jbptunpaspp gdl fathanfath 2593-1-11babi

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, terdapat perubahan di bidang perekonomian yang sangat pesat di dunia, baik di negara-negara industri maupun negara-negara berkembang. Sehingga batas-batas negara bukan lagi menjadi penghalang. Keadaan ini melebarkan peluang masuknya berbagai pengaruh untuk saling berinteraksi antar negara. Hal tersebut merupakan peluang dan bisa menjadi tantangan atau ancaman bagi negara tersebut bila tidak mengantisipasi sebelumnya. Dunia usaha di Indonesia tentunya tidak mungkin mengelakan diri dari persaingan global, karena tidak hanya akan menghadapi pesaing-pesaing lokal saja tetapi juga pesaing-pesaing mancanegara. Apalagi, perjalanan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir ini mengalami 1

Upload: aryadiko

Post on 16-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendididkan

TRANSCRIPT

Page 1: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, terdapat

perubahan di bidang perekonomian yang sangat pesat di dunia, baik di negara-

negara industri maupun negara-negara berkembang. Sehingga batas-batas negara

bukan lagi menjadi penghalang. Keadaan ini melebarkan peluang masuknya

berbagai pengaruh untuk saling berinteraksi antar negara. Hal tersebut merupakan

peluang dan bisa menjadi tantangan atau ancaman bagi negara tersebut bila tidak

mengantisipasi sebelumnya.

Dunia usaha di Indonesia tentunya tidak mungkin mengelakan diri dari

persaingan global, karena tidak hanya akan menghadapi pesaing-pesaing lokal

saja tetapi juga pesaing-pesaing mancanegara. Apalagi, perjalanan ekonomi

Indonesia beberapa tahun terakhir ini mengalami banyak gangguan, seperti

kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, siklus pengetatan

kebijakan moneter global menyebabkan momentum pertumbuhan ekonomi dan

stabilitas ekonomi makro yang telah dinikmati Indonesia, kini kembali mengalami

banyak gangguan.

Dunia usaha memiliki peluang yang luas untuk memilih alternatif

pembiayaan guna mengembangkan usahanya. Perusahaan yang membutuhkan

modal kerja cenderung memilih alternatif sumber pembiayaan jangka pendek

yang disediakan perbankan. Sedangkan perusahaan yang membutuhkan modal

1

Page 2: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

2

untuk investasi cenderung memilih alternatif sumber pembiayaan jangka panjang

seperti yang disediakan pasar modal.

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau

sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk uang atau

modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authoritiez maupun

perusahaan swasta. Pasar modal juga dapat berfungsi sebagai lembaga perantara

(intermediaries), fungsi ini menunjukan peran pentingnya pasar modal dalam

menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang

mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.

Jenis efek yang paling banyak diperdagangkan dan diketahui oleh

masyarakat umum adalah saham, setiap keputusan investasi yang akan diambil

oleh investor sangat erat kaitannya dengan tingkat pengembalian (return) atas

saham tersebut. Return merupakan indikator untuk meningkatkan kemakmuran

(wealth) bagi para pemegang saham atau investor. Untuk saham, peningkatan nilai

kemakmuran investor selain ditentukan oleh nilai saham juga ditentukan oleh

besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan.

Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return)

yang diharapkan untuk masa-masa mendatang relatif terhadap risiko perusahaan

tersebut. Yang paling menarik tentu saja adalah perusahaan yang mempunyai

tingkat keuntungan tinggi, tetapi mempunyai tingkat risiko yang rendah. Apabila

tingkat keuntungan perusahaan naik, tetapi risiko perusahaan juga naik, maka

perusahaan tidak akan menarik lagi. Perusahaan akan tetap menarik apabila

tambahan keuntungan tersebut bisa mengkompensasi tambahan risiko yang

Page 3: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

3

muncul. Secara umum biasanya investor bersifat tidak menyukai risiko (risk

averse), sehingga faktor tingkat keuntungan dan risiko harus dipertimbangkan

bersama-sama untuk menentukan menarik tidaknya suatu perusahaan (Mamduh

M. Hanafi dan Abdul Halim, 2007;6).

Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan

risiko yang berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Beberapa faktor tersebut

antara lain adalah: kondisi perekonomian seperti resesi, inflasi, faktor-faktor

industri seperti persaingan, perubahan teknologi, kekuatan tawar menawar dari

supplier, pembeli, tersedianya barang-barang substitusi, faktor-faktor dari

perusahaan itu sendiri seperti kualitas manajemen, goodwill yang di punyai,

paten-paten yang dipunyai. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kondisi

keuangan perusahaan, dan mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan.

Analisis risiko biasanya memfokuskan pada kemungkinan bangkrutnya

perusahaan atau kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Dalam

situasi semacam itu perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menghasilkan

kas yang memadai, dan bisa mengakibatkan jatuhnya perusahaan (Mamduh M.

Hanafi dan Abdul Halim, 2007;6).

Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi)

yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan akan

memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang

kesemuanya akan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan (Mamduh M.

Hanafi dan Abdul Halim, 2007;69). Analisis rasio merupakan cara lain

menyajikan informasi dari laporan keuangan. Analisis ini disusun dengan

Page 4: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

4

menggabung angka-angka dalam dan antara neraca dan laporan rugi laba. Ada

lima macam analisis rasio: (1) Rasio Likuiditas, (2) Rasio Aktivitas, (3) Rasio

Solvabilitas, (4) Rasio Profitabilitas, dan (5) Rasio Pasar (Mamduh M. Hanafi dan

Abdul Halim, 2007;91).

Tingkat kesejahteraan pemegang saham yang mencerminkan nilai

kepuasan dan keuntungan yang diperoleh atas investasi dalam bentuk saham,

biasanya diukur dalam return sahamnya. James C. Vanhorne yang

dialihbahasakan oleh Dewi Fitria Sari dan Deny Arnos Kwary (2005;144) dalam

Ria Reviana (2007) menyatakan bahwa return saham adalah penghasilan yang

diterima dari suatu investasi ditambah dengan perubahan harga pasar yang

biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar awal dari investasi

tersebut.

Dalam sebuah tulisan mengenai pasar modal yang dimuat pada harian

Kompas tanggal 3 Desember 2001 disebutkan bahwa kinerja pasar modal

Indonesia khususnya Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001 sangat tidak begitu

menggembirakan. Padahal sebelumnya diharapkan pada tahun 2001 ini keadaaan

pasar modal akan membaik seiring dengan adanya penggantian pemerintah. Hal

ini ditunjukkan dengan semakin melemahnya harga-harga saham, yang tentunya

juga berakibat dengan menurunnya tingkat return yang diperoleh investor, yang

ada di Bursa Efek Jakarta sehingga menyebabkan Indeks Harga Saham Bursa

Efek Jakarta baik IHSG maupun indeks saham LQ-45 mengalami penurunan.

Bahkan untuk Indeks Harga Saham Gabungan, indeks saham yang dicapai tidak

pernah melewati batas 500 pada tahun 2001. Pencapaian tertinggi untuk IHSG

Page 5: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

5

hanya 470,23 pada 23 Juli 2001 dan terendah 342,86 pada 20 April 2001.

(http//www.kompas.co id).

Indeks saham LQ-45 terbit setiap 6 bulan sekali yaitu setiap bulan

Februari dan bulan Agustus dan dipantau perkembangannya serta dievaluasi oleh

Bursa Efek Jakarta, jika tidak sesuai dengan kriteria maka saham tersebut akan

dihapus dari kategori LQ-45. Indeks LQ-45 merupakan saham-saham dengan nilai

pasar dan likuiditas yang tinggi. Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham terpilih yang

dapat mewakili pasar (Koetin, 1997;502 dalam www.google.com).

Salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar saham indeks LQ-45 pada

periode 2005 s/d 2007 adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Dimana Besarnya

keseluruhan rasio dan return saham adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1Rasio Likuiditas (Current Ratio)

Tahun Current Assets Current Liabilities Current Ratio2005 14.709.465 8.488.549 1,732006 14.815.847 7.855.005 1,892007 17.262.980 8.922.569 1,93

(Sumber Indonesian Capital Market Directory 2005)

PT. Gudang Garam Tbk mengalami kenaikan dalam rasio likuiditas yang

diukur dengan current ratio yaitu dari 1,73 pada tahun 2005 naik menjadi 1,89

pada tahun 2006, dan diikuti kenaikan pada tahun 2007 menjadi 1,93. Apabila hal

ini mengalami kenaikan yang terus menerus pada tahun berikutnya maka hal

tersebut akan menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar, yang mempunyai

pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Page 6: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

6

Tabel 1.2Rasio Leverage (Debt to Equity Ratio)

Tahun Total Liabilities Total Equity Debt to Equity Ratio2005 9.001.696 13.111.455 0,692006 8.558.428 13.157.233 0,652007 9.789.435 14.119.796 0,69

(Sumber Indonesian Capital Market Directory 2005)

Dalam rasio leverage, PT Gudang Garam Tbk mengalami fluktuasi pada

tahun tersebut, yaitu pada tahun 2005 dari 0,69 menurun menjadi 0,65 pada tahun

2006, tetapi pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 0,69. Rasio ini menunjukan

sejauh mana pemilik dapat menutupi hutangnya kepada pihak luar. Rasio yang

tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan (finansial leverage)

yang tinggi. Penggunanaan finansial yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas

modal saham dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun,

rentabilitas modal akan menurun cepat pula.

Tabel 1.3Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over)

Tahun Net Sales Total Assets Total Assets Turn Over2005 24.847.345 22.128.851 1,122006 26.339.297 21.733.033 1,212007 28.158.428 23.928.968 1,18

(Sumber Indonesian Capital Market Directory 2005)

Dalam rasio ini, PT Gudang Garam Tbk mengalami fluktuasi pada tiap

tahunnya, yaitu pada tahun 2005 dari 1,12 naik menjadi 1,21 pada tahun 2006,

dan diikuti penurunan pada tahun 2007 menjadi 1,18. Rasio ini menghitung

efektivitas penggunaan aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukan

manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah menunjukan manajemen

harus membuat evaluasi strategi pemasarannya, dan pengeluaran modalnya.

Page 7: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

7

Tabel 1.4Rasio Profitabilitas (Return On Assets/ROA)

Tahun Net Income Total Assets Return On Assets (%)2005 1.889.646 22.128.851 8,542006 1.007.822 21.733.033 4,642007 1.443.585 23.928.968 6,03

(Sumber Indonesian Capital Market Directory 2005)

Dalam rasio ini, PT Gudang Garam Tbk mengalami fluktuasi pada tiap

tahunnya, yaitu pada tahun 2005 dari 8,54% menurun menjadi 4,64% pada tahun

2006, dan naik lagi pada tahun 2007 menjadi 6,03%. Rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang

tertentu. Rasio yang tinggi biasanya menunjukan efisiensi manajemen aset yang

berarti efisiensi manajemen, sebaliknya rasio yang rendah menunjukan bahwa

tidak efisiensinya manajemen aset dalam perusahaan.

Tabel 1.5Return Saham

TahunHarga Saham Harga Saham Tahun Lalu

Dividen Kas

Return Saham (%)

2005 11.650 13.550 500 -12,022006 10.200 11.650 250 -11,762007 8500 10200 250 -17,06

(Sumber Indonesian Capital Market Directory 2005)

Dalam return saham, PT Gudang Garam Tbk mengalami penurunan atas

investasi saham pada tahun 2005 sampai dengan 2007, yaitu pada tahun 2005 dari

-12,02% menurun menjadi -17,06% pada tahun 2007.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapat rujukan dari peneliti-

peneliti sebelumnya yaitu:

I G. K. A. ULUPUI, (2000) menganalisis pengaruh rasio keuangan

terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Yang menjadi sampel penelitian

adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam industri konsumsi, khususnya

Page 8: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

8

makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Data penelitian meliputi variabel

current ratio yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return

saham, variabel return on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap return saham. variabel debt to equity ratio menunjukan hasil yang positif

tetapi tidak signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa rasio utang tidak

menyebabkan perubahan return saham satu tahun kedepan, variabel total asset

turn over menunjukan hasil yang negatif dan tidak signifikan, sedangkan untuk

pengujian variabel secara simultan menyatakan bahwa variabel independen

(current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over dan return on asset)

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham satu tahun ke

depan.

Nuraeni, 2000 (dalam Ardi Hamzah, 2007) menganalisis pengaruh rasio

keuangan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Tujuan penelitian ini

untuk menguji secara empiris rasio-rasio keuangan yang paling signifikan

mempengaruhi return saham perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur di

Bursa Efek Jakarta. Data penelitian meliputi rasio likuiditas, profitabilitas,

aktivitas, leverage, dan pasar. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini secara

umum bahwa rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham meskipun dari hasil analisis kedua metode statistik menunjukan

hasil yang berbeda tentang pengujian manfaat rasio-rasio keuangan yang

mempengaruhi return saham.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji beberapa perbedaan yang dilakukan

Page 9: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

9

oleh peneliti sebelumnya, yakni akan mengubah studi kasus peneliti sebelumnya

yaitu pada perusahaan Food and Beverages di BEI periode 1999-2003 menjadi

perusahaan yang daftar sahamnya pernah tercatat di indeks LQ-45 di BEI yang

berturut-turut periode 2003-2008.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan

analisis dan penelitian untuk membahas hal tersebut dalam

skripsi yang berjudul PENGARUH RASIO LIKUIDITAS,

LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP

RETURN SAHAM. (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan LQ-

45 di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2008).

1.2 Identifikasi Masalah

Page 10: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

10

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah

dikemukakan di atas, maka perlu adanya batasan ruang lingkup

untuk mempermudah pembahasan. Dalam penelitian ini, penulis

membuat batasan ruang lingkup atau merumuskannya sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas perusahaan-perusahaan LQ-45 di BEI.

2. Bagaimana tingkat return saham perusahaan-perusahaan LQ-

45 di BEI.

3. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham.

4. Bagaimana pengaruh rasio leverage terhadap return saham.

5. Bagaimana pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham.

6. Bagaimana pengaruh rasio profitabilitas terhadap return

saham.

7. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas terhadap return saham secara simultan

(bersama-sama).

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi

yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi, untuk mempelajari, menganalisis

dan membuat kesimpulan mengenai pengaruh rasio likuiditas, leverage,

Page 11: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

11

aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham. Penelitian ini

juga dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar S1.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas perusahaan-perusahaan LQ-45 di BEI.

2. Untuk mengetahui tingkat return saham perusahaan-perusahaan

LQ-45 di BEI.

3. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap return

saham.

4. Untuk mengetahui pengaruh rasio leverage terhadap return

saham.

5. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap return

saham.

6. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap return

saham.

7. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas,

dan profitabilitas terhadap return saham secara simultan

(bersama-sama).

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Page 12: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

12

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan khususnya:

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang mendalam

mengenai seberapa besar pengaruh rasio likuiditas, leverage,

aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham.

2. Bagi mahasiswa

Dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh rasio

likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap

return saham, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian

antara fakta di lapangan dengan permasalahan tersebut dengan ilmu yang

diteliti.

3. Bagi pihak lain

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu tambahan ilmu serta

referensi penelitian selanjutnya dan khususnya untuk menguji topik-topik

yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

1.4.2 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Page 13: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

13

khususnya bidang akuntansi mengenai pengaruh rasio likuiditas,

leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Informasi penting yang diperlukan untuk mengetahui kondisi atau kinerja

suatu perusahaan tercermin dari laporan keuangannya. Sofyan Syafri Harahap

(2004:105), mengemukakan bahwa “Laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu

tertentu”. Pada saat investor akan membeli saham suatu perusahaan yang telah go

publik, investor akan menganalisis laporan keuangan perusahaan terutama yang

berkaitan dengan masalah pengelolaan investasi dan kemampuannya dalam

menghasilkan laba. Hal ini berarti bahwa dari laporan keuangan suatu perusahaan

dapat diketahui kinerja perusahaan yang bersangkutan sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi.

Analisis rasio merupakan cara lain menyajikan informasi dari laporan

keuangan. Analisis ini disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka

dalam neraca dan laporan rugi laba. Ada lima macam analisis rasio: (1) Rasio

Likuiditas, (2) Rasio Solvabilitas, (3) Rasio Aktivitas, (4) Rasio Profitabilitas, dan

(5) Rasio Pasar (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2007;91).

Rasio Likuiditas yaitu menunjukan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya (Agus

Sartono, 2001;114). Rasio likuiditas terdiri dari current ratio dan acid test ratio

(Agus Sartono, 2001;116-117). Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diukur

Page 14: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

14

dengan current ratio yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya

(Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;77).

Rasio Leverage yaitu mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan

hutang. Beberapa analis menggunakan istilah solvabilitas, yang berarti mengukur

kemampuan perusahaan memenui kewajiban keuangannya (Suad Husnan dan

Enny Pudjiastuti, 2004;70). Rasio leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity

ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage, debt service coverage

(Agus Sartono, 2001;121-122). Dalam penelitian ini, rasio leverage diukur dengan

debt to equity ratio (DER) yaitu rasio yang menunjukan perbandingan anatara

hutang dengan modal sendiri (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2004;70).

Rasio Aktivitas yaitu menunjukan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam

menggunakan aset untuk memperoleh penjualan (Agus Sartono, 2001;114). Rasio

ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas

aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada

tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan

yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih

baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio aktivitas terdiri

dari rata-rata umur piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan

perputaran total aktiva (Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;78). Dalam

penelitian ini, rasio aktivitas diukur dengan perputaran total aktiva (total asset

turn over) yaitu rasio yang menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan

menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan

Page 15: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

15

laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan oleh perputaran elemen aktiva itu

sendiri (Agus Sartono, 2001;120).

Rasio Profitabilitas yaitu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang

tertentu (Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;83). Dengan demikian bagi

investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas

ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar

akan diterima dalam bentuk dividen (Agus Sartono, 2001;122). Rasio

profitabilitas terdiri dari profit margin, return on total asset (ROA), return on

equity (ROE). Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diukur dengan return on

total asset (ROA) yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Return on total

asset (ROA) juga sering disebut juga sebagai ROI (return on investment)

(Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;83-84).

Menurut Ardi Hamzah (Vol. 6 No.1 2007;3):

“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Jenis-jenis sekuritas yang di perdagangkan di pasar finansial sangat beraneka ragam. Pada umumnya jenis sekuritas yang diperdagangkan, yaitu obligasi, saham, dan instrumen keuangan jangka pendek. Masing-masing sekuritas tersebut memberikan return dan risiko yang berbeda-beda”.

Saham adalah bukti atas suatu perusahaan. Keuntungan yang dinikmati

oleh pemegang saham berasal dari kenaikan harga saham dan pembayaran dividen

(Ardi Hamzah Vol. 6 No.1 2007;3).

Page 16: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

16

Menurut kamus lengkap ekonomi (2000), return adalah pengembalian

hasil atas surat berharga atau investasi dimana biasanya dinyatakan dalam bentuk

suatu tingkat persentase.

Merurut Jogiyanto, (2008;195), mengemukakan bahwa:

return merupakan hasil yang diperoleh dari investor. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi/return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (expected return). Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya beum terjadi.

Menurut Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, (2007;300), return

biasanya didefinisikan sebagai perubahan nilai antara periode t+1 dengan periode

t ditambah pendapatan-pendapatan lain yang terjadi selama periode t tersebut.

Menurut Ardi Hamzah (Vol. 6 No.1 2007;2) hubungan antara rasio-rasio

keuangan terhadap return saham adalah:

“Rasio likuiditas digunakan untuk mengestimasi return dikarenakan mempunyai hubungan positif, semakin likuid, maka semakin besar return suatu perusahaan. Untuk rasio profitabilitas juga mempunyai hubungan positif, semakin tinggi keuntungan perusahaan, maka return yang diperoleh juga semakin besar. Pada rasio aktivitas diestimasi mempunyai hubungan positif dengan return, semakin tinggi penjualan suatu perusahaan semakin besar return yang di dapat oleh investor. Untuk rasio solvabilitas menunjukan hubungan negatif dengan return, semakin besar hutang perusahaan semakin kecil return yang akan didapat oleh perusahaan”.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2007;78) mengemukakan bahwa

kelima rasio keuangan tersebut ingin melihat prospek dan risiko perusahaan pada

masa yang mendatang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi

harapan investor terhadap perusahaan pada masa-masa mendatang.

Page 17: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

17

Berdasarkan uraian diatas, maka disusunlah hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1 : “Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio likuiditas terhadap

return saham”.

H2 : “Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio leverage terhadap

return saham”.

H3 : “Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio aktivitas terhadap

return saham”.

H4 : “Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio profitabilitas

terhadap return saham”.

H5 : “Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio likuiditas, leverage,

aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham secara bersama-

sama”.

Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi

Laporan Arus Kas

Laporan Perubahan Modal

Neraca

Analisis laporan Keuangan

Analisis Rasio

Rasio Likuiditas

Rasio Leverage

Rasio Aktivitas

Rasio Profitabilitas

Page 18: Jbptunpaspp Gdl Fathanfath 2593-1-11babi

18

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikian

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk mengambil data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini, penulis mengambil data pada Pojok Bursa STIE YPKP Jalan P.H.H.

Mustopa (Suci) No. 68, Telepon (022) 7202841-43 Bandung.

Current ratio Debt to equity ratio

Total assets turn over

Return on assets

Return Saham