jawaban take home test chapter 13

6
Jawaban Take Home Test Ekonomika Transportasi 1. .......... 2.Berikan Sumary mengenai apa esensinya, aplikasi untuk analisis maupun terapan untuk kasus di Indonesia Jawaban : Dalam topik permasalahan kelompok kami mengenai Regulasi atau Kompetisi menjelaskan bahwa terdapat suatu mekanisme setelah adanya kebijakan lain/deregulasi pada pasar perekonomian di Negara Inggris, tentunya dengan adanya suatu kebijakan juga berdampak pada persaingan usaha pelayanan Angkutan Penumpang pada tiap – tiap Perusahaan penyedia jasa (operator) yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting pada tingkatan pengambil kebijakan, sehingga adanya suatu ketentuan dalam pemberian layanan angkutan umum kepada masyarakat dengan tetap menjaga pasar persaingan (kompetisi) diantara semua operator yang melayani. Dalam pembahasan permasalahan topik ini terlihat berbagai kendala yang kerap terjadi dalam penerapan kebijakan yang ditentukan seperti munculnya Ketidakstabilan dalam pasar persaingan, Kurangnya koordinasi, Penjadwalan dan informasi, Bunching (Penggugusan/pengurangan) bus, ketidakpastian layanan terhadap konsumen, persaingan pada rute bersubsidi terutama pada bagian yang menguntungkan, kesulitan dalam membangun pola permintaan dan Pola Kegiatan yang semakin kompleks. Penyelenggaraan angkutan umum di Inggris dan Wales yang dilaksanakan di bawah koordinasi “Dewan Kota/Kabupaten”. Dengan adanya kebijakan deregulasi orientasi penyelenggaraan angkutan umum lebih mengarah kepada penyediaan angkutan umum yang bersifat komersil. Adanya deregulasi menyebabkan munculnya koordinasi yang tidak baik yang menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh konsumen dan pada akhirnya akan mengurangi kinerja pelayanan angkutan umum secara keseluruhan sebagai berikut : a. Rute-rute pelayanan angkutan umum yang disubsidi oleh pemerintah adalah rute-rute utama yang memiliki potensi demand rendah yaitu rute yang menghubungkan wilayah dalam perkotaan menuju wilayah batas perkotaan dengan luar perkotaan. b.Tingginya pendapatan di rute-rute utama menyebabkan fokus pemberian subsidi diberikan kepada rute-rute pelayanan yang

Upload: nita-setiawati

Post on 06-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sistem angkutan umum

TRANSCRIPT

Jawaban Take Home Test Ekonomika Transportasi

1. ..........2. Berikan Sumary mengenai apa esensinya, aplikasi untuk analisis maupun terapan untuk kasus di IndonesiaJawaban :Dalam topik permasalahan kelompok kami mengenai Regulasi atau Kompetisi menjelaskan bahwa terdapat suatu mekanisme setelah adanya kebijakan lain/deregulasi pada pasar perekonomian di Negara Inggris, tentunya dengan adanya suatu kebijakan juga berdampak pada persaingan usaha pelayanan Angkutan Penumpang pada tiap tiap Perusahaan penyedia jasa (operator) yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting pada tingkatan pengambil kebijakan, sehingga adanya suatu ketentuan dalam pemberian layanan angkutan umum kepada masyarakat dengan tetap menjaga pasar persaingan (kompetisi) diantara semua operator yang melayani. Dalam pembahasan permasalahan topik ini terlihat berbagai kendala yang kerap terjadi dalam penerapan kebijakan yang ditentukan seperti munculnya Ketidakstabilan dalam pasar persaingan, Kurangnya koordinasi, Penjadwalan dan informasi, Bunching (Penggugusan/pengurangan) bus, ketidakpastian layanan terhadap konsumen, persaingan pada rute bersubsidi terutama pada bagian yang menguntungkan, kesulitan dalam membangun pola permintaan dan Pola Kegiatan yang semakin kompleks. Penyelenggaraan angkutan umum di Inggris dan Wales yang dilaksanakan di bawah koordinasi Dewan Kota/Kabupaten. Dengan adanya kebijakan deregulasi orientasi penyelenggaraan angkutan umum lebih mengarah kepada penyediaan angkutan umum yang bersifat komersil. Adanya deregulasi menyebabkan munculnya koordinasi yang tidak baik yang menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh konsumen dan pada akhirnya akan mengurangi kinerja pelayanan angkutan umum secara keseluruhan sebagai berikut :a. Rute-rute pelayanan angkutan umum yang disubsidi oleh pemerintah adalah rute-rute utama yang memiliki potensi demand rendah yaitu rute yang menghubungkan wilayah dalam perkotaan menuju wilayah batas perkotaan dengan luar perkotaan.b. Tingginya pendapatan di rute-rute utama menyebabkan fokus pemberian subsidi diberikan kepada rute-rute pelayanan yang memiliki demand yang rendah (daerah pedesaan / perbatasan). Kompetisi oleh pihak-pihak (operator angkutan umum) yang ditunjuk untuk melayani rute-rute tersebutc. Potensi dan Profitabilitas dari pendapatan pasar menurun, hal ini sangat dirasakan oleh pihak penyedia layanan;d. Ketidakstabilan dalam layanan angkutan penumpang, penumpang mendapatkan tingkat pelayanan yang tidak sesuai dengan keinginan dari pengguna layanan itu sendiri;e. Adanya efek kesulitan informasi/asimetris Informasi karena adanya tingkat persaingan yang kurang sehat antar operator yang menyebabkan terbatasnya akses layanan;f. Subsidi silang hanya dapat dibenarkan dalam kondisi pasar bebas di mana memberikan kontribusi terhadap profitabilitas karena operator hanya akan melayani rute komersil.Berdasarkan beberapa permasalahan deregulasi dan adanya kompetisi di atas, salah satunya terdapat penerapan strategi subsidi yang dilakukan Pemerintah yaitu jenis subsidi silang. Konsep pemberian subsidi untuk meningkatkan okupansi pelayanan angkutan umum. Pemberian subsidi diberikan sebagai stimulus berubahnya perilaku pemilihan moda perjalan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan angkutan umum dengan tarif yang ditawarkan lebih murah dan tentunya dapat memberikan pelayanan yang nyaman, aman, dan cepat sampai tujuan. Adapun mekanisme pemberian subsidi dimaksud adalah dengan memberikan subsidi kepada penyedia angkutan umum yang memiliki demand penumpang yang rendah agar tetap dapat bersaing secara sehat dengan penyedia jasa yang memiliki demand yang tinggi. Untuk meminimalisir subsidi silang dapat dilakukan dengan cara kepada rute demad tinggi dioperasikan dengan menggunakan bus kapasitas besar (revenue besar) sedangkan untuk rute demand rendah dioperasikan dengan menggunakan bus kapasitas sedang/kecil (biaya operasi Kendaraan kecil). Dengan adanya penyesuaian kapasitas angkutan dengan demand tersebut pemberian subsidi tidak terlalu besar dan operator masih mengalami keuntungan serta kebutuhan angkutan umum bagi masyarakat dapat terlayani. Dalam sisi pelayanan angkutan umum, untuk menciptakan sistem layanan yang dilaksanakan dalam lingkup persaingan secara sehat terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :1. Tender untuk mendapatkan operator dengan layanan yang kompetitif dan layanan sosial dapat diikuti oleh semua pihak, namun ada batas yang ditekankan yaitu pengalaman manajerial dan operasional dan jenis kendaraan yang tersedia;2. Terdapat beberapa posisi operator di Great Britain dalam memberikan layanan bus baik layanan di daerah pedesaan maupun layanan spesialis (ex : sekolah dan rumah sakit);3. Pengambilan keputusan oleh Office of Fair Trading dan Monopolies dan Mergers Commission;4. Dalam kasus operator eksisting, jaringan komersial akan dioperasikan secara menguntungkan dengan memberikan tingkat pengembalian yang memuaskan, sementara pemerintah daerah beroperasi pada rute tertentu yang merugikan, misalnya layanan pinggiran kota dan pedesaan.5. Operator penyelenggara angkutan yang sudah lama eksis dapat menarik diri dari layanan yang telah mereka operasikan selama bertahun-tahun karena tingkat pengembalian yang rendah dan ketidakpastian terkait keuntungan di masa mendatang yang akan dihasilkan dari persaingan yang terus meningkat;6. Operator alternatif dengan dukungan keuangan yang terbatas, cenderung tidak mampu menggantikan operator yang sudah ada sebelumnya.

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dalam menilai keberhasilan atau sebaliknya dari deregulasi bus di Inggris, ketika sasaran pemerintah (Conservatif pada tahun 1985) dibandingkan dengan hasil-hasil kebijakan, yang hasilnya tidak sepenuhnya mencapai sasaran utama meskipun beberapa output telah dicapai dalam kerangka kompetitif namun menghindari ketidakstabilan yang disebutkan sebelumnya. Ada sistem alternatif tujuan yang akan mengaktifkan layanan bus yang akan diberikan dalam pasar yang kompetitif, mengurangi biaya operasional dan tingkat dukungan pendapatan, membuat operasi bus lebih banyak permintaan sensitif, meningkatkan nilai uang dan mencegah perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi pasar. Penerapan dalam Kasus di IndonesiaDalam konteks penerapan di Indonesia dengan permasalahan persaingan pasar ekonomi akibat dampak adanya Deregulasi untuk saat ini memang dianggap penting guna memperbaiki sistem perlayanan angkutan umum ke arah yang lebih baik. Dampak deregulasi dengan menciptakan ruang kepada publik dalam hal ini swasta untuk dapat berperan langsung dalam menciptakan sistem angkutan umum yang lebih kompetitif yang dapat memberikan pelayanan lebih maksimal kepada pengguna jasa. Dampak deregulasi di Indonesia mulai dapat dirasakan khususnya di subsektor perhubungan darat, seperti pelayanan angkutan darat (AKAP, AKDP), dimana peran banyak perusahaan swasta yang bertindak sebagai operator dalam menciptakan iklim kompetitif dengan memberikan pelayanan kepada pengguna jasa berpedoman pada standar-standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai regulator. Dalam contoh kasus ini, kami menawarkan suatu penerapan sistem alternatif tujuan yang dapat ditawarkan yaitu dengan Sistem Waralaba. Contoh penerapan sistem yang telah dilakukan di Inggris seperti pada pembahasan permasalahan diatas dapat diterapkan di Indonesia. Waralaba mengenai penyediaan moda transportasi semua rute di Inggris ditangani oleh pemerintah daerah pada distrik masing-masing melalui dewan kota. Semua Rute baik yang terkategorikan gemuk maupun kurus, pengoperasiannya oleh swasta melalui tender sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh dewan kota dengan sistem waralaba. Sistem ini menguntungkan bagi semua pihak, baik pemerintah, operator maupun masyarakat. Karena operator ini berkompetisi terkait dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik dari standar yang ditetapkan oleh dewan kota, tarif yang kompetitif dan terjangkau masyarakat serta masalah keteraturan jadwal dan ketepatan waktu pemberangkatan. Waktu kontrak pada sistem waralaba yang hanya 3-5 tahun memungkinkan perubahan yang cepat untuk pelayanan yang lebih baik dan kompetisi yang fair antar sesama operator. Hal ini tergantung pada konsep sistem waralaba yang dibuat dan diterapkan. Jika sistem waralaba yang diimplementasikan hanya diberikan kepada satu pihak (operator tunggal), maka potensi persaingan yang muncul akan sangat kecil atau bahkan tidak ada. Namun apabila dijalankan oleh banyak pihak atau lebih dari satu perusahaan/operator, maka kompetisi dalam hal menarik penumpang atau user tetap terbuka, bahkan lebih baik karena kompetisi yang muncul tidak lepas dari pengawasan pemerintah sebagai pihak pemilik waralaba yang akan mengaktifkan layanan bus yang akan diberikan dalam pasar yang kompetitif, mengurangi biaya operasional dan tingkat dukungan pendapatan, membuat operasi bus lebih banyak permintaan sensitif, meningkatkan nilai uang dan mencegah perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi pasar. Tujuan tersebut dapat dicapai dalam kerangka kompetitif namun menghindari ketidakstabilan yang disebutkan di atas . Waralaba akan dikeluarkan oleh otoritas lokal ( yang juga akan menjadi koordinasi dan otoritas subsidi ) untuk rute, sekelompok rute, koridor perjalanan atau daerah kecil. Suatu bentuk waralaba yang kompetitif dapat memenuhi banyak permasalahan operasional dan keuangan yang melekat dalam posisi deregulasi seperti : Memungkinkan persaingan ; Menyediakan pasar yang lebih aman di mana restrukturisasi telah menyebabkan beberapa perusahaan dominan ; Mencegah ketidakstabilan ; Memungkinkan retensi fungsi koordinasi dewan daerah, dan ; Kelangsungan jadwal yang tepat dan operasi rutin ; Memberikan nilai untuk uang ; Mengambil persaingan dari jalan , tetapi memungkinkan nilai penuh yang akan dicapai dalam sistem waralaba ; Memungkinkan pengenalan proposal yang bertahap ; Memungkinkan alternatif bentuk waralaba kompetitif untuk dikejar ; Memungkinkan untuk jaringan bus terpadu ; Memungkinkan otoritas subsidi untuk memprediksi belanja subsidi yang lebih akurat. Mencapai efisiensi tanpa adanya pasar yang tidak stabil Dalam skema penerapan waralaba, adapun keuntungan yang dihasilkan dalam penerapannya akan mencapai manfaat kompetisi sambil memberikan stabilitas yang lebih besar dan koordinasi pelayanan . Skema tersebut memiliki dukungan luas di antara berbagai organisasi yang mewakili konsumen dan operator yang menerima nilai persaingan di angkutan umum sebagai sarana untuk mencapai nilai yang didefinisikan lebih baik untuk uang dari subsidi bus . Kerangka waralaba dapat bekerja dengan dewan kabupaten , konsorsium kabupaten di otoritas transportasi bersama sambil mengurangi biaya unit, inovasi menggembirakan , mempertahankan manfaat kompetisi itu dapat mempertahankan fitur yang baik - travelcards , pemasaran koordinasi bus dan kereta api - dalam jaringan yang memenuhi kebutuhan masyarakat.