hiv mikro presentation. newest

7/25/2019 Hiv Mikro Presentation. Newest

1/39


2/39

HIV AIDS

DEFINISI

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.

AIDS

sekumpulan gejala & ineksi yg timbul krn

rusaknya sistem kekebalan tubuh manusiaakibat ineksi virus HIV.

A = Acquired

I = ImmuneD = Deficiency

S = Syndrome


3/39

Famili:

Retroviridae

Genus:

Lenti virus


4/39

MORFOLOGI

!iri khas m"r"l"gi yang unik dari HIV adalah adanya nukle"id yang berbentuk

silindris dalam viri"n matur.

Viri"n HIV matang memiliki bentuk hampir bulat.

Selubung luarnya atau kapsul viral terdiri dari lemak lapis ganda yang

mengandung banyak t"nj"lan pr"tein.

Duri#duri ini terdiri dari $ glik"pr"tein% gp$' dan gp. p menga*u kepada

lik"pr"tein+ p$' adalah selubung permukaan eksternal duri dan gp adalah

bagian transmembran.

,erdapat suatu pr"tein matriks yang disebut p- yang mengelilingi segmen bagian

dalam membrane virus.

Sedangkan inti dikelilingi "leh suatu pr"tein kapsid yang disebut p$.

Didalam kapsid+ p$+ terdapat $ untai /A identik dan m"lekul pre"rmed reverse

transcriptase+ integrase dan pr"tease yang sudah terbentuk.


5/39


6/39

Virus ini mengandung 0 gen yg dibutuhkan utk replikasi

retr"virus yaitu %

gag

Pol

env.

1r"tein replikasi ase a2al yaitu %

1r"tein Tat

1r"tein Rev 1r"tein Nev


7/39

Protein Tat

3transaktivasi4 pada HIV sgt eisien dan mungkin memberi k"ntribusi dalam

menentukan virulensi dari ineksi HIV.

Protein Rev

ekspresi pr"nukleus

Rev membantu keluarnya transkrip virus yg terlepas dr nukleus pr"tein struktural

di translasi dr m/A yg terlepas selama ase lambat replikasi virus.

Protein Nev

menginduksi pr"duksi khem"kin "leh makr"ag+ yg dpt mengaktiasi sel ,

tenang+ shg memungkinkan terjadinya ineksi HIV yg pr"dukti.


8/39

Ada 2 tipe HIV :

HIV-1 (USA) & HIV-2 (Afrika)

HIV-1: G !1 & 12" # 2!

HIV-2: G 1!" & $ %!# 2


9/39

Reseptor Virus

Reseptor : molekul CD4 diekspresi pada makrofag dan limfosit.

Koreseptor : Reseptor khemokin pd HIV-1.

Khemokin merupakan faktor ang dapat larut dengan sifat-sifat

khemoatraktan dan sitokin.

CCR!" reseptor untuk khemokin R#$%&'" (I)-1dan (I)-1" adalah

koreseptor dominan untuk strain HIV-1 ang *ersifat makrofag-tropik"

C+CR4 : untuk strain HIV-1 limfosit-tropik.

CCR, dan CCR : untuk masuk sel dalam kolon dan seriks.


10/39

1at"genesis


11/39

1. Perlekatan Virus

HIV mengineksi sel dgn mengikat permukaan sel sasaran yg memiliki m"lekul resept"r

membrane !D.

p$' HIV berikatan dgn kuat dgn lim"sit !D5 sehingga gp dpt memerantarai usi

membrane virus ke membrane sel.

6aru ini ditemukan bh2 $ k"resept"r permukaan sel+ !!7 atau !8! diperlukan agar

glik"pr"tein gp$' & gp dpt berikatan dgn resept"r !D5.

Stlh virus berusi dgn lim"sit !D5 mk berlangsung serangkaian pr"ses k"mpleks yg

apabila berjalan lan*ar menyebabkan terbentuknya partikel$ virus baru dari sel yg terineksi.

9im"sit !D5 yg terineksi mgk tetap laten dlm keadaan pr"virus:mgk mengalami siklus$

replikasi sehingga menghasilkan bnyk virus.

Ineksi pada 9im"sit !D5 jg dpt menimbulkan sipat"genisitas melalui beragam mekanisme

termasuk apoptosis(kematian sel terpr"gram)+ anergi(pen*egahan usi sel lebih lanjut) atau

pembentukan sinsitium(usi sel).


12/39

2. Replikasi Virus

Stlh nukle"kapsid dilepas+ mk terjadi transkripsi terbalik (reverse transcription) dari

satu untai#tunggal /A mjd D/A salinan (*D/A) untai#ganda virus.

IntegraseHIV membantu insersi *D/A virus kedlm inti sel pejamu.

Apabila sdh terintegrasi ke dlm kr"m"s"m sel pejamu+ mk dua untai D/A skrng mjd

provirus.

1r"virus menghasilkan /A messenger (m/A) yg lengkap & yg tlh mengalami

spli*ing (penggabungan) stlh /A gen"m dibebaskan ke dlm sit"plasma.

,ahap akhir pr"duksi virus membutuhkan suatu en;im virus yg dsbt HIVprotease+ yg

mem"t"ng & menata pr"tein virus mjd segmen$ ke*il yg mengelilingi /A virus+

membentuk partikel virus menular yg men"nj"l dari sel terineksi.

Se2aktu men"nj"l dari sel pejamu+ partikel$ virus trsbt akn terbungkus "lh sebagiandari membrane sel yg terineksi.

HIV yg baru terbentuk skrg+ dpt menyerang sel$ rentan lainnya diseluruh tubuh.


13/39

0. esp"ns Imun terhadap Ineksi HIV

Sel$ 6 menghasilkan antib"di$ spesiik terhadap berbagai

pr"tein virus.

Ditemukan antib"di netralisasi terhadap regi"n$ di gp$'

selubung virus & bagian eksternal gp.

Didlm darah dijumpai kelas antib"dy imun"gl"bulin (Ig)

maupun immun"gl"bulin < (Ig


14/39

7. 1erkembangan >linis

?ase Ineksi

,idak semua "rg yg terpajan akn terineksi (misalnya+ h"m";ig"t dengan gen

!!7 mutan).

Setelah ineksi a2al "leh HIV+ pasien tetap ser"negati selama bbrp bln.

/amun+ pasien ini bersiat menular selama peri"de ini & memindahkan virus ke

"rg lain. ?ase ini 3window period (masa jendela4).


15/39


16/39

a ap a ap per a anan


17/39

a ap a ap per a ananinfeksi HIV

Infeksi Primer

Pene!aran "irus

ke or#n limfoi$

Latensi klinis

P

ekspresi %IV

Penakit klinis

&ematian

'tahun


18/39

Manifestasi Klinis

AI'S eiiki *era$a anifestasi

kinis daa *entuk :

Keganasan

Infeksi


19/39

Keganasan

limfoma maligna

limfoma sstem saraf pusat / '') 0

Kanker seriks inasie

Keganasan-keganasan lain :

mieloma multiple" leukemia limfositik akut sel " limfoma limfo*lastik

%" penakit hodgkin" karsinoma anus" karsinoma sel skuamosa di lidah"

karsinoma adenokarsinoma paru" adenokarsinoma kolon dan pankreas"

dan kanker testis.


20/39


21/39

1asien AIDS memiliki resik" 0' @ terjangkit t"ks"plasm"sis dalam masa $ tahun+

biasanya sebagai reaktiitas ineksi sebelumnya. 1enyakit SS1 diamati dengan

!, s*an.

Cryptosporidium, microsporidium, dan isospora belli

pr"t";"a tersering mengineksi saluran *erna dan menimbulkan diare pd pasien

HIV.

menular melalui rute eses#"ral k"ntak seksual+ makanan+ minuman+ atau

he2an.

gejala beragam+ dari diare s2asirna atau intermiten pada tahap#tahap a2al a2al

ineksi HIV sampai diare berat.

I f k i l ( M)I * b t i i I t l l + t d k l k i ik d


22/39

Infeksi ole( M)I * mycobacterium avium Intraseluler+ merata pd semua kel"mp"k risik" dan

merupakan penyulit tahap lanjut pada AIDS. ejala men*akup demam+ rig"r+ diare dan kejang perut.

"bat yang paling sering adalah riabutin.

Microbacterium tuberculosis, pene!a! tu!er,ulosis * - +.,6#AIDS %

# tanda a2al AIDS+

# terjadi saat sel relative masih tinggi ( lebih dari $'':Bl ).

# penyakit ekstraparu dijumpai pada ' sampai -7 @ pasien dgn ineksi HIV+

# terutama bentuk ,6 limatik dan ,6 milier.

# resp"n baik regimen "bat tradisi"nal yaitu is"nia;id ( I/H )+ riampisin+ pira;inamid+ dan

etambut"l.

# memper"leh manaat dari pemberian I/H pr"ilaksis.


23/39

Infeksi fungus mencakup kandidiasis, kriptokokosis dan histoplasmosis.

Kandidiasis oral pd pasien #ID' kekeringan 2 iritasi mulut. Kandidiasis

*ronkus" paru"trakea" atau esophagus patognonik untuk diagnosis #ID'.

%erapiflukona3ol hana untuk infeksi cryptococcus neoformans maupun

kandidiasis oral.

infeksi histoplasma capsulatum : demam" menggigil" *erkeringat" penurunan

*erat" mual" muntah" diare" lesi kulit" pneumonitis" dan depresi sumsum tulang.

#mfoterisin terapi induksi" dosis g le*ih rendah


24/39

Infeksi Oportunistik geala tidak spesifik" terutama demam ringan dan kehilangan *erat *adan.

infeksiMycobacterium avium-intracellularedan irus sitomegalo.

Virus sitomegalo mene*a*kan gangguan radang pada usus *esar /kolitis0 dan

gangguan radang pada retina mata /retinitis sitomegalovirus0" ang dapat

mene*a*kan ke*utaan.

Infeksi ang dise*a*kan oleh amurPenicillium marneffei" atau dise*ut

)enisiliosis" kini adalah infeksi oportunistik ketiga ang paling umum /setelah

tu*erkulosis dan kriptokokosis0 pada orang ang positif HIV di daerah endemik#sia %enggara.


25/39

!AA 1C/9AA/ Darah+ *"nt"h % transusi darah+ terkena darah HIV 5 pd kulit yg terluka+

terkena darah menstruasi pd kulit yg terluka+ jarum suntik+dsb.

!airan semen+ air mani+ sperma pria+ *"nt"h % laki#laki berhubungan

badan tanpa k"nd"m atau pengaman lainnya+ "ral seE+ dsb.

!airan vagina pd perempuan+ *th % 2anita berhubungan badan tanpa

pengaman+ pinjam#meminjam alat bantu seE+ "ral seE dll.

Air susu ibu: ASI+ *"nt"h % bayi minum asi dari 2anita HIV5+ laki#laki

meminum susu asi pasangannya+ dan lain sebagainya.


26/39


27/39

+airan tu*u, an$ tidak en$andun$

virus HIV ada enderita HIV. :

Air liur air ludah sali!a

Feses tinja

Air mata

Air keringat

"rine


28/39

Diagn"sis 9ab"rat"rium

Infeksi HIV dpt terdeteksi melalui , 5ara:

A#Is$lasi !irus

%#&er$l$gi

'#(eteksi Asam )ukleat


29/39

Is$lasi Virus HIV dapat di*iakkan dari limfosit dlm darah tepi.

%eknik isolasi irus ang paling sensitif mem*iakkan sel6

mononu5lear darah tepi g distimulasi mitogen" *ersama sampel

tes g tdk terinfeksi.

isolasi irus memerlukan 7aktu dan tenaga.


30/39

mendeteksi anti*odi HIV tes &8I'#.

%es sederhana *erdasarkan reaksi g umum" msl r9 aglutinasi atau r9 imunodot.

)enguian konfirmasi ang paling luas digunakan teknik astern lot"

dimana anti*odi trhdp protein HIV dari *erat molekul tertentu dpt terdeteksi.

#nti*odi terhadap protein 5ore irus p64 atau glikoprotein amplop gp41" gp16;"

atau gp1


31/39

1engujian ampliikasi seperti ,#1! dan tes bD/Amendeteksi /A

virus dlm spe*imen klinis.

1engujian ,#1! met"de en;imatik utk mengampliikasi /A HIV.

bD/A mengampliikasi /A virus melalui langkah$ hibridari

"lig"nukle"tida berangkai.

,es#tes tsbt dpt bersiat kuantitati bila digunakan standar reerensi

*"ntr"l (#) dan (5) yg layak hrs diikutsertakan dlm setiap tes.

(eteksi Asam )ukleat


32/39

*en+egahan ,*eng$-atan

.-at anti!irus

Vaksin terhadap HIV

Tindakan *engendalian

*endidikan Kesehatan


33/39

.-at Anti!irus

)engelompokkan o*at meliputi pengham*at nukleusida dannonnukleosida en3im resere trans5iptase irus dan pengham*at

en3im protease irus.

)engham*at protease merupakan o*at antiirus ang poten

karena aktifitas protease sangat penting untuk menghasilkan

irus ang infeksius dan en3im irus ang *er*eda dari protease

sel manusia.


34/39

Vaksin Virus khasna men5egah" di*erikan pada indiidu g tdk

terinfeksi utk kemungkinan aksin HIV terapetik.

Indiidu terinfeksi HIVmemper5epat respon imun anti- HIV"

mengurangi umlah sel ang terinfeksi irus" atau melam*atkan

a7itan #ID'.

Vaksin terhadap HIV

Ti d k


35/39

mempertahankan gaya hidup yang mengurangi atau menghilangkan

a*t"r risik" tinggi.

1enentuan kebijaksanaan kesehatan masyarakat merek"mendasikan

bah2a "rang yang dilap"rkan terineksi HIV diberikan in"rmasi dan

saran sbb%

. Data yang tersedia menunjukan bah2a hampir semua "rang akan tetap

terineksi seumur hidup dan akan timbul penyakit.

Tindakan

*engendalian


36/39

6. alaupun asimtomatik" indiidu terse*ut dapat menularkan HIV ke orang lain.

Disarankan melakukan ealuasi medis teratur dan *erkelanutan.

,. =rang ang terinfeksi harus menghindari tindakan donor darah" plasma" organ

tu*uh atau aringan lain"atau sperma.

4. %erdapat resiko menginfeksi orang lain melalui hu*ungan seksual / aginal atau

anal 0" melalui kontak oral-genital" atau dengan menggunakan arum suntik

*esama-sama.

!. )engunaan kondom se5ara konsisten dan tepat dapat mengurangi transmisi irus

7alaupun pelindungan tidak sempurna.



37/39

)en5egahan kasus #ID' mengandalkan ke*erhasilan proek edukasi ang

meli*atkan peru*ahan perilaku.

)esan pendidikan kesehatan untuk masarakat umum al s**:

'emua hu*ungan seksual /di luar hu*ungan mutualisme monogamanti*od

HIV- negatie0gunakan kondom.

>angan menggunakan arum atau sringe ang tidak steril s5r *ersama.



38/39

Semua perempuan yang berp"tensi terpajan harus memeriksa

antib"di HIV sblm hamil.

Ibu terineksi HIV hindari pemberian ASI+ jika pilihan pemberian

makanan alternative tersedia.


39/39

hiv mikro presentation. newest

Documents