kasus bedah umum
DESCRIPTION
bedahTRANSCRIPT
Appendisitis
Cholelithiasis
Ileus Obstruktif
Hernia Inguinalis
Hemorrhoid
Peritonitis
Carcinoma Colon
Tumor Jinak
STT
Luka Bakar
dr. Syahar, Sp.B
Anatomi Organ GIT
Kuadran Abdomen
Intraperitoneal
Retroperitoneal
Etiologi
Congenital sejak lahir
Infeksi/inflam tanda radang
Neoplasma benjolan tumbuh progresif
Trauma riw. trauma
Other/Obstruksi kolik (nyeri hilang timbul)
Anamnesis terstruktur sesuai lokasi Keluhan utamaPemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Rectal Toucher
Diagnosis Banding
Diagnosis Kerja
Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaanIlustrasi kasus
1. Wanita/44 tahun/Gemuk/punya 4 anak)
Keluhan : Nyeri epigastrium berulang
Kadang-kadang mata agak kuning
Ikterus : Gangguan sistem hepatobiliar
Pre-hepatik Hemolitik
Hepatik Hepatitis
Post hepatik Obstruksi (cholelithiasis)
Faktor Risiko 4F : Female, Forty, Fat, Fertile
Pemeriksaan Penunjang : Bilirubin Indirek 2. Wanita dewasa, nyeri perut kanan bawaha. Organ : Appendix, Caecum, Colon Ascendend
Adnexa, Ureter
b. Etiologi : Infeksi/inflamasi, Obstruksi
c. Anamnesa terstruktur
3.Laki-laki dewasa, naik sepeda motor, kemudian terjatuh, nyeri perut kiri atas
a.Organ : Gaster, Spleen, Colon (flexura lienalis)
Renal kiri
b. Etiologi : Infeksi/inflam, Trauma, Ostruksi
c.Anamnesa terstrukturpenting untuk menanyakan keluhan pernah dirasa sebelum/ baru setelah trauma4. Pria/ 60 thn/Penonjolan lipat paha keluar masuk
a.Anamnesis
Saluran kemih : Mengejan/Sulit BAK = BPH
Saluran cerna: Mengejan/Sulit BAB = Hemoroid
Saluran nafas: Batuk Kronis = PPOK
Phlegmon : massa padat
Abses : Cairan pus (tes Fluktuasi (+)
Tumor pada Abdomen
Dinding Abdomen
Palpasi dinding dan gerakkan ke kiri dan kanan
Retroperitoneal
Palpasi bimanual (mobile)
Intraperitoneal
Palpasi (terfiksir)Palpasi tumor > dinding perut, intraperitoneal, atau retroperitoneal, caranya:
Tumor dari dinding perut: dengan mengangkat dinding perut > pembengkakan bertambah atau tetap.
Tumor dari intraperitoneal: dengan menegangkan dinding perut > pembengkakan menghilang berarti tumor berasal dari intra abdominal.
Tumor retroperitoneal: dengan pemeriksaan bimanual, ballotementnya positif.
ApppendisitisDefinisi
Inflamasi pada Appendix Vermiformis
Patofisiologia. Obstruksi lumen oleh:1. fekalith atau appendicolith
2. hiperplasia limfoid
3. materi sayur atau biji
4. parasit
5. neoplasma
Lumen apendiks kecil ( predisposisi obstruksi loop tertutup b. Akibat obstruksi terjadi distensi intraluminal dan peningkatan tekanan dinding melalui 1. Pertumbuhan bakteri yang berlebihan
2. Sekresi terus lendir intraluminalc. Akibat distensi terjadi
1. Sensasi nyeri viseral yang dialami oleh pasien sebagai nyeri periumbilikalis. 2. Penurunan aliran vena dan limfatik menyebabkan mukosa iskemia yang dapat berkembang menjadi gangren dan perforasi.
3. Peradangan peritoneum parieta menimbulkan nyeri terlokalisasi di kuadran kanan bawah.Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah1. Migrating Pain : Nyeri perut yang awalnya dirasakan disekitar ulu hati dan pusar, kemudian pindah ke perut kanan bawah
2. Anorexia: penurunan nafsu makan
3. nause vomitus: mual dan muntah
4. Singkirkan DD
Pemeriksaan Fisik1. Status Generalis
Suhu > 38o C = Appendisitis Akut
Suhu > 39o C = Appendisitis Perforasi
Suhu < 38o C = Appendicular Infiltrat
2. Status Lokalis (regio kuadran kanan bawah)I : Datar, warna kulit sama sekitar, bekas operasi Darm Contour (-), Darm Steifung (-)
P: hepar,lien tidak teraba, massa (-), Defans lokal, nyeri tekan titik Mc.Burney, Rovsings Sign, Blumberg Sign, Psoas Sign, Obturator Sign
P : Timpani, pekak hati (positif pada perforasi)A : Bising usus
3. Rectal Toucher
Nyeri pada jam 10-11
Diagnosis BandingPria :
Appendisitis Akut
Ureterolithiasis dekstraWanita :
Appendisitis Akut
Ureterolithiasis dekstra
Adnexitis/abses tubo-ovarianKehamilan ekstra tubaPemeriksaan Penunjang Darah Rutin (Leukosit, Diff Count) PP Test (wanita) USG Abdomen (diameter > 6 mm) CT-Scan
Diagnosis Kerja
Appendisitis Akut (bila baru pertama dirasa)
Appendisitis Kronis Eksaserbasi Akut ( > 3 bulan)
Appendisitis Infiltrat (bila teraba massa )
Appendisitis Perforasi (bila suhu meningkat tinggi)Penatalaksanaan
Non-operatif1. Inj. Ceftriakson 1 gr / 12 jam
2. Paracetamol tab 3 x 500 mgOperatif1. Appendektomi
Komplikasi
Appendiks perforasi Peritonitis
Appendicular Infiltrat
Appendicular infiltrat adalah Appendicular infiltrat adalah infiltrat/massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besar. Umumnya massa Appendix terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum.CholelithiasisDefinisi
Batu EmpeduPatofisiologi Anatomi sistem hepatobilier
(vesica felea) (hepar)
duktus sistikus + duktus hepatika komunis
Duktus biliaris komunis + duktus pankreatikus
m. sphincter odii (duodenum)
Patofisiologi 1. Faktor metabolik; faktor diet atau infeksi merupakan awal presipitasi kolesterol 2. Infeksi dari kandung empedu 3. Stasis saluran empedu Etiologi :1. Hiperkolesterolemia(batu kolesterol2. Infeksi kuman gram negatif E. coli dan infestasi cacing Clonorchis sinensis atau Ascaris lumbricoides (ascending dari duodenum).3. Hiperbilirubinemia (batu pigmen Faktor Risiko
1. usia tersering 40-50 tahun (Forty)2. > (Female)3. Obesitas (Fat)4. Banyak anak (Fertil)
Tipe dari batu adalah
1. kolesterol primer (75% dari semua batu)2. pigment primer (25% dari semua batu)
pigment hitam: berisi kalsium bilirubin pigment coklat: gabungan dari infeksi traktus biliary 3. 75% campuran (kolesterol dan pigment) Batu kolesterol: 70-95% kristal kolesterol sisanya adalah kalsiumkarbonat, kalsiumpalmitit, dan kalsium bilirubinat. Bentuk variasi dibandingkan bentuk batu pigmen. Terbentuk hampir selalu di dalam kandung empedu, berupa soliter atau multiple. Permukaannya mungkin licin atau multifaset, bulat, berduri dan ada yang seperti buah murbei. Proses pembentukan batu kolesterol melalui empat tahap yaitu:1. Penjenuhan empedu oleh kolesterol 2. Bertambahnya sekresi kolesterol atau relatif asam empedu atau phospholipid. Pembentukan nidus 3. Berasal dari pigmen empedu, mukoprotein, lendir, protein lain, bakteria, atau benda asing 4. Kristalisasi dan pertumbuhan batu Batu pigmen Ada dua jenis yaitu batu pigmen hitam (black pigmen stone) dan batu pigmen coklat (brown pigmen stone). Bentuk tidak teratur, kecil-kecil, dapat berjumlah banyak, warnanya bervariasi antara coklat, kemerahan, hijau sampai hitam dan berbentuk seperti lumpur atau tanah yang rapuh. Batu kalsium bilirubinat adalah batu empedu dengan kadar kolesterol kurang dari 25%. Faktor penyebab: infeksi, stasis, dekonyugasi bilirubin dan ekskresi kalsium Anamnesis
Nyeri perut kanan atas hilang timbul, menjalar ke punggung kanan, mual muntah
Mata kuning, BAK teh, BAB dempul, gatal di kulit,
Riwayat : Pekerjaan, Riwayat kontak penderita ikterus, Riwayat alkoholisme , Transfusi, Pemakaian narkoba, Tindakan pembedahan Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis (regio kuadran kanan atas)
I : Datar, warna kulit sama sekitar, bekas operasi
P: hepar,lien tidak teraba, massa (-), Murphys Sign, Courvosier law P : TimpaniA : Bising usus
Couvosier Law
Kandung empedu yang teraba pada ikterus tidak mungkin disebabkan oleh batu kandung empedu. Hal ini biasanya menunjukkan adanya striktur neoplastik tumor (tumor pankreas, ampula, duodenum, CBD), striktur pankreatitis kronis, atau limfadenopati portal.
Kolangitis : Trias Charcot yaitu : demam dan menggigil, nyeri di daerah hati dan ikterus Pentade Reynold :trias Charcot + syok & kekacauan mentalDiagnosis BandingIkterus obstruktif e.c. cholelithiasis
Tumor pankreas
Kolik Abdomen e.c. cholelithiasis
nefrolithiasis
Pemeriksaan Penunjang
Bilirubin direk , Bilirubin Indirek, SGOT/SGPT, albuminBilirubin urin USG abdomen (gall bladder tampak melebar besar dan ukuran batu)
CEAPenatalaksanaanIVFD RL XX gtt/menit
Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
Paracetamol tab 3 x 500 mg
Cholecystectomi