hiperemesis gravidarum

16
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala  gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60  80% primi gravida dan 40  60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala  gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai empat bulan. Jika pekerjaan sehari  hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut Hyperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002). Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita  jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50  70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual - mual dan 44% mengalami muntah  muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya menurun drastis, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di

Upload: kharissa-vidya

Post on 18-Jul-2015

1.542 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 1/16

BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala

yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual

biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat

dan malam hari. Gejala  – gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu

setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang

lebih sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60  – 80% primi

gravida dan 40  – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan,

gejala  – gejala ini menjadi lebih berat.

Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya

kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin)

dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas,

mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang

berkurang. Pada umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan

keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat

dapat berlangsung sampai empat bulan. Jika pekerjaan sehari  – hari

menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah

yang disebut Hyperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan

fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002).

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50  – 70% wanita

hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil

trimester pertama mengalami mual - mual dan 44% mengalami

muntah  – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang

dimakan dan diminum hingga berat badannya menurun drastis, turgor

kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini

disebut Hyperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 2/16

rumah sakit. Perbandingan insidensi Hyperemesis gravidarum

4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004).

Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan

muntah dan kira  – kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan

untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit.

Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester pertama

dan paling sering disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual

 juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan

perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007)

Hyperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang

berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang

menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi

nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per

1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring

perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan menjalani

rawat inap. Hyperemesis gravidarum umumnya hilang dengan

sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan

relaps sering umum terjadi. Kondisi ini sering terjadi diantara wanita

primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

(Lowdermilk, 2004)

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Hyperemesis gravidarum?

2. Bagaimana etiologi Hyperemesis gravidarum?

3. Bagaimana patofisiologi Hyperemesis gravidarum?

4. Bagaimana gejala dan tanda Hyperemesis gravidarum?

5. Bagaimana cara untuk menentukan diagnosis Hyperemesis

gravidarum?

6. Bagaimana pencegahan Hyperemesis gravidarum?

7. Bagaimana penatalaksanaan Hyperemesis gravidarum?

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 3/16

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi Hyperemesis gravidarum.

2. Untuk mengetahui etiologi Hyperemesis gravidarum.

3. Untuk mengetahui patofisiologi Hyperemesis gravidarum.

4. Untuk mengetahui gejala dan tanda Hyperemesis gravidarum.

5. Untuk mengetahui diagnosis Hyperemesis gravidarum.

6. Untuk mengetahui pencegahan Hyperemesis gravidarum.

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan Hyperemesis gravidarum.

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui definisi Hyperemesis gravidarum. 

2. Dapat mengetahui etiologi Hyperemesis gravidarum. 

3. Dapat mengetahui patofisiologi Hyperemesis gravidarum. 

4. Dapat mengetahui gejala dan tanda Hyperemesis gravidarum. 

5. Dapat mengetahui diagnosis Hyperemesis gravidarum. 

6. Dapat mengetahui pencegahan Hyperemesis gravidarum. 

7. Dapat mengetahui penatalaksanaan Hyperemesis gravidarum. 

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka.

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 4/16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS 

A. Definisi

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan

sehingga pekerjaan sehari  – hari terganggu dan keadaan umum

menjadi buruk. (Arif, 1999).

Hyperemesis gravidarum adalah mual  – muntah berlebihan

sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari  – hari dan bahkan

membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001).

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan

diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang,

diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut

Hyperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau

tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan

berat badan. (Lowdermilk, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya

pada hamil muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang

berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan

kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

B. Etiologi 

Penyebab Hyperemesis gravidarum belum diketahui secara

pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor

toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan  – 

perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf,

disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat  – zat lain akibat inanisi.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh

beberapa penulis sebagai berikut :

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 5/16

1. Faktor predisposisi:

a. Primigravida.

b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen

dan HCG tinggi, mola hidatidosa.

2. Faktor organik:

a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal.

b. Perubahan metabolik akibat hamil.

c. Resistensi yang menurun dari pihak ibu.

d. Alergi.

3. Faktor psikologis :

a. Rumah tangga yang retak.

b. Hamil yang tidak diinginkan.

c. Takut terhadap kehamilan dan persalinan.

d. Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.

e. Kehilangan pekerjaan.

C. Patofisiologi

Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan

muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat

menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan

alkalosis hipokloremik.

1. Hyperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.

Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis

dengan tertimbunnya asam aseton  – asetik, asam hidroksi butirik

dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah

menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan

plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air

kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 6/16

3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan

bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah

 – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah

lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit

dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung

(Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro

intestinal.

D. Gejala dan Tanda

Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan

dengan Hyperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan

umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai

Hyperemesis gravidarum. Hyperemesis gravidarum menurut berat

ringannya gejala dapat dibagi:

1. Tingkatan I

a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :

1) Dehidrasi : turgor kulit turun

2) Nafsu makan berkurang

3) Berat badan turun

4) Mata cekung dan lidah kering

b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan

terjadi regurgitasi ke esofagus.

c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun.

d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit.

e. Tampak lemah dan lemas

2. Tingkatan II

a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :

1) Turgor kulit makin turun

2) Lidah kering dan kotor

3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 7/16

b. Kardiovaskuler

1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit

2) Nadi kecil karena volume darah turun

3) Suhu badan meningkat

4) Tekanan darah turun

c. Liver

Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus

d. Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang

menyebabkan :

1) Oliguria

2) Anuria

3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat

tercium dalam hawa pernafasan

e. Kadang  – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur

esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom

mallory weiss.

3. Tingkatan III

a. Keadaan umum lebih parah

b. Muntah berhenti

c. Sindrom mallory weiss

d. Keadaan kesadaran makin menurun hingga mencapai

somnollen atau koma

e. Terdapat ensefalopati werniche :

1) Nistagmus

2) Diplopia

3) Gangguan mental

f. Kardiovaskuler

Nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperatur

meningkat

g. Gastrointestinal

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 8/16

1) Ikterus semakin berat

2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan

bau yang makin tajam

h. Ginjal

Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

E. Diagnosis

Diagnosis Hyperemesis gravidarum biasanya tidak sukar.

Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus,

sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus

dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis,

ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala

muntah.

Hyperemesis gravidarum yang terus menerus dapat

menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi

perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

F. Pencegahan

Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi

Hyperemesis gravidarum dengan cara:

1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan

sebagai suatu proses yang fisiologik.

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang  – kadang muntah

merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan

hilang setelah kehamilan 4 bulan.

3. Menganjurkan mengubah makan sehari  – hari dengan makanan

dalam jumlah kecil tapi sering.

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari

tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan

dengan teh hangat.

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 9/16

5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya

dihindarkan.

6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat

dingin.

7. Defekasi teratur.

8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting,

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

G. Penatalaksanaan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak

mengurang maka diperlukan:

1. Obat  – obatan

a) Sedativa : phenobarbital

b) Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks

c) Anti histamin : Dramamin, avomin

d) Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin

hidrokhloride atau khlorpromasin

Penanganan Hyperemesis gravidarum yang lebih berat perlu

dikelola di rumah sakit.

2. Isolasi

a) Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi

cerah dan peredaran udara yang baik.

b) Catat cairan yang keluar masuk.

c) Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam

kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau

makan.

d) Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.

Kadang  – kadang dengan isolasi saja gejala  – gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. Terapi psikologik

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 10/16

a) Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan.

b) Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan.

c) Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik

4. Cairan parenteral

a) Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukose 5% dalam cairan fisiologis (2  – 3 liter/hari).

b) Dapat ditambah kalium, dan vitamin (vitamin B kompleks,

Vitamin C).

c) Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara

intravena.

d) Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan

umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun

makanan yang tidak cair.

Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala  – gejala

akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik

5. Menghentikan kehamilan

Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat

hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan

perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 11/16

BAB III

ANALISIS KEPROFESIAN (KEWENANGAN, STANDAR PROFESI)

Sesuai dengan Kepmenkes 900/ Menkes/ SK/ VII/ 2002 tentang

registrasi dan praktik bidan, pasal 16 ayat 1 tentang pelayanan kebidanan

pada ibu, bidan mempunyai wewenang untuk memberikan pertolongan

pada kehamilan abnormal pada ibu hamil dengan Hyperemesis

gravidarum tingkat I.

Hyperemesis gravidarum tingkat I, meliputi muntah terus menerus

sehingga menimbulkan berbagai komplikasi, epigastrium nyeri karena

asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus, nadi

meningkat dan tekanan darah turun, frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit,

tampak lemah dan lemas.

Jika ditemui ibu hamil yang mempunyai masalah Hyperemesis

gravidarum dengan tanda dan gejala semakin berat seperti frekuensi nadi

semakin meningkat, suhu badan semakin meningkat, tekanan darah

menurun, ikterus, oligouria, terdapat bau aseton pada udara

pernafasannya, bahkan hingga kesadaran pasien menurun dan muntah

berhenti, maka perlu dilakukan rujukan segera ke rumah sakit.

Dalam hal ini bidan berperan dalam memberikan pertolongan pada

Hypermesis gravidarum dengan pengaturan diet makanan bagi ibu hamil,

terapi edukasi tentang kehamilan, serta mencegah agar Hyperemesis

gravidarum yang masih bisa diatasi dengan pengaturan diet makanan

tidak menjadi semakin parah. Namun, dalam hal ini prinsip terpenting bagi

seorang bidan adalah mencegah Emesis gravidarum agar tidak

berkembang menjadi Hyperemesis gravidarum. Hal ini dapat dilakukan

dengan jalan pengaturan diet dan pola makan. Bila Hyperemesis

gravidarum tidak dapat ditangani dan semakin parah maka perlu

mengambil keputusan segera untuk melakukan rujukan.

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 12/16

 

BAB IV

ASUHAN TERFOKUS/ APLIKASI ASUHAN

Aplikasi asuhan kebidanan dengan Hypermesis gravidarum

dilakukan dengan penanganan seperti:

1. Edukasi tentang kehamilan

Memberikan pengetahuan pada ibu dan keluarga bahwa mual

muntah pada awal kehamilan atau trimester I merupakan hal yang

wajar terjadi dalam kehamilan. Keluahan ini pada umumnya akan

hilang setelah umur kehamilan 16 minggu, yaitu setelah plasenta

berfungsi dengan baik. Selama mual muntah tersebut tidak

mengganggu aktivitas sehari  – hari dan asupan nutrisi kepada janin

hal ini masih dianggap normal. Namun, jika keadaan mual muntah

tetap berlanjut dan tidak dapat diatasi dapat menjadi suatu

keabnormalan yang membutuhkan intervensi khusus.

2. Pengaturan diet

Pengaturan diet bagi ibu hamil dengan Hyperemesis gravidarum

khususnya tingkat I yaitu dengan makan makanan yang mengandung

kadar glukosa tinggi, tingkatkan asupan sayur dan buah, serta hindari

makanan yang berminyak dan berbau menyengat.

Rekomendasi umum yang dapat dipilih adalah makan makanan

lunak dan manis, tinggi karbohidrat, rendah lemak, menghindari

makanan berbau menyengat, dan tidak mengkonsumsi tablet besi

(Mesics, 2008).

3. Pengaturan pola makan

Pengaturan pola makan bagi ibu hamil dengan Hyperemesis

gravidarum ringan dilakukan dengan cara makan dengan porsi kecil

tapi sering. Biasakan setelah bangun pagi sebelum beraktivitas untuk

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 13/16

mengonsumsi roti atau biskuit dengan teh hangat. Sebaiknya

makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

Keluhan mual dan muntah ini dapat diminimalisasi dengan makan

porsi kecil tapi sering dan berhenti sebelum kenyang dan menghindari

makanan yang mungkin akan memicu atau memperparah gejala

(Williams, 2006).

4. Perubahan tingkah laku

Perubahan tingkah laku yang direkomendasikan untuk pasien yang

menderita hiperemesis gravidarum yaitu untuk meningkatkan waktu

istirahat, jalan-jalan mencari udara segar, menghindari gerak yang

tiba-tiba, menghindari menggosok gigi segera setelah makan, dan

berdiri sesaat setelah makan akan mengurangi muntah (Mesics, 2008)

Menghindari bau sangat penting dilakukan. Terlalu sensitif terhadap

bau terjadi pada kehamilan, kemungkinan karena peningkatan hormon

estrogen. Bau yang menusuk hidung umumnya adalah bau makanan

tapi kadang-kadang juga bau parfum atau bahan kimia. Meminimalkan

bau dan peningkatan udara segar adalah kunci untuk menghindari

mual (Mesics, 2008).

5. Penggunaan akupresure dan jahe

Murphy dan Chez (2000, dalam Williams, 2006) mengkaji terapi-terapi

alternatif antara lain penggunaan akupuntur pada titik P6 dan bubuk

 jahe yang diberikan 250 mg 3-4 kali sehari. Smith, et al. (2006) juga

menyatakan terapi alternatif yang biasa digunakan adalah penggunaan

 jahe, peppermint, dan daun raspberry. Jahe memiliki keuntungan

sebagai sebuah terapi alternatif untuk penatalaksanaan variasi mual

dan muntah dalam kehamilan. Dosis yang biasa digunakan untuk jahe

adalah 1-2 gr/hari peroral 3-4 dibagi perdosis selama 3 minggu.

6. Pemijatan

Terapi pemijatan juga berperan untuk meningkatkan serotonin dan

dopamine dan menurunkan kadar kortisol, dapat membantu secara

umum untuk relaksasi dan penurunan stress. Pemijatan taktil dengan

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 14/16

lembut, lambat dapat dilakukan pada tangan dan kaki atau pada

seluruh tubuh (Mesics, 2008). Mesics (2008) juga menyebutkan bahwa

pemijatan taktil dapat membantu untuk meningkatkan relaksasi,

melapangkan pikiran dan memberikan pemikiran kepada ibu bahwa

tubuhnya dapat berfungsi kembali. Pemijatan taktil merupakan terapi

alternatif dan saling melengkapi untuk hiperemesis gravidarum.

7. Memberikan terapi Vitamin B complex

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 15/16

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejalayang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. 

2. Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada

hamil muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang

berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan

kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

3. Bidan berperan dalam memberikan pertolongan pada Hypermesis

gravidarum dengan pengaturan diet makanan bagi ibu hamil, terapiedukasi tentang kehamilan, serta mencegah agar Hyperemesis

gravidarum yang masih bisa diatasi dengan pengaturan diet

makanan tidak menjadi semakin parah. Namun, dalam hal ini

prinsip terpenting bagi seorang bidan adalah mencegah Emesis

gravidarum agar tidak berkembang menjadi Hyperemesis

gravidarum. 

4. Aplikasi asuhan kebidanan dengan Hypermesis gravidarum

dilakukan dengan penanganan seperti terapi edukasi kehamilan,

pengaturan diet, pengaturan pola makan, perubahan tingkah laku,

penggunaan akupresure dan jahe, pemijatan, dan terapi vitamin B

complex.

B. Saran

5/16/2018 hiperemesis gravidarum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55ab51688cda8 16/16

1. Ibu hamil dengan mual muntah yang berlebihan selama tahap awal

kehamilan sebaiknya segera dibawa ke pelayanan kesehatan agar

dapat segera diatasi dan tidak berlanjut menjadi semakin parah.

2. Tenaga kesehatan khususnya bidan harus mempunyai

pengetahuan dan kompeten dalam mengenali gejala dan tanda

Hyperemesis gravidarum, serta sejauh mana intervensi dalam

pencegahan dan penatalaksanaannya.

3. Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan

Hyperemesis gravidarum sebaiknya sesuai dengan kewenangan

dan kompetensi yang dimiliki bidan.