pengisian informed consent kasus bedah ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/diniar...

34
PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh: DINIAR PRAGASWORO NPM: 1314050 PROGRAM STUDI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH PASIEN RAWAT

INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES KULON PROGO

YOGYAKARTA TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Rekam Medis

dan Informasi Kesehatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

DINIAR PRAGASWORO

NPM: 1314050

PROGRAM STUDI

PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Page 3: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Page 4: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa

kesehatan yang sangat bermanfaat dan akhirnya saya dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini dengan tepat waktu. Alhamdullilah semua berjalan dengan lancar

dan semua itu adalah atas pertolonganmu Ya Allah. Semua kesulitan akan ada

kemudahan selagi manusia mau mendekati-Nya.

Terimakasih banyak kepada kedua orang tuaku, Bapak Basori dan Ibu Lilik

Sulastri yang selalu mendoakan dan telah memberikan semangat serta dukungan

untukku. Terimakasih juga kepada kakakku Insan Tata Sasmita dan kedua adikku

Ilma Wulan Ramadhani dan Moga Alam Pilarose yang telah mendukungku

sampai saat ini.

Teman dekat yang selalu ada disaat bahagia dan sedihku, Karunia Irawati,

Melly Yuliana Laksmitasari, Ghina Syafilla Ekaputri, Dewi Kotimah dan Lupita

Rahmawati Kantara terimakasih atas semangat dan support kalian. Tak lupa

teman-teman seperjuangan RMIK-A 2014 selamat dan sukses buat kita semua.

Terimakasih kepada Rio Ristanto yang sudah 5 tahun menemaniku dari SMA

sampai detik ini walaupun jarak selalu menghalangi kita, dialah yang selalu

mendukung dan memberi semangat demi masa depanku. Terimakasih banyak atas

kesabaranmu selama ini.

Terimakasih juga untuk semuanya yang telah mendoakanku dan

mensupportku yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan kalian semuanya. Aminnn

Diniar Pragasworo

Page 5: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil„alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah kepada hamba-Nya yang senantiasa memohon

dan meminta hanya kepada-Nya. Dengan segala kemudahan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah di Rumah Sakit Umum Daerah Wates

sesuai dengan masa waktu yang telah ditentukan. Tak lupa sholawat serta salam

penulis haturkan kepada junjungan Rasul Muhammad SAW yang kita nantikan

syafaatnya di hari kiamat.

Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tentunya ada hal-hal yang penulis

tidak dapat melakukannya sendiri. Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah tentang

“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah

Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo Tahun 2016” dapat terselesaikan

dengan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Kuswanto Hardjo, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Sis Wuryanto, A.Md Perkes., SKM., MPH selaku Ketua Prodi Perekam dan

Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta.

3. dr. Endang Purwanti, Sp.M., M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga terwujudnya

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Sis Wuryanto, A.Md Perkes., SKM., MPH selaku penguji yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

5. dr. Lies Indriyati, Sp.A selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wates.

6. Dewi Natalia, A.Md. selaku Kepala Instalasi Rekam Medis dan pembimbing

lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Wates.

7. Seluruh staf dan pegawai Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah

Wates.

Page 6: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

8. Orang tua kami tercinta, kakak dan adik-adikku yang telah banyak

memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan yang kami banggakan dan semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini yang tidak dapat kami

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak

kekurangan serta kesalahan. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan

manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Yogyakarta, 20 Juli 2017

Penulis

Diniar Pragasworo

Page 7: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii

Halaman Pernyataan............................................................................................... iii

Halaman Persembahan ........................................................................................... iv

Kata Pengantar ........................................................................................................ v

Daftar Isi................................................................................................................ vii

Daftar Tabel ........................................................................................................... ix

Daftar Gambar ........................................................................................................ x

Daftar Singkatan .................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xii

Intisari .................................................................................................................. xiii

Abstract ................................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 2

E. Keaslian Penelitian ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................................... 4

1. Rekam Medis .................................................................................. 4

2. Informed Consent ............................................................................ 6

3. SPM Kelengkapan Pengisian Informed Consent .......................... 10

4. Rawat Inap .................................................................................... 11

5. Bedah............................................................................................. 11

B. Landasan Teori .................................................................................... 13

C. Kerangka Teori.................................................................................... 13

D. Kerangka Konsep ................................................................................ 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................ 15

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 15

1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 15

2. Waktu Penelitian ........................................................................... 15

C. Poulasi dan Sampel ............................................................................ 15

1. Populasi ......................................................................................... 15

2. Sampel ........................................................................................... 16

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................... 17

E. Alat dan Metode Pengumulan Data ................................................... 17

1. Alat Penelitian ............................................................................... 17

2. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 18

F. Metode Pengolahan Data ................................................................... 18

G. Urutan Teknis Analisis ....................................................................... 19

Page 8: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

H. Etika Penelitian .................................................................................. 20

I. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSUD Wates ......................................................... 22

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 24

C. Pembahasan ......................................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 33

B. Saran .................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 35

Page 9: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kelengkapan Informed Consent Setelah Pasien Mendapatkan

Informasi yang Jelas..............................................................................12

Tabel 4.1 Performance Rawat Inap Bangsal Bedah di RSUD Wates Tahun 2014-

2016........................................................................................................22

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Analisis Pengisian Informed Consent Kasus Bedah

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wates

Tahun 2016.............................................................................................24

Page 10: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Analisis Informed Consent.......................................13

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Kelengkapan Pengisian Informed Consent...........14

Gambar 4.1 Grafik hasil rata-rata tiga komponen..................................................26

Gambar 4.2 Grafik Komponen Pemberian Informasi............................................27

Gambar 4.3 Grafik Komponen Jenis Informasi.....................................................28

Gambar 4.4 Grafik Komponen Persetujuan Tindakan...........................................29

Page 11: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR SINGKATAN

APK : Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan

BOR : Bed Occupancy Ratio

BTO : Bed Turn Over

EC : Ethical Clearance

GDR : Gross Death Rate

HPK : Hak Pasien dan Keluarga

JCI : Joint Commission International

KTI : Karya Tulis Ilmiah

LOS : Length Of Stay

NDR : Net Death Rate

Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan

Px : Pasien

RM : Rekam Medis

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SPM : Standar Pelayanan Minimal

TOI : Turn Over Interval

Page 12: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 : Ijin Studi Pendahuluan dari Kampus kepada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Kulon Progo

Lampiran 1.2 : Ijin Studi Pendahuluan dari Kampus kepada RSUD Wates

Lampiran 2 : Surat Keterangan/ Ijin Studi Pendahuluan Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Kulon Progo

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan RSUD Wates

Lampiran 4.1 : Ijin Penelitian dari Kampus kepada Kepada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Kulon Progo

Lampiran 4.2 : Ijin Penelitian dari Kampus kepada Kepada RSUD Wates

Lampiran 5 : Surat Keterangan/ Ijin Penelitian Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Kulon Progo

Lampiran 6 : Surat Balasan Ijin Penelitian RSUD Wates

Lampiran 7 : Keterangan Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 8 : Tabel Checklist Kelengkapan

Lampiran 9 : Hasil Rekapitulasi Kelengkapan Pengisian Informed Consent

Kasus Bedah Pasien Rawat Inap pada Setiap Rekam Medis

Lampiran 10 : Informed Consent

Lampiran 11 : Lembar Bimbingan KTI

Lampiran 12 : Lembar Kehadiran Mengikuti Ujian Usulan KTI

Page 13: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH PASIEN RAWAT

INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES KULON PROGO

TAHUN 2016

Oleh:

Diniar Pragasworo¹, Endang Purwanti²

INTISARI

Latar Belakang : Informed consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh

pasien atau keluarga terdekat setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap

mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap

pasien. Hasil observasi pada tanggal 15 Mei 2017 dan 16 Mei 2017 di RSUD

Wates yang bertipe kelas B pendidikan yang beralamatkan di Jalan Tentara

Pelajar Km 1 No. 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, dengan sampel 20 berkas

rekam medis diperoleh hasil analisis kelengkapan pengisian informed consent

pada pasien kasus bedah dengan prosentase ketidaklengkapan terdapat pada item

alternatif dan resiko sebanyak 70%.

Tujuan : Mengetahui prosentase pengisian informed consent terkait kunci

informasi yang sebaiknya diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah

Wates pada triwulan I tahun 2016.

Metodologi Penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangan retrospective study. Metode

pengumpulan data dengan cara pengamatan dan studi dokumentasi.

Hasil Penelitian : Tahun 2016 jumlah kasus bedah pasien rawat inap di RSUD

Wates sebanyak 6371 pasien. Pada triwulan I tahun 2016 sebanyak 480 pasien.

Dengan menggunakan sampel 83 rekam medis, diperoleh hasil pengisian informed

consent berdasarkan rata-rata dari tiga komponen yaitu komponen pemberian

informasi yang telah diisi sebanyak 68,3% dan yang tidak terisi 31,7%.

Komponen jenis informasi yang terisi 95,5% dan yang tidak terisi 4,5%

sedangkan pada komponen pemberian persetujuan tindakan yang terisi yaitu

96,6% dan yang tidak terisi 3,4%.

Kesimpulan : Kelengkapan pengisian informed consent yang tertinggi terdapat

pada komponen persetujuan tindakan pada item identitas keluarga/ pasien

sebanyak 100%. Ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada komponen pemberian

informasi yaitu pada item penerima informasi/ pemberi persetujuan sebanyak

71%.

Kata Kunci : Informed consent RSUD Wates

¹ Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

² Dosen Pembimbing Program Studi Diploma 3 Perekam Medis dan Informasi

Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Page 14: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

FILLING INFORMED CONSENT CONCENTRATION OF INTERIOR

PATIENT SURGERY IN RSUD WATES KULON PROGO YEAR 2016

By:

Diniar Pragasworo¹, Endang Purwanti²

ABSTRACT

Background: Informed consent is the agreement given by the patient or

immediate family after getting a full explanation of the medical or dental action to

be performed on the patient. The results of observations on May 15, 2017 and

May 16, 2017 in RSUD Wates of type B class education addressed at Jalan

Tentara Pelajar Km 1 No. 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, with a sample of 20

files of medical records obtained by the analysis results completeness of informed

consent in patients with a percentage of surgical cases incompleteness contained

in the alternative item and the risk by 70%.

Objective: To identify the percentage of informed consent related key

information that should be given to patients at RSUD Wates in the first quarter of

2016.

Method: The type of research used is descriptive using a qualitative approach and

a retrospective study design. Methods of data collection by way of observation

and study documentation.

Results: In 2016 the number of surgical cases of inpatients in hospitals Wates as

many as 6371 patients. In the first quarter of 2016 as many as 480 patients. Using

a sample of 83 medical records, charging results obtained informed consent based

on the average of the three components, namely the provision of information

components that have been filled as much as 68.3% and 31.7% unallocated.

Component type of information filled 95.5% and unallocated 4.5% while on the

component of the approval of the action that filled is 96.6% and unallocated 3.4%.

Conclusions: The highest completion of informed consent is found in the

component of action approval on 100% family / patient identity items. The highest

incompleteness is in the component of information giving that is on receiver item

of information /approval of 71%.

Keywords: Informed consent RSUD Wates

¹ A student of Diploma 3 Medical Recorder and Health Information Study

Program of Achmad Yani High School of Health Sciences Yogyakarta.

² A conseling lecture of Diploma 3 Medical Record and Health Information Study

program of Achmad Yani High School of Health Sciences Yogyakarta.

Page 15: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2010). Dalam

rekam medis terdapat dokumen penting yang berisikan tulisan-tulisan yang

dibuat oleh dokter maupun dokter gigi. Dokumen tersebut salah satunya

berisikan mengenai persetujuan tindakan kedokteran atau yang disebut

dengan istilah informed consent yang akan dilakukan terhadap pasien.

Menurut Guwandi (2010) bahwa informed consent adalah suatu

pemikiran mengenai keputusan tentang pemberian pengobatan kepada

seorang pasien yang dilaksanakan secara kolaboratif antara dokter dengan

pasien. Dalam pengisian informed consent, dokter memberikan informasi

terlebih dahulu kepada pasien setelah pasien menyetujui atas persetujuan

tersebut, maka dokter akan melakukan tindakan. Informed consent dapat

dijadikan sebagai acuan terhadap dokter yang telah melaksanakan

kewajibannya untuk memberikan informasi kepada pasien sebelum

melakukan tindakan dan dapat juga dijadikan sebagai alat pembelaan diri

apabila terjadi tuntutan dari pasien maupun keluarga pasien.

Menurut Guwandi (2010), informed consent dapat berbentuk dengan

suatu pernyataan (expressed) yaitu secara lisan atau tertulis, dianggap

diberikan (implied or tacit consent) yaitu dalam keadaan biasa atau

keadaan gawat darurat.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 15 Mei 2017 dan 16 Mei

2017 di RSUD Wates yang bertipe kelas B pendidikan yang beralamatkan

di Jalan Tentara Pelajar Km 1 No. 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta,

dengan jumlah tempat tidur 232. Hasil analisis kelengkapan pengisian

informed consent pada pasien kasus bedah dengan prosentase

ketidaklengkapan pada item alternatif dan resiko sebanyak 70% dari 20

berkas rekam medis.

Page 16: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Dikarenakan rendahnya kelengkapan pengisian informed consent di

Rumah Sakit Umum Daerah Wates, maka pada karya tulis ilmiah ini

penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengisian Informed Consent

Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wates

Yogyakarta tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana hasil pengisian informed consent kasus bedah pasien rawat

inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wates triwulan 1 tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui prosentase pengisian informed consent terkait kunci

informasi yang sebaiknya diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Umum

Daerah Wates pada triwulan I tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi rumah sakit

Sebagai alat bukti yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah hukum dan dapat dijadikan bahan pertimbangan guna

peningkatan kerja yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu

rekam medis dan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2. Manfaat bagi Mahasiswa

Menambah ilmu, wawasan dan pengalaman yang dapat digunakan

sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.

3. Manfaat bagi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Penelitian ini dapat memberikan ilmu yang berguna sebagai bahan

pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya di

bidang rekam medis.

E. Keaslian Penelitian

1. Savitri Citra Budi, Hastuti (2012) dengan judul “Kelengkapan Resume

dalam Pemenuhan Standar Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas

Pelayanan (APK) Pada Standar Akreditasi di RSUD Sleman Tahun

2012”. Hasil penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan

isi resume dalam persiapan pemenuhan standar akreditasi tahun 2012.

Page 17: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu sama-sama meneliti tentang kelengkapan dengan

menggunakan metode pendekatan kualitatif. Perbedaan terletak pada

lokasi, waktu dan tujuan. Penelitian yang dilakukan Savitri dan Hastuti

yaitu menghitung prosentase kelengkapan isi resume dan membahas

ketercapaian elemen penilaian pada kelengkapan resume. Sedangkan

peneliti menghitung prosentase kelengkapan pada informed consent..

2. Leni Herfiyanti (2015) dengan judul “Kelengkapan Informed Consent

Tindakan Bedah Menunjang Akreditasi JCI Standar HPK-6 Pasien

Orthopedi di RSUP Hasan Sadikin Bandung Tahun 2015”. Hasil

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan pengisian data

pada informed consent tindakan bedah pasien orthopedi. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

sama-sama menghitung prosentase kelengkapan informed consent

tindakan bedah dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif.

Perbedaan terletak pada lokasi, waktu dan tujuan. Penelitian yang

dilakukan Leni Herfiyanti yaitu meneliti akreditasi JCI standar HPK-6.

Sedangkan peneliti tidak meneliti terkait akreditasi JCI standar HPK-6.

3. Rd. Irda Melinda Febriyanti (2015) dengan judul “Analisis

Kelengkapan Pengisian Data Formulir Anamnesis dan Pemeriksaan

Fisik Kasus Bedah di RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2015”. Tujuan

dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur pengisian,

kelengkapan dan ketidaklengkapan pengisian data formulir anamnesis

dan pemeriksaan fisik. Metode penelitian ini menggunakan analisis

kuantitatif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama meneliti kelengkapan pada

kasus bedah. Perbedaan terletak pada lokasi, waktu, metode dan

tujuan. Penelitian yang dilakukan Rd. Irda Melinda Febriyanti yaitu

meneliti pada lembar anamnesis dan pemeriksaan fisik sedangkan

peneliti pada lembar informed consent dengan menggunakan metode

pendekatan kualitatif.

Page 18: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Wates

Rumah Sakit Umum Daerah Wates menurut sejarahnya adalah

kelanjutan dari peninggalan pemerintahan penjajahan belanda.

Terletak di sebelah Alun-alun Wates. Setelah kemerdekaan

keberadaannya tetap dilestarikan hingga pada tahun 1963 ditetapkan

dengan peraturan daerah Tk II Kulon Progo nomor 6 tahun 1963. Saat

itu kedudukan rumah sakit masih menjadi satu dengan Dinas

Kesehatan Rakyat (DKR).

Sesuai dengan tuntutan masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah

Wates berupaya mengembangkan diri dengan cara pindah ke lokasi

baru di dusun Beji kecamatan Wates tepatnya di Jalan Tentara Pelajar

Km 1 Nomor 5 Wates Kulon Progo. Pembangunan dan keindahannya

diresmikan oleh menteri kesehatan RI yang menjabat saat itu, dr

Suwardjono Suryaningrat pada tanggal 26 Februari 1983 dengan

status kelas D. Maka secara resmi tanggal tersebut dijadikan hari Bakti

Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kabupaten

Kulon Progo.

Rumah Sakit Umum Daerah Wates ditingkatkan kelasnya menjadi

kelas C dengan diterbitkannya surat keputusan Menkes No.

491/SK/V/1994 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Wates milik pemda Tk II Kulon Progo menjadi kelas C.

Upaya untuk meningkatkan RSUD Wates menjadi Unit Swadana

melalui tahap uji coba selama 3 tahun. Setelah menjalani uji coba

maka ditetapkan menjadi RSUD Unit Swadana melalui SK Bupati No.

343/2001.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

720/Menkes/SK/VI/2010 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit

Umum Daerah Wates Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon

Page 19: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Progo sebagai RSUD Kelas B Non Pendidikan pada tanggal 15 Juni

2010. Namun, sejak tanggal 19 Januari 2015 berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK 02.03/I/0085/2015 RSUD

Wates sudah menjadi RSUD kelas B pendidikan.

Pada tanggal 31 Mei 2016 sampai dengan 2 Juni 2016 RSUD

Wates menerima tim survei akreditasi yaitu dari tim KARS (Komisi

Akreditasi Rumah Sakit). Akreditasi versi 2012 di RSUD Wates

merupakan budaya pelayanan rumah sakit secara standar. Dengan

akreditasi ini, RSUD Wates lulus dengan paripurna yang nantinya

akan menjadi budaya kerja karyawan di RSUD Wates sesuai dengan

bidangnya masing-masing dan secara otomatis dapat meningkatkan

mutu pelayanan serta untuk keselamatan pasien.

Budaya Kerja Karyawan di RSUD Wates:

a. Kejujuran;

b. Keadilan;

c. Keterbukaan;

d. Kerjasama;

e. Profesionalisme.

2. Performance Rumah Sakit Umum Daerah Wates

Tabel 4.1 Performance Rawat Inap Bangsal Bedah di RSUD Wates

Tahun 2014-2016

Thn

Px

Masuk

Px

Hidup

Px keluar

mati Lama

rawat

Hari

rawat

B

O

R

L

O

S

T

O

I

B

T

O

N

D

R

G

D

R < 48

jam

> 48

jam

2014 1961 1947 7 8 7558 7407 92,2 3,8 0,67 89,18 0,42 7,65

2015 1821 1816 1 4 6615 6666 83 3,6 0,23 82,77 0,21 2,75

2016 1815 1807 3 5 7008 7009 87,3 3,8 0,56 83 2,74 5,74

Sumber: Data Dasar Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tahun 2014-

2016

Page 20: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

B. HASIL PENELITIAN

1. Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tahun 2016

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Unit Rekam

Medis Rumah Sakit Umum Daerah Wates dengan menggunakan

teknik studi dokumentasi pada lembar informed consent dengan

sampel sebanyak 83 lembar yang terdapat pada berkas rekam medis

pasien rawat inap. Peneliti melakukan analisis pengisian terhadap

informed consent kasus bedah pada bulan Januari sampai dengan

Maret triwulan I tahun 2016.

Berikut ini data kasus bedah pasien rawat inap di RSUD Wates

pada tahun 2014-2016:

a. Tahun 2014 sebanyak 5438 pasien

b. Tahun 2015 sebanyak 5558 pasien

c. Tahun 2016 sebanyak 6371 pasien

Pada tahun 2016, kunjungan pasien rawat inap kasus bedah dapat

diuraikan berdasarkan triwulan yaitu sebagai berikut:

a. Triwulan I sebanyak 480 pasien

b. Triwulan II sebanyak 417 pasien

c. Triwulan III sebanyak 441 pasien

d. Triwulan IV sebanyak 473 pasien

Dalam penelitian pada triwulan I tahun 2016 dengan jumlah

kunjungan sebanyak 480 pasien, diperoleh hasil pengisian informed

consent kasus bedah pasien rawat inap dengan sampel 83 RM dapat

dilihat pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut:

Page 21: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Analisis Pengisian Informed Consent

Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Wates Tahun 2016 dari sampel 83 berkas

No Komponen

Jumlah Prosentase Rata-rata

Ada Tdk

ada

Ada

(%)

Tdk

ada

(%)

Ada

(%)

Tdk

ada

(%)

A PEMBERIAN INFORMASI

1. Dokter pelaksana tindakan 79 4 95,2 4,8

68,3 31,7 2. Pemberi informasi 67 16 80,7 19,3

3. Penerima informasi/ pemberi

persetujuan

24 59 29 71

B JENIS INFORMASI

1. Diagnosis 83 0 100 0

95,5 4,5

2. Dasar diagnosis 83 0 100 0

3. Tindakan kedokteran 83 0 100 0

4. Indikasi tindakan 83 0 100 0

5. Tata cara 83 0 100 0

6. Tujuan 83 0 100 0

7. Risiko 83 0 100 0

8. Komplikasi 82 1 98,8 1,2

9. Prognosis 81 2 97,6 2,4

10. Alternatif dan risiko 49 34 59 41

C PERSETUJUAN TINDAKAN

1. Identitas pasien/ keluarga 83 0 100 0

96,6 3,4

2. Tempat tindakan 80 3 96,4 3,6

3. Tanggal tindakan 81 2 97,6 2,4

4. Waktu tindakan 81 2 97,6 2,4

5. Ttd & nama terang yang

menyatakan persetujuan

82 1 98,8 1,2

6. Ttd & nama terang saksi 74 9 89,1 10,9

Sumber: Berkas Rekam Medis Kasus Bedah Pasien Rawat Inap

Bulan Januari-Maret Tahun 2016 Di RSUD Wates

Keterangan:

Komponen A 1 dan 2 : terisi nama dokter yang menangani

Komponen A 3 : terisi nama pasien atau pendamping pasien

Komponen B 1-10 : terisi penjelasan dan pemberian tanda ceklis

serta nama dan tanda tangan dokter yang

menangani

Komponen C 1-6 : terisi pernyataan persetujuan dan tanda tangan

nama terang yang menyatakan serta saksinya

Page 22: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Berikut hasil rata-rata dari tiga komponen tersebut dapat disajikan

dalam bentuk grafik seperti gambar:

Gambar 4.1 Grafik hasil rata-rata tiga komponen

Dari data tiga komponen yang terdiri dari pemberian informasi,

jenis informasi dan persetujuan tindakan kedokteran tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

68%

95% 97%

32% 4% 3%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

pemberian informasi jenis informasi persetujuan tindakan

Rata-rata tiga komponen

ada

tidak

Page 23: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

a. Komponen Pemberian Informasi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

kelengkapan pengisian informed consent pada komponen pemberian

informasi masih banyak yang tidak terisi. Pada komponen pemberian

informasi terdapat tiga item yaitu dokter pelaksana tindakan, pemberi

informasi dan penerima informasi/ pemberi persetujuan. Dari tiga item

tersebut, kelengkapan terbanyak terdapat pada item dokter pelaksana

tindakan sebanyak 79 berkas sedangkan kelengkapan yang paling

sedikit terdapat pada item penerima informasi/ pemberi persetujuan

yaitu 24 berkas. Dalam pengisian informed consent juga masih banyak

pengisian yang tidak terisi. Ketidaklengkapan tersebut paling banyak

terdapat pada item penerima informasi/ pemberi persetujuan yaitu

yang berisi nama pasien atau pendamping pasien sebanyak 59 berkas

dan ketidaklengkapan yang paling sedikit terdapat pada dokter

pelaksana tindakan yaitu empat berkas. Seperti yang disajikan dalam

bentuk grafik berikut ini:

Gambar 4.2 Grafik Komponen Pemberian Informasi

95%

81%

29%

5% 19%

71%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Dokter pelaksanatindakan

Pemberi informasi Penerima informasi/pemberi

persetujuan

PEMBERIAN INFORMASI

ada

tidak ada

Page 24: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

b. Komponen Jenis Informasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa

hampir semua item yang terdapat pada komponen jenis informasi

yaitu pada item diagnosis, dasar diagnosis, tindakan kedokteran,

indikasi tindakan, tata cara, tujuan dan risiko terisi dengan lengkap

100% kecuali pada item komplikasi, prognosis serta alternatif dan

risiko. Pada item komplikasi masih ada 1% saja yang tidak terisi dari

seluruh sampel yang diambil. Pada item prognosis terdapat 2% dan

terbanyak pada item alternatif dan risiko sebanyak 41%. Dapat dilihat

pada grafik berikut ini:

Gambar 4.3 Grafik Komponen Jenis Informasi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 99% 98%

59%

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 2%

41%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

JENIS INFORMASI

ada

tidak ada

Page 25: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

c. Komponen Persetujuan Tindakan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pengisian

informed consent pada komponen persetujuan tindakan masih ada yang

tidak terisi. Kelengkapan 100% terdapat pada item identitas pasien/

keluarga. Kelengkapan terisinya pada item lainnya terdapat pada item

tempat tindakan sebanyak 96%, item tanggal tindakan sebanyak 98%,

item waktu tindakan sebanyak 98%, item tanda-tangan dan nama

terang yang menyatakan persetujuan sebanyak 99% serta pada item

tanda-tangan dan nama terang saksi yaitu 89%. Dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

Gambar 4.4 Grafik Komponen Persetujuan Tindakan

100% 96% 98% 98% 99%

89%

0% 4% 2% 2% 1% 11% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

PERSETUJUAN TINDAKAN

ada

tidak ada

Page 26: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian kelengkapan pengisian informed consent

di RSUD Wates dengan melakukan checklist kelengkapan pengisian

informed consent dan melakukan perhitungan statistik sederhana,

diperoleh hasil kelengkapan 100% sebanyak 10 berkas (12%) dan yang

tidak lengkap sebanyak 73 berkas (88%) dari seluruh sampel yang diambil

yaitu sebanyak 83 berkas rekam medis.

Dalam pengisian informed consent terdapat tiga komponen yang harus

dilengkapi. Komponen tersebut antara lain pemberi informasi, jenis

informasi dan persetujuan tindakan kedokteran. Hasil dalam komponen

tersebut dapat diuraikan seperti berikut ini:

1. Komponen pemberi informasi

Pada komponen ini pengisian lengkap (terisi) paling tinggi terdapat

pada item dokter pelaksana tindakan sebanyak 95%. Kelengkapan

terendah terdapat pada item penerima informasi/ pemberi persetujuan

yaitu sebanyak 29%.

Ketidaklengkapan paling tinggi terdapat pada item penerima

informasi/ pemberi persetujuan yaitu sebanyak 71% dan terendah

terdapat pada item dokter pelaksana tindakan yaitu 5%. Dari pengisian

ketiga item tersebut belum ada yang 100%.

Pada komponen pemberi informasi masih ada dokter yang tidak

mencantumkan nama, padahal item tersebut sangat penting untuk

mengetahui siapa dokter yang akan melakukan tindakan terhadap

pasien. Begitu juga yang terdapat pada item dokter pelaksana

tindakan, dokter yang tidak mencantumkan nama.

Rendahnya kelengkapan pengisian pada item penerima informasi/

pemberi persetujuan menyebabkan pengaruh terhadap mutu pelayanan

dan berpengaruh terhadap kelengkapan data yang terdapat pada

informed consent, karena kelengkapan pengisian informed consent

juga dapat digunakan sebagai bukti tertulis oleh pihak rumah sakit

bahwa dokter telah melakukan tindakan terhadap pasien.

Page 27: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

2. Komponen jenis informasi

Dari komponen ini pengisian yang lengkap 100% yaitu pada item

diagnosis, dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata

cara, tujuan dan risiko. Kelengkapan terendah terdapat pada item

alternatif dan risiko yaitu 59%.

Ketidaklengkapan tertinggi yaitu pada item alternatif dan risiko

sebanyak 41% dan terendah terdapat pada item komplikasi yaitu 1%.

Pada komponen ini sudah banyak item yang terisi 100% dan hanya

terdapat beberapa item yang perlu untuk dilengkapi pengisiannya.

Pada komponen jenis informasi, khususnya item komplikasi,

prognosis serta item alternatif dan risiko harus diisi karena item

tersebut juga penting yang dapat dijadikan sebagai informasi kepada

pasien sebelum dilakukannya tindakan.

3. Komponen persetujuan tindakan kedokteran

Dari komponen ini pengisian yang 100% hanya terdapat pada satu

item yaitu item identitas pasien. Kelengkapan terendah yaitu pada item

tanda-tangan dan nama terang saksi sebanyak 89%.

Ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada item tanda-tangan dan nama

terang saksi sebanyak 11%.

Komponen persetujuan tindakan pada item tempat, tanggal dan

waktu tindakan seharusnya dilengkapi agar pasien mengetahui akan

waktu tindakan yang akan dilakukan. Pada item tanda-tangan dan

nama terang yang menyatakan persetujuan serta tanda-tangan dan

nama terang saksi masih ada yang tidak dilengkapi oleh pasien. Hal

tersebut sangat mempengaruhi dalam pengisian informed consent,

karena persetujuan sangat penting baik pasien menolak maupun

menyetujui untuk dilakukannya tindakan kedokteran tersebut.

Page 28: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Pada pengisian informed consent di RSUD Wates masih banyak

yang tidak diisi. Padahal seperti yang dijelaskan dalam kebijakan

Permenkes Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa pengisian

informed consent harus lengkap 100% setelah pasien mendapatkan

informasi yang jelas. Ketidaklengkapan tersebut salah satunya

dikarenakan tidak tersedianya SPO yang jelas.

Berdasarkan lembar informed consent di RSUD Wates, item biaya

tidak dicantumkan dalam form tersebut. padahal berdasarkan

Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 pasal 7 ayat (3) bahwa

penjelasan tindakan kedokteran sekurang-kurangnya mencakup

perkiraan pembiayaan. Item perkiraan pembiayaan tersebut dapat

dijadikan sebagai pertimbangan pasien dalam menyetujui maupun

menolak tindakan kedokteran yang direncanakan oleh dokter.

Page 29: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dalam penelitian ini dengan sampel 83 berkas rekam medis ditemukan

pengisian informed consent yang tidak lengkap berdasarkan tiga

komponen yaitu:

a. Komponen pemberi informasi

Ketidaklengkapan paling tinggi terdapat pada item penerima

informasi/ pemberi persetujuan yaitu sebanyak 71% dan terendah

terdapat pada item dokter pelaksana tindakan yaitu 5%.

b. Komponen jenis informasi

Ketidaklengkapan tertinggi yaitu pada item alternatif dan risiko

sebanyak 41% dan terendah terdapat pada item komplikasi yaitu 1%.

Pada komponen ini sudah banyak item yang terisi 100% dan hanya

terdapat beberapa item yang perlu untuk dilengkapi pengisiannya.

c. Komponen persetujuan tindakan

Ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada item tanda-tangan dan

nama terang saksi sebanyak 11%. Terendah terdapat pada item tanda-

tangan dan nama terang yang menyatakan persetujuan yaitu masih

1%. Ketidaklengkapan tersebut salah satunya dikarenakan tidak

tersedianya SPO yang jelas.

2. Pada lembar informed consent di RSUD Wates juga tidak dicantumkan

untuk item perkiraan pembiayaan.

Page 30: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

B. SARAN

1. Sebaiknya SPM tentang pengisian informed consent harus

dilaksanakan dengan baik serta dilakukan sosialisasi terhadap tenaga

kesehatan terkait pentingnya kelengkapan pengisian informed consent

khususnya pada kasus bedah pasien rawat inap di RSUD Wates.

2. Sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap lembar informed consent untuk

item perkiraan pembiayaan agar pasien mengetahui berapa besar biaya

yang harus dikeluarkan.

Page 31: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

DAFTAR PUSTAKA

Guwandi J. (2006), Informed Consent dan Refusal Consent, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, Indonesia.

. (2010), Rahasia Medis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, Indonesia.

Hatta, G.R. (2010), Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana

Pelayanan Kesehatan, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Konsil Kedokteran Indonesia (2006), Persetujuan Tindakan Kedokteran, Jakarta,

Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/Sk/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis, Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Notoatmodjo, Sukidjo. (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi,

Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 (2011), Disiplin Profesional

Dokter dan Dokter Gigi, Jakarta, Indonesia.

Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung, Indonesia.

. (2015), Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, Indonesia.

Page 32: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

LAMPIRAN

Page 33: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Page 34: PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH ...repository.unjaya.ac.id/2460/2/DINIAR PRAGASWOROnonfull.pdf“Pengisian Informed Consent Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum