam kenyataannya jumlah sampel yang tersedia dalam keracunan pangan seringkali sangat terbatas untuk keperluan analisis untuk beberapa calon penyebab keracunan.

Penting diketahui bahwa penyebab keracunan hanya dapat diketahui jika dilakukan analisis terhadapnya, kecuali untuk gejala keracunan tipikal dengan satu jenis pangan yang telah dikenal seperti keracunan tempe bongkrek, ikan buntal dan lain-lain.

Page 10: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 2 :Investigasi di laboratorium

Dalam analisis laboratorium, penting diketahui modus suatu kontaminan khususnya mikroba dalam menyebabkan keracunan :› Apakah bakteri tersebut menyebabkan infeksi? › Apakah bakteri tersebut menyebabkan intoksikas? › Apakah diperlukan jumlah besar untuk bakteri tersebut dalam

menyebabkan keracunan? Hal ini akan memberikan input tentang apakah analisis

kualitatif saja sudah mencukupi atau diperlukan analisis kuantitatif, dan juga apakah analisis metabolit (toksin) diperlukan.

Khususnya untuk keracunan karena mikroba, penting digunakan pendekatan metode analisis yang paling mendekati sasaran.

Page 11: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 2 :Investigasi di laboratorium

Mikroorganisme yang menjadi indikator makanan merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat mengintroduksi organisme berbahaya dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen.

Misalnya E. coli tipe I, koliform dan fekal streptococci digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak higienis, termasuk keberadaan patogen tertentu. Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan dan air.

Page 12: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 3 :Penanganan Sampel

Jika toksin kimia merupakan penyebab keracunan, maka senyawa tersebut umumnya stabil selama penyimpanan. Akan tetapi apabila mikroba merupakan kandidat utama penyebab keracunan maka penanganan yang benar terhadap sample harus dilaksanakan.

Hal ini untuk menghindari “hilangnya” penyebab keracunan dalam analisis karena penyimpanan sampel pada suhu ruang misalnya dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri lain sehinggga menghambat pertumbuhan penyebab keracunan.

Page 13: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 3 :Penanganan Sampel

Pada kondisi lain, penyimpananan pada suhu beku, juga dapat menghilangkan bakteri-bakteri yang rapuh seperti C. jejuni.

Penyitaan sampel oleh aparat kepolisian haruslah memperhatikan aspek ini, karena sampel yang berada pada suhu ruang selama >12 jam mungkin sudah tidak relevan lagi untuk keperluan analisis mikrobiologi.

Seringkali tidak adanya sampel makanan. Dalam kasus-kasus seperti ini maka analisis laboratorium pada sample klinis (muntahan, darah, feses korban) menjadi satu--satunya sumber analisis laboratorium.

Dengan mengacu pada hasil wawancara, maka analisis sampel klinis juga dapat diarahkan kepada sekelompok “kandidat penyebab keracunan”.

Page 14: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Langkah 4 :Investigasi di lokasi pengolahan

Analisis tempat pengolahan ditujukan untuk melakukan rekonstrusi tentang bagaimana pangan penyebab keracunan tersebut dihasilkan pada saat keracunan terjadi.

Page 15: Presentasi KLB Keracunan Makanan
Page 16: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Kesimpulan Investigasi keracunan makanan

bukanlah suatu pekerjaan sederhana, melainkan suatu pekerjaan kompleks dengan tingkat kesulitan yang amat tinggi karena membutuhkan investigasi yang akurat.

Penyakit karena pangan (foodborne diseases) yang lebih dikenal sebagai keracunan makanan, dapat disebabkan oleh patogen (virus, bakteri, protozoa, cacing) maupun bahan kimia (residu pestisida, logam berat, bahan tambahan ilegal, mikotoksin, dan sebagainya).

Page 17: Presentasi KLB Keracunan Makanan

Sekian & terima kasih