berkas pasien dan okupasi (mahezarani) newest fkui mei 2012

35

Click here to load reader

Upload: mahezarani-anindyta

Post on 24-Jul-2015

216 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

STUDI KASUS

JUDUL KASUS PEMBINAAN KELUARGA

Hipertensi dan Penyakit Koroner pada Mantan Penerbang dengan Paparan Bising Kronik saat masih bekerja

NAMA MAHASISWA

Mahezarani Ning Anindyta, S.Ked

NPM

0706260465

NAMA PEMBIMBING

dr. Dewi Friska, MKK

DAFTAR ISI: BERKAS PASIEN BERKAS OKUPASI BERKAS KELUARGA TUGAS EVIDENCE BASED

MEDICINE

ROMBONGAN 2 KELOMPOK A5KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

MEI - JUNI 2012

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Pertamedika Medical Centre (PMC) SinabungNo Berkas : 1No Rekam Media : 328733

Data AdministrasiTanggal 13 Mei 2010 diisi oleh Nama: Mahezarani Ning Anindyta NPM: 0706260465

Pasien KeteranganNama Njoman S Kardha

Umur / Tgl. lahir69 tahun 6 bulan / 20 November 1942

AlamatJl. Kalibata Utara II No. 21 Perumahan Pelita Air

Jenis kelamin Laki-lakiKedudukan dalam keluarga KKAgama Hindu

Pendidikan

Tahun 1960-64 : Sekolah Penerbangan CurugTahun 1965-67 : Aviation School (UK)Tahun 1967-69 : Flying Academy (France)

Pekerjaan PensiunanNama Perusahaan : Pelita AirIndustri jenis : Penerbangan

Status perkawinan Menikah

Kedatangan yang ke Kontrol

Pasien datang dengan istrinya untuk kontrol rutin penyakit hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, kanker kolorektal post-op.

Telah diobati sebelumnya Ya

Diagnosis sebelumnya :Hipertensi grade IDM tipe IICAD post CABGKanker kolorektal post-op

Obat yang telah diminum :Captopril 12,5 mg (3x1tab)Metformin 500 mg (3x1tab)Aspilet 80 mg (1x1tab)Lantus 18 unit i.v

Alergi obat TidakSistem pembayaran Asuransi perusahaan

Data Pelayanan ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis) A. Alasan kedatangan/keluhan utama

Pasien datang untuk kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, dan kanker colorectal post-op. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah pola BAB yang tidak teratur. Pasien terkadang 3 hari sekali BAB atau dalam 1 hari BAB lebih dari 5 kali. Harapan pasien adalah seluruh penyakitnya dapat terkontrol sehingga tidak

Page 3: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

terjadi komplikasi jangka panjang. Saat ini pasien mengkhawatirkan pengobatan kemoterapi pasca operasi kanker kolorektal dan hasil laboratorium tumor marker terakhir yang meningkat.

B. Keluhan lain/tambahanPasien tidak mengeluhkan gejala lainnya.

C. Riwayat perjalanan penyakit sekarangSejak 18 tahun yang lalu (1994) pasien didiagnosa hipertensi saat sedang berobat di PMC Sinabung. Saat

itu diketahui tekanan darah pasien 150/90 mmHg. Keluhan sakit kepala hebat, mual muntah, penglihatan mendadak kabur tidak pernah dirasakan pasien sebelumnya. Obat yang diberikan saat itu adalah captopril 6.25 mg dikonsumsi 1 kali sehari. Selain diberikan obat, dokter juga menyarankan untuk mulai merubah gaya hidup dan pola makan. Sebelumnya setiap kali pasien memeriksakan tekanan darahnya, pasien mengaku tekanan darahnya belum pernah lebih dari 130/90 mmHg. Menurut pasien, sejak saat itu obat diminum secara teratur setiap hari dan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan tiap 6 bulan oleh perusahaan tempat beliau bekerja. Setiap kontrol terkanan darah pasien berkisar antara 130-140/90-100 mmHg. Saat ini pasien mengonsumsi rutin captopril 3x12.5 mg dan dikatakan oleh pasien tekanan darahnya terkontrol.

Sepuluh tahun yang lalu (tahun 2000) ditemukan adanya penyempitan pada pembuluh darah coroner jantung pasien oleh dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Harapan Kita (RSHK). Pasien sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akibat nyeri dada di sebelah kiri. Sebelumnya pasien belum pernah merasakan gejala serupa. Setelah tertangani di UGD RSPP pasien dirujuk ke dokter spesialis jantung untuk pemeriksan dan pengobatan lebih lanjut. Saat di RSHK dilakukan beberapa pemeriksaan yang akhirnya diketahui bahwa terdapat penyumbatan pada pembuluh darah coroner dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Namun, saat itu pasien tidak langsung menyetujui sehingga hanya diberikan obat-obatan. Setelah pasien mencari berbagai informasi mengenai penyakitnya dan berdiskusi dengan keluarga, akhirnya pasien bersedia untuk dioperasi. Operasi berhasil dilakukan di RSHK sekitar 4 bulan setelah pasien terdiagnosa. Sejak itu pasien mengonsumsi obat rutin aspilet 1x80 mg dan hingga saat ini gejala nyeri dada belum pernah terulang.

Sejak 5 tahun (tahun 2007) terakhir pasien diketahui memiliki penyakit kencing manis. Pasien didiagnosa diabetes mellitus tipe II oleh dokter di PMC Sinabung. Keluhan yang dirasakan pasien saat itu adalah badan sering merasa lemas dan sering mengantuk. Keluhan sering buang air terutama pada malam hari dan sering minum disangkal, namun pasien mengatakan sering merasa lapar sehingga sering ‘ngemil’. Penurunan berat badan saat itu juga disangkal. Sejak pensiun pasien mengaku memang sudah tidak teratur melakukan olahraga dan pola makan juga tidak teratur. Saat itu pasien juga masih seorang perokok aktif. Pasien mengatakan lupa nilai dari hasil pemeriksaan gula darah saat itu, namun seingat pasien gula darah di atas 200 mg/dL. Pada saat itu tidak langsung diberikan obat untuk diabetes, dokter manganjurkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah saat puasa. Tiga hari kemudian pasien kembali ke PMC Sinabung untuk pemeriksaan gula darah kembali dan hasilnya menunjukkan gula darah pasien tinggi. Setelah itu pasien diberikan obat metformin 3x500 mg dan dianjurkan untuk mengatur pola makan, olahraga rutin, berhenti merokok, dan rutin kontrol. Hingga saat ini pasien rutin minum obat dan kontrol. Nilai gula darah pada pemeriksaan terakhir di atas 200 mg/dl dikarenakan saat itu pasien menurunkan dosis suntik insulin tanpa sepengetahuan dari dokter. Saat ini keluhan kesemutan terutama di kaki sesekali dirasakan, namun dikatakan tidak pernah hingga baal. Keluhan seperti pandangan kabur, gatal-gatal, dan luka yang sulit sembuh tidak ada. Pasien mulai menggunakan insulin suntik sejak dilakukan operasi untuk pengangkatan kanker ususnya pada tahun 2011. Hingga saat ini pasien rutin mengonsumsi metformin 3x500 mg dan lantus iv 18 unit pada malam hari.

Satu tahun yang lalu (tahun 2011) pasien didiagnosa kanker kolorektal stadium II oleh dokter bedah digestif di RSPP. Dua bulan sebelum didiagnosa pasien mengalami keluhan sulit BAB dan BAB berdarah, namun nafsu makan pasien mengatakan nafsu makannya baik dan tidak mengalami penurunan berat badan. Saat itu pasien langsung pergi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat kunjungan pertama kali ke dokter, dicurigai adanya kemungkinan keganasan di saluran pencernaan. Selanjuntnya dilakukan beberapa rangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien menderita kanker usus dan dokter menyarankan agar pasien dioperasi secepatnya untuk dapat mencegah

Page 4: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

penyebaran. Saat itu pasien dan keluarganya menyetujui dilakukan tindakan operasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan jaringan dikatakan kanker stadium II. Saat ini pasien melanjutkan pengobatan dengan kemoterapi xelloda® 2x3 tablet tiap pagi dan malam hari. Ditambah dengan vitamin B6 3x1 tablet. Hingga saat ini pasien rutin kontrol ke RSPP tiap 1 bulan sekali dan hasil pemeriksaan tumor marker CA-125 2 minggu yang lalu adalah 5,6 mg/dl. Menurut dokter, hasilnya sedikit tinggi namun hal ini belum dapat memastikan bahwa masih adanya sel-sel kanker di dalam tubuh pasien. Namun, pasien dianjurkan untuk tetap melanjutkan kemoterapinya selama 1 bulan dan selanjutnya akan kembali dilakukan pemeriksaan tumor marker untuk melihat keberhasilan terapi serta rencana selanjutnya.

Pasien menyadari banyaknya penyakit di dalam tubuhnya, sehingga saat ini pasien rutin kontrol dan minum obat-obatan. Pasien makan 3 kali sehari namun dikatakan tidak ada pantangan dalam makanan yang dikonsumsi. Pasien hanya menerima masakan yang disediakan di rumah. Olahraga hanya sesekali dilakukan, biasanya pasien jalan pagi bersama istirnya disekitar rumahnya. Pasien mulai merokok sejak sekitar tahun 1970 dan berhenti 1 tahun yang lalu sejak pasien didiagnosa terkena kanker usus. Pasien juga seorang penikmat kopi, setiap harinya pasien dapat minum 4-5 cangkir kopi dan kebiasaan tersebut masih berlanjut hingga sekarang. Kebiasaan merokok dan minum kopi ini dikatakan pasien dimulai sejak pasien menjadi seorang pilot. Pasien mengatakan lingkungan pekerjaan saat ia masing bekerja sangat berpengaruh besar terhadap pola hidupnya. Saat masih aktif bekerja pasien senang berolahraga antara lain jogging, bersepeda, dan naik gunung. Namun sejak pensiun pasien mengatakan aktivitas berolahraganya sangat menurun. Pasien telah pensiun selama 14 tahun dan saat ini tinggal di rumah milik sendiri bersama istri, anak bungsu beserta suaminya dan kedua cucunya. Pasien mengatakan hubungan antar penghuni rumah sangat baik, hingga ini belum ada masalah besar di dalam keluarganya yang membebani pikirannya. Pasien mengatakan jika sakit tidak pernah mengeluhkan kepada istri maupun anaknya. Pasien cenderung ingin menyelesaikan masalahnya sendiri. Namun, sejak penyakit pasien semakin bertambah keluarganya terutama istri dan anaknya yang tinggal serumah menjadi lebih serius dalam memperhatikan kesehatannya. Pasien juga mengatakan bahwa dengan adanya kehadiran cucu-cucunya menjadi dalah satu sumber kebahagiaan dan dapat menjadi pengilang stres baginya.

D. Riwayat penyakit keluarga Diabetes mellitus (+) : Kakek, 3 kakak kandung, dan 1 orang adik kandung menderita DM Keganasan (+) : Nenek meninggal karena kanker tiroid, 3 orang paman dari bapak meninggal karena kanker Hipertensi (-) Alergi obat dan/atau makanan (-) Penyakit jantung atau paru (-)

E. Riwayat penyakit dahulu Asma (-) Alergi obat dan/atau makanan (-) Sakit kuning (-) Tahun 2000 dirawat di RSHK dan dioperasi jantung akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Tahun 2011 dirawat di RSPP dan dioperasi pengangkatan kanker usus.

ANAMNESIS OKUPASI

1. Jenis pekerjaanJenis

pekerjaanBahan/material yang digunakan

Tempat kerja (perusahaan)

Masa kerja(dalam bulan/tahun)

Pilot Pesawat - Garuda Indonesia- Pelita Air

- Tahun 1969: Pilot Garuda Indonesia

- Tahun 1970-1994: Pilot Pelita Air

- Tahun 1994-1998: ground

Page 5: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

staff di Pelita Air

2. Uraian tugas/pekerjaanPasien bekerja sebagai pilot selama 25 tahun. Satu tahun pertama pasien bekerja di maskapai penerbangan

Garuda Indonesia, lalu pindah dan menetap di Pelita Air. Jumlah jam terbang maksimal per harinya adalah 8 jam, sedangkan dalam 1 minggu maksimal 40 jam dan 1 bulan 410 jam. Dalam bidang pekerjaan pasien tidak ada jadwal jam kerja rutin, dikarenakan waktu ditentukan berdasarkan jadwal penerbangan yang telah diatur oleh kantor. Dalam 1 minggu tidak dapat dipastikan jumlah hari kerja, menurut pasien biasanya 4-6 hari kerja dan tidak mengenal istilah akhir pekan karena waktu libur bagi pasien dihitung berdasarkan fatigue level (Pelita fatigue level) atau atas permintaan khusus dengan alasan yang dapat disetujui oleh pihak kantor.

Setiap berangkat kerja pasien dijemput oleh mobil antar jemput kantor dari rumah menuju ke kantor yang berada di bandara. Pasien dijemput 2 jam sebelum waktu keberangkatan dikarenakan sebelum melakukan penerbangan banyak hal yang perlu dipersiapkan. Waktu yang ditempuh dari rumah ke bandara sekitar 30 menit hingga 1 jam. Pada waktu itu, keadaan lalu lintas di Jakarta tidak seperti saat ini sehingga perjalanan menuju ke bandara tidak menjadi beban bagi pasien. Namun pasien mengakui bahwa akan sangat berat untuk memulai bekerja jika mendapatkan jadwal penerbangan pagi hari, misalnya jadwal keberangkatan pukul 6 pagi maka pasien akan berangkat bekerja dari rumah pukul 4 dini hari. Jika pada saat itu mood pasien kurang baik atau badan kurang bugar maka akan sangat menurunkan semangat bekerja dan akan berdampak selama pasien melakukan penerbangan. Lalu, sesampainya di bandara pasien diantar menuju pusat operasi untuk laporan kedatangan dan mempersiapkan penerbangan yang akan dilakukan, seperti melihat keadaan cuaca ditempat keberangkatan dan tujuan. Setelah itu, menggunakan shuttle bus diantar menuju terminal bersama air crew yang akan berangkat. Sesampainya di terminal pasien langsung menuju pesawat dan melakukan penerbangan.

Pada waktu terbang pasien mengeluhkan udara yang dingin di dalam cockpit. Di dalam cockpit terdapat AC yang anginnya kencang terkadang pasien “masuk angin” atau terserang flu. kadang menutupi AC tersebut dengan bantal kecil. Pasien mengatakan jika salah satu crew ada terkena flu maka akan sangat berisiko untuk menularkan crew yang lain. Selain itu yang terkadang menjadi keluhan pasien adalah sering merasakan pegal-pegal hingga terkadang baal pada bagian dada depan, bahu, dan punggung terutama sisi sebelah kanan. Hal ini dikarenakan posisi pasien saat mengemudikan pesawat disebelah kiri makan tangan yang lebih aktif disebelah kanan dan gerakan tersebut dilakukan berulang kali setiap penerbangan. Bagian tubuh lain terutama tangan dan kaki juga sering terasa pegal. Keluhan tersebut dirasakan terutama jika jadwal penerbangan padat. Duduk dalam waktu yang lama tidak menjadi keluhan bagi pasien dikarenakan tempat duduk sudah dibuat senyaman mungkin.Pada waktu-waktu tertentu disaat penumpang merupakan tamu khusus, diadakan sebuah protokoler bagi penerbangan tersebut. Akibatnya akan menambah tugas bagi air crew untuk menyesuaikannya. Hal tersebut dapat menjadi beban kerja bagi setiap crew terutama pilot, dikarenakan menurutnya dapat membagi konsentrasi dalam mempersiapkan penerbangan yang akan dilakukan

Jam KegiatanDijemput oleh jemputan kantor di rumahPergi ke operation centre di bandaraLapor kedatangan di kantorMelihat kondisi cuaca tempat tujuan dan memeriksakan segala kelengkapan yang berhubungan dengan penerbanganDiantar ke terminal dengan shuttle busMenuju pesawatMelakukan penerbanganKembali ke operation centre di bandaraMenunggu jemputan untuk pulang ke rumah atau tempat persinggahan sementara di kota tujuan

Page 6: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

3. Bahaya potensial

Urutan kegiatan

Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

yang mungkin

Risiko kecelakaan

kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko

Pergi menggunakan mobil jemputan ke operation centre

Vibrasi Virus, bakteri

Situasi rumah dan hubungan dengan penguni rumah, stress bila telat dijemput

ISPA Kecelakaan lalu lintas

Laporan kedatangan dan persiapan penerbangan

Datang terlambat, keterlambatan jadwal penerbangan, keadaan cuaca yang buruk

Stress kerja

Menuju terminal keberangkatan menggunakan shuttle bus

Vibrasi Virus, bakteri

ISPA Kecelakaan lalu lintas

Menuju ke dalam pesawat

Protokoler penerbangan khusus

Tersandung tangga, terbentur, tergelincir

Melakukan penerbangan

-Bising-Vibrasi-Sinar matahari-Udara dingin-Tekanan atmosfer-Daya Inersia

-Afgas-Oksigen-Halon-Asap rokok

-Virus-Bakteri

(lihat brief survey)

-Konsentrasi tinggi saat take-off dan landing-interaksi antara air crew-Protokoler penerbangan khusus-keadaan emergency saat terbang

-Depresi-Myalgia-ISPA-Hipertensi-Migraine-TTH-Dispepsia-Dislipidemia-DM tipe II-CAD

- Kecelakaan penerbangan

- Emergency landing

Kembali ke operation centre dengan shuttle bus

Vibrasi -Virus-Bakteri

ISPA Kecelakaan lalu lintas

Page 7: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

Urutan kegiatan

Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

yang

Risiko kecelakaan

kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko

Pergi menggunakan mobil jemputan ke operation centre

Vibrasi Virus, bakteri

Situasi rumah dan hubungan dengan penguni rumah, stress bila telat dijemput

ISPA Kecelakaan lalu lintas

Pulang ke rumah/tempat istirahat dengan mobil jemputan

Vibrasi Virus, bakteri

-Keterlambatan jemputan-Selisih pendapat dengan petugas ground

ISPA Kecelakaan lalu lintas

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialamiPasien diketahui memiliki hipertensi saat masih bekerja menjadi seorang pilot. Pasien juga didiagnosa memiliki CAD saat pasien masih bekerja dan telah dilakukan operasi CABG. Oleh karenakan penyakitnya tersebut pasien berhenti terbang dan melanjutkan bekerja di bagian operasional penerbangan. Saat aktif terbang pasien sering merasakan pegal-pegal hingga terkadang baal pada bagian dada depan, bahu, dan punggung terutama sisi sebelah kanan. Tangan dan kaki juga terkadang dirasakan pegal-pegal. Keluhan tersebut dirasakan terutama jika jadwal penerbangan pasien padat.

Body Discomfort Map:DEPAN BELAKANG

Page 8: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

Keterangan: Tanda pada gambar, area yang dirasakan:

Kesemutan = Pegal-pegal =

Baal = Nyeri =

Page 9: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

KRITERIA TANGANPERGELANG

ANSIKUT BAHU LEHER

PUNGGUNG

TUNGKAI

SIKAP

KEKUATAN

Menjepit > 1 kgMenggengam > 5 kg

Beban > 5 kg Beban > 5 kg Dengan beban

Menangani beban > 10 kg

Pedal kaki yang> 10 kg

LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik Salah satu sikap > 2/menit

> 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jamFREKWENSI

> 30 manipulasi per menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit

TOTALKiri 2

Kanan 2

Kiri 2

Kanan 2

Kiri 0Kanan 0

Kiri 3

Kanan 3

Skor = 3 Skor = 3Kiri 0

Kanan 0

Page 10: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

KESIMPULAN BRIEF SURVEYHigh Risk pada

Tangan kanan-kiri (skor =2) Pergelangan tangan kanan-kiri (skor =2) Bahu (skor = 3) Laher (skor = 3) Punggung (skor = 3)

Untuk mendapatkan gangguan muskuloskeletal

PEMERIKSAAN FISISA. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status giziKesadaran : Compos mentisKeadaan umum : BaikTinggi badan : 169 cmBerat badan : 65 kgStatus gizi : IMT = 22,73 (Normal)Tanda vital : Tekanan darah 130/90 mmHg

Frekuensi nadi 84x/menit Frekuensi nafas 18x/menit Suhu 36,7oC

B. Status generalisKepala : tidak ada deformitasRambut : tipis, beruban, tidak mudah dicabutMata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), RCL (+/+), RCTL (+/+)Telinga : liang telinga lapang, serumen (-)Hidung : tidak ada deformitas dan tidak hiperemisTenggorok : uvula di tengah, arkus faring simetris, tonsil T1-T1, tidak hiperemisGigi dan mulut : oral hygiene baik, gigi palsu (-), gigi berlubang (-)Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak terabaDada : simetris statis dan dinamis, retraksi (-)Paru I: simetris statis dan dinamis

P: fremitus kanan = fremitus kiri P: sonor +/+ A: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung I: iktus kordis tidak terlihatP: iktus kordis teraba pada sela iga 5, 1 jari medial LMS

P: batas jantung kanan di sela iga 4 linea sternalis dekstra batas jantung kiri di sela iga 5 1 jari medial LMS pinggang jantung di sela iga 3 linea parasternalis sinistra kesan: tidak ada pembesaran jantung

A: S1S2 normal, murmur (-), gallop (-)Abdomen I: datar, lemas

P: hepar dan limpa tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+) P: timpani di seluruh lapang abdomen A: bising usus (+) normal

Punggung : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-, nyeri tekan dan ketok CVA -/-

Page 11: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 2” PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI1. Tanda Vitala. Nadi : 84 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 140/90 mm Hgb. Pernafasan : 18 x/ menit d. Suhu Badan : 36.7o C

2. Status Gizi a. Tinggi Badan : 169 cm Berat Badan : 65 Kg IMT = 22,7 kg/m 2

b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangana. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurunb. Tampak kesakitan : Tidak Yac. Berjalan ada gangguan : tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi

a. Leher : Normal Tidak Normal

b. Submandibula Normal Tidak Normal

c. Ketiak : Normal Tidak Normal

d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri Ket

a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Buta Warna Total

Normal Buta Warna Parsial Buta Warna Total

b. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

c. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium

Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium

d.Kesegarisan / gerak bola mata

Normal Strabismus Normal Strabismus

e. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik

f. Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruh

g. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Visus mata Kanan >6/60 Kiri > 6/60 (Tidak ada Snellen chart)

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen Tidak ada Ada serumen Menyumbat (prop)

Tidak ada Ada serumen Menyumbat (prop)

c. Membrana Timpani Intak Tidak intak lainnya……

Intak Tidak intak lainnya …..

d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

e. Test Garpu tala Rinne Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak dilakukan)

f. Weber (Tidak dilakukan)

g. Swabach (Tidak dilakukan)

h. Lain – lain ……….

Page 12: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

7. Hidunga. Meatus Nasi Normal Tidak Normalb. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........d. Nyeri Ketok Sinus maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..e. Penciuman : normosmia

8. Gigi dan Gusi

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

9. Tenggorokana. Pharynx Normal Hiperemis Granulasib. Tonsil : Ukuran Kanan : To T1 T2 T3 Kiri : To T1 T2 T3

Normal Hiperemis Normal Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak Normal

d. Lain- lain

10. Leher Keterangana. Gerakan leher Normal Terbatas Terbatas bila diputarkan ke arah

kanan

b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal

c. Pulsasi Carotis Normal Bruit

d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal

e. Trachea Normal Deviasi

f. Lain-lain : …..

11. Dada Keterangana. Bentuk Simetris Asimetris

b. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran Letak Konsistensi

c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangan

a. Palpasi Normal Tidak NormalKanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal , sebutkan .............

Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular - Bunyi Napas tambahan

Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangan

Page 13: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

a. Inspeksi Normal Tidak Normal

Terdapat luka bekas operasi di regio illiaca sinistra

b. Perkusi Timpani Redup

c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal

d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac

e. Limpa Normal Teraba shoeffne …..

f. GinjalKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

g. BallotementKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

h. Nyeri costo vertebrae Kanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria Tidak diperiksaa. Kandung Kemih Normal Tidak Normalb. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............

c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal

d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas - Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5 - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

Kanan Kiri15b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah - Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal - Kekuatan otot ……/ …./ ...../ ..... ……/ …./ ...../ ..... - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada15c. Otot Motorik 1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

3. Kekuatan (Fs motorik)

5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal : Tidak ada Tic Ataxia Lainnya ..

15d. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis patella, lainnya

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

b Refleks Patologis: Babinsky lainnya

Negatif Positif Negatif Positif

16. Kulit a. Kulit Normal Tidak Normal

b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal

c. Kuku Normal Tidak Normal

Page 14: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

RESUME KELAINAN YANG DIDAPATPasien datang untuk kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, dan kanker

colorectal post-op.Keluhan yang dirasakan saat ini pola BAB yang tidak teratur. Pasien didiagnosa hipertensi sejak 18 tahun yang lalu dengan tekanan darah saat itu 150/90 mmHg. Saat ini pasien mengkonsumsi secara rutin captopril 3x12,5 mg dan kontrol tiap bulan ke PMC Sinabung. Pada pemeriksaan terakhir didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg. Pasien didiagnosa CAD 10 tahun yang lalu dan telah dilakukan CABG. Sejak dioperasi hingga saat ini pasien mengonsumsi rutin aspilet 1x80 mg. Pasien juga memiliki diabetes mellitus tipe II yang diketahui sejak 5 tahun yang lalu. Saat ini mengonsumsi rutin metformin 3x500 mg dan lantus iv 18 unit pada malam hari. Pada tahun 2011 pasien didiagnosa kanker kolorektal stadium II dan telah dilakukan operasi pengangkat jaringan kanker. Saat ini dilanjutkan dengan pengobatan kemoterapi xelloda® 2x3 tablet setiap pagi dan malam hari, dan vitam B6 3x1 tablet. Pasien kontrol rutin tiap 1 bulan sekali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg dan IMT pasien adalah 22,7 kg/m2 masih dalam batas normal meskipun di batas akhir. Pasien memiliki riwayat merokok selama kurang lebih 40 tahun dan minum kopi 3-4 cangkir sehari sejak pasien mulai bekerja. Hingga saat ini masih mengonsumsi kopi namun hanya sesekali saja. Saat ini pasien makan 3 kali sehari namun dikatakan oleh pasien tidak ada pantangan dalam mengonsumsi jenis makanan. Kegiatan olahraga pasien juga berkurang sejak pensiun.

Pasien bekerja menjadi seorang pilot selama 25 tahun. Pasien bekerja 4-6 hari dalam seminggu tergantung dari waktu jam terbang dan waktu antara landing terakhir dengan penerbangan selanjutnya. Waktu kerja perhari bervariasi dengan waktu maksimal 8 jam perhari. Pasien bekerja setiap harinya dengan posisi dan gerakan yang sama. Keluhan yang dirasakan adalah pegal-pegal hingga terkadang baal pada bagian dada depan, bahu, dan punggung terutama sisi sebelah kanan. Selain itu tangan dan kaki juga terasa pegal sehabis bekerja. Pasien juga sering terkena flu dikarenakan udara di dalam pesawat yang tertutup sehingga penularan sangat mudah terjadi.

PEMERIKSAAN PENUNJANGEKGCek kadar kolesterolCek profil lipidCek kadar gula darah dan HbA1CCek kadar ureum creatinin darahCek tumor marker CA-125

DIAGNOSIS KERJAHipertensi grade I Diabetes mellitus tipe IICAD post CABGKanker kolorekral post-op dalam kemoterapi

DIAGNOSIS DIFERENSIAL-

DIAGNOSIS OKUPASI1. Diagnosis Klinis Hipertensi ec. pajanan terhadap

bising, jumlah jam terbang (total flight hours), gaya hidup

Penyakit jantung koroner/Coronary artery disease (CAD) ec.

Page 15: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

sendentari, dan stres psikologis hipertensi, perokok, dan gaya hidup sedentari

Dasar diagnosis2. Pajanan di tempat kerja Fisik : bising, tekanan atmosfer

Kimia : rokokPsikososial : Situasi saat take-off dan landing, penerbangan dengan protokoler, situasi gawat darurat, hubungan intrapersonal antar air crew

Fisik : Daya inersiaKimia : rokokPsikologis : Situasi saat take-off dan landing, penerbangan dengan protokoler, situasi gawat darurat, hubungan intrapersonal antar air crew

3. Evidence Based Berdasarkan literatur diketahui bahwa pajanan bising kronik meningkatkan risiko hipertensi pada pilot.

Berdasarkan literatur diketahui bahwa:- Daya inersia selama

akselerasi pesawat ke arah depan saat take-off maupun deselerasi pesawat saat landing, dapat mencetuskan terjadinya Sindrom Koroner Akut (SKA).

- Stres psikologis akan meningkatkan kebutuhan oksigen di miokardium dan terjadi resistansi pembuluh darah koroner.

4. Pajanan Pasien bekerja menjadi seorang pilot selama 25 tahun. Telah terdiagnosis hipertensi tahun 1994 dan CAD pada tahun 2000. Lama pajanan maksimal 8 jam per harinya.

5. Faktor Individu -Riwayat merokok-Pola makan yang kurang baik-Aktivitas olahraga yang kurang

6. Faktor lain -7. Diagnosis Okupasi Dari hasil langkah-langkah diagnosis okupasi yang telah

dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi dan CAD merupakan penyakit akibat kerja. Selain itu kebiasaan merokok, pola makan yang kurang baik, olahraga yang kurang, dan stres psikologis menjadi faktor risiko yang memperberat penyakit pasien

KATEGORI KESEHATANa. Kesehatan baikb. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkanc. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentud. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan

Page 16: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

DIAGNOSIS HOLISTIK1. Aspek personal

Pasien datang untuk kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, dan kanker colorectal post-op. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah pola BAB yang tidak teratur. Pasien terkadang 3 hari sekali BAB atau dalam 1 hari BAB lebih dari 5 kali. Harapan pasien adalah seluruh penyakitnya dapat terkontrol sehingga tidak terjadi komplikasi jangka panjang. Saat ini pasien mengkhawatirkan pengobatan kemoterapi pasca operasi kanker kolorektal dan hasil laboratorium tumor marker terakhir yang meningkat.

2. Aspek klinik- Hipertensi grade I

Anamnesis dan PFLaki-laki usia 70 tahunMantan pilot18 tahun memiliki hiperteni10 tahun yang lalu didiagnosa CAD dan dilakukan CABG5 tahun memilki DM tipe 2 (OHO+insulin)1 tahun yang lalu didiagnosa kanker kolorektal, telah dioperasi. Saat ini dengan pengobatan kemoterapiPF TD; 140/90 mmHg

Aspek Internal Kurangnya aktivitas olahraga pasien

sejak pensiun Kekhawatiran pasien terhadap keberhasil

pengobatan kanker ususnya

Aspek Psikososial Anak pertama pasien yang belum menikah Sejak ketiga orang anaknya bekerja dan

berkeluarga hanya tinggal berdua dengan istri

Hipertensi grade IDiabetes mellitus tipe 2

CAD post CABGKanker kolorektal post-op on chemo

Page 17: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

- Diabetes mellitus tipe II- CAD post CABG- Kanker kolorektal post-op on kemoterapi

3. Aspek risiko internal- Kurangnya aktivitas olahraga pasien sejak pensiun- Kekhawatiran pasien terhadap keberhasilan pengobatan kanker ususnya

4. Aspek psikososial keluarga- Anak pertama pasien yang belum menikah- Sejak ketiga orang anaknya bekerja dan berkeluarga hanya tinggal berdua dengan istri

5. Derajat fungsional : 1

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIENNo. Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

1. Aspek personal Edukasi mengenai hipertensi, DM, penyakit jantung koroner, dan kanker kolorektal termasuk pengobatan, komplikasi dan pencegahannya, pentingnya aktivitas fisik, pengaturan pola makan dan pentingnya kontrol berat badan, tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan profil lipid.

Pasien 1 minggu Pasien mengerti penyakitnya serta cara untuk dapat mengontrolnya sehingga kekhawatiran pasien berkurang.

2. Aspek klinik:Hipertensi gr I Edukasi :

- Pemeriksaan rutin tekanan darah minimal tiap 1 bulan sekali dan menurunkan TD mencapai target 130/80 mmHg lalu mempertahankannya

- Minum obat teratur setiap hari dan seumur hidup

- Manfaat olahraga dalam mengontrol tekanan darah

- Mempertahankan berat badan

- Kurangi makanan yang asin (banyak garam)

Evaluasi:- Pemeriksaan tekanan darah

1 bulan sekali- Pemeriksaan EKG- Pemeriksaan profil lipid

(kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida)

Pasien 1 minggu - Tekanan darah pasien terkontrol 130/80 mmHg

- Pasien teratur setiap hari dan seumur hidup mengkonsumsi obat hipertensi

- Pasien rutin memeriksakan tekanan darah 1 bulan sekali

- Pasien dapat mengatur pola makan serta jenis makanan

- Olahraga 3-4 kali seminggu minimal 30 menit

- Mempertahankan berat badan pasien

- Tidak terjadi komplikasi hipertensi

Page 18: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

DM tipe II

- Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui lebih dini jika ada komplikasi

Terapi:- Captopril 3x12.5 mg- Kontrol tekanan darah 1

bulan sekali- Diet rendah garam (1

sendok teh/hari), konsumsi buah, sayur, dan makanan rendah lemak

- Olahraga 3-4 kali seminggu selama 30 menit

- Mempertahankan berat badan

Edukasi:- Minum obat rutin dan

seumur hidup serta menjelaskan efek samping pengobatan

- Pengaturan pola makan pada pasien DM

- Mempertahankan berat badan dan rutin olahraga 3-4 kali seminggu minimal 30 menit

Evaluasi:- Pemeriksaan gula darah

rutin- Pemeriksaan HbA1C dan

profil lipid- Mempertahankan berat

badan- Pemeriksaan penunjang

untuk mengetahui jika terdapat komplikasi

Terapi:- Metformin 3x500 mg- Lantus 18 unit malam hari- Kurangi makanan yang

manis- Makan cukup (1800 kalori)

Pasien 1 minggu - Gula darah terkontol dan rutin minum obat

- Pasien mengubah pola makan pasien

- Pasien rutin olahraga- Berat badan pasien

stabil- Tidak terjadi

komplikasi DM

Page 19: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

CAD post CABG

Kanker kolorektal post-op on kemoterapi

dan teratur 3 kali sehari sebelum minum obat

- Olahraga jalan cepat selama 30 menit, sedikitnya 3 kali/minggu

Edukasi:- Minum obat rutin- Kontrol rutin untuk

pemeriksaan jantung- Kontrol tekanan darah- Pemilihan jenis aktivitas

yang sesuai- Pengaturan pola makan dan

jenis makanan- Kontrol berat badan

Evaluasi:- Pemeriksaan tekanan

darah rutin tiap 1 bulan- Pemeriksaan EKG- Pemeriksaan profil lipid

(kolesterol total , HDL, LDL, trigliserida)

Terapi:- Aspilet 1x80 mg- Kontrol tekanan darah 1

bulan sekali- Kurangi makanan

berlemak- Olahraga ringan 3-4 kali

seminggu selama 30 menit

- Mempertahankan berat badan

Edukasi:- Melanjutkan pengobatan

kemoterapi hingga tuntas dan minum obat sesuai aturan dokter

- Kontrol rutin ke dokter- Jenis makanan yang baik

dan tidak baik untuk di konsumsi

Pasien

Pasien

1 minggu

1 minggu

- Tidak terjadi serangan koroner akut (SKA) berulang

- Tekanan darah terkontrol dengan target 130/80 mmHg

- Berat badan stabil- Olahraga rutin 3-4 kali

seminggu selama 30 menit

- Pola makan serta jenis makanan yang baik

- Remisi sempurna- BAB kembali lancar- Minimalisasi efek

samping kemoterapi

Page 20: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

- Motivasi untuk tidak kembali merokok

- Motivasi untuk tetap melanjutkan pengobatan / kemoterapi yang sedang dijalani

Evaluasi:- Pemeriksaan CA-125- Kolonoskopi eksplorasi

Terapi:- Kemoterapi : xelloda®

2x3 tab tiap pagi dan malam hari

- Vitamin B6 3x13. Aspek risiko

internal:

Kurangnya aktivitas olahraga pasien sejak pensiun

Edukasi:- Olahraga jalan pagi 3-4

kali/minggu selama 30 menit

Pasien 1 minggu - Pasien olahraga teratur

Kekhawatiran pasien terhadap keberhasil pengobatan kanker ususnya

Edukasi:- Penjelasan mengenai

pengobatan dan prognosis kanker kolorektal

- Memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap semangat melanjutkan pengobatannya

Pasien 1 minggu - Pasien melanjutkan kemoterapi hingga tuntas

4. Aspek psikososial:Anak pertama pasien yang belum menikah

Sejak ketiga orang anaknya bekerja dan berkeluarga hanya tinggal berdua dengan istri

Edukasi : - Mengenai faktor sress

yang dapat menyebebkan peningkatan tekanan darah

- Membicarakan secara kekeluargaan mengenai masalah tersebut

Edukasi- Mencari kegiatan untuk

mengisi waktu- Saling mengunjungi

PasienKeluarga

PasienKeluarga

3 minggu

1 minggu

Pasien tidak terlalu membebani pikirannya dengan masalah tersebut

- Pasien menemukan kegiatan sehari-hari yang disukainya untuk mengisi waktu

Page 21: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

antara anak dan orang tua pada waktu luang

- Membicarakan secara kekeluargaan untuk menyelesaikan tersebut

- Anak-anak dapat membantu mencari jalan keluar masalah tersebut

PROGNOSISKlinis : Quo ad vitam bonam

Quo ad functionam bonamQuo ad sanationam dubia ad bonam

Okupasi: Quo ad vitam bonamQuo ad functionam bonamQuo ad sanationam dubia ad malam

TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana selanjutnya

Kunjungan pertama di PMC Sinabung9 Mei 2012

- Mahasiswa bertemu dengan pasien di poliklinik umum PMC Sinabung.- Pasien datang untuk kontrol rutin penyakit kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post

CABG, dan kanker colorectal post-op.- Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan singkat mengenai penyakit pasien saat ini,

pengobatan yang telah dilakukan, dan rencana jangka panjang.

Intervensi:- Edukasi singkat tentang hipertensi, DM tipe II, CAD, dan kanker kolorektal mencakup

definisi, penyebab, pengobatan, dan komplikasi.- Motivasi untuk minum obat rutin dan seumur hidup serta kontrol rutin ke dokter.

Rencana:- Kunjungan ke rumah

Tindak lanjut I15 Mei 2012 di Rumah Pasien

- Dilakukan anamnesis secara holistik dan menganalisa pengetahuan pasien mengenai penyakitnya serta mengetahui upaya yang telah dilakukan pasien dalam menangani penyakitnya.

- Mengamati keadaan rumah pasien dan interaksi pasien dengan istrinya.- Melengkapi kelengkapan data-data.

Diagnosis holistik :1. Aspek personal

Pasien datang untuk kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, dan kanker colorectal post-op. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah pola BAB yang tidak teratur. Pasien terkadang 3 hari sekali BAB atau dalam 1 hari BAB lebih dari 5 kali. Harapan pasien adalah seluruh penyakitnya dapat terkontrol sehingga tidak terjadi komplikasi jangka panjang. Saat ini pasien mengkhawatirkan pengobatan kemoterapi pasca operasi kanker kolorektal dan hasil laboratorium tumor marker terakhir yang meningkat.

2. Aspek klinik

Page 22: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

- Hipertensi grade I- Diabetes mellitus tipe II- CAD post CABG- Kanker kolorektal post-op on kemoterapi

3. Aspek risiko internal- Kurangnya aktivitas olahraga pasien sejak pensiun- Kekhawatiran pasien terhadap keberhasil pengobatan kanker ususnya

4. Aspek psikososial keluarga- Anak pertama pasien yang belum menikah- Sejak ketiga orang anaknya bekerja dan berkeluarga hanya tinggal berdua dengan

istri5. Derajat fungsional : 1

Intervensi:- Edukasi mengenai hipertensi, diabetes mellitus, CAD, dan kanker kolorektal (penyebab,

pengobatan, komplikasi, dan prognosis) - Edukasi untuk minum obat hipertensi dan DM tipe II rutin tiap hari dan seumur hidup

Tindak lanjut II30 Mei 2012di rumah pasien

Evaluasi- Keteraturan pasien dalam mengonsumsi obat yang diberikan.- Tekanan darah pasien- Aktivitas olahraga- Pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi- Pola BAB

Intervensi:- Memotivasi pasien untuk tetap melakukan pengobatan penyakitnya secara teratur- Memotivasi pasien agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan- Edukasi untuk memperbaiki pola makan dan memulai aktivitas olahraga rutin- Edukasi kepada istri pasien untuk mengusahakan masak makanan sendiri agar dapat

membatasi takaran terutama garam pada makanan dan ikut mengingatkan pasien dalam minum obat serta mendukung pasien dalam berperilaku hidup sehat

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA

Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama1. Aspek personal

Saat pertemuan pertama pasien datang untuk kontrol rutin hipertensi, DM tipe II, CAD post CABG, dan kanker colorectal post-op. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah pola BAB yang tidak teratur. Pasien terkadang 3 hari sekali BAB atau dalam 1 hari BAB lebih dari 5 kali. Harapan pasien adalah seluruh penyakitnya dapat terkontrol sehingga tidak terjadi komplikasi jangka panjang. Saat ini pasien mengkhawatirkan pengobatan kemoterapi pasca operasi kanker kolorektal dan hasil laboratorium tumor marker terakhir yang meningkat.

2. Aspek klinik- Hipertensi grade I terkontrol- Diabetes mellitus tipe II dengan gula darah terkontrol- CAD post CABG- Kanker kolorektal post-op on kemoterapi

3. Aspek risiko internal

Page 23: Berkas Pasien Dan Okupasi (Mahezarani) Newest Fkui Mei 2012

Berkas Pasein (Family Med and Occupational Med)

Kekhawatiran pasien terhadap keberhasilan pengobatan kanker ususnya4. Aspek psikososial keluarga

- Anak pertama pasien yang belum menikah- Sejak ketiga orang anaknya bekerja dan berkeluarga hanya tinggal berdua dengan istri

Derajat fungsional : 1Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien

- Pasien kooperatif dalam memberikan informasi mengenai penyakit pasien serta masalah lain mengenaol pasien sendiri dan keluarganya yang mempengaruhi kesehatan pasien

- Pasien terbuka dalam menerima edukasi serta memiliki motivasi untuk melakukan perubahan sesuai yang disarankan

- Pasien memiliki inisiatif tinggi dalam mencari informasi mengenai penyakitnya di media cetak dan elektronik

- Pasien memiliki perhatian yang besar untuk kesehatan diri sendiri maupun keluarga- Baik pasien dan istrinya saling mendukung demi tercapainnya kesehatan- Pasien merupakan keluarga yang bercukupan dalam hal financial- Pasien dan istrinya memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi

Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien- Hanya tinggal berdua dengan istrinya yang telah berusia 63 tahun

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya- Memonitor pola hidup pasien terutama pola makan dan aktivitas olahraga- Melanjutkan terapi hipertensi (captopril 3x12.5 mg) dan DM tipe II (metformin 3x500 mg dan lantus iv 18

unit) secara rutin tiap hari dan seumur hidup- Melanjutkan terapi dengan aspilet 1x80 mg untuk mencegah SKA berulang- Melanjutkan kemoterapi untuk kanker kolorektal - Memotivasi pasien untuk kontrol tekanan darah dan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur minimal 1

bulan sekali- Menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan profil lipid, ureum , creatinin, pemeriksaan EKG, dan

pemeriksaan mata (untuk mencegah komplikasi) secara rutin.- Memotivasi pasien untuk mencari aktivitas yang ia sukai untuk mengisi kegiatannya sehari-hari

Persetujuan Pembimbing

Tanda Tangan :

Nama Jelas : dr. Dewi Friska, MKK

Tanggal : Juni 2012