jr interna - copy

Upload: anonymous-4w6t2kj

Post on 08-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

JR INTERNA

TRANSCRIPT

Hasil Analisis Jurnal: Penyakit InternaPENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA ( Cilitrus Vulgaris Schrad ) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI DI KOTA PADANGKelompok III Profesi Ners angkatan IX UIN Alauddin Makassar.

Judul Jurnal:PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA ( Cilitrus Vulgaris Schrad ) TERHADAP PENURUNAN TEKANANDARAH LANSIA DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI DI KOTA PADANG

Kata kunci :Jus semangka, lansia, hipertensi

Penulis :Nova Fridalni, Vivi Syofia Sapardi

Analisator :Kelompok III Profesi Ners angkatan IX UIN Alauddin Makassar.

Telaah Step 1: ProblemKehidupan modern yang menawarkan banyak kemudahan dengan pola makan yang tidak sehat, akan meningkatkan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kriteria hipertensi menurut JNC VII adalah apabila tekanan darah sistol lebih dari 120 mmHg atau tekanan darah diastol lebih dari 80 mmHg (The Seventh Report of the Joint National Committee, 2004). Hipertensi disebut juga the silent killer karena penderita tidak menyadari penyakitnya, dan baru terdeteksi apabila tiba-tiba timbul stroke atau serangan jantung (Nurse Media, 2008).Menurut Riskesdas (2013) hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.Terapi hipertensi dapat dilakukan secara nonfarmakologis dan farmakologis atau gabungan keduanya. Terapi secara nonfarmakologis dimulai dengan perubahan gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam, berhenti merokok dan minuman yang mengadung alkohol, aktivitas fisik yang teratur, dan penurunan berat badan bagi penderita yang mempunyai berat badan berlebih (Arjatmo, Hendra, 2004). Terapi secara farmakologis dapat menggunakan obat antihipertensi konvensional, tetapi pengobatan tersebut memiliki banyak kendala, antara lain biaya yang relatif mahal dan timbulnya efek samping yang merugikan. Oleh sebab itu penderita mencari upaya untuk mengatasi penyakitnya dengan menggunakan obat tradisional (A.P.Bangun, 2005).Obat tradisional yang menggunakan bahan nabati, dapat digunakan sebagai terapi komplementer hipertensi atau digunakan sebagai preventif terutama pada individu yang memiliki faktor risiko hipertensi. Untuk preventif hipertensi, salah satunya dapat dengan mengkonsumsi buah-buahan. Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman hayati. Buah-buahan dengan jenis, warna, bentuk dan rasa yang bervariasi dapat tumbuh subur di Indonesia, salah satunya adalah buah semangka (Citrullus vulgaris Schard)Semangka mengandung zat anti hipertensi tersebut seperti potassium, beta karoten dan kalium. Unsur air dan kalium yang ada dalam semangka dapat menetralkan tekanan darah dan menjaga keseimbangan tubuh. Semangka tidak memiliki efek samping untuk tubuh kita, mudah didapat dann harganya pun terjangkau untuk semua kalangan. (Nisa, 2012 ).

IntervensiDari jurnal ini, intervensi yang dilakukan pada responden yaitu diukur tekanan darahnya sebelum pemberian jus semangka (pengukuran tekanan darah pre test) dan kemudian responden selama 7 hari berturut-turut akan mengkonsumsi 1 gelas jus semangka yaitu sebanyak 200 ml. Lansia yang tidak patuh meminum jus semangka karena satu dan lain hal tidak bisa diikutkan dalam penelitian ini untuk selanjutnya. Setelah 7 kali pemberian jus semangka selama 7 hari maka hari ke-8 dilakukan pemeriksaan tekanan darah kembali (pengukuran tekanan darah post test).

Comparation intervensiDalam penelitian ini tidak ada intervensi pembanding

OutcomeHasil penelitian untuk mengetahui dampak pemberian jus semangka terhadap penurunan tekanan darah didapatkan hasil analisa data bahwa umur responden penelitian berkisar antara 60 90 tahun. Umur rata rata responden penelitian adalah 68,11 tahun. Dilihat dari pengkategorian umur responden penelitian sebanyak 23 orang (82,1%) penelitian berkisaran umur 60 74 tahun. Dilihat dari jenis kelamin responden, diketahui bahwa 12 orang (42,9%) berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang (57,1%) berjenis kelamin perempuan. Responden yang menikah sebanyak 16 orang (57, 1%) dan janda atau duda sebanyak 12 orang (42,9%). Pada riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu tidak memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga sebanyak 14 orang (50%) dan sebanyak 14 orang (50%) memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil pengukuran darah sistolik sebelum pemberian jus semangka adalah 173,57mmHg dan diastolik sebelum pemberian jus semangka adalah 96,79 mmHg.Hasil lain yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa rata rata tekanan darah sistolik sesudah pemberian jus semangka adalah 142,07 mmHg dan diastolik sebelum pemberian jus semangka adalah 90,14 mmHg .Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian jus semangka yaitu sebesar 31,5 mmHg Sedangkan perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian jus semangka yaitu sebesar 6,64 mmHg.Berdasarkan hasil uji statistik t-dependent test menunjukkan nilai p value =0,000 ( = 0,05). Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian jus semangka.

Telaah Step 2 :RecruitmentPenentuan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang responden. Kriteria responden: bersedia, menjadi responden, lansia berumur 60 tahun ke atas dengan riwayat hipertensi, responden saat penelitian tekanan darah sistolik > 140 / 90 mmHg dan responden berada di tempat saat di lakukan penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi yaitu: Responden tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian, Responden mempunyai riwayat penyakit genetik dan metabolik seperti : Menderita penyakit jantung koroner, Menderita penyakit diabetes mellitus dan Menderita penyakit kelainan fungsi hati, Responden dalam mengkonsumsi obat penurun tekanan darah atau anti hipertensi selama penelitian, dan selama penelitian responden tidak mengikuti anjuran minum jus semangka seperti yang telah dianjurkan

MaintenanceDalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tensimeter untuk mengukur tekanan darah dan format observasi tekanan darah yang terdiri dari data demografi, pemberian intervensi, dan hasil pengukuran tekanan darah.

MeasurementData diberikan skor sesuai kriteria yang telah ditentukan dan dikoding setelah data terkumpul. Data ditabulasi dan dibuat distribusi frekuensi serta diinterpretasikan setelah pengkodingan. Analisa bivariat menggunakan uji t-independen dengan signifikasi (p) 0,001 yaitu Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000. Sedangkan perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian jus semangka yaitu sebesar 6,64 mmHg dengan standar deviasi 6,196 mmHg. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,00. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian jus semangka.

Telaah Step 3 (Aplikabilitas) :Hasil penelitian ini memberikan informasi kesehatan bahwa minuman jus semangka dapat dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif pada seseorang yang menderita hipertensi. Dalam penelitian ini responden diambil dari pasien yang menderita hipertensi dan berusia minimal 60 tahun, sehingga diasumsikan bahwa minuman jus semangka dapat menurunkan tekanan darah pada usia lansia..Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi perawat dalam melakukan perawatan kepada klien dengan hipertensi ,hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perawat saat memberikan asuhan keperawatan (health education) pada pasien khususnya pasien yang menjalani rawat jalan untuk menjaga tekanan darah untuk tetap dalam batas normal, salah satu dengan meminum jus semangka.

Kelebihan Pengambilan sampel dalam penelitian ini memuat kriteria inklusi dan ekslusi secara detai; Hasil penelitian ini mudah diterapkan karena efisien dan ekonomis serta tidak mudah diaplikasikan.Kekurangan Penelitian ini memfokuskan untuk usia minimal 60 tahun (kategori lansia) sehingga berdasarkan hasil dalam penelitian ini pemberian jus semangka efektif terhadap penderita hipertensi yang berusia lanjut. Penelitian ini tidak menyertakan standar operaional prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini.