take home test ujian akhir triwulan sistem … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar...

23
@novinaekas MB IPB P056111291.47 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Disusun Oleh: NOVINA EKA S. PO56111291.47 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: ngonhi

Post on 10-Jul-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

TAKE HOME TEST

UJIAN AKHIR TRIWULAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Disusun Oleh:

NOVINA EKA S.

PO56111291.47

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................ i

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

I.2 Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 3

II.1 Sistem Informasi Manajemen ............................................... 3

II.2 Perangkat Lunak (Software) .................................................. 5

II.3 Software Development dan Software Engineering ................ 7

BAB III. PEMBAHASAN ....................................................................... 11

III.1 Atribut-atribut dari software yang berkualitas dan

langkah-langkah yang perlu dilakukan agar software

penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ISO . 11

III.2 Urgensi adanya atribut “maintainability” dalam sebuah

software ............................................................................... 13

III.3 Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan

dalam mengambil kebijakan out-sourcing .......................... 14

III.4 Langkah-langkah pembangunan sistem informasi ............. 17

BAB IV. PENUTUP ................................................................................ 20

IV.1 Kesimpulan .......................................................................... 20

IV.2 Saran .................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 21

Page 3: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan diberlakukannya sistem ekonomi pasar bebas, persaingan

usaha juga semakin berat. Jumlah perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri

semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan harus bisa meningkatkan diferensiasi

mereka dengan baik untuk tetap berada dalam bisnis tertentu. Spesialisasi sebuah

perusahaan terkadang membuat perusahaan membutuhkan bantuan perusahaan lain

untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Faktor utama yang sering disebut-sebut

sebagai faktor pendukung opeasional terbaik adalah keberadaan sistem informasi.

Perusahaan wajib memiliki sebuah sistem informasi yang up to date untuk mengikuti

kemajuan dunia bisnis.

Keterbatasan kemampuan sebuah perusahaan untuk menguasai semua bidang,

termasuk sistem informasi, membuat perusahaan memilih berkerjasama dengan

perusahaan lain untuk menyediakan sistem informasi. Kerjasama yang terbentuk

terjadi antara dua perusahaan atau lebih, dengan kontrak tertentu untuk sistematika

kerja dan pembayaran perkerjaan. Tidak semua perusahaan mau untuk

memberlakukan sistem pembangunan software dengan melibatkan perusahaan lain,

karena memang terdapat kelebihan dan kekurangannya. Tergantung kebijakan

perusahaan, mana sistem pengembangan software yang peling tepat dengan kondisi

perusahaan, baik itu dari sisi finansial maupun sumber daya manusia (SDM).

Tingkat pemahaman perusahaan terhadap sistem informasi, akan berpengaruh

terhadap kualitasi software yang dihasilkan. Dimana kualitas software memiliki

peranan kontrol aktivitas perusahaan, ketika terjadi kesalahan sistem, sedikit banyak

perusahaan akan mengalami kerugian materi maupun non materi. Sebuah

standarisasi software akhirnya dibentuk untuk menyelarasakan semua software yang

dibangun yaitu dalam ISO. Perusahaan harus mengerti tentang ISO, sebelum

menentukan sistem pembangunan software yang akan digunakan.

Perbedaan kemampuan untuk memahami ISO, kondisi perusahaan, dan

keterbatasan perusahaan lainnya, membuat diferensiasi selalu terjadi dalam

persaingan usaha, termasuk sistem informasi yang dipakai. Masalah inilah yang

membuat pembangunan software menarik untuk dibahas. Tentu saja perusahaan yang

memahami kebutuhan dan kemampuan mereka dengan baik, dilengkapi dengan

Page 4: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

pengetahuan standarisasi software yang baik akan membuat sistem yang dihasilkan

juga baik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, semakin up to date sistem

informasi dalam perusahaan, maka peluang perusahaan untuk memenangkah

persaingan juga semakin besar.

I.2 Tujuan

Tujuan penulisan paper ini adalah:

1. Mengidentifikasi atribut-atribut software yang berkualitas

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan

sebelum mengambil metode out-sourcing untuk pengembangan sistem

informasi.

3. Mengidentifikasi langkah-langkah software development.

4. Mengidentifikasi pentingnya pemeliharaan sistem informasi di perusahaan

Page 5: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari sistem pengendalian

internal suatu bisnis yang mencakup pemanfaatan sumber daya manusia, dokumen,

teknologi, dan prosedur oleh manajemen akutansi untuk mencari solusi permasalahan

bisnis, seperti: proses operasional, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi

perusahaan. Sistem informasi manajemen berbeda dengan sistem informasi biasa

karena sistem informasi manajemen digunakan untuk menganalisis sistem informasi

lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah

sistem informasi manajemen biasa digunakan untuk merujuk pada suatu metode

manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan terhadap

pengambilan keputusan, beberapa jenis sistem yang melengkapi sistem informasi

manajemen adalah: decision support system, sistem pakar, dan executive information

system (Ahira, 2011)

Tujuan adanya sistem informasi manajemen dalam perusahaan menurut Ahira

(2011) adalah:

1. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan harga pokok

produk, jasa, dan tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.

2. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian,

evaluasi, dan perbaikan yang berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi dalam proses pengambilan keputusan, dalam

kuantitas dan waktu yang tepat.

Tujuan-tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu

mempunyai akses menuju informasi akutansi manajemen, selain itu para pengguna

sistem informasi manajemen harus mengetahui cara penggunaannya.

Informasi akutansi manajemen akan sangat membantu para pengambil

keutusan untuk mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan

mengevaluasi kinerja. Informasi akutansi manajemen sangat dibutuhkan dan

digunakan untuk semua tahapan manajemen, seperti perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan (Ahira, 2011). Proses manajemen didefinisikan sebagai

aktivitas-aktivitas berikut:

Page 6: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

1. Perencanaan; merupakan aktivitas manajemen membuat formulasi terperinci

untuk mencapai suatu tujuan akhir. Oleh karena itu, perencanaan

mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengendalian; setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus

dilaksanakan dan direalisasikan. Manajer dan pekerja harus mengawasi harus

mengawasi pelaksanaan rencana tersebut untuk memastikan agar rencana

berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk mengawasi

pelaksanaan rencana dan melaksanakan tindakan korektif sesuai kebutuhan.

3. Pengambilan keputusan; Proses pemilihan di antara berbagai alternatif

disebut sebagai proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial

pengambilan keputusan merupakan hubungan antara perencanaan dan

pengendalian. Manajer harus dapat memilih dan menetapkan di antara

beberapa tujuan dan metode untuk merealisasikan tujuan yang dipilih (Ahira,

2011)

Pemahaman yang sama tentang kegunaan sistem informasi disajikan oleh O’Brien

(2010) pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Peranan Fundamental Sistem Informasi Manajemen

Terlihat jelas pada Gambar 1 bahwa sistem informasi manajemen dapat mendukung

proses bisnis dan operasional perusahaan, dan kemudian digunakan untuk

mendukung proses pengambilan keputusan, dimana hasil keputusan akan digunakan

sebagai strategi persaingan perusahaan.

Sistem informasi dibangun dengan melibatkan seluruh aspek perusahaan, hal

ini wajib dilakukan, karena keberadaan sistem informasi akan menjadi landasan

Page 7: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

datangnya informasi di seluruh proses bisnis perusahaan. O’Brien (2010)

menyebutkan bahwa kolaborasi tersebut terjadi antara 5 aspek, yaitu: software,

hardware, brainware, netware, dan dataware.

Gambar 2. Komponen dalam Sistem Informasi

Semua komponen sistem ini harus bisa berkolaborasi dan tersedia sesuai dengan

kebutuhan sistem, sehingga sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

II.2 Perangkat Lunak (Software)

Software atau perangkat lunak adalah program komputer yang terdiri dari

kumpulan perintah untuk unit pengolah agar komputer dapat menjalankan pekerjaan

sesuai dengan keinginan programmer. Perintah tersebut ditulis dalam bahasa khusus

yang dimengerti oleh mesin (Hera, 2006). Berdasarkan penggunaannya, perangkat

lunak dikelompokkan menjadi 5 macam, yaitu:

1. Sistem operasi

2. Program utilitas

3. Program aplikasi

4. Program paket

5. Bahasa pemograman.

Software berfungsi sebagai penghubung antara manusia sebagai pengguna sistem

dengan perangkat keras komputer. Software juga berfungsi untuk menerjemahkan

bahasa manusia ke dalam bahasa mesin sehingga perangkat keras komputer

memahami keinginan pengguna dan menjalankan instruksi yang diberikan dan

Page 8: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

selanjutnya memberikan hasil yang diinginkan oleh pengguna.

O’brien (2010) mengelompokkan software ke dalam beberapa kelompok

besar, yaitu:

Gambar 3. Tipe-tipe software

Application software adalah kelompok software yang digunakan oleh end-

user untuk mengolah informasi dan mengerjakan berbagai tugas. Kelompok ini

terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: general-purpose application program dan

application-specific program. Kedua katagori tersebut juga digunakan langsung oleh

end-user untuk mengerjakan sebuah tugas. General-purpose digunakan untuk tugas-

tugas umum dan tidak memiliki karakteristik khusus, misal: web browser, electronic

mail, word processing, spreadsheet, database managers, dll. Ketika sebuah software

dibuat untuk mengerjakan sebuah kasus tertentu, dan hanya bisa digunakan untuk

memproses permasalahan tersebut maka dimasukkan dalam kelompok application-

spesific programs.

Tidak hanya application software yang bertujuan untuk menjembatani

komunikasi antara end-user dan komputer, komputer juga membutuhkan software

untuk mengatur jalannya sistem operasi dan jaringan komputer. Software jenis ini

dimasukkan ke dalam kelompok system software dan terdiri dari dua jenis program,

yaitu: system management programs dan system development programs.

Page 9: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Salah satu inovasi terbaru dalam perkembangan dunia sistem informasi

adalah adanya software open-source. Pengembang aplikasi akan membuat sebuah

program khusus yang dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bisnis, jadi setiap

perusahaan dapat berkontribusi dalam penggunaan software. Kode untuk aplikasi

tersedia bebas bagi siapapun yang ingin menggunakannya.

Menurut Yuhilda (2010) terdapat dua tipe perangkat lunak, yaitu:

Produk generic: sistem stand-alone standar yang diproduksi oleh organisasi

pengembang dan dijual ke pasar terbuka dan siapa pun boleh membelinya.

Biasanya disebut dengan software shrink-wrapped. Contoh: pengolah kata

(Ms. Word).

Produk pesanan: sistem yang dipesan oleh pengguna tertentu, dikembangkan

khusus bagi pelanggan oleh kontraktor perangkat lunak. Contoh: Sistem

untuk mendukung proses bisnis tertentu (SAP) dan cloud system.

Pada produk generik organisasi mengembangkan perangkat lunak dan mengontrol

detail spesifikasi perangkat lunak tersebut, sedangkan pada produk pesanan,

spesifikasi biasanya dikembangkan dan dikontrol oleh organisasi pembeli software

tersebut.

II.3 Software Development dan Software Engineering

Software development dan software engineering adalah bagian dari proses

pengembangan sistem dalam perusahaan, atau dikenal sebagai proses rekayasa

sistem informasi. Disiplin ilmu ini membahas semua aspek produksi perangkat

lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem. Terdapat

dua istilah kunci dalam software engineering yaitu:

“Disiplin rekayasa”, perekayasa membuat suatu alat bekerja, menerapkan

teori, metodem dan alat bantu yang sesuai dan digunakan secara selektif

untuk memecahkan sebuah permasalahan.

“Semua aspek produksi perangkat lunak”, software engineering tidak hanya

berhubungan dengan proses teknis dari pengembangan perangkat lunak tetapi

juga dengan kegiatan seperti manajemen proyek sistem informasi dan proses

pengembangan alat bantu, metode, dan teori untuk mendukung proses

produksi sistem informasi (Yuhilda, 2010).

Rekayasa perangkat lunak (RPL) atau biasa dikenal dengan software engineering

Page 10: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

(SE) berusaha untuk mempertimbangkan pembangunan sistem informasi dari 3 sisi,

yaitu: kinerja, biaya, dan waktu. Secara khusus Irfan (2009) menyatakan bahwa

tujuan SE adalah:

Memperoleh biaya produksi pembuatan sistem yang paling rendah

Menghasilkan software dengan kinerja tinggi, handal, dan tepat waktu

Mengahsilkan software yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform

Menghasilkan perangkat lunak yang memiliki biaya pemeliharaan rendah

Abran et al (2004) dalam Irfan (2009) menggambarkan ruang lingkup software

engineering pada Gambar 4.

Gambar 4. Ruang Lingkup Software Engineering

Ruang lingkup di atas menggambarkan bahwa dalam SE dilakukan identifikasi

terhadap spesifikasi dan persyaratan sistem informasi dalam software requirement.

User interface, penampilan komponen, dan karakteristik lain dari software dirancang

dalam software design. Software construction berhubungan dengan detail

pengembangan software, termasuk di dalamnya algoritma pemrograman, coding,

pengujian dan pengontrolan sistem. Ketika software sudah terbentuk, akan tetap

dilakukan pengecekan dan pemeliharaan sistem dalam software maintenance.

Jika ternyata terjadi perubahan sistem yang berhubungan dengan perubahan

kebutuhan tertentu, maka dalam SE ada juga bagian software configuration untuk

usaha perubahan konfigurasi software. SE juga sudah memulai peranannya sebelum

sistem terbentuk, yaitu dalam software engineering management yang berkaitan

dengan pengelolaan, pengukuranm dan perencanaan proyek pengadaan sistem.

Software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu

dan metode yang digunakan dalam SE. Proses implementasi, pengukuran,

Page 11: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

pengelolaan, perubahan, dan perbaikan software dilakukan dalam lingkup software

engineering process. Tidak hanya pengawasan pembuatan sistem, namun dalam SE

harus dipantau juga kualitas software yang dibangun, yaitu dalam software quality

yang menitik beratkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak (Irfan, 2009).

Pemodelan merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem informasi

manajemen di perusahaan. Pada software engineering sebenarnya masih

memungkinakan untuk tidak melakukan pemodelan, namun hal itu sudah tidak lagi

dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak. Pemodelan dalam software

merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan pada awal rekayasa sistem dan akan

mempengaruhi pekerjaan dalam rekayasa berikutnya.

Salah satu metode software development yang sering dipakai oleh perusahaan

pengembangan sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah

tahapan pekerjaan yang dilakuka oleh analis sistem dan programmer dalam

membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan menurut Yulia (2010)

adalah:

1. Melakukan survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem

informasi.

2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.

3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.

4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang terbaik.

5. Menentukan hardware dan software.

6. Merancang sistem informasi baru.

7. Membangun sistem informasi baru.

8. Mengomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.

9. Memelihara dan melakukan perbaikan pada sistem informasi.

SDLC adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa

langkah. Ada beberapak model SDLC. Model yang cukup popular dan banyak

digunakan adalah waterfall, spiral, prototyping, incremental, dll (Yulia, 2010).

1. The Waterfall-Model, biasa juga disebut dengan siklus hidup perangkat lunak.

Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan

evaluasi serta merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda

Page 12: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi,

pengujian, dan seterusnya (Nungkie, 2010).

2. Prototipe, salah satu pendekatan dalam SE yang secara langsung

mendemonstrasikan bagaimana sebuah software atau komponen-komponen

perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum konstruksi actual

dilakukan (Angga, 2011)

3. Evolutionary Software Process Model, bersifat iterative (perulangan). Hasil

proses berupa produk yang makin lama semakin lengkap sampai pada iterasi

terkahir memiliki hasil yang paling mendekati dengan kebutuhan. Terdapat dua

jenis proses pengembangan software secara evolutionary yaitu: incremental

model dan spiral model.

a. Incremental Model, mengkombinasikan elemen-elemen pada waterfall-Model

dengan perulangan, biasanya hasil awal dari proses ini adalah software yang

berisi tentang core product. Produk digunakan oleh pengguna untuk

menjalani review (Rizki, 2008)

b. Spiral Model, pengembangan perangkat lunak dengan menggabungkan antara

metodologi waterfall dan metodologi prototype. Penggabungan dilakukan

sebagai upaya untuk menciptakan keunggulan diantara keduanya. Sistem ini

merupakan proyek besar, mahal, dan rumit (Angga, 2011).

Page 13: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

BAB III. PEMBAHASAN

III.1 Atribut-atribut dari software yang berkualitas dan langkah-langkah

yang perlu dilakukan agar software penunjang sistem informasi dapat

memenuhi standar ISO.

Sulit untuk mendefinisikan kualitas sebuah software karena kualitas software

hanya dapat dikatakan berkualitas oleh pemakainya sendiri. Perbedaan karakteristik

perusahaan, tentu saja membuat perbedaan dalam software yang dibutuhkan. Sebuah

software berkualitas baik dalam perusahaan A, belum tentu baik untuk perusahaan B.

Oleh karena itu, menurut Yuadi (2008) diperlukan penelaahaan hirarki software

untuk mengetahui kualitasnya. Pertama suatu produk perangkat lunak harus

menyediakan fungsi yang sama, setiap pengguna membutuhkannya. Kedua, produk

harus berjalan, jika produk memiliki kecacatan maka produk tersebut tentunya tidak

ada konsistensi kelayakan. The Institute of Electrical and Electronic Engineers

(IEEE) mendefinisikan kualitas perangkat lunak sebagai “The degree to which a

system, component , or process meets customer or user needs or expectations”, jadi

dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah suatu atribut dari sistem yang berjalan dan

erat kaitannya dengan resiko. Semakin tinggi resiko yang didapatkan maka semakin

tinggi kualitas software tersebut.

Pencapaian kualitas tidak terjadi secara kebetulan, harus direncanakan sejak

awal dan dimonitor setiap hari. Tiga prinsip dasar dalam kualitas software adalah:

1. Mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan sistem.

2. Apa yang sedang dilakukan sistem.

3. Bagaimana mengukur perbedaan.

Sukamto (2008), menyatakan bahwa kualitas perangkat lunak dapat diukur dengan

menggunakan parameter teknis (objektif) yaitu: Correctness, Reliability, Capability,

Performance, dan Maintainability, dilengkapi dengan parameter user (subjektif)

yaitu: Usability, Install ability, Documentation, dan Availability.

Namun menurut ISO 9126, standarisasi kualitas software yang dikeluarkan

oleh International Organization for Standarization (ISO) dan International

Electrotechnical Commision (IEC), sebuah software yang berkualitas harus memiliki

atribut di bawah ini:

Page 14: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Gambar 5. Atribut Software yang berkualitas ISO 9126

Functionality: Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan pengguna. Sistem

yang terbentuk harus sesuai dengan fungsi yang diinginkan pengguna, dan

berhubungan dengan kepuasan pengguna. Functionality sendiri dibagi ke

dalam beberapa sub-atribut yaitu: suitability, accuracy, interoperability,

security, dan functionality compliance.

Reliability: Kemampuan dan kehandalan sistem dalam melaksanakan

tugasnya pada kondisi dan jangka waktu tertentu. Agar penilaian kualitas

lebih mudah dilakukan maka atribut ini dibagi ke dalam beberapa sub-atribut

yaitu: maturity, fault tolerance, recoverability, dan reliability compliance.

Usability: Kemampuan sistem untuk menerangkan sejauh mana kegunaan

dari software sesuai dengan kebutuhan awal yang disepakati. Sub-atribut dari

usability adalah understandability, learnability, operability, dan usability

compliance.

Efficiency: Bagaimana sistem menggunakan sumber daya di sekitarnya

sebagai pendukung jalannya sistem, sama seperti atribut yang lain efficiency

juga memiliki sub-atribut yaitu: time behavior, resource utilization, dan

efficiency compliance.

Maintainability: Kemampuan sebuah sistem informasi untuk dimodifikasi

atau dirubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Atribut ini

Page 15: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

terbagi ke dalam 3 sub-atribut yaitu: analyzability, changeability, dan

maintainability compliance.

Portability: Kemampuan software menyesuaikan diri dengan berbagai

platform. Atribut ini terbagi ke dalam 2 sub-atribut, yaitu: adaptability dan

portability compliance (Anonim, 2010)

Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar software memenuhi standar ISO 9126

adalah:

Melakukan testing (pengujian perangkat lunak), melihat elemen kritis dari

jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari

spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Melakukan perencanaan sistem dengan baik dan benar.

Memilih vendor (out sourcing) yang berpengalaman dan mengerti dengan

baik tentang kualitas software terutama ISO 9126.

Memastikan seluruh tahapan pembangunan sistem seperti yang tercantum

dalam SDLC dilaksanakan dengan baik dan benar, sehingga setiap tahapan

saling terhubung dan terkontrol langsung.

Pastikan metode pengembangan sistem sesuai dengan kemampuan dan

karakteristik perusahaan, sehingga ketersediaan sumber daya terjamin selama

proses pengembangan sistem.

Melakukan verifikasi dan validasi software.

III.2 Urgensi adanya atribut “Maintanability” dalam sebuah software

Maintanability adalah atribut sebuah software yang menunjukkan bahwa

sebuah software harus memiliki kemampuan untuk dirubah dan dimodifikasi dalam

jangka waktu tertentu. Alasan sederhana mengapa atribut ini penting adalah

keterkaitan sistem informasi dengan proses bisnis perusahaan. Kemajuan ilmu

pengetahuan tentu saja berlangsung dengan cepat, sehingga revolusi bisnis juga terus

terjadi. Critical factor yang harus langsung menyesuaikan lingkungan binis tersebut

adalah sistem informasi dan di dalamnya dikontrol oleh software. Maka software

harus mudah untuk dimodifikasi dan dirubah untuk mendampingi kemajuan bisnis

perusahaan. Menurut Sukamto (2008), atribut dari proses bisnis yang langsung

dipengaruhi oleh kemampuan maintainability sebuah software adalah:

Persaingan yang menuntut diferensiasi.

Page 16: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Upaya perusahaan untuk survive di industri.

Adanya upaya global marketing.

Efektivitas biaya.

Mempertahankan konsumen dan meningkatkan keuntungan.

Maintanability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki

kesalahan dari perangkat lunak, pemeliharaan sistem biasanya terjadi setelah sistem

diimplementasikan dan merujuk pada uji coba maupun evaluasi sistem (Anonim,

2011). Anonim (2011) juga menyatakan bahwa urgensi dari system maintenance

adalah:

1. Memperbaiki kesalahan, implementasi sistem secara langsung oleh user

biasanya akan memperlihatkan kesalahan (bugs) pada sistem atau disebut

sebagai kelemahan sistem. Kesalahan ini dapat diperbaiki jika sistem

memiliki kemampuan maintainability.

2. Menjaga ke-up to date-an sistem, seperti yang telah dijelaskan di atas, sistem

informasi merupakan critical factor dalam sebuah proses binis, maka sistem

wajib bisa untuk mengikuti perkembangan dunia usaha.

3. Meningkatkan sistem (up grade), Sistem harus dapat ditingkatkan

performanya seiring dengan peningkatan produktivitas perusahaan.

Dapat dilihat dengan jelas bahwa maintainability sangat penting peranannya dalam

kemajuan sistem informasi perusahaan.

III.3 Faktor-faktor yang harus diperhatikan perusahaan dalam mengambil

kebijakan out-sourcing untuk perusahaan

Metode out-sourcing adalah metode pengembangan sistem informasi yang

menyerahkan seluruh pembuatan sistem kepada pihak ketiga. Menurut O’Brien

(2010) beberapa faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk menggunakan

metode ini adalah:

Biaya pengembangan sistem sangat tinggi. Jika kemampuan finansial

perusahaan belum mampu untuk menunjang proses pengembangan secara

out-sourcing maka jangan lakukan. Ketika dana tidak mendukung, ada

kemungkinan pembangunan sistem terhenti di tengah dan mengakibatkan

kegagalan total. Oleh karena itu sebaiknya sebelum memutuskan metode

tertentu, lakukan feasibility study.

Page 17: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Resiko tidak kembalinya investasi yang dilakukan sangat tinggi.. Terjadinya

kesalahpahaman dapat membuat sistem tidak sesuai dengan kebutuhan alur

bisnis, hal ini karena pihak vendor belum tentu mengerti proses bisnis

perusahaan, sehingga investasi besar yang telah dikeluarkan terbuang sia-sia.

Ketidaksesuaian sistem dengan alur bisnis perusahaan sangat sering terjadi.

Perbedaan kemampuan untuk memahami proses bisnis perusahaan antara

vendor dan pihak perusahaan akan mengaburkan tujuan sistem.

Waktu pengerjaan dan kecepatannya. Pengerjaan vendor tentunya lebih cepat

dibanding membuat sendiri sebuha sistem, karena mereka fokus untuk

membuat software tanpa harus ikut campur tangan dalam kegiatan

operasional perusahaan.

Proses belajar anggota perusahaan untuk menggunakan sistem relatif lama.

Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan

terampil.

Menurut The 2001 Outsourcing World Summit ada 6 alasan utama perusahaan

memutuskan metode outsourcing untuk pengadaan dan pengembangan sistem

(Elmir, 2010), yaitu:

1. Mengurangi biaya (36%)

2. Fokus pada inti bisnis (36%)

3. Meningkatkan kualitas (13%)

4. Meningkatkan kecepatan untuk beradaptasi pada pasar persaingan (10%)

5. Membantu proses inovasi (4%), dan

6. Menghemat modal karena biaya dapat disesuaikan dengan anggaran (1%)

Tidak berbeda dengan metode lainnya, metode out-sourcing juga memiliki kelebihan

dan kelemahan, yaitu:

A. Kelebihan

1. Perusahaan dapat mengonsentrasikan diri pada bisnis yang ditangani.

2. Masalah mengenai hardware, software, dan maintenance sistem merupakan

tanggung jawab pihak vendor.

3. Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem informasi relatif lebih cepat,

efektif, dan efisien karena dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya.

Page 18: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

4. Pemilihan vendor untuk mengerjakan sistem dapat disesuaikan dengan

anggaran perusahaan.

5. Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor dengan

reputasi baik.

6. Resiko ditanggung pihak ketiga, ketika terjadi kegagalan maka pihak ketiga

yang berkewajiban untuk memperbaiki sistem tersebut.

B. Kelemahan

1. Keamanan data perusahaan sedikit diragukan, karena ada peluang

penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor.

2. Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

3. Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem sepenuhnya

dilakukan oleh vendor.

4. Adanya ketergantungan pada konsultan sistem.

5. Manajemen perusahaan membutuhkan waktu cukup lama untuk mempelajari

sistem dan harus membayar lisensi program yang dibeli.

6. Resiko tidak kembalinya investasi sangat tinggi, terutama ketika sistem yang

dibentuk tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

7. Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan.

8. Ketika aplikasi mengalami gangguan, maka perusahaan harus menunggu

kendali outsourcer yang tentu saja akan menyebabkan keterlambatan.

9. Jika kekuatan menawar ada pada outsourcer, perusahaan akan kehilangan

banyak kendali dalam memutuskan sesuatu, terutama saat terjadi konflik

(Anonim, 2009).

III.4 Langkah-langkah pembangunan sistem informasi!

Pertama-tama akan dilakukan analisis kerumitan sistem informasi yang akan

dibuat. Jika sistem tersebut mencakup keseluruhan proses bisnis perusahaan maka

tingkat kerumitan juga semakin tinggi, setali tiga uang, jika tingkat kompleksitas

sistem tinggi diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengembangkan sistem.

Faktor inilah yang menyebabkan perusahaan sering mengambil metode out-sourcing

dalam pengembangan sistem.

Salah satu tahap pengembangan sistem yang dapat digunakan adalah System

Page 19: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

Deveopment Life Cycle (SDLC), SDLC merupakan sebuah metode pengembangan

yang memiliki 5 tahapan yaitu: investigation, analysis, design, implementation, dan

maintenance. Gambaran detail tentang metode ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Sumber: James A. O’Brien dan George M. Marakas (2010)

Gambar 6. System Development Life Cycle

Semua langkah yang diambil berpedoman pada SDLC, dan jika dijabarkan detail,

secara garis besar langkah yang akan dilakukan adalah:

1. Investigation. sebelum sistem dibuat akan dilakukan investigasi perusahaan

dengan tujuan mengetahui permasalah bisnis dengan detail dan menganalisis

apakah permasalah tersebut dapat diselesaikan oleh sistem atau tidak. Ketika

sudah diketahui permasalahan apa yang harus diselesaikan, dilakukan

feasibility study (FS). Tentu saja FS akan mempertimbangkan keuntungan

dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Jika hasil dari FS layak, maka

akan dilakukan analisis sistem.

Page 20: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

2. Analysis, analisis dilakukan untuk mengetahui kepentingan seluruh

stakeholders di dalam sistem, sehingga dapat diketahui proses dan kebutuhab

apa saja yang harus disediakan oleh sistem. Ketika sudah diketahui input dan

output dari setiap kebutuhan sistem, maka dapat disusun logic function untuk

sistem tersebut.

3. Design, alur proses bisnis yang akan dilalui sudah diketahui dengan jelas,

maka dalam tahap ini ditentukan semua komponen penunjang sistem

informasi, baik itu software, hardware, brainware, netware, dan dataware.

Setelah semua komponen teridentifikasi maka akan kembali disusun logical

model dalam sistem, tentu saja masih terkait dengan logical model pada tahap

Analysis.

4. Implementation, desain sistem informasi yang telah dibuat sebelumnya

diimplementasikan pada tahap ini. Dilakukan pembuatan software yang

didukung oleh hardware dan netware, memanfaatkan dataware, dan

dioperasikan oleh brainware. Setelah sistem terbentuk dilakukan sistem

terbentuk dilakukan system testing, semua proses akan diverifikasi dan

validasi untuk mengecek kebenarannya. Jika dirasa semua sudah sejalan,

maka sistem digabungkan dengan business system dan kemudian diamati efek

penggunaan sistem tersebut terhadap end-user.

5. Maintenance, tahap ini adalah tahap terakhir dalam SDLC. Sistem yang telah

berhasil diimplementasikan dalam sebuah proses bisnis harus tetap dipantau

untuk dijaga dari kesalahan, mengikuti kemajuan teknologi informasi, dan

dapat ditingkatkan fungsionalitasnya. Jika sistem ternyata dinyatakan harus

mengalami proses pemeliharaan atau pengembangan, maka tahap

pengembangan akan kembali diulang mulai dari system investigation sampai

kepada system maintenance (O’Brien, 2010).

Page 21: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

BAB IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan ISO 9126 tentang kualitas software, atribut yang harus dimiliki

sebuah software untuk memperoleh standarisasi internasional adalah

functionality, reliabilitiy, usability, efficiency, portability, dan

maintainability.

2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam

pengambilan metode out-sourcing adalah kemampuan finansial perusahaan,

lama proses pengerjaan, resiko kehilangan investasi, resiko miss

communication yang menyebabkan kesalahan sistem, waktu training

pegawai, dan loyalitas vendor.

3. Pembangunan sistem informasi yang baik dan memiliki tingkat kerumitan

tinggi sebaiknya mengikuti metode system development life cycle (SDLC)

yang tediri dari investigation, analysis, design, implementation dan

maintenance.

4. Aspek maintainability sangat penting untuk perusahaan, karena sebuah sistem

informasi harus mampu berubah dan dimodifikasi untuk mengikuti

perkembangan teknologi informasi. Semakin baik kualitas sistem informasi

maka akan semaki besar peluang sebuah perusahaan memenangkan

persaingan usaha. Selain itu atribut ini penting dimiliki untuk memperbaiki

kesalahan software dan meningkatkan fungsi dari software.

IV.2 Saran

1. Sebaiknya perusahaan selalu melakukan feasibility study sebelum

menentukan metode pengembangan sistem.

2. Perhatikan seluruh aktivitas pengembangan software dalam perusahaan dan

pastikan sudah memenuhi standarisasi software yang dikeluarkan ISO 9126.

Page 22: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

DAFTAR PUSTAKA

Angga, Pratama BP. 2011. Model-Model Rekayasa Perangkat Lunak. http://p-

angga.web.ugm.ac.id/?p=19. [30 Maret 2012]

Anne, Ahira. 2011. Pengertian Sistem Informasi Manajemen.

http://www.anneahira.com/sistem-informasi-manajemen.htm [28 Maret 2012]

Anonim, 2011. Apa Urgensi Maintanability dari Suatu Software?

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/apa-urgensi-maintainability-dari-

suatu-software/. [30 Maret 2012]

Anonim. 2009. Pengembangan Sistem Informasi.

http://www.scribd.com/people/user_deleted/8858572. [20 Maret 2012]

Anonim. 2010. Faktor-Faktor Standar Perangkat Lunak Berdasarkan ISO 9126.

http://sqaindonesia.wordpress.com/2010/03/04/faktor-faktor-standart-

perangkat-lunak-menurut-iso-9126/. [26 Maret 2012]

Elmir, Maghleb Yudina. 2010. Pengembangan Sistem Informasi: Outsourcing VS

Insourcing?

http://maghleb.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/pengembangan-sistem-

informasi-outsourcing-vs-insourcing/ [20 Maret 2012]

Hera. 2006. Perangkat Lunak (Software). http://wss-

id.org/blogs/hera_a1_sby/archive/2007/09/23/perangkat-lunak-software.aspx

[29 Maret 2012]

Irfan. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering).

http://irfante06.blog.unsoed.ac.id/files/2009/06/tugas-1-rpl.doc. [29 Maret

2012]

Nungkie. 2010. Model dan Proses Rekayasa Perangkat Lunak.

http://pingkie.blogspot.com/2010/02/model-dan-proses-rekayasa-

perangkat.html. [30 Maret 2012]

O’Brien, James A. dan George M. Marakas. 2010. Management Information System.

New York: McGraw-Hill Companies, Inc

Rizki, Agustina Indah. 2008. Model dan Proses Rekayasa Perangkat Lunak.

Page 23: TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM … · penunjang sistem informasi dapat memenuhi standar ... Menyediakan informasi yang digunakan dalam ... program komputer yang terdiri

@novinaekas – MB IPB – P056111291.47

http://agustina31.wordpress.com/2008/07/31/model-dan-proses-rekayasa-

perangkat-lunak/. [30 Maret 2012]

Sukamto, Rosa Ariani. 2008. Konversi Sistem, Kriteria, Pengujian dan Kualitas

Perangkat Lunak. http://www.gangsir.com/download/3-

KonversiSistemKriteriaPengujiandanKualitasPerangkatLunak.pdf. [30 Maret

2012]

Yuadi, Imam. 2008. Kualitas Perangkat Lunak: Definisi, Kualitas, dan

Implementasi. http://janeman.wordpress.com/2008/03/26/46/. [28 Maret

2012]

Yuhilda. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.

http://staffsite.gunadarma.ac.id/sitialiyah/index.php?stateid=download&id=1

3788&part=files [27 Maret 2012]

Yulia. 2011. System Development Life Cycle (SDLC).

http://yuliagroups.wordpress.com/system-development-life-cycle-sdlc/. [27

Maret 2012]