KASUS Seorang laki-laki usia 57 tahun datang ke IGD mengeluh sesak nafas dan klien tampak kelelahan. Tanda-tanda vital menunjukkan TD 150/90 mmHg, HR 104 x/menit, ireguler, lemah, RR 54 x/menit, ronchi+/+. Klien diberikan kanul 3 liter/menit, SaO 2 86%, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, pernafasan cepat dan dangkal, penggunaan otot bantu nafas (+), retraksi interkosta (+), retraksi suprasternal (+), retraksi supraklavikular (+). Tanda-tanda vital menunjukkan: CRT <2”, akral dingin, edema ekstrimitas sinistra. Klien terpasang monitor EKG dengan irama sinus takhikardi (ST)+LAD. Inisial urin 230 cc, BB 60 Kg. Ners B melakukan pengkajian ke klien tentang riwayat penyakit sekarang; + 1 minggu SMRS on mengeluh sesak nafas, yang sebelumnya telah dirasakan makin lama makin berat, dirasakan terus menerus, tidak berkurang dengan istirahat. Penderita hanya bisa beristirahat di tempat tidur dengan posisi terduduk dan tidur dengan 2-3 bantal. Keluhan sesak tidak disertai dengan batuk, mengi maupun demam. Keluhan sesak nafas menjadi bertambah sejak 3-4 bulan ini, keluhan sesak nafas bertambah berat bila beraktivitas seperti berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi, mandi dengan gayung dan berpakaian. Penderita berobat ke RS bila ada keluhan, control tidak teratur, penderita minum obat yang diantaranya membuat BAK banyak. Riwayat penyakit yang lalu: klien mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, DM (-), nyeri dada (-), stroke sejak tahun 2007. 1
