kasus jiwa ayu 1
DESCRIPTION
jiwaTRANSCRIPT
LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. T
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Pekerjaan : karyawan swasta
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
A. KELUHAN UTAMA
Telanjang keluar rumah
B. KELUHAN TAMBAHAN
Demam, Menggigil , sakit perut, batuk
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Alloanamnesa dengan ibu pasien:
Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluh sakit perut dan batuk, lalu 5
yang lalu pasien mulai menglami demam lalu menggigil,demamnya awalnya
hilang setelah 3 hari namun setelahnya meningkat. Pasien mulai tidak mau
makan dan sering berkeringat terutama malam hari. Kemudian pasien dibawa
berobat ke puskesmas dan mendapatkan obat minum. Setelah itu kondisi
pasien tidak membaik dan kemudian diakui keluarga mulai berbicara
melantur. Pasien tiba-tiba melantur dan berbicara sendiri hingga tiba-tiba
berlarian keluar rumah dengan teanjang. Lalu keluarga membawa pasien ke
rumah sakit jiwa. Menurut ibu pasien ini baru pertama kali dialami oleh
pasien. Menurut keluarga pasien tidak ada masalah dalam keluarga teman
atau pekerjaan yang sangat difikirkan oleh pasien. Pasien tidak pernah
menceritakan permasalahan yan dialami pasien pada keluarga, Pasien
merupakan orang yang bisa bergaul dengan teman disekitar namun tidak
pernah menceritakan masalahnya pada orang lain.
Karena sakitnya ini pasien tidak bekerja selama 1 minggu sebagai
pegawai perusahaan swasta. Keluhan berbicara sendiri dan keluar rumah
telanjang ini terjadi secara tiba-tiba
Autoanamnesa:
Pasien mampu mengatakan bahwa dirinya adalah Nn.T. Saat ditanya
ibu sedang dimana sekarang dia menjawab di rumah, dan saat ditanya kenapa
ke rumahsakit, pasien berbicara meracau. Saat ditanya kenapa ibu keluar
rumah dengan telanjang pasien malah membicarakan tentang dia sakit perut
dan batuk.
Pasien selalu nampak ingin melepaskan ikatannya, saat ditanya ingin
pergi kemana, pasien mengatakan ingin pergi ke surga dan bertemu Allah.
Pasien mampu menjawab pertnayaan dari pemeriksa namun pasien gelisah
dan melihat ke arah lain.
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak melihat bayangan atau
mendengar bisikan.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Riwayat penyakit jiwa tidak ada, Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),
asma (-), sakit keras (-), trauma kepala (-)
E. RIWAYAT SITUASI SEKARANG
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang wanita 28 tahun,wajah sesuai umur,menggunakan daster
merah, rambut panjang sedada,kulit sawo matang, penampilan terawat.
2. Kesadaran
bingung
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Fluktuatif, awalnya meningkat lalu tenang
4. Pembicaraan
Tidak spontan, intonasi dan volume cukup
5. Sikap terhadap Pemeriksa
kurang kooperatif
B. KEADAAN AFEKTIF, PERASAAN EKSPRESI AFEKTIF
KESERASIAN SERTA REAKSI EMOSIONAL
1. Afek : tidak dapat dinilai hipertim menjadi hipotim
2. mood : tidak dapat dinilai
3. Keserasian : tidak dapat dinilai
C. FUNGSI INTELEKTUAL
- Orientasi
-Waktu : kurang
-Tempat : kurang
-Orang : kurang
-Situasi : kurang
- Daya Konsentrasi : kurang
- Daya Ingat:
- Jangka pendek : tidak dapat dinilai
- Jangka panjang : tidak dapat dinilai
- Segera : tidak dapat dinilai
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
- Auditorik : tidak ada
- Visual : tidak ada
2. Ilusi (-)
3. Depersonalisasi / Derealisasi : ( - )
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : minim
b. Kontinuitas : -
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preocupasi : ( - )
b. Gangguan pikiran : ( - )
F. PENGENDALIAN IMPULS
Terganggu
G. TILIKAN
Tilikan 1
H. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Kurang dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Tanda vital : TD = 140/90
N = 82 x/m
RR = 22 x/m
T = 37,1° C
Kepala
Mata : palpebra tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+
Telinga : bentuk normal, sekret tidak ada, serumen minimal
Hidung : bentuk normal, tidak ada epistaksis, tidak ada tumor,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Thoraks
Inspeksi : bentuk dan gerak simetris
Auskultasi
- pulmo : vesikuler
- cor : S1 S2 tunggal
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
Auskultasi : bising usus (+) tidak meningkat
Ekstremitas : akral hangat pada tangan dan kaki, edema tidak ada
B. HASIL LABORATORIUM
Laboratorium darah lengkap
Urine lengkap
Apusan darah tepi
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I : penurunan kesadaran suspek malaria serebal
2. Aksis II : tidak ada
3. Aksis III : observasi febris suspek malaria
4. Aksis IV : tidak ada
diagnosis banding : psikotik akut
VI. RENCANA TERAPI
Psikofarmaka : injeksi Diazepam 5 mg bila gelisah
Clozapin 3 x 25 mg
Haloperidol 3 x 5 mg
Triheksilfenidil 3 x 2 mg
Psikoterapi : mengajak pasien berbicara dan menenangkan pasien
Religius : mengajak pasien untuk mengaji dan berdzikir
Rehabilitasi : sesuai bakat dan minat