hiperemesis gravidarum.ppt

17
ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM BY KELOMPOK IX ERNI JASMITA NELSYA AFRIYANTI RATNA AGUSTINA

Upload: erni-jasmita

Post on 18-Jan-2016

336 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: hiperemesis gravidarum.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN HIPEREMESIS

GRAVIDARUM

BY KELOMPOK IX

ERNI JASMITA

NELSYA AFRIYANTI

RATNA AGUSTINA

Page 2: hiperemesis gravidarum.ppt

DefinisiHiperemesis

Gravidarum adalah mual dan muntah

berlebihan pada wanita hamil sampai

mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya

menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.

(Rustam Mochtar, 1998).

Page 3: hiperemesis gravidarum.ppt

Etiologi

FAKTOR PREDISPOSISI• Sering pada primigravida,

molahidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda.

• Faktor organik• Alergi• Faktor psikologik• Faktor endokrin lainnya

IDIOPATIK

Page 4: hiperemesis gravidarum.ppt

Patofisiologi• Hiperemesis gravidarum bila terjadi terus-menerus

dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik

• Hiperemesis gravidarum ini cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.

• Karena oksidasi lemak yang tak sempurna ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.

Page 5: hiperemesis gravidarum.ppt

Cont ........

• Selain itu, dehidrasi hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.

Page 6: hiperemesis gravidarum.ppt

Tanda dan Gejala

Page 7: hiperemesis gravidarum.ppt

Komplikasi

Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi

Page 8: hiperemesis gravidarum.ppt

Penatalaksanaan

1. Pencegahan • Memberikan penerapan tentang kehamilan

dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,

• Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan

• Mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.

Page 9: hiperemesis gravidarum.ppt

Cont ........

2. Obat-obatan

Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin.

Page 10: hiperemesis gravidarum.ppt

Cont ......

3. Isolasi

4. Terapi psikologik

5. Cairan parenteral

6. Penghentian kehamilan

7. Diet

Page 11: hiperemesis gravidarum.ppt

Pemeriksaan Diagnosis

USG Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH.

Page 12: hiperemesis gravidarum.ppt

Prognosis

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

Page 13: hiperemesis gravidarum.ppt

Konsep Dasar Keperawatan

• Pengkajian Data Fokus :

• Aktifitas istirahat

• Integritas ego

• Eliminasi

• Makanan/cairan

• Pernafasan

• Keamanan

• Seksualitas

• Interaksi sosial

• Pembelajaran dan penyuluhan

• Pemeriksaan diagnostik

Page 14: hiperemesis gravidarum.ppt

Cont ........

• Diagnosa Keperawatan• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

• Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

• Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

Page 15: hiperemesis gravidarum.ppt

Cont ........

• Intervensi Keperawatan

DX 4 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

Page 16: hiperemesis gravidarum.ppt

Intervensi Rasional1. Anjurkan klien membatasi

aktifitas dengan istirahat yang cukup.

2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.

3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap.

4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi.

1. Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus.

2. Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.

3. Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.

4. Tingkat aktifitas mungkin perlu dimodifikasi sesuai indikasi.

Page 17: hiperemesis gravidarum.ppt

TERIMAKASIH